کمالوندی

کمالوندی

Presiden Jokowi mengatakan, keputusan Presiden Trump yang mengakui Jerusalem sebagai ibu kota Israel tidak saja melukai hati umat Islam, namun juga melukai rasa keadilan umat manusia.

Menurut Kantor Berita ABNA, Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara tegas menolak pengakuan Presiden Trump yang mengatakan bahwa Yerusalem adalah Ibu kota Israel. Hal itu ia sampaikan saat berpidato dalam KTT Luar Biasa OKI (Organisasi Kerja Sama Islam) di Istanbul, Turki (13/12).

“Pengakuan ini tidak dapat diterima. Sekali lagi, pengakuan Presiden Trump tidak dapat diterima dan harus dikecam secara keras,” kata Presiden Jokowi. Untuk itu, Ia mengajak seluruh negara OKI dapat bersatu dan mengenyampingkan segala perbedaan untuk membela Palestina.

“Isu Palestina harus merekatkan kita kembali. Kita bulatkan suara dan persatuan untuk membela Palestina,” ucap Presiden. Presiden Jokowi mengatakan, keputusan Presiden Trump yang mengakui Jerusalem sebagai ibu kota Israel tidak saja melukai hati umat Islam, namun juga melukai rasa keadilan umat manusia.

“Harapan akan kemerdekaan dijauhkan oleh keputusan yang sangat tidak berkeadilan ini. Keputusan tersebut memupuskan harapan terwujudnya perdamaian abadi. Oleh karena itu, keputusan tersebut harus ditolak,” ungkap Presiden.

Selain itu, menurut Presiden, keputusan sepihak tersebut juga dinilai melanggar berbagai Resolusi Dewan Keamanan PBB terkait Palestina. Oleh karena itu, Presiden menegaskan keputusan tersebut harus ditolak.

“Masyarakat Indonesia, dan saya yakin masyarakat negara OKI mengharapkan banyak dari Pertemuan KTT ini. Mereka mengharapkan agar KTT ini dapat mengeluarkan hasil yang optimal, hasil yang dapat ditindaklanjuti, hasil yang dapat dirasakan dampaknya bagi masa depan Palestina,” ujar Presiden.

Dalam kesempatan tersebut, Presiden Jokowi juga menyampaikan enam poin penting usulan sikap negara anggota OKI.

“Pertama, OKI harus secara tegas menolak pengakuan unilateral tersebut. Two-state solution adalah satu-satunya solusi dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kota Palestina,” ucap Presiden.

Kedua, Presiden mengajak semua negara yang memiliki Kedutaan Besar di Tel Aviv, Israel, untuk tidak mengikuti keputusan Amerika Serikat memindahkan kedutaan mereka ke Yerusalem.

“Ketiga, negara OKI dapat menjadi motor untuk menggerakkan dukungan negara yang belum mengakui kemerdekaan Palestina, untuk segera melakukannya,” kata Presiden Jokowi.

Keempat, bagi negara anggota OKI yang memiliki hubungan dengan Israel agar mengambil langkah-langkah diplomatik. “Termasuk kemungkinan meninjau kembali hubungan dengan Israel sesuai dengan berbagai Resolusi OKI,” tutur Presiden.

“Kelima, anggota OKI harus ambil langkah bersama tingkatkan bantuan kemanusiaan, peningkatkan kapasitas dan kerja sama ekonomi kepada Palestina,” ujar Presiden.

Keenam, Presiden berharap OKI harus mampu menjadi motor bagi gerakan di berbagai forum internasional dan multilateral untuk mendukung Palestina, termasuk di Dewan Keamanan dan Majelis Umum PBB. 

Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei saat bertemu dengan staf dan anggota Dewan Koordinasi Dakwah Islam seluruh Iran menyebut Amerika Serikat sebagai pemerintah paling korup dan terzalim di dunia.

Menurut Kantor Berita ABNA, Rahbar atau Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei saat bertemu dengan staf dan anggota Dewan Koordinasi Dakwah Islam seluruh Iran menyebut Amerika Serikat sebagai pemerintah paling korup dan terzalim di dunia.

Seperti diberitakan pusat penerangan kantor Rahbar, Ayatullah Khamenei di pertemuan ini seraya mengucapkan selamat atas kelahiran Imam Hasan Askari as dan peringatan perjuangan 9 Dey 1388 HS (30 Desember 2009) menambahkan, dukungan AS terhadap Daesh dan teroris Takfiri, kerja sama dengan pemerintah diktator seperti Al Saud serta dukungan terhadap kejahatan Israel dan kejahatan yang terjadi setiap hari terhadap warga Yaman, contoh dari esensi korup dan kotor Amerika Serikat.

Rahbar seraya mengisyaratkan diskriminasi di Amerika dan sistem peradilan di negara ini mengatakan, meski ada krisis dan cacat dasar, mereka mendakwa lembaga peradilan negara lain, termasuk lembaga peradilan Iran.

Ayatullah Khamenei menilai sia-sia biaya besar dan rencana rumit AS untuk mengobarkan friksi politik, mazhab, etnis dan bahasa di Iran. "Atas izin Allah Swt, bangsa Iran dan pemerintah Republik Islam akan membuat Amerika putus asa di berbagai bidang," tegas Rahbar.

Rahbar seraya menjelaskan bahwa Republik Islam dengan kekuatan yang terus meningkat akan melanjutkan kemajuannya, menekankan, jalan kemajuan ini juga akan tetap berlanjut di era pemerintahan presiden Amerika saat ini dan dan titik-titik panas eksodus atau pelemahan Republik Islam akan tetap melekat di hati mereka.

Ayatullah Khamenei seraya mengisyaratkan upaya tak kenal henti AS untuk menganggu dan merampas harapan serta kepercayaan dari bangsa Iran, mengingatkan, 9 Dey dengan segala keagungannya, adalah hari pembalasan bangsa Iran atas permaianan seperti ini dan membela nilai-nilai Revolusi dan agama serta saat ini pembahasan mengenai komitmen terhadap nilai-nilai masih tetap ada. 

Sabtu, 06 Januari 2018 13:57

Rakyat Iran Turun ke Jalan Kecam Perusuh

Rakyat Iran hari ini, Rabu (3/1) menggelar unjuk rasa di sebagian besar kota untuk menunjukkan kemarahan dan kecamannya atas konspirasi baru musuh dan aksi para perusuh yang merusak fasilitas publik.

Menurut Kantor Berita ABNA, Rakyat Iran hari ini, Rabu (3/1) menggelar unjuk rasa di sebagian besar kota untuk menunjukkan kemarahan dan kecamannya atas konspirasi baru musuh dan aksi para perusuh yang merusak fasilitas publik.

Rakyat Iran, hari ini, Rabu (3/1) di sebagian besar kota negara ini termasuk Dehloran, Provinsi Ilam, Ahvaz dan Izeh di barat daya Iran, Lorestan, Hamedan dan Kermanshah di barat Iran, Provinsi Alborz di barat Tehran, Isfahan dan Provinsi Markazi, ikut serta dalam aksi unjuk rasa luas mengecam konspirasi baru musuh dan fitnah mereka.

Para pengunjuk rasa juga mengumumkan kesetiaan mereka atas cita-cita Imam Khomeini, Pendiri Republik Islam Iran, Revolusi Islam dan Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran atau Rahbar.

Dalam pawai ini, rakyat Iran meneriakkan slogan "Mampus Amerika" dan "Mampus Israel" dan menuntut diakhirinya kerusuhan dan kekacauan di beberapa kota negara ini.

Pengunjuk rasa juga menuntut pejabat pemerintah Iran untuk menindak tegas koruptor dan lebih memikirkan masalah ekonomi masyarakat terutama masalah pengangguran.

Unjuk rasa rakyat Iran untuk mengecam kerusuhan terbaru juga digelar hari Kamis (4/1) dan Jumat (5/1) di beberapa kota Iran. 

Dua naskah bergambar kitab Jami Al Tawarikh karya Rashid Al Din Fadlallah Hamadani yang tersimpan di Museum Istana Golestan tercatat sebagai warisan budaya dunia UNESCO.

Jami Al Tawarikh adalah jendela untuk menengok masa lalu, bukan saja bagi rakyat Iran, tapi juga bagi seluruh masyarakat dunia. Pasalnya, karya ini membuka horizon "Iran Budaya" yang menembus batas-batas politik dari Iran yang kita kenal sekarang.

Pertemuan komisi konsultatif internasional, Program Memori Dunia, UNESCO pada 24-27 Oktober 2017 di Paris menyetujui usulan sejumlah negara untuk mengkaji pencatatan peninggalan budaya di era baru dan memasukkan 78 nominasi baru  daftar warisan dunia.

Di antara benda cagar budaya yang masuk nominasi ini adalah kitab Jami Al Tawarikh yang diusulkan oleh Komite Nasional Warisan Dunia Iran. Dengan demikian, sampai sekarang ada 427 benda cagar budaya yang tercatat dalam daftar warisan dunia UNESCO, dan Iran menyumbang 10 karya.  

Jami Al Tawarikh karena mencatat peristiwa-peristiwa sejarah dan mengulas kajian sosial-politik, dianggap sebagai kitab yang memiliki keunikan tersendiri. Dua naskah tulisan tangan bernilai dari kitab ini sebelumnya dipromosikan untuk masuk daftar warisan dunia UNESCO.

Naskah pertama ditulis pada tahun 1004 HQ atau tahun 1595 dalam 305 halaman dan naskah kedua ditulis pada tahun 1074 HQ atau tahun 1665. Kedua naskah kitab ini disimpan di Museum Istana Golestan, Tehran dan dianggap memiliki nilai artisktik tinggi. 

Rashid Al Din Fadlallah Hamadani dilahirkan tahun 629 HS atau tahun 1250 di kota Hamedan dan meninggal pada tahun 696 HS atau 1317. Ia adalah seorang politikus, sejarawan dan dokter terkemuka Iran sekaligus penulis kitab Jami Al Tawarikh. Di masa ia menjabat menteri, banyak bangunan didirikan termasuk Rab-e Rashidi.

Kitab Jami Al Tawarikh
Rashid Al Din menulis Jami Al Tawarikh atas permintaan Ghazan Khan, namun karena Ghazan Khan meninggal, kitab itu akhirnya diserahkan kepada Mohammad Khudabanda Oljaitu. Atas perintah Oljaitu, kitab itu kemudian diberi nama "Mobarak Ghazani" untuk menghormati Ghazan Khan.

Bagian lain kitab ini mencakup penjelasan sejarah masa kekuasaan Oljaitu, sejarah bangsa-bangsa dunia, Suwar Al Aqalim dan Masalik Al Mamalik yang ditulis dalam dua jilid dan ditambahkan pada bagian pertama.

Ketiga jilid ini secara keseluruhan dikenal sebagai kitab Jami Al Tawarikh. Kitab Mubarak Ghazani mencatat sejarah kabilah-kabilah Turki, Mongol dan leluhur Jengis Khan, termasuk riwayat kehidupannya semenjak kanak-kanak hingga menjadi penguasa Mongol. Bagian kitab ini merupakan campuran legenda dan sejarah.

Begitu juga sejarah era kekuasaan anak keturunan Jengis Khan di Asia Tengah, gurun Qepchagh, Cina dan Ilkhanat Mongol di Iran dari Hulagu sampai Ghazan Khan. Hampir di seluruh isi kitabnya, penulis memberikan informasi yang padat tentang sejarah di masa ia hidup dan itu dianggap sebagai salah satu kekhususan buku ini.

Jilid kedua dan ketiga Jami Al Tawarikh mencakup pembahasan tentang sejarah Ilkhanat Oljaitu hingga masa sebelum ditulisnya kitab, sejarah para nabi mulai dari Nabi Adam as sampai Nabi Muhammad Saw, sejarah Iran hingga akhir era Sasani, sejarah kehidupan Nabi Muhammad Saw dan para khalifah.

Selain itu, sejarah keluarga penguasa Iran pasca Islam sampai era pengerahan pasukan Mongol dan sejarah sejumlah bangsa dunia termasuk bangsa Oghuz Turk, Cina, India dan Eropa. Jilid ketiga mencakup pembahasan Suwar Al Aqalim dan Masalik Al Mamalik.

Kitab Jami Al Tawarikh
Di antara pembahasan penting yang terdapat dalam jilid kedua kitab Jami Al Tawarikh adalah, sejarah bangsa Oghuz, sejarah Cina, sejarah India dan Buddha, sejarah bangsa Eropa, akhir kekuasaan Ismaili dan Nizari dalam pandangan sejarawan Islam. Pembahasan-pembahasan itu dinilai luar biasa dan terhindar dari fanatisme serta ditulis berdasarkan sumber-sumber terpercaya, riwayat dan keterangan kaum yang bersangkutan.

Rashid Al Din Hamadani menulis sejarah Cina dengan merujuk sumber-sumber asli Cina. Ia juga bekerjasama dengan sejumlah ilmuwan Cina dan berdiskusi dengan mereka. Bagian kitab Jami Al Tawarikh ini adalah karya sejarah Cina pertama yang independen dan komprehensif yang ditulis penulis Iran dan Islam. Dalam kitab ini, sejarah India dan kehidupan Sang Buddha ditulis dengan cukup terperinci.

Meski penulis adalah salah satu pegawai Kekaisaran Mongol dan terpaksa mencantumkan catatan untuk menghormatinya, namun ia juga melaporkan pembunuhan, perusakan dan perampokan yang dilakukan Mongol secara detail dan menunjukkan penyesalannya atas realitas tersebut.

Sejarawan Iran ini juga menyampaikan pendapatnya tentang pembunuhan para pegawai Iran seperti Khwaja Shamsedin Jouini dan Khwaja Bahaedin Jouini, bahkan beberapa penguasa Mongol sendiri seperti Amir Nowrouz.

Begitu juga mengungkap tentang persengkokolan, alasan dan prakondisi pembunuhan para pegawai tersebut. Selain itu ia juga menjelaskan masalah hidup masyarakat, mata pencaharian, kondisi keagamaan dan perilaku pemerintah terhadap para pegawainya.

Kitab Jami Al Tawarikh
 Rashid Al Din Hamadani dalam menulis karyanya menggunakan berbagai sumber di antaranya, dalam sejarah Islam ia menggunakan kitab Al Kamil, karya Ibnu Atsir, dalam sejarah penguasa Iran, ia bersandar pada kitab Tarikh Tabari dan Al Kamil, dan kitab Fars Nameh, Ibn Balkh dan Muruj Al Dzahab, karya Masoudi dan beberapa kitab tafsir dan kisah-kisah Al Quran.

Ia juga mengutip informasi dan riwayat lisan dari Ghazan Khan sendiri dan beberapa pejabat kerajaan, ilmuwan, sejarawan, para penguasa Uighur, Cina, bangsa Khitan, India, Qepchagh dan sejumlah kaum lain yang tinggal di lingkungan kerajaan. Misalnya dalam menulis sejarah Cina, Rashid Al Din Hamadani meminta bantuan dua ilmuwan Cina yang tinggal di Tabriz.

Gaya penulisan kitab Jami Al Tawarikh berbeda dengan Tarikh-e Jahangusha-ye Juwayni dan Tarikh-e Washaf, sangat mudah, dan tulisan-tulisan berbahasa Mongol diterjemahkan ke bahasa Farsi. Kitab ini di masa hidup penulisnya diterjemahkan ke bahasa Arab, Turki dan Mongol, akan tetapi hanya bagian terjemahan bahasa Arab yang masih tersisa sekarang.

Bagian-bagian kitab Jami Al Tawarikh hingg kini sudah diterjemahkan ke sejumlah bahasa seperti Turki Timur, Turki Usmani, Arab, Perancis, Inggris, Jerman dan Rusia. Bagian kitab ini diterjemahkan pertama kali pada tahun 1836 di Paris. Sayid Jalaludin Tehrani menerbitkan Jami Al Tawarikh pada tahun 1313 HS atau 1934 di Tehran.

Karya budaya Iran yang masuk dalam daftar warisan dunia UNESCO bukan naskah tertua kitab Jami Al Tawarikh, tapi kitab ini dapat dianggap sebagai kitab dengan desain dan ilustrasi bergambar tertua.

Masoud Nosrati, Direktur koleksi dunia Museum Istana Golestan Tehran menganggap kitab Jami Al Tawarikh sebagai salah satu kitab langka yang dihias dengan perlit emas bergambar pohon dan beraneka ragam hewan, dan setiap gambar di kitab ini menjelaskan tema khusus yang memuat penjelasan di atasnya.

Kitab Jami Al Tawarikh
Kitab Jami Al Tawarikh karya Rashid Al Din Hamadani adalah mahakarya abad pertengahan Iran. Di samping kejelian dan kebijaksanaannya dalam masalah politik, Rashid Al Din Hamadani juga adalah sejarawan ulung yang dikenal karena keakuratannya dalam mengumpulkan informasi berharga.

Dalam lukisan-lukisan yang memenuhi kitab Jami Al Tawarikh, banyak digunakan gaya lukisan Cina dan gaya Mesopotamia, terutama dalam lukisan-lukisan yang mengilustrasikan sejarah Cina dan Mongol. Namun nuansa khas budaya Iran masih begitu terasa dalam setiap lukisan.

Meski Iran di masa lalu sempat mengalami aksi perusakan dan penghancuran sebagian besar peninggalan budaya dan seninya di masa Mongol dan Ilkhanat, namun masih tersisa sejumlah karya indah lainnya sekelas kitab Jami Al Tawarikh yang menggambarkan masa Ilkhanat di Iran.

Rashid Al Din Hamadani dengan menggunakan kapasitas salah satu kekaisaran besar dunia, memanfaatkan seniman dan ilmuwan dari berbagai penjuru dunia dalam menulis kitab Jami Al Tawarikh.

Ditambahkannya lukisan-lukisan indah dan hidup dalam kitab ini, menciptakan sebuah seni menawan sehingga membuat Jami Al Tawarikh masih dikenang hingga sekarang.

Sabtu, 06 Januari 2018 13:54

Dilarang Mencari-cari Keburukan Tetangga

Imam Shadiq as berkata:

"Sesungguhnya Allah melarang seseorang untuk mencari-cari tahu tentang rumah tetangganya. Bila seseorang mencari-cari rahasia saudara muslimnya atau yang lainnya, maka ia akan dimasukkan ke dalam neraka Jahannam bersama orang-orang munafik. Mereka adalah orang-orang yang mencari-cari keburukan orang lain. Mereka tidak akan mati sampai  Allah mempermalukannya, kecuali bila mereka bertaubat.” (Seiri Dar Resale-ye Huquq-e Ayatollah Yatsrebi, jilid 3, hal 89)

Mengintip Rumah Tetangga

Rasulullah Saw bersabda:

“Barang siapa yang mengintip rumah tetangganya dan dia melihat aurat seorang lelaki atau rambut seorang perempuan, maka layak bagi Allah untuk memasukkannya ke dalam neraka bersama orang-orang munafik. Yaitu mereka yang di dunia senantiasa mencari-cari aurat (aib)nya orang lain dan mereka tidak akan keluar dari dunia sampai Allah mempermalukannya dan auratnya akan ditampakkan di hadapan orang lain di akhirat.” (Tarjumeh Iqabul A’mal Shaduq, hal 468)

Mengambil Pekarangan Tetangga

Rasulullah Saw bersabda:

“Barang siapa yang mengambil sejengkal dari pekarangan tetangganya, maka pada Hari Kiamat Allah akan mengikat lehernya dengan ikatan dari api sampai pada kedalaman bumi tingkat ketujuh untuk memasukkannya ke dalam neraka Jahannam.” (Tarjumeh Iqabul A’mal Shaduq, hal 645)

Akibat Melanggar Hak Tetangga

Rasulullah Saw bersabda:

“Barang siapa yang membangun sebuah bangunan karena riya, maka pada Hari Kiamat, Allah akan membebankan bangunan tersebut padanya sampai pada kedalaman bumi tingkat ketujuh dan api berkobar darinya kemudian lehernya diikat dengan ikatan dari api dan pada akhirnya ia dilemparkan ke dalam neraka Jahannam. Hanya dasar neraka yang akan meliputinya atau dia harus bertaubat.

Dikatakan kepada Rasulullah Saw, Wahai Rasulullah! Bagaimana orang seperti ini membangun sebuah bangunan karena riya?

Rasulullah Saw bersabda, “Dia membangun sebuah bangungan lebih besar dari kebutuhannya karena melanggar hak tetangganya dan untuk pamer di hadapan saudara-saudaranya yang seiman.” (Wasail as-Syiah, jilid 3. Hal 588)

Kisah-Kisah Penuh Pelajaran Tentang Tetangga Pengganggu

Kematian Tetangga Pengganggu

Seorang lelaki datang menemui Rasulullah Saw, “Si fulan adalah tetangga saya dan dia mengganggu saya.”

Rasulullah Saw bersabda, “Bersabarlah atas gangguannya dan engkau jangan mengganggunya.”

Tidak lama orang lelaki ini datang lagi menemui Rasulullah Saw dan berkata, “Wahai Rasulullah! Tetangga pengganggu itu mati.”

Rasulullah Saw bersabda, “Cukup kehidupan sehari-hari sebagai nasihat dan kematian sebagai pemisah.” (Biharul Anwar, jilid 74, hal 153)

Engkau Kenyang, Tetanggamu Lapar

Salah seorang murid Syeikh Rajab Khayyat mengatakan, “Saya mendengar dari beliau berkata:

“Suatu malam saya bermimpi sebagai orang yang tertuduh sebagai pelaku kejahatan dan datanglah polisi untuk membawa saya ke penjara. Paginya saya sedih memikirkan apa sebabnya mimpi saya ini. Dengan pertolongan Allah saya memahami mimpi saya ada kaitannya dengan tetangga. Saya meminta keluarga saya untuk melakukan penelitian dan mengabarkan kepada saya.

Tetangga saya yang pekerjaannya adalah sebagai tukang bangunan, ternyata dalam beberapa hari ini tidak mendapatkan kerjaan dan kemarin malam dia dan istrinya tidur dalam keadaan lapar. Disampaikan kepada saya, “Mengapa engkau di malam hari kenyang sementara tetanggamu dalam keadaan lapar. Pada saat itu juga saya punya simpanan tiga Abbasi (mata uang) dan saya meminjam satu Abbasi ke pemilik toko peracangan di daerah tempat tinggal saya dan saya berikan kepada tetangga saya sambil meminta maaf dan saya meminta kepadanya untuk mengabari saya bila tidak ada kerjaan dan tidak punya uang.” (Kisah-Kisah Menarik, hal 256) (Mahajjatul Baidha, jilid 3, hal 427) (Emi Nur Hayati)

Sabtu, 06 Januari 2018 13:29

Jauh Dari Permainan Sia-Sia

Shaghwan Jammal mengatakan, “Saya datang menemui Imam Shadiq as dan bertanya kepada beliau tentang imam setelahnya.”

Beliau menjawab, “Pemilik imamah tidak akan bermain yang sia-sia.”

Pada saat itu juga saya melihat Musa bin Jakfar yang pada saat itu masih kanak-kanak datang bersama seorang anak kambing. Dia mengambil kambing itu dan berkata kepadanya, “bersujudlah kepada Tuhanmu”.

Imam Shadiq as kemudian memeluknya dan berkata, “Ayah dan ibuku sebagai tebusan orang yang tidak bermain sia-sia.”

Kabar Tentang Masa Depan

Abu Khalid mengatakan, “Mahdi Abbasi [Khalifah Abbasiyah yang ketiga] memerintahkan untuk menangkap Imam Kazhim as. Para petugasnya membawa beliau dari Madinah menuju Bagdad menemui Mahdi Abbasi. Di jalan saya berbicara dengan beliau. Beliau berkata kepada saya, “Mengapa engkau bersedih?”

Saya berkata, “Mengapa saya tidak harus bersedih? Sementara Anda akan dibawa ke Tahgut ini [Mahdi Abbas] dan saya tidak tahu apa yang akan terjadi pada Anda?”

Imam Kazhim as berkata, “Dalam safar ini tidak akan ada bahaya yang mengenaiku. Ketika bulan tertentu tiba, di hari tertentu dan di tempat tertentu, datang temuilah aku!”

Saya senantiasa menghitung detik-detik yang ada sampai tibalah hari itu. Pada hari itu juga saya menuju ke tempat itu. Matahari hampir terbenam. Saya masih belum tahu tentang kabar Imam Kazhim as. Setan membuat saya waswas dan saya meragukan kata-kata Imam yang menyebutkan tentang waktu tertentu, di tempat tertentu temuilah aku.

Tiba-tiba mata saya tertuju pada sesuatu yang hitam datang dari arah Irak. Saya maju dan saya melihat Imam Kazhim as berada di bagian depan karavan menunggangi kendaraan dan menyapa saya, “Hai Abu Khalid!”

Saya menjawab, “Iya wahai putra Rasulullah!”

Imam Kazhim as berkata, “Tentunya jangan ragu, karena setan senang bila engkau ragu.”

Saya katakan, “Puji syukur kepada Allah yang telah menjaga Anda dari bahaya taghut.”

Kemudian beliau berkata, “Aku akan dibawa lagi kepada mereka dan kali ini aku tidak akan dibebaskan (dengan ucapan ini beliau mengisyaratkan tentang penangkapannya atas perintah Harun dan beliau akan mencapai syahadah di penjaranya).

Kabar Tentang Masa Depan

Ishaq bin Ammar mengatakan, “Saya berada bersama Imam Kazhim as. Beliau memberitahukan tentang kematian seseorang kepada orangnya sendiri.

Saya berkata kepada diri saya sendiri, “Memangnya Imam Kazhim tahu masing-masing dari pengikutnya kapan akan mati?”

Seketika itu juga Imam Kazhim memandang saya dengan wajah marah dan berkata, “Hai Ishaq, Rusyid salah seorang sahabat dekat Imam Ali as tahu tentang ilmu manaya dan balaya [kematian dan musibah]. Imam lebih layak untuk memiliki ilmu tersebut.”

Kemudian beliau berkata, “Wahai Ishaq! Lakukan apa saja yang kau inginkan dan lakukan pekerjaan-pekerjaanmu. Karena usiamu telah berakhir dan tidak sampai dua tahun engkau akan mati dan keluargamu beberapa hari setelah kematianmu akan berselisih satu sama lainnya dan saling mengkhianati yang lainnya sedemikian rupa sehingga para musuhpun akan mencela mereka. Lalu sekarang engkau berkhayal dalam hatimu, bagaimana kami memberikan kabar tentang masa depan?”

Ishaq berkata, “Apa yang terjadi dalam hatiku adalah saya meminta ampunan kepada Allah.”

Setelah kejadian ini berlalu, Ishaq meninggal dunia. Sebagaimana yang telah dikabarkan oleh Imam Kazhim, keluarga Ishaq saling berselisih dan mereka mengambil harta kekayaan orang lain dan perbuatan mereka membuat mereka sengsara. 

Sumber: Sad Pand va Hekayat; Imam Musa Kazdim as.

Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) akhirnya menyetujui usulan AS untuk menggelar pertemuan terkait transformasi terbaru di Iran. Namun sidang tersebut tidak berjalan seperti yang direncanakan mengingat para pemegang hak veto Dewan dan sekutu Washington sendiri menggunakan perdebatan tersebut untuk mengkritik Gedung Putih karena melibatkan Dewan dengan urusan dalam negeri Iran dan berusaha menghubungkan isu-isu tersebut dengan kesepakatan nuklir multinasional 2015, Rencana Aksi Bersa

Pada sidang Jumat malam (5/1/2018), Duta Besar AS untuk PBB Nikki Haley memberikan laporan berlebihan terkait serangkaian kerusuhan yang tersebar di sejumlah wilayah di Iran pekan lalu, dan mengatakan Washington akan tetap berada di belakang "demonstran" Iran. Haley berusaha menggiring anggota Dewan untuk mengamini seruan Washington melawan Republik Islam.

Namun, pertunjukan politik Haley sia-sia mengingat pernyataan kofrontatifnya terhadap Iran disambut dengan reaksi dingin dari Rusia, Cina dan Perancis, tiga anggota tetap Dewan, dan sejumlah anggota dewan lainnya, termasuk Swedia.

Pekan lalu, beberapa kota dan kota Iran dilanda kerusuhan, menyusul demonstrasi damai warga dalam memprotes masalah ekonomi.

Namun, aparat dibantu masyarakat, melakukan intervensi tepat waktu dan mengakhiri kekerasan, yang telah merusak sarana publik, masjid dan kantor polisi.

Pertemuan Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengenai permintaan Amerika terkait demonstrasi di Iran dapat diindikasikan sebagai langkah baru Washington untuk melanjutkan permusuhan dan intervensi tanpa henti di Republik Islam.

Meskipun langkah AS ini menjadi bencana baru bagi pemerintah Trump di bidang kebijakan luar negeri, namun langkah Amerika Serikat harus dipertimbangkan lebih mendalam dari sisi dimensi dan aspeknya.

Pada hari Jumat (5/1/2018), Dewan Keamanan menentang upaya Amerika untuk menciptakan krisis baru terkait Iran, dan sebagian besar anggota Dewan menekankan perlunya implementasi penuh kesepakatan Rencana Aksi Bersama (JCPOA) dan non-intervensi dalam urusan dalam negeri negara lain.

Pada sidang yang digelar meski dengan penentangan tegas Rusia itu, sebagian besar negara menilai situasi di Iran sebagai fenomena yang wajar dan isu protes adalah urusan internal Iran. Ditekankan bahwa poros dan fokus Dewan harus tertuju pada isu-isu kunci seperti pemberantasan terorisme, perwujudan perdamaian Timur Tengah, peyeleseian krisis Suriah dan lain sebagainya.

Tapi pertanyaan yang tersisa adalah apakah dengan penentangan tersebut Amerika Serikat akan menghentikan kejahatannya terhadap Iran?

Menjawab pertanyaan ini, dua poin penting yang harus diperhatikan:

Poin pertama adalah bahwa perilaku Amerika, khususnya pada tahun lalu di mana kontrol Gedung Putih telah beralih ke tangan Trump, tertuju pada upaya untuk mengubah perlawanan terhadap Iran dari satu dimensi dan menjadi isu internasional.

Poin kedua, adalah jenis respon terhadap perilaku yang memiliki dua aspek penting. Aspek pertama, reaksi proporsional misi diplomatik Iran dan lembaga-lembaga internasional terhadap pertemuan tersebut. Akan tetapi aspek terpenting dari hal ini adalah identifikasi esensi tujuan, metode, dan konspirasi lunak musuh untuk mempengaruhi barisan terpadu dan merusak kesatuan bangsa Iran di hadapan musuh. Karena persatuan bangsa Iran merupakan basis terkuat dan handal untuk menghadapi segala krisis dan tantangan.

Bangsa Iran telah berulang kali menunjukkan kewaspadaan dan wawasan politiknya pada masa-masa kritis dengan gerakan epik dan kebangkitannya, serta telah memamerkan kekuatan lunaknya dalam melawan ancaman musuh. Pengalaman menunjukkan bahwa musuh tetap akan berusaha melemahkan Iran, dan mereka geram dengan kenyataan bahwa Iran berkembang di semua bidang.

Faktanya adalah bahwa Iran, tanpa memberikan upeti kepada kekuatan global, menjadi negara unggul di kawasan dan dengan kapasitas ekonomi yang besar, dapat mengatasi tantangan seperti pengangguran atau kenaikan harga komoditi, kekurangan dan berbagai masalah pendapatan rakyatnya. Acuan ekonomi Iran sedang bergerak menuju ketahanan ekonomi. Namun Amerika Serikat melalui sanksi berusaha mempertahankan atmosfer gejolak dan krisis anti-Iran di tingkat internasional.

Noam Chomsky, seorang analis politik terkemuka Amerika dalam sebuah wawancara dengan situs TomDispatch menyinggung alasan di balik permusuhan Amerika terhadap Iran dan mengatakan:  "Amerika Serikat tidak dapat mentolerir kekuatan independen di kawaan ini ... dalam enam dekade terakhir pemerintah AS sangat jarang melewatkan sehari tanpa berusaha menyerang Iran ... Washington adalah pendorong utama di balik pemberlakuan sanksi berat anti-Iran dan hingga kini terus berlanjut."

Sabtu, 06 Januari 2018 13:26

AS Selalu Gagal di Iran

Juru bicara Komite Keamanan Nasional dan Kebijakan Luar Negeri Parlemen Iran, mengkritik sidang Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) terkait transformasi terbaru di Iran.

Sayid Hossein Naqavi-Hosseini, menyinggung pada pertemuan Dewan Keamanan PBB soal transformasi terbaru di Iran dan mengatakan, Amerika terus menghadapi kegagalan di Iran dan bahwa Republik Islam selalu menggagalkan upaya musuh.

Pejabat parlemen Iran ini menambahkan, orang-orang Amerika berencana menggiring media dan masyarakat internasional kepada isu-isu domestik Iran dan menciptakan krisis baru bagi Republik Islam Iran.

Pada hari Jumat (5/1/2018), Dewan Keamanan menentang upaya Amerika untuk menciptakan krisis baru terkait Iran, dan sebagian besar anggota Dewan menekankan perlunya implementasi penuh kesepakatan Rencana Aksi Bersama (JCPOA) dan non-intervensi dalam urusan dalam negeri negara lain.

Sabtu, 06 Januari 2018 13:25

Terisolasinya AS di DK-PBB

Upaya Amerika Serikat untuk mendesak Dewan Keamanan PBB (DK-PBB) guna mengambil sikap terkait dengan kerusuhan di Republik Islam Iran justru berakhir dengan terisolasinya Negeri Paman Sam tersebut.

Mayoritas anggota DK-PBB menolak tuntutan AS untuk membahas transformasi terbaru di Republik Islam. Menurut mereka, DK-PBB tidak memiliki yurisdiksi dalam menangani isu kerusuhan terbaru di Iran.

Masing-masing negara itu dengan istilah yang kurang lebih serupa mengumumkan bahwa kerusuhan terbaru di Republik Islam tidak membahayakan perdamaian dan keamanan dunia. Oleh sebab itu, DK-PBB tidak memiliki kompetensi untuk menangani masalah tersebut.

Perwakilan AS dan Rusia berdebat mengenai Iran dalam sidang DK-PBB yang digelar pada Jumat, 5 Januari 2018. Nikki Haley, Duta Besar AS untuk PBB menegaskan bahwa kerusuhan di Iran bisa meningkat menjadi konflik besar sehingga DK-PBB harus mengambil sikap terkait hal ini. Namun, Rusia menentang upaya AS tersebut dengan beralasan bahwa aksi-aksi protes di Iran tidak menimbulkan ancaman bagi perdamaian dan keamanan internasional.

Vassily Nebenzia, Dubes  Rusia untuk PBB menyebut upaya terbaru AS untuk mencampuri urusan dalam negeri Iran sebagai tindakan yang konyol. Ia mengatakan, kami menyesalkan jatuhnya korban jiwa dalam unjuk rasa baru di Iran, namun biarkan negara itu mengurus masalahnya sendiri.

Menurut Nebenzia, jika memang seperti itu, DK-PBB seharusnya juga membahas kerusuhan 2014 di Ferguson, Missouri terkait penembakan remaja berkulit hitam oleh polisi AS. Ia mengatakan, berdasarkan logika Haley, pasca serangan polisi AS terhadap para demonstran di kota Ferguson atau setelah tindakan kekerasan terhadap para pendukung Gerakan Wall Steet di Amerika, DK-PBB seharusnya menggelar pertemuan serupa.

Sementara itu, Cina juga menyebut sidang DK-PBB tersebut sebagai campur tangan dalam urusan dalam negeri Iran. Adapun Inggris dan Perancis menekankan bahwa Iran harus menghormati hak-hak para demonstran. Namun Dubes Perancis Francois Delattre mengatakan "peristiwa dalam beberapa hari terakhir tidak menimbulkan ancaman bagi perdamaian dan keamanan internasional."

Gholamali Khoshroo, Dubes Iran untuk PBB mengecam sidang tersebut dan menyebutnya sebagai "lelucon" dan "buang-buang waktu". Menurutnya, DK PBB harusnya fokus untuk menangani konflik Israel-Palestina ataupun perang di Yaman

Dalam sepekan lalu, pemerintah AS di level politik tertinggi yaitu oleh Presiden Donald Trump sendiri, mendukung para perusuh di Iran yang melakukan kekerasan dan kejahatan dengan cara merusak dan membakar sarana publik di negara ini sehingga menimbulkan korban jiwa.

Trump dalam tweet-tweetnya yang berulang mengumumumkan dukungan penuh AS kepada para perusuh. Ia mengklaim bahwa dunia sedang menyaksikan perisitwa di Iran. Perkembangan yang terjadi dalam pertemuan DK-PBB menunjukkan bahwa dunia tidak setuju dengan intervensi nyata AS dan sejumlah sekutunya politik-militernya di kawasan Asia Barat dalam urusan internal Iran.

Menyusul peristiwa tersebut, muncul perbedaan pandangan antara AS dan negara-negara Eropa. Richard N. Haass, Ketua Dewan Hubungan Luar Negeri AS mengatakan, kini telah tercipta celah yang mengkhawatirkan antara dua sisi Samudra Atlantik (Eropa dan Amerika) mengenai Iran.

Menurutnya, selama transformasi baru di Iran berlanjut, pemerintah Trump harus menempatkan isu nuklir sebagai prioritas selanjutnya dan menghindari segala bentuk langkah untuk perundingan ulang tentang kesepakatan nuklir JCPOA (Rencana Aksi Komprehensif Bersama).

Perbedaan pandangan itu muncul disebabkan Eropa menekankan kelanjutan pelaksanaan perjanjian nuklir JCPOA dengan Iran dan kelanjutan kerjasama dengan negara ini, namun AS tidak demikian. Selain berusaha menghancurkan JCPOA dengan dalih kerusuhan terbaru di Iran, pemerintah Trump juga menyiapkan intervensi politik-militer di negara tersebut.

Upaya AS tersebut pastinya akan gagal seperti halnya keputusan Trump yang mengakui al-Quds sebagai ibukota rezim Zionis Israel, dimana masyarakat internasional dengan tegas menolak keputusan tersebut.

Mohammad Javad Zarif, Menteri Luar Negeri Iran dalam tweetnya menulis, "DK-PBB menolak usaha AS untuk membajak mandatnya. Mayoritas menekankan perlunya untuk sepenuhnya melaksanakan JCPOA dan menahan diri untuk tidak mencampuri urusan dalam negeri orang lain. Ini adalah blunder lain yang dibuat oleh Trump." (RA)

Alquran

Keadilan Sosial dalam Al-Qur’an dan Pemerintahan yang Berorientasi Keadilan
Keadilan Sosial dalam Al-Qur’an dan Pemerintahan yang Berorientasi Keadilan
Terwujudnya cita-cita keadilan telah menjadi salah satu keinginan terpenting semua manusia reformis dan orang-orang merdeka dalam sejarah (termasuk para nabi). Revolusi Islam Iran juga dilakukan…

Nahjolbalaghe

Imam Ali dan Hak Asasi Manusia dalam Nahjul Balâghah, Tinjauan Tafsir Al-Qurân
Imam Ali dan Hak Asasi Manusia dalam Nahjul Balâghah, Tinjauan Tafsir Al-Qurân
Naskah pengantar pada seminar Internasional “imam ali dan hak asasi manusia Dalam Nahjul Balagah”, Citywalk 5th floor. Jakarta 30 Juni 2009, IMAM ALI DAN HAK…