کمالوندی

کمالوندی

Selama bertahun-tahun dunia bak tanah kering yang mengharapkan hujan dan menginginkan hujan rahmat dari langit biru untuk rasa dahaganya tersebut. Bumi telah berubah menjadi padang pasir fanatisme yang tandus, akidah batil dan rawa tahayul. Atas kehendak Tuhan yang penuh rahmat, di malam yang tak pernah terlupakan, turunlah hujan rahmat Ilahi dan bumi yang tandus akhirnya kembali subur. Bunga indah bernama Muhammad di malam tersebut mekar di bumi Hijaz. Kelahirannya bak aroma wangi yang memenuhi rongga-rongga dada manusia beriman serta mata air makrifat mengalir di dada-dada manusia.

Dengan kelahiran Muhammad, rawa kebodohan, jahiliyah dan fanatisme berubah menjadi kebun-kebun kasih sayang dan ideologi lurus. Pembawa pesan Ilahi ini dilahirkan di kota suci Mekah dan di tengah-tengah keluarga mukmin serta penyembah Tuhan pada 17 Rabiul Awal. Kelahiran Muhammad telah menyinari alam semesta yang sebelumnya kelam dengan pemikiran jahiliyah.

Kelahiran Nabi Muhammad mengingatkan berkah tak terputus mutiara alam semesta ini bagi kehidupan manusia. Ia ibaratnya angin sepoi-sepoi di musim semi dan menyebarkan aroma wewangian di kehidupan manusia. Kelahirannya telah menyadarkan dan membangkitkan hati nurani manusia. Tak lama kemudian, ideologi sesat, pemikiran kesukuan dan fanatisme buta digantikan dengan ideologi kemanusiaan serta terbukalah jalan menuju hakikat alam penciptaan dan pengetahuan Ilahi bagi manusia. Oleh karena itu, kado paling istimewa kelahiran manusia suci ini bagi manusia adalah tauhid dan keadilan.

Berkat usaha tak kenal lelah Rasulullah di permulaan Islam, terjadilah perubahan besar dengan prinsip dan tolok ukur Ilahi. Revolusi yang digulirkan Muhammad meliputi pencabutan akar diskriminasi sosial, transformasi moral, penghormatan terhadap kemuliaan manusia, kebebasan dan keadilan. Kehadiran beliau di Madinah berlangsung sepuluh tahun. Masa ini disebut sebagai masa paling gemilang pemerintahan dalam sejarah umat manusia.

Masa itu, sendi-sendi pemerintah Islam mulai ditanam dan sebuah teladan pemerintahan dipamerkan oleh Rasulullah Saw bagi semua umat manusia di mana pun dan kapan pun. Sejatinya, revolusi Rasulullah dan pemerintahannya merupakan peta jalan bagi manusia yang menginginkan kesempurnaan, yang mencari hidayah dengan mengikuti metode terbaik dan agama paling sempurna. Rasulullah membentuk pemerintahan teladannya di Madinah dengan indeks yang sangat jelas dan menyodorkannya kepada umat manusia.

Annemarie Schimmel, pakar Islam dan Timur Tengah asal Jerman terkait keagungan Nabi Muhammad Saw menulis, ÔÇ£Peran nyata Muhammad dalam transformasi mental manusia telah diakui. Muhammad telah berhasil menghidupkan jiwa manusia. Ia berhasil melepas sekat-sekat ideologi jahiliyah dari diri manusia dan mengubahnya menjadi pandangan universal. Beliau juga menyebarkan ilmu dan rasio dan menyeru manusia menggunakan mata dan telinganya. Dengan wahyu yang diterimanya, Ia memberi kabar gembira bahwa manusia mampu menundukkan matahari, bulan, langit dan bumi. Oleh karena itu, menghormati dan memuji pemimpin besar dan pemurah ini bagi setiap manusia akan menghasilkan kebahagiaan.ÔÇØ

Realita dunia saat ini menunjukkan bahwa ketenangan dan kebahagiaan sejati menjadi bagian yang hilang dari manusia modern. Eskalasi produksi senjata destruktif, perang, aksi rasisme dan instabilitas di pasar global telah mengancam keamanan dan kesejahteraan dunia. Saat ini, para pemimpin Barat secara paksa telah merampas modal bangsa-bangsa yang mereka tindas. Rapuhnya sendi-sendi institusi keluarga, stress, kejahatan, kekerasan, narkotika dan penyelundupan manusia membuat keselamatan masa depan dunia terancam serius. Meski kita hidup di era kemajuan sains dan teknologi, tapi kita tetap menyaksikan penindasan dan pelanggaran terhadap berbagai bangsa.

Dunia modern yang dilanda krisis ini membutuhkan ajaran Ilahi untuk memulihkan ketenangan, keamanan dan nilai-nilai moral yang tinggi. Ajaran tersebut adalah yang dibawa oleh Muhammad Saw. George Bernard Shaw, penulis asal Inggris mengatakan, ÔÇ£Dunia saat ini membutuhkan sosok seperti Muhammad untuk menyelesaikan kesulitan yang sangat rumit, sehingga manusia dapat minum secangkir kopi dengan tenang. Eropa saat ini mulai melakukan penyebaran secara luas hikmah-hikmah rasional Muhammad dan mereka mulai mencintai agama Muhammad. Mereka juga nantinya akan membersihkan ideologi dan pemikiran Islam dari tudingan era abad pertengahan. Agama Muhammad akan menjadi sistem yang bersandar pada perdamaian dan kebahagiaan serta filsafatnya akan membantu menyelesaikan beragam kendala dan kesulitan yang sangat rumit.ÔÇØ

Rasulullah merupakan nabi terakhir yang membawa pesan Ilahi untuk mengajarkan pengetahuan yang akan membuat manusia merasa tenang baik fisik dan jiwanya di samping kesejahteraan materi. Ketenangan jiwa merupakan kebutuhan mendesak manusia modern. Kata-kata Muhammad penuh dengan mutiara hikmah dan al-Quran merupakan pesannya kepada manusia untuk dijaga. Jika manusia modern mendengarkan serta menyelami pesan dan kata-kata berharga Muhammad maka mereka pasti mampu menyelamatkan jiwanya dari gangguan mental dan stress.

Ajaran seperti kesucian, merasa cukup, kesalehan, rasa malu, tawakkal, saling membantu, membela orang tertindas, infak, akhlak mulia, kebebasan berpikir, dan  keadilan merupakan sirah unggul kehidupan Muhammad Saw serta ajaran al-Quran yang dibutuhkan manusia modern, mengingat mereka telah jauh dari nilai-nilai tersebut akibat kondisi ekonomi, politik dan budaya yang menguasai dunia.

Menurut al-Quran di surat al-Araf ayat 157, Nabi Muhammad diutus untuk meringankan beban berat umat manusia. Kebodohan, kebuasan, kesukuan dan aroganisme adalah beban-beban yang selama ini memberatkan manusia. Kini meski kita hidup di era modern dan kemajuan sains, namun kita masih saja menyaksikan penindasan terhadap berbagai bangsa. Sibuk dengan hal-hal yang bersifat materi dan pupusnya spiritualisme dari kehidupan manusia telah memberatkan beban yang ada di pundak manusia. Dalam kondisi seperti ini, mereka membutuhkan ajaran Ilahi dan para nabi, khususnya ajaran Nabi besar Islam, Muhammad Saw.

Imam Ali as berkata, ÔÇ£Muhammad adalah sosok pilihan Tuhan, duta wahyu dan rasul rahmat...Sejatinya bagi kamu cukup menjadikan Muhammad sebagai panutan...Ikutilah nabi yang paling suci dan manusi termulia, karena semua perilakunya merupakan teladan bagi mereka yang mengikutinya...Hamba yang paling dicintai Tuhan adalah mereka yang meneladani Nabi-Nya dan beramal mengikuti nabi tersebut.ÔÇØ

Ayatullah Khamenei, Rahbar atau Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran menilai kelahiran Muhammad sebagai terbitnya rahmat Ilahi┬á bagi sejarah umat manusia. Beliau berkata, ÔÇ£Di dalam al-Quran keberadaan Muhammad disebut sebagai Rahmatan Lil Alamin. Rahmat ini tidak terbatas, mencakup pendidikan, penyucian diri, pengajaran dan menunjukkan manusia ke jalan lurus serta kemajuan umat manusia baik dari sisi kehidupan material maupun spiritual. Rahmat ini tidak terbatas pada umat ketika nabi diutus, namun milik manusia sepanjang sejarah. Untuk mencapainya adalah dengan mengamalkan ajaran dan undang-undang Islam yang pasti.ÔÇØ

Oleh karena itu, berdasarkan kebutuhan manusia modern akan spiritualitas dan ajaran Islam, diharapkan para dai dan ulama Islam untuk menyebarkan sirah Muhammad dan ajaran al-Quran ke seluruh dunia dan mengarahkan manusia ke fitrah Ilahi mereka, sehingga mereka mampu meraih kehidupan baru yang baik maji dari sisi materi mau pun spiritual serta mereka akan terselamatkan dari kematian dalam kondisi tidak mengenal Tuhan.

Sesungguhnya jika Nabi Muhammad menjadi teladan dalam kehidupan kita, iman dan tawakalnya, kebersihan dan keteraturannya serta rasa malunya, maka kehidupan kita akan berubah total serta kehidupan kita akan dipenuhi dengan cahaya terang.

Agama Ilahi adalah anugerah terbesar Tuhan kepada umat manusia sehingga mereka bisa mencapai kebahagiaan duniawi dan ukhrawi dengan mengamalkan ajaran-ajaran luhurnya. Sejumlah besar masyarakat di sepanjang sejarah meraih keberuntungan dengan menjalankan ajaran-ajaran agama Ilahi. Akan tetapi, ada juga orang-orang yang terjangkiti virus fanatisme dan ekstrimisme, mereka tidak mendapatkan kebahagiaan dan juga menyeret orang lain ke jurang kesesatan. Fanatisme dapat disebut sebagai bentuk pemberian dukungan mutlak tanpa dilandasi oleh logika dan akal sehat kepada sebuah ideologi, individu, kelompok, atau apapun bentuknya. Untuk itu, dukungan penuh atas sebuah ideologi dan ajaran setelah melakukan penelitian dan pemikiran yang matang, tidak bisa dikatakan sebagai perilaku fanatik atau paling tidak kita bisa menyebutnya sebagai fanatisme terpuji.

Para psikolog membagi fanatisme ke dalam dua ketegori; fanatisme positif dan fanatisme negatif. Pembagian ini mungkin sejalan dengan apa yang dijelaskan oleh sejumlah riwayat, di mana fanatisme dibagi menjadi fanatisme terpuji dan fanatisme tercela. Imam Ali as dalam khutbah 192 kitab Nahjul Balaghah berkata,  jika harus ada sebuah fanatisme, maka fanatisme kalian harus ada dalam akhlak yang terpuji dan perilaku baik serta semua perkara yang baik Beliau menganggap baik sikap fanatik dan komitmen pada beberapa sifat dan perilaku terpuji seperti, menunaikan janji, menjaga hak-hak tetangga, saling memaafkan, menjauhi kesombongan, dan sifat-sifat terpuji lainnya.

Akan tetapi ketika kita berbicara tentang fanatisme, biasanya fokus kita akan tertuju pada fanatisme negatif dan tercela yaitu membela dan mengikuti sebuah ideologi tanpa disertai argumentasi dan buta. Sebuah fanatisme yang menurut Imam Ali as, mereka telah menjadikan syaitan sebagai pemimpinnya, dan mungkin saja lahir dalam bentuk etnis, ras, agama, politik, dan bahkan dunia ilmiah. Rasulullah Saw dalam sebuah hadisnya bersabda, ÔÇ£Barang siapa yang menyimpan rasa fanatik sebesar biji sawi dalam hatinya, pada hari kiamat Tuhan akan membangkitkannya bersama Arab Jahiliyah.ÔÇØ (Ushul al-Kafi, jil 2, hal 308). Peringatan keras ini ingin menegaskan bahwa fanatisme dan bersikeras pada ideologi sesat akan mencegah seseorang berpikir bebas dan mencapai kebenaran.

Islam mengajak semua orang untuk merenung dan berpikir. Dalam surat az-Zumar ayat 17 dan 18, Allah Swt berfirman,  bagi mereka berita gembira; sebab itu sampaikanlah berita itu kepada hamba-hamba-Ku, yang mendengarkan perkataan lalu mengikuti apa yang paling baik di antaranya. Mereka itulah orang-orang yang telah diberi Allah petunjuk dan mereka itulah orang-orang yang mempunyai akal.

Fanatisme dalam pemikiran dan ideologi biasanya diikuti oleh sikap ekstrim dalam beramal. Orang fanatik yang menganggap perkataan dan pemikirannya sebagai kebenaran mutlak, akan berusaha untuk meyakinkan ideologinya kepada orang lain dan jika pihak lain menolak, ia akan mengandalkan kekerasan dan tindakan ekstrim. Virus fanatisme dan ekstrimisme ditemukan di hampir semua pengikut aliran pemikiran dan agama, termasuk agama-agama samawi. Dalam sejarah, muncul orang-orang yang secara sadar atau pun tidak, menganggap dirinya lebih mukmin dan lebih taÔÇÖat ketimbang para nabi. Allah Swt dalam al-Quran telah memperingatkan orang-orang seperti itu dan berfirman, ÔÇ£Katakanlah: Hai Ahli Kitab, janganlah kamu berlebih-lebihan (melampaui batas) dengan cara tidak benar dalam agamamu. Dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu orang-orang yang telah sesat dahulunya (sebelum kedatangan Muhammad) dan mereka telah menyesatkan kebanyakan (manusia), dan mereka tersesat dari jalan yang lurus." (QS. 5:77)

Di sepanjang sejarah agama Ilahi, kita selalu menemukan gerakan-gerakan ekstrim dan fanatik. Orang-orang bodoh dan kaku membentuk kerangka gerakan tersebut dan biasanya mereka dimanfaatkan oleh para pemimpin arogan dan tirani untuk menebarkan kekerasan dan teror. Di era modern di tengah kemajuan sain dan pekikan slogan-slogan kebebasan, dunia masih menyaksikan kehadiran kelompok-kelompok radikal dan ekstrim, di mana mereka mengancam ideologi dan keamanan masyarakat. Sebagai contoh, Zionisme sudah lebih dari satu dekade muncul sebagai bidÔÇÖah dalam agama Yahudi dan mengusung pemikiran sesat dan fanatik. Strategi kaum Zionis secara terang-terangan dibangun atas landasan teror dan kekerasan. Dengan menggunakan cara yang tidak manusiawi ini, Zionis sejauh ini telah membantai jutaan warga Palestina atau mengusir mereka.

Sejak dulu, kaum Zionis yang didukung oleh rezim Israel berupaya menghancurkan Masjid al-Aqsha, kiblat pertama umat Islam dan sebagai gantinya mereka ingin membangun Kuil Nabi Sulaiman as. Untuk mewujudkan tujuan-tujuan ilegal itu, rezim Israel telah meningkatkan proses penempatan warga Yahudi di distrik-distrik pemukiman Zionis dan berupaya mengusir warga Muslim dari Baitul Maqdis. Israel sedang gencar menjalankan kebijakan Yahudisasi di kota suci tersebut. Pada kenyataannya, fanatisme dan ekstrimisme Yahudi di bawah bendera Zionisme, telah menciptakan penderitaan yang berkepanjangan bagi bangsa Palestina dan mereka juga mengancam keamanan di wilayah Timur Tengah.

Di agama Kristen, fanatisme dan ekstrimisme juga sudah ada sejak dulu dan dampak-dampak negatifnya masih membebani masyarakat. Meski semua menerima Nabi Isa as sebagai pembawa pesan perdamaian dan kasih sayang, namun para penguasa di negara-negara Kristen di Barat sampai sekarang masih melakukan kejahatan besar terhadap kemanusiaan dan orang-orang tak berdosa. Di sisi lain, karena kevakuman spiritualitas masyarakat Barat, berbagai sekte lahir atas dasar pemikiran ekstrim dan radikal. Kehadiran mereka hanya akan menyesatkan masyarakat dan meluasnya aksi kekerasan. Salah satu kelompok militan terbesar di tengah Kristen adalah kelompok Evangelist atau disebut juga sebagai Kristen Zionis. Karena, warga Kristen ekstrim ini memiliki kesamaan ideologi dengan ekstrimis Yahudi yaitu Zionis.

Kedua gerakan tersebut meyakini pembentukan Negara Yahudi dari Sungai Nil sampai Eufrat dengan Ibukota Baitul Maqdis, penghancuran Masjid al-Aqsha, dan pembangunan Kuil Sulaiman. Menurut ideologi Kristen Zionis, Isa al-Masih akan kembali ke bumi setelah program itu terwujud dan ia akan terlibat perang akhir zaman atau Armageddon di tanah pendudukan Palestina untuk membela kaum Nasrani dan Yahudi serta menghancurkan semua bangsa-bangsa lain dan setelah itu mendirikan kerajaan selama 1.000 tahun. Tentu saja, Kristen Zionis juga percaya bahwa kaum Yahudi pada masa itu akan menerima ajaran Isa al-Masih. Jelas bahwa ideologi kelompok Evangelist sepenuhnya berpedoman pada kekerasan, ekstrimisme, dan anti-Islam. Sejumlah pejabat Amerika Serikat yang terpengaruh oleh doktrin Evangelist juga kian gencar memusuhi Islam.

Islam sebagai agama terakhir juga tidak lepas dari virus fanatisme dan kejumudan. Padahal, agama agung ini paling banyak memberikan peringatan tentang bahaya sikap fanatik dan ekstrim kepada para pengikutnya. Rasul Saw bersabda, ÔÇ£Bukan dari golongan kami orang-orang yang menyeru pada fanatisme, berperang di jalan fanatisme, dan mati dalam keadaan fanatik.ÔÇØ Sekarang, kelompok-kelompok yang mengusung slogan dan bendera Islam mengadopsi ideologi ekstrim dan fanatik serta melakukan tindakan-tindakan yang sama sekali tidak sejalan dengan ajaran Islam. Kelompok tersebut memaksa semua orang untuk mengikuti akidah sesatnya, namun karena tidak memiliki logika dan argumentasi untuk membuktikan klaim-klaimnya, mereka tidak punya jalan lain kecuali memberi label kafir kepada orang-orang Muslim dan kemudian membantai mereka.

Apa yang dilakukan oleh kelompok-kelompok teroris di Suriah, Irak, Yaman, Nigeria, Pakistan, dan Afghanistan pada dasarnya muncul dari ketidakmampuan mereka untuk meyakinkan orang lain dan juga sikap fanatik yang telah menghalangi mereka menerima Islam murni. Fanatisme dan ekstrimisme akan menjadi kian ganas ketika mereka mencari dukungan dari musuh-musuh Islam demi mempertahankan eksistensinya dan mengejar ambisi-ambisi busuknya. Saat ini, organisasi-organisasi teroris dan radikal seperti, ISIS dan Front al-Nusra memiliki hubungan terang-terangan dengan pemerintah Barat dan bahkan rezim Zionis Israel.

Dengan begitu, kelompok takfiri dan ekstrim mendapat dukungan politik, militer, finansial, dan intelijen dari negara-negara Barat. Mereka sekarang telah menjadi sebuah tantangan besar di wilayah Timur Tengah. Jelas bahwa fanatisme dan ekstrimisme tumbuh berkembang di tengah iklim kejumudan, namun upaya pencerahan dapat menjadi terapi yang bagus untuk mengembalikan mereka ke jalan yang lurus.

Berkenaan dengan hal ini, Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran Ayatullah Sayid Ali Khamenei mengatakan, Harus dilakukan sebuah gerakan ilmiah besar-besaran. Kaum muda (yang termakan hasutan) harus diselamatkan. Sejumlah orang yang terserang virus ideologi takfiri berpikir bahwa mereka sedang melakukan perbuatan baik kita harus menyelamatkan mereka, para pemuda itu harus diselamatkan dan ini menjadi tanggung jawab ulama. Para ulama yang memiliki hubungan dengan dunia intelektualitas dan juga menjalin interaksi dengan masyarakat harus bekerja keras. Pada hari kiamat, Tuhan akan bertanya kepada para ulama, apa yang telah kalian lakukan? Mereka harus melakukan itu.

Rabu, 18 Februari 2015 00:00

Imam Askari, Mentari Keadilan

Imam Hasan Askari dilahirkan di kota Madinah tanggal 8 Rabiul Tsani tahun 232 Hijriah. Hari kelahiran Ahlul Bait Rasulullah Saw membawa keberkahan, sekaligus pelajaran penting dari kehidupan mulia mereka bagi umat manusia. Kehidupan Ahlul Bait Rasulullah Saw menjadi suri teladan terbaik bagi masyarakat. Manusia-manusia suci ini dalam kehidupannya senantiasa menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, dan membela kebenaran dan keadilan.

Salah satu tujuan terpenting diutusnya para Nabi dan Rasul berdasarkan ayat suci al-Quran adalah penegakkan keadilan. Untuk mewujudkan keadilan diperlukan seorang pemimpin adil di tengah masyarakat. Dalam kitab suci al-Quran surat al-Hadid ayat 25, Allah swt berfirman, "Sesungguhnya Kami telah mengutus rasul-rasul Kami dengan membawa bukti-bukti yang nyata, dan telah Kami turunkan bersama mereka Al Kitab dan neraca (keadilan) supaya manusia dapat melaksanakan keadilan..".

Senada dengan ayat ini, Imam Ridha berkata,"... salah satu argumentasi pentingnya Imam dan pemimpin adalah perlunya masyarakat terhadap undang-undang. Mereka wajib mematuhinya, dan tidak boleh melanggar undang-undang. Sebab setiap pelanggaran terhadap batas-batas aturan yang telah ditetapkan menyebabkan terjadinya kerusakan di tengah masyarakat. Untuk melindungi batas-batas aturan diperlukan para penjaga yang terpercaya. Jika tidak, tidak ada seorangpun yang bersedia untuk meninggalkan kenikmatan dan kepentingan pribadinya, meskipun akan menyebabkan kerusakan di tengah masyarakat. Oleh karena itu, Allah swt menyerahkan urusan masyarakat kepada orang yang bisa mencegah kerusakan yang disebabkan para perusak, dan menjalankan aturan di tengah masyarakat. Dalil lain [urgensi keberadaan Imam], bangsa manapun tidak akan berlanjut tanpa pemimpin untuk mengatur urusan dunia, dan akhirat mereka. Dengan demikian, hikmah Allah Yang Maha Bijaksana tidak akan membiarkan makhluknya berkaitan dengan masalah penting..."

Imam Hasan Askari adalah Imam kesebelas yang menjadi pembimbing umat. Kelahirannya memancarkan cahaya penerang kehidupan manusia, yang sudah lelah dari ketidakadilan dan kezaliman. Beliau menjadi Imam dalam usia 22 tahun  setelah ayahnya, Imam Ali al-Hadi syahid. Meskipun Imam Hasan Askari hidup tidak lebih dari 28 tahun, tapi di usia yang singkat ini telah menorehkan tinta emas dalam lembaran sejarah Islam. Manusia mulia ini mewariskan karya besar dan penting di bidang tafsir al-Quran, fiqih dan ilmu pengetahuan bagi umat Islam. Di tengah ketatnya pembatasan dan tingginya tekanan dinasti Abbasiyah terhadap Ahlul Bait Rasulullah Saw, Imam Askari masih tetap menyampaikan ajaran Islam kepada umat Islam secara terorganisir untuk menyiapkan kondisi keghaiban Imam Mahdi setelah beliau.

Di era kegelapan pemikiran dan penyimpangan akidah, Imam Askari as bangkit menyampaikan hakikat agama secara jernih kepada masyarakat. Beliau mengobati dahaga para pencari ilmu dan makrifat dengan pancaran mata air kebenaran. Argumentasi yang disampaikan Imam Askari as dalam berbagai forum ilmiah diakui oleh para pemikir di zamannya, dan menjadi panduan bagi mereka.

Lembaran sejarah menorehkan keagungan akhlak Imam Hasan Askari. Berbagai riwayat mengungkapkan kemuliaan manusia agung ini. Di tengah kondisi sulit karena tekanan pemerintah lalim saat itu, Imam Hasan Askari tetap menjadi rujukan masyarakat. Bahkan Imam tetap menjalin hubungan yang baik dengan masyarakat, dan menyelesaikan masalah yang mereka alami. Kedermawanan Imam Hasan Askari sangat dirasakan oleh masyarakat.

Abu Yusuf, penyair dinasti Abbasiah, menuturkan "Aku pernah mengalami kondisi yang sangat sulit. Saat itu, aku baru saja mempunyai seorang anak. Kondisi sulit saat itu membuatku menulis surat memohon bantuan kepada para pembesar Bani Abbas. Namun sangat disayangkan, mereka sama sekali tidak membantuku.Ketika pesimis, aku teringat Imam Hasan Askari. Kemudian, aku mendatangi rumah beliau. Tidak lama setelah mengetuk pintu, seorang sahabat Imam membawa sekantong uang. Sahabat Imam itu berkata, "Ambillah uang 400 dirham ini! Imam mengatakan; Gunakanlah uang ini untuk anakmu yang baru lahir. Dengan keberadaan anak tersebut, Allah Swt memberikan berkah dan kebaikan kepadamu."

Mengenai ibadah dan penghambaan Imam Hasan, beliau adalah sosok yang sangat sempurna. Abu Hasyim Jafari, salah satu sahabat setia Imam Hasan Askari berkata, "Ketika tiba waktu shalat, Imam langsung meninggalkan pekerjaan dan aktivitasnya. Beliau tidak pernah mendahulukan pekerjaan lainnya dari pada shalat." Kehidupan Imam Askari merupakan manifestasi sejati dari ibadah dan penghambaan kepada Allah Swt. Bahkan, para sipir penjara dinasti Abbasiah menemukan jalan yang benar dan kebahagiaan sejati setelah menyaksikan ibadah Imam Askari di penjara.

Dalam nasehatnya, Imam Hasan Askari mengajak umat bersabar di tengah tekanan hidup. Kepada salah seorang sahabatnya, beliau berkata, "Selama kalian mampu dan bisa bertahan, janganlah memohon kepada orang lain. Sebab, setiap hari ada rejeki baru. Ketahuilah bahwa terus-menerus memohon atau mengemis dapat menghilangkan harga diri seseorang. Untuk itu, bersabarlah hingga Allah Swt membuka pintu bagimu. Kenikmatan itu ada masanya. Janganlah tergesa-gesa memetik buah yang belum waktunya dan petiklah pada waktunya."

Imam Hasan Askari menjadi pemimpin umat selama enam tahun. Tapi, dalam waktu yang singkat itu, beliau berperan besar dalam menyebarkan budaya dan ajaran Islam. Imam Hasan mengajar dan membina murid-murid yang menjadi ulama dan ilmuwan setelahnya. Selain itu, beliau membimbing umat dengan pemikiran dan ajaran Islam yang benar, di tengah derasnya serangan budaya dan pemikiran dari luar Islam. Ketika itu, di dunia Islam tengah marak penyimpangan pemikiran dan pandangan atheis yang dikembangkan dari pemikiran Yunani dan India.

Imam Hasan Askari terus berupaya menyelamatkan masyarakat dari segala bentuk penyimpangan budaya dan pemikiran dengan memberikan pencerahan pemikiran dan spiritualitas. Menyampaikan masalah agama, membina majlis-majlis ilmu, dan membina para sahabat unggulan termasuk bentuk perlawanan yang dilancarkan Imam Hasan Askari terhadap pemerintah zalim Dinasti Abbasiah. Melalui media ilmu dan pengetahuan, Imam Askari menjelaskan fakta sebenarnya bahwa pemerintahan zalim menjadi penghalang terlaksananya ajaran-ajaran agama dan keadilan di tengah masyarakat. Disamping itu, pemerintah zalim menginjak-injak hak-hak masyarakat dan menyelewengkannya menjauhi jalan kebenaran. Imam Hasan menguatkan spirit keadilan di tengah masyarakat, dan mengabarkan kehadiran putranya, Imam Mahdi sebagai hujah Tuhan, yang akan mewujudkan keadilan di dunia ini.(

Rabu, 18 Februari 2015 00:00

Sayidah Maksumah, Bintang Ahlul Bait

Tanggal 10 Rabiul Tsani, bertepatan dengan hari wafatnya wanita suci Ahlul Bait as, Sayidah Fatimah Maksumah as. Beliau termasuk anggota keluarga Ahlul Bait as yang memiliki kemuliaan tinggi dari keturunan Imam Musa Kadzim as, setelah saudaranya Imam Ridha. Jauh hari sebelum kelahiran Sayidah Maksumah, kakeknya Imam Shadiq sudah memberitahukan tentang kelahiran cucunya.

Imam Shadiq berkata: "Akan meninggal dan dikuburkan seorang perempuan dari salah satu keturunanku. Namanya Fatimah putri Musa, seorang perempuan yang dengan syafaatnya pada hari kiamat, seluruh pengikut syiah akan masuk surga". Saudara Sayidah Maksumah, Imam Ali ar-Ridha as, berkata, "Barang siapa yang menziarahi Sayidah Maksumah di kota Qom, sama seperti menziarahiku."

Sayidah Fatimah Maksumah as dilahirkan di kota Madinah pada tanggal 1 Dzulqadah, tahun 173 hijriah. Wanita agung ini dibesarkan di bawah bimbingan dua manusia suci, ayahnya Imam Musa Kadzim, dan kakaknya Imam Ridha.Tapi kebahagiaan Sayidah Fatimah Maksumah di masa kecil itu tidak bertahan lama karena ayahnya Imam Musa Kazhim as gugur syahid di penjara penguasa lalim saat itu. Ketika ayahnya syahid, Sayidah Fatimah Maksumah as berusia sepuluh tahun. Setelah itu, Imam Ali ar-Ridha as menjadi satu-satunya pelindung setia Sayidah Fatimah Maksumah.

Sejak usia kanak-kanak, Sayidah Maksumah telah menunjukkan kecerdasaan dan keluasan ilmunya. Sayidah Fatimah berjuang keras dalam menuntut ilmu dan pengetahuan Islam. Beliau tidak menambah dan mengurangi ilmu yang disampaikan oleh ayahnya ketika menyampaikannya kepada masyarakat. Ini menunjukkan tanggung jawab besar dan amanat yang tertanam dalam jiwa putri Imam Musa as.

Sayidah Fatimah senantiasa menuntut ilmu dan membela kebenaran dalam kondisi sulit sekalipun. Sayidah Fatimah didampingi Imam Ali ar-Ridha as dan mengamalkan ilmu pengetahuan yang didapatkan dari ayahnya.

Sayidah Maksumah memiliki beberapa sebutan nama agung seperti Shadiqah, karena dikenal sebagai orang yang terpercaya. Selain itu beliau dipanggil dengan nama mulia seperti Karimah Ahlul Bait dan Thahirah, sebagaimana dijelaskan dalam hadis dari Imam Shadiq. Selain itu, beliau juga disebut  dengan nama "Muhadatsah" yang berarti perawi Hadis.

Di antara hadis yang diriwayatkan Sayidah Maksumah adalah Hadis Manzilah yang menjelaskan kedudukan mulia Imam Ali as. Di hadis ini dijelaskan bahwa kedudukan Imam Ali terhadap Nabi Saw, seperti posisi Harun bagi Nabi Musa as. Beliau juga menjelaskan peristiwa penting di Ghadir Khum untuk mencegah umat Islam lalai dari amanat Nabi Muhammad Saw tentang kepemimpinan setelahnya.

Pada tahun 200 hijriah, Imam Ali ar-Ridha as terpaksa meninggalkan kota Madinah menuju Khorasan di bawah tekanan penguasa lalim saat itu. Setahun kemudian, Sayidah Fatimah Maksumah yang merindukan kakaknya berangkat menuju kota Marv ditemani sejumlah saudaranya seperi Fadhil, Jafar, Hadi, Qasim dan Zaid serta beberapa orang lainnya.

Perjalanan wanita agung beserta rombongan dari Madinah menuju Khorasan tersiar ke berbagai wilayah. Di setiap daerah yang mereka lewati, para pencinta Ahlul Bait menyambutnya, dan memanfaatkan kehadiran sumber pengetahuan dan keluhuran akhlak ini. Mereka juga ingin mendapatkan berkah dari kedatangan manusia agung ini di daerah yang dilewati rombongan Sayidah Maksumah.

Dalam setiap penyambutan di berbagai kota, Sayidah Fatimah selalu menggunakan kesempatan tersebut untuk memberikan pencerahan kepada para pecinta Ahlul Bait. Beliau dalam berbagai pidatonya mengungkap kedok penguasa Bani Abbasiah. Pada dasarnya, Sayidah Fatimah sengaja berhijrah dari Madinah ke Marv sebagai bentuk protes terhadap kondisi yang ada. Perjalanan itu merupakan bagian dari perjuangan Sayidah Fatimah terhadap intimidasi dan kezaliman.

Sayidah Maksumah senantiasa mengingatkan umat Islam terkait jawaban Imam Ridha as soal usulan Khalifah Makmun kepada Imam ini. Makmun dalam makarnya mengusulkan posisi Putra Mahkota kepada Imam Ridha as, sebuah usulan yang bersifat makar dan tipu daya. Tujuannya, Makmun bisa meredam perlawanan para pengikut Ahlul Bait as. Imam Ridha saat menjawab usulan Makmun mengatakan, jika khilafah merupakan hakmu tidak seharusnya kamu melimpahkannya kepada orang lain, namun jika bukan hakmu, mengapa kamu menyebut dirimu khalifah umat Islam dan menentukan putra mahkota (Wali Ahd).

Sayidah Maksumah berusaha menyadarkan masyarakat bahwa kepemimpinan terhadap umat Islam merupakan hak Ahlul Bait Rasulullah Saw.Sejarah mencatat perjuangan besar Sayidah Maksumah dalam mengokohkan Imamah Ahlul Bait di tengah rongrongan konspirasi musuh.

Pencerahan yang dilakukan Sayidah Fatimah Maksumah memicu kemarahan penguasa lalim. Antek-antek Bani Abbasiah memburu rombongan Sayidah Maksumah. Ketika rombongan sampai di kota Saveh, mereka diserang oleh pasukan Makmun dan kelompok pembenci Ahlul Bait. Sejumlah pengikut beliau dalam peperangan tak seimbang ini gugur syahid. Akibat peristiwa ini, Sayidah Maksumah jatuh sakit. Atas inisiatif Sayidah Maksumah, rombongan kemudian menuju kota Qom. Sayidah Fatimah berkata, "Bawalah aku ke kota Qom, karena aku mendengar dari ayahku bahwa kota ini adalah pusat para pecinta Ahlul Bait as." Mendengar permintaan Sayidah Fatimah, mereka pun membawa beliau ke kota Qom.

Tepat tanggal 23 Rabiul Awal 201 Hijriah, Sayidah Maksumah as bersama rombongannya tiba di kota Qom. Para tokoh dan ulama Qom menyambut rombongan Ahlul Bait Rasulullah Saw. Seorang pecinta Ahlul Bait as dan pembesar di kota Qom yang bernama Musa bin Khazraj, menjadi tuan rumah yang menjamu Sayidah Fatimah selama di kota Qom. Sayidah Fatimah berada di kota Qom selama 17 hari. Pada hari-hari terakhir masa hidupnya, Sayidah Fatimah lebih banyak menyibukkan diri bermunajat kepada Allah Swt. Beliau akhirnya menghembuskan nafas terakhir pada tanggal 10 Rabiul Tsani dan dimakamkan di kota Qom.

Hingga kini, Makam Sayidah Maksumah diziarahi para  pecinta Ahlul Bait dari seluruh penjuru dunia. Berkat keberadaan Sayidah Fatimah, di Qom berdiri pusat pendidikan agama Syiah terbesar di dunia. Aura spritual yang dipancarkan makam suci Sayidah Fatimah as memberikan pencerahan intelektual bagi para ulama, dan berkah bagi masyarakat.

Rahbar atau Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei menekankan bahwa bangsa Iran dalam pawai akbar 22 Bahman akan menunjukkan tidak akan menerima kesenang-wenangan dan akan memberikan balasan setimpal kepada para penistanya.

Hal itu disampaikan Rahbar pada Ahad (9/2) dalam pertemuan dengan para panglima dan pegawai Angkatan Udara dan sistem pertahanan anti-udara militer Republik Islam Iran. Menjelaskan sebab dan tujuan utama permusuhan Amerika Serikat dalam 36 tahun yang terus berlanjut serta kesalahan peritungan mereka dalam menghina dan memaksa bangsa Iran bertekuk lutut, beliau menyebutkan, dengan pertolongan Allah Swt, bangsa Iran dengan partisipasi kokoh dan animo mereka pada pawai akbar 22 Bahman, yang akan membuat musuh bertekuk lutut.

Ayatullah Khamenei menilai faktor kegagalan beruntun Amerika Serikat dalam masalah regional khususnya terkait Iran adalah kesalahan peritungan dan kekeliruan strategi mereka. Beliau menegaskan, satu contoh dari kesalahan-kesalahan tersebut adalah pernyataan beberapa waktu lalu seorang pejabat Amerika Serikat yang menyatakan bahwa ÔÇ£pihak Iran dalam perundingan nuklir, telah terkekang dan tersudut.ÔÇØ

Menyinggung perundingan nuklir dan upaya para penghasut dan musuh untuk mengesankan keputusasaan Iran dalam masalah ini, Rahbar mengatakan, ÔÇ£Saya setuju dengan kesepakatan yang dapat tercapai, akan tetapi saya menentang kesepakatan buruk dan kami percaya tidak mencapai kesepakatan lebih baik daripada kesepakatan yang merugikan kepentingan nasional dan membuka jalan bagi penistaan terhadap bangsa besar Iran.ÔÇØ

Beliau juga menyinggung upaya konstan para pejabat dan delegasi perunding Iran untuk menyingkirkan senjata sanksi dari tangan musuh dan menekankan, ÔÇ£Jika kesepakan ini terjadi dan dengan kesepakatan, senjata sanksi dapat tersingkir dari tangan musuh, maka ini sangat baik, akan tetapi jika kesepakatan tidak terjadi, semua harus tahu bahwa terdapat banyak cara di dalam Iran untuk memperlamban senjata sanksi.ÔÇØ

Ayatullah Khamenei menandaskan pula bahwa bangsa Iran tidak akan tunduk pada kesewenang-wenangan, ketamakan dan perilaku irasional serta menjelaskan, ÔÇ£Sikap Amerika Serikat dan sejumlah negara Eropa yang mengikutinya dalam perundingan, tidak logis dan dengan banyak tuntutan mereka berharap seluruh keinginan mereka terealisasi, padahal ini bukan caranya berunding.ÔÇØ

Terkait sejumlah masalah yang mengemuka tentang kesepakatan nuklir dua tahap di mana pada tahap pertama prinsip-prinsip utama dan kemudian tahap berikutnya kesepakatan pada perinciannya, Rahbar berpendapat, ÔÇ£Jiak ada kesepakatan, harus dilakukan dalam satu tahap yang mencakup masalah utama dan perinciannya.ÔÇØ

Berbicara tentang kegagalan politik Amerika Serikat di Suriah, Irak, Lebanon, Palestina, Gaza, Afghanistan dan Pakistan dan juga kekalahan AS di Ukraina, Rahbar menujukan pernyataannya kepada orang-orang Amerika dan mengatakan, ÔÇ£Kalian yang selama bertahun-tahun mengalami kekalahan beruntun akan tetapi Republik Islam Iran telah maju dan sama sekali tidak dapat dibandingkan dengan 36 tahun lalu

Rabu, 18 Februari 2015 00:00

Libya yang Membara

Fenomena Libya saat ini menunjukkan negara kaya minyak ini berada dalam kondisi yang semakin mengkhawatirkan. Ancaman perang dengan Mesir, dan gelombang terorisme yang dilancarkan ISIS memperkeruh situasi kritis Libya. Tidak hanya itu, penculikan 35 warga Mesir semakin menambah daftar panjang konflik berdarah di Libya.

Menyikapi kondisi Libya saat ini, Uni Eropa menyampaikan keprihatinan mengenai situasi memburuk di negara Arab itu yang bisa berdampak terhadap negara-negara Eropa, terutama dengan masuknya ISIS di Libya. Uni Eropa menyerukan sikap bersama untuk meredam krisis di Libya. Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa menyatakan aksi militer terhadap Libya sebagai opsi yang tepat. Tapi, keputusan tersebut akan diambil dalam koridor kewenangan PBB.

Kini, berbagai kemungkinan bisa terjadi di Libya. Sebab, situasi dan kondisi Libya saat ini kacau-balau. Zona udara Libya ditutup oleh militer negara ini. Pada saat yang sama pasukan militer Mesir bersiaga di perbatasan. Bahkan, jet tempur Mesir membombardir kamp ISIS yang berbasis di kota Daranah. Sedangkan militer Libya juga melancarkan serangan terhadap kelompok teroris ISIS di kota Benghazi dan Sirte.

Dalam kondisi krisis saat ini infrastruktur Libya semakin terancam. Bahkan perusahaan perminyakan nasional Libya kemungkinan akan menghentikan ekspor minyaknya. Fenomena ini menunjukkan bahwa Libya berada di jalur merah. Kondisi tersebut tidak bisa dilepaskan dari peran interventif sejumlah negara Barat. Sebagian negara anggota NATO terlibat dalam penggulingan rezim diktator Ghaddafi. Pasca kemenangan revolusi Libya, negara ini dibiarkan berseteru antarkubu di dalam negeri. Sejumlah laporan menunjukkan bahwa negara-negara Barat ini menjalin hubungan dengan  sejumlah faksi bersenjata di Libya yang menjadi mempertajam Krisis di negara Afrika Utara ini.

Menyikapi krisis yang terjadi di negaranya, Perdana Menteri Libya Abdullah al-Thani menilai publik internasional sebagai pihak yang harus bertanggung jawab atas terjadinya krisis di Libya, terutama tewasnya sejumlah warga Mesir oleh milisi teroris ISIS.

Sejumlah analis politik berkeyakinan bahwa kondisi krisis Libya telah didesain secara sistematis untuk memuluskan masuknya anggota NATO untuk mengubah situasi dan kondisi politik dan ekonomi negara Arab ini. Dalam kondisi Libya yang kacau balau sebagaimana terjadi saat ini, negara-negara Barat bisa lebih mudah untuk menjalankan skenarionya memecah belah negara kaya minyak itu sesuai kepentingan mereka.

Sejatinya, lambannya penanganan krisis Libya oleh negara-negara Barat selama tiga tahun lalu jelas bukan tanpa sebab. Tapi kini, situasi Libya lebih kompleks dari yang diperkirakan sebelumnya. Pasalnya, kaki ISIS yang menggandeng kelompok Fajr Libya, yang menjadi rival incumbent saat ini, mulai merambah Libya. Dilaporkan, ISIS sudah mulai menjangkau ibukota Tripoli.

Kini muncul pertanyaan terkait Libya yang berada dalam dualisme, dengan dua pemerintahan, dua parlemen dan militer yang tidak bersatu. Apakah bisa bangsa Libya menghadapi kelompok bersenjata di dalam negeri, dan juga kelompok teroris semacam ISIS yang mendapat pasokan finansial dan senjata dari sejumlah negara Barat dan Arab ?

Dewan Keamanan PBB hari Rabu (17/2) menggelar sidang untuk membahas masalah krisis Libya. Tapi, muncul pertanyaan mendasar selama tiga tahun lalu apa yang telah dilakukan PBB, khususnya Dewan Keamanan. Apa peran yang negara negara-negara Barat untuk meredam krisis di Libya hingga berujung konflik membara saat ini. Situasi dan kondisi Libya saat ini relatif tidak terkendali, dan rakyat negara ini tidak tahu lagi bagaimana nasib mereka ke depan.

Di saat kerusuhan berdarah di Karachi terus berlanjut, Perdana Menteri Nawaz Sharif bersama Raheel Sharif, panglima militer Pakistan berkunjung ke kota ini guna menyaksikan dari dekat kondisi keamanan di wilayah negara bagian Sindh tersebut.

Dalam pertemuan tersebut, Letjen. Naveed Mukhtar, komandan militer Karachi menyerahkan laporan kondisi keamanan di kota ini kepada Sharif. Perdana menteri juga diberi laporan perincian operasi intelijen di kota Karachi. Operasi ini berkaitan dengan operasi militer di wilayah Waziristan utara. Pertemuan ini juga mencatat agenda lain seperti mengkaji pelaksanaan ÔÇ£program langkah nasionalÔÇØ dalam memberantas terorisme.

Kota pelabuhan Karachi telah sejak lama menjadi ajang bentrokan berdarah dan upaya pasukan keamanan negara ini untuk mengantisipasi kekerasan tidak terlalu efektif. Oleh karena itu komando militer Pakistan di Karachi menekankan bahwa tentara negara ini akan mengerahkan kapasitasnya untuk mewujudkan keamanan dan stabilitas di kota ini. Menurut para pengamat politik, selain aktivitas kelompok-kelompok teroris, militan yang berafiliasi dengan berbagai kelompok politik juga beraksi di negara bagian Sind, khususnya di kota Karachi. Oleh karena itu, kekerasan berdarah di kota ini dapat dipilah-pilah dalam kategori kriminal, pemerasan, balas dendam, sektarian dan perlawanan terhadap pemerintah.  

Menenangkan kondisi keamanan di kota Karachi, menjadi PR yang sangat sulit bagi pemerintah Islamabad. Karena banyak aksi kekerasan di kota itu yang dilakukan oleh militan yang berafiliasi dengan partai-partai politik, tidak mudah untuk tiberantas.

Pasca operasi militer Pakistan di Waziristan Selatan dan Utara, banyak anasir Taliban yang terpencar ke berbagai wilayah Pakistan termasuk Peshawar di negara bagian Khyber Pakhtunkhwa dan Karachi di negara bagian Sindh, kembali membangun kekuatan. Kondisi ini menciptakan kerjasama anasir-anasir Taliban dengan kelompok-kelompok teroris dan kriminal. Sedemikian rupa sehingga sekarang kelompok-kelompok Taliban telah berubah menjadi organisasi teroris utama di Pakistan yang bertanggung jawab melancarkan berbagai serangan. Sementara di sisi lain, seluruh upaya pemerintah Pakistan untuk mewujudkan keamanan di negara bagian Sindh  Pakistan hingga kini tidak membuahkan hasil. Padahal Karachi adalah kota pusat perdagangan Pakistan dan segala bentuk instabilitas di kota tersebut akan berdampak negatif pada politik perdagangan dan investasi pemerintah Islambad.

Para pengamat politik berpendapat, masyarakat khususnya kalangan pengusaha dan industriawan di negara bagian Sindh, berharap pemerintah federal dan negara bagian dapat menunjukkan sikap tegas kepada para perusak dan elemen-elemen teror guna memulihkan stabilitas.

Kunjungan PM dan Panglima Militer Pakistan ke Karachi bertepatan dengan pembahasan kondisi keamanan kota pelabuhan itu, merefleksikan kekhawatiran mendalam partai berkuasa Liga Muslim dalam mengendalikan kondisi keamanan di Karachi.

Rabu, 18 Februari 2015 00:00

Lawatan Blair dan Tragedi Gaza

Jalur Gaza di ambang tragedi kemanusiaan baru seiring ancaman rezim Zionis  akan melancarkan agresi militer menyerang Gaza. Ancaman rezim Zionis tersebut mengemuka bersamaan dengan semakin dekatnya pemilu Israel. Tidak menutup kemungkinan, Perdana Menteri rezim Zionis, Benyamin Netanyahu akan kembali menumpahkan darah di Jalur Gaza dengan petualangan baru demi kepentingan politiknya. Dijadwalkan, pemilu dini Knesset akan digelar pada 17 Maret 2015 mendatang.

Kondisi mengkhawatirkan di Jalur Gaza saat ini, dan ancaman terbaru agresi militer rezim Zionis terhadap wilayah Palestina menjadi perhatian berbagai kalangan, termasuk pendukung Israel. Terkait hal ini, Tony Blair, sebagai utusan Komisi Segi Empat Perdamaian Timur Tengah dalam lawatannya ke Jalur Gaza mengkhawatirkan kondisi wilayah yang diblokade Israel itu. Mantan perdana menteri Inggris dalam kunjungannya juga memperingatkan kemungkinan terjadinya tragedi berdarah baru di wilayah Palestina tersebut.

Setelah perang 50 hari di Jalur Gaza, PBB berupaya untuk mendorong rekonstruksi infrastruktur yang rusak dengan memasok kebutuhan pokok, termasuk bahan material bangunan. Tapi, militer rezim Zionis senantiasa menghalangi masuknya bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza. Dalam kondisi demikian, Barat justru menawarkan upaya klise menghidupkan perundingan damai antara Palestina dan Israel yang berakhir tanpa hasil.

Blair selama bertahun-tahun semenjak menjabat sebagai perdana menteri Inggris hingga kini menjadi pendukung Israel. Kini, utusan Komisi Segi Empat Perdamaian Timur Tengah mengungkapkan ancaman terjadinya tragedi baru  Jalur Gaza, dan publik dunia tidak memiliki opsi selain menghadapinya. Blair mengatakan,20 tahun berlalu setelah perjanjian Oslo antara Israel dan Palestina, bangsa Palestina saat ini membutuhkan rekonstruksi dan perdamaian di  Jalur Gaza.

Pencabutan blokade merupakan tuntutan utama publik dunia untuk menyelamatkan Jalur Gaza. Tapi, alih-alih mempertimbangkan seruan publik dunia tersebut, rezim Zionis justru menabuh genderang perang baru dan melanjutkan blokade terhadap warga Palestina.

Agresi militer rezim Zionis terhadap Jalur Gaza pada Juli 2014 lalu menyebabkan lebih dari 2.300 orang warga Palestina gugur syahid. Selain itu, 11.000 orang cidera, dan Gaza membutuhkan miliaran dolar untuk rekonstruksi. Saat ini makanan, obat-obatan, bahan bakar serta bahan material bangunan menjadi kebutuhan utama di Jalur Gaza. Tapi, militer Israel menghalangi masuknya berbagai kebutuhan pokok, dan kondisi wilayah tersebut diambang tragedi kemanusiaan.

PBB mengakui tidak berdaya mengatasi krisis yang menimpa Jalur Gaza. UNRWA baru-baru ini menyatakan menghentikan bantuan kemanusiaan bagi warga Palestina di Jalur Gaza dengan alasan keterbatasan dana. Sejatinya, lawatan Tony Blair ke Jalur Gaza hanya omong kosong semata yang tidak dipandang serius, bahkan oleh warga Palestina sendiri.(

Rabu, 18 Februari 2015 00:00

Israel Akui Kalah dari Hamas

Sebuah markas penelitian rezim Zionis Israel mengakui kemenangan Gerakan Muqawama Islam Palestina (Hamas) dalam agresi 50 hari Israel ke Jalur Gaza.

Kantor berita ISNA melaporkan, pusat riset keamanan nasional rezim Zionis bersamaan dengan pelaksanaan sidang soal kemungkinan perang baru melawan Hamas, dalam sebuah jajak pendapat menyatakan bahwa 54 persen warga Israel mengakui kemenangan Hamas dalam agresi terbaru Israel ke Gaza.

Berdasarkan jajak pendapat tersebut, 54 persen warga Israel menolak klaim pemerintah PM Zionis, Benjamin Netanyahu, dan menteri perangnya yaitu Moshe Yaalon soal kekalahan Hamas dan keluarnya  Israel dari krisis mengingat muncul banyak laporan tentang penyusunan kekuatan militer baru oleh Hamas.

Markas riset keamanan Israel juga menyebutkan, jumlah pihak yang menerima laporan dan klaim pemerintah Israel tentang hasil dari serangan ke Jalur Gaza, setiap hari semakin berkurang.

Dalam serangan 50 hari militer rezim Zionis Israel pada Juli 2014, lebih dari 2.300 warga Palestina gugur syahid dan 11 ribu lainnya terluka. Akan tetapi pada akhirnya, kelompok muqawama Palestina berhasil memaksa pasukan Israel mundur dan menghentikan perang.

Pemindahan para teroris ISIS ke Yaman melalui jalur laut dan jalur darat di beberapa provinsi Selatan negara itu terus berlanjut.

Surat kabar Al Yaman Al Youm, Selasa (17/2) mengutip pasukan penjaga pantai Yaman menulis, puluhan teroris ISIS tiba di wilayah pantai Ras Al Kalb dengan menaiki dua perahu. Setelah mendarat mereka dipindahkan ke lokasi rahasia.

Mengutip sebuah sumber keamanan, Al Yaman Al Youm mengabarkan, ÔÇ£Beberapa waktu lalu para teroris ISIS diangkut oleh sebuah pesawat Turki ke kota Aden di Selatan Yaman. Akan tetapi karena informasi sampai ke telinga pejabat Yaman dan dilakukannya upaya pencegahan, ISIS terpaksa memindahkan pasukannya ke Yaman lewat laut.

Menurut surat kabar itu, dalam beberapa bulan terakhir, wilayah pantai Provinsi Hadhramaut, Abyan dan Al Hamra di Selatan Yaman menjadi pintu masuknya para teroris ISIS dari Suriah dan Irak.

Surat kabar Yaman itu juga menyebut kembalinya para teroris Yaman ke negaranya adalah untuk menghadapi kelompok Houthi.

Pada bulan Oktober 2014, sayap Al Qaeda Yaman mengumumkan dukungannya atas kelompok teroris ISIS.