Surat Al-Ahqaf ayat 1-5

Rate this item
(0 votes)
Surat Al-Ahqaf ayat 1-5

 

Surat Al-Ahqaf ayat 1-5

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

حم (1) تَنْزِيلُ الْكِتَابِ مِنَ اللَّهِ الْعَزِيزِ الْحَكِيمِ (2) مَا خَلَقْنَا السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ وَمَا بَيْنَهُمَا إِلَّا بِالْحَقِّ وَأَجَلٍ مُسَمًّى وَالَّذِينَ كَفَرُوا عَمَّا أُنْذِرُوا مُعْرِضُونَ (3)

Haa Miim. (46: 1)

Diturunkan Kitab ini dari Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (46: 2)

Kami tiada menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya melainkan dengan (tujuan) yang benar dan dalam waktu yang ditentukan. Dan orang-orang yang kafir berpaling dari apa yang diperingatkan kepada mereka. (46: 3)

Surah ini seperti 28 surah lain di al-Quran yang dimulai dengan huruf muqatha'ah dan kemudian berbicara tentang urgensitas dan keagungan al-Quran. Sepertinya Allah Swt ingin mengatakan, "Aku dengan alfabet yang kuberikan kepada kalian, menulis sebuah kitab yang kalian tidak mampu mendatangkan padanannya dan ini merupakan argumentasi terbaik bagi mukjizat al-Quran."

Penekanan turunnya al-Quran dari Allah Swt yang disebutkan di bergai ayat al-Quran mengindikasikan posisi Kitab Samawi yang jika diamalkan ajarannya maka manusia akan hidup terhormat dan kuat. Karena seluruh ajaran al-Quran berdasarkan ilmu dan hikmah serta tidak ada ucapan atau ajaran berlebihan di dalamnya.

Bukan saja kitab syariat, tapi juga sistem alam diciptakan berdasarkan kebenaran dan dikelola sesuai dengan program pasti, serta segala sesuatu di sistem ini memiliki posisi khusus.

Tak diragukan lagi di kitab samawi ini, tidak ada kata-kata yang bertentangan dengan kebenaran, dan juga di alam penciptaannya tidak ditemukan ketidakteraturan atau hal-hal yang bertentangan dengan kebenaran. Segala sesuatunya seimbang, selaras dan dibarengi kebenaran. Namun seperti penciptaan ini memiliki awal, maka juga memiliki akhir.

Siapa saja yang mengingkari keberadaan Tuhan atau pengutusan Nabi, maka mereka juga mengabaikan ayat-ayat Tuhan di al-Quran dan alam penciptaan serta peringatan akal serta wahyu. Mereka lari dari kebenaran dan berpaling darinya, akibatnya mereka tidak mendapat hidayah Tuhan.

Dari tiga ayat tadi terdapat lima poin pelajaran yang dapat dipetik:

1. Al-Quran, firman Tuhan yang diturunkan di hati Nabi dan diucapkan oleh beliau.

2. Alam semesta dan syariat, keduanya berdasarkan kebenaran dan hikmah, karena keduanya bersumber dari Tuhan Yang Maha Bijaksana.

3. Di sistem penciptaan tidak ada penyimpangan dan kesia-siaan.

4. Langit, bumi dan seluruh alam semesta memiliki waktu tertentu dan akhir yang telah ditentukan, dan tidak ada urusan yang terjadi secara kebetulan.

5. Seluruh alam semesta bergerak ke arah yang benar. Hanya manusia yang dapat menyimpang dari jalan yang benar dan tersesat dengan memilih jalan yang salah.

قُلْ أَرَأَيْتُمْ مَا تَدْعُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ أَرُونِي مَاذَا خَلَقُوا مِنَ الْأَرْضِ أَمْ لَهُمْ شِرْكٌ فِي السَّمَاوَاتِ اِئْتُونِي بِكِتَابٍ مِنْ قَبْلِ هَذَا أَوْ أَثَارَةٍ مِنْ عِلْمٍ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ (4) وَمَنْ أَضَلُّ مِمَّنْ يَدْعُو مِنْ دُونِ اللَّهِ مَنْ لَا يَسْتَجِيبُ لَهُ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ وَهُمْ عَنْ دُعَائِهِمْ غَافِلُونَ (5)

Katakanlah: "Terangkanlah kepadaku tentang apa yang kamu sembah selain Allah; perlihatkan kepada-Ku apakah yang telah mereka ciptakan dari bumi ini atau adakah mereka berserikat (dengan Allah) dalam (penciptaan) langit? Bawalah kepada-Ku Kitab yang sebelum (Al Quran) ini atau peninggalan dari pengetahuan (orang-orang dahulu), jika kamu adalah orang-orang yang benar". (46: 4)

Dan siapakah yang lebih sesat daripada orang yang menyembah sembahan-sembahan selain Allah yang tiada dapat memperkenankan (doa)nya sampai hari kiamat dan mereka lalai dari (memperhatikan) doa mereka? (46: 5)

Di ayat ini Rasulullah Saw diperintahkan untuk mengatakan kepada kaum Musyrik Mekah bahwa apa peran berhala yang kalian sembah di penciptaan dan pengaturan langit dan bumi ? Kalian yang mengakui langit, bumi, matahari, bulan dan bintang diciptakan oleh Allah Swt, lantas mengapa kalian menyembah berhala dan merujuk pada benda-benda tak berharga serta tidak memiliki akal dan perasaan ?

Apakah sebelum al-Quran telah turun kitab kepada kalian yang memperbolehkan menyembah berhala ? Atau ada alasan ilmiah yang diberikan cendikiawan yang menjadi landasan penyembahan selain Tuhan ? Penyembahan berhala harus berdasarkan argumentasi akal atau wahyu, padahal kalian tidak memiliki salah satu dari dua alasan tersebut. Oleh karena itu, jelas bahwa perilaku kalian hanya berdasarkan teladan palsu dan batil.

Lebih lanjut ayat ini menyatakan, kalian tanpa argumentasi akal atau wahyu telah menyembah berhala atau sesembahan lainnya, padahal kalian menyadari mereka (berhala dan sesembahan tersebut) bukan saja tidak mampu menjawab kalian, bahkan tidak mampu merealisasikan keinginan kalian. Sejatinya kalian memilih jalan yang sesat dan benar-benar menyimpang. Karena kalian menyembah sesuatu yang tidak mendengar ucapan kalian dan tidak menyadari keinginan kalian serta sepenuhnya tidak mengetahuinya.

Dari dua ayat tadi terdapat empat poin pelajaran yang dapat dipetik:

1. Memilih jalan selain jalan Tuhan adalah penyimpangan dan kesesatan.

2. Terkadang para penentang harus diberi pertanyaan sehingga mereka dapat berpikir dan menyadari kepalsuan jalannya.

3. Bukan saja berhala kayu dan batu, bahkan manusia berilmu dan kuat tidak mampu memberi banyak tuntutannya dan orang lain, dan mereka tidak dapat dijadikan sandaran selain Tuhan.

4. Setiap pekerjaan manusia harus memiliki alasan rasional dan ilmiah, atau argumentasi wahyu Tuhan, hadis Rasulullah atau penggantinya (para imam maksum).

Read 862 times