Israel, Terorisme Negara

Rate this item
(0 votes)
Israel, Terorisme Negara

Menteri  Perang Israel kembali menuding  Iran sebagai ancaman keamanan kawasan Timur Tengah dan dunia. Selain itu, Moshe Ya'alon dalam statemen terbarunya menyebut Islam garis keras sebagai ancaman keamanan global. Menurut pejabat rezim Zionis ini, ideologi tersebut menciptakan gelombang baru teror yang bertujuan untuk menyerang Israel.

Ya'alon mengklaim para teroris didukung oleh gerakan perlawanan Islam Palestina seperti Hamas dan Jihad Islam, dan juga aktivitas kelompok ekstrem di kawasan dan dunia seperti ISIS maupun Alqaeda, dan Israel berada front depan dalam menghadapi terorisme.

Tujuan  Ya'alon melemparkan tudingan teroris terhadap Muslim setidaknya memiliki dua tujuan utama. Pertama, untuk meningkatkan kampanye islamofobia di seluruh penjuru dunia, terutama di negara-negara Barat, sehingga perhatian publik dunia terfokus terhadap masalah tersebut dan Israel memiliki peluang lebih besar dari sebelumnya untuk menguasai wilayah Palestina.

Kedua, dengan mengklaim Israel berada di garda depan dalam pemberantasan terorisme, Ya'alon ingin menjustifikasi sebagian dari kejahatan rezim Zionis terhadap bangsa Palestina. Dengan cara tersebut, menteri perang Israel ini mengatakan bahwa perang saat ini adalah perang budaya. Di satu sisi, kebudayaan yang dimaksud Ya’alon adalah pembunuhan, penyiksaan, penyerangan terhadap warga Palestina tak bersalah, termasuk perempuan dan anak-anak. Di sisi lain, kebudayaan yang dimaksud Ya’alon adalah kebudayaan Barat yang mengklaim sebagai pengusung bendera HAM di dunia dengan standar gandanya.

Untuk melengkapi klaimnya itu, Ya’alon menyinggung kesepakatan nuklir antara Iran dan kelompok 5+1. Menurutnya, kesepakatan tersebut tidak akan mengurangi ancaman Iran terhadap dunia. Padahal, faktanya Israel justru menjadi pemilik tunggal senjata nuklir di kawasan Timur Tengah yang terbukti mengancam keamanan regional. Rezim Zionis menjadi ancaman besar bagi kawasan, bahkan dunia Barat sendiri. Tapi dengan berlindung kepada AS sebagai sekutu utamanya, rezim Zionis menyulut kekacauan di kawasan yang mendorong peningkatan ancaman terorisme.

Sejatinya, ekstremisme dan terorisme adalah bagian yang tidak bisa dilepaskan dari wajah rezim Zionis. Israel sendiri adalah minefestasi dari terorisme negara. Kejahatan yang dilakukan kelompok teroris ISIS memiliki kesamaan dengan sepak terjang sadis Israel terhadap Palestina.

Statemen Moshe Ya'alon mengenai Israel sebagai penjaga demokrasi  dan penumpas terorisme hanya isapan jempol belaka ketika faktanya Mossad adalah operator teroris dan ISIS sendiri bukan ancaman bagi Israel. Penyataan Ya’alon dilemparkan untuk menutupi kedok terorisme negara yang dijalankan Israel selama bertahun-tahun.

Membuka rekam jejak kelam rezim Zionis sejak pendiriannya hingga kini; seperti pembantaian kamp Sabra dan Shatila, pemboman Gaza yang menelan korban jiwa dari warga sipil Palestina, termasuk anak-anak dan perempuan, serta penggunaan senjata pemusnah massal, penghancuran rumah, sekolah dan rumah sakit, dan blokade selama lebih dari tujuh tahun, menunjukkan sebagian dari deretan kejahatan dan aksi terorisme negara oleh Israel.

Read 1569 times