
کمالوندی
Apakah Para Politisi Tak Menyadari Nikmat Allah Ini?
Imam Jafar Shadiq as, Imam Keenam Syiah berkata, berbahagialah mereka yang tidak menukar nikmat Allah SWT, dengan kufur nikmat, dan berbahagialah mereka yang mencintai sesama karena Allah SWT.
Masalah penggunaan secara benar nikmat-nikmat Allah SWT, adalah masalah yang sangat penting, dan dapat membentuk jalan hidup seseorang serta masyarakat.
Imam Jafar Shadiq as berkata,
عَن أَبِی عَبدِاللهِ جَعفَرِ بنِ مُحَمَّدٍ (عَلَیهِمَا السَّلَامُ) قَالَ: طُوبىٰ لِمَن لَم یُبَدِّل نِعمَةَ اللهِ کُفراً طُوبىٰ لِلمُتَحابّین فِی الله
Berbahagialah orang yang tidak menukar nikmat Allah SWT dengan kufur nikmat, dan berbahagialah orang-orang yang mencintai sesama karena Allah SWT.
Di bawah ini akan dibahas secara singkat tentang penafsiran hadis tersebut,
طُوبىٰ لِمَن لَم یُبَدِّل نِعمَةَ اللهِ کُفراً
Masalah ini sangat penting yaitu menukar nikmat Allah SWT dengan kekufuran, perbuatan orang-orang kafir, dan kufur yang tercantum dalam Al Quran, Surah Ibrahiam ayat 28-29,
أَلَمْ تَرَ إِلَى الَّذِينَ بَدَّلُوا نِعْمَتَ اللَّهِ كُفْرًا وَأَحَلُّوا قَوْمَهُمْ دَارَ الْبَوَارِ ﴿٢٨﴾ جَهَنَّمَ يَصْلَوْنَهَا ۖ وَبِئْسَ الْقَرَارُ ﴿٢٩﴾
Tidakkah kamu perhatikan orang-orang yang telah menukar nikmat Allah dengan kekafiran dan menjatuhkan kaumnya ke lembah kebinasaan? aitu neraka jahannam; mereka masuk kedalamnya; dan itulah seburuk-buruk tempat kediaman.
Terkadang Allah SWT memberikan nikmat kepada manusia seperti nikmat bayan atau "kemampuan menjelaskan". Nikmat ini dapat digunakan untuk menyebarluaskan ajaran Ilahi, dan akhlak, atau bisa juga digunakan bertolak belakang dengan ini.
Nikmat Allah SWT ini jika digunakan untuk perbuatan yang bertolak belakang dengan perintah Allah SWT, maka pelakunya telah kufur nikmat, dan mengubah nikmat Allah SWT menjadi kekufuran.
Katakanlah harta dunia adalah nikmat. Harta dunia adalah nikmat yang diberikan Allah SWT kepada sebagian orang. Nikmat ini dapat digunakan untuk memperoleh derajat spiritual yang tinggi misalnya dengan sedekah, infak, atau menyelamatkan orang dari kesusahan, kebinasaan, dan kepalaran.
Pada saat yang sama, nikmat ini juga bisa digunakan untuk tujuan sebaliknya, misalnya digunakan untuk perbuatan maksiat, untuk melakukan perbuatan haram, dan merusak diri sendiri dan orang lain. Ini adalah kufur nikmat Ilahi.
Kekuatan dan kemampuan mengelola serta memikul tanggung jawab berbagai jabatan juga adalah nikmat. Ketika Allah SWT memberikan kekuatan kepada seseorang untuk menciptakan jalan, mengubah jalan, dan meluruskan jalan, ini adalah nikmat.
Lalu bagaimana kita menggunakan nikmat ini? Jika nikmat ini digunakan untuk melayani rakyat, dan membimbing masyarakat ke jalan yang benar, tentu saja ini adalah bentuk syukur nikmat. Tapi jika tidak digunakan untuk hal-hal semacam ini, maka itu adalah kufur nikmat.
Terkadang kufur nikmat ini sedemikian parah hingga tidak bisa untuk diperbaiki. Misalnya terkait sebuah negara, sebuah bangsa, sebuah kaum, sebuah gerakan melawan imperialis, Amerika Serikat, dan negara-negara arogan lain.
Sejumlah orang diangkat menjadi pejabat pemerintah negara itu, diberi wewenang untuk mengelola negara, diberi kesempatan mengelola negara, tapi mereka menyia-nyiakan kesempatan ini atau tidak memanfaatkannya dengan baik.
Mereka menggunakan kesempatan ini untuk tujuan yang bertolak belakang dengan kepentingan rakyat dan negara, membuat masyarakat tersungkur ke tanah. Mereka sendiri membuat dirinya kesusahan, dan membawa masyarakat kepada kesusahan. Ini tidak lain adalah,
اَلَم تَرَ اِلَی الُّذینَ بَدَّلوا نِعمَتَ اللهِ کُفرا
Tidakkah kamu perhatikan orang-orang yang telah menukar nikmat Allah dengan kekafiran.
طُوبىٰ لِلمُتَحابّین فِی الله
Kelanjutan hadis mengatakan, berbahagialah mereka yang kecintaan mereka tergantung pada ridha Allah SWT, karena Allah SWT. متحابّین بالله atau فی الله artinya seperti di atas, yaitu kecintaannya karena Allah SWT. Mencintai orang karena Allah SWT, membenci orang karena Allah SWT.
Apa yang Anda Tahu tentang Rahmat Umum dan Khusus Tuhan?
Rahmat umum Allah SWT diterima oleh teman dan musuh, mukmin dan kafir, orang baik dan orang jahat. Sebagaimana hujan, rahmat Tuhan yang tak bertepi, di mana pun dirasakan oleh semua, tapi ini berbeda dengan rahmat khusus.
Imam Ali bin Abi Thalib as, Wasi Rasulullah SAW, dan Imam Pertama Syiah, menjelaskan penciptaan Nabi Adam as seperti ini, "Allah SWT membuka pintu tobat baginya, dan mengajarkan kata rahmat kepadanya."
Urgensitas dan kedudukan rahmat sedemikian tinggi sampai-sampai Allah SWT menjelaskan dirinya di awal surah-surah Al Quran dengan sifat ini. Berikut secara singkat akan dibahas tentang jawaban pertanyaan apakah rahmat Tuhan itu, dan dalam kondisi seperti apa Tuhan menjauhkan rahmat-Nya dari kita.
Pertama, terkait keluasan rahmat Allah SWT harus diketahui bahwa rahmat terkadang memiliki dimensi spiritual, dan terkadang memiliki dimensi materi, atau dimensi dunia dan akhirat.
Di dalam Al Quran, rahmat memiliki banyak arti. Terkadang diartikan hidayah, keselamatan dari tangan musuh, hujan penuh berkah, atau nikmat lain seperti cahaya, dan di banyak kasus diartikan sebagai surga, dan bantuan Allah SWT di Hari Kiamat.
Berbagai Jenis Rahmat Tuhan
Allah SWT memiliki dua jenis rahmat,
Rahmat Umum Tuhan:
Rahmat Tuhan ini meliputi teman dan musuh, mukmin dan kafir, orang baik dan orang jahat. Sebagaimana hujan, rahmat-Nya yang tak bertepi menjangkau semua tempat, dan diterima semua orang. Rezeki-Nya terhampar di semua tempat, dan menyembuhkan orang sakit, tak peduli ia mukmin atau kafir.
Rahmat Khusus Tuhan:
Rahmat Tuhan yang lain adalah rahmat khusus. Jenis rahmat ini dikhususkan untuk hamba-hamba-Nya yang saleh, dan patuh pada perintah Tuhan. Mereka layak menerima rahmat khusus ini karena iman dan amal salehnya. Mereka mendapatkan rahmat dan ampunan Tuhan, serta perasaan khusus yang tidak didapatkan oleh mereka yang berlumur dosa, dan penjahat.
Imam Jafar Shadiq as, Imam Keenam Syiah, dan salah satu cucu Rasulullah SAW berkata,
والله إله كل شيء، الرحمان بجمیع خلقه، الرحیم بالمؤمنین خاصه
Allah SWT adalah sesembahan seluruh makhluk, Ar Rahman bagi seluruh makhluk-Nya, dan Ar Rahim, khusus untuk orang-orang Mukmin.
Faktor-Faktor yang Menjauhkan Rahmat Ilahi
Dengan memperhatikan definisi rahmat Tuhan, dan luasnya rahmat itu, serta rahmat yang terbagi menjadi umum dan khusus, dan dengan memperhatikan poin bahwa Tuhan untuk setiap fenomena dan semua masyarakat di mana pun, selalu bertindak berdasarkan hikmat dan rahasia Ilahi, maka kasus-kasus dicabutnya rahmat dari seseorang atau mereka yang mendapatkan rahmat-Nya, masing-masing berbeda.
Secara detail, dan komprehensif, tidak ada seorang pun yang tahu karena apa rahmat Tuhan, dicabut dari manusia, dan karena apa tidak dicabut, terutama rahmat umum yang begitu luas, diterima oleh siapa pun termasuk orang yang mengingkari Tuhan. Oleh karena itu identifikasi kasus-kasus dicabutnya rahmat Tuhan, terutama rahmat umum, secara sempurna dan akurat, tidak akan mungkin.
Sejumlah hadis menunjukkan bahwa di beberapa kondisi, rahmat Tuhan, mungkin saja diambil dari manusia. Misalnya dalam hadis yang mengatakan tidak berbelas kasih kepada sesama akan menyebabkan hilangnya rahmat Tuhan.
من لا يرحم الناس لا يرحمه الله
Barangsiapa yang tidak berbelas kasih kepada sesama, maka ia tidak akan mendapatkan rahmat Allah SWT.
Masalah tersebut juga berlaku pada sikap berbelas kasih terhadap binatang, dan makhluk Allah SWT, yang lain.Hal ini terkait dengan rahmat umum. Sementara rahmat khusus Tuhan, hanya akan diperoleh orang-orang mukmin, dan saleh. Tentu saja ketika manusia beriman, bertakwa, dan beramal saleh serta memenuhi syarat-syarat lainnya, maka rahmat khusus Ilahi akan diperolehnya.
Sebaliknya apa pun yang menyebabkan keimanan dan ketakwaan hilang dari seseorang, maka hal itu juga akan menyebabkan hilangnya rahmat khusus Tuhan. Masalah ini tergantung pada sejumlah syarat, dan perlu merujuk ke pembahasan yang lebih dalam.
Mengapa Tuhan Memberi Kesempatan kepada Setan?
Al-Quran mengatakan kepada kita bahwa iblis congkak dan menolak perintah Tuhan untuk sujud kepada Adam, dan kemudian diusir dari hadapan Tuhan. Namun karena telah beribadah dan menyembah Tuhan selama bertahun-tahun, Tuhan berdasarkan keadilan dan hikmah-Nya menyetujuai permintaan iblis untuk diberi kekekalan.
Menurut al-Quran, iblis salah satu dari jenis setan jin. Setan adalah setiap makhluk yang mengganggu dan menyesatkan, serta pemberontak, baik itu manusia atau non-manusia. Dan iblis adalah nama setan teresbut yang menipu Adam dan kini bersama tentaranya menjebak manusia.
Namun mengapa iblis diciptakan, dan apakah sesuai dengan keadilan dan hikmah Tuhan bahwa makhluk seperti ini diciptakan dan membuat manusia tersesat? Artikel ini akan menjawab pertanyaan ini:
Perdebatan Setan dengan Tuhan
Satu: Tuhan tidak menciptakan iblis sebagai setan; tapi menurut penjelasan al-Quran termasuk dari jenis jin, dan seperti manusia, mereka memiliki kebebasan dalam berbuat dan bertindak: «كانَ مِنَ الْجِنِّ فَفَسَقَ عَنْ أَمْرِ رَبِّه». Oleh karena itu, penciptaan setan tidak dimaksudkan untuk menyestkan, tapi seperti yang dikatakan Imam Ali bin Abi Thalib as dalam khutbahnya ke 192 di kitab Nahjul Balaghah, Iblis beribadah selama enam ribu tahun, tahun-tahun yang tidak diketahui apakah itu tahun dunia atau akhirat, tapi ini hancur dalam sekejab karena kesombongan sesaat.
Iblis menyalahgunakan kebebasannya, dan berdasarkan analogi yang tidak benar (Qiyas batil), ia mengatakan bahwa Tuhan menciptakannya dari api dan manusia dari tanah, serta api lebih unggul dari tanah; «أَنَا خَيْرٌ مِنْهُ خَلَقْتَنِى مِنْ نارٍ وَ خَلَقْتَهُ مِنْ طِينٍ». Oleh karena itu, ia sombong dan congkak serta menolak perintah Tuhan untuk sujud kepada Adam, dan kemudian ia diusir dari sisi Tuhan. Namun karena ia telah beribadah bertahun-tahun, maka Tuhan menurut keadilan dan hikmahnya mengabulkan permintaannya untuk tetap tinggal dan bertahan (diberi umur panjang). Iblis juga menyatakan bahwa dia akan menggunakan kesempatan ini untuk menantang dan mencoba menyesatkan orang. Tuhan juga ingin Iblis tidak mempunyai alasan karena diusir dari surga meskipun telah melakukan semua ibadah dan penghambaan, dan menjadi alat untuk menguji manusia, yang merupakan salah satu tujuan Tuhan.
Pentingnya Kontradiksi bagi Pertumbuhan
Kedua: Dari sudut pandang sistem penciptaan, kehadiran setan tidak merugikan orang beriman dan orang yang mau menempuh jalan kebenaran. Melainkan sarana kemajuan dan perkembangan mereka, karena kemajuan dan kesempurnaan selalu terjadi di tengah kontradiksi.
Lebih jelasnya, manusia tidak akan pernah mengerahkan dan menggunakan kekuatan dan kejeniusannya sampai ia menghadapi musuh yang kuat. Keberadaan musuh yang kuat ini telah mendorong manusia bergerak lebih banyak, dan hasilnya adalah ia mencapai kesempurnaan dan ketinggian.
Salah satu filsuf besar sejarah kontemporer Toynbee mengatakan:
"Tidak ada peradaban cemerlang yang ditemukan di dunia, kecuali suatu bangsa diserang oleh kekuatan asing dan sebagai akibat dari invasi ini, ia menggunakan kejeniusan dan bakatnya untuk membangun peradaban yang cemerlang.”
Perlu diketahui juga bahwa manusia memahami makna kebaikan dan memilihnya ketika ia melihat keburukan serta menyadarinya. Oleh karena itu, menurut teori, keberadaan iblis merupakan salah satu pilar sistem dunia manusia, dan hanya dengan demikian keberadaan iblis dapat dianggap jahat jika seseorang mengikutinya; Namun menentang dan melawannya adalah hal yang baik dan merupakan sumber kekuatan, pertumbuhan dan keagungan.
Menerima Setan
Ketiga: Iblis tidak pernah menyerang jiwa dan raga kita, dan dia tidak melewati batas negara jiwa kita tanpa paspor, serangannya tidak pernah mengejutkan, dia masuk dengan izin kita sendiri. Dan kitalah yang membukakan pintu untuknya. Seperti yang dijelaskan al-Quran Surah an-Nahl ayat 99-100 yang mengatakan:
«إنّهُ لَيسَ لَهُ سُلطان عَلى الّذينَ آمَنوُا وَ عَلى رَبِّهِم يَتَوكّلُون * إنّمَا سُلطانَه عَلى الّذينَ يَتولّونَهُ وَ الّذينَ هُم بِهِ مُشرِكُون»
Sesungguhnya syaitan itu tidak ada kekuasaannya atas orang-orang yang beriman dan bertawakkal kepada Tuhannya. Sesungguhnya kekuasaannya (syaitan) hanyalah atas orang-orang yang mengambilnya jadi pemimpin dan atas orang-orang yang mempersekutukannya dengan Allah.
Selain itu, dalam Surah al-Hijr ayat 42 disebutkan:
«إِنَ عِبادِي لَيْسَ لَكَ عَلَيْهِمْ سُلْطانٌ إِلَّا مَنِ اتَّبَعَكَ مِنَ الْغاوِينَ»؛
Sesungguhnya hamba-hamba-Ku tidak ada kekuasaan bagimu terhadap mereka, kecuali orang-orang yang mengikut kamu, yaitu orang-orang yang sesat.
Berdasarkan ayat ini, iblis dan seluruh setan tidak pernah diijinkan memasuki area jiwa dan hati manusia, kecuali manusia sendiri yang mengijinkannya, dan itu dengan mengikuti setan dan iblis.
Hal lainnya adalah benar bahwa kita tidak melihat setan dan kawan-kawannya, tetapi kita dapat melihat jejak kaki mereka; Di mana digelar pesta dosa dan di setiap titik instrumen-instrumen dosa telah siap, dan kapan pun kemegahan dunia dan pemujaan terhadap kemewahan muncul, dan pada saat pemberontakan naluri, dan pada saat ketika api amarah dan murka berkobar, kehadiran setan adalah kepastian. Seolah-olah dalam kasus seperti itu, seseorang mendengar suara godaannya dengan hatinya dan melihat jejak kakinya dengan matanya.
Pada akhirnya adalah manusia tidak pernah terpaksa dalam setiap perbuatannya. Tuhan menciptakan manusia dalam kondisi bebas dan memiliki hak untuk memilih, sehingga dengan ia akan berkembang dengan terbaik dan dekat dengan Tuhan. Dan Tuhan membantunya melawan setan dan kebodohan dengan rahmat-Nya dan dengan bantuan rasul, kitab suci, akal, fitrah dan pengingat sehari-hari.
Seperti Ini Rumi Menggambarkan Keindahan Sosok Imam Ali
Kutipan Jalaluddin Rumi, terkait Imam Ali bin Abi Thalib as, di dalam kitabnya Divan-e Shams, kebanyakan merupakan isyarat-isyarat yang bersumber dari kekuatan Ilahi, dan figur berpengaruh Imam Ali, sebagai sosok yang selalu berkorban untuk Nabi Muhammad SAW.
Jalaluddin Mohammad Rumi, penyair dan hakim besar Persia, yang lebih dikenal dengan Maulana, Maulawi atau Rumi, dilahirkan pada tahun 604 Hijriah Qamariyah, di Balkh, wilayah kekuasaan Iran, tempo dulu.
Beliau banyak mengutip ayat-ayat Al Quran, dan hadis-hadis Nabi Muhammad SAW, serta Imam Ali as, serta kisah-kisah para Nabi, dalam karya-karyanya terutama Masnawi, dan tidak ada yang bisa menandinginya dalam hal ini.
Pertemuan dengan Shams Tabrizi, Api di "Tempat Pengeringan Wujud"
Peristiwa terpenting dalam kehidupan Rumi, adalah pertemuan dirinya dengan hakim besar Iran, yang lain, yaitu Shams Tabrizi, sekitar tahun 642 Hijriah Qamariyah, saat usianya menginjak 40 tahun.
Shams Tabrizi begitu memikat Jalaluddin Rumi, sampai-sampai menyingkirkan pelajaran dan nasihat, dan mulai mendengarkan serta melantunkan syair-syair Irfan penuh gairah.
Tentu saja Shams Tabrizi, adalah seorang ulama yang sudah melanglang buana, dan sebagaimana dijelaskan dalam karya-karyanya, ia menguasai ilmu tafsir Al Quran, dan Irfan.
Pengaruh Rumi, melampaui batas wilayah geografis Iran. Orang-orang Iran, Afghanistan, Tajikistan, Turki, Yunani, dan umat Islam, di Asia Tengah, dan Asia Tenggara, terutama di Indonesia dan Malaysia, selama tujuh abad terakhir sangat gandrung pada warisan spiritual Rumi.
Terjemahan syair-syair Rumi, ke dalam bahasa Inggris, termasuk karya sastra paling digemari, paling populer, dan buku dengan oplah tertinggi di Amerika Serikat. Tentunya, sebagian besar karya Rumi, dibaca orang di seluruh penjuru Iran.
Imam Ali di Divan-e Shams
Kutipan Jalaluddin Rumi, terkait Imam Ali bin Abi Thalib as, di dalam kitabnya Divan-e Shams, kebanyakan merupakan isyarat-isyarat yang bersumber dari kekuatan Ilahi, dan figur berpengaruh Imam Ali, sebagai sosok yang selalu berkorban untuk Nabi Muhammad SAW.
Selain itu, Rumi, juga menggambarkan Imam Ali as, sebagai seorang manusia sempurna dengan keluasan ilmu, dan kecerdasan yang paripurna.
زین همرهان سست عناصر دلم گرفت
شیر خدا و رستم دستانم آرزوست
Artinya bahwa Singa Allah (Assadullah julukan Imam Ali), adalah salah satu sifat Imam Ali as.
گرچه نی را تهی کنند نگذارند بینوا
رو پی شیر و شیر گیر، که علیّی و مرتضی
Artinya, ikutilah Imam Ali yang layaknya Singa.
گر عصا را تو بدزدی از کف موسی چه سود؟
بازوی حیدر بباید تا برانَد ذوالفقار
Artinya, memiliki keunggulan fisik tidak menjamin seseorang mendapatkan hidayah, dan harus seperti Ali, menjadi manusia sempurna dari dalam.
جمله عشق و جمله لطف و جمله قدرت، جمله دید
گشته در هستی شهید و در عَدَم او مرتضی
Imam Ali atau Murtadha Ali, adalah seorang manusia sempurna dalam cinta, kasih sayang, dan kekuatan.
Imam Ali di Kitab Masnawi Maknawi
Di dalam buku Masnawi Maknawi, Jalaluddin Rumi, adalah seorang penutur cerita yang menakjubkan, dan ketika di salah satu kisah diceritakan tentang pertempuran Imam Ali melawan petempur zalim, ia menulis bait-bait penuh semangat, dan bergelora, seolah-olah lupa pada carita, dan tersihir oleh keutamaan diri Imam Ali.
از علی آموز اخلاص عمل
شیرِ حق را دان منزّه از دغل
Setelah Imam Ali as, memperoleh kesempatan di medan tempur untuk menumbangkan petempur pasukan zalim dan kufur, saat itu petempur zalim meludahi muka Imam Ali, seketika itu pula Imam Ali, menjatuhkan pedang, dan menghentikan duelnya. Hal itu dilakukannya untuk meredakan amarah karena perilaku petempur musuh, lalu melanjutkan pertempuran secara ikhlas hanya untuk Tuhan, dan di jalan-Nya, bukan membalas penghinaan petempur zalim terhadap dirinya.
گفت من تیغ از پی حق میزنم!
Ia berkata aku mengayunkan pedang hanya untuk Allah SWT
بندهی حقّم نه مأمور تنم!
Akulah hamba Kebenaran bukan pesuruh tubuhku
شیر حقّم، نیستم شیر هوا
Akulah Singa Allah bukan Singa hawa nafsu
فعل من بر دین من باشد گوا
Perilaku dan amalku, serta imanku menjadi saksinya.
Penekanan Utama Agama pada Akal Manusia
Penelitian tentang agama di tingkat internasional selama empat dekade terakhir mendapat perhatian dan penerimaan yang lebih besar dibandingkan beberapa dekade sebelumnya dan secara bertahap berkembang dengan banyak cabang.
Agama
Sebagian mengatakan definisi agama sebagai berikut, Agama adalah seperangkat keyakinan, hukum, dan peraturan yang punya cara pandang terkait prinsip-prinsip pandangan manusia dan berbicara tentang prinsip-prinsip kecenderungan manusia serta meliputi akhlak dan urusan kehidupannya.
Dengan kata lain, agama adalah seperangkat keyakinan, moral, hukum dan peraturan yang berguna untuk mengatur individu dan masyarakat manusia serta mendidik manusia melalui wahyu dan akal” (Javadi Amoli, Din Shenasi, hal. 27).
Agama merupakan kekuatan yang kuat dalam kehidupan manusia, yang lahir sezaman dengan manusia dan mempunyai sejarah dalam kehidupan manusia sepanjang sejarah hidupnya. Saat ini telah diperoleh banyak bukti bahwa manusia pasti beragama dan para peneliti belum menemukan satu pun ras manusia yang tidak memiliki suatu jenis agama, dan seiring dengan peradaban paling primitif, agama-agama pun bermunculan dan masing-masing berkembang dengan cara yang sangat kompleks, kemudian menyempurna dan memberi pengaruh mendalam dalam kehidupan manusia.
Al-Qur'an mengatakan, Dia telah mensyari'atkan bagi kamu tentang agama apa yang telah diwasiatkan-Nya kepada Nuh dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu dan apa yang telah Kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan Isa yaitu: Tegakkanlah agama dan janganlah kamu berpecah belah tentangnya. (QS. Asy-Syura: 13)
Akal
Menurut kepercayaan banyak filosof, perbedaan utama antara manusia dengan makhluk hidup lain dan hewan adalah tingkat “kecerdasan” dan “kekuatan nalar dan berpikirnya”. Fakta bahwa “sejauh mana setiap orang menggunakan kecerdasannya di jalan kesempurnaan dan di jalan amal?” Ini adalah salah satu faktor dasar yang melaluinya manusia diuji dalam masyarakat manusia yang berbeda dan dievaluasi oleh orang lain.
Al-Qur’an telah memperkenalkan orang-orang yang tidak menggunakan daya akal, pikiran dan hikmah diperkenalkan sebagai “hewan berkaki empat bahkan lebih sesat”.
Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai. (QS. Al-‘Araf: 179)
Dalam hadis Ahlul Bait Nabi as, akal diartikan sebagai “pembuktian batin” Allah atas manusia. “Inna Lillah ‘alan Naasi Hujjatain; Hujjah Zhahirah dan Hujjah Batinah. Sesungguhnya Allah memiliki dua hujjah atas manusia; hujjah lahiriah dan hujjah batin. Sementara hujjah lahiriah adalah para rasul, nabi dan imam. Adapun hujjah batin adalah akal. (Al-Kafi, jilid 1, hal. 16)
Agama dan Akal
Kesimpulan dari sudut pandang pemikiran Al-Qur’an dan apa yang ditegaskan oleh Rasulullah Sawadalah agama dan akal tidak dapat dipisahkan dan jika ada seseorang atau suatu aliran ingin meninggalkan rasionalitas dan pemikiran dengan adat-istiadat yang tampak religius, maka pada dasarnya ia tidak memahami agama dan tidak dapat menganggap dirinya berada di jalan Allah dan para nabi berdasarkan ayat-ayat Al-Qur'an.
Saat ini, para ulama dunia Islam, khususnya dunia Syiah, tidak menganggap gerakan seperti ISIS atau Al-Qaeda atau Boko Haram sebagai gerakan Islam dan menyebutnya sebagai penyimpangan yang dimanipulasi dan diselaraskan untuk kepentingan kolonialisme dan hidup berdampingan secara sosial tidak dapat menyetujui karakter dan gaya hidup seperti itu tanpa rasionalitas dan anti-kemanusiaan. Misalnya saja ISIS yang memerangi perempuan dan anak-anak Muslim di Irak dan Suriah, bukan dengan Israel sebagai musuh utama umat Islam.
Mencermati 6 Hadis Nabi tentang Urgensi Kerja dan Usaha
Nabi Muhammad Saw sangat mementingkan kerja dan usaha dan dengan tegas melarang umat Islam dari kemalasan.
Memiliki ketrampilan serta mempunyai semangat usaha dan ketekunan menjadikan manusia dianggap berharga dalam agama Islam, dan jika tidak memiliki semangat itu akan dicela oleh Nabi Saw.
Kali ini Parstoday akan mengajak untuk melihat 6 hadis Nabi tentang kerja dan usaha.
1. Nabi Muhammad Saw bersabda tentang nilai usaha untuk menafkahi keluarga, “Barangsiapa yang berusaha untuk membiayai keluarganya, seperti orang yang berjihad di jalan Allah.” (Al-Kafi, jilid 5, halaman 88)
2. Nabi Saw menyebut bekerja menarik kecintaan Allah dan berkata, “Allah senang melihat hambanya kelelahan di jalan mencari rezeki halal.” (Kanz Al-‘Ummal, hadis 9200)
3. Rasulullah Saw bersabda, “Bekerjalah untuk duniamu sedemikian rupa seakan-akan engkau hidup selamanya.” (Tanbih Al-Khawathir, jilid 2, halaman 234)
4. Dalam penjelasan lain, Nabi menegur orang yang tidak berusaha untuk keluarganya dan mengatakan, “Terlaknat. Terlaknat. Barangsiapa yang tidak memenuhi pembiayaan keluarganya.” (Man Laa Yahdhuruhu Al-Faqih, jilid 2, halaman 68)
5. Ketika berdoa dan bermunajat, Nabi Muhammad Saw memohon kepada Allah tidak termasuk orang yang malas, “Ya Allah! Saya berlindung kepada-Mu dari kemalasan.” (Bihar Al-Anwar, jilid 95, halaman 82)
6. Nabi Muhammad Saw selalu memeringatkan umat Islam, terutama pemuda, terkait kemalasan dan meninggalkan sifat ini, sebaliknya, berusaha untuk bekerja, ”Allah membenci pemuda yang tidak bekerja.” (Syarh Nahjul Balaghah, jilid 17, halaman 146)
Mengapa Ibadah Haji Penting?
Haji sebagai gerakan berskala global adalah ibadah yang di dalamnya terdapat banyak hikmah termasuk peghambaan, keselarasan, dan persatuan.
Ibadah haji merupakan warisan Nabi Ibrahim as, dan dilaksanakan dalam dua bentuk, haji wajib dan umrah. Umat Islam, dunia untuk melaksanakan manasik haji wajib, berangkat ke Masjidil Haram, di kota suci Mekah, di 10 hari terakhir bulan Zulhijah
Akan tetapi umrah, dapat dilaksanakan sepanjang tahun. Setiap Muslim, yang mampu, wajib melaksanakan minimal sekali ibadah haji sepanjang hidupnya.
Manfaat Haji
Allah SWT di dalam Al Quran terkait falsafah haji berfirman, لِیشْهَدُوا مَنافِعَ لَهُمْ "supaya mereka menyaksikan berbagai manfaat bagi mereka." Manfaat-manfaat ini termasuk manfaat materi dan maknawi, politik, sosial, budaya, dan ekonomi.
Manfaat haji akan dirasakan individu dan masyarakat, sebagai contoh, salah satu hikmah haji adalah pembahasan masalah-masalah penting umat Islam, memperkuat persatuan Muslim dunia, pertukaran budaya, dan lainnya.
Penghambaan
Hikmah haji yang paling penting, dan paling menguntungkan adalah menunjukkan penghambaan di hadapan Allah SWT, di seluruh amalan haji seperti mengenakan pakaian ihram, tawaf, dan berkurban.
Perhatian terhadap Akhirat
Seseorang yang mengenakan pakaian ihram, dan memutus ketergantungan dari keterikatan materi serta duniawi, siap untuk naik dan suluk, di atmosfir spiritual dan maknawi.
Konsensus Umat Islam
Umat Islam, dari seluruh negara Muslim, dan non-Muslim, berkumpul di musim haji, dan dengan persatuan serta konsensus, mencari jalan keluar masalah-masalah kaum tertindas dunia, dan menggunakan populasi besar umat Islam dunia untuk membantu mengatasi kesulitan masyarakat di mana mereka hidup.
Melestarikan Warisan Nabi Muhammad SAW
Hisham bin Hakam mengutip Imam Shadiq as berkata, "Allah SWT menciptakan manusia, dan memerintahkan mereka untuk berhaji yang meliputi kepatuhan pada agama, dan manfaat duniawi.
Di musim haji, umat Islam, dari timur dan barat, berkumpul dan saling mengenal satu sama lain. Bangsa-bangsa dunia memanfaatkan perdagangan, dan produk ekonomi satu sama lain.
Selain itu, jemaah haji juga mengenal warisan, dan berita Nabi Muhammad SAW, dan menjaga warisan ini supaya jangan sampai terlupakan. Jika setiap bangsa hanya berbicara tentang sekelilingnya, maka mereka akan binasa, dan kota-kota hancur, inilah falsafah haji.
Stabilitas Masyarakat Islam
Dari sisi sosial, haji mengokohkan agama, dan menjamin stabilitas umat Islam dengan menjauhkan azab dari masyarakat Muslim dunia. Oleh karena itu hadis mengatakan, jika Kabah ditelantarkan, dan haji ditinggalkan, maka masyarakat akan binasa, dan azab Ilahi akan datang.
Pemerintah Islam berkewajiban untuk mendorong masyarakat melaksanakan ibadah haji, dan jika masyarakat tidak mampu secara finansial untuk melaksanakan ibadah ini, maka pemerintah Islam harus memenuhi kebutuhannya dari uang Baitul Mal.
Mengentaskan Kemiskinan
Haji dapat mengentaskan kemiskinan dari masyarakat Islam. Melalui haji seorang Muslim, membayar kewajiban-kewajiban finansialnya, dan membantu fakir miskin di jalan Tuhan, dengan berkurban di Hari Idul Adha, dan setelah selesai berhaji mereka memberi makan, dan berinfak.
Mengumumkan Baraat dari Musyrik
Mengumumkan kebencian kepada orang Musyrik, penindas manusia, dan orang-orang yang menyembunyikan kebenaran Ilahi, merupakan salah satu tujuan spiritual haji. Jemaah haji juga menunjukkan solidaritas mereka terhadap orang-orang tertindas, dan lemah di dunia.
Haji di Al Quran
Haji di antara ibadah-ibadah Tuhan, yang lain memiliki segala macam manfaat, dan rahasia yang tidak dimiliki ibadah-ibadah yang lain.
Tujuan dari salat dan haji adalah mengumandangkan zikir Ilahi di hati, dan jiwa manusia. Maka dari itu, Nabi Ibrahim as, memohon kedudukan tertinggi penyerahan diri kepada Allah SWT di hadapan Kabah, bagi diri dan anak-anaknya.
Allamah Tabatabaei, meyakini bahwa ketika kita mempelajari sejarah Nabi Ibrahim as di dalam Al Quran, kita akan memahami sebuah paket lengkap penghambaan Tuhan, dan suluk maknawiah yang ditempuh manusia dari dunianya menuju Ilahi, dan dengan meninggalkan dunia serta harapan-harapan materi dan terbebas dari godaan setan, ia akan mencapai kedekatan dengan Ilahi.
Kagumi Kemajuan Ipteknya, Malaysia akan Beli Produk Nanoteknologi Iran
Para pejabat Kementerian Pertanian Malaysia, mengaku kagum dengan kemajuan Iran, di bidang nanoteknologi, dan berencana membeli produk-produk nanoteknologi negara ini.
Dikutip ISNA, Selasa (11/6/2024) dalam pertemuan yang digelar para pejabat Kementerian Pertanian Malaysia, dan pejabat Staf Pengembangan Nanoteknologi dan Mikroteknologi Iran, di Tehran, delegasi Malaysia, mendapatkan penjelasan seputar kemampuan nanoteknologi Iran, di bidang pertanian.
Salah satu masalah yang mendapat sambutan luas dari pihak Malaysia adalah Nanobubble, yang digunakan di bidang pertanian rumah kaca, penjernihan air, dan perikanan.
Selain itu, hal lain yang menarik delegasi pejabat Kementerian Pertanian Malaysia, adalah kemampuan Iran, di bidang pengemasan nanoteknologi yang dapat menyimpan makanan, terutama produk protein, lebih lama.
Pengemasan yang dilakukan Iran, ini sekarang sudah dipasarkan secara luas, dan dalam beberapa tahun terakhir, bahan makanan serta sayuran yang dipasarkan Iran, dikemas dengan cara ini.
Di antara bidang teknologi lain yang menjadi pusat perhatian para pejabat Kementerian Pertanian Malaysia, adalah pupuk nanoteknologi buatan Iran.
Iran, setelah Amerika Serikat, Jepang, Inggris, dan Korea Selatan, menduduki peringkat kelima dunia, dalam hal pengembangan standar internasional nanoteknologi.
Selain itu, Iran, juga termasuk 10 negara unggul dunia di bidang penelitian tematik nanoteknologi, dan ragam teknologi serta produk-produk yang sudah didagangkan, termasuk alasan kemajuan Iran, ini.
Pengadilan Kanada Vonis Maskapai Penerbangan Ukraina Bersalah
Pengadilan Kanada memutuskan bahwa Ukraine International Airlines (UIA) bertanggung jawab atas jatuhnya pesawat Ukraina di Iran pada Januari 2020 dan bertanggung jawab untuk membayar kompensasi.
Pengadilan Kanada yang menyelidiki jatuhnya pesawat Ukraina di Iran baru-baru ini mengeluarkan putusannya yang menetapkan bahwa maskapai Ukraina bersalah atas jatuhnya pesawat komersial negara ini di Iran.
Pada 8 Januari 2020, Iran menembakkan 15 rudal ke pangkalan militer AS di Irak sebagai tanggapan atas serangan udara AS membunuh Syahid Qassem Soleimani, komandan perang melawan terorisme di Asia Barat, dan rekan-rekannya di dekat Bandara Internasional Baghdad.
Ketika ketegangan militer antara Amerika Serikat dan Iran meningkat pesat, sebuah Boeing 737 milik Ukraine International Airlines dengan nomor penerbangan 752 dengan 167 penumpang dan 9 awak pesawat ditembak jatuh pada 8 Januari 2020. Pesawat komersial ini lepas landas dari Bandara Imam Khomeini di Teheran menuju tujuan Kyiv dan jatuh 6 menit kemudian karena tembakan pertahanan udara yang tidak disengaja di dekat Sabashahr di provinsi Tehran.
Mahkamah Agung Ontario, Kanada memutuskan bahwa maskapai penerbangan Ukraina bertanggung jawab untuk membayar kompensasi penuh kepada keluarga korban kecelakaan penerbangan PS752 karena kelalaiannya tidak memperhatikan peringatan keselamatan dan keamanan penumpang.
Perusahaan penerbangan Ukraina seharusnya mempertimbangkan bahwa menurut aturan militer dan pertahanan, Tehran siap menghadapi kemungkinan tanggapan terhadap Amerika pada hari itu. Oleh karena itu setiap penerbangan dalam lingkup konflik militer dapat diartikan sebagai sasaran atau jebakan militer.
Berdasarkan putusan ini, perwakilan maskapai penerbangan Ukraina tidak dapat membatasi kompensasi kepada keluarga dengan jumlah awal yang mereka inginkan, yaitu $180,000 untuk setiap korban. Pengadilan memutuskan bahwa kompensasi penuh harus dibayarkan kepada keluarga penumpang yang kehilangan nyawa dalam kecelakaan tersebut.
Dalam putusannya, hakim menyatakan kelalaian Ukraina International Airlines (UIA) disebabkan oleh fakta bahwa Iran telah melancarkan serangan rudal terhadap pasukan Amerika di Irak beberapa jam sebelum keberangkatan penerbangan 752, dan waspada terhadap serangan balik. Putusan itu diambil setelah persidangan selama 18 hari di Toronto yang berakhir pada Januari 2024.
Dalam konteks yang sama, Paul Miller dari perwakilan kantor hukum di Toronto mengatakan, “Kalimat ini merupakan pesan yang kuat bagi maskapai internasional yang harus mengutamakan keselamatan penumpangnya. Maskapai penerbangan harus mengambil tindakan yang diperlukan untuk menghindari beroperasi di zona konflik.”
Perlu dicatat bahwa Iran sebelumnya mengadakan pengadilan untuk mengadili mereka yang bertanggung jawab atas jatuhnya pesawat Ukraina dan menjatuhkan hukuman penjara pada sepuluh pelakunya. Iran juga membayar kompensasi $150.000 per penumpang kepada banyak keluarga korban insiden ini.
Bank Dunia: Ekonomi Iran Tumbuh 5 Persen
Bank Dunia memprediksikan pertumbuhan ekonomi Republik Islam Iran tahun 2024-2025 sebesar 5 persen.
Prediksi pertumbuhan ekonomi Iran digulirkan Bank Dunia di tengah-tengah sanksi zalim Washington terhadap Tehran. Menurut laporan Pars Today, dalam prediksi Bank Dunia, pertumbuhan ekonomi Republik Islam Iran tahun 2024-2025 sebesar lima persen berbeda dengan angka 8,3 persen pada tahun 2022.
Sementara itu, Dana Moneter Internasional (IMF) baru-baru ini mengumumkan peningkatan pertumbuhan ekonomi Iran dalam beberapa tahun terakhir dalam informasi statistiknya.
Menurut statistik yang diterbitkan Dana Moneter Internasional, pertumbuhan ekonomi tahunan Iran dalam tiga tahun terakhir adalah 8,3 persen, yaitu 2,5 kali lipat pertumbuhan ekonomi delapan tahun sebelumnya (2013 hingga akhir tahun 2021).