کمالوندی

کمالوندی

Anggota senior Gerakan Muqawama Islam Palestina (Hamas) menyatakan bahwa Iran merupakan pendukung utama Palestina dan negara paling berpengaruh di kawasan ini sejak kemenangan Revolusi Islam.

Menurut Kantor Berita ABNA, Anggota senior Gerakan Muqawama Islam Palestina (Hamas) menyatakan bahwa Iran merupakan pendukung utama Palestina dan negara paling berpengaruh di kawasan ini sejak kemenangan Revolusi Islam.

Osama Hamdan, seorang anggota senior Gerakan Muqawama Islam Palestina (Hamas), kepada IRNA di sela-sela peringatan Revolusi Islam yang ke-39 di Beirut mengatakan bahwa Revolusi Islam Iran adalah pendukung utama bangsa Palestina yang tertindas dan memperjuangkan hak-hak rakyat Palestina dan semua bangsa tertindas di kawasan dan di seluruh dunia.

Hamdan menyatakan, "Republik Islam Iran membantu bangsa Palestina di segala bidang, termasuk politik, pertahanan, jihad dan keuangan, serta perlawanan mereka, yang memiliki dampak signifikan pada kemajuan perlawanan dan pencapaian kemenangan besar.

Ditegaskannya, Revolusi Islam Iran menang ketika ketika Mesir baru saja menandatangani kesepakatan dengan Israel, dan keluar dari perlawanan terhadap pendudukan Zionis, pada saat itu tampaknya front muqawama anti-rezim Zionis melemah, namun Iran menjadi pasukan penolong dan pendukung terbesar bangsa Palestina.

Presiden Republik Islam Iran, Hassan Rouhani menekankan, partisipasi besar bangsa Iran di pawai akbar 22 Bahman merupakan jawaban atas konspirasi baru Amerika Serikat terhadap bangsa ini dan pergerakan rezim Zionis di kawasan.

Menurut Kantor Berita ABNA, Presiden Republik Islam Iran, Hassan Rouhani menekankan, partisipasi besar bangsa Iran di pawai akbar 22 Bahman merupakan jawaban atas konspirasi baru Amerika Serikat terhadap bangsa ini dan pergerakan rezim Zionis di kawasan.

Rouhani Ahad (11/2) saat pawai 22 Bahman di Tehran dan di depan wartawan seraya memuji partisipasi besar warga di acara ini menjelaskan, partisipasi ini merupakan pernyataan persatuan rakyat Iran serta baiat mereka kepada Bapak pendiri Republik Islam, Imam Khomeini untuk melanjutkan cita-cita Revolusi Islam.

Presiden Iran menambahkan, di tahun yang akan datang, keberhasilan semua sektor Iran harus dipertimbangkan oleh musuh-musuh Iran.

Sementara itu, Ketua Mahkamah Agung Iran, Ayatullah Sadeq Amoli Larijani saat mengikuti pawai akbar 22 Bahman di Tehran kepada wartawan mengatakan, partisipasi warga di pawai ini selain menunjukkan kekuatan Republik Islam kepada seluruh dunia, juga menjadi jawaban tegas atas konspirasi musuh.

Ayatullah Jannati, ketua Dewan Ahli Kepemimpinan yang juga turut dalam acara pawai akbar 22 Bahman mengatakan, bangsa Iran bersatu dan slogan mampus Amerika adalah buktinya, karena seluruh rakyat Iran adalah musuh Amerika, kezaliman dan arogansi.

Qasem Soleimani, komandan Brigade al-Quds Sepah Pasdaran (IRGC) saat menyampaikan pidatonya di depan peserta pawai akbar 22 Bahman di Provinsi Kerman mengatakan, Revolusi Islam Iran meletus ketika dunia dikuasai dua kutub kekuatan dan kekuatan yang mendominasi Iran juga berusaha memisahkan negara ini dari umat dan dunia Islam serta menggiring Iran untuk bersatu dengan rezim Zionis Israel. 

"Saya merasa khawatir ketika berkunjung ke Iran dikarenakan penggambaran buruk dan propaganda anti-negara ini. Namun setelah dua pekan mengunjungi berbagai kota di Iran, saya melihat bahwa propaganda itu tidak benar."

Menurut Kantor Berita ABNA, artis populer Malaysia Nur Fazura dalam wawancaranya dengan IRNA menjelaskan pengalaman kunjungannya ke Iran. Ia mengatakan, "Saya merasa khawatir ketika berkunjung ke Iran dikarenakan penggambaran buruk dan propaganda anti-negara ini. Namun setelah dua pekan mengunjungi berbagai kota di Iran, saya melihat bahwa propaganda itu tidak benar."

Kedatangan Nur Fazura ke Iran untuk syuting film berjudul "Lahze-ye Bi Payan (Momen Tak Berujung)" atau "Janji Zehan" (dalam bahasa Melayu) –hasil karya bersama Republik Islam Iran dan Malaysia– Film ini telah ditanyangkan bersamaan dengan peringatan Hari Ulang Tahun Kemenangan Revolusi Islam Iran ke-39 di Kuala Lumpur.

Acara tersebut diselenggarakan di Golden Screen Cinemas di Kuala Lumpur, pada tanggal 23 Bahman atau 12 Februari 2018. Film itu juga telah dilaporkan ditayangkan Astro First Eksklusif di saluran 480 dan platform digital "on demand" 15 Februari 2018.


Dalam Film tersebut, aktris terkemuka, Nur Fazura bergandengan dengan aktor berbakat besar dari Timur Tengah, Amir Rezazadeh. Selain dibintangi oleh Fazura dan Rezazadeh, "Janji Zehan" juga menampilkan aktor yang sedang mencipta nama di Indonesia, Bront Palarae.  

"Lahze-ye Bi Payan" merupakan naskah terbaru arahan sutradara ternama, Bernard Chauly dan Zabrina Fernandez. Film ini menceritakan kisah cinta dua pasangan yang baru menikah namun mempunyai latar belakang, bahasa dan budaya yang berbeda.

Selain itu, "Janji Zehan" juga turut mempertontonkan keindahan panorama Iran dan keunikan budaya masyarakat di negara ini. Keseluruhan sesi pengambilan gambar FTV ini telah dilakukan di Iran dan mendapat dukungan dari Kementerian Pariwisatan negara ini dan Kedutaan Besar Iran di Malaysia.

Menurut aktris terkemuka Malaysia itu, kunjungannya selama dua pekan ke Iran tersebut sangat berkesan dan dalam kerangka memproduksi Film "Janji Zehan," terutama kunjungan ke tiga kota bersejarah negara ini; Tehran, Shiraz dan Yazd.

 
Nur Fazura menceritakan bahwa sebelum bermain dalam Flm Janji Zehan, ia tidak mengenal sinema Iran dan belum pernah berkunjung ke negara itu, namun kunjungan tersebut telah menghapus propaganda negatif tentang Iran.

Ia menilai monumen bersejarah Iran seperti Hafezieh sebagai pusat inspirasi dan sangat mengagumkan dan menarik. Nur Fazura menuturkan, di kota-kota yang saya kunjungi, terdapat banyak monumen bersejarah yang memiliki pengaruh unik.


Nur Fazura juga menyebut masyarakat Iran sebagai anggota keluarga yang ramah dan hangat, di mana mereka dengan penuh kecintaan menyambut dan menjadi tuan rumah bagi kelompok seniman Malaysia yang sedang menyiapkan pembuatan Film Janji Zehan di berbagai kota di negara ini.

Aktris cantik Malaysia itu juga berharap bisa hadir di Festival Internasional Film Fajr bersama dengan suaminya.

Minggu, 25 Februari 2018 16:14

Bersandar kepada Asing, Berbahaya

Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran mengatakan, kita telah menyaksikan hasil dari penyandaran dan kepecayaan kepada asing dalam kasus perjanjian nuklir JCPOA (Rencana Aksi Bersama Komprehensif), di mana kita mempercayai mereka dalam perundingan nuklir dan kita tidak memperoleh keuntungannya.

Menurut Kantor Berita ABNA, Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran mengatakan, kita telah menyaksikan hasil dari penyandaran dan kepecayaan kepada asing dalam kasus perjanjian nuklir JCPOA (Rencana Aksi Bersama Komprehensif), di mana kita mempercayai mereka dalam perundingan nuklir dan kita tidak memperoleh keuntungannya.

Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei mengungkapkan hal itu dalam pidatonya di hadapan ribuan masyarakat religius dan revolusioner Tabriz, barat laut Republik Islam Iran pada hari Minggu (18/2/2018).

 

Rahbar menyinggung bahwa penyandaran dan kepercayaan kepada asing dalam JCPOA dan perundingan nuklir tidak akan membawa keuntungan bagi negara.

 

Ayatullah Khamenei menuturkan, untungnya para pejabat telah menangani dengan baik masalah JCPOA ini dan Menteri Luar Negeri (Mohammad Javad Zarif) –di mana kita harus berterimakasih kepadanya– memiliki penanganan yang baik dan kuat dalam menghadapi kejahatan Amerika Serikat dan kebijakan bias Eropa, sehingga jalur tersebut harus berlanjut.

 

Pemimpin Besar Revolusi Islam mengatakan, kita harus mengambil manfaat dari asing, namun kita tidak boleh percaya dan bersandar kepadanya, sebab, ia akan mendominasi nasib negara dengan berbagai cara, serta semua pejabat negara harus memperhatikan isu yang sangat penting ini.

 

Rahbar juga mengkritik keras musuh-musuh yang mengancam kemanusiaan dengan peralatan perang mereka, namun menentang kemampuan rudal Iran yang digunakan untuk tujuan defensif.

 

"Apa hubungan masalah ini dengan Anda? Apakah Anda ingin rakyat Republik Islam Iran tidak memiliki rudal dan sarana pertahanan lainnya, lalu Anda bisa memaksa kehendak terhadap mereka dan mengintimidasi mereka? Tentunya kami mengharamkan hal-hal seperti bom nuklir dan senjata pemusnah massal, namun kami akan mengejar dengan kuat setiap hal lainnya yang kami perlukan," tegas Rahbar.

 


Di bagian lain pidatonya, Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran menilai masalah ekonomi sebagai sangat penting. Menurutnya, bersandar pada kapasitas internal dan rakyat merupakan cara mendasar untuk memecahkan persoalan ekonomi.

 

Ayatullah Khamenei menuturkan, Ekonomi Muqawama tidak bermakna proteksionisme, namun bertumpu pada potensi dalam negeri.

 

Rahbar lebih lanjut menyinggung pawai meriah 22 Bahman untuk memperingati kemenangan Revolusi Islam Iran ke-39. Ia mengatakan, partisipasi luas masyarakat untuk membela Revolusi Islam di ambang 40 tahun kemenangan revolusi ini seperti sebuah keajaiban dan hal seperti ini tidak ada di revolusi manapun.

 

Ayatullah Khamenei juga menyinggung kebesaran dan dimensi eksternal dari pemahaman Revolusi Islam dan berbagai upaya musuh untuk mengingkari pelayanan dan fungsinya. Menurutnya, karya terpenting Revolusi Islam adalah perubahan sistem tirani (taghut) menjadi sistem demokrasi.

 

Rahbar menuturkan, demokrasi adalah masyarakat terlibat dan memiliki suara serta keputusan dalam semua urusan kehidupan, di mana hal ini berkebalikan dengan tidak adanya keterlibatan masyarakat dalam despotisme mutlak para taghut.

 

Menurut Ayatullah Khamenei, keagungan, kemuliaan dan kebesaran bangsa Iran adalah berkat Revolusi Islam. Ia mengatakan, hari ini ada sebuah negara di kawasan yang setiap harinya menjual 10 juta barel minyak dan memiliki perbendaharaan penuh uang, namun negara ini terbelakang dan tertinggal, dan tidak ada pembicaraan dan berita tentang rakyat negara itu di dunia.

 

"Namun karena Demokrasi Religius, dalam pandangan umum negara, orang-orang Iran menonjol dan memimpin revolusi," pungkasnya. 

Komunitas Yahudi tidak semuanya mendukung berdirinya negara Israel, sebagain kecil dari mereka juga menentangnya dan menyebut pendirian negara Israel adalah bid'ah dalam agama Yahudi.

Menurut Kantor Berita ABNA, selalu saja diulang-ulang, untuk menunjukkan kemesraan Yahudi dengan Iran, sering ditampilkan foto Presiden Iran Ahmadi Nejad sedang bercengkrama dengan Rabbi Yahudi. Apa semua komunitas Yahudi pro Israel, apa semua penganut Yahudi berpaham Zionisme?

Ternyata tidak, dan komunitas yahudi anti Zionislah yang berfoto bersama Ahmadi Nejad, sebagaimana mereka juga berfoto bersama Yusuf Qhardawi dan Ismail Haniyah Perdana Menteri Palestina dan pimpinan HAMAS.

Mengapa? karena perjuangannya sama :membela kemerdekaan Palestina dan menentang penjajahan Rezim Zionis Israel.

Perhatikan pin yang dipake Rabbi Yahudi di foto-foto ini, itu pin bendera Palestina, dan perhatikan pula ID cardnya, itu bendera Israel yang dipalang, yang menunjukkan penentangan mereka akan berdirinya negara Israel.

Nabi Muhammad Saw tidak pernah melarang umat Islam bersahabat dengan umat agama lain, termasuk Yahudi, selama tidak memusuhi umat Islam.

Karenanya sangat mengherankan, jika fitnah ini masih juga terus diulang-ulang oleh mereka yang bahkan mengaku sebagai aktivis dakwah. Dan yang lebih mengherankan lagi, jika masih ada juga yang termakan isu dan menyebarkannya.

Ada ungkapan, orangkaya baru biasanya yang lebih “ngotot” menunjukkan kekayaan mereka. Didukung oleh media sosial, para OKB ini tidak sungkan memamerkan segala hal yang mereka anggap sebagai penanda status sosial dan kekayaan yang mereka miliki.

Mungkin banyak di antara kita yang terlanjur mengidentikkan hidup sederhana dengan kondisi miskin atau kurang uang. Tampilan sederhana dinilai kurang bergaya, bahkan dianggap tidak punya modal.

Diakui atau tidak, masih banyak kalangan yang beranggapan bahwa uang yang melimpah ruah perlu ditunjukkan dalam bentuk penampilan yang serba wah. Sebenarnya, hal itu bukan sebuah persoalan selama uang yang menjadi modal penampilan tersebut berasal dari hasil kerja keras yang halal. Bukan uang hasil korupsi apalagi hasil menipu orang.

Namun, tahukah Anda, para orang super kaya yang ada di dunia ini justru menampilkan gaya hidup yang sederhana? Di era media sosial di mana banyak orang seolah berlomba memamerkan segala hal, para super kaya ini justru menjalankan gaya hidup yang tetap sederhana, hemat dan efisien.

Mereka memilih fokus pada apa hal-hal yang lebih penting dalam hidup, ketimbang menghabiskan waktu dan uang mengurusi penampilan dan hal-hal tersier lain. Bisa jadi, itulah rahasia mengapa mereka bisa mencapai kemakmuran hingga di tingkat luar biasa.

Inilah 8 pelajaran yang bisa kita pelajari dari gaya hidup sederhana orang-orang super kaya dunia, yang disarikan dari berbagai sumber:

1.Mereka hidup di bawah kemampuan

Warren Buffet punya uang lebih dari 68,1 miliar dollar AS atau sekitar Rp 919,35 triliun. Dengan uang sebanyak itu, Buffet sebenarnya mampu membeli rumah dengan harga fantastis yang dia inginkan.

Tapi, kenyataannya, Buffet sudah cukup nyaman tinggal di rumah lama yang dia beli tahun 1958 seharga 31.500 dollar AS sampai saat ini. Hal yang serupa ditunjukkan oleh Mark Zuckerberg yang memiliki kekayaan 51,5 miliar dollar AS.

Kekayaan sebanyak itu memungkinkan pemilik Facebook ini membeli mobil mewah berharga jutaan bahkan miliaran dollar. Namun, Zuckerberg sudah cukup nyaman mengendarai mobil Volkswagen Black Acura TSX seharga 30.000 dollar AS.

2.Mereka tidak mendewakan penampilan

Bila Anda perhatikan, orang-orang super kaya yang jenius itu justru tidak pernah terlalu peduli dengan penampilan luar mereka. Lihat saja penampilan Steve Jobs dengan T-shirt hitam kemana-mana. Juga Zuckerberg yang nyaman saja dengan kaos oblong berwarna abu-abu dan celana jeans.

Mereka memilih strategi seefisien mungkin terutama untuk hal-hal yang kurang mendasar seperti “pakaian apa yang perlu dikenakan hari ini”. Dengan menghemat waktu dan energi memikirkan hal-hal kurang penting, orang-orang superkaya ini bisa memaksimalkan energi dan waktu mereka untuk memikirkan hal lebih penting seperti pengembangan bisnis.

Selain itu, berpenampilan sederhana juga menghindarkan mereka dari langkah pemborosan uang untuk penampilan.

3.Mereka senang beramal

Para orang superkaya dunia senang beramal. Bill Gates, pendiri dan pemilik Microsoft dan tercatat sebagai orang paling kaya sedunia, sudah dikenal sebagai pribadi yang suka sekali beramal. Tahun 2017 ini, Bill Gates menyumbangkan sekitar 4,6 juta dollar AS untuk kegiatan kemanusiaan. Nilai donasi itu adalah yang terbesar yang dikeluarkan oleh Gates dalam 17 tahun terakhir.

Bill Gates memberi pelajaran penting tentang menjadi kaya: mereka yang benar-benar kaya adalah mereka yang senang memberi. Sejauh ini, Bill Gates mencatat kekayaan senilai 90 miliar dollar AS atau Rp 1.200-an triliun.

Bukan hanya Bill Gates yang senang beramal. Orang superkaya lain seperti Buffet, George Soros, sampai Chuck Feeney, pendiri Duty Free Shops, juga dikenal sebagai pesohor kaya raya yang senang berbagi pada sesama.

4.Mereka membawa bekal makan siang

Anda pasti sudah sering membaca betapa besar nilai penghematan hanya dari kebiasaan membawa bekal makan siang dari rumah? Membawa bekal makan siang dari rumah bukan cuma membantu Anda lebih hemat uang jajan, tapi juga bisa menghemat waktu Anda dari kebingungan mencari tempat makan yang tepat saat jam makan siang tiba.

Anda bisa lebih fokus memakai waktu tersebut untuk melakukan hal lain yang lebih penting. Charlie Ergen, pemilik Dish Network, yang memiliki kekayaan bersih 14,4 miliar dollar AS, sampai hari ini masih rajin membawa bekal makan siang dari rumah berisi sandwich dan minuman ringan setiap berangkat ke kantor.

Bukan cuma itu, Ergen juga berbagi kamar dengan kolega kerja ketika tengah berdinas ke luar kota.

5.Mereka tidak manja

Banyak kalangan yang baru kaya sudah merasa berhak atas kenyamanan tingkat tinggi. Misalnya, membawa mobil pribadi kemana-mana walau terhadang macet yang sering tidak masuk akal. Ingvar Kampard, pendiri IKEA, yang memiliki kekayaan bersih 39,3 miliar dollar AS, sampai hari ini masih nyaman-nyaman saja memakai transportasi umum kemana-mana.

Sebagai salah satu orang terkaya di dunia, Kampard tidak merasa harus mengubah gaya hidupnya menjadi serba wah. Kampard masih senang bepergian menumpang pesawat kelas ekonomi dan makan siang di kafetaria bersama karyawan-karyawannya dan naik bus kemana-mana.

6.Mereka pendukung hidup hemat energi

Para orang super kaya selalu menyukai konsep hidup efisien dan hemat energi. Salah satu orang taipan terkenal asal India, Azem Premji . Premji yang memiliki Wipro Ltd dan kekayaan bersih 16,6 miliar dollar AS, rajin mengingatkan para karyawannya agar tidak lupa mematikan lampu setelah selesai dipakai. Premji juga asyik-asyik saja kemana-mana menumpangi pesawat kelas ekonomi dan menyetir mobil bekas.

7.Mereka selalu membayar lunas utang kartu kredit

Para super kaya jarang membawa uang tunai dalam jumlah besar. Mengutip Bussiness Insider, para orang super kaya lebih nyaman membawa uang tunai seperlunya sesuai dengan kebutuhan. Mereka juga pengguna kartu kredit yang cerdas dengan selalu membayar penuh tagihan kartu kredit supaya tidak perlu membayar bunga kart kredit yang mahal.

Para orang super kaya ini selalu menerapkan strategi yang jeli dalam mengelola uang mereka supaya bisa mereka gunakan seoptimal mungkin.

8.Mereka rendah hati

Ada ungkapan, orangkaya baru biasanya yang lebih “ngotot” menunjukkan kekayaan mereka. Didukung oleh media sosial, para OKB ini tidak sungkan memamerkan segala hal yang mereka anggap sebagai penanda status sosial dan kekayaan yang mereka miliki.

Nah, bagaimana dengan mereka yang memang sungguh-sungguh kaya? Kebanyakan orang yang super kaya, justru enggan memamerkan kekayaan mereka. Para taipan yang super kaya justru lebih sering bersikap rendah hati.

Contohlah pendiri Zara, Amancio Ortega yang tercatat sebagai orang terkaya nomer tiga di dunia dengan kekayaan 82,3 miliar dollar AS. Memiliki kekayaan berlimpah tidak mengubah gaya hidup Ortega menjadi super wah. Dia tidak segan bergabung dengan para karyawannya di kantor pusat Zara untuk makan siang di kafetaria.

Penampilan Ortega juga sederhana dengan memakai blazer biru, kemeja putih dan celana abu-abu. Walau memiliki jet pribadi seharga 45 juta dollar AS, Ortega jarang memakainya karena waktunya sudah habis untuk bekerja.

"Nah, pancasila seperti Islam, mengenal hak milik pribadi itu. Pancasila seperti Islam tidak anti orang kaya. Hak milik pribadi itu dijamin, tetapi hak milik pribadi itu harus memiliki fungsi sosial. Di mana hak milik ini digunakan. Jadi jangan mentang mentang punya hak milik lalu digunakan semena-mena atau dikuasai seenaknya."

Menurut Kantor Berita ABNA, Kepala Pelaksana Unit Kerja Presiden Bidang Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP-PIP) Yudi Latif menegaskan bahwa prinsip keadilan di dalam pancasila dengan moral keadilan di dalam Islam itu sama.
 
Demikian dikatakan Yudi Latif saat menjadi satu dari tiga pembicara pada acara seminar nasional yang diselenggarakan Keluarga Mahasiswa Nahdlatul Ulama (KMNU) dengan Departemen Ilmu Ekonomi Syariah IPB di Gedung Auditorium CCR IPB, Bogor, Jumat (19/1) ini mengusung tema Islam, Ekonomi, dan Kebangsaan. 
 
Menurut penulis buku Negara Paripurna, Historisitas, Rasionalitas, Aktualitas Pancasila ini, selain makhluk ruhani, manusia mempunyai jasmani. Oleh Karen itu, manusia memerlukan sandang, pangan, dan papan.
 
"Cara berbagi kasih terhadap sesama manusia. Dengan berbagi kebutuhan-kebutuhan jasmaninya, itulah yang disebut dengan keadilan sosial," katanya dalam acara yang merupakan salah satu rangkaian kegiatan Musyawarah Nasional (Munas) ke-4 KMNU ini.
 
Hal itu berbeda misalnya, dengan kapitalisme yang memperjuangkan keadilan dengan cara tidak mengenal hak milik kolektif. 
 
"Yang ada hanya milik pribadi dengan agen utamanya menyerahkan kepada mekanisme pasar," ujar pria yang juga Ketua Pusat Studi Islam dan Kenegaraan-Indonesia (PSIK-Indonesia) ini.
 
Sebaliknya, menurut Pimpinan Pesantren Ilmu Kemanusiaan dan Kenegaraan (PeKiK-Indonesia) ini, komunisme tidak mengenal hak milik pribadi, tapi semuanya hak milik bersama.
 
"Nah, pancasila seperti Islam, mengenal hak milik pribadi itu. Pancasila seperti Islam tidak anti orang kaya. Hak milik pribadi itu dijamin, tetapi hak milik pribadi itu harus memiliki fungsi sosial. Di mana hak milik ini digunakan. Jadi jangan mentang mentang punya hak milik lalu digunakan semena-mena atau dikuasai  seenaknya," terangnya.
 
Pada forum tersebut, Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj menjadi keynote speaker sekaligus membuka acara dengan menabuh genjring. 
 
Selain yudi Latif, hadir juga dua pembicara lain, yaitu Guru BesarFakultas Teknologi Pertanian UGM H Mochammad Maksum Machfoedz, dan Direktur PT Bank Syariah Mandiri Putu Rahwidhiyasa. 

Seminar ini diselanggarakan atas kerjasama Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, Jam`iyyah Ahlith Thariqah al-Mu`tabarah an Nahdliyyah (JATMAN ), Univerisitas As Syafiiyah Jakarta dan Yayasan Amanah Kita.

Menurut Kantor Berita ABNA, untuk pertama kalinya Indonesia menjadi tuan rumah Seminar Internasional Tasawuf. Kali ini Seminar Internasional yang berlangsung di Jakarta di ruangan Flores hotel Borobudur akan mengangkat tokoh tasawuf dunia yaitu Imam al Ghazali, Jumat (19/1). 

Seminar Internasional yang berlangsung pada hari ini tanggal 19 Januari 2018 ini dihadiri oleh para ulama dari dalam maupun luar Negeri. Seminar dengan tema Peran dan Kontribusi Tasawuf Imam al Ghazali dalam Membangun Peradaban Dunia yang Damai dan Harmoni ini bertujuan untuk merespon dinamika global yang sarat dengan konflik dan perselisihan melalui pendekatan spiritual hingga dapat menciptakan suatu persatuan yang hakiki.

“Kita Mencari suatu titik temu dari perbedaan pemahaman keislaman umat Islam sedunia, atas dasar prinsip Islam yang menyatukan umat. Di samping itu kita ingin mengajak umat untuk lebih memahami aspek subtansi dalam ajaran Islam dan membangun harmoni sosial sesama umat manusia sebagai perwujudan dari Islam sebagai rahmatan lil ‘alamin. Kita juga berkeinginan untuk memperkenalkan pemikiran Imam al Ghazali sebagai tokoh ulama dunia Islam yang diterima oleh semua Mazhab Islam dalam merespon persoalan dunia global,” ungkap Dr. Ali Abdillah, MA sekretaris panitia penyelenggara Seminar.

Akhirnya tujuan diadakannya Seminar Internasional ini akan membahas tiga poin penting:

Aspek Substansi, yaitu membahas pemikiran dan ajaran Imam al Ghazali dan kontribusinya dalam dunia Islam yang ajarannya bisa menjadi oase kegersangan spiritual umat Islam.
Aspek Transmisi, Yaitu membahas penyebaran dan pengaruh ajaran Imam al Ghazali di seluruh dunia, mulai dari Timur Tengah, Eropa, Afrika, China, Rusia, Asia dan Nusantara.
Deklarasi Dukungan, Para ulama tasawuf internasional –pengkaji tasawuf Imam al Ghazali- akan menyampaikan deklarasi dukungan terhadap pembangunan makam Imam al Ghazali di Thus, Iran dengan harapan semoga hal ini menjadi awal kebangkitan membangun peradaban dunia yang damai dan harmoni.
Adapun pembicara dalam Konferensi Internasional ini antara lain Habib Luthfi bin Ali bin Yahya, pemimpin Am JATMAN, Prof. Dr. KH. Said Aqil Siroj, Dr. Mazen Sherif dari Tunisia, Dr. KH. Luqman Hakim, MA, Shaykh Fayegh Rostami Ulama Ahlu Sunnah Syafi’i dari Iran, Dr. Azis al-Qubaiti dari Maroko, Azis Abidin dari Amerika Serikat. Adapun pembicara yang lain adalah Dr. Ibrahim Abdulev dari Rusia, Prof. Dr. Mokhtari, Rektor Universitas Lintas Mazhab dari Iran dan Dr. H. Ilyas Ismail, MA.

Dan yang terakhir penandatanganan deklarasi hasil konferensi Internasional ini akan dilakukan oleh  Prof. Dr. Achmad Mubarok, MA selaku ketua pelaksana Seminar dan Prof. Dr. KH. Said Aqil Siroj sebagai perwakilah NU dengan Ayatollah Huseini Shahroudi selaku perwakilan resmi dari Negara Iran.

Seminar ini diselanggarakan atas kerjasama Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, Jam`iyyah Ahlith Thariqah al-Mu`tabarah an Nahdliyyah (JATMAN ), Univerisitas As Syafiiyah Jakarta dan Yayasan Amanah Kita.

Menurut Kantor Berita ABNA, utusan khusus Presiden Republik Indonesia untuk Dialog dan Kerjasama antar Agama dan Peradaban Prof. Dr. KH. Muhammad Din Syamsuddin dalam kunjungannya ke Iran dalam rangka menjadi pembicara pada International Conference of Asian Cultural Dialogues yang berlangsung di Tehran (13/1) juga turut mengunjungi Universitas Tehran, salah satu universitas terbaik di Iran. 

 

Disambut Dekan Fakultas Universitas Tehran World Study Dr. Sayyed Amoli di ruang kerjanya, Prof. Dr. Din Syamsuddin membicarakan mengenai upaya peningkatan kerjasama Universitas Tehran dengan lembaga-lembaga pendidikan tinggi di Indonesia. Turut mendampingi Prof. Din Syamsuddin, Rektor UIN Sunan Kalijaga Prof. Yudian Wahyudi, Dekan Fakultas Filsafat UGM, Dr. Arqom Kuswanjono dan Cholil N dari UIN Malang. 

Dalam sambutannya Presiden Jokowi mengatakan, semua patut berbangga bahwa bangsa Indonesia telah berhasil menyelenggarakan beberapa kali pemilu, baik pemilihan anggota legislatif, pemilihan presiden dan wakil presiden, dan pemilihan kepala daerah gubernur, bupati, dan wali kota secara demokratis, damai, aman, dan tertib.

Menurut Kantor Berita ABNA, Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuka Rapat Pimpinan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) Tahun 2018, di Aula Gedung Gatot Subroto Markas Besar TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (23/1) pagi.

Rapim yang diikuti oleh 359 perwira tinggi (Pati), meliputi 180 Pati TNI dan 179 Pati Polri itu mengambil tema, “Dilandasi dengan Sinergi, Soliditas dan Profesionalitas, TNI-POLRI Siap Mengamankan Pilkada Serentak 2018 dan Tahapan Pemilu 2019 dalam rangka Menjamin Kelangsungan Pembangunan Nasional”.

Dalam sambutannya Presiden Jokowi mengatakan, semua patut berbangga bahwa bangsa Indonesia telah berhasil menyelenggarakan beberapa kali pemilu, baik pemilihan anggota legislatif, pemilihan presiden dan wakil presiden, dan pemilihan kepala daerah gubernur, bupati, dan wali kota secara demokratis, damai, aman, dan tertib.

“Artinya, masyarakat kita semua semakin dewasa, semakin matang dalam berdemokrasi, semakin dewasa dalam berpolitik, semakin matang dalam berpolitik,” ujar Presiden Jokowi.

Presiden menilai, bahwa Polri dan TNI telah menjalankan tugasnya dengan baik dalam mengamankan setiap perhelatan demokrasi yang telah dilakukan. “Untuk itu, saya menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada seluruh jajaran TNI dan Polri,” ucap Presiden Jokowi.

Pembukaan Rapim TNI/Polri itu dihadiri oleh Menko Polhukam Wiranto, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, Jaksa Agung Prasetyo, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian. 

Alquran

Keadilan Sosial dalam Al-Qur’an dan Pemerintahan yang Berorientasi Keadilan
Keadilan Sosial dalam Al-Qur’an dan Pemerintahan yang Berorientasi Keadilan
Terwujudnya cita-cita keadilan telah menjadi salah satu keinginan terpenting semua manusia reformis dan orang-orang merdeka dalam sejarah (termasuk para nabi). Revolusi Islam Iran juga dilakukan…

Nahjolbalaghe

Imam Ali dan Hak Asasi Manusia dalam Nahjul Balâghah, Tinjauan Tafsir Al-Qurân
Imam Ali dan Hak Asasi Manusia dalam Nahjul Balâghah, Tinjauan Tafsir Al-Qurân
Naskah pengantar pada seminar Internasional “imam ali dan hak asasi manusia Dalam Nahjul Balagah”, Citywalk 5th floor. Jakarta 30 Juni 2009, IMAM ALI DAN HAK…