Gencatan Senjata Global Demi Memerangi COVID-19

Rate this item
(0 votes)
Gencatan Senjata Global Demi Memerangi COVID-19

Wabah virus Corona telah menjadi sebuah pandemi global dengan jumlah korban terus meningkat. Menyikapi hal ini, Sekjen PBB Antonio Guterres menyerukan gencatan senjata global kepada semua pihak yang bertikai di dunia sehingga dapat fokus melawan wabah ini, khususnya di daerah konflik.

"Warga sipil di daerah konflik di seluruh dunia menjadi kelompok yang paling rentan dan mereka juga berisiko paling tinggi akibat serangan virus ini di wilayah tersebut," ujar Guterres dalam sebuah pernyataan.

Penyebaran virus Corona telah memicu kekhawatiran secara global. Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan saat ini lebih dari 300 ribu orang terinfeksi virus Corona di dunia dan wabah ini hampir menyebar ke seluruh dunia.

Berbagai negara dunia mengambil langkah-langkah khusus untuk mencegah penyebaran virus ini di tengah warganya. Mereka membatasi pergerakan warga, mengumumkan situasi darurat, mengalokasikan paket stimulus, dan sejenisnya.

Meski demikian, kekhawatiran global semakin meningkat karena penyebaran virus ini yang sangat cepat dan kekurangan peralatan kesehatan untuk pencegahan seperti cairan disinfektan, masker, dan sarung tangan medis.

Saat ini perang dan konflik bersenjata masih berlanjut di beberapa negara dunia seperti Yaman dan Libya. Berlanjutnya serangan koalisi Arab Saudi ke Yaman telah menyebabkan kekhawatiran mengenai penyebaran dan kematian akibat wabah Corona di Yaman.

Mohammed Ali al-Houthi di akun Twitter-nya menulis, "Kami menyambut seruan sekjen PBB dan mendukung penghentian serangan Amerika, Inggris, Saudi, Uni Emirat Arab, dan sekutunya terhadap Yaman. Kami juga mendukung penghapusan blokade udara, laut, dan darat sehingga kami dapat mengambil langkah-langkah untuk memerangi wabah Corona."

Antonio Guterres.
Di Libya, kekhawatiran meningkat setelah ditemukan beberapa kasus infeksi virus Corona di tengah masyarakat. Pekan lalu, sembilan kedutaan asing di Libya dalam sebuah statemen bersama, mendesak penghentian segera pertempuran di negara itu sehingga para pejabat daerah dapat menangani penyebaran wabah Corona.

Di tengah keprihatinan serius ini, beberapa negara dunia seperti Iran dan Venezuela tetap menjadi sasaran sanksi Amerika Serikat. Padahal, sanksi kejam ini menghambat negara tersebut untuk mengakses peralatan medis dan upaya pencegahan wabah Corona.

Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif, dalam sebuah surat kepada sekjen PBB, menekankan pentingnya menghapus sanksi sepihak AS terhadap Iran di tengah penyebaran wabah Corona.

Namun, para pejabat Washington tetap memilih mempertahankan sanksi yang menjadi hambatan besar dalam upaya memerangi wabah ini. Mengenai dampak sanksi AS terhadap Iran, surat kabar Financial Times menulis, "Sanksi AS telah mempersulit mata rantai pemenuhan peralatan yang diperlukan untuk memerangi Corona di Iran. Persoalan yang dihadapi dokter dan perawat Iran bertambah akibat kekurangan peralatan ini."

Sekarang sekjen PBB kembali mengingatkan tentang pentingnya solidaritas dan kerja sama dunia untuk melawan Corona dengan melakukan gencatan senjata global. Jika ini tidak dilakukan, kehidupan jutaan orang terancam akibat wabah COVID-19 ini.

Read 618 times