
کمالوندی
Tafsir Al-Quran, Surat Ar-RaÔÇÖd ayat 27-28
Ayat ke 27
 
┘ê┘Ä┘è┘Ä┘é┘Å┘ê┘ä┘ŠϺ┘ä┘æ┘ÄÏ░┘É┘è┘å┘Ä ┘â┘Ä┘ü┘ÄÏ▒┘Å┘êϺ ┘ä┘Ä┘ê┘Æ┘ä┘ÄϺ Ïú┘Å┘å┘ÆÏ▓┘É┘ä┘Ä Ï╣┘Ä┘ä┘Ä┘è┘Æ┘ç┘É Ïó┘Ä┘è┘ÄÏ®┘î ┘à┘É┘å┘Æ Ï▒┘ÄÏ¿┘æ┘É┘ç┘É ┘é┘Å┘ä┘Æ ÏÑ┘É┘å┘æ┘Ä Ïº┘ä┘ä┘æ┘Ä┘ç┘Ä ┘è┘ÅÏÂ┘É┘ä┘æ┘Å ┘à┘Ä┘å┘Æ ┘è┘ÄÏ┤┘ÄϺÏí┘Å ┘ê┘Ä┘è┘Ä┘ç┘ÆÏ»┘É┘è ÏÑ┘É┘ä┘Ä┘è┘Æ┘ç┘É ┘à┘Ä┘å┘Æ Ïú┘Ä┘å┘ÄϺϿ┘Ä (27)
 
Artinya:
Orang-orang kafir berkata: "Mengapa tidak diturunkan kepadanya (Muhammad) tanda (mukjizat) dari Tuhannya?" Katakanlah: "Sesungguhnya Allah menyesatkan siapa yang Dia kehendaki dan menunjuki orang-orang yang bertaubat kepada-Nya". (13: 27)
 
Jelas bahwa siapa saja yang mengaku diri sebagai nabi dan utusan Allah,ia pasti akan membawa bukti yang menguatkan pengakuannya yang disebut dengan mukjizat. Dengan mukjizat itu dia dapat membuktikan kebenaran pengakuannya sebagai nabi dan bahwa semua yang ia sampaikan berasal dari Allah. Akan tetapi hal itu bukan berarti bahwa para nabi harus menuruti setiap permintaan dan tuntutan kaumnya. Sebab sebagian orang datang meminta Nabi Muhammad Saw dan mengatakan bahwa dirinya hanya akan beriman jika beliaumenunjukkan perkara yang aneh dan ajaib kepadanya. Jika Nabi Saw harus memenuhi setiap permintaan kaumnya yang seperti ini, maka kekacauanlah yang akan terjadi.
 
Orang yang berakal dan mencari kebenaran, akan langsung meyakini pengakuan para nabi yang datang dengan membawa mukjizat, dan tidak akan pernah mengajukan permintaan yang aneh-aneh. Sementara mereka yang ingkar dan hanya bermain-main akan mengumbar tuntutan agar nabi menunjukkan puluhan mukjizat, meski demikian, mereka tidak akan pernah beriman.
 
Al-Quran adalah kitab suci yang diturunkan Allah kepada umat manusia. Kitab suci ini adalah mukjizat abadi Nabi Muhammad Sawyang mengandung ajaran dan hikmah yang sangat tinggi. Hal itu cukup menjadi petunjuk bahwa al-Quran bukan buatan manusia, tetapi wahyu yang turun dari Allah Swt. Sayangnya, masih banyak yang mengingkari kebenaran mukjizat ini. Sikap keras kepala mereka dan keengganan menerima kandungan kitab suci ini telah menjerumuskan mereka ke dalam kesesatan yang nyata.
 
Mereka yang tidak menggunakan akal dan logika sehat telah terkena penyakit kejiwaan yang parah, sehingga merasa terganggu karena mendengar bacaan ayat-ayat suci al-Quran. Keadaan mereka tak jauh berbeda dengan bangkai yang bau busuknya semakin menyengat ketika terkena siraman air hujan. Padahal jika air hujan itu mengenai tanah yang subur, maka tumbuhan dan aneka buah-buahanlah yang bakal dihasilkannya. Wahyu ilahi dan ajaran nabi ibarat air hujan yang datang membawa rahmat dan berkah bagi bumi.
 
Ungkapan yang menyebutkan bahwa Allah menyesatkan siapa saja yang Dia kehendaki tidak berarti Allah ingin menyengsarakan manusia dengan menyesatkannya. Kesesatan itu terjadi karena orang-orang sesat itu menolak kebenaran dan menentang bimbingan yang diberikan Allah lewat para nabi-Nya. Akibat penentangan itu, mereka tidak mendapatkan hidayah ilahi. Ayat tadi menjelaskan pula adanya kelompok lain yang memperoleh rahmat dan kasih Allah karena mereka bertaubat dan kembali kepadaNya.
 
Dari ayat tadi terdapat dua pelajaran yang dapat dipetik:ÔÇÄ
1. Masalah terpenting berkaitan dengan hidayah seseorang dan kesesatannya ada pada sikap orang itu dalam menghadapi kebenaran, bukan pada jumlah mukjizat yang disaksikannya.
2. Sudah menjadi sunnatullah bahwa Dia akan memberikan petunjuk kepada semua hamba-Nya. Akan tetapi orang-orang yang memilih jalan menyimpang, maka dia tidak akan mendapatkan petunjuk dari Allah dan akan jauh dari kebenaran.
 
Ayat ke 28
 
Ϻ┘ä┘æ┘ÄÏ░┘É┘è┘å┘Ä Ïó┘Ä┘à┘Ä┘å┘Å┘êϺ ┘ê┘ÄϬ┘ÄÏÀ┘Æ┘à┘ÄϪ┘É┘å┘æ┘Å ┘é┘Å┘ä┘Å┘êÏ¿┘Å┘ç┘Å┘à┘Æ Ï¿┘ÉÏ░┘É┘â┘ÆÏ▒┘É Ïº┘ä┘ä┘æ┘Ä┘ç┘É Ïú┘Ä┘ä┘ÄϺ Ï¿┘ÉÏ░┘É┘â┘ÆÏ▒┘É Ïº┘ä┘ä┘æ┘Ä┘ç┘É Ï¬┘ÄÏÀ┘Æ┘à┘ÄϪ┘É┘å┘æ┘ŠϺ┘ä┘Æ┘é┘Å┘ä┘Å┘êÏ¿┘Å (28)
 
Artinya:
(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.(13: 28)
 
Ayat ini masih melanjutkan pembahasan ayat sebelumnya yang menyebutkan bahwa Allah memberikan hidayah-Nya kepada mereka yang mencari kebenaran. Pada ayat ke-28 ini, Allah Swt berfirman bahwa para pencari kebenaran yang akan memperoleh hidayah adalah mereka yang setelah keimanan memperoleh ketenangan dan ketenteraman jiwa. Sebab mengingat Allah membuat hati tenteram. Ketenangan mengingat Allah adalah ketenangan hakiki yang tidak ada tandingannya.
 
Mengingat Allah yang dimaksudkan dalam ayat tadi selain menyebutnya lewat lisan dalam shalat dan doa, juga mengingat-Nya dalam semua kondisi dan keadaan, khususnya kala seseorang menghadapi masalah atau berhadapan dengan perbuatan dosa. Mengingat kenikmatan dan anugerah Allah akan membuat orang bersyukur. Sedangkan mengingat kekuatan, kemurahan, dan pengampunan Allah akan membuat kita optimis dan memberikan kekuatan dalam menghadapi setiap masalah.
 
Satu hal yang perlu dicatat bahwa mereka yang memperoleh ketentraman dengan mengingat Allah adalah orang-orang yang kala mendengar nama Allah merasakan getaran ketundukan di hatinya. Getaran itu muncul karena ia menyadari dengan benar keagungan dan kebesaran Allah yang tak terbatas. Dalam suratal-Anfal Allah Swt berfirman,"Sesungguhnya orang-orang mukmin adalah yang jika disebut nama Allah bergetar hati mereka."
 
Orang-orang dengan sifat seperti itu ibarat anak-anak yang saleh dan merasa tentram saat berharap kepada kedua orang tuanya. Mereka tidak merasa sendirian dalam menghadapi masalah kehidupan. Meski demikian, mereka tetap menaruh penghormatan besar kepada kedua orang tua dan tidak akan mendurhakai mereka. Imam Ali Zainal Abidin as dalam salah satu doa bulan Ramadhan menyebut zikir sebagai penenang jiwa. Beliau berkata, "Ya Allah, setiap kali aku mengingat kemurahan dan kemuliaan-Mu, aku merasa optimis dan tenang."
 
Di dunia saat ini, manusia menghadapi masalah depresi dan kegundahan jiwa. Kondisi ini muncul karena jauh dari Allah dan zikir. Masalah kejiwaan seperti ini jarang ditemukan di masyarakat yang menjunjung tinggi keimanan dan spiritualitas.
 
Dari ayat tadi terdapat dua pelajaran yang dapat dipetik:ÔÇÄ
1. Mengingat Allah tidak hanya dilakukan lewat lisan. Ketenangan hati diperlukan untuk memperoleh keimanan yang kuat.
2. Manusia saat ini lebih mengagungkan kekayaan dan kekuatan. Akibatnya, ia kehilangan ketenangan dan ketentraman jiwa. Hanya zikrullah yang dapat memberikan ketenteraman jiwa kepada manusia.(
Tafsir Al-Quran, Surat Ar-RaÔÇÖd Ayat 23-26
Ayat ke 23-24
 
ϼ┘Ä┘å┘æ┘ÄϺϬ┘Å Ï╣┘ÄÏ»┘Æ┘å┘ì ┘è┘ÄÏ»┘ÆÏ«┘Å┘ä┘Å┘ê┘å┘Ä┘ç┘ÄϺ ┘ê┘Ä┘à┘Ä┘å┘Æ ÏÁ┘Ä┘ä┘ÄÏ¡┘Ä ┘à┘É┘å┘Æ Ïó┘ÄÏ¿┘ÄϺϪ┘É┘ç┘É┘à┘Æ ┘ê┘ÄÏú┘ÄÏ▓┘Æ┘ê┘ÄϺϼ┘É┘ç┘É┘à┘Æ ┘ê┘ÄÏ░┘ÅÏ▒┘æ┘É┘è┘æ┘ÄϺϬ┘É┘ç┘É┘à┘Æ ┘ê┘ÄϺ┘ä┘Æ┘à┘Ä┘ä┘ÄϺϪ┘É┘â┘ÄÏ®┘Å ┘è┘ÄÏ»┘ÆÏ«┘Å┘ä┘Å┘ê┘å┘Ä Ï╣┘Ä┘ä┘Ä┘è┘Æ┘ç┘É┘à┘Æ ┘à┘É┘å┘Æ ┘â┘Å┘ä┘æ┘É Ï¿┘ÄϺϿ┘ì (23) Ï│┘Ä┘ä┘ÄϺ┘à┘î Ï╣┘Ä┘ä┘Ä┘è┘Æ┘â┘Å┘à┘Æ Ï¿┘É┘à┘ÄϺ ÏÁ┘ÄÏ¿┘ÄÏ▒┘ÆÏ¬┘Å┘à┘Æ ┘ü┘Ä┘å┘ÉÏ╣┘Æ┘à┘Ä Ï╣┘Å┘é┘ÆÏ¿┘Ä┘ë Ϻ┘äÏ»┘æ┘ÄϺÏ▒┘É (24)
 
Artinya:
(yaitu) surga 'Adn yang mereka masuk ke dalamnya bersama-sama dengan orang-orang yang saleh dari bapak-bapaknya, isteri-isterinya dan anak cucunya, sedang malaikat-malaikat masuk ke tempat-tempat mereka dari semua pintu. (13: 23)
 
(sambil mengucapkan): "Salamun 'alaikum bima shabartum". Maka alangkah baiknya tempat kesudahan itu.(13: 24)
 
Dalam pertemuan sebelumnya, telah dibahas karakteristik orang mukmin yang sejati. Salah satunya adalah sikap sabar mereka, baik dalam beribadah maupun dalam mengatasi persoalan masyarakat, khususnya kalangan fakir miskin. Orang mukmin yang sejati adalah manusia yang teguh dan tabah dalam menghadapi segala bentuk kesulitan dan cobaan. Dalam ayat di atas dinyatakan bahwa mereka yang sabar melangkah di jalan kebenaran akan masuk surga dan mendapat penghormatan dari para malaikat.
 
Tentu saja, orang-orang mulia seperti mereka lahir dan dibesarkan dari lingkungan keluarga yang suci dan islami. Selain itu, mereka juga amat bijaksana dalam memilih calon pasangan hidupnya yang layak. Mereka memilih calon pasangannya sesuai dengan tolak ukur yang diajarkan oleh agama. Begitu juga dengan anak-anak yang mereka lahirkan. Mereka senantiasa berusaha mendidik anak-anaknya menjadi insan mukmin dan bertakwa. Karena itu, wajar bila di Hari Kiamat kelak mereka sekeluarga sama-sama masuk surga. Tentu saja dengan catatan, bahwa semua anggota keluarga tergolong orang-orang yang saleh.
 
Di samping itu, menerima dan menaati pemimpin yang saleh merupakan juga salah satu persyaratan untuk bisa mencapai derajatmukmin. Sebagaimana yang dinyatakan oleh Rasulullah Saw dalam sabdanya, "Menaati Imam Ali dan para iman sesudahnya, bisa melapangkan jalan menuju surga."
 
Seperti yang diisyaratkan dalam ayat di atas, para malaikat tidak hanya mendoakan dan beristighfar bagi orang-orang mukmin di dunia saja, tapi kelak di hari kiamat, mereka juga akan menyambut dan melayani orang-orang mukmin.
 
Dari dua ayat tadi terdapat tiga pelajaran yang dapat dipetik:ÔÇÄ
1.Keluarga surga adalah keluarga yang seluruh anggotanya melangkah di jalan Allah. Mereka adalah keluarga yang rukun, hangat dan harmonis.
2.Sabar adalah sumber segala kesempurnaan. Sabar dalam menghadapi maksiat, sabar dalam mengamalkan ibadah, dan sabar dalam menghadapi musibah.
3.Mengucapkan salam saat hendak memasuki suatu ruangan atau pertemuan merupakan tradisi para malaikat.
 
Ayat ke 25
 
┘ê┘ÄϺ┘ä┘æ┘ÄÏ░┘É┘è┘å┘Ä ┘è┘Ä┘å┘Æ┘é┘ÅÏÂ┘Å┘ê┘å┘Ä Ï╣┘Ä┘ç┘ÆÏ»┘Ä Ïº┘ä┘ä┘æ┘Ä┘ç┘É ┘à┘É┘å┘Æ Ï¿┘ÄÏ╣┘ÆÏ»┘É ┘à┘É┘èϽ┘ÄϺ┘é┘É┘ç┘É ┘ê┘Ä┘è┘Ä┘é┘ÆÏÀ┘ÄÏ╣┘Å┘ê┘å┘Ä ┘à┘ÄϺ Ïú┘Ä┘à┘ÄÏ▒┘Ä Ïº┘ä┘ä┘æ┘Ä┘ç┘Å Ï¿┘É┘ç┘É Ïú┘Ä┘å┘Æ ┘è┘Å┘êÏÁ┘Ä┘ä┘Ä ┘ê┘Ä┘è┘Å┘ü┘ÆÏ│┘ÉÏ»┘Å┘ê┘å┘Ä ┘ü┘É┘è Ϻ┘ä┘ÆÏú┘ÄÏ▒┘ÆÏÂ┘É Ïú┘Å┘ê┘ä┘ÄϪ┘É┘â┘Ä ┘ä┘Ä┘ç┘Å┘à┘ŠϺ┘ä┘ä┘æ┘ÄÏ╣┘Æ┘å┘ÄÏ®┘Å ┘ê┘Ä┘ä┘Ä┘ç┘Å┘à┘Æ Ï│┘Å┘êÏí┘ŠϺ┘äÏ»┘æ┘ÄϺÏ▒┘É (25)
 
Artinya:
Orang-orang yang merusak janji Allah setelah diikrarkan dengan teguh dan memutuskan apa-apa yang Allah perintahkan supaya dihubungkan dan mengadakan kerusakan di bumi, orang-orang itulah yang memperoleh kutukan dan bagi mereka tempat kediaman yang buruk (Jahannam).(13: 25)
 
Dalam ayat-ayat sebelumnya, al-Quran memberitakan tentang ciri-ciri orang mukmin dan saleh. Namun di ayat 25 ini, al-Quran menuturkan tentang sekelompok manusia yang melanggar janji Ilahi. Mereka memutus hubungan dengan orang-orang yang saleh dan suci, lantas menjalin hubungan dengan orang-orang yang dibenci oleh Allah. Orang-orang hina semacam itu, niscaya telah menjauhkan diri dari Tuhannya dan telah kehilangan esensi kemanusiaannya. Karena itu, mereka melakukan segala tindakan yang menyebabkan munculnya kerusakan dan kemaksiatan di tengah-tengah umat manusia. Mereka sejatinya telah menjauhkan dirinya dari rahmat Ilahi baik di dunia maupun di akhirat.
 
Berdasarkan penegasan hadis-hadis Rasulullah Saw, menjaga hubungan dan mengatasi persoalan keluarga dan sanak saudara merupakan salah satu perkara yang senantiasa dianjurkan oleh Allah Swt. Umumnya, mereka yang tidak peduli dengan ajaran agama, mereka juga abai terhadap keluarga dan orang-orang di sekitarnya.
 
Dari ayat tadi terdapat dua pelajaran yang dapat dipetik:ÔÇÄ
1.Jalan kebenaran dan kebatilan akan makin mudah dikenali dengan cara membandingkan akibat yang diterima oleh orang-orang mukmin dan orang-orang yang durhaka.
2.Memisahkan diri dari Allah dan agama-Nya, merupakan titik awal segala bentuk penyimpangan dan kemaksiatan.
 
Ayat ke 26
 
Ϻ┘ä┘ä┘æ┘Ä┘ç┘Å ┘è┘ÄÏ¿┘ÆÏ│┘ÅÏÀ┘ŠϺ┘äÏ▒┘æ┘ÉÏ▓┘Æ┘é┘Ä ┘ä┘É┘à┘Ä┘å┘Æ ┘è┘ÄÏ┤┘ÄϺÏí┘Å ┘ê┘Ä┘è┘Ä┘é┘ÆÏ»┘ÉÏ▒┘Å ┘ê┘Ä┘ü┘ÄÏ▒┘ÉÏ¡┘Å┘êϺ Ï¿┘ÉϺ┘ä┘ÆÏ¡┘Ä┘è┘ÄϺϮ┘É Ïº┘äÏ»┘æ┘Å┘å┘Æ┘è┘ÄϺ ┘ê┘Ä┘à┘ÄϺ Ϻ┘ä┘ÆÏ¡┘Ä┘è┘ÄϺϮ┘ŠϺ┘äÏ»┘æ┘Å┘å┘Æ┘è┘ÄϺ ┘ü┘É┘è Ϻ┘ä┘ÆÏó┘ÄÏ«┘ÉÏ▒┘ÄÏ®┘É ÏÑ┘É┘ä┘æ┘ÄϺ ┘à┘ÄϬ┘ÄϺÏ╣┘î (26)
 
Artinya:
Allah meluaskan rezeki dan menyempitkannya bagi siapa yang Dia kehendaki. Mereka bergembira dengan kehidupan di dunia, padahal kehidupan dunia itu (dibanding dengan) kehidupan akhirat, hanyalah kesenangan (yang sedikit).(13: 26)
 
Melanjutkan penjelasan mengenai akibat yang diterima oleh orang-orang saleh dan orang-orang yang durhaka, ayat ini menegaskan bahwa balasan yang diterima dua kelompok manusia tersebut baik di dunia maupun akhirat kelak, berdasarkan perhitungan ilahi yang tepat dan sempurna. Allah Swt berdasarkan aturan hukum ilahi, akan memberi atau mencabut rezeki-Nya. Tentu saja rezeki yang diterima oleh orang-orang kafir di dunia tidak ada artinya dibanding rezeki orang-orang mukmin di akhirat. Karena itu, jangan pernah membandingkan apa yang diterima di dunia oleh kedua golongan ini. Karena segala nikmat dan musibah di dunia ini hanya bersifat sementara dan fana.
 
Dengan demikian, jangan pernah kita merasa puas dan gembira secara berlebihan saat rezeki datang melimpah. Sebalinya, di saat duka dan kekurangan rezeki, jangan pernah merasa putus asa dan terlarut dalam kesusahan. Ketahuilah bahwa Allah Swt Maha Bijaksana. Dunia hanyalah ranah ujian dan cobaan. Sedang Akhirat adalah ranah balasan.
 
Dari ayat tadi terdapat dua pelajaran yang dapat dipetik:ÔÇÄ
1.Rezeki ada di tangan Allah Swt. Rezeki tidak diperoleh lewat cara-cara batil seperti melanggar janji, kikir, dan tamak.
2.Dunia adalah alam yang fana dan sementara. Betapa banyak manusia yang tertipu dengan keindahan lahir dunia. Karena itu, kita mesti waspadadengan godaan di dunia ini.
Tafsir Al-Quran, Surat Ar-RaÔÇÖd Ayat 20-22
Ayat ke 20-21
 
Ϻ┘ä┘æ┘ÄÏ░┘É┘è┘å┘Ä ┘è┘Å┘ê┘ü┘Å┘ê┘å┘Ä Ï¿┘ÉÏ╣┘Ä┘ç┘ÆÏ»┘É Ïº┘ä┘ä┘æ┘Ä┘ç┘É ┘ê┘Ä┘ä┘ÄϺ ┘è┘Ä┘å┘Æ┘é┘ÅÏÂ┘Å┘ê┘å┘Ä Ïº┘ä┘Æ┘à┘É┘èϽ┘ÄϺ┘é┘Ä (20) ┘ê┘ÄϺ┘ä┘æ┘ÄÏ░┘É┘è┘å┘Ä ┘è┘ÄÏÁ┘É┘ä┘Å┘ê┘å┘Ä ┘à┘ÄϺ Ïú┘Ä┘à┘ÄÏ▒┘Ä Ïº┘ä┘ä┘æ┘Ä┘ç┘Å Ï¿┘É┘ç┘É Ïú┘Ä┘å┘Æ ┘è┘Å┘êÏÁ┘Ä┘ä┘Ä ┘ê┘Ä┘è┘ÄÏ«┘ÆÏ┤┘Ä┘ê┘Æ┘å┘Ä Ï▒┘ÄÏ¿┘æ┘Ä┘ç┘Å┘à┘Æ ┘ê┘Ä┘è┘ÄÏ«┘ÄϺ┘ü┘Å┘ê┘å┘Ä Ï│┘Å┘êÏí┘Ä Ïº┘ä┘ÆÏ¡┘ÉÏ│┘ÄϺϿ┘É (21)
 
Artinya:
(yaitu) orang-orang yang memenuhi janji Allah dan tidak merusak perjanjian. (13: 20)
 
Dan orang-orang yang menghubungkan apa-apa yang Allah perintahkan supaya dihubungkan, dan mereka takut kepada Tuhannya dan takut kepada hisab yang buruk. (13: 21)
 
Dalam pembahasan yang lalu telah kita katakan bahwa al-Quran menyerupakan orang mukmin sebagai orang yang melihat, dan orang yang kafir sebagai orang yang buta, dan menyebut pula orang-orang beriman sebagai orang-orang yang berakal. Dalam melanjutkan ayat yang telah lalu, ayat ini masih berbicara tentang sifat orang-orang beriman dengan mengatakan bahwa memenuhi janji, itupan janji kepad Allah Swt, adalah sifat terpenting orang-orang berakal. Mereka tidak pernah melanggar perjanjian yang telah mereka buat dengan Allah Swt, baik perjanjian-perjanjian yang bersifat teoritis, seperti penerimaan kebenaran dan penegakan keadilan, maupun perjanjian-perjanjian logis seperti keyakinan kepada asal dan hari akhir (ma'ad), demikian pula perjanjian-perjanjian syar'i, seperti penjagaan masalah halal dan haram.
 
Salah satu perjanjian terpenting dengan Allah Swt ialah penentangan kepada para penguasa yang tak layak, sebaliknya mendukung dan mentaati para pemimpin suci dan pilihan Ilahi. Allah Swt menekankan bahwa kepemimpinan adalah hak orang-orang yang suci dan cinta keadilan. Allah juga memperingatkan bahwa hendaknya mereka tidak memberi peluang kepada orang-orang zalim untuk berkuasa. Berkenaan dengan hal ini Allah Swt berfirman dalam surat al-Baqarah ayat 124 yang artinya bahwa "Janji-ku ini tidak akan berlaku bagi orang-orang yang zalim".
 
Ciri-ciri lain orang-orang beriman dan berakal ialah menjaga ikatan keluarga dan persaudaraan seagama, dimana Allah Swt telah memberikan penekanan yang sangat tegas dalam hal ini. Di antaranya ialah penjagaan hubungan yang baik dengan sesama mukmin di tengah masyarakat yang disebut oleh al-Quran sebagai saudara-saudara seiman, juga penjagaan tali hubungan kekeluargaan atau silaturahmi, yang memberikan semacam hubungan emosional dan ekonomi untuk membantu mengatasi keperluan-keperluan mereka.
 
Satu lagi ciri-ciri orang-orang beriman ialah takut kepada perhitungan amal dan Allah Swt. Rasa takut kepada Allah Swt muncul di dalam hati, yang timbul dari keyakinan mendalam orang yang berilmu dan berpengetahuan serta yakin akan keagungan dan kebesaran Allah Swt.
 
Dari dua ayat tadi terdapat dua pelajaran yang dapat dipetik:ÔÇÄ
1. Penghormatan kepada perjanjian dan kesepakatan-kesepakatan sosial, merupakan salah satu ciri manusia beriman dan berakal.
2. Penjagaan keberlangsungan hubungan kekeluargaan atau silaturahmi, dan pemberian bantuan kepada mereka untuk mengatasi kesulitan yang dihadapi, adalah sesuatu yang sangat ditekankan dalam agama Islam.
 
Ayat ke 22
 
┘ê┘ÄϺ┘ä┘æ┘ÄÏ░┘É┘è┘å┘Ä ÏÁ┘ÄÏ¿┘ÄÏ▒┘Å┘êϺ ϺϿ┘ÆÏ¬┘ÉÏ║┘ÄϺÏí┘Ä ┘ê┘Äϼ┘Æ┘ç┘É Ï▒┘ÄÏ¿┘æ┘É┘ç┘É┘à┘Æ ┘ê┘ÄÏú┘Ä┘é┘ÄϺ┘à┘Å┘êϺ Ϻ┘äÏÁ┘æ┘Ä┘ä┘ÄϺϮ┘Ä ┘ê┘ÄÏú┘Ä┘å┘Æ┘ü┘Ä┘é┘Å┘êϺ ┘à┘É┘à┘æ┘ÄϺ Ï▒┘ÄÏ▓┘Ä┘é┘Æ┘å┘ÄϺ┘ç┘Å┘à┘Æ Ï│┘ÉÏ▒┘æ┘ïϺ ┘ê┘ÄÏ╣┘Ä┘ä┘ÄϺ┘å┘É┘è┘ÄÏ®┘ï ┘ê┘Ä┘è┘ÄÏ»┘ÆÏ▒┘ÄÏí┘Å┘ê┘å┘Ä Ï¿┘ÉϺ┘ä┘ÆÏ¡┘ÄÏ│┘Ä┘å┘ÄÏ®┘É Ïº┘äÏ│┘æ┘Ä┘è┘æ┘ÉϪ┘ÄÏ®┘Ä Ïú┘Å┘ê┘ä┘ÄϪ┘É┘â┘Ä ┘ä┘Ä┘ç┘Å┘à┘Æ Ï╣┘Å┘é┘ÆÏ¿┘Ä┘ë Ϻ┘äÏ»┘æ┘ÄϺÏ▒┘É (22)
 
Artinya:
Dan orang-orang yang sabar karena mencari keridhaan Tuhannya, mendirikan shalat, dan menafkahkan sebagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka, secara sembunyi atau terang-terangan serta menolak kejahatan dengan kebaikan; orang-orang itulah yang mendapat tempat kesudahan (yang baik). (13: 22)
 
Di antara ciri-ciri orang-orang beriman dan berakal ialah sabar dan teguh dalam menghadapi kesulitan dan dalam melaksanakan perintah serta taklif Ilahi. Dalam kesabaran tersebut mereka hanya mengharapkan keridhaan dan inayah Allah Swt. Tentu saja sabar di atas jalan Allah Swt, tidak akan terjadi tanpa keteguhan dalam pelaksanaan ibadah, terutama salat. Untuk itu, di tempat lain, al-Quran mengatakan, ( ┘ê┘ÄϺÏ│┘ÆÏ¬┘ÄÏ╣┘É┘è┘å┘Å┘êϺ┘Æ Ï¿┘ÉϺ┘äÏÁ┘æ┘ÄÏ¿┘ÆÏ▒┘É ┘ê┘ÄϺ┘äÏÁ┘æ┘Ä┘äϺ┘ÄÏ®┘É) "Mintalah pertolongan dengan bersabar dan melaksanakan shalat."
 
Membantu kaum miskin dengan bantuan-bantuan yang sesuai dengan kesulitan yang mereka hadapi juga merupakan sifat mulia seorang mukmin, yang melakukan semua itu baik secara sembunyi-sembunyi maupun secara terbuka. Sifat lain yang disebut pula dalam ayat ini dan dari segi moral dan sosial memiliki posisi penting dan berpengaruh ialah menghapus kejahatan dengan kebaikan. Yang dimaksud dengan menghapus kejahatan dengan kebaikan ialah jika seorang mukmin berbuat sesuatu yang tidak baik kepada kita, maka kita mengabaikannya bahkan hendaknya kita memaafkan dan tidak membalas dendam. Sedangkan berkenaan dengan orang zalim dan jahat, maka kita harus bersikap tegas dan serius. Jika tidak demikian, maka mereka akan semakin berani melakukan kejahatan dan akan mengulangi lagi perbuatannya itu.
 
Dari ayat tadi terdapat tiga pelajaran yang dapat dipetik:ÔÇÄ
1. Islam adalah agama yang lengkap dan sempurna, yang memperhatikan berbagai dimensi kehidupan individu, sosial, emosional, moral dan masalah-masalah politik.
2. Agama Islam menekankan kepada para pengikutnya untuk memperhatikan hubungannya dengan Allah, akan tetapi harus pula dengan memperhatikan hubungan baik dengan sesama manusia. Jika tidak demikian, maka agama seseorang tidak akan sempurna.
3. Kehidupan yang baik di dunia dan akherat adalah untuk orang-orang beriman.
Tafsir Al-Quran, Surat Ar-RaÔÇÖd Ayat 17-19
Ayat ke 17
 
Ïú┘Ä┘å┘ÆÏ▓┘Ä┘ä┘Ä ┘à┘É┘å┘Ä Ïº┘äÏ│┘æ┘Ä┘à┘ÄϺÏí┘É ┘à┘ÄϺÏí┘ï ┘ü┘ÄÏ│┘ÄϺ┘ä┘ÄϬ┘Æ Ïú┘Ä┘ê┘ÆÏ»┘É┘è┘ÄÏ®┘î Ï¿┘É┘é┘ÄÏ»┘ÄÏ▒┘É┘ç┘ÄϺ ┘ü┘ÄϺϡ┘ÆÏ¬┘Ä┘à┘Ä┘ä┘Ä Ïº┘äÏ│┘æ┘Ä┘è┘Æ┘ä┘Å Ï▓┘ÄÏ¿┘ÄÏ»┘ïϺ Ï▒┘ÄϺϿ┘É┘è┘ïϺ ┘ê┘Ä┘à┘É┘à┘æ┘ÄϺ ┘è┘Å┘ê┘é┘ÉÏ»┘Å┘ê┘å┘Ä Ï╣┘Ä┘ä┘Ä┘è┘Æ┘ç┘É ┘ü┘É┘è Ϻ┘ä┘å┘æ┘ÄϺÏ▒┘É ÏºÏ¿┘ÆÏ¬┘ÉÏ║┘ÄϺÏí┘Ä Ï¡┘É┘ä┘Æ┘è┘ÄÏ®┘ì Ïú┘Ä┘ê┘Æ ┘à┘ÄϬ┘ÄϺÏ╣┘ì Ï▓┘ÄÏ¿┘ÄÏ»┘î ┘à┘ÉϽ┘Æ┘ä┘Å┘ç┘Å ┘â┘ÄÏ░┘Ä┘ä┘É┘â┘Ä ┘è┘ÄÏÂ┘ÆÏ▒┘ÉÏ¿┘ŠϺ┘ä┘ä┘æ┘Ä┘ç┘ŠϺ┘ä┘ÆÏ¡┘Ä┘é┘æ┘Ä ┘ê┘ÄϺ┘ä┘ÆÏ¿┘ÄϺÏÀ┘É┘ä┘Ä ┘ü┘ÄÏú┘Ä┘à┘æ┘ÄϺ Ϻ┘äÏ▓┘æ┘ÄÏ¿┘ÄÏ»┘Å ┘ü┘Ä┘è┘ÄÏ░┘Æ┘ç┘ÄÏ¿┘Šϼ┘Å┘ü┘ÄϺÏí┘ï ┘ê┘ÄÏú┘Ä┘à┘æ┘ÄϺ ┘à┘ÄϺ ┘è┘Ä┘å┘Æ┘ü┘ÄÏ╣┘ŠϺ┘ä┘å┘æ┘ÄϺÏ│┘Ä ┘ü┘Ä┘è┘Ä┘à┘Æ┘â┘ÅϽ┘Å ┘ü┘É┘è Ϻ┘ä┘ÆÏú┘ÄÏ▒┘ÆÏÂ┘É ┘â┘ÄÏ░┘Ä┘ä┘É┘â┘Ä ┘è┘ÄÏÂ┘ÆÏ▒┘ÉÏ¿┘ŠϺ┘ä┘ä┘æ┘Ä┘ç┘ŠϺ┘ä┘ÆÏú┘Ä┘à┘ÆÏ½┘ÄϺ┘ä┘Ä (17)
 
Artinya:
Allah telah menurunkan air (hujan) dari langit, maka mengalirlah air di lembah-lembah menurut ukurannya, maka arus itu membawa buih yang mengambang. Dan dari apa (logam) yang mereka lebur dalam api untuk membuat perhiasan atau alat-alat, ada (pula) buihnya seperti buih arus itu. Demikianlah Allah membuat perumpamaan (bagi) yang benar dan yang bathil. Adapun buih itu, akan hilang sebagai sesuatu yang tak ada harganya; adapun yang memberi manfaat kepada manusia, maka ia tetap di bumi. Demikianlah Allah membuat perumpamaan-perumpamaan.(13: 17)
 
Sebagaimana ditegaskan di akhir ayat ini, dalam rangka menjelaskan kebenaran dan kebatilan, Allah Swt menggunakan hal-hal yang dikenal oleh umat manusia dan yang biasa mereka saksikan atau bahkan mereka alami, sebagai perumpamaan. Dalam ayat ini, Allah Swt mengumpamakan kebenaran sebagai air, sedangkan kebatilan sebagai buih. Air adalah salah satu sumber kehidupan yang sangat penting bagi manusia yang Allah turunkan dari langit berupa hujan. Ketika hujan turun ke bumi dan mengalir di lembah-lembah membentuk sungai, seringkali muncul buih di permukaan air tersebut. Buih ini tidak akan tahan lama, dan akan segera hilang, dan airlah yang akan tetap berada di bumi.
 
Demikian pula di pabrik-pabrik peleburan besi, ketika besi telah melebur dan mencair, maka akan muncul buih-buih di permukaannya. Akan tetapi buih ini pun akan segera hilang dan yang tinggal adalah cairan besi murni. Demikianlah, dengan contoh-contoh yang diberikan dalam ayat ini, Allah Swt menjelaskan bahwa kebatilan bagaikan buih, yang muncul di permukaan, akan tetapi ia tidak akan kekal.Karena memang ia tidak ada harganya sama sekali. Buih akan muncul ketika air atau cairan tembaga masih mengelegak. Akan tetapi ketika semuanya telah berada dalam kondisi tenang, semua buih itu akan segera musnah tanpa bekas.
 
Dari ayat tadi terdapat dua pelajaran yang dapat dipetik:ÔÇÄ
1.Rahmat dan inayah Allah Swt selalu tercurahkan kepada umat manusia, dan semuanya akan memperoleh rahmat tersebut sesuai dengan kapasitas dan potensinya.
2.Dalam peristiwa-peristiwa pahit dan manis di dunia ini, semua yang tidak murni akan diketahui, dan haq dan bathil akan terpisah, satu dari yang lain.
 
Ayat ke 18
 
┘ä┘É┘ä┘æ┘ÄÏ░┘É┘è┘å┘Ä ÏºÏ│┘ÆÏ¬┘Äϼ┘ÄϺϿ┘Å┘êϺ ┘ä┘ÉÏ▒┘ÄÏ¿┘æ┘É┘ç┘É┘à┘ŠϺ┘ä┘ÆÏ¡┘ÅÏ│┘Æ┘å┘Ä┘ë ┘ê┘ÄϺ┘ä┘æ┘ÄÏ░┘É┘è┘å┘Ä ┘ä┘Ä┘à┘Æ ┘è┘ÄÏ│┘ÆÏ¬┘Äϼ┘É┘èÏ¿┘Å┘êϺ ┘ä┘Ä┘ç┘Å ┘ä┘Ä┘ê┘Æ Ïú┘Ä┘å┘æ┘Ä ┘ä┘Ä┘ç┘Å┘à┘Æ ┘à┘ÄϺ ┘ü┘É┘è Ϻ┘ä┘ÆÏú┘ÄÏ▒┘ÆÏÂ┘É Ï¼┘Ä┘à┘É┘èÏ╣┘ïϺ ┘ê┘Ä┘à┘ÉϽ┘Æ┘ä┘Ä┘ç┘Å ┘à┘ÄÏ╣┘Ä┘ç┘Å ┘ä┘ÄϺ┘ü┘ÆÏ¬┘ÄÏ»┘Ä┘ê┘ÆÏº Ï¿┘É┘ç┘É Ïú┘Å┘ê┘ä┘ÄϪ┘É┘â┘Ä ┘ä┘Ä┘ç┘Å┘à┘Æ Ï│┘Å┘êÏí┘ŠϺ┘ä┘ÆÏ¡┘ÉÏ│┘ÄϺϿ┘É ┘ê┘Ä┘à┘ÄÏú┘Æ┘ê┘ÄϺ┘ç┘Å┘à┘Æ Ï¼┘Ä┘ç┘Ä┘å┘æ┘Ä┘à┘Å ┘ê┘ÄÏ¿┘ÉϪ┘ÆÏ│┘Ä Ïº┘ä┘Æ┘à┘É┘ç┘ÄϺϻ┘Å (18)
 
Artinya:
Bagi orang-orang yang memenuhi seruan Tuhannya, (disediakan) pembalasan yang baik. Dan orang-orang yang tidak memenuhi seruan Tuhan, sekiranya mereka mempunyai semua (kekayaan) yang ada di bumi dan (ditambah) sebanyak isi bumi itu lagi besertanya, niscaya mereka akan menebus dirinya dengan kekayaan itu. Orang-orang itu disediakan baginya hisab yang buruk dan tempat kediaman mereka ialah Jahanam dan itulah seburuk-buruk tempat kediaman.(13: 18)
 
Ayat ini berbicara tentang nasib orang-orang mukmin dan orang-orang kafir. Dikatakan dalam ayat ini bahwa mereka yang memenuhi seruan Allah untuk beriman dan mentaati ajaran-ajaran-Nya, akan menerima ganjaran yang baik dan menguntungkan. Sebaliknya mereka yang tidak bersedia memenuhi seruan tersebut akan meneirma nasib akhir yang sedemikian menyengsarakan, sehingga digambarkan jika mereka memiliki dua kali lipat dari semua apa yang ada di bumi ini. Mereka akan bersedia menebus nasib buruk mereka itu dengan semua kekayaan tersebut. Akan tetapi, kalaupun mereka benar-benar memiliki kekayaan tersebut, maka semua itu tidak akan dapat menolongnya dari kesengsaraan di akhirat.
 
Ayat ini juga menegaskan bahwa hisab atau perhitungan amal orang-orang tak beriman di hari kiamat akan berjalan dengan susah dan berat. Sebagaimana dijelaskan pula dalam berbagai riwayat, mereka yang memperlakukan orang lain dengan zalim, dan menciptakan kesusahan bagi orang lain, maka di hari kiamat akan menghadapi hari perhitungan yang sangat berat dan sulit. Sebaliknya mereka yang selalu berbuat baik kepada orang lain, pemaaf dan suka membantu kesusahan orang, maka ia akan menghadapi hari perhitungan amalnya dengan mudah, karena Allah Swt akan memperlakukannya dengan kebaikan dan maaf serta rahmat-Nya yang Maha luas.
 
Dari ayat tadi terdapat dua pelajaran yang dapat dipetik:ÔÇÄ
1.Orang-orang mukmin memiliki masa depan yang sangat baik di akhirat. Sebaliknya orang-orang kafir, memiliki masa depan yang sangat menyedihkan di akherat.
2.Jika kita berharap Allah Swt akan mengabulkan dan memenuhi doa-doa kita, maka hendaknya kita pun mengabulkan dan memenuhi seruan Allah, serta menjadi hamba-hamba-Nya yang taat kepada-Nya.
 
Ayat ke 19
 
Ïú┘Ä┘ü┘Ä┘à┘Ä┘å┘Æ ┘è┘ÄÏ╣┘Æ┘ä┘Ä┘à┘Å Ïú┘Ä┘å┘æ┘Ä┘à┘ÄϺ Ïú┘Å┘å┘ÆÏ▓┘É┘ä┘Ä ÏÑ┘É┘ä┘Ä┘è┘Æ┘â┘Ä ┘à┘É┘å┘Æ Ï▒┘ÄÏ¿┘æ┘É┘â┘Ä Ïº┘ä┘ÆÏ¡┘Ä┘é┘æ┘Å ┘â┘Ä┘à┘Ä┘å┘Æ ┘ç┘Å┘ê┘Ä Ïú┘ÄÏ╣┘Æ┘à┘Ä┘ë ÏÑ┘É┘å┘æ┘Ä┘à┘ÄϺ ┘è┘ÄϬ┘ÄÏ░┘Ä┘â┘æ┘ÄÏ▒┘Å Ïú┘Å┘ê┘ä┘Å┘ê Ϻ┘ä┘ÆÏú┘Ä┘ä┘ÆÏ¿┘ÄϺϿ┘É (19)
 
Artinya:
Adakah orang yang mengetahui bahwasanya apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu itu benar sama dengan orang yang buta? Hanyalah orang-orang yang berakal saja yang dapat mengambil pelajaran. (13: 19)
 
Melanjutkan perbandingan antara kondisi kaum beriman dan kaum kafir yang dibicarakan oleh ayat sebelumnya, ayat ini mengatakan bahwa mereka yang hatinya memiliki tempat bagi kebenaran adalah orang-orang yang memiliki akal dan kemampuan berpikir yang sesungguhnya. Untuk itulah mereka menyaksikan kebenaran dan memahaminya. Sedangkan mereka yang tidak menerima kebenaran, tidak ada bedanya dengan orang yang buta, meskipun mereka memiliki indera penglihatan. Akan tetapi akal dan fitrah manusia memiliki inti dan benih, dimana kebiasaan dan adat istiadat yang keliru, demikian pula khurafat dan fanatisme yang tidak pada tempatnya, akan menutupinya, sehingga tidak lagi mengijinkan seseorang untuk menyaksikan kebenaran. Sedangkan orang-orang yang berakal dan memelihara fitrahnya dengan baik, akan dengan mudah menerima dan meyakini kebenaran.
 
Dari ayat tadi terdapat tiga pelajaran yang dapat dipetik:ÔÇÄ
1.Indera penglihatan memang penting bagi seseorang untuk dapat menyaksikan segala sesuatu di sekitarnya. Akan tetapi untuk menyaksikan kebenaran dan hakekat, bukan mata kepala yang diperlukan, tapi mata hati.
2.Akal dan daya pikir seseorang yang tidak mampu menghantarkan manusia kepada hakikat ajaran-ajaran Ilahi, bukanlah akal dan daya pikir yang sesungguhnya.
3.Peringatan adalah penting untuk selalu diberikan, guna menyingkirkan kelalaian yang akan menjauhkan manusia dari kebenaran.
AS yang Harus Bertanggung Jawab atas Transformasi Terbaru Irak
Wakil Perdana Menteri Irak menuding Amerika Serikat bertanggung jawab dalam transformasi terbaru di utara Irak.
 
Saleh al-Mutlaq dalam wawancaranya Jum'at (13/6), menyinggung putaran baru gejolak dan instabilitas di provinsi al-Anbar di Barat, serta Nainawa dan Salahuddin di utara Irak, seraya mengatakan, "Karena mundur dari Irak tanpa menyelesaikan masalah-masalah yang ada, Amerika Serikat adalah yang bertanggung jawab atas kondisi sekarang di negara ini."
 
Al-Mutlaq menjelaskan bahwa sejumlah pihak di Mosul (Irak utara), yang mengklaim telah termarginalkan, bergabung dengan kelompok teroris Daulah Islam fi Iraq wa Syam (DIIS). Oleh karena itu, menurutnya, perlu dilakukan perubahan dalam proses politik di Irak.
 
Wakil PM Irak ini juga menepis intervensi regional di Irak dan menambahkan, intervensi langsung maupun tidak langsung setiap negara tetangga Irak akan memperkeruh kondisi saat ini.
 
Televisi BBC Arab dalam laporan terbarunya menyebutkan, meski kondisi buruknya keamanan dan kekhawatiran atas transformasi di utara Irak, namun rakyat negara ini menentang campur tangan AS dalam menyelesaikan krisis.
Hizbullah Siap Jaga Lebanon dari Terorisme DIIS
Anggota Fraksi Muqawama di parlemen Lebanon menyatakan kesiapan Hizbullah untuk menjaga Lebanon di hadapan plot terorisme.
 
Menurut laporan kantor berita al-Ahd Lebanon, Hussein al-Musawi, anggota Fraksi Muqawama di parlemen lebanon pada Jumat (13/6) merilis statemen menyatakan bahwa para teroris yang berafiliasi dengan Daulah Islam Iraq wa Syam (DIIS) dengan strategi sektarian, telah menarget keamanan Irak, Suriah dan Lebanon.
 
Dalam pernyataan itu, anggota Fraksi Muqawama itu menjelaskan bahwa mekanisme terbaik bagi Irak dalam pemberantasan terorisme DIIS adalah penentuan strategi nasional dan Hizbullah siap menjaga Lebanon dari aksi-aksi DIIS.
 
Seorang anggota lain dari Fraksi Muqawama di parlemen Lebanon mengatakan, "Semua harus mewaspadai gerakan kelompok-kelompok DIIS, dan Hizbullah siap untuk memainkan perannya dalam mencegah terulangnya skenario yang telah terjadi di Irak."
Jokowi-JK akan tunjuk menteri dari kalangan profesional
Calon Presiden dan calon Wakil Presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla berjanji akan menunjuk menteri dari kalangan profesional ke dalam kabinetnya apabila terpilih.
 
"Jika Jokowi-JK terpilih nanti, cara perekrutan menterinya betul-betul memilih putra terbaik bangsa sesuai profesi dan bidang yang dikuasai," kata perwakilan Timses Jokowi-JK, Marsanto, dalam acara Diskusi Visi-Misi Lingkungan dari Capres-Cawapres 2014, di Jakarta, Kamis (12/6) malam.
 
Ia menegaskan kabinet yang akan dibentuk Jokowi-JK bukan berdasarkan bagi-bagi kursi dari partai koalisi sebagaimana yang terjadi pada pemerintahan saat ini.
 
"Kementerian yang akan datang akan diisi kaum profesional, kalau saat ini kan diisi partai pendukung dari bagi-bagi kursi," jelasnya.
 
Pasangan Jokowi-JK mencanangkan sembilan agenda prioritas untuk mewujudkan visi dan misi mereka dalam agenda berjudul Nawa Cita.
 
Kesembilan agenda prioritas tersebut antara lain menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberikan rasa aman pada seluruh warga negara, membuat pemerintah tidak absen dengan membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis, dan terpercaya, membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daaerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan, menolak negara lemah dengan melakukan reformasi sistem dan penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat dan terpercaya.
 
Selanjutnya meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia, meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional, mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik, melakukan revolusi karakter bangsa, dan memperteguh kebhinekaan dan memperkuat restorasi sosial Indonesia.
 
Pelaksanaan Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden pada 9 Juli 2014 mendatang akan diikuti oleh dua pasangan capres dan cawapres, Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko Widodo-Jusuf kalla.
Rakyat Mendukung Militer Irak Memerangi DIIS
Pergerakan kelompok teroris Daulah Islam di Irak dan Syam (DIIS) di sebagian kawasan Irak hingga saat ini justru meningkatkan rasa solidaritas antara rakyat dan militer negara ini. Pelbagai kalangan rakyat Irak memahami kondisi genting yang sedang terjadi saat ini di negaranya. Untuk itu mereka memberikan dukungan kepada militer dalam melakukan operasi militer dan berperang menghadapi kelompok DIIS demi mempertahankan kedaulatan tanah air. Sebagian rakyat kini memilih bergabung dengan militer untuk menghadapi kelompok teroris DIIS.
 
Sumber-sumber media Irak menulis, lebih dari 5 ribu orang dari penduduk provinsi Babel, Irak telah mendaftarkan dirinya untuk bergabung dengan tentara Irak di provinsi Nainawa, Salahuddin dan Kirkuk. Pada saat yang sama, para pejabat daerah mengumumkan pada hari Kamis (12/6) hanya di kota Babel lebih dari seribu orang yang mendaftar untuk diperbolehkan berperang melawan DIIS. Berita-berita yang ada menunjukkan warga dari pelbagai kota Irak meminta pemerintah dan militer negara ini mengizinkan mereka membawa senjata menghadapi DIIS.
 
Tidak hanya penduduk Babel yang memberikan dukungan kepada militer memberangus DIIS. Karena di Basrah sudah ada 13 ribu relawan telah menyatakan kesiapannya bersama militer Irak melawan DIIS. Perdana Menteri Nouri Maliki sendiri telah menyerukan seluruh anak negeri untuk bangkit melawan terorisme dan tujuh gubernur Irak yang ikut dalam sidang bersama pemerintah telah menyatakan dukungannya kepada pemerintah dan militer.
 
Sejak tiga hari lalu hingga sekarang ada 7 ribu orang di provinsi Wasit yang telah mendaftar untuk ikut berperang dengan DIIS. Saat ini telah terjadi mobilisasi nasional melawan mereka yang ingin mengancam keamanan, kestabilan dan kedaulatan Irak. Para kabilah nomaden, Ahli Sunnah dan etnis Kurdi ikut bersama pasukan militer untuk mendukung kedaulatan negara dan melindungi persatuan nasional. Bahkan sebagian berita menyebutkan akibat kegigihan militer dan relawan, mereka berhasil memaksa kelompok DIIS mundur dari sebagian kawasan Mosul dan Kirkuk.
 
Dalam kondisi yang demikian, keberadaan makam suci Imam Hadi dan Imam Hasan Askari as di kota Samarra membuat kota ini dipertahankan secara serius. Poin penting lainnya adalah kekuatan rakyat justru lebih menonjol dalam mempertahankan kota ini ketimbang militer.
 
Sekalipun ada berita yang menyebutkan kelompok teroris DIIS tengah berusaha untuk menyerang kedua makam suci itu, tapi perlawanan yang ditunjukkan rakyat hingga saat ini mampu menggagalkan manuver yang dilakukan kelompok teroris. Tapi satu hal yang tidak dapat dipungkiri adalah peran kepemimpinan agama dalam mewujudkan mobilisasi nasional dan solidaritas rakyat dengan militer Irak. Ayatullah Sistani, ulama paling berpengaruh di Irak selain meminta kepada rakyat Irak untuk mendukung militer melawan terorisme, berharap agar bangsa Irak menjauhi perpecahan di masa yang genting ini dan berusaha keras untuk melindungi negara.
 
Ulama Ahli Sunnah Irak juga mengambil sikap yang sama dan menyebut upaya melindungi negara dari terorisme sebagai kewajiban nasional dan agama. Kelompok-kelompok politik, etnis dan agama di Irak juga menegaskan pentingnya membela negara dan menilai solidaritas nasional sebagai kunci dalam menghadapi konspirasi yang terjadi saat ini dan satu-satunya solusi untuk mengusir para teroris dari negara ini.
 
Tak dapat dipungkiri bahwa Irak saat ini tengah menghadapi bahaya yang serius. Tapi persatuan rakyat dalam menghadapi terorisme dan kesediaan mereka bahu membahu bersama militer menunjukkan rakyat berpartisipasi aktif untuk membela kepentingan nasionalnya, sekalipun ada perselisihan di dalam negeri. Mereka kini bersama militer mengangkat senjata melawan kelompok teroris DIIS. Karena sadar bahwa membela negara merupakan prioritas mereka.
15 Sya'ban, Imam Mahdi Lahir
Imam Mahdi Lahir
 
Tanggal 15 Sya'ban 255 Hijriah, Imam Mahdi, sang juru selamat di akhir zaman terlahir ke dunia di Kota Samarra, Irak. Imam Mahdi adalah putera dari Imam Hasan al-Askari as, dan merupakan generasi keturunan Rasulullah Saw. Imam Mahdi memiliki nama dan panggilan yang sama dengan Rasulullah, yaitu Muhamad dan Abul Qasim.
 
Sampai berusia lima tahun, Imam Mahdi berada di samping ayahnya. Pada usia itulah ayahandanya, yaitu Imam Hasan al-Askari, mengapai kesyahidan, dan beliau menerima tampuk imamah atau kepimimpinan atas umat Islam. Dengan kehendak Ilahi, beliau kemudian menghilang untuk jangka waktu tertentu. Selama 69 tahun, Imam Mahdi memimpin umatnya melalui perantaraan para utusan khususnya yang berjumlah empat orang.
 
Di usianya yang ke 74 tahun, Imam Mahdi kemudian menghilang atau ghaib untuk jangka waktu yang sangat lama. Berdasarkan berbagai keterangan hadis yang kuat, beliau kelak akan muncul kembali di akhir zaman untuk memimpin dunia ini dengan penuh keadilan dan ketentraman. Saat itu, berbagai kezaliman, kefakiran, dan diskriminasi akan dilenyapkan dari muka bumi. Karena itulah, kemunculam kembali Imam Mahdi menjadi harapan terbesar para pencari keadilan, dan mereka selalu berupaya untuk menciptakan kondisi yang bisa mempercepat kemunculan beliau.
 
Dalam al-Quran surat al-Qashash ayat 5 disebutkan bahwa Allah Swt berkehendak untuk menjadikan orang-orang yang tertindas sebagai penguasa dan pewaris di muka bumi. Untuk itulah, di Iran, tanggal 15 Sya'ban ini dijadikan sebagai Hari Mustadh'afin (Orang-Orang Tertindas).
Iran, Syiah dan Fitnah-fitnah Murahan Itu
1. Imam Baqir as berkata, ÔÇ£Taqiyah dari agamaku dan agama ayah-ayahku. Barangsiapa yang tidak bertaqiyah berarti tidak memiliki iman.ÔÇØ[1]
2. Imam Baqir as berkata, ÔÇ£Taqiyah terkait dengan kasus-kasus darurat dan orang yang bertaqiyah harus lebih mengetahui kapan kondisi darurat terjadi.ÔÇØ[2]
3. Imam Baqir as berkata, ÔÇ£Apa yang lebih indah dimataku selain taqiyah? Sesungguhnya taqiyah merupakan perisai seorang mukmin.ÔÇØ[3]
4. Imam Baqir as berkata, ÔÇ£Sesungguhnya taqiyah hanya dilakukan untuk mencegah mengalirnya darah. Bila telah sampai pada masalah darah, maka di situ sudah tidak ada taqiyah.ÔÇØ[4]
5. Imam Shadiq as berkata, ÔÇ£Bila masalah kemunculan Imam Mahdi af semakin dekat, maka taqiyah juga menjadi semakin kuat.ÔÇØ[5]
6. Imam Shadiq as berkata, ÔÇ£Taqiyah adalah perisai antara Allah dan makhluk-Nya.ÔÇØ[6]
7. Imam Baqir as berkata, ÔÇ£Bila penguasa bersikap kekanak-kanakan, maka berlakulah secara lahiriah seperti masyarakat dan menentang perbuatan itu di dalam batin.ÔÇØ[7]
Sumber: Vajeh-haye Akhlak az Ushul Kafi, Ibrahim Pishvai Malayeri, 1380 Hs, cet 6, Qom, Entesharat Daftar Tablighat-e Eslami.
[1] . Bab at-Taqiyah, hadis 12.
[2] . Ibid, hadis 13.
[3] . Ibid, hadis 14.
[4] . Ibid, hadis 16.
[5] . Ibid, hadis 17.
[6] . Ibid, hadis 19.
[7] . Ibid, hadis 20.