
کمالوندی
Masalah Wanita dan Rumah Tangga, Problem Utama Barat
Barat secara licik keluar dari tanggung jawab proyek masalah rumah tangga. Di seluruh pembahasan yang mereka kerjakan ada pembahasan wanita, tapi tidak ada sama sekali pembahasan rumah tangga. Rumah tangga adalah titik kelemahan Barat. Mereka memaparkan masalah wanita tapi tidak menyebutkan sama sekali yang namanya rumah tangga, padahal wanita tidak terpisah dari rumah tangga. Dengan demikian, sampai pada masalah ini merupakan sebuah kelaziman. (14/10/1390)
 
Saya dalam sebuah pidato di PBB, berbicara sekitar satu jam setengah tentang rumah tangga. Kemudian dikabarkan kepada saya bahwa televisi-televisi Amerika yang selama ini memaksa menyensor dan merusak kata-kata kami, ternyata dengan bersandar pada ucapan-ucapan ini, menayangkannya berkali-kali sekaligus memberikan tafsirannya, hanya karena ucapan satu kata terkait rumah tangga. Yakni, pesan yang mengandung masalah rumah tangga, saat ini bagi Barat merupakan sebuah pesan bak air dingin yang segar karena mereka sedang merasakan kekrisisannya. (24/9/1376)
 
Masalah rumah tangga benar-benar sensitif. Itulah mengapa, ketika di sebuah tempat sedang memperhatikan dan peduli dengan urusan dan lembaga rumah tangga, maka saat itu hati-hati sedang bergetar. Karena problem utama mereka adalah masalah rumah tangga. Beginilah Barat saat ini. Sebaliknya, di mana saja hijab ini dijaga secara penuh atau secara relatif, sebatas itu juga lembaga rumah tangga akan menemui kekokohan. Ini semua memiliki hubungan langsung. Antara lain dampak hijab yang merupakan sumber kebahagiaan wanita adalah tidak adanya penyalahgunaan sebagaimana yang sudah kami sebutkan. Karena salah satu problem para wanita saat ini di lingkungan yang tercemar oleh budaya Barat dan terjangkit oleh bayangan-bayangannya adalah masalah dandanan, memakai perhiasan dan untuk memamerkan diri para wanita saat keluar. Ini pada hakikatnya merupakan salah satu problem penting. Untungnya para wanita revolusioner kita tidak begitu tercemar oleh masalah ini. Meskipun saya merasakan sebagian telah mencemari dan merusak ketulusan yang terdahulu, dan sengaja menggiring para wanita ke arah ini. Tapi mereka sudah terjangkit sehingga hal-hal seperti ini menyita waktu, uang dan semangat mereka. Bila hal-hal seperti ini benar-benar tidak ada, maka waktu, uang dan semangat serta emosional mereka akan dipergunakan untuk pembangunan diri mereka sendiri yang lebih baik. Apapun adanya, ini adalah pandangan dan cara islami dan ini adalah jalan keluarnya. (22/8/1374)
 
Dunia imperialis penuh dengan kebodohan. Salah bila mereka berkhayal bahwa nilai wanita terpaut pada saat dia merias dirinya di depan mata kaum lelaki supaya mata-mata berandal mereka memandang dan menikmatinya dan memujinya. Isu yang saat ini mereka hamparkan sebagai kebebasan wanita di dunia dan berasal dari budaya hina Barat adalah atas dasar bahwa pamerkan di depan pandangan lelaki supaya mereka bisa menikmati seksual darinya. Para lelaki harus menikmatinya dan para wanita menjadi alat pelezat bagi kaum lelaki. Inikah kebebasan wanita? Mereka yang berada di dunia peradaban Barat yang bodoh, lalai dan sesat, mengklaim dirinya sebagai pendukung hak-hak asasi manusia, pada hakikatnya adalah para pezalim terhadap wanita.
 
Pandanglah wanita sebagai manusia yang mulia, supaya ketahuan bahwa apa kesempurnaan, hak dan kebebasan dia? Pandanglah wanita sebagai makhluk yang bisa menjadi sumber untuk kebaikan sosial dan bisa mengasuh manusia-manusia yang mulia, supaya ketahuan bahwa apa hak-hak wanita dan bagaimana kebebasan dia?
 
Pandanglah wanita sebagai unsur utama dalam pembentukan rumah tangga. Meskipun rumah tangga terbentuk dari lelaki dan perempuan dan keduanya memiliki pengaruh dalam pembentukan rumah tangga dan keberadaannya, tapi kenyamanan suasana rumah tangga, ketenangan dan ketentraman yang ada dalam rumah tangga karena berkat wanita dan karakter kewanitaannya. Pandanglah wanita dengan mata ini, supaya ketahuan bagaimana ia akan mencapai kesempurnaan dan haknya dalam hal apa?
 
Sejak orang-orang Eropa mewujudkan industri baru, di awal-awal abad sembilan belas dimana para pemodal Barat mendirikan pabrik-pabrik besar dan membutuhkan tenaga kerja murah, tidak banyak menuntut dan tidak ruwet, mereka mulai menggaungkan bisikan kebebasan wanita. Karena untuk menyeret wanita dari dalam rumah masuk ke dalam pabrik-pabrik dan menggunakannya sebagai tenaga kerja murah. Mereka memenuhi kantong-kantong mereka sendiri dan melemparkan wanita dari kehormatan dan kedudukannya. Saat ini apa yang digembar-gemborkan sebagai kebebasan wanita di Barat adalah lanjutan dari kisah tersebut dan peristiwa itu pula. Oleh karena itu, kezaliman yang ditelah dilakukan terhadap wanita di Barat dan pemahaman salah tentang wanita dalam peninggalan budaya dan sastera Barat tidak ada bandingannya dalam semua periode sejarah. Pada masa lalu di semua tempat juga telah dilakukan penganiayaan terhadap wanita. Namun penganiayaan secara umum, menyeluruh dan dari semua sisi ini khusus pada periode akhir dan bersumber dari peradaban Barat.
 
Wanita dikenalkan sebagai alat kelezatan kaum lelaki dan menyebutnya sebagai kebebasan wanita. Padahal sejatinya adalah kebebasan kaum lelaki cabul untuk menikmati wanita, bukan kebebasan wanita. Bukan saja dalam kancah pekerjaan dan aktifitas industri dan semisalnya, bahkan mereka telah melakukan penganiayaan terhadap wanita di kancah seni dan sastera. Kalian sekarang lihatlah, di dalam cerita-cerita, roman, lukisan dan berbagai macam urusan seni, lihatlah dengan pandangan apa wanita digambarkan? Apakah yang diperhatikan adalah sisi positif dan nilai-nilai yang tinggi yang ada pada wanita? Apakah yang diperhatikan adalah emosionalnya yang lembut, kasih sayang dan karakternya yang penuh kasih yang ditetapkan oleh Allah pada wanita, karakter keibuan, jiwa pengasuhannya terhadap anak dan pendidikan anak ataukah sisi syahwatnya yang menurut mereka adalah cinta? Inipun pemaknaan yang salah dan tidak benar, ini adalah syahwat bukan cinta. Mereka ingin menjadikan wanita dan membiasakannya seperti ini, sebagai makhluk konsumer. Konsumer yang ramah dan dermawan, buruh yang tidak banyak menuntut dan murah. (25/9/1375)
 
Inikah kepribadian untuk seorang wanita?
 
Harus menyingkirkan hijab, ifaf (kehormatan) dan memamerkan diri supaya para lelaki merasa senang. Yang demikian ini penghormatan terhadap wanita ataukah penghinaan terhadap wanita? Barat yang mabuk, gila dan tidak tahu kabar apa-apa ini terpengaruh oleh Zionis mengibarkan ini sebagai penghormatan terhadap wanita, sejumlah orang juga mempercayainya. Kehormatan wanita bukanlah yang bisa menarik perhatian mata para lelaki dan nafsu para penyembah hawa nafsu padanya. Ini bukan kebanggaan bagi seorang wanita. Ini bukan penghargaan bagi wanita. Ini adalah penghinaan terhadap wanita. Kehormatan wanita adalah ketika mampu menjaga hijab, rasa malu dan ifaf kewanitaannya yang ditetapkan oleh Allah pada fitrah wanita dan menggabungkannya dengan kemuliaan keimanannya, menggabungkannya dengan rasa tanggung jawab dan kewajiban. Menggunakan kelembutan pada tempatnya. Menggunakan ketajaman keimanannya pada tempatnya. Gabungan yang halus ini hanya milik para wanita. Gabungan halus kelembutan dan ketajaman ini hanya khusus para wanita.
 
Sumber: Khanevadeh; Be Sabke Sakht Yek Jalaseh Motavval Motavva Dar Mahzar-e Magham Moazzam Rahbari.
Pendidikan Agama dalam Perspektif Imam Musa Kazhim as
Pendidikan memiliki arti melatih dan mendidik di mana potensi-potensi seseorang yang tersembunyi dapat diaktifkan untuk mencapai kesempurnaan. Pendidikan ini tercatat salah satu kategori penting yang digulirkan dan patut untuk diperhatikan guna mencapai kesempurnaan spiritual manusia. Pendidikan ini harus dilakukan sebelum dan sesudah anak dilahirkan.
Dalam pandangan Imam Kazhim as, salah satu cucu dan keturunan Rasulullah Saw, ketika peluang pendidikan yang tepat telah tercapai, seorang anak akan dilahirkan dalam kondisi selamat di mana ia akan memiliki potensi besar dan positif. Akar dari potensi ini berada di keluarga kedua orang tua. Imam Kazhim as sendiri dilahirkan di keluarga utama yang memiliki keunggulan di bidang ilmu, spiritual, takwa, ikhlas dan penghambaan kepada Tuhan.
Imam Kazhim yang tumbuh besar di bawah didikan ayahnya, Imam Ja'far Sadiq as, setiap hari lautan ilmu dan pengetahuan serta kesempurnaan jiwa semakin terbuka bagi beliau. Di bahwa didikan ayahnya, Imam Kazhim tumbuh besar dengan pendidikan yang tepat dan spiritualitasnya pun semakin tinggi. Maka tak heran pasca wafatnya Imam Sadiq as, beliau memiliki kemampuan untuk melanjutkan tugas suci para imam Ahlul Bait Nabi. Imam besar ini dijuluki Abd Saleh (Hamba yang Saleh) karena kebesaran dan kesempurnaan kepribadiannya. Kesabarannya yang tinggi dan kemampuannya menahan marah serta sifat mulianya yang membalas keburukan dengan kebaikan, membuat beliau mendapat kehormatan dijuluki Kazhim (Peredam Kemarahan).
Bertepatan dengan kelahiran Imam Musa Kazhim as, kami ingin mengajak Anda untuk mempelajari pendidikan anak dalam sejarah hidup manusia suci ini. Ketika seorang anak baru dilahirkan, ia memiliki potensi secara fitrah dan kesiapan untuk belajar dan menerima pendidikan. Oleh karena itu, diperlukan teladan yang tepat bagi mereka sehingga mampu belajar dari teladan tersebut. Jika tidak ada teladan yang tepat bagi anak, maka pastinya pendidikanya akan mengalami penyimpangan.
Salah satu sahabat dan periwayat hadis bernama Ali bin Abu Hamzah Bataini meriwayatkan, ÔÇ£Suatu hari Aku berangkat untuk berjumpa dengan Imam Musa Kazhim. Aku menemuinya dalam kondisi tengah bekerja di ladang dan keringat bercucuran dari badan beliau. Aku sangat heran dan bertanya, Wahai Anak Rasulullah! Ke mana orang-orang sehingga Aku menyaksikan Anda dalam kondisi seperti ini yang harus bekerja keras di ladang di bawah terik matahari! Dengan tersenyum Imam menjawab, ÔÇ£Wahai Ali! Mereka yang lebih baik dan mulia dariku juga bekerja keras dan mereka pun masing-masing memiliki pekerjaan.ÔÇØ Aku bertanya, siapa yang Anda maksudkan? Beliau berkata, yang Aku maksudkan adalah Rasulullah, Amirul Mukminin Ali bin Abi Talib serta ayah dan para kakekku. Mereka bekerja dengan tangannya sendiri. Kemudian Imam menambahkan, pekerjaan yang Aku lakukan dan tengah kamu saksikan ini adalah pekerjaan yang pernah ditekuni seluruh nabi dan dengannya mereka memenuhi kebutuhan hidupnya.
Di antara prinsip-prinsip pendidikan yang harus dilaksanakan adalah persamaan dan tidak membeda-bedakan serta menempatkan segala sesuatu pada tempatanya. Maksud dari persamaan adalah menghindari perilaku diskriminatif. Dalam hal ini harus dipahami bahwa diskriminasi berbeda dengan membedakan. Diskriminasi memiliki arti mengunggulkan seseorang dari yang lain tanpa sebab, ketika keduanya dalam posisi yang sama. Namun arti dari membedakan adalah mengunggulkan seseorang dari yang lain karena memang dikarenakan ia layak untuk menerimanya.
Dalam metode pendidikan Imam Kazhim as, diskriminasi dilarang, namun membedakan diperbolehkan. Diskriminasi di antara anak-anak akan menanam kebencian dan friksi serta gesekan dengan kedua orang tua di hati anak. Imam Kazhim as meriwayatkan dari ayahnya, ÔÇ£Seorang lelaki mencium salah satu dari kedua anaknya dan mengabaikan satunya. Rasulullah Saw dengan kecewa bersabda, mengapa kamu tidak memperlakukan sama keduanya?ÔÇØ
Membedakan jika dilakukan secara tepat dan rasional akan mendorong kemajuan anak, karena akan terpupuk rasa bersaing yang sehat di dalam diri mereka. Imam Kazhim as juga membedakan di antara anak-anaknya. Rafaah bin Musa bertanya kepada Imam Kazhim, ÔÇ£Wahai anak Rasulullah! Seorang lelaki memiliki beberapa anak laki-laki, apakah mengunggulkan salah satu di antara mereka diperbolehkan? Imam menjawab: Ya diperbolehkan, karena ayahku, Imam Sadiq as lebih memprioritaskan diriku ketimbang Abdullah, kakakku sendiri.
Beliau juga lebih cenderung kepada Imam Ridha as, bila di banding dengan anak-anaknya yang lain. Imam Kazhim mengenalkan Imam Ridha as sebagai teladan bagi anaknya yang lain dan menyebutkan keunggulan beliau secara nyata. Ishak bin Musa mengatakan, ÔÇ£Imam Kazhim as kepada anak-anaknya berkata, Saudaramu, Ali adalah paling pintarnya keturunan Muhammad, bertanyalah kepadanya tentang urusan agama kalian dan ingatlah apa yang ia jelaskan. Sama seperti yang dikatakan ayahku, Abu Jakfar (Imam Sadiq as) kepada diriku, ia (Imam Ridha) adalah yang paling pandai di antara anak-anakmu. Andaikata Aku dapat bertemu dengannya, maka tak diragukan lagi ia akan seperti Ali bin Abi Thalib as.ÔÇØ
Membedakan di antara anak-anak adalah hal yang sangat sensitif dan membutuhkan ketelitian, karena mungkin sang anak akan merasa mendapat perlakuan diskriminatif. Oleh karena itu, kedua orang tua harus teliti ketika membedakan di antara anak-anaknya, mereka harus berperilaku yang tepat sehingga sang anak tidak merasa disisihkan atau mendapat perlakuan diskriminasi. Dan harus diingat, keunggulan anak yang diperlakukan lebih harus diperjelas dan disadari oleh yang lain. Bahkan jika mungkin, kedua orang tua menjelaskan keunggulan sang anak tersebut yang mendapat perlakuan istimewa.
Nasihat dan amar ma'ruf nahi munkar adalah sarana untuk mencegah kelalaian dan sifat alpa. Ini merupakan salah satu metode pendidikan Imam Kazhim dalam mendidik anak-anaknya. Beliau senantiasa memberi pencerahan masyarakat melalui nasihatnya dan membuat mereka berubah serta tercerahkan. Dalam sebuah riwayat disebutkan, Imam Kazhim as bersabda, ÔÇ£Berusahalah kalian membagi waktu dalam 24 jam menjadi empat bagian. Satu bagian untuk bermunajat kepada Allah, satu bagian untuk bekerja mencari nafkah, satu bagian untuk berinteraksi dengan saudara dan orang-orang yang kalian percayai yang berani menunjukkan kekuranganmu serta di dalam hatinya ikhlas kepada kalian dan satu bagian lagi gunakan untuk menikmati hal-hal yang dihalalkan serta berlibur. Bagian terakhir ini akan membuat kalian semakin kuat melakukan tiga bagian yang lain.
Shalat adalah tiang agama dan sumber kebaikan. Meski shalat diwajibkan ketika anak mencapai usia baligh, namun perkenalkan anak-anak kalian dengan shalat sejak usia dini maka mereka akan semakin cepat mendapat kemurahan Allah serta lebih cepat dalam meraih kemuliaan akhlak. Manusia yang sejak kecil telah mengenal shalat dan terbiasa dengan kewajiban ini, lebih cepat dapat merasakan kelezatan berinteraksi dengan Tuhan. Oleh karena itu, para Imam Maksum as senantiasa mengenalkan anak-anaknya dengan shalat sebelum mereka mencapai usai taklif.
Kepada anak-anaknya Imam Kazhim as berpesan, ÔÇ£Wahai anakku, hendaknya engkau yakin bahwa Allah melihatmu ketika hendak bermaksiat sehingga dapat mencegahmu melakukannya. Hendaknya engkau yakin bahwa Allah mencarimu dalam ketaatan yang Ia memerintahkannya dan hendaknya engkau berusaha dengan sungguh-sungguh.
Janganlah engkau mengeluarkan dirimu dengan bermalas-malasan dalam ibadah dan ketaatan kepada Allah karena sesungguhnya Allah tidak disembah melainkan harus dengan sebenar-benar ibadah kepada-Nya. Hendaknya engkau menjauhi senda gurau karena sesungguhnya senda gurau dapat menghilangkan cahaya imanmu dan merendahkan kepribadianmu. Hindarilah kecemasan dan jauhilah kemalasan karena keduanya dapat menghalangi kebahagiaanmu di dunia dan akhirat.(
Seruan Perang Melawan Terorisme dari al-Azhar
Konferensi Internasional perang melawan terorisme dan pemikiran takfiri yang digelar atas inisiatif  universitas Al-Azhar Mesir di Kairo berakhir  hari Kamis, 4 Desember 2014. Pertemuan dua hari tersebut menghadirkan 700 ulama dan intelektual dari 120 negara dunia. Di akhir acara, para peserta konferensi membacakan deklarasi yang menegaskan penolakan terhadap segala bentuk ekstremisme, dan menyebut segala bentuk kelompok yang menggunakan kekerasan sebagai para kriminal yang tidak memiliki tempat dalam Islam sebagai agama damai.
 
 
Konferensi al-Azhar juga menegaskan mengenai persaudaraan antara Muslim dan Kristen regional. Para peserta menyerukan kepada seluruh ulama dan pemimpin agama negara-negara Arab dan Islam untuk meredam konflik sektarian di kawasan. Selain itu, mereka juga menekankan persatuan untuk menghadapi gerakan takfiri.
 
Ulama Iran yang hadir dalam pertemuan internasional ini menyampaikan pandangannya bahwa terorisme merupakan musuh bersama seluruh negara kawasan. Wakil Iran yang hadir dalam konferensi Kairo menilai teroris tidak membedakan targetnya baik Sunni, Syiah maupun Kristen. Oleh karena itu, perlu kerjasama seluruh negara untuk menyusun sebuah strategi kolektif dalam menumpas terorisme hingga akar-akarnya. Statemen tersebut mengemuka di saat Sheikh al-Azhar, Ahmad al-Tayyib menyatakan bahwa terorisme dan separatisme yang mengancam kawasan tidak memiliki tujuan lain, kecuali untuk memecah belah negara-negara Islam demi memenuhi kepentingan negara-negara asing.
 
Kini terorisme yang merajalela di Suriah, Irak dan menjalar hingga menembus negara-negara di kawasan Afrika Utara seperti Libya, Mesir dan Tunisia memiliki target untuk merongrong kehidupan harmonis antarbangsa, antarsuku, mazhab dan agama yang berbeda-beda. Sheikh al-Azhar menilai ekstremisme yang diusung kelompok teroris semacam ISIS menyimpang dari ajaran agama Islam.
 
Mufti Lebanon, Sheikh Abdul Latif Daryan di sela-sela konferensi internasional yang berlangsung dua hari di Kairo menyerukan untuk menghindari pidato provokatif, dan menegaskan penguatan persatuan dalam menghadapi terorisme. Mufti terkemuka Lebanon ini menilai kesadaran dalam menghadapi faktor memicu fitnah sebagai sebuah prinsip penting untuk menciptakan kehidupan harmonis di berbagai negara Muslim.
 
Poin penting lainnya yang ditegaskan oleh para peserta konferensi Kairo adalah urgensi reformasi wacana agama dan pengembangan metode pendidikan dan pemahaman yang benar terhadap konsep ajaran Islam seperti jihad dan lainnya. Salah satu prinsip yang berkaitan dengan masalah ini adalah larangan menumpahkan darah sesama muslim dan orang-orang yang tak berdosa. Penyerangan terhadap Kristen dan warga sipil termasuk Sunni dan Syiah bukan termasuk ajaran Islam.
 
Selama beberapa tahun terakhir kelompok teroris ISIS melakukan berbagai kejahatan keji di Irak dan Suriah. Aksi kriminalitas mereka tidak hanya melanggar ajaran agama Islam, bahkan bertentangan secara penuh dengan nilai-nilai kemanusiaan. Oleh karena itu, konferensi perang menghadapi terorisme dan pemikiran takfiri, memandang perlawanan terhadap ISIS sebagai sebuah tindakan serius yang melibatkan negara-negara kawasan.(
Komite Pusat Fatah Peringatkan Israel atas Kejahatannya
Anggota Komite Pusat Gerakan Fatah memperingatkan rezim ZIonis Israel tentang berlanjutnya kejahatan-kejahatan terhadap bangsa Palestina.
Abbas Zaki pada Sabtu (6/12) mengatakan, rakyat Palestina akan terus melanjutkan perlawanan terhadap rezim Zionis. Demikian dilaporkan IRNA.
Ia menambahkan, Israel yang melanjutkan kebijakan rasis harus menunggu jawaban tegas dari bangsa Palestina.
Ketika menyinggung rezim Zionis yang telah melanggar semua garis merah, Abbas Zaki mengatakan, rezim ini sepenuhnya bertanggung jawab atas konsekuensi dari semua kejahatan brutalnya terhadap rakyat Palestina.
Anggota Komite Pusat Gerakan Fatah itu menilai penculikan Mohamed Abu Khudeir dan pembakaran hidup-hidup remaja Palestina ini, sebagai salah satu tindakan brutal dan keji Zionis.
Abbas Zaki mengatakan, respon terhadap kejahatan brutal Israel dalam beberapa hari terakhir akan berlanjut dan bahkan meningkat.
Aparat keamanan Israel pada Jumat menyerbu demonstran Palestina di berbagai kota termasuk Baitul Maqdis dan menangkap puluhan pengunjuk rasa
Kondisi Tahanan Palestina di Penjara Israel Memprihatinkan
Sumber-sumber Palestina mengkonfirmasi kondisi buruk para tahanan Palestina di berbagai penjara rezim Zionis Israel.
Organisasi tahanan Palestina pada Sabtu (6/12) melaporkan, sejak bulan Juni lalu, lebih dari 10 tahanan politik Palestina dikurung di sel isolasi yang tidak sehat di salah satu penjara rezim Zionis. Demikian dilansir Qodsna.
Berdasarkan laporan tersebut, pengelola penjara-penjara Israel tidak memberikan selimut dan menyediakan fasilitas pemanas kepada para tahanan meskipun musim dingin telah tiba.
Juan Mendez, Pelapor Khusus PBB terkait masalah penyiksaan tahanan Palestina di penjara-penjara Israel, mengatakan, kondisi sel-sel isolasi tidak layak.
Saat ini, lebih dari 7.000 warga Palestina mendekam di berbagai penjaran Israel.
Perang Lebanon Melawan Teroris
Pasca tersebarnya berita eksekusi mati seorang militer Lebanon oleh kelompok teroris Front al-Nusra, militer  Lebanon melancarkan tembakan ke arah perbatasan negara ini dengan Suriah. Serangan tersebut menyebabkan sejumlah teroris tewas dan cidera. Front Al-Nusra dalam statemen yang dikemukakan hari Jumat (5/12) menyatakan telah memenggal kepala seorang tentara Lebanon bernama Ali Al-Bazal. Kelompok teroris ini mengancam akan memenggal seorang lagi tentara Lebanon jika pemerintah Beirut tidak membebaskan para istri pemimpin ISIS, Abu Bakar al-Baghdadi dan pemimpin Front al-Nusra, Abu Ali al-Shishani.
Pada hari Jumat terjadi baku tembak sengit antara pasukan militer Lebanon dan Suriah bersama Hizbullah menghadapi kelompok teroris ISIS dan Front al-Nusra. Pertempuran berlangsung di wilayah timur dan barat perbatasan Lebanon dan Suriah. Dilaporkan, kelompok teroris berupaya untuk menyerang distrik Lebanon di Al-Tafil yang sebagian berada di wilayah Suriah. Serangan tersebut berhasil digagalkan oleh Hizbullah. Baku tembak hingga Jumat malam masih terus berlanjut, tapi situasi dan kondisi di wilayah ini berhasil dikendalikan berkat perjuangan militer Lebanon dan Hizbullah.
Media massa Lebanon melaporkan meletusnya baku tembak baru antara militer Lebanon dan kelompok bersenjata di wilayah Arsal, Lebanon timur. Pasca eksekusi mati al-Bazal, sebanyak 22 tentara Lebanon yang diculik dan empat jenazah lainnya saat ini berada di tangan dua kelompok teroris ISIS dan Front al-Nusra. Sebelumnya, ISIS memenggal dua tentara Lebanon bernama Ali al-Sayid dan Abbas Madlaj, sedangkan seorang tentara lainnya bernama Muhammad Humayah dipenggal oleh Front al-Nusra.
Aksi bengis yang dilakukan kelompok teroris ISIS dan Front al-Nusra memicu reaksi dari Lebanon. Rakyat negara Arab itu, termasuk yang berada di Beirut berunjuk rasa menyatakan dukungannya terhadap militer Lebanon untuk menumpas kelompok teroris ISIS dan Front al-Nusra. Di media sosial, warga Lebanon mendesak pemerintah Beirut untuk mengeluarkan putusan eksekusi mati terhadap tawanan Front al-Nusra. Menyikapi tuntutan tersebut, panglima angkatan bersenjata Lebanon, Jean Kahwaji menyatakan perlawanan terhadap terorisme terus berlanjut hingga mereka hancur. Khawaji menegaskan bahwa kejahatan teroris akan ditebus, dan operasi militer menumpas teroris terus berlanjut.
Pada Selasa lalu, tentara Lebanon menjadi sasaran serangan teroris ketika mereka tengah berpatroli di perbatasan. Serangan teroris ini menewaskan enam tentara Lebanon. Menyikapi aksi teroris tersebut, komandan pasukan keamanan Lebanon hari Jumat mengatakan tidak ada opsi lain kecuali menghadapi musuh, bahkan jika harus ditebus dengan pengorbanan sekalipun. Menlu Lebanon, Gebran Bassil dalam pertemuan pertama tingkat menlu negara-negara anggota koalisi internasional anti-ISIS di Brussel, ibukota Belgia mengatakan, serangan koalisi internasional anti-ISIS hingga kini tidak berhasil, dan teroris tetap melanjutkan kejahatannya.
Kemungkinan Zarif Langsung ke Tehran untuk Musyawarah
Sebuah sumber dekat tim perunding nuklir Iran menyatakan bahwa kemungkinan Menteri Luar Negeri Iran, malam ini (21/11) akan langsung bertolak kembali ke Tehran, dari Wina, Austria, untuk bermusyawarah dengan para pejabat tinggi Republik Islam soal perkembangan baru dalam perundingan.
 
 
Tasnim News melaporkan, sumber itu meneaskan bahwa Mohammad Javad Zarif usai berunding dengan mitranya dari Amerika Serikat, John Kerry dan delegasi Uni Eropa, Catherine Ashton, akan terbang pulang ke Tehran.
 
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon meminta negara-negara yang terlibat dalam perundingan program energi nuklir Iran untuk melakukan yang terbaik atas puncak kesuksesan perundingan
Perundingan Trilateral Nuklir Iran Dimulai
Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif, Menteri Luar Negeri AS John Kerry dan utusan Uni Eropa Catherine Ashton bertemu di ibukota Austria, Wina, merundingkan kesepakatan spa; program nuklir Republik Islam.
 
Pertemuan trilateral berlangsung pada Kamis (20/11) waktu setempat setelah perundingan di Wina antara Iran dan Kelompok 5+1 - AS, Perancis, Inggris, Rusia, Cina dan Jerman.
 
Menteri luar negeri Iran akan bertemu Presiden Perancis Laurent Fabius dan Menteri Luar Negeri Inggris Philip Hammond di Wina, Jumat (21/11).
 
Sebelum kunjungannya ke Wina, Kerry terlebih dahulu ke Paris, ibukota Perancis, di mana ia bertemu dengan Menteri Luar Negeri Perancis dan Arab Saudi.
 
Dalam konferensi pers bersama, Kerry dan Fabius berharap bahwa kemajuan dapat tercapai namun keduanya mengakui bahwa sejumlah kendala utama tetap menghalangi jalan kesepakatan.(
Ban Minta Semua Pihak Lakukan yang Terbaik Dalam Perundingan Nuklir
Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon meminta negara-negara yang terlibat dalam perundingan program energi nuklir Iran untuk melakukan yang terbaik atas puncak kesuksesan perundingan.
 
"Pada kesempatan dimulainya kembali perundingan antara Kelompok 5+1 dan Republik Islam Iran, Sekretaris Jenderal meminta semua peserta untuk menunjukkan fleksibilitas yang diperlukan, kebijaksanaan dan tekad untuk menyukseskan perudningan dengan menjawab keprihatinan dan kepentingan semua pihak," demikian kata juru bicara Sekjen PBB dalam sebuah pernyataan yang dirilis di New York, Kamis (20/11).
 
Iran dan Kelompok 5+1 - AS, Perancis, Inggris, Rusia, Cina dan Jerman ÔÇô melanjutkan perundingan pembicaraan mereka di Wina pada Kamis untuk mengupayakan kesepakatan final mengakhiri friksi lama atas program energi nuklir Republik Islam sebelum 24 November.
 
"Sekretaris Jenderal berharap tercapainya kesepakatan yang diterima dan komprehensif akan memulihkan kepercayaan dalam sifat damai program nuklir Iran," kata pernyataan itu, dan menambahkan, "Dia yakin bahwa kesepakatan tersebut dapat memberikan kontribusi pada proses pengokohan dan perdamaian regional serta keamanan internasional ketika kerja sama global diperlukan lebih dari sebelumnya."
 
Menteri Luar Negeri AS John Kerry tiba di Wina Kamis untuk negosiasi tingkat tinggi terkait program energi nuklir Iran, menegaskan bahwa pembicaraan terfokus pada kesepakatan sebelum batas waktu 24 November.
 
Sumber yang dekat dengan tim perunding Iran mengatakan batu sandungan utama untuk menyelesaikan sengketa program energi nuklir Iran adalah masalah pencabutan semua sanksi yang diberlakukan terhadap Iran, dan bukan terkait jumlah sentrifugal atau tingkat pengayaan uranium.(
Warga Palestina Mencoba Meneror Menlu Israel
Sumber-sumber Zionis mengkonfirmasikan gagalnya upaya teror terhadap Menteri Luar Negeri Israel, Avigdor Lieberman.
Kantor berita Palestina Maan melaporkan, tiga warga Palestina, Kamis (20/11) berusaha meneror Lieberman sebagai balasan terhadap kejahatan rezim Zionis. Ketiganya ditangkap petugas Israel.
Pada hari yang sama, seorang warga Palestina melukai seorang pemukim Zionis di tengah wilayah Palestina pendudukan.  
Dalam beberapa hari terakhir, volume bentrokan perorangan antara warga Palestina dan pemukim Zionis semakin meningkat.
Alasannya adalah berlanjutnya serangan pemukim Zionis dan tentara Israel terhadap warga Palestina.
Beberapa hari lalu, pemukim Zionis mengeksekusi warga Palestina secara brutal yang menuai kemarahan warga Palestina.
Menyusul kejahatan tersebut, pada hari Selasa, dua warga Palestina melancarkan operasi mati syahid di Baitul Maqdis menewaskan tujuh warga Zionis dan melukai 13 lainnya.(