کمالوندی

کمالوندی

Senin, 07 April 2014 08:20

Pemilu Terbesar Dunia Digelar Senin

Rakyat India mulai memilih pada pemilihan umum negara itu, yang berlangsung dalam sembilan tahap selama lima pekan.

 

Pemungutan suara dimulai Senin (7/4) di enam daerah pemilihan di dua negara bagian timur laut Assam dan Tripura.

 

Sekitar 814 juta pemilih akan memilih 543 anggota Lok Sabha (majelis rendah parlemen) dalam pemilu terbesar di dunia.

 

Setiap partai atau koalisi memerlukan minimal 272 kursi di parlemen untuk dapat membentuk pemerintahan.

 

Pemilu maraton ini menantang Partai Kongres di hadapan partai oposisi utama Bharatiya Janata Party (BJP).

 

Hasil akhir pemilu diperkirakan akan jatuh tempo pada 16 Mei. Sejumlah pendapat menunjukkan bahwa partai Hindu nasionalis BJP memimpin.

 

Jajak pendapat menunjukkan Narendra Modi, kandidat perdana menteri dari BJP, melawan Rahul Gandhi, yang memimpin Partai Kongres Nasional India.

 

Pemerintah koalisi yang dipimpin Partai Kongres mengalami penurunan popularitas menyusul berbagai skandal korupsi dan keputusan ekonomi yang keras.

 

Kongres Partai telah menggelar aksi unjuk rasa besar-besaran dalam beberapa bulan terakhir di seluruh India untuk menggalang dukungan bagi pemerintah. Para pemimpinnya berusaha meyakinkan masyarakat tentang pentingnya reformasi ekonomi mereka yang kontroversial.

Seorang pejabat senior Iran mengecam resolusi anti-Iran baru oleh Parlemen Eropa (EP), dan menekankan bahwa Republik Islam memandangnya "penilaian tak berdasar."

 

Resolusi EP baru-baru ini hanya ditujukan untuk mengintensifkan tekanan politik terhadap Iran, kata Ali Akbar Velayati, penasihat Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran Ayatullah Sayid Ali Khamenei.

 

"Ini jenis penilaian yang tidak adil dan tidak beralasan dan tidak bernilai bagi bangsa Iran," katanya.

 

Resolusi anti-Iran, yang ditetapkan pada 3 April itu, menyebutkan keprihatinan atas dugaan pelanggaran hak asasi manusia di Republik Islam.

 

Resolusi itu juga mengklaim bahwa pilpres Iran pada Juni 2013, yang ditandai dengan partisipasi pemilih yang tinggi dan berujung pada terpilihnya Presiden Hassan Rouhani, "tidak diselenggarakan sesuai dengan standar demokrasi yang diakui Uni Eropa."

 

Velayati lanjut menilai Parlemen Eropa telah menjadi sebagai "alat tekanan" bagi Amerika Serikat dan sekutunya untuk mencapai tujuan "tidak sah" mereka melawan negara-negara yang berusaha mandiri.

 

Menurutnya resolusi Parlemen Eropa bukan hal baru bagi Iran mengingat berbagai resolusi telah mereka rilis sejak kemenangan Revolusi Islam pada 1979.

Salah seorang wakil Koalisi Pemerintahan Hukum di Parlemen Irak mengatakan, terputusnya aliran sungai Furat bagi warga Provinsi Babil merupakan ancaman yang berbahaya dan tidak akan dibiarkan.

 

Situs berita Irak, Al Masalah seperti dikutip Mehr News (7/4) mengabarkan, Ali Al Alaaq, Wakil Koalisi Pemerintahan Hukum di Parlemen Irak menegaskan, "Kami tidak akan membiarkan begitu saja masalah pemutusan aliran sungai Furat bagi warga Provinsi Babil oleh kelompok teroris, Daulah Islamiyah fi Iraq wa Syam (DIIS) dan militer Irak akan membalasnya."

 

Menurutnya langkah baru DIIS itu sangat berbahaya. "Kita membutuhkan sikap nasional guna mendukung militer Irak dalam pertempuran-pertempuran melawan teroris di Fallujah dan wilayah-wilayah lainnya," tambah Al Alaaq.

 

Kelompok teroris DIIS baru-baru ini menutup katup bendungan Al Naimiya sehingga air sungai Furat meluap dan menenggelamkan sejumlah banyak lahan pertanian di Selatan dan Tengah Irak. Aksi ini juga mengakibatkan berkurangnya debit air sungai Furat yang merupakan sumber air minum dan pengairan bagi rakyat Irak.

 

Nouri Al Maliki, Perdana Menteri Irak menyinggung aksi berbahaya yang dilakukan kelompok teroris DIIS itu. Ia mengatakan, "Dengan segenap upaya, kami akan memerangi kelompok teroris ini."

Senin, 07 April 2014 08:16

Militan Bantai 17 Warga Nigeria

Militan bersenjata menyerang sebuah kota di timur laut Nigeria menewaskan 17 orang.

 

Reuters melaporkan, para saksi mata mengatakan, militan bersenjata menyerang kota di Propinsi Yobe di tmur laut Nigeria dan membunuh 17 orang termasuk lima orang yang sedang shalat di masjid.

 

Berdasarkan keterangan itu, para militan mengepung kota Buni Gari di Propinsi Yobe, menembaki warga serta membakar rumah dan toko-toko.

 

Saksi lain menyatakan bahwa jumlah militan bersenjata itu sangat banyak. Mereka membunuh warga yang sedang beribadah di dalam masjid.

 

Militan Boko Haram sejak lima tahun lalu melancarkan berbagai serangan terhada pasukan keamanan, pejabat pemerintah dan orang-orang Kristen. Namun sekarang, mereka juga menarget umat Islam.

 

Presiden Nigeria Goodluck Jonathan sebelumnya memberlakukan kondisi darurat di tiga negara bagian di timur laut negara itu.

Minggu, 06 April 2014 18:26

Larijani Olok Resolusi Parlemen Eropa

Ketua parlemen Republik Islam Iran, Ali Larijani mengolok resolusi baru-baru ini oleh Parlemen Eropa anti-Republik Islam.

 

"Resolusi Parlemen Eropa, baik dari segi kompilasi maupun dalam hal status simbolis yang tidak bersifat mengikat, tidak lebih dari sebuah pernyataan," kata Larijani Ahad (6/4).

 

Dia juga menyinggung kontradiksi resolusi, yang diadopsi pada tanggal 3 April.

 

Larijani mengatakan resolusi itu, di saat menyerukan kerjasama yang lebih luas antara Iran dan Uni Eropa, juga mengandung komentar "usil" tentang pembentukan demokrasi Iran, situasi hak asasi manusia dan pemilu.

 

Resolusi itu mengungkapkan keprihatinan atas dugaan pelanggaran hak asasi manusia di negara ini.

 

Ia juga mengklaim bahwa pilpres Iran pada Juni 2013, yang berlangsung dengan partisipasi tinggi masyarakat dan mengantarkan Hassan Rouhani sebagai presiden, "tidak diselenggarakan sesuai dengan standar demokrasi Uni Eropa."

 

"Tidak diragukan lagi, kami tidak mendukung standar pemilu Barat dan demokrasi [gaya Barat]," kata Larijani.

 

Iran menepis resolusi itu dan menilainya tidak realistis, kontraproduktif, ketika Republik Islam dan Uni Eropa tengah mengambil langkah awal untuk menyelesaikan berbagai masalah berasaskan hubungan timbal balik.

Orang terkaya dan dermawan dunia, Bill Gates, serta Ketua Tahir Foundation, Dato Sri Dr Tahir, meluncurkan Dana Kesehatan Indonesia untuk memerangi AIDS, TBC dan Malaria.

 

Kemitraan Tahir Foundation dan Bill and Melinda Gates memberikan sumbangan sebesar 130 juta dolar Amerika Serikat kepada Global Fund dan 20 juta dolar Amerika Serikat kepada perluasan akses Keluarga Berencana Indonesia.

 

Peluncuran disaksikan Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat, Agung Laksono, dan Menteri Kesehatan, Nafsiah Mboi, di Jakarta, Sabtu.

 

Mboi, bukan pertama kali pemilik Microsoft --didirikan dan dimiliki Gates-- bersentuhan dengan kesehatan di Indonesia.

 

Selain mendukung penanggulangan AIDS, TBC dan malaria, Gates juga mendukung perusahaan farmasi terkemuka Indonesia, PT Biofarma, dalam transfer teknologi pembuatan vaksin pneumococcal yang saat ini tengah dalam tahap ujicoba.

 

"Jika semua berjalan lancar akan siap dipasarkan dalam empat tahun," kata Mboi.

 

Dia berterima kasih kepada Gates atas dukungannya bagi kemandirian kefarmasian dan kemampuan menembus pasar internasional.

 

Menkes juga berterima kasih kepada Tahir yang telah mengundang Gates ke Indonesia dan mengumpulkan kolega bisnisnya untuk menjadi filantropis.

 

Selain Tahir ada delapan orang lagi yang jadi Pendiri Dana Kesehatan Indonesia. Mereka adalah Hendro S Gondokusumo, Lutungan Honoris, Adrian Bramantyo, Ted Sioeng. Edward Soeryadjaya, Henry J Gunawan, Benny Tjokrosaputro dan Anne P Sutanto.(

Menteri Luar Negeri Republik Islam Iran, Muhammad Javad Zarif Ahad (16/3) dalam jumpa pers bersama sejawatnya dari Belarusia, Vladimir Makey di Tehran mengatakan, "Dalam babak baru negosiasi nuklir akan dibicarakan dimensi damai aktivitas nuklir Iran khususnya isu pengayaan uranium dan air berat Arak."

 

Rencananya babak baru negosiasi nuklir Iran dan Kelompok 5+1 akan digelar hari Selasa serta ditandai dengan pertemuan Zarif dan Catherine Ashton, kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa.

 

Dalam hal ini menlu Iran tidak memprediksikan kesepakatan final terkait program nuklir Iran bakal tercapai di babak baru negosiasi Tehran dan Kelompok 5+1. Ia menjelaskan, dalam perundingan hari Selasa dan Rabu di Wina, Austria akan dibicarakan dimensi aktivitas nuklir Iran, pencabutan sanksi dan kerjasama internasional di bidang teknologi nuklir damai.

 

Iran pasca kesepakatan November tahun lalu dengan Kelompok 5+1 telah menangguhkan pengayaan uraniumnya selama enam bulan dengan imbalan peringanan sanksi Barat. Langkah Iran ini diambil secara sukarela. Namun pasca sidang AIPAC yang dinilai gagal di awal bulan ini, kini berbagai indikasi menunjukkan sebuah gerakan tengah terbentuk. Gerakan ini ditujukan untuk melemahkan hak nuklir Iran dengan dalih isu Hak Asasi Manusia (HAM) dan terorisme.

 

Dalam hal ini, sejumlah senator Amerika Serika pada hari Ahad (16/3) menandatangani surat yang rencananya bakal dikirim kepada Barack Obama. Surat tersebut mengungkapkan syarat yang diinginkan mereka untuk menerima sebuah kesepakatan komprehensif. Dalam surat ini, para senator Amerika menyinggung tuntutan penutupan instalasi nuklir Fordow dan Arak.

 

Menyimak perilaku Barat di masa lalu dan petinggi Rezim Zionis Israel, maka langkah ini dapat dicermati sebagai tindakan terorganisir untuk menekan Republik Islam Iran di bidang nuklir. Mengingat pergerakan ini maka upaya diplomasi di negosiasi nuklir Iran dan Kelompok 5+1 semakin sulit dan tidak dapat diprediksi.

 

Statemen Zarif juga mengisyaratkan pergerakan ini. Namun ia sebelumnya saat menjawab pernyataan Menteri Luar Negeri Amerika, John Kerry terkait perundingan nuklir mengatakan, Amerika sebaiknya menerima kenyataan untuk selamanya. Iran dan Kelompok 5+1 saat ini harus melewati masa-masa sulit dan rumit untuk menggapai kesepakan final.

 

Namun yang pasti dan pengalaman yang ada menunjukkan bahwa sikap keras kepala untuk melanjutkan sanksi akan semakin menyulitkan Amerika. Khususnya kini kondisi berbeda dengan masa lalu dan AS bukan dalam posisi sebagai pihak yang mampu memaksakan kebijakan sepihaknya dalam hubungan internasional kepada negara lain.

 

Friksi tajam Rusia dan Cina dengan Amerika Serikat terkait kebijakan irrasional Washington di tingkat regional dan internasional serta penolakan negara-negara Eropa terhadap sanksi sepihak Gedung Putih terhadap Tehran sejak lama telah tampak di dalam tubuh Kelompok 5+1. Kini friksi tersebut semakin lebar dan petinggi Eropa tidak ingin melanjutkan sikapnya mengamini kebijakan sepihak Amerika Serikat.

Senin, 17 Maret 2014 20:22

Inilah Momen-momen Terakhir MH370

Setelah sepekan pencarian, penyelidikan pesawat Malaysia Airlines penerbangan MH370 mencapai titik terang di mana Sabtu lalu Perdana Menteri Malaysia Datuk Seri Najib Tun Razak mengungkapkan pesawat itu sengaja menyimpang dari rutenya dan terbang berjam-jam setelah mengelabui radar.

Polisi bahkan kini mengerucutkan penyelidikan kepada dugaan bunuh diri sang pilot pesawat, sedangkan co-pilot diketahui sebagai orang yang menyampaikan kalimat terakhir dari kokpit pesawat tersebut dalam komunikasi dengan menara pengawas pesawat.

Berikut momen-momen terakhir MH370 pada 8 Maret lalu, dikutip dari AFP:

Lepas landas: Penerbangan MH370 lepas landas dari Bandara Internasional Kuala Lumpur pukul 00:41 menuju Beijing.

ACARS dimatikan: Sistem data pesawat atau Aircraft Communications Addressing and Reporting System (ACARS) yang memancarkan informasi kunci mengenai kondisi mekanis pesawat dimatikan secara manual antara pukul 01:07 ketika sistem mengirimkan transmisi data terakhirnya, sampai pukul 01:37 ketika transmisi berikutnya semestinya dikirimkan.

Kata-kata terakhir: Komunikasi suara terakhir yang tampaknya diucapkan santai  --All right, good night (baik, selamat malam)-- keluar dari kokpit pada pukul 01:19, manakala pesawat melewati Malaysia untuk memasuki wilayah menara pengawas pesawat Vietnam di atas Laut China Selatan. Pihak maskapai yakin itu adalah suara co-pilot.

Transponder dimatikan: Transponder pesawat yang berfungsi merelay informasi radar mengenai lokasi dan ketinggian pesawat berhenti memancarkan data 14 menit setelah transmisi terakhir ACARS pada pukul 01:21.

Kontak radar terakhir: Pesawat lolos dari layar radar sipil Malaysia pukul 01:30. Namun terus memancarkan sinyal "blip" pada radar-radar militer sampai pukul 02:15, penampakan pada layar radar itu kemudian diidentifikasi sebagai Penerbangan MH370.

Rute berubah: Pesawat diyakini membelok tajam dari rute seharusnya setelah kehilangan kontak dengan radar sipil, terbang berbalik ke barat melintasi Semenanjung Malaysia, sebelum berbelok ke arah barat laut.

Komunikasi satelit terakhir: Komunikasi satelit otomotis terakhir dengan pesawat terjadi pada pukul 08:11.  Ini menunjukkan pesawat itu mungkin telah terbang berjam-jam setelah ACARS dan transponder diputus.

Data satelit tidak bisa menunjukkan lokasi pesawat pada pukul 08.11. Pesawat berada di suatu tempat pada salah satu dari dua busur maha luas, yaitu koridor yang membentang dari Malaysia sampai Asia Tengah, dan busur selatan yang membentang luas dari Samudera Hindia sampai Australia.

Sebanyak 25 negara kini terlibat dalam perburuan besar-besaran sinyal pesawat tersebut, sedangkan Australia mengumumkan 17 Maret bahwa negara ini memimpin pencarian di koridor selatan, demikian AFP.

Rahbar atau Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei mengucapkan selamat atas kemenangan Tim Gulat Nasional Republik Islam Iran dalam turmanamen gulat dunia yang digelar di Amerika Serikat.

 

Ayatullah Khamenei dalam pesannya pada Senin (17/3) mengucapkan terimakasih kepada para pegulat Iran dan pelatih Timnas Gulat negara itu. Demikian dilaporkan IRNA.

 

Berikut pesan lengkap Rahbar atas kemenangan Timnas Gulat Iran:

 

Bismillahirrahmanirrahim

 

Saya mengucapkan terimakasih kepada para pegulat, pelatih dan para pemangku kepentingan Timnas Gulat negara tercinta kita, Iran, yang jerih payah mereka telah membahagiaan rakyat.

 

Sayid Ali Khamenei

 

26 Isfand 1392

 

Sebelumnya, Timnas Gulat Iran pada Ahad sore waktu Los Angeles mengalahkan tim Rusia dengan skor 6-2 dan keluar sebagai juara.

 

Kemenangan Reza Yazdani di kelas 96 kg, telah mengantarkan Timnas Gulat Iran menjuarai turnamen dunia kali ini.

 

Reza Yazdani menundukkan lawannya dari Rusia dengan skor 14-2 dan mengantarkan Iran sebagai juara dunia.

 

Kemenangan ini sekaligus prestasi Yazdani dalam mempertahankan gelar juara dunianya.

 

Timnas Gulat Iran sebelumnya menundukkan tim Armenia, Turki, AS dan India dalam turnamen ini.

 

Dalam turnamen ini, AS sebagai tuan rumah menempati posisi ketiga setelah mengalahkan Ukraina.

Kesefahaman, Urat Nadi Persaudaraan Islam[1]

 

Buku putih ini, dan upaya-upaya merakit persatuan umat, adalah dua hal yang menyatu. Buku Putih Mazhab Syiah ini memuat uraian-uraian untuk kesefahaman demi kerukunan umat Islam. Tidak akan ada persatuan dan kerukunan, kalau tidak ada kesefahaman. Lalu, tidak bisa pula ada kesefahaman kalau tidak ada upaya yang sungguh-sungguh untuk memfahami diri masing-masing. Setiap diri atau kelompok harus memfahami dirinya sendiri dan kemudian memfahami pihak lain. Buku Putih Mazhab Syiah merupakan upaya memperkenalkan Syiah agar difahami dengan benar. Hal ini tidak cukup jika pihak di luar Syiah tidak memfahami dirinya. Kesefahaman, dengan demikian, sangat perlu sebab kesalahfahaman hanyalah akan menyimpan potensi konflik. Boleh jadi, berbagai konflik seperti yang terjadi dalam masyarakat Islam di dunia dan di Indonesia ini merupakan akibat dari kesalahfahaman. Ringkasnya, jika disederhanakan, mungkin ada kesalahfahaman orang Syiah terhadap Mazhab Syiah, dan kesalahfahaman orang Sunni terhadap Mazhab Sunni.

 

Perkenankan penulis memperjelas persoalan tersebut. Pertama, persoalan penting dan mendesaknya kesalingfahaman serta upaya mengatasi kesalahfahaman. Tidak dimungkiri oleh siapa pun bahwa Syiah, atau yang dinamai Syiah, banyak kelompoknya. Itu sebabnya, kalau ada pendapat dari satu kelompok Syiah yang dinisbatkan kepada kelompok lain, maka di sini bisa timbul kesalahfahaman. Suatu contoh, ada Syiah Ismailiyah, ada Syiah Zaidiyah, yang sekarang banyak dan berkembang di Yaman. Ada juga Syiah Ja'fariyah yang juga sekarang masih berkembang utamanya di Iran dan Irak. Hingga sekarang ini masih terdapat perbedaan di antara pemahaman Syiah tersebut. Dulu ada Syiah Al-Khathaniyah, Al-Qaramithah, dan puluhan lagi aliran Syiah lainnya. Jika pendapat salah satu aliran Syiah, misalnya Khathaniyah lalu dinisbatkan ke Ja'fariyah, maka akan terjadi kesalahfahaman, dan itu merupakan bentuk penzaliman atas salah satu kelompok itu.

 

Kita tidak bisa memungkiri bahwa ada Syiah yang sesat. Bahkan tidak dapat dimungkiri bahwa ada kelompok Syiah yang menyesatkan kelompok Syiah yang lain. Salah satu keluhan kita terhadap kecaman-kecaman atas Syiah adalah adanya kebiasaan mengutip pendapat suatu kelompok dan menganggapnya bahwa itu sama dengan pendapat kelompok lain dan atas dasar itulah kelompok lain disesatkan. Ini bentuk ketidakfahaman.

 

Penulis melihat di sisi Sunnah pun begitu. Semua sepakat bahwa perilaku gampang mengkafirkan adalah perilaku yang tidak terpuji. Dan "jangan mengkafirkan" adalah ajaran Sunnah. Imam Ghazali misalnya berkata: "kalau seandainya Anda mendengar kalimat mengkafirkan suatu kelompok yang diucapkan oleh seseorang, yang 99 persen di antaranya menunjukkan bahwa yang bersangkutan benar-benar kafir, ketahuilah masih ada 1 persen yang memungkinkannya dinilai beriman, maka jangan kafirkan dia." Membiarkan hidup seribu orang yang kafir, kesalahannya lebih ringan daripada membunuh karier seorang Muslim. Namun sayangnya, ini tidak diketahui oleh banyak orang.

 

Ketidaktahuan atau ketidakmengertian satu pihak atas dirinya dan pihak lain, mengakibatkan terjadinya cekcok.

 

Kedua, menuju kebersatuan umat Islam. Fakta sejarah manusia menunjukkan adanya berbagai perkembangan pemikiran. Pemikiran apa pun, termasuk keagamaan, dipengaruhi oleh banyak faktor. Bermacam-macam faktor itu bisa berupa perkembangan ilmu, kemaslahatan, kecenderungan seseorang, dan sebagainya. Pada semua mazhab pasti terjadi perubahan-perubahan menyangkut pendapat-pendapat mazhabnya, sedikit ataupun banyak. Pendapat Imam Syafi'i, jangankan oleh orang lain, oleh perkembangan dirinya sendiri pun tatkala di Irak dan di Mesir, mengalami perkembangan. Artinya, pendapat beliau ketika masih di Irak sudah berubah atau berkembang dibanding saat beliau sudah berada di Mesir. Begitu pun terjadi pada faham salaf. Banyak Salafiyah sekarang ini yang sudah berbeda pandangannya dengan pendapat Imam Ahmad ibn Hanbal. Sekali lagi, ada perkembangan.

 

Kemaslahatan umat telah menjadi topik penting saat ini. Topik yang menggugah banyak tokoh Muslim untuk berpikir tentang pentingnya upaya baru dalam mendekatkan umat Islam dari berbagai latar mazhab. Kemaslahatan umat Islam telah mengantar sebagian tokoh-tokohnya untuk melakukan pendekatan-pendekatan pemikiran dan pertimbangan-pertimbangan baru. Kalau tidak demikian, maka dapat disamakan dengan orang yang terlambat lahir. Buku saya yang berjudul Sunnah-Syiah Bergandengan Tangan: Mungkinkah! telah dibantah oleh suatu pesantren. Jika saya bereaksi dengan membantahnya lagi, saya merasa terlambat lahir. Bantahan yang dikemukakan itu masih merujuk kepada pendapat-pendapat lama yang sudah tak relevan lagi. Topik-topiknya tidak lagi kontekstual dengan kebutuhan umat saat ini.

 

Mungkin akan lain halnya jika sumber-sumber rujukannya ialah ulama-ulama yang sudah akrab dengan proses kontekstualisasi pemikiran keislaman dalam konteks tantangan baru dan perkembangan zaman. Beberapa ulama Syiah memberi penjelasan bahwasanya juga telah terjadi perkembangan pendapat-pendapat para ulama tentang ajaran mazhab ini. Salah satu contohnya adalah tulisan Imam Khomeini menyangkut taqiyyah. Pendapatnya sudah sangat berbeda. Demikian juga pendapat tentang izin mengangkat senjata terhadap penguasa. Dahulu, tidak ada izin itu hingga hadirnya imam (Mahdi, yang dipercayai sedang gaib), tetapi sekarang sudah ada perkembangan. Hal-hal ini menunjukkan bahwa jika pendapat suatu mazhab hanya merujuk pada sumber-sumber lama tanpa mempertimbangkan perkembangannya yang lebih mutakhir, maka muncullah salah faham.

 

Ketiga, pendapat ulama, cendekiawan, berbeda dengan pendapat orang awam. Syaikh Abdul Halim Mahmud dalam bukunya At-Tafkir Al-Falsafi fi Al-Islam mengatakan: "Kita tidak bisa menilai orang-orang Prancis dan pemikiran-pemikirannya dengan memperhatikan orang-orang di desa-desa Prancis yang bodoh." Demikian juga beliau nyatakan bahwa orang Mesir tidak bisa digambarkan hanya dengan pemikiran orang-orang Mesir yang masih telanjang kaki, padahal ada cendekiawannya yang begitu hebat pemikiran-pemikirannya.

 

Sering suatu kelompok dinilai tidak dari ulamanya, baik Sunni menilai Syiah maupun Syiah menilai Sunni. Tidak mungkin ada kesefahaman jika demikian halnya. Rujukan terbaik adalah ulama yang muktabar dan diakui, bukan seseorang atau kelompok apa pun namanya, apalagi yang sebenarnya tidak diakui sebagai ulama. Bukan hanya di kalangan Syiah, di kalangan Sunni pun banyak. Sebagai contoh, yang saya pelajari di Sunni, tentang pendapat para ulama hadis menyangkut kualifikasi Imam Ghazali dalam bidang hadis. Menurut pendapat Imam Jalaluddin Suyuti, seperti dikutip Syaikh Muhammad Rasyid Ridha, "(Kualifikasi Al-Ghazali) itu laksana pengumpul kayu di malam hari." Artinya, Imam Ghazali dianggap mencampurbaurkan hadis-hadis sahih dan lemah. Hal seperti ini bisa terjadi, apalagi pada zaman seperti sekarang ini.

 

Seorang penulis besar di Mesir, almarhum Abdul Qadir Audah menyatakan tentang problem umat Islam dengan ungkapan "Al-Islam baina Jahli Abnaihi wa ÔÇÿAjzi Ulama'ihi", Islam berada di antara kebodohan umatnya dan ketidakmampuan ulamanya. Ketika ada sebagian anggapan orang bahwa Pak Quraish itu Syiah, saya tegas membantahnya. Penolakan saya disebut Syiah bukan karena ikut pendapat bahwa Syiah itu sesat, tetapi karena saya tahu siapa yang dimaksud Syiah, saya sangat memfahami siapa yang pantas disebut Syiah.

 

Syaikh Abdul Halim Mahmud, guru saya, dan saya akrab dengan beliau, berkata: "Jangan beranggapan bahwa seorang yang berpendapat bahwa Sayyidina Ali ibn Abu Thalib lebih utama daripada Sayyidina Abu Bakar atau Utsman itu Syiah." Karena, seperti ditulis Syaikh Abdul Halim Mahmud, sejarah menunjukkan ada kelompok Mu'tazilah Bashrah yang bahkan memusuhi Syiah, tetapi menganggap Sayyidina Ali lebih afdhal daripada Sayyidina Abu Bakar, Umar, dan Utsman. Dan ini beda dengan Mu'tazilah di Baghdad.

 

Pernah terjadi dialog ulama dari berbagai mazhab. Imam Abu Hanifah berkata, "Yang tidak shalat, kafir."

 

Lalu Imam Syafi'i berkata, "Tidak, dia tidak kafir," lalu bertanya, "Bagaimana caranya orang yang tidak shalat yang Anda katakan sebagai kafir tersebut agar dapat masuk Islam kembali?" Jawab Imam Abu Hanifah, "Dia ucapkan dua kalimat syahadat." Lalu, Imam Syafi'i menyanggahnya dengan mengatakan bahwa dia tidak pernah meninggalkan dua kalimat syahadat. Sehingga menjadi aneh kalau mengucapkan dua kalimat syahadat harus menjadi syarat agar dirinya dapat kembali menjadi Islam. "Jadi, dia tidak kafir, dia adalah Muslim yang berdosa," lanjut Imam Syafi'i.

 

Semua yang mengaku Muslim merujuk ke Al-Quran, bahkan tidak jarang orang non-Muslim pun bersikap demikian tatkala menghadapi umat Islam. Semua Muslim merujuk kepada Al-Quran, namun justru salah satu penyebab perbedaan di antara umat Islam adalah Al-Quran. Artinya, yang menjadi perbedaan adalah Al-Quran. Imam Syafi'i merujuk kepada Al-Quran, demikian juga dengan Imam Abu Hanifah, Imam Ja'far, dan Imam Zaid. Perbedaan terjadi karena hanya sedikit kesimpulan-kesimpulan yang benar-benar diambil dari Al-Quran dan Sunnah.

 

Perbedaan terjadi tatkala sudah memasuki wilayah penafsiran. Tangan yang dimaksud dalam kalimat "Yadull├óhi fawqa aid├«him" itu hakiki atau majazi? Ada tangan Tuhan, tapi beda dengan makhluk. Ini metafora. Ini menyebabkan perbedaan. Kata "masaha" secara bahasa, apa artinya? Ini menimbulkan juga perbedaan dalam fiqih wudhu. Apakah berarti mengusap (masaha), atau bertinggi (saha), ini sudah beda juga. Ada juga persoalan i'rab. "Wamsah├╗ bi ruÔÇÿ├╗sikum wa arjulikum", atau arjul├ókum? Keduanya merujuk kepada Al-Quran. Yang satu berarti kaki diusap, yang satu lagi dibasuh.

 

Dapat tidaknya seorang musafir berpuasa juga menimbulkan perbedaan. Syiah menyatakan tidak boleh, Sunni membolehkan. Keduanya merujuk Al- Quran dan Sunnah. "Fa man k├óna minkum mar├«dhan aw ÔÇÿal├ó safarin fa'iddatun min ayy├ómin ukhar." Sunni, karena mengikuti hadis, memfahaminya sebagai "Man k├óna minkum mar├«dhan aw ÔÇÿal├ó safarin (walam yashum)." Semua merujuk pada kemungkinan-kemungkinan yang berbeda-beda, yang masing-masingnya tidak dapat dimutlakkan.

 

Hadis juga demikian. Ada perawi Bukhari yang dianggap tidak cukup kuat oleh Imam Muslim. Demikian pula di Syiah, Kitab Hadis Al-Kâfi tidak dianggap semua mutlak sahih. Sebagaimana di Sunni. Jangankan yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad, dalam Shahîh Muslim pun ada yang tidak sahih menurut sementara ulama Sunni.

 

Hal terpenting dalam upaya menuju kesefahaman ini adalah kebersatuan dalam akidah. Ini pun rumusannya tidak harus seragam atau sama persis. Yang terpenting adalah kesamaan kandungan dan substansinya. Syaikh Muhammad Abduh berkata bahwa Rukun Iman itu yang terpenting ada dua, yakni percaya kepada Allah dan Hari Kemudian. Perinciannya, menurut beliau, bahwa uraian tentang Hari Kemudian tak dapat diterima oleh akal kecuali melalui utusan Allah (Rasul), sehingga kita pun perlu beriman kepada Rasul. Rasul tak mungkin mengungkapkan itu melalui nalarnya sendiri, melainkan menerimanya dari malaikat. Maka iman kepada malaikat adalah hal yang sangat penting. Jadilah rumusan Rukun Iman berkembang dari situ.

 

Umat ini seyogianya tidak terikat dengan rumusan, tetapi kandungan yang dirumuskan itu. Ini baru dapat menciptakan pintu ke arah kesefahaman dengan baik. Lain halnya jika yang dipaksakan adalah sefaham atas redaksi rumusan secara persis, dan itu tidak mungkin. Andaikata kesefahaman itu sudah dan terjadi, maka segalanya akan menjadi mudah. Apalagi kalau yang dirujuk adalah pendapat ulama tepercaya yang ada sekarang, baik Syiah maupun Sunni. Hal ini tentu akan menambah kuat prospek terwujudnya kesefahaman umat Islam, dan selanjutnya kerukunan yang dikehendaki bersama, sesuai perintah Allah Swt.

 

Itu sebabnya semua konferensi atau pertemuan-pertemuan yang diadakan oleh berbagai ulama, telah menghasilkan kesepakatan-kesepakatan.

 

Sejak tahun 1961 di Mesir sudah terbit Mausu'ah Jam├ól Abdul Nashir Al-Faqqiya (yakni judul ketika pertama kali terbit) yang di dalamnya tercakup 8 mazhab. Yakni, empat Mazhab Sunni yang terkenal: Hanafi, Hanbali, Syafi'i, dan Maliki, kemudian Syiah Ja'fariyah, Al-ÔÇÿIbadiyah, dan Az-Zhahiriyah. Ada juga kesepakatan di Turki, Arab Saudi, Qathar. Jadi, ada fakta bahwa sudah lama umat Islam mudah menemukan kesepakatan-kesepakatan. Maka kita semua sepantasnya merujuk ke sana, kemudian kesemuanya itu harus bisa dijelaskan kepada masyarakat, terutama orang awam. Jika ulamanya menjalankan fungsinya dengan benar. Namun, jika ulamanya yang gagal, di antaranya karena ikut serta mengembus-embuskan permusuhan, maka kesefahaman dan persatuan akan gagal pula.

 

Sejatinya kita adalah saudara dan tidak perlu saling menimbulkan ketegangan. Surga terlalu luas sehingga tidak perlu memonopolinya hanya untuk diri sendiri. Wallahu a'lam bishshawab.

 

[1] . Disunting dari pengantar penulis dalam acara peluncuran Buku Putih Mazhab Syiah, cetakan I, Agustus 2012.