Tafsir Al-Quran, Surat Ar-RaÔÇÖd Ayat 14-16

Rate this item
(0 votes)

Ayat ke 14

 

┘ä┘Ä┘ç┘Å Ï»┘ÄÏ╣┘Æ┘ê┘ÄÏ®┘ŠϺ┘ä┘ÆÏ¡┘Ä┘é┘æ┘É ┘ê┘ÄϺ┘ä┘æ┘ÄÏ░┘É┘è┘å┘Ä ┘è┘ÄÏ»┘ÆÏ╣┘Å┘ê┘å┘Ä ┘à┘É┘å┘Æ Ï»┘Å┘ê┘å┘É┘ç┘É ┘ä┘ÄϺ ┘è┘ÄÏ│┘ÆϬ┘Äϼ┘É┘èÏ¿┘Å┘ê┘å┘Ä ┘ä┘Ä┘ç┘Å┘à┘Æ Ï¿┘ÉÏ┤┘Ä┘è┘ÆÏí┘ì ÏÑ┘É┘ä┘æ┘ÄϺ ┘â┘ÄÏ¿┘ÄϺÏ│┘ÉÏÀ┘É ┘â┘Ä┘ü┘æ┘Ä┘è┘Æ┘ç┘É ÏÑ┘É┘ä┘Ä┘ë Ϻ┘ä┘Æ┘à┘ÄϺÏí┘É ┘ä┘É┘è┘ÄÏ¿┘Æ┘ä┘ÅÏ║┘Ä ┘ü┘ÄϺ┘ç┘Å ┘ê┘Ä┘à┘ÄϺ ┘ç┘Å┘ê┘Ä Ï¿┘ÉÏ¿┘ÄϺ┘ä┘ÉÏ║┘É┘ç┘É ┘ê┘Ä┘à┘ÄϺ Ï»┘ÅÏ╣┘ÄϺÏí┘ŠϺ┘ä┘Æ┘â┘ÄϺ┘ü┘ÉÏ▒┘É┘è┘å┘Ä ÏÑ┘É┘ä┘æ┘ÄϺ ┘ü┘É┘è ÏÂ┘Ä┘ä┘ÄϺ┘ä┘ì (14)

 

Artinya:

Hanya bagi Allah-lah (hak mengabulkan) doa yang benar. Dan berhala-berhala yang mereka sembah selain Allah tidak dapat memperkenankan sesuatupun bagi mereka, melainkan seperti orang yang membukakan kedua telapak tangannya ke dalam air supaya sampai air ke mulutnya, padahal air itu tidak dapat sampai ke mulutnya. Dan doa (ibadat) orang-orang kafir itu, hanyalah sia-sia belaka.(13: 14)

 

Melanjutkan penjelasan tentang keagungan Allah Swt yang telah menciptakan langit dan bumi, serta puja dan puji semua makhluk kepada Sang Pencipta alam semesta, Ayat ini berbicara tentang kesesatan orang-orang kafir. Ayat ini mengatakan bahwa mereka itu adalah orang-orang yang ingin memperoleh tujuan-tujuan mereka dengan meminta dan berdoa kepada benda-benda atau orang-orang yang memiliki keadaan sama dengan mereka, yaitu memerlukan, miskin dan juga menghadapi berbagai kesulitan. Sehingga mereka ini tidak mungkin mampu memenuhi permintaan-permintaan mereka itu. Perumpamaan mereka ini seperti orang yang kehausan dan berusaha mengambil air untuk meminumnya. Akan tetapi mereka tidak akan pernah berhasil menemukan dan meminum air tersebut sehingga akan tetap berada dalam kehausan.

 

Setiap orang pada dasarnya haus akan hakikat dan selalu mencari kebenaran. Akan tetapi sebagian ada yang tidak mencapai jalan yang akan menghantarkannya kepada kebenaran tersebut, dan bukannya beriman kepada Allah, mereka justru mendatangi sesembahan-sesembahan palsu. Dengan kata lain, bukannya mencari air yang benar-benar akan menghilangkan dahaga mereka, tapi mereka hanya mencari fatamorgana. Setelah memperoleh fatamorgana, bukannya dahaga dan rasa haus hilang, mereka justru akan semakin terjebak olehnya. Rasa haus akan semakin mencekik, dan akhirnya kebinasaanlah yang akan mereka peroleh.

 

Dari ayat tadi terdapat dua pelajaran yang dapat dipetik:ÔÇÄ

1. Doa dan permohonan boleh dipanjatkan hanya kepada Allah. Sedangkan doa kepada selain-Nya adalah sesat dan akan sia-sia.

2. Doa kepada Allah Swt akan terkabul jika disampaikan dengan ikhlas.

3. Akar kufur dan syirik ialah khayalan-khayalan sesat dan tak berdasar, yang akan mencegah manusia mencapai hakekat.

 

Ayat ke 15

 

┘ê┘Ä┘ä┘É┘ä┘æ┘Ä┘ç┘É ┘è┘ÄÏ│┘Æϼ┘ÅÏ»┘Å ┘à┘Ä┘å┘Æ ┘ü┘É┘è Ϻ┘äÏ│┘æ┘Ä┘à┘ÄϺ┘ê┘ÄϺϬ┘É ┘ê┘ÄϺ┘ä┘ÆÏú┘ÄÏ▒┘ÆÏÂ┘É ÏÀ┘Ä┘ê┘ÆÏ╣┘ïϺ ┘ê┘Ä┘â┘ÄÏ▒┘Æ┘ç┘ïϺ ┘ê┘ÄÏ©┘É┘ä┘ÄϺ┘ä┘Å┘ç┘Å┘à┘Æ Ï¿┘ÉϺ┘ä┘ÆÏ║┘ÅÏ»┘Å┘ê┘æ┘É ┘ê┘ÄϺ┘ä┘ÆÏó┘ÄÏÁ┘ÄϺ┘ä┘É (15)

 

Artinya:

Hanya kepada Allah-lah sujud (patuh) segala apa yang di langit dan di bumi, baik dengan kemauan sendiri ataupun terpaksa (dan sujud pula) bayang-bayangnya di waktu pagi dan petang hari.(13: 15)

 

Ayat ini, sama seperti ayat 49 surat an-Nahl, berbicara tentang seluruh isi alam ini yang ebrsujud kepada Allah Swt. Bahkan dalam ayat ini digunakan istilah yang sangat halus dan menarik sekali, yaitu dikatakan bahwa bayang-bayang segala sesuatu itu pun bersujud di hadapan Allah Swt. Mungkin yang dimaksud ialah bahwa bayang-bayang segala sesuatu, jika berada ditempat terbuka, selalu terjatuh ke atas tanah, sama sebagaimana orang yang bersujud, menjatuhkan diri ke atas tanah. Ayat ini mengatakan bahwa jika orang-orang kafir tidak bersedia bersujud di hadapan Allah, maka sikap mereka itu sama sekali tidak ada artinya, karena seluruh alam dengan keagungannya ini, merendahkan diri dan bersujud di hadapan Allah.

 

Dari ayat tadi terdapat dua pelajaran yang dapat dipetik:ÔÇÄ

1. Sujud dan merendahkan diri di hadapan Allah ada dua macam. Sebagian bersujud dengan suka rela didorong oleh pengetahuan dan rasa cinta kepada Allah. Sementara sebagian yang lain bersujud kepada Allah dalam keadaan terpaksa. Baik ketika menghadapi kesulitan besar, yang membuat mereka bersujud kepada Allah, atau karena mereka ini tunduk kepada peraturan-peraturan alami, yang tak lain Allah-lah yang menciptakan dan memberlakukan peraturan-peraturan tersebut.

2. Bukan hanya penduduk bumi yang bersujud merendahkan diri di hadapan Allah Swt, tapi seluruh malaikat langit bersujud mengagungkan-Nya.

 

Ayat ke 16

 

┘é┘Å┘ä┘Æ ┘à┘Ä┘å┘Æ Ï▒┘ÄÏ¿┘æ┘ŠϺ┘äÏ│┘æ┘Ä┘à┘ÄϺ┘ê┘ÄϺϬ┘É ┘ê┘ÄϺ┘ä┘ÆÏú┘ÄÏ▒┘ÆÏÂ┘É ┘é┘Å┘ä┘É Ïº┘ä┘ä┘æ┘Ä┘ç┘Å ┘é┘Å┘ä┘Æ Ïú┘Ä┘ü┘ÄϺϬ┘æ┘ÄÏ«┘ÄÏ░┘ÆϬ┘Å┘à┘Æ ┘à┘É┘å┘Æ Ï»┘Å┘ê┘å┘É┘ç┘É Ïú┘Ä┘ê┘Æ┘ä┘É┘è┘ÄϺÏí┘Ä ┘ä┘ÄϺ ┘è┘Ä┘à┘Æ┘ä┘É┘â┘Å┘ê┘å┘Ä ┘ä┘ÉÏú┘Ä┘å┘Æ┘ü┘ÅÏ│┘É┘ç┘É┘à┘Æ ┘å┘Ä┘ü┘ÆÏ╣┘ïϺ ┘ê┘Ä┘ä┘ÄϺ ÏÂ┘ÄÏ▒┘æ┘ïϺ ┘é┘Å┘ä┘Æ ┘ç┘Ä┘ä┘Æ ┘è┘ÄÏ│┘ÆϬ┘Ä┘ê┘É┘è Ϻ┘ä┘ÆÏú┘ÄÏ╣┘Æ┘à┘Ä┘ë ┘ê┘ÄϺ┘ä┘ÆÏ¿┘ÄÏÁ┘É┘èÏ▒┘Å Ïú┘Ä┘à┘Æ ┘ç┘Ä┘ä┘Æ Ï¬┘ÄÏ│┘ÆϬ┘Ä┘ê┘É┘è Ϻ┘äÏ©┘æ┘Å┘ä┘Å┘à┘ÄϺϬ┘Å ┘ê┘ÄϺ┘ä┘å┘æ┘Å┘êÏ▒┘Å Ïú┘Ä┘à┘Æ Ï¼┘ÄÏ╣┘Ä┘ä┘Å┘êϺ ┘ä┘É┘ä┘æ┘Ä┘ç┘É Ï┤┘ÅÏ▒┘Ä┘â┘ÄϺÏí┘Ä Ï«┘Ä┘ä┘Ä┘é┘Å┘êϺ ┘â┘ÄÏ«┘Ä┘ä┘Æ┘é┘É┘ç┘É ┘ü┘ÄϬ┘ÄÏ┤┘ÄϺϿ┘Ä┘ç┘Ä Ïº┘ä┘ÆÏ«┘Ä┘ä┘Æ┘é┘Å Ï╣┘Ä┘ä┘Ä┘è┘Æ┘ç┘É┘à┘Æ ┘é┘Å┘ä┘É Ïº┘ä┘ä┘æ┘Ä┘ç┘Å Ï«┘ÄϺ┘ä┘É┘é┘Å ┘â┘Å┘ä┘æ┘É Ï┤┘Ä┘è┘ÆÏí┘ì ┘ê┘Ä┘ç┘Å┘ê┘Ä Ïº┘ä┘Æ┘ê┘ÄϺϡ┘ÉÏ»┘ŠϺ┘ä┘Æ┘é┘Ä┘ç┘æ┘ÄϺÏ▒┘Å (16)

 

Artinya:

Katakanlah: "Siapakah Tuhan langit dan bumi?" Jawabnya: "Allah". Katakanlah: "Maka patutkah kamu mengambil pelindung-pelindungmu dari selain Allah, padahal mereka tidak menguasai kemanfaatan dan tidak (pula) kemudharatan bagi diri mereka sendiri?". Katakanlah: "Adakah sama orang buta dan yang dapat melihat, atau samakah gelap gulita dan terang benderang; apakah mereka menjadikan beberapa sekutu bagi Allah yang dapat menciptakan seperti ciptaan-Nya sehingga kedua ciptaan itu serupa menurut pandangan mereka?" Katakanlah: "Allah adalah Pencipta segala sesuatu dan Dialah Tuhan Yang Maha Esa lagi Maha Perkasa".(13: 16)

 

Melalui Ayat ini Allah sekan-akan mengajarkan cara berargumentasi terhadap kaum Musyrikin, bagaimana cara memulai perdebatan dan bagaimana mengakhirinya. Oleh karena Musyrikin Arab meyakini bahwa Allah adalah Pencipta seluruh alam, maka RasulullahSaw berkata kepada mereka, bahwa jika kalian tidak bersedia menjawab pertanyaan-pertanyaan ini, maka ketahuilah bahwa pemilik, penguasa dan pengatur alam raya ini adalah Allah yang telah menciptakan semua ini. Tidak benar jika dikatakan bahwa Allah telah menciptakan, tapi pengelolaan alam ini berada di tangan makhluk-makhluk-Nya, atau patung-patung kayu dan batu, yang kemudian kalian sembah. Mengapa kalian mencari makhluk-makhluk yang sama dengan kalian, yaitu tidak mampu mendatangkan kebaikan dan menolak kejahatan dari diri mereka sendiri, lalu menyembah mereka itu?

 

Dalam ayat ini Allah Swt juga menyerupakan orang mukmin dengan orang yang melihat, sedangkan orang kafir sebagai orang yang buta; atau iman disamakan dengan cahaya terang, sedangkan kufur disamakan dengan kegelapan. Dikatakan bahwa orang yang melihat kebenaran tapi tidak bersedia menerimanya, tidak berbeda dengan orang yang buta. Orang yang melihat cahaya kebenaran, tapi menutup matanya, berarti telah menjerumuskan dirinya ke dalam kegelapan dan menjauhkan diri dari cahaya terang. Selanjutnya ayat ini mengatakan bahwa Musyrikin yang meyakini keesaan Allah, apakah mereka telah kebingungan sehingga menjadikan selain Allah sebagai sesembahan? Padahal hanya Allah-lah Sang Pencipta, yang Maha Perkasa, dimana segala sesuatu tunduk di hadapan-Nya.

 

Dari ayat tadi terdapat dua pelajaran yang dapat dipetik:ÔÇÄ

1. Sikap keras kepala akan menutup mata hati seseorang dan menjadikannya bagaikan orang buta yang tidak mungkin memanfaatkan cahaya terang di sekitarnya.

2. Tidak ada satu makhluk pun yang memiliki kemampuan untuk mendatangkan kebaikan untuk dirinya dan menolak bahaya dari dirinya sendiri tanpa bantuan Allah Swt. Untuk itu tak ada satu pun dari makhluk ini yang pantas untuk dijadikan sebagai sesembahan.

Read 3105 times