کمالوندی

کمالوندی

9 Maret 1897, hari syahidnya cendikiawan dan pejuang besar Dunia Islam, Sayid Jamaluddin Asadabadi. Pejuang besar ini dilahirkan di desa Asadabad, Provinsi Hamedan di Iran barat. Sejak kecil ia memiliki kecerdasan tinggi dan potensi besar dalam mempelajari ilmu. Di usianya yang ke 12, ia berangkat ke Najaf dan belajar dari ulama terkenal seperti Sheikh Murtadha Ansari dan Mullah Hussain-Qoli Hamedani. Dalam mempelajari ilmu, Sayid Jamaluddin melampaui teman-temannya dan dalam waktu singkat ia berhasil meraih derajat ijtihad.

 

Atas anjuran Sheikh Ansari, Sayid Jamaluddin kemudian pergi ke India. Di negara tersebut, Sayid Jamaluddin berusaha memobilisasi warga khususnya umat Muslim menentang imperialis Inggris. Tak lama kemudian ia pun pergi ke Afghanistan dan Hijaz. Sewaktu berada di Mesir, Sayid Jamaluddin menjadi sangat terkenal dan mendapat penghormatan besar dari sejumlah pejabat pemerintah. Beliau di negara ini mendapat kesempatan untuk mengajar dan menyebarkan ilmu serta ajaran Islam.

 

Sejumlah cendikiawan dan ulama besar Mesir pernah berguru kepada Sayid Jamaluddin. Sampai-sampai Sheikh Muhammad Abduh, mufti besar negara ini menyebut Sayid Jamaluddin sebagai guru yang bijak dan tak ada duanya. Sayid Jamaluddin memainkan peran penting dalam transformasi politik melawan imperialis di Mesir. Oleh karena itu, ia kemudian diusir dari Mesir atas upaya dan hasutan Inggris yang merasa kepentingannya terancam dengan keberadaan pejuang Islam ini.

 

Kemudian Sayid Jamaluddin pergi ke Paris dan di sana mencetak koran Urwah al-Wustqa dengan menggandeng Sheikh Muhammad Abduh. Melalui koran ini, Sayid Jamaluddin menyebarkan ideologi persatuannya. Lagi-lagi kendala menghadang upaya mujahid muslim ini dan Koran Urwah al-Wustqa hanya mampu terbit hingga edisi ke 18 karena dicekal.

 

Sayid Jamaluddin juga menulis artikel menjawab statemen Ernest Renan, penulis dan cendikiawan Perancis. Artikel ini menunjukkan keluasan dan kedalaman ilmu Sayid Jamaluddin terkait ajaran murni Islam. Selama kehidupannya yang penuh dengan pasang surut, Sayid Jamaluddin kerap mendapat perlakuan kasar dari pemerintah boneka di Dunia Islam. Misalnya di Iran meski ulama dan rakyat menyabut pemikiran Sayid Jamaluddin, namun Nasiruddin Shah, raja Iran mengusirnya karena penantangannya terhadap sistem pemerintahan despotik. Kondisi ini tidak membuat Sayid Jamaluddin putus asa, ia tak kenal lelah melanjutkan pencerahan terhadap sekelompok rakyat dan menebar ideologi konstruktifnya. Pada akhirnya mujahid besar Islam ini gugur syahid di tangan Sultan Abdul Hamid, khalifah Utsmani.

 

Sayid Jamaluddin adalah penyeru persatuan dan kebangkitan umat Islam serta pelopor upaya kembali pada nilai-nilai murni Islam dan memberantas bid'ah yang sesat. Mujahid besar Islam ini gencar menyeru umat Islam untuk menghindari perpecahan di antara mazhab. Oleh karena itu, beliau selama hidupnya senantiasa melakukan perjalanan ke berbagai negara di Asia, Eropa dan Afrika. Yang mendorong Sayid Jamal bangkit memerangi imperialisme dan despotisme adalah pengetahuannya yang mendalam mengenai ajaran Islam yang anti kezaliman dan kesadarannya atas konspirasi imperialis dunia.

 

 

Pengetahuan dan kesadaran tinggi Sayid Jamal ini disertai dengan wawasan dan bukannya dibarengi dengan kejumudan pemikiran atau fanatismenya terhadap satu etnis dan bangsa. Mungkin hal ini yang menyebabkan banyak bangsa seperti Afghanistan dan Arab mengklaim Sayid Jamal dari mereka. Kejeniusan dan potensi besar yang dimilikinya, kekayaan ilmu, retorika yang mengesankan, argumentasi kuat, kefasihan dan keberanian Sayid Jamal, pemimpin penyeru kebebasan yang mampu menanamkan benih-benih kesadaran di antara umat Muslim. Oleh karena itu, dalam satu dekade terakhir, di mana saja terdapat indikasi perlawanan dan gerakan Islam, maka kita juga dapat menyaksikan peran pejuang besar Islam ini.

 

Di era Sayid Jamal, sebagian besar umat Islam menanggung penderitaan besar dan mayoritas wilayah Islam diduduki oleh imperialis dunia seperti Perancis dan Inggris. Kondisi ini muncul akibat rusaknya pemerintahan yang diluarnya menampilkan Islam, pengaruh imperalis dunia dan kebodohan sejumlah rakyat. Menurut Sayid Jamal penderitaan umat Islam disebabkan oleh kekuasaan asing dan kebodohan umat muslim sendiri. Pejuang besar Islam ini menilai obat dari penderitaan tersebut adalah kembali kepada nilai-nilai murni Islam, persatuan di antara umat Muslim, mempelajari teknologi dan ilmu pengetahuan modern serta menyadarkan berbagai bangsa terhadap hak-hak mereka.

 

Dalam sebuah editorial Koran Urwah al-Wustqa, Sayid Jamal menulis tajuk berjudul "Persatuan dan Politik". Dalam artikelnya ini Sayid Jamal menulis, "Dua masalah yang saling berkaitan erat dan tidak dapat dipisahkan serta setiap bangsa sangat membutuhkan keduanya demi meraih kehormatan dan keagungan mereka. Dua masalah tersebut adalah persatuan sosial dan independensi. Jika kalian merasakan bahwa sebuah bangsa cenderung menggapai independensi, maka berilah kabar gembira bahwa Allah Swt pasti merealisasikan janjinya untuk memberi kekuasaan kepada mereka. Allah tidak akan menghancurkan satu kaum, kecuali ketika kaum tersebut berpecah belah dan saling mencurigai. Kaum seperti ini nasibnya pasti terhina dan hancur."

 

Penyakit dan penderitaan masyarakat Islam saat itu yang dianalisa Sayid Jamal, saat ini pun masih tampak. Hal ini memang sangat disayangkan. Pengaruh dan kekuasaan imperialis Barat, despotisme penguasa lokal dan perpecahan di antara mazhab termasuk masalah ini. Konspirasi musuh Islam, kubu arogan dan kesalahpahaman pengikut sejumlah mazhab Islam terkait ajaran di antara mereka termasuk api yang membakar perpecahan. Namun berkat Revolusi Islam Iran dan kepiawaian rahbarnya, gelombang kebangkitan Islam di negara-negara Muslim mulai bermunculan dan berbagai harapan baru pun mulai bersemi.

 

Tak dapat dipungkiri bahwa pengaruh besar ideologi mujahid besar Islam seperti Sayid Jamal dalam berbagai kebangkitan ini sangat besar. Saat ini umat Islam semakin membutuhkan persatuan dan rasa persaudaraan di antara mereka. Dengan kata lain, ketika revolusi Islam di banyak negara Muslim tengah menghadapi ancaman penyelewengan dan perampasan tujuan revolusi mereka, serta mayoritas Muslim di berbagai dunia seperti Palestina, Afrika Tengah, Myanmar dan Suriah menghadapi ancaman genosida di depan mata para pengklaim pendukung Hak Asasi Manusia (HAM), maka persatuan dan wawasan tinggi menjadi keharusan.

 

Allah Swt dalam al-Quran menyeru umat Islam untuk bersatu dan menjauhi perpecahan. Dalam surat aali Imran ayat 103, Allah berfirman yang artinya, "Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk."

 

Berpegang teguh dan merujuk kepada al-Quran sebagai kitab suci Muslim merupakan langkah pertama dan terpenting dalam menggalang persatuan di antara umat Islam. Selain itu, mengedepankan sisi persamaan di antara mazhab juga termasuk hal-hal yang berpengaruh dalam menggalang persatuan. Shalat, puasa, haji, zakat dan mayoritas amalan lain merupakan ritual kolektif di antara mazhab Islam.

 

Selain itu, kepercayaan terhadap usuluddin seperti Tauhid, Maad (kepercayaan terhadap hari kiamat) dan kenabian di antara umat Islam tidak ada perbedaan. Namun fanatisme dan esktrimisme sejumlah pengikut mazhab Islam di tambah kebodohan mereka terkait ajaran mazhab lain serta pemerintahan boneka yang meyakini keberlangsungan kekuasaan mereka dengan adanya permusuhan di antara pengikut Islam, membuat api perpecahan di antara umat Islam meletus meski adanya banyak sisi persamaan di antara mereka.

 

Dalam surat An-Nisa' ayat 94 Allah Swt berfirman, "Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu pergi (berperang) di jalan Allah, maka telitilah dan janganlah kamu mengatakan kepada orang yang mengucapkan "salam" kepadamu: "Kamu bukan seorang mukmin" (lalu kamu membunuhnya), dengan maksud mencari harta benda kehidupan di dunia, karena di sisi Allah ada harta yang banyak. Begitu jugalah keadaan kamu dahulu, lalu Allah menganugerahkan nikmat-Nya atas kamu, maka telitilah. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan."

 

Menurut ayat ini pengakuan lisan, cukup bagi seseorang untuk disebut sebagai muslim. Prinsip nyata al-Quran ini telah menutup upaya pengkafiran seorang muslim atau sebuah mazhab Islam oleh kelompok lain. Pengabaian terhadap prinsip dasar inilah yang membuat Dunia Islam saat ini menghadapi berbagai kesulitan serius. Persatuan Islam bukan berarti semua umat Islam harus mengikuti satu mazhab tertentu. Di bawah perbedaan sejumlah keyakinan dan metodologi di antara berbagai mazhab, toleransi dan penghormatan terhadap keyakinan pihak lain harus semakin tebal. Sehingga umat Islam di bawah kehidupan yang tenang dari penghormatan timbal balik ini mampu menyebarkan agama dan menyelesaikan problematika utama Dunia Islam.

Cina mengirimkan kapal SAR ke perairan Laut China Selatan tepatnya ke wilayah yang diduga tempat hilang atau jatuhnya pesawat Malaysia Airlines nomor penerbangan MH370.

MH370 rute Kuala Lumpur-Beijing membawa 239 pemakai jasa penerbangan dari 13 kewarganegaraan, terbanyak China (154 orang), bersama tujuh warganegara Indonesia.

 

Saat berita ini diturunkan, sudah 13 jam MH370 itu tidak diketahui keberadaannya, kecuali posisi kontak terakhir di bawah Pengendali Wilayah Udara Bandara Subang, Malaysia, pada pukul 02.41 waktu setempat, Sabtu.

Pada Sabtu pagi, pemerintah China telah menyiapkan mekanisme darurat dan berkoordinasi dengan seluruh instansi terkait di Malaysia.

Perdana Menteri China, Li Keqiang, menyatakan China segera menyiapkan dua kapal SAR ke Laut China Selatan untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk dari kejatuhan pesawat terbang bodi lebar Boeing B-777-200ER itu.

Sebelumnya Presiden China, Xi Jinping, menginstruksikan mengintensifkan koordinasi dengan seluruh pihak terkait di Malaysia, termasuk perwakilannya di Beijing untuk dapat segera mendapatkan kepastian keberadaan pesawat Malaysia Airlines berikut nasib penumpang dan krunya.

Kepastian itu penting agar penanganan terhadap para penumpang dan awak pesawat dapat segera disiagakan dan dikerahkan, katanya, dalam pernyataan singkatnya di Beijing.

PXi juga menginstruksikan Kementerian Transportasi dan Administrasi Penerbangan Sipil China menggelar situasi darurat dan memperketat pengawasan terhadap keamanan penerbangan.

"Selain itu, kami juga meminta agar nama-nama para penumpang dapat segera diumumkan agar kami dapat memberikan informasi dan penanganan yang tepat bagi para korban dan keluarganya," ujar Li.

Presiden Republik Islam Iran akan melakukan kunjungan resmi ke Oman untuk mengadakan pembicaraan dengan para pejabat senior di negara pesisirTeluk Persiaitu.

Hassan Rouhani kemungkinan akan melawat Oman pada Rabu mendatang bersama sebuah delegasi tingkat tinggi. Demikian dilaporkan ISNA, Sabtu (8/3).

Kunjungan tersebut atas undangan resmi dari Sultan Oman, Qaboos bin Said.

Sebelumnya, The Times of Oman mengutip Duta Besar Iran untuk Muscat,Ali Akbar Sibevieh pada Rabu melaporkan,Oman akan menjadi negara pertama Teluk Persia yang menerima kunjungan Presiden Rouhani setelah memangku jabatan pada bulan Agustus.

"Dia akan tiba di Oman dalam waktu dekat," kata Akbar Sibevieh.

 

Ia menambahkan, "Kunjungan ini akan membuka babak baru dalam hubungan antara kedua negara bersahabat dan akan memberikan kontribusi untuk mempromosikan perdamaian, stabilitas, dan keamanan di kawasan."

Sultan Qaboos melakukan kunjungan resmi ke Iran pada akhir Agustus 2013. Ia adalah kepala negara pertama yang mengunjungi Tehran setelah Rouhani dikukuhkan sebagai Presiden Iran pada 4 Agustus.

Kamis, 06 Maret 2014 18:58

Sayidah Zainab, Teladan Umat Manusia

Sayidah Zainab al-Kubra dilahirkan di Madinah pada 5 Jumadil Awal tahun 5 Hijriah. Ketika Sayidah Zainab lahir, Sayidah Fathimah Zahra as. Berkata kepada Amirul Mukminin as., "Karena ayahku tengah bepergian, tolong beri nama bagi anak ini. "Imam Ali as. Menjawab, "Aku tidak mau mendahului ayahmu."

 

Setelah tiga hari berlalu, Rasulullah saw, pulang dari perjalanan. Sebagaimana biasa, pertama Rasulullah saw┬á datang ke rumah Sayidah Fathimah Zahra as. Kemudian beliau berkata, "Anak-anak Fathimah adalah anak-anakmu." ┬áRasulullah saw menunggu wahyu untuk memberi nama bayi tersebut. Kemudian Jibril turun dan berkata, "Allah menyampaikan salam untukmu, dan dia berfirman, ÔÇÿBeri anak ini nama Zainab, sebagaimana yang telah Kami tulis di Lauh Mahfuz."

 

Kemudian Rasulullah saw mencium Sayidah Zainab dan berkata, "Aku berpesan kepada umatku, baik yang hadir maupun yang tidak hadir, untuk menghormati anak perempuan ini. Karena dia sebanding dengan Khadijah Kubra." Kemudian Rasulullah saw. mendekap Sayidah Zainab di dadanya dan meletakkan wajahnya yang mulia di wajahnya. Tiba-tiba Rasulullah saw menangis. Begitu banyak air mata yang mengalir hingga membasahi janggutnya. Sayidah Fathimah as. bertanya, "Duhai ayah, mengapa engkau menangis?" Rasulullah saw. bersabda, "Setelah kepergianku, anak ini akan mendapat musibah yang bermacam-macam." Mendengar itu, Sayidah Fathimah as. pun menangis.

 

Pesan Rasulullah kepada umatnya untuk menghormati Sayidah Zainab karena beliau ini serupa dengan Khadijah al-Kubra adalah dikarenakan peran Sayidah Zainab tak berbeda jauh dengan peran nenek buyutnya tersebut. Jika Sayidah Khadijah sejak awal penyebaran Islam banyak menderita cobaan dan kesulitan serta dengan penuh berani membela agama ini, Sayidah Zainab pun dengan kesabaran dan pengorbanannya yang tinggi menanggung tekanan yang besar dan berjuang mencegah kehancuran Islam.

 

Sayidah Zainab adalah wanita yang memiliki wawasan dan pandangan tinggi. Sejarah hidup beliau menjadi teladan bagi Muslimah maupun wanita non muslim. Di antara keutamaan wanita suci ini adalah ketinggian dan keluasan ilmunya. Dalam sejarah disebutkan bahwa ketika Sayidah Zainab sa bersama keluarganya tinggal di Kufah di masa pemerintahan Imam Ali as., para lelaki penduduk Kufah mendatangi Iman Ali as dan memohon kepada beliau supaya putrinya, Sayidah Zainab sa, mengajarkan ilmu-ilmu agama kepada istri dan anak-anak perempuan mereka. Iman Ali as, menerima permohonan tersebut dan Sayidah Zainab sa pun mengajari mereka. Sejarah membuktikan dalam tempo empat tahun atau lebih, banyak para perempuan yang berguru dan belajar kepada beliau.

 

Pada suatu hari Iman Ali as mendengar Sayidah Zainab sa mengajarkan tafsir huruf-huruf muqatta'ah (yang terpotong-potong) dari al-Qur'an. Khususnya tentang huruf permulaan surat Maryam, yaitu huruf "Kaaf, Haa, Yaa, Ain Shaad". Seusai mengajar, Imam Ali as mendatangi beliau dan berkata kepadanya: "Wahai cahaya mataku, tahukah bahwa huruf-huruf ini (Kaaf, Haa, Yaa, Ain, Shaad) merupakan kunci rahasia peristiwa yang akan menimpa engkau dan saudaramu Husain di padang Karbala?" Setelah itu lantas Imam Ali as menjelaskan secara terperinci kepada beliau tentang tragedi Asyura yang akan menimpanya.

 

Poin penting lain terkait Sayidah Zainab adalah ketegasan beliau dalam mengambil keputusan dalam berbagai kondisi. Beliau dengan baik mengetahui kapan harus berbicara dengan lembut dan kapan harus tegas. Kapan harus mencucurkan air mata dan kapan harus mengedepankan akal serta rasio. Pidato tegas dan berapi-api Sayidah Zainab di istana Yazid bin Muawiyyah di saat kepala suci sudaranya, Imam Huseain berada di depannya menunjukkan kemampuan beliau tersebut.

 

Para pakar terkait hal ini menulis, "Sikap dan reaksi Sayidah Zainab terhadap musuh sangat mencengangkan. Beliau sangat keras menghadapi musuh, padahal mereka tengah berada di puncak kekuasaan. Zainab adalah singa Bani Hasyim. Dengan suara lantang dan kefasihannya dalam berpidato, Zainab berhasil menggetarkan istana Bani Umayyah yang zalim. Pidatonya yang berapi-api telah membuat malu Yazid dan kambrat-kambratnya."

 

Salah satu keutamaan Sayidah Zainab adalah keberaniannya yang besar. Sikap beliau saat menghadapi musuh membuat banyak orang tercengang. Dengan sepenuh hati, Sayidah Zainab bangkit memerangi penguasa zalim. Zainab yang juga dikenal sebagai Singa Betina Bani Hasyim, layaknya kaum pria berteriak dihadapan musuh, menghina mereka dan melecehkannya. Ia tidak pernah merasa takut. Ia tidak takut menyaksikan kilatan pedang para pembunuh yang belepotan darah.

 

Sayidah Zainab saat berada di istana Ibnu Ziyad, gubernur Kufah duduk di pojok dan diam tanpa menghiraukan pertanyaan yang ditujukan kepadanya. Sikap beliau ini merupakan pelecahan terhadap Ibnu Ziyad. Sayidah Zainab tak takut menghina Ibnu Ziyad dan menyebutnya fasid dan bejat. Beliau berkata, "Segala puji bagi Allah yang memuliakan kami dengan kenabian Muhammad dan membersihkan kami dari segala kekotoran. Kalau kamu bilang kami dipermalukan, sesungguhnya yang dipermalukan adalah orang yang fasik. Kalau kamu bilang kami berbohong, sesungguhnya pelaku kezalimanlah yang berbohong, bukan kami dan segala puji bagi Allah."

 

 

Saat berada di istana Yazid bin Muawiyah, Sayidah Zainab pun melontarkan perkataan pedas terhadap penguasa zalim, pembunuh cucu Rasulullah ini. Yazid dalam pandangan Sayidah Zainab adalah manusia yang sangat rendah dan hina sehingga tidak layak menjadi orang yang diajak bicara oleh beliau. Tapi beliau terpaksa berbicara dengan Yazid seraya mengatakan, "Bila musibah menyeretku ke sini dan terpaksa harus bicara denganmu, ketahuilah posisimu di mataku sangat rendah dan terhina. Sehingga sulit bagiku untuk menegur dan mengritikmu. Tapi aku harus bagaimana? Mata-mata kami menangis dan dada-dada kami terbakar.

 

 

Kriteria agung lain Sayidah Zainab adalah kesabaran tinggi beliau. Sayidah Zainab harus menanggung dan menyaksikan peristiwa terberat, terparah dan paling menyakitkan sepanjang sejarah, yakni tragedi pembantaian saudara dan keluarganya, Imam Husain as di Padang Karbala. Ketika Imam Husain as dan 72 sahabat-sahabatnya gugur di Padang Karbala, segala kesulitan dan beban berat ini berada di pundak Sayidah Zainab. Selain itu, beliau juga harus mengurus sisa-sisa keluarga Rasulullah yang selamat dari pembantaian mulai dari Karbala hingga ke Syam dan dari Syam hingga ke Madinah.

 

Sayidah Zainab menyikapi tragedi Karbala dengan penuh kearifan. Sejak terjadinya tragedi Karbala hingga hari wafatnya, Sayidah Zainab satu kali pun tidak pernah mengucapkan kekesalan dan pengaduannya. Meski menghadapi peristiwa berat dan mengenaskan di Padang Karbala, Sayidah Zainab senantiasa bersyukur kepada Allah Swt. Peristiwa ini sangat terkenal ketika beberapa hari setelah tragedi Karbala, Ibnu Ziyad di istananya dengan penuh celaan berkata kepada Sayidah Zainab, Kini bagaimana kamu melihat apa yang diperbuat Allah kepada keluargamu? Artinya kini kamu lihat kami yang dimenangkan Allah dan kalian sekeluarga hancur dengan tubuh yang tercabik-cabik. Dengan tenang Sayidah Zainab menjawab, "Aku tidak menyaksikan kecuali keindahan."

 

Di antara kriteria agung lainnya Sayidah Zainab adalah pengorbanan dan sifat pemaaf beliau. Zainab lahir dalam keluarga yang dipuji Allah Swt karena sikap pemaaf dan pengorbanan mereka. Dalam surat al-Insan ayat 8-9, Allah berfirman yang artinya, "Dan mereka memberikan makanan yang disukainya kepada orang miskin, anak yatim dan orang yang ditawan. Sesungguhnya kami memberi makanan kepadamu hanyalah untuk mengharapkan keridhaan Allah, kami tidak menghendaki balasan dari kamu dan tidak pula (ucapan) terima kasih."

 

Suatu hari Imam Ali as membawa tamu ke rumahnya dan ingin menjamunya. Ketika Imam Ali as bertanya kepada Sayidah Fatimah adakah makanan di rumah untuk dihidangkan kepada tamu. Sayidah Fatimah berkata, tidak ada makanan yang tersisa kecuali sedikit makanan yang aku sisakan untuk Zainab. Saat itu, Sayidah Zainab yang baru berusia empat tahun, kepada ibunya berkata, "Ibu! Berikan makananku kepada tamu.

 

Puncak pengorbanan Sayidah Zainab dapat disaksikan di Padang Karbala di hari kesepuluh Muharram (Asyura). Hari itu, Zainab menyerahkan segala miliknya dengan ikhlas kepada Allah. Pagi hari Asyura, Zainab dengan membawa dua anaknya, Muhammad dan Aun, mendatangi Imam Husain as dan berkata, "Kakekku Ibrahim menerima kurban Allah sebagai ganti dari mengorbankan Ismail. Saudaraku, hari ini terimalah dua kurbanku ini. Dan jika kewajiban jihad tidak dicabut bagi kaum wanita, aku akan korbankan ribuan kali jiwaku demi orang yang aku cintai. Dan aku akan meminta dianugerahi kesyahidan ribuan kali."

 

Saat itu, Sayidah Zainab berkata, "Aku menginginkan anak-anakku maju terlebih dahulu ke medan perang dari keponakan-keponakanku." Ketika dua anak Zainab ini mereguk cawan syahadah setelah bertempur dengan musuh dan jenazah keduanya yang berlumuran darah dibawa ke samping kemah, seluruh wanita keluar dari kemah menyambutnya, namun Sayidah Zainab tidak keluar dari kemahnya demi menjaga jangan sampai Imam Husain merasa malu menyaksikan dirinya.

 

Pengorbanan Sayidah Zainab tidak hanya sebatas itu, di detik-detik akhir dzuhur hari Asyura, ketika berada atas kepala terpenggal saudaranya (Imam Husain as), Singa Betina Bani Hasyim ini berkata, "Ya Allah! Terimalah hadiah dan kurban Ahlul Bait Nabi-Mu ini." Munajat Sayidah Zainab ini menunjukkan puncak keikhlasan dan pengorbanan beliau kepada dunia.

Seorang pejabat militer Cina Rabu (5/3) menyatakan bahwa negara ini menambah bujet militernya pada tahun 2014 hingga 12,2 persen dan secara keseluruhan akan mencapai 131 milyar USD.
Selama empat tahun berturut-turut, Cina meningkatkan bujet militernya dan masalah ini direaksi sinis oleh Amerika Serikat, Jepang dan sejumlah negara Asia.
Perlu ditambahkan pula bahwa volume penambahan bujet militer di Cina pada tahun 2013, naik 10,7 persen.
Dalam masalah penambahan bujet militer atau modernisasi kekuatan dan lembaga militernya, setiap negara memiliki justifikasi dan logika tersendiri yang pada umumnya, demi menjaga kepentingan nasional, kedaulatan teritorial, diperlukan sebuah militer yang kokoh. Cina juga tidak terkecuali dari masalah ini.
Akan tetapi harus ditekankan poin ini bahwa Cina merupakan negara ekonomi kedua terkuat setelah Amerika Serikat dan negara pengkonsumsi energi terbesar di dunia. Selain itu, Cina adalah anggota Dewan Keamanan PBB dan di sektor antariksa serta nuklir, Cina bersanding dengan Amerika Serikat dan Rusia. Belum lagi, bersama dengan mitra kuatnya, Rusia, Cina juga merupakan anggota Organisasi Kerjasama Shanghai.
Jika elemen tersebut digabungkan, maka bobot politik Cina dan posisi negara ini di pergulatan internasional, sangat besar, kokoh dan tidak terelakkan. Dan ini menjadi keunggulan lain Cina dibanding negara-negara lain. Keunggulan itu bahkan tidak dapat dipungkiri oleh Amerika Serikat, Uni Eropa dan NATO, bahwa Cina merupakan sebuah kekuatan yang sedang berkembang pesat di semua sektor.
Dengan keunggulan dan keistimewaan yang dimilikinya, Cina merasa perlu untuk memperkokoh kekuatan militer dan modernisasi armada tempurnya agar tidak timpang.
Namun mengapa peningkatan bujet Cina ini direaksi negatif oleh Amerika Serikat, Jepang dan sejumlah negara regional?
Sebelum memasuki pembahasan reaksi tersebut, ada baiknya jika kita menyinggung bahwa bujet militer Cina sebesar 131 milyar USD itu bila dibandingkan dengan bujet militer AS yang mencapai 526 milyar USD, tampak sepele. Kenaikan bujet militer Cina dengan posisi dan bobot politik yang dimilikinya, sebenarnya tidak memerlukan penjelasan lebih lanjut. Namun mengapa harus muncul kekhawatiran dari sejumlah negara.
Seperti biasa, Amerika Serikat menilai Cina tidak transparan dalam masalah peningkatan bujet militernya dan bahkan mengklaim bahwa Beijing tidak mengumumkan secara transparan bujet militernya. Washington bersikeras bahwa Beijing tidak jujur dalam masalah ini.
Adapun bagi negara-negara tetangga Cina seperti Jepang dan Korsel, peningkatan bujet militer Cina mengkhawatirkan mengingat mereka saling berseteru dalam banyak hal, mulai dari sejarah hingga sengketa maritim.
Para analis berpendapat bahwa kenaikan bujet militer Cina ini diharapkan Beijing dapat menambah pengaruhnya dalam berbagai masalah dan sengketa dengan negara-negara regional. Selain itu, tidak tertutup kemungkinan bahwa Cina sedang mereaksi peralihan strategi militer AS  ke Asia-Pasifik untuk menjegal pertumbuhan pesat Beijing.
Seorang pejabat militer Cina Rabu (5/3) menyatakan bahwa negara ini menambah bujet militernya pada tahun 2014 hingga 12,2 persen dan secara keseluruhan akan mencapai 131 milyar USD.
Selama empat tahun berturut-turut, Cina meningkatkan bujet militernya dan masalah ini direaksi sinis oleh Amerika Serikat, Jepang dan sejumlah negara Asia.
Perlu ditambahkan pula bahwa volume penambahan bujet militer di Cina pada tahun 2013, naik 10,7 persen.
Dalam masalah penambahan bujet militer atau modernisasi kekuatan dan lembaga militernya, setiap negara memiliki justifikasi dan logika tersendiri yang pada umumnya, demi menjaga kepentingan nasional, kedaulatan teritorial, diperlukan sebuah militer yang kokoh. Cina juga tidak terkecuali dari masalah ini.
Akan tetapi harus ditekankan poin ini bahwa Cina merupakan negara ekonomi kedua terkuat setelah Amerika Serikat dan negara pengkonsumsi energi terbesar di dunia. Selain itu, Cina adalah anggota Dewan Keamanan PBB dan di sektor antariksa serta nuklir, Cina bersanding dengan Amerika Serikat dan Rusia. Belum lagi, bersama dengan mitra kuatnya, Rusia, Cina juga merupakan anggota Organisasi Kerjasama Shanghai.
Jika elemen tersebut digabungkan, maka bobot politik Cina dan posisi negara ini di pergulatan internasional, sangat besar, kokoh dan tidak terelakkan. Dan ini menjadi keunggulan lain Cina dibanding negara-negara lain. Keunggulan itu bahkan tidak dapat dipungkiri oleh Amerika Serikat, Uni Eropa dan NATO, bahwa Cina merupakan sebuah kekuatan yang sedang berkembang pesat di semua sektor.
Dengan keunggulan dan keistimewaan yang dimilikinya, Cina merasa perlu untuk memperkokoh kekuatan militer dan modernisasi armada tempurnya agar tidak timpang.
Namun mengapa peningkatan bujet Cina ini direaksi negatif oleh Amerika Serikat, Jepang dan sejumlah negara regional?
Sebelum memasuki pembahasan reaksi tersebut, ada baiknya jika kita menyinggung bahwa bujet militer Cina sebesar 131 milyar USD itu bila dibandingkan dengan bujet militer AS yang mencapai 526 milyar USD, tampak sepele. Kenaikan bujet militer Cina dengan posisi dan bobot politik yang dimilikinya, sebenarnya tidak memerlukan penjelasan lebih lanjut. Namun mengapa harus muncul kekhawatiran dari sejumlah negara.
Seperti biasa, Amerika Serikat menilai Cina tidak transparan dalam masalah peningkatan bujet militernya dan bahkan mengklaim bahwa Beijing tidak mengumumkan secara transparan bujet militernya. Washington bersikeras bahwa Beijing tidak jujur dalam masalah ini.
Adapun bagi negara-negara tetangga Cina seperti Jepang dan Korsel, peningkatan bujet militer Cina mengkhawatirkan mengingat mereka saling berseteru dalam banyak hal, mulai dari sejarah hingga sengketa maritim.
Para analis berpendapat bahwa kenaikan bujet militer Cina ini diharapkan Beijing dapat menambah pengaruhnya dalam berbagai masalah dan sengketa dengan negara-negara regional. Selain itu, tidak tertutup kemungkinan bahwa Cina sedang mereaksi peralihan strategi militer AS  ke Asia-Pasifik untuk menjegal pertumbuhan pesat Beijing.

Gagalnya bujet tahun 2014 diratifikasi di parlemen Irak berubah menjadi kendala terbaru bagi negara ini. Isu dan kendala ini cukup parah sampai-sampai badan eksekutif dan legistalif terlibat konfrontasi.

 

Perdana Menteri Irak, Nouri al-Maliki melontarkan kritikan pedas terhadap Osama al-Nujaifi, ketua parlemen. Maliki menuding al-Nujaifi melakukan konspirasi dan penggembosan terhadap pemerintah serta proses politik di Irak. Ia menekankan, al-Nujaifi senantiasa berupaya menggagalkan proses politik di negara ini. Maliki dalam hal ini membeberkan ulah ketua parlemen yang menetapkan undang-undang tanpa merujuk pada pemerintah serta berani mengintervensi keputusan pemeritah yang ditetapkan untuk memulihkan taraf hidup rakyat. Perdana menteri Irak mendakwa ketua parlemen menjegal kinerja pemerintah Baghdad.

 

Tudingan ini dilontarkan di saat periode parlemen saat ini di Irak akan berakhir satu bulan lagi. Rencananya akan digelar pemilu parlemen di Irak pada 30 April mendatang. Sementara pembahasan rancangan anggaran pemerintah tahun 2014 masih diperdebatkan di parlemen. Di sisi lain, etnis Kurdi pun mengambil sikap dalam masalah ini.

 

Uniknya, al-Nujaifi dalam kapasitasnya sebagai ketua parlemen terlihat bermalas-malasan meratifikasi bujet tahun 2014. Bahkan ia tak segan-segan balik menuding Nouri al-Maliki sebagai penyebab gagalnya peratifikasian bujet pemerintah tahun 2014. Kini yang tampak jelas di Irak adalah munculnya fenomena friksi lama antar pemimpin lembaga pemerintah serta antara partai dan koalisi yang saling bersaing menjelang digelarnya pemilu parlemen. Friksi dan persaingan ini kini tampak nyata dalam kasus bujet tahun 2014.

 

Sejumlah elit politik menilai gagalnya peratifikasian bujet tahun 2014 disebabkan oleh ketidakpuasan sejumlah kubu dan fraksi di parlemen terhadap kinerja Nouri al-Maliki. Namun ada pendapat lain bahwa koalisi Kurdi dan Sunni, melalui berbagai kanal termasuk draf bujet 2014 yang diajukan pemerintah Maliki, ingin memaksa Baghdad menerima tuntutan mereka.

 

Wilayah Kurdistan Irak sejak lama menjual minyak tanpa persetujuan dari pemerintah pusat. Hal ini mengakibatkan ketidakpuasan pemerinta pusat dan bahkan Maliki sendiri. Perdana Menteri Irak ini mengatakan, jika kondisi ini terus berlangsung, maka ia akan mengurangi 17 persen saham daerah otonomi Kurdistas dari penjualan minyak.

 

Ancaman Maliki ini telah menggusarkan etnis Kurdi dan Aliansi Kursi di parlemen bangkit menentang draf bujet tahun 2014 yang diajukan pemerintah Maliki. Osama al-Nujaifi sebagai ketua fraksi persatuan di parlemen mengambil sikap menantang Maliki mengingat berbagai perbedaan visi antara dirinya dan perdana menteri di sejumlah bidang termasuk isu keamanan. Dengan demikian rancangan bujet yang telah diajukan Baghdad sejak pekan lalu, masih terkatung-katung di parlemen dan belum diratifikasi.

 

Maliki sendiri tanpa mengindahkan sabotase sejumlah fraksi parlemen termasuk fraksi persatuan dan khususnya Osama al-Nujaifi mengatakan, pemerintah masih mampu memenuhi bujetnya meski bujet yang diajukan ke parlemen tidak disetujui.

 

Mayoritas pengamat politik berpendapat bahwa tidak menutup kemungkinan akan terbentuk iklim politik yang panas di pentas politik Irak mengingat sikap keras kepala setiap kubu dan koalisi di parlemen yang terus mempertahankan pendapatnya masing-masing. Iklim ini akan lebih besar dan berubah menjadi konfrontasi antar pemimpin lembaga tinggi negara. Pastinya kondisi ini tidak menguntungkan Irak yang sebentar lagi menghadapi pemilu parlemen.

 

Pemilu parlemen sangat penting bagi Irak, karena hasilnya akan menentukan siapa yang berhak duduk di kursi perdana menteri. Oleh karena itu, mayoritas pengamat politik meyakini munculnya konfrontasi antar pemimpin lembaga tinggi serta sejumlah koalisi dengan pemerintah Baghdad adalah gerakan yang terorganisir dan penuh perhitungan untuk mempengaruhi proses pemilu legislatif dan hasilnya.

 

Khususnya sejumlah pihak regional dan internasional yang geram tengah berusaha merusak hirarki kepemimpin Irak saat ini serta mempersiapkan naiknya kubu yang memiliki kesamaan visi dengan Barat di kancah politik mendatang negara ini dengan memprovokasi sejumlah kubu poiltik di Irak.

Perdana Menteri Pakistan Nawaz Sharif telah menggelar pertemuan komite perundingan damai yang mewakili pemerintah dan militan pro-Taliban.
Pertemuan berlangsung di kediaman perdana menteri pada hari Kamis (6/3), demikian dilaporkan Geo News Pakistan.
Berbicara kepada media setelah pertemuan itu, Maulana Samiul Haq, pemimpin tim dari Tehrik-e-Taliban Pakistan (TTP), mengatakan mereka telah membahas strategi masa depan dengan perdana menteri untuk meneruskan perundingan damai.
Samiul Haq lebih lanjut menegaskan proses perundingan bergerak maju secara efektif, dan mencatat bahwa telah tiba waktunya untuk menghasilkan keputusan.
Pemerintah Pakistan kembali berniat melanjutkan perundingan damai yang macet dengan militan pro-Taliban guna merumuskan solusi mengakhiri militansi yang telah merenggut ribuan nyawa di negara itu selama beberapa tahun terakhir.
Perwakilan dari pemerintah dan TTP juga bertemu pada Rabu (5/3) untuk pertama kalinya dalam tiga minggu terakhir.
Rahimullah Yusufzai, seorang anggota tim juru runding pemerintah Pakistan, mengatakan perundingan dilanjutkan setelah militan menyatakan mereka tidak bertanggung jawab atas serangan baru-baru ini.
Pekan lalu, para militan mengumumkan gencatan senjata selama sebulan untuk melanjutkan perundingan dengan pemerintah. Menanggapi gencatan senjata itu, Islamabad menghentikan serangan udara terhadap posisi-posisi militan di wilayah adat Pakistan di barat laut di negara.(
Bentrokan meletus antara demonstran anti-pemerintah dan polisi di ibukota Venezuela, Caracas, di saat negara Amerika Selatan itu sedang memperingati ulang tahun pertama meninggalnya mantan presiden Hugo Chavez.
Menurut laporan, puluhan demonstran anti-pemerintah mendirikan barikade dan membakar tong sampah di lingkungan kelas menengah di Caracas, Rabu (5/3).
Para demonstran juga melemparkan bom molotov dan batu ke arah pasukan keamanan. Polisi anti huru hara membalas dengan dengan tembakan gas air mata untuk membubarkan massa.
Tidak ada laporan korban atau penangkapan.
Sebelumnya pada hari yang sama, ratusan demonstran berunjuk rasa di salah satu lapangan utama ibukota menentang kebijakan Presiden Nicolas Maduro.
Sementara itu, di bagian lain ibukota, pengunjuk rasa pro-pemerintah, atau yang dikenal dengan nama Chavistas, bersama dengan militer Venezuela, bergabung dalam parade untuk menghormati mendiang presiden Venezuela, Hugo Chavez.
Venezuela telah menjadi ajang demonstrasi pro dan anti-pemerintah yang berujung pada kekerasan, sejak pertengahan Februari lalu. Dilaporkan bahwa instabilitas telah menewaskan sedikitnya 18 orang tewas dan melukai lebih dari 260 lainnya.
Pihak oposisi menyalahkan pemerintah atas tingkat kriminal tinggi dan krisis ekonomi, serta mengklaim bahwa kebijakannya telah menyebabkan kekurangan kebutuhan pokok dan inflasi yang tinggi.
Maduro menuding kelompok oposisi berusaha melakukan kudeta dengan dukungan dari Washington.

Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif menyatakan bahwa dalam kunjungannya ke Jakarta, telah ditandatangani kesepakatan untuk memperluas kerjasama perdagangan dan perbankan dengan Indonesia.

 

Tasnim News (6/5) melaporkan, Zarif tiba di Jakarta pukul delapan pagi waktu setempat dan melakukan pertemuan pertamanya dengan mitranya dari Indonesia, Marty Natalegawa, pada pukul 10 pagi.

 

Dikatakannya, "Saya berharap ini akan membantu sektor investasi, perdagangan dan perekonomian negara."

 

Di bidang politik, Zarif mengatakan, "Kami juga akan bekerjasama dalam membentuk opini terkait perlucutan senjata nuklir, menciptakan wilayah yang bebas dari senjata nuklir, pemberantasan terhadap ancaman dan penggunaan kekerasan serta penindaklanjutan deklarasi dunia yang bebas dari kekerasan dan ekstrimisme (usulan Presiden Iran)."

 

Menurut rencana, besok (Jumat, 7/3), Zarif akan bertemu dengan Presiden Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono.