کمالوندی

کمالوندی

Madinah sedang menunggu mentari pagi dan kelahiran manusia mulia dari Ahlul Bait Nabi as. Kelahirannya dibarengi hujan shalawat yang tercurahkan ke kediaman Imam Hadi as. Hari ini adalah hari kelahiran Imam Hassan Askari as, Imam ke-11 Ahlul Bait Rasulullah Saw. Beliau adalah ayah dari Imam Mahdi as, sang juru selamat yang kemunculannya akan memenuhi dunia ini dengan keadilan, perdamaian dan kesejahteraan.

Imam Hasan Askari dilahirkan di kota Madinah tanggal 8 Rabiul Tsani tahun 232 Hijriah. Hari kelahiran Ahlul Bait Rasulullah Saw membawa keberkahan, sekaligus pelajaran penting dari kehidupan mulia mereka bagi umat manusia. Kehidupan Ahlul Bait Rasulullah Saw menjadi suri teladan terbaik bagi masyarakat. Manusia-manusia suci ini dalam kehidupannya senantiasa menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, dan membela kebenaran dan keadilan.

Salah satu tujuan terpenting diutusnya para Nabi dan Rasul berdasarkan ayat suci al-Quran adalah penegakkan keadilan. Untuk mewujudkan keadilan diperlukan seorang pemimpin adil di tengah masyarakat. Dalam kitab suci al-Quran surat al-Hadid ayat 25, Allah swt berfirman, "Sesungguhnya Kami telah mengutus rasul-rasul Kami dengan membawa bukti-bukti yang nyata, dan telah Kami turunkan bersama mereka al-Kitab dan neraca (keadilan) supaya manusia dapat melaksanakan keadilan..".

Semua agama langit memberikan kabar tentang munculnya sosok penegak keadilan di akhir zaman. Sang juru selamat yang akan mengakhiri seluruh kejahatan dan pengkhianatan, serta menegakkan sebuah pemerintahan global berdasarkan keadilan dan kebebasan sesungguhnya. Dalam agama Islam, janji tersebut juga telah tercatat dalam al-Quran. Rasulullah Saw dan para imam maksum as telah mengabarkan kepada umat atas kemunculan sang juru selamat umat manusia di akhir zaman. Hal itu telah disebutkan dalam banyak riwayat dan hadis. Sang juru selamat itu tidak lain adalah Imam Mahdi as, putra Imam Hassan Askari as.

Para penguasa Bani Abbas, khususnya yang hidup pada masa kepemimpinan Imam Hassan Askari, telah mengetahui banyak hadis tentang kelahiran Imam Mahdi as yang akan menyelamatkan dunia. Hadis bahwa penerus risalah kepemimpinan umat sepeninggal Rasulullah Saw adalah12 imam dan semuanya dari Quraish, banyak disebutkan di Sahih Bukhari, sumber rujukan Ahlussunnah. Dalam berbagai sumber Ahlussunnah juga disebutkan kata-kata tentang “Mahdi dari Quraish” atau “Mahdi putra Fatimah”. Oleh karena itu para penguasa Bani Abbasiah memberlakukan kontrol sangat ketat terhadap Imam Hassan Askari as, sehingga mereka berharap dapat mencegah kemunculan Imam Mahdi as.

Dalam rangka itu, penguasa Abbasiah menggiring Imam Hassan Askari as beserta seluruh keluarganya dari Madinah menuju kota Samarra, yang kala itu dikenal dengan kota militer. Dengan cara itu, selain seluruh aktivitas Imam Hassan Askari as dan keluarga beliau dapat terkontrol, dan rezim juga dapat segera mengidentifikasi tanda-tanda kelahiran putra beliau, Imam Mahdi as.

Dalam rangka mengantisipasi langkah-langkah Bani Abbasiah, pada tahap awal, Imam Hassan Askari as menyembunyikan kelahiran putra beliau. Tidak diragukan lagi jika musuh mengetahui kelahiran Imam Mahdi as, maka nyawa beliau akan terancam bahaya. Namun Imam Hassad as menyembunyikan kehamilan istri beliau, sama seperti tidak terdeteksinya kehamilan ibu Nabi Musa as. Sampai detik kelahiran Imam Mahdi, para pasukan Bani Abbasiah tidak mengetahui kehamilah Nargis Khatun, ibunda Imam Mahdi as. Secara lahiriyah, Nargis Khatun tidak menunjukkan tanda-tanda kehamilan.

Di sisi lain, Imam Hassan Askari as, menginformasikan kelahiran putra beliau kepada beberapa sahabat khusus dan terpercaya, sehingga mereka dapat bersaksi kepada masyarakat tentang Imam Mahdi as dan juga agar masyarakat tidak kebingungan mengenali pemimpin mereka. Meski demikian, era Imam Hassan Askari adalah era sangat sulit. Karena masalah ghaibah atau ghaibnya Imam Mahdi as dari mata masyarakat. Para imam sebelumnya, bersama  dan hadir di tengah masyarakat. Kelahiran dan hidup mereka juga nyata bagi masyarakat.Oleh karena itu, masalah ghaibah Imam Mahdi as, merupakan hal yang tidak lumrah dan masyarakat perlu disiapkan untuk menghadapi masa tersebut. 

Imam Hassan Askari as bertugas untuk menyiapkan masyarakat menerima era ghaibah Imam Mahdi as. Masa di mana masyarakat akan berpisah dari pemimpin mereka dan tidak dapat berkomunikasi dengan masyarakat. Karena hingga sebelum periode ghaibah Imam Mahdi as, para pengikut dan pecinta Ahlul Bait, selalu mengemukakan berbagai masalah individu dan sosial mereka kepada para imam maksum as. Para imam juga mendukung, membantu dan menjawab tuntutan materi maupun spiritual mereka. Masyarakat kala itu sudah terbiasa berkomunikasi langsung dengan para imam. Oleh sebab itu, Imam Hassan Askari as harus berusaha keras mempersiapkan masyarakat untuk menghadapi periode tersebut.

Penyiapan mental masyarakat telah dimulai sejak masa kepemimpinan Imam Hadi as. Beliau membiasakan masyarakat jauh dari beliau dan juga mengurangi volume komunikasi langsung dengan masyarakat. Setelah gugur syahidnya Imam Hadi as, Imam Hassan Askari as juga melanjutkan sirah ayah beliau sehingga masyarakat terbiasa tidak dapat berkomunikasi langsung dengan imam mereka. Oleh sebab itu, sebagian besar komunikasi Imam dengan masyarakat dilakukan secara korespondensi. Selain itu, Imam Hassan Askari as juga menunjuk perwakilannya di berbagai wilayah dan masyarakat dapat berkomunikasi dengan imam melalui para perwakilan itu. 

Masyarakat di berbagai kota menemui para wakil imam; misalnya di Qom ada perwakilan imam bernama Ishaq Qomi, di Neyshabour ada Ibrahim bin Abduh Neyshabouri, dan di kota Ahvaz ada Ibrahim bin Mahziyar. Masalah perwakilan imam ini juga membuat instruksi dan penjelasan Imam dapat tersebar ke berbagai wilayah yang jauh dan terpencil. Dan masalah perwakilan imam ini berlanjut hingga periode ghaibah sughra, atau masa ghaibnya imam dari pandangan masyarakat dan imam hanya dapat ditemui oleh para wakilnya. Utsman bin Said, adalah perwakilan pertama Imam Mahdi as yang juga sebelumnya menjadi wakil Imam Hassan Askari as.

Di antara langkah-langkah imam Hassan Askari as adalah pembentukan sebuah kelompok elit saleh yang menjadi para duta besar pemikiran, ideologi, akhlak dan perilaku Ahlul Bait as. Imam Muhammad Baqir as dan Imam Jafar as-Sadiq as, telah mempersiapkan kehadiran kelompok elit cendikiawan dan perawi hadis tersebut. Langkah itu, menjadi titik awal terbentuknya sebuah gerakan ilmiah yang secara bertahap dikerahkan untuk mempersiapkan periode ghaibah Imam Mahdi as.

Imam Hassan Askari as juga telah mengumpulkan berbagai kitab fiqih dan usul fiqih bedasarkan riwayat, yang telah disusun pada masa beliau atau sebelum masa beliau, serta memberikan persetujuan dan apresiasi kepada para penulis atau pengumpul hadisnya. Pada hakikatnya, melalui cara ini, Imam Hassan Askari as telah mempersiapkan jalan bagi masyarakat mengikuti para ahli fiqih yang telah dididik dalam perspektif Ahlul Bait. Dalam sebuah hadis Imam Hassan Askari berkata: “Setiap orang yang menjaga dirinya, menjaga agamanya, melawan hawa nafsunya, dan mematuhi perintah pemimpinnya, maka masyarakat harus bertaqlid kepadanya.”

Imam Hasan Askari menjadi pemimpin umat selama enam tahun. Tapi, dalam waktu yang singkat itu, beliau berperan besar dalam menyebarkan budaya dan ajaran Islam. Imam Hasan mengajar dan membina murid-murid yang menjadi ulama dan ilmuwan setelahnya. Selain itu, beliau membimbing umat dengan pemikiran dan ajaran Islam yang benar, di tengah derasnya serangan budaya dan pemikiran dari luar Islam. Ketika itu, di dunia Islam tengah marak penyimpangan pemikiran dan pandangan atheis yang dikembangkan dari pemikiran Yunani dan India.

Imam Hasan Askari mengajak umat bersabar di tengah tekanan hidup. Kepada salah seorang sahabatnya, beliau berkata, "Selama kalian mampu dan bisa bertahan, janganlah memohon kepada orang lain. Sebab, setiap hari ada rejeki baru. Ketahuilah bahwa terus-menerus memohon atau mengemis dapat menghilangkan harga diri seseorang. Untuk itu, bersabarlah hingga Allah Swt membuka pintu bagimu. Kenikmatan itu ada masanya. Janganlah tergesa-gesa memetik buah yang belum waktunya dan petiklah pada waktunya."

Jumat, 22 Januari 2016 17:40

AS Cabut Semua Sanksi Terhadap IRISL

Media Iran melaporkan pada Selasa (19/1) bahwa Amerika Serikat telah mencabut sanksi terhadap seluruh armada Jalur Pelayaran Republik Islam Iran (IRISL), staf dan semua perusahaan yang berafiliasi dengan lembaga itu dari list entitas sanksi.

IRNA melaporkan bahwa langkah itu telah diambil oleh Kantor Pengawasan Aset Luar Negeri (OFAC) dari Departemen Keuangan Amerika Serikat.

Dikatakan sekitar 170 kapal IRISL, 132 perusahaan dan 16 staf yang telah disetujui.

Iran mencapai kesepakatan dengan Kelompok 5+1 - lima anggota tetap Dewan Keamanan ditambah Jerman - atas program energi nuklirnya Juli lalu. Berdasarkan kesepakatan yang disebut Rencana Aksi Bersama Komprehensif (JCPOA), sejumlah aspek dalam aktivitas nuklir Iran dibatasi dan sebagai imbalannya sanksi ekonomi terhadap negara itu dicabut.

JCPOA dilaksanakan pada Sabtu ketika semua sanksi ekonomi yang diprakarsai AS terhadap program nuklir Iran, dicabut.

Pencabutan sanksi terhadap IRISL berarti bahwa kapal perusahaan tersebut dapat berlayar dengan bebas di perairan internasional. Ini juga berarti bahwa dermaga Iran dapat mulai untuk menjadi tuan rumah kapal-kapal dari operator internasional.

Deputi urusan Riset dan Teknologi, Kementerian Perminyakan Iran menilai tujuan sanksi sepihak Barat atas Iran adalah melumpuhkan industri minyak Tehran.

IRIB News (20/1) melaporkan, Mohammad Reza Moghaddam, Rabu (20/1) menghadiri seminar pelayanan eksplorasi Iran yang dihadiri oleh 250 direktur perusahaan dalam dan luar negeri dari 15 negara dunia di Tehran.

Dalam kesempatan itu, Moghaddam mengatakan, Iran sejak awal kemenangan Revolusi Islam, selalu berada dalam tekanan sanksi.

"Awalnya, target sanksi adalah industri minyak dan pihak yang menjatuhkan sanksi, dengan mencegah alih teknologi dan perlengkapan industri minyak, berusaha melumpuhkan Iran," ujarnya.

Moghaddam juga menjelaskan bahwa seluruh perusahaan pengebor minyak meninggalkan Iran sejak awal kemenangan Revolusi Islam.

Dengan adanya sanksi, katanya, kebutuhan pelayanan pengeboran semakin tinggi dan dalam kondisi disanksi, Iran berhasil memenuhi kebutuhan pengeboran minyaknya. Mulai dari nol sampai bisa memproduksi perlengkapan industri minyak.

Deputi Riset dan Teknologi, Kementerian Perminyakan Iran menerangkan, Iran pada kondisi disanksi dan dilarang masuknya teknologi, berhasil mengaktifkan banyak proyek. Sejumlah banyak proyek mengalami kemajuan justru di era sanksi.

"Di masa sanksi, selain pasokan energi untuk kebutuhan dalam negeri terus terpenuhi, ekspor migas bahkan tidak pernah berhenti," pungkasnya.

Jumat, 22 Januari 2016 14:29

Suzuki Ingin Kembali ke Pasar Iran

Suzuki Motor Corporation Jepang menyatakan pada Kamis (21/1) bahwa sedang mempertimbangkan untuk memasuki kembali pasar Iran setelah pencabutan sanksi ekonomi terhadpa negara itu.

"Kami telah menandatangani kesepakatan lisensi dengan Iran Khodro Industrial Group untuk produksi lokal pada tahun 2005. Dengan pelonggaran terbaru dari sanksi, kami ingin untuk mempertimbangkan restart bisnis kami di sana," kata Presiden Suzuki, Toshihiro Suzuki, kepada para wartawan sebagaimana dilansir Reuters.

Berdasarkan perjanjian dengan Iran Khodro, perusahaan yang mengkhususkan di bidang compact-car ini, akan mengirim suku cadang untuk 6.200 mobil ke Iran pada tahun 2011, tahun akhir operasinya di negara itu.

Dan kini Suzuki bergabung dengan industri otomotif global lainnya termasuk Daimler, Peugeot, Renault dan Fiat yang menyatakan ingin kembali ke pasar Iran di era pasca-sanksi.

Jumat, 22 Januari 2016 14:20

Tabriz, Ibu Kota Pariwisata Islami

Kota Tabriz, pusat kota provinsi Azerbaijan Timur ditetapkan sebagai ibu kota pariwisata Islami tahun 2018.

IRNA melaporkan, Kepala Program Pengembangan Kerajinan IRCICA, Nazih Marouf mengatakan sebagian besar negara-negara Islam mendukung Tabriz sebagai ibu kota pariwisata Islam di tahun 2018.

Setelah mengumuman tersebut, Marouf mengirim surat kepada Tabriz Islamic Art University (TIAU), dan menilai kota Tabriz layak mendapatkannya.

Keberadaan festival internasional renovasi dan inovasi dalam seni dan kerajinan Islam menjadi pertimbangan pemilihan Tabriz sebagai kota pariwisata Islam tahun 2018.

Menurut Kepala IRCICA, keberadaan museum khusus yang beraneka ragam, infrastruktur perkotaan, Tabriz Islamic Art University, serta tempat-tempat wisata di kota ini memberikan poin besar bagi Tabriz sebagai ibu kota pariwisata Islam.

IRCICA adalah unit budaya OKI, yang merupakan organisasi antar-pemerintah terbesar kedua setelah PBB, dengan anggota 57 negara dari empat benua dunia.

Rahbar atau Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei menilai partisipasi luas warga di pemilu 26 Februari sebagai faktor keberlangsungan keamanan dan kemulian nasional serta jaminan bagi kemajuan dan pembangunan Republik Islam.

Ayatullah Khamenei Rabu (20/1) saat menerima panitia penyelenggara pemilu ke 12 parlemen dan Dewan Pakar ke lima menjelaskan anasir penopang persaingan sehat di pemilu, menyebut bangsa dan Republik Islam Iran sebagai pemenang penyelenggaraan sebuah perlombaan nasional dan kuat di bidang pemilu.

Rahbar menilai penting dua pemilu mendatang dan menambahkan, syarat terpenting sebuah persaingan sehat adalah partisipasi seluruh warga yang berhak memilih dan bahkan mereka yang memiliki masalah dengan pemerintah.

Ayatullah Khamenei seraya mengisyaratkan upaya sejumlah pihak untuk mencegah partisipasi warga di pemilu atau boikot serta melemahkan proses pemilu menjelaskan, kandidat yang layak dipilih adalah mereka yang setelah menduduki jabatan bekerja demi kepentingan rakyat dan bertindak sesuai dengan kepentingan umum.

Beliau menekankan, kepatuhan seluruh panitia pemilu terhadap undang-undang dan dihormatinya hukum, tidak melecehkan lembaga hukum, tidak membuat bingung opini publik, tidak saling menghina antar kandidat, tidak mengumbar janji yang irrasional dan berlaku jujur kepada maysarakat termasuk parameter dan tata cara yang diperlukan dalam persaingan sehat di pemilu.

Ayatullah Khamenei seraya mengucapkan terima kasih atas kinerja presiden, menlu dan anggota tim juru runding nuklir Iran terkait penyelesaian berkas nuklir negara ini menambahkan, “Namun demikian tuntutan Republik Islam Iran seluruhnya belum tercapai, tapi para pejabat pemerintah dalam hal ini telah berusaha keras.”

Seraya menekankan poin penting terkait pelaksanaan Rencana Aksi Bersama Komprehensif (JCPAO), kepada para pejabat negara Rahbar menjelaskan, Amerika Serikat saat ini adalah AS di masa lalu, tak ada bedanya serta harus diwaspadai makar mereka dipelaksanaan JCPAO.

Ayatullah Khamenei menegaskan, prestasi nuklir adalah hasil upaya para ilmuwan Iran dan dukungan bangwa, oleh karena itu, sangat naif jika sejumlah kalangan mempropagandakan bahwa prestasi ini karena kemurahan Amerika Serikat.

Di kesempatan tersebut, Rahbar juga mengisyaratkan karakteristik lain Amerika. “Transformasi regional saat ini adalah impian beberapa tahun lalu Amerika ketika negara ini mulai mencanangkan Timur Tengah baru. Timur Tengah baru dalam visi mereka adalah Timur Tengah yang bergolak, dilanda perang, terorisme, fanatisme dan penuh dengan bentrokan sektarian serta perang saudara,” tegas Rahbar.

Rahbar atau Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei saat menjawab surat Presiden Hassan Rouhani terkait hasil perundingan nuklir menyatakan kepuasannya atas upaya juru runding nuklir dan mundurnya pihak seberang dalam menghadpai resistensi bangsa Iran.

Ayatullah Khamenei di suratnya juga memuji upaya presiden, menlu dan juru runding nuklir Republik Islam Iran.

Di suratnya, Rahbar mengingatkan seluruh pejabat pemerintah, "Solusi kendala ekonomi Iran bergantung pada upaya tak kenal henti dan bijak seluruh sektor serta mengarah pada ekonomi muqawama. Pencabutan sanksi dengan sendirinya tidak cukup untuk menumbuhkan ekonomi nasional serta kehidupan masyarakat."

Rahbar di suratnya menekankan bahwa di propaganda ada biaya besar dari hasil transaksi ini. "Tulisan dan ungkapan yang berusaha mengabaikan realita ini dan menganggap dirinya berhutang pada Barat sejatinya tidak jujur pada opini publik bangsa," tekan Rahbar.

Ayatullah Khamenei menjelaskan, "Berhati-hatilah, jangan sampai pihak seberang tidak melaksanakan secara penuh komitmennya. Statemen sejumlah elit politik Amerika selama dua-tiga hari terakhir sepenuhnya memicu kecurigaan."

Di surat Rahbar dijelaskan, "Prestasi yang diraih saat ini dihadapan kubu arogan dunia juga hasil dari resistensi dan semua ini harus menjadi pelajaran bagi berbagai isu dan peristiwa yang terjadi di Republik Islam."

Ayatullah Khamenei di suratnya seraya mengharapkan keberhasilan pejabat pemerintah kembali menegaskan, "Janganlah kalian lalai dari tipu daya dan pelanggaran janji pemerintah imperialis dunia, khususnya Amerika Serikat di isu ini dan masalah lainnya." (

Sebuah delegasi Rusia mengunjungi Pakistan untuk membahas penjualan perangkat keras militer ke negara itu.

Delegasi yang dipimpin oleh Alexander Vasilyevich, Direktur Layanan Federal untuk Militer dan Kerjasama Teknis Rusia, mengunjungi markas militer Pakistan, Kamis (21/1/2016) untuk pertemuan dengan Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Raheel Sharif. Demikian dikutip oleh media-media Pakistan.

Selama pertemuan itu, diskusi difokuskan pada peningkatan kerjasama pertahanan dan penjualan perlengkapan militer.

Pada November 2014, Pakistan dan Rusia menandatangani sebuah perjanjian kerjasama bilateral pertahanan untuk memperkuat hubungan militer kedua negara.

Meski kedua pihak telah menandatangani kontrak penjualan helikopter serbu Mi-35 Rusia, tapi sejauh ini belum ada helikopter yang diserahkan ke militer Pakistan.

Pakistan juga menyampaikan minat untuk membeli jet tempur Su-35 Rusia dan kedua pihak telah melakukan diskusi di bidang itu, namun belum menghasilkan sebuah kontrak.

Rusia dan Pakistan memulai babak baru kerjasama militer dan pertahanan setelah kedua negara menandatangani perjanjian kerjasama pertahanan dua tahun lalu.

Sekitar 16 militan Taliban dan tiga tentara Afghanistan tewas dalam operasi militer terbaru di berbagai daerah, kata kementerian pertahanan negara itu pada Jumat (22/1/2016).

Sebanyak 14 militan juga terluka dan empat lainnya ditahan selama operasi yang dilakukan oleh tentara Afghanistan, polisi dan personel badan intelijen dalam 24 jam terakhir, kata kementerian itu dalam satu pernyataan, seperti dilansir Xinhua.

"Empat komandan Taliban juga termasuk di antara yang tewas selama operasi yang dilakukan di Kunar, Logar, Uruzgan, Kunduz dan Kandahar," tambahnya.

Berdasarkan keterangan itu, pasukan keamanan Afghanistan juga menjinakkan beberapa bom pinggir jalan dan ranjau darat.

Pada Rabu lalu, Kementerian Pertahanan Afghanistan juga mengumumkan bahwa operasi militer yang dilancarkan di sejumlah provinsi sedikitnya menewaskan 50 militan dan melukai 39 lainnya.

Departemen Perdagangan Amerika Serikat, menghalangi penjualan pesawat ke perusahaan penerbangan Caspian Airlines Iran.

Seperti dilansir Wall Street Journal‎, Jumat (22/1/2016), Departemen Perdagangan AS telah mengambil tindakan terhadap tiga individu dan dua perusahaan, yang berusaha untuk menjual dua pesawat asal AS kepada Caspian Airlines.

Pemerintah AS menjatuhkan sanksi terhadap Caspian Airlines pada tahun 2014 dengan alasan perusahaan itu mendukung terorisme.

"Sanksi AS terhadap Iran yang berhubungan dengan program nuklir telah dicabut, tapi sanksi-sanksi lain masih tetap berlaku,” kata Asisten Menteri Perdagangan AS, David W. Mills.