کمالوندی

کمالوندی

Rabu, 22 April 2015 12:12

Ideologi Pencerahan Imam Hadi as

Hari ini tanggal 3 Rajab bertepatan dengan syahadahnya Imam Ali an-Naqi as yang dijuga dikenal dengan julukan Imam Hadi as yang berarti pemberi petunjuk. Tak diragukan lagi bahwa Ahlul Bait as adalah pewaris Wahyu dan perbendaharaan Ilmu Ilahi serta sumber makrifat dan hikmah. Oleh karena itu, para pecinta mereka senantiasa berusaha menata kehidupan dan pemikirannya sesuai dengan ajaran yang disampaikan oleh manusia-manusia suci ini.

Imam Hadi as dilahirkan pada 15 Dzulhijjah 212 H. Sejarah kehidupan manusia suci ini sangat cemerlang dan upayanya yang gigih dalam membimbing umat beliau diberi gelar al-Hadi atau pembimbing. Tak diragukan lagi mengenal dan mendekatkan diri kepada manusia yang menjadi manifestasi nilai-nilai spiritual dan kemanusiaan, akan membantu kita mencapai kebahagiaan. Bukalah hati kita untuk menerima petuah-petuah tinggi beliau dan jadikan diri kita sebagai pecintanya yang hakiki.

Imam Hadi dilahirkan di sebuah desa di dekat kota Madinah pada tahun 212 Hijriah. Ibunya bernama Samanah yang lebih dikenal dengan sebutan Sayyidah. Setelah gugurnya sang ayah (Imam Jawad as), Imam Hadi as menerima tanggung jawab besar dalam memimpin serta membimbing umat Islam. Tugas suci ini diemban Imam Hadi selama 33 tahun. Selama masa keimamahannya, Imam Hadi selain aktif menyebarkan prinsip-prinsip agama, juga sangat memperhatikan kondisi politik dan sosial umat Islam.

Selama periode kehidupannya, Imam Hadi mengalami pemerintahan sejumlah pemimpin zalim Bani Abbasiyah. Kezaliman dan egoisme para khalifa Abbasiyah telah membuka peluang ketidakpuasan umat Islam sehingga sendi-sendi pemerintahan mereka semakin keropos. Sejak periode kehidupan Imam Jawad as, para khalifa Bani Abbasiyah semakin meningkatkan represi politiknya kepada Ahlul Bait Nabi. Dalam koridor strategi ini pula, khalifa Bani Abbasiyah memindahkan dengan paksa Imam Hadi as dari pusat ilmu yakni Madinah ke kota Samarra di Irak.

Salah satu poros utama dan mendasar Imamah adalah keilmuan para Imam yang nantinya akan menyelamatkan dan membebaskan manusia dari jalan kesesatan dan kehancuran. Tingkat keilmuan Imam Hadi as mulai terbentuk sejak masa kanak-kanak dan sebelum menjabat Imamah. Debat ilmiah, menjawab berbagai syubhah keyakinan dan mendidik murid-murid teladan, merupakan bukti dari posisi tinggi keilmuan manusia suci ini. Di samping itu, Imam Hadi juga aktif mencari serta menjadikan murid, mereka yang memiliki potensi besar serta mendidiknya dengan dasar-dasar keislaman dan memberi mereka beragam ilmu yang dibutuhkan masyarakat.

Meski pemerintah saat itu menerapkan pembatasan yang sangat ketat, sehingga tugas tersebut menjadi sangat sulit dilaksanakan dan banyak kalangan yang tidak mendapat kesempatan untuk meneguk ilmu dari manusia suci ini, namun demikian upaya Imam Hadi mendidik murid pilihan tidak berhenti. Jumlah murid Imam Hadi as dan mereka yang meriwayatkan hadis dari beliau berjumlah lebih dari 185 orang. Di antara mereka malah menjadi ulama terkemuka di bidang fikih dan ilmu-ilmu lainnya. Salah satu dari mereka adalah Abdul Adzim Hasani, yang sempat belajar dari Imam Hadi as. Abdul Adzim Hasani kerap berkirim surat dengan Imam Hadi dan bertanya mengenai banyak hal, mulai masalah fikih, keyakinan dan politik rakyat Iran.

Imam Hadi as di era keimamahannya mengalami enam khalifah Bani Abbasiyah, yakni MuÔÇÖtasim, Watsiq, Mutawakkil, Muntasir, Mustain dan MuÔÇÖtaz. Kehidupan orang-orang besar dan ulama senantiasa diwarnai dengan perubahan, transformasi dan beragam kesulitan yang datangnya dari pemimpin pemerintah di zamannya. Namun demikian, kesulitan ini tidak pernah membuat mereka surut dalam melaksanakan kewajibannya. Kehidupan Imam Hadi as pun mencerminkan keimanan tinggi beliau dan sikap pasrah serta berserah diri kepada Allah Swt. Tak hanya itu, selama kehidupan manusia suci ini juga terlihat nyata bahwa beliau terus berjuang.

Ketika Mutawakkil memegang tampuk kekuasaan Bani Abbasiyah, ia banyak menerima surat dari Hijaz yang menyebutkan bahwa warga Mekah dan Madinah banyak cenderung kepada Imam Hadi as. Oleh karena itu, Mutawakkil dilanda ketakutan jika Imam Hadi as bangkit melawan kekuasaannya. Dengan demikian Mutawakkil mengirim Imam Hadi ke Samarra, Irak yang saat itu menjadi pusat pemerintahan Bani Abbasiyah. Tujuannya sangat jelas, bahwa Mutawakkil akan mudah mengontrol Imam Hadi dan juga disaat yang diperlukan menerapkan pembatasan yang ketat kepada manusia suci ini.

Akhirnya Imam Hadi as dipaksa ke Samarra. Para penguasa Bani Abbasiyah dengan langkah ini menghendaki Imam Hadi terpisah dari basis massa yang dimiliknya. Meski kemudian Imam Hadi ditempatkan di kawasan militer dan diawasi dengan ketat, namun hal ini bukannya mengurangi popularitas beliau, bahkan sebaliknya jumlah para pecinta beliau semakin meningkat.

Di era Imam Hadi marak bermunculan aliran pemikiran dan beragam pemikiran teologi banyak beredar di tengah masyarakat. Oleh karena itu, mayoritas aktivitas Imam Hadi as banyak difokuskan pada penjelasan prinsip-prinsip agama Islam. Saat itu, ideologi menyimpang dan menyesatkan ramai berkembang. Imam Hadi as dengan sekuat tenaga membuktikan kesesatan ideologi menyimpang yang mengatasnamakan Islam dan menjelaskan Islam murni yang bersih dari segala ideologi menyimpang kepada masyarakat.

Salah satu tugas berat Imam Hadi as adalah menjelaskan prinsip akidah Islam. Karena pada era beliau, bermunculan berbagai syubhah yang mengancam keyakinan masyarakat dalam masalah ketauhidan dan keesaan Allah Swt. Di era Imam Hadi as, muncul sekelompok orang yang berpendapat bahwa Allah Swt memiliki jism atau bentuk. Imam Hadi as menolak pemikiran tersebut dan berkata, ÔÇ£Para pengikut Ahlul Bait as tidak meyakini jism pada wujud Allah Swt, karena sama dengan penyamaan Allah Swt dengan benda-benda lain yang memiliki jism dan sesuatu yang memiliki bentuk maka dia adalah akibat (atau efek), dan Allah Swt terlepas dari segala bentuk penyamaan, karena memiliki jism (bentuk) berarti terbatas pada tempat, masa dan sifat-sifat lain seperti penuaan dan kerusakan. Padahal wujud Allah Swt tersucikan dari semua sifat tersebut.ÔÇØ

Dalam pandangan Islam, setelah pengenalan terhadap Tuhan dan Tauhid, penghambaan dan ibadah kepada Tuhan merupakan hal yang sangat penting bagi manusia untuk dilakukan. Bahkan tidak ada posisi yang lebih tinggi dari posisi tersebut bagi manusia. Terkait hal ini Imam Hadi as bersabda, ÔÇ£Barang siapa yang menahan diri untuk tidak melanggar perintah Allah Swt, maka masyarakat juga akan mengekang dirinya untuk tidak melanggar perintahnya. Barang siapa yang taat kepada Tuhan, maka orang lain akan mentaatinya. Barang siapa yang melaksanakan perintah Allah maka ia tidak akan merasa takut akan kemarahan makhluk. Dan barang siapa yang membuat Allah marah, maka ia harus mengetahui bahwa dirinya akan mendapat kemarahan masyarakat.ÔÇØ

Imam Hadi as saat menjelaskan posisi dan derajat ini bagi manusia telah mengisyaratkan poin penting bahwa jika manusia menjadikan penghambaan kepada Tuhan sebagai poros kehidupannya, maka ia akan meraih rasa aman sehingga tanpa ada rasa khawatir, ia menjalin hubungannya dengan sesama manusia. Menjalankan semua perintah Allah dan menjauhi larangannya, membuat manusia berada di jalan penghambaan yang sejati. Dengan demikian Tauhid telah menentukan peta jalan kehidupan manusia. Di peta jalan ini, mencari kerelaan Allah menjadi poros utama seluruh amal dan perbuatan manusia, serta menjadi jaminan bagi kebahagiaan dunia dan akhirat.

Imam Hadi as dalam mendidik umat juga memperioritaskan untuk mencabut sifat-sifat buruk dari diri manusia. Setiap orang untuk mencapai derajat kesempurnaan dianjurkan untuk tidak pernah lalai terhadap Tuhan dan mengoreksi diri sendiri. Lalai terhadap Tuhan dan hari Kiamat akan mendorong manusia ke arah kemaksiatan. Lalai terhadap Tuhan akan mendorong manusia lalai terhadap dirinya sendiri dan pada akhirnya ia akan kehilangan tujuan kehidupannya.(

Rabu, 22 April 2015 12:08

Imam Baqir, Pemuka Cendikia

Tanggal satu Rajab diperingati sebagai hari kelahiran seorang manusia agung putra Imam Ali Zainal Abidin dan Sayidah Fatimah binti Imam Hassan. Muhammad namanya. Beliau dikenal dengan sebutan Baqir atau Baqirul Ulum, yang berarti pembuka lautan pengetahuan, dan penjelas rahasia ilmu.

Salah seorang sahabat Nabi Muhammad Saw bernama Jabir bin Abdullah Ansari suatu hari bertemu dengan Imam Muhammad Baqir.Tampak kegembiraan terpancar dari raut mukanya yang sudah tua. Jabir berkata, "Demi Tuhan Kabah, aku melihat tanda-tanda yang disebutkan Rasulullah dalam dirimu. Aku bersyukur kepada Allah yang telah memberiku karunia bertemu denganmu, dan aku menyampaikan salam Rasulullah bagimu. Suatu hari Rasulullah bersabda kepadaku: 'Wahai Jabir, engkau akan panjang umur hingga menemui keturunanku dari anak-anak Husein. Namanya Muhammad, ia menyingkap ilmu agama, oleh karena itu digelari Baqir. Jika engkau bertemu dengannya sampaikan salamku."

Era Imam Baqir adalah periode penyebaran ilmu dan berkembangnya pengetahuan di dunia Islam. Ketika itu, muncul para ulama dan ahli agama di bidang hadis dan fiqh. Tapi, nama Imam Baqir memiliki kedudukan khusus di tengah mereka. Sheikh Mufid, ulama besar Syiah akhir abad keempat dan permulaan abad kelima Hijriah, menulis, "Para sahabat, tabiin dan pemuka ahli fiqh menukil riwayat dari beliau. Imam [Baqir] meriwayatkan hadis dari Rasulullah Saw. Berkat beliau masyarakat mengenal sunnah Rasul dan manasik haji dipercayakan kepada beliau. Imam [Baqir] menulis tafsir Quran dengan penjelasan secara umum dan khusus. Beliau juga menyampaikan pembahasan kalam".

Seluruh penulis baik Syiah maupun Sunni menilai penyematan nama "al-Baqir" atau Baqir al-Ulum" kepada Imam Muhammad, karena luasnya ilmu yang beliau miliki. Tapi penamaan ini juga memiliki akar kuat dalam sabda Rasulullah Saw yang diriwayatkan oleh Jabir bin Abdullah Ansari. Rasulullah bersabda, "Yabqarul ilma Baqran", yang berarti orang yang menyingkap ilmu dengan seluruh keutamaan dan kesempurnaannya.

Sheikh Tusi, ulama terkemuka Syiah abad kelima hijriah menyebutkan bahwa murid pilihan Imam Baqir mencapai 466 orang. Imam Baqir menjadi rujukan seluruh ulama Hijaz. Para ulama besar Sunni menimba ilmu dari Imam Baqir. Saking terkenalnya keilmuan Imam Baqir, di Hijaz beliau disebut sebagai pemuka fuqaha Hijaz.

Kedudukan Imam Baqir di berbagai bidang ilmu pengetahuan Islam senantiasa menjadi perhatian para ulama terkemuka di zamannya. Bukan hanya ulama Syiah yang menimba ilmu dari Imam Baqir, tapi juga ulama Sunni. Zahabi menulis, "Imam Baqir termasuk orang yang menyatukan ilmu, amal, kemuliaan, ketangguhan. Oleh karena itu, Khilafah layak baginya".

Imam Baqir adalah mufasir terbaik al-Quran. Beliau menjelaskan makna ayat demi ayat al-Quran. Imam Baqir menjelaskan pandangannya dengan dalil yang sangat kuat. Beliau berkata, "Tanyakan padaku apa yang bisa kujelaskan dari mana al-Quran, hingga makna ayat-ayatnya untuk kalian." Penguasaan Imam terhadap seluruh kandungan al-Quran diakui para ulama dan ilmuwan di zamannya. Bahkan seorang penyair terkemuka bernama Malik Ibn Ayin Jihni mendendangkan syair memuji kemuliaan Imam Baqir:

Jika mencari ilmu al-Quran

Ketahuilah Quraisy paling mengetahuinya

Jika Imam Baqir alahi salam menjelaskan ilmu al-Quran

Begitu banyak ilmu yang diterangkan

Imam Baqir juga dikenal sebagai orang yang sangat peduli dengan kondisi masyarakat di zamannya. Beliau tanpa pamrih membantu orang-orang yang membutuhkan pertolongan. Memenuhi kebutuhan material dan spiritual orang lain menjadi aktivitas sosial terpenting Imam Baqir.

Selain mendengarkan keluhan dan penderitaan masyarakat, beliau terjun memberikan bantuan sesuai kebutuhan, sekaligus menebarkan ketentraman dan kedamaian.Terkait hal ini, Imam Sadiq berkata, "Suatu hari aku menemui ayahku. Ketika itu beliau tengah sibuk membagikan delapan ribu dinar kepada orang-orang yang membutuhkan di Madinah, dan membebaskan sebelas budak."

Imam Baqir menjadikan hari libur, terutama hari Jumat dikhususkan untuk infaq dan membantu orang-orang yang membutuhkan. Berkaitan dengan masalah ini, Imam Sadiq berkata, "Meskipun kemampuan finansial ayahku lebih kecil dibandingkan anggota keluarga lain, dan pengeluarannya lebih besar dari yang lain, tapi setiap hari Jumat beliau membantu orang-orang yang membutuhkan, bahkan jika hanya membantu dengan satu dinar sekalipun. Beliau berkata, 'Pahala sedekah kepada orang yang membutuhkan di hari Jumat lebih utama, sebagaimana kedudukan hari Jumat yang lebih utama dari pada hari lainnya dalam sepekan."

Agama Islam sangat menekankan berbuat baik kepada orang lain, dan menjadikannya sebagai nilai-nilai moral yang tinggi. Mengenai pentingnya masalah ini, Imam Baqir berkata,"Senyuman seorang Mukmin kepada saudara sesama Muslim sangat terpuji. Menghilangkan duka termasuk kebaikan.Tidak ada penghambaan kepada Allah yang lebih utama dari membahagiakan hati sesama Mukmin."

Imam Baqir sangat bahagia bisa menggembirakan orang lain. Beliau menyampaikan kembali sabda Nabi Muhammad Saw kepada masyarakat mengenai keutamaan membahagiakan orang lain. Rasullullah bersabda, Orang yang membahagiakan sesama Mukmin sama seperti membahagiakanku dan menyenangkan Allah swt. Terkadang beliau bercanda yang baik untuk membahagiakan orang lain. Imam Baqir berkata, "Sesungguhnya Allah swt mencintai orang yang bercanda [terpuji], dengan syarat tidak disertai perkataan buruk dan tercela."

Imam Sadiq berkata, "Ayahku senantiasa sibuk berzikir. Ketika makan pun, beliau berzikir. Ketika berada di tengah masyarakat beliau tetap berzikir, dan kalimat "La ilaha ilallah" senantiasa keluar dari mulutnya. Di waktu dini hari beliau mengajak kami semua beribadah hingga terbit fajar. Beliau memerintahkan membaca al-Quran kepada [sebagian] anggota keluarga, dan yang lain mengucapkan zikir".

Muhammad bin Munkadir, salah seorang ulama Sunni, berkata, "Aku tidak percaya Ali bin Husein memiliki seorang anak dengan keutamaan dan keilmuan seperti dirinya, hingga aku bertemu dengan puteranya bernama Muhammad bin Ali.... Ketika itu aku menuju daerah di sekitar Madinah, dan cuaca saat itu sangat panas. Di tengah perjalanan aku bertemu dengan Muhammad bin Ali. Beliau orang yang kuat dan saat itu tengah bekerja di ladang. Aku menyapanya, "Wahai pemuka para pembesar Quraisy, di tengah cuaca terik ini Anda tengah mencari harta dunia."

Muhammad bin Munkadir ingin mendengar jawaban dari Imam Baqir. Lalu ia mendekati beliau yang tengah bekerja di ladang untuk memberikan nasehat. Ulama Sunni ini kembali bertanya kepada Imam Baqir, "Wahai pemuka pembesar Quraisy, Anda keluar dari rumah untuk mencari dunia, bagaimana jika kematian menjemputmu dalam keadaan seperti ini ?"

Mendengar perkataan ini, Imam Baqir menjawab, "Demi Allah, jika kematian menjemputku dalam keadaan saat ini, aku meninggal dunia di saat sedang beribadah dan taat kepada Allah. Sebab, aku bekerja di ladang di tengah cuaca terik supaya tidak mengulurkan tangan meminta bantuan engkau, dan orang lain. Ya, aku hanya mengkhawatirkan satu hal, kematian menjemputku ketika aku sedang bermaksiat kepada Allah swt, ". Mendengar jawaban dari Imam Baqir, Muhammad bin Munkadir berkata, "Tuhan merahmatimu, aku hendak memberikan nasehat kepadamu, tapi engkau telah memberikan nasehat penting untukku."

Dewan Keamanan PBB (DK-PBB) menyatakan penyesalan atas tewasnya 800 imigran di perairan Mediterania.

DK-PBB menyatakan hal itu dalam sebuah pernyataan, Selasa (21/4) seperti dilaporkan AFP.

Lembaga tersebut menuntut penguatan respon global dalam menangani imigrasi ilegal dan perdagangan manusia.

Menurut laporan tersebut, 15 anggota DK-PBB mengeluarkan pernyataan dukungan kepada negara-negara Eropa Selatan dalam menangani imigran ilegal.

Selain itu, upaya-upaya internasional harus diperkuat untuk mencegah jatuhnya korban disebabkan perdagangan manusia dan imigran ilegal.

DK-PBB juga mengecam kejahatan terorganisir dan aktivitas ilegal seperti perdagangan manusia, yang menyebabkan instabilitas di kawasan.

Sebuah kapal yang mengangkut 800 imigran ilegal tenggelam di perairan Mediterania pada Sabtu malam.

Ribuan imigran ilegal dilaporkan tewas setiap tahun di perairan Mediterania.

Abu Bakr Al Baghdadi, Pemimpin kelompok teroris Takfiri, ISIS dikabarkan berada di Ukraina.

Situs surat kabar Mesir, El Shaab, Selasa (21/4) mengutip Kementerian Dalam Negeri Ukraina, melaporkan, aparat keamanan dari Kemendagri Ukraina di kota Odessa, Selatan negara itu, saat ini tengah mencari keberadaan Ibrahim Al Sammarai yang lebih dikenal dengan Abu Bakr Al Baghdadi, Pemimpin ISIS.

Kemendagri Ukraina di situs resminya mengumumkan, ÔÇ£Pria, 45 tahun ini adalah pimpinan ISIS dan namanya masuk dalam daftar pencarian orang Interpol.ÔÇØ

Kepolisian kota Odessa juga menghimbau warga setempat untuk bekerjasama dengan mereka menemukan Pemimpin ISIS itu dan memberikan informasi terbaru kepada aparat keamanan.

Abu Bakr Al Baghdadi sebelumnya dikabarkan berada di kota Mosul, pusat Provinsi Ninawa, Barat Laut Irak, dan dari sana ia mengomandoi aksi-aksi para teroris. Sejak beberapa bulan lalu tidak ada informasi akurat tentang nasib Al Baghdadi.

Menteri Luar Negeri Rusia mengumumkan, meningkatnya ketegangan di beberapa negara Timur Tengah termasuk Yaman dan Suriah adalah ancaman serius bagi kepentingan Moskow.

IRIB News (22/4) melaporkan, Sergei Lavrov, Menlu Rusia menyampaikan kekhawatiran atas meningkatnya ketegangan di Timur Tengah. Ia menuturkan, ÔÇØSaat ini, Suriah, Irak, Yaman dan Libya sedang berperang, dan sejumlah banyak negara lainnya juga terjebak dalam instabilitas.ÔÇØ

Lavrov menegaskan, ÔÇ£Memanasnya kondisi saat ini di kawasan Timur Tengah bisa berdampak buruk pada stabilitas internasional dan mengganggu kepentingan banyak negara termasuk Rusia.ÔÇØ

Rusia saat ini tengah melakukan sejumlah langkah darurat untuk ikut serta menyelesaikan konflik Timur Tengah secara politik.

Penempatan dan kemajuan kelompok teroris ISIS hanya satu bagian dari krisis tanpa akhir di Timur Tengah.

ISIS adalah sebuah kelompok teroris bersenjata yang terbentuk dari pemikiran Salafi ekstrem, terorisme dan dengan kerja sama negara-negara kawasan. Belakangan ini, ISIS terus merusak stabilitas keamanan Irak dan Suriah. Setiap hari mereka melakukan kejahatan-kejahatan baru.

Kementerian Luar Negeri Sudan memanggil sejumlah Duta Besar negara Barat karena mengkritik proses pelaksanaan pemilu di negaranya.

Situs surat kabar Mesir, Al Youm Al SabeÔÇÖa (22/4) melaporkan, Kemenlu Sudan, Selasa (21/4) memprotes sikap Amerika Serikat, Inggris dan Norwegia karena mengkritik proses pelaksanaan pemilu di negara itu. Kemenlu Sudan memanggil Dubes negara-negara itu dan menyebut statemen mereka sebagai intervensi dalam urusan internal Sudan.

Dalam statemen Kemenlu Sudan disebutkan, sejumlah banyak lembaga internasional dan regional bertanggung jawab mengawasi pelaksanaan pemilu di Sudan. Oleh karena itu pemilu berlangsung sangat transparan.

Menurut Kemenlu Sudan, pemilu adalah urusan dalam negeri sebuah negara dan tidak ada satu negarapun yang berhak mengintervensi atau menyampaikan pendapat tentang masalah ini.

Kemenlu Sudan juga memanggil Wakil Uni Eropa di negara itu.

Berdasarkan hasil pemilu parlemen dan presiden Sudan, Omar Al Bashir berhasil mendapat mayoritas suara. (

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Afghanistan menekankan politik luar negeri negaranya yang independen dan mengatakan bahwa persahabatan Iran-Afghanistan tidak merugikan negara manapun.

IRNA (22/4) melaporkan, Ahmad Shakib Mustaghni, Selasa (21/4) dalam konferensi persnya menuturkan, ÔÇ£Politik luar negeri Afghanistan jelas, dan hubungan dengan negara sahabat tidak akan mengancam kepentingan negara-negara yang lain.ÔÇØ

Ia menambahkan, ÔÇ£Sebagian kalangan menganggap lawatan terbaru Ashraf Ghani Ahmadzai, Presiden Afghanistan ke Iran tidak menguntungkan Kabul. Mereka percaya, politik permusuhan negara Arab dan Amerika Serikat atas Iran akan berdampak pada hubungan Kabul-Tehran.ÔÇØ

Mustaghni juga menyinggung insiden teror terbaru di Provinsi Nangarhar dan Badakhshan. Ia menjelaskan, ÔÇ£Kehadiran para teroris di Utara Afghanistan mengkhawatirkan. Sejumlah langkah sudah diambil untuk menghadapi para teroris termasuk perundingan dengan Cina dan Pakistan. Langkah itu diharapkan dapat membantu proses perdamaian. Selain itu negosiasi dengan petinggi Taliban juga sudah dilakukan.ÔÇØ

Jubir Kemenlu Afghanistan meminta militer negara itu untuk melakukan identifikasi atas anasir-anasir teroris yang datang dari luar Afghanistan.

Presiden Joko Widodo mengajak seluruh negara di Asia Afrika mendukung penguatan peran Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Dia menilai PBB tidak berdaya mengatasi berbagai konflik global yang terjadi saat ini dan menghentikan aksi kekerasan di sejumlah negara, termasuk Palestina. Jokowi menyoroti semakin jelasnya gap yang terjadi antara negara berkembang dan negara miskin di dunia.

"Ratusan orang di belahan bumi Utara kaya raya sementara 1,6 miliar orang di Selatan kelaparan. Semakin ketara ketika PBB tidak berdaya. Aksi kekerasan terjadi tanpa mandat PBB," kata Jokowi saat menyampaikan pidato pembukaan Konferensi Asia Afrika di Jakarta Convention Center, Rabu, 22 April 2015.

Jokowi mengatakan bangsa Asia dan Afrika seharusnya mendesak terjadinya reformasi dalam tubuh PBB agar bisa berfungsi optimal dalam mengatasi ketidakseimbangan global dan kekerasan global yang kini marak terjadi. "Kita bangsa Asia Afrika mendesak reformasi PBB agar berfungsi optimal bagi semua bangsa," katanya.

Selain itu, Jokowi juga meminta negara-negar Asia dan Afrika agar memperjuangkan kemerdekaan Palestina. Menurut dia, negara Asia dan Afrika tidak bisa berpaling terhadap penjajahan yang terjadi di Palestina. "Dunia tak berdaya melihat Palestina akibat penjajahan. Kita tidak boleh berpaling dari penderitaan rakyat Palestina," katanya. (

Anggota senior tim juru runding nuklir Iran mengumumkan, Tehran akan berkonsentrasi pada masalah sanksi sebagai prioritas dalam putaran baru perundingan Iran dan Kelompok 5+1 di Wina, Austria.

Sayid Abbas Araqchi kepada media menjelaskan soal dimulainya putaran baru perundingan nuklir Iran-Kelompok 5+1 di Wina hari ini, Rabu (22/4). Ia menjelaskan, ÔÇ£Konsentrasi tim juru runding nuklir Iran dalam putaran negosiasi kali ini dipusatkan pada masalah sanksi.ÔÇØ

Araqchi juga memperingatkan soal dampak draf bertema ÔÇ£review atas kesepakatan nuklir IranÔÇØ yang baru-baru ini disahkan Komisi Politik, Senat Amerika Serikat. ÔÇ£Penandatanganan draf ini mengganggu landasan utama niat baik yang merupakan keharusan dalam setiap negosiasi sukses dan pelaksanaan hasilnya. Langkah itu akan membawa dampak negatif,ÔÇØ paparnya.

Lebih lanjut Araqchi menerangkan, ÔÇ£Tim juru runding nuklir Iran yang akan kembali berunding pekan ini, pasti akan meminta penjelasan tentang masalah ini dari perwakilan Amerika. Tim juga akan meminta informasi akurat dan jelas terkait detail pencabutan sanksi.ÔÇØ

ÔÇ£Bahwa masalah-masalah tidak terkait, tidak boleh menjadi syarat pencabutan sanski, sudah disepakati dan diterima. Komitmen penting ini, sebagai sebuah tanggung jawab multilateral internasional, tidak bisa mengikuti aturan dalam negeri Amerika, apapun esensinya,ÔÇØ tegas Aaqchi. ┬á

Anggota senior tim juru runding Iran itu menandaskan, ÔÇ£Tehran, dengan tujuan untuk mencapai kesepakatan final, hadir dalam perundingan dengan niat baik. Sebaliknya, adanya kehendak yang sama dan pemilihan yang benar dari pihak lawan, membuat pencapaian hasil, sepenuhnya mungkin dan menguntungkan semua pihak.ÔÇØ

Menteri Pertahanan Republik Islam Iran mengabarkan penerimaan model canggih sistem pertahanan udara S-300 dari Rusia.

Brigadir Jenderal Hossein Dehqan dalam wawancara dengan RIA Novosti, Jumat (17/4), mengatakan, Iran menerima model canggih dan modern sistem pertahanan S-300 dari Rusia.

Ia menjelaskan, program-program pelatihan yang diperlukan terkait sistem pertahanan S-300 telah dilakukan selama perjanjian sebelumnya, oleh karena itu Iran tidak perlu untuk mengundang penasihat-penasihat Rusia untuk melatih cara penggunaan sistem ini.

Menhan Iran dan mitranya dari Rusia di sela-sela Konferensi Keamanan pada Kamis telah mencapai kesepakatan bahwa semua persoalan teknis sistem pertahanan udara S-300 akan dievaluasi dan hingga akhir tahun 2015, sistem ini akan diserahkan kepada Iran.

S-300 adalah sebuah sistem pertahanan, di mana pemesanan sistem ini antara Iran dan Rusia telah sejak lama disepakati.

Bersamaan dengan kunjungan terbaru Ali Shamkhani, Sekretaris Dewan Tinggi Keamanan Nasional Iran ke Moskow, Vladimir Putin, Presiden Rusia menandatangani pencabutan pembatasan penjualan rudal-rudal pertahanan udara S-300 kepada Iran.