
کمالوندی
Apa yang Anda Ketahui tentang Sayidah Fatimah, Putri Nabi Muhammad Saw?
Berdasarkan hadis yang dijelaskan dalam kitab Sahih Bukhari, Sayidah Fatimah, Putri Nabi Muhammad Saw dan Sayidah Khadijah, pemimpin wanita surga, disebut sebagai "Penghulu para wanita di surga".
Tehran, Parstoday- Sayidah Fatimah yang dikenal dengan nama Fatimah Zahra adalah putri Nabi Muhammad saw dan Sayidah Khadijah, serta istri Imam Ali. Ia merupakan salah satu dari lima Ahlul Bait yang dijelaskan dalam Al-Quran surat Al-Ahazab ayat 33.
Imam Hassan dan Imam Hussein, Zainab dan Ummu Kultsum termasuk di antara anak-anaknya. Zahra, Batul, Siddiqa Shahidah, Seyida Nisa Al-Alamin (wanita terbaik di dua dunia) adalah gelarnya, dan Ummu Abiha (ibu dari ayahnya) adalah nama panggilannya yang terkenal. Fatimah adalah satu-satunya wanita yang mendampingi Nabi di hari Mubahalah menghadapi umat Nasrani di Najran.
Hanya ada sedikit laporan tentang masa kecil dan remaja sayidah Fatimah. Dari periode ini, hanya laporan tentang dukungannya terhadap Nabi Muhammad melawan kekerasan kaum musyrik, kehadirannya di Shi'ib Abi Thalib dan hijrahnya ke Madinah bersama Imam Ali.
Sayidah Fatimah menikah dengan Imam Ali pada tahun kedua Hijrah. Melakukan kegiatan sosial dan mendampingi Nabi Islam dalam beberapa peperangan, termasuk penaklukan Mekkah, termasuk di antara karya-karyanya setelah Hijrah.
Sayidah Fatimah memberikan wasiat kepada Imam Ali bahwa lawan-lawannya tidak boleh berpartisipasi dalam mendoakan jenazahnya, dan penguburan jenazahnya dilakukan pada malam hari.
Pidato
Tindakan dan pidato politik dan agama yang terkenal dari Sayidah Fatimah ada dalam literatur Sunni dan Syiah, terutama setelah wafatnya Nabi Muhammad Saw, dan salah satu yang paling terkenal adalah khutbah Fadakiyah. Ibnu Tayfur (204-280 H), salah satu ulama Sunni termasuk salah satu yang mengutip khutbah ini.
Wafat
Sayidah Fatimah wafat di Madinah 6 bulan setelah wafatnya Nabi Muhammad Saw setelah peristiwa yang menyebabkan dia terluka dan dirawat di rumahnya, pada tanggal 3 Jumada al-Thani tahun 11 Hijriah. Jenazahnya dan dikuburkan secara rahasia pada malam hari atas permintaan beliau, dan makamnya tidak pernah teridentifikasi.
Menurut para ahli sejarah, Sayidina Ali memandikan istrinya dengan bantuan Asma binti Umis dan mendoakan jenazahnya. Selain Imam Ali, beberapa orang lain juga turut serta dalam shalat jenazahbta, dan terdapat perbedaan mengenai jumlah dan nama orang. Sumber sejarah telah mengidentifikasi Imam Hasan, Imam Hussein, Abbas bin Abdul Mutallib, Miqdad, Salman, Abu Dhar, Ammar, Aqil, Zubair, Abdullah bin Masoud dan Fadl bin Abbas sebagai orang-orang yang ikut serta dalam shalat jenazah tersebut.
Fatimiyah dan Hari Perempuan dan Ibu
Para pencinta Ahlul Bait berduka atas hari kematiannya. Di Iran, peringatan kelahiran Sayidah Fatimah (Jumadi al-Thani ke-20) diperingati sebagai Hari Perempuan dan Hari Ibu, dan nama Fatimah dan Zahra adalah salah satu nama yang paling umum untuk anak perempuan di negara ini.
Kegiatan
Sayidah Fatima memiliki banyak kegiatan. Hijrah ke Madinah, membantu mengobati Nabi Muhamammad yang terluka dalam perang Uhud, kehadiran di samping jenazah Hamzah Sayid al-Syuhada bersama Safiya, saudara perempuan Hamzah dan bibi Nabi Muhammad di Uhud, mengantarkan makanan kepada Nabi dalam pertempuran Khandaq, dan menemaninya dalam penaklukan Makkah adalah di antara aktivitasnya sebelum wafatnya Nabi Muhammad Saw. Namun sebagian besar aktivitas politik Fatimah terkait dengan masa hidupnya yang singkat setelah wafatnya Nabi Mauhammad.
Keutamaan
Berbagai sumber sejarah Syiah dan Sunni menjelaskan banyak keutamaan Sayidah Zahra. Beberapa keutamaan tersebut berasal dari Al-Quran, seperti ayat Tathir dan ayat Mubahalah. Dalam keutamaan tersebut, turunnya ayat tentang Ahlul Bait Nabi dan Fatimah juga merupakan salah satu Ahlul Bait. Sejumlah keutamaan juga disebutkan dalam hadis, seperti hadis mengenai berbagai keutamannya.
Shalat yang panjang, munajat, mendahulukan mendoakan orang lain termasuk tetangga, berpuasa, berziarah ke makam syuhada adalah beberapa ciri-ciri perilaku Sayidah Fatimah yang ditegaskan dalam riwayat Ahlul Bait, dari Imam pada sahabat dan pengikutnya. Oleh karena itu, beberapa doa, dan munajat dikaitkan dengan Sayidah Fatima dalam buku doa dan munajatnya.
Kecintaan Nabi kepada Fatimah dan kecintaan Fatimah kepada Nabi
Nabi sangat menyayangi Sayidah Fatimah dan mencintai serta menghormatinya lebih dari yang lain. Dalam sebuah hadits, beliau memperkenalkan Fatimah sebagai bagian dari darinya dan mengatakan bahwa siapa pun yang menyakitinya telah menyakitiku. Riwayat ini diriwayatkan secara berbeda-beda oleh para perawi pertama seperti Syekh Mufid dari kalangan ulama Syiah dan Ahmad Ibnu Hanbal dari kalangan ulama Sunni. Menurut hadis, ketika Rasulullah melakukan perjalanan, orang terakhir yang dia ucapkan selamat tinggal adalah Fatimah, dan ketika dia kembali dari perjalanan, beliau menemui Fatimah terlebih dahulu.
Penghulu para wanita
Dalam banyak hadis yang diriwayatkan oleh Syiah dan Sunni disebutkan bahwa Fatimah adalah wanita terbaik di surga, wanita terbaik di dua alam, dan wanita terbaik umat.
Satu-satunya wanita terpilih dalam peristiwa Mubahalah
Di antara wanita Muslim, hanya Sayidah Fatimah yang dipilih untuk menghadiri Mubahalah Nabi Muhammad saw dengan umat Kristen di Najran. Peristiwa ini disebutkan dalam ayat Mubahalah. Sayidah Fatimah, Imam Ali, Imam Hassan dan Imam Hussain mendampingi Nabi Muhammad dalam peristiwa.
Kelanjutan generasi Nabi melalui Fatimah
Kelangsungan generasi Nabi dan keluarga Muhammad dari anak-anak Fatimah disebutkan sebagai salah satu keutamaannya. Sebagian ahli tafsir menganggap kelanjutan silsilah Nabi dari Fatimah sebagai contoh Kauthar yang berarti kebaikan berlimpah dalam Surah Kauthar.
Kedermawanan
Kedermawanan Sayidah Fatimah merupakan salah satu ciri perilakunya. Dalam kehidupannya dengan Imam Ali, beliau adalah orang yang sederhana dan selalu mendermakan hartanya, menyumbangkan baju baru kepada orang yang membutuhkan pada malam pernikahan, memberikan kalung kepada orang miskin, dan memberikan seluruh makanan kepada fakir miskin, anak yatim, dan budak. Setelah Sayidah Fatimah, Imam Ali, imam Hassan dan Imam Husein memberikan semua makanan mereka kepada yang membutuhkan selama tiga hari berturut-turut selama berbuka puasa, lalu turun ayat mengenai keutamaan memberi makan kepada orang yang membutuhkan.
Ilmu dan pengetahuan
Sayidah Fatimah menjawab pertanyaan-pertanyaan yurisprudensi dan agama kepada para wanita yang datang menemuinya. Narasi tersebut mencakup persoalan agama, yurisprudensi, moral, dan sosial yang telah disebutkan dalam kitab-kitab hadis Syiah dan Sunni, dan sejumlah hadis telah disusun dalam kitab independen dengan judul seperti “Musnad Fatimah” dan “Akhbar Fatimah”. Beberapa dari sumber-sumber ini telah hilang seiring berjalannya waktu, dan narator serta penulis buku-buku ini hanya disebutkan dalam buku-buku Rijal, terjemahan dan bibliografi.
Tasbih al-Zahra
Tasbihat Fatima Zahra adalah dzikir yang dipelajari Fatimah dari Nabi Muhammad saw. Dalam sumber-sumber Syiah dan Sunni banyak terdapat riwayat tentang ajaran Tasbihat kepada Fatimah setelah shalat.
Referensi
Ibnu Athir Jazri, Ali Ibnu Muhammad, Asdalghabah Fi Marifah Al-Sahabah.
Ibnu Hajar Assqlani, Ahmad Ibnu Ali, Tahdhib al-Tahdhib.
Ibnu Saad, Muhammad Ibnu Saad, Tabaqat al-Kubra.
Ibnu Abd al-Barr, Yusuf bin Abd Allah Qortubi, Al-Istiyab fi Mafarah al-Ashahab.
Ibnu Asakir, Ali Ibnu Hasan, Tarikh Madinah Damaskus.
Ibnu Katsir, Ismail Ibnu Umar, Tarikh Ibnu Katsir.
Ahmad bin Hanbal, Musnad Ahmad bin Hanbal.
Belazari, Ahmad bin Yahya, Ansab al-Ashraf.
Hakim Nishaburi, Mohammad bin Abdullah, Al-Mustadrak Ali al-Sahihin.
Tabari, Muhammad bin Jarir, Tarikh Tabari.
Majlesi, Mohammad Baqer, Bihar Al-Anwar.
Muslim Nishaburi, Muslim bin Hajjaj, Shahih Muslim.
Yaqoubi, Ahmed bin Ishaq, Tarikh Yaqoubi.
Nabi Muhammad Saw: Allah akan Membalas Zalim dan Tidak Membantu Mazlum
Nabi Muhammad Saw bersabda, “Takutlah terhadap laknat orang yang dizalimi, meskipun dia kafir. Karena tidak ada tabir atau penghalang untuk melawan laknat orang dizalimi.”
Zhulm artinya kezaliman,melampaui batas, melanggar hak seseorang atau hak orang lain. Kezaliman terkadang terjadi pada orang lain, terkadang pada diri sendiri. Barangsiapa berbuat jahat dan berbuat dosa, ia telah menzalimi dirinya sendiri, karena ia telah melanggar haknya untuk hidup bersih dan mencapai kesempurnaan.
Dalam Al-Qur'an, Allah berfirman:
“Dan barang siapa di antara kamu yang berbuat zalim, niscaya Kami rasakan kepadanya azab yang besar.” (QS. Al-Furqan: 19)
Syirik dalam Islam terhitung kezaliman besar.
“Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya, “Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar.”(QS. Luqman: 13)
Al-Qur’an memerintahkan untuk tidak menzalimi dan menerima kezaliman.
“Kamu tidak menzalimi dan tidak (pula) dizalimi.” (QS. Al-Baqarah: 279)
Dalam makalah Pars Today kali ini, Anda akan membaca sejumlah hadis Nabi Muhammad Saw dan hadis yang diriwayatkan oleh keluarganya tentang topik penting kezaliman:
1. Tiga Jenis Kezaliman
Nabi Muhammad Saw bersabda, “اَلظُّلْمُ ثَلاثَةٌ: فَظُلْمٌ لايَغْفِرُهُ اللّه ُ وَظُلْمٌ يَغْفِرُهُ وَظُلْمٌ لايَتْرُكُهُ، فَأَمَّا الظُّلْمَالَّذى لايَغْفِرُ اللّه ُ فَالشِّرْكُ قالَ اللّه ُ: «إنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظيمٌ» وَأَمَّا الظُّلْمَ الَّذى يَغْفِرُهُ اللّه ُفَظُلْمُ الْعِبادِ أَنْفُسَهُمْ فيما بَيْنَهُمْ وَبَيْنَ رَبِّهِمْ وَأَمَّا الظُّلْمَ الَّذى لا يَتْرُكُهُ اللّه ُ فَظُلْمُ الْعِبادِبَعْضُهُمْ بَعْضا “.
“Kezaliman ada tiga jenis. Kezaliman yang tidak diampuni oleh Allah. Kezaliman yang diampuni dan kezaliman yang tidak akan dibiarkan. Adapun kezaliman yang tidak akan diampuni Allah adalah syirik. Allah berfirman, ‘Sesungguhnya syirik adalah benar-benar kezaliman yang besar.’ Adapun kezaliman yang diampuni adalah kezaliman sesama hamba dengan Tuhan mereka. Sementara kezaliman yang tidak akan dibiarkan adalah kezaliman yang dilakukan sesama manusia.” (Nahjul Fashahah, hadis 1924)
2. Kekuatan Laknat Mazlum
Nabi Saw bersabda, “اِتَّقوا دَعْوَةَ الْمَظْلومِ وَإنْ كانَ كافِرا فَإِنَّها لَيْسَ دونَها حِجابٌ”.
“Takutlah terhadap laknat orang yang terzalimi, sekalipun ia kafir. Karena tidak ada tabir atau penghalang untuk laknat orang yang terzalimi.” (Nahjul Fashahah, hadis 48)
3. Pejuang Melawan Kezaliman Bersama Nabi di Surga
Rasulullah Saw bersabda, “مَنْ أَخَذَ لِلْمَظْلومِ مِنَ الظّالِمِ كانَ مَعىَ فِى الْجَنَّةِ تَصاحُبا”.
“Barangsiapa menolong mazlum dari zalim, ia akan bersama saya di surga.” (Bihar Al-Anwar, jilid 75, hal 359, hadis 74)
4. Azab Bagi yang Diam Menghadapi Kezaliman
Nabi Muhammad Saw bersabda, “إِنَّ النّاسَ إِذا رَأَوُا الظّالِمَ فَلَمْ يَأْخُذوا عَلى يَدَيْهِ أَوْشَكَ أَنْ يَعُمَّهُمُ اللّه ُبِعِقابٍ مِنْهُ”.
“Ketika manusia melihat penindas dan tidak menghentikannya, Allah akan menurunkan azab untuk semua orang.” (Nahjul Fashahah, hadis 833)
5. Balasan Allah Bagi Zalim dan yang tidak Menolong Mazlum
Nabi Saw bersabda, “يَقولُ اللّه ُ عَزَّوَجَلَّ: وَعِزَّتى وَجَلالى لأََنْتَقِمَنَّ مِنَ الظّالِمِ فى عاجِلِهِوآجِلِهِ وَلأََنْتَقِمَنَّ مِمَّنْ رَأى مَظْلوما فَقَدَرٌ أَنْ يَنْصُرَهُ فَلَمْ يَنْصُرْهُ”.
“Allah SWT berfirman, Demi Kehormatan dan Keagungan-Ku, Aku akan membalas orang zalim di dunia dan akhirat, begitu juga kepada orang yang melihat mazlum dan dapat membantunya, tapi tidak melakukannya, Aku pasti akan membalasnya.” (Kanzul ‘Ummal, jilid 3, hal 505, hadis 7641)
6. Tidak Zalim dan Tidak Menerima Kezaliman
Nabi Muhammad Saw bersabda, “اِسْتَعيذوا بِاللّه ِ... مِنْ اَنْ تَظْلِموا اَوْ تُظْلَموا”.
“Berlindung kepada Allah ... dari tidak berbuat zalim atau menerima kezaliman.” (Nahjul Fashahah, hadis 278)
7. Menolong Mazlum adalah Keadilan Terbaik
Imam Ali as berkata, “اَحْسَنُ الْعَدْلِ نُصْرَةُ الْمَظْلومِ”.
“Keadilan terbaik adalah menolong orang mazlum.” (Ghurar Al-Hikam, jilid 2, hal 394, hadis 2977)
8. Kebangkitan Imam Mahdi af Melawan Kezaliman di Dunia
Rasulullah Saw bersabda, “مَهْدىُّ اُمَّتِى الَّذى يَمْلاَُ الاَْرْضَ قِسْطا وَ عَدْلاً كَما مُلِئَتْ جَوْراوَ ظُلْما”.
“Mahdi umatku adalah orang yang memenuhi dunia dengan keadilan setelah sebelumnya penuh dengan kezaliman.” (Kitab Sulaim bin Qeis, hal 429)
Ini Penjelasan Ayat-Ayat Al-Qur'an tentang Nabi Isa
Al-Qur'an telah memperkenalkan Al-Masih (saw) dengan banyak sifat, ada yang merupakan pemberian dan ada pula yang diperoleh, dan adanya ciri-ciri ini menunjukkan perwalian penuhnya.
Hazrat Isa bin Maryam (saw), dijuluki Mesias, adalah nabi keempat di antara nabi pertama dan pemilik Syariah. Kitab sucinya disebut Alkitab. Dia adalah putra Maryam (SAW) dan memiliki kelahiran yang unik dan menakjubkan yang disebutkan dalam Al-Qur'an.
Umat Kristen percaya bahwa Yesus disalib, tetapi dikatakan dalam Al-Qur'an bahwa orang-orang curiga dan orang lain digantung sebagai penggantinya, dan Tuhan mengangkat Yesus kepada diri-Nya. Dalam artikel dari Parstodi ini, kita melihat deskripsi Al-Qur'an tentang Yesus Kristus (SAW):
Ayat-ayat Al-Quran tentang Nabi Isa as.
1. Surat Al-Baqarah ayat 87
...وَآتَيْنَا عِيسَى ابْنَ مَرْيَمَ الْبَيِّنَاتِ وَأَيَّدْنَاهُ بِرُوحِ الْقُدُسِ
"...dan telah Kami berikan bukti-bukti kebenaran (mukjizat) kepada Isa putera Maryam dan Kami memperkuatnya dengan Ruhul Qudus..."
2. Surat Ali Imran ayat 45
إِذْ قَالَتِ الْمَلَائِكَةُ يَا مَرْيَمُ إِنَّ اللَّهَ يُبَشِّرُكِ بِكَلِمَةٍ مِّنْهُ اسْمُهُ الْمَسِيحُ عِيسَى ابْنُ مَرْيَمَ وَجِيهًا فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ وَمِنَ الْمُقَرَّبِينَ
(Ingatlah), ketika Malaikat berkata: "Hai Maryam, seungguhnya Allah menggembirakan kamu (dengan kelahiran seorang putera yang diciptakan) dengan kalimat (yang datang) daripada-Nya, namanya Al Masih Isa putera Maryam, seorang terkemuka di dunia dan di akhirat dan termasuk orang-orang yang didekatkan (kepada Allah),
3.Surat Maryam ayat 21
وَلِنَجْعَلَهُ آيَةً لِّلنَّاسِ وَرَحْمَةً مِّنَّا ۚ وَكَانَ أَمْرًا مَّقْضِيًّا
"... dan agar dapat Kami menjadikannya suatu tanda bagi manusia dan sebagai rahmat dari Kami; dan hal itu adalah suatu perkara yang sudah diputuskan"
4.Surat Ali Imran ayat 46
وَيُكَلِّمُ النَّاسَ فِي الْمَهْدِ وَكَهْلًا وَمِنَ الصَّالِحِينَ
"dan dia berbicara dengan manusia dalam buaian dan ketika sudah dewasa dan dia adalah termasuk orang-orang yang saleh"
5. Surat Ali Imran ayat 48
وَيُعَلِّمُهُ الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ وَالتَّوْرَاةَ وَالْإِنجِيلَ
"Dan Allah akan mengajarkan kepadanya Al Kitab, Hikmah, Taurat dan Injil".
6. Surat Ali Imran ayat 49
وَرَسُولًا إِلَىٰ بَنِي إِسْرَائِيلَ ...
"Dan (sebagai) Rasul kepada Bani Israil...."
7.Surat Ali Imran ayat 50
وَمُصَدِّقًا لِّمَا بَيْنَ يَدَيَّ مِنَ التَّوْرَاةِ
"Dan (aku datang kepadamu) membenarkan Taurat yang datang sebelumku..."
8. Surat An-Nisa ayat 171
إِنَّمَا الْمَسِيحُ عِيسَى ابْنُ مَرْيَمَ رَسُولُ اللَّهِ وَكَلِمَتُهُ أَلْقَاهَا إِلَىٰ مَرْيَمَ وَرُوحٌ مِّنْهُ
Sesungguhnya Al Masih, Isa putera Maryam itu, adalah utusan Allah dan (yang diciptakan dengan) kalimat-Nya yang disampaikan-Nya kepada Maryam, dan (dengan tiupan) roh dari-Nya.
9.Surat Al-Anam ayat 85
وَزَكَرِيَّا وَيَحْيَىٰ وَعِيسَىٰ وَإِلْيَاسَ ۖ كُلٌّ مِّنَ الصَّالِحِينَ
"dan Zakaria, Yahya, Isa dan Ilyas. Semuanya termasuk orang-orang yang saleh".
10. Surat Al-Anam ayat 87
... وَاجْتَبَيْنَاهُمْ وَهَدَيْنَاهُمْ إِلَىٰ صِرَاطٍ مُّسْتَقِيمٍ
"...dan Kami telah memilih mereka (untuk menjadi nabi-nabi dan rasul-rasul) dan Kami menunjuki mereka ke jalan yang lurus".
11.Surat Maryam ayat 19
قَالَ إِنَّمَا أَنَا رَسُولُ رَبِّكِ لِأَهَبَ لَكِ غُلَامًا زَكِيًّا
Ia (jibril) berkata: "Sesungguhnya aku ini hanyalah seorang utusan Tuhanmu, untuk memberimu seorang anak laki-laki yang suci".
12. Surat Maryam ayat 30
قَالَ إِنِّي عَبْدُ اللَّهِ آتَانِيَ الْكِتَابَ وَجَعَلَنِي نَبِيًّا
"Berkata Isa: "Sesungguhnya aku ini hamba Allah, Dia memberiku Al Kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang nabi".
13. Surat Maryam ayat 31
وَجَعَلَنِي مُبَارَكًا أَيْنَ مَا كُنتُ...
"dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkati di mana saja aku berada...".
14. Surat Maryam ayat 32
وَبَرًّا بِوَالِدَتِي وَلَمْ يَجْعَلْنِي جَبَّارًا شَقِيًّا
"dan berbakti kepada ibuku, dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka".
15.Surat As-Shura ayat 13
شَرَعَ لَكُم مِّنَ الدِّينِ مَا وَصَّىٰ بِهِ نُوحًا وَالَّذِي أَوْحَيْنَا إِلَيْكَ وَمَا وَصَّيْنَا بِهِ إِبْرَاهِيمَ وَمُوسَىٰ وَعِيسَىٰ
"Dia telah mensyari'atkan bagi kamu tentang agama apa yang telah diwasiatkan-Nya kepada Nuh dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu dan apa yang telah Kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan Isa.."
Dari kajian ayat-ayat ini, kedudukan dan martabat Nabi isa Almasih yang tinggi menjadi jelas. Sekarang kami akan menyebutkan ciri-cirinya menurut susunan ayatnya.
Firman Tuhan
Al-Qur'an menyebut Nabi Isa sebagai Firman Tuhan dalam dua hal. Pengertian Yang dimaksud dengan “firman” atau kalam bukanlah perkataan yang keluar dari mulut, melainkan makna wujud lahiriah Isa, yaitu salah satu firman Tuhan. Meskipun seluruh alam semesta adalah firman Tuhan, namun karena keberadaannya terwujud secara khusus, maka Isa disebut sebagai firman Tuhan yang diistimewakan. Adapun alasan mengapa mereka menganggap dunia ciptaan sebagai firman Tuhan adalah karena keberadaan ciptaan mengungkapkan kesempurnaan penciptanya. Sebagaimana kata-kata verbal menunjukkan serangkaian makna mental dan tersembunyi, demikian pula dalam ayat-ayat Al-Qur'an, seluruh dunia dianggap sebagai firman Tuhan.
Al-Masih dan Isa putra Maryam
Ayat Al-Quran menunjukkan bahwa kedua nama itu berasal dari Allah, karena dalam kabar malaikat kepada Maryam bahwa Allah menamai putra Maryam dengan sebutan Almasih. Alasan mengapa ia disebut Al-Masih adalah (kata ini berasal dari kata masih yang berarti membentang) Nabi Isa menyembuhkan orang sakit dengan mengulurkan tangannya ke tubuh mereka.
Kadang-kadang dikatakan, Almasih berarti dibasuh dari dosa, atau diliputi rahmat dan berkat-Nya.
Bisa jadi Isa dari Yashu' berarti penyelamat atau Yaish setara dengan Yahya, yang menunjukkan kesamaan antara kedua Nabi ini.
Ayat Tuhan
Penciptaan Nabi Isa, sebagai penciptaan Nabi yahya benar-benar ajaib. Bahkan penciptaan Nabi Isa bahkan lebih misterius lagi. Oleh karena itu, Nabi Isa sendiri dianggap sebagai tanda dari tanda-tanda ketuhanan, sebagaimana dalam al-Quran surat Maryam ayat 21, "Walinajalahu ayata linnasi" dan “Liahaba laki golaman zakiyan” dan yang dimaksud dengan memberi (Lahab) adalah ciptaan-Nya yang ajaib.
Berbicara di tempat tidur bayi
Salah satu tanda dia menjadi seorang Ayat adalah bahwa di masa kecilnya dia berbicara seperti orang dewasa.
Kesempurnaan rohani
Dalam posisi memperkenalkan kesempurnaan spiritual Nabi, Al-Qur'an memperkenalkannya dengan beberapa sebutan antara lain: ciptaan khusus, yang diberkati, yang berbakti kepada orang tua, orang yang saleh, yang terpilih, dan roh Kudus. Rangkuman dari sifat-sifat tersebut menunjukkan bahwa beliau adalah orang yang bebas dari dosa, wujudnya berkah, baik hati kepada ibunya, rendah hati dan lemah lembut, serta termasuk orang yang bertakwa, dan gabungan dari sifat-sifat tersebut merupakan tanda keunggulan ruhaninya yang mencapai posisi tinggi.
Pemilik hukum dan kitab suci
Nabi Isa termasuk salah satu Nabi pemilik kitab dan syariat.
Salah satu nabi dari Ulul Azmi
Nabi Isa termasuk dalam Nabi Ulul Azmi.
Seorang Nabi bagi bangsa Israel
Apakah misi Nabi Isa khusus untuk Bani Israel atau lingkarannya lebih luas merupakan masalah yang berada di luar topik artikel ini. Namun kemunculan ayat-ayat tersebut menunjukkan kalimat pertama, “Dan para utusan kepada bani Israil”.
Terkadang bersaksi tentang perbuatan dianggap sebagai salah satu ciri Nabi Isa Mengingat Allah dalam al-Quran surat An-Nisa ayat 159 berfirman, “Dan di hari kiamat nanti Isa itu akan menjadi saksi terhadap mereka..”
Siapakah Sayidina Ali bin Abi Thalib, dan Mengapa Pencinta Ahlul Bait Menyebutnya sebagai Imam Mereka?
Sayidina Ali bin Abi Thalib, Imam pertama Syiah, seorang sahabat, perawi, sepupu dan menantu Nabi Muhammad Saw, juru tulis wahyu, dan khalifah keempat.
Ali bin Abi Thalib, yang dijuluki Amirul Mukminin adalah penerus, sepupu, dan menantu Nabi Muhammad Saw, suami Fatimah Zahra, dan ayah dari Imam Hassan, Imam Hussein, dan Zainab al-Kubra.
Menurut sumber sejarah Sunni dan Syiah, Sayidina Ali orang pertama yang beriman kepada Nabi muhammad saw dan secara khusus diberi gelar Amirul Mukmiminin oleh Nabi. Dia adalah salah seorang keluarga Nabi yang kepadanya ayat penting tentang penyucian diturunkan dalam surat al-Ahzab ayat 33.
Nabi Muhammad Saw, atas perintah Allah swt, menunjuk Sayidina Ali sebagai penerusnya dalam hal politik dan agama di Ghadir Khum dan menerima baiat dari masyarakat yang hadir waktu itu. Tapi, setelah wafatnya Nabi pada tahun 11 H, ada faktor-faktor yang menghalangi terjadinya suksesi ini dan beliau tetap menjauh dari kekhalifahan Muslim selama bertahun-tahun setelah wafatnya Nabi. Beliau baru benar-benar mencapai kekhalifahan 25 tahun kemudian, setelah wafatnya Utsman.
Masalah kekhalifahan Imam Ali merupakan masalah yang menyebabkan umat Islam terbagi menjadi dua kelompok: Syiah dan Sunni. Kaum Syiah memandang Sayidina Ali adalah khalifah langsung yang ditunjuk oleh Nabi Muhammad saw, dan mereka menganggap pengelolaan politik negara Islam dan pemilihan pemimpin negara Muslim adalah aturan ilahi yang berdasarkan prinsip-prinsip Syariah dan perintah-perintah-Nya dari Al-Quran dan Sunnah. Sebaliknya, kaum Sunni menganggap Imam Ali sebagai khalifah keempat dan mendefinisikan siapa pun Muslim yang dapat mencapai posisi penguasa melalui pemilihan selektif, pemilihan kelompok, warisan, atau melalui perang dan kekuasaan sebagai wali kaum Muslim.
Dalam artikel dari Parstoday ini, kita akan menelisik tentang kehidupan Imam Ali berdasarkan sumber sejarah Islam yang dapat dipercaya:
Kelahiran, keluarga, dan menantu Nabi
Ali bin Abi Thalib dilahirkan di Kabah pada hari Jumat tanggal 13 Rajab tahun ketiga puluh Tahun Gajah (10 tahun sebelum kenabian). Ayahnya bernama Abu Thalib, paman Rasulullah Saw, dan ibunya bernama Fatimah binti Asad, keduanya berasal dari klan Bani Hasyim, suku Quraisy di Mekkah.
Imam Ali menikahi Sayidah Fatima Zahra, putri Nabi Muhammad saw, pada bulan Dzulhijjah, tahun kedua Hijriah, pada usia 24 tahun. Anak-anaknya dari Sayidah Fatimah adalah: Imam Hassan, Imam Hussein, Sayidah Zainab dan Umi Kulsum.
Sayidah Zahra meninggal dunia di usia muda, 6 bulan setelah wafatnya Nabi Muhammad Saw, dan Sayidina Ali menikah dengan wanita lain setelahnya dan memiliki anak-anak.
Sayidina Ali dalam perang-perang awal Islam
Setelah umat Islam berhijrah ke Madinah, dimulailah perjuangan Nabi Muhammad Saw melawan kaum musyrik, dan munafik, dan Ahli Kitab. Sayidna Ali ikut serta dalam semua perang, kecuali pada Perang Tabuk, di mana ia tetap berada di Madinah atas perintah Nabi untuk mencegah konspirasi kaum musyrik dan kemungkinan pemberontakan kaum munafik ketika itu.
Para penulis biografi telah banyak menulis mengenai keberanian dan pengorbanan Ali dalam berbagai perang tersebut. Pada saat Perang Uhud, ketika sebagian kaum muslimin melarikan diri, Ali bin Abi Thalib tetap tinggal untuk menjaga Nabi Muhammad saw dan keluarganya, hingga Nabi Muhammad bersabda tentang Imam Ali, “Dia dariku dan aku darinya.”.
Keutamaan Imam Ali dalam Al-Quran dan Hadis
Ayat Lailatul Mabit
Pada tahun ketiga belas kenabian, seiring dengan meningkatnya tekanan kaum musyrik Mekkah terhadap kaum muslimin dan semakin banyaknya ajakan penduduk Yatsrib (Madinah) kepada Rasulullah Saw, maka mulai dipersiapkanlah lahan untuk hijrah umat Islam ke Yatsrib. Dalam situasi ini, kaum musyrik Quraisy memutuskan untuk membunuh Nabi Muhammad Saw. Pada malam yang kemudian dikenal dengan sebutan "Lailatul Mabit", Ali tanpa pamrih tidur di ranjang Nabi dengan tujuan menipu para pembunuh, dan Nabi pun berhijrah ke Madinah sementara kaum musyrik tidak menyadarinya.
Ayat 207 Surat Al-Baqarah diturunkan terkait peristiwa ini dalam kasus tersebut yang memuji pengorbanan Sayidina Ali.
Selain itu, ada juga ayat Mubahala pada ayat 61 Surat Al-Imran mengenai keutamaan Sayidina Ali. Berdasarkan sumber dari kalangan Sunni dan Syiah, Nabi menyebut Imam Hassan dan Imam Hussein sebagai “putra-putra kami” dan Fatimah sebagai “putri-putri kami”, serta beliau menyebut Ali sebagai "diri kami sendiri".
Hadits tentang martabat
Hadits Manzilat adalah hadits shahih dari Nabi Muhammad saw di kalangan Sunni dan Syiah, di mana beliau berkata kepada Ali saw, “Engkau bagiku seperti Harun bagi Musa, hanya saja ada perbedaan antara engkau dan aku tidak akan ada Nabi sesudah aku." Ya, benar. Menurut ayat-ayat Al-Quran, Harun memiliki empat kedudukan selain kenabian sebagai wazir (Qs, Furqan:35), saudara (Qs, Thaha:30), keluarga (Qs, Thaha:29) dan khalifah (Qs, Al-Araf:142)
Ayat Wilayah
Menurut semua mufasir dari Syiah dan sebgaian besar mufasir Sunni, ayat 55 Surat Al-Ma'idah, yang dikenal sebagai "Ayat Wilayah," diturunkan mengenai Sayidina Ali ketika ada orang yang membutuhkan datang ke masjid dan meminta pertolongan. Maka Ali memberinya cincinnya sambil rukuk.
Ayat Amirul Mukminin
Ayat ke-59 Surat An-Nisa yang juga dikenal dengan sebutan ayat ketaatan atau ayat para penguasa, memerintahkan orang-orang beriman untuk menaati Allah, Rasulullah beserta Ahlul Baitnya. Dalam banyak riwayat, terutama riwayat yang berasal dari keluarga Nabi, disebutkan bahwa pemimpin yang berwenang adalah Ali bin Abi Thalib dan para imam dari garis keturunannya.
Aktivitas Imam Ali pada era tiga khalifah pertama setelah Nabi
Menyelesaikan permasalahan kaum lemah: Bekerja dan berjuang untuk menafkahi kehidupan banyak orang miskin dan membutuhkan. Bahkan beliau membangun kebun-kebun dengan tangannya sendiri, menggali sumur dan saluran air, lalu mendedikasikannya untuk jalan Allah.
Menyelesaikan persoalan intelektual lintas agama: Menjawab pertanyaan para ulama dari berbagai bangsa dan budaya, khususnya kaum Yahudi dan Nasrani, yang datang ke Madinah untuk meneliti Islam pasca wafatnya Nabi Muhammad saw.
Penjelasan tentang masalah-masalah fiqih dan agama: Menjelaskan hukum-hukum berbagai peristiwa yang baru muncul dan belum ada presedennya dalam Islam dan tidak ada nash-nashnya dalam Al-Qur’an dan hadits dari Nabi Muhammad saw.
Membantu pertumbuhan spiritual: Membesarkan dan memelihara sekelompok sahabat dan anak-anak mereka yang memiliki hati nurani yang murni dan jiwa yang siap untuk kemajuan spiritual dan sosial.
Nasihat politik-sosial kepada para khalifah: Jika suatu bahaya mengancam Islam dan kaum Muslimin, atau suatu keputusan yang keliru akan menyebabkan penyimpangan lebih jauh dalam agama, maka beliau menasihati para khalifah sebagai penasehat agar Islam tidak semakin dirugikan.
Janji setia rakyat kepada Ali bin Abi Thalib
Setelah Khalifah ketiga, Utsman bin Affan, dibunuh oleh para pengunjuk rasa, para penentangnya, termasuk kaum Ansar dan Muhajir yang menentang kaum Quraisy, kaum Mesir, dan kaum Kuffah, semuanya sepakat mengenai kekhalifahan Ali bin Abi Thalib. Dia mengemban jabatan khalifah di tengah situasi sulit dan terpecah yang muncul di kalangan umat Islam.
Kebijakan pemerintah
Memilih pejabat di dunia Islam berdasarkan logika keadilan dan tanpa memperhatikan hubungan keluarga
Membuat hukum dengan memperhatikan keadilan Al-Quran dan Sunnah Nabi
Menunjuk pengawas dan pengawas untuk memantau kinerja pejabat
Kebijakan dan reformasi ekonomi
Memulai pembangunan perkotaan
Pengembangan pertanian dan dukungan bagi petani
Memperkuat perdagangan dan pedagang
Inspeksi pasar langsung
Distribusi kekayaan publik secara merata dan tidak menunda pendistribusiannya.
Mendukung kelas bawah masyarakat
Kebijakan dan reformasi budaya
Mengembangkan pendidikan dan pelatihan tenaga pengajar rakyat
Mencegah terganggunya tradisi yang baik dan menentang tradisi yang buruk
Memperkuat semangat kritisisme agen dan melestarikan tradisi perintah dan larangan agen oleh masyarakat
Perang pada masa kekhalifahan Amir al-Mu'minin
Sayina Ali berperang melawan musuh-musuhnya tiga kali selama masa kekhalifahannya yang berlangsung selama empat tahun sembilan bulan. Pertempuran ini meliputi:
Pertempuran Jamal pada tahun 36 H dengan para pembelot, yang bersatu atas dorongan Muawiyah dan memerangi Imam Ali, tetapi dikalahkan.
Perang Siffin tahun 37 H. Perang melawan Muawiyah dan pasukannya yang tidak menaati perintah Imam Ali sebagai khalifah umat Islam, melainkan memutuskan untuk mendirikan pemerintahan dinasti sendiri di negeri kaum muslimin dan dengan tradisi yang bertentangan dengan dengan tradisi Nabi Muhammad Saw.
Pertempuran Nahrawan pada tahun 38 H dengan kaum Marqin, yakni kaum yang meninggalkan sunah Nabi Islam dan menyerang kehidupan dan masyarakat Muslim dengan penafsiran Al-Quran yang dangkal.
Kesyahidan Imam Ali
Ibnu Muljam, salah seorang Khawarij, menyerang Imam Ali dengan pedang beracun ketika beliau sedang shalat di mihrab masjid Kufah pada fajar hari Rabu, tanggal 19 Ramadhan tahun 40 H, dan Imam syahid pada malam tanggal 21 Ramadhan.
Pepatah terkenal
Diriwayatkan bahwa Imam Ali as sering berkata: "Barangsiapa yang memperbaiki hubungan antara dirinya dengan Allah, maka Allah akan memperbaiki hubungan antara dirinya dengan manusia. Dan barangsiapa yang memperbaiki hubungannya di akhirat, maka Allah akan memperbaiki hubungannya di dunia."
Beliau juga berkata, "Di antara penebus dosa besar adalah menolong orang yang menangis minta tolong dan menghibur orang yang sedang bersedih."
Sayidina Ali berkata, "Lebih baik mati daripada dipermalukan! Berbuat sedikit lebih baik daripada mengulurkan tanganmu ke sana kemari, dan hidup itu dua hari, satu hari untuk keuntunganmu, dan satu hari untuk kerugianmu! Janganlah kamu bersukacita ketika engkau mendapat kebaikan, dan janganlah kamu bersedih ketika engkau mendapat keburukan, karena nanti kamu akan diuji oleh keduanya".
Ia juga berkata, "Tidak ada kekayaan seperti akal, tidak ada kemiskinan seperti kebodohan, tidak ada warisan sepertiadab, dan tidak ada dukungan seperti nasihat."
Al-Quran Jadi Faktor Kegigihan Gaza: Peringatan 10 Tahun Surat Imam Khamenei kepada Pemuda di Barat
Akun X-Media khamenei.ir menerbitkan cuitan dalam bahasa Prancis dan bahasa Eropa lainnya pada kesempatan peringatan sepuluh tahun surat Imam Khamenei kepada para pemuda Eropa dan Amerika Utara.
Dalam cuitan di akun X media khamenei.ir kembali mengunggah sebagian pesan penting Pemimpin Besar Revolusi Islam kepada para pemuda Eropa dan Amerika Utara, berikut pernyataan Imam Khamenei dalam acara silaturahmi untuk mengenal Al-Quran pada hari pertama bulan suci Ramadan 1445. Pars Today kembali menurunkan unggahan cuitan ini dengan terjemahannya sebagai berikut:
"Apakah Anda pernah merujuk langsung kepada Al-Quran? Kenali Islam melalui Al-Quran dan kisah hidup Nabi besarnya ( Nabi Muhammad saw). Al-Quran-lah yang mampu menunjukkan kepada dunia puncak kegigihan di Gaza," kata Rahbar.
Dalam suratnya pada bulan Januari 2015 yang ditujukan kepada pada pemuda di Eropa dan Amerika Utara, Imam Khamenei menulis, “Cobalah untuk memperoleh pemahaman langsung dan tanpa perantara tentang agama Islam. Logika yang sehat mengharuskan Anda setidaknya mengetahui apa yang membuat Anda menjauh dan takut. Apa dan bagaimana esensinya? Saya tidak memaksa Anda untuk menerima interpretasi saya atau interpretasi lainnya tentang Islam. Tetapi hanya ingin menunjukkan kepada Anda supaya tidak membiarkan realitas yang dinamis dan berpengaruh di dunia saat ini diperkenalkan kepada Anda dengan motif dan tujuan yang ternoda. Jangan biarkan orang-orang yang munafik dan teroris bayaran memperkenalkan diri sebagai wakil Islam. Kenali Islam melalui sumber-sumbernya yang autentik dan langsung. Kenali Islam melalui Al-Quran dan kehidupan Nabi besarnya (Nabi Muhammaf ssaw). Di sini, saya ingin bertanya, apakah Anda pernah mempelajari Al-Quran umat Islam secara langsung? Apakah Anda pernah berkonsultasi? Apakah ajaran Nabi Islam pernahkah Anda mempelajari kehidupannya, terutama ajaran-ajaran kemanusiaan dan moralnya? Pernahkah Anda menerima pesan Islam dari sumber lain selain media? Pernahkah Anda bertanya pada diri sendiri bagaimana dan atas dasar nilai-nilai apakah Islam telah menjadi peradaban ilmiah terbesar selama berabad-abad? Dan telah memelihara kecerdasan dunia serta mendidik para ilmuwan dan pemikir terbaik?"
Pemimpin Revolusi Islam dalam sebuah pertemuan Al-Quran pada hari pertama bulan suci Ramadhan 1445 H menyinggung keteguhan rakyat Gaza dalam melawan kebiadaban dan kejahatan rezim Zionis, dan menegaskan bahwa puncak keteguhan yang kita saksikan di Gaza saat ini adalah hasil dari pemahaman Al-Quran dan pengamalannya. Itu saja.
Setelah satu tahun tiga bulan melancarkan perang brutal di Gaza, rezim Zionis tidak mampu mencapai tujuannya, yaitu pembebasan tentaranya yang ditawan melalui intervensi darat, dan juga penumpasan perlawanan rakyat Hamas, dan pendudukan Jalur Gaza; akhirnya Rabu malam menyetujui perjanjian gencatan senjata dengan gerakan perlawanan Islam Palestina, Hamas. Perjanjian tersebut mulai berlaku pada Minggu malam.
Kehidupan dan Nasihat Imam Kazhim: Para Nabi adalah Hujah Nyata, dan Akal adalah Hujah Batin Adanya Tuhan."
Imam Kazhim cucu Nabi Muhammad saw merupakan salah satu tokoh kunci dalam sejarah Islam, khususnya pada abad kedua Hijriah. Beliau telah membuka jalan bagi banyak pencerahan politik dan sosial.
Tehran, Parstoday- Abul Hasan Musa bin Ja'far (128-183 H), yang dijuluki Kazhim, Abd Salih, dan Bab al-Hawaij, adalah Imam ketujuh dari Ahlul Bait Nabi Muhammad Saw.
Setelah Imam Shadiq syahid, beliau mengambil alih kepemimpinan para pengikut Ahlul Bait dan menjabat sebagai Imam selama 35 tahun. Imamahnya bertepatan dengan beberapa khalifah Abbasiyah yang represif. Imam Kazhim dibawa dari Madinah ke Irak oleh para khalifah dan dipenjara selama beberapa tahun karena kegiatannya yang mencerahkan dan memperjuangkan keadilan.
Keturunannya yang paling terkenal adalah Imam Ali bin Musa al-Ridha, yang makamnya berada di kota Mashhad, Iran, dan Sayidah Maksoumah yang makamnya berada di kota Qom.
Cucu Nabi Islam yang terhormat ini memberikan ajaran-ajaran agama tentang tauhid, kenabian, imamah, dan hari kiamat, serta moral dan pendidikan dalam bentuk ribuan hadits pendek dan panjang. Selain itu melahirkan murid-murid, dan buku-buku berharga dalam kehidupan praktis di berbagai bidang, dan generasi yang baik dan berbudi luhur.
Tidak hanya itu, perdebatan dan percakapan antara Musa bin Ja'far dengan beberapa ulama Yahudi dan Kristen telah diriwayatkan dalam sumber-sumber sejarah dan hadis, yang merupakan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan mereka. Kitab Musnad al-Imam al-Kazhim memuat lebih dari tiga ribu hadits darinya, yang sebagian diriwayatkan oleh sebagian ulama.
Setelah dipenjara beberapa kali karena kegiatan sosial dan kesadaran publiknya, dia akhirnya diracun dan mati syahid di penjara atas perintah Khalifah Abbasiyah Harun.
Sumber-sumber Syiah dan Sunni memuji ilmu, ibadah, toleransi, dan kemurahan hatinya. Para tokoh Sunni menghormati keturunan mulia Nabi Islam ini sebagai seorang ulama dan, seperti para pengikut Ahlul Bait mengunjungi makamnya. Makam Imam Kazhim dan makam cucunya Imam Jawad di daerah Kazimain di Baghdad utara dikenal sebagai Makam Kazimain dan merupakan tempat ziarah bagi umat Islam dan pecinta Ahlul Bait.
Dalam artikel Parstoday kami mengajak Anda akan membaca sejumlah kutipan dan nasihat dari Imam Kazhim
1. Kedudukan orang-orang yang memenuhi kebutuhan hamba-hamba Tuhan
سَمِعتُ أبَا الحَسَن عليه السلام يَقُول: اِنَّ لِلّهِ عِبادا فىِ الأَرْضِ يَسْعَوْنَ فىحَوائِجِ النّاسِ هـُمُ الاْمِنُونَ يـَوْمَ القِيـامَةِ. [وسائل الشيعه، ج 11 ص 582.]
Muammar bin Khallad mengatakan bahwa dirinya mendengar Imam Kazhim berkata,"Allah memiliki hamba-hamba di bumi yang berusaha memenuhi kebutuhan manusia. Mereka akan selamat pada Hari Kiamat".
2. Pengetahuan dalam empat hal
عَـنِ الكاظِـم عليه السلام: وَجَدْتُ عِلْمَ النّاسِ فى اَرْبَـعٍ: اَوَّلُــها اَنْ تَعْرِفَ رَبَّكَ، وَالثّانِيَةُ اَنْ تَعْرِفَ ما صَنَعَ بِكَ، وَالثّـالِثَةُ اَنْ تَعْـرِفَ مـا اَرادَ مِنْكَ، وَالرّابِعَةُ اَنْ تَعْرِفَ ما يُخْرِجُكَ مِنْ دينِكَ. [كشف الغمّه، ج 3 ص 45.]
Imam Kazihm berkata, "Aku menemukan ilmu manusia dalam empat hal: Pertama kenalilah Tuhanmu, kedua apa yang Tuhan lakukan untukmu dan kepadamu, ketiga mengetahui apa yang telah Dia minta darimu. keempat, mengetahui apa yang akan mengeluarkanmu dari agamamu".
3. Menuntut ilmu agama Allah
عَن مُوسَى بنِ جَعفَر عليه السلام: تَفَـقَّـهُوا فى ديـنِ اللّه ِ، فَإنَّ الْفِقْهَ مِفْتاحُ الْبَصيرَةِ وَتَمامُ الْعِبادَةِ. [مسند الامام الكاظم عليه السلام، ج 3 ص 249.]
Imam Kazhim berkata, "Pelajarilah ilmu agama Allah, karena ilmu agama dan fiqih merupakan kunci wawasan dan kesempurnaan ibadah".
4. Dunia ini seperti air laut
مِن وَصِيَّةِ مُوسَى بنِ جَعفَر عليه السلام: مَثَلُ الدُّنْيا مَثَلُ ماءِ الْبَحْرِ كُلَّما شَرِبَ مِنْهُ الْعَطْشـانُ ازْدادَ عَطَشا حَتّى يَقْتـُلَهُ. [بحارالانوار، ج 75 ص 311.]
Di antara nasehat Imam Kazhim kepada Hisyam adalah,"Perumpamaan dunia ini seperti air laut (yang asin). Orang yang haus akan semakin haus semakin banyak ia meminumnya, hingga ia mati".
5. Pentingnya Kesabaran
قالَ الكاظِم عليه السلام: اَلْمُصيبَةُ لِلصّابِرِ واحِدَةٌ وَلِلْجـازِعِ اثنـَتـانِ. [بحارالانوار، ج 75، ص 326.]
Imam Kazhim berkata, "Bagi orang yang sabar, musibah itu ada satu, dan bagi orang yang tidak sabar, musibah itu ada dua!"
6. Malu pada Tuhan secara diam-diam
عَنِ الكاظِم عليه السلام: اِسْتَحْيـُوا مِنَ اللّه ِ فى سـَرائِـرِكُمْ كَما تَسْتَحْيُونَ مِنَ النّاسِ فى عَلانِيَتِكُمْ. [تحف العقول، ص 394]
Imam Kazhim berkata: Malulah kepada Allah ketika tersembunyi, sebagaimana engkau malu kepada manusia ketika engkau di depan umum.
7. Akal sehat adalah argumen batin
قالَ مُوسَى بنُ جَعفَر عليه السلام: اِنَّ لِلّهِ عَلَى النّاسِ حُجَّتَيْنِ حُجـَّةً ظاهِـرَةً وَحُجـَّةً باطِنـَةً، فَاَمَّا الَّظاهِرَةُ فَالرُّسُلُ وَالأَنْبِياءُ وَالأَئِمَّةُ، وَاَمـَّا الْبـاطِنـَةُ فَالْعـُقـُولُ. [اصول كافى ج 1 ص 16]
Imam Kazhim dalam nasihatnya kepada Hisham bin Hakam berkata, "Allah memiliki dua bukti terhadap manusia: bukti yang nyata dan bukti tersembunyi. Hujah yang nyata itu seperti para rasul, para nabi dan para imam. sedangkan hujah batin adalah akal".
Ini Peralatan Perang yang Dipakai IRGC dalam Manuver Nabi Besar SAW ke-19
Manuver militer Payambar-e Azam 19 Angkatan Laut Korps Garda Revolusi Islam Iran, IRGC, di perairan Nilgoon, Teluk Persia, dan Provinsi Bushehr, serta Khuzestan, di selatan Iran, masih berlangsung.
Manuver militer Payambar-e Azam 19, Jumat (24/1/2025) diselenggarakan di wilayah utara antara Teluk Persia, dan tiga zona Angkatan Laut IRGC. Manuver ini di hari pertama disertai dengan sejumlah latihan serta operasi.
Di antara operasi itu adalah operasi kapal kamikaze, operasi tim penembak jitu AL IRGC, penembakan torpedo dari kapal selam cerdas AL IRGC, sebagai senjata tak dikenal dengan identifikasi rahasia, latihan pertahanan pantai dengan menggunakan berbagai jenis senjata termasuk roket-roket artileri dan rudal, operai helikopter tentara IRGC, partisipasi armada helikopter AL IRGC yang dilengkapi roket dan senjata modern, penembakan rudal jelajah darat ke darat dari berbagai jenis, operasi drone kamikaze dan latihan menembak target, partisipasi operasional berbagai jenis drone identifikasi tempur dengan program operasi multifungsi, dan latihan operasi menahan kapal lewat operasi rappelling.
Senjata dan Peralatan
Salah satu hal yang mencolok di hari pertama manuver Payambar-e Azam 19, AL IRGC, adalah penggunaan berbagai jenis senjata dan peralatan militer modern serta buatan dalam negeri Iran, yang memicu respons luas dari media dunia. Beberapa senjata dan peralatan yang dipakai dalam manuver ini di antaranya adalah sebagai berikut,
Kapal
Berbagai jenis kapal peluncur rudal, kapal-kapal kelas Tondar, kapal peluncur rudal Shahid Abu Mahdi Al Muhandis, dan kapal peluncur rudal Shahid Soleimani.
Drone
Pesawat tanpa awak Mohajer 6, Bavar 5, dan beberapa drone kamikaze yang spesifikasinya masih dirahasiakan.
Rudal dan Roket
Roket tidak berpemandu Fajr 3, roket tidak berpemandu Fajr 5, rudal-rudal anti-kapal, roket 80mm tidak berpemandu, rudal laut Kowsar, rudal anti-tank berpemandu laser Dehlavian, rudal jelajah darat ke darat Nasr, dan sistem rudal Fath.
Senjata Misterius AL IRGC
Kapal selam tak berawak peluncur torpedo, termasuk senjata modern yang untuk pertama kalinya digunakan dalam manuver Payambar-e Azam 19 AL IRGC. Capaian-capaian yang spesifikasi dan identifikasinya tetap dirahasiakan, telah berubah menjadi senjata misterius AL IRGC, dan mimpi buruk bagi para agresor ke perairan Iran.
Sepertinya, spesifikasi terpenting kapal selam yang bisa dikendalikan dari jarak jauh milik AL IRGC, mampu menembakkan rudal, dan ranjau-ranjau yang bisa dilempar.
Pesan-Pesan Manuver Militer Payambar-e Azam 19
Kekuatan Maritim Iran, salah satu pesan terpenting manuver militer Payambar-e Azam 19 AL IRGC, adalah menunjukkan kemampuan maritim AL Iran, dan peringatan untuk pasukan transregional terkait segala bentuk kejahatan atas kepentingan dan keamanan nasional Iran.
Perluasan Penggunaan Senjata Modern, manuver ini menunjukkan Angkatan Bersenjata Iran, dalam pertempuran laut, setiap tahun mengambil langkah yang lebih jauh di bidang kemandirian senjata.
Perdamaian dan Persahabatan, penyelenggaraan manuver ini membawa pesan ke negara-negara kawasan dan tetangga yang menegaskan tekad Iran, untuk berpartisipasi dalam menjaga keamanan permanen di perairan kawasan.
Kesiapan Menghadapi Ancaman, salah satu objek manuver AL IRGC adalah pasukan-pasukan transregional yang ada di perairan kawasan terkait bahwa keamanan permanen di kawasan hanya bisa dijamin oleh pasukan-pasukan kawasan, dan pasukan transregional tak punya tempat di kawasan.
Peran Iran dalam Menjaga Keamanan, salah satu aspek utama dalam manuver ini adalah menunjukkan kekuatan Angkatan Bersenjata Iran, dalam menjaga keamanan perairan internasional. Masalah ini, selain berbagai dimensi yang dimilikinya, memainkan peran tak tergantikan dalam mewujudkan keamanan aktivitas ekonomi di arena laut kawasan.
Inilah Tujuh Bandara Tersibuk di Iran
Berbagai bandara telah dibangun di seluruh Iran yang melayani berbagai penerbangan domestik dan internasional.
Bandara Internasional Imam Khomeini, Bandara Internasional Mehrabad Tehran, Bandara Internasional Shahid Hasheminejad Mashhad, Bandara Shahid Dastgheib Shiraz, Bandara Internasional Kish, Bandara Internasional Shahid Beheshti Isfahan, dan Bandara Internasional Shahid Madani Tabriz adalah bandara terpenting dan tersibuk di Iran, yang dibahas dalam paket berita Parstoday kali ini.
Bandara Internasional Imam Khomeini
Bandara Imam Khomeini telah menjadi asal dan tujuan utama penerbangan asing di Iran. Bandara ini terletak 30 kilometer dari jalan raya Teheran-Qom dan memiliki dua landasan pacu, panjang 4.198 dan 4.249 meter dan lebar 45 meter.
Pada tahun 2004, tahap pertama proyek Bandara Imam Khomeini mulai beroperasi. Bandara ini bertujuan untuk menjadi kota bandara dan mesin ekonomi bagi seluruh Iran. Sebagian besar penerbangan di bandara ini adalah penerbangan asing.
Bandara Internasional Teheran Mehrabad
Bandara Internasional Mehrabad adalah salah satu bandara terbaik di Iran, yang dibuka pada tahun 1938 di tanah Mehrabad di Teheran. Dengan didirikannya Bandara Imam Khomeini, Bandara Mehrabad didedikasikan untuk penerbangan domestik. Meskipun demikian, beberapa penerbangan haji asing masih beroperasi dari bandara ini. Bandara Mehrabad memiliki 6 terminal dan 3 landasan pacu dengan panjang 474, 3992, dan 4028 meter.
Bandara Internasional Mashhad Shahid Hasheminejad
Bandara Shahid Hasheminejad, yang dianggap sebagai salah satu bandara terbaik di Iran, terletak di Lapangan Panzdeh Khordad di Mashhad.
Landasan pacu bandara ini mulai beroperasi pada tahun 1967 dan melayani berbagai penerbangan setiap hari. Shahid Hasheminejad adalah bandara tersibuk di Iran setelah Mehrabad dan memiliki dua landasan pacu, panjangnya 3.925 dan 3.811 meter. Bandara ini juga memiliki 2 terminal, satu untuk penerbangan domestik dan satu lagi untuk penerbangan internasional.
Bandara Shahid Dastgheib, Shiraz
Salah satu bandara terbaik di Iran adalah Shahid Dastgheib Shiraz. Bandara Shiraz dibangun pada tahun 1929. Bandara ini memiliki 2 landasan pacu, panjang 4.272 dan 4.334 meter, dan memiliki peralatan navigasi tercanggih setelah Bandara Imam Khomeini. Bandara Shahid Dastgheib memiliki 2 terminal, satu didedikasikan untuk penerbangan domestik dan lainnya untuk penerbangan internasional.
Bandara Internasional Kish
Gagasan membangun Bandara Internasional Kish di Iran selatan muncul sejak tahun 1960. Rencana untuk membangun bandara ini masuk dalam agenda tahun-tahun berikutnya, seiring dengan pengembangan pulau; Sampai mulai dioperasikan pada tahun 1977. Bandara Kish terletak di bagian tengah pulau dan memiliki 3 terminal: domestik, internasional, dan CIP. Bandara Internasional Kish memiliki berbagai penerbangan ke berbagai bagian Iran. Selain itu, penerbangan juga dioperasikan dari bandara ini ke negara-negara Teluk Persia.
Bandara Internasional Isfahan Shahid Beheshti
Bandara Isfahan adalah salah satu bandara tertua di Iran, yang dipindahkan ke Jalan Raya Kota Industri Jay pada tahun 1982. Bandara ini berjarak 30 kilometer dari kota Isfahan dan mencakup area seluas 1.315 hektar.
Bandara Shahid Beheshti memiliki 2 landasan pacu dengan panjang 4.397 meter. Bandara Shahid Beheshti Isfahan adalah salah satu bandara terbaik di Iran, dengan peralatan navigasi yang sangat canggih. Banyak penerbangan domestik dan internasional beroperasi di bandara ini.
Bandara Internasional Tabriz Shahid Madani
Pada tahun 1947, sebuah kantor bernama Air Radio didirikan di ujung Jalan Artesh di Tabriz di barat laut Iran, dan 3 tahun kemudian, landasan pacu tanah ditambahkan ke kantor tersebut.
Pada tahun 1956, peralatan navigasi dipindahkan ke Bandara Tabriz agar lebih lengkap. Akhirnya, dengan pembangunan gedung dan penambahan peralatan, Bandara Shahid Madani di Tabriz mulai beroperasi pada tahun 1955.
Seiring berjalannya waktu, Bandara Shahid Madani di Tabriz mengambil bentuk internasional dan kini, selain melayani penerbangan penumpang, bandara ini juga melayani penerbangan militer.
Kelompok Musik Sunni Pakistan di Iran: Cinta kepada Ahlul Bait Tidak Mengenal Batas
Ketua Majelis Syura Islami Iran menegaskan bahwa Iran selalu menentang penindasan dan telah menunjukkan bahwa Iran adalah satu-satunya negara yang mendukung semua Muslim tanpa memandang mazhab mereka, dan telah mengorbankan ribuan syuhada dengan cara ini.
Pidato Ketua Majelis Syura Islami Iran tentang peran Iran dalam mendukung umat Islam, penekanan persatuan pada pertemuan ulama Sunni, kehadiran kelompok musik Sunni Pakistan di Iran, penyelenggaraan konferensi pers Kongres Puisi Qudsian, dan dimulainya produksi film dokumenter tentang perjuangan ulama Sunni di Azerbaijan Barat menjadi berita pilihan berita terbaru tentang Sunni di Iran dalam paket berita Parstoday kali ini.
Ghalibaf: Iran selalu berdiri untuk membela dunia Muslim dari penindasan
Dalam kunjungannya ke Ethiopia yang bertujuan untuk mengembangkan hubungan parlementer, Ketua Majelis Syura Islami Iran, Mohammad Bagher Ghalibaf bertemu dengan Sheikh Ibrahim Tufa, Ketua Dewan Tinggi negara tersebut, dan menekankan pentingnya persatuan di antara mazhab-mazhab Islam di dunia dan kehadiran kaum Sunni dalam struktur pemerintahan Iran.
"Saat ini ada 26 perwakilan Sunni di Majelis Syura Islami, dan Iran selalu menentang penindasan dan telah menunjukkan bahwa Iran adalah satu-satunya negara yang mendukung semua Muslim tanpa memandang mereka" ujar Ghalibaf.
"Tidak diragukan lagi, jika bangsa Islam bersatu dan menentang permusuhan Amerika, mereka akan menang," tegasnya.
Dalam pertemuan ini, Ibrahim Tufa juga melaporkan tentang membaiknya situasi umat Islam di Ethiopia dan memuji peran Iran dalam mendukung umat Islam di seluruh dunia, dengan mengatakan,"Kami menganggap Iran sebagai simbol umat Islam di seluruh dunia. Iran seperti jantung yang memberi kehidupan seluruh dunia Islam,".
Penekanan pada persatuan pada pertemuan ulama karavan Sunni
Dalam pertemuan pada hari Sabtu antara sekelompok ulama dan pemikir Sunni dari kafilah umrah Republik Islam Iran dan Hujatul islam Najafi Rouhani, kepala kantor Bisah di Madinah menyinggung pentingnya Persatuan umat Islam dan penyampaian posisi Republik Islam Iran, Dalam pertemuan ini juga dibahas dan dikaji berbagai persoalan dan masalah ulama Sunni yang turut serta dalam perjalanan ini.
Kehadiran kelompok musik Sunni Pakistan di Iran; Cinta kepada Ahlul Bayt (AS) tidak mengenal batas.
Kelompok musik Sunni Pakistan Sabri Brothers tampil di acara televisi IRIB "Family Time" dalam perjalanan pertama mereka ke Iran. Selain membawakan musik Qawwali, mereka mengungkapkan cinta dan pengabdian mereka yang mendalam kepada Imam Ali dan Ahlul Bait Nabi Muhammad saw.
Afzal Saberi, pemimpin kelompok ini di sela-sela acara mengakui Imam Ali sebagai penerus dan penerus Nabi Muhamamd saw. Ia menambahkan, “Kelompok ini membacakan puisi yang memuji Ahlul Bait, menyampaikan pesan-pesannya melalui seni Qawwali".
Konferensi pers Kongres Puisi Qudsian
Konferensi pers Kongres Puisi Qudsian, khusus untuk penyair Sunni, akan diadakan hari Minggu, di gedung pusat Lembaga Penerangan Islam yang terletak di Lapangan Palestina, Tehran.
Hujatul Islam wal-Muslimin Qomi, Kepala Lembaga Penerangan Islam, Mohammad Mehdi Dadman, kepala Hozeh Honari, Saeed Lashkari, wakil direktur kepemimpinan provinsi Hozeh Honari, dan sekelompok seniman dan profesor budaya dan seni Iran lainnya hadir dalam pertemuan Kongres Puisi Qudsian yang merupakan kongres pertama yang diselenggarakan dengan fokus pada penyair Sunni.
Produksi film dokumenter tentang perjuangan ulama Sunni di Azerbaijan Barat telah dimulai.
Ketua Pusat Islam Provinsi Azerbaijan Barat Iran, Hujatul Islam Sayid Mohammad Saeed Azad Mousavi menyinggung pengorbanan dan pengabdian ulama Sunni dalam menghadapi musuh-musuh rezim Republik Islam di berbagai waktu di provinsi ini, dengan mengatakan, "Mempersiapkan dokumenter lisan sejarah perjuangan ini dalam tiga periode waktu sebelum revolusi, era perang dan perjuangan melawan Daesh ada dalam agenda pusat ini".
Ia memaparkan rencana untuk menggelar pertemuan para imam shalat Jumat Sunni terkemuka di Tehran dan mengirimkan 18 imam shalat Jumat dari Azerbaijan Barat dalam pertemuan ini, dan berkata,"Memperhatikan poros langkah kedua revolusi, menjelaskan tujuan untuk membentuk menguatkan persatuan dan memperjelas posisi kaum Sunni dalam masyarakat Islam, di antara tujuan rencana strategis Forum Pendekatan Mazhab Islam".
Penandatanganan 200 Nota Kesepahaman pada Pekan Sains Iran-Irak; Kehadiran 60.000 Mahasiswa Irak di Iran
Pusat Kerja Sama Ilmiah Internasional Kementerian Sains, Riset, dan Teknologi Republik Islam Iran, saat menjelaskan pencapaian Pekan Sains Iran-Irak kedua, mengumumkan sebanyak 60.000 pelajar Irak belajar di Iran.
Pekan Sains Iran-Irak yang kedua diselenggarakan pada tanggal 28 Day hingga 1 bahman 1403 Hs, dihadiri oleh Menteri Sains, Riset dan Teknologi Republik Islam Iran, wakil Kementerian Sains Iran, Menteri Pendidikan Tinggi, dan Menteri Pendidikan Tinggi. Pendidikan Irak, pejabat Kementerian Pendidikan Tinggi negara ini, dan sekelompok dekan universitas terpilih di kedua negara.
Parstoday melaporkan, konferensi ini direncanakan sebagai kelanjutan dari Pekan Sains Iran-Irak pertama dan bertujuan untuk memperdalam hubungan baik antara kedua negara serta interaksi nasional dan internasional dalam sains dan teknologi, mengingat strategi besar kedua negara Muslim, Iran dan Irak.
Tujuan utama konferensi ini meliputi interaksi antara universitas-universitas besar dan lembaga-lembaga penelitian antara kedua negara, menciptakan jembatan antara universitas-universitas besar di dunia dan universitas-universitas di Iran dan Irak; Penelitian bersama yang strategis di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi; Pendidikan dan pelatihan profesor dan spesialis di bidang teknologi baru, pertukaran profesor dan mahasiswa di semua tingkat dan gelar pendidikan, termasuk bidang ilmu teknik, ilmu dasar, matematika, humaniora, kedokteran dan pertanian, serta menciptakan landasan yang diperlukan untuk interaksi antara profesor di universitas-universitas di kedua negara. Selain itu, penciptaan infrastruktur yang diperlukan untuk pertukaran ilmiah antara profesor dari negara-negara Islam.
Pada konferensi ini, lebih dari 200 perjanjian kerja sama akademik ditandatangani antara universitas-universitas Iran dan Irak, dan kesepakatan dicapai untuk menyediakan beasiswa bagi 200 mahasiswa Irak berbakat di Iran, menyelenggarakan kursus pendidikan bersama, dan mendirikan cabang universitas-universitas Iran di Irak.
Omid Rezaeifar, kepala Pusat Kerja sama Ilmiah Internasional Kementerian Sains Iran mengatakan tentang rincian "Pekan Sains Iran-Irak" kedua dengan mengatakan,"Sebagai kelanjutan dari Pekan Sains yang diadakan tahun lalu di Mashhad dengan partisipasi universitas Iran dan Irak, sekitar 40 Universitas dan 15 lembaga penelitian Taman Sains dan Teknologi Iran menghadiri acara di Karbala, yang diselenggarakan oleh pihak Irak".
Menurut Rezaeifar, tugas utama pertemuan ini adalah menindaklanjuti kesepahaman sebelumnya dan mengkaji kebutuhan serta fasilitas baru, pertukaran ilmu pengetahuan dan teknologi, termasuk pertukaran pelajar, kesempatan belajar bagi profesor, dan pelaksanaan proyek penelitian bersama.
Kehadiran 60.000 mahasiswa Irak di Iran
Kepala Pusat Kerja sama Ilmiah Internasional Kementerian Sains, Riset dan Teknologi Republik Islam Iran terus menunjukkan minat mahasiswa Irak untuk belajar di Iran dan berkata: "Saat ini, 60.000 mahasiswa Irak belajar di Iran".
Menurut Rezaeifar, pihak Irak menekankan selama "Pekan Sains Iran-Irak" kedua bahwa mereka tertarik pada mahasiswa Irak yang menyelesaikan pendidikan mereka secara bermartabat, dengan budaya dan bahasa Iran dan Persia.