Agenda Kunjungan Presiden AS ke Filipina

Rate this item
(0 votes)
Agenda Kunjungan Presiden AS ke Filipina

Barack Obama, Presiden Amerika Serikat tiba di Manila, ibukota Filipina pada Selasa, 17 November 2015. Kunjungan Obama bertujuan untuk berpartisipasi dalam Konferensi Tingkat Tinggi  Kerjasama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC/Asia-Pacific Economy Cooperation) yang digelar di Manila.

KTT APEC ke-27 dimulai pada Senin, 16 November 2015 dan dihadiri oleh para menteri luar negari dari negara-negara anggota. Sementara pertemuan para pemimpin dan pejabat senior dari 21 negara anggota APEC dan pemantau lembaga ini, akan digelar selama dua hari; pada hari Rabu dan Kamis.

Pertemuan para pemimpin negara-negara anggota APEC diselenggarakan sekali dalam setahun. Tema pertemuan tahun ini adalah "masa depan yang lebih baik dan persatuan yang lebih kuat."

Poros pembicaraan dalam KTT APEC terkait dengan ekonomi regional, kerjasama, perdagangan dan investasi. Namun, kemungkinan besar isu terorisme dan konflik wilayah termasuk konflik Laut Cina Selatan akan mendominasi pertemuan tersebut.

KTT APEC selama dua hari dimulai di bawah bayang-bayang kelam yang ditimbulkan serangan teror di Paris yang menewaskan sedikitnya 129 orang. Meski KTT APEC bertujuan untuk meningkatkan hubungan perdagangan, namun para pemimpin bisa dipastikan akan membicarakan peristiwa tragis di ibu kota Perancis dan upaya untuk memerangi ISIS yang mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut.

Obama mengunjungi Filipina setelah menghadiri KTT G-20 yang digelar di Turki. G-20 adalah kelompok negara-negara yang menguasai perdagangan dunia. Pembahasan KTT G-20 juga berfokus pada terorisme dan bagaimana menghancurkan jaringan kelompok teroris.

Di akhir KTT G-20 pada Senin malam, para pemimpin negara-negara kelompok ini mengeluarkan sebuah pernyataan yang menegaskan kerjasama di antara para anggota untuk memberantas terorisme dan memutus sumber finansialnya. Mereka juga menyerukan pertukaran informasi, penguatan kontrol perbatasan dan keamanan transportasi udara.

Ditegaskan pula bahwa langkah-langkah yang diambil setiap negara untuk memerangi terorisme harus didasarkan pada Resolusi 2178 Dewan Keamanan PBB terkait perang anti-ekstremisme dan kelompok-kelompok ekstrem serta pembatasan fasilitas dan aktivitas mereka di internet.

Presiden AS diperkirakan akan menggelar pertemuan dengan para pemimpin dari negara-negara lain di sela-sela KTT APEC untuk membicarakan serangan teror di Paris dan ketegangan di Laut Cina Selatan.

Para pakar meyakini bahwa Obama berupaya untuk mengirim pasukan tambahan ke Filipina. Ia juga dijadwalkan untuk mengunjungi pangkalan militer Angkatan Laut AS di pantai Filipina. Sebelumnya, sebuah kapal perusak AL Amerika merapat di pantai Manila untuk meningkatkan keamanan KTT APEC. AS juga mengirim pesawat-pesawat pengebom B-52. 

Pada bulan Januari 2012, Obama mengumumkan strategi baru militer AS dengan sebutan "peninjauan strategi petahanan." Strategi ini banyak berfokus pada dua isu; yaitu kehadiran pasukan tambahan AS di  Asia Pasifik dan pengerahan pasukan ke Timur Tengah.

Isu-isu tersebut telah memperkuat spekulasi bahwa kunjungan tiga hari Obama ke Manila akan lebih berfokus pada ketegangan regional terkait konflik Laut Cina Selatan dan peningkatan kerjasama militer AS-Filipina ketimbang mengenai isu-isu ekonomi dan perdagangan.

Sementara itu, Filipina sebagai salah satu pengkritik paling keras Cina dalam konflik Laut Cina Selatan, telah berjanji akan menjadi "tuan rumah yang baik" bagi Presiden Xi Jinping. Namun Benigno Aquino, Presiden Filipina tampaknya akan memanfaatkan KTT APEC untuk memperkuat aliansi dengan tujuan menghadapi Cina meski konflik Laut Cina Selatan tidak ada dalam agenda resmi dalam KTT tersebut.

Read 1403 times