Ketua DPR Amerika Serikat menilai memalukan langkah presiden neagra ini memecat saksi yang memberi kesaksikan yang memberatkan dirinya di persidangan pemakzulan baru-baru ini.
The Hill menulis, Nancy Pelosi di statemennya menyatakan, Donald Trump untuk selamanya dimakzulkan.
"Pemecatan memalukan Alexander Vindman, pakar urusan Ukraina di Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih sebuah aksi pembalasan nyata yang menunjukkan ketakutan Trump atas kenyataan.
Selain memecat Vindman, Trump juga memecat Gordon Sondland, dubes Amerika di Uni Eropa karena memberikan kesaksikan yang memberatkan presiden di sidang pemakzulan.
Meski Trump dinyatakan tak bersalah di Senat, namun kubu Demokrat masih tetap bertekad melakukan penyidikan terkait langkah ilegal pemerintah Donald Trump.
Kubu Demokrat di DPR menyatakan, "Berdasarkan konstitusi tidak ada halangan untuk kembali memakzulkan Donald Trump."
DPR Amerika di akhir Desember 2019 meratifikasi draf pemakzulan Donald Trump berkaitan dengan skandal Ukrainegate.
Senat Amerika pada 5 Februari 2020 dengan 52 suara di banding dengan 48 suara menetapkan Donald Trump tak bersalah di dakwaan penyalahgunaan kekuasaan di skandal Ukrainegate dan menghalangi penerapan keadilan.
Proses pemakzulan Donald Trump dimulai sejak akhir 2019 dan menyusul terbongkarnya isi percakapan antara Trump dan sejawatnya dari Ukraina yan kemudian disusul dengan terkuaknya skandal Ukrainegate.