کمالوندی

کمالوندی

Ayat ke 53

 

┘ê┘Ä┘à┘ÄϺ Ïú┘ÅÏ¿┘ÄÏ▒┘æ┘ÉϪ┘Å ┘å┘Ä┘ü┘ÆÏ│┘É┘è ÏÑ┘É┘å┘æ┘Ä Ïº┘ä┘å┘æ┘Ä┘ü┘ÆÏ│┘Ä ┘ä┘ÄÏú┘Ä┘à┘æ┘ÄϺÏ▒┘ÄÏ®┘î Ï¿┘ÉϺ┘äÏ│┘æ┘Å┘êÏí┘É ÏÑ┘É┘ä┘æ┘ÄϺ ┘à┘ÄϺ Ï▒┘ÄÏ¡┘É┘à┘Ä Ï▒┘ÄÏ¿┘æ┘É┘è ÏÑ┘É┘å┘æ┘Ä Ï▒┘ÄÏ¿┘æ┘É┘è Ï║┘Ä┘ü┘Å┘êÏ▒┘î Ï▒┘ÄÏ¡┘É┘è┘à┘î (53)

 

Artinya:

Dan aku tidak membebaskan diriku (dari kesalahan), karena sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun lagi Maha Penyanyang. (12: 53)

 

Dalam pembahasan yang lalu, telah kami uraikan bahwa istri pembesar Mesir, yang menjabat sebagai salah satu menteri atau perdana menteri lerajaan Fir'aun, Raja Mesir, di depan sang raja ini mengakui kesalahannya dan bahwa Yusuf tidak bersalah. Yusuf pun menjadikan pembuktian ketidakbersalahannya ini sebagai syarat kebebasannya dari penjara. Dalam ayat ini, dimana sebagian mufassir meyakininya sebagai kata-kata Yusuf, sementara sebagian yang lain meyakini sebagai kata-kata Zulaikha, menyinggung satu hal, yaitu bahwa keinginan hawa nafsu manusia selalu mengajak kepada kejahatan, dan menuntut kepada perbuatan-perbuatan hewani, bahkan syaitani, yang jauh dari akal sehat, logika dan hukum-hukum sosial.

 

Ayat tersebut juga menjelaskan bahwa satu-satunya jalan yang mencegah kemenangan hawa nafsu jahat terhadap akal sehat, ialah rahmat atau "lutf" Allah Swt dan pertolongan-Nya, yang akan menjaga seseorang dari kesesatan dan penyelewengan. Sudah barang tentu tidak semua orang menerima inayah dan rahmat Allah seperti ini, dan hanya orang-orang yang beriman, berusaha keras serta selalu memohon pertolongan dari-Nya. Sebagaimana dijelaskan dalam al-Quran, nafsu manusia memiliki tiga tingkatan, dari yang rendah hingga yang tinggi. Yang paling rendah ialah yang disebut sebagai "nafs al-ammarah", yang sebagaimana dikatakan dalam Ayat di atas, selalu mengajak kepada kejahatan dan pemuasan nafsu hewani dan syaithani.

 

Yang kedua ialah "nafs al-lawwamah" yang selalu menyatakan penyesalan dan mengecam perbuatan jahat yang telah dilakukan, serta mengajak kepada taubat dan permohonan ampunan. Dua nafsu tersebut di atas dimiliki oleh manusia pada umumnya, yang masing-masingnya juga memiliki kekuatan yang berbeda-beda, sesuai dengan perbedaan tingkat iman dan takwa. Sedangkan nafsu yang ketiga ialah ialah yang disebut sebagai "nafs al-muthmainnah", yaitu nafsu atau jiwa yang tenang, kuat dan mantap, yang tidak pernah tersentuh oleh keinginan melakukan kejahatan dan dosa. Nafsu muthmainnah ini dimiliki oleh para Rasul dan Nabi serta auliya Allah, karena iman, takwa serta pengetahuan mereka yang sedemikian tinggi, sehinga menghantarkan mereka kepada kekuatan jiwa yang sangat besar dan tidak ada hawa nafsu jahat apa pun yang mampu menyeret mereka kepada dosa.

 

Dalam peristiwa yang dikisahkan oleh ayat 53 Surat Yusuf ini, jika kata-kata dalam ayat tersebut adalah ucapan Yusuf as, maka yang demikian itu beliau ucapkan dalam rangka tawadhu dan menyatakan suatu kenyataan bahwa dirinya adalah sama dengan manusia lain, yang juga memiliki hawa nafsu amarah, yang mengajak kepada kejahatan. Meskipun beliau mampu menundukkan hawa nafsu tersebut. Dalam al-Quran banyak kita temukan pernyataan para nabi, termasuk Nabi kita Muhammad Saw yang menyatakan kesamaan mereka dengan manusia biasa. Memang benar, bahwa dalam banyak hal, mereka adalah sama dengan manusia biasa, akan tetapi dalam beberapa hal lain, mereka memiliki kelebihan-kelebihan yang membuat mereka tidak sama dengan manusia pada umumnya.

 

Dari ayat tadi terdapat duapelajaran yang dapat dipetik:ÔÇÄ

1. Jangan sekali-kali seseorang menganggap bahwa dirinya terbebas dari kesalahan dan dosa, dan jangan mengira bahwa dirinya suci dan bersih.Karena dosa, penyimpangan dan kesesatan selalu menyelimuti kita. Merasa diri bersih dan tidakpernah bersalah akan memunculkan watak angkuh dan sombong pada diri seseorang.

2. Meski seseorang selalu berada dalam kondisi terancam bahaya, namun hendaknya ia tidak merasa berputus asa dari rahmat dan pertolongan Allah Swt. Karena Allah Maha Pengampun dan Maha Penyayang.

 

Ayat ke 54

 

┘ê┘Ä┘é┘ÄϺ┘ä┘Ä Ïº┘ä┘Æ┘à┘Ä┘ä┘É┘â┘ŠϺϪ┘ÆÏ¬┘Å┘ê┘å┘É┘è Ï¿┘É┘ç┘É Ïú┘ÄÏ│┘ÆÏ¬┘ÄÏ«┘Æ┘ä┘ÉÏÁ┘Æ┘ç┘Å ┘ä┘É┘å┘Ä┘ü┘ÆÏ│┘É┘è ┘ü┘Ä┘ä┘Ä┘à┘æ┘ÄϺ ┘â┘Ä┘ä┘æ┘Ä┘à┘Ä┘ç┘Å ┘é┘ÄϺ┘ä┘Ä ÏÑ┘É┘å┘æ┘Ä┘â┘Ä Ïº┘ä┘Æ┘è┘Ä┘ê┘Æ┘à┘Ä ┘ä┘ÄÏ»┘Ä┘è┘Æ┘å┘ÄϺ ┘à┘Ä┘â┘É┘è┘å┘î Ïú┘Ä┘à┘É┘è┘å┘î (54)

 

Artinya:

Dan raja berkata: "Bawalah Yusuf kepadaku, agar aku memilih dia sebagai orang yang rapat kepadaku". Maka tatkala raja telah bercakap-cakap dengan dia, dia berkata: "Sesungguhnya kamu (mulai) hari ini menjadi seorang yang berkedudukan tinggi lagi dipercayai pada sisi kami". (12: 54)

 

Setelah raja Mesir mendengarkan kata-kata Zulaikha dan Yusuf, dan telah terbukti bahwa Yusuf tidak bersalah, bahkan raja menyaksikan ketinggian budi pekerti dan kejujuran Yusuf, maka raja memanggilnya untuk pertemuan khusus, dan mengajak Yusuf berbicara tentang berbagai masalah pemerintahan. Dari situ raja mengetahui bahwa Yusuf memiliki kecerdasan dan pengetahuan yang luas. Untuk itulah ia mengangkat Yusuf sebagai penasehat pribadinya, sehingga seluruh pejabat dan para pegawai kerajaan tunduk serta patuh kepadanya.

 

Perbincangan raja Mesir dan Yusuf membuktikan sifat-sifat utama Yusuf. Pertama,akhlak dan budi pekertinya yang tinggi. Kedua, pengetahuannya yang luas. Ketiga,kejujurannya sehingga membuatnya sebagai orang yang dapat dipercaya. Semua sifat tersebut memiliki peran yang sangat positif bagi seorang pejabat dan pengelola pemerintahan. Karena jika kejujuran dan kekuasaan bertemu dalam satu orang, maka ia akan menjadi sumber kemajuan dan kesejahteraan. Sedangkan jika kekuasaan tidak disertai dengan kejujuran, maka ia akan mendatangkan bencana dan kehancuran.

 

Dari ayat tadi terdapat duapelajaran yang dapat dipetik:ÔÇÄ

1. Untuk memegang jabatan penting, diperlukan pengalaman dan pengetahuan yang luas, juga kemampuan untuk melaksanakan tugas. Kebersihan, kejujuran dan budi pekerti saja masih belum cukup. Semua itu masih harus ditambah pula dengan kemampuan dan ketegasan dalam memegang jabatan.

2. Orang yang jujur dan terpercaya akan dihormati oleh siapa pun; baik raja ataupun orang miskin, baik orang kafir maupun mukmin.

 

Ayat ke 55

 

┘é┘ÄϺ┘ä┘Ä ÏºÏ¼┘ÆÏ╣┘Ä┘ä┘Æ┘å┘É┘è Ï╣┘Ä┘ä┘Ä┘ë Ï«┘ÄÏ▓┘ÄϺϪ┘É┘å┘É Ïº┘ä┘ÆÏú┘ÄÏ▒┘ÆÏÂ┘É ÏÑ┘É┘å┘æ┘É┘è Ï¡┘Ä┘ü┘É┘èÏ©┘î Ï╣┘Ä┘ä┘É┘è┘à┘î (55)

 

Artinya:

Berkata Yusuf: "Jadikanlah aku bendaharawan negara (Mesir); sesungguhnya aku adalah orang yang pandai menjaga, lagi berpengetahuan". (12: 55)

 

Setelah raja Mesir mengundangnya untuk bercakap-cakap dan menunjuknya sebagai penasehat khusus, serta menyebutnya sebagai seorang yang dapat dipercaya, Nabi Yusuf as mengusulkan agar menunjuknya sebagai pengawas harta kekayaan negara, seraya menegaskan bahwa dirinya memiliki kepandaian dalam masalah ini. Sebagaimana diketahui, berdasarkan mimpi yang dilihat oleh Raja, dan ta'bir mimpi yang diberikan oleh Yusuf as, dalam tujuh tahun pertama, sebagian besar hasil panen gandum harus disimpan, lalu dalam tujuh tahun kedua, gandum yang disimpan ini akan dibagikan kepada rakyat dengan program yang jelas dan rapih. Yusuf as yang memiliki keprihatinan khusus berkenaan dengan masalah ini, menyatakan siap untuk mengendalikan semua program pemerintah untuk menghadapi musim paceklik ini.

 

Sesungguhnya, Yusuf as telah menyatakan kesediaannya untuk melaksanakan tugas berat dan berbahaya, bukan pekerjaan yang mudah dan bukan pula basa-basi. Yusuf bukannya mengejar jabatan dan kesenangan pribadi, tapi melalui jabatan tersebut beliau bermaksud menyelamatkan umat manusia dari ancaman paceklik yang sangat berat. untuk itu berdasarkan berbagai riwayat dan catatan sejarah, di akhir tujuh tahun kedua, dan setelah paceklik berat berakhir, Yusuf as berkata kepada raja, "Semua yang aku miliki, berupa istana, singgasana, stempel kerajaan, dan lain-lain, kini aku kembalikan. Karena semua itu bagiku hanyalah sarana untuk menyelamatkan rakyat. Aku harap engkau pun akan menggunakan semua itu dalam rangka menegakkan keadilan."

 

Dari ayat tadi terdapat duapelajaran yang dapat dipetik:ÔÇÄ

1. Jika diperlukan, seseorang harus menyatakan kemampuan-kemampuannya dan dengan suka rela menduduki jabatan dan mengemban tugas-tugas penting.

2. Dalam memberikan jabatan dan tugas penting, seseorang tidak boleh menjadikan keturunan, etnis, warna kulit, bahasa dan sebagainya sebagai tolok ukur. Yang penting ialah kelayakan dan kemampuan yang dimiliki untuk memangku suatu jabatan dan melaksanakan tugas.

Ayat ke 50

 

┘ê┘Ä┘é┘ÄϺ┘ä┘Ä Ïº┘ä┘Æ┘à┘Ä┘ä┘É┘â┘ŠϺϪ┘ÆÏ¬┘Å┘ê┘å┘É┘è Ï¿┘É┘ç┘É ┘ü┘Ä┘ä┘Ä┘à┘æ┘ÄϺ ϼ┘ÄϺÏí┘Ä┘ç┘ŠϺ┘äÏ▒┘æ┘ÄÏ│┘Å┘ê┘ä┘Å ┘é┘ÄϺ┘ä┘Ä ÏºÏ▒┘ÆÏ¼┘ÉÏ╣┘Æ ÏÑ┘É┘ä┘Ä┘ë Ï▒┘ÄÏ¿┘æ┘É┘â┘Ä ┘ü┘ÄϺÏ│┘ÆÏú┘Ä┘ä┘Æ┘ç┘Å ┘à┘ÄϺ Ï¿┘ÄϺ┘ä┘ŠϺ┘ä┘å┘æ┘ÉÏ│┘Æ┘ê┘ÄÏ®┘É Ïº┘ä┘ä┘æ┘ÄϺϬ┘É┘è ┘é┘ÄÏÀ┘æ┘ÄÏ╣┘Æ┘å┘Ä Ïú┘Ä┘è┘ÆÏ»┘É┘è┘Ä┘ç┘Å┘å┘æ┘Ä ÏÑ┘É┘å┘æ┘Ä Ï▒┘ÄÏ¿┘æ┘É┘è Ï¿┘É┘â┘Ä┘è┘ÆÏ»┘É┘ç┘É┘å┘æ┘Ä Ï╣┘Ä┘ä┘É┘è┘à┘î (50)

 

Artinya:

Raja berkata: "Bawalah dia kepadaku". Maka tatkala utusan itu datang kepada Yusuf, berkatalah Yusuf: "Kembalilah kepada tuanmu dan tanyakanlah kepadanya bagaimana halnya wanita-wanita yang telah melukai tangannya. Sesungguhnya Tuhanku, Maha Mengetahui tipu daya mereka". (12: 50)

 

Dalam penjelasan sebelumnya telah disebutkan bahwa Yusuf as ketika diminta untuk menjelaskan mimpi raja Mesir, tanpa syarat apapun beliau menjelaskan arti mimpi tersebut, bahkan beliau juga memberikan solusi dari bencana kekeringan. Akan tetapi beliau menolak untuk menghadap raja dan dengan alasan dirinya dipenjara. Beliau juga menjelaskan kelakuan para wanita istana yang menipu beliau dalam sebuah pertemuan yang direkayasa oleh mereka.

 

Meskipun ini adalah perkara yang sudah lama, tetapi hal ini dilakukan oleh beliau untuk mencegah raja dan para pembesar istana menganggap bahwa Yusuf as benar-benar bersalah hingga dipenjara. Lebih dari itu, Yusuf as tidak ingin hutang budi dan lewat pengampunan raja dibebaskan dari penjara. Akan tetapi, ingin menjelaskan kepara raja bahwa dalam pemerintahannya berapa banyak kezaliman terhadap rakyat yang tidak berdosa, kerusakan dan ketidakadilan merajalela.

 

Seperti dijelaskan dalam sebuah riwayat, Rasul Saw bersabda, "Aku sangat kagum dengan kesabaran Yusuf. Ketika raja Mesir meminta untuk dijelaskan arti mimpinya, Yusuf as tidak berkata, "Selama saya tidak dibebaskan dari penjara, saya tidak akan menjelaskan mimpi tersebut," tetapi ketika akan dibebaskan dari penjara, dia berkata, "Selama belum terbukti saya tidak bersalah, saya tidak akan keluar dari penjara."

 

Dari ayat tadi terdapat duapelajaran yang dapat dipetik:ÔÇÄ

1. Sebuah negara harus memanfaatkan pemikiran dan nasehat orang-orang                                                 pandai  meskipun mereka berada dalam penjara, yang pasti kesempatan untuk bebas harus diberikan kepada mereka.

2. Kebebasan dengan segala cara tidak ada nilainya.Mengembalikan harga diri dan pembuktian ketidakbersalahan adalah paling pentingnya kebebasan.

 

Ayat ke 51

 

┘é┘ÄϺ┘ä┘Ä ┘à┘ÄϺ Ï«┘ÄÏÀ┘ÆÏ¿┘Å┘â┘Å┘å┘æ┘Ä ÏÑ┘ÉÏ░┘Æ Ï▒┘ÄϺ┘ê┘ÄÏ»┘ÆÏ¬┘Å┘å┘æ┘Ä ┘è┘Å┘êÏ│┘Å┘ü┘Ä Ï╣┘Ä┘å┘Æ ┘å┘Ä┘ü┘ÆÏ│┘É┘ç┘É ┘é┘Å┘ä┘Æ┘å┘Ä Ï¡┘ÄϺÏ┤┘Ä ┘ä┘É┘ä┘æ┘Ä┘ç┘É ┘à┘ÄϺ Ï╣┘Ä┘ä┘É┘à┘Æ┘å┘ÄϺ Ï╣┘Ä┘ä┘Ä┘è┘Æ┘ç┘É ┘à┘É┘å┘Æ Ï│┘Å┘êÏí┘ì ┘é┘ÄϺ┘ä┘ÄϬ┘É Ïº┘à┘ÆÏ▒┘ÄÏú┘ÄÏ®┘ŠϺ┘ä┘ÆÏ╣┘ÄÏ▓┘É┘èÏ▓┘É Ïº┘ä┘ÆÏó┘Ä┘å┘Ä Ï¡┘ÄÏÁ┘ÆÏ¡┘ÄÏÁ┘Ä Ïº┘ä┘ÆÏ¡┘Ä┘é┘æ┘Å Ïú┘Ä┘å┘ÄϺ Ï▒┘ÄϺ┘ê┘ÄÏ»┘ÆÏ¬┘Å┘ç┘Å Ï╣┘Ä┘å┘Æ ┘å┘Ä┘ü┘ÆÏ│┘É┘ç┘É ┘ê┘ÄÏÑ┘É┘å┘æ┘Ä┘ç┘Å ┘ä┘Ä┘à┘É┘å┘Ä Ïº┘äÏÁ┘æ┘ÄϺϻ┘É┘é┘É┘è┘å┘Ä (51)

 

Artinya:

Raja berkata (kepada wanita-wanita itu): "Bagaimana keadaanmu ketika kamu menggoda Yusuf untuk menundukkan dirinya (kepadamu)?" Mereka berkata: "Maha Sempurna Allah, kami tiada mengetahui sesuatu keburukan dari padanya". Berkata isteri Al Aziz: "Sekarang jelaslah kebenaran itu, akulah yang menggodanya untuk menundukkan dirinya (kepadaku), dan sesungguhnya dia termasuk orang-orang yang benar". (12: 51)

 

Salah satu sunnahilahi dalam al-Quran adalah berlapang dada dalam segala urusan dengan dasar takwa. Pada mulanya isteri al-Aziz Mesir menuduh Yusuf as berkhianat kemudian mempersiapkan alasan untuk memasukkan Yusuf ke penjara, tetapi kemudian dia mengakui kejujuran dan kebenaran Yusuf as, dan pengakuannya ini menyebabkan Yusuf as bebas dari penjara dengan penuh keagungan dan kemuliaan.

 

Ini adalah kehendak Allah Swt bahwa penjahat sebenarnya mengakui kesalahannya sehingga ketidakbersalahan Yusuf as menjadi jelas bagi semuanya. Meskipun kejelasan sebagian hakikat membutuhkan waktu dan kesabaran.

 

Dari ayat tadi terdapat duapelajaran yang dapat dipetik:ÔÇÄ

1.Kebenaran tidak akan tertutupi untuk selamanya, sama seperti kebatilan juga tidak akan langgeng untuk selamanya.

2.Kesucian dan ketakwaan dalam perkara gender dan hubungan sosial adalah perkara yang juga diakui dan dianggap penting oleh para penjahat.

 

Ayat ke 52

 

Ï░┘Ä┘ä┘É┘â┘Ä ┘ä┘É┘è┘ÄÏ╣┘Æ┘ä┘Ä┘à┘Ä Ïú┘Ä┘å┘æ┘É┘è ┘ä┘Ä┘à┘Æ Ïú┘ÄÏ«┘Å┘å┘Æ┘ç┘Å Ï¿┘ÉϺ┘ä┘ÆÏ║┘Ä┘è┘ÆÏ¿┘É ┘ê┘ÄÏú┘Ä┘å┘æ┘Ä Ïº┘ä┘ä┘æ┘Ä┘ç┘Ä ┘ä┘ÄϺ ┘è┘Ä┘ç┘ÆÏ»┘É┘è ┘â┘Ä┘è┘ÆÏ»┘Ä Ïº┘ä┘ÆÏ«┘ÄϺϪ┘É┘å┘É┘è┘å┘Ä (52)

 

Artinya:

(Yusuf berkata): "Yang demikian itu agar dia (Al Aziz) mengetahui bahwa sesungguhnya aku tidak berkhianat kepadanya di belakangnya, dan bahwasanya Allah tidak meridhai tipu daya orang-orang yang berkhianat. (12: 52)

 

Berkenaan dengan ayat ini ahli tafsir mempunyai dua pendapat; kelompok pertama mufassir berpendapat bahwa perkataan dalam ayat di atas adalah kelanjutan dari ucapan Zulaikha isteri pembesar Mesir yang mengatakan saya ingin melakukan dosa tersebut tetapi tidak terjadi dan Yusuf as tetap suci. Akan tetapi kebanyakan ahli tafsir berpendapat bahwa ayat di atas adalah ucapan Yusuf as yang ingin mengatakan, "Kalau saya memberikan syarat kebebasan dari penjara adalah memperjelas perkara atas kelakuan para wanita istana, hal ini saya lakukan supaya isteri pembesar tersebut dan raja Mesir mengetahui bahwa saya tidak melakukan pengkhianatan dan saya tidak berdosa. Saya tidak bermaksud untuk mengungkit permasalahan tersebut dan  membalas dendam terhadap isteri pembesar Mesir, tetapi saya ingin mengembalikan harga diri dan menghilangkan kesalah pahaman atas diri saya.

 

Yang sangat menarik adalah Yusuf as menisbatkan kejelasan perkara ini kepada Allah Swt supaya raja Mesir mengetahui bahwa kehendak Allah Swt yang berperan dalam kejadian ini.

 

Dari ayat tadi terdapat duapelajaran yang dapat dipetik:ÔÇÄ

1.Khianat adalah hal yang tidak baik, baik kafir maupun zalim.

2.Jika kita suci, Allah Swt tidak akan membiarkan orang-orang jahat menghancurkan harga diri kita, tetapi justeru harga diri mereka yang hilang dan kehormatan kita tetap langgeng.

Ayat ke 44-45

 

┘é┘ÄϺ┘ä┘Å┘êϺ Ïú┘ÄÏÂ┘ÆÏ║┘ÄϺϽ┘Å Ïú┘ÄÏ¡┘Æ┘ä┘ÄϺ┘à┘ì ┘ê┘Ä┘à┘ÄϺ ┘å┘ÄÏ¡┘Æ┘å┘Å Ï¿┘ÉϬ┘ÄÏú┘Æ┘ê┘É┘è┘ä┘É Ïº┘ä┘ÆÏú┘ÄÏ¡┘Æ┘ä┘ÄϺ┘à┘É Ï¿┘ÉÏ╣┘ÄϺ┘ä┘É┘à┘É┘è┘å┘Ä (44) ┘ê┘Ä┘é┘ÄϺ┘ä┘Ä Ïº┘ä┘æ┘ÄÏ░┘É┘è ┘å┘Äϼ┘ÄϺ ┘à┘É┘å┘Æ┘ç┘Å┘à┘ÄϺ ┘ê┘ÄϺϻ┘æ┘Ä┘â┘ÄÏ▒┘Ä Ï¿┘ÄÏ╣┘ÆÏ»┘Ä Ïú┘Å┘à┘æ┘ÄÏ®┘ì Ïú┘Ä┘å┘ÄϺ Ïú┘Å┘å┘ÄÏ¿┘æ┘ÉϪ┘Å┘â┘Å┘à┘Æ Ï¿┘ÉϬ┘ÄÏú┘Æ┘ê┘É┘è┘ä┘É┘ç┘É ┘ü┘ÄÏú┘ÄÏ▒┘ÆÏ│┘É┘ä┘Å┘ê┘å┘É (45)

 

Artinya:

Mereka menjawab: "(Itu) adalah mimpi-mimpi yang kosong dan kami sekali-kali tidak tahu menta'birkan mimpi itu". (12: 44)

 

Dan berkatalah orang yang selamat diantara mereka berdua dan teringat (kepada Yusuf) sesudah beberapa waktu lamanya: "Aku akan memberitakan kepadamu tentang (orang yang pandai) mena'birkan mimpi itu, maka utuslah aku (kepadanya)". (12: 45)

 

Dalam pembahasan sebelum ini telah dikatakan bahwa raja Mesir melihat mimpi yang aneh, yaitu tujuh ekor sapi gemuk yang memakan tujuh ekor sapi kurus, dan tujuh bulir gandum yang segar beserta tujuh bulir lainnya yang kering. Karena merasa bahwa mimpi ini mengandung makna tertentu tapi ia tidak mengetahuinya, maka sang Raja mengundang para cendikiawan kerajaan berpendapat bahwa mimpi Raja mereka itu adalah kembang tidur yang tiada artinya, yang muncul hanya karena kecemasan dan bayang-bayang pikiran sang Raja sendiri.

 

Akan tetapi satu dari dua orang yang berada satu sel dengan Yusuf as, dimana satu orang ini selamat dari hukuman mati dan mendapatkan kebebasan serta bekerja sebagai pembuat minuman untuk raja, ingat bahwa seharusnya ia menyampaikan keadaan Yusuf kepada raja untuk memeriksa kembali perkaranya. Mendengar bahwa sang raja bermimpi dan tak seorang pun yang mampu menjelaskan makna mimpi tersebut , maka orang ini meminta ijin untuk menemui Yusuf as di dalam penjara, dan meminta penjelasan dari beliau tentang makna mimpi raja.

 

Dari ayat tadi terdapat duapelajaran yang dapat dipetik:ÔÇÄ

1. Bukan hanya para waliyullah yang melihat pemimpin yang benar. Bahkan raja yang zalim dan kafir pun bisa saja menyaksikan mimpi yang mengandung arti danpesan-pesan yang benar.

2.  Jika kita melihat ada orang yang ahli berpengetahuan luas, tapi dengan sebab-sebab tertentu, ia hidup dalam keterasingan, maka seharusnyalah kita memperkenalkannya kepada khayalak ramai, atau kepada para pejabat pemerintahan, agar keahlian dan keluasan ilmunya dapat dimanfaatkan dengan sebaik-sebaiknya.

 

Ayat ke 46-47

 

┘è┘Å┘êÏ│┘Å┘ü┘Å Ïú┘Ä┘è┘æ┘Å┘ç┘ÄϺ Ϻ┘äÏÁ┘æ┘ÉÏ»┘æ┘É┘è┘é┘Å Ïú┘Ä┘ü┘ÆÏ¬┘É┘å┘ÄϺ ┘ü┘É┘è Ï│┘ÄÏ¿┘ÆÏ╣┘É Ï¿┘Ä┘é┘ÄÏ▒┘ÄϺϬ┘ì Ï│┘É┘à┘ÄϺ┘å┘ì ┘è┘ÄÏú┘Æ┘â┘Å┘ä┘Å┘ç┘Å┘å┘æ┘Ä Ï│┘ÄÏ¿┘ÆÏ╣┘î Ï╣┘Éϼ┘ÄϺ┘ü┘î ┘ê┘ÄÏ│┘ÄÏ¿┘ÆÏ╣┘É Ï│┘Å┘å┘ÆÏ¿┘Å┘ä┘ÄϺϬ┘ì Ï«┘ÅÏÂ┘ÆÏ▒┘ì ┘ê┘ÄÏú┘ÅÏ«┘ÄÏ▒┘Ä ┘è┘ÄϺϿ┘ÉÏ│┘ÄϺϬ┘ì ┘ä┘ÄÏ╣┘Ä┘ä┘æ┘É┘è Ïú┘ÄÏ▒┘ÆÏ¼┘ÉÏ╣┘Å ÏÑ┘É┘ä┘Ä┘ë Ϻ┘ä┘å┘æ┘ÄϺÏ│┘É ┘ä┘ÄÏ╣┘Ä┘ä┘æ┘Ä┘ç┘Å┘à┘Æ ┘è┘ÄÏ╣┘Æ┘ä┘Ä┘à┘Å┘ê┘å┘Ä (46) ┘é┘ÄϺ┘ä┘Ä Ï¬┘ÄÏ▓┘ÆÏ▒┘ÄÏ╣┘Å┘ê┘å┘Ä Ï│┘ÄÏ¿┘ÆÏ╣┘Ä Ï│┘É┘å┘É┘è┘å┘Ä Ï»┘ÄÏú┘ÄÏ¿┘ïϺ ┘ü┘Ä┘à┘ÄϺ Ï¡┘ÄÏÁ┘ÄÏ»┘ÆÏ¬┘Å┘à┘Æ ┘ü┘ÄÏ░┘ÄÏ▒┘Å┘ê┘ç┘Å ┘ü┘É┘è Ï│┘Å┘å┘ÆÏ¿┘Å┘ä┘É┘ç┘É ÏÑ┘É┘ä┘æ┘ÄϺ ┘é┘Ä┘ä┘É┘è┘ä┘ïϺ ┘à┘É┘à┘æ┘ÄϺ Ϭ┘ÄÏú┘Æ┘â┘Å┘ä┘Å┘ê┘å┘Ä (47)

 

Artinya:

(Setelah pelayan itu berjumpa dengan Yusuf dia berseru): "Yusuf, hai orang yang amat dipercaya, terangkanlah kepada kami tentang tujuh ekor sapi betina yang gemuk-gemuk yang dimakan oleh tujuh ekor sapi betina yang kurus-kurus dan tujuh bulir (gandum) yang hijau dan (tujuh) lainnya yang kering agar aku kembali kepada orang-orang itu, agar mereka mengetahuinya". (12: 46)

 

Yusuf berkata: "Supaya kamu bertanam tujuh tahun (lamanya) sebagaimana biasa; maka apa yang kamu tuai hendaklah kamu biarkan dibulirnya kecuali sedikit untuk kamu makan. (12: 47)

 

Di dalam peristiwa ini tampak sekali kebijaksanaan dan kebesaran Nabi Yusuf as. Beliau tidak menghardik teman sepenjara itu karena telah melalaikannya sehingga membuatnya mendekam di dalam penjara selama beberapa tahun. Demikian pula beliau tidak mengatakan bahwa aku akan menjelaskan arti mimpi itu dengan syarat dia dibebaskan dari penjara. Beliau sama sekali tidak melakukan itu semua,tapi segera saja,dan tanpa syarat apa pun,beliau menjelaskan arti mimpi sang raja Mesir. Bahkan Yusuf as tidak hanya menjelaskan arti mimpi tersebut, bahkan sekaligus memberikan jalan keluar untuk menghadapi paceklik  dan musim kering panjang yang bakal datang.itu semua beliau lakukan tak lain agar rakyat tidak terlalu menderita menghadapi kesulitan hidup. Hal ini membuktikan keluasan ilmu dan pengetahuan Yusuf serta keahliannya menyusun program dalam rangka memenejemen urusan rakyat luas.

 

Dalam ayat ini nabi Yusuf disebut sebagai "shiddiq" yaitu orang yang sangat jujur; orang yang perkataannya sesuai dengan tindakannya. Sedikit sekali orang yang memiliki sifat mulia ini. Umat Islam, Syiah maupun Sunni mengenal beberapa orang yang mendapat gelar "shiddiq"kalangan Ahlussunnah mengenal Abu Bakar, khalifah pertama muslimin, sebagai orang yang bergelar dengan gelar ini. Sementara Syiah meyakini Ali bin Abu Thalib sebagai orang yang memiliki gelar ini. Selain itu di dalam al-Quran, selain Nabi Yusuf, Nabi Ibrahim dan Idris juga disebut sebagai "shiddiq".

 

Dari dua ayat tadi terdapat empatpelajaran yang dapat dipetik:ÔÇÄ

1. Dalam rangka mengatasi kesulitan dan krisis, tepat sekali jika pemerintah memanfaatkan pandang-pandangan para cendikiawan dan ahli.

2. Pandangan ke depan dan kesiap-sediaan untuk mengatasi krisis dan kesulitan ekonomi,merupakan tugas utama setiap pemerintahan.

3. Para tokoh agama, sebelum berpikir untuk menyelesaikan kesulitan pribadinya, selalu mengedepankan masalah dan kesulitan masyarakat luas serta menyediakan saranabagi kesejahteraan mereka.

4.Program dan manajemen untuk masa depan, tidak bertentangan dengan ajaran tawakal dan berserah diri kepada Allah Swt, bahkan sudah seharusnya kita menyambut takdir Allah dengan usaha dan kebijaksanaan.

 

Ayat ke 48-49

 

Ͻ┘Å┘à┘æ┘Ä ┘è┘ÄÏú┘ÆÏ¬┘É┘è ┘à┘É┘å┘Æ Ï¿┘ÄÏ╣┘ÆÏ»┘É Ï░┘Ä┘ä┘É┘â┘Ä Ï│┘ÄÏ¿┘ÆÏ╣┘î Ï┤┘ÉÏ»┘ÄϺϻ┘î ┘è┘ÄÏú┘Æ┘â┘Å┘ä┘Æ┘å┘Ä ┘à┘ÄϺ ┘é┘ÄÏ»┘æ┘Ä┘à┘ÆÏ¬┘Å┘à┘Æ ┘ä┘Ä┘ç┘Å┘å┘æ┘Ä ÏÑ┘É┘ä┘æ┘ÄϺ ┘é┘Ä┘ä┘É┘è┘ä┘ïϺ ┘à┘É┘à┘æ┘ÄϺ Ϭ┘ÅÏ¡┘ÆÏÁ┘É┘å┘Å┘ê┘å┘Ä (48) Ͻ┘Å┘à┘æ┘Ä ┘è┘ÄÏú┘ÆÏ¬┘É┘è ┘à┘É┘å┘Æ Ï¿┘ÄÏ╣┘ÆÏ»┘É Ï░┘Ä┘ä┘É┘â┘Ä Ï╣┘ÄϺ┘à┘î ┘ü┘É┘è┘ç┘É ┘è┘ÅÏ║┘ÄϺϽ┘ŠϺ┘ä┘å┘æ┘ÄϺÏ│┘Å ┘ê┘Ä┘ü┘É┘è┘ç┘É ┘è┘ÄÏ╣┘ÆÏÁ┘ÉÏ▒┘Å┘ê┘å┘Ä (49)

 

Artinya:

Kemudian sesudah itu akan datang tujuh tahun yang amat sulit, yang menghabiskan apa yang kamu simpan untuk menghadapinya (tahun sulit), kecuali sedikit dari (bibit gandum) yang kamu simpan. (12: 48)

 

Kemudian setelah itu akan datang tahun yang padanya manusia diberi hujan (dengan cukup) dan dimasa itu mereka memeras anggur". (12: 49)

 

Nabi Yusuf as menjelaskan makna mimpi raja Mesir dengan lengkap dan sempurna, dan mengatakan bahwa kalian akan menghadapi tujuh tahun pertama yang merupakan masa subur, dimana kalian harus menjadikannya sebagai kesempatan untuk menanam dan bertani dengan sebaik mungkin. Hasil dari kerja kalian itu hendaklah kalian simpan kecuali sedikit yang kalian makan. Karena simpanan itu merupakan bekal hidup di masa tujuh tahun berikutnya yang merupakan masa paceklik dan kering. Akan tetapi sisakan pula sedikit dari simpanan tersebut untuk penanam berikutnya. Setelah itu akan datang tahun yang penuh dengan hujan; dan buah-buahan dan biji-bijian akan melimpah sehingga orang-orang akan memerasnya untuk membuat minuman dan minyak. Dengan cara seperti itu maka masa paceklik akan dapat diatasi dengan baik.

 

Dari dua ayat tadi terdapat duapelajaran yang dapat dipetik:ÔÇÄ

1.Ayat ini menasihatkan kepada kita juga agar menyimpan bahan makanan untuk menghadapi masa sulit yang diperkirakan akan datang. Langkah seperti ini sama sekali tidak bertentangan dengan ajaran tawakal, bahkan memberikan makna tawakal yang sebenarnya,tidak pula dapat disebut aksi penimbunan, yang dalam istilah agama dikenal sebagai "ihtikar".

2.Perkiraan kondisi cuaca dan musim, merupakan usaha yang sangat berguna dan bermanfaat, dalam rangka mendukung program-program pertanian, bahkan ilmu seperti ini harus dikembangkan dan dimanfaatkan.

Ayat ke 41

 

┘è┘ÄϺ ÏÁ┘ÄϺϡ┘ÉÏ¿┘Ä┘è┘É Ïº┘äÏ│┘æ┘Éϼ┘Æ┘å┘É Ïú┘Ä┘à┘æ┘ÄϺ Ïú┘ÄÏ¡┘ÄÏ»┘Å┘â┘Å┘à┘ÄϺ ┘ü┘Ä┘è┘ÄÏ│┘Æ┘é┘É┘è Ï▒┘ÄÏ¿┘æ┘Ä┘ç┘Å Ï«┘Ä┘à┘ÆÏ▒┘ïϺ ┘ê┘ÄÏú┘Ä┘à┘æ┘ÄϺ Ϻ┘ä┘ÆÏó┘ÄÏ«┘ÄÏ▒┘Å ┘ü┘Ä┘è┘ÅÏÁ┘Æ┘ä┘ÄÏ¿┘Å ┘ü┘ÄϬ┘ÄÏú┘Æ┘â┘Å┘ä┘ŠϺ┘äÏÀ┘æ┘Ä┘è┘ÆÏ▒┘Å ┘à┘É┘å┘Æ Ï▒┘ÄÏú┘ÆÏ│┘É┘ç┘É ┘é┘ÅÏÂ┘É┘è┘Ä Ïº┘ä┘ÆÏú┘Ä┘à┘ÆÏ▒┘ŠϺ┘ä┘æ┘ÄÏ░┘É┘è ┘ü┘É┘è┘ç┘É Ï¬┘ÄÏ│┘ÆÏ¬┘Ä┘ü┘ÆÏ¬┘É┘è┘ÄϺ┘å┘É (41)

 

Artinya:

Hai kedua penghuni penjara: "Adapun salah seorang diantara kamu berdua, akan memberi minuman tuannya dengan khamar; adapun yang seorang lagi maka ia akan disalib, lalu burung memakan sebagian dari kepalanya. Telah diputuskan perkara yang kamu berdua menanyakannya (kepadaku)". (12: 41)

 

Pada pembahasan lalu, telah disebutkan bahwa Yusuf as sebelumnya telah mengungkapkan takbir dan makna mimpi yang dialami oleh dua orang tahanan yang berada dalam satu sel dengannya, Yusuf as tidak menyia-nyiakan kesempatan yang ada, beliau menggunakan kesempatan tersebut sebaik mungkin dengan menyeru dan mengajak keduanya kepada tauhid dan meninggalkan syirik.

 

Selanjutnya beliau menjelaskan takbir dan arti mimpi mereka dengan mengatakan,diantara kalian berdua yang bermimpi memeras anggur untuk membuat minuman, maka dia akan dibebaskan, dan akan melakukan pekerjaan tersebut. Sedangkan yang bermimpi membawa roti diatas kepalanya, lalu dimakan oleh burung-burung, maka dia akan digantung di atas tiang gantungan, dan dibiarkan beberapa lama sampai kepalanya di makan oleh burung-burung. Yang demikian ini merupakan masalah yang sudah pasti dan tidak bisa diubah lagi. Dari peristiwa ini dapat diketahui bahwa ada juga di antara orang-orang yang tidak bertauhid yang bermimpi di mana mimpi mereka itu memiliki arti dan mengandung kebenaran.

 

Dari ayat tadi terdapat duapelajaran yang dapat dipetik:ÔÇÄ

1. Sebagian mimpi mengindikasikan suatu hakikat yang akan terjadi di masa mendatang.Sementara orang yang memiliki kemampuan untuk melakukan takbir dan mengungkapkan arti mimpi dibolehkan mengungkapkan hakikat tersebut, sekalipun hal tersebut pahit dan tidak menyenangkan bagi sebagian orang.

2. Para auliya Allah tidak pernah berbicara dengan bersandarkan kepada perkiraan dan prasangka. Akan tetapi mereka mengetahui berita-berita tentang hal-hal yang gaib dari sisi AllahSwt Yang Maha Esa.

 

Ayat ke 42

 

┘ê┘Ä┘é┘ÄϺ┘ä┘Ä ┘ä┘É┘ä┘æ┘ÄÏ░┘É┘è Ï©┘Ä┘å┘æ┘Ä Ïú┘Ä┘å┘æ┘Ä┘ç┘Å ┘å┘ÄϺϼ┘ì ┘à┘É┘å┘Æ┘ç┘Å┘à┘ÄϺ ϺÏ░┘Æ┘â┘ÅÏ▒┘Æ┘å┘É┘è Ï╣┘É┘å┘ÆÏ»┘Ä Ï▒┘ÄÏ¿┘æ┘É┘â┘Ä ┘ü┘ÄÏú┘Ä┘å┘ÆÏ│┘ÄϺ┘ç┘ŠϺ┘äÏ┤┘æ┘Ä┘è┘ÆÏÀ┘ÄϺ┘å┘Å Ï░┘É┘â┘ÆÏ▒┘Ä Ï▒┘ÄÏ¿┘æ┘É┘ç┘É ┘ü┘Ä┘ä┘ÄÏ¿┘ÉϽ┘Ä ┘ü┘É┘è Ϻ┘äÏ│┘æ┘Éϼ┘Æ┘å┘É Ï¿┘ÉÏÂ┘ÆÏ╣┘Ä Ï│┘É┘å┘É┘è┘å┘Ä (42)

 

Artinya:

Dan Yusuf berkata kepada orang yang diketahuinya akan selamat diantara mereka berdua: "Terangkanlah keadaanku kepada tuanmu". Maka syaitan menjadikan dia lupa menerangkan (keadaan Yusuf) kepada tuannya. Karena itu tetaplah dia (Yusuf) dalam penjara beberapa tahun lamanya. (12: 42)

 

Setelah menjelaskan kondisi dua orang teman penjaranya, Yusuf yang dijebloskan ke dalam penjara tanpa dosa dan salah, dan setelah peristiwa antara dia dan Zulaikha telah berlalu sekian lama, maka Yusuf meminta kepada teman penjaranya yang diketahui akan bebas agar menyampaikan persoalannya kepada penguasa Mesir. Mungkin setelah berlalunya sekian waktu dia akan menerima kenyataan bahwa aku tidak bersalah lalu akan membebaskan aku. Akan tetapi teman penjaranya itu lupa menyampaikan pesan Yusuf tersebut, sehingga menyebabkan Yusuf as mendekam dalam penjara selama hampir tujuh tahun, dan selama itu tidak ada peluang sama sekali untuk kebebasan beliau. Yang menarik ialah bahwa dalam ayat tadi "lupa" yang merupakan suatu perkara alami, telah disandarkan kepada setan. Seakan, ketika setan telah menguasai seorang manusia musyrik maka iapun akan menguasai daya ingat orang tersebut,dimana orang ini akan melupakan apa saja sesuai dengan kehendak si setan. Sebaliknya dengan para auliya Allah, yang benar-benar terjauh dari sifat lupa karena syaitan tidak memiliki kekuasaan terhadap mereka.

 

Dari ayat tadi terdapat duapelajaran yang dapat dipetik:ÔÇÄ

1. Meminta bantuan kepada orang lain untuk memperoleh hak dan mengatasi ketertindasan merupakan suatu perkara yang wajar. Akan tetapi sebelum sesuatunya, auliya Allah harus bertawakal kepada AllahSwt.

2. Dijebloskannya orang-orang yang suci kedalam penjara merupakan keinginan setan dan orang-orang yang memiliki sifat-sifat setan. Dengan demikian, penghapusan tuduhan-tuduhan terhadap orang-orang suci tidak sejalan dengan keinginan syaitan dan para pengikutnya.

 

Ayat ke 43

 

┘ê┘Ä┘é┘ÄϺ┘ä┘Ä Ïº┘ä┘Æ┘à┘Ä┘ä┘É┘â┘Å ÏÑ┘É┘å┘æ┘É┘è Ïú┘ÄÏ▒┘Ä┘ë Ï│┘ÄÏ¿┘ÆÏ╣┘Ä Ï¿┘Ä┘é┘ÄÏ▒┘ÄϺϬ┘ì Ï│┘É┘à┘ÄϺ┘å┘ì ┘è┘ÄÏú┘Æ┘â┘Å┘ä┘Å┘ç┘Å┘å┘æ┘Ä Ï│┘ÄÏ¿┘ÆÏ╣┘î Ï╣┘Éϼ┘ÄϺ┘ü┘î ┘ê┘ÄÏ│┘ÄÏ¿┘ÆÏ╣┘Ä Ï│┘Å┘å┘ÆÏ¿┘Å┘ä┘ÄϺϬ┘ì Ï«┘ÅÏÂ┘ÆÏ▒┘ì ┘ê┘ÄÏú┘ÅÏ«┘ÄÏ▒┘Ä ┘è┘ÄϺϿ┘ÉÏ│┘ÄϺϬ┘ì ┘è┘ÄϺ Ïú┘Ä┘è┘æ┘Å┘ç┘ÄϺ Ϻ┘ä┘Æ┘à┘Ä┘ä┘ÄÏú┘Å Ïú┘Ä┘ü┘ÆÏ¬┘Å┘ê┘å┘É┘è ┘ü┘É┘è Ï▒┘ÅÏñ┘Æ┘è┘ÄϺ┘è┘Ä ÏÑ┘É┘å┘Æ ┘â┘Å┘å┘ÆÏ¬┘Å┘à┘Æ ┘ä┘É┘äÏ▒┘æ┘ÅÏñ┘Æ┘è┘ÄϺ Ϭ┘ÄÏ╣┘ÆÏ¿┘ÅÏ▒┘Å┘ê┘å┘Ä (43)

 

Artinya:

Raja berkata (kepada orang-orang terkemuka dari kaumnya): "Sesungguhnya aku bermimpi melihat tujuh ekor sapi betina yang gemuk-gemuk dimakan oleh tujuh ekor sapi betina yang kurus-kurus dan tujuh bulir (gandum) yang hijau dan tujuh bulir lainnya yang kering". Hai orang-orang yang terkemuka: "Terangkanlah kepadaku tentang ta'bir mimpiku itu jika kamu dapat mena'birkan mimpi". (12: 43)

 

Sejak awal kisah hingga kini telah dibicarakan tiga macam mimpi. Yang pertama ialah mimpi yang dilihat oleh Yusufas, dan dua mimpi yang dilihat oleh dua orang teman-teman sepenjara beliau, di mana dua mimpi dua orang ini sudah diungkapkan makna dan artinya,makna mimpi Nabi Yusuf sendiri masih belum terungkap. Sementara itu ayat di atas berbicara tentang mimpi yang keempat, yaitu yang dialami oleh Raja dan penguasa Mesir,dimana dia bermimpi melihat tujuh ekor sapi gemuk bersama tujuh tangkai gandum yang masih hijau dan tujuh ekor sapi kurus bersama tujuh tangkai gandum yang telah kering. Penguasa Mesir dan para petinggi kerajaan tidak mengerti makna apa di balik mimpi tersebut, sementara mereka menyakini suatu peristiwa penting akan terjadi karena itu mereka merasa khawatir jangan-jangan mimpi tersebut berkenaan dengan hilang dan hancurnya kekuasaan mereka.

 

Dari ayat tadi terdapat duapelajaran yang dapat dipetik:ÔÇÄ

1. Di alam mimpi, benda-benda dan hewan masing-masing merupakan simbol-simbol yang memiliki makna.Sebagaimana sapi kurus merupakan simbol kekeringan dan paceklik, sementara sapi gemuk merupakan simbol kemakmuran.

2. Tidak semua orang mampu memahami makna dan takbir mimpi. Untuk mengetahui makna atau takbir mimpi, harus merujuk kepada orang-orang yang mengerti dan menguasai ilmu ini.

Ayat ke 37

 

┘é┘ÄϺ┘ä┘Ä ┘ä┘ÄϺ ┘è┘ÄÏú┘ÆÏ¬┘É┘è┘â┘Å┘à┘ÄϺ ÏÀ┘ÄÏ╣┘ÄϺ┘à┘î Ϭ┘ÅÏ▒┘ÆÏ▓┘Ä┘é┘ÄϺ┘å┘É┘ç┘É ÏÑ┘É┘ä┘æ┘ÄϺ ┘å┘ÄÏ¿┘æ┘ÄÏú┘ÆÏ¬┘Å┘â┘Å┘à┘ÄϺ Ï¿┘ÉϬ┘ÄÏú┘Æ┘ê┘É┘è┘ä┘É┘ç┘É ┘é┘ÄÏ¿┘Æ┘ä┘Ä Ïú┘Ä┘å┘Æ ┘è┘ÄÏú┘ÆÏ¬┘É┘è┘Ä┘â┘Å┘à┘ÄϺ Ï░┘Ä┘ä┘É┘â┘Å┘à┘ÄϺ ┘à┘É┘à┘æ┘ÄϺ Ï╣┘Ä┘ä┘æ┘Ä┘à┘Ä┘å┘É┘è Ï▒┘ÄÏ¿┘æ┘É┘è ÏÑ┘É┘å┘æ┘É┘è Ϭ┘ÄÏ▒┘Ä┘â┘ÆÏ¬┘Å ┘à┘É┘ä┘æ┘ÄÏ®┘Ä ┘é┘Ä┘ê┘Æ┘à┘ì ┘ä┘ÄϺ ┘è┘ÅÏñ┘Æ┘à┘É┘å┘Å┘ê┘å┘Ä Ï¿┘ÉϺ┘ä┘ä┘æ┘Ä┘ç┘É ┘ê┘Ä┘ç┘Å┘à┘Æ Ï¿┘ÉϺ┘ä┘ÆÏó┘ÄÏ«┘ÉÏ▒┘ÄÏ®┘É ┘ç┘Å┘à┘Æ ┘â┘ÄϺ┘ü┘ÉÏ▒┘Å┘ê┘å┘Ä (37)

 

Artinya:

Yusuf berkata: "Tidak disampaikan kepada kamu berdua makanan yang akan diberikan kepadamu melainkan aku telah dapat menerangkan jenis makanan itu, sebelum makanan itu sampai kepadamu. Yang demikian itu adalah sebagian dari apa yang diajarkan kepadaku oleh Tuhanku. Sesungguhnya aku telah meninggalkan agama orang-orang yang tidak beriman kepada Allah, sedang mereka ingkar kepada hari kemudian. (12: 37)

 

Pada pembahasan lalu, telah disebutkan bahwa Yusuf dijebloskan ke dalam penjara dan berada dalam satu sel bersama dua orang pegawai kerajaan yang dianggap telah berbuat kesalahan. Kedua orang tahanan tersebut bermimpi, dan keduanya telah menceritakan mimpi mereka kepada Yusuf. Ayat inimengatakan Yusuf as pada awalnya berjanji akan menerangkan ungkapan mimpi tersebut pada mereka, sehingga pernyataan dan keterangan itu dapat mereka dengarkan. Setelah itu Yusuf juga dapat menjelaskan syirik dan kufur dengan menyatakan,"Apabila AllahSwt menganugerahkan kepandaian ini kepadaku, maka pastilah aku akan dapat mengungkap takbir mimpi, dan dari sisi ini aku juga dapat membebaskan kaum dan kabilah dari ajaran syirik dan penyembahan patung, lalu mereka aku seru pada penyembahan Allah Swt Yang Maha Esa.

 

Apabila kalian melihat aku sanggup mengungkap makna mimpi kalian, maka kemampuan ini bukanlah semata-mata dariku, akan tetapi dari bantuan dan anugerah AllahSwt, Zat yang telah mengajarkan perkara-perkara semacam ini kepadaku ialah Tuhan kaumku. Sayangnya mereka hingga kini tidak mau beriman kepadanya, mereka menyebut bahwa dunia ini merupakan akhir dari perbuatan mereka. Karena mereka tidak menyakini tentang tibanya hari kiamat. Yang menarik di sini adalah Yusuf as yakin bahwa kedua orang tahanan itu adalah musyrik dan belum menjadi orang mukmin.Karena itu Yusuf tidak berbicara bahwa kalian tidak beriman kepada Allah, akan tetapi menyatakan, bahwa kaum ku juga seperti ini dan jalan mereka tersebut tidaklah benar.

 

Dari ayat tadi terdapat duapelajaran yang dapat dipetik:ÔÇÄ

1. Barang siapa yang menjauhkan diri dari kegelapan, syirik dan kufur, maka AllahSwt akan mencerahkan hatinya dengan cahaya ilmu dan hikmat, sehingga orang tersebut mengetahui hakikat sesuatu yang tidak dimiliki oleh orang lain.

2. Kita hendaknya dapat menggunakan kesempatan-kesempatan yang ada sebaik mungkin. Benar, Yusufas berada dalam penjara, namun beliau bisa manfaatkan sebaik mungkin kesempatan tersebut dengan memberikan petunjuk dari sisi budaya dan keyakinan.

 

Ayat ke 38

 

┘ê┘ÄϺϬ┘æ┘ÄÏ¿┘ÄÏ╣┘ÆÏ¬┘Å ┘à┘É┘ä┘æ┘ÄÏ®┘Ä Ïó┘ÄÏ¿┘ÄϺϪ┘É┘è ÏÑ┘ÉÏ¿┘ÆÏ▒┘ÄϺ┘ç┘É┘è┘à┘Ä ┘ê┘ÄÏÑ┘ÉÏ│┘ÆÏ¡┘ÄϺ┘é┘Ä ┘ê┘Ä┘è┘ÄÏ╣┘Æ┘é┘Å┘êÏ¿┘Ä ┘à┘ÄϺ ┘â┘ÄϺ┘å┘Ä ┘ä┘Ä┘å┘ÄϺ Ïú┘Ä┘å┘Æ ┘å┘ÅÏ┤┘ÆÏ▒┘É┘â┘Ä Ï¿┘ÉϺ┘ä┘ä┘æ┘Ä┘ç┘É ┘à┘É┘å┘Æ Ï┤┘Ä┘è┘ÆÏí┘ì Ï░┘Ä┘ä┘É┘â┘Ä ┘à┘É┘å┘Æ ┘ü┘ÄÏÂ┘Æ┘ä┘É Ïº┘ä┘ä┘æ┘Ä┘ç┘É Ï╣┘Ä┘ä┘Ä┘è┘Æ┘å┘ÄϺ ┘ê┘ÄÏ╣┘Ä┘ä┘Ä┘ë Ϻ┘ä┘å┘æ┘ÄϺÏ│┘É ┘ê┘Ä┘ä┘Ä┘â┘É┘å┘æ┘Ä Ïú┘Ä┘â┘ÆÏ½┘ÄÏ▒┘Ä Ïº┘ä┘å┘æ┘ÄϺÏ│┘É ┘ä┘ÄϺ ┘è┘ÄÏ┤┘Æ┘â┘ÅÏ▒┘Å┘ê┘å┘Ä (38)

 

Artinya:

Dan aku pengikut agama bapak-bapakku yaitu Ibrahim, Ishak dan Ya'qub. Tiadalah patut bagi kami (para Nabi) mempersekutukan sesuatu apapun dengan Allah. Yang demikian itu adalah dari karunia Allah kepada kami dan kepada manusia (seluruhnya); tetapi kebanyakan manusia tidak mensyukuri (Nya). (12: 38)

 

Yusuf as dalam lanjutan pernyataannya mengenai perlunya menjauhkan diri dari syirik dan kufur mengatakan, "Apabila aku membiarkan kaumku berjalan sendiri, itu berarti aku mengikuti hawa nafsu dan keinginan-keinginanku. Aku hanya akan berjalan diatas jalan yang telah ditempuh oleh para nabi, utusan Allah seperti Nabi Ibrahimas yang merupakan kakek-kakekku. Bagi kami yang mengaku sebagai keturunan Nabi Ibrahimas,seyogyanya kami tidak meninggalkan jalan yang telah mereka tempuh dan memilih jalan yang telah ditempuh oleh orang-orang yang syirik. Perwujudan para nabi tersebut merupakan anugerah dan kelembutan Allah bagi kita dan seluruh masyarakat. Akan tetapi, sayangnya kebanyakan manusia tidak memahami kadar mereka, dan mengabaikan pernyataan dan seruan mereka, lalu mereka menuruti jalan mereka sendiri.

 

Dari ayat tadi terdapat duapelajaran yang dapat dipetik:ÔÇÄ

1. Berbangga diri terhadap orang-orang tua dan mengikuti jalan mereka hanya benar bila jalan yang mereka tempuh adalah benar. Ini adalah hal yang diterima dan benar.

2. Wujudnya para nabi adalah salah satu dari nikmat Allah yang besar. Mengikuti mereka sama dengan mensyukuri nikmat Allah dan sebaliknya, menentang mereka adalah bentuk mengkufuri nikmat Allah.

 

Ayat ke 39-40

 

┘è┘ÄϺ ÏÁ┘ÄϺϡ┘ÉÏ¿┘Ä┘è┘É Ïº┘äÏ│┘æ┘Éϼ┘Æ┘å┘É Ïú┘ÄÏú┘ÄÏ▒┘ÆÏ¿┘ÄϺϿ┘î ┘à┘ÅϬ┘Ä┘ü┘ÄÏ▒┘æ┘É┘é┘Å┘ê┘å┘Ä Ï«┘Ä┘è┘ÆÏ▒┘î Ïú┘Ä┘à┘É Ïº┘ä┘ä┘æ┘Ä┘ç┘ŠϺ┘ä┘Æ┘ê┘ÄϺϡ┘ÉÏ»┘ŠϺ┘ä┘Æ┘é┘Ä┘ç┘æ┘ÄϺÏ▒┘Å (39) ┘à┘ÄϺ Ϭ┘ÄÏ╣┘ÆÏ¿┘ÅÏ»┘Å┘ê┘å┘Ä ┘à┘É┘å┘Æ Ï»┘Å┘ê┘å┘É┘ç┘É ÏÑ┘É┘ä┘æ┘ÄϺ Ïú┘ÄÏ│┘Æ┘à┘ÄϺÏí┘ï Ï│┘Ä┘à┘æ┘Ä┘è┘ÆÏ¬┘Å┘à┘Å┘ê┘ç┘ÄϺ Ïú┘Ä┘å┘ÆÏ¬┘Å┘à┘Æ ┘ê┘ÄÏó┘ÄÏ¿┘ÄϺÏñ┘Å┘â┘Å┘à┘Æ ┘à┘ÄϺ Ïú┘Ä┘å┘ÆÏ▓┘Ä┘ä┘Ä Ïº┘ä┘ä┘æ┘Ä┘ç┘Å Ï¿┘É┘ç┘ÄϺ ┘à┘É┘å┘Æ Ï│┘Å┘ä┘ÆÏÀ┘ÄϺ┘å┘ì ÏÑ┘É┘å┘É Ïº┘ä┘ÆÏ¡┘Å┘â┘Æ┘à┘Å ÏÑ┘É┘ä┘æ┘ÄϺ ┘ä┘É┘ä┘æ┘Ä┘ç┘É Ïú┘Ä┘à┘ÄÏ▒┘Ä Ïú┘Ä┘ä┘æ┘ÄϺ Ϭ┘ÄÏ╣┘ÆÏ¿┘ÅÏ»┘Å┘êϺ ÏÑ┘É┘ä┘æ┘ÄϺ ÏÑ┘É┘è┘æ┘ÄϺ┘ç┘Å Ï░┘Ä┘ä┘É┘â┘Ä Ïº┘äÏ»┘æ┘É┘è┘å┘ŠϺ┘ä┘Æ┘é┘Ä┘è┘æ┘É┘à┘Å ┘ê┘Ä┘ä┘Ä┘â┘É┘å┘æ┘Ä Ïú┘Ä┘â┘ÆÏ½┘ÄÏ▒┘Ä Ïº┘ä┘å┘æ┘ÄϺÏ│┘É ┘ä┘ÄϺ ┘è┘ÄÏ╣┘Æ┘ä┘Ä┘à┘Å┘ê┘å┘Ä (40)

 

Artinya:

Hai kedua penghuni penjara, manakah yang baik, tuhan-tuhan yang bermacam-macam itu ataukah Allah Yang Maha Esa lagi Maha Perkasa? (12: 39)

 

Kamu tidak menyembah yang selain Allah kecuali hanya (menyembah) nama-nama yang kamu dan nenek moyangmu membuat-buatnya. Allah tidak menurunkan suatu keteranganpun tentang nama-nama itu. Keputusan itu hanyalah kepunyaan Allah. Dia telah memerintahkan agar kamu tidak menyembah selain Dia. Itulah agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui". (12: 40)

 

Yusufas dalam lanjutan pernyataannya mengenai perlunya menjauhkan diri dari syirik dan mengikuti tauhid. Dalam ayat-ayat tadi dikatakan,kalian berdua hendaknya bisa membedakan antara syirik dan tauhid?! Orang-orang musyrik memiliki tuhan dan sesembahan atau sesuatu di alam ini. Mereka senantiasa berusaha untuk menarik perhatiannya dan menjauhi hal-hal yang dibencinya. Sementara orang-orang mukmin hanya beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang segala sesuatu ada di tangan-Nya. Dia Maha Berkuasa dan mencakup segala sesuatu. Orang-orang beriman hanya berfikir untuk mendapat keridhaan-Nya. Maka manakah yang lebih baik menurut kalian?

 

Kedua orang musyrik itu masing-masing memiliki tuhan menurut keyakinannya, dan mengatakan,yang ini adalah tuhan yang bertanggung jawab dalam urusan hujan, sementara tuhan yang lainnya mengurusi angin. Namun ketahuilah keduanya itu hanyalah ciptaan akal manusia dan rekaan mereka. Mereka semuanya merupakan sesuatu tanpa isi yakni sama sekali tidak ada wujud nyatanya, hanya nama yang disebut-sebut oleh lisan mereka, tidak ada wujudnya di luar, lagi pula tidak ada dalil dan alas an argumentatif baik secara akal maupun wahyu samawi, karena wujud tuhan semacam ini tidak bisa dibenarkan. Akan tetapi sebaliknya AllahSwt dengan terang-terangan mengatakan: Janganlah kalian menyembah selain Allah, dan jangan pula kalian tunduk menghormat di hadpan sesuatu kecuali kepada-NyaSwt.

 

Dari dua ayat tadi terdapat duapelajaran yang dapat dipetik:ÔÇÄ

1. Menjelaskan masalah akidah dalam bentuk pertanyaan dan perbandinganmerupakan salah satu cara dakwah yang menyeru manusia kepada ajaran agama.

2. Keyakinan manusia haruslah bersandarkan dalil argumentatif baik secara akal maupun wahyu, dan sekali-kali bukan taklid terhadad tradisi dan kebiasaan nenek moyang.

Ayat ke 34

 

┘ü┘ÄϺÏ│┘ÆÏ¬┘Äϼ┘ÄϺϿ┘Ä ┘ä┘Ä┘ç┘Å Ï▒┘ÄÏ¿┘æ┘Å┘ç┘Å ┘ü┘ÄÏÁ┘ÄÏ▒┘Ä┘ü┘Ä Ï╣┘Ä┘å┘Æ┘ç┘Å ┘â┘Ä┘è┘ÆÏ»┘Ä┘ç┘Å┘å┘æ┘Ä ÏÑ┘É┘å┘æ┘Ä┘ç┘Å ┘ç┘Å┘ê┘Ä Ïº┘äÏ│┘æ┘Ä┘à┘É┘èÏ╣┘ŠϺ┘ä┘ÆÏ╣┘Ä┘ä┘É┘è┘à┘Å (34)

 

Artinya:

Maka Tuhannya memperkenankan doa Yusuf dan Dia menghindarkan Yusuf dari tipu daya mereka. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (12: 34)

 

Dalam pembahasan sebelumnya, telah disebutkan bahwa Yusuf, yang diancam oleh Zulaikha untuk dijebloskan kedalam penjara, memohon kepada Allah untuk tinggal beberapa saat dipenjara agar terbebas dan terhindar dari berbagai keinginan rendah Zulaikha. Allah mengabulkan pemohonan Yusuf dan menyelamatkan beliau dari makar dan tipudaya kaum wanita Mesir itu. Yang menarik ialah bahwa masuk Yusuf ke dalam penjara sebenarnya merupakan keinginan Zulaikha, dan perintahnya jugalah Yusuf mendekam dalam penjara.

 

Akan tetapi ayat tadi menyatakan bahwa masuknya Yusuf ke dalam penjara adalah karena Allah mengabulkan permohonan Yusuf. Seakan a-Quran ini mengatakan bahwa kendatipun Zulaikha bermaksud memenjarakan Yusuf,namun apabila Allah tidak menginginkan hal itu, maka perkara ini tidak akan pernah terjadi. Ini merupakan pelajaran besar bagi orang-orang mukmin bahwa meski musuh melancarkan berbagai tipudaya namun tanpa keinginan dan kehendak Allah mereka tidak akan pernah mampu merealisasikan tujuan-tujuan mereka. Karena itu kita harus bertawakal dan memohon kepadanya agar segala bentuk rancangan yang dilakukan oleh para musuh tidak akan berhasil sama sekali.

 

Dari ayat tadi terdapat duapelajaran yang dapat dipetik:ÔÇÄ

1. Apabila kita ingin dan berusaha membersihkan jiwa, maka pastilah Allah akan melapangkan jalan untuk itu dan semua keinginan kita itu akan tercapai.

2. Zulaikha ingin menjebloskan Yusuf ke dalam penjara sebagai hukuman tidak bersedia menuruti kemauannya. Akan tetapi menurut pandangan Yusuf, penjara merupakan tempat yang aman baginya dari perbuatan dosa dan maksiat kepada Allah Swt.

 

Ayat ke 35

 

Ͻ┘Å┘à┘æ┘Ä Ï¿┘ÄÏ»┘ÄϺ ┘ä┘Ä┘ç┘Å┘à┘Æ ┘à┘É┘å┘Æ Ï¿┘ÄÏ╣┘ÆÏ»┘É ┘à┘ÄϺ Ï▒┘ÄÏú┘Ä┘ê┘ÅϺ Ϻ┘ä┘ÆÏó┘Ä┘è┘ÄϺϬ┘É ┘ä┘Ä┘è┘ÄÏ│┘ÆÏ¼┘Å┘å┘Å┘å┘æ┘Ä┘ç┘Å Ï¡┘ÄϬ┘æ┘Ä┘ë Ï¡┘É┘è┘å┘ì (35)

 

Artinya:

Kemudian timbul pikiran pada mereka setelah melihat tanda-tanda (kebenaran Yusuf) bahwa mereka harus memenjarakannya sampai sesuatu waktu. (13: 35)

 

Diantara ciri-ciri pemerintahan arogan dan taghut ialah bahwa yang menjadi poros dan penentu keinginan legal maupun ilegal para penguasa, pejabat dan keluarga kerajaan. Sedang rakyat jelata dianggap dan diperlakukan sebagai budak para penguasa, di mana para penguasalah yang berhak memutuskan apapun berdasarkan keinginan mereka terhadap rakyat. Semua keputusan mereka itu tidak boleh dipertanyakan apakah keputusan tersebut merupakan keputusan yang benar atau keputusan yang salah. Dalam peristiwa yang terjadi antara Yusuf dan Zulaikhapun semuanya telah memahami bahwa yang bersalah adalah Zulaikha. Bahkan Zulaikha sendiri telah memahami bahwa yang salah adalah dirinya. Zulaikha sendiri mengakui kebersihan Yusuf di depan para wanita Mesir. Akan tetapi pada akhirnya penguasa Mesir berkesimpulan bahwa untuk menjaga nama baik isterinya, Yusuf harus dijebloskan ke dalam penjara sehingga setelah beberapa saat pengunjingan dan isu-isu seputar masalah ini akan reda dan dilupakan.

 

Dari ayat tadi terdapat duapelajaran yang dapat dipetik:ÔÇÄ

1. Kebersihan dan menjaga kebersihan bukanlah pekerjaan mudah. Dalam sistem kerajaan atau pemerintahan arogan barang siapa yang lebih bersih, maka orang tersebut justru akan menanggung kesulitan dan problema yang lebih berat.

2. Dalam masyarakat yang sudah tercemar para pengumbar nafsu syahwat dan kejahatan memiliki kebebasan sementara orang-orang yang bersih dan selalu berbuat baik akan menghadapi berbagai kesulitan dan tekanan.

 

Ayat ke 36

 

┘ê┘ÄÏ»┘ÄÏ«┘Ä┘ä┘Ä ┘à┘ÄÏ╣┘Ä┘ç┘ŠϺ┘äÏ│┘æ┘Éϼ┘Æ┘å┘Ä ┘ü┘ÄϬ┘Ä┘è┘ÄϺ┘å┘É ┘é┘ÄϺ┘ä┘Ä Ïú┘ÄÏ¡┘ÄÏ»┘Å┘ç┘Å┘à┘ÄϺ ÏÑ┘É┘å┘æ┘É┘è Ïú┘ÄÏ▒┘ÄϺ┘å┘É┘è Ïú┘ÄÏ╣┘ÆÏÁ┘ÉÏ▒┘Å Ï«┘Ä┘à┘ÆÏ▒┘ïϺ ┘ê┘Ä┘é┘ÄϺ┘ä┘Ä Ïº┘ä┘ÆÏó┘ÄÏ«┘ÄÏ▒┘Å ÏÑ┘É┘å┘æ┘É┘è Ïú┘ÄÏ▒┘ÄϺ┘å┘É┘è Ïú┘ÄÏ¡┘Æ┘à┘É┘ä┘Å ┘ü┘Ä┘ê┘Æ┘é┘Ä Ï▒┘ÄÏú┘ÆÏ│┘É┘è Ï«┘ÅÏ¿┘ÆÏ▓┘ïϺ Ϭ┘ÄÏú┘Æ┘â┘Å┘ä┘ŠϺ┘äÏÀ┘æ┘Ä┘è┘ÆÏ▒┘Å ┘à┘É┘å┘Æ┘ç┘Å ┘å┘ÄÏ¿┘æ┘ÉϪ┘Æ┘å┘ÄϺ Ï¿┘ÉϬ┘ÄÏú┘Æ┘ê┘É┘è┘ä┘É┘ç┘É ÏÑ┘É┘å┘æ┘ÄϺ ┘å┘ÄÏ▒┘ÄϺ┘â┘Ä ┘à┘É┘å┘Ä Ïº┘ä┘Æ┘à┘ÅÏ¡┘ÆÏ│┘É┘å┘É┘è┘å┘Ä (36)

 

Artinya:

Dan bersama dengan dia masuk pula ke dalam penjara dua orang pemuda. Berkatalah salah seorang diantara keduanya: "Sesungguhnya aku bermimpi, bahwa aku memeras anggur". Dan yang lainnya berkata: "Sesungguhnya aku bermimpi, bahwa aku membawa roti di atas kepalaku, sebahagiannya dimakan burung". Berikanlah kepada kami ta'birnya; sesungguhnya kami memandang kamu termasuk orang-orang yang pandai (mena'birkan mimpi). (12: 36)

 

Sebagaimana telah dikatakan di atas bahwa pada akhirnya, dengan perintah penguasa Mesir, Yusuf pun dijebloskan ke dalam penjara. Di dalam penjara Yusuf berada satu sel dengan dua orang pengawai kerajaan yang dipenjara karena kesalahan yang mereka lakukan. Suatu hari keduanya mengisahkan mimpi yang mereka lihat tadi malam kepada Yusuf, dengan harapan bahwa Yusuf mengetahui maksud mimpi mereka. Karena mereka tahu bahwa Yusuf masuk ke dalam penjara karena menolak kemaksiatan yang diminta oleh Zulaikha, sehingga mereka ini yakin bahwa Yusuf adalah orang yang bersih dan mulia. Memang manusia-manusia mulia, suci dan terhormat meskipun dijebloskan ke dalam penjara tetap saja akan menjadi rujukan bagi para penghuni penjara. Untuk itu mereka pun tidak segan membeberkan rahasia peribadi mereka kepada Yusuf, sehingga dengan demikian Yusuf memiliki pengaruh di depan para penghuni penjara tersebut.

 

Mimpi yang dialami oleh kedua orang tahanan tersebut berbeda dan aneh. Oleh karena itu,mereka merasa bahwa mimpi mereka itu mengandungi arti dan makna tertentu dan berkaitan dengan nasib mereka dalam penjara. Yang pertama bermimpi tengah memeras anggur untuk membuat minuman untuk raja sedangkan yang kedua bermimpi tengah membawa roti di atas kepalanya dan burung-burung berdatangan memakan roti-roti tersebut. Singkatnya yang penting ialah posisi dan kedudukan Yusuf yang terhormat didalam penjara. Sehingga membedakannyadaritahanan yanglain, dan membuatnya menjadi pusat perhatian. Sebagaimana di dalam riwayat disebutkan bahwa di dalam penjara itu, Yusuf merawat orang yang sakit, membantu orang yang memerlukan bantuan dan memberi tempat untuk orang lain. Meski mendekam di dalam penjara. Akan tetapi Yusuf tetap tampil sebagai manusia mulia dan memancarkan akhlak yang tinggi.

 

Dari ayat tadi terdapat duapelajaran yang dapat dipetik:ÔÇÄ

1. Orang-orang yang selalu berbuat baik dimana saja mereka berada, selalu dihormati dan mendapat pujian.

2. Perbuatan baik dan berkhidmat kepada para tahanan lain merupakan langkah pertama Yusuf untuk menyampaikanjalan kebenaran dan menyeru mereka kepada penyembahan Tuhan Yang Maha Esa.

Ayat ke 31

 

┘ü┘Ä┘ä┘Ä┘à┘æ┘ÄϺ Ï│┘Ä┘à┘ÉÏ╣┘ÄϬ┘Æ Ï¿┘É┘à┘Ä┘â┘ÆÏ▒┘É┘ç┘É┘å┘æ┘Ä Ïú┘ÄÏ▒┘ÆÏ│┘Ä┘ä┘ÄϬ┘Æ ÏÑ┘É┘ä┘Ä┘è┘Æ┘ç┘É┘å┘æ┘Ä ┘ê┘ÄÏú┘ÄÏ╣┘ÆÏ¬┘ÄÏ»┘ÄϬ┘Æ ┘ä┘Ä┘ç┘Å┘å┘æ┘Ä ┘à┘ÅϬ┘æ┘Ä┘â┘ÄÏú┘ï ┘ê┘ÄÏó┘ÄϬ┘ÄϬ┘Æ ┘â┘Å┘ä┘æ┘Ä ┘ê┘ÄϺϡ┘ÉÏ»┘ÄÏ®┘ì ┘à┘É┘å┘Æ┘ç┘Å┘å┘æ┘Ä Ï│┘É┘â┘æ┘É┘è┘å┘ïϺ ┘ê┘Ä┘é┘ÄϺ┘ä┘ÄϬ┘É ÏºÏ«┘ÆÏ▒┘Åϼ┘Æ Ï╣┘Ä┘ä┘Ä┘è┘Æ┘ç┘É┘å┘æ┘Ä ┘ü┘Ä┘ä┘Ä┘à┘æ┘ÄϺ Ï▒┘ÄÏú┘Ä┘è┘Æ┘å┘Ä┘ç┘Å Ïú┘Ä┘â┘ÆÏ¿┘ÄÏ▒┘Æ┘å┘Ä┘ç┘Å ┘ê┘Ä┘é┘ÄÏÀ┘æ┘ÄÏ╣┘Æ┘å┘Ä Ïú┘Ä┘è┘ÆÏ»┘É┘è┘Ä┘ç┘Å┘å┘æ┘Ä ┘ê┘Ä┘é┘Å┘ä┘Æ┘å┘Ä Ï¡┘ÄϺÏ┤┘Ä ┘ä┘É┘ä┘æ┘Ä┘ç┘É ┘à┘ÄϺ ┘ç┘ÄÏ░┘ÄϺ Ï¿┘ÄÏ┤┘ÄÏ▒┘ïϺ ÏÑ┘É┘å┘Æ ┘ç┘ÄÏ░┘ÄϺ ÏÑ┘É┘ä┘æ┘ÄϺ ┘à┘Ä┘ä┘Ä┘â┘î ┘â┘ÄÏ▒┘É┘è┘à┘î (31)

 

Artinya:

Maka tatkala wanita itu (Zulaikha) mendengar cercaan mereka, diundangnyalah wanita-wanita itu dan disediakannya bagi mereka tempat duduk, dan diberikannya kepada masing-masing mereka sebuah pisau (untuk memotong jamuan), kemudian dia berkata (kepada Yusuf): "Keluarlah (nampakkanlah dirimu) kepada mereka". Maka tatkala wanita-wanita itu melihatnya, mereka kagum kepada (keelokan rupa)nya, dan mereka melukai (jari) tangannya dan berkata: "Maha sempurna Allah, ini bukanlah manusia. Sesungguhnya ini tidak lain hanyalah malaikat yang mulia". (12: 31)

 

Pada pembahasan sebelumnya telah dijelaskan bahwa ketika kaum perempuan Mesir mendengar isteri Raja Mesir mabuk kepayang kepada budaknya, mereka mengejek dan menjelek-jelekkannya. Akan tetapi sebenarnya mereka sendiri penasaran dan ingin melihat budak tersebut. Untuk itu istri Raja Mesir ini mengatur suatu perjamuan dan mengundang kaum perempuan Mesir itu untuk hadir.

 

Sementara itu, Zulaikha telah mempersiapkan Yusuf as sebagai salah satu pelayan yang akan menghidangkan makanan dan minuman kepada para tamu tersebut. Ketika para tamu perempuan itu tengah mengiris buah yang dihidangkan, Zulaikha memerintahkan kepada Yusuf untuk keluar dan menunjukkan diri kepada kaum perempuan itu. Ketika menyaksikan ketampanan Yusuf as, mereka semua tertegun, memuji kebesaran Allah Swt, sementara mereka tetap mengiris, tetapi bukan buah apel yang mereka iris, melainkan tangan dan jari-jari mereka sendiri.

 

Sesungguhnya dengan cara seperti itu, isteri Raja Mesir ini telah membungkam mulut kaum perempuan Mesir ini yang mengejek dan menjelek-jelekkannya karena terpikat oleh ketampanan Yusuf as. Kini mereka telah melihat dan mengalami sendiri, betapa mereka kehilangan kesadaran begitu menyaksikan ketampanan Yusuf as.

 

Dari ayat tadi terdapat duapelajaran yang dapat dipetik:ÔÇÄ

1. Sebagian kritik dan kecaman diberikan bukan dengan niat baik dan konstruktif, tapi berangkat dari sifat iri dan persaingan. Kritik semacam ini, meski tampak positif, tapi pada hakikatnya bersifat destruktif.

2. Kadang kala seseorang mengkritik orang lain karena melakukan suatu kesalahan. Akan tetapi jika ia sendiri menghadapi kondisi yang sama dengan orang yang ia kritik itu, ia pun akan melakukan kesalahan yang sama atau bahkan lebih buruk. Kaum perempuan Mesir yang mengkritik dan menjelek-jelekkan Zulaikha, ternyata mereka sendiri langsung kehilangan akal sehat begitu sekali saja menyaksikan Yusuf as.

 

Ayat ke 32

 

┘é┘ÄϺ┘ä┘ÄϬ┘Æ ┘ü┘ÄÏ░┘Ä┘ä┘É┘â┘Å┘å┘æ┘Ä Ïº┘ä┘æ┘ÄÏ░┘É┘è ┘ä┘Å┘à┘ÆÏ¬┘Å┘å┘æ┘Ä┘å┘É┘è ┘ü┘É┘è┘ç┘É ┘ê┘Ä┘ä┘Ä┘é┘ÄÏ»┘Æ Ï▒┘ÄϺ┘ê┘ÄÏ»┘ÆÏ¬┘Å┘ç┘Å Ï╣┘Ä┘å┘Æ ┘å┘Ä┘ü┘ÆÏ│┘É┘ç┘É ┘ü┘ÄϺÏ│┘ÆÏ¬┘ÄÏ╣┘ÆÏÁ┘Ä┘à┘Ä ┘ê┘Ä┘ä┘ÄϪ┘É┘å┘Æ ┘ä┘Ä┘à┘Æ ┘è┘Ä┘ü┘ÆÏ╣┘Ä┘ä┘Æ ┘à┘ÄϺ Ïó┘Ä┘à┘ÅÏ▒┘Å┘ç┘Å ┘ä┘Ä┘è┘ÅÏ│┘ÆÏ¼┘Ä┘å┘Ä┘å┘æ┘Ä ┘ê┘Ä┘ä┘Ä┘è┘Ä┘â┘Å┘ê┘å┘Ä┘å┘Æ ┘à┘É┘å┘Ä Ïº┘äÏÁ┘æ┘ÄϺÏ║┘ÉÏ▒┘É┘è┘å┘Ä (32)

 

Artinya:

Wanita itu berkata: "Itulah dia orang yang kamu cela aku karena (tertarik) kepadanya, dan sesungguhnya aku telah menggoda dia untuk menundukkan dirinya (kepadaku) akan tetapi dia menolak. Dan sesungguhnya jika dia tidak mentaati apa yang aku perintahkan kepadanya, niscaya dia akan dipenjarakan dan dia akan termasuk golongan orang-orang yang hina". (12: 32)

 

Meskipun Zulaikha di depan suaminya mengaku tidak bersalah dan menimpakan kesalahan kepada Yusuf as, namun di depan kaum perempuan Mesir ini ia mengaku bahwa dialah yang membujuk Yusuf untuk berbuat maksiat. Ia berkata kepada kaum perempuan tersebut, "Kini kalian telah melihat sendiri pemuda ini. Untuk itu, jika aku tergila-gila kepadanya, kalian tidak akan lagi mencela aku. Akan tetapi sampai saat ini Yusuf tidak bersedia memenuhi permintaanku. Jika ia tetap menolak maka aku akan mengirimnya ke dalam penjara, agar ia tahu bahwa iatidak berhak menolak permintaan tuannya."

 

Yang sangat mengherankan ialah bahwa di depan para tamunya, kaum perempuan Mesir, Zulaikha mengaku dengan tegas bahwa dialah yang mengajak kepada perbuatan maksiat, sedangkan Yusuf menolak dengan tegas dalam rangka menjaga kebersihan dirinya. Ia juga dengan tegas mengatakan bahwa ia akan memenjarakan Yusuf, jika tidak bersedia memenuhi keinginannya. Pada akhirnya Yusuf benar-benar masuk ke dalam penjara. Hal ini membuktikan bahwa Yusuf as tidak pernah menuruti kemauan jahat Zulaikha, sekaligus membuktikan pula kebersihan beliau dari perbuatan hina itu.

 

Dari ayat tadi terdapat duapelajaran yang dapat dipetik:ÔÇÄ

1. Kebersihan dan kesucian diri adalah sebuah nilai yang sebenarnya diakui pula oleh para pelaku perbuatan dosa, dan pada dasarnya mereka menghormati yang demikian itu.

2. Jika kekuatan dan pemerintahan berada di tangan orang-orang jahat, maka orang-orang yang bersih akan tersingkir, terbunuh, terpenjara dan sebagainya, sementara para penguasa akan semakin meraja lela dengan kejahatan-kejahatannya.

 

Ayat ke 33

 

┘é┘ÄϺ┘ä┘Ä Ï▒┘ÄÏ¿┘æ┘É Ïº┘äÏ│┘æ┘Éϼ┘Æ┘å┘Å Ïú┘ÄÏ¡┘ÄÏ¿┘æ┘Å ÏÑ┘É┘ä┘Ä┘è┘æ┘Ä ┘à┘É┘à┘æ┘ÄϺ ┘è┘ÄÏ»┘ÆÏ╣┘Å┘ê┘å┘Ä┘å┘É┘è ÏÑ┘É┘ä┘Ä┘è┘Æ┘ç┘É ┘ê┘ÄÏÑ┘É┘ä┘æ┘ÄϺ Ϭ┘ÄÏÁ┘ÆÏ▒┘É┘ü┘Æ Ï╣┘Ä┘å┘æ┘É┘è ┘â┘Ä┘è┘ÆÏ»┘Ä┘ç┘Å┘å┘æ┘Ä Ïú┘ÄÏÁ┘ÆÏ¿┘Å ÏÑ┘É┘ä┘Ä┘è┘Æ┘ç┘É┘å┘æ┘Ä ┘ê┘ÄÏú┘Ä┘â┘Å┘å┘Æ ┘à┘É┘å┘Ä Ïº┘ä┘ÆÏ¼┘ÄϺ┘ç┘É┘ä┘É┘è┘å┘Ä (33)

 

Artinya:

Yusuf berkata: "Wahai Tuhanku, penjara lebih aku sukai daripada memenuhi ajakan mereka kepadaku. Dan jika tidak Engkau hindarkan dari padaku tipu daya mereka, tentu aku akan cenderung untuk (memenuhi keinginan mereka) dan tentulah aku termasuk orang-orang yang bodoh". (12: 33)

 

Meskipun penguasa Mesir telah yakin bahwa Yusuf tidak bersalah, dan Zulaikha sendiri juga mengakui keinginan buruknya di depan kaum perempuan Mesir, namun Yusuf tetap saja dijebloskan ke dalam penjara, atas perintah Zulaikha, karena Yusuf tidak bersedia memenuhi keinginannya. Hal ini menunjukkan bahwa kehidupan di tengah keluarga kerajaan, yang secara lahiriah serba gemerlap itu, ternyata dikuasai oleh hawa nafsu perempuan, dan membuat sang raja tidak mampu bertindak apa-apa.

 

Sebaliknya, manusia-manusia yang bersih dan suci, siap dipenjarakan dan menghadapi berbagai ancaman dari para penguasa, dalam rangka menolak keinginan-keinginan jahat mereka. Manusia-manusia suci ini selalu mendahulukan keridhaan Allah daripada keinginannya sendiri dan keinginan siapa pun, bahkan keinginan  tuan, pemilik, raja, bahkan raja diraja sekalipun.

 

Dari ayat tadi terdapat tigapelajaran yang dapat dipetik:ÔÇÄ

1. Kesucian dan kebersihan diri sangat penting. Di sepanjang sejarah tidak sedikit orang yang dijebloskan ke dalam penjara dalam rangka menjaga kebersihan dan kesucian dirinya. Sebaliknya, jika kemerdekaan seseorang diperoleh dengan harga pelanggaran terhadap nilai-nilai manusiawi, maka kemerdekaan seperti ini tidak ada nilainya.

2. Menjauhkan diri dari lingkungan yang penuh dengan dosa dan perbuatan maksiat, akan sangat berharga bagi seseorang, meskipun untuk itu ia akan menerima berbagai kesulitan.

3. Kejahilan atau kebodohan, bukan hanya ketiadaan pengetahuan. Mengikuti hawa nafsu dan menjerumuskan diri ke dalam perbuatan dosa, juga termasuk kebodohan yang nyata.

Ayat ke 28

 

┘ü┘Ä┘ä┘Ä┘à┘æ┘ÄϺ Ï▒┘ÄÏú┘Ä┘ë ┘é┘Ä┘à┘É┘èÏÁ┘Ä┘ç┘Å ┘é┘ÅÏ»┘æ┘Ä ┘à┘É┘å┘Æ Ï»┘ÅÏ¿┘ÅÏ▒┘ì ┘é┘ÄϺ┘ä┘Ä ÏÑ┘É┘å┘æ┘Ä┘ç┘Å ┘à┘É┘å┘Æ ┘â┘Ä┘è┘ÆÏ»┘É┘â┘Å┘å┘æ┘Ä ÏÑ┘É┘å┘æ┘Ä ┘â┘Ä┘è┘ÆÏ»┘Ä┘â┘Å┘å┘æ┘Ä Ï╣┘ÄÏ©┘É┘è┘à┘î (28)

 

Artinya:

Maka tatkala suami wanita itu melihat baju gamis Yusuf koyak di belakang berkatalah dia: "Sesungguhnya (kejadian) itu adalah diantara tipu daya kamu, sesungguhnya tipu daya kamu adalah besar". (12: 28)

 

Kisah sebelumnya menceritakan peristiwa larinya Yusuf dari kejaran Zulaikha yang menyebabkan baju Yusuf ditarik oleh Zulaikha dari belakang dan robek. Ketika peristiwa ini diketahui oleh suami Zulaikha, maka untuk menghukumi masalah ini maka peristiwa tersebut disampaikan kepada hakim, untuk memastikan siapa yang bersalah. Kebetulan hakim ini dari keluarga Zulaikha, dimana ia memutuskan, bahwa jika baju Yusuf robek di bagian belakang, maka Yusuf berada di pihak yang benar, dan istri penguasa Mesir berada di pihak yang salah.

 

Ayat di atas mengatakan bahwa setelah keputusan hakim tersebut, penguasa Mesir menyaksikan bahwa baju Yusuf terkoyak di bagian belakang. Hal ini menunjukkan bahwa Yusuf tidak bersalah. Karena itu penguasa Mesir tersebut berkata kepada istrinya,"Apa yang kau katakan tadi adalah untuk menipuku, dan untuk menunjukkan bahwa engkau tidak bersalah. Sungguh, makar dan tipu daya kalian kaum wanita, dalam rangka mencapai keinginan kalian, sangat berbahaya."

 

Dari ayat tadi terdapat duapelajaran yang dapat dipetik:ÔÇÄ

1. Kebenaran tidak akan dapat terus-menerus disembunyian di balik tabir, dan kejahatan seseorang akan terbongkar juga suatu saat.

2. Pernyataan hak dan benar harus kita terima, meski memberatkan dan merugikan kita, sebagaimana yang diterima oleh penguasa Mesir ketika istrinya telah terbukti berbuat salah, dan bahwa Yusuf tidak berdosa.

 

Ayat ke 29

 

┘è┘Å┘êÏ│┘Å┘ü┘Å Ïú┘ÄÏ╣┘ÆÏ▒┘ÉÏÂ┘Æ Ï╣┘Ä┘å┘Æ ┘ç┘ÄÏ░┘ÄϺ ┘ê┘ÄϺÏ│┘ÆÏ¬┘ÄÏ║┘Æ┘ü┘ÉÏ▒┘É┘è ┘ä┘ÉÏ░┘Ä┘å┘ÆÏ¿┘É┘â┘É ÏÑ┘É┘å┘æ┘Ä┘â┘É ┘â┘Å┘å┘ÆÏ¬┘É ┘à┘É┘å┘Ä Ïº┘ä┘ÆÏ«┘ÄϺÏÀ┘ÉϪ┘É┘è┘å┘Ä (29)

 

Artinya:

(Hai) Yusuf: "Berpalinglah dari ini, dan (kamu hai isteriku) mohon ampunlah atas dosamu itu, karena kamu sesungguhnya termasuk orang-orang yang berbuat salah".(12: 29)

 

Dari ayat ini dapat dipahami bahwa penguasa Mesir itu adalah seorang yang bijak, jujur dan mau menerima kebenaran. Karena itu sewaktu dia meyakini bahwa Yusuf tidak bersalah, ia meminta kepada Yusuf untuk merahasiakan peristiwa ini demi menjaga nama baik keluarga terpandang ini. tampaksekali bahwa penguasa Mesir ini mengajukan permintaan itu tidak dengan nada ancaman atau menakut-nakuti, tapi dengan nada permohonan dan harapan. Dari sisi lain, isterinya yang telah ditetapkan sebagai pihak yang bersalah itu, ia minta untuk bertobat dan memohon ampun. Hal ini menunjukkan bahwa ia meyakini adanya pahala, dosa, siksa, catatan amal perbuatan dan hari perhitungan. Akan tetapi, mungkin reaksinya terhadap terhadap pengkhianatan isteri, yang hanya dengan menegur seperti itu, masih belum cukup dan seharusnya ia menunjukkan reaksi yang lebih keras daripada itu, meskipun perbuatan khianat itu tidak sempat terlaksana.

 

Dari ayat tadi terdapat duapelajaran yang dapat dipetik:ÔÇÄ

1. Perbuatan jelek dan aib orang lain yang kita lihat atau kita dengar, tidak boleh kita ungkapkan kepada orang lain lagi.

2. Hubungan gelap antara lelaki dan wanita, dianggap sebagai perbuatan jelek dan buruk, di semua tempat dan waktu, serta di seluruh kaum dan bangsa di dunia ini.

 

Ayat ke 30

 

┘ê┘Ä┘é┘ÄϺ┘ä┘Ä ┘å┘ÉÏ│┘Æ┘ê┘ÄÏ®┘î ┘ü┘É┘è Ϻ┘ä┘Æ┘à┘ÄÏ»┘É┘è┘å┘ÄÏ®┘É Ïº┘à┘ÆÏ▒┘ÄÏú┘ÄÏ®┘ŠϺ┘ä┘ÆÏ╣┘ÄÏ▓┘É┘èÏ▓┘É Ï¬┘ÅÏ▒┘ÄϺ┘ê┘ÉÏ»┘Å ┘ü┘ÄϬ┘ÄϺ┘ç┘ÄϺ Ï╣┘Ä┘å┘Æ ┘å┘Ä┘ü┘ÆÏ│┘É┘ç┘É ┘é┘ÄÏ»┘Æ Ï┤┘ÄÏ║┘Ä┘ü┘Ä┘ç┘ÄϺ Ï¡┘ÅÏ¿┘æ┘ïϺ ÏÑ┘É┘å┘æ┘ÄϺ ┘ä┘Ä┘å┘ÄÏ▒┘ÄϺ┘ç┘ÄϺ ┘ü┘É┘è ÏÂ┘Ä┘ä┘ÄϺ┘ä┘ì ┘à┘ÅÏ¿┘É┘è┘å┘ì (30)

 

Artinya:

Dan wanita-wanita di kota berkata: "Isteri Al Aziz menggoda bujangnya untuk menundukkan dirinya (kepadanya), sesungguhnya cintanya kepada bujangnya itu adalah sangat mendalam. Sesungguhnya kami memandangnya dalam kesesatan yang nyata". (12: 30)

 

Meski penguasa Mesir telah berpesan agar masalah ini jangan sampai didengar oleh masyarakat, sehingga tidak ada siapa pun yang mengetahui peristiwa yang menimpa istrinya, akan tetapi sudah barang tentu, istana kerajaan selalu ramai dengan orang-orang yang selalu hadir di sana. Bisa jadi ada seseorang yang melihat peristiwa tersebut, atau mendengarnya di saat peristiwa ini dilimpahkan kepada hakim. Lalu dari sanalah peristiwa ini menyebar dari mulut ke mulut hingga ke seluruh kota.

 

Tampaknya warga kota dan negeri ini, terutama kaum wanitanya, tidak dapat menerima bahwa isteri raja terpikat oleh seorang budak. Untuk itu mereka menjadikan peristiwa ini untuk mengejek dan menjelek-jelekkannya. Mereka juga menyadari bahwa budak lelaki ini sudah barang tentu bukan orang sembarangan, dan memiliki kelebihan-kelebihan fisik dan akhlak, sehingga membuat Zulaikha mabuk kepayang. Untuk itu, mereka merasa penasaran untuk dapat melihat budak lelaki tersebut; dan bahwa ejekan-ejekan mereka itu tak lain muncul atas dorongan sifat iri.

 

Yang menarik ialah bahwa dalam masa hidup Yusuf, terdapat dua kelompok manusia yang menganggap kecintaan berlebihan kepada Yusuf sebagai tanda kesesatan. Kelompok pertama ialah saudara-saudara Yusuf, yang menganggap ayah mereka telah melakukan kesalahan karena sangat mencintai Yusuf. Mereka mengatakan, "Sesungguhnya Ayah kita berada dalam kesesatan yang nyata". Kelompok lain ialah kaum wanita Mesir yang menganggap Zulaikha berada dalam kesesatan karena cintanya yang sedemikian besar kepada Yusuf, dan mereka mengatakan,"Sesungguhnya kami memandangnya berada dalam kesesatan yang nyata".

 

Meskipun cinta Ayah kepada anak (yaitu Ya'qub kepada Yusuf) adalah cinta yang suci dan sesuai dengan kehendak ilahi, sedangkan cinta Zulaikha kepada Yusuf adalah cinta yang kotor dan atas dorongan nafsu syahwat setan, akan tetapi keduanya menunjukkan bahwa rasa cinta adalah sesuatu yang tidak dapat diterima dan tidak dapat dipahami oleh orang yang tidak merasakannya. Untuk itu mereka menganggap bahwa orang yang tengah dimabuk cinta sebagai orang yang sesat. Sebagaimana para auliya ilahi yang mencintai Allah Swt, akan dianggap sesat dan aneh atau gila oleh para pencinta dunia.

 

Dari ayat tadi terdapat duapelajaran yang dapat dipetik:ÔÇÄ

1.Menutup pintu rapat-rapat untuk melakukan dosa, tidak selalu dapat mencegah terbongkarnya aib dan dosa yang melumuri manusia.

2. Lelaki adalah penanggung jawab rumah tangga, dan kesalahan-kesalahan anggota keluarga, seringkali akan dikaitkan kepadanya, dan akan mengotori nama baiknya.

Ayat ke 25

 

┘ê┘ÄϺÏ│┘ÆÏ¬┘ÄÏ¿┘Ä┘é┘ÄϺ Ϻ┘ä┘ÆÏ¿┘ÄϺϿ┘Ä ┘ê┘Ä┘é┘ÄÏ»┘æ┘ÄϬ┘Æ ┘é┘Ä┘à┘É┘èÏÁ┘Ä┘ç┘Å ┘à┘É┘å┘Æ Ï»┘ÅÏ¿┘ÅÏ▒┘ì ┘ê┘ÄÏú┘Ä┘ä┘Æ┘ü┘Ä┘è┘ÄϺ Ï│┘Ä┘è┘æ┘ÉÏ»┘Ä┘ç┘ÄϺ ┘ä┘ÄÏ»┘Ä┘ë Ϻ┘ä┘ÆÏ¿┘ÄϺϿ┘É ┘é┘ÄϺ┘ä┘ÄϬ┘Æ ┘à┘ÄϺ ϼ┘ÄÏ▓┘ÄϺÏí┘Å ┘à┘Ä┘å┘Æ Ïú┘ÄÏ▒┘ÄϺϻ┘Ä Ï¿┘ÉÏú┘Ä┘ç┘Æ┘ä┘É┘â┘Ä Ï│┘Å┘êÏí┘ïϺ ÏÑ┘É┘ä┘æ┘ÄϺ Ïú┘Ä┘å┘Æ ┘è┘ÅÏ│┘ÆÏ¼┘Ä┘å┘Ä Ïú┘Ä┘ê┘Æ Ï╣┘ÄÏ░┘ÄϺϿ┘î Ïú┘Ä┘ä┘É┘è┘à┘î (25)

 

Artinya:

Dan keduanya berlomba-lomba menuju pintu dan wanita itu menarik baju gamis Yusuf dari belakang hingga koyak dan kedua-duanya mendapati suami wanita itu di muka pintu. Wanita itu berkata: "Apakah pembalasan terhadap orang yang bermaksud berbuat serong dengan isterimu, selain dipenjarakan atau (dihukum) dengan azab yang pedih?"(12: 25)

 

Pada pembahasan yang lalu, telah dijelaskan bahwa isteri pembesar Mesir jatuh cinta kepada Yusuf, dan guna melampiaskan hasratnya pada pemuda tampan itu, wanita tersebut melakukan makar. Ia mengiringi Yusuf disebuah kamar yang sepi. Sadar akan rencana buruk wanita tersebut, Yusuf berusaha melepaskan diri dari jeratan dosa dan berlari menuju kearah pintu yang terkunci. Yusuf berharap dapat lepas dari godaan nafsu Zulaikha. Isteri pembesar Mesir itu mengejar dan menarik baju Yusuf dari belakang, sehingga baju tersebut koyak.

 

Yusuf berhasil melepaskan diri dari jeratan tersebut setelah pintu kamar tiba-tiba terbuka dan nampak sosok pembesar Mesir berdiri di depan pintu. Menyaksikan isterinya berada di dalam kamar bersama Yusuf, ia terkejut dan menanyakan apa yang mereka perbuat di sana. Sebelum Yusuf menjelaskan masalah sebenarnya, Zulaikha merekayasa kejadian itu dengan menuduh Yusuf hendak berbuat tak senonoh terhadap dirinya. Karena itu, Zulaikha mengusulkan agar Yusuf dipenjarakan atau disiksa.

 

Dari ayat tadi terdapat tigapelajaran yang dapat dipetik:ÔÇÄ

1. Berlindung kepada AllahSwt tidak cukup diucapkan melalui lisan tetapi juga harus diikuti dengan tindakan, seperti lari dari dosa, walaupun seakan semua pintu telah tertutup.

2. Terkadang lahiriah suatu perbuatan dan tindakan berbentuk sama, tetapi maksud dan tujuan berbeda. Yusuf dan Zulaikha keduanya berlari, namun yang satu berlari untuk menyelamatkan diri dari dosa, sementara yang lain berlari untuk berbuat maksiat.

3. Kita harus waspada, karena terkadang orang-orang yang mengadu, justeru yang berbuat kejahatan dengan tujuan melepaskan diri dari jerat hukum, dengan memanfaatkan perasaan orang lain.

 

Ayat ke 26-27

 

┘é┘ÄϺ┘ä┘Ä ┘ç┘É┘è┘Ä Ï▒┘ÄϺ┘ê┘ÄÏ»┘ÄϬ┘Æ┘å┘É┘è Ï╣┘Ä┘å┘Æ ┘å┘Ä┘ü┘ÆÏ│┘É┘è ┘ê┘ÄÏ┤┘Ä┘ç┘ÉÏ»┘Ä Ï┤┘ÄϺ┘ç┘ÉÏ»┘î ┘à┘É┘å┘Æ Ïú┘Ä┘ç┘Æ┘ä┘É┘ç┘ÄϺ ÏÑ┘É┘å┘Æ ┘â┘ÄϺ┘å┘Ä ┘é┘Ä┘à┘É┘èÏÁ┘Å┘ç┘Å ┘é┘ÅÏ»┘æ┘Ä ┘à┘É┘å┘Æ ┘é┘ÅÏ¿┘Å┘ä┘ì ┘ü┘ÄÏÁ┘ÄÏ»┘Ä┘é┘ÄϬ┘Æ ┘ê┘Ä┘ç┘Å┘ê┘Ä ┘à┘É┘å┘Ä Ïº┘ä┘Æ┘â┘ÄϺÏ░┘ÉÏ¿┘É┘è┘å┘Ä (26) ┘ê┘ÄÏÑ┘É┘å┘Æ ┘â┘ÄϺ┘å┘Ä ┘é┘Ä┘à┘É┘èÏÁ┘Å┘ç┘Å ┘é┘ÅÏ»┘æ┘Ä ┘à┘É┘å┘Æ Ï»┘ÅÏ¿┘ÅÏ▒┘ì ┘ü┘Ä┘â┘ÄÏ░┘ÄÏ¿┘ÄϬ┘Æ ┘ê┘Ä┘ç┘Å┘ê┘Ä ┘à┘É┘å┘Ä Ïº┘äÏÁ┘æ┘ÄϺϻ┘É┘é┘É┘è┘å┘Ä (27)

 

Artinya:

Yusuf berkata: "Dia menggodaku untuk menundukkan diriku (kepadanya)", dan seorang saksi dari keluarga wanita itu memberikan kesaksiannya: "Jika baju gamisnya koyak di muka, maka wanita itu benar dan Yusuf termasuk orang-orang yang dusta. (12: 26)

 

Dan jika baju gamisnya koyak di belakang, maka wanita itulah yang dusta, dan Yusuf termasuk orang-orang yang benar".(27)

 

Setelah tuduhan Zulaikha mengenai niat jahat Yusuf untuk melakukan perbuatan tidak senonoh terhadapnya, Yusuf membela diri dan menepis tuduhan itu. Ia berkata," Aku tidak mengejar Zulaikha, akan tetapi dialah yang menggodaku untuk melakukan perbuatan dosa dengannya." Setelah mendengarkan pernyataan kedua pihak, pembesar Mesir itu tertegun dan kebingungan untuk bersikap. Di satu sisi, dia tidak dapat mempercayai bahwa isterinya menggoda seorang budak untuk memuaskan nafsunya. Dan disisi lain ia juga tidak percaya seorang budak berani bersikap kurang ajar terhadap isterinya.

 

Dalam hal ini salah seorang penasihat raja yang dikenal arif dan bijak, dan saat itu mendengarkan pernyataan mereka, mengatakan apabila Yusuf berniat buruk, tentu ia akan terlibat kontak fizik dengan Zulaikha. Jika hal itu terjadi, berarti baju Yusuf akan koyak di bagian depan. Akan tetapi, kenyataannya adalah bahwa baju Yusuf terkoyak di bagian belakang, dan itu berarti melarikan diri dan bajunya ditarik, karena itu Zulaikha telah berbohong. Yang menarik disini adalah orang bijak yang memberikan kesaksian itu adalah berasal dari keluarga Zulaikha dan kesaksiannya merugikan isteri pembesar Mesir itu.

 

Peristiwa Yusuf dan Zulaikha mengingatkan manusia kepada peristiwa kehamilan Sayidah Maryam. Kesamaan kedua kisah itu ada pada hal ini, bahwa semakin suci seorang, akan semakin beratlah tuduhan yang dihadapinya. Maryam pada zamannya merupakan wanita  tersuci, akan tetapi beliau dituduh telah melakukan perbuatan zina dan mengandung karenanya. Orang-orang saat itu mengusulkan agar Maryam dihukum dengan cara dibakar. Yusuf termasuk manusia tersuci pada zamannya. Beliau dituduh berniat melakukan perbuatan tak senonoh. Hanya saja Allah dengan cara terbaik menunjukkan kebesaran dan kesucian mereka.

 

Dalam kisah Nabi Yusufas masalah baju memiliki peran besar dalam tiga hal. Pertama, tatkala Yusuf dilemparkan ke dalam sumur, saudara-saudara Yusuf membawa bajunya yang telah dilumuri darah binatang kepada ayah mereka. Akan tetapi dikarenakan baju tersebut tidak koyak, maka kebohongan saudara-saudara Yusuf yang mengatakan Yusuf dimakan oleh serigalamenjaditerbongkar. Kedua, koyaknya baju Yusuf dalam kisahnya di rumah Zulaikha, menjadi bukti kesucian beliau. Ketiga, diakhir kisah, baju beliau diusapkan pada mata ayahandanya, Ya'qub, dan berkat itu kebutaan mata Ya'qub terobati.

 

Dari dua ayat tadi terdapat tigapelajaran yang dapat dipetik:ÔÇÄ

1.Dalam menghadapi tuduhan kita harus membela diri dengan mengajukan dalil dan bukti, sekaligus menunjukkan pelaku kejahatan yang sebenarnya, sekalipun tidak ada harapan bagi keselamatan kita atau harapan bahwa pelaku kejahatan akan mendapat hukuman.

2. Jika AllahSwt berkehendak, keluarga dekat orang yang jahat bisa memberikan kesaksian yang memberatkannya.

3. Cara yang benar untuk mengungkap kejahatan termasuk dengan meneliti bekas dan jejak kejahatan harus dilakukan untuk memberikan keputusan yang adil. Sebab, keputusan hakim tidak cukup berdasarkan pada klaim penuduh dan pembelaan tertuduh, tetapi harus juga dengan memerhatikan bukti dan hal-hal yang lain.

Ayat ke 23

 

┘ê┘ÄÏ▒┘ÄϺ┘ê┘ÄÏ»┘ÄϬ┘Æ┘ç┘ŠϺ┘ä┘æ┘ÄϬ┘É┘è ┘ç┘Å┘ê┘Ä ┘ü┘É┘è Ï¿┘Ä┘è┘ÆÏ¬┘É┘ç┘ÄϺ Ï╣┘Ä┘å┘Æ ┘å┘Ä┘ü┘ÆÏ│┘É┘ç┘É ┘ê┘ÄÏ║┘Ä┘ä┘æ┘Ä┘é┘ÄϬ┘É Ïº┘ä┘ÆÏú┘ÄÏ¿┘Æ┘ê┘ÄϺϿ┘Ä ┘ê┘Ä┘é┘ÄϺ┘ä┘ÄϬ┘Æ ┘ç┘Ä┘è┘ÆÏ¬┘Ä ┘ä┘Ä┘â┘Ä ┘é┘ÄϺ┘ä┘Ä ┘à┘ÄÏ╣┘ÄϺÏ░┘Ä Ïº┘ä┘ä┘æ┘Ä┘ç┘É ÏÑ┘É┘å┘æ┘Ä┘ç┘Å Ï▒┘ÄÏ¿┘æ┘É┘è Ïú┘ÄÏ¡┘ÆÏ│┘Ä┘å┘Ä ┘à┘ÄϽ┘Æ┘ê┘ÄϺ┘è┘Ä ÏÑ┘É┘å┘æ┘Ä┘ç┘Å ┘ä┘ÄϺ ┘è┘Å┘ü┘Æ┘ä┘ÉÏ¡┘ŠϺ┘äÏ©┘æ┘ÄϺ┘ä┘É┘à┘Å┘ê┘å┘Ä (23)

 

Artinya:

Dan wanita (Zulaikha) yang Yusuf tinggal di rumahnya menggoda Yusuf untuk menundukkan dirinya (kepadanya) dan dia menutup pintu-pintu, seraya berkata: "Marilah ke sini". Yusuf berkata: "Aku berlindung kepada Allah, sungguh tuanku telah memperlakukan aku dengan baik". Sesungguhnya orang-orang yang zalim tiada akan beruntung. (12: 23)

 

Pada pembahasan yang lalu telah disebutkan bahwa penguasa Mesir telah mengutus seseorang ke pasar penjualan budak, dan membeli Yusuf untuk diperbantukan di rumahnya. Akan tetapi ketika menyaksikan kesempurnaan dan ketampanan Yusuf, ia meminta kepada isterinya agar memuliakan anak ini. Karena itu Yusuf mendapatkan penghormatan dan kemuliaan yang khusus, sehingga dibedakan dengan budak yang lain. Yusuf yang mendapatkan perlakuan kejam dari saudara-saudaranya, yang melemparkannya ke dalam sumur, setelah berada di rumah penguasa Mesir juga mendapat ujian berat lain. Suatu ujian yang mungkin terjadi bagi setiap remaja seumur Yusuf. Untuk itu diperlukan kesiapan mental yang kuat bagi para remaja, agar mampu menguasai dan mengendalikan hawa hafsunya di saat-saat kritis.

 

Istri penguasa Mesir itu jatuh cinta kepada Yusuf, sampai-sampai ia meminta Yusuf yang berstatus budak dan pembantunya untuk berbuat maksiat dengannya, suatu perkara yang jika dilihat dari posisi dan kedudukan sosial yang berlaku di negeri Mesir saat itu, merupakan sesuatu yang tidak bisa diterima. Akan tetapi apa hendak dikata,jika hawa nafsu dan syahwat sudah menguasai seseorang, maka segala macam kedudukan, kekayaan, maupun peraturan tidak akan ada artinya. Pada kenyataannya tidak jarang terjadi seorang raja atau putra raja mencitai seorang rakyat jelata yang miskin,demikian pula sebaliknya.

 

Alhasil, dengan berbagai cara, melalui bujuk rayu dan sikap lemah lembut, isteri penguasa Mesir berusaha menarik perhatian Yusuf. Ketika ia tidak melihat reaksi apa pun dari Yusuf, maka dia pun mengambil inisiatif; dan pada suatu kesempatan yang ia anggap tepat, yaitu tatkala dirinya dan Yusuf berada di satu kamar, segera wanita itu menutup pintu-pintu dari dalam kamar, dan menyampaikan keinginannya itu dengan terang-terangan, dan berusaha membujuk Yusuf dengan segala daya.

 

Akan tetapi Yusuf menolak permintaan dan bujuk rayu isteri penguasa Mesir ini dengan tegas. Beliau mengatakan,"Sekalipun aku budak dan pembantumu, maka ketahuilah bahwa sebelum segala sesuatunya aku adalah hamba Allah, dan aku berlindung kepada-Nya dari perbuatan maksiat seperti itu. Bagaimana mungkin aku mendahulukan keinginanmu daripada keinginan Tuhanku? Padahal Dia-lah yang mengeluarkan aku dari dalam sumur, lalu membawaku ke rumah penguasa Mesir ini; dan Dia pulalah yang menganugerahiku kedudukan seperti ini. Tidak, sama sekali tidak! Aku tidak akan berbuat serendah itu, karena dengan perbuatan ini berarti aku telah menzalimi diriku sendiri, dan berkhianat kepada tuanku (penguasa Mesir) yang memandangku sebagai orang kepercayaannya, dan menempatkan akau di dalam rumahnya. Aku tidak akan pernah berkhianat semacam ini.

 

Dari ayat tadi terdapat empatpelajaran yang dapat dipetik:ÔÇÄ

1. Tuntutan syahwat sedemikian kuatnya, sehingga jika tidak dikendalikan, akan membuat permaisuri raja akan terjatuh ke dalam kekuasaan budaknya.

2. Sering kali, bercampurnya wanita dan lelaki yang bukanmuhrim, akan membuka pintu kearah perbuatan maksiat dan hubungan gelap diantara mereka. Penangananmasalah ini harus dilakukan dalam bentuk pencegahan, sebelum terjadinya kemaksiatan. Yaitu,dengan menghindarkan percampuran yang tidak pada tempatnya antara lelaki dan wanita dalam rangka menghindarkan terjadinya perbuatan zina.

3. Ketaatan kepada Allah Swt, jauh lebih tinggi daripada kesenangan dan kerelaan hati siapa pun selain-Nya. Sekalipun seseorang memiliki kedudukan dan posisi yang sedemikian tinggi terhadapnya, seperti ayah dan ibu, didalam keluarga, atau ketua dan penguasa di tengah masyarakat, maka ketaatan kepada Allah, jauh lebih tinggi daripada ketaatan kepada mereka itu.

4. Ketika semua pintu tertutup, maka pintu rahmat ilahi tetap terbuka lebar, dimana untuk menghindari diri dari dosa, seseorang berlindung kepada Allah, dan Allah akan memberinya jalan keselamatan dari dosa tersebut.

 

Ayat ke 24

 

┘ê┘Ä┘ä┘Ä┘é┘ÄÏ»┘Æ ┘ç┘Ä┘à┘æ┘ÄϬ┘Æ Ï¿┘É┘ç┘É ┘ê┘Ä┘ç┘Ä┘à┘æ┘Ä Ï¿┘É┘ç┘ÄϺ ┘ä┘Ä┘ê┘Æ┘ä┘ÄϺ Ïú┘Ä┘å┘Æ Ï▒┘ÄÏú┘Ä┘ë Ï¿┘ÅÏ▒┘Æ┘ç┘ÄϺ┘å┘Ä Ï▒┘ÄÏ¿┘æ┘É┘ç┘É ┘â┘ÄÏ░┘Ä┘ä┘É┘â┘Ä ┘ä┘É┘å┘ÄÏÁ┘ÆÏ▒┘É┘ü┘Ä Ï╣┘Ä┘å┘Æ┘ç┘ŠϺ┘äÏ│┘æ┘Å┘êÏí┘Ä ┘ê┘ÄϺ┘ä┘Æ┘ü┘ÄÏ¡┘ÆÏ┤┘ÄϺÏí┘Ä ÏÑ┘É┘å┘æ┘Ä┘ç┘Å ┘à┘É┘å┘Æ Ï╣┘ÉÏ¿┘ÄϺϻ┘É┘å┘ÄϺ Ϻ┘ä┘Æ┘à┘ÅÏ«┘Æ┘ä┘ÄÏÁ┘É┘è┘å┘Ä (24)

 

Artinya:

Sesungguhnya wanita itu telah bermaksud (melakukan perbuatan itu) dengan Yusuf, dan Yusufpun bermaksud (melakukan pula) dengan wanita itu andaikata dia tidak melihat tanda (dari) Tuhannya. Demikianlah, agar Kami memalingkan dari padanya kemungkaran dan kekejian. Sesungguhnya Yusuf itu termasuk hamba-hamba Kami yang terpilih.(12: 24)

 

Dalam lanjutan ayat sebelumnya, dan berlindungnya Yusuf kepada Allah dalam kondisi sulit dan kritis itu, ayat ini mengatakan, jika Yusuf tidak memiliki perhatian kepada Tuhannya dan tidak mengharapkan pertolongan Allah, maka Yusuf pun pasti akan terseret oleh hawa nafsunya dan terjerumus ke dalamperbuatan maksiat dengan wanita itu. Akan tetapi cahaya iman yang bersinar terang di hati Yusuf, adalah sebaik-baik penerang dan petunjuk yang mencegahnya dari perbuatan hina, dan berkat iman itu pula, ia tidak membiarkan dirinya menyerah kepada keinginan tuannya. Padahal, jika mau, maka Yusuf dapat saja memenuhi permintaan tuannya itu, dan dapat membela dirinya dengan alasan yang tampak logis, yaitu bahwa perbuatan jahat ini terjadi bukan atas kehendakku, dan aku hanyalah seorang budak yang terpaksa menuruti perintah tuanku.

 

Akan tetapi kekuatan iman lebih tinggi daripada kekuatan akal. Karena dalam berperang melawan hawa nafsu, akal gampang menyerah kalah dan tidak dapat bekerja dengan baik. Akan tetapi iman kepada Allah Swt memiliki kekuatan, yang bukan hanya mampu menghadapi sebuah tuntutan hawa nafsu, bahkan ia mampu menghadapi tuntutan semua hawa nafsu dan mengalahkannya serta tampil sebagai pemenang.

 

Dari ayat tadi terdapat tigapelajaran yang dapat dipetik:ÔÇÄ

1. Apabila kita benar-benar berlindung kepada Allah Swt, pasti kita akan memperoleh pertolongan Allah. Tanpa pertolongan Allah siapa pun akan tergelincir.

2. Ikhlas dalam menghambakan diri kepada Allah, juga memiliki pengaruh di dunia ini, yang diantaranya ialah datangnyapertolongan Allah dalam berbagai kondisi yang sulit dalam kehidupan ini.

3. Para nabi, sebagaimana manusia biasa, juga memiliki hawa nafsu dan menghadapi godaan-godaan untuk berbuat dosa. Akan tetapi dengan kekuatan iman yang kuat kepada Allah Swt, mereka tidak akan berbuat dosa, dan Allah menjaga mereka dari kesalahan dan penyimpangan.