
کمالوندی
Hari Perlawanan Sedunia, Memeringati Tahun Keempat Syahadah Qassem Soleimani (2)
Peringatan empat tahun kesyahidan Jenderal Soleimani telah tiba, sementara sekarang di tanah Palestina seperti Gaza, pemikiran syahid besar ini telah terwujud dan slogan peringatan empat tahun kesyahidan Haji Qassem telah dipilih sebagai “Syahid Quds”.
Pada bagian kedua dari program khusus peringatan empat tahun kesyahidan Jenderal Soleimani, peran dan dampak dari syahid mulia ini dalam memperkuat kelompok pejuang Palestina, mengalahkan plot AS dan rezim Zionis di kawasan, keputusan untuk membunuh Jenderal Soleimani, posisinya di mata rakyat Iran, dan juga kita akan meninjau tindakan hukum Iran terkait teror syahid Soleimani.
Syahid Soleimani memperkuat kepalan rakyat Palestina
Peran Syahid Soleimani dalam perang melawan rezim Zionis dan teroris jelas bagi semua orang. Ia selalu menganggap Quds sebagai simbol persatuan dan menekankan dukungan terhadap rakyat Palestina yang tertindas. Mantan komandan Pasukan Quds IRGC ini adalah seorang tokoh terkemuka yang, dalam lebih dari dua dekade kehidupan revolusionernya, mengabdikan seluruh upayanya untuk meningkatkan kekuatan Front Perlawanan dan memberikan teladan kepada generasi muda umat Islam untuk membebaskan bangsa Palestina yang tertindas dan realisasi hak-hak mereka.
Perjuangan Palestina dengan batu
Sebenarnya, langkah dan upaya Jenderal Soleimani dalam mengarahkan Poros Perlawanan menyebabkan terjadinya perubahan strategi militer para pejuang Palestina dalam menghadapi rezim penjajah Al-Quds, dan hasil dari upaya tersebut terlihat jelas dalam perkembangan terkini, khususnya operasi Badai Al-Aqsa.
Persoalan Quds dan Palestina bukan sekadar sudut pandang agama bagi Syahid Qassem Soleimani, tapi menganggap bahaya rezim Zionis sebagai kategori politik dan keamanan. Perencanaan dan usahanya dalam memimpin Poros Perlawanan menyebabkan terjadinya perubahan strategi militer para pejuang Palestina dalam menghadapi rezim penjajah Al-Quds.
Beberapa pejabat dan komandan kelompok Palestina juga menekankan dalam pernyataannya bahwa Haji Qassem memainkan peran yang efektif dalam membantu perlawanan Palestina dalam konfrontasi dengan Zionis.
Misalnya, Osama Hamdan, seorang anggota senior gerakan Hamas merujuk pada peran Syahid Soleimani dalam mendukung perlawanan Palestina dalam perang 22 hari rezim Zionis melawan Gaza, mengatakan, Syahid Soleimani menyertai momen perlawanan Palestina selama pertempuran ini.
Ahmed Abdul Hadi, anggota biro politik dan perwakilan gerakan Hamas di Lebanon, juga mengatakan, Soleimani melakukan perjalanan ke Gaza berkali-kali dan berpartisipasi dalam rencana pertahanan serta rancangan dan gambarnya sejak saat pertama. Ini bukan sebuah rahasia dan musuh mengetahui semua ini, tetapi apa yang tidak musuh ketahui lebih dari apa yang dia ketahui.
Ismail Haniyeh, Kepala Biro Politik Hamas juga menyatakan pada acara pemakaman jenazah Jenderal Syahid Soleimani dan rekan-rekannya di Tehran, Komandan Syahid Soleimani memberikan seluruh hidupnya untuk mendukung Palestina, dan saya menyatakan bahwa dialah Komandan Besar Syahid Quds.
Menetralisir konspirasi Amerika di kawasan
Pada masa ketika Amerika terpaksa meninggalkan kawasan karena kegagalan tujuannya dalam mengirimkan pasukan ke kawasan dan berada di bawah tekanan internal dan internasional, negara ini berusaha mencapai tujuannya melalui kelompok proksi dengan menciptakan dan memperkuat kelompok teroris di Asia Barat, termasuk di Suriah dan Irak. Ini adalah salah satu alasan utama berdirinya Daesh (ISIS), dan dengan cara ini, beberapa rezim di kawasan, seperti UEA dan Arab Saudi, memberikan bantuan keuangan kepada ISIS. Dalam salah satu pidato pemilu pada Agustus 2016 pada masa kepresidenan Barack Obama, Donald Trump juga memperkenalkan Obama dan Hillary Clinton, kandidat Partai Demokrat dalam pemilu dan mantan Menteri Luar Negeri AS, sebagai pendiri ISIS.
Di antara konspirasi Amerika dan sekutunya terkait dengan negara-negara Islam seperti Irak dan Suriah adalah perpecahan negara-negara tersebut. Karena perpecahan negara-negara Islam seperti Irak dan Suriah akan melemahkan mereka dalam melawan rezim Zionis.
AS Vs Iran
Dalam situasi ini, Jenderal Soleimani memasukkan pembentukan poros perlawanan dalam agendanya untuk melawan konspirasi Amerika, dan menganggap bahwa gerakan anti-Zionis di wilayah Lebanon, Palestina dan wilayah lain mempercayainya dan percaya pada kejujurannya. Tak lama kemudian, ia mampu membentuk Poros Perlawanan yang terdiri dari kekuatan Hizbullah yang sudah ada dan kekuatan tempur Palestina seperti Hamas dan Jihad Islam, serta kekuatan internal Suriah, Irak, Afghanistan dan Yaman.
Di antara langkah-langkah lain yang diambil oleh Syahid Soleimani untuk mencegah disintegrasi negara-negara di kawasan, adalah mengalahkan mesin teroris ISIS. Menurut buku "Hard Choices" yang ditulis oleh mantan Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton, ISIS diciptakan untuk melawan Poros Perlawanan dengan dukungan negara-negara Arab dan Barat. Namun Syahid Soleimani mampu menghancurkan keberadaan teritorial kelompok teroris ini dengan membentuk tentara regional dan lokal serta melakukan perlawanan habis-habisan melawan ISIS.
Keputusan untuk meneror Sardar Soleimani
Untuk menyerang Front Perlawanan, Amerika mengagendakan pendekatan untuk menyingkirkan komandan Front Perlawanan karena mereka tidak memiliki kemampuan untuk terlibat dalam perang langsung. Brzezinski, Penasihat Keamanan Nasional pada masa kepresidenan Amerika di era Jimmy Carter, dalam sebuah diskusi tentang mengapa Amerika Serikat tidak dapat memulai perang, mengatakan, Kita harus menyampaikan pesan kepada Israel bahwa kita tidak bermaksud berperang dengan Iran. Karena dampak perang ini berbahaya bagi kami di seluruh kawasan.
Berdasarkan hal ini, Washington memutuskan untuk meneror Jenderal Soleimani karena dari sudut pandang mereka, aksi teror ini dapat mengubah keadaan di kawasan yang menguntungkan mereka dan menjadi awal melemahnya Front Perlawanan. Padahal, pasca terbunuhnya Jenderal Syahid Soleimani, bukan hanya Front Perlawanan yang tidak melemah, tapi aktivitas dan cakupan geografis perlawanan bahkan meningkat di beberapa daerah.
Menurut banyak pemikir internasional, pasca teror Soleimani, pemerintah Amerika bukan hanya gagal meningkatkan pengaruhnya di kawasan, tapi penarikan pasukan Amerika dari Irak juga menunjukkan bahwa proses melemahnya kekuatan regional Amerika telah dimulai.
Mehmet Princek, kepala Institut Penelitian Universitas Istanbul, mengatakan, Sardar Soleimani adalah salah satu hambatan terpenting bagi program regional Amerika. Itulah sebabnya tujuan pertama Amerika adalah menyingkirkan Jenderal Soleimani. Selain itu, Syahid Soleimani bukan hanya aktif dalam aspek militer, tetapi juga berperan penting dalam aspek diplomasi internasional, menciptakan kondisi kerja sama negara-negara kawasan melawan Amerika adalah salah satu tindakan pentingnya.
Leonid Slutsky, ketua Komite Internasional Duma Negara Rusia, juga mengatakan, Nama Syahid Soleimani adalah nama sandi perlawanan, karena syahid besar ini menunjukkan kepada dunia bahwa kekuatan Amerika palsu dengan melawan hegemoni Amerika.
Bendera rezim Zionis
Peran rezim Zionis dalam teror
Pihak berwenang Amerika berusaha merahasiakan peran rezim Zionis dalam kejahatan ini untuk menghindari balas dendam Iran. Namun seorang mantan pejabat rezim Zionis mengakui bahwa Tel Aviv berperan dalam pembunuhan Jenderal Qassem Soleimani.
Tamir Hayman, direktur pelaksana Institut Studi Keamanan Nasional Zionis (INSS), sebelumnya secara terbuka mengumumkan bahwa Tel Aviv berperan dalam operasi yang dilakukan di bawah kepemimpinan Amerika Serikat ini. Dia menyebut teror Sardar Soleimani sebagai salah satu dari "dua teror penting dan signifikan" selama masa jabatannya, dan teror penting lainnya adalah Baha Abu Al-Ata, salah satu pemimpin gerakan Jihad Islam.
Pahlawan Nasional di benak rakyat Iran
Serangan teroris yang berujung pada syahidnya Jenderal Soleimani yang dikenal sebagai pahlawan nasional Iran, meski mungkin bukan isu utama di benak orang Amerika, tapi pasti tidak dilupakan di benak rakyat Iran, bahkan dengan kekalahan Trump pada Pilpres AS 2020 .
Bagi sebagian besar warga Iran, ia adalah pahlawan nasional yang mencegah ISIS mengambil alih Irak dan Suriah serta rencana jahatnya terhadap Iran. Menurut survei Pusat Studi Internasional dan Keamanan Maryland, Popularitas Soleimani meningkat dari 73% pada tahun 2016 menjadi 82% pada tahun 2019, yang membuatnya menjadi sosok populer di Iran.
Setelah kejahatan ini, pada 19 Januari 2019, Republik Islam Iran menargetkan pangkalan penting dan strategis Amerika di Ain Al-Asad, Irak, dengan rudal balistik, yang menurut Pemimpin Besar Revolusi Islam, hanyalah sebuah tamparan. dalam menghadapi Amerika.
Ayatullah Khamenei, Pemimpin Besar Revolusi Islam mengatakan dalam salah satu pernyataannya tentang Syahid Soleimani, Saya tidak akan pernah lupa mengingatnya [syahid Soleimani], dan saya juga ingin mengatakan bahwa Syahid Abu Mahdi Al-Muhandis (semoga Allah memberkatinya) adalah kesyahidan Soleimani adalah kejadian bersejarah, bukan kejadian biasa yang akan dilupakan oleh sejarah. Ini tercatat dalam sejarah sebagai titik terang. Dan sang syahid [Soleimani] menjadi pahlawan bangsa Iran sekaligus pahlawan bangsa Islam. Ini adalah poin dasarnya.
Masyarakat Iran juga patut berbangga karena ada seorang di antara mereka yang bangkit dari desa terpencil, berusaha, berjuang, dan mengembangkan dirinya menjadi wajah yang bersinar dan pahlawan umat Islam.
Kecaman atas AS di Pengadilan Umum dan Hukum Tehran
Menyusul 3.318 tuntutan hukum dari rekan senegaranya dari seluruh negeri, pengadilan yang menyidangkan kasus tuntutan ganti rugi materiil, moral dan hukuman akibat mati syahidnya Jenderal Haji Qassem Soleimani disidangkan di cabang 55 Pengadilan Umum dan Hukum Tehran (cabang khusus yang menangani kasus internasional). Dan setelah mengadakan tiga dengar pendapat publik, pada tanggal 15 Desember tahun ini, pengadilan mengeluarkan putusan yang mengutuk pemerintah Amerika dalam kasus ini.
Syahid Qassem Soleimani
Berdasarkan putusan ini, pemerintah AS dan 41 orang perseorangan dan badan hukum lainnya di AS dijatuhi hukuman membayar 49 miliar dan 770 juta dolar atas kejahatan yang dilakukan dalam kesyahidan Jenderal Haji Qassem Soleimani.
Pengadilan pidana akan segera diadakan
Yang dibicarakan dalam kaitannya dengan penentuan hukuman sehubungan dengan kasus teror syahid Haj Qassem Soleimani berada di bawah yurisdiksi pengadilan pidana, dan kasus yang disidangkan di pengadilan hukum Tehran hanya tentang masalah kerugian materil dan moral serta hukuman akibat tindakan balasan terhadap rakyat Iran, didokumentasikan pada 10 topik secara hukum sudah diproses.
Setelah 3 tahun formalitas hukum dan investigasi di Kantor Kejaksaan Urusan Internasional Tehran, kasus pidana teror ini berujung pada dikeluarkannya surat dakwaan dan tuntutan pidana terhadap para terdakwa, termasuk Trump, telah diselidiki dan surat panggilan telah dikeluarkan.
Berdasarkan hal tersebut, dalam waktu dekat dan dengan adanya pemberitahuan Ketua Kehakiman kepada 3 hakim, maka persidangan kasus pidana teror syahid Haj Qassem Soleimani juga akan digelar. Yang dimaksud dalam peradilan pidana adalah menentukan hukuman bagi terdakwa.
Mengajukan pengaduan terhadap pemerintah AS
Mohammad Dehghan, Wakil Hukum Presiden Republik Islam Iran mengatakan tentang pengajuan pengaduan terhadap Amerika Serikat dalam kasus syahidnya Haji Qassem Soleimani, Kami menganggap masalah Syahid Soleimani berada di luar perdebatan dalam negeri, dan dalam hal ini, kami juga telah memperingatkan pemerintah Amerika dan pada akhir April bahwa waktu mereka akan berakhir dan kami juga akan mengajukan pengaduan kami terhadap pemerintah AS di Mahkamah Internasional karena dua alasan.
Menurut Deputi Hukum Presiden Republik Islam Iran, alasan pertama pengaduan Iran terhadap Amerika Serikat adalah bahwa pemerintah Amerika tidak mencegah kejahatan terhadap salah satu orang yang didukung secara internasional, seperti Syahid Soleimani, yang diteror dalam misi diplomatik. Alasan lainnya adalah sampai saat ini Amerika belum mengadili Trump dan orang lain yang melakukan kejahatan tersebut, sehingga kita menggugat pemerintah Amerika berdasarkan konvensi internasional
Inilah Fatimah, Kautsar Alam
Hari ini, tanggal 20 Jumadil Tsani bertepatan dengan hari kelahiran Sayidah Fatimah az-Zahra. Putri Rasulullah Saw ini disebut oleh Allah Swt dalam al-Quran sebagai Kautsar, atau kebaikan yang melimpah. Beliau lahir dan dibesarkan oleh ayahnya, Rasulullah Saw untuk mendidik generasi suci dan terpilih. Dari Fatimahlah lahir para Imam Maksum yang menjadi teladan umat manusia.
Ketika Rasulullah Saw kehilangan dua putranya yang bernama Abdullah dan Qasim, orang-orang Musyrik menghina beliau sebagai orang yang "Abtar", atau orang yang tidak memiliki keturunan. Dalam situasi demikian, Sayidah Fatimah lahir, dan Allah Swt menurunkan surat al-Kautsar sebagai kabar gembira yang disampaikan kepada Rasulullah Saw. Dalam surat al-Kautsar ayat 1-3, Allah swt berfirman, "Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu al-Kautsar. Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berkorbanlah. Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu dialah yang terputus [keturunannya].
Imam Fakr ar-Razi saat menafsirkan surat al-Kautsar menulis, "Kautsar memiliki delapan makna dan kesemua makna itu tentang Sayidah Fatimah az-Zahra." Setelah itu ulama Sunni ini menyinggung sejumlah Imam Maksum as dari keturunan Fatimah as dan menyebut keberadaan mereka sebagai dalil atas kebaikan yang banyak dari perempuan agung ini.
Sayidah Fatimah hanya beberapa tahun bersama ibunya, Sayidah Khadijah. Tapi cerita tentang keindahan dan perjuangan membela agama Allah swt didengar langsung dari ibunya. Ketika memandang wajah ibunya, seperti membaca lembaran buku baru yang senantiasa hidup. Fatimah dibesarkan oleh ayahnya, Nabi Muhammad Saw, manusia terbaik sepanjang sejarah.
Sayidah Fatimah memiliki kedudukan khusus disamping Nabi Muhammad Saw. Rasulullah bersabda: "Fatimah adalah bagian dariku, siapa saja yang membuatnya marah, maka ia telah membuatku marah dan siapa saja yang membahagiakannya, maka ia telah membahagiakanku."
Sayidah Fatimah juga memiliki beberapa sebutan mulia di antaranya: Zahra, Muhaddatsah, Mardhiyah, Siddiqah Kubra, Raihanah, Bathul, Rasyidah, Haura Insiyah (bidadari berbentuk manusia), dan Thahirah.
Dalam surat al-Insan Allah menjelaskan karakteristik orang-orang yang baik dengan firman-Nya, "(yaitu) mata air (dalam surga) yang daripadanya hamba-hamba Allah minum, yang mereka dapat mengalirkannya dengan sebaik-baiknya. Mereka menunaikan nazar dan takut akan suatu hari yang azabnya merata di mana-mana. Dan mereka memberikan makanan yang disukainya kepada orang miskin, anak yatim dan orang yang ditawan. Sesungguhnya kami memberi makanan kepadamu hanyalah untuk mengharapkan keridhaan Allah, kami tidak menghendaki balasan dari kamu dan tidak pula (ucapan) terima kasih." (QS. al-Insan: 6-9)
Ayat-ayat ini diturunkan mengenai keluarga putri Rasulullah Saw. Pada waktu itu, Hasan dan Husein dalam kondisi sakit. Sayidah Fatimah dan Imam Ali kemudian bernazar untuk berpuasa selama tiga hari bila kedua putra mereka sembuh. Ketika keduanya sembuh, Sayidah Fatimah dan Imam Ali diikuti kedua anak mereka harus melaksanakan nazar mereka untuk berpuasa selama tiga hari. Namun dalam tiga hari berpuasa itu, setiap harinya ada orang yang datang mulai dari orang miskin, anak yatim dan tawanan yang meminta makan. Akhirnya, selama tiga hari itu pula, makanan untuk berbuka mereka diberikan kepada tiga orang itu. Sebagai bentuk penghargaan atas perbuatan mereka, ayat-ayat surat al-Insan ini diturunkan oleh Allah Swt.
Berkaitan dengan karakteristik Sayidah Fatimah, Imam Ali berkata, "Aku mendengar Rasulullah Saw bersabda, 'Ia dinamakan Fatimah, karena Allah Swt akan menyingkirkan api neraka darinya dan dari keturunannya.Tentu keturunannya yang meninggal dalam keadaan beriman dan meyakini segala sesuatu yang diturunkan kepadaku',"(Bihar al-Anwar, jilid 43, hal 18-19).
Kedudukan spiritual Sayidah Fatimah sangat tinggi sampai-sampai malaikat berbicara dengannya. Oleh karena itu, ia disebut Muhaddatsah, artinya orang yang mampu berkomunikasi dengan malaikat. Para malaikat dapat berbicara dengan selain para nabi atau rasul. Mereka bisa mendengar suara dan melihat para malaikat. Allah Swt telah menjelaskan bahwa Maryam binti Imran as melihat malaikat dan berbicara dengannya. Dalam surah al-Imran ayat 42, Allah Swt berfirman: "Dan (Ingatlah) ketika malaikat (Jibril) berkata: "Hai Maryam, sesungguhnya Allah telah memilih kamu, mensucikan kamu dan melebihkan kamu atas segala wanita di dunia (yang semasa dengan kamu)."Sayidah Fatimah az-Zahra adalah penghulu para wanita seluruh alam, dari awal sampai akhir. Sayidah Fatimah dikenal keteladanannya dalam rumah tangga. Beliau contoh terbaik dari sosok istri dan ibu. Bersama suaminya, Ali bin Abi Thalib, Sayidah Fatimah menjalani suka dan duka kehidupan, dan sepanjang sejarah hingga kini sebagai teladan keluarga terbaik.Terkait hal ini, Imam Ali berkata, "Demi Allah dia tidak pernah membuatku marah dan tidak pernah menolak perintahku sama sekali. Kapan saja aku melihat Fatimah, maka hilanglah semua kesedihanku."(Biharul Anwar, jilid 43, hal 134).
Pada permulaan malam setelah pernikahan Imam Ali dan Sayidah Fatimah, Rasulullah Saw membagi pekerjaan untuk mereka berdua, pekerjaan dalam rumah adalah urusan Sayidah Fatimah sedangkan pekerjaan di luar rumah adalah urusan Imam Ali as. Setelah pembagian itu Sayidah Fatimah as berkata, "Hanya Allah yang tahu betapa gembiranya aku akan pembagian kerja ini. Karena Rasulullah Saw telah menghalangi aku dari melakukan pekerjaan yang berkaitan dengan lelaki." (Biharul Anwar, jilid 43, hal 81)
Sayidah Fatimah bukan saja pendamping hidup bagi suaminya tapi beliau juga mitra dalam urusan spiritual. Ketika Imam Ali as ditanya Rasulullah Saw, bagaimana engkau menilai Fatimah? Imam Ali as menjawab, "Ia adalah sebaik-baiknya penolong dalam ketaatan kepada Allah."(Biharul Anwar, jilid 43, hal 117
Sayidah Fatimah adalah istri yang tidak pernah meminta sesuatu di luar kemampuan suaminya. Dalam hal ini beliau berkata kepada Imam Ali as, "Aku malu kepada Tuhanku bila aku meminta sesuatu kepadamu sementara engkau tidak mampu memenuhinya."(Amali Syeikh Thusi, jilid 2, hal 228).
Imam Ali dan Sayidah Fatimah adalah pasangan yang tiada duanya. Mengenai kehidupan mereka, Rasulullah Saw bersabda, "Jika Allah tidak menciptakan Ali maka Fatimah tidak memiliki pasangan yang sekufu baginya."(Yanabi'ul Mawaddah, hal 177 dan 237).
Selain dalam keluarga, sayidah Fatimah juga memainkan peran penting dalam masyarakat terutama meningkatkan budaya dan pemikiran masyarakat ketika itu. Beliau juga memberikan kontribusi terhadap penyelesaian masalah yang dihadapi umat Islam di masanya.
Selamat atas kelahiran wanita agung nan mulia ini. Mengambil berkah dari hari kelahiran Sayidah Fatimah, di penghujung acara kami petikkan perkataan mulia beliau, "Orang yang ibadahnya ikhlas demi Allah swt, Tuhan Yang Maha Besar, maka kemaslahatan terbaik akan dinugerahkan kepadanya."
Aktivis Muslim Indonesia: Visi Syahid Soleimani Sama dengan Perjuangan Indonesia Usir Penjajah
Aktivis muslim Indonesia, Syahrul Ramadan menilai langkah-langkah yang dilakukan oleh Syahid Qassem Soleimani memiliki banyak kesamaan dengan perjuangan bangsa Indonesia.
Ketua PCI Muhammadiyah di Iran, Syahrul Ramadan dalam wawancara dengan Parstoday Indonesia mengungkapkan bahwa peran Qassem Soleimani membantu para pejuang Palestina untuk menghadapi Israel tidak bisa dilepaskan dari visi perjuangannya untuk mewujudkan perdamaian dan mengusir penjajah.
Syahrul memandang setidaknya dua kesamaan antara perjuangan Qassem Soleimani dan bangsa Indonesia.
"Pertama mengenai penentangan terhadap penjajahan dan kedua mengenai pelawanan terhadap terorisma dan radikalisme.
"Visi Qassem Soleimani memiliki banyak kesamaan dengan perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajahan," ujar Syahrul Ramadan.
"Perjuangan Qassem dan Indonesia memiliki banyak titik temu, selain tentu saja ada perbedaaannya," tegas aktivis Muhamamdiyah ini.
Sebagai Muslim Sunni, tutur Syahrul, saya melihat perjuangan Qassem Soleimani melawan kelompok teroris ISIS di Suriah dan Irak sebagai bentuk komitmen Soleimani dalam menghancurkan terorisme dan radikalisme.
"Dari titik ini, keduanya memiliki kesamaan,"papar Syahrul.
Aktivis Muslim Indonesia ini menilai kedua kesamaan antara perjuangan Qassem Soleimani dan bangsa Indonesia ini menjadi magnet bagi banyak orang di Indonesia, terutama kalangan muda di negara ini yang menjadikan Soleimani sebagai tokoh penting perjuangan di kancah internasional.
Bagi mereka, Soleimani tidak hanya berjasa untuk Iran sebagai negaranya, tapi juga bangsa-bangsa tertindas seperti Palestina yang sedang berjuang menghadapi Israel.
Tidak hanya itu, banyak negara seperti Irak dan Suriah juga berutang budi kepada pengobanan Soleimani dalam peran signifikannya membantu negara-negara kawasan menumpas kelompok teroris ISIS.(
Natal dan Hadiah Berdarah
Tahun ini, tahun baru dimulai secara berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Di hari Natal atau kelahiran Isa al-Masih, Betlehem, tempat kelahiran al-Masih dalam kondisi gelap gulita dan sunyi senyap.
Kondisi ini dikarenakan bayang-bayang penyerangan rezim Zionis ke Gaza terasa berat di Tepi Barat Sungai Jordan dan Geraja “Al-Mahd” atau “Gereja Kelahiran”, tempat lahirnya Isa al-Masih. Gereja-gereja mengumumkan beberapa minggu yang lalu bahwa mereka berduka atas kematian warga Gaza, dan tahun ini tidak ada berita tentang dekorasi pohon pinus besar di alun-alun kawasan ini, dan lilin tidak akan dinyalakan untuk Natal. Karena pembantaian sedang terjadi beberapa kilometer jauhnya dari mereka.
Umat Kristen yang tinggal di Tepi Barat, berlawanan dengan tradisi tahun-tahun sebelumnya, tahun ini menempatkan ikon dan patung suci mereka di antara puing-puing dan kawat berduri untuk mengekspresikan solidaritas terhadap masyarakat Gaza.
Umi Shadi, seorang wanita Kristen Palestina, duduk sendirian di rumahnya di Betlehem. Tak ada bekas dekorasi Natal yang terlihat di sudut-sudut rumahnya. Alih-alih gembira dengan datangnya Natal, ia malah membolak-balik foto kerabatnya di Jalur Gaza yang menjadi syahid dalam agresi brutal Israel.
Umi Shadi berkata: “Natal saat rakyat kami terbunuh di Gaza tidak ada artinya karena kami berduka dan bersedih. Tidak ada seorang pun yang ingin merayakan Natal dalam situasi seperti ini, sementara anak-anak di Gaza kelaparan dan ketakutan.”
Umi Shadi melewati hari lahir Isa al-Masih dengan rasa cemas dan khawatir, sambil berduka atas kesyahidan sejumlah kerabatnya oleh pasukan pendudukan di Gaza, dan sebagai tanda solidaritas dengan masyarakat Gaza, yang beragama Islam dan Kristen yang diserang dan dibantai oleh tentara rezim pendudukan, dia tidak merayakan Natal.
Banyak orang terjebak di sebuah gereja Katolik di kota Gaza, dan pasukan rezim Zionis sibuk menghancurkan rumah-rumah di dekat gereja tersebut dan membunuh orang. Perempuan dan anak-anak dibiarkan tanpa air dan makanan dan tidak jauh dari kematian. Anak-anak melihat ke jendela dan pipa pemanas. Namun tidak ada yang bisa dirasakan dari pipa-pipa itu kecuali bau asap dan mesiu....
Selama dua bulan terakhir, ribuan ton bahan peledak dan ribuan bom serta rudal telah dijatuhkan ke masyarakat Gaza oleh rezim Zionis. Selama periode ini, serangan Zionis terhadap anak-anak, perempuan, dan laki-laki sipil Palestina begitu hebat sehingga banyak umat Kristiani yang tinggal di negeri ini bahkan tidak menyadari datangnya tahun baru. Pada Tahun Baru Masehi, jika kereta Natal membawa hadiah bagi masyarakat negara-negara Kristen di dunia, maka kereta ini untuk Gaza, membawa anak-anak, perempuan dan laki-laki yang bergelimang dalam darah rakyat Palestina yang tertindas.
Ketidakpedulian pemerintah Barat terhadap isu Gaza terjadi di tengah perayaan Natal, padahal setiap tahun pada hari-hari tersebut, Betlehem, tempat kelahiran Isa al-Masih, di Tepi Barat menjadi saksi kehadiran umat Kristiani dari seluruh dunia. Namun saat ini dunia sedang menyaksikan pembantaian besar-besaran dan genosida terhadap rakyat Gaza yang dilakukan oleh rezim Zionis yang didukung oleh pemerintah Barat. Pengumuman dukungan politik dan militer negarawan Barat kepada rezim Zionis telah menghalangi persetujuan resolusi gencatan senjata Gaza di Dewan Keamanan. Akibat dari kejahatan dan genosida ini adalah kematian lebih dari 20 ribu anak-anak dan laki-laki dan perempuan yang tertindas, lebih dari 50 ribu orang terluka dan hancurnya lebih dari separuh bangunan di Gaza.
Seolah-olah perkataan al-Masih tidak lagi terdengar. Beliau biasa berkata kepada para pengikutnya: "...di dunia ini, para penguasa berkuasa atas rakyat dan para pemimpin memberikan perintah kepada bawahannya, tetapi kamu tidak boleh seperti itu."
Utusan ilahi tersebut membawa pesan untuk mencintai sesama kepada umat manusia, dan pada langkah berikutnya, beliau melakukan upaya untuk menegakkan keadilan dan meniadakan ketidakadilan. Beliau selalu menggambarkan alasan-alasannya yang jelas di tengah teman-temannya dan terkadang di puncak gunung dan mengajak orang-orang untuk mencintai dan bersahabat serta menjauhi kekejaman dan penindasan dalam hidup. Dalam Al-Qur'an, Surah Maryam, ayat 31 dan 32, Nabi Isa as memperkenalkan dirinya sebagai makhluk yang diberkati, dimanapun dia berada, baik hati dan berterima kasih kepada ibunya, dan tidak menindas atau kejam.
Dalam ajaran al-Masih disebutkan, “Sesungguhnya Aku beritahukan kepadamu, jika suatu ruangan terbakar, maka api itu akan menjalar terus menerus dari satu ruangan ke ruangan yang lain hingga banyak ruangan yang terbakar, kecuali mereka menemukan ruangan yang pertama dan mengeluarkannya dari akarnya, jika demikian, tidak akan ada tempat tersisa untuk api. Begitulah wabah penindas pertama, jika ia dihentikan, tidak ada lagi pemimpin penindas yang akan ditemukan setelahnya; karena orang lain harus mengikuti teladannya; Ibarat api yang tidak menemukan kayu dan papan pada rumah pertama, maka tidak akan membakar apa pun.
Nora, seorang wanita Kristen Palestina, mengatakan: Kristus datang dan dengan kedatangannya, Dia menawarkan kepada umat manusia sekantong persahabatan dan keintiman, dan mengulurkan tangan hangatnya kepada semua orang miskin dan selam hidupnya, ia tidak segan-segan melawan keburukan dan mengajak ke arah kebaikan. Tapi sekarang tidak ada penyeru kebaikan dan kejahatan serta keburukan telah mencapai puncaknya.
Apa yang terjadi di Gaza saat ini adalah akibat dari kekejaman dan kejahatan rezim ilegal Israel selama 75 tahun. Saat ini, rakyat Gaza yang tertindas juga mengalami penindasan yang sama, di mana jika sejak awal perjuangan rakyat Palestina untuk mendapatkan hak-hak mereka tidak tersesat atau tertahan karena pengkhianatan para pemimpin Arab yang berafiliasi dengan pemerintah Barat, maka hal ini tidak akan berkobar seperti ini, dan keluarga tidak akan kehilangan orang yang mereka cintai, dan mereka tidak akan menjadi pengungsi serta tidak menjadi tunawisma.
Sekitar 2 juta penduduk Gaza adalah Muslim, dan lebih dari 10.000 umat Kristen Ortodoks juga tinggal di Jalur Gaza, yang merayakan kelahiran Isa al-Masih as pada tanggal 7 Januari. Dalam beberapa tahun terakhir, beberapa wanita Muslim mempersembahkan boneka Sinterklas (Santa Claus) buatan tangan mereka pada perayaan ini. Menurut "Laia Taye", perancang produk tersebut: "Nabi Muhammad (saw) telah mendorong kami untuk menghormati semua agama dan kami ingin bersama umat Kristiani pada hari kelahiran al-Masih as."
Saat ini, Gaza adalah ajang kebenaran dan kebatilan. Ini adalah medan konfrontasi antara arogansi dan iman. Kekuatan iman versus kekuatan arogansi. Kekuatan arogansi datang melalui tekanan militer, pengeboman dan kejahatan, dan kekuatan iman, yang tampaknya tidak memiliki fasilitas tersebut, berdiri dengan perbekalan dan fasilitas yang sangat sedikit namun dengan iman dan tekad yang kuat. Saat ini, masyarakat manusia menyaksikan sebuah gambaran aneh tentang keimanan dan ketabahan dari orang-orang yang, ketika rumah mereka dihancurkan dan orang-orang yang mereka cintai meninggal akibat pemboman dan pembunuhan brutal rezim Zionis, mereka dengan kuat, solid dan tenang, baik tua maupun muda melantunkan zikir حَسْبُنَا اللَّهُ وَنِعْمَ الْوَکِیلُ "Cukuplah Allah menjadi Penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung".
Saat ini, hati nurani umat manusia dan kemanusiaan orang-orang yang bebas dan sadar di dunia telah dirugikan oleh semua kekejaman, kepengecutan, dan kedengkian ini. Menurut Ayatullah Khamenei, pemimpin Revolusi Islam: “Rakyat Gaza, dengan kesabaran...perlawanan...dengan tidak menyerah, berhasil merobek topeng hak asasi manusia yang palsu dari wajah Amerika, Prancis, Inggris dan negara-negara lain. Rakyat Gaza mempermalukan mereka. Masyarakat Gaza mampu menggerakkan hati nurani manusia dengan kesabaran mereka … Tentu kita tidak ragu lagi bahwa “Janji Tuhan itu benar”; «اِنَّ وَعدَ اللَهِ حَق»… Insya Allah kemenangan akhir dan tidak terlalu jauh, ada di tangan rakyat Palestina dan Palestina.”
Tak diragukan lagi, rakyat Palestina dengan kekuatannya terus melawan penjajah Zionis, dan dalam kondisi tertindas mengorbankan nyawanya di jalan ini. Bahkan ketika mereka menyaksikan anak-anak tanpa perlindungan dan terlantar menjadi korban utama ketamakan rezim Zionis, mereka tetap mengacungkan jarinya sebagai simbol kemenangan.
Mereka mengirim pesan kepada dunia bahwa konstelasi kekuatan dalam konfrontasi muqawama dan Israel telah berubah, dan diharapkan tahun baru akan ditandai dengan kembali pada ajaran nabi ilahi seperti Ibrahim, Nuh, Musa, Isa dan Muhammad Saw. Sama seperti para nabi ini melawan taghut dan membawa kedamaian dan persahabatan ke dunia, ketimbang agresi, kekerasan dan kejahatan.
Jaringan Mata-Mata Israel di Turki Terungkap, 46 Orang Ditangkap
Pemerintah Turki berhasil mengidentifikasi dan mengungkap jaringan mata-mata rezim Zionis Israel, Mossad dan menangkap agen-agen intelijen yang terlibat.
Menurut media Turki, 33 anggota dari tim yang terdiri dari 46 orang telah ditahan. Tim ini bertugas mencari, mengejar, dan menculik orang-orang yang diinginkan Mossad. Namun, media Turki tidak menyebutkan identitas orang-orang yang ditangkap.
Penangkapan tersebut merupakan hasil operasi polisi dan pasukan kemanan Istanbul di 57 alamat di 8 distrik di kota ini. Saat ini, pencarian dan pengejaran anggota dari tim mata-mata lainnya terus berlanjut.
Penangkapan mata-mata Mossad oleh polisi Turki bukan pertama kalinya. Rezim rasis Israel telah melakukan aktivitas spionase di Turki sejak lama. Sebelumnya, banyak kasus aktivitas ilegal rezim Zionis, khususnya kegiatan spionase rezim penjajah Palestina ini di Turki telah terungkap, dan diumumkan.
Selama setahun terakhir, ini adalah kali kelima Organisasi Intelijen Turki (Millî İstihbarat Teşkilat/MIT) mengungkap jaringan mata-mata Israel dan menangkapnya.
Pengungkapan dan penangkapan mata-mata Mossad menunjukkan bahwa rezim Zionis sangat aktif di Turki dan berusaha mencapai tujuannya selangkah demi selangkah.
Penangkapan anggota tim jaringan Mossad di Istanbul terjadi ketika Turki adalah salah satu negara pertama yang mengakui rezim Zionis setelah berdirinya rezim ilagal tersebut. Pada dasarnya, bagi Mossad, tidak ada negara yang menjadi sahabat Israel, dan semua negara, baik kawan maupun musuh, dianggap musuh.
Penangkapan terbaru mata-mata Israel di Turki terjadi ketika tak lama sebelumnya, dua jaringan mata-mata Mossad di negara ini berhasil diidentifikasi dan orang-orang yang terlibat ditangkap.
Salah satu jaringan spionase ini bertugas mencari informasi dari perusahaan Iran yang beroperasi di Turki, dan tim lainnya ditugaskan mengidentifikasi mahasiswa-mahasiswa Palestina yang tinggal di Turki.
Tampaknya pemerintah Turki tidak mempublikasikan beberapa jaringan spionase Israel yang juga telah diidentifikasi. Dari kasus-kasus yang telah terungkap, dapat dikatakan bahwa aktivitas spionase Israel di kota-kota di Turki tidak boleh dianggap sebagai hal yang biasa, dan seharusnya ditindaklanjuti dengan serius.
Faktanya, tidak hanya negara-negara Muslim seperti Turki yang menjadi tujuan aktivitas Mossad. Pemerintah Turki harus memperhatikan pernyataan mantan pejabat Turki dan Amerika Serikat (AS) mengenai negara mereka. Pemerintah Ankara harus menyadari bahwa Turki menjadi salah satu target utama aktivitas spionase organisasi mata-mata dunia, khususnya Mossad.
Madeleine Korbel Albright, mantan Menteri Luar Negeri AS dengan jelas mengatakan, "Turki terlalu besar untuk tetap menjadi negara bagi orang-orang Turki". Politisi dari Partai Demokrat ini telah secara terang-terangan berbicara tentang pembagian wilayah Turki menjadi beberapa negara.
Sebenarnya telah jelas bahwa pemerintah Barat, yang dipimpin oleh AS dan rezim Zionis, berusaha memecah belah Turki dengan cara yang berbeda dan menggunakan seluruh upaya mereka untuk mengambil langkah lain dalam hal ini. Untuk itu, fakta ini seharusnya tidak boleh diabaikan oleh pemerintah Turki.
Meski jaringan mata-mata Mossad telah sering diungkap dan orang-orang yang terlibat juga ditangkap, namun hal itu tidak mempengaruhi hubungan antara Turki dan Israel. Tampaknya pemerintahan Recep Tayyip Erdogan masih berusaha memperkuat hubungannya dengan rezim yang menarget keutuhan wilayah negaranya sendiri.
DK PBB Minta Semua Negara Bantu Iran Hadapi Aktor Teror Kerman
Dewan Keamanan PBB, meminta seluruh negara untuk bekerja sama dengan Republik Islam Iran, dalam menghadapi para aktor serangan teror Kerman.
DK PBB, Kamis (4/1/2024) mengecam sekeras-kerasnya serangan teror Kerman, dan meminta seluruh negara bekerja sama dengan Iran, dalam menghadapi para pelaku teror ini.
"Seluruh anggota DK PBB, mengecam sekeras-kerasnya serangan teror pengecut di kota Kerman, Iran pada 3 Januari. Aksi teror tercela ini menewaskan lebih dari 100 orang termasuk perempuan, dan anak-anak, serta melukai 211 lainnya, beberapa di antaranya kritis," kata DK PBB.
Selain itu DK PBB, juga mengucapkan belasungkawa kepada keluarga korban serangan teror Kerman, dan kepada pemerintah Republik Islam Iran.
"Seluruh anggota DK PBB, menyampaikan belasungkawa, dan duka cita terdalam kepada keluarga korban, serta pemerintah Republik Islam Iran, dan mendoakan agar semua korban luka segera sembuh," imbuhnya.
DK PBB menegaskan, "Anggota-anggota DK PBB, menegaskan bahwa terorisme dalam semua bentuk, dan manifestasinya adalah salah satu ancaman paling serius bagi perdamaian, dan keamanan internasional."
DK PBB juga meminta seluruh negara untuk aktif bekerja sama dengan Republik Islam Iran, dalam menghadapi seluruh pelaku aksi teror ini.
Mendagri Iran: Beberapa Orang Terlibat Teror Kerman, Ditangkap
Menteri Dalam Negeri Iran, mengabarkan penangkapan sejumlah orang yang terlibat dalam teror Kerman. Menurutnya, benang merah yang sangat penting berhasil diungkap dari orang-orang ini.
Ahmad Vahidi, Jumat (5/1/2024) mengatakan, dinas-dinas intelijen Iran, berhasil menemukan benang merah penting, dan beberapa orang yang terlibat dalam teror Kerman, sudah ditangkap.
Ia menambahkan, "Sekarang penangangan kasus berada di tangan dinas intelijen Iran, dan informasi terbaru akan segera diumumkan kepada masyarakat."
Menurut Mendagri Iran, berkat bantuan Allah Swt, dan dengan kecepatan penanganan, jaringan teroris dukungan rezim-rezim pendidik teroris sudah berada di tangan dinas intelijen Iran, dan segera ditindak secara hukum.
Ia menambahkan, "Dari 88 syuhada, 54 orang perempuan, dan 34 laki-laki. Di antaranya 12 orang imigran asal Afghanistan, 10 syuhada berusia di bawah 10 tahun, dan 30 syuhada berusia di bawah 30 tahun. 54 syuhada dimakamkan di Makam Syuhada Kerman, dan sejumlah lainnya di kota masing-masing."
Vahidi menegaskan, "Pemakaman para syuhada serangan teror Kerman, akan diumumkan pemerintah kota asal para syuhada, sebagian sudah dimakamkan hari ini, sementara sisanya setelah jenazah mereka tiba di kota asal."
Biaya Sewa Kapal untuk Melintasi Laut Merah, Melonjak Tinggi
Media mengabarkan naiknya secara luar biasa biaya kapal dari Asia ke Eropa, melalui Laut Merah, karena instabilitas di kawasan.
Dikutip Reuters, Jumat (5/1/2024), biaya sewa kapal dari Asia ke Eropa Utara, naik dua kali lipat, dan sewa kontainer 40 kaki dikenakan biaya 4.000 dolar Amerika.
Ditambahkannya, biaya sewa kapal dari Asia ke Laut Mediterania, menyentuh harga 5.175 dolar, bahkan beberapa harga mencapai lebih dari 6.000 dolar yang setara dengan 75 barel minyak seharga 80 dolar.
Pasukan Yaman, dalam rangka mendukung rakyat Palestina, di Gaza, menyerang kapal-kapal Israel, atau kapal-kapal yang berlayar ke pelabuhan-pelabuhan Israel.
Aksi pasukan Yaman, tersebut telah menciptakan ketakutan bagi sebagian besar perusahaan pelayaran internasional sehingga memilih menghentikan rute Laut Merah, dan mencari alternatif lain.
Sementara itu Russia Today, menulis, kapal-kapal terpaksa mengalihkan rutenya dari Terusan Suez, ke arah Afrika, yang memakan waktu lebih lama 20 hari.
Sejumlah laporan mengatakan, biaya kapal ke utara Amerika, lebih sedikit terkena dampak kenaikan harga. Sewa kapal dari Asia ke pesisir pantai timur Amerika, naik 55 persen menjadi 3.900 dolar untuk setiap kontainer 40 kaki, dan sewa kapal tujuan pesisir pantai Barat, naik 63 persen menjadi 2.700 dolar per kontainer.
Pada saat yang sama, media-media mengabarkan kenaikan harga minyak dunia, dan bahan makanan di Inggris, dan Jerman.
PM Malaysia Desak Dalang Aksi Kekerasan di Iran Diadili
Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim mendesak agar dalang aksi kekerasan di Provinsi Kerman, Iran pada Rabu (3/1) lalu yang merenggut nyawa dapat diadili.
“Sangat menyedihkan ketika beberapa bom dilaporkan meledak di Provinsi Kerman, Iran kemarin. Serangan ini telah merenggut hampir seratus nyawa tak berdosa dan melukai lebih dari dua ratus lainnya,” ujar Anwar melalui akun media sosialnya di Putrajaya, Kamis.
Malaysia memprotes serta mengutuk keras segala bentuk kekerasan terhadap orang yang tidak bersalah.
"Sudah hampir tiga bulan sejak dunia menyaksikan pembantaian orang-orang tak berdosa yang dilakukan Israel di Palestina dan yang terbaru di Lebanon dua hari lalu," ujar Anwar.
Malaysia menyampaikan belasungkawa kepada negara sahabat Republik Islam Iran dan warganya, dan Malaysia juga menyampaikan belasungkawa dan solidaritas, lanjutnya. Anwar pun mengatakan Malaysia mendesak agar dalang aksi kekerasan itu diadili.
“Di tahun baru ini, Malaysia ingin mengajak dunia untuk memprotes budaya kekerasan dan serakah serta menyelamatkan umat manusia secara universal,” ujar dia.
Dalam siaran medianya, Kementerian Luar Negeri Malaysia menyebutkan bahwa Malaysia mengecam keras pengeboman di kawasan Perkuburan di Kota Kerman pada 3 Januari 2024, yang telah merenggut setidaknya 95 nyawa dan ratusan orang cedera.
Malaysia dengan tegas menolak tindakan kekerasan apapun dan aktivitas kekerasan, dan menyerukan agar mereka yang terlibat dibawa ke muka pengadilan segera, menurut pernyataan itu.
Wisma Putra juga mengatakan hingga saat ini tidak ada laporan warga Malaysia terlibat dalam tragedi tersebut. Kedutaan Besar Malaysia di Tehran terus memantau perkembangan dari waktu ke waktu dan selalu terhubung dengan pemerintah setempat untuk mendapat informasi terkini.
Sekjen Hizbullah: Israel Alami Kehinaan Nyata di Selatan Lebanon
Sekretaris Jenderal Hizbullah, baru-baru ini menyampaikan pidato memperingati gugurnya Al Haj Mohammad Yaghi, salah satu komandan Hizbullah, di kota Baalbek, timur Lebanon.
Sayid Hassan Nasrullah, Jumat (5/1/2024) di awal pidatonya mengucapkan belasungkawan atas gugurnya para peziarah Makam Syahid Qassem Soleimani, di Kerman, Iran, dan gugurnya Abu Taqwa, salah satu komandan Hashd Al Shaabi, di Irak.
Terkait serangan ke posisi-posisi pasukan Israel, Nasrullah menuturkan, "Selama lebih dari 90 hari perang di Gaza, Hizbullah menyerang seluruh posisi pasukan Israel, di perbatasan Lebanon, dan di dalam Israel, serta distrik-distrik Zionis."
Sekjen Hizbullah menambahkan, "Dalam satu bulan terakhir, Hizbullah, melancarkan lebih dari 670 operasi yang beberapa di antaranya dalam satu hari dilakukan 23 kali."
Menurut Sayid Hassan Nasrullah, 48 markas pasukan Israel, di perbatasan, dan 11 posisi di dalam Wilayah pendudukan, serta 17 distrik Zionis, menjadi sasaran serangan Hizbullah.
"Sekarang seluruh tank, dan peralatan tempur Israel, berada di bawah jangkauan pasukan Hizbullah, dan pasukan perlawanan sudah mengantongi informasi berharga terkait posisi-posisi pasukan Israel," ujarnya.
Sekjen Hizbullah melanjutkan, berdasarkan informasi yang diretas pasukan perlawanan dari rumah sakit-rumah sakit Israel, lebih dari 2.000 tentara Israel, terluka, dan sejumlah banyak dari mereka mengalami luka berbahaya atau terpaksa diamputasi.
"Kami tahu menyembunyikan jumlah korban termasuk dari perang psikologis musuh sehingga tidak merasa malu di hadapan masyarakatnya, pasalnya apa yang terjadi adalah kehinaan nyata Israel, di medan tempur selatan," pungkasnya.