
کمالوندی
Iran-Rusia Tekankan Pemberantasan Serius terhadap Terorisme
Wakil Menteri Luar Negeri Republik Islam Iran untuk Urusan Arab dan Afrika dan Utusan Khusus Presiden Rusia untuk Urusan Timur Tengah menekankan pentingnya pemberantasan kelompok-kelompok teroris berdasarkan standar internasional.
Hossein Amir-Abdollahian dan Mikhail Bogdanov menegaskan hal itu dalam percakapan telepon pada Rabu (9/12/2015) ketika berdialog mengenai transformasi terbaru di Timur Tengah khususnya situasi Suriah, Yaman dan Lebanon.
Keduanya mengevaluasi perkembangan terbaru terkait dengan perundingan internasional ketiga tentang Suriah dan cara-cara penguatan proses politik di negara ini berdasarkan kesepakatan semua pihak.
Amir-Abdollahian dan Bogdanov juga membicarakan transformasi di Yaman. Menurut mereka, penguatan proses politik dan dialog Yaman-Yaman sebagai cara tunggal untuk mengakhiri krisis di negara ini.
Mereka juga menyambut upaya Utusan Khusus PBB untuk Yaman guna memberlakukan gencatan senjata pada tanggal 15 Desember.
Belasan Anggota Blackwater Tewas di Yaman
Beberapa pasukan asing yang merupakan anggota perusahaan keamanan swasta Amerika Serikat, Blackwater dilaporkan tewas dalam bentrokan di Yaman selatan.
Menurut situs al-Masirah, tujuh anggota Blackwater tewas dalam bentrokan militer dan pasukan komite rakyat Yaman dengan pasukan yang berafiliasi dengan Arab Saudi di Provinsi Taiz.
Dua orang dari mereka adalah warga Inggris, di mana salah satunya merupakan kolonel Angkatan Udara Pengawal Istana, dan seorang lagi merupakan warga Perancis.
Sebelumnya, lebih dari enam warga Kolombia dan komandan mereka yang berasal dari Australia juga tewas dalam bentrokan dengan militer dan pasukan rakyat Yaman di kamp al-Amri di Provinsi Taiz. Mereka juga anggota Blackwater.
Arab Saudi selama ini telah menggunakan pasukan asing untuk menyerang militer dan pasukan rakyat Yaman.
Agresi koalisi Arab pimpinan Arab Saudi ke Yaman yang dimulai pada 26 Maret 2015 telah merenggut nyawa ribuan orang dan melukai belasan ribu lainnya.
Serangan militer pasukan asing ke Yaman juga telah merusak infrastruktur penting negara ini.
Sadeq Larijani: AS dan Eropa Terlibat Lahirkan ISIS
Kepala Lembaga Kehakiman Iran mengatakan, semua tahu Amerika Serikat, Eropa dan beberapa negara kawasan terlibat dalam pembentukan ISIS dan memberi dukungan dana dan politik pada kelompok teroris itu.
IRIB News (16/11) melaporkan, Ayatullah Sadeq Amoli Larijani, Senin (16/11) dalam pertemuan dengan petinggi Lembaga Kehakiman Iran mempertanyakan pihak-pihak yang sebenarnya terlibat dalam kelahiran ISIS dan dalam lingkungan seperti apa kelompok teroris itu tumbuh.
“ISIS dan Salafi telah melancarkan aksi-aksi teror baru dan memasuki fase baru dalam membantai rakyat Yaman dan Lebanon. Warga tidak berdosa kedua negara itu mereka bantai di masjid-masjid dan tempat-tempat keramaian,” ujarnya.
Larijani juga menyinggung aksi teror Jumat malam di ibukota Perancis dan menuturkan, “Kelompok Takfiri ISIS dan Salafi di Paris melakukan aksi teror brutal dan aksi semacam ini layak dikecam, sebagaimana sudah dilakukan oleh para pejabat Iran.”
Ia menambahkan, “Para teroris sedang berusaha menciptakan kevakuman kekuatan di Irak dan Suriah serta beberapa negara lain, sehingga bisa mengejar ambisi-ambisi anti-kemanusiaannya.”
Lebih lanjut Larijani menjelaskan, “Para teroris di Irak ingin memecah belah negara itu, di Yaman, kejahatan-kejahatan yang dilakukan Saudi juga untuk menciptakan kekosongan, sehingga ISIS bisa dipindahkan ke negara itu, yang sebelumnya diisi oleh Al Qaeda.”
Ia menegaskan, “Aksi-aksi teroris itu didukung negara-negara Arab kawasan yang di negaranya sama sekali tidak mengenal kebebasan dan demokrasi, namun terus mengklaim dukungannya untuk membela hak-hak rakyat.”
Iran: Pemilu Merupakan Solusi Efektif untuk Akhiri Konflik Suriah
Seorang pejabat senior Iran menyatakan penyelenggaraan pemilu yang demokratis di Suriah adalah solusi efektif untuk mengakhiri empat setengah tahun konflik di negara Arab itu.
"Menggelar pemilu membutuhkan persiapan termasuk diakhirinya perang, kontrol perbatasan dan pemilahan kelompok oposisi dari kelompok teroris," kata Wakil Menteri Luar Negeri Iran untuk Arab dan Afrika Hossein Amir-Abdollahian, pada Senin (16/11/2015).
Ditambahkannya bahwa Presiden Suriah Bashar al-Assad adalah "presiden sah" Suriah, dan menekankan bahwa proses politik tidak harus memutuskan apakah dia bisa ikut dalam pemilu mendatang.
Menurutnya, itu semua terserah kepada Assad untuk memutuskan apakah ia akan ikut dalam pemilu, seraya mengatakan "itu adalah hak rakyat Suriah untuk memutuskan apakah akan memilihnya atau tidak."
Amir-Abdollahian, yang menghadiri perundingan membahas Suriah, pada hari Sabtu di ibukota Austria, Wina, sebagai delegasi Iran, menilai pertemuan tersebut positif namun menekankan bahwa para peserta memiliki pandangan yang berbeda dalam masalah ini.
Putaran terbaru perundingan Suriah yang digelar pada tanggal 14 November merupakan kelanjutan dari perundingan serupa pada 30 Oktober di ibukota Austria, dihadiri perwakilan dari 17 negara, termasuk Iran, serta utusan dari PBB dan Uni Eropa.
Pada akhir putaran perundingan kedua itu, PBB merilis pernyataan bersama atas nama peserta, dan menegaskan Suriah harus membentuk pemerintahan transisi dalam enam bulan mendatang serta menggelar pemilu dalam 18 bulan kemudian.(
Iran Mulai Manuver Militer AD di Timur Laut Negara Itu
Tahap ketiga manuver militer Muhammad Rasulullah Saw Angkatan Darat Iran, hari ini Selasa (17/11) dimulai di Timur Laut Iran.
Brigjen Ahmad Reza Pourdastan, Komandan AD Iran (17/11) mengumumkan, “Manuver militer dua hari di Torbat Jam, pada tahap aslinya, seiring dengan penembakan artileri berat, unit lapis baja dan infanteri, tembakan udara dan darat ke posisi musuh, menandai dimulainya operasi pertahanan darat.”
Ia menambahkan, “Operasi helikopter dan anti-helikopter serta operasi perang baru oleh unit tempur terkini, Divisi 177, termasuk program tahap ketiga manuver Muhammad Rasulullah Saw, AD Iran.”
Komandan AD Iran menjelaskan, “Manuver ini digelar dalam dua arah dan terkontrol dengan menggunakan perlengkapan dan senjata-senjata produk dalam negeri di wilayah Timur Laut Iran.”
Menurut Pourdastan, manuver militer Muhammad Rasulullah Saw bersandar pada tiga strategi, meningkatkan kemampuan tempur, mencapai kesiapan pertahanan dan deterensi dengan arahan, serta pengawasan dan perencanaan pangkalan Timur Laut, AD Iran.
Rouhani: ISIS Ingin Sebarkan Islamphobia
Presiden Republik Islam Iran, Hassan Rouhani mengatakan, teroris ISIS berusaha menisbatkan dirinya dengan Islam, padahal tujuan mereka adalah untuk menciptakan gelombang Islamphobia. Padahal menurut Rouhani, Islam adalah agama yang menentang keras aksi-aksi terorisme.
Saat berbicara di sidang Dewan Tinggi Revolusi Budaya Selasa (17/11) sore, Rouhani menandaskan, “Islam adalah agama rahmat dan perdamaian. Oleh karena itu, jangan biarkan aksi-aksi seperti ini khususnya di Eropa dan Amerika Serikat yang menjadi tempat berteduh sejumlah besar umat Muslim, memicu eskalasi Islamphobia.”
Presiden Iran menambahkan, “Sangat disayangkan anak-anak, perempuan dan warga sipil yang tak berdosa menjadi korban utama aksi terorisme dan sangat penting dibentuk persatuan serta tekad global untuk memerangi kejahatan seperti ini.”
Seraya mengisyaratkan bahwa Republik Islam Iran selama bertahun-tahun menekankan pentingnya perang global terhadap fenomena buruk terorisme di tingkat dunia, Rouhani mengungkapkan, “Iran sebagai negara yang menjadi korban terorisme, mengutuk aktivitas terorisme dan pembantaian manusia tak berdosa serta serius memerangi aktivitas terorisme.”
Presiden Iran juga menegaskan urgensitas perang lebih serius terhadap terorisme. “Harus diselidiki dari mana ISIS mendapat suplai dana dan senjata guna melangsungkan aksi terornya,” papar Rouhani.
Iran-Rusia Perkuat Kerjasama Sains dan Teknologi
Sebuah delegasi Rusia tiba di Tehran untuk membahas mekanisme perluasan kerjasama dengan Republik Islam Iran di bidang sains dan teknologi.
Deputi Urusan Internasional Kepresidenan Iran di Bidang Sains dan Teknologi, Ali Mortaza Birang pada Selasa (17/11/2015) mengatakan, rombongan yang berjumlah tujuh orang itu dipimpin langsung oleh wakil perdana menteri Rusia dan mereka datang untuk mengikuti pertemuan kedua Komisi Tinggi Kerjasama Teknologi Iran-Rusia.
“Bersamaan dengan pertemuan itu, Iran dan Rusia akan menggelar pertemuan komisi kerjasama di bidang antariksa, nano teknologi, bioteknologi dan energi,” tambahnya.
Pertemuan pertama Komisi Tinggi Kerjasama Teknologi Iran-Rusia digelar di Moskow pada akhir musim panas 2015. Pertemuan itu dihadiri oleh Sorena Sattari, Wakil Presiden Iran bidang sains dan teknologi.
Hodhod 3, Drone Multirotor Iran, Mulai Diterbangkan
Pesawat tanpa awak “Hodhod 3” buatan para pakar dan peneliti Iran akan mulai diterbangkan di wilayah udara negara itu.
IRNA (17/11) melaporkan, pesawat tanpa awak VTOL (lepas landas dan mendarat secara vertikal) Hodhod dilengkapi tiga kamera pengintai dan mampu melakukan lepas landas juga pendaratan secara vertikal tanpa landasan.
Drone multifungsi termasuk, pengintaian dan pengawasan, penyelamatan dan pemotretan akan dipamerkan hari ini, Selasa (17/11) dengan dihadiri oleh Sorena Sattari, Wakil Presiden Iran urusan sains dan teknologi.
Mostafa Hassan Panah, Juru Bicara perusahaan berbasis sains, Fateh Aseman Sharif, terkait karakteristik drone Hodhod 3 kepada IRNA menuturkan, “Desain dan produksi drone ini dimulai akhir tahun lalu, dan pengerjaannya selesai dalam waktu delapan bulan.”
Hassan Panah menambahkan, “Hodhod 3 adalah sebuah multirotor elektronik (memiliki baling-baling multi) tanpa awak yang mampu mengangkut beban seberat tiga kilogram. Beban itu dapat berupa berbagai jenis kamera infra merah atau kamera thermal atau beban-beban lainnya.”
Jubir perusahaan Fateh Aseman Sharif menyebut suaranya yang rendah dan kontinuitas terbang yang tinggi, sebagai karakteristik lain drone produk Iran itu.
Tayangan Perdana Animasi Princess of Rome, Ibu Imam Mahdi af di Tehran
Film animasi Princess of Rome karya sutradara Hadi Mohammadian mendapat sambutan luar biasa dari warga Tehran. Film yang mengisahkan tentang putri Roma beragama Kristen dan keturunan Syam’un, pengikut Nabi Isa as yang dalam sejarah kemudian menikah dengan Imam Hasan Askari as dan darinya lahir Imam Mahdi af akan ditayangkan di seluruh Iran pekan ini.
Menurut laporan FNA, musim gugur merupakan musim yang tepat untuk menayangkan film-film Iran bertema keluarga dan anak-anak. Terlebih lagi berseiringan dengan masa masuk sekolah baik untuk pelajar sekolah dasar hingga menengah dan juga mahasiswa. Sayangnya, biasanya penayangan film-film bertema keluarga dan anak-anak hanya berlangsung selama dua pekan atau maksimal tiga pekan. Kenyataan ini tidak memberi kesempatan masyarakat untuk menyaksikan film-film tersebut dan akibatnya karya-karya sineas Iran ini tidak begitu populer.
Sejak Rabu lalu (4/11) film animasi “Princess of Rome” ditayangkan di bioskop-bioskop Tehran. Kuatnya plot cerita dan kandungannya disertai animasi yang menarik berhasil menarik perhatian anak-anak. Sementara film Muhammad Rasulullah Saw setelah lewat dua bulan sepuluh hari dari penayangannya masih tetap mampu menarik para penonton memenuhi gedung-gedung bioskop.
Gholam Reza Faraji, Direktur Penayangan Bidang Budaya Lembaga Dakwah Islam terkait penjualan film “Princess of Rome” mengatakan, “Penjualan film ini sangat bagus. Selama bertahun-tahun film animasi belum pernah mendapatkan sambutan seperti ini. Pemasukan film ini hingga hari Rabu mencapai 7 juta 800 ribu Toman (78 juta Riyal) dan hari Kamis 13 juta Toman (130 juta Riyal).”
Terkait gedung bioskop yang menayangkan film ini, ia mengatakan, “Ada 10 gedung bioskop yang dikhususkan hanya untuk penayangan film ini. Mengingat sambutan para penonton luar biasa, sejumlah gedung amphiteater sekolah juga menayangkan film ini hanya setengah hari agar film ini bisa ditayangkan secara penuh dan disaksikan oleh para pelajar.”
Terkait penayangan di seluruh Iran, Faraji mengatakan, “Film “Princess of Rome” akan ditayangkan mulai hari Sabtu (7/11) secara serempak di seluruh negeri. Dan prediksi kami terkait penjualan film ini akan sangat bagus.”
Amir Qotbi, Direktur Penayangan Filmiran dalam wawancara dengan wartawan Fars terkait penjualan film “Chaharshambe 19 Ordebehest” mengatakan, “ film Chaharshambe 19 Ordebehest ditayangkan selama 9 malam di Tehran dan berhasil meraup 165 juta Toman (1 milyar 650 juta Riyal). Selama 3 hari yang lalu film ini ditayangkan di seluruh negeri dan meraih keuntungan 20 juta Toman (200 juta Riyal).”
Ia mengisyaratkan penayangan film ini Kamis malam, (7/11) di Tehran mencapai penjualan 34 juta Toman (340 juta riyal) di 18 bioskop.
Sementara itu, sejumlah direktur Nourtaban berada di luar negeri untuk melakukan koordinasi terkait penayangan film Muhammad Rasulullah Saw. Namun direktur kantor penayangan dalam wawancaranya dengan wartawan Fars mengatakan, “Penjualan film Muhammad Rasulullah Saw Kamis malam berhasil meraup 75 juta Toman (750 juta Riyal) dan selama 3 hari yang lalu penjualannya sudah melewati 12 milyar Toman. Namun jumlah total secara detil belum diketahui terutama dari daerah-daerah.
Ali Shabani direktur penayangan kantor media filmsazan terkait penjualan film “360 Darajeh” dan “Pedar-e An Digari” menjelaskan, “Penjualan film 360 Darajeh mencapai 410 juta Toman (4.1 milyar Riyal) dimana di untuk Tehran mencapai 330 juta Toman (3.3 milyar Riyal) dan di kota-kota daerah mencapai 80 juta Toman (800 juta Riyal). Film “Pedar-e An Digari” di Tehran mencapai 130 juta Toman (1.3 milyar Riyal) dan akan ditayangkan minggu ini di kota-kota lainnya.”
Nematzadeh: Iran Tempat Paling Menjanjikan bagi Investasi
Menteri Industri, Pertambangan dan Perdagangan Republik Islam Iran, Mohammad Reza Nematzadeh menyabut Iran sebagai tempat paling menjanjikan bagi investasi asing.
Mohammad Reza Nematzadeh saat diwawancarai IRNA menekankan, “Republik Islam Iran mengingat posisi regional dan internasional, merupakan tempat paling tepat bagi investasi asing dan negara serta perusahaan besar jangan sampai kehilangan peluang untuk menanam investasinya di Iran.”
Seraya mengisyaratkan kunjungan berbagai delegasi perdagangan dan industri berbagai negara ke Iran, Nematzadeh menambahkan, “Delegasi perdagangan yang berkunjung ke Tehran tengah mengkaji kondisi Iran untuk menanam investasi atau memperluas kerjasama yang telah ada.”
“Tak lama setelah dimulainya kunjungan delegasi asing ke Iran, telah ada perundingan dengan lebih dari 20 delegasi ekonomi dan kondisi Republik Islam Iran secara transparan dipaparkan kepada mereka,” ungkap Nematzadeh.