
کمالوندی
Perkembangan Politik Terbaru di Asia Barat
Rezim Zionis Israel, diumumkan sebagai rezim pembunuh anak, keberhasilan Iran, mendukung anak-anak yang mengalami gangguan pertumbuhan, dan serangan kelompok perlawanan Irak, ke Israel, di antara berita pilihan terkait perkembangan politik di Asia Barat (Timur Tengah).
Serangan Kelompok Perlawanan Irak ke Israel
Sebagaimana dilaporkan stasiun televisi Al Mayadeen, para pejuang Perlawanan Islam Irak, menyerang depot listrik di Wilayah pendudukan. Sheikh Kadhim Al Fartousi, Juru bicara Brigade Sayid Al Shuhada mengatakan, serangan drone perlawanan Irak, ke jantung Israel, adalah perubahan besar dalam mendukung Palestina.
Israel Resmi Diumumkan sebagai Rezim Pembunuh Anak
Kanal 13 stasiun televisi Israel, melaporkan, Sekjen PBB Antonio Guterres, menginformasikan perwakilan Rezim Zionis, di PBB, bahwa Israel, sudah dimasukkan ke dalam daftar hitam rezim pembunuh anak PBB.
Kantor media pemerintah Palestina mengabarkan, sejak 7 Oktober sampai sekarang, 15.517 anak Palestina, gugur akibat serangan Rezim Zionis.
Seminar Internasional Para Pejuang di Damaskus, Suriah
Seminar internasional para pejuang di tanah asing bertema, "Peran Syahid Raisi dan Abdollahian dalam Mendukung Poros Perlawanan" diselenggarakan di kota Damaskus, Suriah.
Dalam seminar internasional sehari ini, sejumlah tokoh politik, sosial, dan anggota parlemen dari berbagai negara Islam, termasuk Iran, hadir.
Menlu Turki: Gaza Mengungkap Kelemahan Sistem Global
Menteri Luar Negeri Turki, Hakan Fidan, di sela pertemuan luar biasa Menlu negara-negara anggota kelompok D-8 di Istanbul, mengatakan, "Gaza, mengungkap jelas kelemahan dan kegagalan sistem global, dan sekali lagi kami sampaikan kami tidak akan diam menyaksikan kezaliman Israel, di Gaza."
Jumah Syuhada Perang Gaza Bertambah, Tembus 36 Ribu Orang
Kementerian Kesehatan Palestina mengumumkan, sejak awal perang Gaza, 7 Oktober sampai sekarang, lebih dari 36.000 warga Gaza, gugur, dan 83.680 orang lainnya terluka. Lebih dari 10.000 warga Palestina, hilang dan berada di bawah reruntuhan.
Abu Obeida: Pasukan Israel Bunuh Tawanannya Sendiri
Juru bicara Brigade Al Qassam, sayap militer Hamas, Abu Obeida, mengatakan, Angkatan Bersenjata Israel, membunuh sejumlah tawanan Zionis, dalam operasi pembebasan tawanan Israel, kemarin.
Iran Berhasil Bantu Anak-Anak Alami Gangguan Pertumbuhan
Ahmad Esmailizadeh, Kepala Departemen Perbaikan Nutrisi Masyarakat, Kementerian Kesehatan Iran, mengumumkan, kampanye terkait pertumbuhan dan perawatan anak-anak yang mengalami gangguan pertumbuhan dilakukan melalui sistem kesehatan nasional, dan 60.000 anak-anak yang mengalami gangguan pertumbuhan ditangani oleh Komite Emdad Imam Khomeini.
Pasukan Yaman Serang Dua Kapal di Laut Merah
Juru bicara Angkatan Bersenjata Yaman Brigjen Yahya Saree, mengumumkan, pasukan Yaman, menyerang dua kapal di Laut Merah. Kedua kapal itu tengah berlayar menuju pelabuhan Eilat, Israel, dan melanggar aturan maritim.
Teror Israel atas Pejabat Negara Asing, Nomor Wahid di Dunia
Berdasarkan data, Iran dan negara-negara Arab, terutama Palestina, Mesir, Suriah, Irak, dan Lebanon, menjadi korban teror terbesar Israel.
Dinas Intelijen Israel, Mossad, kemungkinan setiap tahun meneror pejabat, dan anggota dinas intelijen lain di dunia. Jumlah korban teror tersebut, seperti yang diungkap oleh buku Rise and Kill First, karya Ronen Bergman, lebih dari 3.000 orang.
Buku Rise and Kill First, adalah kisah dari seorang Israel, tentang latar belakang hingga terbentuknya dinas-dinas intelijen rezim ini, dan informasi-informasi penting terkait teror-teror yang dilakukan oleh dinas-dinas itu.
Rezim Zionis, menganggap teror sebagai poin unggul yang dimiliki dirinya. Rezim Israel, dengan metode ini berusaha memulihkan kondisinya dalam transaksi keamanan Asia Barat, dan berusaha meraih target-target di bawah ini,
1. Menghancurkan atau mengganggu proses pengambilan keputusan, dan komando strategis kelompok-kelompok perlawanan.
2. Membalas kekalahan-kekalahan intelijen, dan operasional dalam melawan rakyat Palestina, dengan cara merebut kembali inisiatif di lapangan.
3. Memulihkan citra militer dan keamanan.
4. Menutupi krisis-krisis dalam negeri Israel, dan menyimpangkan opini publik dari masalah-masalah dalam ke luar negeri.
Iran, dan negara-negara Arab, terutama Palestina, Mesir, dan Lebanon, adalah negara dengan paling banyak korban teror yang dilakukan Israel, dan meski tidak ada bukti akurat serta langsung terkait teror-teror ini, namun dinas intelijen luar negeri Israel, Mossad, menjadi tertuduh utama.
Teror Israel, yang paling terkenal dalam beberapa tahun terakhir adalah teror terhadap sejumlah ilmuwan Iran, dan Irak, dengan maksud untuk menghentikan kemajuan ilmu pengetahuan kedua negara.
Beberapa dari teror itu dilakukan di dalam Wilayah pendudukan, dan beberapa teror yang lain dilakukan di luar Israel. Salah satu teror ini adalah teror terhadap Atef Bseiso, pada tahun 1992 di Prancis.
Atef Bseiso adalah salah satu anggota utama Organisasi Pembebasan Palestina, PLO, yang berhasil mempersatukan para pejuang Palestina. Ronen Bergman, dalam bukunya menulis,
Para pejabat tinggi intelijen Israel, meyakini bahwa Bseiso, menjalin hubungan dengan dinas-dinas intelijen Eropa, sebuah langkah besar ke arah bantuan Barat, untuk melegitimasi penuh diplomasi global Yasser Arafat, dan PLO, serta mengucilkan Israel.
Dalam buku ini juga dijelaskan, bahwa Bseiso, di detik-detik terakhir, memutuskan untuk mengendarai mobil daripada terbang menggunakan pesawat dari Bonn ke Paris. Ia juga mengganti hotel yang ditinggalinya.
Bseiso melakukan hal ini karena khawatir atas keamanannya, tapi sekelompok orang di lobi hotel sudah menunggunya, dan mengikuti Bseiso hingga ke kamar.
Dua orang anggota unit teror Israel, Kidon atau bayonet, menembaknya lima kali. Senjata yang digunakan memakai peredam suara, dan mereka segera melenyapkan bukti-bukti sehingga penyelidikan sangat sulit dilakukan.
Berbagai respons atas teror ini ditulis dalam buku Rise and Kill First,
Yasser Arafat, setelah mengetahui kejadian ini segera menuduh Israel. Kolonel Zuri Sagi, mantan kepala dinas intelijen Israel, kala itu, dengan cepat mengumumkan bahwa dirinya tidak mengetahui siapa yang melakukan pembunuhan ini, tapi ia mengulang kembali tuduhan-tuduhan Israel, terhadap Bseiso. Tujuh tahun kemudian pada bulan Maret 1999, polisi Prancis mengumumkan berdasarkan bukti-bukti yang diperoleh, Mossad, mendalangi pembunuhan Bseiso.
Reaksi semacam ini diulang-ulang dalam banyak teror Israel, dan selalu ada penekanan di sisi penolakan tanggung jawab atas teror.
Jika Israel Mulai Perang Luas atas Lebanon, Apa Respons Hizbullah?
Israel mengklaim telah memukul mundur Hizbullah, tapi Hizbullah, dengan dua operasi terbarunya, sekian meter dari Israel, membuktikan bahwa para pejabat Israel, telah berbohong kepada pemukim Zionis.
Sebagian besar pengamat meyakini bahwa kemungkinan pecahnya perang tergantung pada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Ia dilanda krisis hebat, dan mendapat tekanan luas dari berbagai sisi.
Di sisi lain Yaman, melancarkan tahap keempat serangan ke Israel, dan membombardir sejumlah kepentingan rezim ini di Laut Mediterania. Baru-baru ini Yaman, menyerang kapal perang Inggris, dan dua kapal afiliasi Israel.
Koalisi Maritim Amerika Serikat, tidak mampu mencegah serangan pasukan Yaman ke Israel. Pasukan Yaman, menyerang pelabuhan Israel, Eilat, sehingga tutup total, dan sekarang mereka menyerang kapal-kapal Israel, di Laut Mediterania.
Kerugian yang diderita Israel, dalam perang Gaza, sangat besar, dan sejumlah tentara Israel, yang lain sekarang disandera pejuang Palestina. Di front Lebanon, ketegangan terus memburuk, dan di dalam negeri Israel, sendiri, demonstrasi luas memprotes Netanyahu terus berlangsung.
Pengadilan internasional, dan vonis yang dijatuhkan terutama terkait penangkapan para pejabat tinggi Israel, kini telah berubah menjadi tekanan lain bagi Netanyahu. Selain itu, penghentian perang di Gaza, akan menyebabkan terpenjaranya Netanyahu, dan karir politiknya berakhir.
Terbuka kemungkinan PM Israel, akan melancarkan perang luas ke Lebanon, dengan maksud untuk mengalihkan perhatian publik dari situasi kompleks yang terjadi saat ini.
Israel mengklaim telah memukul mundur Hizbullah, tapi Hizbullah, dengan dua operasi terbarunya yang hanya beberapa meter dari Israel, membuktikan kepada para pemukim Zionis, bahwa pemerintah mereka berbohong, dan pejuang Hizbullah, berada sekian meter saja dari ujung kepala tentara Israel.
Begitu juga ketika kita perhatikan secara seksama video-video kelompok perlawanan Lebanon, dan senjata yang mereka pakai, kita melihat senjata-senjata ini adalah senjata klasik dan lama.
Hal ini membuktikan bahwa perlawanan Palestina, dengan senjata-senjata ini pun mampu menyerang jantung Israel, dan memusnahkan pasukan Rezim Zionis, bahkan menyandera mereka.
Menurut salah satu jenderal Lebanon, Hizbullah menyampaikan pesan ini kepada Israel, bahwa jika bermaksud menyerang Lebanon, maka perlawanan Lebanon, siap mengembalikan mereka ke masa sebelum tahun 2000, dan serangan luas ke pusat komando, serta militer Israel, pasti dilakukan.
Hizbullah baru-baru ini menembak jatuh drone canggih Israel, Hermes 900 yang kedua. Hizbullah menyampaikan pesan kepada Israel, bahwa mereka bisa menembak jatuh drone Hermes di ketinggian 30.000 kaki, karenanya mereka juga mampu menembak jatuh jet tempur F-16, F-15, dan F-35 Israel, serta sistem pertahanan udara rezim itu.
Pesan-pesan Hizbullah sudah disampaikan, pesan-pesan pencegahan bagi Israel. Isinya, jika kalian ingin memulai operasi militer di Lebanon, maka kami akan membuat kalian menyesal dengan serangan-serangan mengejutkan.
Menurut informasi-informasi yang disampaikan Brigjen Munir Shehadeh, mantan Kepala Pengadilan Militer Lebanon, Israel, telah mengerahkan lebih dari 85 persen kemampuan militernya secara kualitas bukan kuantitas.
Sekarang, selain menggunakan senjata atom, dan senjata kimia, Israel, tidak bisa melakukan tindakan apa pun. Pasalnya semua senjata beratnya sudah digunakan di Gaza dan Lebanon.
Sebaliknya Hizbullah Lebanon, baru menggunakan sebagian kecil kemampuannya dalam melawan Israel, kurang dari 25 persen persenjataan yang sudah digunakan perlawanan Islam Lebanon itu, dan sampai sekarang masih punya banyak kejutan.
Menurut Menteri Perang Israel, dan pejabat yang lain, Lebanon, mendapatkan lebih dari 80 ancaman, tapi Rezim Zionis mengetahui dampak dari setiap langkah permusuhannya terhadap Lebanon.
Di sisi lain, para pejabat Lebanon, termasuk Mohammad Raad, Ketua Fraksi Loyalis Perlawanan mengumumkan, jika Israel, bertindak bodoh, dan melakukan operasi militer di Lebanon Selatan, maka Hizbullah, akan membuat pasukan Israel, tidak bisa lagi melihat Matahari.
Tentunya pernyataan ini lebih berbau syair, dan maksudnya adalah volume rudal yang akan ditembakkan dalam situasi saat ini sangat banyak, dan rudal-rudal ini adalah rudal balistik presisi yang akan ditembakkan di awal serangan ke target-target strategis Israel.
Bagaimana Hizbullah Membuat Israel Gila dalam Perang Intelijen?
Gerakan perlawanan Lebanon, menayangkan video di stasiun televisi Al Jazeera, yang menunjukkan bagaimana Hizbullah, mengontrol seluruh pergerakan tentara Israel, bahkan di kamar-kamar mereka.
Hizbullah, sebagai salah satu pasukan perlawanan di Lebanon, dan perwakilan gerakan perlawanan dunia, sejak tanggal 8 Oktober 2023, telah menyerang seluruh pusat intelijen, dan pengawasan Israel, serta mengacaukan radar rezim itu di wilayah-wilayah tertentu.
Hizbullah menyerang pangkalan intelijen Israel, Meron, lebih dari tujuh kali, dan menembak jatuh dua balon mata-mata Rezim Zionis, di Tiberias, dan di wilayah Rmeish.
Dengan begitu, Israel, telah kehilangan kontrol atas zona udaranya di perbatasan Lebanon, dan tidak bisa lagi mengakses informasi-informasi dari perbatasan, lewat jalur udara.
Sebaliknya Hizbullah, berhasil mengirimkan pesawat-pesawat mata-mata, dan drone kamikaze ke dalam Israel, tanpa mengaktifkan sistem pertahanan udara anti-rudal, dan sirene bahaya di front utara.
Kesimpulannya, serangan terhadap sistem-sistem intelijen Rezim Israel, memainkan peran kunci dalam memberikan keleluasaan bagi drone-drone Hizbullah, untuk melakukan aktivitas dari zona udara Lebanon.
Hizbullah, di wilayah Arab Al Aramshe, berhasil mengumpulkan informasi-informasi penting lewat pesawat mata-matanya. Dengan demikian Hizbullah, dapat menyerang pusat militer Israel, di wilayah ini, dan menewaskan serta melukai 18 tentara Israel.
Hizbullah sudah memperluas area serangannya. Terkait penembakan jatuh dua balon mata-mata Israel, harus dikatakan bahwa Hizbullah, telah melakukan tindakan yang sangat cerdik.
Menurut keterangan Brigjen Munir Shehadeh, mantan Kepala Pengadilan Militer Lebanon, Hizbullah, pertama, secara taktis menyerang ruang-ruang kendali Israel, karena jika ruang-ruang ini tidak diserang, maka seluruh informasi yang diperoleh balon-balon itu secara otomatis akan terhapus.
Setelah itu, Hizbullah, menembak salah satu balon mata-mata Israel, dengan rudal Almas. Selanjutnya, Hizbullah, menghancurkan seluruh kabel sehingga berhasil meraih kemenangan.
Balon mata-mata Israel, kedua ditembak jatuh oleh Hizbullah, di wilayah Tiberias, 32 kilometer dari perbatasan Lebanon. Tapi tidak hanya meledakkan balon, Hizbullah, juga berhasil menerbangkan drone mata-mata ke dalam Israel.
Setelah memasuki wilayah Israel, pesawat mata-mata Hizbullah, melakukan pemotretan, dan mengumpulkan informasi seputar balon mata-mata Israel, dan target-target yang diinginkan, lalu kembali ke Lebanon dengan selamat.
Gerakan perlawanan Lebanon, dalam video yang disiarkan televisi Al Jazeera, memperlihatkan bagaimana Hizbullah, mampu membombardir kamar-kamar tidur tentara Israel, dengan rudal, di Beit Hillel. Setelah serangan ini, di media sosial banyak tersebar foto-foto tentara Israel, yang terluka.
Hizbullah Lebanon, membombardir kamar-kamar tidur pasukan Israel, dengan rudal untuk menunjukkan bahwa mereka berhasil memperoleh informasi akurat lewat pesawat-pesawat mata-matanya, dan memiliki kemampuan intelijen tinggi. Sampai-sampai kendaraan yang keluar-masuk ke pusat-pusat militer Israel, bisa diserang oleh Hizbullah.
Selain itu, Hizbullah, baru-baru ini juga memamerkan sejumlah drone kamikaze miliknya yang membawa dua rudal SAM-5. Dengan demikian, drone-drone tersebut bisa menyerang tiga target sekaligus selain serangan yang dilakukan oleh drone itu sendiri.
Kamera yang terpasang pada drone, dan foto-foto yang dikirim, telah membuktikan hal itu. Sebagaimana diketahui, teknologi semacam ini terdapat pada rudal Almas.
Mengapa Zionis Berbondong-bondong Lari dari Israel ke Yunani?
Sebuah media berbahasa Ibrani melaporkan setelah dimulainya Operasi Badai Al-Aqsa, eksedus warga Israel ke luar negeri, terutama Yunani meningkat pesat.
Surat kabar ekonomi Zionis, The Marker, grup Ha'aretz mengungkapkan migrasi warga Israel ke Yunani. Parstoday mengutip The Marker melaporkan, ribuan keluarga Israel kini telah memilih Yunani sebagai tempat tinggal sementara atau permanen mereka, yang mendorong peningkatan permintaan untuk pembelian apartemen di Yunani.
Reporter surat kabar The Marker mewawancarai Dror Raufman, 65 tahun, yang telah menjadi broker real estate di pulau Iva di Yunani selama bertahun-tahun.
Broker real estat ini mengatakan, "Gelombang migrasi mengarah ke Athena, tetapi Anda juga dapat melihat kehadiran signifikan imigran Israel di Kibsia dan Glivada. Saat ini, ratusan keluarga Israel dapat ditemukan di utara Athena, bahkan telah mendirikan taman kanak-kanak dan sekolah Yahudi di sana,".
Di bagian lain laporan ini menekankan bahwa banyak orang Israel yang datang ke sini tidak berniat untuk kembali dan memilih untuk tinggal di sini.
Seorang warga Israel lainnya yang tinggal di Athena dan manajer salah satu jejaring sosial Israel di Yunani dalam sebuah wawancara dengan media berbahasa Ibrani ini mengatakan, "Saya tidak melihat skenario apa pun untuk kembali ke Israel."
Dia berkata, "Ketika saya datang ke sini, jumlah orang Israel hanya 50 orang, namun setelah dimulainya perang Gaza, jumlah kami telah melampaui 5.000 orang. Saya dapat menghitung antara 1.500 dan 2.000 orang yang aktif di grup WhatsApp yang tidak aktif di WhatsApp dan anggota keluarganya , angka ini jauh lebih tinggi,".
Ia juga melaporkan bahwa banyak keluarga datang ke sini setelah suami mereka pergi berperang, sehingga sangat umum melihat perempuan dengan beberapa anak mencari apartemen.
Setelah itu, jurnalis Israel tersebut mendatangi beberapa penduduk lokal di kawasan pemukiman Israel dan berkata, "Ketika saya bertanya kepada pemilik kafe Yunani di Athena tentang teman-teman Israel, dia mengatakan, 'Saya pikir sudah waktunya bagi Anda orang Israel untuk meninggalkan negaranya dan memilih negara lain untuk membeli properti, lebih baik berimigrasi ke tempat lain,".
Reporter itu kemudian menambahkan, "Ketika saya bertanya kepadanya, mengapa Anda begitu marah kepada kami? Dan mengapa Anda tidak merasa seperti ini di depan warga Rusia ,karena perang yang mereka alami di Ukraina? Dia menjawab: Saya mungkin juga tidak menyukai Rusia, tapi pemerintah Andalah yang melakukan kejahatan ini,"
Hizbullah Lancarkan Serangan Paling Sengit terhadap Israel
Menurut berbagai laporan, akibat serangan roket Hizbullah Lebanon pada hari Rabu (12/6/2024), berbagai aliran listrik di berbagai wilayah kota Safed, Israel terputus.
Dalam serangan terbesar yang dilakukan perlawanan Lebanon, kubu muqawama ini dengan 100 rudal menargetkan wilayah Tiberias di utara Palestina pendudukan untuk pertama kalinya. Serangan rudal ini merupakan serangan Hizbullah yang paling ekstensif dari segi jumlah dan jenis rudal. Menurut Pars Today, setelah serangan rudal ini, alarm bahaya berbunyi di bagian utara Palestina yang diduduki.
Disebutkan bahwa perusahaan senjata Israel, Rafael menjadi target langsung roket Hizbullah.
Akibat serangan roket Hizbullah tersebut, aliran listrik di berbagai titik kota Safed, Israel terputus.
Kantor berita Palestina SAMA dalam laporannya menyebutkan, sejumlah besar roket menyasar pangkalan udara militer Iserael, Meron dan sekitarnya di Jabal Jarmaq, utara Palestina pendudukan. Sampai saat ini belum ada laporan mengenai korban di pihak Israel.
Hizbullah selama beberapa bulan lalu, menyusul serangan mengerikan Israel ke Jalur Gaza dan pembantaian warga Palestina di kawasan ini, menarget posisi militer rezim ilegal ini di utara bumi pendudukan.
Saat Republik dan Demokrat Bersatu Lawan Mahasiswa Anti-Kejahatan di Palestina dan Vietnam
Ketika mahasiswa dan dosen berbagai universitas Amerika melanjutkan aksi demo untuk mengungkapkan solidaritasnya dengan Gaza, elit politik Partai Demokrat dan Republik negara ini berusaha menghidupkan strategi lama pemilu.
Tahun 1968, kubu konservatif di Amerika mampu memenangkan pemilihan presiden dengan menggunakan retorika terhadap mahasiswa yang melakukan protes di Universitas Columbia dan beberapa universitas lain di negara tersebut. Para pelajar ini menentang tindakan Amerika Serikat yang melakukan perang di Vietnam, yang menurut opini publik dianggap ilegal dan anti-Amerika oleh partai Demokrat dan Republik. Sekarang, lima puluh enam tahun kemudian, kita mungkin melihat proses politik serupa terjadi pada pemilu Amerika mendatang.
Ketika polisi dipanggil untuk menggerebek tenda-tenda pro-Palestina di kampus-kampus di seluruh Amerika, reaksi dari kelompok politik yang berkuasa mencerminkan narasi hukum dan ketertiban yang lama, dan cerita ini tidak mengejutkan bagi mereka yang mengetahui sejarah Amerika.
Pada tahun 1968, Nixon mencoba menggambarkan pembangkangan sipil sebagai tindakan yang mengancam sistem politik Amerika; Meski tanpa kekerasan. Merujuk pada slogan-slogan mahasiswa yang menentang tindakan Amerika yang melakukan perang di Vietnam, ia berkata: Slogan dan yel-yel bukan kekerasan baru yang membingungkan banyak orang.
Presiden AS saat ini Joe Biden juga menggunakan retorika serupa terhadap protes mahasiswa dan berargumentasi pada tanggal 5 Mei bahwa ada hak untuk melakukan protes, namun bukan hak untuk menciptakan kekacauan. Dia bersikeras bahwa para siswa menggunakan “metode kekerasan”.
Masih harus dilihat apakah Partai Republik akan berhasil dalam pemilu tersebut, namun dengan retorika anti-protes Partai Demokrat dan Partai Republik yang lebih mirip, tren yang menempatkan Nixon di Gedung Putih pada tahun 1968 dapat terulang kembali.
Ketika Partai Demokrat berusaha menunjukkan bahwa mereka lebih keras terhadap protes dan kekacauan publik dibandingkan dengan kelompok konservatif, para pemilih tampaknya lebih memilih opsi yang lebih konservatif yang diwakili oleh Partai Republik.
Mengandalkan slogan “hukum dan ketertiban”, Biden membuka jalan untuk membantu tidak hanya terpilihnya kembali Donald Trump, tetapi juga Partai Republik dalam pemilihan gubernur.
Donald Trump, kandidat presiden tahun 2024, juga menggunakan ruang yang diciptakan oleh Biden dan Partai Demokrat untuk mengatakan: "Saya meminta setiap rektor perguruan tinggi untuk segera menghilangkan kampanye tersebut. Kalahkan kaum radikal dan ambil kembali universitas kami untuk semua mahasiswa normal."
Seiring dengan semakin meningkatnya momentum dukungan terhadap Palestina dan semakin banyaknya aksi protes yang berhasil diredam, kita sedang mendekati salah satu musim panas yang paling menyengat dan panjang di mana terjadi aksi protes dan pembangkangan yang menjadi ciri khas Amerika pada tahun 1960an.
Mengenal Para Troll Israel Kobarkan Perang Kebencian
Rezim Zionis Israel sejak beberapa tahun lalu telah melatih ribuan troll dunia maya yang dengan identitas palsu menciptakan perang kebencian.
Unggah sulut atau troll mengacu pada orang yang mengirim pesan (atau juga pesan itu sendiri) di Internet dengan tujuan untuk membangkitkan tanggapan emosional atau kemarahan dari pengguna lainnya, serta mempengaruhi para pengguna.
Gambar berikut dipublikasikan secara online pada tahun 2016, memperingatkan tentang "Pertanian Troll" Israel. Istilah "troll farm" biasanya digunakan untuk merujuk pada kelompok yang, dengan imbalan gaji, beroperasi di jejaring sosial dan terutama menerbitkan informasi tandingan atau informasi palsu.
Rezim Zionis dengan bangga mengumumkan dimulainya sebuah proyek di mana Israel melatih 13.000 generasi muda dengan tujuan untuk membersihkan wajah rezim ini (menjadikan wajah Israel baik) di opini publik dunia dan dunia maya.
Tugas kelompok ini disebut Hasbara, yang kira-kira setara dengan arti “menjelaskan”. Karena Hasbara berfokus pada pemberian penjelasan tentang kinerja individu atau kelompok, maka pendekatan ini disebut sebagai "pendekatan reaktif dan berorientasi pada peristiwa".
Proyek ini, sebagai strategi komunikasi, umumnya bertujuan untuk membenarkan kejahatan Israel di Palestina.
Pada tahun yang sama tahun 2016, banyak peringatan diberikan bahwa 90 persen troll yang mendiskusikan Israel dan Palestina dengan Anda di Internet adalah orang-orang terpelajar dan profesional yang berafiliasi dengan rezim Zionis.
Tweet salah satu troll virtual, yang dalam bahasa Persia mengundang rezim Zionis untuk memberikan dukungan militer kepada pemberontak Republik Islam Iran.
Israel juga mengemban tugas melatih operasi psikologis kepada beberapa kelompok peretas subversif dan teroris di dunia. Salah satu kelompok tersebut adalah Organisasi Mojahedin-Khalq (MKO), yang menciptakan peternakan troll serupa di Albania dengan menggunakan pengalaman Israel. Kelompok ini menjadi “Keyboard Army” setelah gagal di kancah militer. Anggota MKO berusaha menghapus kejahatan dan pengkhianatan mereka terhadap Iran dari benak masyarakat dengan melancarkan perang psikologis.
Salah satu institusi aktif rezim Zionis dalam perang psikologis adalah Cyber Unit 8200, yang sebagai bagian dari Direktorat Intelijen Militer A'man, bertanggung jawab atas spionase, memantau pengguna dan mengumpulkan informasi mereka, meretas sistem, penyadapan elektronik, penguraian kode, dan pengkodean digital. Unit 8200 ini disebut-sebut memiliki jumlah pasukan terbanyak di Kementerian Perang Israel. Sebagian besar anggota organisasi ini adalah remaja berusia 16 hingga 18 tahun.
Salah satu troll mengatakan dalam tweetnya bahwa Anda tidak boleh memperhatikan universitas yang mengatakan "Gaza Gaza" dan bahwa orang-orang Palestina harus dimusnahkan
Mereka yang direkrut ke unit 8200 fasih berbahasa berbagai negara, termasuk bahasa Persia. Laporan menunjukkan bahwa tentara Israel, untuk meracuni dunia maya melawan pemerintah Iran, mengenalkan pasukannya pada bahasa Persia sejak sekolah dasar.
Para anggota unit 8200 sibuk menyebarkan rumor, memberikan komentar, menciptakan gelombang media terhadap tokoh-tokoh politik Iran, melemahkan pandangan anti-kolonial Iran di dunia dan menciptakan konflik agama dan politik, dengan berkedok pengguna dunia maya dari negara lain, termasuk Iran. Mereka juga berusaha menyebarkan ide-ide Zionis, mempengaruhi dan menyebarkan perselisihan di dunia Islam, meracuni budaya dan pemikiran umat Islam, serta menyerang nilai-nilai moral, kemanusiaan dan ideologi.
Sekilas Politik Dunia: Eropa ke Arah Ekstremisme, Amerika Latin Boikot Israel
Pengunduran diri Benny Gantz, dari Kabinet Perang Israel, sanksi perdagangan Israel, oleh Kolombia, dan pemilu Parlemen Eropa yang dimenangkan sayap kanan ekstrem, merupakan beberapa berita politik terpenting dunia.
Pengunduran Diri Benny Gantz dari Kabinet Perang Israel
Benny Gantz, resmi mengundurkan diri dari Kabinet Perang Israel, dan menuntut digelarnya pemilu dini di Israel. Gantz, mengatakan, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mencegah kemenangan Israel, dalam perang Gaza.
Ia menegaskan bahwa kehadiran dirinya di Kabinet Perang Israel, disebabkan oleh kesamaan nasib, bukan kesamaan politik.
Benny Gantz mengaku mundur dari Kabinet Perang Israel, sebagai keputusan yang sulit, dan mengerikan. Ia meminta Netanyahu, untuk segera menggelar pemilu, dan membentuk komite pencari fakta internal.
Di Eropa, pemilu Parlemen sudah selesai dilaksanakan. Pemilu-pemilu ini adalah pemilu Parlemen Eropa pertama yang dilakukan pasca-keluarnya Inggris, dari Uni Eropa, atau BREXIT.
Berdasarkan hasil penghitungan suara yang diumumkan Komisi Pemilu Eropa, tingkat partisipasi dalam pemilu parlemen kali ini mencapai 51,59 persen, dan mengalami peningkatan dibandingkan pemilu sebelumnya.
Selain itu, hasil penghitungan suara sampai saat ini menunjukkan bahwa partai-partai politik sayap kanan, dan populis di pemilu-pemilu tersebut meraih keberhasilan signifikan.
Sementara koalisi-koalisi pusat, dan sayap kiri kehilangan banyak kursi di Parlemen Eropa, dan sekarang hanya memiliki 54 persen kursi yang tidak cukup untuk merebut mayoritas mutlak parlemen.
Kolombia tidak hanya melakukan langkah diplomatik, tapi langsung memboikot ekspor batu bara ke Israel, sebagai upaya untuk menekan rezim tersebut supaya menghentikan perang Gaza.
Keputusan pemerintah Kolombia, ini adalah sanksi dagang pertama yang dijatuhkan oleh salah satu negara Amerika Latin, terhadap Rezim Zionis.
Langkah yang didukung Kementerian Luar Negeri, Kementerian Keuangan dan Kementerian Energi Kolombia, ini, akan diimplementasikan setelah ditandatangani oleh Presiden Kolombia, Gustavo Petro.
Komisi Pemilu India, secara resmi mengumumkan kemenangan kelompok konservatif sayap kanan, Aliansi Demokratik Nasional, NDA, di bawah pimpinan Partai Bharatiya Janata, BJP, yang diketuai Narendra Modi, Perdana Menteri India, dalam pemilu parlemen negara ini.
Narendra Modi, yang tiga kali menjabat PM India, kali ini harus tergantung pada sekutu-sekutunya, karena BJP, kehilangan 32 kursi dari total 272 kursi Parlemen, dibandingkan pemilu tahun 2019, dan kali ini harus puas dengan 240 kursi di Parlemen.
Setelah KPU India mengumumkan kemenangan Aliansi Demokratik Nasional, NDA, dalam pemilu parlemen, Modi, di hadapan para pendukungnya mengatakan, India, akan memasuki fase baru dari pengambilan keputusan.
Percaya Barat, Libya Menyaksikan Kehancuran dan Kematian
Libya menyaksikan kekerasan dan ketidakstabilan politik sejak revolusi rakyat negara ini pada tahun 2011, yang menyebabkan penggulingan pemerintahan Muammar Gaddafi, dengan intervensi Amerika Serikat dan beberapa negara Eropa.
Sekaitan dengan hal ini, Parstoday memilih 9 tweet yang mengungkap apa yang dialami Libya.
Mengapa rakyat Libya membenci Barat?
Kevin Scott, pengguna jejaring sosial X, dalam sebuah tweet membahas alasan kebencian dan ketidakpercayaan masyarakat Libya terhadap Barat.
Dia sebelumnya menulis:
“Lebih dari satu dekade setelah intervensi buruk Barat, Libya terus berjuang melawan ketidakstabilan dan perpecahan politik. Tidak heran jika negara-negara Barat dan boneka-bonekanya tidak dipercaya dan dibenci di kawasan ini.”
Skenario Barat di Libya
Kudzai Mutisi, seorang analis politik dan pengguna jejaring sosial X, dalam sebuah tweet menyebutkan skenario Barat menggunakan bonekanya di Libya:
“Boneka Barat di Libya menuntut intervensi NATO untuk menggulingkan Gaddafi. Skenario ini terulang di seluruh Afrika. Mereka menggunakan boneka-boneka Barat untuk membenarkan pemboikotan atau pemboman suatu negara di Afrika. Kini setelah Gaddafi tiada, mereka bilang itu adalah kesalahan besar.”
Image Caption
Pasar Budak di Libya Setelah Intervensi Barat
Dalam tweet kritisnya, pengguna jejaring sosial X Sudan HODL mengingatkan kita tentang penyebaran pasar budak di Libya setelah intervensi Barat.
Dia menulis dengan sinis:
“Libya sekarang sangat demokratis sehingga mereka bahkan memiliki pasar budak terbuka. Intervensi Barat di Afrika selalu memberi kita lebih banyak kebebasan dan kemakmuran!!”
Image Caption
Ribuan Warga Sipil Tewas di Libya
Pengguna jejaring sosial X “Andrew Brophy” dalam sebuah tweet menyebut intervensi Barat di Libya sebagai penyebab kematian ribuan warga sipil di negara ini.
Dia menulis:
“Jika Anda mencari interaksi manusia-iklim yang membawa bencana, Anda bisa mengunjungi Libya. Intervensi gila-gilaan Barat di sana secara langsung mengakibatkan kematian ribuan warga sipil yang tidak bersalah. Memalukan dan mengejutkan.”
Image Caption
Libya Tidak Mengalami Kemajuan dengan Intervensi Barat
Aktivis jaringan sosial X dengan nama ivan_8848 menunjukkan dalam sebuah tweet tentang kurangnya kemajuan di Libya dan negara-negara di mana Barat melakukan intervensi.
Menurut dia:
“Sekarang lihat Libya, tidak ada negara yang mengalami kemajuan setelah intervensi barat, tidak satupun.”
Image Caption
Harus Mewaspadai Narasi Bohong Media Barat
Karim Wafa-Al Hussaini, seorang sejarawan, penulis dan pengguna jejaring sosial X, menekankan perlunya mewaspadai narasi media Barat tentang perkembangan di Libya dalam sebuah tweet.
Dia menulis:
“Saya bertanya-tanya bagaimana ini bisa terjadi. Mungkin intervensi militer Barat? Bukankah Libya merupakan contoh lain dari dampak buruk intervensi NATO? Siapa imperialisme? Jangan abaikan peran berita dalam menciptakan narasi yang mengarah pada hal ini.”
Image Caption
Intervensi Kekuatan Barat di Libya Berujung Kematian dan Kehancuran
Hussein Muslim, seorang aktivis politik dan pengguna jejaring sosial X, menganggap intervensi kekuatan Barat di Libya dalam 12 tahun terakhir sebagai penyebab kematian dan kehancuran di negara ini.
Dia menulis:
“Pada tahun 2011, Amerika Serikat dan Uni Eropa membakar Libya. Hari ini, bencana yang terjadi saat ini memberi peluang bagi mereka untuk melakukan reset. Mereka sekarang memobilisasi respons kemanusiaan. Namun faktanya intervensi kekuatan Barat di Libya dalam 12 tahun terakhir telah menimbulkan kematian dan kehancuran.”
Image Caption
Kebohongan Barat tentang Benua Afrika
Pengguna jejaring sosial X bernama T'challa.eth telah menganalisis kebohongan Barat tentang negara-negara Afrika, termasuk Libya, dalam sebuah tweet.
Dia menulis:
“Hanya berpikir dengan suara keras. Negara-negara Barat mengklaim mengirimkan bantuan ke Afrika untuk membantu kita tumbuh dan berkembang. Seseorang juga harus membicarakan sejauh mana pencurian yang mereka lakukan, tapi orang-orang Barat menggunakan bantuan sebagai kedok. Lihatlah Sudan Selatan, Kongo, Libya, semua produk intervensi barat dalam politik Afrika.”
Image Caption
AS Merugikan Perdamaian dan Stabilitas Dunia Lebih dari Negara Lain
Pengguna jejaring sosial X bernama Engr. Prince memperkenalkan Amerika sebagai negara yang paling banyak merugikan perdamaian dan stabilitas dunia dibandingkan negara lain.
Dia menulis:
“Amerika dan sekutunya harus menjauhi isu-isu Afrika. Afrika sudah cukup dewasa untuk menyelesaikan krisisnya tanpa campur tangan Barat. Kita telah melihat apa yang dilakukan Amerika di Libya, Suriah, Irak, Sudan dan sekarang di Ukraina. Amerika telah merugikan perdamaian dan stabilitas dunia lebih dari negara mana pun di dunia.”(sl)