
کمالوندی
Imam Ridha Sebut 10 Tanda Kesempurnaan Akal
Menurut ayat-ayat Al-Qur'an dan hadis Nabi Muhammad dan Ahlul Bait as, akal adalah alat untuk ibadah dan meraih kebahagiaan.
Anda mungkin pernah bertanya pada diri sendiri pertanyaan tentang apa saja parameter orang berakal dan apa saja ciri-cirinya. Dunia modern, pada dasarnya, telah menghadirkan definisi dan contoh rasionalitas baru, termasuk keberhasilan akademis, perolehan kekuasaan, dan perolehan kekayaan yang melimpah.
Semua ciri-ciri ini berharga pada tempatnya, tapi tidak dapat diterima untuk memberi nilai ekstrem pada ciri-ciri ini sejauh itu lebih diutamakan daripada moralitas dan kemanusiaan atau mendahulukan orang yang untuk meraih kesuksesan sepert ini melewati batas-batas moralitas dan mengorbankan orang lain demi keinginan duniawi.
Dalam artikel dari Pars Today ini, kami membahas masalah ini:
Dari sudut pandang agama dan keislaman, akal adalah yang menghindarkan seseorang dari keburukan dan mengajak untuk beramal dan kebaikan.
Dengan demikian, tanda kesempurnaan akal juga dikenal dengan cara ini. Orang yang lebih banyak bergerak ke arah kebaikan dan lebih banyak menjauhi keburukan.
Imam Ridha as, Imam Kedelapan dari keluarga Nabi Muhammad SAW telah menyebutkan 10 tanda kesempurnaan akal.
Imam Ridha as mengatakan:
لا یَتِمُّ عَقْلُ امْرِء مُسْلِم حَتّى تَکُونَ فیهِ عَشْرُ خِصال: أَلْخَیْرُ مِنْهُ مَأمُولٌ. وَ الشَّرُّ مِنْهُ مَأْمُونٌ. یَسْتَکْثِرُ قَلیلَ الْخَیْرِ مِنْ غَیْرِهِ، وَ یَسْتَقِلُّ کَثیرَ الْخَیْرِ مِنْ نَفْسِهِ. لا یَسْأَمُ مِنْ طَلَبِ الْحَوائِجِ إِلَیْهِ، وَ لا یَمَلُّ مِنْ طَلَبِ الْعِلْمِ طُولَ دَهْرِهِ. أَلْفَقْرُ فِى اللّهِ أَحَبُّ إِلَیْهِ مِنَ الْغِنى. وَ الذُّلُّ فىِ اللّهِ أَحَبُّ إِلَیْهِ مِنَ الْعِزِّ فى عَدُوِّهِ. وَ الْخُمُولُ أَشْهى إِلَیْهِ مِنَ الشُّهْرَةِ. ثُمَّ قالَ(علیه السلام): أَلْعاشِرَةُ وَ مَا الْعاشِرَةُ؟ قیلَ لَهُ: ما هِىَ؟ قالَ(علیه السلام): لا یَرى أَحَدًا إِلاّ قالَ: هُوَ خَیْرٌ مِنّى وَ أَتْقى
Akal seorang muslim belum sempurna, kecuali mempunyai 10 ciri:
1. Ada harapan kebaikan darinya (Orang yang melakukan kebaikan kepada sesama).
2. Orang lain aman dari keburukannya (tidak menyakiti orang lain).
3. Menyebut kebaikan orang lain walau sedikit (menghargai kebaikan orang lain).
4. Menyebut sedikit kebaikannya yang banyak (rendah hati dan tidak sombong).
5. Berusaha memenuhi kebutuhan orang lain (dermawan dan ringan tangan).
6. Tidak lelah dalam mencari ilmu (haus akan ilmu).
7. Kemiskinan di jalan Allah lebih dicintai dari kekayaan dengan kerusakan.
8. Hina di jalan Allah lebih dicintai ketimbang jaya bersama musuh Allah.
9. Lebih menyukai tidak dikenal ketimbang terkenal.
10. Ketika memandang orang lain, ia merasa orang itu lebih baik dan lebih bertakwa dari dirinya.
Dengan demikian, menurut agama, akal merupakan sarana untuk beribadah dan meraih keridhaan Allah, dan orang yang berakal adalah orang yang bertakwa yang bergerak di jalan yang akan membawanya ke surga dan keselamatan.
Perintah Al-Qur’an Menghadapi Kezaliman dan Mendukung yang Dizalimi
Allah telah menentukan hak-hak bagi setiap makhluk-Nya. Melanggar hak-hak ini akan mengakibatkan murka ilahi. Oleh karenanya, Allah telah memberikan instruksi dalam Al-Qur'an untuk membela kaum tertindas dan menghadapi penindas dan agresor.
Menurut Al-Qur’an, kezaliman atau penindasan adalah salah satu jenis dosa terburuk. Jika kezaliman disertai dengan pelanggaran terhadap orang lain, maka perbuatan tersebut merupakan dosa yang sangat besar di sisi Allah dan termasuk dosa terbesar yang dapat membuat orang dan masyarakat penindas menderita siksa dunia dan akhirat yang berat dan akhirnya api neraka.
Allah berfirman dalam Al-Qur'an, “Barangsiapa yang melanggar hukum-hukum Allah mereka itulah orang-orang yang zalim.” (QS. Al-Baqarah: 229) Salah satu batasannya adalah tidak melanggar hak orang lain dan kebutuhan untuk mendukung mereka yang tertindas.
Dalam artikel Pars Today ini akan dijelaskan secara singkat tentang masalah ini:
Melawan Penindas
Di mata Islam, menerima penindasan adalah hal yang tercela, dan perilaku pasif saat menghadapi penindasan tidak pernah bisa diterima. Salah satu cara menghadapi penindasan dan tirani adalah dengan membalas. Terutama dalam kasus di mana para penindas menyadari penindasan yang mereka alami dan berniat untuk melanjutkannya.
Kadang-kadang penindasan bukan merupakan persoalan individu dan berkaitan dengan masyarakat. Dalam hal ini, penanganannya harus lebih tegas. Pertama, dia tidak membiarkan penindasan, dan kemudian, jika musuh menindas, dia harus dihukum agar dia tidak berani mengulanginya. Menindaknya begitu penting sehingga bahkan jika perlu, seseorang harus mengorbankan nyawanya demi hal itu, sehingga membatasi ruang lingkup penindasan para penindas untuk generasi mendatang. Hikayat besar Asyura Imam Husein as, cucu Nabi Muhammad SAW, merupakan manifestasi dan realisasi visi Al-Qur’an dalam menghadapi para penindas. Epik ini memiliki pesan Al-Qur’an yang jelas untuk orang-orang yang tertindas.
Allah SWT berfirman dalam surah As-Syu’ara ayat 227, “Kecuali orang-orang yang beriman dan beramal saleh dan banyak menyebut Allah dan mendapat kemenangan sesudah menderita kezaliman. Dan orang-orang yang zalim itu kelak akan mengetahui ke tempat mana mereka akan kembali.”
Begitu juga dalam surah As-Syura ayat 39, “Dan ( bagi) orang-orang yang apabila mereka diperlakukan dengan zalim mereka membela diri.”
Sementara dalam surah Al-Nahl ayat 126 disebutkan, “Dan jika kamu memberikan balasan, maka balaslah dengan balasan yang sama dengan siksaan yang ditimpakan kepadamu.”
Membela Orang Tertindas
Al-Qur’an memerintahkan umat Islam untuk segera membantu orang yang tertindas jika ada permintaannya. Terkadang ada kemungkinan seseorang tidak membantu orang yang tertindas karena takut pada penindasnya. Sedangkan dia tidak mempunyai kecenderungan terhadap penindas. Namun pemikiran seperti itu ditolak dalam Islam dan setiap Muslim perlu menanggapi seruan kaum tertindas. Dengan kata lain, seorang muslim sejati bukan saja tidak mempunyai kecenderungan menindas dan menindas, tapi juga bergegas menolong kaum tertindas.
Dalam ayat 38 dan 39 surah As-Syura, Allah menyebut ciri khas seorang Muslim adalah berdiri bersama melawan penindasan.
Ayat 75 surah An-Nisa dengan jelas menyebut bantuan kepada orang-orang tertindas sebagai kewajiban ilahi bagi orang-orang yang beriman, “Mengapa kamu tidak mau berperang di jalan Allah dan (membela) orang-orang yang lemah baik laki-laki, wanita-wanita maupun anak-anak yang semuanya berdoa, ‘Ya Allah, keluarkanlah kami dari negeri ini (Mekah) yang zalim penduduknya dan berilah kami pelindung dari sisi Engkau, dan berilah kami penolong dari sisi Engkau!”
Dalam ayat 13 sampai 15 surah Ibrahim dan 39 dan 60 surah Hajj, Allah berbicara tentang pembelaan dan dukungannya di garis depan atas kaum tertindas melawan para agresor untuk menunjukkan bahwa membantu kaum tertindas dan berperang melawan para penindas berarti berada di barisan orang beriman. Dalam ayat 42 surat As-Syura, Allah memandang balas dendam kepada penindas sebagai hak yang sah dan pasti dari orang yang tertindas, dan mengingatkan bahwa jika orang yang tertindas melakukan tindakan untuk membalas dendam, maka ia tidak boleh disalahkan. Karena hak untuk membalas merupakan haknya. “Sesungguhnya dosa itu atas orang-orang yang berbuat zalim kepada manusia dan melampaui batas di muka bumi tanpa hak. Mereka itu mendapat azab yang pedih.”
Al-Qur’an menekankan kemenangan akhir kaum tertindas dalam pertempuran global melawan penindasan dan penindas. Sekalipun dalam perjalanan ini dan sebelum mencapai kemenangan akhir, orang-orang merdeka dan tertindas gugur syahidr, mereka sebenarnya adalah pemenang akhir dan pahala mereka disimpan di tangan Allah.
Allah dalam surah Al-Imran ayat 169 berfirman, “Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati, bahkan mereka itu hidup disisi Tuhannya dengan mendapat rezeki.”
6 Kebohongan dan Tuduhan Terbesar tentang Syiah di Dunia Sunni
Beberapa orang yang ekstrem menuduh Syiah sesat dalam Islam. Sedangkan Syiah meyakini prinsip-prinsip dasar Islam seperti tauhid, kenabian dan kebangkitan.
Sepanjang sejarah, beberapa perbedaan mazhab antara Syiah dan Sunni telah menyebabkan penyebaran interpretasi yang salah dan rumor palsu tentang keyakinan Syiah di kalangan Sunni. Kesalahpahaman dan kebohongan dalam sejarah ini sebagian besar dimunculkan oleh kelompok ekstrem dan tidak mencerminkan sikap umum kaum Sunni.
Dalam dua abad terakhir, khususnya di era pemberdayaan media, kolonialisme menjadi pemain kunci dalam hal ini dan mampu menyulut rasa kebencian terhadap Syiah di masyarakat Sunni dengan banyak melontarkan rumor. Hal ini meningkat dengan munculnya arus Takfiri.
Dalam kelanjutan artikel dari Pars Today ini, dibahas enam kebohongan dan tuduhan terbesar terhadap kaum Syiah:
1. Tahrif atau Perubahan Al-Qur’an
Salah satu tuduhan paling serius terhadap Syiah adalah kepercayaan terhadap tahrif Al-Qur'an. Klaim ini sepenuhnya salah. Seperti halnya Sunni, mazhab Syiah menganggap Al-Qur’an yang ada sebagai firman dan kalam Allah tanpa ada perubahan dan komitmen dengannya. Ide tahrif Al-Qur’an tidak mendapat tempat di kalangan Syiah, dan kitab-kitab asli Syiah juga menekankan masalah ini.
Di Iran, Al-Qur’an yang ada di tangan semua orang dan di masjid-masjid sama persis dengan yang ada di tangan masyarakat Arab Saudi, Mesir, Indonesia, dan Aljazair. Bahkan kitab-kitab Al-Qur’an banyak yang diimpor dari negara-negara Sunni. Tidak ada satu kata pun yang berbeda, tidak satu huruf pun!
2. Ghuluw atau sikap berlebihan terhadap para Imam
Tuduhan lain yang dapat dilontarkan kepada mazhab Syiah adalah bahwa mereka berlebih-lebihan terkait Ahlul Bait Nabi, khususnya Imam Ali as dan para imam lain dari keturunan Nabi, dan menganggap sebatas ketuhanan atau keilahian. Kesalahpahaman ini disebabkan karena tidak memahami makna “Wilayah” yang sebenarnya dan kedudukan imam dalam keyakinan Syiah.
Imam adalah pembimbing dan penafsir wahyu yang dibawa Nabi. Orang Syiah menyebut Ahlul Bait as sebagai manusia maksum atau yang terjaga dan suci sesuai dengan ayat 33 surah Al-Ahzab, “Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu, hai ahlul bait dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya”, tapi tidak menyembah mereka sebagai Tuhan atau makhluk Ilahi. Kebohongan ini sama sekali tidak dipercaya oleh kaum Syiah. Para Imam mengutip semua hadits dari Nabi Muhammad SAW.
3. Bidah dalam Islam
Beberapa orang ekstrem menuduh Syiah melakukan bidah dalam Islam. Sedangkan Syiah meyakini prinsip-prinsip dasar Islam seperti tauhid, kenabian dan kebangkitan, dan tidak sependapat dengan Sunni hanya dalam beberapa masalah yurisprudensi dan hukum. Perbedaan yurisprudensi tersebut disebabkan oleh ijtihad ulama Syiah dan tidak berarti menambah bidah terhadap agama.
4. Tawasul kepada selain Allah
Mazhab Syiah menjadikan Nabi Muhammad SAW dan para Imam maksum as serta para wali Allah yang saleh sebagai perantara dan wasilah untuk mendekatkan diri kepada Allah. Pengikut Syiah percaya bahwa tawasul kepada Ahlu Bait as tidak berarti menyembah mereka, tetapi meminta syafaat dan permohonan dari orang-orang yang dekat dengan Tuhan.
Perbuatan ini berakar pada Al-Qur’an, di mana Allah berfirman, “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan carilah jalan yang mendekatkan diri kepada-Nya, dan berjihadlah pada jalan-Nya, supaya kamu mendapat keberuntungan.” (QS. Al-Maaidah: 35)
Al-Qur’an juga menyebutkan kisah tawasul anak-anak Nabi Yakub kepada ayah mereka, di mana mereka meminta Ya’qub as untuk meminta pengampunan kepada Allah atas dosa-dosa mereka, “Mereka berkata: ‘Wahai ayah kami, mohonkanlah ampun bagi kami terhadap dosa-dosa kami, sesungguhnya kami adalah orang-orang yang bersalah (berdosa)’. (QS. Yusuf: 97)
Contoh-contoh ini menunjukkan bahwa tawasul mempunyai tempat yang sah tidak hanya dalam tradisi Syiah, tetapi juga dalam kitab suci dan sejarah para nabi, dan merupakan sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah.
5. Permusuhan dan penghinaan sahabat Nabi
Salah satu tuduhan paling umum terhadap pengikuat Syiah adalah mereka menganggap para sahabat Nabi SAW sebagai musuh dan tidak menghormati mereka. Kebohongan ini juga merupakan tuduhan yang disengaja.
Faktanya, Syiah berpendapat bahwa ada dua kategori umum yang ditemukan di kalangan sahabat setelah Nabi. Satu kelompok dari mereka yang tetap setia sepenuhnya dan kelompok lainnya yang memutuskan sendiri suatu masalah.
Pengikut Syiah mengkritik beberapa perilaku kategori kedua, tapi seperti yang dikatakan oleh ulama Syiah dari lama hingga baru, seperti Imam Khomeini dan Imam Khamenei, penghinaan apa pun terhadap kategori kedua adalah haram.
Tentunya tidak dapat dipungkiri bahwa terkadang ada gerakan sesat atau jahil yang mengatasnamakan Syiah melakukan penghinaan dalam sebuah pertemuan dan musuh-musuh persatuan Syiah-Sunni mengaitkannya dengan semua Syiah dengan menyebarkan satu penghinaan di media.
Dari sudut pandang seluruh marji taklid dan ulama Syiah, tidak boleh menghina para sahabat.
6. Menghina istri Nabi SAW
Tuduhan palsu dan umum lainnya adalah bahwa pengikut Syiah tidak menghormati istri Nabi dan memfitnah mereka. Padahal pengikut Syiah menghormati kedudukan istri-istri Nabi dan tidak pernah memasukkan fitnah seperti itu dalam keyakinan mereka.
Perbedaan penafsiran terhadap beberapa peristiwa sejarah tidak pernah berarti merendahkan pribadi dan kedudukan istri Nabi dalam keyakinan Syiah. Dari sudut pandang semua Syiah dan berdasarkan Al-Qur’an, istri Nabi adalah “Ummul Mukminin”.
Yang terakhir, tuduhan-tuduhan dan rumor-rumor ini sebagian besar dimunculkan oleh kelompok-kelompok penghasut media dan mereka yang ekstrem, sementara banyak warga Sunni yang tidak mempercayai keyakinan tersebut.
Mengapa Gerakan Pengusung Kebenaran dengan Spirit Ahlul Bait Tidak Bisa Dihancurkan?
Peneliti Institut Penelitian Kebudayaan dan Ilmu Pengetahuan Islam Iran menyinggung diadakannya Shalat Jumat Nasr dengan kehadiran Imam Khamenei dan berbagai lapisan masyarakat Iran setelah serangan rudal Iran terhadap rezim Zionis dan ancaman berturut-turut dari Israel, dengan mengatakan, "Shalat Jumat Nasr menunjukkan gaya hidup tentang keyakinan terhadap kematian dan kehidupan,".
Tehran, Parstoday- Hujatul Islam wal Muslimin Habibollah Babaei, Profesor dan peneliti Lembaga Penelitian Kebudayaan dan Ilmu Pengetahuan Islam Iran, pada webinar "Nasr Minallah dan Masa Depan Perlawanan" yang diselenggarakan oleh Lembaga Penelitian Ilmu Politik dan Pemikiran, Lembaga Penelitian Peradaban dan Ilmu Sosial dari Lembaga Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan Islam, menyampaikan belasungkawa atas kesyahidan panglima perlawanan, Sayid Hassan Nasrullah, dan mengatakan, "Umat Islam sangat berduka, kehilangan besar terjadi di kawasan,".
"Saya juga ingin mengucapkan selamat atas peristiwa berturut-turut di dunia Islam saat ini yang mengarah pada melemahnya sistem Zionis dan sistem dominasi di tingkat dunia dan regional," tegasnya.
Pemikir Islam asal Iran ini menyoroti teologi praktis dan bukan diskusi abstrak untuk menciptakan suatu gerakan, dengan menekankan, "Apa yang terjadi setelah Islam dan setelah syuhada besar dalam sejarah Islam. Kita secara praktis dihadapkan pada teologi kehidupan dan teologi kematian, yang tampaknya jenis teologi hidup dan mati ini tidak terbatas pada pikiran kita dan juga hati kita, namun telah menemukan perluasan sosial yang efektif,".
Menyinggung peran kesyahidan dalam pembentukan peradaban, Babaei mengungkapkan, "Pada dasarnya kesyahidan dalam sejarah Islam tidak berujung pada akhir, berdiri dan kalah karena kesyahidan. Tapi kesyahidan memberikan contoh, inilah inti dari menjamurnya kesyahidan sehingga setelah kesyahidan Jenderal Qassem Soleimani, Syahid Nasrullah dan syuhada lainnya, kita akan melihat perkembangan mereka,".
Model ini menyebabkan populasi baru dan sejumlah besar khalayak di masyarakat Islam mengubah jalurnya dan praktis melahirkan pemimpin-pemimpin baru.
Inilah salah satu poin dan mekanisme yang secara praktis menjadikan kesyahidan sebagai persoalan teologis dan kesyahidan sebagai fenomena teologis, perkembangan dan perkembangan sosial, dan seiring dengan kesyahidan menjadi panutan, fenomena sosial seperti menjadi syahid terbentuk di tengah masyarakat.
Hujatul Islam Babaei menekankan bahwa keinginan syahid menciptakan aliran yang pada dasarnya abadi, dan berkata:
Inilah titik balik yang mempertemukan peradaban Islam dan Barat saat ini. Apa yang kita hadapi ketika menghadapi dunia Barat bukan sekedar dua peradaban, melainkan semacam falsafah hidup dan kehidupan.
Dia menyinggung diadakannya Shalat Jumat Nasr dengan kehadiran Imam Khamenei dan berbagai lapisan masyarakat Iran, setelah serangan rudal Iran terhadap rezim Israel, dan ancaman berturut-turut dari rezim Zionis, dan menyatakan, "Pada Jumat Nasr, satu-satunya masalah mengenai lingkungan yang aman di Republik Islam. Dan itu bukanlah revolusi Islam, namun pada dasarnya cara hidup dan kepercayaan pada kematian dan kehidupan yang ditampilkan di sana,".
"Anda harus membandingkan masalah ini dengan apa yang terjadi di bunker tempat perlindungan di wilayah pendudukan, terutama Tel Aviv. Jadi, apa yang kita lihat dalam tubuh perlawanan mempunyai kedalaman makna dan teologis yang sebenarnya mendefinisikan cara hidup dan mati bagi kita, dan inilah yang mendefinisikan kemenangan dan kekalahan bagi kita," papar Hujatul Islam Babaei.
Profesor universitas Iran ini menunjukkan arti perlawanan dalam sikap teologis dan berkata:
Persoalan perlawanan di lapangan ibarat keyakinan di lapangan. Dengan berada di tengah-tengah perlawanan dan merasakan atmosfir perlawanan, Anda akan menemukan penafsiran global yang baru mengenai iman dan tindakan yang benar.
Pembahasan iman di lapangan menimbulkan persoalan harapan bagi kita. Kami tidak menghadapi kekecewaan pada tahap mana pun. Terkadang kegagalan yang nyaris terjadi memberikan cakrawala baru bagi harapan-harapan menengah dan jauh
Menyinggung aspek global gerakan perlawanan, peneliti Lembaga Penelitian Kebudayaan dan Ilmu Pengetahuan Islam Iran mengatakan, "Faktanya globalisasi bukan terjadi setelah era Islam, tetapi juga pada era pra-Islam dengan globalisasi ganda Barat dan Timur, lalu globalisasi Kristen, dan kemudian dari situlah terjadi globalisasi Islam, dan kini kita menghadapi persoalan globalisasi perlawanan.
Dia menyatakan:
Globalisasi perlawanan pada dasarnya menghilangkan inti front perlawanan dari satu, dua dan tiga negara dan menempatkannya di jantung negara-negara Islam, tetapi juga di dunia, bahkan di negara-negara Eropa dan Amerika, agar kita mendengar suara-suara tersebut. arena perlawanan, para pendukung dan suara perlawanan dari tempat-tempat tersebut.
Pada akhirnya, Hujatul Islam Babaei menekankan bahwa selain gerakan perlawanan, para pemimpin perlawanan juga menjadi perhatian global, dan mengatakan, "Ketika seorang pemimpin dari sudut dunia perlawanan syahid, perasaan kekosongan dirasakan di seluruh dunia perlawanan. Oleh karena itu, orang-orang di Iran, Yaman, Irak dan Palestina dan di tempat lain berduka untuk orang hebat seperti Sayid Hassan Nasrallah. Kita melihat bahwa kita memiliki seorang pemimpin di sudut yang dapat mengisi sudut kepemimpinan. Kini, kepemimpinan ini mungkin berada di Iran atau Yaman dan Irak. Dengan kata lain, globalisasi di bidang pemimpin perlawanan secara praktis telah membawa isu kepemimpinan perlawanan keluar dari situasi geografis dan spesifik negara dan mengubahnya menjadi fenomena global, sehingga kita tidak mempunyai kemungkinan adanya kekosongan dengan mudah dalam konteks globalisasi bidang kepemimpinan dalam perlawanan,".
Imam Mahdi, Sang Juru Selamat dari Penuturan Imam Askari
Salah satu kegiatan penting Imam Askari adalah meletakkan dasar bagi orang-orang beriman untuk mengetahui tentang keghaiban Imam Mahdi, penyelamat umat manusia yang dijanjikan, dan bagaimana berhubungan dengan sang juru selamat itu.
Tehran, Parstoday- Imam Askari, salah satu keturunan Nabi Muhammad Saw dan imam kedua belas pengikut Ahlul Bait dilahirkan pada tahun 232 H. Ayahnya yang terhormat adalah Imam Hadi dan ibunya adalah seorang wanita saleh bernama Haditha. Pada usia 22 tahun, setelah kesyahidan Imam Hadi yang ditindas oleh khalifah Bani Abbas, beliau mencapai posisi Imamah berdasarkan takdir ilahi dan menghabiskan hidupnya yang penuh berkah untuk membimbing orang-orang beriman.
Menurut sumber-sumber Islam, salah satu kegiatan penting Imam Askari adalah meletakkan dasar bagi orang-orang beriman untuk mengetahui tentang waktu kegaiban dan bagaimana berhubungan dengan Imam Mahdi, sang penyelamat yang dijanjikan. Ada banyak hadits tentang keutamaan dan ilmu Imam Mahdi dari sabda Nabi Muhammad saw, namun kali ini akan menelisik penekanan dari Imam Askari.
Mousavi Baghdadi meriwayatkan dirinya mendengar dari Imam Hasan Askari bahwa beliau berkata:
Ketahuilah bahwa siapa pun yang mengakui para imam setelah Rasulullah (SAW), tetapi mengingkari Mahdi, ibarat orang yang mengakui semua Nabi dan Rasul Allah, namun mengingkari kenabian Rasulullah Saw. Bagi Mahdi yang dijanjikan, keghaibannyalah yang membuat orang ragu, kecuali yang dilindungi oleh Tuhan Yang Maha Esa.
Ali bin Hammam juga meriwayatkan dari Muhammad bin Utsman Omri dan dia dari ayahnya: Aku bersama Imam Askari yang menceritakan kepadanya tentang sebuah berita yang diriwayatkan dari ayah-ayahnya yang mulia, yaitu yang dimaksud dengan “bumi dari Bukti Ilahi tidak akan kosong sampai hari kiamat, dan barangsiapa meninggal dan tidak mengakui Imam pada masanya, maka matil dalam kejahilan".
Beliau berkata,“Kata-kata ini benar. Memang benar secerah siang hari. Mereka berkata: Wahai anak Rasulullah! Siapakah penguasa dan imam setelahmu? Imam Askari berkata: Anakku Muhammad (Mahdi); Dialah imam dan penguasa setelahku, siapa pun yang meninggal dan tidak mengenalnya, maka ia mati dalam kejahilan. Ketahuilah bahwa baginya itu adalah kegaiban, di mana orang-orang bodoh mengembara, orang-orang palsu binasa di dalamnya, dan orang-orang yang menetapkan waktu kemunculannya berdusta. Mahdi akan keluar untuk menyelamatkan manusia di akhir zaman dengan bendera putih di atas kepalanya di Najaf dan Kufah,".
Hizbullah Lebanon Lancarkan Operasi Militer Besar terhadap Israel yang Belum Pernah Terjadi Sebelumnya
Rekor operasi Hizbullah Lebanon yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap posisi rezim Israel dan penentangan tentara rezim Zionis untuk terus bertugas mejadi salah satu perkembangan penting di lapangan dalam 24 jam terakhir pertempuran anti-kolonial abad ini.
Tehran, Parstoday-Pada hari Selasa, Hizbullah Lebanon mencatat rekor 39 operasi dalam satu hari terhadap posisi, pasukan, sasaran, peralatan lapis baja, pemukiman, pesawat terbang dan pangkalan rezim Zionis di wilayah pendudukan dan pertempuran di Lebanon selatan.
Menurut Parstoday, Hizbullah Lebanon melakukan berbagai operasi pada hari Selasa, mulai dari menargetkan industri militer, menghancurkan tank, menembak jatuh drone, pangkalan darat dan laut, dan mengumpulkan pasukan pendudukan di kedua sisi perbatasan.
Militer rezim Zionis tanggapi penembakan rudal dan drone perlawanan
Militer rezim Zionis dalam sebuah pernyataan Selasa malam menyatakan bahwa perlawanan Islam Lebanon menembakkan 140 drone dan rudal ke sasaran Israel pada hari Selasa.
Perlawanan Islam Irak juga menyerang beberapa sasaran penting milik rezim Zionis dalam 4 operasi drone di Golan dan Lembah Yordan melakukannya
Selama beberapa bulan terakhir, perlawanan Islam di Irak telah menargetkan sasaran-sasaran sensitif dan penting di berbagai wilayah Palestina, termasuk pelabuhan Eilat.
Kelompok ini sebelumnya telah memperingatkan wilayah-wilayah pendudukan dalam operasi-operasi sebelumnya akan mengintensifikan serangan, jika rezim Zionis melanjutkan serangannya di Jalur Gaza.
Penentangan tentara rezim Zionis untuk terus bertugas di dinas militer
Situs berita Zionis Walla mengumumkan dalam sebuah laporan bahwa 15 tentara rezim Zionis menentang untuk terus bertugas di militer. Jika tanda tangan tidak diterima, maka mereka tidak bersedia untuk terus bertugas di dinas militer.
Pengumuman penentangan 15 tentara Zionis untuk tetap bertugas di militer israel berlangsung di saat,130 tentara lainnya telah mengambil keputusan tersebut.
Sementara itu, tentara Zionis mengumumkan pada Jumat lalu bahwa brigade ke-98 operasi militer rezim ini telah selesai di Khan Yunis dan. Daerah Deir al-Balah di Jalur Gaza setelah sekitar satu bulan sejak dimulainya operasi.
Demonstrasi di depan hotel tempat tinggal Menteri Luar Negeri Amerika di Tel Aviv
Puluhan Zionis melakukan protes di depan hotel tempat Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken tinggal di Tel Aviv. Para pengunjuk rasa menuntut tercapainya kesepakatan dengan Hamas mengenai pertukaran tahanan Zionis di Jalur Gaza.
Wakil komandan batalion 9308 Israel tewas di Lebanon selatan
Militer rezim Zionis mengumumkan bahwa Mayor Aviram Harif, wakil komandan batalion 9308 tewas dalam bentrokan di Lebanon selatan.
Media rezim Zionis telah mengumumkan pada hari Selasa bahwa salah satu tentaranya tewas akibat serangan roket Hizbullah Lebanon terhadap Niyot Mordechai di wilayah Galilea Atas.
Media ini juga mengakui bahwa empat tentara Zionis lainnya terluka dalam operasi tersebut.
Pada hari Selasa, tentara Israel juga mengakui bahwa 25 tentaranya terluka dalam 24 jam terakhir di pusat konflik di Jalur Gaza dan Lebanon selatan.
Kesyahidan Tidak akan memudarkan Spirit Perlawanan
Pejabat Republik Islam Iran mengucapkan selamat dan turut berbela sungkawa atas kesyahidan ketua dewan eksekutif Hizbullah di Lebanon.
Dalam sebuah pernyataan pada tanggal 23 Oktober, Hizbullah Lebanon mengkonfirmasi kesyahidan Hashem Safiuddin, Kepala Dewan Eksekutif Hizbullah, dalam serangan rezim Zionis di Lebanon.
Presiden Republik Islam Iran, Masoud Pezeshkian dalam pesannya menyinggung keberanian Syahid Sayid Hashem Safiuddin dalam membela rakyat tertindas di Palestina dan Lebanon serta memperkuat front perlawanan, dengan mengatakan,"Tidak diragukan lagi, selama kekejaman dan kejahatan belum berakhir, dan jika pendudukan terhadap rakyat tertindas di Palestina dan Lebanon terus berlanjut, maka perlawanan dan jihad melawan agresor Zionis dan pendukungnya akan semakin diperkuat dari hari ke hari,".
Mohammed Bagher Ghalibaf, Ketua Parlemen Iran dalam pesannya mengucapkan selamat dan belasungkawa atas kesyahidan Sayid Hashem Safiuddin, dan menganggapnya sebagai simbol persatuan dan perjuangan serta pembelaan terhadap kesucian Islam dan dukungan untuk Gaza, Palestina dan Lebanon.
"Rezim perampas dan serakah Zionis, yang tidak berdaya menghadapi para pejuang dan Mujahidin dan tidak mampu merusak organisasi kuat dari front perlawanan, secara kriminal melakukan pembunuhan massal terhadap orang-orang yang tidak berdaya dan kali ini dalam kejahatan yang keji menjadikan tokoh perlawanan abadi ini sebagai syahid," kata Ghalibaf.
Gholamohsin Mohseni Ajeei, kepala Kehakiman Iran dalam pesannya pada kesempatan kesyahidan ketua dewan eksekutif Hizbullah, menyatakan, "Rezim Zionis berada di jalur kehancuran, dan dengan kesyahidan para pemimpin dan komandan perlawanan porosnya, tidak akan ada gangguan dalam aktivitas anti-Zionis di front ini,:.
Kementerian Luar Negeri Republik Islam Iran juga mengeluarkan pernyataan belasungkawa atas kesyahidan Seyyed Hashem Safiuddin dan mengumumkan,"Tidak diragukan lagi, kesyahidan para pemimpin perlawanan tidak mempengaruhi tekad, keyakinan dan kemauan para pemimpin, pejuang perlawanan yang bersemangat dan negara-negara Muslim yang bebas di kawasan untuk melawan pendudukan dan penindasan serta agresi rezim Zionis".
AS Jadikan Embargo sebagai Alat Melemahkan Kemajuan Negara Lain
Kebijakan embargo Amerika terhadap beberapa negara, dengan klaim berbeda, membuat sifat unilateralisme negara ini semakin terlihat oleh semua orang.
Tehran, Parstoday mengutip kantor berita Mehr melaporkan, Menteri Keuangan AS Janet Yellen mengumumkan bahwa pekan depan Washington akan memberlakukan "sanksi baru dan keras" terhadap negara-negara ketiga yang menurutnya membantu memperkuat tentara Rusia dan tindakannya di Ukraina.
Kebijakan sanksi Amerika Serikat terhadap Rusia diambil di saat Washington mendukung kejahatan Israel di Gaza dan Lebanon. Meskipun pejabat AS bersama dengan Inggris, nbeberapa kali mengklaim dalam setahun terakhir untuk memberikan sanksi kepada menteri-menteri ekstremis di kabinet Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, tapi klaim tersebut tidak pernah dilaksanakan.
Sementara itu, Amerika Serikat, yang mengulangi beberapa sikap anti-Iran, telah menambahkan enam perusahaan Cina ke daftar hitam ekspor karena mendukung pengembangan senjata Iran serta modernisasi militer Cina.
Departemen Perdagangan AS mengklaim bahwa perusahaan-perusahaan ini bertindak melawan keamanan nasional AS dengan mendukung program senjata Tehran dan militer Cina.
Di sisi lain, Departemen Perdagangan, Industri dan Keamanan AS juga menambahkan sembilan entitas Pakistan ke dalam daftar hitamnya dan melarang mereka dengan dalih melanggar undang-undang pengendalian ekspor dan mengembangkan program senjata dan drone.
Bulan lalu, sebagai tanggapan atas tindakan AS sebelumnya yang memberikan sanksi kepada beberapa perusahaan dan warga negara Cina karena diduga memasok barang-barang yang berkaitan dengan program rudal Islamabad, Pakistan mengumumkan bahwa tindakan Washington menunjukkan pendekatan standar ganda terhadap rezim non-proliferasi internasional, dan Pakistan menganggapnya bias yang bermotif politik.
Ketika Amerika Serikat dan negara-negara Barat terus memberikan dukungan senjata ke Ukraina dengan tujuan untuk menyerang Rusia, Washington memasukkan tiga institusi Uni Emirat Arab (UEA) dan satu institusi Mesir ke dalam daftar hitam karena melanggar sanksi terkait perang di Ukraina.
Selain sanksi terkait militer, sanksi AS lainnya terhadap masyarakat di berbagai negara sedang berlangsung. Misalnya, sanksi terhadap Kuba telah menyebabkan masyarakat di negara-negara tersebut mengalami pemadaman listrik selama beberapa hari.
Menteri Luar Negeri Kuba Bruno Rodríguez menerbitkan serangkaian pesan di akun penggunanya di jejaring sosial X, mengidentifikasi Amerika sebagai pihak utama yang bertanggung jawab atas masalah energi di negaranya, dan menekankan,"Kerusakan yang disebabkan oleh embargo AS hanya dalam 18 hari setara dengan biaya pemeliharaan tahunan sistem ketenagalistrikan nasional,".
Menurut Rodríguez, jika sanksi Washington terhadap Havana tidak diterapkan, maka pemadaman listrik yang berdampak pada Kuba tidak akan terjadi.
Mengapa Drone Hizbullah Bisa Menembus Rumah Netanyahu?
Seorang analis rezim Zionis mengakui kelemahan Israel dalam menghadapi drone Hizbullah Lebanon yang berhasil menembus tempat tinggal Netanyahu.
Tehran, Parstoday-Amir Bohbot, seorang analis militer situs berita Zionis, Walla hari Jumat (25/10/2024) menyatakan bahwa militer rezim Zionis lemah dalam melawan drone yang diluncurkan ke wilayah yang diduduki Israel, dan kegagalan radarnya dalam mendeteksi drone Hizbullah baru-baru ini sebagai bukti kelemahan tersebut.
"Ada kesenjangan dalam menangani ancaman yang disebabkan oleh drone, kesenjangan ini tidak terlihat saat ini tetapi telah menjadi jelas bagi semua orang sejak 7 Oktober 2023," ujar Bohbot.
"Mencegat dan menargetkan drone Hizbullah sangat rumit karena drone ini memiliki gelombang radar yang rendah dan terbang pada ketinggian rendah, sehingga mengurangi kekuatan Angkatan Udara Israel untuk menargetkan mereka," tegasnya.
Analis Zionis ini melanjutkan bahwa sebuah drone yang lolos dari pantauan radar dan pergerakannya di dekat rumah Perdana Menteri Israel merupakan pukulan yang tidak kalah parahnya dengan sasaran barak Golani.
Sejak tanggal 23 September, tentara Zionis melancarkan serangan besar-besaran di berbagai wilayah di Lebanon selatan, yang mendapat tanggapan keras dari Hizbullah.
Menurut laporan Kementerian Kesehatan Lebanon, 2.546 warga Lebanon gugur, dan ribuan orang terluka dalam serangan rezim Zionis di Lebanon.
Hizbullah Lebanon tidak tinggal diam dalam menghadapi penargetan warga sipil di negara ini, dan sejak menit pertama, mereka telah memasukkan sejumlah operasi terhadap posisi dan pemukiman Zionis di utara wilayah yang diduduki Israel dalam agenda mereka.
Ini Syarat BRICS bagi Negara Barat yang Ingin Gabung Dedolarisasi
Deputi Menteri Luar Negeri Rusia, yang negaranya adalah ketua BRICS, mengumumkan syarat bergabungnya negara-negara Barat, dengan proses dedolarisasi adalah transparansi negara-negara ini.
Sergey Ryabkov, Jumat (25/10/2024) menegaskan upaya-upaya BRICS untuk melaksanakan proses dedolarisasi dalam transaksi perdagangan internasional.
Ia menuturkan, "Sejumlah negara Barat, yang ingin bergabung dengan proses dedolarisasi dalam perdagangan dunia harus melakukan transparansi dalam tujuan mereka."
Deputi Menlu Rusia menerangkan, "Saya tidak tahu pasti apakah negara-negara Barat, memang ingin bergabung atau berusaha menghancurkan dari dalam."
Maka dari itu, Ryabkov, meminta supaya BRICS tidak terburu-buru memutuskan masalah ini, dan lebih baik agar menciptakan kemajuan dalam implementasi praktis dari rencana BRICS, terlebih dahulu.
Ryabkov menambahkan, "Rusia, di masa kepemimpinannya di BRICS, telah mengembangkan model penghentian penggunaan dolar Amerika, dan menjadikannya formal dalam setiap perjanjian, sekarang menyerahkan estafet implementasi gagasan ini kepada Brasil."
Deputi Menlu Rusia, menjelaskan bahwa proses dedolarisasi ini sangat sensitif, dan memiliki risiko terkait sanksi ilegal, termasuk sanksi-sanksi sekunder. Tapi BRICS punya solusi untuk mengatasi hal itu.