Tafsir Al-Quran, Surat Hud Ayat 33-37

Rate this item
(0 votes)

Ayat ke 33-34

 

┘é┘ÄϺ┘ä┘Ä ÏÑ┘É┘å┘æ┘Ä┘à┘ÄϺ ┘è┘ÄÏú┘ÆϬ┘É┘è┘â┘Å┘à┘Æ Ï¿┘É┘ç┘É Ïº┘ä┘ä┘æ┘Ä┘ç┘Å ÏÑ┘É┘å┘Æ Ï┤┘ÄϺÏí┘Ä ┘ê┘Ä┘à┘ÄϺ Ïú┘Ä┘å┘ÆϬ┘Å┘à┘Æ Ï¿┘É┘à┘ÅÏ╣┘Æϼ┘ÉÏ▓┘É┘è┘å┘Ä (33) ┘ê┘Ä┘ä┘ÄϺ ┘è┘Ä┘å┘Æ┘ü┘ÄÏ╣┘Å┘â┘Å┘à┘Æ ┘å┘ÅÏÁ┘ÆÏ¡┘É┘è ÏÑ┘É┘å┘Æ Ïú┘ÄÏ▒┘ÄÏ»┘ÆϬ┘Å Ïú┘Ä┘å┘Æ Ïú┘Ä┘å┘ÆÏÁ┘ÄÏ¡┘Ä ┘ä┘Ä┘â┘Å┘à┘Æ ÏÑ┘É┘å┘Æ ┘â┘ÄϺ┘å┘Ä Ïº┘ä┘ä┘æ┘Ä┘ç┘Å ┘è┘ÅÏ▒┘É┘èÏ»┘Å Ïú┘Ä┘å┘Æ ┘è┘ÅÏ║┘Æ┘ê┘É┘è┘Ä┘â┘Å┘à┘Æ ┘ç┘Å┘ê┘Ä Ï▒┘ÄÏ¿┘æ┘Å┘â┘Å┘à┘Æ ┘ê┘ÄÏÑ┘É┘ä┘Ä┘è┘Æ┘ç┘É Ï¬┘ÅÏ▒┘Æϼ┘ÄÏ╣┘Å┘ê┘å┘Ä (34)

 

Artinya:

Nuh menjawab: "Hanyalah Allah yang akan mendatangkan azab itu kepadamu jika Dia menghendaki, dan kamu sekali-kali tidak dapat melepaskan diri. (11: 33)

 

Dan tidaklah bermanfaat kepadamu nasehatku jika aku hendak memberi nasehat kepada kamu, sekiranya Allah hendak menyesatkan kamu, Dia adalah Tuhanmu, dan kepada-Nya-lah kamu dikembalikan". (11: 34)

 

Sebelumnya, telah disebutkan bahwa para penentang Nabi Nuh as bersikap membangkang dan keras kepala di hadapan seruan tauhid yang disampaikan Nabi Nuh. Bahkan, mereka menantang Nabi Nuh agar menurunkan azab dan siksaan di dunia ini. Nabi Nuh as dalam menjawab permintaan mereka mengatakan, "Azab dan siksaan bukan di tanganku, akan tetapi ketahuilah bahwa bila Allah Swt menghendaki untuk menurunkan azab dan siksaan, maka kalian tidak akan mampu mengantisipasi atau bertahan dalam menghadapinya, kalian pasti akan hancur."

 

Nabi Nuh as juga mengingatkan kaumnya bahwa dirinya adalah urusan Allah untuk menyampaikan wahyu, membimbing, dan memberi petunjuk kepada umat manusia. Namun, hasil akhir dari segala jerih payahnya itu bukanlah urusannya. Tuas para Nabi hanya menyampaikan wahyu Ilahi. Namun, bila umatnya tetap membangkang, hal itu akan menjadi tanggung jawab umatnya sendiri. Kelak merekalah yang harus mempertanggung jawabkan kesesatan mereka di hadapan pengadilan Tuhan.

 

Dari dua ayat tadi terdapat dua pelajaran yang dapat dipetik:ÔÇÄ

1. Para nabi selalu menyeru dan mengajak masyarakat kepada jalan kebaikan. Cara dakwah para Nabi adalah dengan mengajak dan menyeru umat melalui suri tauladan dan nasehat.

2. Jika selama hidup di dunia orang-orang kafir tidak mendapatkan azab dari Allah, mereka jangan berbesar hati dan menyangka bahwa mereka tidak tersentuh oleh murka Allah. Pada Hari Kiamat kelak mereka semua akan dikembalikan kepada Allah dan harus mempertanggungjawabkan semua kesesatan mereka.

 

Ayat ke 35

 

Ïú┘Ä┘à┘Æ ┘è┘Ä┘é┘Å┘ê┘ä┘Å┘ê┘å┘Ä Ïº┘ü┘ÆϬ┘ÄÏ▒┘ÄϺ┘ç┘Å ┘é┘Å┘ä┘Æ ÏÑ┘É┘å┘É Ïº┘ü┘ÆϬ┘ÄÏ▒┘Ä┘è┘ÆϬ┘Å┘ç┘Å ┘ü┘ÄÏ╣┘Ä┘ä┘Ä┘è┘æ┘Ä ÏÑ┘Éϼ┘ÆÏ▒┘ÄϺ┘à┘É┘è ┘ê┘ÄÏú┘Ä┘å┘ÄϺ Ï¿┘ÄÏ▒┘É┘èÏí┘î ┘à┘É┘à┘æ┘ÄϺ Ϭ┘Åϼ┘ÆÏ▒┘É┘à┘Å┘ê┘å┘Ä (35)

 

Artinya:

Malahan kaum Nuh itu berkata: "Dia cuma membuat-buat nasihatnya saja". Katakanlah: "Jika aku membuat-buat nasihat itu, maka hanya akulah yang memikul dosaku, dan aku berlepas diri dari dosa yang kamu perbuat". (11: 35)

 

Salah satu cara yang dilakukan oleh para penentang dalam menghadapi seruan dan dakwah para nabi adalah dengan menuduh para utusan Allah itu berbohong. Mereka mengatakan, "Kalian (para nabi) menyatakan bahwa seruan dan ajakan kalian berasal dari sisi Tuhan, padahal sebenarnya dari diri kalian sendiri". Orang-orang kafir itu tidak menunjukkan dalil dan bukti atas tuduhan bohong yang mereka lemparkan kepada para nabi. Sebaliknya, para Nabi memiliki mukjizat-mukjizat yang membuktikan bahwa ajaran mereka berasal dari Allah. Dalam ayat ini disebutkan bahwa meskipun seandainya memang benar para nabi itu berbohong, tidaklah menjustifikasi kesyirikan dan kekufuran orang-orang kafir itu. Apabila para Nabi melakukan keslahan dan dosa, maka dosa itu akan mereka tanggung sendiri dan orang-orang kafir pun akan menanggung dosa mereka sendiri.

 

Dari ayat tadi terdapat dua pelajaran yang dapat dipetik:ÔÇÄ

1. Ketika kaum muslimin sedang berdialog dengan para penentang, kaum muslimin harus tetap berbicara dengan bahasa yang baik serta menjauhkan diri dari perkataan kotor dan tidak pada tempatnya. Cara berdialog seperti inilah yang diajarkan oleh al-Quran.

2. Setiap orang bertanggungjawab terhadap amal perbuatannya sendiri. Kesalahan orang lain tidak bisa menjadi justifikasi bagi kesalahan yang kita perbuat.

 

Ayat ke 36-37

 

┘ê┘ÄÏú┘Å┘êÏ¡┘É┘è┘Ä ÏÑ┘É┘ä┘Ä┘ë ┘å┘Å┘êÏ¡┘ì Ïú┘Ä┘å┘æ┘Ä┘ç┘Å ┘ä┘Ä┘å┘Æ ┘è┘ÅÏñ┘Æ┘à┘É┘å┘Ä ┘à┘É┘å┘Æ ┘é┘Ä┘ê┘Æ┘à┘É┘â┘Ä ÏÑ┘É┘ä┘æ┘ÄϺ ┘à┘Ä┘å┘Æ ┘é┘ÄÏ»┘Æ Ïó┘Ä┘à┘Ä┘å┘Ä ┘ü┘Ä┘ä┘ÄϺ Ϭ┘ÄÏ¿┘ÆϬ┘ÄϪ┘ÉÏ│┘Æ Ï¿┘É┘à┘ÄϺ ┘â┘ÄϺ┘å┘Å┘êϺ ┘è┘Ä┘ü┘ÆÏ╣┘Ä┘ä┘Å┘ê┘å┘Ä (36) ┘ê┘ÄϺÏÁ┘Æ┘å┘ÄÏ╣┘É Ïº┘ä┘Æ┘ü┘Å┘ä┘Æ┘â┘Ä Ï¿┘ÉÏú┘ÄÏ╣┘Æ┘è┘Å┘å┘É┘å┘ÄϺ ┘ê┘Ä┘ê┘ÄÏ¡┘Æ┘è┘É┘å┘ÄϺ ┘ê┘Ä┘ä┘ÄϺ Ϭ┘ÅÏ«┘ÄϺÏÀ┘ÉÏ¿┘Æ┘å┘É┘è ┘ü┘É┘è Ϻ┘ä┘æ┘ÄÏ░┘É┘è┘å┘Ä Ï©┘Ä┘ä┘Ä┘à┘Å┘êϺ ÏÑ┘É┘å┘æ┘Ä┘ç┘Å┘à┘Æ ┘à┘ÅÏ║┘ÆÏ▒┘Ä┘é┘Å┘ê┘å┘Ä (37)

 

Artinya:

Dan diwahyukan kepada Nuh, bahwasanya sekali-kali tidak akan beriman di antara kaummu, kecuali orang yang telah beriman (saja), karena itu janganlah kamu bersedih hati tentang apa yang selalu mereka kerjakan. (11: 36)

 

Dan buatlah bahtera itu dengan pengawasan dan petunjuk wahyu Kami, dan janganlah kamu bicarakan dengan Aku tentang orang-orang yang zalim itu; sesungguhnya mereka itu akan ditenggelamkan. (11: 37)

 

Berdasarkan ayat-ayat al-Quran yang lainnya Nabi Nuh as telah mengajak dan menyeru kaumnya untuk menyembah Allah Swt selama 1000 tahun, namun sangat sedikit sekali dari kaumnya yang beriman kepada Allah. Allah pun menurunkan wahyu kepada beliau bahwa tak akan ada lagi dari kaumnya yang mau menyatakan beriman. Karena itulah, Allah menetapkan azab terhadap orang-orang kafir tersebut, berupa angin topan dahsyat dan banjir raksasa yang menenggelamkan sebagian besar permukaan bumi. Satu-satunya jalan untuk menyelamatkan diri dari bencana itu adalah dengan menaiki bahtera Nabi Nuh as.

 

Berdasarkan ayat yang telah disebutkan tadi, Nabi Nuh as telah diperintahkan oleh Allah Swt untuk membuat sebuah bahtera sehingga sewaktu turunnya azab dan siksaan Allah, Nabi Nuh dan orang-orang mukmin dapat terselamatkan. Karena azab dan siksaan itu sudah ditetapkan Allah, maka tidak ada lagi yang bisa dilakukan Nabi Nuh as untuk menolong kaumnya yang sesat dan membangkang. Kaum kafir dan sesat itu pun sudah tidak punya jalan lagi untuk menyelamatkan diri mereka dari kemurkaan Allah.

 

Dari dua ayat tadi terdapat tiga pelajaran yang dapat dipetik:ÔÇÄ

1. Manusia terkadang jatuh ke dalam jurang kesesatan yang sedemikian dalam sehingga tidak ada lagi jalan untuk menyelamatkan mereka dan dakwah kebenaran tidak akan memberi manfaat apapun kepada mereka.

2. Para Nabi tidak hanya berusaha menyelamatkan manusia dengan cara memberi nasihat dan khutbah belaka, melainkan juga dengan bekerja membangun sarana yang diperlukan umatnya, contohnya seperti prahu yang dibuat Nabi Nuh demi menyelamatkan kaumnya.

3. Azab Allah akan diturunkan di tengah-tengah para pendosa dan pengingkar seruan Allah. Karena itu, sewaktu Allah menurunkan azab dan siksaan-Nya, Dia akan menyelamatkan orang-orang yang tak berdosa.

Read 2755 times