Beberapa negara Barat dan regional berada dibalik kegagalan misi perdamaian Kofi Annan di Suriah, kata Menteri Luar Negeri Iran Ali Akbar Salehi pada Jumat (3/8), seperti dilaporkan IRNA.
Menanggapi komentar Menlu AS Hillary Clinton yang menuding Cina dan Rusia sebagai alasan dibalik kegagalan misi Annan di Suriah, Salehi mengatakan para pejabat Amerika sengaja mengangkat isu itu karena mereka sendiri selalu menghambat keberhasilan prakarsa perdamaian Annan.
"Annan selalu mengeluhkan kurangnya koordinasi antara Dewan Keamanan dan negara anggota PBB. Yang dia maksud juga bukan Rusia atau Cina. Prakarsa Annan diterima oleh pemerintah Suriah dan didukung oleh negara-negara seperti Iran, tetapi Liga Arab dan beberapa negara regional dan Barat adalah para penghambat kemajuan rencana itu," jelas Salehi.
Salehi menggarisbawahi bahwa Annan percaya tanpa kehadiran negara-negara yang efektif seperti Iran, resolusi terhadap krisis politik Suriah tidak mungkin bisa direalisasi.
Menurutnya, keberhasilan prakarsa Annan adalah bertentangan dengan keinginan Barat dan beberapa negara regional. "Prakarsa itu menekankan penyelesaian konflik Suriah melalui dialog nasional antara rakyat Suriah sendiri tanpa intervensi asing, tetapi Barat ingin memanfaatkan krisis sebagai kesempatan untuk menggulingkan Presiden Bashar al-Assad dan mentransfer kekuasaan kepada pemerintah dengan identitas yang tidak dikenal," ujar Salehi.
Dia menyimpulkan bahwa enam poin prakarsa Annan masih merupakan solusi terbaik untuk resolusi krisis Suriah.
Seraya mengapresiasi upaya-upaya Annan di Suriah, Salehi menambahkan bahwa Iran berharap siapapun yang akan menggantikan Annan, dapat bekerja secara independen, karena jika tidak demikian, ia tidak akan berhasil. (IRIB Indonesia/RM/MF)