کمالوندی

کمالوندی

Laporan triwulanan Yukia Amano, Direktur Jenderal Badan Energi Atom Internasional (IAEA) terkait aktifitas nuklir damai Iran diterima anggota Dewan Pimpinan lembaga tersebut.

 

Berdasarkan prosedur kerja IAEA, laporan Dirjen harus siap 10 sampai satu pekan sebelum pertemuan triwulanan Dewan Pimpinan digelar, dan diserahkan kepada negara-negara anggota untuk dikaji terlebih dahulu.

 

Sebagaimana dilaporkan IRNA, laporan terbaru Amano ihwal program nuklir Iran terkonsentrasi pada beberapa masalah pokok, di antaranya pengurangan volume produksi uranium 20 persen oleh Iran. Sekaitan dengan ini, Mohammad Javad Zarif, Menteri Luar Negeri Iran, menjelang disampaikannya laporan terbaru Amano, mewanti-wanti IAEA untuk membahas laporan program nuklir damai Iran tersebut dengan cara pandang yang realistis sehingga masalah dapat diselesaikan.

 

Sejumlah diplomat di Wina percaya laporan terbaru Amano akan lebih lunak dibandingkan dengan yang sebelumnya, sehingga bisa membuka peluang lebih besar bagi dialog selanjutnya antara Iran dengan IAEA, juga dengan Kelompok 5+1. Dalam laporan terbaru Dirjen IAEA yang diterima anggota Dewan Pimpinan pada Rabu (28/8), dijelaskan bahwa IAEA berjanji kepada Iran untuk mempertimbangkan aspek keamanan dalam laporan tersebut.

 

Pada saat yang sama IAEA mengumumkan, putaran ke-11 perundingan Iran dan IAEA akan digelar pada 27 September 2013 di Wina. Gill Tudor, Juru Bicara IAEA mengatakan bahwa perundingan ini akan dilakukan di kantor IAEA di Wina, Austria.

 

Putaran terakhir perundingan kedua pihak dilaksanakan pada pertengahan Mei lalu dan berakhir tanpa hasil yang cukup berarti. Perundingan-perundingan itu dilakukan sebelum terpilihnya Hassan Rohani menjadi Presiden Iran, dan sejak awal tahun 2012 sampai saat ini, kedua pihak telah berunding sebanyak 10 kali.

 

Republik Islam Iran dan IAEA sepakat untuk menggelar putaran ke-11 perundingan nuklir, dan Iran akan diwakili oleh Reza Najafi sebagai Duta Besar serta Wakil baru Iran di kantor PBB, Wina termasuk juga di IAEA.

 

Sementara itu diumumkan bahwa acara pelepasan Ali Asghar Soltanieh, wakil Iran di IAEA sebelumnya, akan dilangsungkan Jumat pekan ini di Wina. Selama masa tugas Soltanieh di Wina, telah dilaksanakan 10 kali putaran perundingan Iran dengan IAEA untuk merumuskan sebuah agenda kerja baru.

 

Ali Akbar Salehi, mantan Menlu Iran sekitar dua pekan lalu diangkat Presiden Iran menjadi Ketua Badan Energi Atom negara itu, dan untuk pertama kali gagasan perumusan agenda kerja baru dikemukakan dua tahun lalu untuk memajukan kerjasama Iran-IAEA yang kemudian menjadi pondasi baru perundingan kedua pihak.

 

Mengutip statemen Hassan Rohani, Presiden Iran selama masa kampanye pemilu presidennya dan setelah masa itu, juga keinginannya untuk menyelesaikan sebagian masalah antara Iran dengan IAEA, sejumlah analis mengatakan, sekalipun Rohani juga selalu menegaskan upaya menjaga hak nuklir bangsa Iran, namun kondisi untuk menyelesaikan masalah Iran dengan IAEA saat ini semakin mendukung.

Rahhar atau Pemimpin Tertinggi Revolusi Islam Iran, Ayatullah Al-Udzma Sayid Ali Khamenei, dalam pertemuan dengan kabinet pemerintahan Presiden Hassan Rohani, membahas masalah-masalah penting dalam negeri dan transformasi regional Timur Tengah dan Afrika Utara. Beliau juga memperingatkan intervensi Amerika Serikat di Suriah.

Presiden Hassan Rohani dan anggota kabinetnya Rabu, 28 Agustus 2013, menggelar pertemuan perdana dengan Rahbar di hari kelima Pekan Pemerintah Iran. Pada pertemuan tersebut Rahbar menjelaskan prioritas pemerintah di sektor ilmiah dan ekonomi. Beliau menilai Rohani sebagai presiden yang tepat, dipercaya dan memiliki rapor yang cemerlang dalam Revolusi Islam. Rahbar berharap pemerintah baru Iran menitikberatkan upayanya pada sektor ilmiah dan ekonomi. Dengan mencegat inflasi, mencukupi kebutuhan pokok masyarakat dan menciptakan pergerakan dan stabilitas di bidang ekonomi, pemerintah baru Iran diharapkan dapat meningkatkan harapan masa depan rakyat.

Ayatullah Khamenei di bagian lain juga ­menjelaskan kondisi sensitif dan krisis di kawasan, seraya menilai intervensi Amerika Serikat di Suriah akan menjadi sebuah tragedi dan jika ini terjadi maka AS pasti akan merugi sama seperti yang dialaminya di Irak dan Afghanistan.

Negara-negara agresor di Barat dan Arab memanfaatkan klaim penggunaan senjata kimia oleh pemerintah Suriah sebagai alasan untuk menggulirkan intervensi militer menggulingkan pemerintah Damakus. Seperti biasa, Amerika Serikat berada di garis terdepan. Para pejabat Amerika Serikat termasuk menlu John Kerry dan wapres Joe Biden menuding pemerintah Suriah telah menggunakan senjata kimia terhadap kelompok militan. Keduanya menyatakan serangan ke Suriah akan dilancarkan dalam waktu dekat. Sementara rezim Zionis Israel dengan watak brutal dan beringasnya serta kepemilikan ratusan hulu ledak nuklir, yang menjadi ancaman utama keamanan di kawasan dan dunia, tidak pernah terusik karena didukung Amerika Serikat.

Penghitungan mundur keputusan serangan ke Suriah telah dimulai di saat pengalaman AS di dua perang Irak dan Afghanistan, getir dan pahit. Pada tahun 2001 dan 2003, Amerika Serikat memboyong pasukannya ke Afghanistan dan Irak. 12 tahun berlalu, hingga saat ini perang di Afghanistan terus berlanjut tanpa ufuk tujuan yang jelas. Satu-satunya hasil dari perang tersebut adalah eskalasi instabilitas dan peningkatan jumlah korban di pihak tentara AS. Adapun dalam perang Irak, Amerika Serikat terpaksa mundur setelah sembilan tahun menduduki negara itu.

Data-data dari dua perang itu menyebutkan tewasnya 60.000 tentara AS dan peningkatan jumlah personil militer AS yang mengalami depresi dan stress. Para veteran perang Amerika Serikat dari dua perang tersebut menyimpan kenangan buruk dan mengakui stres serta depresi yang mereka derita.

Dalam kondisi seperti ini, Rahbar menilai pengobaran api perang baru di Suriah sama seperti percikan api di sebuah gudang amunisi dan kali ini Amerika Serikat juga akan merugi sama seperti intervensinya di Irak dan Afghanistan.

Penjelasan transformasi terbaru di Mesir juga menjadi salah satu topik yang disampaikan Rahbar dalam pertemuan dengan kabinet Presiden Hassan Rohani. Ayatullah Khamenei menekankan bahwa Iran tidak berniat mencampuri urusan dalam negeri Mesir akan tetapi tidak juga dapat bungkam terhadap pembunuhan warga sipil.

Gedung Putih mereaksi keputusan parlemen rendah Inggris menolak berpartisipasi dalam serangan militer ke Suriah. Dalam pernyataannya, kantor Presiden Amerika Serikat menegaskan bahwa Washington menyusun politik luar negerinya hanya berdasarkan penekanan terhadap kepentingan nasionalnya. Dalam pernyataan itu disebutkan pula bahwa Gedung Putih menilai penggunaan senjata kimia di Suriah bertentangan dengan kepentingan mendasar Amerika Serikat.

 

Dengan demikian, Gedung Putih secara implisit ingin menegaskan bahwa seandainya sekutu terdekatnya di tingkat global, yaitu Inggris, tidak menyertai AS dalam menyerang Suriah, Washington tidak akan menghapus opsi intervensi militernya ke Damaskus.

 

Amerika Serikat menuntut dunia untuk mengecam penggunaan senjata kimia di Suriah dan memaksa Damaskus bertanggungjawab di hadapan ketentuan internasional soal penggunaan senjata kimia.

 

Reaksi Washington itu diumumkan pasca konferensi video Presiden Barack Obama dengan penasehat keamanan nasional Suzan Rice, menteri pertahanan Chuck Hagel, dan para pemimpin lembaga dan komite Amerika Serikat.

 

Penekanan Gedung Putih untuk menyerang Suriah itu mengemuka di saat para tim investigator PBB belum merampungkan tugas mereka menyelidiki kasus penggunaan senjata kimia di dekat Damaskus.

 

Muncul berbagai berita simpang siur terkait serangan kimia itu. Militer Suriah dan militan saling melempar tudingan. Namun Amerika Serikat, akibat tuntutan program perubahan geografi politik di Timur Tengah, bersikeras melancarkan serangan ke Suriah dan enggan menanti hasil laporan tim penyidik PBB. Tanpa menyodorkan bukti, Amerika Serikat secara lantang menyalahkan pemerintah Suriah atas menggunaan senjata kimia, serta berharap masyarakat dunia akan menyertainya.

 

Inggris merupakan sekutu terpenting Amerika Serikat yang dapat membantu dalam serangan ke Suriah. Namun David Cameron yang juga tidak pernah ketinggalan mengekor kebijakan luar negeri Amerika Serikat--sama seperti pendahulunya--gagal meyakinkan para panggota parlemen dari kelompok oposisi atau bahkan para anggota partainya sendiri, untuk ikut menyerang Suriah.

 

Parlemen Inggris pada hari Kamis (29/8) dalam sebuah sidang darurat menolak partisipasi negara ini dalam serangan ke Suriah. Dalam sidang tersebut, Cameron juga berkomitmen untuk tidak mengabaikan pendapat parlemen dalam segala bentuk keputusan terkait serangan ke Suriah.

 

Para pejabat Amerika Serikat sebelum sidang darurat itu digelar, sudah menyampaikan kekhawatiran tentang kegagalan Cameron dalam membujuk para panggota parlemen. Josh Earnest, juru bicara Gedung Putih, sebelum sidang di parlemen Inggris itu dalam konferensi persnya mengatakan bahwa Inggris harus berperan dalam mengecam sebuah negara yang telah menggunakan senjata kimia.

 

Mengutip pernyataan Hagel (Menhan AS), Earnest mengatakan, meski friksi pemerintah Inggris dan parlemen negara itu tentang transformasi Suriah, Washington akan tetapi menjaga hubungan dekat dan perundingan dengan London tentang Damaskus.

 

Dengan kata lain, Washington tidak menggubris reaksi negatif parlemen rendah Inggris dalam rencana intervensi militer di Suriah serta berharap pemerintah London dapat mengiringi Washington menyusun rencana baru di Timur Tengah.

Jumat, 30 Agustus 2013 15:39

Indonesia Terpilih sebagai Ketua UNWTO

Indonesia terpilih menjadi Ketua Dewan Eksekutif Organisasi Pariwisata PBB (UNWTO) periode 2013-2014. Dalam memimpin lembaga selama setahun ke depan, Indonesia didampingi wakil dari Jamaika dan Mozambik.

Hal ini disepakati peserta rapat pleno Sidang Umum ke-20 UNWTO di Livingstone, Zambia, Kamis (29/8) sore waktu setempat. Indonesia yang diwakili Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sapta Nirwandar menyambut keterpilihan ini dan mengatakan akan berupaya sebaik-baiknya memenuhi harapan para peserta sidang.

Seusai rapat, Sapta menjelaskan, lembaga ini penting dalam pengelolaan UNWTO. Program-program UNWTO dilakukan dengan persetujuan Dewan Eksekutif.

Menurutnya, dipilihnya Indonesia merupakan bentuk pengakuan UNWTO atas peran Indonesia. Selain itu, Indonesia tetap mempertahankan posisi sebagai Anggota Komite Anggaran dan Komite Etik UNWTO.

Sebagai Ketua Dewan Eksekutif UNWTO, lanjut Sapta, Indonesia bisa memanfaatkannya untuk mengekspresikan kepentingan pengembangan pariwisata seperti fasilitasi visa, bantuan pemasaran, kerja sama destinasi, bahkan bantuan tenaga ahli.

"Selain itu, Indonesia akan lebih mudah mengakses berbagai informasi pariwisata secara global. Terakhir, hal ini sekaligus menjadi promosi untuk Indonesia," kata Sapta.

Masalah pengembangan pariwisata, seperti kemudahan pengurusan visa, pajak, dan konektivitas, lanjut Sapta, tak hanya urusan di dalam negeri. UNWTO bisa menjadi salah satu lembaga yang mendorong atau menekan kebijakan-kebijakan negara tertentu yang menghambat pariwisata.

Misalnya, tambah Sapta, pengenaan pajak dari negara-negara maju untuk warga yang ke luar negaranya bisa ditekan supaya pariwisata dunia lebih bergairah. Konektivitas dan kemudahan pengurusan visa juga bisa didorong dari kerja sama berbagai pihak. (IRIB Indonesia/Kompas)

Menyusul peningkatan ancaman Barat terhadap Suriah dan juga eskalasi gerakan militer Israel di dekat perbatasan Lebanon, Panglima Angkatan Bersenjata Lebanon menyatakan kesiapan pasukan negaranya dalam menghadapi segala ancaman potensial.

Jenderal Jean Kahwagi, Kamis (29/8) menyinggung munculnya berbagai ancaman terhadap Suriah dan peningkatan gerakan pasukan Israel dekat perbatasan Suriah dan Lebanon seraya mengatakan, "Militer Lebanon siap menjaga integritas seluruh wilayahnya."

Kahwagi menekankan pula bahwa dalam kondisi saat ini di Lebanon dan kawasan, persatuan antarseluruh kelompok dan warga negara ini sangat esensial. Atas dasar itu, menurutnya, militer Lebanon bukan hanya bertanggungjawab menjaga perbatasan melainkan juga menjaga keamanan dalam negeri.

Panglima Angkatan Bersenjata Lebanon menekankan pemberangusan semua ancaman dari luar maupun di dalam negeri di saat negara ini dalam beberapa pekan terakhir menghadapi serangan teror di selatan Beirut dan Tripoli serta penebaran fitnah oleh Syeikh Salafi Ahmad Al-Asir di Seida. Rentetan peristiwa tersebut telah membuat ratusan warga Lebanon tewas dan terluka.

Dalam kondisi seperti saat ini, militer Lebanon merilis pernyataan mengecam manuver militer Israel di selatan wilayah perbatasan dan berlanjutnya pelanggaran udara dan darat rezim Zionis terhadap zona Lebanon. Ditegaskan pula bahwa berlanjutnya pelanggaran Israel itu akan mengancam keamanan Lebanon.

Militer Zionis sejak beberapa hari terakhir menggelar manuver di dekat perbatasan Suriah dan Lebanon. Tel Aviv mengklaim tujuan manuver tersebut adalah peningkatan kesiapan personil militernya untuk menghadapi segala kemungkinan yang terjadi di kawasan khususnya terkait krisis Suriah.

Meski terikat komitmen dalam resolusi nomor 1701 oleh Dewan Keamanan PBB tentang larangan pelanggaran terhadap zona Lebanon pada tahun 2006, pasca Perang 33 Hari, namun militer Israel nyaris setiap hari melanggar zona udara, laut dan darat Lebanon.

Pernyataan terbaru Lebanon itu tidak diragukan merupakan dampak dari memanasnya krisis di Suriah pasca ancaman kubu Barat-Israel-Arab menyerang Damaskus dengan klaim penggunaan senjata kimia. Para pejabat tinggi Lebanon termasuk presiden, perdana menteri dan menteri luar negeri berulangkali menyatakan tidak akan mengijinkan zona udara Lebanon dijadikan jembatan untuk menyerang Suriah.

Para pejabat Lebanon mengecam ancaman Amerika Serikat dan Barat terhadap Suriah karena klaim penggunaan senjata kimia dan menekankan solusi damai krisis di negara itu. Amerika Serikat, Inggris dan sejumlah negara Barat dan Arab menuding pemerintah Suriah menggunakan senjata kimia terhadap kelompok militan pada tanggal 21 Agustus 2013. Alasan tersebut kembali memperkuat opsi militer anti-Suriah. Pemerintah Suriah menolak klaim tersebut disertai dengan berbagai dalih.

Menurut para pengamat, serangan potensial Amerika Serikat ke Suriah merupakan di antara upaya perubahan perimbangan kekuatan di kawasan dan untuk mencegah gerakan maju militer Suriah di medan pertempuran melawan para teroris.

Hafez Assad, putra Presiden Suriah Bashar Al-Assad, dalam laman Facebooknya menilai "militer Amerika penakut."

 

Tasnimnews (30/8) melaporkan, New York Times menyinggung sebuah pernyataan yang dinisbatkan kepada Hafez Assad—dalam laman Facebook—yang menyebutkan bahwa ayahnya menolak serangan militer ke Suriah.

 

Putra Assad berusia 11 tahun itu menilai militer Amerika Serikat sebagai sekelompok tentara penakut yang punya persenjataan hebat.

 

Ungkapan putra presiden yang sedang menghadapi berbagai gelombang propaganda dan ancaman asing ini, dipublikasikan oleh New York Times dan mengundang berbagai reaksi positif dari keluarga, kerabat dan rekan Bashar Al-Assad serta sejumlah pejabat tinggi Suriah dan juga warga Suriah sendiri.

Pemerintah Jerman mengatakan Jumat (30/8) bahwa mereka tidak mempertimbangkan bergabung dengan aksi militer terhadap Suriah dan belum diminta oleh pihak lain untuk melakukannya.

Berlin menyerukan masyarakat internasional untuk mengambil "posisi yang jelas" menyusul dugaan serangan kimia yang menewaskan ratusan warga sipil di Suriah pekan lalu. Demikian dikutip kantor berita IRNA.

Jerman secara umum waspada terhadap aksi militer dan pemerintah Kanselir Angela Merkel melangkah hati-hati menjelang pemilu 22 September. Survei menunjukkan bahwa mayoritas pemilih menentang partisipasi Jerman dalam serangan terhadap Suriah.

"Belum ada permintaan kepada kami untuk komitmen militer, dan komitmen militer Jerman tidak pernah dipertimbangkan oleh pemerintah," kata juru bicara Merkel, Steffen Seibert, kepada wartawan.

Ditanya apakah mungkin Jerman kemudian berpartisipasi dalam aksi militer, Seibert menjawab, "Kami belum mempertimbangkan hal itu dan kita tidak mempertimbangkan hal itu."

Seibert menegaskan bahwa komitmen militer di luar negeri membutuhkan persetujuan parlemen.

Jumat, 23 Agustus 2013 10:23

Tafsir Al-Quran, Surat Al-Araf Ayat 53-56

Ayat ke 53

 

Artinya:

Tiadalah mereka menunggu-nunggu kecuali (terlaksananya kebenaran) Al Quran itu. Pada hari datangnya kebenaran pemberitaan Al Quran itu, berkatalah orang-orang yang melupakannya sebelum itu: "Sesungguhnya telah datang rasul-rasul Tuhan kami membawa yang hak, maka adakah bagi kami pemberi syafa'at yang akan memberi syafa'at bagi kami, atau dapatkah kami dikembalikan (ke dunia) sehingga kami dapat beramal yang lain dari yang pernah kami amalkan?". Sungguh mereka telah merugikan diri mereka sendiri dan telah lenyaplah dari mereka tuhan-tuhan yang mereka ada-adakan. (7: 53)

 

Dalam beberapa ayat sebelumnya, al-Quran telah menjelaskan berbagai sisi percapakan antara para penghuni surga dan penghuni neraka. Ayat 53 ini memberitakan tentang pengakuan para pendosa pada Hari Kiamat kelak, dengan mengatakan, para pendosa senantiasa menunggu terealisasinya berbagai janji para nabi mengenai Hari Kiamat. Karena pada hari itu lisan mereka akan mengaku, bahkan akan mengatakan, Allah Swt telah mengirimkan kepada kita sebab-sebab yang menjadikan kita mendapatkan petunjuk, tetapi memang kami sendirilah yang acuh tak acuh kepada mereka (para nabi), bahkan mereka kami lupakan.

 

Apakah pengakuan kami ini bisa meringankan balasan dan siksaan yang akan kami terima. Apakah tidak ada seseorang yang memberi syafaat bagi kami, atau kembalikan kami kedunia agar kami bisa melakukan amal saleh?! Jawabannya sudah jelas bahwa pernyataan semacam ini di akhirat dan di waktu mereka mendapatkan siksa jelas tidak ada artinya samasekali, kecuali hanya akan menambah kerugian dan malapetaka.

 

Dari ayat tadi terdapat dua poin pelajaran yang dapat dipetik:‎

1. Berbagai peringatan al-Quran di dunia harus kita perhatikan dengan sungguh-sungguh. Karena jeritan dan teriakan minta tolong pada Hari Kiamat tidak akan ada artinya sama sekali.

2. Syafaat memiliki syarat dan batas-batas tidak untuk semuanya. Dengan berharap mendapatkan syafaat kita harus menjauhkan diri dari segala perbuatan dosa.

 

Ayat ke 54

 

Artinya:

Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas 'Arsy. Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat, dan (diciptakan-Nya pula) matahari, bulan dan bintang-bintang (masing-masing) tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah, menciptakan dan memerintah hanyalah hak Allah. Maha Suci Allah, Tuhan semesta alam. (7: 54)

 

Dalam menghadapi berbagai keyakinan syirik yang busuk, menyimpang dalam urusan Tuhan, maka ayat ini menjelaskan mengenai Tuhan semesta alam yang sebenarnya. Ayat ini mengatakan, Tuhan kamu adalah Zat yang menciptakan langit dan bumi. Tuhan yang mencipta dan mengatur matahari, bulan dan bintang-bintang. Tuhan yang mengatur siang dan malam dengan segala peristiwa yang silih berganti. Dia adalah Tuhan Yang Esa. Tuhan seluruh alam semesta yang mengatur segala urusan di jagat raya ini. Karena bila tidak demikian maka setiap sesuatu akan memiliki jenis tuhannya sendiri.

 

Perwujudan segala makhluk merupakan sebuah perwujudan yang penuh berkah dan semua berkah bersumber dari perwujudan Tuhan. Dia adalah Tuhan alam semesta. Allah Maha Kuasa yang menciptakan Alam dalam sekejab waktu, tetapi kebijaksanaan-Nya maha luas, dimana berbagai makhluk telah diciptakan secara bertahap. Oleh karena itu Dia telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di suatu tempat yang bernama Arsy yang kesemuanya di bawah kekuasaan Allah Swt.

 

Dari ayat tadi terdapat tiga poin pelajaran yang dapat dipetik:‎

1. Jagat raya ini sebelum segala sesuatunya dicipta dan diatur berdasarkan suatu program yang rapi dan sangat canggih. Dengan program itulah ia berjalan, bukan suatu kejadian yang kebetulan (tiba-tiba).

2. Tergesa-gesa dalam berbagai perbuatan adalah pekerjaan setan. Karena itu teratur dan bertahap dalam berbagai urusan adalah pekerjaan Tuhan.

3. Alam semesta terus bergerak menuju kesempurnaan dan dibawah pembinaan Allah Swt. Kelestarian alam raya tersebut tergantung pada anugerah dan rahmat Allah yang terus menerus.

 

Ayat ke 55-56

 

Artinya:

Berdoalah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas. (7: 55)

 

Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik. (7: 56)

 

Setelah menjelaskan mengenai Allah Swt pada ayat sebelumnya, ayat ini telah menyinggung sebab-sebab terjadinya hubungan antara manusia dengan Allah, Pencipta alam raya ini. ayat ini mengatakan, serulah Dia dengan doa dan munajat, daripada kalian berteriak minta tolong kepada orang-orang lain atau patung-patung berhala yang tidak memiliki kekuatan apapun. Berdoalah hanya kepada Allah dan bermunajatlah kepada-Nya tanpa perlu berteriak dengan suara keras yang tidak pada tempatnya atau dengan mendemonstrasikan suatu tindakan tertentu. Tetapi dengan kondisi khidmat, khusyu dan tawadhu kalian panjatkan doa dan munajat kalian kepada Allah Swt dengan suara lembut penuh khusyu yang orang lain tidak mendengar. Juga dengan rahmat-Nya kalian berharap serta takutlah kepada murka Allah, sehingga kalian tidak lagi berputus asa atau membanggakan diri.

 

Apabila kalian melakukan kesalahan dan berbuat dosa, hendaklah kalian bertaubat, karena pintu rahmat-Nya senantiasa terbuka dan Dia senantiasa dekat dengan orang-orang yang bertaubat dan melakukan pembenahan diri. Takutlah kalian terhadap siksaan atas doasa-dosa, karena azab Allah sangat pedih sekali.

 

Ayat ini mengingatkan agar kalian berdoa kepada-Nya dengan lisan dan hati kalian yang khusyu, juga hendaknya kalian melakukan perbuatan yang baik. Karena balasan pahala Allah pada amal perbuatan dan bukan dengan berharap saja. Berdasarkan berbagai riwayat, tanda khusyu di haribaan Allah Swt, yaitu di saat seorang hamba mengangkat kedua tangannya ke arah langit. Ia begitu merendahkan dirinya seperti orang-orang darwis yang menjulurkan tangan mereka di hadapan penguasa dan raja-raja. Tidak hanya menunjukkan dirinya bukan dari orang-orang yang jahat dan pendosa, tetapi justru menunjukkan dirinya berada di jalan para nabi yang seluruh upaya mereka untuk membimbing dan memperbaiki masyarakat, serta membersihkan manusia dari segala pencemaran dan dosa. Karena itu janganlah kalian menjadi orang-orang yang menyeru Allah dengan lisan saja, tetapi segala perbuatan mereka bertentangan dan menyimpang dari jalan yang digariskan oleh Allah, itu adalah suatu pelanggaran. Allah Swt tidak menyukai orang-orang yang melakukan palanggaran dan dosa.

 

Dari dua ayat tadi terdapat empat poin pelajaran yang dapat dipetik:‎

1. Doa merupakan ungkapan dari suatu kebutuhan hamba di hadapan Zat yang tidak membutuhkan apapun. Hal semacam ini tidak bisa dibarengi dengan kesombongan dan egois.

2. Mengenal Allah tidaklah cukup, namun kita harus menyembah kepada Allah Sedang menyembah kepada-Nya tidak mungkin bisa dilaksanakan tanpa berdoa dan munajat kepada Allah Swt.

3. Masyarakat yang baik dan lurus juga terancam bahaya, sedang para pembina kebaikan masih perlu dan membutuhkan doa dan munajat.

4. Takut dan berharap, merupakan dua kutub magnit yang tarik menarik, sedang perwujudan manusia serta keseimbangan dalam kehidupan mereka memerlukan keadilan di tengah-tengah mereka.

Jumat, 23 Agustus 2013 10:22

Tafsir Al-Quran, Surat Al-Araf Ayat 49-52

Ayat ke 49

 

Artinya:

(Orang-orang di atas A'raaf bertanya kepada penghuni neraka): "Itukah orang-orang yang kamu telah bersumpah bahwa mereka tidak akan mendapat rahmat Allah?". (Kepada orang mukmin itu dikatakan): "Masuklah ke dalam surga, tidak ada kekhawatiran terhadapmu dan tidak (pula) kamu bersedih hati". (7: 49)

 

Pada pembahasan sebelumnya telah dipelajari percakapan Ahli A'raf dengan penghuni surga dan neraka. Pada akhir ayat ini dapat didengarkan pula seruan ahli A'raf ini yang berkata kepada orang-orang yang sombong, "Tidakkah kalian lihat betapa kekuasaan dan kekayaan kalian tidak mampu berbuat apa pun untuk menyelamatkan kalian dari api neraka?"

 

Ayat yang merupakan lanjutan dari ayat sebelumnya ini, mengatakan, "Bukankah para penghuni surga ini adalah orang-orang yang selalu kalian hina di dunia. Kepada mereka kalian mengatakan, "Kami adalah orang-orang yang dicintai oleh Allah. Oleh karena itu, Allah memberikan kedudukan dan kekayaan kepada kami dan kamilah orang-orang yang mendapatkan rahmat Allah di dunia dan di akhirat!"

 

Akan tetapi sekarang saksikanlah bahwa dengan segala ketenangan jiwa dan hati, mereka yang kalian hina itu, kini masuk ke dalam surga. Sedangkan kalian kaum penyombong dan arogan, yang merasa lebih baik daripada mereka, kini mendapat kehinaan dengan menghuni neraka jahannam.

 

Dari ayat tadi terdapat dua poin pelajaran yang dapat dipetik:‎

1. Untuk mendapatkan rahmat Allah yang diperlukan ialah iman dan amal saleh, bukan kekayaan dan kedudukan. Kemiskinan dan ketidakterkenalan di dunia bukan menandakan terjauhnya seseorang dari nikmat-nikmat surga.

2. Untuk memberikan penilaian janganlah tergesa-gesa. Karena di Hari Kiamat akan menjadi jelas, siapa yang akan menghuni surga dan siapa pula yang akan menghuni neraka. Karena pembagian surga dan neraka bukan di tangan kita, dan kita tidak berhak menyatakan sesuatu yang menurut kita tidak bernilai sebagai penghuni neraka.

 

Ayat ke 50

 

Artinya:

Dan penghuni neraka menyeru penghuni surga: "Limpahkanlah kepada kami sedikit air atau makanan yang telah direzekikan Allah kepadamu". Mereka (penghuni surga) menjawab: "Sesungguhnya Allah telah mengharamkan keduanya itu atas orang-orang kafir. (7: 50)

 

Setelah percakapan ahli A'raf dengan penghuni surga dan neraka, sebagaimana yang telah disinggung pada ayat-ayat sebelumnya, ayat ini menjelaskan kondisi penghuni neraka dan surga yang masing-masing ketika mereka masuk ke neraka atau ketika mereka meraskan nikmat, mengatakan, "Begitu dahsyatnya api neraka itu membakar, sehingga permintaan pertama para penghuni neraka adalah air. Karena mereka tidak bisa berharap kepada para penjaga neraka, maka mereka meminta kepada para penghuni surga agar memberikan sedikit air atau minuman-minuman lainnya yang mereka peroleh di surga kepada mereka untuk menghilangkan dahaga yang menyiksa mereka. Tetapi penghuni surga tidak berhak memberikan kenikmatan surga kepada penghuni neraka, meski hanya setetes air.

 

Dari ayat tadi terdapat dua poin pelajaran yang dapat dipetik:‎

1. Mereka yang hanya berpikir untuk mencari dan mengumpulkan harta dunia, kelak di akhirat akan mendapatkan kesia-siaan, bahkan kerugian besar.

2. Mereka yang di dunia tidak mengindahkan hukum-hukum Allah, dan menghalalkan hal-hal yang telah diharamkan oleh Allah Swt, tidak akan mencapai nikmat-nikmat surga. Bahkan air pun diharamkan bagi mereka.

 

Ayat ke 51

 

Artinya:

(yaitu) orang-orang yang menjadikan agama mereka sebagai main-main dan senda gurau, dan kehidupan dunia telah menipu mereka". Maka pada hari (kiamat) ini, Kami melupakan mereka sebagaimana mereka melupakan pertemuan mereka dengan hari ini, dan (sebagaimana) mereka selalu mengingkari ayat-ayat Kami. (7: 51)

 

Pada ayat sebelumnya telah dijelaskan mengenai keluh kesah para penghuni neraka yang meminta air kepada para penghuni surga. Sedangkan ayat ini menegaskan bahwa apabila pada Hari Kiamat mereka berada dalam kondisi semacam itu di dalam neraka, maka yang demikian itu bukan berarti Kami (Allah) telah menzalimi mereka. Karena hal itu merupakan hasil perbuatan mereka sendiri di dunia. Kami telah mengirimkan para nabi yang memberikan peringatan kepada mereka. Akan tetapi, bukannya berpikir dan mencari serta menerima kebenaran, mereka justru mentertawakan dan mengejek para nabi itu, lalu tetap saja mengejar kekayaan dan kesenangan dunia, seraya mengabaikan ajaran-ajaran Ilahi. Mereka mengira tidak akan ada kiamat, tidak ada perhitungan amal dan tidak ada neraka dan surga. Semua itu mereka anggap hanya sebagai permainan dan omong kosong.

 

Sudah barang tentu mereka ini sama sekali tidak berbuat apa pun untuk bekal akhirat. Sehingga ketika di hari itu, mereka tidak memiliki apa-apa selain kerugian dan siksa yang kekal di neraka.

 

Dari ayat tadi terdapat dua poin pelajaran yang dapat dipetik:‎

1. Orang-orang kafir menjadikan masalah agama yang merupakan perkara serius sebagai main-main dan senda gurau. Sedangkan Dunia ini tidak lebih daripada sebuah permainan yang mereka seriusi.

2. Kesenangan dan kenikmatan dunia hanyalah fatamorgana. Kecintaan kepada dunia adalah sumber kelalaian dari akhirat, bahkan keingkaran terhadapnya.

 

Ayat ke 52

 

Artinya:

Dan sesungguhnya Kami telah mendatangkan sebuah Kitab (Al Quran) kepada mereka yang Kami telah menjelaskannya atas dasar pengetahuan Kami; menjadi petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman. (7: 52)

 

Ayat sebelum ini berbicara tentang orang-orang kafir yang mempermainkan agama. Sedangkan Ayat ini mengatakan bahwa agama tidak lain adalah jalan yang diberikan kepada manusia agar mendapat petunjuk yang diturunkan oleh Allah kepada umat manusia dalam bentuk kitab dan undang-undang. Ayat-ayat dan ajarannya selalu cocok dengan akal dan fitrah manusia yang dapat diperinci dengan logika dan ilmu pengetahuan. Akan tetapi orang-orang kafir tidak bersedia menerima hidayah Ilahi yang sebenarnya merupakan rahmat. Tanpa menggunakan logika yang lurus mereka mengingkari dan mendustakan agama Allah. Hanya ahli Imanlah yang dapat memanfaatkan petunjuk dan rahmat Allah ini.

 

Dari ayat tadi terdapat dua poin pelajaran yang dapat dipetik:‎

1. Allah Swt telah menyempurnakan hujjah-Nya atas semua manusia melalui kitab-kitab samawi, sehingga dengan demikian Allah telah menyempurnakan anugerah dan rahmat-Nya kepada umat manusia, juga tidak ada peluang lagi bagi manusia untuk membela diri dan mengatakan, "Saya tidak mengetahui dan tidak mengenal kebenaran."

2. Wahyu Allah Swt berdasarkan pengetahuan Allah akan keperluan manusia dan pengetahuan Allah akan jalan-jalan kesempurnaan dan kebahagiaan manusia. Dengan kata lain, ajaran agama atau syariat senantiasa sejalan dengan penciptaan manusia.

Jumat, 23 Agustus 2013 10:21

Tafsir Al-Quran, Surat Al-Araf Ayat 44-48

Ayat ke 44

 

Artinya:

Dan penghuni-penghuni surga berseru kepada Penghuni-penghuni neraka (dengan mengatakan): "Sesungguhnya kami dengan sebenarnya telah memperoleh apa yang Tuhan kami menjanjikannya kepada kami. Maka apakah kamu telah memperoleh dengan sebenarnya apa (azab) yang Tuhan kamu menjanjikannya (kepadamu)?" Mereka (penduduk neraka) menjawab: "Betul". Kemudian seorang penyeru (malaikat) mengumumkan di antara kedua golongan itu: "Kutukan Allah ditimpakan kepada orang-orang yang zalim. (7: 44)

 

Sebelumnya telah disinggung mengenai percakapan di kalangan para penghuni neraka, begitu juga di kalangan para penghuni surga. Dalam ayat ini masih menjelaskan tentang percakapan para penghuni neraka yang dapat dijadikan pelajaran oleh manusia di dunia. Percakapan itu dinukil memberikan pengertian kepada manusia bahwa betapa janji-janji dan balasan Allah Swt terhadap para pendosa dan pahala bagi orang-orang yang saleh itu adalah benar. Selain itu, pengakuan para penghuni neraka tentang kebenaran Hari Kiamat tidak akan pernah bisa mengurangi siksaan mereka, bahkan hal itu menyebabkan kutukan dan laknat bagi mereka dan terjauhkannya mereka dari rahmat Allah.

 

Dari ayat tadi terdapat dua poin pelajaran yang dapat dipetik:‎

1. Kondisi surga dan neraka sedemikian rupa, sehingga penduduk surga dan neraka saling mengerti dan berbicara antara satu dengan lainnya.

2. Sumber utama masalah mereka adalah kezaliman terhadap diri, keluarga dan masyarakat.

 

Ayat ke 45

 

Artinya:

(yaitu) orang-orang yang menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah dan menginginkan agar jalan itu menjadi bengkok, dan mereka kafir kepada kehidupan akhirat". (7: 45)

 

Pada ayat sebelumnya, telah diterangkan bahwa pengadilan Hari Kiamat ada seruan agar para pendurhaka dan penjahat mampus dan dilempar ke dalam neraka. Ayat ini mengatakan, orang-orang pendurhaka dan jahat bukan hanya tidak memiliki keyakinan, tetapi pada dasarnya mereka berusaha menjadikan orang-orang lain tidak beragama. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa mereka terus berusaha menodai citra agama dan ajaran-ajarannya, bahkan kejelekan senantiasa ditampilkan agar orang-orang lain tidak berkeinginan untuk berjalan di atas jalan Allah Swt. Menciptakan keragu-raguan, bidah, khurafat serta berbagai penyelewengan dari jalan agama merupakan metode yang dipakai orang-orang keras kepala dan penentang kebenaran. Mereka ini disebut oleh Allah Swt sebagai penjahat dan pendosa.

 

Dari ayat tadi terdapat dua poin pelajaran yang dapat dipetik:‎

1. Musuh senantiasa berusaha mengorbankan peperangan dengan senjata agama, tapi tidak mampu mengosongkan agama dari hakikat dan kebenaran.

2. Kezaliman yang dikemas dalam pemikiran dan kebudayaan masyarakat, merupakan kezaliman terbesar yang siksaannya sangat pedih sekali.

 

Ayat ke 46

 

Artinya:

Dan di antara keduanya (penghuni surga dan neraka) ada batas; dan di atas A'raaf itu ada orang-orang yang mengenal masing-masing dari dua golongan itu dengan tanda-tanda mereka. Dan mereka menyeru penduduk surga: "Salaamun 'alaikum". Mereka belum lagi memasukinya, sedang mereka ingin segera (memasukinya). (7: 46)

 

Ayat ini dikumandangkan di suatu tempat yang bernama A'raf, suatu tempat antara surga dan neraka. Orang-orang yang memiliki kedudukan khusus, mereka menempati di bagian atas, sehingga mereka dengan mudah dapat menyaksikan dengan jelas masuknya penghuni surga dan neraka. Kalimat A'raf hanya disebut dalam sebuah surat al-Quran. Itulah mengapa surat ini diberi nama al-A'raf. Berdasarkan beberapa riwayat dalam pelbagai tafsir yang menyinggung ayat ini, orang-orang yang berada di A'raf adalah para wali Allah, orang-orang yang ikhlas dan mereka dimuliakan dan diistimewakan oleh Allah Swt. Masuknya para penghuni neraka dan surga ke tempat tersebut merupakan pertimbangan Allah. Orang-orang baik dan buruk dapat dikenali dengan mudah dari wajahnya. Sebagian ahli tafsir menyebut orang-orang yang lemah imannya tetap berharap dapat masuk surga, padahal amal perbuatannya tidak sempurna. Orang-orang yang seperti ini juga dimasukkan ke dalam ahli A'raf

 

Dari ayat tadi terdapat dua poin pelajaran yang dapat dipetik:‎

1. Perilaku dan kinerja seseorang tercermin melalui wajah lahiriah manusia. Karena itu orang-orang yang suci dapat mengerti batin seseorang hanya dengan melihat wajah lahiriahnya.

2. A'raf adalah suatu kedudukan mulia dan tinggi. Karena itu kita harus berusaha untuk bisa meraih kedudukan A'raf ini.

 

Ayat ke 47

 

Artinya:

Dan apabila pandangan mereka dialihkan ke arah penghuni neraka, mereka berkata: "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau tempatkan kami bersama-sama orang-orang yang zalim itu". (7: 47)

 

Dan orang-orang yang di atas A'raaf memanggil beberapa orang (pemuka-pemuka orang kafir) yang mereka mengenalnya dengan tanda-tandanya dengan mengatakan: "Harta yang kamu kumpulkan dan apa yang selalu kamu sombongkan itu, tidaklah memberi manfaat kepadamu". (7: 48)

 

Sebelumnya telah disebutkan bahwa ahli A'raf pada umunya adalah orang-orang yang berharap besar bisa masuk surga. Ayat ini mengetengahkan, apabila diarahkan kepada penghuni neraka, mereka mengatakan, para ahli A'raf hanya menitikberatkan pandangannya kepada surga. Sewaktu mereka diam, tidak berkeinginan apapun, bola-bola mata mereka melayang ke arah penghuni neraka, lalu memohon kepada Allah Swt agar jangan dimasukkan ke dalam Neraka dan jangan pula digolongkan sebagai kaum yang aniaya dan pelaku kejahatan, bahkan majlis ahli pendurhaka dan kejahatan lebih jelek dari api neraka. Ahli A'raf dalam percakapan mereka dengan para penghuni neraka itu mengatakan, Mereka yang di dunia selalu membanggakan perbuatan jahatnya, bahkan menganggap penting bagi dirinya, namun saat ini kalian tidak bisa melaksanakan pekerjaan itu. Karena kalian sudah tidak lagi memiliki kekuasaan, kekayaan dan para pendukung."

 

Dari dua ayat tadi terdapat tiga poin pelajaran yang dapat dipetik:‎

1. Di Hari Kiamat, orang-orang pendosa akan mendapat ejekan dari orang-orang yang saleh dan mereka sudah tidak bisa menyombongkan diri lagi. Karena segalanya telah berakhir di akhirat.

2. Kekayaan dan kekuasaan hanya dapat diandalkan di dunia. Karena itu kita harus berpikir apa yang bermanfaat di akhirat.

3. Wajah setiap orang pada Hari Kiamat tercermin dengan jelas, apakah mereka penghuni surga atau neraka. Karena hal ini merupakan sejenis kristalisasi amal perbuatan dan tindak tanduk seseorang.