
کمالوندی
Perundingan Nuklir Iran dan 5+1; Kesempatan dan Tantangan
Menjelang putaran terbaru perundingan nuklir Iran dengan kelompok 5+1 (Amerika, Rusia, Cina, Inggris, Perancis dan Jerman), delegasi Iran dan Badan Energi Atom Internasional (IAEA) pada hari Senin (12/5) melakukan pertemuan selama tiga jam. Pertemuan Iran dan IAEA sehari menjelang dimulainya putaran keempat perundingan Iran dan kelompok 5+1 dilakukan di Wina, Austria. Pertemuan ini sesuai dengan kesepakatan 7 butir dengan IAEA dalam kerangka rencana langkah bersama, sekaligus jawaban atas beberapa pertanyaan pendahuluan IAEA demi menuntaskan sejumlah keambiguan yang ada selama ini.
 
Mark Fitzpatrick, Direktur program larangan perluasan senjata nuklir di Institut Internasional Kajian Strategis meyakini kerjasama ini dari pihak Iran dan jawaban yang diberikan dapat mengakhiri segala klaim tentang aktivitas nuklir Iran.
 
Menyusul penandatanganan nota kesepakatan sementara bulan November, Iran dan kelompok 5+1  berusaha mencapai kesepakatan puncak hingga akhir bulan Juli. Sementara perundingan nuklir sejak hari Selasa di Wina akan memasuki babak baru dan kedua pihak akan memulai menyusun kesepakatan puncak itu. Tapi bersamaan dengan dimulainya babak baru perundingan ini, Laurent Fabius, Menteri Luar Negeri Perancis menyebut perundingan program nuklir Iran sangat sulit dan Perancis tetap bersikeras dengan pendapatnya.
 
Fabius yang tengah melakukan lawatan resmi ke Amerika, pada hari Senin dalam sebuah pidato di lembaga Yahudi Amerika di Washington mengulangi kembali pendapatnya. Ia mengatakan, "Sikap kami yang ada hubungannya dengan Iran sangat transparan. Boleh bagi energi nuklir untuk tujuan damai dan sama sekali tidak dengan bom atom." Perancis pada bulan November 2013 dengan sikap provokatif semacam ini mempersulit jalur kesepakatan sementara tentang program nuklir Iran. Mencerti sikap Menteri Luar Negeri Perancis, pernyataan terbarunya juga dapat dipahami sama seperti yang lalu. Ia menekankan bahwa Paris bersikeras agar Iran melaksanakan isi kesepakatan nuklir yang telah ditandatangani bersama.
 
Sekalipun upaya mencapai kesepakatan puncak hingga 20 Juli masih tetap dimungkinkan, tapi dalam perundingan akan berlangsung sulit dan alot, terlebih lagi dengan mencermati perilaku Barat.
 
Delegasi perunding Republik Islam Iran yang dipimpin langsung oleh Menteri Luar Negeri Mohammad Javad Zariv telah menuju Wina dan akan melakukan perundingan selama tiga hari dengan kelompok 5+1. Catherine Asthon, Penangung Jawab Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa bersama para wakilnya hadir di Kedutaan Besar Iran di Wina dalam undangan makan malam. Perundingan pendahuluan itu bermaksud untuk melakukan koordinasi terakhir sebelum dimulainya perundingan untuk menyusus draf kesepakatan puncak.
 
Mohammad Javad Zarif baru-baru ini mengatakan perundingan ini mengalami kemajuan yang tidak diprediksikan sebelumnya. Bila pihak Barat punya keinginan untuk menyelesaikan program nuklir Iran, mencapai kesepakatan puncak bukan satu hal yang sulit. Tapi sampai saat ini masih ada sebagian masalah yang belum diselesaikan dan perundingan Iran dan kelompok 5+1 di Wina dapat menjadi ujian untuk mengukur seberapa kemajuan yang telah diraih untuk mencapai kesepakatan puncak.
Normalisasi Hubungan Turki dan Zionis Israel
Normalisasi hubungan Turki dan Zionis Israel telah menjadi pembahasan terpenting di kalangan politik, media dan opini publik Turki sendiri. Surat kabar Milliyet, Turki menulis, Ahmet Davutoglu, Menteri Luar Negeri Turki dalam sebuah konferensi pers mengumumkan banyak masalah yang mengganjal hubungan Turki dan Israel selama ini telah berhasil diselesaikan dan hubungan Turki-Israel dengan segera menjadi normal kembali. Ia juga mengkonfirmasikan kemungkinan penandatanganan nota kesepakatan antara Turki dan Israel serta penentuan duta besar masing-masing.
 
Sebagaimana diketahui, menyusul serangan mematikan para komando rezim Zionis Israel terhadap kapal Mavi Marmara pada 2010 lalu yang mengakibatkan sejumlah warga Turki tewas dan luka-luka, hubungan diplomatik Turki dan Israel berada pada titik terendahnya. Sejak saat itu hingga kini, Turki mengajukan tiga syarat bila hubungan keduanya ingin kembali seperti semula; rezim Zionis Israel harus meminta maaf secara resmi terhadap Turki, membayar ganti rugi kepada keluarga korban peristiwa kapal Mavi Marmara dan yang ketiga adalah pembatalan blokade Gaza.
 
Tapi dengan mencermati sejumlah faktor regional seperti transformasi Suria dan sejumlah kesamaan kepentingan antara Turki dan Zionis Israel, upaya keduanya untuk saling mendekati sudah dapat diprediksi. Zionis Israel selama ini berusaha untuk menghancurkan lingkaran muqawama dan harapan Turki untuk "menghapus" Bashar Assad dari kekuasaan mungkin merupakan dua faktor terpenting yang membuat Turki dan Zionis Israel menjadi semakin dekat.
 
Terlebih lagi ketika faktor ini semakin diperkuat oleh Amerika sebagai kekuatan transnasional yang membutuhkan partisipasi aktif sekutu regionalnya seperti Zionis Israel dan Turki dalam kancah politik Timur Tengah. Pemerintah Washington berkali-kali mengirim Menteri Luar Negeri John Kerry ke Turki dan Zionis Israel untuk mengingatkan peran mereka ini.
 
Selain itu, Amerika berharap perbaikan hubungan Turki dan rezim Zionis Israel akan menjadi awal bagi upaya menghancurkan isolasi politik terhadap rezim ini di tingkat regional, khususnya opini umat Islam. Rezim Zionis Israel sendiri menginginkan perbaikan hubungan dengan Turki dengan melihat pengaruh strategis Turki di kawasan dan pada saat yang sama, Turki juga membutuhkan dukungan finansial dan politik warga Yahudi dan pengaruh lobi-lobi Yahudi di lembaga-lembaga politik, keuangan dan perdagangan internasional.
 
Tapi masih ada faktor psikologi yang menjadi penghalang upaya pemerintah Ankara untuk memperbaiki hubungannya dengan rezim Zionis Israel. Faktor adalah kehendak opini publik dan masyarakat muslim Turki yang masih bersikeras pada satu syarat yang belum dipenuhi, yaitu membatalkan blokade Gaza. Hingga saat ini, pemerintah Ankara dengan syarat ini berusaha meraih posisi lebih tinggi dari kaum Muslimin Timur Tengah. Sekalipun sejak pernyataan Menlu Davutoglu, media-media Turki meragukan pemerintahnya akan tetap pada pendiriannya.
Iran terus Dukung Stabilitas dan Keamanan Lebanon
Ghazanfar Roknabadi, duta besar Republik Islam Iran untuk Beirut menekankan dukungan Tehran terhadap stabilitas dan keamanan Lebanon.
 
Menurut laporan IRNA, Roknabadi Jumat (9/5) saat bertemu dengan Nabih Berri, ketua parlemen Lebanon di Beirut menandaskan, dukungan terhadap stabilitas keamanan dan solidaritas nasional di negara-negara regional termasuk Lebanon merupakan sikap tegas dan permanen kebijakan luar negeri Republik Islam Iran.
 
Berri dalam kesempatan tersebut menilai pengokohan kesepahaman dan meningkatkan kerjasama antar negara kawasan khususnya dalam kondisi saat ini adalah hal penting dan menguntungkan.
 
Berri dan Roknabadi dalam pertemuan ini juga membicarakan kerjasama antarparlemen Iran dan Lebanon serta negara-negara kawasan khususnya dalam koridor kerjasama antarparlemen Asia dan parlemen negara anggota OKI.
Para Pakar Hukum Iran Bahas Solusi Melawan Sanksi Barat
Para pengacara dan penasehat hukum Iran sedang menguji kanal-kanal untuk melawan sanksi Barat terhadap Republik Islam, demikian kata seorang Wakil Presiden Iran.
 
Dalam wawancara pada Jumat (9/5), Wakil Presiden Iran urusan hukum dan parlemen, Elham Aminzadeh menyinggung sanksi "keji" Barat terhadap Tehran dan mengatakan, "Sedang dipertimbangkan solusi hukum untuk melawan sanksi yang diberlakukan terhadap Republik Islam."
 
Pemerintah Presiden Hassan Rouhani telah menggelar pertemuan dengan akademisi dari seluruh universitas Iran, para pengacara internasional dan penasehat hukum dari Bank Sentral, Organisasi Energi Atom Iran,dan kementerian terkait dalam hal ini.
 
Dalam pertemuan itu, para pakar hukum mengajukan berbagai solusi untuk meningkatkan ekonomi dan menyelesaikan berbagai masalah yang ditimbulkan akibat sanksi, kata Aminzadeh seraya menambahkan bahwa konsultasi akan berlanjut dalam kerangka kerja komite ahli.
 
Awal tahun 2012, Amerika Serikat dan Uni Eropa memberlakukan sejumlah sanksi baru terhadap sektor minyak dan finansial Iran dalam upaya mencegah negara-negara dunia membeli minyak atau bertransaksi dengan Bank Sentral Republik Islam.
 
Sanksi tersebut berdasarkan tuduhan bahwa Iran sedang mengacu tujuan non-sipil dalam program energi nuklirnya. Republik Islam menentang tuduhan tersebut dan menegaskan bahwa program nuklirnya sepenuhnya bertujuan damai termasuk untuk memproduksi listrik dan obat-obatan.
Pasukan Garda Revolusi Iran Bangun Pangkalan Drone di Selat Hormuz
Panglima Angkatan Laut Pasukan Garda Revolusi Islam Iran (IRGC) mengabarkan tentang dibukanya pangkalan pesawat-pesawat tanpa awak miliknya di Timur, Utara dan Barat Selat Hormuz. Menurutnya penerbangan pesawat-pesawat nirawak IRGC selain di Selat Hormuz juga terus dilakukan di Utara Teluk Persia.
Laksamana Ali Fadavi kepada Fars News (10/5) mengatakan, "Angkatan Laut IRGC bertanggung jawab atas pengelolaan pesawat-pesawat tanpa awak secara mandiri, terpisah dari Departemen Antariksa dan menggunakan berbagai tipe pesawat tanpa awak yang diprioritaskan untuk menjaga, mengidentifikasi dan menjalankan operasi."
 
Ia menambahkan, "Sekarang kami di Timur, Utara dan Barat Selat Hormuz mendirikan pangkalan pesawat tanpa awak dan secara rutin melakukan penerbangan di sana. Di wilayah Utara Teluk Persia proses ini juga berjalan."
 
Menurut pengakuan Fadavi, pesawat-pesawat tanpa awak operasi NEDSA (pusat riset Angkatan Laut) bertugas menentukan target bagi rudal-rudal yang dipasang di atas kapal-kapal atau di pantai.
 
Sehubungan dengan pesawat-pesawat tanpa awak bunuh diri, Fadavi menjelaskan, "Ketika anda menguasai teknologi pesawat tanpa awak, metode penggunaannya adalah sebuah taktik bukan strategi. Taktik ditentukan oleh seseorang dalam operasi militer dengan memperhatikan situasi yang ada, sebagai contoh, sebuah drone dapat beroperasi layaknya rudal."
 
Rudal-rudal Cruz yang akan dipasang di drone-drone ini, katanya, adalah rudal dalam negeri yang dipasang di kapal-kapal atau di pantai Iran.
 
"Sekarang kami memiliki rudal-rudal anti-kapal laut yang dipasang di kapal, pantai dan helikopter-helikopter. Oleh karena itu rudal-rudal dengan daya jangkau menengah, yang hampir semuanya dapat memenuhi kebutuhan kami, juga dipasang di pesawat-pesawat tanpa awak dan proses ini sedang berjalan," tandasnya.
10 Rajab, Imam Muhammad Taqi Al-Jawad as Lahir
Imam Muhammad Taqi Al-Jawad as Lahir
 
Tanggal 10 Rajab 195 Hijriah,  Imam Muhammad Taqi as, keturunan Rasulullah generasi ke-8 terlahir ke dunia di kota Madinah. Setelah ayah beliau, yaitu Imam Ridha as wafat, beliau mengemban tanggung jawab sebagai pemimpin kaum muslimin dan menjadi Imam ke-9. Beliau sangat dicintai oleh kaum muslimin dan terkenal karena kedermawanannya, sampai-sampai beliau dijuluki "Jawad" yang bermakna dermawan. Rumah Imam Jawad adalah tempat tujuan orang-orang  yang sengsara dan butuh pertolongan.
 
Dalam periode keimamahan Imam Jawad, lslam menyebar ke berbagai kawasan secara luas. Kondisi ini telah menyebabkan terbukanya peluang perpindahan pemikiran dari luar ke dalam kalangan umat Islam. Pada zaman itu juga terjadi berkali-kali dialog antara pemikir Islam dan non-Islam.
 
Imam Jawad memainkan peranan yang sangat penting pada saat itu. Ia berhasil membimbing umat sekaligus mencegah terjadinya infiltrasi pemikiran-pemikiran luar yang tidak sesuai dengan ajaran Islam. Salah satu hadis dari beliau adalah,  "Berpegang teguh kepada Tuhan adalah sebuah tangga untuk menuju derajat yang tinggi. Siapapun yang berpegang teguh kepada Tuhan, Tuhan pasti akan  membebaskannya dari segala keburukan sekaligus menjaganya dari ancaman-ancaman musuh."a
Militer Suriah Mulai Operasi Besar di Jobar, Damaskus
Militer Suriah melancarkan operasi besar terhadap para militan dukungan asing di pinggiran ibukota, Damaskus.
 
Para militan tewas atau terluka dalam serangan massif di Jobar, sebuah wilayah pinggiran Damaskus yang dikuasai oleh militan.
 
Kawasan tersebut telah menyaksikan bentrokan sengit antara militer dan militan dukungan asing dalam beberapa hari terakhir.
 
Di medan pertempuran di Aleppo, militer Suriah kembali bentrok dengan militan yang mengalami kerugian besar.
 
Militer Suriah terus bergerak maju dalam berbagai operasinya mengusir para kelompok bersenjata asing dari wilayah-wilayah pemukiman di seluruh penjuru negeri.
 
Operasi terbaru dilancarkan setelah militana mengevakuasi kota kuno di Homs dan meninggalkan pangkalan mereka di kota tersebut.
Teluk "Selamanya" Persia
Setiap tahun, tanggal 10 Ordibehest yang bertepatan dengan 30 April diperingati di Iran sebagai Hari Teluk Persia. Perairan strategis ini membentang menghubungkan Teluk Oman di timur dengan Selat Hormuz. Di bagian Barat ditandai oleh delta sungai utama Arvand Rood yang membawa air dari Karun, Eufrat dan Tigris. Teluk penting itu memiliki luas wilayah 241.000 km┬▓ dengan panjang mencapai 989 kilometer.
 
Sejak dahulu kala, para pemikir dan filsof dari Yunani hingga ilmuwan Muslim menyebut nama Teluk Persia dalam karya besar mereka. Hecataeus, Herodotus dan Xenophon menyebut nama Laut Pars. Ptolemeus mennggunakan nama Teluk Persia sebagai dengan nama "Sinus Persicus" dalam "Geografi Dunia" yang ditulis dengan bahasa Latin. Nesarkhous, komandan militer Macedonia, juga turut mempopulerkan penyebutan nama Laut Pars. Ia menyeberangi Sungai Sind pada tahun 326 SM, dan berlayar di Teluk Persia.
 
Berdasarkan dokumen Iran kuno, nama Teluk Persia telah digunakan dalam perdagangan dan urusan militer oleh berbagai imperium besar dunia. Dalam sebuah prasasti batu Achaemenid tahun 518-505 SM disebutkan istilah Laut Persia. Prasasti itu dikaitkan dengan raja Achaemenid, Darius Agung. Teluk Persia disebut "Parsa Darya" atau "Pars Laut" di bawah pemerintahan Achaemenid.
 
Ahli geografi Arab dan Islam mengadopsi penyebutan Teluk Persia. Pemikir Muslim seperti Estakhri, Massoudi, Biruni, Ibnu Hawqal, Moqaddasi, Mustofi, Nasser Khosrow, al-Taherain Mutahhar al-Muqaddasi (Bashari), Abulqasem bin Muhammad bin Huqal dan sebagainya yang mempelajari laut Persia sampai abad ke-15 ,menyebut perairan Persia dengan sebutan Laut Pars, dan Teluk Persia. Beberapa dari mereka bahkan membuat peta yang menghubungkan Samudera Hindia dengan Teluk Persia.
 
Meskipun begitu banyak bukti sejarah yang terpercaya menjelaskan penamaan Teluk Persia, tapi dalam beberapa tahun terakhir sejumlah negara Arab yang melancarkan propaganda politik dan media untuk mengubah nama Teluk Persia menjadi Teluk Arab.
 
Padahal PBB sendiri berulangkali menyatakan bahwa nama perairan strategis di kawasan Teluk Persia ini adalah "Persian Gulf" atau "Teluk Persia". Sekretariat PBB dalam dokumen tertanggal 5 Maret 1971 meyakinkan pemerintah Iran mengenai penamaan Teluk Persia berdasarkan berbagai dokumen terpercaya. Dokumen PBB lainnya tertanggal 10 Agustus 1984, kembali menunjukkan pengakuan dunia terhadap nama "Teluk Persia" yang juga ditandatangani oleh seluruh negara Arab yang berjumlah 22 negara.
 
Berbagai fakta sejarah tersebut menjadi bukti kuat bahwa nama perairan stategis di Timur Tengah itu adalah "Teluk Persia" Dan kini, setiap tanggal 10 Ordibehest yang bertepatan dengan 30 April ditetapkan sebagai "Hari Nasional Teluk Persia" oleh rakyat dan pemerintah Iran.
 
Kehadiran angkatan laut Republik Islam Iran di hari nasional Teluk Persia bertugas menjaga keamanan dan perdamaian di perairan strategis itu. Lebih dari itu, menunjukkan pentingnya jalur laut tersebut bagi bangsa Iran, dan seruan untuk mengibarkan "Teluk Persia" yang tidak akan bisa diubah oleh siapapun.(
Perkenalan Dengan Mazhab Shia
Bismillahir Rohmanir Rohim
Islam agama paling sempurna yang diturunkan dari sisi Allah Swt kepada umat manusia melalui Nabi Muhammad Saw dan jalan utama bagi keselamatan serta kebahagiaan dunia dan akirat mereka.
Sepeninggal Rasulullah Saw dan sebagaimana beliau ramalkan sebelumnya, Muslimin akan bercabang menjadi banyak kelompok dan mazhab; terutama, Mazhab Maliki, Hanafi, Syafii, Hanbali dan Syiah Imamiyah.
Meskipun mazhab-mazhab ini mempunyai banyak kesamaan dalam prinsip dan hukum, tapi dalam beberapa hal mereka berbeda.
Walau demikian, sayang sekali sebagian musuh dan orang berhati busuk telah menuduhkan kebohongan-kebohongan besar kepada Syiah, apa pun semangat dan target di balik tuduhan itu yang pasti hasilnya hanyalah perpecahan Muslimin.
Berapa waktu lalu, sebuah pamflet anti Syiah tersebar di negara-negara Islam seperti Indonesia, isinya tidak keluar dari kebohongan dan tuduhan besar terhadap Syiah.
Karena tuduhan dan kebohongan itu banyak yang sudah terungkap, maka dalam tulisan ini kami cukupkan dengan tanggapan singkat, dilanjutkan dengan pengenalan yang juga singkat mengenai Syiah.
Bila dirasa perlu, dengan inayah Allah Swt kami akan menyajikan tanggapan dan pengenalan yang terperinci.
***
Sejarah Singkat Mazhab Syiah
Syiah dan Islam punya satu sejarah. Kenyataannya, Syiah adalah Islam itu sendiri yang disampaikan oleh Nabi Muhammad Saw. Ajarannya antara lain kontinuitas kepemimpinan atau imamah oleh seorang yang dilantik oleh Allah Swt melalui Nabi-Nya Saw. Prinsip dasar inilah yang menjamin kelestarian Islam dan membentuk identitas kesyiahan.
Rasulullah Saw menyampaikan prinsip itu pada masa hidupnya, dan sejak itu pula sebagian sahabat beliau menerimanya, bahkan sepeninggal beliau pun mereka konsisten terhadapnya. Merekalah perintis Mazhab Syiah pada masa hidup Nabi Saw, dan sepeninggal beliau pun mereka tetap pada janji itu. Di saat yang sama, sebagian orang mengabaikan prinsip ini dan mereka menyerahkan pemilihan pemimpin kepada massa.
Penamaan pengikut Amirul Mukminin Ali as dengan Syiah sudah dimulai pada masa hidup Rasulullah Saw, banyak sekali hadis yang meriwayatkan bahwa beliau sendiri yang menetapkan nama itu untuk para pengikut Ali as. Para ahli hadis dan tafsir meriwayatkan ketika ayat 7 surat 98 (al-Bayyinah) turun:
ÏÑ┘É┘å┘æ┘Ä Ïº┘ä┘æ┘ÄÏ░┘É┘è┘å┘Ä Ïó┘à┘Ä┘å┘Å┘êϺ ┘ê┘ÄÏ╣┘Ä┘à┘É┘ä┘Å┘êϺ Ϻ┘äÏÁ┘æ┘ÄϺ┘ä┘ÉÏ¡┘ÄϺϬ┘É Ïú┘Å┘ê┘Æ┘ä┘ÄϪ┘É┘â┘Ä ┘ç┘Å┘à┘Æ Ï«┘Ä┘è┘ÆÏ▒┘ŠϺ┘ä┘ÆÏ¿┘ÄÏ▒┘É┘è┘æ┘ÄÏ®┘É
(Artinya: Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal saleh, mereka itulah sebaik-baik manusia.)
Beliau Saw sambil menghadap ke arah Ali as bersabda:
┘ç┘Å┘ê┘Ä Ïú┘Ä┘å┘ÆÏ¬┘Ä ┘ê┘ÄÏ┤┘èÏ╣┘ÄϬ┘Å┘â┘Ä ┘è┘Ä┘ê┘à┘Ä Ïº┘ä┘é┘É┘èϺ┘à┘ÄÏ®┘É Ï▒ϺÏÂ┘É┘è┘å┘Ä ┘à┘ÄÏ▒ÏÂ┘è┘æ┘è┘å┘Ä
(Artinya: Maksudnya adalah kamu dan Syiahmu yang pada Hari Kiamat merupakan orang-orang yang rida dan diridai.)
Di hadis lain, beliau Saw bersabda:
Ïú┘å┘ÆÏ¬┘Ä ┘ê┘ÄÏ┤┘É┘èÏ╣┘ÄϬ┘Å┘â┘Ä ┘ê┘Ä┘à┘Ä┘êÏ╣┘ÉÏ»┘ë ┘ê┘Ä┘à┘Ä┘êÏ╣┘ÉÏ»┘Å┘â┘Å┘à┘ŠϺ┘ä┘ÆÏ¡┘Ä┘êÏÂ┘ÅÏî ÏÑÏ░Ϻ ϼ┘ÄϺÏí┘ÄϬ┘É Ïº┘äÏú┘Å┘à┘Ä┘à┘Å ┘ä┘É┘ä┘ÆÏ¡┘ÉÏ│┘ÄϺϿ┘É Ï¬┘ÅÏ»Ï╣┘Ä┘ê┘å┘Ä Ï║┘ÅÏ▒┘æÏº┘ï ┘à┘ÅÏ¡┘Äϼ┘æ┘Ä┘ä┘É┘è┘å┘Ä
(Artinya: Engkau dan Syiahmu, janjiku dan kalian di Hari Kiamat adalah di sisi Telaga ÔÇôKausar-, ketika umat-umat datang untuk Hisab kalian dipanggil sementara cahaya memancar dari wajah kalian.)
Hadis bahwa ayat ini berkenaan dengan pengikut Ali as dan sesungguhnya Nabi Saw yang memberi mereka nama Syiah, tersebar di berbagai kitab rujukan. Sebagai contoh, kitab Al-Dur Al-Mantsûr, jld. 6, hal. 589; Al-Showâʻiq Al-Muhriqoh, hal. 161; Nihâyah Ibn Atsîr, kata qomh, jld. 4, hal. 106; Manâqib Ibn Maghôzili, hal. 293, dan lain-lain. Perlu diketahui, Suyuthi menukil hadis-hadis itu di dalam kitab Al-Dur Al-Mantsûr dari Tafsîr Thabari dan Târîkh Ibnu Asakir.
Berdasarkan keterangan di atas, yang memberi nama Syiah kepada pengikut Amirul Mukminin Ali as adalah Rasulullah Saw. Dan kenyataan ini sendiri merupakan dasar untuk menentukan pola pemerintahan sepeninggal Nabi Muhammad Saw.
 
Imamah Lahir Bersama Kenabian
Tentu saja posisi imamah berbeda dengan posisi kenabian; nabi penerima wahyu dan pendiri agama, sedangkan imam bukan penerima wahyu kenabian bukan pula pendiri agama, melainkan dia menanggung tugas-tugas yang sebelumnya ditanggung nabi dalam ranah penjelasan hukum dan penerapannya. Imam adalah rujukan dalam penjelasan hukum dan keyakinan Islam serta pengatur urusan negara. Berdasarkan prinsip ini dan sebagaimana tertera jelas dalam banyak hadis, ketika Rasulullah Saw menyatakan kenabiannya kepada Bani Hasyim beliau juga mengumumkan suksesi Ali as atas dirinya dan kepemimpinan dia setelah beliau. Kenyataan ini membuktikan bahwa kenabian dan imamah lahir bersamaan, di samping itu dua kedudukan tersebut ditentukan oleh Allah Swt melalui wahyu-Nya. Kenyataan ini tersurat dalam buku-buku referensi sejarah, dimana Rasulullah Saw bersabda:
ÏÑ┘É┘å┘æ┘Ä ┘çÏ░Ϻ ÏúÏ«┘É┘è ┘ê ┘ê┘ÄÏÁ┘É┘è┘è ┘ê┘Ä Ï«┘Ä┘ä┘è┘ü┘ÄϬ┘É┘è ┘ü┘É┘è┌®┘Å┘à ┘ü┘ÄϺÏ│┘à┘ÄÏ╣┘Å┘êϺ ┘ä┘Ä┘ç┘Å ┘ê ÏúÏÀ┘É┘èÏ╣┘Å┘êϺ
(Târîkh Thabari, jld. 2, hal. 319-321, terbitan Dar Al-Ma'arif, Mesir; Târikh Kâmil Ibnu Atsir, jld. 2, hal. 62-63, terbitan Daru Shadir, Beirut; Sîroh Halabi, jld. 71, hal. 311, terbitan Al Bahiyah, Mesir; Târîkh Ibnu Asakir, jld. 1, hal. 65, hadis 139-140-141, terbitan Beirut; Tafsîr Khôzin, Alaudin Syafii, jld. 3, hal. 371, terbitan Mesir, dan lain-lain.)
(Artinya: Sesungguhnya ini (Ali) saudaraku, washiku dan khalifahku pada kalian, maka simaklah dia dan taatilah.)
 
Hadis Manzilah
Hadis Manzilah termasuk hadis populer yang dinukil para muhadis dan sejarawan. Ringkas hadis itu: ketika Nabi Muhammad Saw bergerak menuju Tabuk untuk berperang melawan pasukan Romawi, beliau tidak mengajak Ali as, karena keberadaan dia di Madinah sangat diperlukan untuk mencegah terjadinya fitnah dari orang-orang munafik. Meski demikian halnya, musuh-musuh menyebarkan isu ketegangan relasi Nabi Saw dengan Ali as, karena itu beliau tidak mengajaknya perang. Seketika itu pula Ali as menyusul pasukan Islam dan melaporkan isu tersebut kepada Nabi Saw, maka beliau bersabda:
┘â┘ÄÏ░┘ÄÏ¿┘Å┘êϺ ┘ê┘Ä┘ä┘â┘É┘å┘æ┘ë Ï«┘Ä┘ä┘Ä┘ü┘ÆÏ¬┘Å┘â┘Ä ┘ä┘àϺ Ϭ┘ÄÏ▒┘É┘âϬ┘Å ┘ê┘ÄÏ▒ϺϪ┘ëÏî ┘ü┘ÄϺÏ▒ϼ┘ÉÏ╣ ┘ê┘ÄϺϫ┘Æ┘ä┘Å┘ü┘Æ ┘ü┘ë Ïú┘ç┘Æ┘ä┘ë ┘ê┘ÄÏú┘ç┘Æ┘ä┘É┘â┘Ä. Ïú┘Ä┘ü┘Ä┘äϺ Ϭ┘ÄÏ▒ÏÂ█î ┘èϺ Ï╣┘Ä┘ä┘É┘ë┘æ┘Å Ïú┘Ä┘å┘Æ Ï¬┘Ä┘â┘Å┘ê┘å┘Ä ┘à┘É┘å┘æ┘ë Ï¿┘É┘à┘Ä┘å┘ÆÏ▓┘É┘ä┘ÄÏ®┘É ┘çϺÏ▒┘Å┘ê┘å┘Ä ┘à┘É┘å┘Æ ┘à┘Å┘êÏ│█î ÏÑ┘É┘ä┘æÏº Ïú┘Ä┘å┘æ┘ç┘Å ┘äϺ ┘å┘ÄÏ¿┘É┘ë┘æ┘Ä Ï¿┘ÄÏ╣┘ÆÏ»┘É┘ë
(Shohîh Bukhari, Perang Tabuk, jld. 6, hal. 3, terbitan tahun 1314; Shohîh Muslim, Bab Keutamaan Ali, jld. 7, hal. 120; Sunan Ibnu Majjah, Bab Keutamaan Sahabat Nabi Saw, jld. 1, hal. 55; Sîroh Ibnu Hisyam, jld. 2, hal. 519-520).
(Artinya: Mereka bohong, aku menjadikanmu sebagai khalifahku atas apa yang kutinggalkan di sana, maka kembalilah dan jadilah khalifahku (penggantiku) di tengah keluargaku dan keluargamu, tidakkah engkau rida wahai Ali berkedudukan di sisiku seperti kedudukan Harun di sisi Musa, hanya saja tidak ada nabi lagi setelahku.)
Terang sekali hadis ini menjelaskan bahwa Ali as mempunyai seluruh kedudukan dan wewenang Nabi Harun as selain kenabian. Dan salah satu kedudukan Nabi Harun as adalah kementerian dia bagi Nabi Musa as, hal itu sebagaimana dilansir Al-Qur'an pada surat 20 (Thaha), ayat 29-30:
┘ê┘ÄϺϼ┘ÆÏ╣┘Ä┘ä ┘ä┘æ┘É┘è ┘ê┘ÄÏ▓┘É┘èÏ▒┘ïϺ ┘à┘æ┘É┘å┘Æ Ïú┘Ä┘ç┘Æ┘ä┘É┘è ┬á┘ç┘ÄϺÏ▒┘Å┘ê┘å┘Ä Ïú┘ÄÏ«┘É┘è
(Artinya: Dan jadikanlah bagiku seorang menteri (yang membantu) dari keluargaku. (yaitu) Harun, saudaraku.)
Terkecualinya kenabian dalam sabda Nabi Muhammad Saw menunjukkan bahwa semua tanggungjawab Nabi Harun as dimiliki juga oleh Ali as, sehingga suksesi ini tidak terbatas pada masa Perang Tabuk, melainkan sebuah pedoman umum yang meliputi semua tempat dan waktu, termasuk pada masa Perang Tabuk. Seandainya yang ingin disampaikan oleh Nabi Muhammad Saw hanya suksesi pada waktu Perang Tabuk, maka tidak perlu beliau menyabdakannya dalam bentuk pedoman umum lalu mengecualikan kenabian dari pedoman umum tersebut.
 
Empat Sumber Utama Syiah
Salah satu bahasan penting untuk mengenal Syiah adalah bahasan mengenai keyakinan dan pandangan Syiah serta kesamaan dan perbedaannya dengan mazhab-mazhab Islam yang lain. Syiah Imamiyah memperoleh pokok keyakinan agama Islam dan cabangnya dari empat sumber; yaitu Al-Qur'an, sunnah Nabi Saw, sunnah Ahli Bait as, dan akal.
1. Al-Qur'an
Al-Qur'an diterima semua mazhab Islam dan tergolong sumber yang sama di antara mereka. Pun begitu, ada perbedaan dalam pola penggunaan dan metode pemahaman konsep-konsep serta ajarannya. Bagaimana pun juga, Syiah tidak pernah meyakini Tahrif atau perubahan Al-Qur'an, sejak dulu kala sampai sekarang. Sebaliknya, Syiah senantiasa meyakini Al-Qur'an terjaga dari segala macam perubahan.
2-3. Sunnah Nabi Muhammad Saw dan Ahli Bait as
Sumber utama kedua bagi Mazhab Syiah untuk memperoleh pokok agama Islam dan cabangnya adalah Sunnah Nabi Saw. Sunnah di sini berarti sabda, tindakan dan sikap diam (yang bermakna persetujuan) beliau. Sumber ini juga diterima oleh semua mazhab Islam, walau pun mereka berbeda pendapat dalam syarat perawi hadis Nabi dan cara pengambilan sunnah beliau.
Dengan demikian, setiap kali hadis berisi sabda, tindakan dan atau sikap diam Nabi Muhammad Saw diriwayatkan melalui jalur yang valid maka itu hujah atau bukti.
Menurut Syiah Imamiyah, jalur paling valid untuk mencapai sunnah Nabi Muhammad Saw adalah para imam Ahli Bait Nabi as. Apa pun yang dijelaskan oleh Ahli Bait as pada hakikatnya sunnah Nabi Saw. Dan yang dimaksud dengan Ahli Bait Nabi as adalah dua belas Imam Suci as ditambah Sayidah Fatimah Zahra as puteri Nabi Saw. Prihal perkataan, tindakan dan sikap diam Ahli Bait as adalah hujah atau bukti, banyak sekali bukti yang menyatakannya, antara lain Hadis Tsaqalain dan Hadis Safinah yang diriwayatkan baik dalam kitab-kitab hadis Ahli Sunnah mupun dalam kitab-kitab hadis Syiah.
4. Akal
Ulama Syiah, berdasarkan petunjuk Al-Qur'an dan sunnah, meyakini kedudukan tinggi bagi akal dalam memperoleh ajaran agama Islam. Dari satu sisi mereka menerima asas baik dan buruk rasional serta membuktikan keadilan Ilahi atas dasar itu, di sisi lain fukaha Syiah Imamiyah mempercayai akal sebagai sumber hukum syariat bersama Al-Qur'an dan Sunnah, mereka juga meyakini asas kelaziman antara hukum akal dan syariat. Di samping itu, peran akal sebagai alat untuk memahami Al-Qur'an dan sunnah juga mereka terima, dimana indikator rasional dan penilaian akal dapat membantu mufasir dalam menafsirkan Al-Qur'an dan mujtahid dalam menyimpulkan hukum dari Al-Qur'an serta sunnah.
Dengan demikian maka jelas jawaban atas pertanyaan di atas, karena Syiah dan Ahli Sunnah punya perbedaan terkait sumber-sumber tersebut (Al-Qur'an, Sunnah Nabi Saw dan Ahli Bait as, serta akal), dengan sendirinya mereka pun punya perbedaan dalam keyakinan dan fatwa.
Terkait sunnah, Syiah hanya menerima sunnah Nabi Muhammad Saw dan Ahli Bait as sebagai hujah dan bukti, adapun perkataan dan tindakan sahabat Nabi Saw tidak mereka pandang sebagai hujah karena bukan manusia suci. Tidak demikian halnya dengan Ahli Sunnah, mereka menerima sunnah sahabat Nabi Saw sebagai hujah dan bukti.
 
Sahabat Nabi Swt Menurut Al-Qur'an dan Syiah
Dalam perspektif wahyu, ada dua kelompok orang yang hidup pada zaman Nabi Muhammad Saw dan menyertai beliau:
Kelompok pertama adalah orang-orang yang dipuji oleh ayat-ayat Al-Qur'an dan disebutnya sebagai pendiri istana kemuliaan dan benteng Islam:
- Para pendahulu yang pertama
Allah Swt di dalam Al-Qur'an, surat 9 (al-Taubah), ayat 200 berfirman:
┘ê┘ÄϺ┘äÏ│┘æ┘ÄϺϿ┘É┘é┘Å┘ê┘å┘Ä Ïº┘äÏú┘Ä┘ê┘æ┘Ä┘ä┘Å┘ê┘å┘Ä ┘à┘É┘å┘Ä Ïº┘ä┘Æ┘à┘Å┘ç┘ÄϺϼ┘ÉÏ▒┘É┘è┘å┘Ä ┘ê┘ÄϺ┘äÏú┘Ä┘åÏÁ┘ÄϺÏ▒┘É ┘ê┘ÄϺ┘ä┘æ┘ÄÏ░┘É┘è┘å┘Ä ÏºÏ¬┘æ┘ÄÏ¿┘ÄÏ╣┘Å┘ê┘ç┘Å┘à Ï¿┘ÉÏÑ┘ÉÏ¡┘ÆÏ│┘ÄϺ┘å┘ì Ï▒┘æ┘ÄÏÂ┘É┘è┘Ä Ïº┘ä┘ä┘æ┘ç┘Å Ï╣┘Ä┘å┘Æ┘ç┘Å┘à┘Æ ┘ê┘ÄÏ▒┘ÄÏÂ┘Å┘êϺ┘Æ Ï╣┘Ä┘å┘Æ┘ç┘Å ┘ê┘ÄÏú┘ÄÏ╣┘ÄÏ»┘æ┘Ä ┘ä┘Ä┘ç┘Å┘à┘Æ Ï¼┘Ä┘å┘æ┘ÄϺϬ┘ì Ϭ┘Äϼ┘ÆÏ▒┘É┘è Ϭ┘ÄÏ¡┘ÆÏ¬┘Ä┘ç┘ÄϺ Ϻ┘äÏú┘Ä┘å┘Æ┘ç┘ÄϺÏ▒┘Å Ï«┘ÄϺ┘ä┘ÉÏ»┘É┘è┘å┘Ä ┘ü┘É┘è┘ç┘ÄϺ Ïú┘ÄÏ¿┘ÄÏ»┘ïϺ Ï░┘Ä┘ä┘É┘â┘Ä Ïº┘ä┘Æ┘ü┘Ä┘ê┘ÆÏ▓┘ŠϺ┘ä┘ÆÏ╣┘ÄÏ©┘É┘è┘à┘Å
(Artinya: Para pendahulu yang pertama ÔÇômasuk Islam- dari Muhajirin dan Anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah rida kepada mereka dan mereka pun rida kepada-Nya, dan Allah menyediakan bagi mereka surga yang mengalir sungai-sungai di bawahnya. Mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Itulah kemenangan yang besar.)
- Para pembaiat di bawah pohon
Allah Swt dalam Al-Qur'an, surat 48 (al-Fath), ayat 18 berfirman:
┘ä┘Ä┘é┘ÄÏ»┘Æ Ï▒┘ÄÏÂ┘É┘è┘Ä Ïº┘ä┘ä┘æ┘Ä┘ç┘Å Ï╣┘Ä┘å┘É Ïº┘ä┘Æ┘à┘ÅÏñ┘Æ┘à┘É┘å┘É┘è┘å┘Ä ÏÑ┘ÉÏ░┘Æ ┘è┘ÅÏ¿┘ÄϺ┘è┘ÉÏ╣┘Å┘ê┘å┘Ä┘â┘Ä Ï¬┘ÄÏ¡┘ÆÏ¬┘Ä Ïº┘äÏ┤┘æ┘Äϼ┘ÄÏ▒┘ÄÏ®┘É ┘ü┘ÄÏ╣┘Ä┘ä┘É┘à┘Ä ┘à┘ÄϺ ┘ü┘É┘è ┘é┘Å┘ä┘Å┘êÏ¿┘É┘ç┘É┘à┘Æ ┘ü┘ÄÏú┘Ä┘åÏ▓┘Ä┘ä┘Ä Ïº┘äÏ│┘æ┘Ä┘â┘É┘è┘å┘ÄÏ®┘Ä Ï╣┘Ä┘ä┘Ä┘è┘Æ┘ç┘É┘à┘Æ ┘ê┘ÄÏú┘ÄϽ┘ÄϺϿ┘Ä┘ç┘Å┘à┘Æ ┘ü┘ÄϬ┘ÆÏ¡┘ïϺ ┘é┘ÄÏ▒┘É┘èÏ¿┘ïϺ
(Artinya: Sungguh Allah telah meridai orang-orang mukmin ketika mereka berjanji setia (baiat) kepadamu di bawah pohon, lalu Allah mengetahui isi hati mereka, lalu Dia menurunkan ketenangan kepada mereka dan memberi mereka kemenangan yang dekat.)
- Para penghijrah
Allah Swt di dalam Al-Qur'an, surat 59 (al-Hasyr), ayat 8 berfirman:
┘ä┘É┘ä┘Æ┘ü┘Å┘é┘ÄÏ▒┘ÄϺÏí Ϻ┘ä┘Æ┘à┘Å┘ç┘ÄϺϼ┘ÉÏ▒┘É┘è┘å┘Ä Ïº┘ä┘æ┘ÄÏ░┘É┘è┘å┘Ä Ïú┘ÅÏ«┘ÆÏ▒┘Éϼ┘Å┘êϺ ┘à┘É┘å Ï»┘É┘èϺÏ▒┘É┘ç┘É┘à┘Æ ┘ê┘ÄÏú┘Ä┘à┘Æ┘ê┘ÄϺ┘ä┘É┘ç┘É┘à┘Æ ┘è┘ÄÏ¿┘ÆÏ¬┘ÄÏ║┘Å┘ê┘å┘Ä ┘ü┘ÄÏÂ┘Æ┘ä┘ïϺ ┘à┘æ┘É┘å┘Ä Ïº┘ä┘ä┘æ┘Ä┘ç┘É ┘ê┘ÄÏ▒┘ÉÏÂ┘Æ┘ê┘ÄϺ┘å┘ïϺ ┘ê┘Ä┘è┘Ä┘åÏÁ┘ÅÏ▒┘Å┘ê┘å┘Ä Ïº┘ä┘ä┘æ┘Ä┘ç┘Ä ┘ê┘ÄÏ▒┘ÄÏ│┘Å┘ê┘ä┘Ä┘ç┘Å Ïú┘Å┘ê┘Æ┘ä┘ÄϪ┘É┘â┘Ä ┘ç┘Å┘à┘ŠϺ┘äÏÁ┘æ┘ÄϺϻ┘É┘é┘Å┘ê┘å┘Ä
(Artinya: Bagi para fakir penghijrah yang diusir dari negeri mereka dan harta mereka ÔÇôdemi- mencari karunia dari Allah dan keridaan, dan mereka menolong Allah serta rasul-Nya, mereka itulah orang-orang yang benar.)
- Para pemenang
Allah Swt di dalam Al-Qur'an, surat 48 (al-Fath), ayat 29 berfirman:
┘à┘æ┘ÅÏ¡┘Ä┘à┘æ┘ÄÏ»┘î Ï▒┘æ┘ÄÏ│┘Å┘ê┘ä┘ŠϺ┘ä┘ä┘æ┘Ä┘ç┘É ┘ê┘ÄϺ┘ä┘æ┘ÄÏ░┘É┘è┘å┘Ä ┘à┘ÄÏ╣┘Ä┘ç┘Å Ïú┘ÄÏ┤┘ÉÏ»┘æ┘ÄϺÏí Ï╣┘Ä┘ä┘Ä█î Ϻ┘ä┘Æ┘â┘Å┘ü┘æ┘ÄϺÏ▒┘É Ï▒┘ÅÏ¡┘Ä┘à┘ÄϺÏí Ï¿┘Ä┘è┘Æ┘å┘Ä┘ç┘Å┘à┘Æ Ï¬┘ÄÏ▒┘ÄϺ┘ç┘Å┘à┘Æ Ï▒┘Å┘â┘æ┘ÄÏ╣┘ïϺ Ï│┘Åϼ┘æ┘ÄÏ»┘ïϺ ┘è┘ÄÏ¿┘ÆÏ¬┘ÄÏ║┘Å┘ê┘å┘Ä ┘ü┘ÄÏÂ┘Æ┘ä┘ïϺ ┘à┘æ┘É┘å┘Ä Ïº┘ä┘ä┘æ┘Ä┘ç┘É ┘ê┘ÄÏ▒┘ÉÏÂ┘Æ┘ê┘ÄϺ┘å┘ïϺ Ï│┘É┘è┘à┘ÄϺ┘ç┘Å┘à┘Æ ┘ü┘É┘è ┘ê┘Åϼ┘Å┘ê┘ç┘É┘ç┘É┘à ┘à┘æ┘É┘å┘Æ Ïú┘ÄϽ┘ÄÏ▒┘É Ïº┘äÏ│┘æ┘Åϼ┘Å┘êÏ»┘É Ï░┘Ä┘ä┘É┘â┘Ä ┘à┘ÄϽ┘Ä┘ä┘Å┘ç┘Å┘à┘Æ ┘ü┘É┘è Ϻ┘äϬ┘æ┘Ä┘ê┘ÆÏ▒┘ÄϺϮ┘É ┘ê┘Ä┘à┘ÄϽ┘Ä┘ä┘Å┘ç┘Å┘à┘Æ ┘ü┘É┘è Ϻ┘ä┘ÆÏÑ┘É┘åϼ┘É┘è┘ä┘É ┘â┘ÄÏ▓┘ÄÏ▒┘ÆÏ╣┘ì Ïú┘ÄÏ«┘ÆÏ▒┘Äϼ┘Ä Ï┤┘ÄÏÀ┘ÆÏú┘Ä┘ç┘Å ┘ü┘ÄÏóÏ▓┘ÄÏ▒┘Ä┘ç┘Å ┘ü┘ÄϺÏ│┘ÆÏ¬┘ÄÏ║┘Æ┘ä┘ÄÏ©┘Ä ┘ü┘ÄϺÏ│┘ÆÏ¬┘Ä┘ê┘Ä█î Ï╣┘Ä┘ä┘Ä█î Ï│┘Å┘ê┘é┘É┘ç┘É ┘è┘ÅÏ╣┘ÆÏ¼┘ÉÏ¿┘ŠϺ┘äÏ▓┘æ┘ÅÏ▒┘æ┘ÄϺÏ╣┘Ä ┘ä┘É┘è┘ÄÏ║┘É┘èÏ©┘Ä Ï¿┘É┘ç┘É┘à┘ŠϺ┘ä┘Æ┘â┘Å┘ü┘æ┘ÄϺÏ▒┘Ä ┘ê┘ÄÏ╣┘ÄÏ»┘Ä Ïº┘ä┘ä┘æ┘Ä┘ç┘ŠϺ┘ä┘æ┘ÄÏ░┘É┘è┘å┘Ä Ïó┘à┘Ä┘å┘Å┘êϺ ┘ê┘ÄÏ╣┘Ä┘à┘É┘ä┘Å┘êϺ Ϻ┘äÏÁ┘æ┘ÄϺ┘ä┘ÉÏ¡┘ÄϺϬ┘É ┘à┘É┘å┘Æ┘ç┘Å┘à ┘à┘æ┘ÄÏ║┘Æ┘ü┘ÉÏ▒┘ÄÏ®┘ï ┘ê┘ÄÏú┘Äϼ┘ÆÏ▒┘ïϺ Ï╣┘ÄÏ©┘É┘è┘à┘ïϺ
(Artinya: Muhammad utusan Allah, dan orang-orang yang bersamanya bersikap keras terhadap orang-orang kafir dan bersikap kasih sayang terhadap sesama. Engkau lihat mereka rukuk dan sujud mengharapkan karunia dari Allah dan keridaan, tanda-tanda mereka ada di wajah mereka tampak bekas sujud. Demikian perumpamaan mereka di dalam Taurat; sedang perumpamaannya di dalam Injil adalah seperti tanaman yang mengeluarkan tunasnya, lalu bertambah kuat dan bertambah besar, tegak lurus pada batangnya, menakjubkan orang-orang yang menanamnya, menjadikan orang-orang marah kepada mereka. Allah telah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan beramal saleh dari mereka ampunan dan pahala yang besar.)
Kelompok kedua dari orang-orang yang hidup pada zaman Nabi Muhammad Saw dan menyertai beliau adalah orang-orang bermuka dua dan berhati sakit. Al-Qur'anlah yang membongkar jati diri mereka dan memperingatkan beliau akan bahaya keberadaan mereka. Mereka antara lain:
- Orang-orang munafik (bermuka dua) yang dikenal
Allah Swt di dalam Al-Qur'an, surat 63 (al-Munafiqun), ayat pertama sampai akhir berfirman:
ÏÑ┘ÉÏ░┘ÄϺ ϼ┘ÄϺÏí┘â┘Ä Ïº┘ä┘Æ┘à┘Å┘å┘ÄϺ┘ü┘É┘é┘Å┘ê┘å┘Ä ┘é┘ÄϺ┘ä┘Å┘êϺ ┘å┘ÄÏ┤┘Æ┘ç┘ÄÏ»┘Å ÏÑ┘É┘å┘æ┘Ä┘â┘Ä ┘ä┘ÄÏ▒┘ÄÏ│┘Å┘ê┘ä┘ŠϺ┘ä┘ä┘æ┘Ä┘ç┘É ┘ê┘ÄϺ┘ä┘ä┘æ┘Ä┘ç┘Å ┘è┘ÄÏ╣┘Æ┘ä┘Ä┘à┘Å ÏÑ┘É┘å┘æ┘Ä┘â┘Ä ┘ä┘ÄÏ▒┘ÄÏ│┘Å┘ê┘ä┘Å┘ç┘Å ┘ê┘ÄϺ┘ä┘ä┘æ┘Ä┘ç┘Å ┘è┘ÄÏ┤┘Æ┘ç┘ÄÏ»┘Å ÏÑ┘É┘å┘æ┘Ä Ïº┘ä┘Æ┘à┘Å┘å┘ÄϺ┘ü┘É┘é┘É┘è┘å┘Ä ┘ä┘Ä┘â┘ÄϺÏ░┘ÉÏ¿┘Å┘ê┘å┘Ä ...
(Artinya: Apabila orang-orang munafik datang kepadamu, mereka berkata, "Kami bersaksi susungguhnya engkau betul-betul utusan Allah." dan Allah mengetahui sesungguhnya engkau betul-betul utusan-Nya. dan Allah menyaksikan sesungguhnya orang-orang munafik itu betul-betul pendusta. ...)
- Orang-orang munafik yang tak dikenal
Allah Swt di dalam Al-Qur'an, surat 9 (al-Taubah), ayat 101 berfirman:
┘ê┘Ä┘à┘É┘à┘æ┘Ä┘å┘Æ Ï¡┘Ä┘ê┘Æ┘ä┘Ä┘â┘Å┘à ┘à┘æ┘É┘å┘Ä Ïº┘äÏú┘ÄÏ╣┘ÆÏ▒┘ÄϺϿ┘É ┘à┘Å┘å┘ÄϺ┘ü┘É┘é┘Å┘ê┘å┘Ä ┘ê┘Ä┘à┘É┘å┘Æ Ïú┘Ä┘ç┘Æ┘ä┘É Ïº┘ä┘Æ┘à┘ÄÏ»┘É┘è┘å┘ÄÏ®┘É ┘à┘ÄÏ▒┘ÄÏ»┘Å┘êϺ┘Æ Ï╣┘Ä┘ä┘Ä█î Ϻ┘ä┘å┘æ┘É┘ü┘ÄϺ┘é┘É ┘äϺ┘Ä Ï¬┘ÄÏ╣┘Æ┘ä┘Ä┘à┘Å┘ç┘Å┘à┘Æ ┘å┘ÄÏ¡┘Æ┘å┘Å ┘å┘ÄÏ╣┘Æ┘ä┘Ä┘à┘Å┘ç┘Å┘à┘Æ Ï│┘Ä┘å┘ÅÏ╣┘ÄÏ░┘æ┘ÉÏ¿┘Å┘ç┘Å┘à ┘à┘æ┘ÄÏ▒┘æ┘ÄϬ┘Ä┘è┘Æ┘å┘É Ï½┘Å┘à┘æ┘Ä ┘è┘ÅÏ▒┘ÄÏ»┘æ┘Å┘ê┘å┘Ä ÏÑ┘É┘ä┘Ä█î Ï╣┘ÄÏ░┘ÄϺϿ┘ì Ï╣┘ÄÏ©┘É┘è┘à┘ì
(Artinya: Dan di antara orang-orang Arab (Badui) di sekeliling kalian orang-orang munafik dan dari penduduk Madinah mereka tetap dalam kemunafikan, kamu tidak mengetahui mereka, Kami mengetahui mereka, akan Kami siksa mereka dua kali, kemudian mereka dikembalikan ke siksa yang agung.)
- Orang-orang berhati sakit
Allah Swt di dalam Al-Qur'an, surat 33 (al-Ahzab), ayat 12 berfirman:
┘ê┘ÄÏÑ┘ÉÏ░┘Æ ┘è┘Ä┘é┘Å┘ê┘ä┘ŠϺ┘ä┘Æ┘à┘Å┘å┘ÄϺ┘ü┘É┘é┘Å┘ê┘å┘Ä ┘ê┘ÄϺ┘ä┘æ┘ÄÏ░┘É┘è┘å┘Ä ┘ü┘É┘è ┘é┘Å┘ä┘Å┘êÏ¿┘É┘ç┘É┘à ┘à┘æ┘ÄÏ▒┘ÄÏÂ┘î ┘à┘æ┘ÄϺ ┘ê┘ÄÏ╣┘ÄÏ»┘Ä┘å┘ÄϺ Ϻ┘ä┘ä┘æ┘Ä┘ç┘Å ┘ê┘ÄÏ▒┘ÄÏ│┘Å┘ê┘ä┘Å┘ç┘Å ÏÑ┘É┘ä┘æ┘ÄϺ Ï║┘ÅÏ▒┘Å┘êÏ▒┘ïϺ
(Artinya: Dan ketika orang-orang munafik serta orang-orang yang di dalam hatinya penyakit berkata, "Allah dan rasul-Nya tidak menjanjikan kami kecuali tipu daya.")
- Para pendosa
Allah Swt di dalam Al-Qur'an, surat 9 (al-Taubah), ayat 102 berfirman:
┘ê┘ÄÏóÏ«┘ÄÏ▒┘Å┘ê┘å┘Ä ÏºÏ╣┘ÆÏ¬┘ÄÏ▒┘Ä┘ü┘Å┘êϺ┘Æ Ï¿┘ÉÏ░┘Å┘å┘Å┘êÏ¿┘É┘ç┘É┘à┘Æ Ï«┘Ä┘ä┘ÄÏÀ┘Å┘êϺ┘Æ Ï╣┘Ä┘à┘Ä┘äϺ┘ï ÏÁ┘ÄϺ┘ä┘ÉÏ¡┘ïϺ ┘ê┘ÄÏóÏ«┘ÄÏ▒┘Ä Ï│┘Ä┘è┘æ┘ÉϪ┘ïϺ Ï╣┘ÄÏ│┘Ä█î Ϻ┘ä┘ä┘æ┘ç┘Å Ïú┘Ä┘å ┘è┘ÄϬ┘Å┘êÏ¿┘Ä Ï╣┘Ä┘ä┘Ä┘è┘Æ┘ç┘É┘à┘Æ ÏÑ┘É┘å┘æ┘Ä Ïº┘ä┘ä┘æ┘ç┘Ä Ï║┘Ä┘ü┘Å┘êÏ▒┘î Ï▒┘æ┘ÄÏ¡┘É┘è┘à┘î
(Artinya: Dan yang lain mengakui dosa-dosa mereka, mereka mencampurkan amal saleh dan lainnya buruk, mudah-mudahan Allah menerima taubat mereka, sesungguhnya Allah Maha Pengampun Maha Penyayang.)
Pandangan Syiah mengenai sahabat Nabi Muhammad Saw sesuai dengan Al-Qur'an, mereka menghormati sahabat sejati dan pada saat yang sama mereka melarang penistaan terhadap sahabat yang dihormati mazhab lain.
Terkait penistaan terhadap sahabat Nabi Muhammad Saw, Pimpinan Tertinggi Revolusi Islam Iran Ayatullah Uzma Ali Khamenehi memfatwakan:
Penistaan terhadap simbol dan tokoh Islami saudara Ahli Sunnah kita hukumnya haram. Dan lebih dari itu, segala sesuatu yang menyebabkan cela dalam kemuliaan, serta segala macam tuduhan terhadap istri Nabi Muhammad Saw hukumnya haram.
Kedudukan Nabi Muhammad Saw dan Imam-imam Syiah As.
Sebagian orang Wahabi menyebarkan seolah-olah Syiah meyakini para imam as lebih utama daripada nabi, bahkan Nabi Muhammad Saw. Tentu saja menurut Syiah, keluarga suci Nabi Saw atau Ahli Bait as mempunyai kedudukan yang sangat tinggi, dan keutamaan mereka sebagaimana tertera di berbagai ayat Al-Qur'an dan hadis mutawatir tidak terhitung jumlahnya. Namun menurut Syiah, kedudukan Nabi Muhammad Saw lebih tinggi dan lebih utama daripada kedudukan para imam as.
Keyakinan ini tertera dalam buku-buku akidah Syiah, antara lain kitab Al-Kalim Al-Thoyyib menyebutkan keutamaan Nabi Muhammad Saw sebagai berikut:
Salah satu keistimewaan Nabi Muhammad Saw adalah beliau merupakan keberadaan yang paling utama dibandingkan semua nabi, bahkan lebih utama daripada malaikat dan semua makhluk. Di alam semesta, tidak ada makhluk yang lebih utama, lebih sempurna dan lebih tinggi daripada beliau.
Terbukti, ayat-ayat Al-Qur'an dan hadis-hadis valid menunjukkan keistimewaan Nabi Muhammad Saw tersebut. Termasuk:
Ayat pertama, Allah Swt berfirman:
 
┘à┘æ┘ÄϺ ┘â┘ÄϺ┘å┘Ä ┘à┘ÅÏ¡┘Ä┘à┘æ┘ÄÏ»┘î Ïú┘ÄÏ¿┘ÄϺ Ïú┘ÄÏ¡┘ÄÏ»┘ì ┘à┘æ┘É┘å Ï▒┘æ┘Éϼ┘ÄϺ┘ä┘É┘â┘Å┘à┘Æ ┘ê┘Ä┘ä┘Ä┘â┘É┘å Ï▒┘æ┘ÄÏ│┘Å┘ê┘ä┘Ä Ïº┘ä┘ä┘æ┘Ä┘ç┘É ┘ê┘ÄÏ«┘ÄϺϬ┘Ä┘à┘Ä Ïº┘ä┘å┘æ┘ÄÏ¿┘É┘è┘æ┘É┘è┘å┘Ä ┘ê┘Ä┘â┘ÄϺ┘å┘Ä Ïº┘ä┘ä┘æ┘Ä┘ç┘Å Ï¿┘É┘â┘Å┘ä┘æ┘É Ï┤┘Ä┘è┘ÆÏí┘ì Ï╣┘Ä┘ä┘É┘è┘à┘ïϺ
 
(Artinya: Tiadalah Muhammad bapak salah seorang dari laki-laki kalian, melainkan utusan Allah dan penutup para nabi, dan adalah Allah Mahatahu atas segala sesuatu. (QS. Al-Ahzab (33): 40).
 
Adapun penjelasan bukti ini seperti keterangan yang ada dalam buku-buku akidah bab kepenutupan Nabi Muhammad Saw atas semua nabi yang lain.
Ayat kedua, Allah Swt berfirman:
 
┘ê┘ÄÏÑ┘ÉÏ░┘Æ Ïú┘ÄÏ«┘ÄÏ░┘Ä Ïº┘ä┘ä┘æ┘ç┘Å ┘à┘É┘èϽ┘ÄϺ┘é┘Ä Ïº┘ä┘å┘æ┘ÄÏ¿┘É┘è┘æ┘É┘è┘Æ┘å┘Ä ┘ä┘Ä┘à┘ÄϺ ÏóϬ┘Ä┘è┘ÆÏ¬┘Å┘â┘Å┘à ┘à┘æ┘É┘å ┘â┘ÉϬ┘ÄϺϿ┘ì ┘ê┘ÄÏ¡┘É┘â┘Æ┘à┘ÄÏ®┘ì Ͻ┘Å┘à┘æ┘Ä Ï¼┘ÄϺÏí┘â┘Å┘à┘Æ Ï▒┘ÄÏ│┘Å┘ê┘ä┘î ┘à┘æ┘ÅÏÁ┘ÄÏ»┘æ┘É┘é┘î ┘ä┘æ┘É┘à┘ÄϺ ┘à┘ÄÏ╣┘Ä┘â┘Å┘à┘Æ ┘ä┘ÄϬ┘ÅÏñ┘Æ┘à┘É┘å┘Å┘å┘æ┘Ä Ï¿┘É┘ç┘É ┘ê┘Ä┘ä┘ÄϬ┘Ä┘åÏÁ┘ÅÏ▒┘Å┘å┘æ┘Ä┘ç┘Å ┘é┘ÄϺ┘ä┘Ä Ïú┘ÄÏú┘Ä┘é┘ÆÏ▒┘ÄÏ▒┘ÆÏ¬┘Å┘à┘Æ ┘ê┘ÄÏú┘ÄÏ«┘ÄÏ░┘ÆÏ¬┘Å┘à┘Æ Ï╣┘Ä┘ä┘Ä┘ë Ï░┘Ä┘ä┘É┘â┘Å┘à┘Æ ÏÑ┘ÉÏÁ┘ÆÏ▒┘É┘è ┘é┘ÄϺ┘ä┘Å┘êϺ┘Æ Ïú┘Ä┘é┘ÆÏ▒┘ÄÏ▒┘Æ┘å┘ÄϺ ┘é┘ÄϺ┘ä┘Ä ┘ü┘ÄϺÏ┤┘Æ┘ç┘ÄÏ»┘Å┘êϺ┘Æ ┘ê┘ÄÏú┘Ä┘å┘ÄϺ┘Æ ┘à┘ÄÏ╣┘Ä┘â┘Å┘à ┘à┘æ┘É┘å┘Ä Ïº┘äÏ┤┘æ┘ÄϺ┘ç┘ÉÏ»┘É┘è┘å┘Ä
 
(Artinya: Dan ÔÇôingatlah- ketika Allah mengambil janji para nabi, 'Sungguh, apa yang Kuberikan kepada kalian berupa kitab dan hikmah, kemudian datang kepada kalian seorang rasul yang membenarkan apa yang ada pada kalian, -hendaklah- kalian sungguh-sungguh beriman kepadanya dan menolongnya'. Allah berfirman, 'Apakah kalian mengakui dan menerma pernjanjian-Ku atas yang demikian itu.' Mereka menjawab, 'Kami mengakui.' Allah berfirman, 'Jika demikian, maka saksikanlah dan Aku menjadi saksi bersama kalian.' (QS. Ali Imran (3): 81).
 
Ayat ini secara tegas menunjukkan bahwa Allah Swt mengambil janji dari semua nabi untuk mengakui kenabian Nabi Muhammad Saw dan membela beliau. Dan seandainya beliau tidak punya keutamaan atas semua nabi yang lain, niscaya pengambilan janji itu buruk, karena termasuk pengutamaan tanpa alasan, sementara jelas pengutamaan tanpa alasan itu buruk.
Ayat ketiga, Allah Swt berfirman:
 
┘ê┘ÄÏÑ┘ÉÏ░┘Æ Ïú┘ÄÏ«┘ÄÏ░┘Æ┘å┘ÄϺ ┘à┘É┘å┘Ä Ïº┘ä┘å┘æ┘ÄÏ¿┘É┘è┘æ┘É┘è┘å┘Ä ┘à┘É┘èϽ┘ÄϺ┘é┘Ä┘ç┘Å┘à┘Æ ┘ê┘Ä┘à┘É┘å┘â┘Ä ┘ê┘Ä┘à┘É┘å ┘å┘æ┘Å┘êÏ¡┘ì ┘ê┘ÄÏÑ┘ÉÏ¿┘ÆÏ▒┘ÄϺ┘ç┘É┘è┘à┘Ä ┘ê┘Ä┘à┘Å┘êÏ│┘Ä┘ë ┘ê┘ÄÏ╣┘É┘èÏ│┘Ä┘ë ϺϿ┘Æ┘å┘É ┘à┘ÄÏ▒┘Æ┘è┘Ä┘à┘Ä ┘ê┘ÄÏú┘ÄÏ«┘ÄÏ░┘Æ┘å┘ÄϺ ┘à┘É┘å┘Æ┘ç┘Å┘à ┘à┘æ┘É┘èϽ┘ÄϺ┘é┘ïϺ Ï║┘Ä┘ä┘É┘èÏ©┘ïϺ
 
(Artinya: Dan ÔÇôingatlah- ketika Kami mengambil janji dari nabi-nabi dan dari engkau (Muhammad), dan dari Nuh, Ibrahim, Musa, serta Isa putera Maryam. Dan Kami telah mengambil dari mereka janji yang teguh. (QS. Al-Ahzab (33): 7).
 
Dalam ayat ini, Allah Swt mendahulukan Nabi Muhammad Saw atas para nabi yang lain, padahal secara waktu beliau paling akhir daripada yang lain.
 
Al-Qur'an Menurut Syiah Imamiyah
Ucapan bahwa "Menurut keyakinan Syiah, Al-Qur'an yang asli dikumpulkan oleh Ali dan sekarang ada pada Mahdi, sedangkan Al-Qur'an yang kini populer telah mengalami distorsi." tidak lebih dari tuduhan tanpa alasan dan murni kebohongan.
Al-Qur'an yang diyakini orang-orang Syiah adalah Al-Qur'an yang sekarang diyakini semua orang muslim di seluruh dunia, tidak ada sedikit pun perbedaan antara Syiah dan non Syiah dalam hal Al-Qur'an. Apa yang diyakini Syiah mengenai Al-Qur'an yang dikumpulkan Amirul Mukminin Ali as adalah selain teks Al-Qur'an, di sana juga dicantumkan secara terpisah sya'nun nuzul, tafsir, rahasia, takwil, dan batin ayat-ayatnya. Jelas ini berbeda dengan bahasan distorsi atau perubahan terhadap Al-Qur'an.
Bisa juga diterangkan demikian bahwa bukan hanya Al-Qur'an, melainkan banyak sekali ilmu yang diajarkan oleh Nabi Muhammad Saw tersimpan dalam hati penuh berkah Amirul Mukminin Ali as, dan pengumpulan Al-Qur'an dalam satu bundel juga beliau lakukan berdasarkan pesan Nabi Saw, di samping pula untuk menegakkan Tsaqalain atau dua pusaka Nabi Saw. Tentu saja, tak seorang pun yang layak untuk itu seperti Amirul Mukminin Ali as; karena beliaulah pintu ilmu Nabi Muhammad Saw, tidak ada seorang pun dari masa lalu sampai masa akan datang yang melebihi beliau dari sisi keilmuan.
Pun demikian, mungkin saja dalam sejarah ada segelintir orang atau ulama tidak lebih dari jumlah jari tangan yang salah berpendapat atau berucap, sehingga menimbulkan kesan distorsi Al-Qur'an menurut Syiah, tapi perlu ditegaskan bahwa cukup sekelumit pengetahuan tentang ajaran Syiah dan mayoritas ulamanya bagi seseorang untuk percaya sesungguhnya mayoritas mutlak Syiah berkeyakinan Al-Qur'an adalah mukjizat Nabi  Muhammad Saw dan Allah Swt senantiasa menjaganya dari segala perubahan.
Syahid Murtadha Muthahhari
Syahid Murtadha Muthahhari adalah cendekiawan Islam yang cemerlang, yang pemikiran-pemikirannya terus relevan dengan masa kini. Ia dilahirkan pada tanggal 2 Februari 1919 di Khurasan, Iran. Ayahnya, Muhammad Husain Muthahhari adalah seorang ulama yang terhormat. Awalnya Syahid Muthahhari menuntut ilmu agama di hauzah ilmiah di kota Qom dan menjadi murid dari Ayatullah Burujerdi dan Ayatullah Al-Imam Khomeini.
 
Sejak masih pelajar di Qom, ia sudah menunjukkan minatnya pada filsafat dan ilmu pengetahuan modern. Pada usia relatif muda, Muthahhari sudah mengajar logika, filsafat, dan fiqih di Fakultas Teologi Universitas Teheran. Kepada mahasiswanya, Muthahhari mengajarkan pemahaman Islam yang benar dan konsekuensi ketauhidan, yaitu penentangan terhadap thagut atau pemerintah yang zalim. Ia aktif dalam politik dan berjuang bersama Imam Khomeini dalam menentang rezim Shah Pahlevi yang despotik.
 
Pada tahun 1963, Muthahhari dipenjara bersama Imam Khomeini. Setelah Imam Khomeini dibuang ke Turki, ia mengambil alih kepemimpinan gerakan revolusi Islam dan menggerakkan para ulama mujahid untuk meneruskan semangat perjuangan sang Imam. Pada bulan Februari tahun 1979, perjuangan inipun mencapai hasilnya dengan kemenangan revolusi Islam Iran. Namun beberapa bulan kemudian, tanggal 2 Mei 1979, beliau ditembak oleh kelompok teroris dan gugur syahid.
 
Rahbar atau Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei dalam salah satu khutbah beliau menyatakan bahwa Syahid Muthahhari adalah salah satu tiang pendiri Republik Islam Iran, salah satu pembawa bendera pandangan Islam modern, kunci pembuka gudang harta karun budaya Islam, dan murid yang dicintai Imam Khomeini. Syahid Muthahhari selalu mengingatkan kita pada kehidupan revolusi, alam berpikir, dan filsafat ketauhidan.
 
Menurut Ayatullah Khamenei, salah satu poin penting dari karya-karya dan pemikiran Syahid Muthahhari adalah bahwa ia mengenali topik dan masalah yang dibutuhkan oleh masyarakat, lalu dengan teliti dan mendalam, ia menganalisis masalah-masalah tersebut serta mencari jawabannya. Pidato-pidato Syahid Muthahhari penuh dengan puluhan topik yang semuanya merupakan bagian dari topik-topik pemikiran yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat dan mengandung nilai-nilai yang sangat berharga.
 
Ayatullah Khamenei selanjutnya menilai bahwa salah satu sisi terpenting dari kepribadian Syahid Muthahhari adalah bahwa ijtihad atau pengambilan kesimpulan yang beliau lakukan selalu berdasarkan kepada sumber-sumber Islam yang asli dan valid. Hal ini jelas berlawanan dengan sebagian pemikir dan cendikiawan di masa lalu dan masa kini yang gemar mengambil ijtihad yang tidak berdasar. Syahid Muthahhari sangat menentang ijtihad yang didasarkan pada istihsan atau ijtihad yang didasarkan pada perbandingan hukum dengan mazhab atau agama-agama lain, atau ijtihad yang didasarkan pada kejumudan dan penyelewengan.
 
Sementara itu, Ayatullah Khomeini, pendiri Republik Islam Iran, bertepatan dengan gugur syahidnya Allamah Muthahhari mengatakan, "Saya telah kehilangan anak yang paling kusayangi yang merupakan buah dan didikan seumur hidupku. Islam telah kehilangan ulama dan cendikiawan besar ini dan tidak ada yang dapat menggantikannya."
 
Ucapan Imam Khomeini yang memuji murid kesayangannya ini bukannya tanpa sebab. Kapasitas keilmuan dan kepribadian besar yang ditunjukkan Allamah Muthahhari membuatnya unggul di antara yang lain. Karya-karya besar pemikir Islam ini seperti Ketauhidan, Keadilan Ilahi, Kenabian, Manusia Sempurna, Hak-hak Perempuan dalam Islam serta yang lainnya terus menyedot perhatian mereka yang haus ilmu dan pencerahan.
 
Karakteristik unggul Allamah Muthahhari adalah sensitifitasnya terhadap isu-isu sosial dan gerakan pemikiran, khususnya keraguan (syubhat) pemikiran generasi muda. Pemikir besar Islam ini terkenal sangat sensitif terhadap penyelewengan pemikiran dan menilainya sebagai faktor kemunduran masyarakat Islam. Oleh karena itu, Syahid Muthahhari menghabiskan usianya untuk menyadarkan masyarakat Islam dari penyelewengan pemikiran.
 
Syahid Muthahhari berkata, "Manusia memiliki perasaan yang terkadang menurut hayalannya ingin tunduk lebih besar terhadap agama, maka saat ini ia akan terjerumus pada ketundukan yang berlebihan terhadap agama, padahal agama sendiri melarangnya. Artinya saat itu, manusia meninggalkan akalnya dan pada akhirnya ia sendiri tersesat serta semakin jauh dari agama."
 
Berbagai ayat al-Quran dan hadis nabi juga menunjukkan bahwa berpikir dan menggunakan akal memiliki posisi yang sangat tinggi. Dalam sebuah riwayat dari Nabi disebutkan, "Satu jam berpikir, lebih baik dari ibadah selama 70 tahun." Riwayat ini sama sekali tidak meremehkan nilai dari ibadah, karena berdasarkan ayat al-Quran, sebab penciptaan manusia adalah ibadah serta penghambaan. Tujuan dari sabda Nabi tersebut adalah penekanan terhadap urgensitas ibadah dan penghambaan yang sadar dan berpikir serta merenungkan ajaran agama. Nabi dengan sabdanya ini juga ingin memperjelas bahwa Islam adalah agama yang mengedepankan berpikir, kritik dan dialog.
 
Seruan berpikir ini meliputi berbagai dimensi seperti memikirkan filsafat penciptaan manusia, ayat-ayat al-Quran, langit dan sifat-sifat Ilahi, riwayat, sunnah Nabi dan Ahlul Bait serta berbagai dimensi lain. Dengan demikian kebodohan, kejumudan akal dan menerima sesuatu yang zahir ditolak oleh Islam. Syahid Muthahhari menilai kebodohan dan kejumudan (kekolotan) akal sebagai dua penyakit berbahaya bagi manusia. Dua penyakit ini juga menghalangi manusia untuk mencapai kemajuan dan pada akhirnya akan menyeretnya pada penyelewengan serta kehancuran.
 
Syahid Muthahhari meyakini kebodohan akan membuat seseorang menyeleweng karena secara tidak sadar ia terlena dengan kehidupan non-agamis dan meninggalkan nilai-nilai sejati agama dengan alasan pembaharuan. Selain itu, kebodohan juga akan menyeret seseorang pada kejumudan akal dan menilai sesuatu yang baru pasti anti-agama. Faktor dan penyulut dari ideologi kaku dan fanatisme yang tidak pada tempatnya adalah kebodohan.
 
Syahid Muthahhari mengingatkan cikal bakal munculnya kelompok Khawarij di abad permulaan Islam untuk menjelaskan ancaman dan bahaya kejumudan akal serta kebodohan. Di perang Siffin, ketika tentara Imam Ali as hampir berhasil mengalahkan pasukan Muawiyah bin Abu Sufyan, Amr bin Ash, komandan pasukan Muawiyah mulai tampildan dengan kecerdikannya ia mulai menebar makarnya. Ia memerintahkan pasukannya meletakkan al-Quran di ujung tombak dan mengangkatnya tinggi-tinggi.
 
Mayoritas tentara Imam Ali as tertipu karena kejumudan pemikiran dan kebodohan mereka. Mereka ramai-ramai meneriakkan slogan La Hukma Illa Allah dan pada akhirnya mereka menolak kepemimpinan Imam Ali as. Mereka ini sejatinya terjebak pada penafsiran zahir pada surat al-Anaam ayat 57, "...Menetapkan hukum itu hanyalah hak Allah..." Mereka menyangka bahwa masyarakat Islam tidak membutuhkan pemimpin, padahal tanpa adanya pemimpin, hukum Allah juga tidak dapat terealiasasi dengan sempurna.
 
Kebodohan tersebut akhirnya melahirkan kelompok Khawarij yang menyangka dirinya sebagai satu-satunya pewaris ajaran murni Islam dan menilai orang lain, bahkanImam Ali as telah keliru dalam memahami Islam. Kelompok ini meyakini, mereka yang telah berbuat dosa besar telah keluar dari Islam dan kafir. Ideologi ini kemudian mengakibatkan kerusakan berat di Dunia Islam. Mereka yang mengaku sebagai wakil dari Islam dengan semena-mena mengkafirkan umat muslim lain yang tidak seakidah dan sepemikiran dengan mereka. Tak hanya itu, mereka juga menghalalkan darah umat Muslim yang tidak sealiran dengan mereka. Salah satu contohnya adalah peristiwa tragis yang menimpa sahabat Nabi, Abdullah bin Khabab yang dibantai secara sadis oleh Khawarij beserta istrinya yang tengah hamil gara-gara berkata kepada mereka bahwa Ali bin Abi Thalib as lebih pandai dalam urusan agama dari pada kalian (Khawarij).
 
Ideologi Khawarij yang menjauhi akal telah bersemi dalam masyarakat Islam sepanjang sejarah dalam bentuknya yang beragam. Syahid Muthahhari berkata, "Sejarah Khawarij menakjubkan dan patut menjadi pelajaran. Apa yang bakal terjadi ketika ajaran agama dipahami dengan kebodohan dan dibarengi dengan fanatisme. Khawarij adalah sekelompok orang yang dahi dan lututnya menghitam karena beribadah serta siap mengorbankan jiwanya demi Islam, namun dikarenakan mereka tidak menggunakan akalnya maka pemikiran mereka sangat picik dan merusak Islam. Kelompok ini juga telah menebar trauma dan ketakutan, sampai-sampai setiap orang yang mendengar kalimat La Hukma Illa Allah dari mulut mereka, langsung ketakutan."
 
Untuk membuktikan kebatilan ideologi Khawarij, Syahid Muthahhari bersandar pada perkataan Imam Ali as dan berkata, "Sayidina Ali saat menepis klaim dan keyakinan Khawarij bersabda, Rasulullah mengukum mati para penjahat dan kemudian menshalati jenazah mereka. Jika pelaku dosa besar dianggap kafir maka Rasullullah tidak boleh menshalati jenazah mereka, karena berdasarkan al-Quran, shalat jenazah terhadap orang kafir tidak diperkenankan. Begitu pula orang yang suka bermabuk-mabukan layak mendapat hukuman cambuk, namun saham mereka dari Baitul Mal tidak diputus."
 
Sementara itu, kondisi saat ini juga membutuhkan kesadaran umat Islam seperti yang telah diupayakan oleh Syahid Muthahhari sebelumnya guna menyadarkan masyarakat Islam. Munculnya fenomena takfiri baik secara perilaku maupun ideologi persis seperti yang telah terjadi di awal abad Islam ketika kelompok Khawarij terbentuk. Saat itu, kejumudan akal dan kebodohan menimpa sejumlah umat Islam. Mereka ini tak ubahnya seperti Khawarij menganggap dirinya sebagai pengikut ajaran murni Islam. Siapa saja yang berbeda dan menentang mereka, pasti dibantai dengan cara yang sangat sadis.
 
Salah satu bahaya laten dari kejumudan akal bagi umat Muslim adalah rakyat yang kurang tercerahkan akan mengalami keraguan dalam membedakan antara front kebenaran dan kebatilan. Syahid Muthahhari seraya mengisyaratkan bahwa gerakan pemikiran menyimpang seperti ini harus secepatnya dibongkar, juga menjelaskan strategi Imam Ali as dalam menghadapi kelompok Khawarij. Syahid Muthahhari berkata, "Salah satu keunikan sejarah hidup Imam Ali as adalah langkah berani beliau dalam memerangi kelompok yang menganggap dirinya suci, bodoh dan fanatik buta. Ali as memerangi mereka dan menyamakan kondisi kelompok ini seperti penyakit rabies (anjing gila). Seperti anjing gila yang tidak bisa diapa-apakan dan suka menyerang orang serta menyebar penyakitnya, ideologi menyimpang dan jumud ini sedikit demi sedikit merusak umat Islam dan menghancurkan sendi-sendi agama Samawi ini. Rasulullah Saw bersabda, "Dua kelompok yang merusak pinggangku (jerih payahku), pertama orang bodoh yang fanatik dan kedua ulama yang tidak peduli."