Ayat ke 4
 
┘ê┘Ä┘ü┘É┘è Ϻ┘ä┘ÆÏú┘ÄÏ▒┘ÆÏÂ┘É ┘é┘ÉÏÀ┘ÄÏ╣┘î ┘à┘ÅϬ┘Äϼ┘ÄϺ┘ê┘ÉÏ▒┘ÄϺϬ┘î ┘ê┘Äϼ┘Ä┘å┘æ┘ÄϺϬ┘î ┘à┘É┘å┘Æ Ïú┘ÄÏ╣┘Æ┘å┘ÄϺϿ┘ì ┘ê┘ÄÏ▓┘ÄÏ▒┘ÆÏ╣┘î ┘ê┘Ä┘å┘ÄÏ«┘É┘è┘ä┘î ÏÁ┘É┘å┘Æ┘ê┘ÄϺ┘å┘î ┘ê┘ÄÏ║┘Ä┘è┘ÆÏ▒┘Å ÏÁ┘É┘å┘Æ┘ê┘ÄϺ┘å┘ì ┘è┘ÅÏ│┘Æ┘é┘Ä┘ë Ï¿┘É┘à┘ÄϺÏí┘ì ┘ê┘ÄϺϡ┘ÉÏ»┘ì ┘ê┘Ä┘å┘Å┘ü┘ÄÏÂ┘æ┘É┘ä┘Å Ï¿┘ÄÏ╣┘ÆÏÂ┘Ä┘ç┘ÄϺ Ï╣┘Ä┘ä┘Ä┘ë Ï¿┘ÄÏ╣┘ÆÏÂ┘ì ┘ü┘É┘è Ϻ┘ä┘ÆÏú┘Å┘â┘Å┘ä┘É ÏÑ┘É┘å┘æ┘Ä ┘ü┘É┘è Ï░┘Ä┘ä┘É┘â┘Ä ┘ä┘ÄÏó┘Ä┘è┘ÄϺϬ┘ì ┘ä┘É┘é┘Ä┘ê┘Æ┘à┘ì ┘è┘ÄÏ╣┘Æ┘é┘É┘ä┘Å┘ê┘å┘Ä (4)
 
Artinya:
Dan di bumi ini terdapat bagian-bagian yang berdampingan, dan kebun-kebun anggur, tanaman-tanaman dan pohon korma yang bercabang dan yang tidak bercabang, disirami dengan air yang sama. Kami melebihkan sebahagian tanam-tanaman itu atas sebahagian yang lain tentang rasanya. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berfikir.(13: 4)
 
Pada pembahasanyang lalu telah dibahas mengenai isyarat al-Qurantentang penciptaan langit dan bumi serta gunung dan lautan. Ayat yang dibahas kali ini  menyebutkan berbagai hasil bumi berupa tumbuh-tumbuhan, pepohonan yang menghasilkan aneka ragam buah untuk manusia. Ayat ini menyebutkan, meski hasil bumi dan buah-buahan beraneka ragam bentuk, aroma dan rasanya, namun Allah Swt menyirami semuanya dengan air yang sama. Terkadang di sebuah kebun terdapat dua pohon menyerap air yang sama, tetapi buah kedua pohon tersebut berbeda dan memiliki rasa yang berlainan. Apakah hal ini bukan merupakan tanda kebesaran Allah Swt?
 
Dari ayat tadi terdapat dua pelajaran yang dapat dipetik:ÔÇÄ
1.Kedekatan bukan dalil kesamaan dan tolok ukur kelebihan adalah sejauh mana seseorang memanfaatkan kesempatan yang ada. Sekedar hanya berdekatan dengan ulama dan cendekiawan tidak akan membuat seseorang menjadi pandai dan berilmu. Kedekatan posisi dua pohon tidak memberikan kesempurnaan bagi keduanya.
2.Orang yang rakus terhadap makanan dan kenikmatan duniawi tanpa berpikir dari mana datangnya kenikmatan itu, berarti ia telah menjauh nilai-nilai kemanusiaan.
 
Ayat ke 5
 
┘ê┘ÄÏÑ┘É┘å┘Æ Ï¬┘ÄÏ╣┘Æϼ┘ÄÏ¿┘Æ ┘ü┘ÄÏ╣┘Äϼ┘ÄÏ¿┘î ┘é┘Ä┘ê┘Æ┘ä┘Å┘ç┘Å┘à┘Æ Ïú┘ÄϪ┘ÉÏ░┘ÄϺ ┘â┘Å┘å┘æ┘ÄϺ Ϭ┘ÅÏ▒┘ÄϺϿ┘ïϺ Ïú┘ÄϪ┘É┘å┘æ┘ÄϺ ┘ä┘Ä┘ü┘É┘è Ï«┘Ä┘ä┘Æ┘é┘ì ϼ┘ÄÏ»┘É┘èÏ»┘ì Ïú┘Å┘ê┘ä┘ÄϪ┘É┘â┘Ä Ïº┘ä┘æ┘ÄÏ░┘É┘è┘å┘Ä ┘â┘Ä┘ü┘ÄÏ▒┘Å┘êϺ Ï¿┘ÉÏ▒┘ÄÏ¿┘æ┘É┘ç┘É┘à┘Æ ┘ê┘ÄÏú┘Å┘ê┘ä┘ÄϪ┘É┘â┘Ä Ïº┘ä┘ÆÏú┘ÄÏ║┘Æ┘ä┘ÄϺ┘ä┘Å ┘ü┘É┘è Ïú┘ÄÏ╣┘Æ┘å┘ÄϺ┘é┘É┘ç┘É┘à┘Æ ┘ê┘ÄÏú┘Å┘ê┘ä┘ÄϪ┘É┘â┘Ä Ïú┘ÄÏÁ┘ÆÏ¡┘ÄϺϿ┘ŠϺ┘ä┘å┘æ┘ÄϺÏ▒┘É ┘ç┘Å┘à┘Æ ┘ü┘É┘è┘ç┘ÄϺ Ï«┘ÄϺ┘ä┘ÉÏ»┘Å┘ê┘å┘Ä (5)
 
Artinya:
Dan jika (ada sesuatu) yang kamu herankan, maka yang patut mengherankan adalah ucapan mereka: "Apabila kami telah menjadi tanah, apakah kami sesungguhnya akan (dikembalikan) menjadi makhluk yang baru?" Orang-orang itulah yang kafir kepada Tuhannya; dan orang-orang itulah (yang dilekatkan) belenggu di lehernya; mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya.(13: 5)
 
Ayat ini berusaha menghibur Rasulullah Saw dengan mengatakan, wahai Muhammad janganlah engkau heran jika mereka tidak mempercayaimu, meskipun sebenarnya hal ini sangat mengherankan. Namun yang paling mengherankan adalah pengingkaran mereka terhadap kekuasaan Allah Swt. Orang kafir mengatakan, bagaimana Allah Swt mampu membangkitkan serta menghidupkan kembali manusia yang sudah lebur menjadi tanah ? Allah Swt kemudian mengisyaratkan sebab pengingkaran mereka dan mengatakan, pengingkaran kepada kebenaran menyebabkan mereka tidak mempercayai Allah Swt. Sudah sewajarnya manusia yang tidak beriman kepada Tuhan, mereka juga mengingkari kenabian dan hari pembalasan.
 
Dari ayat tadi terdapat dua pelajaran yang dapat dipetik:ÔÇÄ
1.Manusia yang mengingkari Allah Swt akan menyembah dan mengikuti hawa nafsunya dan hal ini pada Hari Kiamat akan menjadi rantai yang mengikat leher mereka.
2.Orang  yang mengingkari hari akhir, jika melakukan perbuatan baik, ia hanya mengharap balasan di dunia. Allah Swt akan memberinya balasan di dunia, tetapi di akhirat, ia tidak akan mendapat pahala apapun, dan masuk ke dalam neraka.
 
Ayat ke 6
 
┘ê┘Ä┘è┘ÄÏ│┘ÆϬ┘ÄÏ╣┘Æϼ┘É┘ä┘Å┘ê┘å┘Ä┘â┘Ä Ï¿┘ÉϺ┘äÏ│┘æ┘Ä┘è┘æ┘ÉϪ┘ÄÏ®┘É ┘é┘ÄÏ¿┘Æ┘ä┘Ä Ïº┘ä┘ÆÏ¡┘ÄÏ│┘Ä┘å┘ÄÏ®┘É ┘ê┘Ä┘é┘ÄÏ»┘Æ Ï«┘Ä┘ä┘ÄϬ┘Æ ┘à┘É┘å┘Æ ┘é┘ÄÏ¿┘Æ┘ä┘É┘ç┘É┘à┘ŠϺ┘ä┘Æ┘à┘ÄϽ┘Å┘ä┘ÄϺϬ┘Å ┘ê┘ÄÏÑ┘É┘å┘æ┘Ä Ï▒┘ÄÏ¿┘æ┘Ä┘â┘Ä ┘ä┘ÄÏ░┘Å┘ê ┘à┘ÄÏ║┘Æ┘ü┘ÉÏ▒┘ÄÏ®┘ì ┘ä┘É┘ä┘å┘æ┘ÄϺÏ│┘É Ï╣┘Ä┘ä┘Ä┘ë Ï©┘Å┘ä┘Æ┘à┘É┘ç┘É┘à┘Æ ┘ê┘ÄÏÑ┘É┘å┘æ┘Ä Ï▒┘ÄÏ¿┘æ┘Ä┘â┘Ä ┘ä┘ÄÏ┤┘ÄÏ»┘É┘èÏ»┘ŠϺ┘ä┘ÆÏ╣┘É┘é┘ÄϺϿ┘É (6)
 
Artinya:
Mereka meminta kepadamu supaya disegerakan (datangnya) siksa, sebelum (mereka meminta) kebaikan, padahal telah terjadi bermacam-macam contoh siksa sebelum mereka. Sesungguhnya Tuhanmu benar-benar mempunyai ampunan (yang luas) bagi manusia sekalipun mereka zalim, dan sesungguhnya Tuhanmu benar-benar sangat keras siksanya.(13: 6)
 
Rasul SAaw mengingatkan kepada kaumnya, jika mereka melanggar perintah Allah Swt, bukan hanya di akhirat saja mereka menerima siksa Tuhan, tetapi di duniapun Tuhan akan menurunkan azab kepada mereka. Namun orang kafir dengan congkak mengatakan, "Kami tidak menginginkan surga yang engkau janjikan. Jika benar, turunkanlah siksaan yang engkau janjikan itu". Al-Quranmenyebut sikap orang kafir itu sebagai langkah tergesa-gesa dalam meminta siksaan Tuhan.
 
Allah Swt mereaksi seruan orang kafir tersebut dengan berfirman, "Lihatlah nasib kaum sebelum kalian. Apa yang mereka terima sebagai akibat penentangan terhadap Tuhan. Ambillah pelajaran dari mereka dan janganlah meminta Allah Swt menurunkan azab kepada kalian. Karena rahmat Allah sangat luas dan Dia Maha Pengampun. Tinggalkanlah kesesatan selama ini dan berimanlah agar rahmat dan ampunan rahmat Allah Swt meliputi kalian."
 
Dari ayat tadi terdapat tiga pelajaran yang dapat dipetik:ÔÇÄ
1.Ambillah pelajaran dari siksa yang diturunkan Allah Swt kepada umat-umat terdahulu, dan mintalah kasih sayang Tuhan.
2.Penangguhan azab adalah sunnatullah dan pintu taubatselalu terbuka.
3.Rahmat dan kasih sayang Tuhan mendahului azab dan siksa-Nya.