
کمالوندی
Tafsir Al-Quran, Surat Al-Baqarah Ayat 270-274
Ayat ke 270-271
Artinya:
Apa saja yang kamu nafkahkan atau apa saja yang kamu nazarkan, maka sesungguhnya Allah mengetahuinya. Orang-orang yang berbuat zalim tidak ada seorang penolongpun baginya.
Jika kamu menampakkan sedekah(mu), maka itu adalah baik sekali. Dan jika kamu menyembunyikannya dan kamu berikan kepada orang-orang fakir, maka menyembunyikan itu lebih baik bagimu. Dan Allah akan menghapuskan dari kamu sebagian kesalahan-kesalahanmu; dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.
Satu dari perkara yang menjadi penghalang infak dikalangan masyarakat ialah orang-orang yang memberi infak mengharapkan terimakasih dan penghargaan orang lain kepadanya. Ayat ini menyatakan, biarpun orang lain tidak melihat perbuatanmu dan tidak berterimakasih, akan tetapi Allah Swt melihatnya dan mencatatnya. Bukankah kamu memberikan infak karena Allah? Maka mengapa kamu mengharapkan balasan dari masyarakat? Sebaik-baik motivasi untuk manusia melakukan perbuatan baik ialah dengan mengetahui bahwa Allah Swt melihat perbuatan-perbuatan baik tersebut.
Menurut al-Quran, tidak mempedulikan nasib kaum tertindas dan lemah merupakan satu kezaliman yang menghalang manusia dari mendapat bantuan dan pertolongan pada Hari Kiamat, serta menghapus peluang mandapatkan syafaat para auliya Allah Swt. Tentang bentuk infak, sesuai dengan riwayat, sebaik-baik zakat wajib dikeluarkan secara terang-terangan, akan tetapi sedekah yang mustahab atau sunat diberikan secara rahasia. Mungkin alasannya karena amalan wajib merupakan satu kewajiban umum dan biasanya dilakukan tanpa perasaan riya.
Dari dua ayat tadi terdapat tiga pelajaran yang dapat dipetik:
1. Allah Swt mengetahui infak kita, maka sebaik-baiknya kita memberikan harta yag terbaik pada jalan Allah dengan niat yang paling tulus.
2. Infak terkadang harus diberikan secara terang-terangan dan terkadang secara rahasia. Infak yang dilakukan secara terang-terangan bisa menjadi faktor pendorong kepada orang lain dan infak yang dilakukan secara rahasia menjauhkan manusia dari menunjuk-nunjuk dan riya serta memelihara harga diri orang yang menerima sedekah.
3. Infak merupakan cara untuk menghapus dosa-dosa. Untuk bertaubat dan kembali kepada jalan yang benar, terkadang seseorang harus merelakan hartanya sehingga Allah mengampuni dosa-dosanya.
Ayat ke 272
Artinya:
Bukanlah kewajibanmu menjadikan mereka mendapat petunjuk, akan tetapi Allah-lah yang memberi petunjuk (memberi taufiq) siapa yang dikehendaki-Nya. Dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan (di jalan allah), maka pahalanya itu untuk kamu sendiri. Dan janganlah kamu membelanjakan sesuatu melainkan karena mencari keridhaan Allah. Dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan, niscaya kamu akan diberi pahalanya dengan cukup sedang kamu sedikitpun tidak akan dianiaya (dirugikan).
Sebagaimana yang terdapat pada kitab-kitab tafsir, Muslimin merasa ragu untuk memberikan infak kepada orang miskin yang musyrik. Ketika RasulullahSaw ditanya berkenaan hal ini, maka turun ayat ini menjelaskan, penerimaan terhadap agama tidak diperbolehkan dengan paksaan atau tekanan sehingga untuk mendapatkan sepotong roti seorang fakir harus menyatakan keislamannya dan baru bisa mendapat infak dari Muslimin. Bahkan sebagaimana limpahan karunia ilahi di dunia ini meliputi semua manusia baik mukmin maupun kafir, maka dalam membantu orang-orang yang memerlukan, orang-orang Mukmin juga harus mempertimbangkan orang-orang yang non-Muslim karena mereka juga adalah makhluk Allah Swt. Allah akan memberi ganjaran sepenuhnya kepada mereka.
Sudah tentu infak yang diberikan kepada non-Muslim tidak menjadi sebab untuk memperkuat kekufuran mereka dan mendukung tujuan serta cita-cita musuh, bahkan menyebabkan mereka mengenal jiwa cinta sesama manusia di dalam Islam.
Dari ayat tadi terdapat tiga pelajaran yang dapat dipetik:
1. Tiada paksaan dalam menerima agama, dan tiada siapapun bahkan Nabi tidak boleh memaksa orang lain utnuk menerima Islam.
2. Islam adalah agama kemanusiaan dan tidak menyukai kefakiran biarpun untuk kalangan non-Muslim.
3. Sekiranya motivasi infak adalah untuk mendapatkan keridhaan Allah Swt, maka manusia akan mendapatkan balasan perbuatan baiknya di dunia dan di akhirat.
Ayat ke 273-274
Artinya:
(Berinfaqlah) kepada orang-orang fakir yang terikat (oleh jihad) di jalan Allah; mereka tidak dapat (berusaha) di bumi; orang yang tidak tahu menyangka mereka orang kaya karena memelihara diri dari minta-minta. Kamu kenal mereka dengan melihat sifat-sifatnya, mereka tidak meminta kepada orang secara mendesak. Dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan (di jalan Allah), maka sesungguhnya Allah Maha Mengetahui.
Orang-orang yang menafkahkan hartanya di malam dan di siang hari secara tersembunyi dan terang-terangan, maka mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.
Sebagaimana yang telah dikatakan, Islam memberikan anjuran-anjuran guna keseimbangan di tengah-tengah masyarakat Islam, diantaranya adalah infak. Ayat ini menyinggung bahwa salah satu bagian penting infak mengenai orang-orang yang berpindah (muhajir) dan para mujahidin, di mana mereka dalam tujuan hijrah dan jihad, terpaksa mengalami penderitaaan dan kehilangan rumah tempat tinggal dan di negeri orang. Selain tidak membawa harta benda juga tidak memiliki peluang untuk memperoleh pekerjaan.
Tetapi meskipun demikian harga diri dan kehormatan mencegah mereka dari perilaku minta-minta kepada orang lain dan mereka tidak bersedia melontarkan keperluan dan kemiskinan mereka. Oleh karenanya, masyarakat secara umum menyangka mereka berkecukupan, disinilah orang-orang mukmin perlu mencurahkan kepedulian mereka terhadap saudara-saudara seiman yang menjaga harga diri dan kehormatan, dan semestinya orang-orang ini tidak dibiarkan hidup dalam kesusahan.
Dalam sejarah disebutkan, dimasa permulaan Islam sekelompok sahabat Rasul beserta beliau berhijrah dari Mekah ke Madinah, namun di Madinah mereka tidak mempunyai tempat tinggal dan pekerjaan. Karena orang-orang musyrikin Mekah telah memboikot kehidupan dan harta mereka. Masyarakat Madinah menampung sebagian dari mereka di rumah-rumah yang mereka diami dan memberikan makanan kepada mereka, namun sebagian dari mereka hidup di masjid Nabi di sebuah tempat bernama "shuffah" dimana ayat ini menganjurkan agar keadaan mereka diperhatikan.
Dari dua ayat tadi terdapat empat pelajaran yang dapat dipetik:
1. Allah Swt menempatkan hak bagi orang-orang miskin dalam harta orang-orang kaya.
2. Dalam masyarakat Islam seharusnya sebelum orang-orang miskin mengutarakan hajat atau keperluan mereka, dengan memperhatikan dan membantu mereka jauh sebelumnya bisa menjaga kehormatan orang-orang mukmin yang miskin dari menjadi hina.
3. Dalam kamus al-Quran orang fakir adalah orang yang tidak mampu dan mungkin untuk menjalankan roda kehidupan akibat kecacatan dan kelemahan tubuh seperti penyakit dan ketuaan atau faktor-faktor lainya seperti banjir dan gempa atau perang. Namun meskipun demikian, mereka memandang menjaga harga diri lebih wajib dari kecukupan material, hasilnya orang-orang yang meminta-minta dan mendatangi berbagai lapisan masyarakat bukanlah dikatakan fakir.
4. Allah Swt menjamin atau mengansuransikan masa depan orang-orang yang berinfak di jalan-Nya dari kemiskinan, dan tidak ada kekhawatiran buat mereka, seperti halnya mereka dengan bertawakal kepada Allah, tidak pernah menyesali segala yang diinfakkannya.
Asyura di Mata Ulama Al-Azhar
Dalam beberapa waktu terakhir tersebar berita soal penentangan al-Azhar dan kelompok Wahabi dan Salafi terhadap pelaksanaan peringatan Asyura oleh warga Syiah Mesir. Namun bagaimana sebenarnya pendapat al-Azhar terkait peristiwa Asyura dan tragedi di Karbala.
Berikut ini laporan kantor berita ABA Irak dikutip oleh FNA Senin (3/12).
Pengorbanan Sama dengan Kemenangan
Syeikh Mahmoud Asyur, seorang ulama terkemuka al-Azhar berpendapat, para penguasa zalim telah menistakan kebebasan manusia dan menentang perintah Allah Swt, dan seruan dan kebangkitan pertama dalam hal ini dilakukan oleh Imam Husein as melawan kezaliman dan orang-orang zalim untuk membenarkan jalan umat Islam dan beliau berkata: "Apakah kalian tidak melihat bahwa kebenaran tidak dtegakkan dan kebatilan tidak dicegah?"
Perilaku orang-orang fasid dan kebungkaman masyarakat di hadapan aksi mereka telah menghancurkan nilai-nilai ilahi dan memperluas nilai-nilai jahiliyah dalam umat Islam dan oleh karena itu Imam Husein as bangkit melawan para kaum zalim.
Kebangkitan Imam Husein as merupakan revolusi, perubahan dan islah terbesar dalam menghancurkan kefasadan. Kebangkitan Imam Husein as mengajarkan kepada kita bahwa pengorbanan setara dengan kemenangan dan darah dapat mengalahkan pedang, meskipun kemenangan tersebut memerlukan waktu.
Pengorbanan Adalah Kekuatan Abadi Melawan Kezaliman
Imam Husein as mengetahui kekalahan beliau secara fisik di Karbala, akan tetapi beliau rela menukarnya dengan manfaat maknawi; yaitu kemenangan yang diperoleh dengan darah suci beliau, keluarga dan para sahabat beliau. Darah-darah itu adalah menara yang menjadi pelajaran bagi seluruh insan bebas.
Umat Islam tidak dapat bangkit dari lelap kelalaiannya di hadapan kaum taghut yang berusaha memadamkan semangat perjuangannya, kecuali dengan pengorbanan, karena pengorbanan merupakan kekuatan abadi di hadapan kezaliman dan pengembalian nilai-nilai ilahi dalam kehidupan umat manusia. Oleh karena itu kita harus menghidupkan nilai-nilai kebangkitan huseini dalam diri, keluarga dan masyarakat kita, agar kita dapat menghadapi segala tantangan.
Umat Islam Diingatkan Pada Pelajaran Asyura dalam Bulan Muharram
Adapun Syeikh Mansour al-Rifai Ubaid, mantan wakil Syeikh al-Azhar mengatakan, "Siapa pun yang memperingati Muharram, sebenarnya sedang mengingatkan umat Islam pada luka berdarah di bulan ini atas kesyahidan Imam Husein as, dan siapa pun yang memperingati bulan Muharram, maka dia sedang mengingatkan kembali kepada umat Islam tentang pesan kepahlawanan Imam Husein as."
Apa yang terjadi di hari Asyura adalah pelajaran untuk mendidik umat dan manusia serta tazkiyah. Pelajaran terpentingnya adalah kehancuran kaum taghut yang merupakan sebuah nikmat besar seperti yang difirmankan Allah Swt:
« فَقُطِعَ دَابِرُ الْقَوْمِ الَّذِینَ ظَلَمُوا وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِینَ»
Dari sini dapat dipahami bahwa Asyura merupakan hari terpenting dan termulia dalam sejarah yang di dalamnya salah satu sibol kezaliman termusnahkan dari muka bumi.
Setelah kesyahidan Imam Husein as, Allah Swt menetapkan kehinaan dan laknat kepada para pembunuh beliau hingga hari kiamat dan hari Asyura adalah hari terbongkarnya (kedok) para penjahat serta hari terbongkarnya seluruh kebengisan mereka di mata umat manusia. Inilah kehancuran hakiki, bukan kematian yang berarti hancurnya jasad.
Asyura adalah Ayyamullah
Seraya menjelaskan bahwa Asyura sepenuhnya dari kata islami yang tidak pernah ada di era jahiliyah, Syeikh Ubaid menyinggung ayat:
« وَلَقَدْ أَرْسَلْنَا مُوسَى بِآیَاتِنَا أَنْ أَخْرِجْ قَوْمَکَ مِنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ وَذَکِّرْهُم بِأَیَّامِ اللَّهِ. إِنَّ فِی ذَلِکَ لَآیَاتٍ لِّکُلِّ صَبَّارٍ شَکُورٍ»
Dan menjelaskan, "Qurtubi dalam tafsir ayat itu menulis bahwa maksud dari ayyamullah adalah nikmat Allah Swt kepada Bani Israil yang diselamatkan dari Firaun. Hasan Basri berpendapat bahwa bagian akhir ayat tersebut juga dapat dikaitkan dengan peristiwa yang sama yaitu hancurnya para kaum taghut yang salah satu buktinya adalah kehancuran Hajjaj bin Yusuf Tsaqafi."
Asyura termasuk ayyamullah, karena kehancuran Firaun hanya salah satu contoh ayyamullah, dan kehancuran Firaun adalah berita kehancurkan para Firaun di setiap masa dalam pertempuran antara kebenaran dan kebatilan.
Kesyahidan Imam Husein as, Awal Kehinaan Arab
Doktor Mahmoud Sabih, peneliti sejarah Ahlul Bait as berpendapat, "Asyura adalah hari pelajaran untuk kehancuran kaum zalim"
Peneliti sejarah Ahlul Bait as ini menyatakan, bahwa kesyahidan Imam Husein as adalah dimulainya kehinaan bagi kaum Arab dan Muslim seraya emngatakan, "Amr bin Ba'jah mengatakan; kehinaan pertama Arab adalah pembunuhan terhadap Husein bin Ali bin Abi Thalib (as) dan klaim Ubaidillah bin Ziyad."
Dijelaskannya, "Rasulullah Saw telah memberikan kabar bahwa umat beliau akan diuji dengan Ahlul Bait beliau (as) dan Ammarah bin Yahya bin Khaled bin Arfatah mengatakan; kami pada hari terbunuhnya Husein bin Ali (as) bertemu dengan Khaled bin Arfatah dan dia berkata kami mendengar dari Rasulullah Saw bahwa setelahku kalian (umat Islam) akan diuji dengan Ahlul Baitku (keluarga), dan sekarang umat Islam telah diuji, kaum arab dan Muslim telah terhinakan, penaklukan wilayah-wilayah non-Islam terhenti, serta serangan musuh terhadap umat Islam semakin meningkat."
Mantan Hakim Agung Palestina Bentuk Partai Baru
Syeikh Taisir Tamimi mantan Hakim Agung Palestina yang berafiliasi ke pemerintah Otorita Ramallah, dikabarkan telah membentuk sebuah partai baru.
Kantor berita Palestina, Maan seperti dikutip Qodsna (9/12) melaporkan, Syeikh Tamimi mengumumkan partai Kebebasan dan Kemerdekaan telah memulai aktifitasnya membela tempat-tempat suci di Palestina.
Ia mengatakan, "Izin pendirian partai baru ini diperoleh dari Kementerian Dalam Negeri, Otorita Ramallah, dan bertujuan untuk melindungi tempat-tempat suci Islam serta mendukung hak-hak bangsa Palestina termasuk kembalinya para pengungsi."
Tamimi berharap partai barunya dapat membantu peningkatan persatuan politik dan rekonsiliasi nasional, dan anggota-anggotanya berasl dari Tepi Barat, Jalur Gaza dan para pengungsi Palestina.
Jika Abu Mazen, pemimpin Otorita Ramallah kembali dicalonkan menjadi pemimpin Otorita Ramallah, Tamimi mengaku akan mendukungnya, dan jika Abu Mazen tidak mencalonkan diri lagi, maka dirinya yang akan maju.
Seorang Warga Iran Bebas dari Tawanan Teroris Suriah
Hussein Murtada, reporter TV Al Alam, beberapa saat lalu mengabarkan (9/12) tentang dibebaskannya seorang warga Iran yang sebelumnya di culik di sekitar Damaskus.
Warga Iran tersebut bernama Majid Adeli, seorang negosiator budaya di Kedubes Iran di Damaskus. Ia diculik di wilayah Sayidah Zainab as, dan berhasil dibebaskan dari tawanan teroris dalam sebuah operasi yang dilakukan pasukan Suriah di Damaskus.
Kelompok pemberontak dengan dukungan finansial dan persenjataan Barat serta sejumlah negara kawasan sejak dua tahun lalu terus menciptakan instabilitas di Suriah. Selain meneror dan membunuh warga sipil, mereka juga menculik warga asing yang tinggal di negara itu, khususnya warga negara Iran untuk menekan pemerintah Suriah dan pendukungnya.
Ini bukan kali pertama, beberapa bulan lalu, 48 peziarah Iran juga diculik oleh kelompok-kelompok teroris.
Belanda Kirim Dua Patriot dan 360 Pasukannya ke Turki
Pemerintah Belanda menyetujui pengiriman dua sistem pertahanan rudal Patriot ke perbatasan Turki-Suriah.
Majalah Jerman, Der Spiegel sebagaimana dikutip Mehr News (9/12) melaporkan, menyusul keputusan NATO yang akan menempatkan sistem pertahanan rudal Patriot di perbatasan Turki-Suriah, pemerintah Belanda pun akan mengirimkan dua Patriot dan 360 tentaranya ke negara itu.
Beberapa pekan mendatang, sistem pertahanan rudal Patriot itu akan segera dipasang. Pemerintah Jerman juga dikabarkan akan mengirimkan 400 tentaranya ke Turki dengan dalih untuk mendukung sistem pertahanan tersebut.
Pejabat pemerintah Jerman mengklaim, alasan diambilnya keputusan ini adalah instabilitas di wilayah perbatasan Turki dan Suriah, dan langkah ini dimaksudkan untuk meminimalisir bahaya munculnya bentrokan di wilayah tersebut.
Keputusan pemerintah Jerman dan Belanda sebelumnya harus mendapat persetujuan parlemen kedua negara itu. Sekalipun masalah ini menuai protes sejumlah kelompok politik, namun pemerintah kedua negara berharap keputusannya itu akan mendapat suara mayoritas dari anggota parlemen.
Eropa Pertimbangkan Sanksi terhadap Israel
Uni Eropa akan mempertimbangkan pengesahan serangkaian sanksi terhadap rezim Zionis Israel terkait rencana untuk membangun ribuan unit pemukim baru di wilayah Palestina pendudukan.
Harian Israel Maariv melaporkan pada hari Kamis (6/12), langkah Uni Eropa pekan depan akan mencakup penandaan dan boikot barang-barang yang diproduksi di pemukiman ilegal Zionis atas apa yang disebut Garis Hijau, yang memisahkan Tepi Barat dari wilayah Palestina lainnya.
Blok 27 negara anggota itu juga diharapkan untuk menyatakan bahwa perjanjian ekonomi dengan Tel Aviv tidak mencakup wilayah Tepi Barat, Dataran Tinggi Golan atau Timur al-Quds (Yerusalem).
Pada hari Rabu, Uni Eropa memanggil duta besar Israel untuk menyatakan protes atas pembangunan 3.000 unit perumahan baru di wilayah pendudukan.
Sejumlah negara Eropa, termasuk Inggris, Perancis, Swedia, Denmark dan Spanyol, juga telah memanggil duta besar Israel untuk menyampaikan protes. (IRIB Indonesia/RM/PH)
Jerman akan Kirim Pasukan ke Perbatasan Suriah
Pemerintah Jerman, hari Rabu (5/12) mengatakan pihaknya menyetujui partisipasi dalam misi NATO untuk menggelar rudal Patriot di perbatasan Turki dengan Suriah dan akan mengirim hingga 400 tentara.
Kementerian luar negeri dan pertahanan dalam sebuah pernyataan bersama mengatakan bahwa mandat, yang akan disampaikan ke parlemen Jerman awal pekan depan, berlaku sampai tanggal 31 Januari 2014.
NATO pada Selasa menyetujui permintaan Turki untuk penyebaran rudal Patriot di perbatasannya dengan Suriah, menyusul serangkaian peringatan kepada Damaskus untuk tidak menggunakan senjata kimia.
Sekjen NATO Anders Fogh Rasmussen mengatakan, keputusan aliansi itu mencerminkan "komitmen teguh" untuk memelihara keamanan negara anggota.
Aliansi menyatakan bahwa Jerman bersama dengan Belanda dan Amerika Serikat telah sepakat untuk menyediakan baterai rudal Patriot, yang akan berada di bawah Komando Tertinggi Sekutu Eropa (SACEUR).
"Turki saat ini merupakan mitra yang terkena dampak besar konflik di Suriah," kata kementerian. (IRIB Indonesia/RM/PH)
Hadapi Roket Korut, Jepang Siagakan Rudal Patriot
Angkatan Laut Jepang telah menyebarkan sistem pertahanan rudal Patriot untuk menghadapi ancaman yang ditimbulkan oleh rencana peluncuran roket Korea Utara, kantor berita Kyodo melaporkan pada Kamis (6/12).
Dua baterai Patriot telah tiba ke pulau Ishigaki, sekitar 400 kilometer sebelah barat daya Okinawa. Rudal Patriot juga akan ditempatkan di Okinawa.
Angkatan Bersenjata Jepang juga bersiaga penuh menjelang peluncuran roket Korut, yang dijadwalkan antara tanggal 10 dan 22 Desember dari stasiun Sohae di utara Pyongyang untuk mengirim satelit ke orbit bumi.
"Tanah air kami, kelautan, dan angkatan udara kini tengah bersiap untuk menggelar pasukan di Okinawa," kata seorang juru bicara kementerian pertahanan kepada AFP.
Tokyo menyatakan persiapan pertahanan tidak untuk menembak jatuh roket Korut, tetapi untuk menghindari puing-puing yang mungkin mengancam wilayah Jepang jika roket menyimpang dari lintasan yang direncanakan.
"Sebuah jalur penerbangan yang aman telah dipilih sehingga bagian-bagian dari roket pembawa yang mungkin jatuh selama proses peluncuran tidak akan mempengaruhi negara-negara tetangga," kata kantor berita KCNA.
Sementara itu, Rusia dan Cina telah mendesak Korut untuk tidak melaksanakan rencana tersebut. (IRIB Indonesia/RM/PH)
Militer Mesir Turun Tangan Redam Protes
Militer Mesir telah mengerahkan tiga tank dan dua kendaraan lapis baja di luar istana presiden di Kairo setelah bentrokan dan protes meningkat.
Sejauh ini, enam orang dilaporkan tewas termasuk seorang wartawan dan sekitar 350 lainnya terluka dalam bentrokan antara pendukung dan penentang Presiden Muhammad Mursi.
Kementerian Dalam Negeri Mesir juga melaporkan bahwa 32 orang ditahan. Tiga pejabat telah mengundurkan diri atas aksi kekerasan itu, termasuk kepala komite penasehat presiden, Zaghloul El Balshi, yang mengumumkan pengunduran dirinya di televisi Mesir pada Rabu malam.
Presiden Mursi berencana untuk tampil di depan publik kemarin, tapi dibatalkan karena memanasnya protes. Sementara itu, Perdana Menteri Hisham Qandil mengeluarkan pernyataan singkat menyerukan ketenangan dan dialog nasional.
Mursi meninggalkan istana presiden pada hari Selasa setelah sekitar 200 demonstran menerobos pagar kawat berduri dan mengepung gedung. Pasukan polisi dilaporkan mundur, sehingga demonstran bergerak lebih dekat ke istana. (IRIB Indonesia/RM/PH)
Masjid Nabawi
Masjid Nabawi, adalah salah satu mesjid terpenting yang terdapat di Kota Madinah, Arab Saudi karena dibangun oleh Nabi Muhammad saw. dan menjadi tempat makam beliau dan para sahabatnya. Masjid ini merupakan salah satu masjid yang utama bagi umat Muslim setelah Masjidil Haram di Mekkah dan Masjidil Aqsa di Yerusalem. Masjid ini juga merupakan Masjid terbesar ke-2 di dunia, setelah Masjidil Haram di Mekkah.
Sejarah
Masjid Nabawi adalah masjid kedua yang dibangun oleh Rasulullah saw., setelah Masjid Quba yang didirikan dalam perjalanan hijrah beliau dari Mekkah ke Madinah. Masjid Nabawi dibangun sejak saat-saat pertama Rasulullah saw. tiba di Madinah, yalah di tempat unta tunggangan Nabi saw. menghentikan perjalanannya. Lokasi itu semula adalah tempat penjemuran buah kurma milik anak yatim dua bersaudara Sahl dan Suhail bin ‘Amr, yang kemudian dibeli oleh Rasulullah saw. untuk dibangunkan masjid dan tempat kediaman beliau.
Awalnya, masjid ini berukuran sekitar 50 m × 50 m, dengan tinggi atap sekitar 3,5 m Rasulullah saw. turut membangunnya dengan tangannya sendiri, bersama-sama dengan para shahabat dan kaum muslimin. Tembok di keempat sisi masjid ini terbuat dari batu bata dan tanah, sedangkan atapnya dari daun kurma dengan tiang-tiang penopangnya dari batang kurma. Sebagian atapnya dibiarkan terbuka begitu saja. Selama sembilan tahun pertama, masjid ini tanpa penerangan di malam hari. Hanya di waktu Isya, diadakan sedikit penerangan dengan membakar jerami.
Kemudian melekat pada salah satu sisi masjid, dibangun kediaman Nabi saw. Kediaman Nabi ini tidak seberapa besar dan tidak lebih mewah dari keadaan masjidnya, hanya tentu saja lebih tertutup. Selain itu ada pula bagian yang digunakan sebagai tempat orang-orang fakir-miskin yang tidak memiliki rumah. Belakangan, orang-orang ini dikenal sebagai ahlussufah atau para penghuni teras masjid.
Setelah itu berkali-kali masjid ini direnovasi dan diperluas. Renovasi yang pertama dilakukan oleh Khalifah Umar bin Khattab pada tahun 17 H, dan yang kedua oleh Khalifah Utsman bin Affan pada tahun 29 H. Di zaman modern, Raja Abdul Aziz dari Kerajaan Saudi Arabia meluaskan masjid ini menjadi 6.024 m² pada tahun 1372 H. Perluasan ini kemudian dilanjutkan oleh penerusnya, Raja Fahd pada tahun 1414 H, sehingga luas bangunan masjidnya hampir mencapai 100.000 m², ditambah dengan lantai atas yang mencapai luas 67.000 m² dan pelataran masjid yang dapat digunakan untuk salat seluas 135.000 m². Masjid Nabawi kini dapat menampung kira-kira 535.000 jemaah.
Raudlah
Salah satu bagian Masjid Nabawi terkenal dengan sebutan Raudlah (= taman surga). Doa-doa yang dipanjatkan dari Raudlah ini diyakini akan dikabulkan oleh Allah swt. Raudlah terletak di antara mimbar dengan makam (dahulu rumah) Rasulullah saw. Diterima dari Abu Hurairah, bahwa Nabi saw. bersabda (yang artinya):
"Tempat yang terletak di antara rumahku dengan mimbarku merupakan suatu taman di antara taman-taman surga, sedang mimbarku itu terletak di atas kolamku." (Riwayat Bukhari
Raudah juga adalah kuburan Rasullulah saw ada beberapa yang riwayat bahwa kuburan putri Rasullulah Fatimah Zahra adalah dekat dengan kubur Rasullulah saw dan dalam menurut riwayat lain kubur putri Rassulllah menempat dalam kuburan Baghi' dekat masjid nabawi dua macam riwayat ini karena dia berwasiat pada suaminya agar kuburanya menjadi rahasia setelah terbunuh oleh khalifah ommayah.
Makam Nabi SAW
Rasulullah saw. dimakamkan di tempat meninggalnya, yakni di tempat yang dahulunya adalah kamar Ummul Mukminin Aisyah ra., isteri Nabi saw. Kemudian berturut-turut dimakamkan pula dua shahabat terdekatnya di tempat yang sama, yakni Abu Bakar Al-Shiddiq dan Umar bin Khattab.[7] Karena perluasan-perluasan Masjid Nabawi, ketiga makam itu kini berada di dalam masjid, yakni di sudut tenggara (kiri depan) masjid.
Aisyah sendiri, dan banyak lagi shahabat yang lain, dimakamkan di pemakaman umum Baqi. Dahulu terpisah cukup jauh, kini dengan perluasan masjid, Baqi jadi terletak bersebelahan dengan halaman Masjid Nabawi.