کمالوندی

کمالوندی

Senin, 15 Januari 2024 14:58

Surat al-Mujadila 18-22

 

يَوْمَ يَبْعَثُهُمُ اللَّهُ جَمِيعًا فَيَحْلِفُونَ لَهُ كَمَا يَحْلِفُونَ لَكُمْ وَيَحْسَبُونَ أَنَّهُمْ عَلَى شَيْءٍ أَلَا إِنَّهُمْ هُمُ الْكَاذِبُونَ (18) اسْتَحْوَذَ عَلَيْهِمُ الشَّيْطَانُ فَأَنْسَاهُمْ ذِكْرَ اللَّهِ أُولَئِكَ حِزْبُ الشَّيْطَانِ أَلَا إِنَّ حِزْبَ الشَّيْطَانِ هُمُ الْخَاسِرُونَ (19)

 

(Ingatlah) hari (ketika) mereka semua dibangkitkan Allah lalu mereka bersumpah kepada-Nya (bahwa mereka bukan musyrikin) sebagaimana mereka bersumpah kepadamu; dan mereka menyangka bahwa mereka akan memperoleh suatu (manfaat). Ketahuilah, bahwa sesungguhnya merekalah orang-orang pendusta. (58: 18)

 

Syaitan telah menguasai mereka lalu menjadikan mereka lupa mengingat Allah; mereka itulah golongan syaitan. Ketahuilah, bahwa sesungguhnya golongan syaitan itulah golongan yang merugi. (58: 19)

 

Pada pembahasan sebelumnya kita telah mengkaji salah satu karakteristik orang munafik, yaitu mereka menyalahgunakan kesucian agama seperti bersumpah atas nama Tuhan. Al-Quran dalam ayat ini menyatakan bahwa sumpah palsu bukan saja di dunia, bahkan di akhirat juga menjadi metode mereka.

 

Orang munafik menyangka bahwa di hari Kiamat mereka dapat menyelamatkan diri dari pengadilan ilahi dengan bersumpah palsu, oleh karena itu mereka berusaha mengingkari perbuatan dosanya dengan mengucapkan sumpah. Sejatinya mereka menganggap memiliki kekuatan yang mampu menipu Tuhan, dan ini adalah puncak dari kebodohan dan kedunguan.

 

Lebih lanjut al-Quran mengungkapkan, masalah utama orang munafik adalah setan menguasai mereka, dan mereka juga menerimanya. Jelas tempat di mana setan bersarang, maka tidak ada tempat bagi Tuhan dan mengingat-Nya. Hasilnya adalah orang munafik mencapai titik di mana mereka menjadi anggota kelompok setan dan mempertimbangkan untuk mengikutinya daripada mengikuti Tuhan sebagai nilai bagi diri mereka sendiri.

 

Dari dua ayat tadi terdapat tiga pelajaran berharga yang dapat dipetik.

1. Siapa saja yang mengikuti setan pasti rugi. Kerugian ini baik di dunia dan juga di akhirat, tapi di akhirat kerugiannya lebih nyata dan lebih besar.

2. Jika berbohong menjadi sebuah kebiasaan manusia, maka di hari Kiamat ia akan berani berbohong kepada Tuhan dan menganggapnya sebagai sebuah kecerdikan.

3. Kerugian sejati adalah mengikuti setan yang menghancurkan kemanusiaan manusia, bukan kerugian harta benda.

 

إِنَّ الَّذِينَ يُحَادُّونَ اللَّهَ وَرَسُولَهُ أُولَئِكَ فِي الْأَذَلِّينَ (20) كَتَبَ اللَّهُ لَأَغْلِبَنَّ أَنَا وَرُسُلِي إِنَّ اللَّهَ قَوِيٌّ عَزِيزٌ (21)

 

Sesungguhnya orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya, mereka termasuk orang-orang yang sangat hina. (58: 20)

 

Allah telah menetapkan: "Aku dan rasul-rasul-Ku pasti menang". Sesungguhnya Allah Maha Kuat lagi Maha Perkasa. (58: 21)

 

Dalam ayat sebelumnya telah dibahas mengenai kesombongan dan rasa superioritas orang munafik terhadap orang beriman, dan ayat ini menyatakan, dihadapan Tuhan orang seperti ini adalah orang paling hina, dan mereka tidak akan pernah mampu mengalahkan kekuasaan Tuhan.

 

Kemenangan pengikut agama ilahi terhadap aliran sesat dan palsu memiliki dua aspek: Salah satunya adalah jika para nabi dibantu oleh orang mukmin, maka kemenangan ini akan terealisasi. Yang lainnya adalah aspek intelektual dan logis. Dari sudut pandang ini, kebenaran selalu menang atas kebatilan, dan kemenangan ini terus meluas.

 

Menurut ayat ini dan ayat-ayat al-Quran lainnya, salah satu janji pasti Tuhan dalam al-Quran adalah kemenangan final kebenaran atas kebatilan dan kemenangan ajaran para nabi terhadap aliran manusia yang berujung pada kekalahan dan kehinaan front kebatilan.

 

Dari dua ayat tadi terdapat tiga pelajaran berharga yang dapat dipetik.

1. Akibat kemunafikan dan bermuka dua dalam urusan agama adalah terperosok ke dalam lembah kekafiran dan mengingkari perintah dan ajaran Allah dan Rasul.

2. Melawan kebenaran akan membuat ahli kebatilan hina.

3. Janji ilahi terkait kemenangan final kebenaran atas kebatilan sampai saat ini belum terealisasi. Menurut riwayat dari Rasulullah, janji ini akan terwujud saat kemunculan Imam Mahdi as.

 

لَا تَجِدُ قَوْمًا يُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآَخِرِ يُوَادُّونَ مَنْ حَادَّ اللَّهَ وَرَسُولَهُ وَلَوْ كَانُوا آَبَاءَهُمْ أَوْ أَبْنَاءَهُمْ أَوْ إِخْوَانَهُمْ أَوْ عَشِيرَتَهُمْ أُولَئِكَ كَتَبَ فِي قُلُوبِهِمُ الْإِيمَانَ وَأَيَّدَهُمْ بِرُوحٍ مِنْهُ وَيُدْخِلُهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ أُولَئِكَ حِزْبُ اللَّهِ أَلَا إِنَّ حِزْبَ اللَّهِ هُمُ الْمُفْلِحُونَ (22)

 

Kamu tak akan mendapati kaum yang beriman pada Allah dan hari akhirat, saling berkasih-sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya, sekalipun orang-orang itu bapak-bapak, atau anak-anak atau saudara-saudara ataupun keluarga mereka. Mereka itulah orang-orang yang telah menanamkan keimanan dalam hati mereka dan menguatkan mereka dengan pertolongan yang datang daripada-Nya. Dan dimasukan-Nya mereka ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Allah ridha terhadap mereka, dan merekapun merasa puas terhadap (limpahan rahmat)-Nya. Mereka itulah golongan Allah. Ketahuilah, bahwa sesungguhnya hizbullah itu adalah golongan yang beruntung. (58: 22)

 

Ini ayat terakhir Surat al-Mujadila dan mengisyaratkan sebuah prinsip umum, serta menyatakan, cinta kepada Allah dan wali Allah tidak dapat berdampingan dalam satu hati dengan cinta kepada musuh agama Tuhan. Dan jika seseorang mengatakan bahwa ia beriman kepada Tuhan dan rasul-Nya, tapi dalam hatinya juga ada rasa cinta kepada kerabat dan teman-teman yang memusuhi agama Tuhan, maka ia bukan mukmin sejati.

 

Wajar jika seseorang karena Tuhan menyatakan berlepas diri dari sebagian kerabatnya yang menjadi musuh Tuhan dan memperioritaskan agama dari perasaan kekeluargaan, mendapat keridhaan dan dukungan Tuhan, serta ia terus meraih bantuan ilahi.

 

Orang-orang munafik yang menyatakan keimanan mereka dengan lidah mereka, tapi dihatinya mencintai musuh Tuhan, dalam ayat ke-19 surat ini dinyatakan sebagai anggota kelompok setan. Ayat terakhir Surat al-Mujadila ini menyatakan orang mukmin yang berlepas diri dari musuh Tuhan sebagai anggota kelompok Tuhan (Hizbullah), dan memberi janji kemenangan atas musuh.

 

Dari satu ayat tadi terdapat tiga pelajaran berharga yang dapat dipetik.

1. Syarat dari iman sejati adalah mencintai orang-orang beriman dan berlepas diri dari musuh Tuhan. Seperti Nabi Ibrahim as yang berlepas diri dari pamannya yang kafir.

2. Dalam satu hati, tidak ada tempat untuk dua rasa cinta, dan Tuhan tidak memberikan dua hati kepada manusia sehingga dua kecintaan yang saling bertentangan dapat eksis. Oleh karena itu, kecintaan kepada Tuhan tidak dapat digabungkan dengan kecintaan terhadap musuh agama Tuhan.

3. Dalam agama Islam, ikatan iman dan agama didahulukan dari ikatan keluarga, etnis dan bahkan ikatan nasional serta tanah air.

Senin, 15 Januari 2024 14:57

Surat al-Mujadila 12-17

 

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا إِذَا نَاجَيْتُمُ الرَّسُولَ فَقَدِّمُوا بَيْنَ يَدَيْ نَجْوَاكُمْ صَدَقَةً ذَلِكَ خَيْرٌ لَكُمْ وَأَطْهَرُ فَإِنْ لَمْ تَجِدُوا فَإِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَحِيمٌ (12) أَأَشْفَقْتُمْ أَنْ تُقَدِّمُوا بَيْنَ يَدَيْ نَجْوَاكُمْ صَدَقَاتٍ فَإِذْ لَمْ تَفْعَلُوا وَتَابَ اللَّهُ عَلَيْكُمْ فَأَقِيمُوا الصَّلَاةَ وَآَتُوا الزَّكَاةَ وَأَطِيعُوا اللَّهَ وَرَسُولَهُ وَاللَّهُ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ (13)

 

Hai orang-orang beriman, apabila kamu mengadakan pembicaraan khusus dengan Rasul hendaklah kamu mengeluarkan sedekah (kepada orang miskin) sebelum pembicaraan itu. Yang demikian itu lebih baik bagimu dan lebih bersih; jika kamu tidak memperoleh (yang akan disedekahkan) maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (58: 12)

 

Apakah kamu takut akan (menjadi miskin) karena kamu memberikan sedekah sebelum mengadakan pembicaraan dengan Rasul? Maka jika kamu tiada memperbuatnya dan Allah telah memberi taubat kepadamu maka dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat, taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya; dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (58: 13)

 

Pembahasan sebelumnya mengenai keburukan berbisik-bisik. Ayat ini menyatakan, "Beberapa orang biasa berbisik kepada Nabi di hadapan orang lain. Hal ini membuat Nabi dan orang lain yang hadir di tengah keramaian tidak nyaman. Oleh karena itu, Allah memerintahkan siapa pun yang memiliki hal penting yang harus berbicara secara pribadi dengan Nabi, harus bersedekah kepada orang miskin sebelum itu."

 

Perintah ini sangat cepat efektif sehingga orang yang tidak memiliki sesuatu yang penting tidak akan mengambil waktu Nabi dan tidak akan mengganggunya. Tentu saja perintah ini juga membantu orang-orang miskin.

 

Kelanjutan ayat ini menunjukkan bahwa rencana ini efektif. Selanjutnya tidak ada yang mengganggu Nabi dan meminta hal yang tidak masuk akal. Tentu saja berdasarkan riwayat, orang yang mengamalkan perintah ini adalah Ali bin Abi Thalib as yang memberikan sedekah dan infak sebelum bertemu dengan Rasulullah Saw, dan kemudian berbicara secara pribadi dengan Nabi.

 

Dari dua ayat tadi terdapat tiga pelajaran berharga yang dapat dipetik.

1. Islam memanfaatkan berbagai jalan dan metode untuk mengentas kemiskinan dan membantu lapisan masyarakat yang membutuhkan, dan dengan berbagai alasan merekomendasikan sedekah.

2. Sedekah memiliki dua sisi: Salah satunya adalah berbuat baik dan membantu orang yang membutuhkan, dan yang kedua, membersihkan ruh orang kaya dari kekikiran dan ketergantungan kepada dunia.

3. Hukum Islam disesuaikan dengan kemampuan finansial dan fisik seseorang, serta tidak pernah membuat kesulitan bagi mereka.

أَلَمْ تَرَ إِلَى الَّذِينَ تَوَلَّوْا قَوْمًا غَضِبَ اللَّهُ عَلَيْهِمْ مَا هُمْ مِنْكُمْ وَلَا مِنْهُمْ وَيَحْلِفُونَ عَلَى الْكَذِبِ وَهُمْ يَعْلَمُونَ (14) أَعَدَّ اللَّهُ لَهُمْ عَذَابًا شَدِيدًا إِنَّهُمْ سَاءَ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ (15)

 

Tidakkah kamu perhatikan orang-orang yang menjadikan suatu kaum yang dimurkai Allah sebagai teman? Orang-orang itu bukan dari golongan kamu dan bukan (pula) dari golongan mereka. Dan mereka bersumpah untuk menguatkan kebohongan, sedang mereka mengetahui. (58: 14)

 

Allah telah menyediakan bagi mereka azab yang sangat keras, sesungguhnya amat buruklah apa yang telah mereka kerjakan. (58: 15)

 

Ayat ini mengisyaratkan salah satu karakteristik orang munafik, yakni hubungan rahasia mereka dengan musuh. Ayat ini menyatakan, "Orang muslim harus waspada terhadap orang-orang yang menggulirkan persahabatan dengan musuh, dan dengan sumpah mereka menekankan bahwa persahabatan ini dan kunjungan tersebut bukan berarti memisahkan diri dari barisan umat Islam, tetapi untuk selamat dari bahaya musuh.

 

Wajar bahwa semangat seperti ini membuat bukan saja muslim tidak percaya kepada orang munafik, bahkan musuh juga tidak menganggapnya bagian dari dirinya sehingga mengungkapkan rahasia serta rencana tersembunyinya kepada orang munafik ini.

 

Dari dua ayat tadi terdapat dua pelajaran berharga yang dapat dipetik.

1. Munafikin senantiasa menyalahgunakan sakralitas dan kesucian. Oleh karena itu penting untuk mengenal karakteristik mereka dan penyalahgunaannya terhadap kesucian agama untuk menipu masyarakat.

2. Hubungan politik dan ekonomi dengan non-muslim tidak boleh membuat orang muslim dikuasai mereka.

 

اتَّخَذُوا أَيْمَانَهُمْ جُنَّةً فَصَدُّوا عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ فَلَهُمْ عَذَابٌ مُهِينٌ (16) لَنْ تُغْنِيَ عَنْهُمْ أَمْوَالُهُمْ وَلَا أَوْلَادُهُمْ مِنَ اللَّهِ شَيْئًا أُولَئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ (17)

 

Mereka menjadikan sumpah-sumpah mereka sebagai perisai, lalu mereka halangi (manusia) dari jalan Allah; karena itu mereka mendapat azab yang menghinakan. (58: 16)

 

Harta benda dan anak-anak mereka tiada berguna sedikitpun (untuk menolong) mereka dari azab Allah. Mereka itulah penghuni neraka, dan mereka kekal di dalamnya. (58: 17)

 

Melanjutkan ayat sebelumnya, ayat ini menekankan penyalahgunaan orang munafik terhadap kesucian agama, dan menyatakan, "Mereka berusaha menampilkan diri mereka dengan penampilan yang religius dan dapat diterima oleh orang-orang beriman, dan selama percakapan, mereka berbicara tentang agama dan Tuhan sedemikian rupa sehingga orang beriman mempercayai mereka sebagai orang yang saleh dan beriman."

 

Faktanya, untuk menghalangi manusia dari jalan Tuhan, di satu sisi, orang-orang munafik menyalahgunakan nama Tuhan, agama, dan sumpah untuk hal-hal yang suci, dan di sisi lain, mereka menggunakan harta, tenaga, dan fasilitas untuk mencapai kepentingan duniawi dan tujuan jahat mereka, sementara tidak ada yang berguna bagi mereka di hari kiamat.

 

Dari dua ayat tadi terdapat tiga pelajaran berharga yang dapat dipetik.

1. Menggunakan agama untuk melawan agama adalah metode orang munafik. Dengan berpura-pura berpenampilan religius, mereka melalui ucapan dan perilaku berusaha menghalangi masyarakat dari jalan Tuhan.

2. Orang munafik menganggap dirinya cerdik, padahal mereka terhina di dunia dan akhirat adalah hasil dari kemunafikan dan bermuka dua mereka dengan masyarakat.

3. Kekayaan dan kekuasaan mungkin saja berguna di dunia, tapi keduanya tidak akan berguna di akhirat.

Senin, 15 Januari 2024 14:57

Surat al-Mujadila 7-11

 

أَلَمْ تَرَ أَنَّ اللَّهَ يَعْلَمُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ مَا يَكُونُ مِنْ نَجْوَى ثَلَاثَةٍ إِلَّا هُوَ رَابِعُهُمْ وَلَا خَمْسَةٍ إِلَّا هُوَ سَادِسُهُمْ وَلَا أَدْنَى مِنْ ذَلِكَ وَلَا أَكْثَرَ إِلَّا هُوَ مَعَهُمْ أَيْنَ مَا كَانُوا ثُمَّ يُنَبِّئُهُمْ بِمَا عَمِلُوا يَوْمَ الْقِيَامَةِ إِنَّ اللَّهَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ (7) أَلَمْ تَرَ إِلَى الَّذِينَ نُهُوا عَنِ النَّجْوَى ثُمَّ يَعُودُونَ لِمَا نُهُوا عَنْهُ وَيَتَنَاجَوْنَ بِالْإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ وَمَعْصِيَةِ الرَّسُولِ وَإِذَا جَاءُوكَ حَيَّوْكَ بِمَا لَمْ يُحَيِّكَ بِهِ اللَّهُ وَيَقُولُونَ فِي أَنْفُسِهِمْ لَوْلَا يُعَذِّبُنَا اللَّهُ بِمَا نَقُولُ حَسْبُهُمْ جَهَنَّمُ يَصْلَوْنَهَا فَبِئْسَ الْمَصِيرُ (8)

 

Tidakkah kamu perhatikan, bahwa sesungguhnya Allah mengetahui apa yang ada di langit dan di bumi? Tiada pembicaraan rahasia antara tiga orang, melainkan Dialah keempatnya. Dan tiada (pembicaraan antara) lima orang, melainkan Dialah keenamnya. Dan tiada (pula) pembicaraan antara jumlah yang kurang dari itu atau lebih banyak, melainkan Dia berada bersama mereka di manapun mereka berada. Kemudian Dia akan memberitahukan kepada mereka pada hari kiamat apa yang telah mereka kerjakan. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui segala sesuatu. (58: 7)

 

Apakah tidak kamu perhatikan orang-orang yang telah dilarang mengadakan pembicaraan rahasia, kemudian mereka kembali (mengerjakan) larangan itu dan mereka mengadakan pembicaraan rahasia untuk berbuat dosa, permusuhan dan durhaka kepada Rasul. Dan apabila mereka datang kepadamu, mereka mengucapkan salam kepadamu dengan memberi salam yang bukan sebagai yang ditentukan Allah untukmu. Dan mereka mengatakan kepada diri mereka sendiri: "Mengapa Allah tidak menyiksa kita disebabkan apa yang kita katakan itu?" Cukuplah bagi mereka Jahannam yang akan mereka masuki. Dan neraka itu adalah seburuk-buruk tempat kembali. (58: 8)

 

Sebagian besar ayat yang akan kita bahas hari ini terkait dengan berbisik-bisik yang biasanya terjadi di kalangan keluarga atau sahabat. Ketika dua atau beberapa orang berkumpul, dan mereka berbicara pelan-pelan sehingga orang lain tidak mendengarnya.

 

Dalam budaya Islam, hal ini dinilai sebagai perbuatan tidak terpuji dan Allah Swt melarangnya, karena biasanya berbisik-bisik di tengah kumpulan akan menarik prasangka orang lain.  Tentu saja, dalam beberapa kasus, berbisik adalah tentang hal-hal buruk yang ingin dilakukan orang jauh dari pandangan orang lain sehingga tidak ada yang tahu tentang kesalahan mereka.

 

Al-Quran terkait hal ini mengatakan, "Jangan kalian sangka jika kalian berbisik-bisik, Tuhan tidak mendengar perkataan kalian dan juga tidak mengetahui pekerjaan serta keputusan kalian. Karena pengetahuan Tuhan meliputi segala sesuatu dan tidak ada sesuatu yang tersembunyi dari-Nya.

 

Ketika Rasulullah Saw berada di Madinah, kaum munafikin menyatakan keislaman mereka dengan lisan, tapi dalam hatinya, mereka menolak. Mereka mencari muka ketika bertemu dengan Rasulullah Saw dan menyanjung beliau dengan berlebihan. Tapi ketika berada di kalangan mereka sendiri, mereka berbicara menentang Rasulullah dan mengambil keputusan yang bertentangan dengan perintah beliau.

 

Dari dua ayat tadi terdapat empat pelajaran penting yang dapat dipetik.

1.Semuanya sama di hadapan Tuhan: Bumi dan langit yang megah, perkataan rahasia dan terang-terangan, semua amal perbuatan manusia dan hal-hal kecil dan besar.

2.Tuhan tidak memiliki tempat dan waktu, tapi mengetahui semua urusan tempat dan waktu, dan pengetahuan-Nya mencakup seluruh alam semesta.

3.Tuhan mengawasi setiap perilaku dan perkataan kita, dan mengetahui secara detail perbuatan kita. Nanti di hari Kiamat kita akan menerima hukuman dan pahala sesuai dengan pengetahuan Tuhan ini.

4.Sanjungan adalah salah satu tanda kemunafikan. Kita tidak boleh mempercayai pemuliaan dan pujian apa pun yang mungkin menipu kita.

 

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا إِذَا تَنَاجَيْتُمْ فَلَا تَتَنَاجَوْا بِالْإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ وَمَعْصِيَةِ الرَّسُولِ وَتَنَاجَوْا بِالْبِرِّ وَالتَّقْوَى وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي إِلَيْهِ تُحْشَرُونَ (9) إِنَّمَا النَّجْوَى مِنَ الشَّيْطَانِ لِيَحْزُنَ الَّذِينَ آَمَنُوا وَلَيْسَ بِضَارِّهِمْ شَيْئًا إِلَّا بِإِذْنِ اللَّهِ وَعَلَى اللَّهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُؤْمِنُونَ (10)

 

Hai orang-orang beriman, apabila kamu mengadakan pembicaraan rahasia, janganlah kamu membicarakan tentang membuat dosa, permusuhan dan berbuat durhaka kepada Rasul. Dan bicarakanlah tentang membuat kebajikan dan takwa. Dan bertakwalah kepada Allah yang kepada-Nya kamu akan dikembalikan. (58: 9)

 

Sesungguhnya pembicaraan rahasia itu adalah dari syaitan, supaya orang-orang yang beriman itu berduka cita, sedang pembicaraan itu tiadalah memberi mudharat sedikitpun kepada mereka, kecuali dengan izin Allah dan kepada Allah-lah hendaknya orang-orang yang beriman bertawakkal. (58: 10)

 

Melanjutkan ayat sebelumnya, ayat ini masih membahas tentang berbisik, dan menyatakan, berbisik-bisik adalah perbuatan setan, karena tanda dari ketidakpercayaan pembisik kepada mereka yang hadir di perkumpulan, dan akan memicu prasangka orang lain terhadap pembisik tersebut. Tak diragukan lagi ini adalah perbuatan setan untuk menciptakan permusuhan di antara orang-orang mukmin.

 

Di sebagian kasus, berbisik dan tidak mengeraskan ucapan juga dianjurkan. Misalnya berbisik mengenai perbuatan baik dan membantu orang yang membutuhkan adalah perbuatan baik. Di satu sisi, untuk menjaga nama baik orang yang membutuhkan agar lebih sedikit orang yang mengetahui masalah ini, dan di sisi lain, agar para pelaku kebaikan menghindari kemunafikan dan lebih sedikit mengungkapkan namanya.

 

Dari dua ayat tadi terdapat empat pelajaran berharga yang dapat dipetik.

1. Dalam prinsipnya, berbisik-bisik adalah haram dan dilarang, kecuali untuk hal-hal yang penting seperti menjaga nama baik orang mukmin atau maslahat keluarga, atau ada maslahat yang lebih penting.

2. Terkadang memberi petunjuk dan nasihat kepada orang lain, atau memperingatkan mereka atas perbuatan buruk lebih efektif dilakukan secara rahasia dan jauh dari pandangan orang lain.

3. Setiap ucapan atau perbuatan yang membuat orang lain ketakutan dan sedih adalah dari setan, dan tidak selaras dengan spirit keimanan.

4. Orang beriman bertawakkal kepada Tuhan dalam menghadapi konspirasi rahasia musuh, dan mereka meyakini bahwa selama Tuhan menghendaki, musuh tidak akan dapat merugikan mereka.

 

 

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا إِذَا قِيلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوا فِي الْمَجَالِسِ فَافْسَحُوا يَفْسَحِ اللَّهُ لَكُمْ وَإِذَا قِيلَ انْشُزُوا فَانْشُزُوا يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آَمَنُوا مِنْكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ (11)

 

Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majlis", maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (58: 11)

 

Ayat ini merujuk salah satu adab dan sopan santun dalam sebuah majlis dan pertemuan, serta menyatakan, "Ketika seseorang memasuki majlis, maka berikan jalan dan tempat kepadanya. Hal ini akan menciptakan kasih sayang di antara kalian dan memperkuat hubungan persahabatan, berbeda dengan berbisik-bisik di majlis (pertemuan) yang memicu prasangka buruk dan ketidakpedulian.

 

Lebih lanjut ayat ini menyatakan, jika berdiri untuk memberi penghormatan kepada orang yang baru masuk itu diperlukan, maka berdirilah kalian, bukannya kalian tetap duduk dan hanya memikirkan kenyamanan dan kesenangan diri kalian sendiri. Jika kalian berdiri dan memberi tempat kepada orang lain, Tuhan juga akan melapangkan hidup kalian.

 

Tentunya jika seseorang yang baru masuk adalah ulama dan orang berilmu, penghormatan ini harus dilakukan sehingga keutamaannya akan disadari orang lain, dan posisi ilmiahnya akan dihormati oleh mereka yang hadir di majlis.

 

Dari satu ayat tadi terdapat tiga pelajaran penting yang dapat dipetik.

1. Menjaga sopan santun dan tata krama sosial dan menghormati orang lain dalam duduk dan bangun adalah esensi iman kepada Tuhan dan Islam telah menekankannya.

2. Di urusan sosial dan tempat umum, kita tidak boleh monopoli, dan mencegah orang lain menikmati fasilitas tersebut.

3. Mempermudah urusan dan kehidupan orang lain, akan membuat Tuhan melapangkan kehidupan duniawi dan ukhrawi manusia.

4. Dalam masyarakat Islam, orang berilmu dan beriman akan diberi posisi tinggi.

 

Senin, 15 Januari 2024 14:52

Surat al-Mujadila 1-6

 

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

قَدْ سَمِعَ اللَّهُ قَوْلَ الَّتِي تُجَادِلُكَ فِي زَوْجِهَا وَتَشْتَكِي إِلَى اللَّهِ وَاللَّهُ يَسْمَعُ تَحَاوُرَكُمَا إِنَّ اللَّهَ سَمِيعٌ بَصِيرٌ (1) الَّذِينَ يُظَاهِرُونَ مِنْكُمْ مِنْ نِسَائِهِمْ مَا هُنَّ أُمَّهَاتِهِمْ إِنْ أُمَّهَاتُهُمْ إِلَّا اللَّائِي وَلَدْنَهُمْ وَإِنَّهُمْ لَيَقُولُونَ مُنْكَرًا مِنَ الْقَوْلِ وَزُورًا وَإِنَّ اللَّهَ لَعَفُوٌّ غَفُورٌ (2)

 

Sesungguhnya Allah telah mendengar perkataan wanita yang mengajukan gugatan kepada kamu tentang suaminya, dan mengadukan (halnya) kepada Allah. Dan Allah mendengar soal jawab antara kamu berdua. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat. (58: 1)

 

Orang-orang yang menzhihar isterinya di antara kamu, (menganggap isterinya sebagai ibunya, padahal) tiadalah isteri mereka itu ibu mereka. Ibu-ibu mereka tidak lain hanyalah wanita yang melahirkan mereka. Dan sesungguhnya mereka sungguh-sungguh mengucapkan suatu perkataan mungkar dan dusta. Dan sesungguhnya Allah Maha Pemaaf lagi Maha Pengampun. (58: 2)

 

Pada pertemuan hari ini kita akan membahas tafsir Surat al-Mujadila. Surat ini diturunkan di Madinah dan terdiri dari 22 ayat. Mayoritas ayat surat ini berbicara mengenai urusan keluarga dan hubungan sosial. Nama surat ini diambil dari ayat pertama terkait dialog antara seorang perempuan dan Rasulullah Saw.

 

Salah satu tradisi kaum Arab sebelum Islam adalah ketika seorang suami marah atas istrinya, ia mengatakan kepadanya, Kamu seperti ibuku bagiku. Dengan perkataan ini, ia menceraikan istrinya dengan cara yang tidak tepat. Metode ini membuat perempuan yang ditalak tidak dapat menikah dengan pria lain, dan juga tidak dapat melanjutkan hidup bersama dengan suami sebelumnya. Talak seperti ini dikenal dengan nama talak zihar.

 

Di zaman awal Islam, salah satu laki-laki Madinah ketika marah berbicara seperti ini kepada istrinya, tak lama kemudian ia menyesal atas perkataannya tersebut. Istrinya mendatangi Rasulullah Saw untuk menyelesaikan masalah, dan berdialog dan berdebat dengan beliau. Rasul kemudian berkata kepadanya, selama belum ada hukum dari Tuhan, kamu tetap menjadi istri dan mahramnya.

 

Ia mencari perlindungan kepada Tuhan untuk menyelesaikan masalah dan memuliakan Tuhan. Tidak butuh waktu lama sebelum ayat-ayat ini diturunkan dan menyatakan, "Membandingkan seorang istri dengan seorang ibu adalah perumpamaan palsu yang diungkapkan untuk tujuan yang salah, dan Tuhan tidak menerima hal seperti itu. Dengan demikian, Islam melarang jenis perceraian ini dan tidak mengakuinya sebagai salah satu jenis perceraian."

 

Dari dua ayat tadi terdapat empat pelajaran penting yang dapat dipetik:

1. Rasul dan utusan Tuhan berada di tengah masyarakat dan dalam akses mereka. Oleh karena itu, pria dan wanita merujuk kepada Rasul untuk menyelesaikan masalah kehidupan mereka.

2. Di masa jahiliyah, sejumlah tradisi dan adat istiadat masyarakat terkait perempuan adalah zalim, dan Islam memberikan solusi yang tepat bagi masalah ini.

3. Allah Swt Maha Mengetahui hubungan keluarga dan sosial manusia, dan menerapkan hukum dan berdasarkan itu, Allah menetapkan hukum yang adil.

4. Pria dan wanita tidak boleh merusak hubungan keluarga dengan saling menuding atau mengeluarkan kata-kata yang tidak sopan.

 

وَالَّذِينَ يُظَاهِرُونَ مِنْ نِسَائِهِمْ ثُمَّ يَعُودُونَ لِمَا قَالُوا فَتَحْرِيرُ رَقَبَةٍ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَتَمَاسَّا ذَلِكُمْ تُوعَظُونَ بِهِ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ (3) فَمَنْ لَمْ يَجِدْ فَصِيَامُ شَهْرَيْنِ مُتَتَابِعَيْنِ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَتَمَاسَّا فَمَنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَإِطْعَامُ سِتِّينَ مِسْكِينًا ذَلِكَ لِتُؤْمِنُوا بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ وَتِلْكَ حُدُودُ اللَّهِ وَلِلْكَافِرِينَ عَذَابٌ أَلِيمٌ (4)

 

Orang-orang yang menzhihar isteri mereka, kemudian mereka hendak menarik kembali apa yang mereka ucapkan, maka (wajib atasnya) memerdekakan seorang budak sebelum kedua suami isteri itu bercampur. Demikianlah yang diajarkan kepada kamu, dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (58: 3)

 

Barangsiapa yang tidak mendapatkan (budak), maka (wajib atasnya) berpuasa dua bulan berturut-turut sebelum keduanya bercampur. Maka siapa yang tidak kuasa (wajiblah atasnya) memberi makan enam puluh orang miskin. Demikianlah supaya kamu beriman kepada Allah dan Rasul-Nya. Dan itulah hukum-hukum Allah, dan bagi orang kafir ada siksaan yang sangat pedih. (58: 4)

 

Melanjutkan ayat sebelumnya mengenai talak Zihar, ayat ini mengatakan, "Dengan mengatakan kalimat ini, tidak akan terjadi talak dan perpisahan antara suami-istri, dan metode talak adalah yang dijelaskan oleh Islam. Namun ada seorang suami yang mengatakan kalimat ini kepada istrinya dan ia benar-benar menginginkan talak, maka ia harus dihukum sehingga orang lain tidak akan mengulanginya dan menjadi pelajaran bagi yang lain."

 

Hukuman bagi orang seperti ini adalah ia harus membeli seorang budak dan membebaskannya karena Tuhan. Jika ia tidak mampu, maka harus berpuasa selama 60 hari. Jika ia tidak memiliki kemampuan untuk berpuasa karana fisiknya lemah, maka setidaknya ia harus memberi makan 60 orang miskin. Setelah ia melakukan salah satu hukuman tersebut, ia dapat berkumpul kembali dengan istrinya dan melanjutkan kehidupan normal suami-istri.

 

Dari dua ayat tadi terdapat empat pelajaran penting yang dapat dipetik:

1. Islam memerangi tradisi keliru yang menzalimi perempuan dan telah menetapkan hukuman atau denda bagi suami yang telah melakukan penindasan tersebut terhadap istri mereka.

2. Ucapan dan kata-kata memiliki tanggung jawab, serta tidak semua pembicaraan keliru dapat dikatakan kepada istri.

3. Islam memanfaatkan setiap sarana untuk membebaskan budak, sehingga fenomena ini secara bertahap akan terhapus.

4. Denda harus beragam dan bertingkat serta harus sesuai dan serasi dengan kondisi fisik dan keuangan para pelanggar.

 

إِنَّ الَّذِينَ يُحَادُّونَ اللَّهَ وَرَسُولَهُ كُبِتُوا كَمَا كُبِتَ الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ وَقَدْ أَنْزَلْنَا آَيَاتٍ بَيِّنَاتٍ وَلِلْكَافِرِينَ عَذَابٌ مُهِينٌ (5) يَوْمَ يَبْعَثُهُمُ اللَّهُ جَمِيعًا فَيُنَبِّئُهُمْ بِمَا عَمِلُوا أَحْصَاهُ اللَّهُ وَنَسُوهُ وَاللَّهُ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ شَهِيدٌ (6)

 

Sesungguhnya orang-orang yang yang menentang Allah dan Rasul-Nya, pasti mendapat kehinaan sebagaimana orang-orang yang sebelum mereka telah mendapat kehinaan. Sesungguhnya Kami telah menurunkan bukti-bukti nyata. Dan bagi orang-orang kafir ada siksa yang menghinakan. (58: 5)

 

Pada hari ketika mereka dibangkitkan Allah semuanya, lalu diberitakan-Nya kepada mereka apa yang telah mereka kerjakan. Allah mengumpulkan (mencatat) amal perbuatan itu, padahal mereka telah melupakannya. Dan Allah Maha Menyaksikan segala sesuatu. (58: 6)

 

Melanjutkan ayat sebelumnya yang berbicara mengenai hukuman duniawi terhadap tradisi keliru jahiliyah dan bertentangan dengan hukum ilahi, ayat ini mengisyaratkan hukuman ukrawi pelanggaran terhadap ketentuan ilahi, serta menyatakan, melawan dan menentang hukum serta ajaran ilahi akan berujung pada kekufuran, serta memiliki dampak buruk di dunia, karena sama halnya dengan mengabaikan ayat-ayat jelas ilahi.

 

Namun hukuman utama berkaitan dengan hari kiamat ketika Tuhan mengingatkan pekerjaan buruk manusia yang telah mereka lupakan. Hal ini membuat mereka terhina dan mendapat azab pedih.

 

Dari dua ayat tadi terdapat tiga pelajaran penting yang dapat dipetik.

1. Setelah bukti sempurna dan ajaran serta perintah Tuhan jelas, segala bentuk penentangan terhadapnya akan berakibat buruk bagi manusia, baik di dunia maupun di akhirat.

2. Melawan para nabi berarti melawan Tuhan, dan Tuhan akan memberi mereka hukuman yang keras dan menghinakan.

3. Pada hari kiamat, para terdakwa dijelaskan dakwaannya sehingga ia akan menyadari apa kesalahan dan hukumannya. Kemudian ia akan dihukum karena kesalahannya tersebut.

Rabu, 03 Januari 2024 14:49

Natal dan Hadiah Berdarah

 

Tahun ini, tahun baru dimulai secara berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Di hari Natal atau kelahiran Isa al-Masih, Betlehem, tempat kelahiran al-Masih dalam kondisi gelap gulita dan sunyi senyap.

Kondisi ini dikarenakan bayang-bayang penyerangan rezim Zionis ke Gaza terasa berat di Tepi Barat Sungai Jordan dan Geraja “Al-Mahd” atau “Gereja Kelahiran”, tempat lahirnya Isa al-Masih. Gereja-gereja mengumumkan beberapa minggu yang lalu bahwa mereka berduka atas kematian warga Gaza, dan tahun ini tidak ada berita tentang dekorasi pohon pinus besar di alun-alun kawasan ini, dan lilin tidak akan dinyalakan untuk Natal. Karena pembantaian sedang terjadi beberapa kilometer jauhnya dari mereka.

Umat ​​​​Kristen yang tinggal di Tepi Barat, berlawanan dengan tradisi tahun-tahun sebelumnya, tahun ini menempatkan ikon dan patung suci mereka di antara puing-puing dan kawat berduri untuk mengekspresikan solidaritas terhadap masyarakat Gaza.

Umi Shadi, seorang wanita Kristen Palestina, duduk sendirian di rumahnya di Betlehem. Tak ada bekas dekorasi Natal yang terlihat di sudut-sudut rumahnya. Alih-alih gembira dengan datangnya Natal, ia malah membolak-balik foto kerabatnya di Jalur Gaza yang menjadi syahid dalam agresi brutal Israel.

Umi Shadi berkata: “Natal saat rakyat kami terbunuh di Gaza tidak ada artinya karena kami berduka dan bersedih. Tidak ada seorang pun yang ingin merayakan Natal dalam situasi seperti ini, sementara anak-anak di Gaza kelaparan dan ketakutan.”

Umi Shadi melewati hari lahir Isa al-Masih dengan rasa cemas dan khawatir, sambil berduka atas kesyahidan sejumlah kerabatnya oleh pasukan pendudukan di Gaza, dan sebagai tanda solidaritas dengan masyarakat Gaza, yang beragama Islam dan Kristen yang diserang dan dibantai oleh tentara rezim pendudukan, dia tidak merayakan Natal.

Banyak orang terjebak di sebuah gereja Katolik di kota Gaza, dan pasukan rezim Zionis sibuk menghancurkan rumah-rumah di dekat gereja tersebut dan membunuh orang. Perempuan dan anak-anak dibiarkan tanpa air dan makanan dan tidak jauh dari kematian. Anak-anak melihat ke jendela dan pipa pemanas. Namun tidak ada yang bisa dirasakan dari pipa-pipa itu kecuali bau asap dan mesiu....

Selama dua bulan terakhir, ribuan ton bahan peledak dan ribuan bom serta rudal telah dijatuhkan ke masyarakat Gaza oleh rezim Zionis. Selama periode ini, serangan Zionis terhadap anak-anak, perempuan, dan laki-laki sipil Palestina begitu hebat sehingga banyak umat Kristiani yang tinggal di negeri ini bahkan tidak menyadari datangnya tahun baru. Pada Tahun Baru Masehi, jika kereta Natal membawa hadiah bagi masyarakat negara-negara Kristen di dunia, maka kereta ini untuk Gaza, membawa anak-anak, perempuan dan laki-laki yang bergelimang dalam darah rakyat Palestina yang tertindas.

Ketidakpedulian pemerintah Barat terhadap isu Gaza terjadi di tengah perayaan Natal, padahal setiap tahun pada hari-hari tersebut, Betlehem, tempat kelahiran Isa al-Masih, di Tepi Barat menjadi saksi kehadiran umat Kristiani dari seluruh dunia. Namun saat ini dunia sedang menyaksikan pembantaian besar-besaran dan genosida terhadap rakyat Gaza yang dilakukan oleh rezim Zionis yang didukung oleh pemerintah Barat. Pengumuman dukungan politik dan militer negarawan Barat kepada rezim Zionis telah menghalangi persetujuan resolusi gencatan senjata Gaza di Dewan Keamanan. Akibat dari kejahatan dan genosida ini adalah kematian lebih dari 20 ribu anak-anak dan laki-laki dan perempuan yang tertindas, lebih dari 50 ribu orang terluka dan hancurnya lebih dari separuh bangunan di Gaza.

​ Seolah-olah perkataan al-Masih tidak lagi terdengar. Beliau biasa berkata kepada para pengikutnya: "...di dunia ini, para penguasa berkuasa atas rakyat dan para pemimpin memberikan perintah kepada bawahannya, tetapi kamu tidak boleh seperti itu."

Utusan ilahi tersebut membawa pesan untuk mencintai sesama kepada umat manusia, dan pada langkah berikutnya, beliau melakukan upaya untuk menegakkan keadilan dan meniadakan ketidakadilan. Beliau selalu menggambarkan alasan-alasannya yang jelas di tengah teman-temannya dan terkadang di puncak gunung dan mengajak orang-orang untuk mencintai dan bersahabat serta menjauhi kekejaman dan penindasan dalam hidup. Dalam Al-Qur'an, Surah Maryam, ayat 31 dan 32, Nabi Isa as memperkenalkan dirinya sebagai makhluk yang diberkati, dimanapun dia berada, baik hati dan berterima kasih kepada ibunya, dan tidak menindas atau kejam.

Dalam ajaran al-Masih disebutkan, “Sesungguhnya Aku beritahukan kepadamu, jika suatu ruangan terbakar, maka api itu akan menjalar terus menerus dari satu ruangan ke ruangan yang lain hingga banyak ruangan yang terbakar, kecuali mereka menemukan ruangan yang pertama dan mengeluarkannya dari akarnya, jika demikian, tidak akan ada tempat tersisa untuk api. Begitulah wabah penindas pertama, jika ia dihentikan, tidak ada lagi pemimpin penindas yang akan ditemukan setelahnya; karena orang lain harus mengikuti teladannya; Ibarat api yang tidak menemukan kayu dan papan pada rumah pertama, maka tidak akan membakar apa pun.

Nora, seorang wanita Kristen Palestina, mengatakan: Kristus datang dan dengan kedatangannya, Dia menawarkan kepada umat manusia sekantong persahabatan dan keintiman, dan mengulurkan tangan hangatnya kepada semua orang miskin dan selam hidupnya, ia tidak segan-segan melawan keburukan dan mengajak ke arah kebaikan. Tapi sekarang tidak ada penyeru kebaikan dan kejahatan serta keburukan telah mencapai puncaknya.

Apa yang terjadi di Gaza saat ini adalah akibat dari kekejaman dan kejahatan rezim ilegal Israel selama 75 tahun. Saat ini, rakyat Gaza yang tertindas juga mengalami penindasan yang sama, di mana jika sejak awal perjuangan rakyat Palestina untuk mendapatkan hak-hak mereka tidak tersesat atau tertahan karena pengkhianatan para pemimpin Arab yang berafiliasi dengan pemerintah Barat, maka hal ini tidak akan berkobar seperti ini, dan keluarga tidak akan kehilangan orang yang mereka cintai, dan mereka tidak akan menjadi pengungsi serta tidak menjadi tunawisma.

Sekitar 2 juta penduduk Gaza adalah Muslim, dan lebih dari 10.000 umat Kristen Ortodoks juga tinggal di Jalur Gaza, yang merayakan kelahiran Isa al-Masih as pada tanggal 7 Januari. Dalam beberapa tahun terakhir, beberapa wanita Muslim mempersembahkan boneka Sinterklas (Santa Claus) buatan tangan mereka pada perayaan ini. Menurut "Laia Taye", perancang produk tersebut: "Nabi Muhammad (saw) telah mendorong kami untuk menghormati semua agama dan kami ingin bersama umat Kristiani pada hari kelahiran al-Masih as."

Saat ini, Gaza adalah ajang kebenaran dan kebatilan. Ini adalah medan konfrontasi antara arogansi dan iman. Kekuatan iman versus kekuatan arogansi. Kekuatan arogansi datang melalui tekanan militer, pengeboman dan kejahatan, dan kekuatan iman, yang tampaknya tidak memiliki fasilitas tersebut, berdiri dengan perbekalan dan fasilitas yang sangat sedikit namun dengan iman dan tekad yang kuat. Saat ini, masyarakat manusia menyaksikan sebuah gambaran aneh tentang keimanan dan ketabahan dari orang-orang yang, ketika rumah mereka dihancurkan dan orang-orang yang mereka cintai meninggal akibat pemboman dan pembunuhan brutal rezim Zionis, mereka dengan kuat, solid dan tenang, baik tua maupun muda melantunkan zikir  حَسْبُنَا اللَّهُ وَنِعْمَ الْوَکِیلُ "Cukuplah Allah menjadi Penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung".

Saat ini, hati nurani umat manusia dan kemanusiaan orang-orang yang bebas dan sadar di dunia telah dirugikan oleh semua kekejaman, kepengecutan, dan kedengkian ini. Menurut Ayatullah Khamenei, pemimpin Revolusi Islam: “Rakyat Gaza, dengan kesabaran...perlawanan...dengan tidak menyerah, berhasil merobek topeng hak asasi manusia yang palsu dari wajah Amerika, Prancis, Inggris dan negara-negara lain. Rakyat Gaza mempermalukan mereka. Masyarakat Gaza mampu menggerakkan hati nurani manusia dengan kesabaran mereka … Tentu kita tidak ragu lagi bahwa “Janji Tuhan itu benar”; «اِنَّ وَعدَ اللَهِ حَق»… Insya Allah kemenangan akhir dan tidak terlalu jauh, ada di tangan rakyat Palestina dan Palestina.”

Tak diragukan lagi, rakyat Palestina dengan kekuatannya terus melawan penjajah Zionis, dan dalam kondisi tertindas mengorbankan nyawanya di jalan ini. Bahkan ketika mereka menyaksikan anak-anak tanpa perlindungan dan terlantar menjadi korban utama ketamakan rezim Zionis, mereka tetap mengacungkan jarinya sebagai simbol kemenangan.

Mereka mengirim pesan kepada dunia bahwa konstelasi kekuatan dalam konfrontasi muqawama dan Israel telah berubah, dan diharapkan tahun baru akan ditandai dengan kembali pada ajaran nabi ilahi seperti Ibrahim, Nuh, Musa, Isa dan Muhammad Saw. Sama seperti para nabi ini melawan taghut dan membawa kedamaian dan persahabatan ke dunia, ketimbang agresi, kekerasan dan kejahatan.

 

Setelah operasi Badai al-Aqsa 7 Oktober 2023, rezim Zionis melancarkan serangan udara dan darat besar-besaran ke Jalur Gaza. Aksi brutal ini menewaskan banyak warga Gaza dan menghancurkan infrastruktur serta rumah warga.

Di antara lebih dari 22 ribu orang yang gugur selama tiga bulan ini di Gaza, delapan ribunya adalah anak-anak. Selain itu, sampai saat ini lebih dari 57 ribu rakyat tertindas Gaza terluka. Serangan brutal Israel ini juga memaksa warga Gaza mengungsi. UNRWA juga mengumumkan bahwa 1,7 juta warga Palestina mengungsi dari utara dan tengah Gaza, serta mereka hidup di rumah-rumah dan kamp-kamp selatan daerah ini, padahal daerah ini juga memiliki populasi yang padat.

Dimensi luas kejahatan Israel terhadap warga Gaza yang merupakan bukti nyata dari genosida, menuai respos keras di tingkat dunia. Di antaranya adalah negara Afrika Selatan bukan saja mengecam, bahkan mengambil langkah-langkah di tingkat internasional terhadap rezim ilegal Israel. Afrika Selatan sebelumnya pada awal bulan November 2023 memanggil diplomatnya dari Israel, dan kemudian Tel Aviv memanggil dubesnya dari Afsel.

Selain itu, parlemen Afsel menyetujui penangguhan seluruh hubungan diplomatik dengan Israel, meski sampai saat ini pemerintah secara resmi belum menyetujui keputusan parlemen tersebut. Tak hanya itu, bulan lalu Afrika Selatan bersama lima negara lain secara resmi mengadukan kejahatan perang Israel di Gaza ke Mahkamah Internasional (ICJ). Meski demikian, langkah terbaru negara besar Afrika ini dengan sendirinya adalah langkah besar dan belum pernah dilakukan sebelumnya.

Sebagai salah satu negara anggota Konvensi Pencegahan dan Penghukuman Kejahatan Genosida, Afrika Selatan berkomitmen untuk mencegah terjadinya genosida. Oleh karena itu, dalam pertemuan khusus yang diadakan pada tanggal 8 Desember 2023, Kabinet Afrika Selatan memerintahkan untuk merujuk Mahkamah Internasional di Den Haag guna meminta perintah yang menginstruksikan Israel, yang juga salah satu anggotanya, untuk menahan diri dari tindakan apa pun yang mungkin merupakan genosida atau kejahatan berdasarkan Konvensi.

Dalam konteks ini, telah diajukan permohonan kepada Mahkamah pada tanggal 29 Desember 2023, yang mana Mahkamah diminta untuk segera menyatakan bahwa Israel melanggar kewajibannya berdasarkan Konvensi Genosida dan harus segera menghentikan segala tindakan dan langkah yang melanggar kewajiban tersebut. Mahkamah Internasional menyetujui pengaduan Afrika Selatan mengenai pelanggaran kewajiban Israel. Atas dasar itu, Afrika Selatan mengajukan gugatan terhadap Israel berdasarkan Konvensi Genosida.

Dalam permintaan Afrika Selatan untuk mengajukan gugatan terhadap Israel terkait pelanggaran kewajiban rezim ini terhadap warga Palestina di Jalur Gaza, berdasarkan Konvensi Pencegahan dan Penghukuman Kejahatan Genosida (Genocide Convention), disebutkan bahwa tindakan tersebut Rezim Zionis mempunyai ciri-ciri genosida karena tindakan tersebut mempunyai tujuan tertentu, dan untuk menghancurkan warga Palestina di Gaza sebagai bagian dari kelompok bangsa, ras dan etnis yang besar.

Perilaku dan tindakan Israel terhadap warga Palestina di Gaza, baik melalui organ-organnya, agen-agen pemerintah, orang-orang dan lembaga-lembaga lain yang bertindak sesuai dengan instruksinya atau berdasarkan instruksinya, dianggap sebagai pelanggaran terhadap kewajiban sesuai dengan Konvensi Genosida. Dalam tuntutan ini diisyaratkan bahwa Rezim Zionis khususnya sejak 7 Oktober 2023, tidak menindaklanjuti langkah-langkah langsung dan publik mengenai (pencegahan) genosida dan telah gagal dalam hal ini. Afrika Selatan juga telah meminta pengadilan untuk mengambil tindakan sementara untuk mendukung hak-hak rakyat Palestina terhadap kerugian lebih lanjut, parah dan tidak dapat diperbaiki berdasarkan Konvensi Genosida dan memastikan bahwa Israel mematuhi kewajibannya berdasarkan Konvensi Genosida.

​Terkait gugatan Afrika Selatan di Mahkamah Internasional atau Mahkamah Internasional (ICJ), Kementerian Luar Negeri negara ini mengeluarkan keterangan pers pada hari yang sama (29 Desember 2023). Dalam keterangan pers ini disebutkan bahwa Afsel sangat mengkhawatirkan kondisi warga sipil dalam serangan terkini Israel ke Jalur Gaza, karena penggunaan kekerasan yang melampaui batas dan pengusiran paksa warga. Ada laporan tak henti mengenai kejahatan internasional, seperti kejahatan terhadap kemanusiaan dan kejahatan perang serta berbagai laporan mengenai aksi-aksi yang serupa dengan genosida atau kejahatan yang berkaitan dengannya.

Dalam kelanjutan pernyataan ini disebutkan bahwa mengenai tindakan genosida atau kejahatan terkait dengannya sesuai dengan Konvensi 1948 (yang mengatur tentang pencegahan dan penghukuman genosida), kejahatan-kejahatan ini dilakukan dalam pembunuhan di Gaza dan mungkin terus berlangsung sampai saat ini. Afrika Selatan telah berulang kali menyatakan bahwa mereka mengutuk kekerasan dan serangan terhadap semua warga sipil. Selain itu, Afrika Selatan secara konsisten menyerukan gencatan senjata segera dan permanen serta dimulainya kembali perundingan yang mengakhiri berlanjutnya kekerasan karena pendudukan di Palestina.

Menyusul tindakan Afrika Selatan, Kementerian Luar Negeri Israel bereaksi dalam sebuah pernyataan pada 29 Desember. Tel Aviv menganggap rujukan permintaan Afrika Selatan terhadapnya ke Mahkamah Internasional sebagai fitnah yang tidak berdasar dan tidak memiliki nilai hukum dan menolaknya serta mengklaim bahwa pihaknya mematuhi hukum internasional dalam perang dengan Hamas di Gaza. Pernyataan ini juga mengklaim bahwa Afrika Selatan bekerja sama dengan kelompok yang disebut Tel Aviv sebagai teroris (yaitu Hamas) yang ingin menghancurkan Israel.

Selain itu, pernyataan ini juga memunculkan klaim konyol bahwa rakyat Gaza bukanlah musuh Israel dan bahwa Israel berusaha membatasi dampak buruk terhadap warga sipil. Juru bicara rezim Zionis juga mengumumkan bahwa tindakan militer hanya akan dilakukan terhadap Hamas dan "organisasi teroris lainnya" yang bekerja sama dengan Hamas.

Hal yang penting adalah bahwa tindakan yudisial Afrika Selatan terhadap rezim Zionis disambut baik oleh kelompok perlawanan Palestina. Dalam pernyataannya, gerakan Hamas memuji petisi Afrika Selatan di Mahkamah Internasional (ICJ) dan mengumumkan bahwa tindakan Afrika Selatan merupakan langkah penting untuk menuntut dan mengadili pemimpin Israel sebagai penjahat baru, yang melakukan kejahatan paling brutal untuk saat ini terhadap kemanusiaan.

Dalam pernyataan Hamas, seluruh negara diminta untuk menyampaikan permintaan serupa terhadap rezim kriminal Zionis, mengingat hal tersebut merupakan ancaman bagi perdamaian dan keamanan dunia, kepada pengadilan pidana nasional dan internasional terkait guna memastikan rezim tersebut tidak menghindar dari kejahatan brutal terhadap anak-anak dan warga sipil di Jalur Gaza.

Langkah hukum pemerintah Afrika Selatan terhadap Israel di Mahkamah Internasional dengan dakwaan melakukan genosida sangat penting dari beberapa sisi.

Pertama, dakwaan genosida terkait Israel diajukan secara resmi dan kejahatan ini secara resmi ditujukan kepada Tel Aviv. sebelumnya, dakwaan seperti ini hanya digulirkan sebatas di media dan Israel mampu melawannya. Tapi untuk saat ini, Israel menghadapi sebuah proses hukum serius di tingkat internasional.

Kedua, proses yang dimulai pemerintah Afrika Selatan di ICJ adalah sebuah proses yang memungkinan seluruh pemerintah anggota "Konvensi Genosida 1948" untuk ikut campur, dan ini dapat menjadi sebuah gerakan luas di tingkat internasional melawan Israel.

Ketiga, pemerintah Afrika Selatan dalam langkah pertamanya mengajukan perintah sementara dan meminta ICJ sebelum mengkaji isi pengaduan, untuk mendapatkan jaminan kejahatan yang menjadi bukti genosida, telah merilis instruksi sementara. Salah satu keistimewaan penting dari perilisan "instruksi sementara" ini adalah anggota tetap Dewan Keamanan dari Barat akan kesulitan memanfaatkan hak veto untuk keuntungan Israel, atau mereka akan mengeluarkan biaya yang sangat mahal.

Keempat, setelah dimulainya proses ini, Mahkamah Internasional (ICJ) akan semakin leluasa untuk mengambil langkah terhadap pemimpin Israel, dan sedikit banyak para jaksa di ICJ akan terlindungi dari tekanan politik, finansial dan mental oleh Amerika Serikat dan sejumlah pemerintah Barat.

 

Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran atau Rahbar, mengatakan kebijakan strategis Republik Islam Iran, melibatkan rakyat di berbagai arena, sebaliknya kebijakan musuh menyingkirkan rakyat dari berbagai arena, dan ini adalah kebijakan Amerika Serikat, dan Rezim Zionis.

Ayatullah Sayid Ali Khamenei, Selasa (9/1/2024) bertemu dengan sejumlah banyak masyarakat kota Qom, untuk memperingati kebangkitan bersejarah rakyat 19 Dey 1356 Hs (9 Januari 1978).

Menurut Rahbar, penggulingan Rezim Shah yang tiran, bergantung, dan penindas, setahun setelah kebangkitan rakyat Qom, merupakan hasil nyata dari partisipasi rakyat Iran, dan keterlibatan mereka di arena politik serta revolusi.

Ia menuturkan, "Tujuan dari upaya mengajak rakyat berpartisipasi adalah untuk mewujudkan kedaulatan Islam, kemuliaan Islam, reformasi total, memajukan bangsa, dan melawan penjajah."

Ayatullah Khamenei menjelaskan, pelajaran yang diberikan Imam Khomeini, secara teori dan praktik di tahun-tahun itu adalah bahwa partisipasi rakyat dapat menciptakan mukjizat.

"Bersandar pada rakyat adalah ajaran Imam Ali as. Di dalam kitab Nahjul Balaghah, beliau berkata, rakyat adalah sandaran agama, struktur asli masyarakat, dan cadangan untuk hari perlawanan menghadapi musuh," imbuhnya.

Rahbar menilai Gaza, sebagai contoh nyata dari kekuatan agung rakyat, ketika sekelompok kecil dari masyarakat di wilayah yang kecil, telah melumpuhkan Amerika Serikat, dengan seluruh klaimnya, dan Rezim Zionis yang bergantung pada AS, dengan kesabaran dan perlawanan.

Ayatullah Khamenei, menganggap kejahatan-kejahatan, dan pembunuhan terhadap anak-anak yang dilakukan Rezim Zionis, selama tiga bulan di Gaza, tidak akan pernah terlupakan.

"Sejarah akan mencatat suatu hari ada sekelompok orang berkuasa di kawasan ini yang selama berminggu-minggu membunuh ribuah anak-anak, tapi kesabaran rakyat, dan perlawanan pejuang Palestina, memaksa mereka mundur," ujarnya.

Di sisi lain, Rahbar menilai upaya media-media asing menciptakan masyarakat berputus asa, terutama kalangan muda adalah upaya untuk menyingkirkan rakyat dari berbagai arena seperti ekonomi, politik, budaya, dan lainnya.

Ayatullah Khamenei menegaskan, "Penyamarataan atau membesar-besarkan sisi negatif, menyebarluaskan isu bahwa pemilu, dan aktivitas politik tidak berguna, serta menyebarkan kabar fiktif tentang kesulitan ekonomi, merupakan salah satu propaganda musuh."

Rahbar juga menganggap upaya menakut-nakuti rakyat oleh kekuatan-kekuatan dunia, AS, dan Rezim Zionis, merupakan instrumen lain untuk menyingkirkan rakyat dari berbagai arena.

"Jika memang rakyat Iran, takut pada kekuatan tertentu, Republik Islam tentu sudah tidak ada, padahal hari ini banyak kekuatan yang mengaku berkuasa, dan mendominasi kawasan, takut pada rakyat Iran," imbuhnya.

Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, menilai kehadiran luas masyarakat Iran, dalam peringatan gugurnya Syahid Qassem Soleimani, yang keempat, kehadiran rakyat pada Pawai 22 Bahman, Hari Quds, dan Yaumullah 9 Dey, sebagai bukti nyata kesiapan rakyat untuk terjun berpartisipasi dalam setiap arena.

Ayatullah Khamenei menegaskan, "Rakyat Iran, dalam peringatan gugurnya Syahid Soleimani, datang dari tempat-tempat yang jauh untuk berziarah ke Kerman, dan meski terjadi peristiwa mengenaskan, esok harinya mereka kembali datang berduyun-duyun." 

 

"Jika Isa al-Masih lahir saat ini, maka ia akan lahir di bawah reruntuhan". Ini adalah bagian dari khutbah Dr. Munzir Ishak, Uskup Agung Gereja Betlehem saat peringatan Natal.

Di latar belakang khotbah pendeta ini, ada replika bayi yang diletakkan di reruntuhan. Bertahun-tahun yang lalu, di gereja ini, adegan kelahiran al-Masih diciptakan kembali bersama ibunya Perawan Hitam (simbolis), Yusuf dan tiga penyihir Iran. Namun tahun ini, anak tersebut tidak berada dalam pelukan hangat ibunya, melainkan dipajang di antara reruntuhan yang dingin sehingga seluruh dunia dapat melihat kejahatan apa yang sedang terjadi di tanah al-Masih.

Di Betlehem, tempat kelahiran al-Masih, tidak ada kabar perayaan Tahun Baru, dan gereja-gereja membatalkan perayaan tersebut dengan tetap mempertahankan upacara doa dan ritual keagamaan. Perang di Gaza menyebabkan umat Kristiani Palestina meninggalkan perayaan Tahun Baru yang bahagia dan menghabiskan malam Tahun Baru dengan doa dan permohonan agar serangan rezim Zionis berakhir.

Tahun ini, umat Kristiani Palestina berduka atas ribuan orang yang tewas dalam serangan rezim Zionis di Jalur Gaza, dan demi bersimpati dengan saudara Muslim mereka di Gaza, mereka memutuskan untuk tidak mendekorasi pohon-pohon besar tersebut. Umat ​​​​Kristen yang tinggal di Tepi Barat juga menempatkan ikon dan patung suci mereka di tengah puing-puing dan kawat berduri tahun ini, yang bertentangan dengan tradisi tahun-tahun sebelumnya.

Gereja Kelahiran atau Gereja Nativitas terletak di bagian lama Betlehem dan menurut umat Kristiani, itu adalah tempat kelahiran Isa al-Masih. Salah satu biarawan di gereja ini berkata: Betlehem bukanlah sebuah kota; Itu adalah sebuah pesan. Ini adalah pesan perdamaian bagi dunia. Dari tempat suci ini, kami telah mengirimkan pesan perdamaian dan kami menyerukan untuk menghentikan perang; Hentikan pertumpahan darah, pembunuhan dan balas dendam.

Selama 6 dekade terakhir, nama Palestina telah dikaitkan dengan perang dan pendudukan Zionis, perjuangan dan jihad para pejuang Islam, serta kesabaran dan ketabahan masyarakat negeri ini, dan mungkin juga dengan gencarnya pemberitaan perkembangan politik di tanah bersejarah Palestina telah menghalangi mereka untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang sejarah budaya dan sejarah negara ini terpatri dalam benak dunia. Tidak ada daftar lengkap warisan budaya dan sejarah serta warisan takbenda (spiritual) Palestina yang tersedia bagi para peneliti dalam bentuk tertulis, dan karya-karya terkenal negara ini sebagian besar berlokasi di wilayah yang berada di bawah dominasi dan pendudukan Zionis.

Ancaman militer dan politik hanyalah sebagian dari kekhawatiran yang dihadapi rakyat Palestina dalam beberapa dekade terakhir. Selama periode ini, rezim Zionis tidak puas dengan pendudukan penuh atas tanah Palestina, dan pencurian monumen bersejarah serta Yudaisasi terhadap warisan yang ditinggalkan oleh penguasa Islam dan Kristen menjadi agenda rezim ini, sehingga dengan metode ini, rezim Zionis akan mampu merebut dan mengambil alih identitas budaya dan peradaban bangsa Palestina serta peninggalan bersejarah mereka.

Penggalian tanpa izin oleh Zionis di bawah Masjid Al-Aqsa yang dilakukan dengan tujuan untuk menghidupkan kembali Kuil Sulaiman, penyitaan properti bersejarah di Masjid Bilal di Betlehem dan Makam Ibrahimi di Hebron, bahkan penyitaan artefak sejarah yang berkaitan dengan zaman Romawi, Bizantium, dan Kanaan di Palestina adalah bagian dari tindakan yang dilakukan untuk menghancurkan latar belakang peradaban masyarakat Palestina.

Namun kini, mesin perang rezim Zionis tidak hanya melewati rakyat Palestina, namun juga menginjak akar dan budaya suatu negara serta mengupayakan kedaulatan mutlak dengan menghancurkan karya-karya budaya Palestina. Sebagai contoh, dalam salah satu kejahatan yang tak terhitung jumlahnya yang dilakukan rezim palsu ini, perpustakaan utama di Jalur Gaza diratakan dengan tanah. Perpustakaan ini berisi dokumen dan buku sejarah, dan penduduk kota menyebutnya sebagai peninggalan negaranya. Selain itu, dalam serangan udara di Gaza, gedung administrasi publik di Jalan al-Wahdeh di tengah kota sengaja dihancurkan dan dokumen sejarah serta buku berbagai ilmu pengetahuan dihancurkan.

Gereja Ortodoks Yunani Saint Porphyrius yang berusia ribuan tahun, Masjid Agung Omri yang dibangun pada abad ke-5 M, pusat kebudayaan bersejarah Rashad al-Shawwa, termasuk teater dan perpustakaan dengan sekitar 20.000 buku, termasuk di antara yang karya-karya yang dihancurkan oleh serangan Zionis. Monumen Dewan Legislatif Palestina, Pelabuhan Anthedon – pelabuhan laut pertama di Gaza – dan salah satu dari tiga situs di Gaza yang masuk dalam daftar awal Situs Warisan Dunia UNESCO, juga berada di ambang kehancuran.

"Hosni Mehna", juru bicara walikota Gaza, percaya bahwa menargetkan monumen budaya dan sejarah memiliki dampak serius pada budaya, warisan dan sejarah Palestina, dan tindakan serta kejahatan ini memerlukan intervensi lembaga budaya dan kecaman internasional untuk melestarikan warisan budaya dan sejarah Jalur Gaza.

Mounir Anastas, perwakilan tetap Palestina di Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan PBB (UNESCO), mengumumkan bahwa rezim Zionis telah menargetkan sekitar 200 situs kuno dan warisan kuno sejak dimulainya perang Gaza pada 7 Oktober. Tempat-tempat situs arkeologi seperti masjid, gereja, museum, rumah kuno dan tempat-tempat penting global lainnya.

Dia menambahkan: Audrey Azoulay, direktur jenderal UNESCO, memberi tahu otoritas Israel tentang koordinat situs warisan dunia di Gaza setelah dimulainya perang, sehingga situs tersebut tidak menjadi sasaran, dan Israel sudah memiliki koordinatnya ketika menyerang tempat-tempat ini dan tidak dapat mengklaim bahwa mereka tidak mengetahui nilai tempat-tempat ini.

Kantor media pemerintah di Gaza mengumumkan bahwa di antara tempat-tempat tersebut yang paling terkenal adalah Gereja Bizantium Jabalia, Masjid Omri dan pusat data serta manuskrip bersejarah di kota Gaza.

Departemen Purbakala dan Warisan Budaya Palestina telah menyatakan dalam sebuah laporan: Barang antik Palestina adalah kekayaan yang besar dan terdapat lebih dari 3.300 pangkalan kuno di tanah Palestina, sehingga dapat dikatakan bahwa ada pangkalan kuno untuk setiap 500.000 meter di Palestina. Selain itu, menurut statistik Departemen Purbakala, terdapat 1.944 situs kuno utama dan 10.000 artefak serta lebih dari 350 pusat kota dan pedesaan bersejarah dengan 60.000 bangunan bersejarah di Tepi Barat dan Gaza.

Departemen Purbakala dan Warisan Budaya Palestina telah berulang kali memprotes rezim Zionis yang mengizinkan pedagang barang antik Palestina membawa barang antik keluar dari perbatasan tanpa pemeriksaan polisi, yang merupakan tindakan di luar kerangka hukum dan perjanjian internasional. Selain itu, pada tahun 2013, Al-Monitor menerbitkan laporan tentang penjarahan situs kuno di Gaza oleh rezim Zionis, dan penyebab utama penjarahan ini adalah Moshe Dayan, mantan Menteri Peperangan Israel, yang menggunakan tentara untuk menjarah tak terhitung jumlahnya artefak kuno dari Gaza dan membantu upaya untuk menghapus sejarah Palestina.

Pada tahun 2017, Al-Jazeera menerbitkan laporan yang mengutip formulir pajak yang menunjukkan pengecer karya seni AS mendukung kelompok yang menjarah warisan budaya Palestina. Hal ini terjadi sementara perjanjian UNESCO, resolusi Dewan Keamanan PBB dan Konvensi Den Haag tahun 1954 telah menetapkan kerangka kerja untuk perlindungan warisan budaya selama konflik bersenjata.

Dengan latar belakang tersebut, Dewan Museum Internasional (ICOM) dalam pernyataannya menyatakan keprihatinan mendalam atas kekerasan yang terjadi di Gaza dan memperingatkan akan pengabaian terhadap perlindungan kekayaan budaya serta kemungkinan peningkatan penyelundupan dan perusakan benda-benda budaya dan sejarah serta menekankan gencatan senjata segera di wilayah ini.

Peringatan "ICOM" diterbitkan sementara, menurut apa yang ditulis "Jordantimes" dalam artikel beberapa hari yang lalu, pemboman Israel menyebabkan kerusakan serius pada gedung museum "Khan Yunis". Museum terpenting lainnya di Gaza, yang didirikan 44 tahun lalu dan menampung 2.800 karya dari zaman prasejarah hingga era modern, mengalami keretakan dinding dan kehancuran atau kerusakan beberapa koleksinya akibat pemboman.

Dalam lanjutan pasal tersebut disebutkan: konflik bersenjata tidak hanya mengancam penduduk sipil, tetapi juga aset budaya kawasan ini. Berbagai konflik telah menyebabkan kerusakan luas pada warisan kota dan arsitektur, dan setiap kali penduduk Gaza terkena perang dan kematian, warisan sejarah mereka dicuri dan dihancurkan. Bahkan warisan budaya tak benda mereka, seperti budaya, adat istiadat, bahkan makanan tradisional mereka, pun tak luput dari manipulasi Zionis. Jean-Baptiste Humbert, seorang arkeolog Perancis yang telah bekerja di Palestina selama beberapa dekade, mengatakan bahwa kondisi di Palestina telah menyebabkan hilangnya warisan budaya wilayah tersebut dan hal ini sangat mengkhawatirkan.

Bagaimana pun juga, meningkatnya kekhawatiran terkait keamanan tempat dan peninggalan bersejarah dalam serangan rezim Zionis ke Gaza, adalah sebuah tragedi pahit bagi dunia saat ini. Sedemikian rupa sehingga "Global Times" dengan menerbitkan gambar anak-anak berjalan di atas reruntuhan masjid bersejarah di "Khan Yunis" di selatan Jalur Gaza, mencoba menarik perhatian terhadap kehancuran warisan kuno kawasan ini. Sebuah insiden yang terjadi sebelumnya di Suriah dan sejumlah besar situs warisan budaya negara ini seperti "Palmyra" rusak parah atau hancur. Dan kini tragedi ini kembali terjadi di Gaza.

 

Seorang pria tua setiap hari duduk di masjid Madinah. Ia menggunakan sorban berwarna hitam. Pandangannya mengarah pada kerumunan. Tiba-tiba dengan suara nyaring ia berkata, "Wahai Baqir al-Ulum!" Orang-orang memandangnya dengan takjub.

Pria tua itu adalah Jabir bin Abdullah Al-Anshari, sahabat Nabi Muhammad Saw. Seorang pria bijak dan ilmuan yang banyak meriwayatkan hadis Nabi Saw dan menulis banyak hadis di lembaran-lembaran. Ketika Jabir melihat orang-orang takjub, ia menoleh kepada mereka dan berkata, "Saya mendengar dari Nabi Allah Saw bahwa beliau bersabda, 'Wahai Jabir! Engkau akan tetap hidup hingga menjumpai anak saya dari keturunan Husein as. Mereka menamakannya Muhammad bin Ali dan ia pembelah dan pengungkap terbaik ilmu agama (Baqir Al-Ulum). Engkau akan bertemu dengannya. Kalau engkau bertemu dengannya, sampaikan salamku kepadanya.' Sekarang saya menanti saat ini dengan tidak sabar."

Penantian Jabir berakhir. Ia mengenali Baqir Al-Ulum dari aroma wangi imamah, kondisi malakuti dan kehangatan wujudnya. Beliau masih kanak-kanak yang kemudian berjalan di depannya. Jabir memperhatikan anggota tubuhnya dan gaya jalannya seraya berkata, "Aku bersumpah demi Tuhan Ka'bah!" Beliau adalah representasi lengkap dari Nabi Saw. Setelah itu, ia bertanya kepada Imam Sajjad as, "Siapa anak ini?"

Imam Sajjad as menjawab, "Imam setelah aku; anakku Muhammad Baqir."

Mendengar nama suci itu, seperti orang yang tali jantungnya robek, Jabir segera bangkit lalu mencium kaki Imam Baqir dan berkata, "Aku sebagai tebusanmu wahai putra Nabi Saw. Terimalah salam dari kakekmu Muhammad Saw yang mengucapkan salam kepadamu."

Mendengar itu, mata Imam Baqir dipenuhi dengan air mata sambil berkata, "Salam dan kedamaian untuk kakekku Muhammad Saw yang membuat langit dan bumi tetap ada. Dan kepadamu wahai Jabir! Orang yang menyampaikan salamnya kepadaku."

Pada hari kelahiran Imam Muhammad Baqir as dan tibanya bulan Rajab, terimalah ucapan selamat kami yang tulus kepada Anda.

Bulan Rajab menawarkan babak baru dalam buku kehidupan manusia yang penuh dengan aroma munajat. Rajab, bulan tauhid dan berbicara kepada Allah Swt. Bagi mereka yang ahli munajat, bulan ini telah dinanti sejak setahun lalu, untuk menyendiri bersama Allah Swt di malam-malamnya lalu menyampaikan rahasia hati kepada-Nya. Betapa indah kondisi para pencari kebenaran, di mana mereka mampu mencerabut hati dari segala kebergantungan dan seluruh keinginannya diarahkan kepada Sang Pemilik Hati.

Pada bulan ini mereka memanggil, "Aku telah memotong perhatianku dari segala sesuatu dan hanya bergabung dengan-Mu, sementara hasratku hanya untuk-Mu. Karenanya, Engkau menjadi tujuanku, bukan selain-Mu dan hanya Engkau aku terjaga di malam hari dan mengurangi tidurku. Selamat atas tibanya bulan Rajab dan kelahiran Imam Muhammad Baqir as.

Periode kehidupan Imam Muhammad Baqir as di kota Madinah, difokuskan untuk penyebaran ajaran agama dan mendidik murid-murid berprestasi. Terlepas dari kondisi yang tidak menguntungkan bagi masyarakat Islam, Imam Baqir as memulai upaya serius dan masif di bidang sains dan pendidikan Islam, di mana kebangkitan ini mengarah pada gagasan dan pendirian sebuah universitas besar Islam yang dinamis dan hebat dan di masa Imam Shadiq as mencapai puncaknya.

Hauzah ilmiah di masa Imam Baqir as sangat luas dan tidak terbatas pada bidang tertentu, tetapi di berbagai jurusan yang beragam dari makrifat Islam seperti tafsir, ulum Al-Quran, hadis, fiqih dan disiplin ilmu populer lainnya di masa itu seperti astronomi dan sejarah memiliki banyak siswa berprestasi. Salah satu murid menonjol dari Imam Muhammad Baqir as adalah Jabir bin Yazid Al-Ju'fi. Ia berasal dari Kufah. Mengenai awal pertemuannya dengan Imam Baqir as, ia berkata, "Saya masih muda dan datang ke Imam Baqir. Imam berkata kepada saya, "Dari mana dari untuk apa engkau datang ke sini?" Saya menjawab, "Saya berasal dari Kufah dan saya datang ke Madinah untuk belajar ilmu pengetahuan dari Anda." Ketika itu, Imam Baqir menyambut saya dengan baik dengan wajah berseri-seri seraya memberi saya sebuah buku.

Dengan demikian, Jabir ditempatkan dalam barisan para murid dan penolong Imam Baqir as. Selama waktu ini ia berhasil mengumpulkan banyak pengetahuan dan menjawab pertanyaan yang diajukan kepadanya dengan detil. Ia mengatakan, "Penerus dan pewaris ilmu pengetahuan para nabi adalah Muhammad bin Ali as. Ketika beliau berkata kepada saya tentang sesuatu dan dikarenakan posisi keilmuan saya tidak setara dengan posisi Imam as, saya tidak menyampaikan pendapat saya sendiri."

Imam Baqir as seperti para Imam Maksum as lainnya adalah versi nyata dari ayat-ayat al-Quran yang bercahaya. Semua sifat yang baik dan keutamaan akhlak berada dalam diri mereka dalam derajat paling sempurna. Imam Baqir as berada pada level tertinggi dalam keilmuan, sehingga semua ilmuan dan ulama, termasuk ulama Sunni dan Syiah, berpendapat bahwa Imam Baqir as adalah orang yang paling menguasai agama pada masanya. Terlepas dari otoritas ilmiah, Imam Baqir as selalu memiliki kehadiran yang konstruktif dan efektif di masyarakat. Kesabaran dan toleransi dalam hubungan sosial, perlakuan terhadap orang-orang yang kekurangan, infak dan pengorbanan, keakraban dan kasih sayang terhadap keluarga, adalah salah satu ciri khas yang paling menonjol.

Dalam buku-buku Hadis disebutkan, suatu hari ada seorang seseorang menampakkan diri sebagai seorang zuhud dan abid mendekati Imam Baqir as yang sedang berada di kebunnya. Ia mendekati beliau dan berkata, "Seseorang dengan kepribadian agung seperti Anda tidak boleh keluar rumah untuk mencari dunia. Seluruh badan Anda telah mengeluarkan keringat, bila kematian menjemput Anda, bagaimana Anda akan menghadap Allah? Imam Baqir as menjawab kepadanya, "Jika kematianku datang, aku akan menghadap Allah Swt dalam kondisi sedang beribadah. Ibadah tidak hanya zikir dan shalat. Saya bekerja agar tidak meminta kepada orang lain seperti Anda dan saya akan takut kepada kematian ketika tidak taat kepada Allah."

Imam Baqir as tidak mengabaikan masalah politik bersamaan dengan aktivitas ilmiah dan budayanya. Setiap kali ada kesempatan, beliau mengungkap wajah-wajah jelek penindas rezim Umayah dan melarang pengikutnya untuk bekerja sama dengan rezim tiran. Seseorang bertanya kepada Imam Baqir as, "Sejak zaman Hajjaj bin Yusuf hingga sekarang saya terus menjadi gubernur. Apakah mudah bagi saya untuk bertobat?" Imam tidak menjawab dan saya bertanya lagi, lalu Imam menjawab: "Selama Anda tidak membayar hak setiap orang yang engkau renggut, Anda tidak akan bisa bertobat."

Salah seorang pengikutnya, Abdul Ghafar bin Qasim, berkata, "Saya berkata kepada Imam Baqir as, 'Apa pendapat Anda tentang saya yang mendekati raja dan sering bolak-balik ke istana?' Imam berkata, "Menurut saya, apa yang Anda lakukan tidak maslahat buatmu.' Saya berkata, 'Saya kadang akan pergi makan malam dan saya kadang bertemu dengan Ibrahim bin Walid.' Imam menjawab, "Wahai Abdul Ghafar, perilakumu bolak-balik menemui ultan memiliki tiga konsekuensi negatif; cinta dunia ada di hatimu, melupakan kematianmu dan kau tidak puas dengan apa yang telah diberikan Allah kepadamu."

Saya kemudian berkata, "Wahai putra Rasulullah! Saya punya keluarga dan tujuan pergi ke sana untuk melakukan bisnis. Beliau berkata, "Wahai hama Allah! Saya tidak ingin mengajak Anda untuk meninggalkan dunia, tetapi saya ingin Anda meninggalkan dosa-dosa. Meninggalkan dunia merupakan kebajikan, tetapi meninggalkan perbuatan dosa adalah wajib dan Anda berada dalam situasi di mana Anda lebih membutuhkan untuk melakukan kewajiban ketimbang mencari keutamaan."

Imam Baqir as juga mempertanyakan legitimasi para penguasa despotik dan membuka jalan bagi pemberontakan terhadap mereka. Dalam sebuah riwayat dari Imam as kepada Mohammad bin Muslem, dikutip sebagai berikut, "Wahai Muhammad, para pemimpin tiran dan zalim serta pengikut mereka telah menyimpang dari agama Allah dan mereka telah tersesat dan mereka akan menyeret orang lain juga ke jalan kesesatan. Apa yang mereka lakukan akan menjadi abu dan di hari yang anginnya kencang, ketika angin topan meniupnya, maka apa yang telah mereka lakukan tidak akan musnah dan yang tersisa hanya kesesatan dan membuat mereka semakin jauh."

Berikut ini sebuah hadis dari Imam Baqir as. Suatu waktu beliau berkata kepada seorang sahabatnya Jabir bin Yazid al-Ju'fi, "Wahai Jabir! Apakah cukup bagi seseorang yang mengaku pengikut kita hanya mencintai Ahlul Bait as? Demi Allah, bukan pengikut kami kecuali orang yang bertakwa kepada Allah Swt dan menaati-Nya. Syiah kita tidak dikenal kecuali dengan kerendahan hati dan hati yang khusyu, menjaga amanat, banyak mengingat Allah, banyak berpuasa, shalat, berbuat baik kepada ayah dan ibu, memperhatikan tetangga miskin, mengetahui keadaan mereka, mencari tahu orang miskin, orang yang berhutang dan mengurusi mereka, tidak berbicara kecuali kebenaran, membaca al-Quran, tidak berbicara dengan orang lain, kecuali mencari kebaikan mereka dan menjadi orang yang terpercaya di tengah keluarga sendiri."

Jaber meminta penjelasan lebih lanjut dari Imam. Imam Baqir as menjelaskan, "Tidak ada hubungan kekerabatan antara Tuhan dan siapa pun, dan para hamba yang paling dicintai adalah yang paling bertakwa di mata Tuhan dan yang paling melakukan perintah dengan perintah Tuhan. Wahai Jabir! Seorang hamba tidak akan dekat kepada Allah kecuali melaksanakan perintah-Nya dan kami tidak punya kekuatan dan otoritas untuk membakar siapa pun, dan tidak seorangpun yang dapat mengajukan alasan kepada-Nya. Siapa yang taat kepada Allah Swt adalah teman kita, dan siapa pun yang berdosa ia adalah musuh kita. Tidak ada seseorang yang memiliki kekuatan untuk mencapai Wilayah kami, kecuali dengan perbuatan baik dan menghindari perbuatan buruk."

 

Kekerasan dan teror merupakan strategi Israel dan rakyat Iran senantiasa menjadi korban aksi kekerasan, teroris dan destruktif Zionis.

Insiden ledakan bom di kota Kerman, Iran timur saat peringatan gugurnya Syahid Qasem Soleimani, simbol utama perlawanan anti-terorisme di era kontemporer dan pemberantas pemerintahan Daesh (ISIS) di Suriah dan Irak, kembali menguak hubungan kelompok teroris Takfiri Daesh dengan Amerika Serikat.

Dalam insiden teroris ini, ratusan anak-anak, pria dan wanita Iran syahid dan terluka. Serangan bom dilakukan di lokasi makam Qasem Soleimani dan pada peringatan empat tahun pembunuhan pemimpin besar front perlawanan ini oleh pemerintah Amerika dan atas perintah langsung mantan Presiden Amerika Donald Trump di bandara internasional Baghdad. Peristiwa teroris ini merupakan aksi teroris terbesar di Iran dalam beberapa dekade terakhir dengan jumlah korban jiwa sebesar ini. Pemilihan tempat pengeboman di hari peringatan teror Qasem Soleimani telah menimbulkan banyak spekulasi tentang pelaku di balik layar kejahatan oleh rezim Zionis ini.

Meski kelompok teroris Daesh mengaku bertanggung jawab atas kejahatan teroris di Kerman. Meski Daesh sudah berkali-kali melakukan kejahatan serupa, namun kita tidak bisa mengabaikan kecurigaan bahwa operasi teroris di Kerman dilakukan atas koordinasi Amerika Serikat dan rezim Zionis. Beberapa jam setelah insiden teroris di Kerman, Daniel Hagari, juru bicara militer Israel, memberikan komentar dalam konferensi pers tentang apakah Tel Aviv ada hubungannya dengan serangan teroris di provinsi Kerman, Iran yang mengakibatkan kematian dari banyak orang. Dia berkata: Saya tidak akan mengomentari masalah ini. Berbeda dengan Daesh, rezim Zionis tidak pernah menerima tanggung jawab atas tindakan terorisnya. Ada banyak alasan mengapa rezim Zionis berada di balik insiden teroris di Kerman.

Daesh menerima insiden teroris di Kerman dengan penundaan yang signifikan. Organisasi teroris ini berupaya membalas dendam atas kampanye Jenderal Qasem Soleimani di Suriah dan Irak dari para pendukungnya. Pada saat yang sama, Zionis mempunyai motivasi yang tinggi untuk mendukung aksi teroris ini. Untuk aksi teroris seperti itu, diperlukan jaringan regional. Dalam jaringan tersebut terdapat berbagai macam jaringan pembiayaan, jaringan transfer bank, jaringan komunikasi manusia dan berbagai bentuk jaringan komunikasi lainnya. Daesh memiliki jaringan seperti itu. Dalam jangkauan komunikasi jaringan seperti itu, mustahil untuk percaya bahwa organisasi keamanan veteran seperti Mossad, CIA dan negara-negara lain di kawasan ini tidak mengetahui strategi, taktik dan operasi kelompok teroris dan jaringan mereka.

Di negara-negara Barat, kebijakan intelijen-keamanan dan spionase serta kontra-spionase memiliki stabilitas lintas partai. Hillary Clinton, mantan Menteri Luar Negeri AS untuk kerja sama intelijen-keamanan negaranya, menunjuk pada kebijakan bersama Partai Republik dan dukungan Kongres Demokrat, dan mengatakan: "Presiden Reagan, dengan persetujuan Kongres yang dipimpin oleh Demokrat , mendukung Organisasi Intelijen Pakistan dan perekrutan Mujahidin dan pengiriman mereka ke Afghanistan."

Organisasi mata-mata memiliki perantara operasional keamanan. Hillary Clinton, mantan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, mengatakan pada puncak perang Daesh di Irak dan Suriah, “Orang-orang yang berperang dengan kita saat ini, kitalah yang membentuknya sendiri 20 tahun yang lalu. Saat kita terlibat Perang Dingin dengan bekas Uni Soviet. Kami membiarkan Islam Wahhabi tumbuh di Afghanistan. Ada argumen kuat bahwa ini bukanlah investasi yang buruk."

Di tempat lain, Hillary Clinton berkata, “Biarkan saya bersikap adil; Kami membantu menciptakan apa yang sekarang kami perangi... Kami tidak ingin Uni Soviet mendominasi Asia Tengah, jadi kami memutuskan untuk berperang melawan Uni Soviet melalui organisasi intelijen militer Pakistan dan Mujahidin Afghanistan." Kumpulan komentar tersebut memperkuat dugaan bahwa serangan teroris di Kerman setidaknya dilakukan atas izin badan keamanan regional-internasional atau bahkan hasutan negara-negara tersebut.

Donald Trump, presiden Amerika yang paling berbeda, mengucapkan kata-kata tersebut selama kampanye pemilihan presiden tahun 2016, yang ia tarik kembali setelah memasuki Gedung Putih. Salah satu pengungkapan Trump adalah pengungkapan aktivitas Amerika dalam menciptakan organisasi teroris. Dalam salah satu pengungkapannya, dalam pidatonya yang berulang kali ditekankan, Trump memperkenalkan Clinton dan Obama sebagai pendiri Daesh. Meski setelah itu ia berusaha meredam muatan negatif perkataannya karena adanya tekanan, namun itu adalah perkataan yang terlontar dari dalam rezim politik Amerika dan tidak menyisakan tempat untuk dikembalikan atau disangkal seperti air yang dituangkan ke tanah.

Dampak dari pengungkapan ini bahkan lebih besar dari email terkenal Hillary Clinton dan sumbangan Arab Saudi sebesar 25 juta dolar kepada Clinton Foundation, yang ditafsirkan oleh Julian Assange sebagai pendirian Daesh oleh Amerika, Qatar, dan Arab Saudi. Dari segi motivasi, jelas juga bahwa niat Mossad dan Israel atas aksi teroris Kerman adalah untuk mengobarkan perang di Timur Tengah. Iran telah menghabiskan uang paling banyak sejauh ini untuk memerangi terorisme dan kelompok ekstremis dan teroris seperti Daesh. Oleh karena itu, kelompok-kelompok ini, Amerika Serikat, dan para pendukung Zionis mempunyai dendam paling besar terhadap Republik Islam Iran. Pada saat yang sama, Republik Islam Iran adalah pendukung terbesar dan terpenting bangsa Palestina dalam perlawanannya terhadap rezim pendudukan. Rezim ini memiliki permusuhan mendalam dengan Iran.

Meskipun tiga bulan terjadi serangan dahsyat di Gaza dan pembunuhan puluhan ribu perempuan dan anak-anak, rezim Zionis belum mampu mencapai tujuan utamanya dari serangan-serangan tersebut. Oleh karena itu, pihaknya sedang mencari jalan keluar atas serangan-serangan tersebut dan sekaligus menyukseskan serangan-serangan ini. Memperluas cakupan perang dan menyeret Iran ke dalam perang ini adalah salah satu tujuan strategis Zionis.

Operasi teroris di Kerman dilakukan hanya delapan hari setelah aksi kriminal rezim pendudukan Quds dalam meneror syahid Mayjen. Razi Mousavi di Suriah dan satu hari setelah pembunuhan Saleh al-Arouri, wakil kepala biro politik Hamas. Zionis tahu bahwa mereka akan segera dipaksa untuk menerima “gencatan senjata” karena tingginya kerugian ekonomi dan manusia, kelemahan dan kekurangan militer mereka, dan tekanan opini publik internasional. Oleh karena itu, mereka ingin mengubah perang “Israel-Gaza” menjadi perang “Iran-Amerika” dengan memperluas perang dan menambah jumlah aktor.

Dengan melakukan aksi teroris di Kerman di pusat-pusat perlawanan (Iran, Suriah dan Lebanon), dalam praktiknya, rezim Zionis berusaha mencari sebab kegagalan dan ketidakmampuannya untuk mewujudkan tujuan yang dinyatakannya di luar perbatasan palsunya dan jauh dari medan ujiannya di Gaza. Selain fakta bahwa Perdana Menteri rezim Zionis, Benjamin Netanyahu menghadapi tekanan yang semakin besar dari militer dan politisi oposisi, mencoba menampilkan operasi lintas batas ini sebagai keberhasilan dan pencapaian bagi dirinya sendiri di dalam rezim dan di kalangan lawan politik dan kritikusnya, sehingga ia mampu mereduksi tekanan-tekanan yang ada pada dirinya sendiri.

Kejahatan rezim pendudukan terhadap warga Palestina, perempuan, dan anak-anak tak berdaya serta pemboman sekolah dan rumah sakit yang penuh dengan orang sakit dan cacat, baik setelah operasi Badai al-Aqsa maupun di masa lalu, menunjukkan bahwa Zionis kurang menghargai nyawa manusia dan hak asasi manusia. Bukan tanpa alasan Antoine Sinclair mengatakan dalam buku "The Autopsy of Terror" tentang hakikat rezim Zionis: "Pembentukan Israel baru dimulai dengan pembunuhan dan terorisme, dan telah melakukan berbagai taktik pembunuhan, spionase, dan pertumpahan darah melalui dinas rahasianya." Kekerasan dan teror ini adalah strategi Zionis, dan rakyat Iran selalu menjadi korban tindakan kekerasan, teroris, dan subversif Zionis.

Zionis yang didukung oleh AS dan Barat, yang menjadikan mereka terlibat dalam kejahatan rezim Israel dalam membunuh rakyat Iran. Seperti halnya genosida warga Palestina saat ini, mereka juga mendukung rezim rasis dan teroris tersebut ini. Namun, tidak ada keraguan bahwa teroris yang tidak dapat mencapai tujuan mereka melawan kelompok perlawanan dalam waktu tiga bulan dengan segala jenis senjata dan dukungan asing tidak akan dapat mencapai tujuan mereka melawan negara seperti Iran.

Darah orang-orang tak berdosa dan anak-anak yang tertindas akan menutupi para teroris ini dan ini adalah janji Tuhan. Republik Islam Iran akan menanggapi langkah-langkah yang didukung oleh AS dan Zionis pada waktu dan tempat yang tepat dan tidak akan jatuh ke dalam perangkap rezim Israel palsu dalam memperluas domain perangnya....