
کمالوندی
Kepada siapakah sayidah Fatimah berbaiat?
Rasulullah saw bersabda : ÔÇ£Siapa yang meninggal dan tidak mengenal (berbaiat) imam zamannya maka matinya , terhitung sebagai matinya orang yang dalam keadaan jahil(kafir).ÔÇØ {Syarkh Maqashid jilid 5 halaman 239, dan Syarkh fighi al-Akbar halaman 179 dan di kitab-kitab lain ahlu sunnah maupun syiah.}
Rasulullah saw berkata kepada sayidah Fatimah (putrinya) : ÔÇ£sesungguhnya Allah swt tidak akan mengadzabmu dan tidak akan mengadzab satupun dari anak-anakmuÔÇØ
{al-MuÔÇÖjam al-Kubra jilid 11 halaman 210 dan al-Shawaiq al-Muhriqah halaman 160 dan 235
Serta banyak dari kitab-kitab syiah dan kitab-kitab sunni yang lain.}
Rasulullah saw bersada : ÔÇ£Fatimah adalah bagian dariku siapa yang telah membuatnya marah maka telah membuatku marahÔÇØ {shahih al-Bukhari hadis ke 3510 dan di seluruh kitab-kitab sunni dan syiah}
Disebutkan di dalam shahih al-Bukhari jilid 5 halaman 177 bahwa sayidah Fatimah setelah meminta warisan Nabi (yang merupakan haknya) dari khalifah pertama dan khalifah tidak memberikan warisan itu, sejak saat itu sayidah Fatimah tidak pernah lagi berbicara kepada Kalifah pertama (Abubakar) samapai akhir hayatnya. hal ini juga disebutkan di banyak dari buku-buku sejarah ulamaÔÇÖ syiah dan sunni. Juga disebutkan di kitab-kitab ahl sunnah/sunni dan syiah bahwa sayidah Fatimah meninggaldalam keadaan marah kepada khalifah pertama (Abubakar) dan khalifah kedua (Umar). Dan di kitab-kitab sunni dan syiah disebutkan bahwa sayidah Fatimah tidak mau makamnya di
ketahui oleh masyarakat olehkarena itu beliau meminta suaminya(sayidina Ali ra) untuk
memamkamkannya di malam hari supaya tidak ada yang mengetahui makamnya. dan sampai sekarang pun tidak ada satupun dari muslimin yang tahu diamana makamnya.
Point-point yang dapat diperhatikan:
* 1. Hadis diatas tentang keutamaan sayidah fatimah adalah shahih/benar karena diriwayatkan hampir di seluruh kitab-kitab syiah dan sunni,
* 2 .Tentang kemarahan sayidah Fatimah kepada khalifah pertama dan kedua juga benar karena perawinya tidak cuma satu atau sepuluh akan tetapi lebih dari itu,
* 3. Hadis tentang ÔÇ£orang yang tidak tahu imam zaman nya maka matinya mati jahiliyahÔÇØ juga benar karena di sunni maupun syiah ada, dari 3point diatas kita mengetahui bahwa sayidah Fatimah pasti sebelum meninggal pasti berbaiat kepada Imam zamannya karena sayidah Fatimah orang yang pasti masuk sorga maka pasti melakukan perintah Rasulullah saw. dan dari 3point diatas kita dapat mengetahui bahwa sayidah Fatimah tidak menganggap bahwa Abubakar adalah Imam zamannya, dan pasti telah menganggap orang lain sebagai Imamnya. dan ini membuktikan bahwa kekhalifahan Abubakar tidak dibenarkan oleh sayidah Fatimah az-zahra.
Dan kalau kita perhatikan hadis-hadis dibawah ini kita ketahui bahwa siapa yang dianggap sebagai imam oleh sayidah Fatimah.:
Rasulullah saw bersabda : ÔÇ£Siapa yang tidak berkata bahwa Ali adalah sebaik-baik manusia maka telah kafirÔÇØ {Tarikh al-Khatib al-Baghdadi jilid 3 halaman 192 , Kanz al-Ummal jilid 11 halaman 625} Rasulullah saw bersabda:ÔÇØjika kalian menjadikan Ali sebagai pemimpin kalian-(dan aku melihat kalian tidak melaksanakannya)-maka kalian akan menemukan bahwa dia(Ali) adalah pemberi petunjuk yang akan menunjukkan kepada kalian jalan yang lurus dan benar.ÔÇØ {musnad ahmad jilid 1 halaman 108}
Rasulullah saw bersabda : ÔÇ£siapa yang menaatiku maka telah menaati Allah swt, dan siapa yang melanggar perintahku maka telah melanggar perintah Allah,dan siapa yang menaati Ali maka telah menaatiku, dan siapa yang telah melanggar perintahnya maka telah melanggar perintahku.ÔÇØ {mustadrak Hakim jilid 3 halaman 121}
Rasulullah saw bersabda : ÔÇ£Sesungguhnya Ali adalah kota hidayah, maka barangsiapa yang masuk ke dalam kota tersebut akan selamat dan siapa yang meninggalkannya akan celaka dan binasa.ÔÇØ
{YanabiÔÇÖ al-Mawaddah jilid 1 halaman 220 hadis ke 39}
Sayidah Fatimah dan Fadak
Apakah Rasulullah saww memberi warisan kepada keluarganya atau tidak?
Ahlul sunnah tentang hal ini yakin bahwa seluruh Nabi tidak mewariskan suatu apapun, seluruh harta Nabi setelah Nabi Meninggal adalah sedekah. Dalil mereka adalah cuma satu hadis yang disebutkan oleh Abu bakar. Abu bakar berkata: ÔÇ£Nabi Muhammad saw bersabda : ÔÇ£Kami para nabi tidak mewariskan suatu apapun, dan apa yang kami tinggalkan adalah sedekahÔÇØ.
Dan berdasarkan hadis ini setelah meninggalnya Nabi saw mereka mengambil tanah fadak dan harta-harta Nabi saw yang lain.
Ketika sayidah Fatimah az-Zahra putrii Nabi saw meminta kembali tanah fadak yang merupakan haknya , Abubakar berkata : sesungguhnya Nabi saw telah bersabda : ÔÇØ Kami para nabi tidak meninggal tidak meninggalkan warisan dan apa yang kami tinggalkan adalah sedekah.ÔÇØ
Tanpa maksud untuk berat sebelah dengan madzhab tertentu tema ini kita teliti dan kita selidiki kebenaranya.
Point pertama : Dari seluruh sahabat Nabi saw hanya Abubakar yang meriwayatkan hadis di atas. Suyuti di dalam bukunya Tadrib ar-Rawi menerangkan bahwa jumlah sahabat setelah meninggalnya Nabi saw adalah 114ribu orang dan hanya Abubakar yang menukil hadis ini, dan tidak satupun dari mereka yang menukilnya. Sampai-sampai istri-istri Nabi saw tidak tau sama sekali tentang hadis ini. Sayidina Ali yang kesehariannya selalu bersabda saw tidak pernah mendengar hadis ini, dan sayidah Fatimah az-Zahra putrid Nabi saw yang merupakan kebanggaan Nabi saw dan bagian dari Nabi saw juga sama sekali tidak menukil hadis ini.
Para pembesar ahlu sunnah juga mengakui bahwa hadis ini hanya Abubakar yang meriwayatkan hadis ini.
Abul Qosim Bangwi yang meninggal tahun 317H, Abubakar SyafiÔÇÖI yang meninggal tahun 354H, Ibn Asakir, Suyuti, Ibn Hajar Makki, Muttaqi Hindi, mereka semua menjelaskan bahwa selain Abubakar tidak seorangpun dari sahabat-sahabat Nabi saw yang mendengar hadis diatas dan tidak seorang pun yang menukilnya atau meriwayatkannya.
Point Kedua: sebagian ulamaÔÇÖ besar ahlusunnah seperti Ibn Adi pemilik kitab al-Kamil fi at-DhuafaÔÇÖ,
Riwayat-riwayat yang dari pandangan ahlusunnah dhoÔÇÖif , batil dan bohong serta buatan dinukil didalam kitabnya. Dia (Ibn Adi) tentang riwayat hadis ini berkata: ÔÇ£hadis ini batil, tidak benar.ÔÇØ
Perkataan Ibn Adi ini adalah dari ulamaÔÇÖ-ulamaÔÇÖ ahlu sunnah yang mengatakan bahwa : ÔÇØ ┘é┘äϬ ┘äϺϿ┘å Ï«Ï▒Ϻϼ ϡϻ█îϽ ┘àϺ ϬÏ▒┌®┘åϺ┘ç Ϻ┘äÏÁÏ»┘éÏ® ┘éϺ┘ä┘êϺ ϿϺÏÀ┘äÔÇØ
Tentang hal ini Dzahabi di dalam kitab Tadzkiratu al-Hifadh jilid 2 halaman 683 dan di dalam kitab Sair AÔÇÖlami an-NubalaÔÇÖ jilid 13 halaman 510 begitu juga Ibn Hajar As-Qolani di dalam kitab Lisan al-Mizan jilid 3 halaman 44 dan di dalam kitab al-Kamil fi al-DhuafaÔÇÖ menyebutkan bahwa hadis ini (yang tersebut diatas) adalah batil dan tidak benar.
Point ketiga: perdebatan antara sayidah Fatimah az-Zahra dan Abubakar.
Setelah perampasan tanah fadak sayidah Fatimah menemui Abubakar dan berkata kepada Abubakar mengapa engkau merampas tanah fadak dari kami? Kemudian Abubakar membaca hadis diatas .
Setelah itu sayidah Fatimah az-Zahra menetapkan satu perkara islami dan dengan 2 ayat al-Quran memberikan dalil bahwa perkataan Abubakar batil dan tidak benar. Sayidah Fatimah az-Zahra berkata : ÔǣϺϬÏ▒Ͻ ϺϿϺ┌® ┘ê┘äϺ ϺÏ▒Ͻ ϺϿ█îÔÇØ Hai Abubakar, kau mewarisi warisan dari ayahmu dan aku Fatimah (putri Nabi saw) tidak mewarisi warisan ayahku (apakah ini bisa diterima akal)?
ÔÇØ ϬÏ▓Ï╣┘à┘ê┘å Ϻ┘å ┘äϺ ϺÏ▒Ͻ ┘ä┘è Ϻ┘üÏ╣┘ä█î Ï╣┘àÏ» ϬÏ▒┌®Ï¬┘à ┌®Ï¬ÏºÏ¿ Ϻ┘ä┘ä┘ç ┘ê┘åÏ¿ÏÂϬ┘à┘ê┘ç ┘êÏ▒ϺÏí Ï©┘ç┘êÏ▒┌®┘àÔÇØ
Apakah kamu tidak membayangkan dengan pikiran ini kamu telah menentang kitab Allah dan perintah-perintah Allah telah kamu letakkan dibawah kakimu (kamu menentang perintah-perintah Allah ). Kamu berkata kalau para Nabi tidak meniggalkan warisan. Akan tetapi al-Quran tentang Nabi Sulaiman dan Nabi Dawud berkata: ÔÇ£┘ê┘êÏ▒Ͻ Ï│┘ä█î┘àϺ┘å ϻϺ┘ê┘êÏ»ÔÇØ(dan Suleiman telah mewarisi warisan dari (ayahnya) Dawud as.)
Dan juga hubungan antara Nabi Yahya dan Zakaria, Nabi Zakaria berkata:
ÔÇ£┘ü┘çÏ¿ ┘ä┘è ┘à┘å ┘äÏ»┘å┌® ┘ê┘ä┘èϺ ┘èÏ▒Ͻ┘å┘è ┘ê┘èÏ▒Ͻ ┘à┘å Ïó┘ä ┘èÏ╣┘é┘êÏ¿ÔÇØ (Maka anugerahilah aku dari sisimu seorang putera,yang akin mewarisi aku dan mewarisi sebagian keluarga YaÔÇÖqub).
Jika seluruh Nabi tidak memberikan warisan , kenapa Nabi Zakaria meminta kepada Allah swt seorang anak yang akna mewarisi semua miliknya, dan semua milik keluraga YaÔÇÖqub?
Al-Quran mengeluarkan satu hukum yang mutlak yang ditujukan untuk seluruh orang-orang yang islam. Al-Quran berkata :
ÔÇ£█îÏÁ█î┌®┘à Ϻ┘ä┘ä┘ç ┘ü█î Ϻ┘ê┘äϺϻ┌®┘à ┘ä┘äÏ░┌®Ï▒ ┘àϽ┘ä ϡϩ Ϻ┘äϺ┘åϽϿϿ┘åÔÇØ surah an-Nisa ayat 11.
(Allah mensyariatkan Kepadamu tentang (pembagian pusaka/warisan untuk) anak-anakmu, yaitu bagian seorang anak laki-laki adalah sama dengan 2bagian anak perempuan.)
(┘üÏ▓Ï╣┘àϬ┘à Ϻ┘å ┘äϺ ϡϩ ┘ä┘è ┘ê┘äϺ ϺÏ▒Ͻ ┘ä┘è ┘à┘å ϺϿ┘è) (┘ê┘äϺ ϺÏ▒Ͻ ┘à┘å ϺϿ┘è Ϻ┘üÏ¡┌®┘à Ϻ┘ä┘ä┘ç Ï¿Ïó█îÏ® ϺϫÏ▒ϼ ϺϿ┘è ┘à┘å┘çϺ)
Apa kamu berfikir kalau ada ayat yang lain yang melarang aku untuk mendapatkan warisan dari ayahku? ÔǣϺ┘à ┘è┘é┘ê┘ä┘ê┘å Ϻ┘ç┘ä ┘à┘äϬ█î┘å ┘äϺ █îϬ┘êϺÏ▒ϽϺ┘åÔÇØ
Apakah kamu meliki keyakinan kalau aku bukan seorang muslim dan telah murtad sehingga aku tidak bias mewarisi warisan ayahku?
Ini adalah perdepatan antara sayidah Fatimah az-Zahra dan Abu-Bakr , kejadian ini dinukil / diriwayatkan oleh Jauhari salah seorang ulama besar Ahlu sunnah didalam kitab as-Saqifah wa Fadak halaman 144 dan juga dinukil / diriwayatkan oleh Ibn Abi Alhadid didalam kitabnya Ϻ┘äÏ¿┘äϺÏ║Ï® ┘å┘çϼ Ï┤Ï▒Ï¡ Begitu juga Ahmad Ibn Abi Thahir Baqdadi yang tereknal dengan Ibn Thaifur dalam kitab Ï¿┘äϺÏ║ϺϬ Ϻ┘ä┘åÏ│ϺÏí halaman14 menukilnya
Point keempat : mengapa mereka tidak memberikan tanah Fadak kepada sayidah Fatimah az-Zahra ?
Didalam kitab Ϻ┘äÏ│█îÏ▒Ï® Ϻ┘äÏ¡┘äÏ¿█î┘ç jilid 2 halaman 485 dan jilid 3 halaman 362 disebutkan bahwa:
ϼϺϪϬ ┘üϺÏÀ┘àÏ® Ï¿┘åϬ Ï▒Ï│┘ê┘ä Ϻ┘ä┘ä┘ç(ÏÁ) Ϻ┘ä█î ϺϿ┘è Ï¿┌®Ï▒ ┘ê┘ç┘ê Ï╣┘ä█î Ϻ┘ä┘à┘åÏ¿Ï▒ ┘ü┘éϺ┘äϬ : █îϺ ϺϿϺ Ï¿┌®Ï▒ Ϻ┘ü┘è ┌®Ï¬ÏºÏ¿ Ϻ┘ä┘ä┘ç Ϻ┘å ϬÏ▒Ͻ ϺϿ┘åϬ┌® ┘ê┘äϺ ϺÏ▒Ͻ ϺϿ┘èσ ┘üϺÏ│ϬÏ╣Ï¿Ï▒ ϺϿ┘êÏ¿┌®Ï▒ ϿϺ┌®█îϺ. Ͻ┘à ┘éϺ┘ä: ϿϺϿϺ█î ϺϿ┘ê┌®. ┘êϿϺϿϺ█î Ϻ┘åϬ. Ͻ┘à ┘åÏ▓┘ä ┘ü┌®Ï¬Ï¿ ┘ä┘çϺ Ï¿┘üÏ»┌® . ┘êϻϫ┘ä Ï╣┘ä█î┘ç Ï╣┘àÏ▒ ┘ü┘éϺ┘ä:┘àϺ ┘çÏ░Ϻ ┘ü┘éϺ┘ä:┌®Ï¬ÏºÏ¿ ┌®Ï¬Ï¿Ï¬┘ç ┘ä┘üÏÀÏ® ┘à█îÏ▒ϺϽ┘çϺ ┘à┘å ϺϿ█î┘çϺ. ┘éϺ┘ä: ┘ü┘àϺÏ░Ϻ Ϭ┘å┘ü┘é Ï╣┘ä█î Ϻ┘ä┘àÏ│┘ä┘à█î┘å ┘ê ┘éÏ» ϡϺÏ▒ϿϬ┌® Ϻ┘äÏ╣Ï▒Ï¿ ┌®┘àϺ ϬÏ▒█î
Ͻ┘à ϺϫÏ░ Ï╣┘àÏ▒Ϻ┘ä┌®Ï¬ÏºÏ¿ ┘üÏ┤┘é┘ç
Ketika sayidah Fatimah az-Zahra datang menemui Abubakar yang ketika itu sedang berada di atas mimbar. Beliau ( sayidah Fatimah ) berkata : ÔÇ£wahai Abubakar Apakah didalam Al-Quran terdapat ayat yang menerangkan bahwa putrimu boleh mewarisi warisan darimu sedangkan aku tidak boleh mewarisi warisan dari ayahku ?ÔÇØ (setelah mendengar hal itu) maka Abubakar menyesal dan menangis kemudian turun dari mimbar dan menulis sebuah tulisan (yang menyatakan bahwa Abubakar mengembalikan tanah fadak terhadap putri Nabi saw ) untuk sayidah Fatimah, ketika selesai menulis Umar masuk menemui Abubakar dan berkata : ini apa (tulisan ini untuk siapa dan tentang apa)?
Abubakar Menjawab: ini tulisan yang aku tulis untuk Fatimah tentang warisan-warisan untuknya dari ayahnya. Umar berkata: Apa yang akan kau berikan kepada Muslimin(kalau bukan dengan tanah fadak) sedangkan semua orang arab telah melawan seperti yang telah kamu saksikan . Kemudian Umar mengambil surat/tulisan tersebut dan merobek-robeknya.
Disini terdapat point penting dan menarik. ÔÇ£┘ü┘àϺÏ░Ϻ Ϭ┘å┘ü┘é Ï╣┘ä█î Ϻ┘ä┘àÏ│┘ä┘à█î┘å ┘ê ┘éÏ» ϡϺÏ▒ϿϬ┌® Ϻ┘äÏ╣Ï▒Ï¿ ┌®┘àϺ ϬÏ▒█îÔÇØ
Tulisan ini menerangkan bahwa (pada saat itu ) kabilah-kabilah arab telah bangkit melawan kita sedangkan tidak seorangpun yang membayar zakat dan pajak kepada kita. Dengan harta apa kamu ingin menjaga kekuasaan.
Kemudian pada kalimat terakhir ÔǣϽ┘à ϺϫÏ░ Ï╣┘àÏ▒ Ϻ┘ä┌®Ï¬ÏºÏ¿ ┘üÏ┤┘é┘çÔÇØ tulisan ini menyebutkan bahwa Umar mengambil tulisan Abubakar dan kemudian menyobeknya. Kalau Umar menghormati kekhalifahan Abubakar maka Umar tidak akin menyobek tulisan Abubakar yang merupakan pemimpinnya.
Sebagian Karamah Fatimah Az-ZahraÔÇÖ (sa
Sebagian Karamah Fatimah Az-ZahraÔÇÖ (sa)
Allah swt berfirman:
┘ü┘ÄϬ┘Ä┘é┘ÄÏ¿┘æ┘Ä┘ä┘Ä┘ç┘ÄϺ Ï▒┘ÄÏ¿┘æ┘Å┘ç┘ÄϺ Ï¿┘É┘é┘ÄÏ¿┘Å┘ê┘ä┘ì Ï¡┘ÄÏ│┘å┘ì ┘ê┘Ä Ïú┘Ä┘åÏ¿┘ÄϬ┘Ä┘ç┘ÄϺ ┘å┘ÄÏ¿┘ÄϺϬϺ┘ï Ï¡┘ÄÏ│┘åϺ┘ï ┘ê┘Ä ┘â┘Ä┘ü┘æ┘Ä┘ä┘Ä┘ç┘ÄϺ Ï▓┘Ä┘â┘ÄÏ▒┘É┘è┘æ┘ÄϺ ┘â┘ä┘æ┘Ä┘à┘ÄϺ Ï»┘ÄÏ«┘Ä┘ä┘Ä Ï╣┘Ä┘ä┘Ä┘è┘Æ┘ç┘ÄϺ Ï▓┘Ä┘â┘ÄÏ▒┘É┘è┘æ┘ÄϺ Ϻ┘ä┘Æ┘à┘ÉÏ¡┘ÆÏ▒┘ÄϺϿ ┘ê┘Äϼ┘ÄÏ»┘Ä Ï╣┘É┘åÏ»┘Ä┘ç┘ÄϺ Ï▒┘ÉÏ▓┘Æ┘éϺ┘ï ┘é┘ÄϺ┘ä┘Ä ┘è┘Ä┘à┘ÄÏ▒┘Æ┘è┘Ä┘à┘Å Ïú┘Ä┘å┘ë ┘ä┘Ä┘â┘É ┘ç┘ÄÏ░┘ÄϺ ┘é┘ÄϺ┘ä┘ÄϬ ┘ç┘Å┘ê┘Ä ┘à┘É┘å┘Æ Ï╣┘É┘åÏ»┘É Ïº┘ä┘ä┘æ┘Ä┘ç┘É ÏÑ┘É┘å┘æ┘Ä Ïº┘ä┘ä┘æ┘Ä┘ç┘Ä ┘è┘ÄÏ▒┘ÆÏ▓┘Å┘é┘Å ┘à┘Ä┘å ┘è┘ÄÏ┤ϺÏí┘Å Ï¿┘ÉÏ║┘Ä┘èÏ▒┘É Ï¡┘ÉÏ│ϺϿ┘ì
ÔÇ£Maka Tuhannya menerimanya dengan penerimaan yang baik, dan mendidiknya dengan pendidikan yang baik dan Allah menjadikan Zakariya pemeliharanya. Setip Zakariya masuk untuk menemui Maryam di Mihrabnya, ia dapati makanan di sisi-Nya. Zakariya berkata: ÔÇÿHai Maryam, dari mana kamu memperoleh makanan ini?ÔÇÖ Maryam menjawab: ÔÇÿMakanan itu dari Allah.ÔÇÖ Sesungguhnya Allah memberi rizki kepada siapa yang dihendaki tanpa perhitungan.ÔÇØ (Ali-Imran: 37).
Dalam tafsirnya Al-Kasysyafnya ketika menjelaskan ayat ini, Az-Zamakhsyari berkata:
Jabir Al-Anshari berkata bahwa Rasulullah saw bersabda:
ÔÇ£Aku pernah beberapa hari tidak makan sedikit pun makanan sehingga tubuhku terasa lemas.ÔÇØ Kemudian beliau mendatangi isteri-isterinya dan tidak mendapatkan sesuatu pun di rumah mereka.
Lalu beliau mendatangi Fatimah dan bersabda: ÔÇ£Wahai puteriku, apakah kamu punya makanan untukku, aku lapar?ÔÇØ Fatimah menjawab: Demi Allah, demi ayahku dan ibuku, aku tidak punya makanan.
Ketika Rasulullah saw keluar dari rumah Fatimah, ada seorang perempuan mengirimkan dua potong roti dan sepotong daging, lalu ia mengambilnya dan meletakkannya dalam mangkok yang besar dan menutupinya.
Fatimah berkata: Sungguh makanan ini akan aku istimewakan untuk Rasulullah saw daripada untuk diriku dan orang-orang yang ada di sisiku. Padahal mereka juga membutuhkan sesuap makanan. Kemudian aku mengutus Al-Hasan dan Al-Husein kepada kakeknya Rasulullah saw. Kemudian Rasulullah saw datang kepadaku.
Aku berkata kepada beliau: Ya Rasulallah, demi ayahku dan ibuku, Allah telah mengkaruniakan kepada kami sesuatu, lalu aku menyimpannya untuk kupersembahkan padamu.
Dalam riwayat yang lain disebutkan bahwa Fatimah berkata: Ada seseorang mengantarkan makanan padaku, lalu aku meletakkan dalam mangkok besar dan aku menutupinya, maka saat itulah dalam mangkok itu penuh dengan roti dan daging. Ketika aku melihatnya aku heran dan aku tahu bahwa itu adalah keberkahan dari Allah, lalu aku memuji Allah swt dan bershalawat kepada Nabi-Nya. Kemudian Rasulullah saw bertanya: ÔÇ£Dari mana makanan ini wahai puteriku?ÔÇØ Fatimah menjawab: Makanan ini dari sisi Allah, sesungguhnya Allah mengkaruniakan rizki kepada orang yang dikehendaki-Nya dari arah yang tak terduga. Kemudian Rasulullah saw mengutus seseorang pada Ali (sa) lalu ia datang. Kemudian Rasulullah saw, Ali, Fatimah, Al-Hasan, Al-Husein (sa) dan semua isteri Nabi saw makan dari makanan itu sehingga mereka merasa kenyang, dan makanan itu tetap penuh dalam mangkok itu. Fatimah berkata: aku juga mengantarkan makanan itu pada semua tetanggaku, Allah menjadikan dalam makanan itu keberkahan dan kebaikan yang panjang waktunya. Asalnya makanan dalam mangkok itu hanya dua potong roti dan sepotong daging, adapun selebihnya adalah keberkahan dari Allah swt.
Dalam hadis yang lain disebutkan bahwa Rasulullah saw pernah bersabda kepada Fatimah dan Ali: ÔÇ£Segala puji bagi Allah yang tidak mengeluarkan kalian berdua dari dunia sehingga Allah menjadikan bagimu (Ali) apa yang telah terjadi pada Zakariya, dan menjadikan bagimu wahai Fatimah apa yang telah terjadi pada Maryam. Yaitu, ÔÇ£Setiap Zakariya masuk untuk menemui Maryam di mihrabnya, ia dapati makanan di sisinya.ÔÇØ (Ali-Imran: 37).
Hadis ini dan yang semakna juga terdapat dalam kitab:
1. Tafsir Ad-Durrul Mantsur, tentang ayat ini.
2. Qishashul AnbiyaÔÇÖ, halaman 513.
Sebagian Keutamaan dan Karomah Sy. Fatimah Az-Zahra as.
Fatimah Az-ZahraÔÇÖ (sa) buah surga
Allah swt berfirman:
Ï│Ï¿┘ÆÏ¡┘ÄϺ┘å┘Ä Ïº┘ä┘æ┘ÄÏ░┘É┘ë Ïú┘ÄÏ│Ï▒┘Ä┘ë Ï¿┘ÉÏ╣┘ÄÏ¿┘ÆÏ»┘É┘ç┘É ┘ä┘Ä┘è┘Æ┘äϺ┘ï ┘à┘æ┘É┘å┘Ä Ïº┘ä┘Æ┘à┘ÄÏ│ϼ┘ÉÏ»┘É Ïº┘ä┘ÆÏ¡┘ÄÏ▒┘ÄϺ┘à┘É ÏÑ┘É┘ä┘ë Ϻ┘ä┘Æ┘à┘ÄÏ│ϼ┘ÉÏ»┘É Ïº┘äÏú┘Ä┘é┘ÆÏÁϺ Ϻ┘ä┘æ┘ÄÏ░┘É┘ë Ï¿┘ÄÏ▒┘Ä┘â┘Æ┘å┘ÄϺ Ï¡┘Ä┘ê┘Æ┘ä┘Ä┘ç┘Å ┘ä┘É┘åÏ▒┘É┘è┘Ä┘ç┘Å ┘à┘É┘å┘Æ Ïí┘ÄϺ┘è┘ÄϬ┘É┘å┘ÄϺ ÏÑ┘É┘å┘æ┘Ä┘ç┘Å ┘ç┘Å┘ê┘Ä Ïº┘äÏ│┘à┘É┘èÏ╣┘ŠϺ┘ä┘ÆÏ¿┘ÄÏÁ┘É┘èÏ▒┘Å
ÔÇ£Maha suci Allah yang memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha yang Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan padanya sebagian dari tanda-tanda kekuasaan Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar dan Maha Melihat.ÔÇØ (Al-IsraÔÇÖ: 1).
Dalam tafsirnya Ad-Durrul Mantsur ketika menafsirkan ayat ini, Jalaluddin As-Suyuthi mengatakan bahwa Aisyah isteri Nabi saw menuturkan bahwa Rasulullah saw bersabda:
ÔÇ£Ketika aku diisraÔÇÖkan (diperjalankan) ke langit, aku diperintahkan masuk ke surga, lalu aku berhenti di sebuah pohon dari pohon-pohon di surga. Aku melihat pohon itu yang paling indah dari semua pohon, daunnya paling putih, buahnya paling harum. Kemudian aku mendapatkan buahnya lalu aku makan. Buah itu menjadi nuthfah di sulbiku. Setelah aku sampai di bumi aku berhubungan dengan Khadijah kemudian ia mengandung Fatimah. Selanjutnya setiap aku merindukan bau surga aku mencium bau Fatimah.ÔÇØ
Hadis Nabi saw tersebut dan yang semakna dengannya terdapat dalam kitab:
1. Mustadrak Al-Hakim, jilid 3 halaman 156, kitab maÔÇÖrifah Ash-Shahabah, Manaqib Fathimah.
2. Dzakhair Al-ÔÇÿUqba, halaman 36 dan 44, bab Fadhail Fathimah.
3. Tarikh Baghdad, Khathib Al-Baghdadi, jilid 5 halaman 87; jilid 12 halaman 331, hadis ke 6772.
4. Ash-ShawaÔÇÖiq Al-Muhriqah, Ibnu hajar, halaman 96. Ibnu Hajar mengatakan bahwa An-NasaÔÇÖi juga meriwayatkan hadis ini.
Fatimah Az-ZahraÔÇÖ (sa) berbicara dalam kandungan Ibunya
Dalam kitab Dzakhair Al-ÔÇÿUqba, halaman 44 disebutkan bahwa Rasulullah saw bersabda: ÔÇ£Jibril datang kepadaku dengan membawa buah apel dari surga, kemudian aku memakannya lalu berhubungan dengan Khadijah kemudian ia mengandung Fatimah.ÔÇØ Khadijah berkata: Aku hamil dengan kandungan yang ringan. Ketika engkau keluar rumah janin dalam kandunganku ngajak bicara denganku. Ketika aku akan melahirkan janinku aku mengirim utusan pada perempuan-perempuan Quraisy agar membatuku untuk melahirkan janinku, tapi mereka tidak mau datang bahkan mereka berkata: Kami tidak akan datang untuk menolong isteri Muhammad. Ketika itulah datang empat perempuan yang berwajah cantik dan bercahaya, salah dari mereka berkata: Aku adalah ibumu HawaÔÇÖ; yang satu lagi berkata: Aku adalah Asiyah binti Muzahim; yang lain berkata: Aku adalah Kultsum saudara Musa; dan yang lain lagi berkata: Aku adalah Maryam binti Imran ibunda Isa. Kami datang untuk menolong urusanmu ini. Kemudian Khadijah berkata: Maka lahirlah janinku dalam kedaan sujud dan dengan jari-jarinya terangkat (seperti orang berdoa).
Fatimah Az-ZahraÔÇÖ (sa) menyerupai Nabi saw
Shahih At-Tirmidzi, jilid 2 halaman 319, bab keutamaan Fathimah:
Aisyah Ummul mukminin berkata: Aku tidak melihat seorangpun yang paling menyerupai Rasulullah saw dalam sikapnya, berdiri dan duduknya kecuali Fatimah binti Rasulillah saw. Selanjutnya Aisyah berkata: Jika Fatimah datang kepada Nabi saw, beliau berdiri menyambut kedatangannya, dan mempersilahkan duduk di tempat duduknya. Demikian juga jika Nabi saw datang kepadanya ia berdiri menyambut kedatangan beliau dan mempersilahkan duduk di tempat duduknya
Pernyataan Siti Aisyah ini dan yang semakna juga terdapat dalam kitab:
1. Shahih Bukhari, bab Qiyam Ar-Rajul liakhihi, hadis ke 947.
2. Shahih Muslim, kitab Fadhil Ash-Shahabah, bab Fadhail Fathimah.
3. Fathul Bari Al-Asqalani, jilid 9 halaman 200, kitab Al-Maghazi, bab maradh An-Nabiyyi saw.
4. Sunan Abu Dawud, jilid 33, halaman 223, hadis ke 5217.
5. Mustadrak Shahihayn Al-Hakim, jilid 4 halaman 272, kitab Adab.
6. Mustadrak Ash-Shahihayn, jilid 3 halaman 154.
7. Al-IstiÔÇÖab, jilid 2 halaman 751, kitab An-NisaÔÇÖ.
8. Sunan Al-Kubra, jilid 7 halaman 101, kitab nikah, hadis ke 13578.
9. Musnad Ahmad bin Hanbal, jilid 3 halaman 164, hadis ke 12263; jilid 6 halaman 282, hadis ke 25874.
10. Kanzul Ummal, jilid 7 halaman 111, hadis ke 37729.
11. Faidh Al-Qadir Al-Mannawi, jilid 5 halaman 176, hadis ke 6847.
12. Usdul Ghabah Ibnu Atsir, jilid 5 halaman 522, hadis ke 7175.
13. MajmaÔÇÖ Az-Zawaid Al-Haytsimi, jilid 8 halaman 42, kitab Adab, bab mencium anak.
14. Dzakhir Al-Uqba, Muhibuddin Ath-Thabari, halaman 36.
Nabi saw memberikan tanah Fadak kepada Fatimah Az-ZahraÔÇÖ (sa)
Allah swt berfirman:
┘ê┘ÄÏóϬ┘É Ï░┘ÄϺ Ϻ┘ä┘Æ┘é┘ÅÏ▒┘ÆÏ¿┘Ä┘ë Ï¡┘Ä┘é┘æ┘Ä┘ç┘Å
ÔÇ£Berikan kepada keluarga terdekat haknya.ÔÇØ (Al-IsraÔÇÖ: 26)
Dalam Ad-Durrul Mantsur, ketika menafsirkan ayat ini Jalaluddin As-Suyuthi berkata: Al-Bazzar, Abu YaÔÇÖla, Ibnu Abi Hatim dan Ibnu Mardawaih meriwayatkan bahwa Abu Said Al-Khudri berkata: Ketika ayat ini turun Rasulullah saw memanggil Fatimah (sa) kemudian memberikan tanah Fadak kepadanya.
Pernyataan ini juga terdapat dalam kitab:
1. MajmaÔÇÖ Az-Zawaid Al-Haytsimi, jilid 7 halaman 49, tentang tafsir ayat ini.
2. Mizan Al-IÔÇÖtidal, Adz-Dzahabi, jilid 2 halaman 228, hadis ke 5872.
3. Kanzul Ummal, jilid 2 halaman 158, hadis ke 8696.
Fatimah Az-ZahraÔÇÖ (sa) penghulu semua perempuan
Dalam Shahih Bukhari, kitab Awal penciptaan, bab tanda-tanda kenabian dalam Islam:
Aisyah berkata: Fatimah (sa) datang kepada Nabi saw dengan berjalan seperti jalannya Nabi saw. Kemudian Nabi saw mengucapkan: ÔÇ£Selamat datang duhai puteriku.ÔÇØ Kemudian beliau mempersilahkan duduk di sebelah kanan atau kirinya kemudian beliau berbisik kepadanya lalu Fatimah menangis. Kemudian Nabi saw bersabda kepadanya: ÔÇ£Mengapa kamu menangis?ÔÇØ Kemudian Nabi saw berbisik lagi kepadanya. Lalu ia tertawa dan berkata: Aku tidak pernah merasakan bahagia yang paling dekat dengan kesedihan seperti hari ini. Lalu aku (Aisyah) bertanya kepada Fatimah tentang apa yang dikatakan oleh Nabi saw. Fatimah menjawab: Aku tidak akan menceritakan rahasia Rasulullah saw sehingga beliau wafat. Aku bertanya lagi kepadanya, lalu ia berkata: (Nabi saw berbisik kepadaku): ÔÇ£Jibril berbisik kepadaku, Al-QurÔÇÖan akan menampakkan padaku setiap setahun sekali, dan ia akan menampakkan padaku tahun ini dua kali, aku tidak melihatnya kecuali datangnya ajalku, dan engkau adalah orang pertama dari Ahlul baitku yang menyusulku.ÔÇØ Lalu Fatimah menangis. Kemudian Rasulullah saw bersabda: ÔÇ£Tidakkah kamu ridha menjadi penghulu semua perempuan ahli surga atau penghulu semua isteri orang-orang yang beriman? Kemudian Fatimah tertawa.
Hadis ini, dan perkataan Fatimah dan Aisyah tersebut serta yang semakna dengannya terdapat dalam kitab:
1. Musnad Ahmad bin Hambal, jilid 6 halaman 282, hadis ke 25874. Dalam hadis ini Rasulullah saw bersabda: ÔÇ£Sayyidatu nis├ói hadzihil ummah aw nis├óil muÔÇÖmin├«nÔÇØ (Penghulu semua perempuan ummat ini, atau penghulu semua isteri orang-orang yang beriman). Juga dalam jilid 5 halaman 391, hadis 22818.
2. Ath-Thabaqat, Ibnu SaÔÇÖd, jilid 2 halaman 40. dalam hadis ini Rasulullah saw bersabda: ÔÇ£Sayyidatu nis├ói hadzihil ummah aw nis├óil ÔÇÿalamin (penghulu semua perempuan alam semesta).
3. Usdul Ghabah, Ibnu Atsir, jilid 5 halaman 522, hadis ke 7175.
4. Al-Khashaish An-NasaÔÇÖi, halaman 34.
5. Hilyatul AwliyaÔÇÖ, Abu NaÔÇÖim, jilid 1 halaman 29.
6. Shahih At-Tirmidzi, jilid 2 halaman 306, hadis ke 3781.
7. Mustadrak Shahihayn, Al-hakim, jilid 3 halaman 151.
8. Kanzul Ummal, jilid 6 halaman 221, hadis ke 37732. Diriwayatkan oleh Ath-Thabrani dan Ibnu Nujjar dari Abu Hurairah.
9. Dzakair Al-Uqba, halaman 44.
10. Ad-Durrul Mantsur, tentang tafsir surat Ali-Imran: 42.
11. Usdul Ghabah, jilid 5 halaman 437, hadis ke 6867.
12. Al-Ishabah, Ibnu hajar, jilid 8 halaman 158, hadis ke 830.
13. MajmaÔÇÖ Az-Zawaid, jilid 9 halaman 223.
14. Fathul Bari, jilid 7 halaman 258, bersumber dari Abu Hurairah. Halaman 282 bersumber dari Abu Said Al-Khudri. Dari Ibnu Abbas bahwa Rasulullah saw bersabda: ÔÇ£Perempuan ahli surga yang paling utama adalah Khadijah, Fatimah, Maryam dan Asiyah.ÔÇØ
15. Al-IstÔÇÖab, Ibnu Abd Al-Birr, jilid 2 halaman 720 dan 750 (catatan pinggir Al-Ishabah: kitab An-NisaÔÇÖ).
16. Tarikh Al-Khathib Al-baghdadi, jilid 4 halaman 391, hadis ke 3636 dan 5008.
17. Faidh Al-Qadhir Al-Mannawi, jilid 3 halaman 432, hadis ke 3883.
18. Tafsir Ath-Thabari, jilid 3 halaman 180
Pendeta yang Membuat Hujan [Kisah Teladan Imam Askari]
Pada masa Imam Kesebelas, Imam Hasan az-Zaki al-Askari As musim kemarau melanda kota Baghdad. Orang-orang sangat risau dan kuatir terhadap keadaan ini. Mereka berdoa untuk turunnya hujan, akan tetapi hujan tidak kunjung turun.
Lalu terjadilah sebuah kejadian yang aneh dan asing. Seorang pendeta Nasrani datang ke tempat itu dan berkata kepada kaum Muslimin bahwa ia mampu membuat hujan turun. Ia menengadahkan tangannya ke atas langit untuk berdoa, dan berkat doanya hujan turun dengan lebatnya. Pada hari berikutnya, ia melakukan hal yang sama. Pendeta Nasrani itu kemudian berkata kepada orang-orang untuk mengikutinya dan meninggalkan Islam.
Banyak orang berpikir bahwa apabila ia dengan kekuatan seperti ini, barangkali agamanya adalah agama yang benar. Kaum Muslimin menjadi bingung dan tidak tahu apa yang harus dilakukan.
Mereka datang kepada Imam Hasan az-Zaki al-Askari As untuk meminta nasihat darinya. Imam Hasan al-Askari berkata kepada mereka bahwa pada kesempatan berikutnya apabila pendeta Nasrani itu mengumpulkan orang-orang, ia akan datang dan menolong mereka.
Pada pertemuan selanjutnya, Imam Hasan As meminta kepada pendeta Nasrani itu untuk berdoa supaya turun hujan. Ketika pendeta Nasrani itu menengadahkan tangannya ke atas untuk berdoa hujan mulai turun.
Imam Hasan As meminta bahwa apa saja yang ada di tangan si pendeta itu harus diambil dan kemudian memintanya untuk berdoa supaya hujan turun lagi.
Si pendeta itu mencoba dan mencoba akan tetapi ia tidak dapat membuat hujan turun. Ia merasa malu karena ketidakmampuan ini.
Imam Hasan al-Askari kemudian menunjukkan kepada setiap orang apa yang telah dipegang oleh si pendeta di tangannya. Dalam genggaman si pendeta terdapat sepotong tulang kecil.
Imam Hasan al-Askari As memberi tahu kepada orang-orang bahwa tulang tersebut merupakan tulang salah seorang dari anbiya (para nabi) Allah. Salah satu keistimewaan tulang seperti ini adalah apabila ditengahdahkan ke langit, maka akan selalu menjadi sebab turunnya hujan.
Kaum Muslimin menjadi sadar bahwa si pendeta Nasrani itu telah berupaya untuk mengelabui mereka.
Lalu, Imam Hasan al-Askari berdoa untuk turunnya hujan dan turunlah hujan dengan lebat hingga musim kemarau berlalu.
 
Sumber Rujukan:
Ibn Hajar, Shawaiq al-Muhriqa
IMAM REZA MERAMALKAN KEMATIANNYA
Perjanjian secara mendalam diantara Khalifa Mamun ar-Rashid Abbasi dan Imam Reza telah dirakamkan di dalam Sharh-e-Mawaqif. Setelah berutus selama 6 bulan dan dengan ancaman dari Mamun, Imam Reza telah dipaksa untuk menerima menjadi pengganti khalifa. Perjanjian telah dituliskan dan Mamun menanda tangani, perjanjian yang mengatakan bahawa selepas Mamun mati khalifa akan berpindah kepada Imam Reza.
Apabila dokumen diletakkan dihadapan Imam Reza, dia menuliskan catitan yang berikut mengenainya: ÔÇÿSaya, Ali Bin Musa Bin Jafar, dengan ini mengatakan bahawa hamba yang beriman [Mamun ar-Rashid], [Semoga dia berdiri teguh pada yang benar dan semoga Allah memandunya kejalan yang betul] telah mengiktiraf hak kami, yang mana lainnya tidak lakukan; maka dia telah menyambungkan pertalian yang telah dipisahkan; dia memberikan keamanan dan kepuasan kepada mereka yang ditindas dengan kekejaman, bahkan dia mengembalikan semangat mereka apabila ianya hampir musnah; dia menjadikan mereka senang dan bersyukur apabila mereka setelah menjalani kehidupan yang menderita, supaya dia boleh mendapat rahmat Allah dan sesungguhnya Allah akan memberikan kepadanya ganjaran yang baik, kepada mereka yang bersyukur kepadaNya dan Dia tidak mengabaikan ganjaran bagi mereka yang benar. Sesungguhnya dia telah menjadi saya penggantinya dan telah menletakkan pada saya kebesaran emirate jika saya dapat hidup selepas dia.ÔÇÖ
Pada penhujungnya, Imam yang suci menulis: ÔÇÿTetapi Jafr-e-JamiÔÇÖa mengatakan yang sebaliknya, [iaitu saya tidak akan selamat] dan saya sendiri tidak tahu bagaimana kamu dan saya akan diperlakukan. Hanya Allah, yang memerintah, yang perintahNya adalah benar, dan Hakim yang teragung.ÔÇÖ
SaÔÇÖd Bin MasÔÇÖud Bin Umar Taftazani di dalam bukunya Sharh-e-MaqasiduÔÇÖt-Talibin fi-ilm-e-UsuluÔÇÖd-din, merujuk kepada perkataan yang dituliskan oleh Imam, ÔÇÿJafr wa JamiÔÇÖaÔÇÖ di dalam perjanjian, mengulas dengan mendalam bahawa maksud Imam menurut dari Jafr dan JamiÔÇÖa, Mamun tidak akan memeggang pada janji dan dunia melihat apa yang terjadi. Bahawa keturunan nabi yang dicintai telah syahid kerana diracun. Maka kebenaran terhadap pengetahuan Imam yang suci telah terbukti, dan ianya telah diketahui oleh setiap manusia bahawa keluarga yang suci lagi mulia ini tahu semua perkara yang jelas dan tersembunyi.
JIBRIL MEMBAWA BUKU TERTUTUP UNTUK WASI [PENGGANTI] NABI.
Satu dari hadiah ilahi kepada Ali melalui nabi adalah buku penamat yang dibawa oleh Jibril. Ulama dan ahli sejarah yang agung, Allama AbuÔÇÖl-Hasan Ali Bin al-Husain MasÔÇÖud, yang dihormati oleh sunni dan shia menulis di dalam bukunya IsbatuÔÇÖl-Wasiyya: ÔÇÿJibril dan malaikat yang diamanahkan membawa dari Allah buku yang tertutup kepada nabi dan berkata kepadanya: ÔÇÿSemua yang hadir disini bersama kamu melainkan wasi kamu, hendaklah tinggalkan tempat ini supaya saya boleh memberikan kitab-e-wasiyya [buku pesanan terakhir]
Kemudian nabi mengarahkan semua yang hadir supaya beredar melainkan Amirul-Mukminin, Fatima, Hasan dan Husain. Jibril berkata: ÔÇÿWahai nabi! Allah sampaikan salamNya kepada kamu dan mengatakan bahawa dokumen ini yang mana Dia telah menjanjikan kepada kamu dan telah menjadikan malaikatNya saksi kepadanya dan bahawa Dia sendiri adalah saksi kepadanya.ÔÇÖ
Kemudian nabi mula menggigil dan berkata: ÔÇÿSalam adalah kepunyaaNya, dan salam adalah dariNya, dan salam kembali kepadaNya.ÔÇÖ
Mengambil buku itu dari Jibril dia membacanya dan berikan kepada Ali. Nabi berkata: ÔÇÿIni adalah janji dan amanah dari tuhan ku. Sesungguhnya saya telah melaksanakan tugas saya dan telah menyampaikan pesanan Allah.ÔÇÖ
Amirul-Mukminin berkata: ÔÇÿSemoga ibu dan bapa ku berkorban nyawa untuk kamu! Saya menjadi saksi kepada kebenaran pesanan ini. Telinga, mata, daging dan darah saya menjadi saksi kepadanya.ÔÇÖ
Nabi berkata kepada Ali: ÔÇÿIni adalah wasiat saya dari pihak Allah. Terimalah dan menjadi penjamin padanya dihadapan Allah. Adalah bagi saya pada mejalankan tugas saya.ÔÇÖ Ali berkata: ÔÇÿSaya akan menjadi penjamin kepadanya, dan adalah bagi Allah pada menolong saya.ÔÇÖ
Di dalam buku itu Amirul-Mukminin telah disuruh memenuhi janji yang berikut:
Bersahabat dengan sahabat Allah; bermusuh dengan musuh Allah. Bersabar terhadap penindasan;supaya dengan sabar menanggong dan menahan kemarahan apabila haknya dirampas, apabila dihina dan apabila dia diserang dengan secara keji.
Amirul-Mukminin berkata: Saya terima, dan saya berpuas hati dengannya. Jika yang keji ditunjukkan kepada saya, jika hadith ditolak, jika arahan al-Quran telah diputar belitkan, jika Kabah diratakan, dan jika janggut saya dimerahi dengan darah dari kepala saya, walaupun begitu saya akan tabah dan sabar.ÔÇÖ
Selepas itu Jibril, Mikail dan malaikat muqarrabin yang lain telah menyatakan kesaksian mereka terhadap AmiruÔÇÖl-MuÔÇÖminin. Begitu juga, Hasan, Husain, dan Fatima telah diamanahkan dengan tanggong jawab yang sama. Keadaan dan masalah yang akan mereka hadapi telah diberitahukan kepada setiap mereka dengan terperinchi. Selepas itu kenyataan dan penyaksian telah ditutup dengan mohor emas mentah dan diberikan kepada Ali. Buku itu mengandongi hadith Allah, hadith nabi, penentangan mereka yang menentang dan penukaran terhadap perintah ilahi dan segala kejadian dan bencana yang berlaku selepas nabi.
Dan inilah yang Allah katakan: ÔÇÿDan segalanya Kami telah simpan pada Imam yang nyata [petunjuk, ie Ali].ÔÇÖ [36:12]
Secara ringkas, nabi sampaikan pengetahuannya kepada Ali dan keturunannya, Imam yang maÔÇÖsum. Jika tidak begitu, nabi tidak akan memanggil Ali ÔÇÿpintu pengetahuanÔÇÖ dan tidak akan berkata: ÔÇÿJika kamu hendak mengambil faedah dari pengetahuan saya, pergilah kepada pintunya; Ali.ÔÇÖ
Jika Imam yang suci tidak mempunyai semua pengetahuan nabi, dia tidak akan mengatakan dihadapan semua sahabat dan juga musuhÔÇØ ÔÇÿTanyalah kepada saya apa sahaja yang kamu kehendakki sebelum saya mati dan meninggalkan kamu.ÔÇÖ
Tidak ada siapa melainkan Ali yang pernah mengatakan begini untuk dirinya. Apabila mereka yang lain mengatakan mempunyai pengetahuan telah disoal mengenai fakta yang nyata dan yang tersembunyi, mereka akhirnya mendapat malu.
Hafiz Ibn AbduÔÇÖl-Barr Maghribi Andalusi di dalam bukunya IstiÔÇÖab fi MaÔÇÖrifatiÔÇÖl-Ashab berkata, ÔÇ£Sesiapa yang mengucapkan perkataan ÔÇÿTanyalah saya sebelum saya mati dan meninggalkan kamuÔÇÖ adalah penipu, melainkan Ali Bin Abi Talib.ÔÇØ AbduÔÇÖl-Abbas Ahmad Ibn Khallikan ShafiÔÇÖi di dalam Wafaya dan Katib-e-Baghdadi di dalam TaÔÇÖrikh, jilid 13, p.163, mengatakan bahawa satu hari Maqatil Bin Sulayman, seorang ulama terkenal, mashor dengan kebolehannya menjawab soalan susah dengan cepat, mengatakan dihadapan perhimpunan manusia: ÔÇ£Tanyalah saya mengenai apa sahaja yang dibawah langit.ÔÇØ
Seorang bertanyakan kepada dia: ÔÇ£Bilakah nabi Adam mengerjakan haji? Siapa memotong rambutnya apabila dia selesai?ÔÇØ Maqatil menjadi binggung dan terus membisu.
Seorang lagi bertanya kepada dia: ÔÇ£Adakah semut mengambil makanannya melalui perut atau melalui cara lain? Jika melalui perut, dimanakah perut dan ususnya?ÔÇØ
Maqatil sekali lagi terdiam. Dia berkata: ÔÇ£Allah telah meletakkan soalan itu di dalam hati kamu supaya saya mendapat malu dengan kebanggaan, pada pengetahuan yang saya milikki.ÔÇÖ
Hanya mereka yang sempurna kemampuannya untuk menjawab semua soalan boleh mengatakan yang sedemikian. Di dalam seluruh ummah, tiada siapa melainkan Ali Ibn Abi Talib yang mempunyai kedudukan begitu.
Oleh kerana dia adalah ÔÇ£pintu pengetahuanÔÇØ nabi, dia mempunyai segala pengetahuan mengenai perkara yang jelas dan tersembunyi sebagaimana yang diketahui nabi. Makanya, dia boleh mengatakan, ÔÇÿtanyalah sayaÔÇÖ dan memberikan jawapan yang tepat dan memuaskan kepada semua soalan. Diantara para sahabat juga tidak ada seorang pun melainkan Ali, yang mengatakan yang sedemikian.
Imam Ahmad Bin Hanbal di dalam Musnad, Muwaffaq Bin Ahmad Khawarizmi di dalam Manaqib, yang agung Khwaja Sulayman Balkhi Hanafi di dalam YanabiuÔÇÖl-Mawadda, Baghawi di dalam MuÔÇÖjim, MuhibuÔÇÖd-din Tabari di dalam RiyazuÔÇÖn-Nuzra, jilid II, p.198, dan Ibn Hajar di dalam SawaÔÇÖiq, p.76 telah mengatakan dari SaÔÇÖid Bin Musayya sebagai berkata bahawa tidak ada seorang sahabat, melainkan Ali Ibn Abi Talib, pernah berkata: ÔÇ£Tanyalah saya apa sahaja yang kamu suka.ÔÇØ
KENYATAAN ALI PADA ÔÇÿSALUNIÔÇÖ TANYALAH SAYA DAN LAPORAN DARI SUNNI
Ramai dari ulama kamu yang terkenal, seperti Ibn Kathir di dalam Tafsir, jilid IV, Ibn AbduÔÇÖl-Barr di dalam IstiÔÇÖab, Sulayman Balkhi Hanafi di dalam YanabiuÔÇÖl-Mawadda, MuhyiÔÇÖd-din Khawarizmi di dalam Manaqib, Imam Ahmad di dalam Musnad, Hamwaini di dalam FaraÔÇÖid, Ibn Talha di dalam DurruÔÇÖl-Manzum, Mir Seyyed Ali ShafiÔÇÖi di dalam MawaddatuÔÇÖl-Qurba, Hafiz Abu NuÔÇÖaim Ispahani di dalam HilyatuÔÇÖl-Auliya, Muhammad Bin Talha ShafiÔÇÖi di dalam MatalibuÔÇÖs-SuÔÇÖul, Ibn AbiÔÇÖl-Hadid di dalam Sharh-e-NahjuÔÇÖl-Balagha, dan beberapa ulama lain dari sunni telah menyampaikan dengan sedikit perbezaan para perkataan dari Amir Bin Wathila, Ibn Abbas, Abi SaÔÇÖid al-Buhturi, Anas Bin Malik, dan Abdullah Bin MasÔÇÖud bahawa AmiruÔÇÖl MuÔÇÖminin menyatakan dari atas mimbar: ÔÇ£Wahai manusia! Tanyalah kepada saya apa sahaja yang kamu suka, sebelum saya mati. Sesungguhnya, hati saya adalah gudang segala pengetahuan. Tanyalah saya, kerana saya mempunyai pengetahuan pada apa yang berlaku terdahulu dan apa yang akan terjadi kemudian.ÔÇÖ
Abi Dawud di dalam Sunan, p.356, Imam Ahmad Bin Hanbal di dalam Musnad, v.I, p.278, Bukhari di dalam Sahih, v.I, p.46 and v.X, p.241, telah mengatakan dengan pengesahan bahawa Ali berkata: ÔÇ£Kamu boleh tanya kepada saya apa yang kamu suka; saya memahami segala duduk perkara yang kamu tanyakan mengenainya.ÔÇÖ
ALI MENGATAKAN DIA BOLEH MENGAHAKIMI MENURUT TAURAT DAN JUGA INJIL.
Sheikh Sulayman Balkhi Hanafi, di dalam YanabiuÔÇÖl-Mawadda, ch.XIV, p.74 mengatakan dari MuÔÇÖaffaq Bin Ahmad Khawarizmi dan SheikhuÔÇÖl-Islam Hamwaini mengatakan dari Abu SaÔÇÖid Buhturi bahawa dia (Abu SaÔÇÖid) berkata: ÔÇ£Saya melihat Ali diatas mimbar, dia menggenakan pakaian, pedang dan serban nabi. Dia membuka dadanya dan berkata: ÔÇÿTanyalah saya apa sahaja yang kamu suka, sebelum saya mati, kerana dada saya mengandungi banyak kebijaksanaan. Ini perut saya, adalah gudang pengetahuan. Ini air ludah nabi; dan inilah yang nabi berikan kepada saya sebagai bijiran. Saya bersumpah dengan Allah bahawa jika karpet dibentangkan dan saya duduk diatasnya, sesungguhnya, saya boleh mengarahkan pengikut Taurat, mengikut perundangan Taurat. Saya akan mengarahkan pengikut injil menurut perundangan injil, sehingga keduanya taurat dan injil dijadikan boleh berkata-kata dan menjadi saksi pada yang berikut: Ali telah mengatakan yang sebenar dan keputusan yang dia telah berikan adalah menurut pada apa yang telah diwahyukan kepadanya. Apabila kamu membaca buku itu kamu tidak memmahaminya sebanyak itu.ÔÇÖ
PENGETAHUAN ALI MENGENAI AYAT-AYAT AL-QURAN.
SheikhuÔÇÖl-Islam Hamwaini di dalam FaraÔÇÖid dan MuÔÇÖayyiduÔÇÖd-din Khawarizmi di dalam Manaqib mengatakan bahawa Imam mengatakan perkataan itu dari atas mimbar: ÔÇ£Tanyalah saya mengenai apa yang kamu tidak mengerti sebelum saya mati. Saya bersumpah dengan Allah yang membelah bijiran dan menjadikan manusia bahawa jika kamu tanyakan mengenai mana-mana ayat al-Quran, kitab Allah, saya akan memberitahu kamu mengenainya ÔÇô bila ia diwahyukan, diwaktu siang atau malam, pada tempat perhentian atau di dalam perjalanan, pada tanah lapang atau dibukit, mengenai apa ianya diwahyukan, pada yang beriman atau terhadap yang hipokrit, apa yang Allah maksudkan dengannya, dan sama ada ayat itu umum atau khusus.ÔÇÖ Dengan itu Ibn Kawwa, seorang Khariji, bangun dan berkata: Beritahu kami apa Allah maksudkan dengan berkata, ÔÇ£Mereka yang mengesahkan keimanan dan melakukan amalan yang baik adalah manusia yang terbaik.ÔÇÖ
Imam yang suci berkata: ÔÇ£Ayat itu merujuk kepada kami dan pengikut kami, yang mana wajah tangan dan kaki mereka berkilauan pada hari pengadilan. Mereka akan dikenali pada dahi mereka.ÔÇÖ
Imam Ahmad Ibn Hanbal didalam Musnad dan Sheikh Sulayman Balkhi di dalam YanabiuÔÇÖl-Mawadda, ch.XIV, p.74, mengatakan dari Ibn Abbas bahawa Ali mengatakan perkataan ini dari atas mimbar: ÔÇ£Tanyalah saya mengenai apa yang kamu tidak tahu sebelum saya mati. Tidak ada ayat al-Quran yang saya tidak tahu lebih dari mereka yang lain. Saya tahu bagaimana dan bila ianya diwahyukan. Tanyalah saya mengenai sebarang kekacauan, kerana tidak ada kekacauan yang saya tidak tahu siapa penyebabnya dan siapa yang terbunuh di dalamnya.ÔÇÖ
Ibn SaÔÇÖd di dalam Tabaqa, Abu Abdullah Muhammad Bin Yusuf Ganji ShafiÔÇÖi di dalam KifayatuÔÇÖt-Talib, ch.52, dan Hafiz Abu NuÔÇÖaim Ispahani di dalam HilyatuÔÇÖl-Auliya,v.I, p.68, mengatakan dari rujukan yang sahih bahawa AmiruÔÇÖl-MuÔÇÖminin berkata: ÔÇ£Demi tuhan ku, tidak ada ayat yang diwahyukan, tetapi saya tahu mengenai siapa ianya diwahyukan, dan dimana ia diwahyukan. Sesungguhnya, Allah telah menganugerahkan kepada saya hati yang bijak dan lidah yang fasih,ÔÇÖ
Di dalam buku yang sama telah dikatakan bahawa AmiruÔÇÖl-MuÔÇÖminin berkata: ÔÇ£Tanyalah saya mengenai kitab Allah. Tidak ada satu ayat yang mana saya tidak tahu sama ada ianya diwahyukan di bukit atau ditanah lapang.ÔÇÖ
PENGETAHUAN ALI MENGENAI MANUSIA YANG MENDAPAT PETUNJUK ATAU YANG SESAT.
Khawarizmi mengatakan di dalam Manaqib dari AÔÇÖmash, yang mengatakan bahawa Ubaya Bin RabaÔÇÖi berkata: ÔÇ£Ali selalu mengatakan: ÔÇÿTanyalah saya mengenai apa yang kamu tidak faham sebelum saya mati. Saya bersumpah dengan tuhan saya bahawa tidak ada padang yang hijau, atau padang pasir, atau sekumpulan manusia yang menyesatkan ratusan manusia atau memberi petunjuk pada ratusan manusia, melainkan saya mengetahuinya. Saya lebih mengetahui dari sesiapa sahaja, siapakah yang memberi petunjuk dan siapa yang menghasut mereka kepada kejahatan sehingga kepada kehari pengadilan.ÔÇÖ
JalaluÔÇÖd-din Suyuti di dalam TaÔÇÖrikhuÔÇÖl-Khulafa, p.124, BadruÔÇÖd-din Hanafi di dalam UmdatuÔÇÖl-Qari, MuhibuÔÇÖd-din Tabari di dalam RiyazuÔÇÖn-Nuzra, v.II, p.198, Suyuti di dalam Tafsir-e-Itqan, v.II, p.319, dan Ibn Hajar Asqalani di dalam FathuÔÇÖl-Bari, v.VIII, p.485 dan juga di dalam TahdhibuÔÇÖt-Tahdhib, v.VII, p.338, mengatakan bahawa Ali berkata: ÔÇ£Tanyalah saya apa sahaja yang kamu suka, dan saya bersumpah dengan Allah bahawa saya akan memberitahu kamu semua perkara yang akan berlaku sehingga kepada hari pengadilan. Jika kamu tanyakan mengenai kitab Allah, saya bersumpah dengan tuhan saya bahawa tidak terdapat satu ayat yang saya tidak tahu dengan sempurna. Saya tahu jika ayat itu diwahyukan pada malam atau pada siang hari, pada dataran atau pada bukit.ÔÇÖ
Bolehkah sesiapa selain dari dia yang mempunyai pengetahuan pada yang ghaib, boleh mengatakan yang sedemikian dihadapan kawan dan musuh.
vImani Da Sabawa
Dia telah sampai kedudukan zuhud yang tertinggi sehingga kawan dan musuh memanggilnya ImamuÔÇÖl-Muttaqin. Yang sebenarnya manusia pertama memanggilnya dengan gelaran itu adalah nabi sendiri.
Ibn AbiÔÇÖl-Hadid di dalam Sharh-e-NahjuÔÇÖl-Balagha, jilid II, ms 450; Hafiz Abu NuÔÇÖaim Ispahani di dalam HilyatuÔÇÖl-Auliya, Mir Seyyed Ali Hamadani di dalam MawaddatuÔÇÖl-Qurba dan Muhammad Bin Yusuf Ganji ShafiÔÇÖi di dalam KifayatuÔÇÖt-Talib, bab 54, mengatakan dari Anas bin Malik bahawa satu hari nabi meminta Ali membawa air padanya untuk berwudu. Apabila Ali telah membawa air, nabi mengambil wudu dan mendirikan solat dua rakaat. Kemudian baginda berkata kepadanya, ÔÇÿWahai Anas, orang yang akan memasuki pintu ini adalah ketua bagi mereka yang zuhud, pemimpin bagi muslim, penyelamat bagi yang beriman, dan penamat bagi pengganti, yang akan memimpin manusia yang bermuka dan tangan bercahaya disyurga.ÔÇÖ
Anas berkata, ÔÇÿsaya berdoa kepada Allah di dalam hati, supaya Dia menghantar seorang Ansar melalui pintu itu, tetapi saya rahsiakan doa saya. Pada ketika itu saya melihat Ali melalui pintu itu. Nabi bertanya siapakah dia. Saya menjawab bahawa dia adalah Ali Ibn Abi Talib. Kemudian nabi dengan gembira pergi menyambutnya. Dia memeluknya dan menyapu peluh dari mukanya. Ali berkata, ÔÇÿWahai nabi, kamu telah memperlakukan kepada saya yang kamu tidak lakukan sebelum ini!ÔÇÖ Nabi berkata, ÔÇÿMengapa saya tidak harus melakukannya, apabila kamulah orangnya yang akan menyampaikan kerasulan saya kepada ummah, akan membuat mereka mendengarkan suara saya, dan akan menerangkan kepada mereka mengenai perkara yang mereka berbeza pendapat padanya.ÔÇÖ
Juga Ibn AbiÔÇÖl-Hadid di dalam Sharh-e-NahjuÔÇÖl-Balagha, jilid II, dan Hafiz Abu NuÔÇÖaim di dalam HilyatuÔÇÖl-Auliya menulis bahawa satu hari Ali datang kepada nabi. Nabi berkata kepadanya, ÔÇÿSelamat datang, pemimpin muslim dan ketua mereka yang zuhud,ÔÇÖ Ali berkata, ÔÇÿSaya bersyukur kepada Allah diatas rahmat yang dikurniakan keatas saya, dan saya meminta dengan penuh kasih sayangNya.ÔÇÖ Muhammad Bin Talha ShafiÔÇÖI juga mengatakan hadith itu pada penghujung seksen IV, bahagian I, dari bukunya MatalibuÔÇÖs-SuÔÇÖul dan dengannya telah membuktikan bahawa Ali adalah Imam bagi semua yang zuhud.
Hakim, di dalam Mustadrak, bahagian III, ms 38; Bukhari dan Muslim, masing-masing di dalam Sahih, mengatakan bahawa nabi berkata, ÔÇÿAllah menyampaikan kepada saya mengenai Ali berkaitan dengan 3 perkara, [1] Dia adalah ketua dan pemimpin muslim; [2] dia adalah ketua yang zuhud; [3] dia adalah petunjuk yang akan memimpin manusia dengan wajah dan tangan bercahaya [disyurga]
Muhammad Bin Yusuf Ganji ShafiÔÇÖi mengatakan di dalam KifayatuÔÇÖt-Talib, bab 45, pada pengesahan Abdullah Bin Asad Bin Zurara bahawa nabi berkata, ÔÇÿPada malan Miraj, apabila saya dinaikkan kelangit; saya telah diizinkan masuk kedalam istana mutiara, yang lantainya dari emas berkilauan. Kemudian wahyu disampaikan kepada saya, dan saya diberitahu 3 perkara mengenai Ali: [1] Dia pastinya ketua dan pemimpin muslim; [2] dia adalah Imam dan ketua mereka yang zuhud; [3] dia adalah petunjuk yang akan memandu manusia dengan wajah dan tangan bercahaya [disyurga]
Imam Ahmad bin Hanbal menulis di dalam Musnad bahawa satu hari nabi berkata kepada Ali:
ÔÇÿWahai Ali untuk memandang kepada wajah kamu adalah ibadah; sesungguhnya kamu adalah ketua bagi mereka yang zuhud dan pemimpin bagi yang beriman. Sesiapa yang berkawan dengan kamu adalah kawan saya; dan sesiapa kawan saya adalah pastinya kawan Allah. Sesiapa yang membenci kamu, benci kepada saya. Dia yang benci kepada saya sesungguhnya telah benci kepada Allah.ÔÇÖ
Maka mencukupi kedudukan yang tinggi Ali ini bahawa nabi telah menekankan bahawa Ali melebihi semua para sahabat di dalam kezuhudan. Dia sahaja yang diberikan panggilan ImamuÔÇÖl-Muttaqin, dan nabi kerap memanggilnya dengan gelaran tersebut.
29 Jumadil Tsani, Mirza Malkam Khan Terbitkan Koran Qanun
Mirza Malkam Khan Terbitkan Koran Qanun
 
Tanggal 29 Jumadil Tsani, Mirza Malkam Khan menerbitkan surat kabar Qanun. Penerbitan koran Qanun oleh Malkam Khan merupakan satu dari langkah politik dan strategi jitu bagi pelaksanaan reformasi di Iran pada waktu itu. Malkam Khan menggunakan koran sebagai reaksi dari pemberhentian dirinya dan kebencian yang semakin kuat terhadapnya. Kemungkinan besar, Malkam Khan mencetak koran Qanun ini dan dibagikan secara gratis bertujuan meraih simpati pembaca dan untuk memperluasnya.
 
Tema-tema yang digarap harian Qanun ini adalah kritik terhadap pemerintahan yang sewenang-wenang, pentingnya memperbaiki para penguasa dan menciptakan keadilan hukum, pelatihan partai dan mengajak rakyat untuk bersatu, taat hukum dan menarik dukungan kalangan rohaniwan untuk menyukseskan tujuan nasional dan memperhatikan hak-hak sosial perempuan. Dengan kata lain, hal-hal yang disebutkan itu dapat disimpulkan; menciptakan persatuan, keadilan dan kesejahteraan bagi masyarakat Iran.
 
Mirza Malkam Khan (1833-1908) adalah seorang reformis Iran yang menonjol dan menuntut perubahan Iran menjadi pemerintahan yang modern.
Menelisik Kerjasama Ekonomi Iran-Rusia
Iran dan Rusia semakin optimis meningkatkan kerjasama bilateral terutama di sektor ekonomi. Alexander Novak, Menteri Energi Rusia menyatakan kesiapan negaranya untuk menggenjot kerjasama ekonomi. Dalam pertemuan dengan presiden Iran, Hassan Rouhani, Novak menyampaikan pandangan Moskow mengenai kerjasama energi antara Moskow dan Tehran.
 
Sementara itu, Rouhani dalam pertemuan itu mengemukakan urgensi pelaksanaan kesepakatan September 2013 lalu di Bishkek antara presiden Iran dan Rusia. Presiden Iran menegaskan tekad politik kedua pihak demi meningkatkan hubungan bilateral dan regional, serta peningkatan neraca perdagangan kedua pihak. Rouhani optimis pertemuan awal komisi bersama kerjasama ekonomi kedua negara  bisa menjadi sarana jangka panjang bagi kerjasama yang lebih besar dan jangka panjang.
 
Menteri Energi Rusia menyinggung hubungan yang erat antara Tehran dan Moskow yang semakin berkembang. Presiden Rusia, Vladimir Putin sangat menegaskan peningkatan hubungan bilateral dengan Iran. Pada 14 September 2013 lalu, Hassan Rouhani bertemu sejawatnya dari Rusia, Vladimir Putin di Kirgizistan dan kedua pemimpin itu menandatangani nota kesepahaman kerjasama regional dan internasional.
 
Menteri Energi Rusia dalam lawatannya ke Tehran bertemu dengan sejumlah pejabat tinggi Iran di antaranya menteri perminyakan, menteri energi dan bank sentral Iran, dalam pertemuan terpisah untuk membahas sejumlah masalah penting. Dalam pertemuan dengan sejawatnya dari Iran, Bijan Zangeneh,
Alexander Novak mengatakan kedua belah pihak sepakat untuk menindaklanjuti nota kesepahaman mengenai kerjasama ekonomi Iran dan Rusia.
 
Maret lalu, Zangeneh untuk kedua kalinya mengunjungi Moskow guna membahas persiapan kesepakatan penting kerjasama bilateral. Kehadiran menteri energi Rusia di Tehran bertujuan untuk merealisasikan nota kesepahaman hubungan kerjasama Tehran-Moskow. Dalam pertemuan dengan menteri energi Iran, Hamid Chitchian, Novak menjelaskan kesepakatan utama kedua belah pihak mengenai kerjasama pembangunan pembangkit listrik baru dan renovasi pembangkit listrik lama. Karena kedua negara tidak memiliki perbatasan bersama, maka pasokan energi dilakukan melalui negara ketiga. Hingga kini jalur transfer energi di wilayah Iran sudah diselesaikan hingga wilayah barat daya, dan jalur energi di wilayah Rusia akan melalui wilayah Azerbaijan.
 
Neraca perdagangan antara Iran dan Rusia saat ini sebesar 5,1 miliar dolar. Para analis ekonomi menilai angka tersebut sangat kecil karena potensi ekonomi kedua negara sangat besar yang bisa dipergunakan untuk mendongkrak negara perdagangan Iran-Rusia.