کمالوندی

کمالوندی

 

Presiden Republik Islam Iran Sayid Ebrahim Raisi meninggalkan Tehran menuju Ashgabat, ibu kota Turkmenistan pada hari ini, Sabtu, 27 November 2021.

Menurut IRNA, Raisi berangkat ke Turkmenistan untuk menghadiri KTT ke-15 Organisasi Kerja Sama Ekonomi (ECO).

ECO adalah organisasi regional yang didirikan pada tahun 1985 oleh Iran, Pakistan dan Turki dengan tujuan untuk mempromosikan kerja sama ekonomi, teknis dan budaya antara negara-negara anggota.

Iran, Pakistan, Turki, Afghanistan, Republik Azerbaijan, Kazakhstan, Kirgistan, Tajikistan, Turkmenistan, dan Uzbekistan adalah 10 anggota ECO.

Organisasi tersebut menyediakan sebuah ruang untuk mendiskusikan cara-cara untuk melakukan pengembangan dan mempromosikan perdagangan dan kesempatan investasi. 

 

Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) melaporkan peningkatan pembangunan pemukiman Zionis yang belum pernah terjadi sebelumnya di wilayah kota al-Quds yang diduduki oleh rezim Zionis Israel.

Menurut situs web surat kabar al-Quds al-Arabi pada hari Sabtu (27/11/2021), Kantor Nasional untuk Perlindungan Tanah dan Perlawanan terhadap Pembangunan Pemukiman, yang berafiliasi dengan PLO, mengumumkan dalam sebuah laporan bahwa wilayah al-Quds yang diduduki sedang menghadapi pembangunan pemukiman Zionis, perampasan tanah dan Yahudisasi yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Disebutkan bahwa rencana pembangunan pemukiman Israel berfokus pada al-Quds yang diduduki dan tujuannya adalah untuk memisahkan kota ini dari lingkungan Palestina dan mengubah wajah sejarah, hukum dan demografis al-Quds.

Laporan tersebut juga menyinggung kesepakatan awal kabinet rezim Zionis dengan rencana untuk membangun sebuah lingkungan Zionis yang terdiri dari ribuan unit rumah baru di tanah milik Bandara Qalandia (al-Quds Utara).

Menurut laporan ini, rencana tersebut mencakup pembangunan sekitar 11.000 unit perumahan, hotel, fasilitas, taman, kawasan industri, pusat komersial dan pariwisata.

Kantor Nasional untuk Perlindungan Tanah dan Perlawanan terhadap Pembangunan Pemukiman dalam laporannya juga memperingatkan tentang pelaksanaan proyek pembangunan pemukiman Zionis terbesar dan pemisahan al-Quds Timur dari utara dan kota Ramallah.

Menurut Resolusi Dewan Keamanan PBB Nomor 2334, aktivitas pembangunan pemukiman Israel adalah ilegal, namun Tel Aviv melanjutkan hegemoninya dengan menghancurkan rumah-rumah warga Palestina dan membangun pemukiman Zionis. 

 

Sekjen Gerakan Jihad Islam Palestina mengatakan Iran telah menjadi pembela perjuangan Palestina, dan posisi Tehran tidak akan pernah berubah.

Ziyad al-Nakhalah mengatakan kepada televisi al-Mayadeen pada Rabu (24/11/2021) malam bahwa pembelaan Iran terhadap perjuangan Palestina dan permusuhannya dengan rezim Zionis, tidak akan pernah berubah.

"Bangsa Yaman yang tertindas juga membela Palestina dan kubu perlawanan," tambahnya.

Dia menuturkan kubu perlawanan telah memulihkan kekuatan militernya setelah Operasi Pedang al-Quds dan memperkuat persenjataannya dengan membangun senjata secara terus menerus.

"Kubu perlawanan juga memproduksi drone di daerah Gaza," kata al-Nakhalah.

Mengenai ketakutan rezim Zionis akan balasan kubu perlawanan terhadap serangannya, Sekjen Jihad Islam menandaskan Israel menganggap Gaza seperti bom waktu. Oleh karena itu, mereka mencoba menetralisir bom ini dengan menjanjikan untuk memfasilitasi masuknya barang ke Gaza.

Al-Nakhalah menegaskan perlawanan akan terus berlanjut dan tidak terikat dengan waktu atau tempat tertentu seperti Gaza. "Kubu perlawanan secara signifikan meningkatkan kekuatan senjatanya dengan memulihkan militernya setelah Operasi Pedang al-Quds," jelasnya.

Dia juga meminta pasukan jihad di kamp Jenin dan daerah lain di Tepi Barat untuk melaksanakan tugas mereka dan melanjutkan perlawanan. Menurutnya, Israel ingin rakyat Palestina menyerah sehingga bisa menguasai al-Quds dan Tepi Barat.

Serangan rezim Zionis di Tepi Barat dan Jalur Gaza (Operasi Pedang al-Quds) dimulai pada 10 Mei dan berakhir pada 21 Mei 2021. Israel meminta gencatan senjata setelah gagal menghadapi pasukan perlawanan Palestina.

 

Al Hashd Al Shaabi mengumumkan keberhasilannya menggagalkan plot serangan teroris Daesh yang menargetkan ibu kota Baghdad.

Al Hashd Al Shaabi dalam sebuah pernyataan hari Jumat (26/11/2021) menyatakan bahwa Brigade ke-27 kelompok perlawanan rakyat Irak ini berhasil membersihkan tiga depot logistik Daesh yang berisi hulu ledak, rudal dan amunisi berat di Baghdad barat dalam 48 jam terakhir yang akan digunakan untuk melancarkan serangan teroris.

Meskipun kelompok teroris Daesh berhasil dikalahkan di Irak, tapi sejumlah anggota kelompok teroris ini masih hadir di berbagai pelosok negara ini dan melakukan aksi teroris secara sporadis.

Pada tahun 2014, kelompok teroris Daesh, dengan dukungan keuangan dan militer dari Amerika Serikat dan sekutu Barat dan Arabnya, termasuk Arab Saudi, menginvasi Irak, dan menduduki sebagian besar bagian utara dan barat negara itu serta melakukan kejahatan yang tak terhitung jumlahnya.

Irak kemudian meminta Iran untuk memerangi teroris.

Pasukan Irak, dengan bantuan penasihat Republik Islam Iran, berhasil membebaskan kota Rawa di provinsi Anbar yang menjadi pangkalan terakhir Daesh di Irak pada 17 November 2017. 

 

Juru Bicara Gerakan Perlawanan Islam Palestina (Hamas) menyebut negara-negara yang melabeli Hizbullah Lebanon sebagai kelompok teroris terlibat dalam kejahatan yang dilakukan penjajah.

Al-Akhbar Lebanon melaporkan, Hazem Qassem, Juru Bicara Hamas dalam sebuah pernyataan pada hari Kamis (25/11/2021) mengatakan bahwa tindakan Australia melabeli Hizbullah Lebanon sebagai kelompok teroris untuk mendukung rezim Zionis demi menutupi serangan penjajah yang sedang berlangsung terhadap bangsa-bangsa Arab dan umat Islam.

"Stempel teroris yang disematkan terhadap pasukan perlawanan Palestina oleh beberapa negara mengancam keamanan dan perdamaian di kawasan," ujar jubir Hamas.

"Komitmen Hizbullah terhadap kewajiban kemanusiaan, agama, nasional dan moralnya, serta pembelaannya terhadap rakyat dan tanahnya melawan agresi Zionis adalah tindakan yang jelas sesuai dengan semua hukum internasional dan aturan kemanusiaan," tegasnya. 

Australia pada hari Rabu menempatkan sayap militer dan politik Hizbullah Lebanon sebagai organisasi teroris.

Tindakan pemerintah Australia mengikuti lobi rezim Zionis.

Amerika Serikat dan rezim Zionis selama ini telah mengambil langkah-langkah untuk mengurangi popularitas Hizbullah di Lebanon selama bertahun-tahun, tapi tidak pernah berhasil mewujudkan tujuan tersebut.

 

Wakil kepala Pusat Komando Rusia di Hmeimem Suriah mengumumkan bahwa kelompok teroris Jabhat al-Nusra sedang bersiap untuk melancarkan serangan kimia dengan bantuan White Helmets di berbagai daerah Idlib.

Fadim Collete dalam sebuah pernyataan pada hari Jumat (26/11/2021) mengatakan bahwa kelompok teroris Jabhat al-Nusra telah menyimpan tank di tempat penampungan bawah tanah dekat kota Sarmada di provinsi Idlib. 

"Mereka juga menimbun senjata yang ditujukan untuk menuduh pasukan Suriah menyerang warga sipil," ujar Collete.

"Informasi datang dari sumber yang kredibel menunjukkan teroris mencoba membuat video serangan untuk digunakan menuduh tentara Suriah menggunakan zat beracun terhadap warga sipil," tegasnya.

Kementerian Pertahanan Rusia telah berulang kali menekankan bahwa organisasi teroris memiliki laboratorium untuk persiapan serangan senjata beracun di provinsi Idlib dan dijalankan oleh spesialis dan pakar terlatih di Eropa.

Kelompok teroris Jabhat al-Nusra selalu berusaha menuduh pemerintah Suriah melancarkan serangan serangan kimia terhadap warga sipil Suriah.(

Jumat, 26 November 2021 16:13

Mencermati Pemulihan Hubungan Iran dan UEA

 

Deputi bidang politik Menteri Luar Negeri Iran, Ali Bagheri Kani mengkonfirmasikan kesepakatan dengan Uni Emirat Arab (UEA) untuk pemulihan hubungan kedua negara.

"Selama kunjungan ke negara-negara kawasan, hari Rabu (24/11/2021) kami menggelar pertemuan hangat dan bersahabat dengan Menteri penasihat urusan luar negeri Uni Emirat Arab (UEA), Anwar Gargash dan Menteri Negara di Kementerian Luar Negeri dan Kerjasama Internasional UEA, Khalifa Shaheen Almarar serta mencapai kesepakatan sehingga terbuka lembaran baru di hubungan Iran dan UEA," papar Ali Bagheri.

Dialog dan statemen pejabat Iran dan Emirat selama beberapa bulan terakhir menunjukkan minat serius kedua pihak untuk memulihkan hubungan khususnya di sektor ekonomi dan perdagangan. Kedua negara memiliki hubungan lama di berbagai sektor, dan meski ada pasang surut di level hubungan politik, tapi kerja sama ekonomi Iran dan UEA tidak pernah putus.

Setelah sanksi sepihak Amerika terhadap Tehran dan represi terhadap negara-negara kawasan untuk menurunkan hubungan dengan Republik Islam Iran, hubungan perdagangan UEA dan Iran juga terkena dampak, tapi ketergantungan ekonomi mendorong kedua pihak mengambil sikap moderat dan seimbang serta berencana memulihkan hubungan di antara mereka.

Dengan kata lain, hubungan ekonomi merupakan elemen perekat terpenting di hubungan kedua pihak dan oleh sebab itu, bahkan di kondisi terburuk sanksi dan minimnya hubungan politik, UEA masih tercatat sebagai lima mitra dagang pertama Iran. Perdagangan antara Iran dan UEA selama lima bulan pertama tahun ini mencapai 7,3 miliar dolar di mana di banding dengan tempo serupa di tahun lalu, dari sisi volume naik 24 persen dan dari sisi nilai, mengalami pertumbuhan sebesar 54 persen.

Iran senantiasa memperhatikan prioritas politik, keamanan dan ekonominya, serta bekerja sama dengan negara-negara tetangga. Seperti yang dikatakan pejabat UEA, negara ini juga berusaha menghapus tensi di kawasan. Anwar Gargash saat berbicara di Konferensi Kebijakan Global di Dubai mengatakan, UEA berusaha untuk mengurangi ketegangan dan persaingan dengan Iran dan Turki melalui dialog untuk menghindari konfrontasi baru di kawasan.

UEA dianggap sebagai stasiun re-ekspor Iran dan pengusaha Iran memiliki kehadiran besar di negara itu dan investasi Iran di Dubai telah memainkan peran penting dalam kemakmuran ekonomi negara ini. Sementara itu, isu transit barang UEA ke Turki dan kemudian ke Eropa melalui Iran, yang memiliki manfaat ekonomi signifikan bagi UEA dan Iran, sedang dikejar oleh pejabat kedua negara, dan aktivitas resmi koridor UEA-Iran- Turki dijadwalkan di masa depan.

Wajar jika kepentingan politik, ekonomi dan keamanan Iran serta UEA sebagai dua negara bertetangga penting bagi pemulihan hubungan dan kerja sama bilateral serta regional, dan mendorong kedua negara menekankan urgensitas pengokohan hubungan bertetangga yang baik dan penghormatan timbal balik serta upaya untuk menstabilkan dan meningkatkan ekonomi kawasan serta mengembangkan kerja sama ekonomi dan perdagangan kedua negara.

Dengan demikian, hubungan diplomatik dan perdagangan kedua negara selama beberapa bulan terakhir mengalami peningkatan pesat dan diprediksikan kerja asma kedua negara khususnya di sektor ekonomi dakan meningkat dalam waktu dekat. Pertemuan terbaru Ali Bagheri Kani dengan pejabat UEA serta kesepakatan untuk membuka lembaran baru hubungan kedua negara dapat dicermati dalam koridor ini.

Jamal al-Fadhli, dosen ilmu politik Universitas Kuwait terkait hubungan negara-negara Arab dengan Iran mengatakan, tidal logis tensi antara negara-negara Arab Teluk Persia dengan Iran terus berlanjut. Kerja sama antara Iran dan negara-negara ini serta pemanfaatan kekuatan ekonomi, militer dan perdagangan Iran sebuah urgensitas bagi negara-negara Arab. Alih-alih mencari perlindungan di Amerika Serikat, yang terus-menerus mencari tebusan dari negara-negara ini, negara-negara ini harus bekerja sama dengan Iran. 

 

Juru Bicara Organisasi Energi Atom Iran (AEOI) menegaskan bahwa semua kegiatan program nuklir Iran berada dalam kerangka hukum, tetapi beberapa pihak mencoba untuk menuduh Iran.

Behrouz Kamalvandi, Juru Bicara dan Deputi Urusan Internasional, Hukum dan Parlemen Organisasi Energi Atom Iran, Kamis (25/11/2021) menanggapi kunjungan baru-baru ini Rafael Grossi, Direktur Jenderal Badan Energi Atom Internasional ke Teheran, dengan mengatakan, "Kekuatan arogan global mempolitisasi bagian dari industri nuklir damai Iran. Padahal Iran berkomitmen terhadap program industri nuklir damainya, dan telah memenuhi semua kewajibannya di bawah kerangka yang telah disepakati".

"Organisasi internasional berada di bawah pengaruh kekuatan besar, dan Republik Islam berulang kali memperingatkan perlakuan buruk IAEA terhadap Iran,"ujarnya.

"Iran memiliki tuntutan yang diajukan dalam negosiasi dengan Direktur Jenderal IAEA. Kemajuan yang baik dicapai dalam negosiasi, tetapi karena kurangnya waktu menyebabkan semua masalah tidak terselesaikan," papar Kamalvandi.

Rafael Grossi, Direktur Jenderal Badan Energi Atom Internasional (IAEA), melakukan perjalanan ke Tehran pada Selasa (23/11/2021) untuk bertemu dengan Menteri Luar Negeri Iran dan Kepala Organisasi Energi Atom Iran guna membahas kerja sama lanjutan IAEA dengan Tehran dalam masalah nuklir Iran. 

 

Perdana Menteri rezim Zionis memerintahkan penambahan jumlah pasukan keamanan menyusul aksi penembakan di kota Quds yang diduduki.

Menurut situs al-Balad, media-media Israel melaporkan pada Minggu (21//11/2021) bahwa Perdana Menteri Naftali Bennett sudah diberitahu tentang kasus penembakan di Bab al-Sisila selama pembicaraan dengan menteri dalam negeri dan inspektur jenderal polisi Israel.

Seorang pria Palestina menembaki pasukan rezim Zionis di daerah Bab al-Silsila, melukai empat orang, kata polisi Israel. Polisi kemudian menembak dan membunuh pemuda Palestina itu.

Surat kabar Yedioth Ahronoth menulis bahwa pemuda Palestina yang ditembak mati oleh polisi rezim Zionis bernama Fadi Abu Shkeidem dan merupakan penduduk kamp Shuafat di timur laut Quds.

Channel 12 Israel juga melaporkan bahwa seorang pemukim Zionis yang terluka dalam insiden itu tewas karena luka yang dideritanya.

Setelah penembakan itu, pasukan Israel memblokir pintu masuk ke Masjid al-Aqsa dan mengerahkan peralatan militer ke lokasi kejadian. 

 

Salah satu komandan Komite Rakyat Palestina mengatakan, serangan di Bab al-Silsila di kota Quds merupakan pesan yang jelas kepada rezim penjajah.

Mohammad al-Barim, salah satu komandan Komite Rakyat Palestina, mengatakan pada hari Minggu (21/11/2021) bahwa rezim Zionis berpikir mereka dapat melanjutkan kejahatannya dalam keamanan penuh.

"Aksi Syahid Fadi Abu Shkeidem merupakan sebuah operasi teladan dan operasi ini menunjukkan bahwa Quds masih menjadi petunjuk bagi gerakan rakyat Palestina," tambahnya seperti dikabarkan kantor berita U-News.

Al-Barim menegaskan rezim Zionis harus tahu bahwa mereka bertanggung jawab atas semua konsekuensi tindakannya terhadap rakyat Palestina.

Gerakan Perlawanan Islam Palestina (Hamas) mengumumkan pelaku operasi mati syahid di kota Quds pendudukan, Fadi Abu Shkeidem, merupakan salah satu pemimpin Hamas dari kamp Shuafat, yang gugur syahid hari ini setelah bertempur secara heroik.

"Operasi heroik ini membawa pesan kepada Israel agar menghentikan agresi terhadap wilayah dan nilai-nilai suci Palestina. Serangan terhadap Masjid al-Aqsa, Silwan, dan Sheikh al-Jarrah akan memiliki biaya," tegasnya.

Hamas menandaskan jihad rakyat Palestina terus berlanjut dan mereka tidak peduli dengan semua keputusan agresif yang diambil oleh negara-negara penjajah untuk mempertegas pendudukan dan mengabaikan hak-hak historis Palestina.