Ayat ke 23
 
┘ê┘ÄÏ▒┘ÄϺ┘ê┘ÄÏ»┘ÄϬ┘Æ┘ç┘ŠϺ┘ä┘æ┘ÄϬ┘É┘è ┘ç┘Å┘ê┘Ä ┘ü┘É┘è Ï¿┘Ä┘è┘ÆϬ┘É┘ç┘ÄϺ Ï╣┘Ä┘å┘Æ ┘å┘Ä┘ü┘ÆÏ│┘É┘ç┘É ┘ê┘ÄÏ║┘Ä┘ä┘æ┘Ä┘é┘ÄϬ┘É Ïº┘ä┘ÆÏú┘ÄÏ¿┘Æ┘ê┘ÄϺϿ┘Ä ┘ê┘Ä┘é┘ÄϺ┘ä┘ÄϬ┘Æ ┘ç┘Ä┘è┘ÆϬ┘Ä ┘ä┘Ä┘â┘Ä ┘é┘ÄϺ┘ä┘Ä ┘à┘ÄÏ╣┘ÄϺÏ░┘Ä Ïº┘ä┘ä┘æ┘Ä┘ç┘É ÏÑ┘É┘å┘æ┘Ä┘ç┘Å Ï▒┘ÄÏ¿┘æ┘É┘è Ïú┘ÄÏ¡┘ÆÏ│┘Ä┘å┘Ä ┘à┘ÄϽ┘Æ┘ê┘ÄϺ┘è┘Ä ÏÑ┘É┘å┘æ┘Ä┘ç┘Å ┘ä┘ÄϺ ┘è┘Å┘ü┘Æ┘ä┘ÉÏ¡┘ŠϺ┘äÏ©┘æ┘ÄϺ┘ä┘É┘à┘Å┘ê┘å┘Ä (23)
 
Artinya:
Dan wanita (Zulaikha) yang Yusuf tinggal di rumahnya menggoda Yusuf untuk menundukkan dirinya (kepadanya) dan dia menutup pintu-pintu, seraya berkata: "Marilah ke sini". Yusuf berkata: "Aku berlindung kepada Allah, sungguh tuanku telah memperlakukan aku dengan baik". Sesungguhnya orang-orang yang zalim tiada akan beruntung. (12: 23)
 
Pada pembahasan yang lalu telah disebutkan bahwa penguasa Mesir telah mengutus seseorang ke pasar penjualan budak, dan membeli Yusuf untuk diperbantukan di rumahnya. Akan tetapi ketika menyaksikan kesempurnaan dan ketampanan Yusuf, ia meminta kepada isterinya agar memuliakan anak ini. Karena itu Yusuf mendapatkan penghormatan dan kemuliaan yang khusus, sehingga dibedakan dengan budak yang lain. Yusuf yang mendapatkan perlakuan kejam dari saudara-saudaranya, yang melemparkannya ke dalam sumur, setelah berada di rumah penguasa Mesir juga mendapat ujian berat lain. Suatu ujian yang mungkin terjadi bagi setiap remaja seumur Yusuf. Untuk itu diperlukan kesiapan mental yang kuat bagi para remaja, agar mampu menguasai dan mengendalikan hawa hafsunya di saat-saat kritis.
 
Istri penguasa Mesir itu jatuh cinta kepada Yusuf, sampai-sampai ia meminta Yusuf yang berstatus budak dan pembantunya untuk berbuat maksiat dengannya, suatu perkara yang jika dilihat dari posisi dan kedudukan sosial yang berlaku di negeri Mesir saat itu, merupakan sesuatu yang tidak bisa diterima. Akan tetapi apa hendak dikata,jika hawa nafsu dan syahwat sudah menguasai seseorang, maka segala macam kedudukan, kekayaan, maupun peraturan tidak akan ada artinya. Pada kenyataannya tidak jarang terjadi seorang raja atau putra raja mencitai seorang rakyat jelata yang miskin,demikian pula sebaliknya.
 
Alhasil, dengan berbagai cara, melalui bujuk rayu dan sikap lemah lembut, isteri penguasa Mesir berusaha menarik perhatian Yusuf. Ketika ia tidak melihat reaksi apa pun dari Yusuf, maka dia pun mengambil inisiatif; dan pada suatu kesempatan yang ia anggap tepat, yaitu tatkala dirinya dan Yusuf berada di satu kamar, segera wanita itu menutup pintu-pintu dari dalam kamar, dan menyampaikan keinginannya itu dengan terang-terangan, dan berusaha membujuk Yusuf dengan segala daya.
 
Akan tetapi Yusuf menolak permintaan dan bujuk rayu isteri penguasa Mesir ini dengan tegas. Beliau mengatakan,"Sekalipun aku budak dan pembantumu, maka ketahuilah bahwa sebelum segala sesuatunya aku adalah hamba Allah, dan aku berlindung kepada-Nya dari perbuatan maksiat seperti itu. Bagaimana mungkin aku mendahulukan keinginanmu daripada keinginan Tuhanku? Padahal Dia-lah yang mengeluarkan aku dari dalam sumur, lalu membawaku ke rumah penguasa Mesir ini; dan Dia pulalah yang menganugerahiku kedudukan seperti ini. Tidak, sama sekali tidak! Aku tidak akan berbuat serendah itu, karena dengan perbuatan ini berarti aku telah menzalimi diriku sendiri, dan berkhianat kepada tuanku (penguasa Mesir) yang memandangku sebagai orang kepercayaannya, dan menempatkan akau di dalam rumahnya. Aku tidak akan pernah berkhianat semacam ini.
 
Dari ayat tadi terdapat empatpelajaran yang dapat dipetik:ÔÇÄ
1. Tuntutan syahwat sedemikian kuatnya, sehingga jika tidak dikendalikan, akan membuat permaisuri raja akan terjatuh ke dalam kekuasaan budaknya.
2. Sering kali, bercampurnya wanita dan lelaki yang bukanmuhrim, akan membuka pintu kearah perbuatan maksiat dan hubungan gelap diantara mereka. Penangananmasalah ini harus dilakukan dalam bentuk pencegahan, sebelum terjadinya kemaksiatan. Yaitu,dengan menghindarkan percampuran yang tidak pada tempatnya antara lelaki dan wanita dalam rangka menghindarkan terjadinya perbuatan zina.
3. Ketaatan kepada Allah Swt, jauh lebih tinggi daripada kesenangan dan kerelaan hati siapa pun selain-Nya. Sekalipun seseorang memiliki kedudukan dan posisi yang sedemikian tinggi terhadapnya, seperti ayah dan ibu, didalam keluarga, atau ketua dan penguasa di tengah masyarakat, maka ketaatan kepada Allah, jauh lebih tinggi daripada ketaatan kepada mereka itu.
4. Ketika semua pintu tertutup, maka pintu rahmat ilahi tetap terbuka lebar, dimana untuk menghindari diri dari dosa, seseorang berlindung kepada Allah, dan Allah akan memberinya jalan keselamatan dari dosa tersebut.
 
Ayat ke 24
 
┘ê┘Ä┘ä┘Ä┘é┘ÄÏ»┘Æ ┘ç┘Ä┘à┘æ┘ÄϬ┘Æ Ï¿┘É┘ç┘É ┘ê┘Ä┘ç┘Ä┘à┘æ┘Ä Ï¿┘É┘ç┘ÄϺ ┘ä┘Ä┘ê┘Æ┘ä┘ÄϺ Ïú┘Ä┘å┘Æ Ï▒┘ÄÏú┘Ä┘ë Ï¿┘ÅÏ▒┘Æ┘ç┘ÄϺ┘å┘Ä Ï▒┘ÄÏ¿┘æ┘É┘ç┘É ┘â┘ÄÏ░┘Ä┘ä┘É┘â┘Ä ┘ä┘É┘å┘ÄÏÁ┘ÆÏ▒┘É┘ü┘Ä Ï╣┘Ä┘å┘Æ┘ç┘ŠϺ┘äÏ│┘æ┘Å┘êÏí┘Ä ┘ê┘ÄϺ┘ä┘Æ┘ü┘ÄÏ¡┘ÆÏ┤┘ÄϺÏí┘Ä ÏÑ┘É┘å┘æ┘Ä┘ç┘Å ┘à┘É┘å┘Æ Ï╣┘ÉÏ¿┘ÄϺϻ┘É┘å┘ÄϺ Ϻ┘ä┘Æ┘à┘ÅÏ«┘Æ┘ä┘ÄÏÁ┘É┘è┘å┘Ä (24)
 
Artinya:
Sesungguhnya wanita itu telah bermaksud (melakukan perbuatan itu) dengan Yusuf, dan Yusufpun bermaksud (melakukan pula) dengan wanita itu andaikata dia tidak melihat tanda (dari) Tuhannya. Demikianlah, agar Kami memalingkan dari padanya kemungkaran dan kekejian. Sesungguhnya Yusuf itu termasuk hamba-hamba Kami yang terpilih.(12: 24)
 
Dalam lanjutan ayat sebelumnya, dan berlindungnya Yusuf kepada Allah dalam kondisi sulit dan kritis itu, ayat ini mengatakan, jika Yusuf tidak memiliki perhatian kepada Tuhannya dan tidak mengharapkan pertolongan Allah, maka Yusuf pun pasti akan terseret oleh hawa nafsunya dan terjerumus ke dalamperbuatan maksiat dengan wanita itu. Akan tetapi cahaya iman yang bersinar terang di hati Yusuf, adalah sebaik-baik penerang dan petunjuk yang mencegahnya dari perbuatan hina, dan berkat iman itu pula, ia tidak membiarkan dirinya menyerah kepada keinginan tuannya. Padahal, jika mau, maka Yusuf dapat saja memenuhi permintaan tuannya itu, dan dapat membela dirinya dengan alasan yang tampak logis, yaitu bahwa perbuatan jahat ini terjadi bukan atas kehendakku, dan aku hanyalah seorang budak yang terpaksa menuruti perintah tuanku.
 
Akan tetapi kekuatan iman lebih tinggi daripada kekuatan akal. Karena dalam berperang melawan hawa nafsu, akal gampang menyerah kalah dan tidak dapat bekerja dengan baik. Akan tetapi iman kepada Allah Swt memiliki kekuatan, yang bukan hanya mampu menghadapi sebuah tuntutan hawa nafsu, bahkan ia mampu menghadapi tuntutan semua hawa nafsu dan mengalahkannya serta tampil sebagai pemenang.
 
Dari ayat tadi terdapat tigapelajaran yang dapat dipetik:ÔÇÄ
1. Apabila kita benar-benar berlindung kepada Allah Swt, pasti kita akan memperoleh pertolongan Allah. Tanpa pertolongan Allah siapa pun akan tergelincir.
2. Ikhlas dalam menghambakan diri kepada Allah, juga memiliki pengaruh di dunia ini, yang diantaranya ialah datangnyapertolongan Allah dalam berbagai kondisi yang sulit dalam kehidupan ini.
3. Para nabi, sebagaimana manusia biasa, juga memiliki hawa nafsu dan menghadapi godaan-godaan untuk berbuat dosa. Akan tetapi dengan kekuatan iman yang kuat kepada Allah Swt, mereka tidak akan berbuat dosa, dan Allah menjaga mereka dari kesalahan dan penyimpangan.