Doa Kumayl di Masjid Nabawi

Rate this item
(0 votes)

Saat ini sekitar 22 ribu peziarah Iran berada di kota suci Madinah al Munawarah, dan hampir semuanya malam jum'at kemarin (4/10) bersama dengan muslim syiah lainnya dari berbagai Negara mengadakan majelis pembacaan do'a Kumayl di areal Masjid Nabawi di bawah pengawalan kepolisian Arab Saudi. Majelis tersebut berlangsung sejak pukul 21:30 waktu setempat selama satu jam.

Pihak kepolisian Arab Saudi sejam sebelum penyelenggaraan majelis do'a khas Syiah tersebut dimulai telah meningkatkan pengamanan dan menyerukan toko-toko yang berada dekat majelis untuk ditutup. Pihak kepolisian awalnya bahkan hendak mengosongkan masjid Nabawi dari berbagai aktivitas namun kemudian mengurungkan rencana tersebut sebab para peziarah tetap membludak hendak beribadah di dalam masjid Nabawi. Karena tidak bisa mencegah tuntutan peziarah Syiah dari berbagai Negara termasuk dari Arab Saudi sendiri yang juga berada di lokasi majelis mendesak untuk turut bergabung, pihak kepolisian akhirnya memberi izin kepada warga Syiah lainnya untuk menyertai majelis yang awalnya hanya dikhususkan untuk peziarah Iran tersebut. Pihak kepolisian hanya mampu mencegah beberapa peziarah Sunni yang hendak turut bergabung meskipun peziarah tersebut berkewarganegaraan Iran dan memberi alasan ukhuwah Islamiyah. Dengan berdalih, pihak kepolisian bertanggungjawab atas keamanan warga Iran dan Syiah dan kelancaran majelis, akhirnya peziarah Sunni tidak bisa bergabung dan hanya turut berdo'a di luar pagar yang dijaga ketat beberapa kesatuan kepolisian Arab Saudi tersebut.

Dalam majelis do'a tersebut para pezirah Syiah membaca zikir dan munajat secara berjama'ah dan membaca doa Nabi Khidir as yang diajarkan Imam Ali as kepada sahabatnya Kumayl bin Ziad sehingga masyhur disebut dengan do'a Kumayl. Meskipun hanya berlangsung selama sejam, para peziarah Syiah mengucapkan suka citanya mampu menyelenggarakan secara berjama'ah dan terbuka majelis do'a khas Syiah tersebut di areal masjid Nabawi dan disisi makam Rasulullah Saw. Pada tahun-tahun sebelumnya, peziarah Syiah tidak bisa menampakkan terang-terangan ritual khas Syiah yang dinilai pihak kepolisian syariat Arab Saudi sebagai amalan syirik dan bid'ah. Sebelumnya ditetapkan larangan keras bagi muslim Syiah untuk sekedar membawa buku do'a memasuki areal masjid Nabawi, pemakaman Baqi dan kawasan suci Ka'bah.

 

Sejarah Do'a Kumayl

Doa Kumayl diajarkan Imam ali Menurut seorang alim besar, Sayyid Ibn Thawuus, dalam buku Iqbal, riwayat ini disampaikan Kumayl, "Pada suatu hari, saya duduk di Masjid Basrah bersama Maulana Amirul Mukminin (Imam Ali) membicarakan hal Nisfu Sya'ban. Ketika ditanya tentang ayat "Fiiha yufroqu kullu amrin hakimin" QS 44:4), Imam Ali mengatakan ayat ini mengenai Nisfu Sya'ban; orang yang beribadat di malam itu, tidak tidur dan membaca Doa Hidhir, akan diterima doanya oleh Alah SWT."

Ketika Imam Ali pulang kerumahnya, dimalam itu, saya menyusul beliau. Melihat saya, imam bertanya, apakah keperluan anda kemari? Jawab saya, "Saya kemari untuk mendapatkan doa Hadhrat Hidir, Imam mempersilahkan saya duduk, seraya mengatakan: "Ya Kumayl apabila anda menghafal doa ini dan membacanya setiap malam jum'at cukuplah itu untuk melepaskan anda dari kejahatan, anda akan ditolong Allah diberi rizki dan doa ini akan makbul. Ya Kumayl, lamanya persahabatan dan kekhidmatan anda, menyebabkan anda dikarunia nikmat dan kemuliaan untuk belajar (Doa Kumayl)".

Dalam Mafatihul Jinan, Muhaddits besar Al-Qummi, yang dikutip dalam Mishbah-ul-Mutahajjid, disebutkan bahwa doa ini adalah doa terbaik dan termasyur sebagai Doa Hadhart Khidr dan bahwa Imam Ali mengatakan kepada Kumayl, salah seorang sahabat beliau, untuk membacanya dimalam Nisfu Sya'ban dan setiap malam Jum'at. Dikatakan bahwa doa ini memperluas pintu rezeki dan melawan niat jahat musuh dan meluputkan dari dosa.

Read 2776 times