
کمالوندی
Kapal Tempur Damavand Akan Masuk Jajaran AL Iran
Kapal tempur fregat Republik Islam Iran Damavand sebagai salah satu kapal tempur modern negara ini, pada Senin (9/3) akan menuju zona maritim keempat Angkatan Laut Republik Islam Iran.
Tasnim News melaporkan, dua tahun lalu sebuah prototipe kapal tempur baru diresmikan oleh mantan presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad bersama sejumlah pejabat tinggi militer neegara ini dan diapungkan di pelabuhan Anzali. Prototipe tersebut adalah tipe lebih moderen dari kapal perusak Jamaran yang waktu itu diberi nama Jamaran 2 namun kemudian diubah menjadi kapal perusak Damavand.
Kapal tempur Damavand secara resmi akan bergabung dengan Angkatan Laut Republik Islam Iran besok dan masuk dalam armada zona maritim keempat negara ini.
Menhan Suriah Kunjungi Medan Tempur di Wilayah Selatan
Menteri Pertahanan Suriah mengunjungi medan perang melawan kelompok-kelompok teroris di selatan negara Arab ini.
Letnan Jenderal Fahd Jassem al-Freij bersama dengan sejumlah komandan militer, meninjau unit-unit pasukan Suriah di selatan negara ini, Senin (9/3), seperti dilansir situs al-Watan Suriah.
Al-Freij mengunjungi medan-medan tempur di wilayah selatan atas perintah langsung dari Bashar al-Assad, Presiden Suriah.
Dalam pernyataannya, al-Freij menegaskan kelanjutan perjuangan rakyat dan militer Suriah untuk melawan kelompok-kelompok teroris hingga mereka musnah.
Ia mengatakan, rezim Zionis Israel yang berkoordinasi dengan berbagai kelompok teroris Takfiri, tidak akan mampu untuk merealisasikan ambisi-ambisinya, dan militer Suriah akan mengerahkan semua kemampuannya untuk melawan musuh.
Dalam waktu bersamaan, Ali Abdullah Ayub, Kepala Staf Militer Suriah bersama sejumlah perwira tinggi militern negara itu, mengunjungi pasukan yang ditempatkan di ladang minyak al-Jazl di utara Provinsi Homs.
Pembicaraan Iran-IAEA Dimulai
Pertemuan delegasi Badan Energi Atom Internasional (IAEA) dengan para pejabat Organisasi Energi Atom Republik Islam Iran (AEOI) untuk membicarakan cara-cara melanjutkan kerjasama kedua belah pihak telah dimulai.
Perundingan tersebut digelar di Tehran, ibukota Iran, Senin (9/3), dan dihadiri oleh Reza Najafi, Duta Besar Iran untuk IAEA, Hamid Baedi Nejad, Direktur Politik dan Hubungan Internasional di Kementerian Luar Negeri Iran, dan sejumlah pejabat AEOI.
Berdasarkan pernyataan kerjasama Iran-IAEA, hingga sekarang telah dilakukan tiga tahap kerjasama antarkedua belah pihak, di mana setiap dari tahap itu meliputi beberapa tema, dan hingga sekarang 18 tema telah dibahas.
Delegasi IAEA yang dipimpin oleh Tero Varjoranta, Deputi Direktur Jenderal IAEA tiba di Tehran pada Senin pagi.
Presiden Ceko Tolak Sanksi Baru Atas Rusia
Presiden Republik Ceko menentang penerapan sanksi tambahan terhadap Rusia.
Penentangan tersebut disampaikan Milos Zeman dalam wawancaranya dengan wartawan, Ahad (8/3), seperti dilaporkan Itar-Tass.
Ia mengatakan, mengingat kesepakatan gencatan senjata telah tercapai dalam perjanjian Minsk, maka tidak diperlukan lagi untuk memberlakukan sanksi tambahan terhadap Rusia.
Zeman lebih lanjut menegaskan, perjanjian gencatan senjata sedang dilaksanakan, dan sepenuhnya dalam kontrol, oleh karena itu tidak ada alasan lagi untuk meningkatkan sanksi terhadap Moskow.
Di bagian lain pernyataannya, Presiden Ceko menuturkan, mengenai pengurangan sanksi terhadap Rusia, hal ini tergantung pada semua anggota Uni Eropa.
Ia mengusulkan untuk dilakukan tindakan yang bertujuan desentralisasi kekuatan di Ukraina, dan pada akhirnya integrasi di negara ini akan pulih kembali.
Brigade Syuhada al-Aqsa Gelar Manuver di Gaza
Komandan Brigade Syuhada al-Asqsa, sayap militer Gerakan Fatah mengabarkan penyelenggaraan manuver di Jalur Gaza.
Seperti dilaporkan Qodsna, Abul Abed pada Senin (9/3) mengatakan, dalam manuver militer di Gaza, simulasi posisi pasukan rezim Zionis Israel berhasil direbut.
Manuver Brigade Syuhada al-Aqsa dilakukan ketika militer rezim Zionis sering melanggar perjanjian gencatan senjata yang disepakati sejak berakhirnya agresi 50 hari rezim ini ke Gaza.
Sejak kesepakatan gencatan senjata itu, pasukan Isreal telah berulang kali menembaki para nelayan dan petani serta rumah-rumah warga Palestina.
Pada Juli 2014, militer Israel melancarkan serangan militer, darat, laut dan udara ke Gaza dan merenggut nyawa lebih dari 2.300 warga Palestina.
Menurut  laporan PBB, 70 persen dari jumlah tersebut adalah warga sipil.
Rouhani: Negosiasi Menghadapi Kekuatan Dunia, Sebuah Kebanggaan Nasional
Presiden Republik Islam Iran menilai perundingan nuklir Tehran dengan kekuatan-kekuatan dunia sebagai sebuah kebanggaan nasional bagi bangsa Iran.
Hassan Rouhani dalam pidatonya di Kongres Nasional Kedua Peringatan Hari Syahid, Senin (9/3), mengatakan, tim diplomasi Iran di medan perundingan nuklir dengan Kelompok 5+1 bertindak sebagai pejuang.
Ia menambahkan, para komandan Iran telah berada di medan tempur selama delapan tahun di masa perang Pertahanan Suci (perang yang dipaksakan rezim Saddam terhadap Iran) untuk membela negara ini, dan hari ini, mereka berjuang di sektor nasional dan nuklir.
Rouhani menegaskan, kita bukan penggemar perang dan tidak ingin berperang, namun di saat yang sama kita tetap mempertahankan kemerdekaan, martabat dan kehormatan.
Di bagian lain pidatonya, Rouhani menuturkan, kemenangan Revolusi Islam Iran dan pertahanan selama delapan tahun dalam Perang Pertahanan suci, serta perlawanan terhadap kekuatan-kekuatan dunia, tidak mungkin tercapai dan dilakukan tanpa pengorbanan dan persiapan untuk syahid.
Dalam acara tersebut, presiden Iran secara simbolis menyerahkan penghargaan kepada sejumlah keluarga Syuhada dan veteran perang.
Ayatullah Al-Udzma Haj Sayid Ahmad Khansari Wafat
Ayatullah al-Udzma Sayid Ahmad Khansari lahir di kota Khansar pada 1309 Hq. Pada usia tiga tahun ia telah kehilangan ayahnya dan saudaranya yang menggantikan tanggung jawab ayahnya. Setelah mempelajari ilmu-ilmu pengantar agama di tempat kelahirannya, ia pergi ke Isfahan untuk melanjutkan pendidikannya dan setelah itu pergi ke Najaf al-Asyraf, Irak.
Selama di hauzah ilmiah Najaf, ia belajar kepada guru-guru besar di sana seperti Ayatullah Akhond Khorasani, Sayid Mohammad Kazem Yazdi, Mirza Naini dan Agha Dhiya ad-Din al-Iraqi. Bertahun-tahun menimba ilmu membuatnya mencapai derajat ijtihad.
Ayatullah Khansari pada 1330 Hq kembali ke Iran dan ikut belajar kepada Ayatullah Sheikh Abdolkareem Hairi Yazdi di kota Arak. Setelah dibangunnya hauzah ilmiah Qom, Ayatullah Khansari mengajar di sana, tapi atas perintah Ayatullah Boroujerdi, ia akhirnya pergi ke Tehran dan di mengajar di masjid Sayid Azizollah, mengimami shalat jamaah di sana dan melakukan aktivitas politik.
Ayatullah Khansari begitu dikenal akan zuhud dan ketakwaannya. Kehadirannya bersama Imam Khomeini ra mampu memperkokoh kebangkitan rakyat Iran. Akhirnya, alim rabbani ini meninggal dunia pada 27 Rabiul Tsani 1405 Hq dalam usia 96 tahun. Jenazah beliau dibawa dari Tehran dan dimakamkan di kota Qom di lokasi makam suci Sayidah Maksumah.
Ibnu Arabi Wafat
Tanggal 28 Rabiul Tsani tahun 638 hijriyah, Abu Bakar Muhyiddin Muhammad yang dikenal dengan sebutan Ibnu Arabi, sufi dan ulama terkenal muslim meninggal dunia di kota Damaskus. Beliau lahir pada tahun 560 hijriyah di Andalusia atau Spanyol. Selain giat menimba ilmu, Ibnu Arabi tekun menjalani kehidupan ruhaninya, sehingga beliau dikenal sebagai seorang arif dan sufi besar.
Dalam berbagai perjalanannya ke sejumlah negeri Islam seperti Tunisia, Mekah, Baghdad dan Halab, Ihnu Arabi mendapat sambutan yang hangat dan penghormatan dari masyarakat dan ulama.
Banyak karya penulisan yang ditinggalkannya. Sebagian ahli sejarah menyebutkan bahwa Ibnu Arabi menulis lebih dari 500 makalah dan buku, yang salah satunya adalah kitab tafsir al-Kabir yang terdiri atas beberapa jilid. Kitab beliau yang paling terkenal adalah Fushul al-Hikam yang mengungkap pandangan dan pemikiran irfani dan sufistik ulama besar ini.
Jarak Antara Kebenaran dan Kebatilan
Ucapan para Imam as semuanya mengandung ilmu dan pencerahan, sehingga siapa saja yang mendengarkan ucapan mereka akan bertanya bagaimana mungkin seorang manusia dapat berbicara sedemikian indahnya dan pada saat yang sama memiliki pengaruh luar biasa. Selain itu, ilmu yang terkandung dalam ucapan mereka sangat dalam dan luas.
Tentu saja jawaban atas pernyataan semacam ini sangat mudah dan jelas. Para Imam Maksum as dikarenakan mereka senantiasa bersandar pada sumber ilmu yang tak terbatas, yaitu Allah Swt.
Satu dari ucapan indah dan penuh makna yang keluar dari lisan mubarak Imam Ali as disampaikannya dihadapan mereka yang ikut melaksanakan salat berjamaah dengannya. Waktu itu beliau berdiri di atas mimbar dan berbicara tentang mengikuti kebenaran dan menolak kebatilan. Beliau berusaha agar apa yang akan disampaikannya diingat oleh masyarakat dan mengamalkannya.
Imam Ali as berkata, ÔÇ£Wahai masyarakat! Hendaknya kalian merasa malu membicarakan keburukan saudara muslim kalian dan berbicara di belakangnya... Ketahuilah bahwa jarak antara kebenaran dan kebatilan hanya empat jari.ÔÇØ
Seorang yang hadir bertanya, ÔÇ£Wahai Ali! Bagaimana bisa jarak antara kebenaran dan kebatilan tidak lebih dari empat jari?ÔÇØ
Imam Ali as memang sejak awal menanti pertanyaan itu lalu meletakkan empat jarinya di antara telinga dan matanya. Setelah itu beliau berkata, ÔÇ£Kebatilan adalah ketika Anda mengatakan ÔÇÿSaya mendengarÔÇÖ dan kebenaran adalah ketika Anda mengatakan, ÔÇÿSaya melihatÔÇÖ.ÔÇØ
Siapa Lebih Cerdas?
Muawiyah, Khalifah zalim Bani Umayah yang melihat Imam Hasan as sebagai musuh utamanya, berkali-kali berusaha untuk membunuhnya. Pernah terjadi Muawiyah menyewa empat orang untuk membunuh Imam Hasan as secara sembunyi-sembunyi. Muawiyah terkenal dengan kelicikannya. Setiap dari empat orang itu dipanggilnya secara terpisah dan berkata kepada mereka, ÔÇ£Bila engkau berhasil membunuh Hasan, aku akan memberimu 200 ribu dirham. Selain itu engkau akan kuangkat menjadi komandan satu dari pasukan Syam. Engkau juga bisa memilih salah satu putriku sebagai istrimu.ÔÇØ
Mereka yang termakan tipuan dan janji Muawiyah bersiap-siap untuk membunuh Imam Hasan as. Tapi Muwaiyah tidak membiarkan mereka begitu saja. Ia memerintahkan empat orang lain untuk memata-matai apa yang dilakukan mereka.
Imam Hasan as merasakan ada yang punya niat tidak baik dan berusaha membunuhnya. Untuk itu beliau segera menyiapkan diri untuk menghadapi apa yang sedang direncanakan Muawiyah. Akhirnya terjadi juga peristiwa itu.
Seorang dari keempat suruhan Muawiyah mendapat kesempatan untuk melakukan rencananya. Waktu itu Imam Hasan as tengah berdiri untuk melaksanakan salat. Ia segera melepaskan anak panahnya kepada Imam Hasan as, tapi panah itu tidak berhasil melukai beliau. Ternyata Imam Hasan as memakai baju besi di balik pakaiannya, sehingga berhasil menyelamatkannya dari tajamnya anak panah.