Ayat ke 12
Artinya:
Dan sesungguhnya Allah telah mengambil perjanjian (dari) Bani Israil dan telah Kami angkat diantara mereka 12 orang pemimpin dan Allah berfirman: "Sesungguhnya Aku beserta kamu, sesungguhnya jika kamu mendirikan shalat dan menunaikan zakat serta beriman kepada rasul-rasul-Ku dan kamu bantu mereka dan kamu pinjamkan kepada Allah pinjaman yang baik sesungguhnya Aku akan menutupi dosa-dosamu. Dan sesungguhnya kamu akan Kumasukkan ke dalam surga yang mengalir air didalamnya sungai-sungai. Maka barangsiapa yang kafir di antaramu sesudah itu, sesungguhnya ia telah tersesat dari jalan yang lurus. (5: 12)
Ayat ini dan ayat-ayat berikutnya menyinggung pernjanjian-perjanjian Allah Swt dengan umat-umat terdahulu melalui para nabi dan mengatakan, selain Nabi Musa as yang merupakan nabi dari Bani Israel, Allah Swt menetapkan 12 orang sebagai pembimbing dan panutan bagi12 golongan Bani Israil, hingga firman-firman Allah yang diturunkan melalui Nabi Musa as tersebut dapat diajarkan kepada kaum-kaum mereka. Di antara penjanjian-perjanjian itu ialah Allah akan membantu Bani Israil ketika menghadapi musuh-musuh mereka dengan syarat mereka harus teguh dalam melaksanakan tugas-tugas agama. Bahkan seseorang akan memperoleh bantuan Ilahi dengan syarat hendaknya ia beriman kepada Allah dan utusan-Nya serta termasuk orang yang menegakkan shalat, membayar zakat, berbuat baik dan mengeluarkan infak.
Manusia-manusia semacam ini akan memperoleh anugerah dan nikmat Allah Swt, sedang di akhirat mereka juga akan memperoleh kenikmatan besar. Berdasarkan sebagian riwayat dari Nabi Muhammad Saw bahwa jumlah Khalifah Nabi, juga sebanyak para pemuka Bani Israil, yakni 12 orang. Para pengikut mazhab Ahlul Bait juga meyakini bahwa yang pertama adalah Imam Ali bin Abi Thalib as dan yang terakhir adalah Imam Mahdi af.
Dari ayat tadi terdapat dua pelajaran yang dapat dipetik:
1. Mengandalkan iman semata-mata tidaklah cukup, namun juga harus dengan amal Saleh. Demikian pula iman kepada para nabi saja tidak cukup, tapi harus disertai dengan kesiapan untuk berjuang membantu mereka.
2. Segala bentuk kebaikan dan infak terhadap hamba-hamba Allah terhitung sebagai transaksi dengan Tuhan. Karena itu kita tidak dibolehkan berbuat baik dengan niat menanam budi kepada orang-orang yang membutuhkan, tapi kita diharus menunjukkan sikap baik dan ikhlas dalam memenuhi hajat mereka.
Ayat ke 13
Artinya:
(Tetapi) karena mereka melanggar janjinya, Kami kutuki mereka, dan Kami jadikan hati mereka keras membatu. Mereka suka merubah perkataan (Allah) dari tempat-tempatnya, dan mereka (sengaja) melupakan sebagian dari apa yang mereka telah diperingatkan dengannya, dan kamu (Muhammad) senantiasa akan melihat kekhianatan dari mereka kecuali sedikit diantara mereka (yang tidak berkhianat), maka maafkanlah mereka dan biarkan mereka, sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik. (5: 13)
Setelah menerangkan beberapa hal mengenai perjanjian Allah dalam ayat sebelumnya, ayat ini juga memberitakan mengenai orang-orang Yahudi yang melanggar perjanjian. Disebutkan bahwa mereka telah melanggar perjanjian Allah, sehingga mereka dijauhkan dari rahmat ilahi, yang pada gilirannya hati mereka tidak bisa menerima kebenaran. Selanjutnya sedikit demi sedikit hati mereka menjadi keras dan membatu. Oleh karena itu, mereka tidak hanya melanggar perjanjian, tetapi untuk selanjutnya mereka melakukan pelanggaran-pelanggaran dengan menyelewengkan Kitab Suci, bahkan sebagian dari ayat-ayatnya mereka hapus, agar terlupakan.
Di akhir ayat ini disebutkan bahwa bukan hanya terhadap orang-orang Yahudi pada zaman Nabi Musa as saja, tetapi pada zaman Nabi Muhammad Saw mereka juga berbuat demikian. Orang-orang Yahudi penduduk Madinah telah melakukan konspirasi dan pengkhianatan terhadap kaum Mukminin. Mereka tidak akan menghentikan cara-cara jahat ini.
Dari ayat tadi terdapat tiga pelajaran yang dapat dipetik:
1. Hati yang suci dan bersih mudah menerima firman Allah. Sedang hati yang kotor dan tercemar, tidak saja menolak kebenaran, tapi justru berencana untuk menyelewengkan bahkan menghapus lafad dan makna dari firman Allah Swt.
2. Menurut pengamatan sejarah, Bani Israil adalah bangsa yang suka menentang perjanjian dan melakukan pengkhiatanan.
3. Seindah-indah kebaikan dan berbuat baik kepada orang lain adalah berlapang dada dan menutup mata atas kesalahan mereka.
Ayat ke 14
Artinya:
Dan diantara orang-orang yang mengatakan: "Sesungguhnya kami ini orang-orang Nasrani", ada yang telah kami ambil perjanjian mereka, tetapi mereka (sengaja) melupakan sebagian dari apa yang mereka telah diberi peringatan dengannya; maka Kami timbulkan di antara mereka permusuhan dan kebencian sampai hari kiamat. Dan kelak Allah akan memberitakan kepada mereka apa yang mereka kerjakan. (5: 14)
Setelah menjelaskan berbagai pelanggaran yang dilakukan oleh kaum Yahudi, ayat ini juga menyinggung pelanggaran perjanjian yang dilakukan oleh orang-orang Kristen. Ayat ini mengatakan, mereka yang disebut sebagai pengikut dan penolong Nabi Isa as juga harus setia dalam memperjuangkan Agama Allah. Tetapi sayangnya mereka pun melanggar perjanjian tersebut. Mereka mengikuti jejak langkah Bani Israil dan melakukan penyelewengan terhadap Kitab Suci, bahkan menghapus sebagian darinya. Pada gilirannya perbuatan tersebut memperkeruh kedengkian dan permusuhan di kalangan mereka hingga Hari Kiamat. Penyelewengan yang sangat mencolok sekali pada agama Kristen ialah keyakinan terhadap ajaran trinitas yakni tiga Tuhan yang menggantikan posisi ajaran tauhid yakni satu Tuhan.
Dari ayat tadi terdapat tiga pelajaran yang dapat dipetik:
1.Banyak sekali orang-orang yang mengaku beriman, tetapi pengikut Agama Allah yang sebenarnya adalah sangat sedikit sekali.
2. Akar perselisihan dan perpecahan dalam berbagai masyarakat agama adalah acuh tak acuh dan lupa kepada Tuhan. Kesatuan masyarakat berada dalam ajaran tauhid yang sebenarnya.
3. Hendaknya kita mengambil pelajaran dari pelanggaran yang dilakukan oleh para pengikut agama-agama lain. Untuk itu hendaknya kita teguh dalam menjalankan ajaran-ajaran agama.