Gerakan Ikhwanul Muslimin Mesir Rabu (14/11) mengutuk serangan udara Rezim Zionis Israel ke Jalur Gaza dan pembantaian warga tak berdosa Palestina serta meminta Kairo memutus hubungannya dengan Tel Aviv.
Menurut laporan IRNA mengutip Russia today, Ikhwanul Muslimin kemarin merilis statemen yang meminta Otorita Ramallah mengakhiri kerjasamanya dengan Rezim Zionis Israel.
Di statemen ini disebutkan bahwa Israel melakukan serangan ke Gaza dengan dukungan Amerika Serikat serta akibat dari kebungkaman negara-negara Arab dan Barat.
Ikhwanul Muslimin menyebut serangan Israel ke Gaza sebagai agresi yang brutal dan ancaman nyata bagi keamanan regional. Di statemen ini juga ditandaskan bahwa AS memilih bersikap keras menghadapi usaha Palestina mencari pengakuan di tingkat internasional dan kebungkaman negara Barat telah mendorong Tel Aviv semakin brutal menyerang warga Palestina.
Ikhwanul Muslimin menyebut negara-negara Arab pantas untuk dikecam karena mereka menyaksikan pembantaian warga Palestina namun tidak melakukan tindakan apapu serta memilih bungkam.
Ikhwanul Muslimin meminta Liga Arab dan Dewan Kerjasama Negara-negara Teluk Persia (P-GCC) mengambil sikap yang pantas menyikapi serangan Israel ke Jalur Gaza.
Kelompok ini juga meminta pemerintah Palestina menghentikan kerjasama militernya dengan Israel dan membebaskan tahanan Palestina termasuk anggota Hamas dan Jihad Islam serta memberi kebebasan penuh kepada warga Palestina untuk menyuarakan perasaan mereka. Tak hanya itu, Ikhwanul Muslimin meminta Otorita Ramallah berusaha mensukseskan rekonsiliasi nasional.
Ikhwanul Muslimin menyeru pendukungan di Mesir dan seluruh eleman masyarakat neagra ini menggelar aksi demo hari Kamis (15/11) selepas shalat Ashar di depan Masjid Agung Kairo serta kota-kota lain dan di usai shalat Jumat di al-Azhar mengutuk brutalitas Israel ke Jalur Gaza.
Sementara itu, Presiden Muhammad Mursi hari Rabu telah memanggil dubesnya dari Tel Aviv dan menuntut sidang darurat Dewan Keamanan PBB mengkaji serangan terbaru Israel ke Gaza.
Di sisi lain, reaksi rakyat Mesir terhadap serangan Israel ke Gaza telah memaksa dubes rezim ini Rabu malam meninggalkan Kairo. (IRIB Indonesia/MF/PH