
کمالوندی
Tafsir Al-Quran, Surat Ali Imran Ayat 149-153
Ayat ke 149-150
Artinya:
Hai orang-orang yang beriman jika kamu mentaati orang-orang kafir itu, niscaya mereka mengembalikan kamu ke belakang (kepada kekafiran), lalu jadilah kamu orang-orang yang rugi. (3: 149)
Tetapi (ikutilah Allah), Allah lah pelindung mu dan Dialah, sebaik-baik penolong. (3: 150)
Salah satu dari bahaya yang mengancam orang-orang Mukmin dan masyarakat Islam adalah berpaling dari dasar dan nilai agama untuk mencapai tujuan duniawi. Betapa banyak masyarakat yang pada awal mulanya berada di jalan keimanan akhirnya tertarik dengan masyarakat non Muslim. Semua itu disebabkan kebebasan dan kemewahan material yang ada pada mereka.
Al-Quran kepada mereka mengatakan, "Wahai orang-orang Mukmin! Jika anda mengikuti jalan orang-orang Kafir daripada perintah Tuhan, maka kalian tidak akan maju. Justru apa yang kalian lakukan itu membuat kalian semakin mundur. Mereka tidak ingin kalian maju dan kerugian kalian terletak pada masalah ini. Karena kalian akan kehilangan agama kalian dan juga tidak mendapatkan dunia. Tatkala itu, Tuhan menyatakan kepada Mukminin untuk memperoleh kemuliaan dan kekuasaan, maka janganlah kalian bergantung kepada orang-orang Kafir. Karena pertolongan dan kemenangan hanya ada di tangan Tuhan yang merupakan tuan dan pemuka kalian.
Dari dua ayat tadi terdapat tiga poin pelajaran yang dapat dipetik:
1. Kemurtadan dan penyelewengan mengancam setiap mukmin, jadi hendaklah kalian waspada akan propaganda dan godaan setan.
2. Kekalahan dalam medan perang, tidaklah dihitung kerugian. Kekalahan yang besar adalah kekalahan dalam medan perjuangan pemikiran anara iman dan kufur.
3. Jika kita mencari kemuliaan dan kekuatan duniawi, maka kita hanya akan sampai kepadanya di bawah naungan mengikuti Tuhan yang Maha kuasa.
Ayat ke 151
Artinya:
Akan Kami masukkan ke dalam hati orang-orang kafir rasa takut, disebabkan mereka mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang Allah sendiri tidak menurunkan keterangan tentang itu, tempat kembali mereka ialah neraka, dan itulah seburuk-buruk tempat tinggal orang-orang yang zalim. (3: 151)
Menyusul ayat-ayat sebelumnya yang mengkritik ketakjuban Muslimin terhadap harta orang-orang Kafir, ayat ini mengingatkan umat Islam. Kepada mereka diingatkan bahwa janganlah mereka berfikir bahwa dengan bersandar kepada orang-orang Kafir mereka akan sampai kepada kedamaian dan keamanan. Mereka harus tahu bahwa setiap tindakan bersandar kepada selain Allah dan meminta bantuan dari selainnya akan menyebabkan syirik dan kufur. Orang-orang semacam ini akan menyebabkan kegalauan dan ketakutan serta kebimbangan.
Pada Hari Kiamat pun, lantaran kekufuran dan kemurtadan, maka mereka akan tinggal di sisi orang-orang kafir dan zalim. Dengan demikian, ketergantungan kepada orang-orang Kafir bukan hanya bertentangan dengan kemudahan dan kesejahteraan, malah menghalangi kesejahteraan dan keselamatan itu sendiri.
Dari ayat tadi terdapat dua poin pelajaran yang dapat dipetik:
1. Bergantung kepada selain Allah adalah perbuatan syirik dan faktor ketakutan. Iman dan mengingat Allah menyebabkan kedamaian.
2. Takut terhadap mati dan masa depan yang tidak jelas adalah ketakutan yang paling besar yang menguasai jiwa orang-orang Kafir. Semakin bertambah jumlah orang-orang Mukmin, maka ketakutannya pun bertambah.
Ayat ke 152
Artinya:
Dan sesungguhnya Allah telah memenuhi janji Nya kepada kamu, ketika kamu membunuh mereka dengan izinNya. Sampai pada saat kamu lemah dan berselisih dalam urusan itu, dan mendurhakai perintah (rasul) sesudah Allah memperlihatkan kepada mu apa yang kamu sukai. Di antaramu ada orang yang menghendaki dunia dan diantara kamu ada yang menghendaki akhirat. Kemudian Allah memalingkan kamu dari mereka, untuk menguji kamu, dan sesungguhnya Allah telah memaafkan kamu dan Allah mempunyai karunia (yang dilimpahkan atas orang-orang yang beriman). (3: 152)
Setelah kekalahan Muslimin dalam perang Uhud, sejumlah Muslimin memprotes Rasul. Mereka berkata bahwa Tuhan tidak memberikan janji kemenangan. Kalau itu dijanjikan lalu mengapa kita kalah dalam perang ini? Ayat ini sebagai jawabanterhadap mereka yang mengatakan janji Tuhan adalah benar dan ia menepati janjinya. Karena di awal perang, kalian dengan pertolongan-Nya lah membunuh musuh dan menewaskan mereka. Namun tiba sesuatu menyebabkan kekalahan kalian. Salah satunya dengan melihat larinya musuh dan tertinggalnya rampasan perang. Kalian sangat cepat terpikat dengannya, bukan malah membuntuti musuh, yang terjadi kalian meletakkan senjata dan asik mengumpulkan harta rampasan.
Selain itu, kalian telah bertikai dalam urusan penjagaan jalur Gunung Uhud. Padahal Rasul Saw sudah berkata, "Jangan sekali-kali meninggalkan tempat ini." Namun mereka mengeluarkan inisiatif sendiri dan terlibat perdebatan seru antara mereka dan pada akhirnya dengan membangkan perintah Rasul. Mereka meninggalkan tempat tadi dan kalian memberikan kepada musuh peluang untuk mencabik-cabik kalian dari belakang.
Oleh karena itu, Tuhan yang telah membantu kalian di awal mula perang, pada akhirnya menjadikan kalian merasakan pahitnya kekalahan. Dengan demikian kalian tahu bahwa pertolongan Allah berada di balik iman dan persatuan kalian. Pengalaman kekalahan ini adalah suatu pelajaran buat kalian.
Dari ayat tadi terdapat tiga poin pelajaran yang dapat dipetik:
1. Janji pertolongan Allah berlaku selagi orang mukmin melaksanakan tugasnya, bukannya pengimplementasian janji-janji Tuhan berarti mengabaikan sunnah-Nya.
2. Kelemahan, pertikaian dan membangkang pemimpin adalah diantara faktor kekalahan yang terpenting dan dalam masalah ini tidak ada perbedaan antara mukmin dan kafir. Barang siapa melakukannya maka dia akan bernasib seperti itu.Sebagian orang yang rakus dunia, dalam perangpun mereka memikirkan dunia, bukannya berpikir tentang akhirat.
3. Kekalahan adalah wasilah ujian Tuhan. Daripada berputus asa marilah kita mengambil pelajaran sehingga di masa hadapan bisa menang.
Ayat ke 153
Artinya:
Ingatlah ketika kamu lari dan tidak menoleh kepada seseorangpun, sedang Rasul yang berada diantara kawan-kawanmu yang lain memanggil kamu, karena itu Allah, menimpakan atas kamu kesedihan, supaya kamu jangan bersedih hati terhap apa yang luput dari pada kamu dan terhadap apa yang menimpa kamu. Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan. (3: 153)
Salah satu dari wajah buruk perang Uhud adalah di saat Muslimin meninggalkan Rasul lantaran serangan mendadak. Ketika Rasul menyeru mereka untuk bertahan mereka tidak menengok lagi ke belakang dan naik ke Gunung Uhud.
Dari ayat tadi terdapat tiga poin pelajaran yang dapat dipetik:
1. Ketidaktaatan kepada perintah pimpinan agama akan menyebabkan rasa takut dan akhirnya kekalahan musuh.
2. Medan perang, adalah lapangan uji coba orang-orang yang mengaku beriman. Dalam suasana biasa, semua beriman, namun di hari-hari pahit orang-orang Mukmin yang sejati akan dikenali.
3. Kita harus belajar di masa lampau dan jangan sedih karena kehilangan dunia.
Tafsir Al-Quran, Surat Ali Imran Ayat 143-148
Ayat ke 143
Artinya:
Sesungguhnya kamu mengharapkan mati (syahid) sebelum kamu menghadapinya; (sekarang) sungguh kamu telah melihatnya dan kamu menyaksikannya. (3: 143)
Sewaktu Muslimin menang dalam perang Badr dan beberapa orang mati syahid, sebagian Muslimin mengatakan, "Seandainya kita syahid dalam perang Badr." Tapi ternyata orang-orang tersebut dalam perang Uhud lari setelah menyaksikan tanda-tanda kekalahan dan membiarkan Rasul. Ayat ini mencela orang-orang ini dan berkata, "Mengapa dalam praktik, ketika jiwa kalian terancam, kalian hanya menjadi penonton dan tidak membela agama Tuhan dan Rasulnya?"
Dari ayat tadi terdapat dua poin pelajaran yang dapat dipetik:
1. Janganlah kalian tertipu oleh harapan. Karena lulus ujian ilahi dalam praktik dan bukan harapan.
2. Banyak orang yang mendakwa beriman namun sedikit sekali yang bersedia berkorban jiwa dan istiqamah.
Ayat ke 144
Artinya:
Muhammad itu tidak lain hanyalah seorang rasul, sungguh telah berlalu sebelumnya beberapa orang rasul. Apakah Jika dia wafat atau dibunuh kamu berbalik ke belakang (murtad)? Barangsiapa yang berbalik ke belakang, maka ia tidak dapat mendatangkan mudharat kepada Allah sedikitpun, dan Allah akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur. (3: 144)
Dari peristiwa yang terjadi dalam perang Uhud, adalah isu tentang syahadah Rasul Saw. Darah yang mengalir dari luka kering dan wajah Rasul Saw sedemikian rupa sehingga salah seorang dari anggota musuh berteriak, "Muhammad telah terbunuh!" Isu ini telah menyebabkan keceriaan dan menguatnya jiwa orang-orang kafir dan dari sisi lain telah menyebabkan larinya sejumlah muslimin. Akan tetapi di tengah-tengah mereka, terdapat orang yang berteriak, "Jika Muhammad tidak ada, tapi jalan Muhammad dan Tuhan Muhammad masih hidup. Mengapa kalian lari?"
Ayat ini ditujukan kepada muslimin bahwa sebelum nabi kalian banyak sekali nabi yang datang. Apakah dengan kematian para nabi tersebut, lalu para pengikut mereka menjadi murtad, sehingga kalian setelah ditinggal oleh Rasul (Muhammad) sedemikian cepat berubah dan goyah dan berfikir untuk lari? Padahal Nabi masih hidup dan ini tidaklah lebih dari isu yang disebarluaskan oleh musuh, adakah syukur terhadap keberadaan Rasul adalah dengan begitu mudah kalian meninggalkan agamanya?
Dari ayat tadi terdapat empat poin pelajaran yang dapat dipetik:
1. Para nabi seperti manusia-manusia lainnya mengikuti undang-undang alam dalam soal mati dan hidup. Janganlah kita mengharapkan mereka hidup abadi.
2. Usia nabi adalah terbatas, tapi risalahnya tidak. Kita adalah penyembah Tuhan, bukan penyembah individu, yang melepaskan Islam karena wafatnya Rasul Saw?
3. Kemurtadan manusia tidaklah merugikan agama dan Tuhan. Karena Tuhan tidak memerlukan ibadah manusia.
4. Marilah kita mantapkan keimanan kita sehingga wafatnya Rasul tidak akan menggoyahkannya.
Ayat ke 145
Artinya:
Sesuatu yang bernyawa tidak akan mati melainkan dengan izin Allah, sebagai ketetapan yang telah ditentukan waktunya. Barang siapa menghendaki pahala dunia, niscaya Kami berikan kepadanya pahala dunia itu, dan barang siapa menghendaki pahala akhirat, Kami berikan (pula) kepadanya pahala akhirat itu. Dan kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur. (3: 145)
Salah satu dari alasan terpenting lain dari perang adalah memelihara jiwa dari bahaya mati. Alangkah banyak lelaki tua yang pergi berperang dan kembali dalam keadaan selamat dan betapa banyak pemuda yang lain dari perang, namun di belakang front, mereka mengalami kecelakaan dan mati.
Al-Quran kemudian menyoroti motivasi sebagian orang dalam berperang dan berkata, "Ada sekelompok orang pergi berperang dengan motivasi mengumpulkan harta benda dan mendapatkan bagian Baitul Mal. Sementara ada juga yang melakukannya untuk Allah dengan motivasi memperoleh pahala akhirat atau syahadah, dimana mereka ini akan sampai kepada apa yang dikehendakinya.
Dari ayat tadi terdapat dua poin pelajaran yang dapat dipetik:
1. Dengan lari dari perang seseorang tidak dapat lari dari kematian. Tidak berarti yang pergi ke medan tempur pasti mati dan yang berada di rumah tetap hidup.
2. Kematian bukan ada ditangan kita. Namun motivasi perbuatan ada di tangan kita. Daripada menjadikan dunia fana ini sebagai tujuan kita, maka kita jadikan alam akhirat sebagai tujuan. Karena kematian merupakan permulaan kehidupan akhirat bukannya akhir.
Ayat ke 146
Artinya:
Dan berapa banyaknya nabi yang berperang bersama-sama mereka sejumlah besar dari pengikut(nya) yang bertakwa. Mereka tidak menjadi lemah karena bencana yang menimpa mereka di jalan Allah, dan tidak lesu dan tidak (pula) menyerah (kepada musuh). Allah menyukai orang-orang yang sabar. (3: 146)
Dari ayat tadi terdapat lima poin pelajaran yang dapat dipetik:
1. Sejarah para nabi senantiasa diisi dengan perjuangan.
2. Ketika kita merasa lemah, maka hendaknya kita belajar dari tokoh-tokoh pejuang.
3. Perang dan jihad adalah hak bila dilakukan di bawah pengawasan para pemimpin ilahi.
4. Betapa banyak para pejuang yang alim dan arif.
5. Iman kepada Allah adalah sumber perjuangan.
Ayat ke 147-148
Artinya:
Tidak ada doa mereka selain ucapan: "Ya Tuhan kami, ampunilah dosa-dosa kami dan tindakan-tindakan kami yang berlebih-lebihan dalam urusan kami dan tetapkanlah pendirian kami, dan tolonglah kami terhadap kaum yang kafir". (3: 147)
Karena itu Allah memberikan kepada mereka pahala di dunia dan pahala yang baik di akhirat. Dan Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebaikan. (3: 148)
Tidak ada doa mereka selain ucapan, "Ya Tuhan kami, ampunilah dosa-dosa kami dan tindakan-tindakan Kami yang berlebih-lebihan dalam urusan kami dan tetapkanlah pendirian kami, dan tolonglah kami terhadap kaum yang kafir. Karena itu Allah memberikan kepada mereka pahala di dunia dan pahala yang baik di akhirat. Dan Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebaikan."
Menyusul ayat sebelumnya yang mengkritik ketidaktaatan dan larinya muslimin dalam perang Uhud, ayat ini menyinggung soal sejarah para Nabi dan berkata, "Sebelum kalian ada banyak sekali nabi yang berperang di jalan Allah dan memiliki sahabat mukmin dan mukhlis yang sama sekali tidak dapat dipatahkan keimanannya oleh kesulitan apapun luka dan sama sekali tidak menunjukkan kelemahan. Mengapa kalian tidak mengikuti mereka dan mengapa kalian meninggalkan Rasul Saw sendirian dan melepaskannya di tengah-tengah kerumunan musuh?"
Tatkala itu al-Quran mengemukakan keistimewaan pejuang-pejuang mukhlis dengan menyatakan mereka dengan semua upaya dan jihad yang mereka lakukan, namun sama sekali tidak melupakan doa dan munajat dan meminta kemenangan kebenaran dan kemusnahan kufur dari Tuhan. Allah Swt mengabulkan doa mereka dan dengan memenangkan mereka ke atas orang-orang kafir. Mereka mendapatkan rampasan perang dan kemewahan materi layak mendapatkan pahala akhirat yang baik.
Dari dua ayat tadi terdapat lima poin pelajaran yang dapat dipetik:
1. Marilah kita ambil pelajaran dan hikmah dari tokoh-tokoh sejarah dan ketabahan mereka di jalan kebenaran, dan menjauhi sifat malas dan lemah.
2. Keimanan kepada Allah adalah sumber ketabahan dan istiqamah di medan perang.
3. Sejarah para nabi disertai dengan jihad, bukannya kehidupan dalam kesejahteraan dan kemudahan.
4. Pelaksanaan tugas dan ketabahan dalam menunaikan tugas adalah penting, baik menang maupun kalah.
5. Di antara faktor kekalahan dan kegagalan dalam perang adalah dosa dan berlebih-lebihan atau israf.
Tafsir Al-Quran, Surat Ali Imran Ayat 140-142
Ayat ke 140-141
Artinya:
Jika kamu (pada perang Uhud) mendapat luka, maka sesungguhnya kaum (kafir) itupun (pada perang Badar) mendapat luka yang serupa. Dan masa (kejayaan dan kehancuran) itu Kami pergilirkan diantara manusia (agar mereka mendapat pelajaran); dan supaya Allah membedakan orang-orang yang beriman (dengan orang-orang kafir) supaya sebagian kamu dijadikan-Nya (gugur sebagai) syuhada'. Dan Allah tidak menyukai orang-orang yang zalim. (3: 140)
Dan agar Allah membersihkan orang-orang yang beriman (dari dosa mereka) dan membinasakan orang-orang yang kafir. (3: 141)
Ayat ini menyinggung satu lagi tradisi ilahi dan menyatakan, "Kehidupan dunia tidak akan tetap bagi siapapun dan senantiasa dalam keadaan berubah. Setelah kesenangan, datang penderitaan dan disisi kemenangan, terdapat juga kekalahan. Perubahan yang ada ini dapat memilah orang-orang yang tetap beriman dan mereka yang munafik. Fenomena ini dapat menjadi hujjah bagi orang lain bahwa setiap manusia dapat hidup daalam jalan yang bersih. "
Ayat ini menghibur Muslimin bahwa meskipun hari ini kalian kalah dalam perang Uhud, tetapi kemarin dalam perang Badr kalian menang. Jika dalam perang Uhud kalian terluka, maka musuhpun mengalami luka, maka ketahuilah bahwa bukan kalian yang pertama mengalami kejadian pahit. Selain itu, kejadian pahit dan manis tidaklah langgeng, maka bersabarlah karena kemenangan adalah di tangan kalian dan kekafiran adalah bernasib musnah.
Dari dua ayat tadi terdapat tiga poin pelajaran yang dapat dipetik:
1. Ujian dalam peristiwa pahit seperti perang, adalah salah satu sunnah ilahi yang tetap di sepanjang sejarah.
2. Kemenangan kaum kafir bukannya pertanda kecintaan Tuhan kepada mereka, tetapi kelaziman ujian.
3. Perang adalah kriteria untuk mengenali orang beriman. Orang yang beriman tidak akan pernah kalah karena syahadah baginya menyebabkan kebahagiaan.
Ayat ke 142
Artinya:
Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum nyata bagi Allah orang-orang yang berjihad diantaramu dan belum nyata orang-orang yang sabar. (3: 142)
Ayat ini seperti ayat-ayat sebelumnya menekankan bahwa kelaziman iman adalah kehadiran di medan perang dan berjuang untuk membela agama dan eksistensi Muslimin. Jangan sampai umat Islam berpikir bahwa hanya dengan shalat dan berpuasa seseorang disebut beriman dan tempat yang ditinggalinya adalah surga. Karena di medan pertempuran akan jelas siapa yang beriman dan siapa yang tidak. Di medan tempur dapat dipilah siapa yang hanya beriman dengan lisan dan tidak sampai ke hatinya.
Dari ayat tadi terdapat tiga poin pelajaran yang dapat dipetik:
1. Marilah kita jauhi harapan yang tidak pada tempatnya. Karena itu akan menyebabkan kesombongan dan kemunduran amal.
2. Surga diberikan dengan usaha keras dan tidak cukup hanya dengan menyatakan keislaman dan keimanan.
3. Medan jihad dan sabar tidak hanya berada di medan pertempuran. Karena seorang mukmin senantiasa berperang dengan musuh hawa nafsu dan sabar dalam melaksanakan perintah ilahi.
Tafsir Al-Quran, Surat Ali Imran Ayat 132-139
Ayat ke 132-133
Artinya:
Dan taatilah Allah dan Rasul, supaya kamu diberi rahmat. (3: 132)
Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa. (3: 133)
Menyusul ayat-ayat sebelumnya yang berkisar tentang perang Uhud dan begitu pula tentang tema makan riba, ayat ini telah menganjurkan Muslimin kepada dua perkara. Pertama, mengikuti secara mutlak segala perintah Allah dan Rasul-Nya. Tunduk pada perintah keduanya merupakan syarat rahmat dan pertolongan ilahi. Sebab kegagalan Muslimin di Uhud adalah menentang perintah Nabi.
Anjuran kedua, berlomba melakukan pekerjaan-pekerjaan baik dan menyampaikan kebaikan kepada orang lain yang menyebakan terampuninya dosa dan masuk surga ilahi.
Perkara yang menyebabkan kekalahan Muslimin di Uhud adalah bersegera mengumpulkan rampasan perang dan melakukan riba. Namun al-Quran menyeru Mukminin agar bersegera memperoleh rahmat dan ampunan ilahi yang menyiapkan lahan bagi masuk ke surga di akhirat. Tapi syarat masuk ke surga adalah takwa.
Dari dua ayat tadi terdapat dua poin pelajaran yang dapat dipetik:
1. Orang yang mendapat rahmat ilahi, adalah orang yang menyantuni yang lemah dan memberi hutang tanpa riba.
2. Seorang mukmin tidak boleh stagnan, melainkan harus selalu bergerak maju dalam perbuatan baik.
Ayat ke 134
Artinya:
(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan. (3: 134)
Menyusul ayat sebelumnya, mengajak Mukminin kepada ampunan ilahi, ayat ini menjelaskan wasilah-wasilah maghfirah. Sekalipun sifat memaafkan kesalahan orang dan menghindari dengki dan kemarahan adalah kekhususan orang-orang yang takwa, namun Allah Swt menyebut perilaku ikhlas memberi bantuan kepada orang lain yang membutuhkan sebagai faktor diturunkannya ampunan ilahi.
Bayangkan bila kewajiban hanya untuk orang-orang kaya. Padahal mencari harta tanpa takwa akan menambah sifat tamak dan kikir. Oleh karenanya, ayat al-Quran menyebutkan bahwa bukan hanya orang kaya saja yang bisa berinfak, tapi juga orang miskin. Orang mukmin baik kaya maupun miskin adalah suka berbuat baik dan berinfak.
Dari ayat tadi terdapat tiga poin pelajaran yang dapat dipetik:
1. Infak memerlukan kedermawanan bukan kekayaan dan banyak sekali orang kaya yang bakhil dan betapa banyak orang miskin yang dermawan.
2. Orang yang bertakwa, tidak mengucilkan diri melainkan aktif dalam masyarakat dan bergaul dengan masyarakat dengan harta dan akhlaknya.
3. Orang yang ingin dicintai Tuhan, harus menginfakkan harta dan mengosongkan jiwanya dari dengki dan marah.
Ayat ke 135
Artinya:
Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui. (3: 135)
Sebagian orang berfikir bahwa mukmin adalah orang yang tidak berdosa. Padahal ayat ini menyebut orang-orang bertakwa mungkin saja melakukan perbuatan buruk. Siapa saja yang berlaku buruk telah menzalimi dirinya. Namun perbedaan orang mukmin yang berlaku buruk pada dua hal; pertama mereka tidak melakukan terus perbuatan dosa. Kedua, ketika menyadari perbuatan dosanya, ia segera meninggalkannya dan bertaubat kepada Allah. Karena mereka tahu Allah suka memaafkan orang yang bertaubat dan melakukan dosa akibat tidak sadar dan digoda setan.
Dari ayat tadi terdapat tiga poin pelajaran yang dapat dipetik:
1. Kelaziman takwa, adalah bukan terpelihara dari dosa melainkan taubat dari dosa dan tidak terus menerus berbuat dosa.
2. Lebih bahaya dari dosa adalah melupakan keburukan dosa. Jika dosa sudah tidak tampak buruk di hadapan manusia, maka dia tidak terpikir untuk bertaubat.
3. Dosa merupakan kezaliman paling besar terhadap ruh ilahi yang telah ditiupkan oleh Tuhan dalam wujud manusia.
Ayat ke 136
Artinya:
Mereka itu balasannya ialah ampunan dari Tuhan mereka dan surga yang di dalamnya mengalir sungai-sungai, sedang mereka kekal di dalamnya; dan itulah sebaik-baik pahala orang-orang yang beramal. (3: 136)
Ayat 133 menganjurkan Mukminin agar berlomba memperoleh ampunan dan surga ilahi, sementara ayat 134 dan 135 menjelaskan sebab-sebabnya adalah infak, ihsan, ampunan dan pemberian kepada lainnya dan taubat dari dosa.
Ayat ke 137-138
Artinya:
Sesungguhnya telah berlalu sebelum kamu sunnah-sunnah Allah; Karena itu berjalanlah kamu di muka bumi dan perhatikanlah bagaimana akibat orang-orang yang mendustakan (rasul-rasul). (3: 137)
(Al Quran) ini adalah penerangan bagi seluruh manusia, dan petunjuk serta pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa. (3: 138)
Salah satu metode al-Quran untuk memberi petunjuk jalan dan membimbing manusia adalah mengajak manusia memperhatikan sejarah kaum terdahulu. Dunia tidaklah terbatas pada masa kontemporer. Sebelum kita banyak sekali manusia yang hidup di dunia ini dan meninggal dunia. Pengenalan sejarah dan akibat perbuatan mereka merupakan pelajaran terbaik bagi kita yang hidup dewasa ini. Karena dunia bagi kita yang hidup dewasa ini dikelola berdasarkan Sunnah dan undang-undang tetap ilahi. Untuk mengenali tradisi ini, kita harus mengetahui sejarah umat manusia terdahulu.
Oleh karenanya, al-Quran mengajak kita melakukan perjalanan di bumi dan mengkaji sejarah orang-orang terdahulu sehingga dengan teliti kita mempelajari kesudahan orang-orang yang baik dan buruk dan jangan sampai kita mengulangi kesalahan-kesalahan orang-orang terdahulu.
Dari dua ayat tadi terdapat tiga poin pelajaran yang dapat dipetik:
1. Membaca sejarah dan kesan-kesan yang tersisa dari peradaban masa silam sangat ditekankan oleh Islam dengan syarat disertai dengan perenungan.
2. Faktor-faktor kemuliaan atau penghinaan di sepanjang sejarah adalah sama dan pengenalan faktor-faktor itu penting sekali buat kehidupan dewasa ini.
3. Meskipun al-Quran diturunkan untuk memberi petunjuk namun, hanya orang-orang bersih saja yang menerima dan diberi petunjuk.
Ayat ke 139
Artinya:
Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman. (3: 139)
Setelah kekalahan bala tentara Islam dalam perang Uhud, Muslimin telah kehilangan semangat dan mengalami keputusasaan. Ayat ini menghibur jangan sampai karena kekalahan, itupun dikarenakan tidak mentaati pemimpin, kalian menjadikan diri kalian putus asa. Kalian harus menguatkan iman. Karena kemenangan berada di tangan kalian. Dalam ayat sebelumnya perhatian kepada sunnah-sunnah ilahi telah dikemukakan dalam sejarah kaum terdahulu. Ayat ini menyinggung salah satu dari sunnah yang disaksikan oleh Muslimin dengan mata mereka sendiri.
Ia berkata, "Faktor terpenting kemulaan dan kehormatan suatu bangsa, adalah iman kepada Allah dan taat kepada para utusan ilahi. Karena menentang perintahnya dan Rasulnya, akan menyebabkan kejatuhan dan kehinaan dan kalian menyaksikan sunnah ilahi ini dalam perang Uhud."
Dari ayat tadi terdapat dua poin pelajaran yang dapat dipetik:
1. Iman kepada Tuhan, bukan hanya faktor kemuliaan pada hari kiamat, melainkan di dunia menyebabkan kemenangan.
2. Kekalahan tidak sepatutnya menyebabkan mundur dan lemah melainkan harus dijadikan pelajaran untuk langkah dan berikutnya. (IRIB Indonesia)
Perang Mata Uang dan Sidang G20
Pertemuan kelompok G20 di tengah-tengah kondisi ekonomi dunia khusunya negara-negara Barat memiliki poin tersendiri. Di sisi lain sejak digelarnya pertemuan ini berbagai prediksi mulai bermunculan, seperti bakal munculnya perang mata uang. Namun prediksi ini sempat ditolak oleh negara anggota sidang, khususnya Eropa. Uni Eropa saat ini tengah menghadapi krisis finansial serius. Berbagai kebijakan yang telah mereka tempuh pun hingga kini belum membuahkan hasil.
Isu sentral yang menyita perhatian seluruh delegasi adalah trend pelonggaran moneter di banyak negara, atas nama kepentingan ekonomi nasional. Kebijakan moneter yang lebih renggang memang terbukti mampu mengangkat gairah bisnis dan industri, akan tetapi di sisi lain efek atau imlementasinya selalu terkait erat dengan pelemahan nilai tukar negara bersangkutan. Siapa yang nilai kursnya paling rendah, maka dialah yang akan meraih keuntungan ekonomis dari kerjasama perdagangan multilateral.
Gejala kebijakan tidak sehat ini mulai dikritisi oleh banyak pihak, baik organisasi maupun individu. 'Perang mata uang' dinilai berpotensi menciptakan kesemrawutan di pasar uang dan konflik perdagangan antar negara. Institute of International Finance (IIF) memperingatkan anggota G20 akan dampak buruk dari iklim pelonggaran moneter belakangan ini. Hobi pemerintah untuk melemahkan nilai tukar mata uang domestik rentan memicu perselisihan, khususnya di sektor perdagangan.
"Kami sarankan bank sentral utama dunia fokus pada perbaikan kerjasama dan komunikasi, untuk memenuhi harapan pelaku ekonomi," tulis IIF dalam sebuah surat yang dikirimkan pada Menteri Keuangan Rusia, Anton Siluanov, yang juga akan memimpin meeting G20. Lembaga peneliti yang mewakili hampir 500 institusi keuangan ini juga meminta semua negara menghentikan program pelemahan nilai tukar untuk menghindari disorientasi pasar uang.
Pelaku pasar finansial sudah menyaksikan adanya devaluasi mata uang di luar kebiasaan dalam beberapa waktu terakhir. Di antaranya adalah pelemahan kurs Yen terhadap nyaris seluruh mata uang utama dunia dan penguatan Euro versus Dollar. Yen telah melemah sejalan dengan popularitas Shinzo Abe dalam kancah politik Jepang. Ia adalah sosok yang sejak lama menginginkan lahirnya kebijakan stimulus yang agresif demi kemajuan ekonomi negerinya. Abe benar-benar membuktikan pidato-pidato kampanyenya saat resmi menduduki jabatan perdana menteri. Rangkaian kebijakan anti-deflasi dan stagnasi sudah dicanangkan melalui penggelontoran uang negara dalam jumlah masif. Pemerintah bahkan ngotot meminta Bank of Japan untuk mengubah target inflasi menjadi 2%. Lebih dari itu, program pembelian obligasi pemerintah dalam jumlah tidak terbatas telah membuat kurs Yen melemah sebanyak 20% terhadap Dollar sejak awal Oktober. Sementara untuk bulan ini, Yen sudah tercatat melemah sebanyak 9% versus Euro.
Beberapa politisi maupun ekonom negara barat mulai jengah dengan apa yang dilakukan oleh Jepang, dan negara lain dengan karakteristik kebijakan serupa. Pada pertemuan bulan ini, Presiden European Central Bank (ECB) Mario Draghi mengaku tidak melihat ada upaya devaluasi mata uang secara sengaja. Akan tetapi ia siap bertindak apabila nantinya ECB menemukan korelasi antara kinerja kurs Euro dan prospek inflasi di wilayahnya. Penguatan Euro mencerminkan kembalinya kepercayaan investor di tengah pemulihan krisis hutang Eropa. Namun di sisi lain juga menggambarkan fakta bahwa likuiditas menciut karena bank-bank sedang giat membayar pinjaman daruratnya, tepat di saat Bank of Japan dan Federal Reserve memompa dana ke sistem perekonomian.
"Baik negara maju maupun berkembang kini ditantang untuk menciptakan strategi tepat di tengah iklim suku bunga rendah dan trend pelonggaran kuantitatif," tambah IIF. Terlepas dari apapun rekomendasi banyak pihak kepada menteri keuangan G20, kemungkinan belum akan ada pakta atau kesepakatan baru terkait dengan isu ini. Selama ini semua negara berdalih bahwa pelemahan nilai tukar bukanlah suatu alat untuk menaikkan daya saing ekonomi, namun lebih kepada efek kebijakan moneter. Fed telah mengungkapkan pembelaan itu, dan Jepang kemungkinan akan menjawab dengan asumsi yang sama jika ditanya soal kinerja valutanya. Currency wars yang dulu didengungkan oleh Brazil bukan tidak mungkin benar-benar datang dalam waktu dekat apabila negara lain ikut menyusul gaya yang diusung oleh The Fed, Bank of Japan maupun ECB.
Sementara itu, situs MarketWatch memprediksikan akan muncul perang valuta antara Perancis dan Jerman mengingat kondisi ekonomi kedua negara Eropa ini. Menurut laporan Mehr News mengutip laman MarketWatch, meski sejumlah negara besar industri dunia serta peserta sidang G 20 menyatakan kesiapannya untuk tidak memulai perang valuta, namun muncul indikasi bahwa perang ini bakal melatus antara Perancis dan Jerman.
Prediksi ini didorong oleh tuntuan Perancis untuk mencegah naiknya nilai mata uang Euro terhadap seluruh mata uang asing dan sebaliknya Jerman menuntut kenaikan nilai mata uang bersama Eropa tersebut.
Perang valuta adalah manipulasi sengaja nilai mata uang untuk meraih keuntungan perdagangan. Dalam hal ini sebuah negara sengaja menurunkan nilai mata uangnya. Di sisi lain, negera tersebut mulai mencetak uang dan di sisi lain, berlomba-lomba membeli mata uang negara rival dengan tujuan menaikkan nilai mata uang negara lawan. Di kondisi seperti ini maka negara yang nilai mata uangnya rendah, produknya akan menelan biaya murah dan produk tersebut dengan mudah menguasai berbagai negara.
Di sektor surplus perdagangan, Perancis selama tahun lalu mengalami penurunan sebesar dua persen dan Jerman untuk tahun yang sama mengecap penurunan sebesar enam persen.
Oleh karena itu, Jerman mampu menyesuaikan diri dengan nilai satu Euro sebesar satu dolar tiga puluh sen atau satu dolar empat puluh sen. Namun sebaliknya hal ini bagi Perancis tidak dapat diterima. Oleh karena itu, friksi antara Berlin dan Paris terkait nilai mata uang euro dapat memunculkan krisis baru di Eropa.
Tebusan Mahal Politik Turki untuk Suriah
Majalah Ekonomi Suriah dalam artikel yang ditulis oleh Aiman Makiyah seorang pengamat ekonomi, mengulas perekonomian negara-negara tetangga pasca sanksi anti-Suriah. Sanksi ekonomi negara-negara Eropa dan Barat ternyata berdampak negatif terhadap perekonomian negara-negara jiran Suriah. Bahkan pakar ekonomi yang berpendapat bahwa sanksi tersebut pada hakikatnya sanksi terhadap perekonomian Yordania, Lebanon, Irak dan Turki. Ini disebabkan posisi strategis Suriah dan peran ekonominya di kawasan. Karena Suriah merupakan negara penting bagi proses relokasi produk negara-negara tetangga. Selain itu, sebelum sanksi, Suriah adalah pasar yang cukup menjanjikan bagi produk negara-negara tetangga.
Dibanding negara-negara jiran lain, Turki merupakan rekan dagang penting Suriah yang pasca sanksi ekonomi dan krisis, seluruh pertukaran dagang dan transaksi antara Ankara dan Damaskus terhambat. Volume perdagangan kedua negara menurun hingga 80 persen. Pada tahun 2010 nilai dagang kedua negara mencapai 2,5 milyar dolar dan pada tahun 2011 tingkat ekspor Turki ke Suriah mencapai 1,6 milyar dolar.
Dampak pertama dari sanksi eknomi terhadap Suriah adalah penurunan 60 persen impor otomotif dari Turki. Hal ini mengakibatkan pada kenaikan pajak dan akhirnya proses relokasi produk ke Timur Tengah harus melalui jalur Irak dengan jarak yang semakin jauh.
Ekspor dari kota Gaziantep, Turki sebelumnya mencapai 150 juta dolar namun sejak krisis Suriah dimulai, angkanya turun menjadi hanya sepertiga. Selain itu, jumlah warga Suriah yang berpergian ke kota Gaziantep juga menurun drastis. Setiap bulannya 60 ribu warga Suriah berkunjung ke kota Gaziantep dan penghasilan Turki dari sektor ini saja setiap tahunnya mencapai satu milyar dolar. Pasca ketegangan hubungan kedua negara, pajak untuk kontainer Turki yang masuk ke Suriah meningkat dari 300 dolar menjadi 2500 dolar. Volume ekspor Suriah ke Turki juga menurun 30 persen.
Sham Press mengutip laporan koran Melliyet terbitan Turki menyebutkan, dampak negatif krisis di Suriah mulai dirasakan pemerintah Turki. Pada awal krisis Suriah dimulai, pemerintah Turki dengan "senang hati" menerima para pengungsi dari negara jirannya itu. Akan tetapi sekarang kehadiran para pengungsi itu menjadi masalah besar bagi Ankara yang terpaksa meminta bantuan masyarakat internasional.
Menurut koran Melliyet, politik Turki untuk Suriah ditebus sangat mahal oleh Ankara dan secara perlahan akan berubah menjadi tragedi. Di saat pemerintah Turki memfokuskan pada krisis Suriah, sektor ekonomi Ankara menghadapi kesulitan yang sangat besar dan wilayah perbatasan dekat Suriah adalah yang paling menderita akibat kebijakan tersebut.
Kerugian ekonomi yang diderita Turki bukan temporal, karena Turki selain mengekspor produknya ke Suriah, melainkan juga menggunakan negara tetangganya itu untuk mengekspor produk ke 11 negara . Akan tetapi setelah jalur perbatasan Suriah ditutup, kontainer-kontainer dari Turki harus menempuh perjalanan jauh yang juga berdampak pada kenaikan biaya pengiriman. Sebelum krisis, per bulannya 9.000 truk kontainer Turki masuk ke Suriah, akan tetapi proses itu sekarang nyaris terhenti.
Gempa Politik Tunisia
Krisis politik yang melanda Tunisia tak kunjung reda, bahkan mulai mengancam revolusi rakyat yang baru seumur jagung itu. Pasalnya, Hamadi Jebali mengundurkan diri dari jabatannya sebagai perdana menteri Tunisia Senin (18/2) setelah gagal mencapai kesepakatan mengenai pembentukan kabinet baru.
Sebelumnya, Jebali pada Sabtu (16/2) menggelar perundingan politik yang melibatkan kubu oposisi di Istana Carthage, Tunis, menyusul gelombang protes baru-baru ini yang menuntut pembubaran pemerintah. Dalam pembicaraan tersebut, Jebali mendesak semua pihak untuk menahan diri dan tidak mengobarkan situasi yang lebih parah. Ia telah berkonsultasi dengan sejumlah pemimpin partai setelah dirinya setuju untuk mendirikan sebuah pemerintahan teknokrat.
Dua tahun berlalu pasca kemenangan revolusi, rakyat berharap kepada pemerintahan baru untuk mewujudkan perubahan situasi dan kondisi ekonomi, sosial dan politik ke arah yang lebih baik. Tapi krisis politik menjadi batu sandungan terbesar bagi terwujudnya harapan tersebut. Masalah utamanya dipicu oleh aksi teror yang menewaskan pemimpin oposisi dari sayap kiri Chokri Belaid.
Pembunuhan tersebut memicu demonstrasi luas di seluruh Tunisia. Markas partai berkuasa Ennahda menjadi sasaran para demonstran. Kelompok-kelompok oposisi menuding Ennahda berada di balik pembunuhan itu. Namun, pemimpin partai Rashid al-Ghannushi membantahnya.
Pemerintahan baru Tunisia saat ini terdiri dari Partai Ennahda, Kongres untuk Republik dan Koalisi Demokratik untuk Kerja dan Kebebasan. Partai Ennahda meraih 89 kursi dari 217 kursi di Dewan pendiri Tunisia. Selain kursi perdana menteri, pos-pos penting juga dikuasai oleh partai Ennahda. Masalah ini memicu reaksi keras dari partai oposisi.
Ennahda menilai apa yang terjadi di ranah politik saat ini adalah hasil kesepakatan bersama pemilu dewan pendiri yang digelar Oktober 2011. Namun kini setelah setahun setengah berlalu dari kesepakatan tersebut, partai nasionalis dan sayap kiri tidak menerimanya dan mulai melancarkan protes yang menyulut krisis politik. Salah satu dampak negatif dari krisis itu mundurnya Hamadi Jebali dari jabatannya sebagai perdana menteri.
Dewasa ini Tunisia berada di pusaran krisis politik yang mengancam revolusi rakyat. Sebab antek-antek rezim Ben Ali yang terguling senantiasa mencari celah untuk kembali berkuasa di arena politik negara Afrika Utara itu. Selain itu, negara-negara Barat yang tidak menghendaki naiknya kubu Islam terus-menerus berupaya menyulut instabilitas di negara Muslim tersebut. Sejatinya, tantangan terbesar Tunisia saat ini adalah pembentukan kabinet rekonsiliasi nasional yang melibatkan semua pihak dengan mendahulukan kepentingan nasional di atas kepentingan pribadi dan kelompok
Skandal dan Kefasadan Tak Berkesudahan Pejabat Zionis
Terungkapnya skandal baru para pejabat Israel baru-baru ini memancing reaksi luas opini umum dan menguak parahnya kebobrokan dalam struktur politik rezim Zionis.
Menyusul pengaduan seorang perempuan terhadap Menteri Pendidikan Israel yang mengaku menjadi korban pelecehan, penasehat kabinet Israel menginstruksikan penyelidikan terhadap skandal baru ini.
Disebutkan bahwa perempuan itu melayangkan surat kepada PM Israel, Benyamin Netanyahu dan menyatakan bahwa dirinya telah menjadi korban pelecehan Menteri Pendidikan Israel, Gideon Sa'ar, dan meminta Netanyahu untuk tidak memilih Sa'ar dalam susunan kabinet barunya.
Skandal baru ini mencuat di saat proses pengadilan terhadap Avigdor Lieberman, mantan menteri luar negeri rezim Zionis atas tuduhan korupsi dan penyimpangan politik, baru saja dimulai. Jika ia terbukti bersalah, dan jika ia divonis penjara lebih dari tiga bulan, maka Lieberman tidak akan dapat beraktivitas dalam kabinet selama tujuh tahun, dan akan kehilangan kursinya di parlemen. Lieberman sendiri langsung mengundurkan diri setelah menghadapi gugatan korupsi. Pasca pengunduran diri Lieberman, Netanyahu juga merangkap sebagai menlu untuk sementara.
Terungkapnya skandal baru terhadap salah satu kandidat anggota kabinet Netanyahu, yang telah disusun oleh Shimon Peres, semakin menambah terjal jalan berliku pembentukan kabinet baru pasca pemilu.
Rezim Zionis dikenal sebagai rezim penjajah yang memiliki watak anti-kemanusiaan di kancah internasional yang mengidap berbagai macam penyakit kronis korupsi dan kefasadan. Pada hakikatnya rezim Zionis memang sangat menonjol seakan para pejabat Israel saling berlomba dalam hal ini.
Tzipi Livni, yang juga pernah menjabat sebagai menlu Zionis dalam wawancaranya dengan Times Israel, mengaku bahwa di masa tugasnya di Dinas Rahasia Israel (Mossad), dia harus berhubungan seks dengan sejumlah pejabat Arab untuk mengorek informasi dari mereka.
Livni mengatakan berusaha keras menciptakan skandal dan menyusun berkas-berkas asusila para tokoh penting Arab dan dia sangat membanggakan aksinya itu dan bahkan jika diperlukan dia "tidak segan-segan melakukannya lagi."
Masalah ini menunjukkan betapa parahnya dekadensi moral para pejabat rezim Zionis Israel. Melihat pada masyarakat Zionis dapat dipahami pula bahwa tatanan masyarakat Israel terbangun di atas pondasi kefasadan yang semakin meningkat.
Pada hakikatnya, rezim Zionis merupakan pusat kefasadan yang lebih tinggi dari kefasadan yang terjadi di Barat. Hal ini juga tak jarang diakui media massa mainstream Barat.
Protes Rakyat Berlanjut, Pemerintah Bulgaria Mengundurkan Diri
Perdana Menteri Bulgaria Boyko Borissov mengumumkan pengunduran diri pemerintahannya setelah terjadi demonstrasi nasional memprotes tagihan listrik yang melonjak tinggi.
Hal tersebut disampaikan Borissov pada Rabu (20/2).
Kementerian Dalam Negeri Bulgaria pada Selasa mengatakan, protes terhadap tagihan listrik terjadi sedikitnya di sepuluh kota, termasuk Sophia, ibukota Bulgaria.
25 orang ditahan dan belasan lainnya terluka dalam bentrokan antara polisi dan pendemo di Sophia.
PM Bulgaria pada Selasa mengatakan bahwa tarif listrik dapat dipotong hingga delapan persen. Borissov juga memutuskan untuk memberhentikan Wakil Perdana Menteri dan Menteri Keuangan Simeon Djankov.
Demonstrasi dimulai sepuluh hari yang lalu dan terus berlangsung hingga kini.
Bulgaria menaikkan biaya listrik sebesar 13 persen pada bulan Juli tahun lalu. Warga negara ini harus mengalokasikan sebagian besar pendapatan bulanan mereka untuk membayar tagihan listrik, terutama di musim dingin.
Sayidah Maksumah, Simbol Keagungan Ilmu dan Kemuliaan Akhlak
Tanggal 10 Rabiul Tsani, bertepatan dengan hari wafatnya wanita suci Ahlul Bait as, Sayidah Fatimah Maksumah as, putri Imam Musa Kazim as serta saudari Imam Ali Ridha as. Beliau termasuk anggota keluarga Ahlul Bait as yang memiliki kemuliaan tinggi dari anak-anak Imam Musa as, setelah saudaranya Imam Ridha. Bukti kemuliaan wanita suci ini dapat ditelusuri dari penghormatan tinggi para Imam maksum dan pemuka Islam. Manusia-manusia suci dan ulama besar Islam banyak memuji serta menyebutkan keutamaan Sayidah Maksumah as. Sayidah Maksumah dibesarkan di rumah cahaya dan sumber keilmuan. Dari sisi keimuan dan spiritualitas, Sayidah Maksumah berhasil mencapai derajat tinggi. Hal ini disebabkan beliau mendapat didikan dari ayahnya, Imam Musa Kazim dan saudaranya, Imam Ali Ridha. Oleh karena itu, beliau cepat meraih kesempurnaan dan posisi spiritual yang tinggi khususnya di bidang ilmu dan makrifah. Sejak usia kanak-kanak, Sayidah Maksumah telah menunjukkan kecerdasaan dan keluasan ilmunya. Di usia tersebut beliau mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan agama dari umat Islam ketika sang ayah tidak berada di rumah. Sayidah Maksumah merupakan figur mulia yang menjalani kehidupan sesuai dengan al-Quran dan ajaran Islam. Beliau memiliki kedudukan tinggi dari sisi kesempurnaan manusia, karena mengisi kehidupan dengan kecintaan kepada Allah Swt dan senantiasa menjalankan ajaran Islam. Mengenai kesalehan dan ketakwaan Sayidah Maksumah, Imam Ridha as menyebut saudarinya Maksumah yang berarti wanita yang bersih dari dosa. Sayidah Maksumah dipanggil dengan berbagai gelar, salah satunya adalah gelar Muhadisah, yang berarti salah satu wanita yang meriwayatkan hadis. Hadis-hadis yang beliau riwayatkan mendapat posisi tinggi di kalangan ulama dan dipercaya. Sepanjang hidupnya, Sayidah Maksumah sangat gigih memperjuangkan dan mempertahankan wilayah Ahlul Bait as. Hal ini menunjukkan wawasan luas beliau terhadap kondisi zamannya, karena saat itu pemerintah Abbasiyah memberlakukan kondisi yang sangat ketat khususnya terhadap Ahlul Bait dan pengikutnya. Hingga kini, keberadaan Sayidah Maksumah yang sangat singkat di kota Qom mendatangkan berkah yang cukup besar. Kini, setelah berlalu berabad-abad, makam Sayidah Maksumah di Qom, diziarahi ribuan bahkan jutaan orang dari segala penjuru dunia. Makam Sayidah Maksumah di Qom menebarkan berkah bagi kota suci ini, dan berkembangnya Hauzah ilmiah. Para pemikir dan pencinta Ahlul Bait dari berbagai negara dunia mengunjungi kota suci Qom untuk menuntut ilmu-ilmu Islam. Kota ini selanjutnya menjadi tempat para peziarah para pecinta Ahlul Bait as. Di kota ini kemudian muncul Pusat Pendidikan Agama (Hauzah Ilmiah) besar di dunia Islam. |
|
Hauzah ilmiah Qom dewasa ini menjadi benteng pertahanan yang menjaga, melestarikan dan mengembangkan ilmu-ilmu Islam. Bahkan dengan berjalannya waktu Hauzah Ilmiah Qom telah melahirkan berbagai ulama dan ilmuwan Islam terkemuka.