
کمالوندی
Isu-Isu Penting Pidato Rahbar di Tahun Baru 1400 Hs
Di awal Tahun Baru Persia, Nowruz, 1400 Hs, Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, Ayatullah Uzma Sayid Ali Khamenei menyampaikan pidato di televisi tentang isu-isu penting Iran dan dunia.
Di awal pembukaan pidatonya, Rahbar mengucapkan selamat atas kedatangan tahun baru 1400 Hs dan abad baru, dengan mengatakan, "Jika kita membuat perbandingan kecil dan bermakna ketika negara memasuki abad baru dengan periode sebelumnya, yaitu tahun 1300 Hs, sebagai awal dari era Reza Khan. Ini era kediktatoran Reza Khan, yang tidak lain dari kudeta Inggris melalui tangan Reza Khan. Oleh karena itu, sebenarnya penguasa sejati saat itu adalah Inggris. Ini peristiwa satu abad silam, tahun 1300 Hs,".
Mengenai tahun 1400 Hs, Ayatullah Khamenei menjelaskan, "Tahun ini, kita memasuki tahun 1400, tahun pemilu, yaitu pemerintahan yang berdasarkan independensi dan suara rakyat, kemandirian, serta kepercayaan diri bangsa. Awal tahun ini pembuka abad baru akan menorehkan perbedaan signifikan dengan satu abad silam, 1300 Hs. Kita berharap, dengan izin-Nya, Allah swt akan memudahkan semua jalan ke depan menuju kemajuan yang kita harapkan bersama,".
Ayatullah Khamenei dalam pesan Nowruz-nya mencanangkan tahun 1400 Hs sebagai "Tahun Produksi: Dukungan dan Penghilang Hambatan", dan menekankan urgensi masalah ekonomi, terutama sektor produksi dalam negeri, serta meminta pihak berwenang untuk bekerja menghilangkan hambatan produksi.
Beliau menilai adanya gangguan ekonomi dan mata pencaharian masyarakat dimanfaatkan oleh pihak lawan yang berusaha merusak hubungan antara rakyat dengan negara, sehingga masyarakat putus asa menghadapi kondisi yang terjadi. Pihak asing dengan menggunakan berbagai sarananya, terutama di dunia maya begitu masif melancarkan propaganda untuk memperkeruh kondisi perekonomian dalam negeri Iran.
Pemimpin Besar Revolusi Islam menekankan bahwa perekonomian Iran memiliki kapasitas dan kapabilitas yang besar untuk menjadi salah satu perekonomian paling makmur di kawasan dan dunia, jika dibarengi dengan manajemen yang kuat dan pemberantasan korupsi yang berjalan baik.
Sehubungan dengan itu, Rahbar menyinggung laporan Bank Dunia yang mengakui bahwa ekonomi Iran saat ini berada di peringkat ke-18 di antara lebih dari dua ratus negara dunia, dan jika kapasitasnya dioptimalkan akan mencapai peringkat kedua belas.
"Kapasitas menurut Bank Dunia ada dua jenis: kapasitas teritorial, dan kapasitas sumber daya manusia. Kapasitas teritorial, [misalnya] ukuran negara, akses negara ke perairan terbuka -kita adalah tetangga Laut Oman dan Samudra Hindia dan kita memiliki akses ke perairan terbuka - jumlah negara tetangga yang terdiri dari sekitar empat belas atau lima belas negara tetangga dengan populasi lebih dari enam ratus juta jiwa. Ini semua peluang dan kapasitas yang sangat penting. Selain itu, jalur transit dan transportasi timur dan barat, maupun utara dan selatan, yang menunjukkan posisi negara kita. Kita memiliki kapasitas ini," ujar Ayatullah Khamenei dalam pidatonya.
Pemimpin Tertinggi Revolusi menambahkan, "Kapasitas sumber daya manusia adalah populasi angkatan kerja. Lihatlah, berkat penambahan jumlah populasi yang terjadi pada tahun 1360-an, ketika beberapa pihak berteriak mengapa kita memperbanyak jumlah populasi, sekarang mereka adalah anak-anak muda yang telah memasuki pasar tenaga kerja. Artinya negara ini masih muda, ada banyak tenaga kerja yang bisa masuk ke pasar tenaga kerja,".
Selain kapasitas yang disebutkan oleh Bank Dunia dalam laporannya, Iran memiliki kapasitas pasar domestik yang relatif besar. Populasi sekitar delapan puluh juta jiwa berada di tangan produsen Iran. Selain itu, Iran memiliki modal sumber daya alam sebagai kapasitas besar, di antaranya yang sekarang digunakan minyak mentah dan gas. Iran juga memiliki keragaman potensi lain dari lahan pertanian dan daerah perkebunan, serta hutan yang berada di sebagian daerahnya, hingga gurun yang terhampar luas.
Ayatullah Khamenei menjelaskan, "Kita memiliki sumber daya tambang bawah tanah seperti minyak dan gas, seng, tembaga, bijih besi dan sejenisnya yang menempati peringkat pertama dan kedua hingga peringkat kesembilan. Kita memiliki sumber daya alam yang melimpah. Nah, kapasitas itu sangat penting. Selain itu, infrastruktur penting telah dibangun selama tiga puluh tahun yang tidak ada atau terbatas di dalam negeri sebelumnya seperti: bendungan, pembangkit listrik, rel kereta api, jalur transportasi jalan raya, dan sejenisnya. Banyak infrastruktur yang telah dibangun. Nah, negara dengan karakteristik ini, dengan segala kapasitasnya, jika memiliki perencanaan ekonomi yang tepat dan manajemen yang kuat di atasnya maka akan menjadi negara yang maju secara ekonomi dan tidak ada sanksi yang akan mempengaruhinya lagi,".
Di bagian lain pidatonya, Rahbar menyinggung masalah sanksi dan menganggapnya sebagai salah satu kejahatan besar yang dilakukan suatu negara terhadap negara lain, karena menghalangi masuknya kebutuhan pokok seperti obat-obatan dan makanan. Namun di sisi lain, sanksi dan kejahatan yang dilakukan terhadap Iran mengandung keuntungan, jika bangsa Iran mampu mengubah ancaman ini menjadi peluang.
Ayatullah Khamenei menyarankan dua cara untuk menangani sanksi. Salah satu caranya adalah dengan meminta pihak yang menjatuhkan sanksi untuk mencabut sanksinya, yang secara alami akan menempatkan tuntutan pihak arogan di atas meja dan mengatakan 'Anda harus melakukannya'. Ini jalan kehinaan dan keterbelakangan. Cara lain dengan mengaktifkan kekuatan internal kita dan memproduksi barang-barang yang dikenai sanksi di dalam negeri. Menghadapi resistensi ini, pihak lawan secara bertahap akan mencabut sanksi dicabut karena tidak efektif lagi,".
Rahbar menegaskan, “Saya melihat bangsa kita tercinta memilih jalan kedua dan telah mencapai sukses besar, yang terakhir adalah kesuksesan dalam penanganan Corona. Ketika virus Covid-19 pertama kali datang, kita tidak punya persediaan masker yang memadai. Negara tidak memiliki fasilitas yang cukup bagi banyak orang untuk mendapatkan masker atau disinfektan. Tapi kita bangkit dari dalam mandiri dalam hal penyediaan masker ... Sekarang kita telah mencapai tahap lanjutan dengan produksi vaksin Covid-19. Alhamdulillah vaksin sudah dibuat, diuji, menuju persiapan produksi massal. Ini sebuah kehormatan dan kebanggaan bagi negara. Beberapa pengamat asing yang objektif memuji negara kita. Bangsa Iran mencoba jalan ini dan, Insya Allah, kita semua akan mengikuti jalan ini,".
Dalam hal ini, Pemimpin Besar Revolusi Islam menyinggung aktivitas ribuan anak muda di perusahaan-perusahaan berbasis pengetahuan dan perusahaan manufaktur aktif yang memproduksi barang-barang yang dikenai sanksi dengan kualitas yang lebih baik dan lebih murah.
Ayatullah Khamenei menambahkan, "Di bidang ilmu pengetahuan baru, seperti teknologi nano, kita berada di jajaran negara teratas di dunia. saat ini di bidang teknologi nano dan produk berbasis nano. Di bidang artikel ilmiah, dan referensi, pusat akademis global menyatakan terjadi lompatan selama dua puluh tahun di Iran. Ketika itu nano adalah ilmu baru. Pada tahun 2001 Iran memiliki sepuluh artikel tentang nano, tapi pada tahun 2020 melompat menjadi dua belas ribu artikel. Artinya, dalam dua puluh tahun terakhir, kita telah berkembang dari sepuluh artikel ilmiah tentang nano menjadi dua belas ribu artikel ilmiah. Hal-hal seperti itu dilakukan di dalam negeri. Alhamdulillah, ini capaian penting,"
Selain teknologi nano, Rahbar menunjukkan capaian penting di bidang pertahanan dengan mengungkapkan, "Di bidang pertahanan, alhamdulillah, kemajuan negara semakin menonjol dan cemerlang. Kemajuan ini mencengangkan banyak orang karena produk-produk pertahanan negara ini meningkatkan koefisien keamanan luar negeri Iran. Ini sangat penting bagi negara, sebagai "Benteng Nasional"; yang akan membentengi negara dalam menjaga keamanan nasionalnya,".
Ayatullah Khamenei dalam pidato awal Nowruz menyinggung pemilu presiden mendatang yang sangat penting bagi kemajuan bangsa dan negara. Rahbar mengatakan, dalam pemilu presiden mendatang, akan ada peremajaan dan modernisasi di dalam negara itu. Sumber daya manusia baru akan datang dengan motivasi tinggi untuk bekerja dan mengabdi. Dari segi citra eksternal, pemilihan umum dan partisipasi masyarakat di dalamnya menunjukkan kekuatan nasional Iran.
Rahbar menekankan pentingnya posisi pemilu presiden, dan mengimbau masyarakat agar berhati-hati dengan siapa yang mereka pilih, karena jabatan presiden adalah posisi yang paling vital dalam pengelolaan negara dan paling bertanggung jawab di tingkat nasional. Sebab hampir semua pusat kendali pengelolaan negara dan sebagian besar fasilitas pemerintahan berada di tangan presiden.
Ayatullah Khamenei menegaskan, "Presiden Republik Islam haruslah orang yang kompeten, setia, adil dan anti korupsi, juga revolusioner dan meyakini kemampuan internal, serta percaya pada pemuda sebagai penggerak gerakan publik negara dan optimis terhadap masa depan yang cerah,"
Di akhir pidatonya, Pemimpin Besar Revolusi Islam menyoroti isu JCPOA dan masalah regional, juga konspirasi masif AS untuk melemahkan Iran yang gagal. Beliau menekankan, "Tekanan maksimum telah gagal. Jika pemerintahan baru AS tetap melanjutkan kebijakan tersebut, maka mereka juga akan gagal, dan Iran akan menjadi lebih kuat dari hari ke hari,".
Ayatullah Khamenei mengumumkan kebijakan Iran mengenai JCPOA sama dengan kebijakan sebelumnya. Rahbar menegaskan bahwa Amerika Serikat harus mencabut semua sanksi, kemudian Iran akan mengujinya, dan jika sanksi itu benar-benar dicabut, maka Iran akan kembali menjalankan komitmennya secara penuh.
Di bagian lain statemennya, Rahbar menyinggung pernyataan beberapa pejabat Amerika bahwa JCPOA perlu diubah karena perubahan keadaan. Beliau berkata, "Ya, situasinya telah berubah sejak tahun 1394 Hs (2015), tetapi perubahan ini menguntungkan kepentingan Iran, dan bukan Amerika Serikat. Iran saat ini menjadi lebih kuat dan lebih mandiri sejak 1394 Hs. Tapi sebaliknya, Amerika Serikat menjadi lebih lemah dan lebih bermasalah sejak 1394 Hs, karena pemerintah berkuasa saat itu mempermalukan Amerika Serikat dengan perkataan dan perilakunya hingga akhir jabatannya, AS juga menghadapi masalah ekonomi serius.Tentu saja, nasib presiden AS saat ini masih belum jelas seperti apa nantinya,".
Pemimpin Besar Revolusi Islam juga menyebut kebijakan AS di Iran dan kawasan, serta dukungannya terhadap rezim Zionis, kehadiran ilegalnya di Suriah dan timur Efrat, dukungannya terhadap pemerintah Saudi dalam menumpas orang-orang yang tertindas di Yaman, dan kebijakan mereka di Palestina, sebagai kesalahan fatal. Beliau menekankan bahwa masalah Palestina tidak akan pernah bisa dilupakan di dunia Islam.
Kondisi Terbaru Pemilu di Israel dan Prospek Pembentukan Kabinet
Israel sejak Maret 2019 sampai kini telah menggelat tiga pemilu dini parlemen dan pemilu legislatif yang digelar 23 Maret merupakan pemilu keempat. Berdasarkan Undang-Undang Israel, setiap partai yang mampu meraih suara mayoritas mutlak kursi parlemen dapat membentuk pemerintah baru.
Parlemen Israel (Knesset) memiliki 120 kursi dan untuk menentukan seorang perdana menteri, maka sebuah partai harus memperoleh 61 kursi. Di tiga pemilu parlemen Maret 2019, September 2019 dan Maret 2020, tidak ada partai yang mampu meraih suara mayoritas mutlak di perolehan kursi parlemen.
Sementara di pemilu ketiga parlemen Israel yang digelar Maret tahun lalu, dari 120 kursi parlemen, Koalisi Sayap Kanan yang dipimpin Partai Likud pimpinan Benjamin Netanyahu meraih 58 kursi dan Koalisi Sayap Kiri pimpinan Partai Biru dan Putih yang diketuai Benny Gantz memperoleh 55 kursi di parlemen. Adapun List Arab memilih bergabung dengan Partai Biru dan Putih. Sementara di pemilu llau, Partai Israel Yisrael Beiteinu meraup tujuh kursi tersisa.
Mengingat hasil ini dan pandemi Corona, serta tingginya biaya pemilu di wilayah pendudukan, Netanyahu dan Gantz sepakat untuk membentuk kabinet koalisi yang hanya berlangsung enam bulan dan dengan pembubaran parlemen, kabinet tersebut runtuh dan Selasa depan akan digelar pemilu parlemen di wilayah pendudukan untuk keempat kalinya dalam dua tahun terakhir.
Benny Gantz
Menjelang pemilu, jajak pendapat menunjukkan bahwa sekali lagi tidak ada partai atau arus politik yang dapat memenangkan mayoritas kursi di parlemen dan membentuk kabinet. Harian Israel, Jerusalem Post, melaporkan bahwa jajak pendapat terbaru menunjukkan bahwa tidak ada kelompok yang mendukung atau menentang Benjamin Netanyahu akan memenangkan 61 kursi yang dibutuhkan untuk membentuk kabinet.
Hasil terbaru jajak pendapat Kanal11 televisi Israel menunjukkan bahwa partai Likud yang dipimpin oleh Benjamin Netanyahu akan memiliki 31 kursi dan partai Yesh Atid yang dipimpin oleh Yair Lapid, pemimpin partai oposisi di Knesset akan memiliki 19 kursi. Partai Harapan Baru (New Hope), dipimpin oleh Gideon Sa'ar, dan partai Yamina, yang dipimpin oleh Naftali Bennett, berada di urutan ketiga dengan masing-masing sembilan kursi.
Hasil jajak pendapat Kanal 11 menunjukkan bahwa blok anti-Netanyahu akan memenangkan total 56 kursi dan blok pro-Netanyahu 51 kursi. Menurut Jerusalem Post, jajak pendapat, jajak pendapat pra-pemilihan terbaru, menunjukkan bahwa baik koalisi sayap kanan maupun sayap kiri tidak dapat memenangkan mayoritas di 61 kursi Knesset Israel.
Menurut jajak pendapat tersebut, List Gabungan Arab dengan delapan kursi, Shas dan United Torah Judaism dengan masing-masing tujuh kursi, Israel Beituna, yang dipimpin oleh mantan menteri perang rezim Avigdor Lieberman, dengan tujuh kursi akan menjadi yang berikutnya. Partai Biru dan Putih, yang dipimpin oleh Benny Gantz, hanya memenangkan empat kursi Knesset dalam jajak pendapat tersebut. 19 kursi lainnya akan dibagi di antara partai-partai lain.
Hasil jajak pendapat lain hampir identik dengan hasil jajak pendapat dari Kanal 11 televisi Israel. Kesamaan yang dimiliki semua jajak pendapat adalah bahwa tidak ada partai, bahkan partai manapun, yang dapat memenangkan mayoritas mutlak kursi parlemen, dan kebuntuan dalam pembentukan kabinet di Israel akan terus berlanjut.
Ada beberapa poin penting dalam jajak pendapat ini. Poin pertama adalah bahwa jumlah kursi Likud di bawah Netanyahu tidak akan banyak berkurang, tetapi jumlah kursi Partai Biru dan Putih di bawah Menteri Peperangan Israel Gantz akan turun tajam, di mana partai ini dari posisi kedua bisa jatuh ke tempat akhir. Terlepas apakah Partai Biru dan Putih akan menempati posisi terakhir atau tidak, sepertinya penurunan perolehan kursi parlemen oleh partai ini serta hilangnya peluang membentuk kabinet bagi Gantz adalah hal pasti.
Berkoalisi dengan Netanyahu untuk membentuk kabinet koalisi di tahun 2019 dan peran Gantz di penyelenggaraan pemilu parlemen keempat dalam dua tahun terakhir, merupakan dua faktor penting penurunan jumlah perolehan kursi di parlemen oleh Partai Biru dan Putih.
Poin lain adalah bahwa partai sayap kiri Yesh Etid, yang dipimpin oleh Yair Lapid, partai oposisi utama Netanyahu, akan mengalami peningkatan jumlah kursi. Oleh karena itu, jika Netanyahu gagal membentuk kabinet, kemungkinan saingannya untuk kabinet adalah Yair Lapid.
"Saya tidak akan membentuk koalisi dengan Netanyahu," kata Yair Lapid awal bulan ini, menggambarkan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sebagai "seorang perdana menteri dengan tiga tuduhan serius." "Saya sekarang bisa duduk di sini sebagai menteri luar negeri atau wakil perdana menteri dengan iringan yang mempesona." "Saya memiliki kesempatan yang lebih baik sekarang daripada Netanyahu untuk membentuk pemerintahan koalisi," kata Lapid, menambahkan bahwa dia bermaksud untuk mencalonkan diri melawan Netanyahu dalam pemilihan mendatang.
Image Caption
Poin ketiga dari jajak pendapat terkait dengan List Gabungan Arab. List Gabungan Arab memenangkan 15 kursi dalam pemilihan Maret 2020, tetapi jajak pendapat saat ini menunjukkan List itu hanya akan memenangkan delapan kursi dalam pemilihan mendatang.
Jika semua pemimpin partai yang mengumumkan bahwa mereka tidak akan membentuk koalisi dengan Netanyahu untuk membentuk kabinet tetap komitmen terhadap sikapnya ini, maka Benjamin Netanyahu tidak akan dapat membentuk kabinet. Melihat situasi ini, Netanyahu, yang mendapat tekanan dari opini publik dan bahkan menyaksikan unjuk rasa besar oposisi di depan rumahnya pada Sabtu (20 Maret), mencoba menggunakan vaksin Corona untuk memenangkan pemilu.
Berbagai media menulis, Netanyahu dengan harapan memenangkan suara di pemilu mendatang, selama beberapa hari terakhir gencar mengkampanyekan hubungannya dengan CEO Pfizer, Albert Bourla. Menurut laporan Koran Jerusalem Post, CEO dan Dewan Direksi Perusahaan Pfizer, produsen vaksin Corona yang ia disebut media Israel seorang Yahudi fanatik, disadari atau tidak ia dimanfaatkan Netanyahu di kampanye pemilu. Bourla mengatakan, Netanyahu menghubungannya sebanyak 30 kali dan menutu berbagai laporan, Tal Zaks, Zionis lainnya dan mantan teknisi seinor Perusahaan Moderna, pembuat vaksin Corona lainnya juga dihubungan Netanyahu beberapa kali.
Sekaitan dengan ini, Netanyahu juga berusaha memanfaatkan rencana Kesepakatan Abad sebahagai kartu lain untuk memenangkan pemilu. Berdasarkan rencana ini, empat negara Arab, Uni Emirat Arab (UEA), Bahrain, Maroko dan Sudan menjalin hubungan diplomatik dengan Israel. Netanyahu di kampanye pemilunya berjani jika menang akan melakukan segala upaya untuk menjalin hubungan dengan Arab Saudi serta mensukseskan rencana penerbangan langsung Tel Aviv-Riyadh.
Langkah Netanyahu ini dilakukan ketika pendukung utamanya di tiga pemilu sebelumnya, yakni Mantan Presiden AS Donald Trump kalah dari rivalnya di pemilu presiden November 2020, yakni Joe Biden. Ia meninggalkan Gedung Putih dalam kondisi memalukan setelah serangan pendukungnya ke Kongres.
MBS, Trump dan Netanyahu
Benjamin Netanyahu khawatir mengalami nasib seperti Trump di Israel. Tidak menutup kemungkinan bahwa politik akan mencatat bahwa setelah Trump, Netanyahu di Israel akan terpaksa mengundurkan diri dan Mohammad bin Salman, Putra Mahkota Arab Saudi melalui represi asing juga gagal duduk di singgasana Arab Saudi sehingga tidak akan lagi tersisa dari segitiga jahat, Trump-Bin Salman dan Netanyahu.
Mengenal Sang Juru Selamat Dunia, Imam Mahdi as
15 Sya'ban, hari besar umat Islam dan hari bersejarah bagi Islam. Pasalnya di hari ini telah lahir manusia suci dan juru selamat Imam Mahdi as. Allah Swt sebelum penciptaan manusia kepada para malaikat mengatakan, "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi". Khalifah pertama adalah Nabi Adam as dan selanjutnya adalah para nabi dan washi atau penerus mereka. Khalifah dan hujjah ini menjadi penghubung antara makhluk dan Sang Pencipta.
Keberadaan khalifah di muka bumi merupakan sunnah dan hukum yang tidak pernah berubah dan tetap ada sepanjang masa. Khalifah di sini menjadi manifestasi kebenaran mutlak dan yang lebih penting, mereka memiliki hubungan istimewa dengan Allah Swt. Manusia sebagai khalifatullah di muka bumi merupakan makhluk unggul dan paling sempurna dalam mewakili dan menunjukkan kesempurnaan serta kebaikan Allah Swt.
Al-Quran telah membicarakan berbagai kaum di masa lalu dan bagaimana Allah Swt telah mengutus nabi dan khalifah di antara mereka. Sebagian kaum ini menerima seruan kebenaran para nabi dan sebagian lainnya mengingkarinya. Oleh karena itu, mereka yang menolak mendapat murka dan azab Ilahi. Kisah-kisah al-Quran ini memiliki pesan universal, yakni Allah Swt tidak akan membiarkan sebuah kaum tanpa khalifah dan wali-Nya. Ini sebuah sunnah yang pasti di sistem penciptaan. Imam Ali as di khutbah pertama Nahjul Balaghah setelah mengisyaratkan penciptaan Adam mengatakan, "Allah Swt tidak pernah membiarkan sebuah umat manusia tidak memiliki seorang nabi, kitab Samawi, dan hujjah yang jelas."
Perayaan kelahiran Imam Mahdi as
Kedatangan Imam Mahdi dimaksudkan untuk mengubah dunia dan memperbaiki setiap urusan serta mencabut setiap peradaban yang didasarkan pada arogansi dan penipuan. Ia akan membangun peradaban baru berdasarkan nilai-nilai Ilahi sehingga janji Allah Swt akan terealisasi serta bumi dipenuhi dengan perdamaian, persabahatan dan keadilan. Sementara itu, musuh Allah yang terus menyembunyikan kebenaran dan melanjutkan pengingkaran mereka, kali ini pun mereka berencana membunuh imam dan khalifatullah tersebut. Tapi Allah Swt menyembunyikan hujjah terakhir ini dari pandangan umat manusia dan akan keluar di waktu yang tepat untuk merealisaikan janji Ilahi.
Kedatangan sang juru selamat ini untuk membebaskan manusia dari kezaliman tentunya juga nantinya akan memiliki pemerintahan dengan kriteria khusus. Namun seperti apa pemerintahan Imam Mahdi as yang dielu-elukan dan diharapan oleh para penantinya? Terkait pemerintahan tersebut, banyak riwayat dan ayat yang menyebutkan kriterianya. Termasuk di antaranya adalah bahwa pemerintahan Imam Mahdi as, adalah pemerintahan rakyat yang berporos pada penegakan tuntutan masyarakat tertindas dan papa di dunia.
Pada ayat 105 dari surat al-Anbiya disebutkan, "Dan sungguh telah Kami tulis didalam Zabur sesudah (Kami tulis dalam) Lauh Mahfuzh, bahwasanya bumi ini dipusakai hamba-hamba-Ku yang saleh."
Dengan demikian masyarakat yang selama berabad-abad menghadapi kezaliman dan penindasan, pasca kemunculan Imam Mahdi as serta para pewaris kekuasaan di muka bumi dan para sahabat Imam, mereka akan merasakan manfaat dari pemerintahan universal yang adil.
Dalam pemerintahan Imam Mahdi as, hukum-hukum syariat akan diberlakukan. Sepanjang sejarah banyak ideologi manusia yang telah terbukti ketidakefektifannya. Oleh sebab itu pada pemerintahan universal Imam Mahdi as, ketentuan dan syarat agama terakhir dan paling lengkap, Islam, akan diberlakukan.
Allah Swt dalam banyak surat al-Quran menekankan bahwa agama sejati di sisi Allah Swt adalah Islam dan siapapun yang memilih agama lain selain Islam, maka sesungguhnya ia sedang merugi. Dalam beberapa ayat juga disebutkan janji bahwa Islam akan menang di hadapan seluruh agama dan ideologi di dunia ini.
Imam Jakfar as-Sadiq as dalam hal ini berkata, "Setelah terhina, Allah Swt akan memuliakan kembali Islam berkat dia (Mahdi as), dan akan menegakkan kembali huku-hukumnya setelah sebelumnya ditinggalkan, segala bentuk bid'ah akan diberantas oleh Mahdi as, penyimpangan akan dimusnahkan dan sunnah-sunnah asli akan dihidupkan kembali.
Namun harus diperhatikan bahwa non-Muslim tidak dapat dipaksa untuk menjadi Islam. Akan tetapi ketika Islam sejati tanpa propaganda bias diperkenalkan kepada mereka oleh Imam Mahdi, maka mereka dengan sukarela dan ikhtiar akan menerima agama samawi ini.
Dewasa ini, masyarakat dunia merasakan ketidakadilan dan diskriminasi lebih dari era-era sebelumnya. Sedemikian rupa sehingga satu persen penduduk bumi menguasai 50 persen sumber finansial dunia. Dari sisi lain, akibat politik imperialis pemerintah-pemerintah Barat serta ketergantungan dan ketidakbecusan para penguasa, setiap hari jumlah masyarakat miskin semakin bertambah.
Selain itu, kekuatan imperialis memandang diri mereka sebagai ras superior dan menilai bangsa-bangsa lain tidak berperadaban. Oleh karena itu, salah satu impian terbesar masyarakat dunia adalah pemberantasan diskriminasi dan perwujudan keadilan. Salah satu kriteria utama pemerintahan Imam Mahdi as adalah universalitas keadilan bagi seluruh penduduk bumi.
Salah satu prinsip penting Islam adalah perluasan keadilan, di mana di dalamnya tidak ada diskriminasi dan ketimpangan. Banyak hadis yang menyebutkan keadilan dalam pemerintahan Imam Mahdi as di akhir zaman kelak. Salah satu di antaranya adalah hadis Rasulullah Saw, "Aku akan memberikan kabar gembira kepada kalian soal kemunculan Mahdi (as), ketika perselisihan dan kebimbangan masyarakat meluas, dia akan bangkit dan memenuhi bumi dengan keadilan dan kebajikan setelah dipenuhi dengan kezaliman dan kejahatan. Penghuni langit dan bumi akan meridhoi pemerintahannya dan akan membagikan kekayaan di antara masyarakat secara merata."
Menciptakan keadilan di seluruh dunia dan memberangus diskriminasi dan ketidakadilan merupakan tujuan utama dari pemerintahan Imam Mahdi af. Tujuan penting ini telah dijelaskan dalam banyak riwayat Ahlul Bait, bahkan boleh dikata, penekanan menciptakan keadilan menerapkannya lebih kuat ketimbang seruan tauhid dan memerangi kesyirikan. Dalam ucapan Imam Ridha as disebutkan, “Allah akan menghapus kezaliman dari bumi lewat Imam Mahdi af dan pada waktu itu tidak seorangpun yang berani melakukan kezaliman.”
Gustave Le Bon, sejarawan Perancis mengatakan, “Pelayanan terbesar manusia adalah yang mampu menjaga manusia untuk tetap optimis.” Harapan dan penantian akan kemunculan Imam Mahdi af selain menjadi solusi bagi masa depan manusia, juga menjadi sumber inspirasi dan motivasi. Manusia memiliki kekuatan yang berkelanjutan dan menyimpan energi mereka lalu menyerahkannya kepada generasi yang akan datang. Dengan cara itu mereka dapat mencegah generasi mendatang dizalimi dan musnah, sehingga mendekati hari kemunculan Imam Mahdi af.
Image Caption
Imam Mahdi af merupakan simbol rahmat, kekuasaan ilahi dan manifestasi keadilan ilahi. Siapa yang mendapatkan rahmat dan keutamaan ilahi ini, maka ia akan mendapatkan dirinya semakin dekat keapda Allah. Karena peran tawasul dan hubungan batin dengan Imam Mahdi af menyebabkan jiwa manusia tumbuh dan spiritualnya semakin menyempurna. Imam dan akidah kepada Imam Mahdi af mencegah manusia menyerah. Bangsa yang mengimaninya akan selalu dipenuhi rasa optimis dan akan berjuang demi keagungan Islam.
Kesejahteraan sosial merupakan hasil dari pemerintahan global Imam Mahdi af. Sepanjang sejarah umat manusia sudah banyak usaha dilakukan agar manusia dapat merasakan kesejahteraan, tapi yang terjadi justru banyak hak-hak yang terampas dan terinjak-injak. Mereka tidak pernah merealisasikan keinginan ini. Kesejahteraan sosial menjadi sarana bagi pertumbuhan dan kesempurnaan spiritual dan pemikiran manusia.
Pemilu, Fondasi Kuat Demokrasi di Iran
Pemilu merupakan salah satu fondasi untuk mewujudkan demokrasi. Setelah kemenangan Revolusi Islam, prinsip penting untuk membentuk demokrasi ini mendapat penekanan khusus dalam referendum penentuan sistem Republik Islam Iran.
Lewat gerakan besar ini, suara rakyat memperoleh nilai dan kedudukan hakikinya dalam pengembangan politik Iran.
Penyelenggaraan hampir 40 pemilu pasca kemenangan revolusi menunjukkan pentingnya peran suara rakyat dalam memperkuat infrastruktur demokrasi religius di Republik Islam Iran. Perubahan ini dimulai dengan diadakannya referendum yang bersejarah dan menentukan pada 12 Farvardin 1358 Hijriah Syamsiah atau April 1979, pada musim semi pertama pasca kemenangan revolusi.
Referendum usulan Imam Khomeini ra ini dilaksanakan dalam rangka referendum pembentukan Republik Islam Iran. Usulan ini menunjukkan esensi kerakyatan dan independensi Revolusi Islam.
Dalam pesannya, Bapak Pendiri Republik Islam Iran itu meminta rakyat untuk berpartisipasi secara penuh dalam referendum dan mereka bebas menentukan pilihannya atas sistem politik yang inginkan.
“Referendum ini akan menentukan nasib bangsa kita. Referendum ini akan membawa kalian ke arah kebebasan dan independensi atau seperti masa silam, pengekangan dan ketergantungan pada asing. Ini adalah sebuah referendum yang harus diikuti oleh semua… kalian bebas menjatuhkan pilihan. Kalian berhak dan bebas menulis di kertas suara, menulis republik demokratik, rezim monarki atau menulis apapun yang kalian inginkan. Kalian bebas dalam hal ini," tegas Imam Khomeini dalam pesannya kepada rakyat Iran.
Melalui referendum ini, sistem Republik Islam Iran terbentuk dari suara mayoritas rakyat dan lahirlah sistem demokrasi yang berlandaskan pada nilai-nilai Islam dan suara rakyat.
Imam Khomeini ra (tengah) memasukkan surat suara pada referendum penentuan sistem pemerintahan Iran.
Dalam referendum itu, sebanyak 98,2 persen rakyat Iran menyetujui Republik Islam sebagai sistem pemerintahan mereka. Hasil referendum itu diumumkan pada 12 Farvardin dan momen bersejarah ini diperingati setiap tahun di Iran sebagai Hari Republik Islam.
Keistimewaan sistem Republik Islam adalah memberikan perhatian serius dan menghormati suara dan kehendak rakyat sejak hari pertama berdiri. Di Republik Islam Iran, suara rakyat memiliki tempat khusus dan sistem politik bergerak menuju pemenuhan kehendak rakyat.
Dari sudut pandang ini, pelaksanaan referendum 12 Farvardin 1358 HS menjadi salah satu manifestasi demokrasi di Iran Islam di mana kedaulatan rakyat menentukan takdir politik negara. Oleh karena itu, referendum tersebut dianalisa oleh banyak pengamat politik dan analis dari berbagai aspek politik, sosial, dan ekonomi.
Konstitusi Iran menekankan bahwa sistem Republik Islam didasarkan pada suara dan kehendak rakyat. Atas dasar ini, legitimasi semua elemen sistem ditentukan oleh suara dan kehendak rakyat. Prinsip demokrasi religius di Iran dijelaskan pada Pasal 56 Konstitusi.
“Kedaulatan mutlak atas alam semesta dan manusia berada di tangan Tuhan dan Dia-lah yang mengangkat manusia untuk mengatur kehidupan sosialnya sendiri. Tidak seorang pun boleh merampas hak yang diberikan Tuhan ini dari manusia atau menempatkannya untuk kepentingan pribadi atau kelompok tertentu. Rakyat harus menggunakan hak yang diberikan Tuhan ini dengan cara yang ditentukan dalam pasal selanjutnya,” demikian bunyi Pasal 56 Konstitusi Iran.
Di Iran, partisipasi dalam pemilu tidak menjadi sebuah kewajiban hukum, tetapi merupakan sebuah kewajiban agama-sosial dan bagian dari hak-hak individu dalam masyarakat.
Pemilu dalam sistem politik Iran Islam didasarkan pada prinsip demokrasi dan partisipasi ini berpengaruh dalam pengambilan keputusan di ranah politik dan sosial.
Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, Ayatullah Sayid Ali Khamenei dalam pidatonya pada acara haul Imam Khomeini ra ke-25 di Tehran, menjelaskan tentang pentingnya kedudukan pemilu dalam sistem Republik Islam Iran.
“Dalam keteladanan Republik Islam, demokrasi dan agama bukan hanya dua unsur yang terpisah, tetapi demokrasi bersumber dari agama. Jangan ada yang mengira bahwa Imam kita (Imam Khomeini) mengadopsi pemilu dari budaya Barat dan mengawinkannya dengan pemikiran Islam dan syariat Islam, tidak. Jika pemilu dan demokrasi serta kebergantungan pada suara rakyat bukan bagian dari agama dan syariat Islam, maka Imam akan memberi tahu kami. Jika ini masalahnya, dia akan menyampaikan secara jelas dan tegas. Demokrasi adalah bagian dari agama. Oleh karena itu, syariah Islam adalah kerangka kerjanya… syariah Islam harus dipatuhi. Semua pekerjaan dalam sistem ini berjalan melalui demokrasi. Semua pekerjaan ada di tangan rakyat. Ini adalah basis utama dari gerakan Imam kita yang mulia,” kata Ayatullah Khamenei.
Ayatullah Khamenei pada acara peringatan Haul Imam Khomeini ra. (dok)
Pendekatan demokrasi religius sebenarnya merupakan pemenuhan hak-hak rakyat dalam menentukan nasib, di mana menjadi salah satu ciri penting dalam pengembangan politik.
Berdasarkan prinsip ini, rakyat Iran – dengan suara langsung dan rahasia – berpartisipasi untuk menentukan nasib dan kemajuan dalam empat pemilu presiden, parlemen, Dewan Kota dan Dewan Desa, serta Dewan Ahli Kepemimpinan.
Ayatullah Khamenei dalam menjelaskan prinsip kerakyatan, mengatakan pemerintahan yang merakyat berarti memberikan peran kepada masyarakat dalam pemerintahan. Artinya, rakyat memiliki peran dalam mengatur pemerintahan dan membentuk pemerintahan, mengangkat penguasa, dan mungkin juga dalam menentukan rezim pemerintahan dan politik.
“Makna lain dari pemerintahan Islam yang merakyat adalah bahwa pemerintahan Islam bertugas melayani masyarakat. Hal yang penting bagi penguasa adalah kepentingan umum masyarakat, bukan orang tertentu atau golongan tertentu,” tambahnya.
Pasca kemenangan Revolusi Islam, pemilu selalu berperan untuk memperkuat fondasi kerakyatan Republik Islam dan membuka ruang untuk kegiatan dengan beragam pandangan.
Di setiap pemilu, rakyat – dengan beragam pandangan politik – menunjukkan bahwa mereka mempercayai dan mendukung sistem politik yang mereka pilih, dan tahun ini rakyat Iran juga akan kembali melakukan pemilihan presiden baru.
Kaman 22, Prestasi Drone Militer AU Iran
Selama sepuluh tahun terakhir, Angkatan Udara Republik Islam Iran mencapai kemajuan signifikan dalam merancang dan membuat berbagai jenis UAV canggih semacam Shahin dan Kaman 12. Puncaknya, diluncurkan UAV Kaman 22 pada 24 Feberuari 2021 yang dihadiri Komandan AU Iran, Brigjen Aziz Naserzadeh.
Kaman 22 merupakan lompatan besar bagi Angkatan Udara Iran di sektor UAV yang merupakan hasil jerih payah para tenaga ahli spesialisnya. Tampaknya dengan peluncuran dan pengoperasian UAV Kaman 22, yang saat ini sedang dalam tahap akhir pengujian sebelum memasuki produksi massal, Angkatan Udara Iran telah mengambil langkah besar menjadikan Iran masuk dalam deretan negara yang menguasai teknologi UAV canggih.
Brigjen Naserzadeh, dalam kunjungannya ke lokasi produksi tahap akhir proyek Kaman 22, menyatakan, pesawat tak berawak ini dilengkapi persenjataan untuk berbagai medan tempur, dari optik hingga hutan serta dirancang berdasarkan kebutuhan operasional angkatan udara.
Menurutnya, Iran saat ini kita telah mencapai kematangan penuh dalam pembangunan berbagai jenis drone, termasuk drone tempur, pengintaian, dan hutan, dengan berbagai misi. Ia mengatakan, "Kita telah mencapai teknologi yang untuk menghasilkan berbagai jenis drone berdasarkan kebutuhan sumber daya saat ini dan mendatang,".
Kaman 22 merupakan drone tempur berbadan lebar pertama di Iran dan mampu membawa berbagai jenis kargo dengan durasi terbang yang sangat tinggi lebih dari 24 jam, serta jarak tempuh 3.000 km. Drone canggih ini memiliki kemampuan untuk mengidentifikasi, memantau dan mengumpulkan informasi serta memotret target yang jauh. Selain itu, UAV ini membawa berbagai amunisi pintar yang akan memberikan kemampuan tempur yang tinggi. Drone tersebut juga telah menggandakan durasi terbangnya dari generasi sebelumnya lebih dari 24 jam.
Drone terbaru Iran ini sangat mirip dengan keluarga drone terkenal MQ-1 Predator dan MQ-9 Reaper yang dibuat oleh General Atomics Amerika Serikat. Kaman 22 bentuknya agak mirip dengan UAV MQ-1, tetapi tidak seperti ekor berbentuk V yang dipasang pada UAV Amerika, busur berekor 22 dipasang ke atas.
Hidung menonjol pada drone Amerika biasanya merupakan lokasi antena komunikasi satelit yang memungkinkan drone dipandu oleh satelit ke jangkauan terakhirnya yang bisa mengirim ke pusat komando pada dalam jarak kurang dari 200 km.
Meskipun menurut informasi resmi, Iran saat ini tidak memiliki satelit informasi, tetapi penerapan bentuk desain pada Kaman 22 ini menunjukkan bahwa masalah ini tidak akan berlangsung lama.
Bentuk badan UAV Kaman 22 memiliki sudut miring dengan ukuran lebih pendek di bagian bawah, yang menciptakan refleksi radar jauh lebih sedikit daripada bagian konvensional di UAV Iran untuk radar berbasis darat serta radar berbasis udara.
Pada bagian permukaan vertikal ke bawah juga dapat dilihat di bagian bawah badan pesawat dan di bawah mesin, yang memiliki bagianbergerak atau kemudi yang akan membantu drone untuk bermanuver secara horizontal.
Dengan cara ini, konfigurasi bagian Kaman 22 berbeda dengan MQ-1 dan menjadi mirip dengan MQ-9, yang merupakan drone yang lebih besar. Faktanya, ekor Kaman 22 dekat dengan MQ-9. Sudut yang menonjol pada Kaman 22 menunjukkan bahwa drone tersebut bukanlah replika dari MQ-1 Amerika, yang juga dimiliki Iran.
Palagi jika memperhatikan bentuk dan lokasi sayap Kaman 22 dan adanya Winglet yang menunjukkan bahwa ahli spesialis Jihad Swasembada Angkatan Udara memiliki desain yang lengkap dan profesional dengan detail yang berbeda dari UAV produksi Amerika, bahkan dengan drone produksi Iran sebelumnya, seperti UAV Shaheed 129.
Mesin Kaman 22 menggunakan mesin piston dan mungkin serupa dengan yang digunakan pada Shaheed 129. Bilah Baldes mesin ini memiliki bagian tambahan di ujung yang mengurangi suara yang dihasilkannya.
Kaman 22 secara resmi menjadi drone Iran pertama yang dilengkapi dengan kombinasi sistem pengintaian, senjata dan peperangan elektronik secara bersamaan.
Pada saat yang sama, menggabungkan semua item ini dalam satu penerbangan mengubah Kaman 22 menjadi UAV Iran dengan muatan tertinggi (dalam hal jumlah) dalam penerbangan. Misi dasar Kaman 22 adalah mengidentifikasi dan menargetkan dengan memasang peralatan elektro-optik, pengawasan dan pemantauan udara.
Berbagai jenis sistem ini telah dibuat di dalam negeri, yang memiliki kamera penglihatan siang hari, kamera pencitraan termal yang dapat bekerja dalam kondisi cuaca buruk, dan pengukur jarak laser. Sistem ini dipasang di Kaman 22 di bawah hidung dan di depan bagian pendaratannya.
Di sisi lain, Kaman 22 akan menjadi drone yang cocok untuk operasi peperangan elektronik. Kemampuan membawa peralatan hingga 300 kg dan jumlah stasiun pemasangan di bawah sayap dan badan pesawat membuat drone ini dapat berperan dengan sebagai stasiun pangkalan untuk medan hutan dan penyadapan elektronik.
Dengan durasi penerbangan lebih dari satu hari dan ketinggian penerbangan mungkin lebih dari 20 ribu kaki (lebih dari 6 km), maka UAV ini dengan cepat menjadi elemen penting di antara jet dengan misi penting Angkatan Udara Iran.
Kaman 22, sebagai drone multiguna, juga memiliki kemampuan tempur yang sangat efektif dengan memanfaatkan daya angkut kargo 300 kg dalam 7 posisi angkut senjata, tiga di antaranya berada di bawah masing-masing sayap.
Pada hari peluncuran drone ini, selain dua jenis bom vertikal, sebuah bom kendali jarak jauh baru yang belum diumumkan ditempatkan di bawah setiap sayap Kaman 22. Selain itu, bom berpemandu laser JBU-12 seberat 500 pon diluncurkan bersama dengan pod penanda laser baru yang melengkapi jenis senjata Kaman 22.
Daftar senjata Kaman 22 pastinya tidak akan terbatas pada beberapa jenis senjata ini saja, tapi juga berbagai jenis bom dan rudal seperti Sadid, Akhgar dan mungkin dalam waktu dekat rudal anti-pesawat, serta rudal seperti Azarakhsh dan Shafaq akan ditambahkan dalam daftar senjata drone canggih Iran ini.
Kapal Tempur Zereh, Bukti Kemandirian Angkatan Laut Iran
Angkatan Laut Republik Islam Iran selama beberapa tahun terakhir telah mengambil langkah besar menuju kemandirian militer dengan memproduksi berbagai jenis kapal, termasuk kapal tempur. Salah satu pencapaian terbaru di bidang ini adalah kapal peluncur rudal lapis baja kelas Peykan.
Pada 13 Januari 2021, fregat peluncur rudal 'Zereh' diluncurkan dalam sebuah upacara yang dihadiri oleh Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran Mayor Jenderal Mohammad Baqeri, Komandan Angkatan Darat Iran, Abdolrahim Mousavi, dan Komandan Angkatan Laut Iran Laksamana Muda Hossein Khanzadi.
Sebelumnya, empat kapal peluncur rudal kelas Paykan telah dirancang dan diproduksi oleh spesialis Angkatan Laut, yaitu: Paykan, Joshan, Derfash, dan Separ, yang dioperasikan di Laut Kaspia. Zereh menjadi kapal kelas Paykan pertama yang digunakan di armada selatan Angkatan Laut Iran.
Kapal tempur kelas Paykan didasarkan pada model asing, fregat patroli kelas La Combattante yang dibeli dari Prancis pada tahun-tahun sebelum Revolusi Islam. Tetapi model dalam negeri ini memiliki kelebihan dibandingkan produk luar. Meskipun memiliki kesamaan dalam struktur dan dua senjata artileri, tapi keduanya berbeda, terutama karena menggunakan peralatan canggih dengan teknologi modern.
Sebanyak dua belas fregat kelas La Combattante memasuki Angkatan Laut Iran. Fregat Paykan tenggelam selama Operasi Pearl pada Desember 1980 dan fregat Joshan dalam konflik yang tidak setara dengan Angkatan Laut AS pada April 1988.
Pada tahun 2003, fregat berbasis La Combattante buatan dalam negeri pertama, 'Paykan', dikirim Angkatan Laut untuk mengenang Paykan yang tenggelam di Pelabuhan Anzali selama perang Pertahanan Suci.
Kini, penambahan fregat peluncur rudal 'Zereh' yang dapat bermanuver dengan kecepatan tinggi menjadikan armada selatan Angkatan Laut bisa melindungi perairan Republik Islam.
Luas 2.700 km perbatasan perairan Iran, pembuatan wilayah operasional baru di selatan, dan penggantian kapal perang lama dengan model domestik yang lebih canggih dan lebih baru di masa depan menunjukkan kebutuhan untuk membangun lebih banyak fregat kelas Paykan.
Kapal-kapal ini mengambil tugas kapal yang lebih besar di wilayah teritorial dan dekat perairan, sehingga Angkatan Laut Iran lebih leluasa untuk mengirim lebih banyak kapal ke laut lepas.
Kapal tempur berpeluncur rudal Zereh memiliki panjang 47 meter, lebar 7,1 meter, dan tinggi 15 meter. Kapal kelas Paykan, termasuk fregat dengan 31awak yang memiliki tonase perpindahan 275 hingga 300 ton. Kapal ini menggunakan mesin berkekuatan 4.500 tenaga kuda, dan mencapai kecepatan tertinggi 35 knot, dengan kecepatan kira-kira 65 kilometer per jam.
Kapal ini dilengkapi dengan empat pembangkit listrik 140 kW di kapal ini bertanggung jawab untuk menghasilkan tenaga listrik untuk berbagai aplikasi. Fregat ini memiliki keseimbangan dan stabilitas apung yang sangat baik di laut kasar dengan menerapkan hasil penelitian ilmiah yang dilaksanakan di dalam negeri dan dengan lokasi peralatan yang tepat di berbagai sektor dan faktor efektif lainnya untuk perairan dekat hingga 200 mil atau 320 kilometer.
Frigat Zereh dilengkapi meriam 76 mm Fajr 27 yang dipasang di fregat dengan laju tembakan 120 peluru per menit dan jangkauan maksimum 17 km, jangkauan 12 km terhadap target permukaan dan 7 km terhadap target udara.
Selain itu, dipasang meriam 40 mm, Fatah 40, dengan kecepatan tembak 300 peluru per menit, jangkauan efektif 4 km terhadap target udara dan 6 km terhadap target laut dan darat dan jarak akhir 12 km.
Dua dua peluncur rudal jelajah yang bisa menggunakan rudal Noor dengan jangkauan 120 km dan rudal Qader dengan jarak tempuh 300 km ditempatkan di tengah geladak kapal ini. Rudal Qader memiliki radar canggih, peperangan elektronik dan sistem navigasi serta memiliki hulu ledak sekitar 175 kg dan kecepatan sekitar 0,7 Mach. Rudal ini memiliki kemampuan peperangan elektronik yang lebih canggih.
Selain itu, frigat Zereh memiliki sistem komunikasi, penyadapan, dan peperangan elektronik yang lebih canggih dibandingkan kapal kelas Paykan sebelumnya.
Proses perbaikan peralatan dan sistem yang telah diimplementasikan di empat kapal produksi 'Project Sina' di armada utara AL Iran, berlanjut di frigat Zereh. Ke depannya, kapal baru dengan kemampuan lebih canggih akan diproduksi. Fregat kelas Paykan akan memasuki fase baru, yang jauh lebih maju dengan kelas baru bernama Sina tipe 3.
Frigat peluncur rudal Zereh lebih baik dalam hal peralatan dan beberapa detail lainnya dibandingkan model sebelumnya yang dibuat dalam kategori ini. Pada fregat ini, lebih dari 80 persen peralatan dan sistem telah dioptimalkan dibandingkan dengan produk sebelumnya.
Di antara peningkatan frigat 'Zereh' dibandingkan dengan empat kapal buatan dalam negeri dari kelas yang sama di armada utara Angkatan Laut, adalah telekomunikasi yang terintegrasi dengan generasi baru yang dapat mengirim dan menerima di semua pita dan frekuensi, baik dalam suara dan data, dienkripsi sepenuhnya. Sistem telekomunikasi terapungnya memungkinkan komunikasi yang aman dengan unit udara, permukaan, bawah permukaan, dan pesisir, bahkan dalam kondisi peperangan elektronik.
Frigat Zereh memiliki mesin yang lebih kuat daripada model yang dibangun di armada utara, dan peralatan serta radar yang lebih baik dan lebih mutakhir dipasang di atasnya.
Frigat ini memiliki kemampuan untuk mendeteksi, mengidentifikasi, dan menyerang target permukaan musuh. Kapal ini dapat mengamati 40 target permukaan dan melibatkan 4 target permukaan secara bersamaan.
Sistem kontrol penembakan tempur sepenuhnya dibuat di dalama negeri Iran yang memiliki kemampuan untuk menangani peperangan elektronik pada tingkat tinggi. Sistem kendali penembakan bernama 'Samen' ini memiliki kemampuan untuk mendeteksi dan melacak target permukaan dan udara secara bersamaan dan bersifat pasif.
Penggunaan 9 teknik berbeda untuk meningkatkan kemampuan peperangan anti-elektronik dalam melacak target udara dan kemungkinan menciptakan target virtual untuk pelatihan awak termasuk beberapa fitur dari sistem ini.
Lebih dari seratus sistem yang digunakan di kapal kelas Paykan yang diproduksi oleh 'Project Sina', termasuk frigat peluncur rudal 'Zereh', 65 di antaranya adalah sistem utama, yang merupakan pencapaian terbaru yang terbukti dari teknologi hasil karya para tenaga ahli pertahanan Iran, termasuk berbagai sistem pengawasan di antaranya: pengawasan elektronik, peperangan elektronik, sistem pelacakan elektro-optik dan inframerah, serta penglihatan malam, radar permukaan, sistem komunikasi yang aman, sistem pengendalian kebakaran terintegrasi, tampilan digital, thermo-radar, sistem navigasi, meteorologi dan banyak sistem lainnya.
Tradisi Kuliner Ramadhan di Indonesia dan Malaysia
Berbagai negara Muslim memiliki tradisi unik di bulan suci Ramadhan, termasuk keragaman kuliner dan lainnya. Kali ini kita akan menelisik tradisi tersebut di Indonesia dan Malaysia.
Bulan suci Ramadhan merupakan bulan perayaan dan keceriaan bagi masyarakat Indonesia. Muslim Indonesia, negara Muslim terpadat di dunia, juga memiliki adat istiadat unik bulan ini. Sebelum masa pandemi Covid-19, masjid dan mushala lebih ramai dari sebelumnya dengan berbagai acara terutama qiraah Alquran dan pengajian.
Dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan ada tradisi di kalangan masyarakat Sunda yang disebut "Munggahan". Tradisi ini mengumpulkan seluruh anggota keluarga dan saling meminta maaf sebelum masuknya bulan suci Ramadhan.
Di tempat lain ada tradisi Padusan yang biasanya diadakan oleh masyarakat Yogyakarta dan Jawa Tengah. Tradisi padusan merupakan wujud nasehat agama dan budaya tentang kebersihan baik dalam bentuk lahir dan batin.
Di kalangan masyarakat Betawi ada tradisi mengumpulkan semua anggota keluarga dalam bentuk makan bersama. Tapi seluruh kegiatan budaya tersebut tahun ini agak berbeda karena penyebaran pandemi Covid-19. Meskipun sebagain masyarakat masih melaksanakannya dengan prokes yang ketat, namun frekuensinya relatif berkurang dibandingkan sebelumnya karena Indonesia, sebagaimana negara lain menghadapi virus Corona.
Di Serambi Makkah ada tradisi Meugang yang masih lestari hingga kini. Sebelum Ramadhan dilakukan pemotongan hewan kambing atau sapi yang dibagikan untuk meingkatkan hubungan sosial. Konon tradisi ini berawal saat Sultan Iskandar Muda memimpin Kerajaan Aceh Darussalam. Banyak tradisi unik lain di berbagai daerah di Indonesia dalam menyambut datangnya bulan suci Ramadhan yang tidak bisa disebutkan satu-persatu.
Kuliner di bulan puasa juga memiliki keunikan tersendiri, terutama ketika berbuka dengan beragama jenis takjil. Makanan yang seringkali ada adalah kolak. Selain itu ada berbagai kue dan makanan tradisional lain untuk takjil berbuka puasa seperti apem, bubur sumsum dan lainnya. Tidak ketinggalan, buah kurma biasanya tersedia ketika berbuka puasa.
Masjid maupun Mushala yang menjadi tempat menunaikan shalat berjamaah, termasuk shalat Tarawih, biasanya dikirimi berbagai jenis makanan atau minuman oleh masyarakat di sekitar untuk para jamaah. Biasanya setelah shalat tarawih di berbagai daerah dilakukan pembacaan al-Quran secara bersama-sama yang disebut Tadarusan. Bahkan, Tadarusan di berbagai tempat berlangsung hingga menjelang sahur yang dilakukan secara bergiliran.
Di negara-negara Muslim kawasan Asia Tenggara seoerti Indonesia dan Malaysia, kebersamaan keluarga di bulan suci Ramadhan atau sebelumnya memiliki kedudukan sangat penting. Selain itu, pelaksanaan shalat berjamaah di masjid, terutama shalat Tarawih sebagai bagian paling penting dalam kehidupan mereka hingga saat ini. Tapi penyebaran Covid-19 mengubahnya. Ada sebagian tempat yang masih menjalankan shalat Tarawih berjamaah dengan menerapkan prokes yang ketat di daerah-daerah dengan tingkat penyebaran kecil, bahkan mendekati nol.
Di Malaysia, makanan di bulan suci Ramadhan juga sangat beragam sebagaimana di Indonesia. Dari segi budaya, termasuk kuliner, kedua memiliki banyak kesamaan. Di Malaysia ada Nasi Lemak yang tidak jauh berbeda dengan nasi uduk dengan lauk yang beraneka ragam. Nasi lemah biasanya dilengkapi dengan lauk ayam atau daging, telur dan ikan asin. Makanan favorit masyarakat Melayu ini juga menjadi santapan penting berbuka puasa ataupun sahur.
Selain itu ada juga Laksa, sejenis sup dengan mi dan berbagai bumbu serta lauk yang enak dan segar. Makanan ini juga mengadopsi budaya kuliner Cina dengan menggunakan mi sebagai salah satu bahannya. Ada banyak jenis variasi Laksa di Malaysia dan juga Singapura sebagaimana di Indonesia juga. Di Malaysia, makanan ini termasuk yang paling banyak dikonsumsi masyarakat di bulan suci Ramadhan.
Di Malaysia, sate menjadi salah satu menu makanan berat yang paling diminati masyarakat di bulan suci Ramadhan. Untuk hidangan pembuka, ada kolak yang juga tidak berbeda jauh dengan Indonesia.
Makanan lain yang paling digemari masyarakat Melayu di bulan suci ramadhan adalah Bubur Lambuk. Biasanya makanan ini dibagikan untuk berbuka puasa di berbagai masjid di Malaysia pada saat bulan suci Ramadhan. Perpaduan dari kuah daging dengan santan yang gurih menjadikan makanan yang sudah berusia seratusan tahun lebih ini termasuk deretan makanan favorit masyarakat Melayu.
Tradisi memasak makanan tradisional ini paling banyak diikuti oleh Masjid Kampung di negara bagian Malaka yang merupakan masjid tertua di Malaysia. Para juru masak masjid menyiapkan bahan baku bubur beras dari pukul 8:00 pagi hingga memasaknya pukul 4:00 sore dan membagikannya kepada orang-orang setelah melaksanakan shalat Isya dan tarawih di masjid.
Kecintaan masyarakat Muslim Indonesia dan Malaysia terhadap agama Islam membawa mereka menjalankan tradisi keagamaan yang sudah melebur dalam budaya masyarakatnya masing-masing. Ramadhan menjadi bulan penting untuk meningkatkan kualitas ibadah dan ketakwaannya.
Ramadhan di Iran dan Afghanistan
Bulan suci Ramadhan di seluruh negara Muslim dilaksanakan dengan meriah, dan bulan ini mendapatkan penghormatan khusus dari umat Islam.
Mengenal tradisi dan budaya negara-negara Muslim terutama saat menjalankan ibadah di bulan suci Ramadhan, dapat memperkuat persatuan di antara negara-negara Muslim dunia.
Salah satu tradisi menarik dan kuno selama bulan Ramadhan di Iran adalah tradisi Koloukh Andazan atau Sang Andazan yang sampai saat ini masih dilakukan di beberapa wilayah Iran.
Menurut tradisi ini, saat matahari tenggelam sehari sebelum masuknya bulan suci Ramadhan, seluruh warga kota, mulai dari anak-anak hingga dewasa menggenggam tanah liat kering lalu menghadap kiblat dan berkata, “Ya Allah kami telah menghancurkan dosa-dosa dan perbuatan buruk kami yang terdahulu, dan kami siap untuk melaksanakan ibadah dan puasa Ramadhan.”
Setelah itu mereka melemparkan tanah liat kering tersebut ke atas tanah sampai hancur. Mereka percaya dengan menghancurkan tanah liat kering itu, seluruh perbuatan buruk di masa lalu akan hancur dan sirna.
Tradisi lain yang dilakukan masyarakat Iran di bulan suci Ramadhan adalah Sahar Khani. Tata cara tradisi ini adalah beberapa orang yang terjaga pada dinihari membacakan doa, dan sambil membawa lentera, mereka berkeliling desa untuk membangungkan warga. Tradisi ini digelar di beberapa kota Iran, di kota Khomeini misalnya, para remaja yang melakukan tradisi ini, mereka membangunkan warga untuk santap sahur dengan menciptakan bunyi-bunyian khusus.
Selain itu, di Iran juga terdapat tradisi kuno yang dilaksanakan pada waktu sahur di bulan Ramadhan, tradisi itu dinamai Shou Khani atau Shab Khani. Tradisi ini banyak ditemukan di Provinsi Khorasan Jonoubi, dan secara umum mirip dengan tradisi Sahar Khani. Dalam tradisi ini, genderang ditabuh tiga kali.
Tabuhan pertama untuk membangunkan orang menjelang sahur dan mempersiapkan santap sahur. Tabuhan kedua untuk menyantap makanan sahur, dan tabuhan ketiga untuk melaksanakan shalat subuh. Bersamaan dengan ditabuhnya genderang, seorang laki-laki yang dianggap memiliki suara bagus melantunkan doa dan munajat, serta mengajak warga untuk santap sahur.
Tradisi lain yang dilakukan rakyat Iran selama bulan suci Ramadhan adalah menyelenggarakan tadarus Al Quran baik di rumah-rumah warga maupun di masjid-masjid. Biasanya setiap hari di bulan suci Ramadhan warga yang hadir menyelesaikan satu juz Al Quran sehingga di akhir bulan Ramadhan, mereka menyelesaikan seluruh juz Al Quran secara bersama-sama.
Tadarus Al Quran terutama di malam-malam Qadr atau Lailatul Qadr yang disertai pembacaan doa dan munajat khusus, memberikan suasana spiritual berbeda yang membersihkan jiwa orang-orang yang berpuasa. Suasana ini sangat jarang ditemukan di hari-hari yang lain.
Berbuka puasa di bulan suci Ramadhan merupakan momen yang sangat khusus di tengah masyarakat Iran. Orang Iran meyakini bahwa Islam sangat menganjurkan memberikan makanan untuk berbuka kepada mereka yang berpuasa. Oleh karena itu, saat berbuka, rumah-rumah warga Iran terbuka untuk para tamu.
Sebuah tradisi menarik warga Provinsi Sistan va Baluchestan di tenggara Iran adalah Arak va Barak, dua kata ini berarti mengambil dan membawa. Jika di satu rumah saat berbuka, terlihat asap mengepul dari dapurnya, warga pemilik rumah harus membagikan makanan yang dimasaknya sampai ke rumah terakhir yang di sana tercium bau masakan tersebut. Tradisi menarik ini membantu orang-orang tidak mampu untuk bisa berbuka.
Ketika bulan suci Ramadhan berakhir, warga Iran sebagaimana Muslim lainnya di dunia, melaksanakan shalat Idul Fitri sebagai bentuk syukur mereka telah menyelesaikan ibadah puasa satu bulan penuh. Setelah shalat, warga Iran membagikan makanan nazar kepada orang-orang yang melaksanakan shalat.
Sebagai contoh, warga kota Yazd memiliki tradisi unik bernama Ash Nazri Abul Fadhl Abbas yang dilaksanakan pada pagi hari Idul Fitri, mereka membagikan Ash (sejenis sup) kepada orang-orang selepas shalat Idul Fitri sebagai bentuk nazar. Mereka juga membagikan roti, keju dan lalapan kepada tetangga dan orang yang lalu lalang. Masyarakat Utara Iran di hari Idul Fitri mengenakan pakaian daerah mereka, dan saling mengucapkan selamat kepada sesama.
Afghanistan adalah sebuah negara yang terletak di Asia Selatan. Penduduknya berjumlah sekitar 40 juta jiwa. Ibu kotanya Kabul, dan Islam adalah agama resmi negara ini, karena 99 persen penduduk Afghanistan beragama Islam.
Bulan suci Ramadhan di Afghanistan memberikan kegembiraan khusus bagi warga negara ini. Di bulan ini rakyat Afghanistan memiliki sejumlah tradisi khusus. Salah satu tradisi yang dilaksanakan saat masuknya bulan Ramadhan, yaitu penduduk Afghanistan menyalakan api dan mengabarkan masuknya bulan Ramadhan kepada orang lain.
Warga paruh baya Afghanistan sejak beberapa minggu sebelum masuknya bulan suci Ramadhan yaitu bulan Syaban, sudah berpuasa dan menyambut Ramadhan. Saat hilal bulan Ramadhan tampak, mereka menyambutnya dengan gembira, dan di antara warga saling mengucapkan selamat. Di kota Bamyan, Afghanistan, orang pertama yang menyaksikan hilal bulan Ramadhan dianggap sebagai pejuang yang menang di medan perang.
Dengan bangga ia turun dari puncak gunung dan mengabarkan bagaimana ia telah melihat hilal bulan Ramadhan, dan namanya akan dikenang hingga tahun berikutnya. Rakyat Afghanistan menamakan malam hari pertama bulan Ramadhan sebagai “Hari Raya Orang-orang Hidup”, malam ini dirayakan dengan menyantap makanan khusus Qarouti, Abjoushk, dan Shir Berenj.
Saat azan magrib berkumandang, orang-orang membawa makanan berbuka ke masjid, dan setelah selesai shalat mereka berbuka bersama. Perempuan Afghanistan sebelum Ramadhan sudah membuat makanan sejenis acar. Sudah menjadi kebiasaan di menu berbuka warga Afghanistan selalu tersedia kurma. Mereka juga membuat kue khusus untuk berbuka di bulan Ramadhan, terutama kue bernama Jalebi.
Cara membuat kue ini, pertama adonan kue dicampur dengan tepung, gula pasir, dan telur ayam, setelah itu memanaskan minyak untuk menggoreng adonan. Salah satu menu berbuka warga Afghanistan adalah sejenis acar bernama Chanti. Acar ini hampir tidak bisa lepas dari menu berbuka warga Afghanistan, di bulan Ramadhan, orang-orang miskin di Afghanistan pun turut menyediakannya.
Tradisi lain warga Afghanistan di bulan Ramadhan adalah tradisi bernama Ramezani. Tradisi ini dilakukan para remaja dan pemuda setelah 10 hari Ramadhan berlalu, mereka mendatangi rumah-rumah warga dan melantunkan syair-syair menarik secara berkelompok. Mereka mengetuk rumah-rumah warga menyanyikan lagu yang dinamakan Ramezani. Di akhir acara, pemilik rumah memberikan uang, kue dan kacang-kacangan kepada mereka.
Penduduk Afghanistan menyebut malam ke-27, 28 dan 29 bulan Ramadhan sebagai “Malam Orang-orang Mati” atau Hari Raya Orang-orang Mati. Semua warga Afghanistan di malam itu menziarahi kubur anggota keluarga mereka yang sudah meninggal dunia, selain mendoakan keluarga yang sudah meninggal, juga membagikan sesuatu kepada sesama.
Pada hari Idul Fitri, kota dan desa-desa Afghanistan akan tampak warna warni, sehingga kemana pun kita melihat, perempuan, laki-laki, dan anak-anak, mengenakan pakaian paling indah dan warna warni. Menurut tradisi warga Afghanistan, di malam terakhir bulan Ramadhan, setiap keluarga tidak akan berbuka sebelum selesai membayar zakat fitrah. Idul Fitri di Afghanistan dirayakan selama tiga hari, dan masyarakat Afghanistan menjamu tamu-tamu mereka dengan kue-kue khusus, dan saling mengunjungi satu sama lain.
Pagi hari Idul Fitri semua Muslim Afghanistan melaksanakan shalat Idul Fitri, setelah shalat mereka berziarah dan mengunjungi rumah-rumah saudara yang lebih tua dan mengucapkan selamat kepada orang lain.
Di kota Badghis, Herat, Ghor dan Farah, malam Idul Fitri biasa digelar acara pernikahan. Di malam ini orang-orang memberikan hadiah kepada kedua mempelai yang merayakan pernikahan mereka. Di rumah mempelai perempuan tampak wadah-wadah penuh kue dan hiasan bunga dari sapu tangan. Salah satu tradisi menarik dalam perayaan ini adalah penyelenggaraan pertandingan gulat dan "Ghalle Jangi" atau perang telur.
Ghalle adalah telur, keluarga mempelai perempuan selain selain memberikan pakaian dan sepatu kepada mempelai laki-laki, juga memberikan sejumlah telur ayam masak yang sudah dihias untuk digunakan dalam “perang telur”.
Ghalle Jangi adalah pertandingan yang diikuti dua peserta dengan membenturkan telurnya satu sama lain, dan telur yang tidak pecah dinyatakan menang. Mempelai laki-laki harus ikut serta dalam pertandingan ini dan pulang ke rumah mempelai perempuan dengan kemenangan, dan menyerahkan telur-telur yang rusak dalam pertandingan itu kepada keluarga mempelai perempuan.
Hari Militer Republik Islam Iran
Tanggal 29 Farvardin 1358 HS adalah Hari Militer Republik Islam Iran, di mana peringatan pada tahun ini jatuh pada tanggal 17 April 2020. Militer Republik Islm Iran terdiri dari Angkatan Darat, Laut dan Udara ditambah Pasukan Unit Pertahanan Udara.
Pasca kemenangan revolusi Islam, ketika musuh menyulut pertikaian untuk merusak keamanan dan kekacauan di Iran, Imam Khomeini ra dalam sebuah pesannya menegaskan urgensi angkatan bersenjata dalam menjaga integritas, persatuan dan kesatuan nasional, dan mengeluarkan dekrit bersejarah menamai tanggal 29 Farvardin sebagai "Hari Militer Iran".
Angkatan bersenjata Republik Islam Iran, selama periode perang yang dipaksakan tahun 1980-1988, memainkan peran yang efektif dalam menghadapi musuh yang menyerang Iran. Tentara Nasional Republik Islam Iran menekankan pentingnya menjaga kewaspadaan dan pertahanan, dan selalu menyuarakan perdamaian dan keamanan.
Republik Islam Iran telah meningkatkan kekuatan militernya berdasarkan indikator ilmiah dan kemampuan teknis pasukan dan kecanggihan peralatannya, yang disesuaikan dengan dinamika ancaman yang menghadang. Dengan pertimbangan ini, dilakukan perubahan sebagaimana yang tampak dalam manuver militer di Selat Hormuz, Teluk Persia, dan Laut Oman serta di wilayah darat dan udara yang belum lama ini digelar. Perubahan tersebut menunjukkan bahwa angkatan bersenjata Iran siap sepenuhnya untuk menghadapi semua jenis ancaman musuh. Dalam hal ini terdapat dua poin penting yang perlu dipertimbangkan:
Poin pertama mengenai perubahan struktural di Angkatan Darat Republik Islam Iran, yang memiliki peran strategis dalam melindungi keamanan dan menangani ancaman.
Poin kedua berkaitan dengan penekanan pada prinsip pencegahan. Peningkatan kekuatan pencegahan sangat penting bagi angkatan bersenjata dalam dekade kelima Revolusi Islam. Kini, dalam hal pencegahan, bahkan menangkal agresi, Iran memiliki kapasitas untuk menghadapi unsur-unsur yang mengancam keamanan bangsa dan negaranya.
Menteri Pertahanan Iran, Amir Hatami mengatakan, "Mengingat tingginya permusuhan terhadap Iran, sebuah visi strategis telah dikembangkan di Iran yang membuat Republik Islam Iran memiliki kemampuan pertahanan yang tinggi."
Hari ini, bangsa Iran merayakan hari angkatan bersenjata nasionalnya, yang merupakan rangkaian dari berbagai pasukan bersenjata Republik Islam Iran, termasuk tentara dan Sepah Pasdaran, pasukan Basij dan polisi, untuk menghadapi unsur-unsur yang berpotensi merusak keamanan dan stabilitas negara.
Selama ini, Iran tidak pernah mencari ketegangan militer di kawasan. Namun menunjukkan kekuatan kepada musuh dan agresor, supaya musuh tidak melancarkan serangan terhadap negaranya.
Di bidang alutsista dan persenjataan, Angkatan Bersenjata Republik Islam Iran berhasil meraih swasembada. Saat ini Republik Islam Iran dengan segala teknologi canggih yang dimilikinya dan kemandirian dalam memproduksi berbagai jenis rudal balistik, tercatat sebagai satu dari sedikit negara yang berhasil menguasai teknologi ini.
Salah satu sektor paling sensitif dan maju dalam sistem pertahanan Iran adalah penggunaan teknologi elektronik yang mengalami perkembangan signifikan selama beberapa tahun terakhir. Di bidang sistem radar dan sistem anti udara, para pakar Iran berhasil memproduksi berbagai sistem anti udara untuk mempertahankan zona udara negara ini dan tidak lagi membutuhkan bantuan asing di bidang teknologi pertahanannya. Di zona bawah laut dan pertahanan maritim, armada-armada tempur Angkatan Laut Iran juga mampu melaksanakan tugas-tugas besar di Teluk Persia dan Selat Hormuz hingga menjangkau samudera lepas dan perairan internasional.
Berbagai prestasi di bidang industri pertahanan yang diraih Iran ini membuktikan bahwa hari ini Angkatan Bersenjata Iran, sesuai dengan perubahan struktur dan strategi, senantiasa siaga untuk menghadapi segala bentuk ancaman di setiap medan dengan kekuatan penuh.
Kekuatan pertahanan Iran ini, terutama di bidang rudal menjadi perhatian berbagai pihak di luar negeri, termasuk lembaga riset strategis yang menilai kekuatan militer. Kepala Institut Studi Timur Tengah di Rusia (MEMRI), Maxim Shevchenko, mengatakan, Iran memiliki pasukan paling kuat di kawasan Timur Tengah, dan angkatan bersenjatanya telah berhasil memproduksi berbagai senjata canggih yang kita lihat dalam berbagai latihan pasukannya.
Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran dalam berbagai pernyataannya berulangkali menekankan komponen utama kedaulatan rakyat Iran dengan mengatakan bahwa tujuan kebijakan "kekuatan pertahanan Republil Islam" adalah untuk mencegah munculnya ancaman terhadap Iran dari agresor internasional. Ayatullah Khamenei mengaskan bahwa musuh harus tahu mereka akan menghadapi reaksi keras jika berpikir untuk menyerang Iran, sebab mereka mungkin yang memulai, tetapi nasib akhirnya bukan di tangan.
Faktanya, Iran terus-menerus menjadi sasaran plot destruktif Amerika Serikat dan sekutu regionalnya, yang hingga semakin masif dan meluas. Langkah keliru Amerika Serikat memasukan Korps Pengawal Revolusi Islam Iran atau Sepah Pasdaran dalam daftar kelompok teroris adalah bagian dari agenda peningkatan permusuhan Washington terhadap Tehran. Mesin propaganda Barat berusaha merongrong unsur-unsur kedaulatan Iran dengan memfitnah revolusi ini dan menempatkan label palsu ke lembaga-lembaga revolusioner seperti Sepah Pasdaran.
Selama ini musuh-musuh Republik Islam Iran tidak dapat melihat kesatuan antara Pasdaran dan angkatan bersenjata Iran Iran. Pasalnya, kehadiran pasukan bersenjata Iran, termasuk Sepah Pasdaran dan militer Iran berhasil menangkal berbagai plot busuk musuh di kawasan.
Kekuatan ini telah teruji berhasil melalui berbagai kondisi sulit di berbagai bidang dari ilmu pengetahuan, teknologi hingga pertahanan yang mencapai puncak tertingginya.
Ayatullah Khamenei dalam pidato yang disampaikan memperingati kelahiran Imam Hussein mengatakan, musuh Iran melancarkan berbagai tekanan politik, ekonomi dan propaganda media terhadap bangsa ini selama lebih dari 40 tahun yang lalu, tetapi mereka tidak berdaya bahkan sejak awal Republik Islam berdiri.
Saadi, Penyair Cinta Universal Iran
Tanggal 1 Ordibehesht (kalender Persia) atau bertepatan dengan tanggal 21 April, di Iran diperingati sebagai Hari Saadi, penyair besar Iran abad ketujuh Masehi. Penyair yang gema seruannya telah mendunia dan bahkan setelah tujuh abad berlalu, pengaruhnya tetap signifikan dalam khazanah literatur Persia. Saadi adalah penyair ternama di berbagai belahan dunia.
Banyak dari karya-karya besar literatur Persia yang telah diterjemahkan ke berbagai bahasa dunia. Akan tetapi belum ada yang mampu melampaui Golestan dan Bustan karya Saadi. Menurut Doktor Jalal Sattari, peneliti dan penerjemah kontemporer Iran, "Farsi, adalah bahasa yang sangat terkait metaforis dan literatur visual. Bahasa-bahasa Eropa tidak seperti ini dan lebih sederhana, para pembacanya juga lebih terbiasa pada tulisan sederhana dibanding para pembaca Iran. Saadi yang telah melakukan banyak perjalanan dan petualangan serta mengenal berbagai budaya dan bangsa-bangsa, menggunakan bahasa yang sederhana dan ringan, berbeda dengan para rekan semasanya. Oleh karena itu, menelaah terjemahan karyanya dalam bahasa lain tidak terlalu sulit dan melelahkan bagi para pembaca berbahasa lain,"
"Akan tetapi kesederhanaan dan kemudahan ucapannya itu bukan merupakan satu-satunya dalil ketenarannya. Rahasia penting universalitas karya Saadi adalah kandungan penuh hikmah, bernilai dan mendidik yang berasaskan pada cinta. Pada hakikatnya faktor yang lebih kuat menarik hati para pembacanya adalah pesan-pesan akhlak dalam puisi-puisi Saadi yang membangkitkan semangat cinta, pemuliaan dan penghormatan terhadap sesama. Kemiripan persepektif Saadi dengan pandangan para tokoh di dunia Timur sedemikian rupa sehingga pesan-pesannya juga telah menyebar di sana. Oleh karena itu, tidak berlebihan bila Saadi kita sebut sebagai penyair dunia dan milik seluruh umat manusia."
Di Barat, Saadi adalah penyair pertama yang karyanya diterjemahkan ke bahasa Eropa pada tahun 1634. Pada awalnya Andre du Ryer menerjemahkan Golestan Saadi ke dalam bahasa Perancis. Meski terjemahannya tidak lengkap dan memiliki banyak kekurangan, namun menjadi pembuka dalam hal ini. Setahun kemudian, berdasarkan dari terjemahan bahasa Perancis itu, karya Saadi diterjemahkan ke bahasa Jerman dan kemudian disusul penerjemahan ke bahasa Latin dan Inggris. Pada akhir abad ke-17, ketika di Perancis tidak ada kritikan langsung terhadap pemerintah, nasehat dan pesan-pesan kemanusiaan Saadi telah sampai ke tangan penguasa. La Fontain, penyair dan penulis Perancis, merilis kompilasi kedua dongengnya pada tahun 1694 dan di dalamnya dia menyerap pesan dalam kisah yang ditulis Saadi.
Forte yang hidup pada tahun 1747, dikenal sebagai pendiri kisah-kisah filosofis, karena sebelum dia belum muncul pakar bahasa dan filosof yang menjelaskan kisah-kisah filosofis. Kisah-kisah Forte juga diambil dari kisah-kisah Saadi. Pada intinya, Saadi adalah menjadi pelopor munculnya genre baru ini di Eropa. Tidak hanya itu, dua penyair dan penulis tersohor Eropa yang merintis penulisan novel yaitu Victor Hugo dan Johann Wolfgang von Goethe, juga terinspirasi dari kisah-kisah Saadi.
Victor Hugo dalam bukunya menulis, "Apa yang harus aku lakukan untuk menulis sebuah buku dengan nama Golestan, yang angin musim gugur tidak mampu menghamburkan lembaran halamannya dan masa tidak akan pernah mampu mengubah musim semi lembut dan indahnya menjadi musim dingin yang tanpa buah."
Maurice Barres, seorang penyair ternama Perancis, termasuk di antara para tokoh yang menulis buku dengan mengambil ilham dari Golestan Saadi. Maurice menyebutkan "Aku masih mencintai mawar merah karena ia datang dari Shiraz,"
Andre Gide, juga termasuk di antara penyair Perancis yang terpengaruh karya Saadi. Dalam sebuah bukunya dia memulai sebuah syair dengan petikan bait syair Hafez dan mengakhirinya dengan puisi Saadi. Dia bahkan meniru Saadi dengan menyusun bukunya dalam delapan bab.
Friedrich Rosen, pada tahun 1921 menulis sebuah buku berjudul Bimbingan Bersikap dengan Manusia yang mencakup bab kedelapan Golestan dan beberapa karya lain Saadi. Pada tahun 1967, Rudolf Gelpke, penerjemah dan peneliti asal Swiss merilis buku kompilasi kisah pilihan dari Golestan Saadi dengan judul 101 Kisah Golestan. Gelpke menyebut buku itu sebagai buku doa seni kehidupan di dunia Timur. Gelpke tidak menerjemahkan Golestan Saadi ke dalam bahasa Jerman, melainkan mengekstraksi konsep dan kandungan Golestan dan menuangkannya dalam bahasa Jerman.
Goethe pertama kali berkenalan dengan Golestan Saadi pada tahun 1972 setelah menelaah terjemahan Golestan Saadi dalam bahasa Jerman. Kemudian Goethe mendalami literatur dalam Golestan dan tertaik pada bahasa Persia. Pada tahun 1814 kekagumannya setelah menelaah Divan-e Hafez telah mencapai puncaknya dan dia pun mulai melantunkan bait-bait Divan.
Menurut Emmerson, seorang penulis dan cendikiawan Amerika Serikat abad ke-19, Saadi berbicara dengan bahasa semua bangsa dan etnis, dan bahwa ucapannya sama seperti Shakespeare dan Cervantes yang selalu baru. Emmerson bahkan menyebut Golestan sebagai salah satu kitab suci di dunia dan percaya pesan-pesan akhlak di dalamnya bersifat universal.
Setelah membaca terjemahan Golestan dalam bahasa Inggris oleh Francis Gladwin, Ralph Waldo Emerson mengatakan antara lain, "Walaupun sebagai penyair lirik tidak sekuat Hafez, namun dia memikat dengan cara lain yaitu kecendikiaan, hikmah dan sentimen moralnya. Dia memiliki naluri mengajar pembacanya secara halus... Dia adalah penyair terkemuka tentang persahabatan yang hangat, cinta, rasa percaya diri yang mendalam dan ketulusan hati." Selanjutnya Emerson mengatakan, "Saadi berarti keberuntungan."
Sebagai seorang terpelajar Saadi juga mendalami tasawuf dan cenderung berpikiran sufistik. Namun berbeda dengan rekan-rekannya senegeri dan sezaman seperti jalaluddin Rumi, Ruzbihan al-Baqli dan lain-lain yang corak sufistik karya-karyanya sangat kental; Saadi lebih menumpukan perhatian pada masalah etika atau filsafat moral. Pengalaman hidupnya yang pahit sangat mempengaruhi penulisan karya-karyanya. Dia banyak menyaksikan rakyat kebanyakan serta berbagai penyelewengan dan kezaliman penguasa yang otoriter. Dia juga sering menyaksikan peperangan yang ditimbulkan oleh ulah pemimpin yang rakus akan kekuasaan, yang membuat rakyat menderita. Walaupun demikian tema karya-karya Saadi secara keseluruhan tetap memperlihatkan hubungan dengan gagasan para sufi.
Saadi menulis tidak kurang dari 20 buku, di antaranya ialah Kulliyat (antologi prosa dan puisi) Pandnameh, Risalat, Bustan dan Golestan. Para sarjana kesusastraan Persia menyebutkan beberapa ciri karya Saadi, khususnya Golestan, sebagai berikut:
1. Karya Saadi merupakan untaian kisah-kisah perumpamaan yang disadur dari sumber-sumber al-Quran, sejarah Persia dan pengalaman pribadinya selama menjelajahi berbagai negeri. Ke dalam kisah-kisah yang ditulisnya itu Saadi memasukkan hikmah, sindiran, ejekan (hija'), kriktik sosial dan sejenisnya yang ditujukan terutama kepada raja-raja, para menteri dan tokoh-tokoh masyarakat yang korup, dan tidak becus menjalankan tugas serta kewajibannya sebagai pemimpin.
2. Dalam Golestan terdapat banyak humor, suatu hal yang berbeda dengan karyanya terdahulu Bustan.
3. Karya Saadi pada umumnya bercorak didaktis.
4. Semangat karyanya, khususnya Golestan, romatik.
5. Nilai moral dan pesan kerohanian karya Saadi didasarkan atas ajaran Islam, khususnya sebagaimana dikemukakan ahli tasawuf dan ulama madzab Sunni. Jadi tidak didasarkan semata-mata atas imajinasinya.
Menurut Saadi berbuat baik kepada sesama manusia, tanpa memandang warna kulit, ras dan agamanya yang dipeluknya, sebenarnya sama dengan menjalankan kewajiban agama. Nilai agama yang sebenarnya, menurutnya lagi, dijumpai dalam amal perbuatan seseorang di tengah pergaulan sosialnya, tidak semata-mata dalam untaian tasbih, sajadah dan jubah.
Karena bobot sastra dan kedalaman kandungan hikmahnya, karya Saadi dikaji oleh banyak sarjana baik di negerinya sendiri, maupun di negeri lain di Timur maupun Barat. Dalam bukunya Grammar of The Persian Language (1824) Sir William Jones mengatakan bahwa Golestan merupakan salah satu buku paling baik bagi mereka yang mempelajari bahasa Persia. Penyair-filosof Amerika terkemuka akhir abad ke-19 Emerson sangat mengagumi karya Saadi, dan menyebutnya sebagai salah satu karya masterpiece dari Timur yang tak ada padanannya di Barat.