
کمالوندی
Ini Capaian Baru Militer Iran
Militer Iran telah meluncurkan lima produk baru yang dirancang dan diproduksi di dalam negeri dalam upacara yang dihadiri oleh para pejabat senior militer Iran.
 
Sebuah senapan mesin dengan enam laras 12,7 mm jenis gatling dengan nama Muharram dan baja komposit pintar adalah dua perangkat keras militer yang diresmikan pada saat upacara di Tehran pada hari Ahad (20/4) oleh Panglima Angkatan Darat Iran Brigadir Jenderal Ahmad-Reza Pourdastan.
 
Senapan mesin Muharram memiliki tingkat menembak dari 2.000-2.500 putaran per menit, dan dapat dipasang pada truk, tank, pengangkut personel lapis baja, helikopter, pesawat tanpa awak, kapal tempur dan destroyer untuk menyerang target udara, laut dan darat.
 
Baja komposit pintar dibangun dari Shear Thickening Fluid (STF) atau armor cair. Hal ini dapat menahan peluru anti-lapis baja dan telah dikembangkan sesuai dengan standar internasional.
 
Militer Iran juga meluncurkan tank tempur bernama Sabalan. Tank Sabalan Iran telah dirancang berdasarkan pengalaman dan pengetahuan yang diperoleh dari merancang tank tempur Zolfaqar dan Samsam. Tank dipersenjatai dengan meriam 105mm, sistem pengendali tembakan produksi dalam negeri dan juga sistem komunikasi yang canggih.
 
Sebuah Howitzer 155mm dijuluki Hoveyzeh dan kendaraan taktis super berat bernama Zoljanah dua potong militer lainnya yang dipamerkan pada hari Ahad.
 
Kendaraan taktis Zoljanah dengan lima as roda yang dapat menyeberangi sungai dengan kedalaman 1,5 meter dan mengangkut beban maksimum 30 ton.
Tafsir Al-Quran, Surat Yusuf Ayat 16-18
Ayat ke 16
 
┘ê┘Äϼ┘ÄϺÏí┘Å┘êϺ Ïú┘ÄÏ¿┘ÄϺ┘ç┘Å┘à┘Æ Ï╣┘ÉÏ┤┘ÄϺÏí┘ï ┘è┘ÄÏ¿┘Æ┘â┘Å┘ê┘å┘Ä (16)
 
Artinya:
Kemudian mereka datang kepada ayah mereka di sore hari sambil menangis.(12: 16)
 
Pada ayat-ayat yang lalu telah dijelaskan bahwa saudara-saudara Yusuf telah menjalankan rencana mereka dengan melemparkan Yusuf ke dalam sumur. Setelah itu mereka pulang ke rumah pada malam hari. Mereka sudah yakin bahwa reaksi pertama yang bakal ditunjukkan ayah mereka, Yaqub as, adalah menanyakan keberadaan Yusuf yang tidak kembali bersama mereka. Untuk itu, mereka menyiasatinya dengan datang ke rumah sambil menangis untuk mengesankan bahwa mereka juga sedih karena kehilangan Yusuf. Dengan cara ini mereka berharap dapat menghilangkan kecurigaan Yaqub tentang kemungkinan adanya konspirasi di antara mereka.
 
Dari ayat tadi terdapat duapelajaran yang dapat dipetik:ÔÇÄ
1. Kita tidak boleh langsung mempercayai seseorang hanya karena tangisan dan air mata. Sebab seringkali orang jahat menggunakan air mata untuk melepaskan diri dari hukuman yang bakal ia tanggung akibat kesalahannya.
2. Salah satu cara yang digunakan dalam konspirasi dan tipudaya adalah dengan tangisan dan air mata.
 
Ayat ke 17
 
┘é┘ÄϺ┘ä┘Å┘êϺ ┘è┘ÄϺ Ïú┘ÄÏ¿┘ÄϺ┘å┘ÄϺ ÏÑ┘É┘å┘æ┘ÄϺ Ï░┘Ä┘ç┘ÄÏ¿┘Æ┘å┘ÄϺ ┘å┘ÄÏ│┘ÆÏ¬┘ÄÏ¿┘É┘é┘Å ┘ê┘ÄϬ┘ÄÏ▒┘Ä┘â┘Æ┘å┘ÄϺ ┘è┘Å┘êÏ│┘Å┘ü┘Ä Ï╣┘É┘å┘ÆÏ»┘Ä ┘à┘ÄϬ┘ÄϺÏ╣┘É┘å┘ÄϺ ┘ü┘ÄÏú┘Ä┘â┘Ä┘ä┘Ä┘ç┘ŠϺ┘äÏ░┘æ┘ÉϪ┘ÆÏ¿┘Å ┘ê┘Ä┘à┘ÄϺ Ïú┘Ä┘å┘ÆÏ¬┘Ä Ï¿┘É┘à┘ÅÏñ┘Æ┘à┘É┘å┘ì ┘ä┘Ä┘å┘ÄϺ ┘ê┘Ä┘ä┘Ä┘ê┘Æ ┘â┘Å┘å┘æ┘ÄϺ ÏÁ┘ÄϺϻ┘É┘é┘É┘è┘å┘Ä (17)
 
Artinya:
Mereka berkata: "Wahai ayah kami, sesungguhnya kami pergi berlomba-lomba dan kami tinggalkan Yusuf di dekat barang-barang kami, lalu dia dimakan serigala; dan kamu sekali-kali tidak akan percaya kepada kami, sekalipun kami adalah orang-orang yang benar".(12: 17)
 
Selain menangis, saudara-saudara Yusuf juga berdusta dengan mengatakan bahwa mereka bermain dan saling berlomba, sementara Yusuf ditinggalkan di antara barang-barang bawaan mereka. Saat itu seekor serigala buas datang dan menerkam Yusuf yang duduk sendirian. Dalam merangkai kata-kata bohong itu, mereka melupakan satu hal, yaitu bahwa Yusuf mereka bawa untuk ikut bermain dan berlomba dengan mereka di padang sahara, bukan untuk ditinggalkan diantara barang-barang bawaan sementara mereka bermain.
 
Tak hanya berdusta, saudara-saudara Yusuf juga menuduh sang ayah tidak mempercayai mereka meski telah berkata jujur. Mereka berkata, "Kami telah berkata jujur tapi engkau tidak mempercayai kami dan kata-kata kami."
 
Dari ayat tadi terdapat duapelajaran yang dapat dipetik:ÔÇÄ
1.Sering kali, berbohong dapat menyeret seseorang kepada kebohongan lainnya. Untuk menutupi kesalahan, saudara-saudara Yusuf berbohong tanpa sadar bahwa kebohongan itu bisa mempermalukan mereka.
2. Pembohong selalu mendesak orang lain untuk menganggapnya sebagai orang jujur, sebab ia mencemaskan terbongkarnya fakta yang sesungguhnya.
 
Ayat ke 18
 
┘ê┘Äϼ┘ÄϺÏí┘Å┘êϺ Ï╣┘Ä┘ä┘Ä┘ë ┘é┘Ä┘à┘É┘èÏÁ┘É┘ç┘É Ï¿┘ÉÏ»┘Ä┘à┘ì ┘â┘ÄÏ░┘ÉÏ¿┘ì ┘é┘ÄϺ┘ä┘Ä Ï¿┘Ä┘ä┘Æ Ï│┘Ä┘ê┘æ┘Ä┘ä┘ÄϬ┘Æ ┘ä┘Ä┘â┘Å┘à┘Æ Ïú┘Ä┘å┘Æ┘ü┘ÅÏ│┘Å┘â┘Å┘à┘Æ Ïú┘Ä┘à┘ÆÏ▒┘ïϺ ┘ü┘ÄÏÁ┘ÄÏ¿┘ÆÏ▒┘î ϼ┘Ä┘à┘É┘è┘ä┘î ┘ê┘ÄϺ┘ä┘ä┘æ┘Ä┘ç┘ŠϺ┘ä┘Æ┘à┘ÅÏ│┘ÆÏ¬┘ÄÏ╣┘ÄϺ┘å┘Å Ï╣┘Ä┘ä┘Ä┘ë ┘à┘ÄϺ Ϭ┘ÄÏÁ┘É┘ü┘Å┘ê┘å┘Ä (18)
 
Artinya:
Mereka datang membawa baju gamisnya (yang berlumuran) dengan darah palsu. Ya'qub berkata: "Sebenarnya dirimu sendirilah yang memandang baik perbuatan (yang buruk) itu; maka kesabaran yang baik itulah (kesabaranku). Dan Allah sajalah yang dimohon pertolongan-Nya terhadap apa yang kamu ceritakan".(12: 18)
 
Selain menangis dan mengumbar kata-kata dusta, saudara-saudara Yusuf memperlihatkan kepada sang ayah baju Yusuf yang telah dilumuri darah seekor binatang. Baju berlumur darah itu mereka yakini bisa menjadi bukti akan kebenaran kata-kata mereka bahwa Yusuf diterkam dan dimakan oleh serigala buas.
 
Akan tetapi Yaqub as adalah seorang nabi yang berhubungan langsung dengan Allah. Dia mengetahui banyak hal gaib yang diberitahukan Allah kepadanya. Yaqub mengetahui apa yang sebenarnya terjadi. Ia tahu bahwa Yusuf masih hidup. Namun dengan sangat bijak, Yaqub menerima pernyataan anak-anaknya tanpa termakan tipuan mereka. Yaqub berkata, "Apa yang terjadi adalah karena rasa dengki yang mendorong kalian untuk melakukan tindakan keji ini terhadap Yusuf dan dengan cara ini kalian menyiksaku karena berpisah darinya. Kalian salah jika menduga berhasil melayangkan pukulan telak kepada Yusuf karena memisahkannya dariku. Yang kalian lakukan justeru membuatku tenggelam dalam kesedihan yang tanpa pertolongan Allah, aku tak kuasa menanggungnya."
 
Kisah kedengkian saudara-saudara Yusuf kepadanya dan tipu daya mereka menjauhkannya dari sang ayah berakhir sampai di sini. Tetapi yang menjadi pertanyaan, mengapa Nabi Ya'qub tidak melakukan tindakan apapun untuk mencari dan menemukan anak kesayangannya itu? Mungkin jawabannya ada di balik mimpi Yusufyang pernah diceritakan kepada ayahnya. Ya'qub yakin, mimpi itu menunjukkan bahwa Yusuf akan selamat dan bakal mencapai derajat dan kedudukan yang tinggi. Karena itu, Ya'qub hanya mengeluhkan kesedihan dirinya dan meminta pertolongan dari Allah agar ia dapat menanggung derita kesedihan ini.
Tafsir Al-Quran, Surat Yusuf Ayat 11-15
Ayat ke 11-12
 
┘é┘ÄϺ┘ä┘Å┘êϺ ┘è┘ÄϺ Ïú┘ÄÏ¿┘ÄϺ┘å┘ÄϺ ┘à┘ÄϺ ┘ä┘Ä┘â┘Ä ┘ä┘ÄϺ Ϭ┘ÄÏú┘Æ┘à┘Ä┘å┘æ┘ÄϺ Ï╣┘Ä┘ä┘Ä┘ë ┘è┘Å┘êÏ│┘Å┘ü┘Ä ┘ê┘ÄÏÑ┘É┘å┘æ┘ÄϺ ┘ä┘Ä┘ç┘Å ┘ä┘Ä┘å┘ÄϺÏÁ┘ÉÏ¡┘Å┘ê┘å┘Ä (11) Ïú┘ÄÏ▒┘ÆÏ│┘É┘ä┘Æ┘ç┘Å ┘à┘ÄÏ╣┘Ä┘å┘ÄϺ Ï║┘ÄÏ»┘ïϺ ┘è┘ÄÏ▒┘ÆÏ¬┘ÄÏ╣┘Æ ┘ê┘Ä┘è┘Ä┘ä┘ÆÏ╣┘ÄÏ¿┘Æ ┘ê┘ÄÏÑ┘É┘å┘æ┘ÄϺ ┘ä┘Ä┘ç┘Å ┘ä┘ÄÏ¡┘ÄϺ┘ü┘ÉÏ©┘Å┘ê┘å┘Ä (12)
 
Artinya:
Mereka berkata: "Wahai ayah kami, apa sebabnya kamu tidak mempercayai kami terhadap Yusuf, padahal sesungguhnya kami adalah orang-orang yang mengingini kebaikan baginya.(12: 11)
 
Biarkanlah dia pergi bersama kami besok pagi, agar dia (dapat) bersenang-senang dan (dapat) bermain-main, dan sesungguhnya kami pasti menjaganya".(12: 12)
 
Pada pembahasan lalu telah disebutkan bahwa saudara-saudara Yusuf pada awalnya telah memutuskan untuk membunuh Yusuf, kemudian keputusan mereka tersebut diubah dengan kesepakatan untuk membuang Yusuf ke dasar sumur. Semua itu mereka lakukan dalam rangka memisahkan Yusuf dari ayahnya. Setelah mereka mencapai kata sepakat untuk melemparkan Yusuf ke dalam sebuah sumur, maka mereka datang menemui ayah mereka dan berkata,"Ayah! mengapa Ayah memisahkan Yusuf dari kami, dan Ayah tidak mengijinkan dia bermain dan bersenang-senang bersama kami di padang pasir. Jika kami bekerja dan melaksanakan tugas bercocok tanam, maka Yusuf bisa bermain-main dan bersenang-senang.
 
Memang, keperluan kepada kesenangan dan olahraga, merupakan alasan yang paling kuat untuk meyakinkan Ayah mereka agar bersedia menyerahkan Yusuf kepada mereka. Karena bersenang-senang dan bermain-main yang menyehatkan adalah suatu keperluan tiap anak muda, bahkan yang demikian itu merupakan salah satu ciri-ciri menonjol kehidupan mereka. Untuk itulah Nabi Ya'qub tidak menentang kepergian Yusuf bersama saudara-saudaranya, meskipun hati kecilnya menolak hal itu.
 
Dari dua ayat tadi terdapat tigapelajaran yang dapat dipetik:ÔÇÄ
1. Kita tidak boleh meyakini begitu saja setiap pengakuan, demikian pula hendaknya kita tidak tertipu oleh segala macam slogan. Saudara-saudara Yusuf bermaksud melakukan pengkhianatan, telah mengemas diri mereka sehingga tampil sebagai orang-orang terpercaya.
2. Rasa iri atau hasad telah mendorong seseorang berbohong, bahkan kepada orang yang paling dekat sekali pun.
3. Anak muda memerlukan rekreasi dan olahraga, akan tetapi kita harus berhati-hati, jangan sampai seseorang menyalahgunakan kesempatan ini.
 
Ayat ke 13
 
┘é┘ÄϺ┘ä┘Ä ÏÑ┘É┘å┘æ┘É┘è ┘ä┘Ä┘è┘ÄÏ¡┘ÆÏ▓┘Å┘å┘Å┘å┘É┘è Ïú┘Ä┘å┘Æ Ï¬┘ÄÏ░┘Æ┘ç┘ÄÏ¿┘Å┘êϺ Ï¿┘É┘ç┘É ┘ê┘ÄÏú┘ÄÏ«┘ÄϺ┘ü┘Å Ïú┘Ä┘å┘Æ ┘è┘ÄÏú┘Æ┘â┘Å┘ä┘Ä┘ç┘ŠϺ┘äÏ░┘æ┘ÉϪ┘ÆÏ¿┘Å ┘ê┘ÄÏú┘Ä┘å┘ÆÏ¬┘Å┘à┘Æ Ï╣┘Ä┘å┘Æ┘ç┘Å Ï║┘ÄϺ┘ü┘É┘ä┘Å┘ê┘å┘Ä (13)
 
Artinya:
Berkata Ya'qub: "Sesungguhnya kepergian kamu bersama Yusuf amat menyedihkanku dan aku khawatir kalau-kalau dia dimakan serigala, sedang kamu lengah dari padanya".(12: 13)
 
Meski merupakan seorang Nabi, namun Ya'qub as juga merupakan seorang ayah bagi Yusuf as, dan kecintaan seorang ayah kepada anaknya telah menyebabkan beliau tidak mengijinkan Yusuf dipisahkan dari sisinya. Pada saat yang sama Yusuf pun saat itu telah tumbuh sebagai seorang remaja yang sudah seharusnya sedikit demi sedikit, belajar berdiri di atas kaki sendiri, dan menjadi seorang yang mandiri. Melihat itu semua maka akhirnya Nabi Ya'qub as mengijinkan anaknya itu pergi ke padang pasir bersama saudara-saudaranya.
 
Dengan demikian, kemungkinan terjadinya bahaya terhadap seorang anak tidak seharusnya dijadikan alasan untuk menahannya di dalam rumah. Karena adanya satu pokok penting dalam masalah pendidikan, yaitu bahwa justru karena kecintaan kepada anaklah maka kedua orang tua mesti memberikan kebebasan kepadanya, seraya tetap mengawasi dan memberikan petunjuk-petunjuk yang diperlukan sehingga akan membuat anak memahami bahaya-bahaya yang harus dihindarinya.
 
Dari ayat tadi terdapat duapelajaran yang dapat dipetik:ÔÇÄ
1. Dalam pendidikan anak kita harus memperhatikan dua hal penting;pertama,Menyiapkan lahan kondusif di bidang kebebasan dan memberi pembinaan terhadap jatidiri si anak. Kedua, mengingatkan si anak tentang adanya bahaya dan ancaman.
2. Lengah terhadap berbagai bahaya dapat menyebabkan musibah dan kerugian, yang sering kali tidak dapat ditebus.
 
Ayat ke 14
 
┘é┘ÄϺ┘ä┘Å┘êϺ ┘ä┘ÄϪ┘É┘å┘Æ Ïú┘Ä┘â┘Ä┘ä┘Ä┘ç┘ŠϺ┘äÏ░┘æ┘ÉϪ┘ÆÏ¿┘Å ┘ê┘Ä┘å┘ÄÏ¡┘Æ┘å┘Å Ï╣┘ÅÏÁ┘ÆÏ¿┘ÄÏ®┘î ÏÑ┘É┘å┘æ┘ÄϺ ÏÑ┘ÉÏ░┘ïϺ ┘ä┘ÄÏ«┘ÄϺÏ│┘ÉÏ▒┘Å┘ê┘å┘Ä (14)
 
Artinya:
Mereka berkata: "Jika ia benar-benar dimakan serigala, sedang kami golongan (yang kuat), sesungguhnya kami kalau demikian adalah orang-orang yang merugi".(12: 14)
 
Saudara-saudara Yusuf yang telah berencana menyingkirkan Yusuf, maka dalam usaha mereka menghapus kekhawatiran aang ayah, mengandalkan kekuatan dan ketangkasan jasmani, yang mereka jagakan untuk menghindarkan Yusuf dari segala macam bahaya. Tampak sekali bahwa mereka berusaha mencegah Ayah untuk menolak rencana rahasia mereka. Akan tetapi tentu saja, kekuatan tubuh sama sekali tidak bisa dijadikan bukti kejujuran seseorang. Memang mereka kuat, tapi mereka menyimpan rencana maker. Hal yang sebetulnya dirasakan oleh Ya'qub as, namun beliau tidak memiliki bukti untuk itu.
 
Dari ayat tadi terdapat duapelajaran yang dapat dipetik:ÔÇÄ
1. Biasanya para pemuda suka menyombongkan kekuatan ototnya, sehingga mereka tidak serius dalam menghadapi bahaya. Sedangkan orang tua lebih sensitifterhadap adanya ancaman bahaya.
2. Sebagian orang tidak segan-segan untuk melakukan apa saja demi merealisasikan tujuan-tujuan jahat mereka. Bahkan mereka bersedia meletakkan nama baik mereka dalam bahaya, dengan melakukan tipu muslihat dan kebohongan.
 
Ayat ke 15
 
┘ü┘Ä┘ä┘Ä┘à┘æ┘ÄϺ Ï░┘Ä┘ç┘ÄÏ¿┘Å┘êϺ Ï¿┘É┘ç┘É ┘ê┘ÄÏú┘Äϼ┘Æ┘à┘ÄÏ╣┘Å┘êϺ Ïú┘Ä┘å┘Æ ┘è┘Äϼ┘ÆÏ╣┘Ä┘ä┘Å┘ê┘ç┘Å ┘ü┘É┘è Ï║┘Ä┘è┘ÄϺϿ┘ÄÏ®┘É Ïº┘ä┘ÆÏ¼┘ÅÏ¿┘æ┘É ┘ê┘ÄÏú┘Ä┘ê┘ÆÏ¡┘Ä┘è┘Æ┘å┘ÄϺ ÏÑ┘É┘ä┘Ä┘è┘Æ┘ç┘É ┘ä┘ÄϬ┘Å┘å┘ÄÏ¿┘æ┘ÉϪ┘Ä┘å┘æ┘Ä┘ç┘Å┘à┘Æ Ï¿┘ÉÏú┘Ä┘à┘ÆÏ▒┘É┘ç┘É┘à┘Æ ┘ç┘ÄÏ░┘ÄϺ ┘ê┘Ä┘ç┘Å┘à┘Æ ┘ä┘ÄϺ ┘è┘ÄÏ┤┘ÆÏ╣┘ÅÏ▒┘Å┘ê┘å┘Ä (15)
 
Artinya:
Maka tatkala mereka membawanya dan sepakat memasukkannya ke dasar sumur (lalu mereka masukkan dia), dan (di waktu dia sudah dalam sumur) Kami wahyukan kepada Yusuf: "Sesungguhnya kamu akan menceritakan kepada mereka perbuatan mereka ini, sedang mereka tiada ingat lagi".(12: 15)
 
Pada akhirnya saudara-saudara Yusuf berhasil memisahkan Yusuf dari ayah mereka, lalu segera membawa Yusuf ke padang pasir, dan sebagaimana yang sebelumnya telah disekapati, mereka akan memasukkan Yusuf ke dalam sumur. Mereka bukannya melemparkan Yusuf ke dalam air sumur, tapi meletakkannya di satu cekungan yang menjorok ke dalam dinding sumur. Di tempat cekungan di kedalaman sumur itu, Yusuf dapat duduk dan mengambil air sumur, sehingga tidak akan kehausan, selain aman dari gangguan hewan-hewan buas, juga terhindar dari panas terik matahari padang pasir. Selain itu dengan datangnya rombongan pedagang, yang biasanya akan berhenti di dekat sumur dan mengambil air, maka Yusuf akan dapat keluar dengan bantuan mereka.
 
Di saat itulah, Allah Swt memberikan ilham kepada Yusuf, yang masih remaja dan merasa ketakutan karena ketersendirian dan berada dalam kegelapan, dengan ilham yang mendatangkan rasa tenang ke dalam hati Yusuf, bahwa Allah akan menyelamatkannya dan suatu saat beliau akan berhadap-hadapan lagi dengan saudara-saudara beliau dan akan memberitakan kepada mereka perbuatan jahat mereka ini. Setelah mendapat ilham seperti itu, maka hati Nabi Yusuf pun merasakan ketenangan dan tidak lagi merasa takut. Tinggal beliau menanti kedatangan para pedagang atau musafir yang lewat untuk mengambil air dari sumur tersebut.
 
Dari ayat tadi terdapat tigapelajaran yang dapat dipetik:ÔÇÄ
1. Wahyu ilham yang datangnya dari Allah tidak dikhususkan hanya kepada para nabi, akan tetapi diturunkan pula kepada manusia-manusia suci lainnya. Saat itu Yusuf belum menjadi Nabi, namun beliau mendapatkan ilham dari Allah.
2. Berharap dan optimisme akan masa depan, merupakan modal terbaik untuk melanjutkan kehidupan. Allah Swt telah memberikan harapan masa depan yang baik, sehingga menguatkan hati dan jiwa beliau.
3. Dalam kondisi yang penuh dengan kesulitan, problema dan kesendirian, seseorang harus tetap berharap kepada rahmat dan bantuan Allah, dan tidak boleh terjebak ke dalam perasaan putus asa.
Tafsir Al-Quran, Surat Yusuf Ayat 7-10
Ayat ke 7-8
 
┘ä┘Ä┘é┘ÄÏ»┘Æ ┘â┘ÄϺ┘å┘Ä ┘ü┘É┘è ┘è┘Å┘êÏ│┘Å┘ü┘Ä ┘ê┘ÄÏÑ┘ÉÏ«┘Æ┘ê┘ÄϬ┘É┘ç┘É Ïó┘Ä┘è┘ÄϺϬ┘î ┘ä┘É┘äÏ│┘æ┘ÄϺϪ┘É┘ä┘É┘è┘å┘Ä (7) ÏÑ┘ÉÏ░┘Æ ┘é┘ÄϺ┘ä┘Å┘êϺ ┘ä┘Ä┘è┘Å┘êÏ│┘Å┘ü┘Å ┘ê┘ÄÏú┘ÄÏ«┘Å┘ê┘ç┘Å Ïú┘ÄÏ¡┘ÄÏ¿┘æ┘Å ÏÑ┘É┘ä┘Ä┘ë Ïú┘ÄÏ¿┘É┘è┘å┘ÄϺ ┘à┘É┘å┘æ┘ÄϺ ┘ê┘Ä┘å┘ÄÏ¡┘Æ┘å┘Å Ï╣┘ÅÏÁ┘ÆÏ¿┘ÄÏ®┘î ÏÑ┘É┘å┘æ┘Ä Ïú┘ÄÏ¿┘ÄϺ┘å┘ÄϺ ┘ä┘Ä┘ü┘É┘è ÏÂ┘Ä┘ä┘ÄϺ┘ä┘ì ┘à┘ÅÏ¿┘É┘è┘å┘ì (8)
 
Artinya:
Sesungguhnya ada beberapa tanda-tanda kekuasaan Allah pada (kisah) Yusuf dan saudara-saudaranya bagi orang-orang yang bertanya. (12: 7)
 
(Yaitu) ketika mereka berkata: "Sesungguhnya Yusuf dan saudara kandungnya (Bunyamin) lebih dicintai oleh ayah kita dari pada kita sendiri, padahal kita (ini) adalah satu golongan (yang kuat). Sesungguhnya ayah kita adalah dalam kekeliruan yang nyata. (12: 8)
 
Dalam pembahasan yang lalu, telah dijelaskan bahwa berdasarkan ayat-ayat al-Quran, peristiwa Nabi Yusuf dimulai dengan sebuah mimpi yang benar. Mimpi tersebut menunjukkan kedudukan tinggi dan mulia Nabi Yusuf as di masa mendatang. Akan tetapi untuk sampai pada kedudukan tersebut tidaklah mudah dan sederhana, karena sebelum itu beliau harus melampaui masa-masa yang penuh dengan pasang surut, suka dan duka, sehingga orang-orang yang mencari hakikat dan petunjuk haruslah memperhatikan hal-hal tersebut dan mengambil pelajaran darinya.
 
Ayat-ayat sebelumnya telah menyinggung mengenai mimpi Yusuf as. Akan tetapi, yang berlaku di alam nyata, adalah sesuatu yang berbeda. Putra-putra Nabi Ya'qub yang merupakan saudara-saudara Nabi Yusuf lain ibu, karena hanya Benyaminlah yang merupakan saudara Yusuf dari satu ayah dan satu ibu, memendam rasa hasud dan iri melihat kecintaan ayah mereka kepada Yusuf, yang dalam pandangan mereka melebihi kecintaan sang ayah kepada mereka. Suatu hari mereka berkumpul dan membicarakan hal ini. Salah seorang diantara mereka berkata, bahwa Ayah kita mencintai dua saudara kita itu lebih daripada kita. Padahal kita adalah putra-putranya yang gagah dan kuat. Dalam hal ini ayah telah bertindak keliru. Demikian mereka saling berbisik satu dengan yang lain.
 
Dari dua ayat tadi terdapat duapelajaran yang dapat dipetik:ÔÇÄ
1. Hakikat al-Quran sangat beraneka ragam, akan tetapi hanya mereka yang benar-benar berusaha mencari hakikat sajalah yang akan dapat mengambil manfaat darinya.
2. Hendaknya kita selalu menjaga sikap dan tingkah laku kita terhadap anak-anak kita. Karenamereka sangat sensitif terhadap sikap diskriminatifdan perasaan iri atau hasud bagaikan api dalam sekam, dan mudah berkobar.
 
Ayat ke 9
 
Ϻ┘é┘ÆÏ¬┘Å┘ä┘Å┘êϺ ┘è┘Å┘êÏ│┘Å┘ü┘Ä Ïú┘Ä┘ê┘É ÏºÏÀ┘ÆÏ▒┘ÄÏ¡┘Å┘ê┘ç┘Å Ïú┘ÄÏ▒┘ÆÏÂ┘ïϺ ┘è┘ÄÏ«┘Æ┘ä┘Å ┘ä┘Ä┘â┘Å┘à┘Æ ┘ê┘Äϼ┘Æ┘ç┘Å Ïú┘ÄÏ¿┘É┘è┘â┘Å┘à┘Æ ┘ê┘ÄϬ┘Ä┘â┘Å┘ê┘å┘Å┘êϺ ┘à┘É┘å┘Æ Ï¿┘ÄÏ╣┘ÆÏ»┘É┘ç┘É ┘é┘Ä┘ê┘Æ┘à┘ïϺ ÏÁ┘ÄϺ┘ä┘ÉÏ¡┘É┘è┘å┘Ä (9)
 
Artinya:
Bunuhlah Yusuf atau buanglah dia kesuatu daerah (yang tak dikenal) supaya perhatian ayahmu tertumpah kepadamu saja, dan sesudah itu hendaklah kamu menjadi orang-orang yang baik". (12: 9)
 
Pandangan yang keliru dalam menyimpulkan sikap kasih sayang ayah mereka terhadap Yusuf, telah membawa mereka kepada niat untuk menyingkirkan Yusuf selamanya sehingga perhatian ayah akan tertumpu kepada mereka. Ia mengatakan, "Setelah itu, barulah kita bertaubat dan memohon ampun kepada Allah. Allah pun pasti akan mengampuni kita, sehingga kita akan menjadi orang-orang yang baik dan mulia." Padahal taubat adalah pernyataan penyesalan dari perbuatan dosa, bukannya alasan untuk melakukan dosa.
 
Apabila seseorang mengatakan, sekarang kita melakukan dosa, kemudian besok kita bertaubat, maka hal ini dianggap sebagai tipuan dan akal-akalan. Hal itu sama saja jika seseorang mengatakan, sekarang aku memakan makanan yang beracun, baru setelah itu aku pergi ke dokter untuk berobat. Yang jelas, ide membunuh Yusuf, atau membuang beliau ke padang pasir, merupakan ide dan pikiran setan, yang menunjukkan adanya kobaran rasa dengki yang serius di dalam hati saudara-saudara Yusuf terhadap adiknya tersebut. Masalah ini merupakan lonceng tanda bahaya bagi seluruh anggota keluarga dan peringatan bagi setiap ayah dan ibu.
 
Dari ayat tadi terdapat duapelajaran yang dapat dipetik:ÔÇÄ
1. Perasaan dengki dan hasud bisa menyeret manusia sampai kepada saling bunuh diantara sesamasaudara. Yang demikian ini bukan hanya berkenaan dengan dengan Yusuf dan saudara-saudaranya, akan tetapi dalam peristiwa Habil dan Qabil pun kedengkian telah menyebabkan tangan Qabil berlumuran darah saudaranya sendiri, yaitu Habil.
2. Anak-anak memerlukan kasih sayang dari kedua orang tua mereka. Kekurangan kasih sayang akan menjadi bahaya besar yang dapat menyeret mereka kepada penyelewengan dan penyimpangan.
 
Ayat ke 10
 
┘é┘ÄϺ┘ä┘Ä ┘é┘ÄϺϪ┘É┘ä┘î ┘à┘É┘å┘Æ┘ç┘Å┘à┘Æ ┘ä┘ÄϺ Ϭ┘Ä┘é┘ÆÏ¬┘Å┘ä┘Å┘êϺ ┘è┘Å┘êÏ│┘Å┘ü┘Ä ┘ê┘ÄÏú┘Ä┘ä┘Æ┘é┘Å┘ê┘ç┘Å ┘ü┘É┘è Ï║┘Ä┘è┘ÄϺϿ┘ÄÏ®┘É Ïº┘ä┘ÆÏ¼┘ÅÏ¿┘æ┘É ┘è┘Ä┘ä┘ÆÏ¬┘Ä┘é┘ÉÏÀ┘Æ┘ç┘Å Ï¿┘ÄÏ╣┘ÆÏÂ┘ŠϺ┘äÏ│┘æ┘Ä┘è┘æ┘ÄϺÏ▒┘ÄÏ®┘É ÏÑ┘É┘å┘Æ ┘â┘Å┘å┘ÆÏ¬┘Å┘à┘Æ ┘ü┘ÄϺÏ╣┘É┘ä┘É┘è┘å┘Ä (10)
 
Artinya:
Seorang diantara mereka berkata: "Janganlah kamu bunuh Yusuf, tetapi masukkanlah dia ke dasar sumur supaya dia dipungut oleh beberapa orang musafir, jika kamu hendak berbuat".(12: 10)
 
Oleh karena perasaan dengki atau hasud dikalangan saudara-saudara Yusuf berbeda-beda tingkatannya, dimana sebagian dari mereka ekstrim dan sebagian yang lainnya agak lemah, maka rencana untuk membunuh Yusuf ditentang oleh sebagian dari mereka. Karena itu salah seorang diantara mereka mengatakan, "Kita tidak perlu membunuh Yusuf, kita masukkan saja dia ke dalam dasar sumur, dan itu sudah cukup sehingga masalahkita pun dapat terselesaikan tanpa perselisihan, dan tangan kita pun tidak sampai terlumuri darah saudara sendiri. Yusuf pun akan tetap selamat di dasar sumur, sampai datangnya rombongan musafir yang memerlukan air sumur tersebut. Mereka tentu akan menemukan Yusuf dan membawanya bersama mereka. Ide ini disetujui oleh saudara-saudara Yusuf yang lain, sehingga Yusuf pun terhindar dari kematian.
 
Yang sangat menakjubkan ialah, terkadang sebuah larangan dan pencegahan perbuatan mungkar yang menyelamatkan nyawa manusia, bisa menjadi penyebab munculnya sebuah perubahan besar dalam perjalanan sejarah umat manusia. Dalam kisah ini, penentangan seorang saudara terhadap rencana pembunuhan Yusuf, telah menyebabkan nyawa Yusuf terselamatkan. Yusuf  pun, setelah naik ke tampuk kekuasaan, menyelamatkan negeri Mesir dari bahaya paceklik dan berbagai dekadensi moral masyarakatnya. Demikian pula dalam peristiwa lain, istri Fir'aun, telah berhasil mencegah rencana pembunuhan terhadap Musa as yang ketika itu masih bayi. Dengan demikian nyawa Musa terselamatkan.
 
Di tahun-tahun berikutnya, Nabi Musa as pun berhasil membebaskan kaum Bani Israel dari cengkraman kejahatan Fir'aun dan para kaki tangannya. Contoh-contoh sejarah yang sangat jelas ini, membuktikan kebenaran ayat al-Quran yang mengatakan,  "Barangsiapa menyelamatkan hidup seseorang, seakan dia telah menyelamatkan kehidupan semua orang."
 
Dari ayat tadi terdapat duapelajaran yang dapat dipetik:ÔÇÄ
1. Apabila kita tidak mampu mencegah perbuatan jelek sepenuhnya, maka seberapa pun yang bisa kita lakukan, untuk mengurangi tingkat kejahatan tersebut, maka itulah yang harus kita lakukan. Sebagaimana salah satu saudara Yusuf as, yang mengatakan, daripada membunuh Yusuf, sebaiknya kita jatuhkan saja ia ke dalam sumur.
2. Dalam perbuatan salah dan jelek, hendaknyakita tidak menyerah kepada kelompok mayoritas, tetapi kita harus bisa menyampaikan pernyataan dan pandangan kita. Mungkin pernyataan dan pandangan kita itu dapat diterima oleh mereka.
Tafsir Al-Quran, Surat Yusuf Ayat 4-6
Ayat ke 4
 
ÏÑ┘ÉÏ░┘Æ ┘é┘ÄϺ┘ä┘Ä ┘è┘Å┘êÏ│┘Å┘ü┘Å ┘ä┘ÉÏú┘ÄÏ¿┘É┘è┘ç┘É ┘è┘ÄϺ Ïú┘ÄÏ¿┘ÄϬ┘É ÏÑ┘É┘å┘æ┘É┘è Ï▒┘ÄÏú┘Ä┘è┘ÆÏ¬┘Å Ïú┘ÄÏ¡┘ÄÏ»┘Ä Ï╣┘ÄÏ┤┘ÄÏ▒┘Ä ┘â┘Ä┘ê┘Æ┘â┘ÄÏ¿┘ïϺ ┘ê┘ÄϺ┘äÏ┤┘æ┘Ä┘à┘ÆÏ│┘Ä ┘ê┘ÄϺ┘ä┘Æ┘é┘Ä┘à┘ÄÏ▒┘Ä Ï▒┘ÄÏú┘Ä┘è┘ÆÏ¬┘Å┘ç┘Å┘à┘Æ ┘ä┘É┘è Ï│┘ÄϺϼ┘ÉÏ»┘É┘è┘å┘Ä (4)
 
Artinya:
(Ingatlah), ketika Yusuf berkata kepada ayahnya: "Wahai ayahku, sesungguhnya aku bermimpi melihat sebelas bintang, matahari dan bulan; kulihat semuanya sujud kepadaku".(12: 4)
 
Kisah Nabi Yusuf as dalam al-Quran di mulai dengan mimpi, yang menjanjikan masa depan yang cerah dan baik bagi beliau. Nabi kita Muhammad Saw bersabda,"Mimpi itu ada tiga jenis. Pertama,merupakan berita gembira dari sisi Allah Swt. Kedua,merupakan kesedihan dan kegundahan yang dibikin oleh setan.Ketiga,berbagai macam kesulitan yang melilit dan dihadapi oleh manusia dalam kehidupannya sehari-hari, yang muncul dalam mimpi dan membuatnya gundah gulana. Tentu saja mimpi para nabidanauliyaselalu benar. Mimpi yang merupakan wahyu Allah, sebagaimana Nabi Ibrahimas yang mendapat perintah AllahSwt untuk menyembelih putranya Ismailas melalui mimpinya. Mimpi mereka itu juga ada yang merupakan penjelasan tentang satu hakikat yang telah terjadi dimasa lalu atau bakal terjadi di masa mendatang.Seperti mimpi Nabi Yusufas yang pada akhirnya memperoleh kedudukan yang tinggi dan mulia, dimana 11 orang saudara, ayah dan ibunya memuji dan menghormatinya.
 
Dari ayat tadi terdapat duapelajaran yang dapat dipetik:ÔÇÄ
1. Tidur dan mimpi merupakan salah satu jalan memperoleh kebenaran untuk sebagian orang tertentu.
2. Orang tua harus menjalin hubungan yang erat dengan anak-anak mereka, sehingga anak-anak mereka akan menaruh kepercayaan sepenuhnya kepada keduanya.
 
Ayat ke 5
 
┘é┘ÄϺ┘ä┘Ä ┘è┘ÄϺ Ï¿┘Å┘å┘Ä┘è┘æ┘Ä ┘ä┘ÄϺ Ϭ┘Ä┘é┘ÆÏÁ┘ÅÏÁ┘Æ Ï▒┘ÅÏñ┘Æ┘è┘ÄϺ┘â┘Ä Ï╣┘Ä┘ä┘Ä┘ë ÏÑ┘ÉÏ«┘Æ┘ê┘ÄϬ┘É┘â┘Ä ┘ü┘Ä┘è┘Ä┘â┘É┘èÏ»┘Å┘êϺ ┘ä┘Ä┘â┘Ä ┘â┘Ä┘è┘ÆÏ»┘ïϺ ÏÑ┘É┘å┘æ┘Ä Ïº┘äÏ┤┘æ┘Ä┘è┘ÆÏÀ┘ÄϺ┘å┘Ä ┘ä┘É┘ä┘ÆÏÑ┘É┘å┘ÆÏ│┘ÄϺ┘å┘É Ï╣┘ÄÏ»┘Å┘ê┘æ┘î ┘à┘ÅÏ¿┘É┘è┘å┘î (5)
 
Artinya:
Ayahnya berkata: "Hai anakku, janganlah kamu ceritakan mimpimu itu kepada saudara-saudaramu, maka mereka membuat makar (untuk membinasakan)mu. Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi manusia". (12: 5)
 
Nabi Ya'qub, ayah Nabi Yusuf adalah seorang nabi utusan Allah Swt. Beliau mengerti dengan baik bahwa mimpi putranya itu bukan nabi biasa, akan tetapi memberitakan kesempurnaan dan kebesaran Yusuf di masa mendatang. Karena itu beliau berpesan kepada Yusuf agar menyimpan dan menyembunyikan baik-baik mimpinya itu agar jangan sampai diketahui oleh saudara-saudaranya.Karena ada kemungkinan mereka akan merasa iri dan menimpakan bahaya kepadanya. Sikap iri dan hasut atau dengki yang timbul di dalam keluarga dan diantara sesama saudara adalah sesuatu yang harus diwaspadai oleh kedua orang tua juga anak-anak. Ketika orang tua menyatakan pujian karena kelebihan salah seorang anaknya, didepan anak-anaknya yang lain, maka hal itu akan membuka peluang munculnya rasa iri pada anak-anaknya yang lain. Itulah sebabnya Nabi Yusuf menceritakan mimpi yang dilihatnya kepada ayahnya, tanpa diketahui oleh saudara-saudaranya. Sang ayahpun berpesan agar Yusuf merahasiakan mimpinya tersebut.
 
Dari ayat tadi terdapat duapelajaran yang dapat dipetik:ÔÇÄ
1. Sebagaimana mengisahkan sebuah mimpi dapat menimbulkan fitnah, maka semua yang kita saksikan di alam nyata pun tidak seharusnya diceritakan kepada semua orang. Karena hal itu bisa saja membangkitkan fitnah.
2.Bahaya hasut yang timbul dilingkungan rumah tangga atau masyarakat adalah perkara serius, dimana sebagian besarnya dapat dicegah dengan sikap menyimpan rahasia.
 
Ayat ke 6
 
┘ê┘Ä┘â┘ÄÏ░┘Ä┘ä┘É┘â┘Ä ┘è┘Äϼ┘ÆÏ¬┘ÄÏ¿┘É┘è┘â┘Ä Ï▒┘ÄÏ¿┘æ┘Å┘â┘Ä ┘ê┘Ä┘è┘ÅÏ╣┘Ä┘ä┘æ┘É┘à┘Å┘â┘Ä ┘à┘É┘å┘Æ Ï¬┘ÄÏú┘Æ┘ê┘É┘è┘ä┘É Ïº┘ä┘ÆÏú┘ÄÏ¡┘ÄϺϻ┘É┘èϽ┘É ┘ê┘Ä┘è┘ÅϬ┘É┘à┘æ┘Å ┘å┘ÉÏ╣┘Æ┘à┘ÄϬ┘Ä┘ç┘Å Ï╣┘Ä┘ä┘Ä┘è┘Æ┘â┘Ä ┘ê┘ÄÏ╣┘Ä┘ä┘Ä┘ë Ïó┘Ä┘ä┘É ┘è┘ÄÏ╣┘Æ┘é┘Å┘êÏ¿┘Ä ┘â┘Ä┘à┘ÄϺ Ïú┘ÄϬ┘Ä┘à┘æ┘Ä┘ç┘ÄϺ Ï╣┘Ä┘ä┘Ä┘ë Ïú┘ÄÏ¿┘Ä┘ê┘Ä┘è┘Æ┘â┘Ä ┘à┘É┘å┘Æ ┘é┘ÄÏ¿┘Æ┘ä┘Å ÏÑ┘ÉÏ¿┘ÆÏ▒┘ÄϺ┘ç┘É┘è┘à┘Ä ┘ê┘ÄÏÑ┘ÉÏ│┘ÆÏ¡┘ÄϺ┘é┘Ä ÏÑ┘É┘å┘æ┘Ä Ï▒┘ÄÏ¿┘æ┘Ä┘â┘Ä Ï╣┘Ä┘ä┘É┘è┘à┘î Ï¡┘Ä┘â┘É┘è┘à┘î (6)
 
Artinya:
Dan demikianlah Tuhanmu, memilih kamu (untuk menjadi Nabi) dan diajarkan-Nya kepadamu sebahagian dari ta'bir mimpi-mimpi dan disempurnakan-Nya nikmat-Nya kepadamu dan kepada keluarga Ya'qub, sebagaimana Dia telah menyempurnakan nikmat-Nya kepada dua orang bapakmu sebelum itu, (yaitu) Ibrahim dan Ishak. Sesungguhnya Tuhanmu Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.(12: 6)
 
Nabi Ya'qub dalam lanjutan pesannya kepada putra beliau, berkata, "Wahai Yusuf pada masa mendatang Allah akan memilihmu sebagai Nabi utusan-Nya dan akan menyempurnakan nikmat-nikmat-Nya kepada keluarga kita. Selain itu Allah akan mengajarkan ilmu takbir mimpi kepadamu, sehingga engkau dapat menerangkan arti suatu mimpi dan menjelaskan hakikat mimpi tersebut."
 
Nabi Ya'qub mengungkapkan apa yang akan dialami oleh putranya ini di masa depan, tak lain adalah berdasarkan ilmu gaib yang telah dianugerahkan oleh Allah kepada para nabi utusan-Nya, yang membuat mereka mengetahui masa depan. Selain itu ada kemungkinan pula bahwa beliau mengetahui semua itu setelah mendengar kisah tentang mimpi putranya.
 
Dari ayat tadi terdapat duapelajaran yang dapat dipetik:ÔÇÄ
1. Allah Swt memilihorang terbaik dari umat manusia sebagai utusan-Nya. Kemudian Allahmengajarinya dengan berbagai ilmu pengetahuan yang diperlukan, sehingga ia akan menjadi perantara dalam memberi petunjuk kepada umat manusia.
2. Nabi Ibrahimas mengenai berlanjutnya kenabiandari dalam keluarga beliau telah diterima oleh AllahSwt, sehingga keturunan beliau dari Ishaq dan Ismail telah diangkat pula sebagai Nabi. Hal ini membuktikan berlanjutnya kesucian di dalam keluarga pilihan ini.
Tafsir Al-Quran, Surat Yusuf Ayat 1-3
Berbeda dengan surat-surat lain dalam al-Quran yang ayat-ayatnya berbicara tentang berbagai masalah berkenaan dengan akidah, akhlak, hukum-hukum fiqih, kisah para nabi, kaum dan bangsa-bangsa terdahulu, ayat-ayat dalam surat Yusuf mengisahkan sejarah Nabi Yusuf as. Ayat-ayat dalam surat ini memiliki keharmonisan dan secara khusus menceritakan kehidupan Nabi Yusuf as. Kitab Taurat juga mengisahkan sejarah Nabi Yusuf as, tapi memiliki berbagai perbedaan dengan kisah yang ada di dalam al-Quran.
 
Dengan meneliti ayat-ayat al-Quran yang membahas sejarah Nabi Yusuf as maka akan kita temukan bukti keotentikan dan kebenaran kitab samawi ini, sekaligus kita ketahui berbagai penyimpangan di dalam kitab-kitab terdahulu.
 
Ayat ke 1-2
 
Ϻ┘äÏ▒ Ϭ┘É┘ä┘Æ┘â┘Ä Ïó┘Ä┘è┘ÄϺϬ┘ŠϺ┘ä┘Æ┘â┘ÉϬ┘ÄϺϿ┘É Ïº┘ä┘Æ┘à┘ÅÏ¿┘É┘è┘å┘É (1) ÏÑ┘É┘å┘æ┘ÄϺ Ïú┘Ä┘å┘ÆÏ▓┘Ä┘ä┘Æ┘å┘ÄϺ┘ç┘Å ┘é┘ÅÏ▒┘ÆÏó┘Ä┘å┘ïϺ Ï╣┘ÄÏ▒┘ÄÏ¿┘É┘è┘æ┘ïϺ ┘ä┘ÄÏ╣┘Ä┘ä┘æ┘Ä┘â┘Å┘à┘Æ Ï¬┘ÄÏ╣┘Æ┘é┘É┘ä┘Å┘ê┘å┘Ä (2)
 
Artinya:
Alif, laam, raa. Ini adalah ayat-ayat Kitab (Al Quran) yang nyata (dari Allah).(12: 1)
 
Sesungguhnya Kami menurunkannya berupa Al Quran dengan berbahasa Arab, agar kamu memahaminya.(12: 2)
 
Surat ini, sebagaimana 29 surat al-Quran yang lainnya telah dimulai dengan huruf muqattha'ah yaitu huruf-huruf yang dibaca sendiri-sendiri, terputus-putus dan tidak menyambung; yang merupakan simbol-simbol rahasia diantara Allah dan Rasul-Nya Saw. Huruf-huruf ini juga merupakan salah satu bukti kemukjizatan al-Quran. Karena di sebagian besar surat-surat yang diawali dengan hurufsepertiini, ayat-ayat berikutnya berbicara tentang kemukjizatan dan keagungan al-Quran. Artinya, bahwa Allah Swt telah menurunkan mukjizat berupa al-Quran yang terdiri dari huruf-huruf yang juga digunakan oleh semua orang. Al-Quran juga menantang dengan mengatakan bahwa jika kalian menuduhbahwa al-Quran ini ciptaan manusia, maka seharusnya kalian mampu pula menciptakan kitab yang sama seperti al-Quran dengan menggunakan huruf-huruf ini.
 
Ayat-ayat ini menyinggung dua poin penting; pertama,al-Quran merupakan sebuah kitab pencerah. Kitab yang menunjukkan jalan kebenaran dan pelita jalan kehidupan, sehingga manusia dapat berjalan di bawah naungan sinarnya untuk sampai ke tempat tujuannya. Kedua,semua orang ditekankan menekuni makna dan kandungan ayat-ayat al-Quran, serta memanfaatkannya guna mengembangkan akal dan pikirannya. Al-Quran tidak diturunkan dengan tujuan sekadar supaya manusia membacanya dan memperoleh pahala akhirat. Akan tetapi al-Quran diturunkan agar manusia menegakkan kehidupan pribadi dan sosialnya berdasarkan ajaran-ajarannya, dan menjadikan petunjuk al-Quran sebagai pelita hidupnya.
 
Dari dua ayat tadi terdapat duapelajaran yang dapat dipetik:ÔÇÄ
1. Bahasa Arab adalah bahasa al-Quran. Untuk itu, diperlukan penguasaaan bahasa Arab dengan baik, agar dapat memahami dan mendalami kandungan ayat-ayat al-Quran.
2. Al-Quran bukanlah sebuah kitab yang semata-mata untuk dibaca dan bertabarruk, akan tetapi ia adalah kitab yang membimbing manusia untuk meningkatkan akal dan daya pikirnya.
 
Ayat ke 3
 
┘å┘ÄÏ¡┘Æ┘å┘Å ┘å┘Ä┘é┘ÅÏÁ┘æ┘Å Ï╣┘Ä┘ä┘Ä┘è┘Æ┘â┘Ä Ïú┘ÄÏ¡┘ÆÏ│┘Ä┘å┘Ä Ïº┘ä┘Æ┘é┘ÄÏÁ┘ÄÏÁ┘É Ï¿┘É┘à┘ÄϺ Ïú┘Ä┘ê┘ÆÏ¡┘Ä┘è┘Æ┘å┘ÄϺ ÏÑ┘É┘ä┘Ä┘è┘Æ┘â┘Ä ┘ç┘ÄÏ░┘ÄϺ Ϻ┘ä┘Æ┘é┘ÅÏ▒┘ÆÏó┘Ä┘å┘Ä ┘ê┘ÄÏÑ┘É┘å┘Æ ┘â┘Å┘å┘ÆÏ¬┘Ä ┘à┘É┘å┘Æ ┘é┘ÄÏ¿┘Æ┘ä┘É┘ç┘É ┘ä┘Ä┘à┘É┘å┘Ä Ïº┘ä┘ÆÏ║┘ÄϺ┘ü┘É┘ä┘É┘è┘å┘Ä (3)
 
Artinya:
Kami menceritakan kepadamu kisah yang paling baik dengan mewahyukan Al Quran ini kepadamu, dan sesungguhnya kamu sebelum (Kami mewahyukan)nya adalah termasuk orang-orang yang belum mengetahui.(12: 3)
 
Dalam ayat ini Allah Swt berkata kepada Nabi-Nya, "Kami yang mewahyukan al-Quran kepadamu, kemudian menceritakan kepadamu kisah kaum dan bangsa-bangsa terdahulu dengan bentuk sebaik-baik bahasa, dan itu semua merupakan bagian dari wahyu samawi dan merupakan kitab al-Quran. Pada dasarnya,cerita dan kisah memiliki peran penting dalam pendidikan manusia.Khususnya apabila kisah dan cerita itu berbicara tentang realitas kehidupan kaum dan bangsa-bangsa terdahulu, dan orang yang mendengarkannya meyakini bahwa kisah tersebut bukan karangan dan hasil daya khayal manusia."
 
Sesungguhnya, keistimewaan terpenting kisah-kisah al-Quran terletak pada kebenarannya. Hal ini telah dibahas dari segala seginya, sebagai sebuah sejarah, dan menjadi perhatian besar di pusat-pusat pendidikan tinggi dan lembaga-lembaga ilmiyah. Imam Ali bin Abi Thalib as dalam sebuah surat kepada putranya Imam Hasan al-Mujtaba as menulis sebagai berikut, "Putraku! Aku sedemikian larut dalam menelaah kisah orang-orang terdahulu, seakan aku ikut hidup bersama mereka dan menempuh usia sepanjang hidup mereka itu."
 
Kedudukan sejarah dalam al-Quran sedemikian tingginya, sehingga dalam sebagian riwayat disebutkan bahwa salah satu nama kitab suci samawi ini ialahkisah terbaik (Ahsan al-Qashash)sebagaimana terdapat dalam ayat ini. Yang lebih penting lagi ialah bahwa dalam ayat ini, Allah Swt sendiri menyebut Zat-Nya sebagai penyampai kisah dan penukil cerita, yang mengisahkan sejarah hidup Nabi Yusuf as kepada Rasul-Nya, dan menjadikannya sebagai bagian dari kitab suci al-Quran ini. Jika dalam ayat ini kisah Nabi Yusuf disebut sebagai sebaik-baik kisah, adalah karena pemeran utama kisah ini adalah seorang pemuda yang seluruh wujudnya dipenuhi dengan kebersihan, kesucian, keteguhan memegang amanat, penyabar dan beriman sempurna.
 
Topik utama kisah tersebut adalah, bahwa di puncak masa mudanya, Nabi Yusuf as berjuang dan pada akhirnya, berhasil menundukkan hawa nafsunya. Dalam kisah ini telah terkumpul sejumlah hal yang saling berlawanan dan kontradiktif. Diantaranya,perpisahan dan pertemuan,kesedihan dan kegembiraan,masa paceklik dan masa subur,pengkhianatan dan kesetiaan,perbudakan dan kebangsawanandankebersihan dan ketertuduhan. Di dalam ayat ini disebutkan bahwa Rasul Allah Saw termasuk diantara orang-orang yang lalai. Akan tetapi yang dimaksud dengan kelalaian tersebut ialah ketidaktahuan. Sedangkan ketidaktahuan yang negatif ialah ketidaktahuan yang muncul, sementara peluang-peluang untuk mengetahui, sudah terpenuhi baginya. Sedangkan Rasul Allah tidak mengetahui sejarah Nabi Yusuf as, karena beliau tidak memiliki sarana untuk mengetahuinya.
 
Dengan demikian, sebagaimana dikenal dalam pembahasan Islam, terdapat dua macam ketidaktahuan atau kejahilan. Pertama, jahil qashir dan yang kedua jahil muqasshir. Jahil qashir ialah ketidaktahuan akan sesuatu, karena tidak adanya sarana atau peluang untuk mengetahui sesuatu tersebut. Ketidaktahun seperti ini tidak dianggap sebagai sesuatu yang buruk. Sedangkan jahil muqasshir ialah ketidaktahuan akan sesuatu, sedangkan semua peluang untuk mengetahui sesuatu tersebut telah tersedia; atau seseorang sudah mengetahui sesuatu, kemudian ia lupa. Ketidaktahuan seperti ini bersifat negatif dan jelek. Jadi, ketidaktahuan Rasul Allah Saw akan sejarah hidup Nabi Yusuf as, adalah bukan sesuatu yang jelek bagi beliau, karena beliau tidak memiliki sarana apa pun untuk mengetahui sejarah tersebut, maka sudah wajar jika beliau tidak mengetahuinya.
 
Dari ayat tadi terdapat duapelajaran yang dapat dipetik:ÔÇÄ
1. Tokoh-tokoh sejarah yang nyata perlu dipekernalkan menjadi teladan positif bagi manusia.
2. Kisah yang dikutip al-Quran benar-benar pernah terjadi. Karena disampaikan oleh Allah yang Maha Tahu.
Tafsir Al-Quran, Surat Hud Ayat 119-123
Ayat ke 119
 
ÏÑ┘É┘ä┘æ┘ÄϺ ┘à┘Ä┘å┘Æ Ï▒┘ÄÏ¡┘É┘à┘Ä Ï▒┘ÄÏ¿┘æ┘Å┘â┘Ä ┘ê┘Ä┘ä┘ÉÏ░┘Ä┘ä┘É┘â┘Ä Ï«┘Ä┘ä┘Ä┘é┘Ä┘ç┘Å┘à┘Æ ┘ê┘ÄϬ┘Ä┘à┘æ┘ÄϬ┘Æ ┘â┘Ä┘ä┘É┘à┘ÄÏ®┘Å Ï▒┘ÄÏ¿┘æ┘É┘â┘Ä ┘ä┘ÄÏú┘Ä┘à┘Æ┘ä┘ÄÏú┘Ä┘å┘æ┘Ä Ï¼┘Ä┘ç┘Ä┘å┘æ┘Ä┘à┘Ä ┘à┘É┘å┘Ä Ïº┘ä┘ÆÏ¼┘É┘å┘æ┘ÄÏ®┘É ┘ê┘ÄϺ┘ä┘å┘æ┘ÄϺÏ│┘É Ïú┘Äϼ┘Æ┘à┘ÄÏ╣┘É┘è┘å┘Ä (119)
 
Artinya:
Kecuali orang-orang yang diberi rahmat oleh Tuhanmu. Dan untuk itulah Allah menciptakan mereka. Kalimat Tuhanmu (keputusan-Nya) telah ditetapkan: sesungguhnya Aku akan memenuhi neraka Jahannam dengan jin dan manusia (yang durhaka) semuanya.(11: 119)
 
Dalam pembahasan lalu telah disinggung bahwa Allah Swt tidak memaksa manusia untuk beriman. Untuk itu, dari satu sisi, manusia telah diberi akal sehat, sehingga mereka dapat menentukan antara yang benar dan yang batil; dan dari sisi lain Allah juga memberi ikhtiar dan kebebasan kepada manusia sehingga mereka dapat memilih jalannya sendiri. Namun sudah barang tentu setiap pilihan memiliki konsekwensi, dan akhir dari semua jalan yang ada ini tidaklah sama. Ayat yang baru kita dengarkan tadi mengatakan,barang siapa dari bangsa jin dan manusia memilih jalan kekufuran dan ingkar kepada Allah, sekalipun di dunia ini mereka memperoleh nikmat-nikmat duniawi, tetapi pada hari kiamat kelak pastilah mereka akan mendapatkan kesulitan dan dimasukkan ke dalam neraka jahannam.
 
Sementara orang-orang yang selamat di sana ialah mereka yang mau menerima hidayah dan petunjuk Allah, dimana dengan sikap tersebut mereka telah berusaha memasukkan diri mereka ke dalam rahmat Allah yang khusus. Selain itu, ayat tadi juga menyinggung poin penting lainnya, dan mengatakan bahwa penciptaan kalian merupakan sebagian dari tanda-tanda rahmat Allah, karena Allah Swt telah menciptakan kalian berdasarkan kasih sayang-Nya; dan atas dasar itu pulalah Allah telah menurunkan petunjuk kepada kalian. Untuk itu berusahalah kalian agar mendapat rahmat Allah pula di Hari Kiamat kelak.
 
Dari ayat tadi terdapat dua pelajaran yang dapat dipetik:ÔÇÄ
1.Keridhaan dan kemurkaan Allah bukanlah sesuatu yang datang begitu saja. Akan tetapi selalu sesuai dengan amal perbuatan yang menjadi pilihan dan sikap kita. Karena itu balasan kebaikan adalah kebaikan, dan balasan kejelekan adalah kejelekan pula.
2. Dengan menganugerahkan akal dan fitrah di dalam diri setiap manusia, begitu juga dengan mengutus para nabi dan kitab-kitab samawi, Allah Swt telah menyempunakan hujjah atas umat manusia, baik hujjah dari dalam maupun dari luar. Karena itu Allah akan menyiksa dan memberi pahala kepada manusia setelah menyempurnakan hujjah-Nya ini.
 
Ayat ke 120
 
┘ê┘Ä┘â┘Å┘ä┘æ┘ïϺ ┘å┘Ä┘é┘ÅÏÁ┘æ┘Å Ï╣┘Ä┘ä┘Ä┘è┘Æ┘â┘Ä ┘à┘É┘å┘Æ Ïú┘Ä┘å┘ÆÏ¿┘ÄϺÏí┘É Ïº┘äÏ▒┘æ┘ÅÏ│┘Å┘ä┘É ┘à┘ÄϺ ┘å┘ÅϽ┘ÄÏ¿┘æ┘ÉϬ┘Å Ï¿┘É┘ç┘É ┘ü┘ÅÏñ┘ÄϺϻ┘Ä┘â┘Ä ┘ê┘Äϼ┘ÄϺÏí┘Ä┘â┘Ä ┘ü┘É┘è ┘ç┘ÄÏ░┘É┘ç┘É Ïº┘ä┘ÆÏ¡┘Ä┘é┘æ┘Å ┘ê┘Ä┘à┘Ä┘ê┘ÆÏ╣┘ÉÏ©┘ÄÏ®┘î ┘ê┘ÄÏ░┘É┘â┘ÆÏ▒┘Ä┘ë ┘ä┘É┘ä┘Æ┘à┘ÅÏñ┘Æ┘à┘É┘å┘É┘è┘å┘Ä (120)
 
Artinya:
Dan semua kisah dari rasul-rasul Kami ceritakan kepadamu, ialah kisah-kisah yang dengannya Kami teguhkan hatimu; dan dalam surat ini telah datang kepadamu kebenaran serta pengajaran dan peringatan bagi orang-orang yang beriman. (11: 120)
 
Di dalam surat Hud ini telah disampaikan kisah dan masa lalu sebagian besar nabi-nabiutusanAllah. Sementara di akhir surat ini Allah Swt berfirmanbahwa kisah para nabi dan umat terdahulu ini disampaikan dengan maksud meneguhkan dan memantapkan hati NabiMuhammad Saw. Kisah itu bermanfaat agar beliau bahwa para nabi dan rasul sebelum beliau juga mengalami berbagai gangguan dari para penentang mereka; tapi mereka tabah dan bersabar, dan sama sekali tidak mengalami keraguan di atas jalan perjuangan mereka. Selain itu, menceritakan kembali kesulitan-kesulitan orang-orang terdahulu, akan memberikan nasehat dan pelajaran berharga bagi generasi mendatang; yaitu jika mereka berbelok dari jalan kebenaran, maka sebagaimana kaun terdahulu, mereka pun akan menerima hukuman dari Allah Swt.
 
Dari ayat tadi terdapat dua pelajaran yang dapat dipetik:ÔÇÄ
1. Kisah-kisah al-Quran merupakan kisah-kisah kebenaran dan mengandung tujuan yang jelas dan mulia; bukan cerita-cerita fiktif atau takhayul yang diceritakan hanya untuk hiburan tanpa arti.
2. Dengan mengkaji sejarah kita dapat mengetahui kebenaran serta memperoleh hikmah-hikmah dan pelajaran yang menenteramkan hati kita.
 
Ayat ke 121-122
 
┘ê┘Ä┘é┘Å┘ä┘Æ ┘ä┘É┘ä┘æ┘ÄÏ░┘É┘è┘å┘Ä ┘ä┘ÄϺ ┘è┘ÅÏñ┘Æ┘à┘É┘å┘Å┘ê┘å┘Ä ÏºÏ╣┘Æ┘à┘Ä┘ä┘Å┘êϺ Ï╣┘Ä┘ä┘Ä┘ë ┘à┘Ä┘â┘ÄϺ┘å┘ÄϬ┘É┘â┘Å┘à┘Æ ÏÑ┘É┘å┘æ┘ÄϺ Ï╣┘ÄϺ┘à┘É┘ä┘Å┘ê┘å┘Ä (121) ┘ê┘ÄϺ┘å┘ÆÏ¬┘ÄÏ©┘ÉÏ▒┘Å┘êϺ ÏÑ┘É┘å┘æ┘ÄϺ ┘à┘Å┘å┘ÆÏ¬┘ÄÏ©┘ÉÏ▒┘Å┘ê┘å┘Ä (122)
 
Artinya:
Dan katakanlah kepada orang-orang yang tidak beriman: "Berbuatlah menurut kemampuanmu; sesungguhnya Kami-pun berbuat (pula)".(11: 121)
 
Dan tunggulah (akibat perbuatanmu); sesungguhnya kamipun menunggu (pula)". (11: 122)
 
Ayat sebelumnya mengatakan bahwa sejarah kaum dan bangsa-bangsa terdahulu merupakan sumber hikmah dan teladan bagi orang-orang mukmin, dan hanya mereka inilah yang dapat mengambil pelajaran bermanfaat darinya. Adapun ayat ini mengatakan, "Wahai Nabi! Katakanlah kepada orang-orang kafir, "Berbuatlah kalian sekehendak hati kalian; dan tunggulah hasil perbuatan kalian itu. Kami pun akan melakukan apa saja yang kami inginkan, dan kami juga menunggu hasil perbuatan kami ini."
 
Dari ayat tadi terdapat dua pelajaran yang dapat dipetik:ÔÇÄ
1.Orang-orang yang tidak beriman pun perlu diberi peringatan. Karena mungkin saja hal itu berpengaruh pada mereka, atau paling tidak hal itu akan menyempurnakan hujjah atas mereka.
2. Dalam bertabligh dan menyampaikan ajaran, hendaknya kita berbicara kepada setiap orang sesuai dengan pemahaman dan amal perbuatannya. Sebagai contoh, terhadap orang-orang yang keras kepala, lebih tepat digunakan bahasa ancaman dan menakut-nakuti. Sedangkan orang-orang yang berhati lembut dan mau mendengar nasehat dengan baik, maka cukuplah dengan isyarat atau cengan contoh-contoh pelajaran yang baik.
 
Ayat ke 123
 
┘ê┘Ä┘ä┘É┘ä┘æ┘Ä┘ç┘É Ï║┘Ä┘è┘ÆÏ¿┘ŠϺ┘äÏ│┘æ┘Ä┘à┘ÄϺ┘ê┘ÄϺϬ┘É ┘ê┘ÄϺ┘ä┘ÆÏú┘ÄÏ▒┘ÆÏÂ┘É ┘ê┘ÄÏÑ┘É┘ä┘Ä┘è┘Æ┘ç┘É ┘è┘ÅÏ▒┘ÆÏ¼┘ÄÏ╣┘ŠϺ┘ä┘ÆÏú┘Ä┘à┘ÆÏ▒┘Å ┘â┘Å┘ä┘æ┘Å┘ç┘Å ┘ü┘ÄϺÏ╣┘ÆÏ¿┘ÅÏ»┘Æ┘ç┘Å ┘ê┘ÄϬ┘Ä┘ê┘Ä┘â┘æ┘Ä┘ä┘Æ Ï╣┘Ä┘ä┘Ä┘è┘Æ┘ç┘É ┘ê┘Ä┘à┘ÄϺ Ï▒┘ÄÏ¿┘æ┘Å┘â┘Ä Ï¿┘ÉÏ║┘ÄϺ┘ü┘É┘ä┘ì Ï╣┘Ä┘à┘æ┘ÄϺ Ϭ┘ÄÏ╣┘Æ┘à┘Ä┘ä┘Å┘ê┘å┘Ä (123)
 
Artinya:
Dan kepunyaan Allah-lah apa yang ghaib di langit dan di bumi dan kepada-Nya-lah dikembalikan urusan-urusan semuanya, maka sembahlah Dia, dan bertawakkallah kepada-Nya. Dan sekali-kali Tuhanmu tidak lalai dari apa yang kamu kerjakan. (11: 123)
 
Ayat terakhir dari surat Hud ini berbicara kepada Nabi Saw dan para sahabatnya, mengatakan,ketahuilah, semua perkara dan urusan berada di tangan Allah. Dia tidak hanya melihat perbuatan kalian yang terang-terangan, akan tetapi Allah Maha Mengetahui rahasia kalian dan semua yang ada di alam semesta ini. Karena itu berjalanlah hanya di atas jalan Allah, dan sembahlah Dia; serta bertawakallah kepada-Nya dalam segala urusan dan kesulitan, sehingga kalian akan menjadi orang-orang yang bertakwa. Sudah barang tentu berserah diri dan bertawakal kepada Allah tidak bertentangan sama sekali dengan usaha dan perjuangan seseorang,bahkan merupakan kelazaimannya. Dengan arti bahwa tawakkal dilakukan setelah usaha. Dan seseorang yang tidak berusaha, maka ia tidak berhak untuk bertawakal.
 
Dari ayat tadi terdapat dua pelajaran yang dapat dipetik:ÔÇÄ
1.Alam semesta, selain berbentuk materi yang dapat disaksikan dengan mata kepala, juga memiliki bentuk nonmateri dan gaib. Orang-orang mukmin mempercayai hal ini.
2. Iman kepada hal-hal yang gaib mendorong manusia untuk menghambakan diri kepada Allah Swt, dan membebaskan diri dari penghambaan kepada selain-Nya.
Tafsir Al-Quran, Surat Hud Ayat 116-118
Ayat ke 116
 
┘ü┘Ä┘ä┘Ä┘ê┘Æ┘ä┘ÄϺ ┘â┘ÄϺ┘å┘Ä ┘à┘É┘å┘Ä Ïº┘ä┘Æ┘é┘ÅÏ▒┘Å┘ê┘å┘É ┘à┘É┘å┘Æ ┘é┘ÄÏ¿┘Æ┘ä┘É┘â┘Å┘à┘Æ Ïú┘Å┘ê┘ä┘Å┘ê Ï¿┘Ä┘é┘É┘è┘æ┘ÄÏ®┘ì ┘è┘Ä┘å┘Æ┘ç┘Ä┘ê┘Æ┘å┘Ä Ï╣┘Ä┘å┘É Ïº┘ä┘Æ┘ü┘ÄÏ│┘ÄϺϻ┘É ┘ü┘É┘è Ϻ┘ä┘ÆÏú┘ÄÏ▒┘ÆÏÂ┘É ÏÑ┘É┘ä┘æ┘ÄϺ ┘é┘Ä┘ä┘É┘è┘ä┘ïϺ ┘à┘É┘à┘æ┘Ä┘å┘Æ Ïú┘Ä┘å┘ÆÏ¼┘Ä┘è┘Æ┘å┘ÄϺ ┘à┘É┘å┘Æ┘ç┘Å┘à┘Æ ┘ê┘ÄϺϬ┘æ┘ÄÏ¿┘ÄÏ╣┘Ä Ïº┘ä┘æ┘ÄÏ░┘É┘è┘å┘Ä Ï©┘Ä┘ä┘Ä┘à┘Å┘êϺ ┘à┘ÄϺ Ïú┘ÅϬ┘ÆÏ▒┘É┘ü┘Å┘êϺ ┘ü┘É┘è┘ç┘É ┘ê┘Ä┘â┘ÄϺ┘å┘Å┘êϺ ┘à┘Åϼ┘ÆÏ▒┘É┘à┘É┘è┘å┘Ä (116)
 
Artinya:
Maka mengapa tidak ada dari umat-umat yang sebelum kamu orang-orang yang mempunyai keutamaan yang melarang daripada (mengerjakan) kerusakan di muka bumi, kecuali sebahagian kecil di antara orang-orang yang telah Kami selamatkan di antara mereka, dan orang-orang yang zalim hanya mementingkan kenikmatan yang mewah yang ada pada mereka, dan mereka adalah orang-orang yang berdosa. (11: 116)
 
Pada ayat-ayat sebelumnya, Allah Swt telah memerintahkan kepada nabi-Nya dan orang-orang mukmin untuk tetap kukuh di jalan menegakkan shalat dan munajat. Sementara Ayat yang baru kita dengarkan bersama-sama tadi berbicara kepada orang-orang yang berilmu, berakal dan mempunyai kemampuan, dan memperingatkan mereka, mengapa mereka tidak mencegah maraknya fasad dan kerusakan di muka bumi? Dan mengapa mereka tidak membekali anggota masyarakat mereka dengan ilmu pengetahuan dan iman kepada Allah, sehingga mereka dapat mencegah timbulnya kezaliman dan kesewenangan?
 
Terdapat peringatan serupa dalam beberapa ayat al-Quran yang berbicara kepada para ulama dan para ilmuwan agama tentang mengapa mereka tidak mencegah masyarakat dari perbuatan dosa? Al-Quran tidak memandang masalah ini sebagai sesuatu yang berlaku secara umum. Karena ayat selanjutnya mengatakan, bahwa dalam setiap zaman, ada sekelompok kecil manusia yang tetap teguh dalam melaksanakan tugas dan kewajiban mereka, dan membuka peluang keselamatan orang-orang lain. Sedangkan mereka yang hanya mengejar pemenuhan hawa nafsu dan kesenangan duniawi, memilih menjadikan para penjahat dan orang-orang zalim sebagai pemimpin dan teladan hidup mereka.
 
Dari ayat tadi terdapat dua pelajaran yang dapat dipetik:ÔÇÄ
1. Orang-orang yang berilmu dan berkuasa, memiliki tanggung jawab yang lebih besar dalam mencegah masyarakat untuk tidak terjerumus ke dalam fasad dan kesesatan; bukannya malah menjadi penyebar dan pelaku kemungkaran.
2. Penyebab kehancuran kaum-kaum terdahulu ialah karena mereka bersikap diam, ketika menyaksikan kerusakan dan perbuatan dosa di tengah masyarakatnya mereka.
 
Ayat ke 117
 
┘ê┘Ä┘à┘ÄϺ ┘â┘ÄϺ┘å┘Ä Ï▒┘ÄÏ¿┘æ┘Å┘â┘Ä ┘ä┘É┘è┘Å┘ç┘Æ┘ä┘É┘â┘Ä Ïº┘ä┘Æ┘é┘ÅÏ▒┘Ä┘ë Ï¿┘ÉÏ©┘Å┘ä┘Æ┘à┘ì ┘ê┘ÄÏú┘Ä┘ç┘Æ┘ä┘Å┘ç┘ÄϺ ┘à┘ÅÏÁ┘Æ┘ä┘ÉÏ¡┘Å┘ê┘å┘Ä (117)
 
Artinya:
Dan Tuhanmu sekali-kali tidak akan membinasakan negeri-negeri secara zalim, sedang penduduknya orang-orang yang berbuat kebaikan.(11: 117)
 
Setelah ayat-ayat yang memberitakan kehancuran kaum dan bangsa-bangsa terdahulu, ayat yang baru kita dengarkan tadi mengatakan, kalian janganlah menyangka bahwa Allah memusnahkan mereka itu tanpa alasan. Karena menurut sunnatullah, hanya kaum yang zalimlah yang akan dibinasakan, sedangkan tidak mungkin kaum yang baik dan mengajak kepada kebaikan akan dibinasakan oleh Allah.
 
Dalam beberapa riwayat disebutkan bahwa yang dimaksud dengan "mushlihun", sebagaimana disebutkan di akhir Ayat di atas, ialah orang-orang yang bersikap adil terhadap orang lain, mencintai dan selalu menginginkan kebaikan untuk mereka. Jika suatu masyarakat memiliki sikap seperti itu dalam pergaulan diantara mereka, maka Allah akan mencurahkan rahmat-Nya kepada mereka, meskipun di tengah mereka itu terdapat beberapa orang yang jahat.
 
Dari ayat tadi terdapat dua pelajaran yang dapat dipetik:ÔÇÄ
1.Sifat saleh saja masih belum cukup. Karena diperlukan pula sifat sebagai "mushlih", dan bahwa setiap orang bertanggung jawab terhadap masyarakatnya.
2. Balasan dan siksa Allah tidak hanya diberikan pada Hari Kiamat; di dunia pun kemurkaan Allah akan mencakup orang-orang yang zalim.
 
Ayat ke 118
 
┘ê┘Ä┘ä┘Ä┘ê┘Æ Ï┤┘ÄϺÏí┘Ä Ï▒┘ÄÏ¿┘æ┘Å┘â┘Ä ┘ä┘Äϼ┘ÄÏ╣┘Ä┘ä┘Ä Ïº┘ä┘å┘æ┘ÄϺÏ│┘Ä Ïú┘Å┘à┘æ┘ÄÏ®┘ï ┘ê┘ÄϺϡ┘ÉÏ»┘ÄÏ®┘ï ┘ê┘Ä┘ä┘ÄϺ ┘è┘ÄÏ▓┘ÄϺ┘ä┘Å┘ê┘å┘Ä ┘à┘ÅÏ«┘ÆÏ¬┘Ä┘ä┘É┘ü┘É┘è┘å┘Ä (118)
 
Artinya:
Jikalau Tuhanmu menghendaki, tentu Dia menjadikan manusia umat yang satu, tetapi mereka senantiasa berselisih pendapat. (11: 118)
 
Ayat 118 surat Hud menyinggung salah satu keistimewaan terpenting anugerah Tuhan yakni perbedaan bentuk serta fungsi ruh dan tubuh manusia, juga kehendak dan ikhtiar manusia, dan mengatakan, sekalipun keinginan Allah dalam segala hal pasti akan berlaku, dan tak seorang pun mampu mencegah dan menolaknya,  akan tetapi Allah berkeinginan bahwa manusia ini tidak memiliki satu sifat, dan dengan ikhtiar atau keinginan sendiri mereka bebas memilih jalan mereka. Perbedaan pikiran dan keyakinan terjadi dikarenakan adanya perbedaan dan kebebasan memilih ini.
 
Apabila Allah Swt berkeinginan, Dia bisa menciptakan semua manusia dalam satu corak dan semuanya beriman kepada kebenaran. Akan tetapi keimanan semacam ini tidak ada faedahnya, tidak juga persatuan semacam itu. Karena yang demikian itu tidak akan ada nilainya untuk manusia. Jika seseorang memilih jalan kebenaran dengan kehendaknya dengan mengerahkan kemampuan berpikirnya sendiri, barulah imannya ini akan memiliki nilai. Karena pada saat yang sama, ia juga mampu memilih jalan penyimpangan. Dari sisi lain, ketika memiliki kebebasan dan ikhtiar, maka perbedaan dalam memilih keyakinan dan ajaran adalah perkara yang wajar.
 
Tentu saja, dengan memberikan akal dankemampuanberpikir kepada manusia, dan dengan mengutus para Nabi, Allah swt telah memberikan peluang hidayah untuk semua orang. Demikian pula, dengan menentukan pahala dan balasan di akherat, Allah mendorong manusia untuk beriman dan berbuat kebaikan, sekaligus mengancamnya untuk tidak ingkar dan berbuat maksiat. Akan tetapi dorongan dan ancaman ini tidak sampai membuat manusia terpaksa untuk menerima ajaran ilahi. Karena itu kita menyaksikan banyak manusia telah memilih jalan yang berlawanan dengan jalan ilahi. Dengan demikian terbukti bahwa Allah Swt tidak pernah memaksa manusia untuk menerima agama-Nya. Bahkan Allah berfirman kepada Nabi Saw, "Engkau hanya bertugas memberikan peringatan dan tidak dapat memaksa mereka untuk menerima agama Allah."
 
Dari ayat tadi terdapat dua pelajaran yang dapat dipetik:ÔÇÄ
1.Sunnatullah yang berlaku ditengah umat manusia, ialah adanya berbagai perbedaan, dan pemberian kebebasan memilih keyakinan dan ajaran.
2. Perbedaan pendapat, pemikiran dan akidah manusia merupakan hasil adanya kebebasan memilih pada manusia itu sendiri, sedangkan pemaksakan akidah dan keyakinan, merupakan perkara ilegal dan tidak terpuji.
Tafsir Al-Quran, Surat Hud Ayat 111-115
Ayat ke 111
 
┘ê┘ÄÏÑ┘É┘å┘æ┘Ä ┘â┘Å┘ä┘æ┘ïϺ ┘ä┘Ä┘à┘æ┘ÄϺ ┘ä┘Ä┘è┘Å┘ê┘Ä┘ü┘æ┘É┘è┘Ä┘å┘æ┘Ä┘ç┘Å┘à┘Æ Ï▒┘ÄÏ¿┘æ┘Å┘â┘Ä Ïú┘ÄÏ╣┘Æ┘à┘ÄϺ┘ä┘Ä┘ç┘Å┘à┘Æ ÏÑ┘É┘å┘æ┘Ä┘ç┘Å Ï¿┘É┘à┘ÄϺ ┘è┘ÄÏ╣┘Æ┘à┘Ä┘ä┘Å┘ê┘å┘Ä Ï«┘ÄÏ¿┘É┘èÏ▒┘î (111)
 
Artinya:
Dan sesungguhnya kepada masing-masing (mereka yang berselisih itu) pasti Tuhanmu akan menyempurnakan dengan cukup, (balasan) pekerjaan mereka. Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan.(11: 111)
 
Salah satu sunnatullah ialah sistim pemberian siksaan dan pahala, yang didasarkan pada amal perbuatan manusia yang dilakukan sesuai dengan ikhtiyar manusia itu sendiri. Dan sudah barang tentu pemberian balasan dan siksaan tersebut didasarkan pada pengetahuan yang sempurna atas motivasi dan niat seseorang dalam beramal. Allah Swt Maha Mengetahui semua amal perbuatan manusia baik yang dilakukan secara terang-terangan ataupun yang tersembunyi. Bahkan Allah juga mengetahui niat atau pemikiran baik dan pemikiran buruk manusia. Semua tercakup dalam pengetahuan Allah, dan tidak sesuatu pun yang tersembunyi dari pengetahuan Allah. Alhasil, meski dasar sistim pemberian pahala dan siksaan itu berhubungan dengan hari kiamat, akan tetapi kadang kala Allah Swt juga memberikan sebagian pahala dan siksaan tersebut di dunia.
 
Dari ayat tadi terdapat dua pelajaran yang dapat dipetik:ÔÇÄ
1.Dalam pandangan Allah swt, tidak ada satu pun amal perbuatan baik maupun buruk yang tidak diberikan imbalannya.
2. Dalam pahala atau siksaan Allah, tidak ada secuil pun kekurangan atau dketidakadilan; dan tidak ada siapa pun yang akan dizalimi dalam hal ini.
 
 
Ayat ke 112
 
┘ü┘ÄϺÏ│┘ÆÏ¬┘Ä┘é┘É┘à┘Æ ┘â┘Ä┘à┘ÄϺ Ïú┘Å┘à┘ÉÏ▒┘ÆÏ¬┘Ä ┘ê┘Ä┘à┘Ä┘å┘Æ Ï¬┘ÄϺϿ┘Ä ┘à┘ÄÏ╣┘Ä┘â┘Ä ┘ê┘Ä┘ä┘ÄϺ Ϭ┘ÄÏÀ┘ÆÏ║┘Ä┘ê┘ÆÏº ÏÑ┘É┘å┘æ┘Ä┘ç┘Å Ï¿┘É┘à┘ÄϺ Ϭ┘ÄÏ╣┘Æ┘à┘Ä┘ä┘Å┘ê┘å┘Ä Ï¿┘ÄÏÁ┘É┘èÏ▒┘î (112)
 
Artinya:
Maka tetaplah kamu pada jalan yang benar, sebagaimana diperintahkan kepadamu dan (juga) orang yang telah taubat beserta kamu dan janganlah kamu melampaui batas. Sesungguhnya Dia Maha Melihat apa yang kamu kerjakan. (11: 112)
 
Dalam lanjutan ayat-ayat yang telah lalu, yang menjelaskan penentangan kaum musyrikin dan Ahlul Kitab terhadap Nabi dan kaum mukminin, ayat yang baru kita dengarkan tadi berbicara kepada Nabi dan para sahabat beliau dengan mengatakan: Sikap para penentang itu jangan sampai melemahkan semangat kalian. Hendaknya kalian tetap teguh bertahan di atas jalan kalian. Pada saat yang sama, janganlah kalian melampaui batas-batas dan hukum-hukum Allah dalam memperlakukan para penentang tersebut, dan Allah Swt Maha Mengetahui keadaan kalian. Berdasarkan beberapa riwayat, Nabi bersabda, "Surat Hud telah menyebabkan aku menjadi tua." Maksud beliau ialah ayat ini, yang memerintahkan beliau dan para pengikut beliau untuk teguh dan bersabar.
 
Dari ayat tadi terdapat dua pelajaran yang dapat dipetik:ÔÇÄ
1.Keteguhan dan komitmen pemimpin haruslah seiring dengan keteguhan dan komitmen umatnya. Tentu saja pemimpin harus tampil sebagai pelopor dalam hal ini.
2. Dalam menghadapi para penentang, kita tidak boleh lemah dan mudah berdamai, juga tidak boleh berlebihan dan bertindak sewenang-wenang. Sikap moderat dan teguh, adalah sikap yang paling baik.
 
Ayat ke 113
 
┘ê┘Ä┘ä┘ÄϺ Ϭ┘ÄÏ▒┘Æ┘â┘Ä┘å┘Å┘êϺ ÏÑ┘É┘ä┘Ä┘ë Ϻ┘ä┘æ┘ÄÏ░┘É┘è┘å┘Ä Ï©┘Ä┘ä┘Ä┘à┘Å┘êϺ ┘ü┘ÄϬ┘Ä┘à┘ÄÏ│┘æ┘Ä┘â┘Å┘à┘ŠϺ┘ä┘å┘æ┘ÄϺÏ▒┘Å ┘ê┘Ä┘à┘ÄϺ ┘ä┘Ä┘â┘Å┘à┘Æ ┘à┘É┘å┘Æ Ï»┘Å┘ê┘å┘É Ïº┘ä┘ä┘æ┘Ä┘ç┘É ┘à┘É┘å┘Æ Ïú┘Ä┘ê┘Æ┘ä┘É┘è┘ÄϺÏí┘Ä Ï½┘Å┘à┘æ┘Ä ┘ä┘ÄϺ Ϭ┘Å┘å┘ÆÏÁ┘ÄÏ▒┘Å┘ê┘å┘Ä (113)
 
Artinya:
Dan janganlah kamu cenderung kepada orang-orang yang zalim yang menyebabkan kamu disentuh api neraka, dan sekali-kali kamu tiada mempunyai seorang penolongpun selain daripada Allah, kemudian kamu tidak akan diberi pertolongan. (11: 113)
 
Setelah perintah Allah agar Nabi selalu teguh dan istiqamah dalam menjalankan tugas dan kewajiban beliau, ayat yang baru kita dengarkan bersama-sama tadi mengatakan, apabila kalian menunjukkan sikap bersahabatan dan lemah lembut, atau mempercayai para penentang agama Allah, maka janganlah kalian menyangka bahwa mereka akan membantu kalian pada saat kalian menghadapi kesulitan. Tetapi ketahuilah, penolong kalian yang sebenarnya adalah Tuhan Swt karena selain Dia tidak ada yang sanggup menolong dan membantu kalian.
 
Sikap bersahabat dan lembut terhadap para penentang dan penjahat, hanya akan mendatangkan kemurkaan Allah di dunia ini, dan siksaan-Nya di akhirat kelak. Dalam bebeapa riwayat disebutkan, bahwa janganlah kalian menaruh hati dan menggantungkan harapan kepada orang-orang zalim, sekalipun mereka itu berasal dari kalangan keluarga dan kerabat dekat kalian. Seberapa pun kalian menyukai kehidupan orang yang zalim, maka sebesar itu pula kalian ikut andil dalam kezalimannya."
 
Dari ayat tadi terdapat tiga pelajaran yang dapat dipetik:ÔÇÄ
1.Daripada bersandar kepada kekuatan-kekuatan zalim, maka hendaknya kita bertawakkal kepada Allah yang memiliki kekuatan maha besar dan tak tertandingi.
2. Dalam politik Islam, segala bentuk persahabatan dengan kekuatan-kekuatan zalim dan kafir, dilarang dan termasuk dosa yang sangat besar.
3. Akibat kepercayaan kepada para penguasa zalim adalah keterkucilan di hari-hari sulit.
 
Ayat ke 114-115
 
┘ê┘ÄÏú┘Ä┘é┘É┘à┘É Ïº┘äÏÁ┘æ┘Ä┘ä┘ÄϺϮ┘Ä ÏÀ┘ÄÏ▒┘Ä┘ü┘Ä┘è┘É Ïº┘ä┘å┘æ┘Ä┘ç┘ÄϺÏ▒┘É ┘ê┘ÄÏ▓┘Å┘ä┘Ä┘ü┘ïϺ ┘à┘É┘å┘Ä Ïº┘ä┘ä┘æ┘Ä┘è┘Æ┘ä┘É ÏÑ┘É┘å┘æ┘Ä Ïº┘ä┘ÆÏ¡┘ÄÏ│┘Ä┘å┘ÄϺϬ┘É ┘è┘ÅÏ░┘Æ┘ç┘ÉÏ¿┘Æ┘å┘Ä Ïº┘äÏ│┘æ┘Ä┘è┘æ┘ÉϪ┘ÄϺϬ┘É Ï░┘Ä┘ä┘É┘â┘Ä Ï░┘É┘â┘ÆÏ▒┘Ä┘ë ┘ä┘É┘äÏ░┘æ┘ÄϺ┘â┘ÉÏ▒┘É┘è┘å┘Ä (114) ┘ê┘ÄϺÏÁ┘ÆÏ¿┘ÉÏ▒┘Æ ┘ü┘ÄÏÑ┘É┘å┘æ┘Ä Ïº┘ä┘ä┘æ┘Ä┘ç┘Ä ┘ä┘ÄϺ ┘è┘ÅÏÂ┘É┘èÏ╣┘Å Ïú┘Äϼ┘ÆÏ▒┘Ä Ïº┘ä┘Æ┘à┘ÅÏ¡┘ÆÏ│┘É┘å┘É┘è┘å┘Ä (115)
 
Artinya:
Dan dirikanlah sembahyang itu pada kedua tepi siang (pagi dan petang) dan pada bahagian permulaan daripada malam. Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk. Itulah peringatan bagi orang-orang yang ingat.(11: 114)
 
Dan bersabarlah, karena sesungguhnya Allah tiada menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat kebaikan.(11: 115)
 
Setelah seruan untuk tetap kukuh dan menjauhkan diri sikap bersahabat dengan para penentang, kedua ayat yang baru kita dengarkan tadi mengajak Nabi dan para sahabat beliau untuk melakukan sholat dan bermunajat serta selalu mengingat Allah. Karena hubungan dekat dengan Allah akan mendatangkan ketenangan hati dan memberikah kekuatan dalam menghadapi berbagai ancaman dari luar. Selain itu, kedekatan dengan Allah mendatangkan  ampunan dan penghapusan dosa, serta menghilangkan pengaruh-pengaruh negatif perbuatan buruk dan tidak patut. Karena itu, dalam ayat ini, setelah perintah untuk melakukan shalat, diulang pula perintah untuk bersabar dan istiqamah, dimana sabar dan istiqamah ini merupakan hasil dari sholat.
 
Dalam beberapa riwayat disebutkan bahwa Imam Ali as mendatangi sekumpulan orang, lalu beliau bertanya kepada mereka, "Menurut kalian, ayat al-Quran manakah yang paling memebrikan harapan? Beberapa orang dari mereka memberikan jawaban dengan membacakan ayat tertentu. Kemudian Imam Ali as mengatakan, "Aku dengar kekasihku Rasulullah Saw) bersabda, "Ayat al-Quran yang paling memberikan harapan adalah ayat, "Dirikanlah sholat pada kedua tepi siang, dan pada sebagian permulaan malam, sesungguhnya kebaikan itu menghapus dosa-dosa."
 
Setelah itu Nabi berkata lagi, "Yaa Ali! Demi Allah, sewaktu manusia berwudhu untuk melakukan shalat, maka dosa-dosanya berguguran. Dan selama manusia menghadap ke kiblat, dia dibersihkan dari dosa. Yaa Ali! Ibarat orang yang melakukan shalat seperti orang yang setiap harinya membersihkan diri di sungai sebanyak 5 kali. Adakah kotoran yang masih menempel di badannya?"
 
Dari dua ayat tadi terdapat dua pelajaran yang dapat dipetik:ÔÇÄ
1. Shalat adalah sebuah program yang rapi dan memiliki batasan waktu, maka dari itu setiap shalat hendaknya dilakukan pada waktunya yang telah ditetapkan.
2. Shalat merupakan bentuk yang paling jelas dari perbuatan baik, yang mengapus pengaruh-pengaruh negatif perbuatan buruk.
Tafsir Al-Quran, Surat Hud Ayat 108-110
Ayat ke 108
 
┘ê┘ÄÏú┘Ä┘à┘æ┘ÄϺ Ϻ┘ä┘æ┘ÄÏ░┘É┘è┘å┘Ä Ï│┘ÅÏ╣┘ÉÏ»┘Å┘êϺ ┘ü┘Ä┘ü┘É┘è Ϻ┘ä┘ÆÏ¼┘Ä┘å┘æ┘ÄÏ®┘É Ï«┘ÄϺ┘ä┘ÉÏ»┘É┘è┘å┘Ä ┘ü┘É┘è┘ç┘ÄϺ ┘à┘ÄϺ Ï»┘ÄϺ┘à┘ÄϬ┘É Ïº┘äÏ│┘æ┘Ä┘à┘ÄϺ┘ê┘ÄϺϬ┘Å ┘ê┘ÄϺ┘ä┘ÆÏú┘ÄÏ▒┘ÆÏÂ┘Å ÏÑ┘É┘ä┘æ┘ÄϺ ┘à┘ÄϺ Ï┤┘ÄϺÏí┘Ä Ï▒┘ÄÏ¿┘æ┘Å┘â┘Ä Ï╣┘ÄÏÀ┘ÄϺÏí┘ï Ï║┘Ä┘è┘ÆÏ▒┘Ä ┘à┘Äϼ┘ÆÏ░┘Å┘êÏ░┘ì (108)
 
Artinya:
Adapun orang-orang yang berbahagia, maka tempatnya di dalam surga, mereka kekal di dalamnya selama ada langit dan bumi, kecuali jika Tuhanmu menghendaki (yang lain); sebagai karunia yang tiada putus-putusnya. (11: 108)
 
Pada pembicaraan lalu kami telah jelaskan bahwa Allah Swt telah membagi manusia menjadi dua kelompok. Pertama; kelompok yang mendapatkan kebahagiaan, sedangkan yang kedua, kelompok yang mendapatkan kesengsaraan. Dalam ayat-ayat sebelumnya telah disinggung mengenai orang-orang yang celaka tersebut dimasukkan ke dalam neraka, sementara orang-orang yang beramal saleh mendapatkan kebahagiaan dan dimasukkan ke dalam Surga. Disini perlu kita garis bawahi bahwa Allah Swt telah membuka pintu ikhtiyar kepada semua makhluk-Nya, sehingga dengan perbuatan mereka sendiri selama di dunia, mereka dapat memperoleh nikmat-nikmat surga; dan dengan perbuatan mereka sendiri pula, mereka dapat terjerumus ke dalam api neraka. Ikhtiyar ini, sesungguhnya merupakan anugrah dan pemberian Allah. Di dalam Ayat tersebut Allah telah menegaskan bahwa para penghuni sorga akan hidup kekal abadi di dalamnya, dan mereka tidak akan dikeluarkan dari tempat mereka itu.
 
Dari ayat tadi terdapat dua pelajaran yang dapat dipetik:ÔÇÄ
1. Yang akan menghantarkan manusia kepada kebahagiaan abadi di akhirat kelak, bukan hanya amal perbuatan dan usaha manusia itu sendiri. Selain usaha dan amal perbuatan manusia, masih ada beberapa faktor lain yang memegang peran penting. Di antaranya ialah taufik dan hidayah dari Allah Swt, juga peran syafa'at para nabi, Aimmah Makshumin, dan para auliya.
2. Surga, dengan segala nikmat yang ada di dalamnya, merupakan anugerah dan pemberian Allah Swt, dan sekali-kali bukan hak kita; sehingga kita tidak mungkin menuntutnya dari Allah Swt.
 
Ayat ke 109
 
┘ü┘Ä┘ä┘ÄϺ Ϭ┘Ä┘â┘Å ┘ü┘É┘è ┘à┘ÉÏ▒┘Æ┘è┘ÄÏ®┘ì ┘à┘É┘à┘æ┘ÄϺ ┘è┘ÄÏ╣┘ÆÏ¿┘ÅÏ»┘Å ┘ç┘ÄÏñ┘Å┘ä┘ÄϺÏí┘É ┘à┘ÄϺ ┘è┘ÄÏ╣┘ÆÏ¿┘ÅÏ»┘Å┘ê┘å┘Ä ÏÑ┘É┘ä┘æ┘ÄϺ ┘â┘Ä┘à┘ÄϺ ┘è┘ÄÏ╣┘ÆÏ¿┘ÅÏ»┘Å Ïó┘ÄÏ¿┘ÄϺÏñ┘Å┘ç┘Å┘à┘Æ ┘à┘É┘å┘Æ ┘é┘ÄÏ¿┘Æ┘ä┘Å ┘ê┘ÄÏÑ┘É┘å┘æ┘ÄϺ ┘ä┘Ä┘à┘Å┘ê┘Ä┘ü┘æ┘Å┘ê┘ç┘Å┘à┘Æ ┘å┘ÄÏÁ┘É┘èÏ¿┘Ä┘ç┘Å┘à┘Æ Ï║┘Ä┘è┘ÆÏ▒┘Ä ┘à┘Ä┘å┘Æ┘é┘Å┘êÏÁ┘ì (109)
 
Artinya:
Maka janganlah kamu berada dalam keragu-raguan tentang apa yang disembah oleh mereka. Mereka tidak menyembah melainkan sebagaimana nenek moyang mereka menyembah dahulu. Dan sesungguhnya Kami pasti akan menyempurnakan dengan secukup-cukupnya pembalasan (terhadap) mereka dengan tidak dikurangi sedikitpun. (11: 109)
 
Salah satu hal yang sering kali mengancam keselamatan orang-orang mukmin adalah syak dan keraguan mengenai kebenaran jalan mereka, atau kebatilan jalan yang ditempuh oleh para penganut agama lain; dimana hal ini mengakibatkan kelemahan dan kemalasan mereka dalam menjalankan tugas-tugas agama. Ayat ini menjelaskan pentingnya masalah ini, dan berkata kepada Nabi agar tidak meragukan kebatilan jalan orang-orang musyrikin. Sudah barang tentu Nabi utusan Allah tidak pernah ragu dan syak dalam masalah tersebut. Sehingga teguran Allah dalam ayat ini bukan ditujukan kepada pribadi Nabi, tapi kepada kaum Mukminin, karena merekalah yang sesungguhnya selalu terancam oleh keraguan dan syak tersebut.
 
Dalam beberapa hal dan pada tahap-tahap tertentu, syak dan keraguan dapat dianggap sebagai sesuatu yang positif bagi manusia. Akan tetapi bila seseorang terus-menerus berkutat dalam keraguan maka hal itu akan menjadi sesuatu yang membahayakannya. Untuk melepaskan diri dari keraguan ini manusia harus selalu melakukan penelitian dan kajian secara sistematis dan teratur, sehingga ia akan sampai pada tahap keyakinan yang akan membuat hatinya tenang dan mantap dalam melakukan tugas dan kewajiban. Apabila seseorang sudah mencapai jalan kebenaran yang jelas, maka ia harus mempertahankan posisi tersebut dengan kuat, karena hawa nafsu dan bisikan setan akan terus menerus meniupkan keraguan ke dalam hatinya.
 
Dari ayat tadi terdapat dua pelajaran yang dapat dipetik:ÔÇÄ
1. Kita harus tetap kuat dan kukuh di jalan kebenaran. Sampai-sampai apabila seluruh manusia meninggalkan kebenaran, maka kita harus tetap komit dan berpegang teguh dengan keyakinan kita. Keraguan dan syak orang lain tidak boleh mempengaruhi kita.
2. Fanatisme dalam mengikuti tradisi dan adat istiadat para pendahulu, dan nenek moyang, bukanlah jalan kemuliaan. Dalam masalah-masalah akiah manusia harus berfikir sendiri, dan masing-masing harus berusaha dengan sebaik-baiknya untuk dapat memilih jalan yang benar.
 
Ayat ke 110
 
┘ê┘Ä┘ä┘Ä┘é┘ÄÏ»┘Æ Ïó┘ÄϬ┘Ä┘è┘Æ┘å┘ÄϺ ┘à┘Å┘êÏ│┘Ä┘ë Ϻ┘ä┘Æ┘â┘ÉϬ┘ÄϺϿ┘Ä ┘ü┘ÄϺϫ┘ÆÏ¬┘Å┘ä┘É┘ü┘Ä ┘ü┘É┘è┘ç┘É ┘ê┘Ä┘ä┘Ä┘ê┘Æ┘ä┘ÄϺ ┘â┘Ä┘ä┘É┘à┘ÄÏ®┘î Ï│┘ÄÏ¿┘Ä┘é┘ÄϬ┘Æ ┘à┘É┘å┘Æ Ï▒┘ÄÏ¿┘æ┘É┘â┘Ä ┘ä┘Ä┘é┘ÅÏÂ┘É┘è┘Ä Ï¿┘Ä┘è┘Æ┘å┘Ä┘ç┘Å┘à┘Æ ┘ê┘ÄÏÑ┘É┘å┘æ┘Ä┘ç┘Å┘à┘Æ ┘ä┘Ä┘ü┘É┘è Ï┤┘Ä┘â┘æ┘ì ┘à┘É┘å┘Æ┘ç┘Å ┘à┘ÅÏ▒┘É┘èÏ¿┘ì (110)
 
Artinya:
Dan sesungguhnya Kami telah memberikan Kitab (Taurat) kepada Musa, lalu diperselisihkan tentang Kitab itu. Dan seandainya tidak ada ketetapan yang telah terdahulu dari Tuhanmu, niscaya telah ditetapkan hukuman di antara mereka. Dan sesungguhnya mereka (orang-orang kafir Mekah) dalam keraguan yang menggelisahkan terhadap Al Quran. (11: 110)
 
Setelah ayat sebelumnya berbicara mengenai keharusan orang-orang mukmin menjauhi syak dan keragu-raguan; ayat di atas menyatakan, bahwa para pengikut Nabi Musa as telah terjangkiti oleh penyakit keraguan yang sedemikian parah sehingga membawa mereka kepada sikap menentang ajaran-ajaran Kitab Taurat. Kaum Yahudi yang ada pada masa Nabi Muhammad Saw juga meragukan al-Quran, bahkan lebih daripada itu, mereka memandang Kitab Suci ini dengan pandangan yang buruk. Meskipun pada awalnya keraguan dan syak adalah perkara yang wajar bahkan baik, namun seseorang tidak boleh mengikuti perasaan ragunya itu. Ia harus berusaha menghapus keraguan tersebut dengan mengerahkan kemampuan akalnya untuk berfikir serta mencari kepastian dan keyakinan yang benar.
 
Untuk itulah Allah Swt memberikan berbagai peluang kepada manusia untuk mencari keyakinan dan iman yang mantap. Allah memberikan kesempatan waktu yang sangat luas kepada manusia, dengan tidak menurunkan azab saat itu juga kepada mereka di dunia ini. Allah juga telah memberikan kemampuan berpikir kepada manusia, ditambah lagi dengan berbagai petunjuk yang Allah turunkan bersama para nabi yang Dia utus. Semua itu tak lain menunjukkan sifat Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang; dan bahwa Allah tidak menzalimi hamba-hamba-Nya. Akan tetapi mereka sendirilah yang telah menzalimi diri mereka.
 
Dari ayat tadi terdapat tiga pelajaran yang dapat dipetik:ÔÇÄ
1. Penentangan manusia terhadap ajaran-ajaran agama dan keengganan mereka untuk beriman, adalah karena mereka menuruti perasaan syak dan ragu. Karena jika mereka mau berpikir dan berusaha menentang keraguan tersebut, maka mereka akan memperoleh hidayah ke arah jalan yang lurus.
2. Penundaan siksaan bagi orang-orang yang telah berbuat zalim dan dosa hingga Hari Kiamat merupakan salah satu dari sunnatullah, yang merupakan rahmat Allah. Karena dengan itu Allah memberikan kesempatan kepada manusia untuk mencari jalan kebenaran. Karena itu, kesempatan baik ini tidak seharusnya membuat manusia lupa diri.
3. Taurat dan al-Quran merupakan kitab-kitab samawi yang memancarkan cahaya. Akan tetapi sebagian besar manusia tidak mampu melihatnya, karena hatinya selalu diliputi oleh syak dan keraguan. Jika perasaan syak dan ragu ini dituruti, maka seseorang tidak akan pernah mendapatkan iman dan cahaya tersebut, meskipun Allah telah memberinya kesempatan yang luas.