کمالوندی

کمالوندی

Menteri Luar Negeri Italia yang juga Wakil Kepala Kebijakan Luar Negeri Eropa melakukan pembicaraan telepon dengan Menlu Iran.

IRNA (15/10) melaporkan, Federica Mogherini, Menlu Italia dalam pembicaraan teleponnya dengan Mohammad Javad Zarif, Menlu Iran membahas kondisi terbaru perundingan nuklir Iran dan Kelompok 5+1, juga perundingan Iran dan delegasi Amerika Serikat yang dimulai sejak Selasa di kota Wina, Austria.

Mogherini, September lalu juga bertemu dengan Menlu Iran dalam lawatan sehari Zarif ke Roma.

Politikus Italia ini, 30 Agustus 2014 diangkat sebagai perwakilan Uni Eropa dalam politik luar negeri dan urusan keamanan, menggantikan Catherine Ashton.

Sekalipun Mogherini dipilih menjadi Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, namun berdasarkan keputusan Uni Eropa, Catherine Ashton tetap memimpin Kelompok 5+1 sampai habis masa perpanjangan perundingan nuklir.

Media rezim Zionis Israel mengaku cemas dengan fenomena terus meningkatnya migrasi warga Zionis keluar dari wilayah Palestina pendudukan.

Kantor berita Mehr News (15/10) melaporkan, surat kabar Israel, Haaretz dalam salah satu laporannya menyoroti migrasi yang dilakukan warga Zionis keluar dari Palestina pendudukan menuju negara-negara Barat setiap tahunnya mencapai 16 ribu orang.

Menurut Haaretz, sebagian besar pemukim Zionis berusia muda itu pergi ke luar negeri untuk mendapat pekerjaan dan penghasilan layak.

Haaretz juga menyinggung dampak-dampak yang ditimbulkan dari fenomena migrasi para pemuda Israel itu dan mengumumkan, "Masalah ini akan berdampak buruk terhadap perekonomian Israel."

Berdasarkan jajak pendapat yang dilakukan di wilayah pendudukan oleh Kanal 2 TV Israel 10 hari pasca perang Gaza, sekitar 30 persen pemukim Zionis secara serius membahas masalah migrasi keluar dari wilayah pendudukan sehingga di saat yang tepat mereka akan meninggalkan wilayah tersebut.

Pada saat yang sama, petinggi Israel bukannya menyelesaikan masalah-masalah ekonomi masyarakat, malah meningkatkan anggaran militer demi memenuhi nafsu haus perangnya. Langkah ini jelas memicu ketidakpuasan warga Israel.

Militer Lebanon berhasil menggagalkan upaya para teroris Takfiri yang ingin menerobos masuk ke sekitar wilayah Selatan kota Arsal, Timur Laut negara itu.

IRNA (15/10) melaporkan, para teroris Takfiri, Selasa (14/10) mencoba menerobos masuk kota Arsal dan menduduki sebuah pangkalan militer Lebanon namun berhasil digagalkan oleh militer negara itu.

Para teroris Takfiri juga berusaha menambah penghasilan mereka dengan melakukan aksi penculikan dan meminta tebusan uang.

Anasir-anasir teroris Front Al Nushra yang beberapa hari lalu menculik Tawfik Wahba, seorang warga Lebanon di kota Arsal, Selasa (14/10) meminta tebusan uang 50 ribu dolar AS untuk membebaskan sanderanya itu.

Sekelompok orang tak dikenal juga menculik Khaled Al Hujairi, warga Lebanon di Arsal beserta menantu dan anaknya serta melarikannya ke lokasi rahasia.

Sehubungan dengan masalah ini, Fadi Sawan, Hakim investigasi militer Lebanon menuduh Syeikh Mustafa Al Hujairi yang dikenal dengan Abu Takia menjadi anggota dan bekerjasama dengan kelompok teroris Takfiri, Front Al Nushra dan mengeluarkan perintah penangkapan serta menyeretnya ke pengadilan militer.

Syeikh Al Hujairi, adalah warga kota Arsal, dan media-media Lebanon juga sebagian keluarga militer yang diculik menuduhnya sebagai orang yang bertanggung jawab atas penculikan para tentara Lebanon untuk ditukar dengan anasir-anasir teroris Takfiri di penjara Roumieh.

 

Kelompok teroris Takfiri, Negara Islam Irak dan Suriah, ISIS dan Front Al Nushra awal Agustus lalu menyerang kota Arsal, di perbatasan Suriah-Lebanon dan menculik sekitar 30 tentara Lebanon serta membunuh tiga di antaranya.

Menteri Peperangan rezim Zionis Israel menolak pembentukan pemerintahan Palestina di Tepi Barat Sungai Jordan dan mengatakan, hanya pemerintahan otonomi dan tanpa senjata yang boleh berdiri di wilayah ini.

Kantor berita Safa (15/10) melaporkan, Moshe Yaalon, Menteri Peperangan Israel, Rabu (15/10) dalam wawancaranya dengan surat kabar Yisrael Hayom menjelaskan, "Hanya pemerintahan otonomi Palestina yang akan berdiri di Tepi Barat, dan Israel akan mengontrol wilayah darat serta udara pemerintah ini."

Menurut Yaalon, Israel berusaha untuk menemukan solusi mengakhiri konflik dengan warga Palestina dan tujuannya hanya untuk mengontrol konflik ini.

Yaalon menegaskan, "Mahmoud Abbas, Pemimpin Otorita Ramallah, adalah mitra yang tepat bagi upaya damai dengan Israel, dan ia hanya satu pihak yang berseteru. Sampai saat ini Abbas masih belum mengakui secara resmi pemerintahan Yahudi, Israel."

Perlu diingatkan bahwa Moshe Yaalon adalah salah satu penentang keras mundurnya Israel dari Tepi Barat Sungai Jordan dan merupakan pendukung perluasan pemukiman Zionis di Baitul Maqdis juga di Tepi Barat.

Kepala Staf Gabungan militer Irak mengabarkan tentang perombakan besar-besaran di tubuh Angkatan Bersenjata dan kepolisian negara itu.

Jenderal Babaker Zebari, Kepala Staf Gabungan Angkatan Bersenjata Irak kepada Tasnim News (15/10) mengatakan, struktur pertahanan dan militer Irak pasca sejumlah peristiwa yang terjadi setahun lalu dan serangan kelompok teroris Negara Islam Irak dan Suriah, ISIS serta pendudukan kota Mosul, perlu ditinjau ulang.

"Dilakukannya perombakan mendasar dalam struktur keamanan-pertahanan negara oleh Panglima Angkatan Bersenjata sudah dimulai," ujarnya.

Perubahan-perubahan yang sedang dilakukan sekarang, katanya, adalah ujian terhadap militer dan pasukan garda nasional. Zebari berharap, perubahan-perubahan ini dapat menciptakan tranformasi di tubuh militer Irak. 

Di sisi lain, Zebari menilai anasir-anasir Partai Baath sebagai faktor utama instabilitas di Irak. "Anggota-anggota Partai Baath yang dipekerjakan di beberapa badan militer menyalahgunakan posisi mereka untuk membuka pintu bagi masuknya para teroris ke negara ini. Irak pasca tumbangnya Saddam Hussein, selalu menjadi arena pertempuran melawan para teroris," kata Zebari.

Kepala Staf Gabungan Angkatan Bersenjata Irak terkait operasi-operasi militer mendatang pasukan Irak untuk membersihkan kota Mosul dari tangan teroris ISIS, menjelaskan, "Serangan-serangan udara koalisi Barat ke posisi-posisi ISIS hanya akan efektif jika dilakukan bersama operasi-operasi pasukan Irak."

 

Ia menekankan keterlibatan sebagian negara tetangga Irak dalam perkembangan terbaru negara itu. "Segala bentuk dukungan negara-negara ini kepada para teroris di Irak akan merugikan seluruh kawasan," pungkasnya.

Sabtu, 04 Oktober 2014 00:00

Nasihat Imam Husein as: Ragam Ibadah

Ragam Ibadah

 

Imam Husein as berkata:

ÔÇ£Sesungguhnya manusia yang menyembah Allah Swt karena ingin mendapakan surga, maka model penyembahan ini merupakan ibadah para pedagang. Sesungguhnya manusia yang menyembah Allah Swt karena takut, maka ini adalah cara ibadah para budak. Untuk itu, sembahlah Allah swt demi menyampaikan rasa syukur dan ini merupakan ibadah manusia bebas. Model ibadah seperti ini merupakan penyembahan kepada Allah Swt yang derajatnya paling tinggi.ÔÇØ (Tuhaf al-Uqul, hal 250)

Betapa banyak amal perbuatan kecil yang dilakukan secara kontinyu mampu meninggikan derajat manusia. Begitu pula sebaliknya, terkadang pekerjaan besar yang dibarengi riya dan niat yang tidak murni untuk Allah akhirnya membuat manusia terjatuh dan menjadi hina di hadapan Allah. Ibadah juga demikian.

Ibadah akan dipertimbangkan sesuai dengan tujuan dan niat ketika melakukannya. Bila seseorang dalam beribadah senantiasa memikirkan keuntungan bagi dirinya, maka ia tengah beribadah bak para pedagang. Ia mendefinisikan perbuatan dan ibadahnya demi meraih surga. Begitu juga dengan orang beribadah karena takut akan neraka. Segala yang dilakukannya untuk menjauhkannya dari neraka, maka orang ini seperti budak yang senantiasa takut kepada tuannya.

Namun ada ibadah yang lebih tinggi dari keduanya. Ibadah ini berangkat dari pengenalan yang benar akan makna ibadah dan dilakukan hanya untuk Allah yang layak disembah. Manusia melakukan ibadah untuk menyampaikan rasa syukur atas segala nikmat yang telah dianugerahkan kepadanya. Ini merupakan ibadah yang hakiki dan pelakunya merupakan orang-orang yang bebas. Ibadah seperti ini akan menaikkan derajat manusia ke tempat yang lebih tinggi di sisi Allah.

Sabtu, 04 Oktober 2014 00:00

Imam Husein Meninggalkan Mekah

Tanggal 8 Dzulhijjah tahun 60 Hijriah, Imam Husein as, cucu Rasulullah Saw, meninggalkan kota Mekah untuk menuju kota Kufah, di Irak.

Empat bulan sebelumnya, Imam Husein as meninggalkan kota Madinah yang merupakan tanah kelahiran dan tempat beliau hidup bersama keluarganya selama ini. Beliau meninggalkan Madinah karena menolak untuk berbaiat atau berjanji setia kepada Yazid, putra Muawiyah, yang secara ilegal telah merebut kekuasaan sebagai khalifah kaum muslimin.

Kepergian Imam Husein as meninggalkan Mekah sebelum ibadah haji selesai, menunjukkan bahwa perjuangan melawan kezaliman lebih penting daripada ibadah haji.

Sabtu, 04 Oktober 2014 00:00

Abu Thahir Menyerang Mekah

Tanggal 8 Dzulhijjah tahun 317 Hijriah, Abu Thahir, kepala pemerintahan Qarmathi, Bahrain, menyerang kota Mekah dan membunuh massal para jemaah haji.

Harta benda para jemaah haji dan batu Hajarul Aswat yang berada di Ka'bah dirampas oleh Abu Thahir dan dibawa pulang ke Bahrain.

Dua puluh dua tahun kemudian, pada masa pemerintahan Dinasti Fathimiah, Hajarul Aswat berhasil dikembalikan ke Mekah.

Sabtu, 04 Oktober 2014 00:00

Hari Arafah, Hari Para Pecinta Ilahi

Tanggal 9 Dzulhijjah dalam sejarah dikenal dengan nama Hari Arafah dan termasuk hari-hari besar Islam, sekalipun tidak disebut sebagai hari raya atau ied.

Di hari ini Allah Swt menyeru hamba-hamba-Nya agar beribadah dan melakukan ketaatan. Allah sendiri mempersiapkan segalanya kepada mereka yang melakukan ibadah dan berdoa di hari ini. Pada hari penuh berkah ini setan begitu terhina dan marah.

Sejak tergelincirnya mata hari pada tanggal 9 Dzulhijjah, para jamaah haji melakukan ibadah wukuf di padang Arafah. Banyak hadis yang menyebutkan keutamaan melakukan wukuf di padang Arafah. Sementara saat matahari terbenam, para jemaah haji bergerak dari Arafah menuju MasyÔÇÖar al-Haram dan mempersiapkan dirinya untuk melakukan manasik haji.

Sabtu, 04 Oktober 2014 00:00

Muslim bin Aqil Gugur Syahid