Sekretaris Jenderal Hizbullah, Lebanon mengatakan, tujuan Imam Khomeini, Pendiri Republik Islam Iran, menetapkan Hari Quds Sedunia adalah untuk menghidupkan masalah Palestina.
Stasiun televisi Al Mayadeen (10/7) melaporkan, Sayid Hassan Nasrullah, Sekjen Hizbullah dalam pidatonya, Jumat (10/7) memperingati Hari Quds Sedunia di Dahiya, Beirut menuturkan, “Negara-negara Arab dan Islam seiring berlalunya waktu, semakin memahami pentingnya Hari Quds Sedunia.”
Nasrullah menegaskan, “Hari ini, di tengah konsidi sulit yang dialami kawasan dan dunia, jutaan orang menyambut seruan bersejarah Imam Khomeini untuk menggelar demonstrasi damai. Demonstrasi rakyat Bahrain dan Yaman digelar dalam kondisi genting dengan penuh kewaspadaan.”
Sekjen Hizbullah juga menyebut berlanjutnya serangan Arab Saudi ke Yaman dilandasi dendam. “Rezim Zionis Israel percaya independensi dan kedaulatan Yaman dalam menghadapi Israel adalah bentuk perlawanan, dan serangan ke Yaman merupakan pelayanan terbaik Saudi untuk Israel,” ujarnya.
Terkait Suriah, Nasrullah menjelaskan, “Suriah kokoh dan kuat. Orang-orang yang bersama Suriah akan tetap bersamanya dan para agresor tidak akan pernah berhasil mencapai tujuannya.”
Sehubungan dengan langkah Israel mengadudomba Mesir dan Hamas, Nasrullah mengatakan, “Israel yang esensinya adalah teroris, mengklaim mendukung Mesir dalam menangani peristiwa Sinai. Tel Aviv berusaha menuduh Hamas berada di balik peristiwa Sinai dan melemparkan fitnah di antara Kairo dan Gaza.”
Sekjen Hizbullah kembali mengapresiasi dukungan Iran atas Palestina dan gerakan perlawanan Islam.
“Negara yang hingga kini tetap mengibarkan bendera perlawanan, terdepan dari semuanya serta tidak bersedia mengakui keberadaan Israel dan mendukung gerakan perlawanan, adalah Iran. Tidak ada negara lain yang berani berlaku demikian,” pungkasnya.