Selain membicarakan akan diadakannya hari masjid sedunia, pertemuan yang dilakukan selama kurang lebih satu jam itu juga membahas pengelolaan masjid di kedua negara.
Menurut JK, masjid di Indonesia dan di Iran tidak jauh berbeda dalam hal pengelolaan. Di Indonesia maupun Iran masjid dikelola secara personal oleh masyarakat, bukan dikelola oleh pemerintah.
JK menuturkan, hampir seluruh masjid di negara muslim di dunia dikelola oleh pemerintah. Seperti masjid di Malaysia, Arab Saudi dan negara islam lainnya. "Pertemuan ini untuk tukar pikiran dalam mengelola masjid," pungkasnya.

کمالوندی
2013 Jusuf Kalla: Setiap Tanggal 30 Jadi Hari Masjid Sedunia
JAKARTA - Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jusuf Kalla mengungkapkan hasil pertemuan dengan Ketua Dewan Masjid Iran, Muhammad Jafad Ali Akbari. Menurut JK, pertemuan tersebut membahas perkembangan Masjid di seluruh dunia.
"Kami juga membicarakan tentang penetapan hari Masjid sedunia. Rencananya setiap tanggal 30 Mei akan diperingati hari Masjis sedunia," kata JK di gedung Pusat Pimpinan DMI, Jalan Borobudur Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (28/5/2013).
Demo di Senayan, Muslim Syiah Tuntut DPR Panggil SBY
Demi memperjuangkan eksistensi dan hak sipil warga muslim Syiah Sampang serta menolak relokasi yang mengabaikan hak konstitusional rakyat, para ustdaz Syiah, terutama yang tergabung dalam Ahlul Bait Indonesia (ABI), akan menggelar aksi di depan Gedung DPR, siang ini (Selasa, 14/3).
Kepada DPR, komunitas Muslim Syiah mau menuntut agar segera memanggil pemerintah terkait penyelesaian yang konstitutional terhadap nasib pengungsi Syiah yang ada di Sampang dan ancaman konflik terhadap kelompok minoritas yang selama rezim SBY ini marak dan dibiarkan terus terjadi. Muslim Syiah juga mau menuntut DPR, sebagai representasi politik warga negara, melakukan tindakan konstitusional menyelesaikan masalah yang tidak bisa diselesaikan oleh pemerintah sendirian.
"Jika itu tidak bisa dilakukan, maka komunitas Syiah Indonesia akan melakukan internasionalisasi atas kasus kekerasan, diskriminasi, dan pelanggaran HAM yang serius ini," kata Ketua Dewan Syuro Ahlul Bait Indonesia (ABI), KH. DR. Umar Shahab, dalam keterangan tertulis, Senin kemarin (13/5).
Sejak dua tahun belakangan ini, kata Umar Shahab, kelompok minoritas, dan juga komunitas muslim Syiah di Indonesia, merasa terancam berada di bawah pemerintahan SBY-Boediono yang membiarkan kekerasan atas nama agama terus terjadi.
Dalam kasus Sampang, muslim Syiah pun telah menempuh seluruh cara yang beradab dan konstitutional. Rangkaian proses hukum pun telah dilalui, dan seluruh lembaga negara yang relevan telah didatangi. Pun demikian, usaha judicial review di Mahkamah Konstitusi (MK) juga telah ditempuh, sementara dialog dan membuka diri untuk berunding terus dilakukan.
Namun rupanya, kata Umar Shahab, pemerintah, baik di tingkat nasional dan daerah cenderung meneruskan diskriminasi dan tindakan pelanggaran HAM terhadap warga muslim Syiah. Dan Umar melihat, betapa hukum telah ditegakkan bukan dengan logika konstitusi melainkan dengan tekanan politik dan massa.
PM Irak Serukan Warga Syiah dan Sunni Gelar Shalat Jumat Bersama
Perdana Menteri Irak Nouri al-Maliki menyerukan warga Muslim di negara itu baik dari mazhab Sunni maupun Syiah untuk menggelar shalat Jumat bersama sebagai salah satu langkah untuk menggagalkan upaya sejumlah pihak yang ingin memicu konflik sektarian di Irak.
Al-Maliki pada Ahad (19/5) meminta warga Irak untuk mengadakan shalat Jumat bersama di setiap hari Jumat di salah satu masjid di Baghdad gunamengurangi kekerasan pasca terjadinya serangkaian serangan teroris mematikan di tempat-tempat ibadah Syiah dan Sunni di seluruh Irak. Demikian dilaporkan Alalam.
"Mereka yang menargetkan masjid adalah musuh bersama Sunni dan Syiah, dan berencana untuk mengobarkan konflik sektarian," kata Maliki dalam sebuah pernyataan seperti dikutip AFP.
Pemboman di dekat masjid Syiah dan Sunni dalam beberapa pekan terakhir, telah membunuh dan melukai puluhan warga Irak.
Pada Jumat, hampir 50 orang tewas dalam serangan yang menargetkan masjid di utara dan selatan Baghdad, ibukota Irak.
2013 Tunjukkan Solidaritas Palestina, Makassar Peringati 65 Tahun Nakba
Menurut Kantor Berita ABNA, Seperti burung pipit, meski hanya satu tetes air ingin menyelamatkan kobaran api yang membakar nabi Allah Ibrahim, sekelompok anak muda Makassar mencoba membantu Palestina dengan mengenang 65 tahun Nakba. Ketika menyaksikan negara-negara arab, Liga Arab dan PBB tak kuasa membantu Palestina bahkan menjadi penopang penjajahan Israel sepertinya usaha sekelompok mahasiswa Makassar ini sia-sia. Tapi tidak begitu seloroh Juliadi, moderator peringatan Nakba mengawali acara. Usaha ini tidak akan sia-sia, karena kita adalah para penerus ajaran para nabi, pantang menyerah pada ketidakadilan.
Sekitar 300 mahasiwa dari berbagai organisasi ektra dan intra kampus Makassar menghadiri peringatan Nakba. Acara dibuka dengan bunyi kendang dan suara gitar sekelompok mahasiwa menyanyikan lagu we "will not go down' karya michel heart. Dilanjutkan pembacaan ayat suci al-Quran, pembacaan puisi dan menyanyikan lagu Indonesia Raya.
Berlanjut dengan dialog publik dimulai oleh Muza Kazhim MA, pengamat Timur Tengah dari Universitas Indonesia. Menurut pengamatanya, usia penjajahan Palestina yang kini sudah 65 tahun disebabkan beberapa hal, pertama adanya upaya manipulasi akademis dari para sejarawan Eropa dan Amerika.
Mereka telah memanipulasi sejarah dengan merekontruksi dan merevisi sejarah Israel berdasarkan ilusi tanah yang dijanjikan. Secara tidak sadar ini mengecoh para akademisi dunia, akan tetapi beberapa cendekiawan seperti Edward Said melakukan perlawanan akademis, dan orang sekaliber Stephen Hawkign pun akhirnya memboikot untuk tidak menghadiri lembaga SimonPeres.
Kedua dari sisi kultural, banyak propaganda disisipkan melalui film cerita maupun dokumenteryang disebarkan ke seluruh dunia. Inilah yang disebut dengan control of mind.
Sisi unik Isu Palestina adalah kesucian tanah masjidil haram, sehingga sampai kapanpun tak akan berubah bagi pemeluk muslim. Karena hal tersebut, membawa dampak dari sisi perlawanan berbeda dengan perlawanan lain yang gampang di telan zaman, seperti perlawanan suku Maya.
Sering kali menurut Musa, kita merasa hebat jika bisa membantu Palestina, seolah kita tidak mempunyai urasan domestik yang lebih penting. Pandangan ini salah, karena sebenarnya dengan menolong orang lain pada dasarnya kita menolong diri sendiri. Pada saat memberi, kita diberi. Orang menyangka dengan membantu Paestina yang nun jauh di sana sia-sia, padahal aktor dibelakang kelanggengan eksitensi Israel adalah sama dengan para perampok emas di Freeport. Mengkritik penjajahan Israel, sama dengan menunjuk hidung AS yang telah merampok emas di Papua.
Pelajaran yang bisa diambil saat kita mencoba menolong Palestina adalah, isu Palestina bisa mempersatukan banyak gerakan baik internal dan antar umat kristen maupun Islam. Dan yang lebih peting menurut Musa, bahwa ketika kita membantu Palestina kita sedang membangun kesadaran pada jalan yang benar, jalan ini selamanya akan kita pilih sebagai bentuk solidaritas kemanusiaan universal.
Sedikit berbeda dengan Idrus Taba, menurutnya kelanggengan penjajahan Israel di bumi Palestina tidak bisa terlepas dari sejarah pertarungan kekuatan kapitalisme melawan sosialisme komunisme. Secara tidak langsung IMF dan Word Bank, sebagai produk kekuatan ekonomi dan NATO sebagai penjaga militer telah melanggengkan penjajahan eksistensi Israel. Kalau di tanya kenapa Israel berhasil menjajah Palestina di era modern ini, jawabanya karena Israel secara ekonomi ditopang oleh kekuatan IMF dan Word Bank, melalui Amerika dan secara militer Israel dilindungi oleh NATO.
Sedangkan Ir. Mujtahid Hashem lebih melihat peran legitimasi hukum Internasional PBB bukan sebagai penyelesai masalah akan tetapi menjadi instrumen kelanggengan penjajahan Israel di bumi Palestina. Palestina yang secara hukum Internasional telah di jamin 3 haknya, hak untu kembali ke tanah air, hak untuk melawan, bahkan dengan senjata, dan hak untuk berdiri secara independen sebebagai bangsa hingga kini hanya menjadi wacana di media. Tujuh juta pengungsi Palestina yang tersebar di seuruh di dunia hingga kini belum kembali. Sehingga peringatan 65 tahun hari duka Palestina menjadi pengingat bagi para pecinta keadilan dan kemanusian menjadi penting. Akan menjadi memori abadi.
Peringatan Nakba tahun ini di Indonesia untuk pertama kalinya diselenggarakan dan dipusatkan di kota Makassar, (15/5) di gedung PKP Universitas Hasanuddin Makassar. Diselenggarakan oleh; APSP (Asian People Solidarity for Palestine), VOP (Voice of Palestine, Indonesia), LISAN, APSP, SCHOLAE, BEM FAPERTA, HMA PNUP, LBH UNIVERSALIA dan GARDA SUCI MERAH PUTIH.
Senat AS Sahkan Resolusi Dukung Israel Jika Menyerang Iran
Senat Amerika Serikat mengesahkan sebuah resolusi untuk meningkatkan sanksi terhadap Republik Islam Iran dan sekaligus mendukung rezim Zionis Israel jika Tel Aviv menyerang Tehran.
Senat AS pada Rabu (22/5) malam mengesahkan sebuah resolusi yang menuntut dilanjutkannya sanksi terhadap Iran dan bahkan memperketat sanksi-sanksi itu. Demikian dilaporkan FNA mengutip situs Businessweek.
Resolusi yang juga mendukung Israel jika menyerang Iran itu disetujui oleh 99 suara tanpa ada suara yang menentang.
Resolusi tersebut menyatakan, "Washington harus mendukung Tel Aviv sesuai dengan hukum AS dan tanggung jawab konstitusi Kongres untuk mengizinkan penggunaan kekuatan militer jika Israel terpaksa mengambil tindakan militer untuk mempertahankan diri secara sah terhadap program senjata nuklir Iran."
Meski media Zionis tampaknya bahagia dengan pengesahan resolusi itu, namun penggunaan istilah membela diri dengan sah bertentangan dengan orientasi Israel. Pasalnya, makna pembelaan diri tidak mencakup serangan preemptive yang dianut oleh Israel.
Kongres Amerika pada dasarnya ingin menunjukkan loyalitasnya kepada lobi-lobi Zionis dengan resolusi tersebut, namun pada prakteknya mengalami keterbatasan dan tidak sesuai dengan ambisi perang Israel. Padahal para pejabat Tel Aviv memahami bahwa mereka tidak akan mampu menyerang Iran tanpa dukungan milliter Washington.
Bentrokan di Tripoli Berlanjut, Korban Tewas Meningkat
Jumlah korban dalam bentrokan di kota Tripoli, Lebanon utara, meningkat.
Sumber keamanan Lebanon mengatakan, bentrokan keras yang berlangsung pada Rabu (22/5) malam menewaskan enam orang dan melukai 40 lainnya.
Berdasarkan laporan itu, sejak bentrokan meletus pada tanggal 19 Mei, jumlah korban tewas telah meningkat menjadi 14 orang termasuk dua tentara Lebanon. Sementara korban luka-luka mencapai ratusan orang.
Konflik bersenjata itu juga merembet ke beberapa wilayah kota termasuk pusat kota Tropoli.
Sejak meletusnya krisis di Suriah, kota Tripoli di Lebanon utara telah menjadi ajang bentrokan sengit antara pendukung dan penentang pemerintah Damaskus.
Warga di Bab el-Tebbaneh mendukung militan yang memerangi pemerintahan Presiden Suriah Bashar al-Assad, sementara penduduk Jabal Mohsen mendukung Assad.
Salah satu langkah untuk mengurangi konflik tersebut, Departemen Pertahanan Lebanon telah membekukan penerbitan izin senjata di Tripoli.
Perdana Menteri Lebanon Najib Mikati pada Rabu mengatakan bahwa militer memiliki kewenangan penuh mengambil tindakan yang diperlukan untuk mengakhiri bentrokan.
Jet Tempur Mirage Taiwan Jatuh
Satu unit jet tempur Mirage militer Taiwan jatuh di perairan negara itu.
Sebagaimana dilaporkan Fars News (20/5) mengutip Xinhua, sebuah jet tempur Mirage 2000 jatuh di perairan Taiwan Senin (20/5) pagi, dalam sebuah latihan.
Menurut informasi media-media lokal, kedua pilot pesawat berhasil menyelematkan dirinya sebelum pesawat jatuh. Namun sampai saat ini, sebab jatuhnya pesawat masih belum diketahui.
Menteri Ekonomi Iran Ikuti Pertemuan Bank Islam di Tajikistan
Menteri Perekonomian Republik Islam Iran mengatakan, Iran adalah salah satu pemilik saham utama di Bank Pembangunan Islam.
Menurutnya, kerjasama-kerjasama Iran dengan Bank Pembangunan Islam dalam beberapa tahun terakhir terutama di bidang penyerapan dan penggunaan pinjaman untuk proyek sangat menguntungkan.
Sebagaimana dilaporkan IRNA (20/5), Shamseddin Hosseini dalam wawancaranya dengan wartawan di kota Dushanbe, Tajikistan menjelaskan, "Proyek pembangunan pembangkit tenaga listrik, Siah Bishe merupakan salah satu proyek listrik-air kerjasama Iran dan Bank Pembangunan Islam."
Dalam pertemuan terakhir ketua Bank Pembangunan Islam dengan Presiden Iran yang membahas proyek bersama di sektor air dan energi, ditekankan pemanfaatan dan keuntungan volume tiga negara, Iran, Tajikistan dan Afghanistan.
Duta Besar Iran di Tajikistan dalam wawancaranya mengatakan, "Di antara agenda penting Menteri Perekonomian Iran di Tajikistan adalah hadir di pertemuan ke-38 Bank Islam, bertemu dengan Direktur Utama Bank Dunia, menteri-menteri negara-negara berbahasa Persia dan warga Iran yang tinggal di Tajikistan.
Korut Sandera Sebuah Kapal Nelayan Cina
Media-media Cina melaporkan, Korea Utara menyandera sebuah kapal nelayan negara itu beserta seluruh penumpangnya yang berjumlah 16 orang.
Kantor berita resmi Rusia, RIA Novosti sebagaimana dikutip Fars News (20/5) melaporkan, menyusul penyanderaan kapal nelayan Cina oleh Korut, Beijing meminta Pyongyang untuk membebaskan 16 warganya yang ada di atas kapal tersebut.
Para penyendera perahu Cina itu meminta tebusan sebesar 600 Yuan yang setara dengan 980 ribu dolar.
Sementara itu, kantor berita resmi Cina melaporkan, Kedutaan Besar Cina di Pyongyang dalam negosiasinya dengan pemerintah Korut meminta negara itu untuk membebaskan perahu beserta penumpangnya.
Pemilik kapal Cina itu juga dikabarkan ikut disandera.
Petinggi Cina mengatakan, kapal nelayan itu disandera saat tengah memancing ikan di wilayah perairan Cina.
Kapal nelayan Cina itu juga dilengkapi dengan GPS dan sistem pelacak lokasi, Beidou yang mampu mengidentifikasi posisi kapal secara akurat.
Salah satu surat kabar Cina mengklaim, operasi penyanderaan dilakukan oleh militer Korea Utara, pasalnya para penyandera berhasil mematikan sistem GPS dan Beidou kapal dengan cara-cara yang sangat profesional.
Korut Kembali Luncurkan Rudal-rudalnya
Untuk ketiga kalinya militer Korea Utara meluncurkan rudal jarak pendek ke arah laut.
Sebagaimana dikutip Fars News (19/5) dari kantor berita Yonhap, dua hari lalu Pyongyang meluncurkan tiga rudal kendali jarak pendek dan kemarin mereka kembali meluncurkan satu rudalnya dari pantai Timur perairannya ke arah laut Jepang.
Seperti dilaporkan petinggi Seoul, Ahad (19/5) petang waktu setempat, sekali lagi Korea Utara meluncurkan rudalnya.
Korea Selatan menganggap peluncuran rudal Korut provokatif dan mengajak Pyongyang untuk duduk di meja perundingan.
Kementerian Pertahanan Korsel, Sabtu (18/5) menginstruksikan pasukannya untuk bersiaga penuh dan menempatkan rudal-rudal buatan rezim Zionis Israel di sepanjang pantai Laut Kuning.
Sekaitan dengan ini, Ban Ki-moon, Sekretaris Jenderal PBB menunjukkan kekhawatirannya atas digelarnya uji coba rudal Korut dan meminta Pyongyang untuk menghindari aksi-aksi provokatif.