
کمالوندی
Inilah Isi Pidato Kenegaraan Presiden SBY
Berikut isi lengkap Pidato Kenegaraan Presiden SBY menyambut Hari Kemerdekaan RI di Gedung DPR
PIDATO KENEGARAAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA 
DALAM RANGKA  HUT KE-67 PROKLAMASI KEMERDEKAAN  REPUBLIK INDONESIA
DI DEPAN SIDANG BERSAMA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA  DAN  DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA
Jakarta, 16 Agustus 2012
Bismillahirrahmanirrahim, Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,
Salam sejahtera bagi kita semua,    
Yang saya hormati, Saudara Ketua, para Wakil Ketua, dan para Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia,
Yang saya hormati, Saudara Ketua, para Wakil Ketua, dan para Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia,
Yang saya hormati, Saudara Ketua, para Wakil Ketua, dan para Anggota Lembaga-Lembaga Negara,
Yang Mulia para Duta Besar Negara-Negara Sahabat dan para Pimpinan Perwakilan Badan-Badan dan Organisasi Internasional,
Saudara-saudara se-Bangsa dan se-Tanah Air,
Hadirin sekalian yang saya muliakan,
Hari ini, dengan penuh rasa syukur ke hadirat Tuhan Yang  Maha Kuasa, Allah SWT, di bulan suci Ramadhan yang mulia ini, kita dapat menghadiri Sidang Bersama Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI), dan Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD-RI). Sidang pagi ini kita laksanakan dalam rangka Peringatan Hari Ulang Tahun ke-67 Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia, yang akan dilanjutkan nanti malam untuk penyampaian Pengantar Keterangan Pemerintah Atas Rancangan Undang-Undang tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2013, Beserta Nota Keuangannya.   
Pada kesempatan yang membahagiakan ini, pertama-tama  saya ingin menyampaikan ucapan selamat menunaikan ibadah puasa, kepada kaum muslimin dan muslimat di seluruh tanah air. Semoga ibadah kita di Bulan Suci Ramadhan ini dapat mening-katkan keimanan, ketakwaan, dan kesalehan kita semua, dan semoga mendapatkan ridho Allah SWT. Kita juga bersyukur selama tiga tahun terakhir, bangsa kita merayakan Hari Ulang Tahun Proklamasi Kemerdekaan bertepatan dengan bulan suci Ramadhan. Tahun lalu, tanggal 17 Agustus 2011 bertepatan dengan tanggal 17 Ramadhan 1432 Hijriyah, pada saat umat Islam merayakan Nuzulul Quran. Pada tahun ini, kita merayakan Hari Proklamasi Kemerdekaan berdekatan dengan Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1433 Hijriyah.  Oleh karena itu, pada tempatnyalah, sebelum menyampaikan Pidato Kenegaraan ini, saya ucapkan selamat Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1433 Hijriyah kepada kaum muslimin dan muslimat di seluruh tanah air. Sebagai manusia biasa yang tidak luput dari kesalahan dan kekhilafan, dari lubuk hati yang paling dalam, saya ingin menyampaikan permohonan maaf lahir dan batin, minal aidzin wal faidzin. Marilah kita jadikan momentum peringatan Proklamasi Kemerdekaan dan Hari Raya Idul Fitri kali ini sebagai hari kemenangan, sekaligus lembaran baru, untuk menyongsong masa depan bangsa dan negara yang lebih sejahtera, adil dan maju. 
Saudara-saudara, Empat tahun lalu, tahun 2008, kita peringati satu abad kebangkitan nasional. Semangat kebangkitan nasional yang dicetuskan oleh Budi Utomo, lebih dari seratus tahun yang lalu  mengingatkan kita semua agar dalam 100 tahun kedua setelah kebangkitan nasional, negara kita dapat tampil menjadi negara maju.
Syaratnya, kita harus memiliki kemandirian, daya saing, dan peradaban yang unggul. Insya Allah, dengan persatuan, kebersa-maan dan kerja keras kita semua cita-cita luhur itu akan dapat kita wujudkan. Ketika negeri ini diproklamasikan 67 tahun yang lalu, Bung Karno, Bung Hatta dan para Pendiri Republik telah menetapkan tujuan didirikannya negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur, yaitu negara yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut serta melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Negara Kesatuan Republik Indonesia dibangun di atas dasar Pancasila dan  UUD 1945 serta disemangati oleh Bhinneka Tunggal Ika ~ persatuan dalam kemajemukan.
Dalam rentang sejarah 67 tahun, pemerintahan telah hadir dan mengemban tugas silih berganti. Setiap pemerintahan, sejak pemerintahan Presiden Soekarno, Presiden Soeharto, Presiden Prof. B.J. Habibie, Presiden K.H. Abdurrahman Wahid, dan Presiden Megawati Soekarnoputri, telah bekerja keras dan bertekad membangun negeri ini ke arah yang lebih baik. Para pendahulu saya, telah berjuang untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat dan kemajuan bangsa dan tanah air. Kita semua, patut memberikan penghargaan yang tulus atas jasa dan pengabdian beliau-beliau itu. Saat ini, kita patut bersyukur negara kita terus bergerak maju, seraya mengatasi tantangan dan ujian. Sebagai bentuk terima kasih kepada para ÔÇ£founding fathersÔÇØ dan para pemimpin terdahulu, marilah kita terus bersatu dan bekerja lebih keras lagi.┬á┬á Di abad ke-21 ini, misi besar kita adalah melanjutkan pembangunan bangsa, menuju Indonesia yang maju dan sejahtera.┬á
Kita bertekad, pada tahun 2045 nanti, tepat 100 tahun kemerdekaan Indonesia, dapat dapat membangun ekonomi yang kuat dan berkeadilan; demokrasi yang stabil dan berkualitas; serta peradaban bangsa yang maju dan unggul.  Dalam lima tahun ini, kita terus membangun menuju negara yang makin sejahtera, demokratis dan berkeadilan. Kita membangun bangsa dalam lingkungan global yang dinamis. Lingkungan yang memberi peluang, sekaligus tantangan. Lingkungan yang juga menuntut kita untuk ikut serta  dalam mewujudkan perdamaian, keadilan dan kemakmuran dunia, sebagaimana yang tercantum dalam konstitusi kita.    
Saudara-saudara, Sejarah mencatat, dalam lima dekade terakhir, di awal abad ke-21 ini, sesungguhnya kondisi dunia memberikan gambaran yang positif dan menjanjikan. Tidak ada lagi perang besar yang melibatkan beberapa negara seperti Perang Dunia Pertama dan Kedua dulu. Sebagian besar masyarakat internasional memilih penyelesaian konflik secara damai.  Namun, dunia terus berputar. Saat ini kita dihadapkan pada situasi ekonomi global yang masih diwarnai ketidakpastian. Krisis di Eropa terus berlanjut dan belum ada titik terangnya. Negara-negara maju umumnya mengalami stagnasi, bahkan resesi. Ekonomi negara-negara berkembang, juga mengalami perlambatan yang berarti. Perekonomian global tahun ini, diperkirakan mengalami penurunan dari empat  persen menjadi tiga setengah  persen. 
Situasi ekonomi global, juga ditandai oleh belum menentunya proses transformasi politik di kawasan Afrika Utara dan Timur Tengah. Ketegangan baru yang terjadi di kawasan itu, juga berpotensi menyebabkan naiknya harga minyak dunia. Sementara itu, di berbagai belahan dunia, banyak negara mengalami dampak negatif perubahan iklim. Kekeringan dan banjir sering menjadi ancaman terburuk, yang dapat mengakibatkan krisis pangan dan meningkatnya harga pangan dunia.  Kenaikan harga kedelai di pasar internasional misalnya, disebabkan oleh penurunan produksi yang drastis pada beberapa negara produsen utama kedelai. Jika tidak dikelola dengan baik, kondisi ini dapat semakin memperkeruh situasi politik dan ekonomi global.  Saudara-saudara, Di kawasan Asia Tenggara dan Asia Pasifik, kita masih dihadapkan pada tantangan tradisional, seperti potensi konflik akibat sengketa perbatasan dan klaim wilayah. Kita juga masih menghadapi berbagai tantangan non tradisional yang membawa dampak langsung terhadap keamanan dan kesejahteraan rakyat di kawasan. Kita menyadari, berbagai persoalan itu dapat memicu ketegangan baru, dan berdampak bagi upaya bersama untuk mewujudkan Komunitas ASEAN dan kerjasama di kawasan Asia Pasifik. 
Negara kita memiliki komitmen yang kuat dan terus berkontribusi untuk memastikan diimplementasikannya berbagai kesepakatan yang dicapai ASEAN dan KTT Asia Timur. Apa yang kita sepakati selama keketuaan Indonesia di ASEAN┬á tahun 2011 lalu, harus dapat kita wujudkan. Terwujudnya Komunitas ASEAN pada tahun 2015, merupakan cita-cita penting yang menjadi prioritas kita di kawasan Asia Tenggara menuju satu visi, satu identitas, dan satu komunitas. Seraya terus mendukung proses demokratisasi dan ÔÇ£Nation BuildingÔÇØ di Myanmar, secara khusus, kita memberi perhatian yang sungguh-sungguh terhadap penyelesaian masalah kemanusiaan yang menimpa etnis Rohingya di Myanmar. Dengan niat yang baik, saya telah mengirim surat kepada Presiden Thein Sein, dan mendorong agar masalah konflik antar etnis dapat diselesaikan dengan cepat, bijak dan tepat.┬á
Kita juga terus mendorong keterpaduan dan peran sentral ASEAN dalam menghadapi berbagai tantangan di sekitarnya, termasuk perkembangan terkait Laut Cina Selatan. Kita menyayangkan, pertemuan ASEAN pada tingkat menteri tahun ini belum berhasil mengeluarkan joint communiqu├®. Namun, berkat langkah diplomasi yang kita lakukan secara proaktif dan intensif, keterpaduan dan peran sentral ASEAN telah kembali terjaga dan terkonsolidasikan, dengan disepakatinya six-point principles on the South China Sea sejak 20 Juli lalu. Untuk itu, melalui mimbar ini, saya mengucapkan terima kasih kepada para pemimpin ASEAN atas dukungan dan kesepakatannya untuk memberikan prioritas bagi penyelesaian code of conduct di Laut Cina Selatan.┬á
Dengan ÔÇ£code of conductÔÇØ yang kita bicarakan pada ASEAN dan East Asia Summit di Bali tahun 2011 yang lalu, kita akan bisa menjaga stabilitas, keamanan dan ketertiban di wilayah Laut Cina Selatan. Saudara-saudara, Kita mencermati perkembangan politik dan keamanan di kawasan Timur Tengah yang┬á sungguh mengkhawatirkan. Dalam menyikapi perkembangan di Palestina, Indonesia secara konsisten dan prinsipil senantiasa memperjuangkan hak-hak bangsa Palestina untuk merdeka dan berdaulat. Keprihatinan dan perjuangan bangsa Palestina, juga merupakan keprihatinan dan perjuangan bangsa kita. Kita juga memberikan perhatian terhadap perkembangan di Suriah. Tentu kita tidak ingin melihat tragedi kemanusiaan terus berlanjut. Secara aktif, saat PBB memutuskan untuk mengirimkan tim pengamat, Indonesia langsung menempatkan sejumlah Perwira pengamat militer sebagai bagian dari tim tersebut. Dalam berbagai kesempatan, untuk mengurangi ketegangan di Suriah, kita telah mengusulkan adanya mandat baru PBB di bawah bab 7 Piagam PBB atau bab 6 plus, yang memiliki┬á kewenangan untuk dapat segera menghentikan konflik dan jatuhnya korban jiwa, tanpa memperdebatkan isu menyangkut alih kekuasaan di Suriah. I
ndonesia sungguh menyesalkan tiadanya kesepakatan di tingkat Dewan Keamanan PBB, sehingga peperangan internal dan kekerasan terus berlangsung dengan korban jiwa yang makin besar di Suriah. Dalam kaitan makin dinamisnya geopolitik, dan bahkan terobeknya perdamaian dan keamanan dunia, Indonesia terus memberikan perhatian dan berkontribusi terhadap pemeliharaan perdamaian dan keamanan internasional. Negara kita telah menjadi salah satu negara penyumbang utama dalam misi-misi perdamaian PBB. Saat ini, dengan telah berdirinya International Peace and Security Centre di Sentul Bogor yang merupakan pusat pelatihan peace keeping operation yang moderen dan terpadu kita dapat berkontribusi lebih besar lagi bagi pemeliharaan perdamaian dan keamanan dunia.
Saudara-saudara, Demikianlah situasi dunia yang kita hadapi saat ini. Situasi yang menuntut kewaspadaan dan kesiagaan kita di dalam dan di luar negeri. Sesungguhnya, Indonesia tidaklah diam dalam menyikapi berbagai tantangan global dan regional dewasa ini. Justru, Indonesia telah dan akan terus berkontribusi nyata kepada dunia. Kita┬á terus berkiprah dalam berbagai organisasi internasional dan menjadi bagian dari solusi part of the solution.┬á Lebih jauh lagi, berbagai inisiatif dan pemikiran yang kita ajukan dalam merespon dinamika internasional, alhamdulillah suara kita semakin didengar dan diperhitungkan. Atas berbagai permasalahan dunia, semakin sering kita dimintai pendapat; ÔÇ£What does Indonesia think?ÔÇØ. Hal ini membuktikan, sebagai bangsa yang merdeka dan berdaulat, kita dapat berdiri tegak di kancah internasional. Masih segar dalam ingatan kita, 14 tahun yang lalu di tengah badai krisis yang amat berat, IMF datang memberikan pinjaman dengan persyaratan yang justru menambah sulit keadaan perekonomian kita.┬á Kini, di saat ekonomi negeri kita terus tumbuh,┬á IMF datang┬á bukan untuk menawarkan pinjaman, tetapi untuk berkonsultasi dan bertukar pikiran dengan Indonesia dalam mengatasi krisis global yang terjadi saat ini.┬á┬á
Saudara-saudara, Sebagai salah satu anggota di G-20, Indonesia senantiasa memberi dukungan pada upaya bersama untuk mencapai pertumbuhan global yang makin kuat, berimbang, inklusif, dan berkelanjutan. Kita juga terus menunjukkan komitmen untuk memajukan kepentingan negara-negara berkembang di forum G-20. Kita terus mendorong koordinasi G-20 bagi terciptanya keamanan pangan dan energi, pembangunan infrastruktur, proteksi sosial, financial inclusion, perdagangan yang adil, dan penciptaan lapangan kerja. Semuanya itu, kita tempuh tidak hanya untuk menguatkan kepentingan nasional kita di forum-forum internasional, tetapi juga demi keseimbangan kepentingan bersama antar bangsa di dunia. Selain itu, dalam menyikapi krisis ekonomi global dalam kerangka G-20, Indonesia mendorong adanya  keterkaitan di tiga arena di lingkup nasional,  kawasan, dan global. Dalam lingkup nasional, masing-masing negara harus berupaya menyehatkan perekonomiannya.
Di kawasan  Zona Eropa, kita berharap segera terdapat solusi atas krisis ekonomi. Sementara itu, kawasan Asia Tenggara dan Asia Timur diharapkan mampu menjadi penopang pertumbuhan ekonomi dunia. Dalam lingkup global, tentu  diperlukan kerjasama kolektif, kebijakan yang tepat, didorong oleh perdagangan dan investasi, serta penguatan sektor keuangan secara seksama.    Sebagai anggota PBB, kita juga berkomitmen untuk mewujudkan kesinambungan pembangunan global. Untuk menghadapi tantangan pembangunan ke depan pasca 2015, diperlukan komitmen baru. Di forum KTT Rio + 20, kita telah menyampaikan platform pembangunan pasca 2015 yaitu sustainable growth with equity. Sebuah agenda pembangunan yang berkelanjutan dan berkeadilan. Agenda pembangunan yang memastikan tercapainya kesejahteraan dan kemakmuran bagi seluruh umat manusia, tanpa harus merusak lingkungan. Untuk menyusun dan memberikan rekomendasi mengenai agenda pembangunan global pasca MDGs 2015, Sekjen PBB telah menunjuk Presiden Republik Indonesia, Perdana Menteri Inggris, dan Presiden Liberia sebagai Co-Chairs of the UN High-Level Panel of Eminent Persons on Post-2015 Development Agenda. Melalui forum ini, dan dalam kapasitas Indonesia sebagai Ketua Bersama, kita akan menyumbangkan pikiran dan pandangan kita dalam merumuskan konsep dan agenda pembangunan dunia yang baru, yaitu Sustainable Development  Goals (SDGs), sebagai kelanjutan dari MDGs.   
Saudara-saudara, Alhamdulillah, saat ini negara kita tampil sebagai sebuah negara emerging economy, dan menjadi kekuatan ekonomi ke-16 dunia. Kita menjadi negara berpendapatan menengah, dengan tingkat kemiskinan dan pengangguran yang secara bertahap berhasil diturunkan. Kita harus yakin dan percaya, pada saatnya nanti, insya Allah kita menjadi negara yang kuat dan maju di Asia dan diperhitungkan dunia.   
Namun demikian, dewasa ini kita patut mewaspadai imbas dari krisis keuangan  yang terpicu perkembangan di Eropa. Pelajaran berharga yang dapat kita petik dari krisis di kawasan Eropa itu adalah perlunya dilakukan pengelolaan fiskal yang mengedepankan prinsip kehati-hatian. Pemerintah telah dan akan mengambil langkah yang tepat dan terukur. Kita punya pengalaman yang berharga ketika kita dapat melalui krisis tahun 2008 dengan selamat.  Keberhasilan itu ditentukan oleh adanya kolaborasi serta sinergi di antara jajaran pemerintah pusat, pemerintah daerah, dunia usaha, lembaga-lembaga perbankan, serta lembaga-lembaga lainnya, agar sektor riil tetap berjalan normal. Kita berikan stimulus fiskal secara hati-hati. Kita kendalikan situasi agar tidak terjadi gelombang pengangguran baru. Dan kita berikan proteksi untuk melindungi, membantu, dan meringankan beban golongan menengah ke bawah yang mengalami kesulitan ekonomi. Dengan paduan itulah,  ekonomi kita tidak goyah; tidak terjadi ledakan pengangguran; inflasi tetap terjaga; dan indikator ekonomi lainnya juga terkendali.   
Saudara-saudara, Era reformasi telah kita jalani hampir lima belas tahun. Dalam proses itulah, kita telah mengubah arus sejarah dengan menghadirkan tatanan baru dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam suasana yang jauh lebih aman, alhamdulillah kita dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi lebih tinggi lagi. Namun, kita harus tetap waspada. Di tengah gejolak perekonomian global yang kurang menguntungkan, kita tidak boleh kehilangan peluang. Penurunan ekspor harus kita tutupi dengan peningkatan investasi di dalam negeri. Potensi pasar dalam negeri, harus kita optimalkan. Biaya logistik harus terus kita turunkan. Hambatan-hambatan bagi kegiatan usaha, investasi, dan pembangunan infrastruktur, harus kita atasi dan kita singkirkan.  
Kita juga terus memantau pergerakan dan tingginya harga minyak dunia. Tujuannya pasti, agar subsidi BBM tidak terus membengkak dan kita dapat melakukan langkah-langkah antisipasi. Kita harus mengambil langkah yang tidak merugikan rakyat. Pemerintah terus berupaya menyehatkan subsidi BBM melalui pembatasan dan penghematan, agar beban APBN dapat dikurangi secara bertahap. Dengan cara itu, alokasi subsidi BBM dapat digunakan untuk peningkatan pembangunan infrastruktur. Pemerintah juga terus mencari, mengembangkan dan memanfaatkan energi baru dan terbarukan sebagai alternatif. Kecuali jika ada perubahan harga minyak mentah yang dramatis, yaitu meroketnya harga minyak itu, kita tidak begitu saja menaikkan harga BBM kita. Namun kita harus sungguh mencari solusi untuk kehematan penggunaan BBM, dan sehatnya APBN kita. 
Sesungguhnya pemikiran untuk secara bertahap mengurangi subsidi BBM adalah semata-mata agar  negeri kita dapat memiliki Ketahanan Energi di masa mendatang.   Selain dinamisnya harga minyak dunia, harga pangan internasional menunjukkan pergerakan yang makin sulit diperkirakan. Era pangan murah nampaknya telah berakhir. Tingginya harga pangan, diproyeksikan masih akan berlangsung dalam kurun waktu yang cukup lama. Karena itulah, kita harus menyediakan  ketersediaan pangan yang memadai melalui optimalisasi sumber daya domestik. Kita harus dapat mengamankan penyediaan pangan pokok, utamanya beras. Target penetapan surplus beras  10 juta ton pada tahun 2014, meskipun memerlukan kerja keras kita semua harus dapat kita wujudkan. Swa sembada pangan, harus kita perluas dan kita tingkatkan.  
Saudara-saudara se-Bangsa dan se-Tanah Air, Arah pembangunan kita sudah jelas. Kita memiliki agenda utama dengan fokus pada peningkatan kesejahteraan rakyat.  Sebagaimana yang telah saya singgung sebelumnya, alhamdulillah, ekonomi kita tetap tumbuh. Kita dapat bertahan terhadap krisis dunia. Fundamental ekonomi makin kuat, fiskal kita relatif terjaga, dan kemiskinan serta pengangguran berkurang.  Kenyataan ini sungguh menggembirakan kita semua.  Jumlah penduduk negara kita tahun ini lebih dari 237 juta jiwa, merupakan jumlah penduduk nomor empat terbesar di dunia. Jumlah penduduk yang semakin besar ini, tentu membawa tantangan bagi kita untuk mengendalikan laju pertumbuhan penduduk. Pemerintah terus berupaya menggalakkan kembali program Keluarga Berencana (KB) untuk menciptakan keluarga yang sehat dan sejahtera. Kualitas hidup rakyat terus kita tingkatkan, baik melalui peningkatan derajat pendidikan dan kesehatan, pengentasan kemiskinan, penciptaan kesempatan kerja, maupun penyediaan sarana bagi pelayanan publik. 
Untuk mengoptimalkan pelayanan pendidikan yang berkua-litas dan terjangkau oleh seluruh rakyat, anggaran pendidikan terus kita tingkatkan. Dengan anggaran pendidikan yang terus meningkat setiap tahunnya, kita dorong terjadinya reformasi pendidikan, utamanya dalam perluasan akses dan peningkatan kualitas di seluruh jenjang pendidikan.  Dalam proses itulah, saat ini kita telah menyelesaikan Program Wajib Belajar Sembilan Tahun. Program ini kita upayakan secara bertahap ke dalam program Pendidikan Menengah Universal sebagai rintisan Program Wajib Belajar Dua Belas Tahun.  Kita ingin anak-anak bangsa di seluruh penjuru tanah air dapat mengenyam pendidikan dasar dan menengah secara lebih merata dan berkualitas.  
Di samping perluasan akses ke jenjang pendidikan dasar dan menengah, akses ke jenjang pendidikan tinggi juga kita perluas.  Kita sediakan Bantuan Operasional Perguruan Tinggi Negeri dan Beasiswa Bidik Misi bagi saudara-saudara kita yang memiliki kemampuan akademik, namun memiliki keterbatasan pembiayaan. Kita juga akan membangun Akademi Komunitas secara bertahap, di setiap kabupaten dan kota. Cita-cita mulia mewujudkan Program Pendidikan Menengah Dua Belas Tahun, tentu harus kita jalankan dengan memperhatikan kemampuan fiskal pemerintah pusat dan daerah. Pemerintah Daerah Provinsi, perlu mengambil peran lebih besar dalam mendukung pembiayaan program ini. 
Kita menyadari bahwa keberhasilan program pendidikan, baik pendidikan dasar maupun menengah, sangat ditentukan oleh ketersediaan guru dalam jumlah, distribusi, dan kompetensi yang sesuai. Sejalan dengan upaya meningkatkan kompetensi dan kesejahteraan guru, kita lakukan kebijakan yang bertujuan meningkatkan kualitas guru. Dengan cara itulah, terdapat korelasi positif antara peningkatan kesejahteraan dengan peningkatan kinerjanya. Bagaimanapun, pendidikan merupakan investasi jangka panjang. Kita harus optimis, dalam sepuluh atau dua puluh tahun ke depan, anak-anak bangsa siap menyambut ÔÇ£Indonesia EmasÔÇØ. Saudara-saudara, Sama pentingnya dengan pendidikan, pemberian layanan kesehatan juga kita tingkatkan terutama untuk masyarakat lapisan bawah. Jaminan Kesehatan untuk Rakyat Miskin┬á dan hampir miskin (near poor) dalam bentuk Jamkesmas terus kita perluas. Rakyat miskin, kini dapat berobat dan dirawat secara gratis di Puskesmas dan Rumah Sakit.
Sebagai tindak lanjut ditetapkannya Undang-Undang No. 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional, Pemerintah dan DPR telah mengesahkan Undang-Undang No. 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS). Ini berarti, secara bertahap, lima jenis jaminan sosial yaitu: jaminan kesehatan, jaminan kecelakaan kerja, jaminan hari tua, jaminan pensiun, dan jaminan kematian akan dapat dinikmati oleh rakyat. Dalam kaitan ini, pada awal tahun 2014 akan dibentuk dan mulai beroperasi BPJS Kesehatan untuk menyelenggarakan jaminan kesehatan secara nasional. Paling lambat  pada tahun 2019 mendatang, seluruh penduduk Indonesia telah memiliki  jaminan kesehatan. 
Terpenuhinya hak hidup sehat bagi seluruh penduduk tanpa terkecuali, merupakan tujuan utama implementasi Sistem Jaminan Sosial Nasional. Sejalan dengan program itu, lebih dari 2,5 juta ibu melahirkan terjamin melalui Jaminan Persalinan. Melalui program ini, insya Allah kita dapat menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) sejalan dengan percepatan pencapaian MDG's. Semuanya itu, merupakan jawaban kita untuk mewujudkan perluasan pelayanan kesehatan bagi rakyat. Inilah esensi dari reformasi kesehatan. 
Melalui reformasi kesehatan, kita ubah paradigma dari sekedar berobat gratis, menjadi sehat secara gratis. Untuk itulah, perbaikan layanan dan jaminan kesehatan serta kegiatan pembangunan kesehatan lainnya, kita sinergikan dengan perkembangan kependudukan, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, kelestarian lingkungan, hingga pembinaan budaya dan paradigma hidup sehat di kalangan masyarakat. Melalui reformasi kesehatan, kita ingin membangun rakyat Indonesia yang bukan saja sehat fisiknya, tetapi juga sehat jiwanya, agar dapat membangun bangsa yang kuat, tangguh dan cerdas. Selain Sistem Jaminan Sosial Nasional, kita juga berusaha mewujudkan penghidupan yang mapan melalui sinergi program pemberdayaan masyarakat; pengembangan usaha kecil, menengah, dan mikro; serta program-program pro-rakyat. Seluruh program penanggulangan kemiskinan akan bertransformasi ke dalam bentuk program yang dapat memenuhi kebutuhan dasar dari seluruh masyarakat secara merata, termasuk menjamin terciptanya pemenuhan pendapatan masyarakat---income generating---secara berkelanjutan.
Upaya peningkatan pendapatan diiringi dengan usaha menjaga daya beli masyarakat. Inflasi kita jaga pada tingkat yang aman sehingga menjamin keterjangkauan dan aksesibilitas barang dan jasa yang dikonsumsi masyarakat.  Hadirin sekalian yang saya muliakan,  Untuk mengentaskan kemiskinan, pemerintah telah menggulirkan program melalui empat klaster. Klaster pertama, berupa bantuan langsung Raskin, BOS, dan Program Keluarga Harapan. Klaster kedua, mengembangkan PNPM Mandiri. Klaster ketiga, program berbasis usaha kecil, mikro, dan menengah melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan Corporate Social Responsibility (CSR). Dan Klaster keempat melalui program rumah murah, angkutan umum murah,  air bersih dan listrik yang makin merata, serta peningkatan kehidupan nelayan dan masyarakat miskin di perkotaan.  
Pemerintah juga terus memikirkan dan mengupayakan peningkatan kesejahteraan para buruh, baik menyangkut upah yang makin layak maupun bentuk-bentuk┬á kesejahteraan yang lain. Kita ingin dunia usaha makin tumbuh dan berkembang, dan pertumbuhan itu juga membawa serta peningkatan bagi kesejahteraan para buruhnya. Oleh karena itu, keterpaduan dan kerjasama tripartit perlu┬á terus didorong dan dihidupkan.┬á Keberlanjutan pembangunan untuk semuaÔÇömanusia dan lingkungan hidupÔÇötelah menjadi komitmen kita bersama sebagai warga dunia. Untuk menggalang solidaritas global, tiga tahun lalu saya menyampaikan komitmen pengurangan emisi gas rumah kaca┬á secara sukarela sebesar 26 persen dari proyeksi emisi negara kita di tahun 2020. Sebagai penjabaran dari komitmen itu, Pemerintah menerbitkan Rencana Aksi Nasional untuk pengurangan Gas Rumah Kaca (RAN-GRK), yang kita lakukan di lima sektor utama yaitu kehutanan dan lahan gambut, pertanian, energi dan transportasi, industri, dan limbah. Selain itu, untuk meningkatkan daya dukung lingkungan telah dilakukan penanaman satu milyar pohon setiap tahunnya.┬á
Dari apa yang saya kemukakan tadi, maka sesungguhnya ukuran keberhasilan pembangunan yang kita inginkan adalah, jika kita dapat meningkatkan kualitas dan taraf hidup masyarakat secara lebih adil dan merata. Kita harus memberi peluang  bertambah banyaknya rakyat kita yang memiliki pekerjaan tetap, dengan penghasilan yang memadai bagi diri dan keluarganya. Rakyat dapat menikmati akses kelistrikan, air bersih, dan perumahan yang nyaman, aman, dan sehat. Anak-anak dan remaja kita tumbuh sehat dan cerdas. Lingkungan hidup kita senantiasa asri dan lestari. Itulah Indonesia yang ingin kita bangun. Itulah Indonesia yang ingin kita wariskan kepada anak cucu kita.   
Saudara-saudara Kerangka dasar pembangunan dan program-program Pro-Rakyat yang saya canangkan sejak awal, tetap didasarkan kepada  empat pilar utama: pro-growth, pro-job, pro-poor,  dan pro-environment. Dalam kerangka dasar itulah, pemerataan hasil pembangunan untuk mempercepat pencapaian keadilan sosial dan pengurangan kemiskinan, tetap menjadi prioritas utama.  Kita telah banyak melakukan perubahan dan kemajuan untuk negeri ini. Negara kita diperhitungkan sebagai negara yang memiliki sinar terang di masa depan. Walaupun banyak kemajuan bersama yang telah kita raih,  tentu kita tidak dapat menutup mata terhadap persoalan dan tantangan yang masih kita hadapi. 
Tantangan Indonesia sekarang dan ke depan adalah, bagaimana bangsa kita dapat senantiasa beradaptasi dengan perubahan zaman. Bagaimana infrastruktur harus kita perluas. Iklim investasi dan kepastian hukum harus kita pastikan agar tidak menjadi kendala. Kita juga masih harus menurunkan kemiskinan dan pengangguran. Pemerataan pembangunan perlu terus kita lakukan. Itulah tantangan yang kita hadapi ke depan. Saudara-Saudara yang saya hormati, 
Saat ini, stabilitas politik relatif terjaga. Demokrasi dan penghormatan kepada Hak Asasi Manusia  dijunjung tinggi. Sejak  berabad-abad silam, rumah besar negara kita dihiasi oleh kemajemukan. Kemajemukan merupakan warna tersendiri di dalam potret ke-Indonesiaan.  Kita menghormati dan menghargai keragaman itu dengan memberi ruang dalam payung desentralisasi dan otonomi daerah.  Pemerintah memberlakukan desentralisasi asimetris di Yogyakarta, Aceh, Papua, dan Papua Barat. Desentralisasi yang tengah berjalan, sesungguhnya tidak mengalami perubahan prinsip. Yang dilakukan oleh pemerintah, hanyalah pengaturan ulang agar lebih baik dan efektif bagi peningkatan kesejahteraan rakyat. Kita juga terus mengkonsolidasikan demokrasi dan pembangunan di Serambi Mekah.
Aceh patut dipandang sebagai model perdamaian, diplomasi, dan demokrasi. Aceh menjadi potret sejarah yang menggambarkan dengan jelas bahwa konflik dapat diselesaikan melalui mekanisme diplomasi dan demokrasi. Di Kawasan Timur Indonesia (KTI), kita berikan perhatian lebih besar untuk mempercepat pembangunan di sana. Kita ingin, mewujudkan pembangunan untuk semua. Pembangunan yang adil dan merata. Kita tidak pernah mengenal lelah di dalam mendorong pembangunan yang berkeadilan dan inklusif. Dengan mempertimbangkan karakteristik wilayah yang berbeda-berbeda, Pemerintah semakin memperkuat pembangunan yang berdimensi kewilayahan untuk menyebarkan pertumbuhan dan keadilan ke seluruh negeri. Upaya ini dapat kita wujudkan apabila didukung oleh pemerintah daerah dalam memanfaatkan anggaran secara optimal, dan tidak cenderung meningkatkan belanja pegawai secara tidak proporsional. Perlu ada peningkatan komposisi pemanfaatan anggaran daerah yang lebih berorientasi bagi peningkatan kapasitas produktif daerah. Saudara-saudara, Kesenjangan pembangunan, baik antar golongan masyarakat maupun antar daerah yang relatif masih tinggi, terus kita  turunkan.
Upaya penurunan pengangguran salah satunya kita lakukan melalui penciptaan lapangan kerja formal, terutama didorong oleh pembangunan industri dalam kerangka Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI). MP3EI juga mendorong pertumbuhan ekonomi yang digerakkan oleh inovasi. Modal pengetahuan harus kita kembangkan melalui penguatan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Di sinilah pentingnya sinergi perguruan tinggi dan lembaga riset terhadap pengembangan industri yang dihasilkan dari MP3EI. Dengan cara itu, pemanfaatan sumberdaya alam yang bernilai tambah, dapat terus kita tingkatkan.  Sejak diluncurkan pada tanggal 27 Mei 2011, sampai dengan akhir Juli 2012 sudah banyak yang dicapai dalam implementasi MP3EI. 135 proyek pembangunan infrastruktur dan sektor riil dengan investasi senilai lebih dari Rp 490 Triliun, telah dilakukan ground breaking. Strategi percepatan dan perluasan pembangunan infrastruktur, merupakan terobosan untuk menghindari middle income trap. Dengan cara itulah, kita akan luput dari stagnasi pembangunan yang banyak dialami oleh negara-negara berpendapatan menengah. Demikian pula, kesenjangan antarwilayah, antar desa-kota, dan antarsektor harus kita atasi bersama-sama. Di Kawasan Timur Indonesia, kita berupaya untuk mengatasi kemahalan harga, meningkatkan akses rakyat untuk memperoleh pelayanan pendidikan dan kesehatan yang layak, menguatkan sektor perikanan dan kelautan, serta  mengembangkan pariwisata dan ekonomi kreatif berbasis tradisi dan budaya lokal. Dan tidak lupa, kita berjuang untuk mengangkat taraf hidup Komunitas Adat Terpencil (KAT) di berbagai wilayah pedalaman. Demikian pula melalui MP3EI yang saya kemukakan tadi, kita dorong percepatan pembangunan koridor Kalimantan, Sulawesi, Papua dan Kepulauan Maluku, serta Kepulauan Nusa Tenggara. 
Saudara-saudara kita di tanah Papua, senantiasa berada di hati kita semua. Pemerintah menyadari adanya kompleksitas persoalan yang memerlukan langkah-langkah spesifik, mendasar, dan menyeluruh. Kita satukan langkah untuk mempercepat pembangunan bagi rakyat Papua. Oleh karena itu, Otonomi Khusus bagi Papua dan Papua Barat adalah kerangka dasar kita dalam mengelola pelayanan publik, pembangunan, dan pemerintahan daerah. Pemerintah telah menerapkan pendekatan yang terintegrasi untuk mempercepat pembangunan di tanah Papua.  Membangun tanah Papua dalam bingkai NKRI, menjadi tugas kolektif semua anak bangsa. Untuk itulah pemerintah telah mengambil inisiatif mempercepat pembangunan di tanah Papua, dengan agenda dan dukungan anggaran yang diperlukan.  Untuk memastikan bahwa pembangunan di Papua dan Papua Barat berjalan sesuai rencana dan kebijakan, baik oleh pemerintah pusat maupun daerah, pemerintah membentuk UP4B (Unit Percepatan Pembangunan Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat), dengan tugas untuk memastikan terjadinya sinergi, sinkronisasi dan koordinasi semua pelaku pembangunan. Dengan cara itulah, secara sistematis kita dapat mempercepat peningkatan kesejahteraan masyarakat di Provinsi Papua dan Papua Barat.
Saudara-saudara, Bangsa kita adalah bangsa yang besar, dengan wilayah territorial yang luas. Untuk menjaga kedaulatannya, kita memerlukan Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang tangguh, handal, dan profesional dengan dukungan alutsista yang modern. Dalam beberapa tahun terakhir, dengan melihat pertumbuhan ekonomi nasional yang semakin membaik, pembangunan sektor pertahanan menjadi salah satu prioritas utama untuk mengejar ketertinggalan. Penambahan anggaran belanja alutsista yang semakin besar kita tujukan untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan keandalan TNI dalam menjaga wilayah kedaulatan Negara, untuk menjalankan tugas-tugas pertahanan negara di masa damai, serta untuk ikut memelihara perdamaian dunia. Saat ini TNI telah menjelma sebagai kekuatan pertahanan negara yang semakin modern dan profesional. Ini merupakan buah dari keberhasilan Reformasi TNI yang dijalankan selama ini.  
TNI saat ini tampil dengan postur kekuatan pertahanan negara yang makin modern.  Kekuatan dan kemampuan matra laut, darat, dan udara, kita tingkatkan agar memiliki efek penggentar, utamanya di wilayah perbatasan dan pulau-pulau terdepan.  Dalam keadaan damai seperti saat ini, TNI berperan aktif di dalam operasi militer selain perang, khususnya dalam penanganan bencana alam dan perdamaian di luar negeri.  Seiring dengan meningkatnya kualitas alutsista, kita tingkatkan pula profesionalisme dan kesejahteraan prajurit. Indonesia juga terus meningkatkan kewaspadaan dalam menghadapi masalah terorisme, konflik lahan, kekerasan horisontal, narkotika dan obat-obatan terlarang. Terhadap terorisme, saya memberi apresiasi dan penghargaan kepada kepolisian yang secara nyata mampu mencegah dan memberantas terorisme. Bersama dengan masyarakat, kita harus tetap bahu membahu mencegah terjadinya tindak terorisme, yang berdampak buruk bagi stabilitas di dalam negeri dan jatuhnya korban  tidak berdosa, serta memperburuk citra Indonesia di mata dunia. Terhadap masalah konflik lahan, pemerintah telah membentuk tim terpadu yang terdiri dari Badan Pertanahan Nasional (BPN), Kepolisian, dan instansi terkait. Tim ini saya beri tugas untuk mencari solusi yang terbaik, agar rakyat mendapatkan hak-haknya atas tanah, seraya tetap menjunjung tinggi dan menegakkan pranata hukum (rule of law). Bagaimanapun, penyelesaian konflik lahan harus memadukan antara pendekatan hukum dengan penyelesaian sosial dan budaya, agar rasa keadilan dapat semakin dipenuhi. Kita tidak ingin akibat dari konflik lahan  kemudian menimbulkan aksi-aksi kekerasan dan tindakan main hakim sendiri.   Saudara-saudara,  Dalam satu tahun terakhir ini, saya mencatat  ada sejumlah isu yang mengemuka dan  menjadi perhatian masyarakat. Sejumlah isu itu, menjadi pekerjaan rumah untuk  kita atasi  dan kita kelola bersama-sama. Tentu saja, dalam menghadapi sejumlah isu yang akan saya kemukakan setelah ini, pemerintah akan terus bekerja sekuat tenaga untuk menjalankan tugas dan kewajibannya. Ada enam isu penting dan aktual yang hendak saya sampaikan pada kesempatan ini.  Keenam isu itu adalah  Pemberantasan Korupsi; Reformasi Birokrasi dan Good Governance; Kekerasan dan benturan sosial; Iklim investasi dan kepastian hukum; Pembangunan Infrastruktur; dan Kebijakan fiskal menghadapi krisis ekonomi global. Isu yang pertama, mengenai pemberantasan korupsi. Korupsi sebagai kejahatan luar biasa telah merusak sendi-sendi penopang pembangunan. Pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur yang seharusnya meningkat pesat dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat secara luas, menjadi terhambat karena praktik yang tidak terpuji ini. Dalam bahasa terang dan gamblang pernah saya katakan, tidak boleh terjadi kongkalikong antara pemerintah, Dewan Perwakilan Rakyat, aparat penegak hukum, dan dunia usaha yang menguras uang negara, baik APBN maupun APBD.  Namun, harus saya akui, ternyata masih banyak pelaku tindak pidana korupsi, baik dari jajaran pemerintahan, pemerintah daerah, DPR dan DPRD, hingga aparat penegak hukum.    Harus kita akui pula, dominasi tindak pidana korupsi cenderung meluas dan cenderung membesar ke daerah-daerah,  mulai dari rekrutmen pegawai di kalangan birokrasi, proses pengadaan barang dan jasa, hingga di sejumlah pelayanan publik. Modusnya pun beragam, mulai dari yang sederhana berupa suap dan gratifikasi, hingga yang paling kompleks dan mengarah pada  tindak pidana pencucian uang. 
Karena itulah, pemberantasan tindak pidana korupsi harus terus kita jalankan. Jajaran Kepolisian Negara Republik Indonesia, Kejaksaan Agung, dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai institusi penegak hukum, harus betul-betul saling mendukung dan menguatkan. Terhadap masalah ini, sikap saya jelas dan tegas: hukum harus ditegakkan, tidak boleh tebang pilih, tidak boleh pandang bulu, dan harus memberi efek jera serta menjamin keadilan dan kesetaraan di depan hukum.  Di berbagai kesempatan saya telah meminta BPK, KPK, Polri, Kejaksaan Agung dan BPKP untuk benar-benar bisa mencegah praktek korupsi yang menyimpangkan dana APBN dan APBD. Negara kita bekerja keras untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan pendapatan negara, agar kita memiliki anggaran yang makin besar untuk membiayai pembangunan. Bayangkan jika dana yang dengan segala keringat dapat kita sediakan dalam APBN dan APBD itu harus dikorupsi. Genderang perang terhadap korupsi tidak boleh kendur. Korupsi harus kita kikis habis. Memberantas korupsi sebagai kejahatan luar biasa, harus dilakukan dengan cara-cara yang luar biasa pula. Tidak boleh ada intervensi terhadap instansi penegak hukum dalam pemberantasan korupsi. Intervensi seperti ini, justru akan menimbulkan rasa ketidakadilan. Biarkanlah hukum bekerja dengan mekanisme dan caranya sendiri, dalam menemukan keadilan.  
Sikap saya jelas, bahwa antar penegak hukum harus menjalin kebersamaan, bukan bersaing secara tidak sehat dan saling melemahkan. Menegakkan hukum tanpa pandang bulu, adalah kuncinya.  Jika terjadi perbedaan pandangan, proses hukum harus tetap berjalan lurus sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang mengaturnya. Karena itu, menegakkan hukum terletak pada keberpihakan untuk mengungkap penyimpangan, bukan untuk menutup-nutupinya. 
Dalam kaitan ini semua, peran KPK sangat penting. Kita berterima kasih kepada KPK atas ketegasan dan kerja kerasnya. Tentu saja kita juga mendorong jajaran Kepolisian, Kejaksaan  Agung, dan jajaran Mahkamah Agung untuk juga melakukan hal yang sama. Saudara-saudara, Isu yang kedua mengenai reformasi birokrasi dan good governance menjadi sangat penting, mengingat untuk mengelola negara yang besar dan luas ini memerlukan kesungguhan dan keseriusan dari segenap aparatur pemerintahan dari pusat sampai ke daerah. Kita semua berbagi peran dan tanggung jawab. Apa yang kita putuskan di Jakarta, keberhasilannya ditentukan pula oleh pemerintahan di daerah-daerah.  Pemerintahan di daerah, mulai dari tingkat provinsi, kabupaten dan kota, kecamatan, hingga desa dan kelurahan, menjadi ujung tombak pelayanan masyarakat di seluruh pelosok tanah air. Mereka yang melayani pagi dan sore, siang dan malam, adalah pahlawan-pahlawan pembangunan yang mengabdi tanpa pamrih. Saya bangga atas perjuangan saudara-saudara yang  tidak kenal lelah.
Dalam mengelola pemerintahan, saya mewajibkan agar seluruh jajaran birokasi dapat lebih meningkatkan peran dan fungsinya secara optimal dan maksimal. Pelayanan publik harus menjadi salah satu bagian mendasar dalam reformasi birokrasi. Percepatan reformasi birokrasi, tidak dapat ditawar-tawar. Percepatan reformasi birokrasi sangat penting, agar tercipta jajaran aparatur negara yang handal, profesional, dan bersih, berdasarkan kaidah-kaidah good governance and clean government.┬á Pengelolaan pemerintahan juga terus kita iringi dengan perluasan peran publik mulai dari partisipasi pada perencanaan pembangunan, hingga membuka akses publik untuk ikut mengawasi kegiatan pengelolaan pemerintahan. Inilah bagian penting dari pemerintahan yang melibatkan partisipasi publik. Inilah esensi dari sebuah pemerintahan ÔÇ£open governmentÔÇØ.┬á┬á
Sungguh pun reformasi birokrasi terus kita galakkan, tapi masih  dijumpai jajaran birokrasi yang belum responsif, cenderung lalai, dan bahkan menghambat jalannya pembangunan. 
Tabiat dan perilaku seperti ini harus kita ubah dan akhiri. Isu yang ketiga mengenai kerukunan masyarakat dan benturan sosial. Isu ini menjadi persoalan yang serius. Kita harus menghidarkan diri dari kekerasan horisontal, baik yang dipicu oleh sengketa lahan, ekses pilkada, maupun perbedaan pandangan dan keyakinan.
Kita harus menghidarkan diri dari sikap mau menang sendiri dan memaksakan kehendak. Negeri kita justru harus menjadi etalase dari harmoni dan toleransi, bukan konflik dan kekerasan horisontal. Sesungguhnya aksi-aksi kekerasan dan konflik komunal itu bisa kita cegah jika semua pihak peduli, bertanggung jawab dan terus menjaga kerukunan dan ketentraman kehidupan masyarakat kita. Jika semua pihak peduli dan terus bekerja, mulai dari tingkat Bupati atau Walikota dengan jajarannya, jajaran Kepolisian dan Komando Teritorial TNI, Tokoh Masyarakat dan Agama, pastilah tidak semudah itu terjadi aksi-aksi kekerasan, tindakan main hakim sendiri, dan konflik komunal. 
Namun, apabila telah terjadi aksi-aksi kekerasan, termasuk konflik horizontal, Polri harus bertindak cepat, tegas dan tepat. Jangan terlambat dan jangan tidak tuntas. Jangan pula ada kesan Polri melakukan pembiaran. Yang penting hindari dan cegah jatuhnya korban jiwa dari pihak mana pun. Ciptakanlah kondisi kehidupan yang membawa ketentraman bagi masyarakat luas. Termasuk ketentaraman dan ketenangan bagi umat beragama untuk menjalankan ibadahnya masing-masing. Saudara-saudara, Isu yang keempat, terkait dengan iklim  investasi dan kepastian hukum. Kita menyadari bahwa kita masih mengalami sejumlah hambatan iklim investasi dan kepastian hukum yang dikeluhkan oleh berbagai kalangan. Kedua hal itu berpotensi menciptakan ketidakpastian, ekonomi biaya tinggi (high cost economy), dan hilangnya kesempatan untuk mendapatkan pertumbuhan yang lebih tinggi dan berkualitas. Juga ada keluhan ketika urusan pada tingkat pusat sudah selesai, justru hambatannya ada di daerah.  Kita perlu terus bekerja keras untuk mengurangi ekonomi biaya tinggi itu. Kita telah dan sedang mengevaluasi 13.520 Peraturan Daerah, dan 824 Peraturan Daerah telah kita batalkan.  Demikian pula, untuk meningkatkan aliran investasi, baik Penanaman Modal Asing (PMA) maupun Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN), perlu diimbangi dengan kecepatan dan kemudahan perijinan. Kita sudah menekan dan mempercepat penerbitan ijin berusaha dari semula 60 hari menjadi 17 hari. Sama pentingnya dengan itu, upaya penegakkan hukum sangat penting untuk meningkatkan rasa aman dan stabilitas dalam berinvestasi Isu yang kelima mengenai pembangunan infrastruktur, terkait erat dengan isu keempat yang saya kemukakan tadi.
Sebab, jika iklim investasi terasa menyejukkan dan kepastian hukum┬á mendapat tempat yang selayaknya, maka terbuka lebar bagi kita untuk lebih banyak membangun Infrastruktur di seluruh tanah air. Potensi dan peluang yang terbentang luas di negara kita, sesungguhnya akan menarik bagi para investor untuk berinvestasi. Inilah peluang emas atau ÔÇ£golden opportunityÔÇØ yang tidak boleh disia-siakan.┬á Untuk dapat lebih mengoptimalkan ÔÇÿgolden opportunity', ketersediaan dan kualitas infrastruktur merupakan syarat keharusan (necessary condition). Kita perlu mendukung usaha nasional dalam akselerasi pembangunan infrastruktur untuk menjamin keberlanjutan pertumbuhan dan pemerataan pembangun-an ekonomi, perluasan kesempatan kerja, dan penciptaan lapangan usaha baru.┬á┬á┬á┬á┬á┬á
Tantangan terberat dalam pembangunan infrastruktur dewasa ini adalah kebutuhan infrastruktur yang amat tinggi di seluruh wilayah Indonesia, sementara anggaran yang tersedia di APBN relatif terbatas. Meskipun tahun-tahun terakhir ini kita telah meningkatkan anggaran belanja modal dan pembangunan infrastruktur, tetap saja anggaran APBN kita masih terbatas.  Oleh karena itu, saya meminta agar daerah juga mengalokasikan APBD-nya untuk belanja modal, dan tidak habis untuk belanja pegawai dan belanja rutin. Insya Allah, tahun 2013 mendatang transfer dana ke daerah akan berjumlah lebih dari Rp. 500 triliun.
Saya juga mengundang BUMN dan Swasta untuk bekerja sama dengan pemerintah untuk mempercepat dan memperluas pembangunan infrastruktur ini. Jika tidak, ekonomi Indonesia yang tumbuh rata-rata 6 persen dewasa ini, dengan peluang investasi yang amat besar,  tidak akan mencapai hasil yang setinggi-tingginya. Terakhir, isu yang keenam mengenai kesehatan fiskal. Di tengah-tengah ketidakpastian lingkungan ekonomi global,  kita semakin tertantang untuk mampu menjaga kesehatan fiskal kita. Keseimbangan antara kebijakan fiskal yang mampu memberikan stimulus pembangunan sekaligus mengedepankan semangat kehati-hatian (prudent) perlu dilakukan.  Rasio defisit anggaran terhadap total PDB, perlu dijaga pada tingkat yang aman. Selain itu, upaya peningkatan kualitas belanja negara terus dilakukan  baik melalui upaya efisiensi, menjamin kelancaran penyerapan anggaran, dan penghilangan sumber-sumber kebocoran anggaran.
Saya perlu menekankan tentang perlunya kita memiliki kebijakan fiskal yang sehat. Krisis yang terjadi di banyak negara maju utamanya disebabkan oleh keadaan fiskal mereka yang tidak sehat. Defisit tinggi, demikian pula rasio hutang terhadap PDB. Mari kita cegah keadaan fiskal kita menjadi tidak sehat dan rapuh sebagaimana  yang dialami oleh banyak negara. Persoalan angka subsidi yang terlalu besar juga mengurangi ruang gerak anggaran kita (fiscal space). Marilah dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab, serta untuk membuat semakin  sehatnya perekonomian kita, kita tata kembali besaran subsidi kita, sehingga akhirnya subsidi itu menjadi tepat sasaran dan tepat jumlah.  
Saudara-saudara se-Bangsa dan se-Tanah Air, Pada bagian akhir dari Pidato Kenegaraan ini, saya ingin menyampaikan bahwa bangsa kita kini tampil menjadi sebuah bangsa yang tidak saja menikmati kebebasan sangat luas, tetapi juga sebuah bangsa dengan sistem kelembagaan negaranya yang lebih demokratis. Di antara yang penting adalah, negara kita telah berubah secara sangat mendasar; dari sebuah pemerintahan otoritarian dan sentralistik ke sebuah pemerintahan yang menghormati kebebasan berpendapat, berkumpul dan berserikat serta menganut desentralisasi dan otonomi daerah. Kita telah menjalankan terobosan penting dalam konteks hubungan pusat dan daerah. Dunia melihat desentralisasi dan otonomi daerah sebagai ÔÇÿbig bang', dan bahkan suatu ÔÇ£quite revolutionÔÇØ, atau revolusi diam-diam. Dalam hubungan pusat dan daerah inilah, kita akan terus mengkonsolidasikan kewenangan dan memberikan sumber daya keuangan yang semakin besar ke daerah. Bagaimanapun, daerah yang maju dan makmur adalah fondasi penting bagi terciptanya daya saing nasional. Oleh karena itu, kita terus mendorong langkah yang sinergi antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah.┬á Kapasitas kelembagaan daerah, juga perlu ditingkatkan. Jika ada ekses negatif di dalam pelaksanaan desentralisasi dan otonomi daerah, marilah kita tata kembali dengan tepat.┬á
Kita tata Peraturan Daerah yang bermasalah, ijin-ijin usaha yang tidak sesuai dengan aturan main, dan optimalisasi peran Gubernur sebagai wakil pusat di daerah. Untuk itu, mari kita maknai hubungan pusat dan daerah sebagai perpaduan kepentingan dalam memperkuat ikatan NKRI, dengan tetap menjaga iklim demokrasi yang sehat serta keanekaragaman wilayah yang khas dan unik. Saudara-saudara, Kita telah memilih demokrasi sebagai jalan mencapai kesejahteraan. Proses demokrasi yang mengutamakan kebersihan dalam proses penyelenggaraannya, dan penegakan hukum yang adil apabila terjadi perselisihan.  Kita  tidak mungkin mereduksi demokrasi yang  menjauhkan kita dari persatuan, kesatuan, dan integritas sebagai sebuah bangsa. Kita juga tidak mungkin mereduksi demokrasi yang justru menjauhkan kita dari kepentingan dan kemaslahatan rakyat.   
Demokrasi harus terhindar dari sifat-sifat buruk. Kita meyakini, demokrasi tanpa kebebasan akan berubah menjadi tirani, tetapi demokrasi yang melampaui batas dan tidak disertai dengan tanggung jawab dalam berekspresi, akan berubah menjadi anarki.┬á Sejumlah ekses pemilihan kepala daerah di beberapa tempatÔÇöyang tidak mengindahkan asas demokrasi yang sehat dan matangÔÇöseringkali menjadi anarkis. Oleh karena itu, kita harus mampu meminimalkan dampak demokrasi yang tidak pada tempatnya.┬á Kita harus memiliki keyakinan yang teguh, bahwa kita sedang mempercepat penguatan demokrasi. Tanpa demokrasi yang kuat---yang ditopang oleh tegaknya hukum dan keadilan--- maka moralitas dan etika politik akan mengalami kehancuran.┬á Jika hukum tidak tegak dan demokrasi kita rapuh, politik justru akan mengambil jalan menyimpang.
Karena itu, dalam berdemokrasi, kita harus menumbuhkan nilai-nilai toleransi, keberagaman, dan saling menghormati. Inilah hakekat prinsip hidup berdampingan dalam perbedaan, dan prinsip kebebasan dalam bingkai toleransi. Itulah esensi dari Seloka Bhinneka Tunggal Ika. Kesabaran, toleransi, dan saling menghargai satu  sama lain, adalah potensi yang tidak hanya menjadi penopang dalam kehidupan bangsa yang multikultural, tetapi juga menjadi wujud nyata dari diri kita sebagai bangsa yang memiliki keadaban.  Saudara-saudara, Sudah saatnya kita bersiap diri untuk sebuah peran baru di abad ke-21 ini. Tantangan yang kita hadapi di abad ini, tidaklah semakin ringan. Namun jika kita bekerja dan terus bekerja, semua itu akan dapat kita lalui. Kita perlu melakukan penataan terhadap perspektif kita dalam mengelola perubahan dan pembangunan. Jika kita bersama-sama dengan sangat serius melakukan koreksi dan perbaikan, kita dapat mencapai prestasi yang lebih tinggi lagi. 
Kita dapat memetik pelajaran dari pengalaman, kekeliruan, dan kesalahan di masa silam, agar tidak terulang kembali. Kita juga punya bayangan tentang apa yang perlu kita luruskan, saat ini dan di masa depan. Yang mungkin masih kita perlukan adalah rasa percaya diri bahwa kita sendirilah yang semestinya menentukan masa depan kita. Kita sendiri yang akan menentukan masa depan yang hendak kita wujudkan.  Saudara Ketua, para Wakil Ketua, dan para Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia yang saya hormati, Saudara Ketua, para Wakil Ketua, dan para Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia yang saya hormati, Saudara-saudara sekalian yang saya muliakan, Mengakhiri pidato ini, saya mengajak segenap komponen bangsa di seluruh tanah air, marilah kita jadikan peringatan Hari Ulang Tahun ke-67 Proklamasi Kemerdekaan sebagai inspirasi untuk menjadi negara  yang unggul dan maju di tengah-tengah bangsa-bangsa di dunia.  
Selaku Kepala Negara dan Kepala Pemerintahan, saya ingin menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang tulus kepada segenap rakyat Indonesia di manapun berada atas partisipasi, kesabaran, dan dukungan saudara dalam pembangunan yang tengah kita jalankan bersama. Saya juga ingin menyampaikan  ucapan terima kasih atas kerjasama yang terjalin baik selama ini, antara pemerintah dengan DPR dan DPD, serta lembaga-lembaga Negara yang lain.   Kepada saudara-saudara yang mengabdi di ujung pelosok Nusantara, di pulau-pulau terdepan, di pedalaman, hingga di kaki-kaki gunung dan daerah terpencil nun jauh di sana, saya tidak akan lupa atas perjuangan dan dedikasi saudara-saudara di tengah kesunyian. Sebagian dari saudara-saudara, hadir di tengah-tengah kita hari ini. Saudara yang ada di balkon atas, adalah para teladan dan putera-puteri bangsa yang berprestasi dalam berbagai bidang pengabdiannya masing-masing.
Saya bangga atas prestasi, kinerja, dan keteladanan saudara-saudara semua.  Akhirnya, semoga di bulan Ramadhan yang penuh berkah ini, Tuhan Yang Maha Kuasa, Allah SWT, senantiasa meridhoi gerak langkah kita dalam membangun bangsa  dan negara yang  adil, makmur, aman, tentram, dan sejahtera.
Dirgahayu Republik Indonesia!
Terima kasih, Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Jakarta, 16 Agustus 2012
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
DR. H. SUSILO BAMBANG YUDHOYONO
Ungkapan Kecintaan Muallaf Jepang kepada Imam Ridha As
Reza Nakaneh, seorang muslim berkebangsaan Jepang menyatakan ungkapan kerinduan dan kecintaan dari hatinya kepada Imam Ridha As melalui sepucuk surat yang dikirimkannya ke Masyhad, Iran.
Hujjatul Islam Nashir Salehi, direktur Hauzah Ilmiah Hadhrat Wali ÔÇÿAshr menyatakan, ÔÇ£Reza Nakaneh adalah seorang warga negara Jepang yang baru saja masuk Islam. Ia menulis surat yang ditujukannya kepada Imam Ridha As yang menunjukkan betapa besar kecintaannya kepada Ahlul Bait Nabi Saw dan keyakinannya yang kuat akan mazhab dan agama yang dipilihnya.ÔÇØ
ÔÇ£Beliau saat ini sedang kuliah di jurusan Bahasa dan Sastra Persia tingkat magister. Dari gaya bahasa yang dituliskannya menunjukkan keseriusannya dalam mempelajari sastra Persia yang dikenal dengan diksi bahasa yang sangat indah.ÔÇØ Lanjutnya.
ÔÇ£Muslim Jepang ini, sebelum menjatuhkan pilihannya untuk memeluk agama Islam, sebelumnya mengkaji beragam agama dan aliran kepercayaan. Sampai akhirnya, diantara salah satu perjalanannya menuju Masyhad, beliau kemudian mendapatkan percikan hidayah yang kemudian mengubah jalan hidupnya. Sehabis berziarah di makam Imam Ridha As, ia kemudian memantapkan hati untuk memilih Islam sebagai agama dan keyakinannya yang baru.ÔÇØ Tambahnya lagi.
Reza Nakaraneh, masuk Islam lewat bimbingan Imam JumÔÇÖat Hujjatul Islam Nashir Salehi yang disaksikan ribuan jamaÔÇÖah JumÔÇÖat di kota Masyhad tahun lalu. Ia memilih nama Reza sebabai nama hijrahnya. Tahun ini di hari wiladah Imam Ridha As, mewakili dirinya yang tidak bisa menziarahi makam Imam Ridha As secara langsung, ia menuliskan sebuah surat kerinduannya.
Berikut, surat yang dituliskan Reza Nakaneh yang menggambarkan kecintaannya pada Imam Ridha As dan Ahlul Bait Nabi secara keseluruhan.
Bismillahirrahmanirrahim
Disetiap malam di kota Masyhad yang kudus, kemanapun kakiku melangkah, dan apapun yang kuperbuat, lentera Haram senantiasa terlihat. Dan cahaya yang terpancar adalah engkau.
Cahaya yang penuh cinta dan ketenangan. Cahaya yang tanpa batas dan menerpa apapun. Meskipun aku melangkah jauh sampai keperbatasan dunia timur. Sekalipun aku memejamkan mata, cahayamu justru semakin memesona. Dan seketika semua kegelisahan dan kegundahanku menjadi sirna.
Akupun turut larut dalam kekudusan dan keagunganmu, yang membuatku jatuh terperosok dalam jurang kerinduan yang dalam dan tak bertepi.
Wahai Imam pengetahuan, dengan cahayamu, terangilah jalanku.
Wahai Imam para pecinta, lewat cahayamu, jagailah diriku.
Pasca Operasi, Rahbar Dijenguk Presiden Rohani
Beberapa jam setelah melewati proses operasi pembedahan karena masalah prostat, Presiden Republik Islam Iran, Dr. Hasan Rohani datang menjenguk Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, Ayatullah Sayyid Ali Khamanei dipembaringannya di salah satu Rumah Sakit Tehran, senin [8/9]. Dalam pertemuan tersebut, Dr. Hasan Rohani menyampaikan harapannya, agar kesehatan Ayatullah Sayyid Ali Khamanei bisa segera kembali pulih.
ÔÇ£Saya meminta, kepada seluruh masyarakat Iran untuk mendoÔÇÖakan kesehatan Rahbar agar segera membaik, semoga umur beliau dipanjangkan, dan kembali memberikan perkhidmatannya kepada rakyat Iran dan dunia Islam.ÔÇØ Ucap Presiden Iran dalam wawancaranya dengan media setempat.
Dalam penjelasannya, Dr. Rohani mengatakan kesehatan Rahbar secara umum baik, dan operasinya berjalan lancar. ÔÇ£Kami berterimakasih kepada tim medis yang menjalankan tugasnya dengan baik. Apa yang mereka lakukan secara professional dan teliti setidaknya menenangkan kita yang mengkhawatirkan kesehatan Rahbar. Semoga proses pemulihan pasca operasi juga bisa berjalan lancar.ÔÇØ Tambahnya.
ÔÇ£Kondisi dan kesehatan Rahbar secara umum, alhamdulillah baik. Jadi tidak ada yang perlu dikhawatirkan oleh rakyat Iran, dan sudah semestinya doÔÇÖa tetap harus kita panjatkan untuk keselamatan dan kesehatan beliau.ÔÇØ Harapnya kepada seluruh rakyat Iran.
Pada bagian lain penjelasannya, Dr. Hasan Rohani menyampaikan adanya agenda kerja beliau yang mengharuskan beliau meninggalkan Tehran sore ini, ÔÇ£Sangat besar keinginan saya, untuk tetap berada di Tehran, mengingat akan kondisi Rahbar dalam proses penyembuhan. Namun Rahbar sendiri menyarankan agar saya tetap menjalankan program kerja yang telah diagendakan.ÔÇØ
Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, Ayatullah Sayyid Ali Khamanei dalam pernyataannya menyampaikan terimakasih kepada seluruh rakyat Iran dan kaum muslimin dunia yang telah mendoÔÇÖakan kesehatan beliau. ÔÇ£Apa yang saja jalani hanyalah operasi biasa, bukan sesuatu yang harus dikhawatirkan, semoga semuanya bisa segera membaik.ÔÇØ Ucapnya sembari tersenyum.
Apakah Engkau Rela dengan Suamimu?
Beberapa hari setelah pernikahan Sayidah Zahra as dengan Imam Ali as, Nabi Muhammad Saw mendatangi rumah mereka. Beliau bertanya kepada putrinya, "Putriku! Seperti apa suamimu? Apakah engkau rela?"
Sayidah Zahra as menjawab, "Ayah! Suamiku adalah suami terbaik di dunia. Tapi sebagian perempuan Quraisy mendatangiku dan berkata, "Rasulullah telah menikahkanmu dengan seorng pria miskin."
Nabi Saw berkata, "Putriku! Ayahmu tidak miskin, begitu juga dengan suamimu. Allah Swt meletakkan seluruh khazanah emas dan perak di seluruh dunia kepadaku.[1] Tapi saya tidak menginginkannya. Karena aku lebih memilih pahala yang diberikan Allah... Putriku! Bila engkau mengetahui apa yang diketahui ayahmu, maka dunia menjadi tidak ada artinya di matamu. Demi Allah! Suamimu dalam keilmuan, kesabaran, akhlak dan keimanan lebih baik dari semua orang..."
Putriku! Allah memandang  ke bumi lalu memilih dua orang pria, seorang darinya adalah ayahmu dan satu lagi adalah suamimu... Putriku! Suamimu sangat baik. Oleh karenanya, engkau harus selalu menaatinya dan jangan sekali-kali meminta sesuatu kepadanya yang tidak mampu dipenuhinya atau membuatnya malu padamu..."
Setelah itu Nabi Saw memanggil Imam Ali as dan berkata kepadanya, "Wahai Ali! Fathimah adalah bagian dariku. Barangsiapa yang mengganggunya berarti telah menggangguku dan siapa saja yang membuatnya gembira berarti telah menggembirakanku."
 
Sumber: Sad Pand va Hekayat; Sayidah Fathimah Zahra as
Wajah dan Perilaku Imam Hasan as
Ulama besar Syiah, Syaikh Mufid mengakui bahwa Imam Hasan as pribadi yang wajah dan perilakunya paling mirip dengan Rasulullah Saw dan mengatakan, "Wajah Imam Ali as merah muda dan matanya besar berwarna hitam. Beliau memiliki pipi yang lurus dan hidung mancung. Tubuhnya tidak terlalu tinggi dan juga tidak terlalu pendek. Pada dasarnya beliau memiliki wajah yang tampan dan menarik, sehingga siapa saja yang melihatnya akan memujinya..."
Sumber: Sad Pand va Hekayat; Imam Hasan as.
Kisah di Balik Hijrah Imam Khomeini ra dari Irak ke Paris
Apa Sebabnya Imam Khomeini Hijrah dari Irak? Mohon Jelaskan Juga Bagaimana Kejadian Hijrah Ini?
Sebab hijrahnya Imam Khomeini ke Paris kembali pada sejumlah kejadian yang terjadi beberapa bulan sebelum diambilnya keputusan ini. Ketika perjuangan masyarakat Iran mencapai puncaknya, pemerintah Iran dan Irak melakukan pertemuan berkali-kali di Bagdad dan mencapai kesimpulan bahwa aktivitas Imam Khomeini tidak saja membahayakan Iran tapi juga membahayakan Irak. Perhatian masyarakat Irak terhadap Imam Khomeini dan semangat dan simpati para peziarah Iran merupakan sesuatu yang tidak bisa diabaikan begitu saja oleh pemerintah Irak.
Oleh karena itulah Agha Doai dipanggil oleh pemerintah Irak untuk menyampaikan pandangan Dewan Revolusi Irak secara gamblang kepada Imam Khomeini. Agha Doai kemudian menjelaskan pandangan pemerintah Irak kepada Imam Khomeini yang kesimpulannya sebagai berikut:
1. Yang Mulia bisa melanjutkan untuk tetap tinggal di Irak sebagaimana sebelumnya, tapi jangan melakukan aktivitas politik yang menyebabkan tegangnya hubungan kami dengan Iran.
2. Bila aktivitas politik tetap berlanjut, maka Anda harus meninggalkan Irak.
Keputusan Imam Khomeini sudah jelas. Beliau memandang saya dan berkata:
ÔÇ£Ambil paspormu dan paspor saya dan berikan kepada Agha Doai, agar dibawa dan diserahkan kepada mereka untuk memberikan visa keluar buat saya. Saya tidak akan tinggal di sini lagi.ÔÇØ
Saya melakukan perintah Imam dan Agha Doai pun pergi ke Bagdad. Tapi tidak ada kabar tentang paspor. Setelah satu minggu mereka memanggil Agha Doai. Agha Doai pergi dan kembali lagi seraya berkata, ÔÇ£SaÔÇÖdun Syakir, Kepala Badan Keamanan Irak minta waktu untuk bertemu.ÔÇØ
Hal ini disampaikan kepada Imam Khomeini dan beliau mengizinkan. SaÔÇÖdun Syakir, Kepala Badan Keamanan Irak pun mengambil waktu untuk bertemu dan datang ke rumah Imam Khomeini. Sayangnya pertemuan itu tidak direkam. Imam mengisyaratkan pada karpet yang beliau duduki di kamar dan berkata:
ÔÇ£Kemana saja pergi, bila sudah saya hamparkan karpet ini, maka di situlah rumah saya. Saya bukan ulama yang mau melepaskan aktivitas perjuangan karena suka ziarah dan saya satu menitpun tidak akan tinggal di sini bila saya harus berpisah dengan masyarakat Iran.ÔÇØ
Agha Doai dipanggil ke Bagdad dan membawa paspor ketika kembali dari sana. Masalah ini diundur-undur sekitar sepuluh sampai dua puluh hari. Di hari-hari itu para pasukan Irak mengepung rumah Imam Khomeini karena semangat dan simpati para peziarah Iran dan masyarakat Irak menguntungkan Imam Khomeini. Mereka tidak menginzinkan siapa pun keluar masuk ke rumah Imam Khomeini. Berita ini meledak bak bom di Iran, negara-negara Eropa, Amerika dan di kalangan para mahasiswa muslim pendukung Imam Khomeini. Hal ini membuat Irak tidak bisa bertahan. Akhirnya, pengepungan rumah Imam dihentikan. Beberapa hari kemudian rumah Imam Khomeini dikepung kembali. Saya masih ingat, pertama kali saya menelpon almarhum Syahid Ayatullah Sadoughi dan saya sampaikan kepada beliau tentang kejadian Najaf dan rumah Imam Khomeini.
Diselenggarakanlah sebuah pertemuan di rumah kami dan diputuskan agar kami menelpon ke Kuwait. Karena Kuwait adalah sebuah negara yang dipilih oleh Imam Khomeini setelah Irak. Kami sepakat untuk menelpon ke rumah Ayatullah Mouhri salah seorang ulama pejuang Kuwait. Ayatullah Mouhri mengutus putranya bersama seseorang untuk datang ke Najaf dengan membawa surat undangan.
Malam itu rumah kami begitu ramai, ketika esok harinya kami harus pergi. Semuanya dalam kondisi luar biasa. Saya senantiasa memperhatikan Imam Khomeini. Sebagaimana malam-malam sebelumnya, Imam Khomeini tidur pada waktunya dan seperti biasanya beliau bangun satu setengah jam sebelum subuh untuk melakukan salat tahajud. Beliau mengumpulkan anggota keluarga dan berkata:
ÔÇ£Kalian jangan sedih karena tidak akan terjadi apa-apa. Tidak mungkin diam begitu saja. Apa yang harus kami pertanggungjawabkan di hadapan Allah dan masyarakat nanti? Ini adalah kewajiban. Tidak mungkin melepaskan kewajiban ini. Ini bukan apa-apa, bila dikatakan diamlah satu hari saja dan hiduplah di sini, sementara saya tahu diam selama sehari akan merugikan, maka mustahil saya harus menerimanya.ÔÇØ
Agha Rezvani penanggung jawab urusan administrasi dan keuangan kantor Imam Khomeini di Najaf. Imam memanggilnya dan memberikan sejumlah tanda terima kepadanya dan berkata:
ÔÇ£Besok bila orang-orang datang membawa uang dan menyerahkan khumus, Anda tulis total uang yang diserahkan di tanda terima ini. Anda masuk dulu ke ruangan dalam agar masyarakat tidak paham bahwa kami sudah pergi dari sini. Tinggallah di ruangan dalam sejenak dan kembalilah dan berikan tanda terima tersebut kepada orang yang bersangkutan. Dengan cara ini, orang tersebut tidak akan memahami kalau saya tidak di sini.ÔÇØ
Cara ini berhasil dilakukan. Namun ketika waktu Zuhur semua orang datang untuk melaksanakan salat, mereka melihat bahwa Imam Khomeini tidak ada di masjid. Mereka baru memahami bahwa ada sebuah peristiwa yang telah terjadi. Karena ketika waktu syahadahnya saudaraku (Sayid Mostafa Khomeini), Imam Khomeini tidak pernah meninggalkan salat jamaah meski seharipun. Masyarakat juga tahu bahwa Imam Khomeini tidak akan meninggalkan salat jamaah.
Ada  tiga mobil yang sudah disiapkan. Keesokan harinya setelah salat Subuh kami berangkat. Saya bersama Imam Khomeini dalam satu mobil. Para kerabat dekat lainnya ada dalam dua mobil yang lain. Ketika kami mau naik mobil, dalam kegelapan, ada seseorang yang tidak pakai sorban menarik perhatian saya. Saya perhatikan ternyata dia adalah Agha Doktor Yazdi. Dia datang untuk mengambil pidato Imam Khomeini untuk organisasi-organisai Islam Iran di Kanada dan Amerika, tapi dia menyaksikan kondisi ini. Sampai detik itu dia tidak tahu tentang peristiwa hijrahnya Imam. Dia juga naik salah satu dari dua mobil tersebut. Kami baru tahu kalau ada satu mobil berisi para petugas Irak yang membarengi kita. Kami sarapan roti, keju dan teh di sebuah warung kopi. Kami salat berjamaah Zuhur dengan diimami Imam Khomeini di perbatasan Irak. Semua urusan di perbatasan terselesaikan dengan cepat.
Para petugas Irak telah pergi. Para kerabat menuju ke Najaf. Yang tinggal hanya almarhum Emlai, Agha Ferdowsi dan Agha Yazdi.┬á Kami menuju perbatasan Kuwait. Urusan Agha Yazdi, Ferdowsi dan Emlai telah selesai. Tinggal saya dan Imam Khomeini. Ternyata Kuwait sudah mengetahui. Datang seseorang dari pusat dan kesimpulan pembicaraannya adalah, ÔÇ£Dilarang masukÔÇØ. Kami kembali. Kami dibiarkan dari jam dua setelah Zuhur sampai jam sebelas malam. Dengan cerdik Agha Emlai berhasil menuju ke Basra. Dia memberitahukan apa yang telah terjadi kepada orang-orang yang ada di Najaf dan kembali lagi dengan membawa sejumlah roti, keju dan sosis besar dan sebagainya. Imam Khomeini benar-benar lelah. Melalui wajah saya Imam Khomeini tahu bahwa saya kesal karena beliau dibiarkan berjam-jam dan berkata:
ÔÇ£Kamu kesal dengan kejadian-kejadian ini?ÔÇØ
Saya berkata, ÔÇ£Saya benar-benar kesal karena perlakuan mereka terhadap Anda.ÔÇØ
Imam Khomeini menjawab:
ÔÇ£Kita juga harus menanggung musibah di perbatasan seperti yang lainnya. Sehingga bisa merasakan salah satu dari ribuan kesulitan yang menimpa saudara-saudara kita. Bertahanlah.ÔÇØ
Ketika kami duduk mengelilingi Imam Khomeini di dalam sebuah ruangan yang kotor, saya melakukan istikharah dengan al-Quran. Muncul ayat, ÔÇ£Izhab Ila Firauna Innahu Thagha, Qala Rabbi Isyrahli Shadri Wa Yassir Li Amri.ÔÇØ Saya benar-benar mendapatkan kekuatan baru.
Imam Khomeini mengancam mereka. Setiap kali saya berkata kepada mereka, ÔÇ£Mengapa kalian membiarkan kami? Mereka menjawab, ÔÇ£Kami harus menunggu kabar terlebih dahulu dari Bagdad.ÔÇØ Setelah Imam Khomeini marah, mereka langsung menelpon ke Bagdad dan menyampaikan reaksi Imam Khomeini kepada mereka. Kepada mereka Imam Khomeini berkata:
ÔÇ£Akan saya umumkan kepada dunia, apa yang terjadi terhadap saya di sini.ÔÇØ
Mereka juga menyampaikan hal ini kepada mereka yang ada di Bagdad. Tidak lama kemudian mereka berkata, ÔÇ£Maaf, kami belum berhasil untuk menyampaikan ke pusat. Karena tentunya mereka juga tidak senang menyaksikan kondisi ini.ÔÇØ
Mereka mengatakan, ÔÇ£Demi Allah, jangan Anda sampaikan ke pusat apa yang terjadi terhadap Anda.ÔÇØ┬á Mereka menyiapkan mobil untuk kami dan kami naik. Tapi Doktor Yazdi ditahan. Doktor Yazdi berkata kepada saya, ÔÇ£Jangan khawatir, mereka tidak akan bisa menahan saya.ÔÇØ Kami berempat menuju ke Basra. Kami menginap di sebuah hotel yang lumayan bagus. Saya bersama Imam Khomeini dalam satu kamar dan Agha Ferdowsi dan Emlai dalam kamar lainnya. Dengan segala kelelahan, Imam Khomeini bangun melakukan salat tahajud setelah beristirahat selama tiga jam. Saya salat berjamaah dengan Imam Khoemini dan setelah salat saya bertanya tentang keputusan beliau. Imam Khomeini berkata:
ÔÇ£Saya memilih Suriah dan akan pergi ke Suriah.ÔÇØ
Saya berkata, ÔÇ£Bila Suriah tidak mau memberi visa, apa yang harus kita lakukan? Sebaiknya kita pergi ke sebuah negara yang tidak memerlukan visa dan kita bisa pergi ke Suriah dari sana. Karena bila di perbatasan Suriah kita dikembalikan, kita tidak punya lagi tempat untuk pergi.ÔÇØ Saya mengusulkan negara Perancis. Imam menerima. Pukul delapan pagi kami menyampaikan kepada para petugas Irak, ÔÇ£Kami ingin pergi ke Bagdad.ÔÇØ
Mereka berkata, ÔÇ£Anda bisa kembali ke Najaf.ÔÇØ Saya berkata, ÔÇ£Kami tidak akan pergi.ÔÇØ Satu jam kemudian mereka datang dan bertanya, ÔÇ£Ditanyakan dari pusat, apa keputusan Anda?ÔÇØ Saya berkata, ÔÇ£Paris.ÔÇØ Mereka ingin membawa kami ke Bagdad dengan mobil. Kondisi Imam Khomeini tidak baik. Dengan paksa akhirnya kami pergi dengan pesawat. Setelah turun, saya langsung menelpon ke Paris. Doktor Habibi berkata, ÔÇ£Apa yang harus saya lakukan?ÔÇØ Saya berkata, ÔÇ£Jangan terpisah dari telepon sampai kedatangan kami di sana!ÔÇØ
Kami bermalam di Bagdad dan kembali bertemu para sahabat. Malam itu juga Imam Khomeini pergi ke Kazhimain untuk berziarah. Pagi-pagi kami menuju bandara. Pesawat dibiarkan terlambat. Terlambat dua jam. Pesawat jenis jumbo jet. Kami berlima berada di tingkat kedua pesawat. Ditambah tiga orang yang tidak kita kenal. Dua sampai tiga jam setelah pesawat take off kami baru tahu kalau kami di atas pesawat, dipenjara. Untuk meyakinkan, bahwa kami benar-benar dipenjara, almarhum Emlai bangun dari duduk dan ingin jalan-jalan ke tingkat pertama pesawat, tapi tidak diizinkan dan kembali lagi duduk. Setelah pembicaraan yang panjang, kami memutuskan Agha Yazdi dan Emlai sebaiknya turun di Jenewa, sementara saya dan Agha Ferdowsi tetap mendampingi Imam Khomeini. Bila mereka tidak diizinkan turun, kami akan berteriak-teriak supaya penumpang lainnya tahu.
Doktor Yazdi berkata kepada tiga orang tersebut, ÔÇ£Kami ingin turun di Jenewa karena ada urusan.ÔÇØ Sesaat kemudian diumumkan dari speaker pesawat, ÔÇ£Ketika pesawat landing di Jenewa, selain penumpang Jenewa tidak boleh ada yang turun!ÔÇØ Kami melaksanakan keputusan yang sudah kami ambil. Emlai menarik salah satu dari mereka yang ingin mencegah mereka berdua turun. Yazdi lompat ke tangga. Tidak seorangpun berbicara apa-apa. Hanya saja dua orang dari mereka meletakkan senjatanya di rak pesawat yang sebelumnya tidak kelihatan dan mengejar mereka berdua. Sebagaimana sebelumnya, Agha Habibi harus tetap menunggu di samping telepon.
Dikatakan kepadanya, ÔÇ£Kumpulkan semua teman-temanmu di bandara, bila para penumpang datang dan kami tidak ada, dengan segala cara jangan biarkan pesawat terbang lagi.ÔÇØ Kami sampai di Paris. Agar tidak menarik perhatian karena sorban, Imam Khomeini pergi sendiri, kemudian saya. Setelah saya dan Imam, Agha Emlai dan Ferdowsi pergi. Malam itu juga ada seorang datang dari istana Elysee menemui saya dan minta waktu. Imam berkata, ÔÇ£Silahkan datang,ÔÇØ mereka datang dan berkata, ÔÇ£Anda tidak berhak melakukan aktivitas sekecil apapun.ÔÇØ
Imam Khomeini berkata:
ÔÇ£Kami berpikir di sini tidak seperti di Irak. Saya akan berbicara ke mana saja saya pergi. Saya akan pergi dari satu bandara ke bandara lainnya, dari satu kota ke kota lainnya untuk mengumumkan kepada dunia bahwa seluruh para pezalim dunia saling bekerjasama supaya penduduk dunia tidak mendengarkan suara kami para mazlum. Tapi saya akan menyampaikan suara rakyat pemberani Iran ke dunia. Saya akan menyampaikan kepada dunia apa yang sedang terjadi di Iran.ÔÇØ
Sebagian para penulis tidak menjaga amanat dalam menukil sejarah dan berusaha menunjukkan seakan-akan ada seseorang atau lembaga khusus yang ikut campur dalam pengambilan keputusan hijrahnya Imam Khomeini ke Perancis. Padahal masalah ini bertentangan dengan kenyataan. Kejadiannya adalah sebagaimana yang sudah disebutkan. Sebagaimana yang sudah ditegaskan oleh Imam Khomeini dalam wasiatnya sebagai berikut:
ÔÇ£Sebagaimana yang terdengar, sebagian mengklaim bahwa kepergian saya ke Paris karena perantara mereka. Ini adalah bohong... Setelah saya dikembalikan dari Kuwait, saya memilih Paris setelah bermusyawarah dengan Ahmad. Karena di negara-negara Islam ada kemungkinan tidak diberi jalan. Mereka berada di bawah pengaruh Shah Pahlevi, tapi di Paris kemungkinan ini tidak ada.ÔÇØ (IRIB Indonesia / Emi Nur Hayati)
Dikutip dari penuturan almarhum Hujjatul Islam Sayid Ahmad Khomeini, anak Imam Khomeini ra.
 
Sumber: Pa be Pa-ye Aftab; Gofteh-ha va Nagofteh-ha az Zendegi Imam Khomeini ra, 1387, cetakan 6, Moasseseh Nashr-e Panjereh.
Ketika Nabi Saw Bercanda
Diriwayatkan sebuah hadis dari Rasulullah Saw yang kandungannya menyebutkan, ÔÇ£Tinggalkan bercanda yang berlebihan. Karena hal itu dapat mematikan hati.ÔÇØ
Perlu diingat bahwa bercanda dengan menghina itu dua hal yang berbeda. Dari sisi lain, bercanda yang sesuai dengan kondisi justru menciptakan keriangan dan kesenangan orang lain, sehingga disebutkan bahwa menyenangkan hati seorang mukmin merupakan ibadah.
Sekaitan dengan ini ada beberapa kisah menarik dari canda Rasulullah Saw.
Ada seorang perempuan mendatangi Nabi Saw dan ia mengadukan perilaku suaminya yang keras dan tidak logis. Ia meminta solusi kepada Rasulullah Saw atas masalah yang dihadapinya ini.
Nabi Saw mendengarkan ucapan perempuan itu dengan seksama dan kemudia berkata, ÔÇ£Suamimu adalah orang yang kedua matanya ada putihnya?ÔÇØ
Perempuan itu tiba-tiba tertegung dan dengan penuh takjub berkata, ÔÇ£Tidak! Matanya tidak putih.ÔÇØ
Tapi setelah itu ia berpikir sendiri dan tanpa berbicara lagi, seakan-akan ia lupa tujuannya menemui Rasulullah Saw dan kemudian kembali ke rumahnya. Ia kemudian menceritakan apa yang terjadi kepada suaminya.
Suaminya berkata, ÔÇ£Apakah engkau tidak melihat putihnya mataku lebih besar dari┬á hitamnya?ÔÇØ
Perempuan itu baru sadar bahwa Nabi Saw bercanda kepadanya dan dengan cara ini beliau ingin agar ia dan suaminya bisa rukun kembali.
***
Suatu hari ada seorang perempuan tua dari Anshar berkata kepada Rasulullah Saw, ÔÇ£Wahai Rasulullah! Berdoalah agar Allah memasukkanku ke dalam surga dan meletakanku dengan hamba-hamba-Nya yang mukmin.ÔÇØ
Nabi Saw menjawab, ÔÇ£Tidak ada perempuan tua di surga.ÔÇØ
Perempuan tua itu tidak pernah membayangkan Nabi Saw akan berkata demikian dan kemudian ia menangis. Bilal bin Rabah yang berada di sana dan mendengar ucapan Nabi Saw dengan penuh rasa takjub berkata, ÔÇ£Bagaimana bisa perempuan tua tidak diperbolehkan untuk memasuki surga?ÔÇØ
Nabi Saw berkata, ÔÇ£Wahai Bilah! Engkau juga harus tahu bahwa tidak ada orang kulit hitam yang akan memasuki surga.ÔÇØ
Sama dengan perempuan tua itu, Bilal tidak pernah membayangkan ucapan itu keluar dari lisan Rasulullah Saw dan mulai menangis.
Pada waktu itu, Abbas, paman Nabi Saw tiba di tempat itu dan ketika menyaksikan perempuan tua da Bilal tengah menangis, ia menanyakan sebabnya kepada Rasulullah Saw.
Bilal menjelaskan apa yang terjadi dan dengan tidak percaya Abbas berkata kepada Rasulullah Saw, ÔÇ£Wahai keponakanku! Apakah benar yang diucapkan oleh Bilal?ÔÇØ
Nabi Saw menjawab, ÔÇ£Iay, benar. Engkau juga perlu tahu bahwa tidak ada pria tua yang akan memasuki surga.ÔÇØ
Ketika beliau melihat wajah Abbas, pamannya yang penuh ketakjuban, Nabi Saw berkata, ÔÇ£Di Hari Kiamat, Allah Swt akan membuat para hamba-Nya yang layak dalam rupa yang tampan, muda dan bercahaya lalu memasuki surga.ÔÇØ
***
Nabi Muhammad Saw dan Imam ali as sedang duduk bersisian dan memakan kurma. Nabi Saw ingin bercanda dengan Ali as. Untuk itu setiap kali beliau selesai memakan kurma, bijinya diletakkan di depan Ali as. Karena keduanya tengah berbicara serius, Ali as tidak terlalu memperhatikan apa yang dilakukan Nabi Saw.
Setelah mereka selesai memakan kurma dan pembicaraan telah selesai, waktu itu Nabi Saw memandang anak pamannya itu lalu berkata, ÔÇ£Menurutmu, siapa dari kita yang paling banyak memakan kurma?ÔÇØ
Imam Ali as melihat biji kurma yang berada di depannya, tapi tidak melihat satu biji kurma pun di depan Nabi Saw. Dengan demikian Imam Ali as merasa Nabi Saw sedang bercanda dan untuk itu beliau berkata, ÔÇ£Saya mengakui lebih banyak makan kurma, tapi seakan-akan Anda terlalu lapar, sehingga biji kurma pun tidak ada yang tersisa.ÔÇØ
 
Sumber: "Sad Pand va Hekayat" Nabi Muhammad Saw.
Hubungan Suami-Istri Berdasarkan Cinta dan Kasih Sayang
Hal terpenting yang diperlukan oleh manusia adalah ketenangan. Kebahagiaan manusia adalah ketika ia aman dari kagalauan dan kepanikan jiwa serta memiliki ketenangan jiwa. Rumah tanggalah yang bisa memberikan ketenangan ini kepada manusia, baik kepada istri maupun suami. Kalimat berikutnya sangat menarik dan indah. Disebutkan, "Wa Ja'ala Bainakum Mawaddatan Warahmatan". Hubungan yang  benar antara suami dan istri adalah cinta dan kasih sayang. Hubungan persahabatan. Hubungan kasih sayang. Saling mencintai dan saling menyayangi.  Mencintai dibarengi dengan kekerasan itu tidak bisa diterima. Kasih sayang tanpa cinta juga tidak bisa diterima. Tabiat ilahi suami dan istri di dalam lingkungan rumah tangga adalah tabiat yang mewujudkan sebuah hubungan timbal balik bagi istri dan suami yaitu hubungan cinta dan kasih sayang. "Mawaddah Wa Rahmah" (30/7/76) Faktor yang mengikat rumah tangga adalah cinta. (29/3/81)
Hargailah ikatan ini dan anggaplah sebagai nikmat ilahi dan jagalah. (12/10/81) segala sesuatu yang kalian miliki berasal dari Allah. "Wa Ma Bikum Min Ni'matin Faminallah" (QS. an-Nahl: 53), yang sangat penting adalah memperhatikan nikmat ini atau segala nikmat lainnya. Banyak nikmat yang tidak diperhatikan oleh manusia. (29/3/1381) Sebagian orang ketika menikah tidak paham apa yang terjadi. Seakan-akan ia pergi ke sebuah undangan orang lain. Pesta dan pertamuan. Seperti suasana baru dan kesenangan yang bersifat sementara. Sebagian pengantin menganggap dirinya seperti seorang yang hadir dalam undangan. Padahal sebenarnya tidak demikian. Dengan menikah, maka akan muncul sejumlah komitmen. Tentu saja di samping komitmen ini akan muncul nikmat dan keberkahan bagi kehidupan manusia yang akan membuat indah komitmen ini. (11/7/1381) Sebagian orang menikah dan mendapatkan pasangan hidup yang baik, memiliki kehidupan yang indah dan baik, namun tidak paham betapa besarnya nikmat ini dan betapa menentukan dan penting peristiwa ini dalam kehidupan mereka. Ketika tidak memahaminya maka tidak akan mensyukurinya. Akhirnya jauh dari rahmat ilahi. Karena rahmat ilahi akan mendekati manusia karena rasa syukur. Oleh karena itulah, manusia harus perhatian bahwa betapa besarnya nikmat ini.
 
Syukur Hakiki atas Nikmat Pernikahan
Bagaimana caranya mensyukuri nikmat? Terkadang seseorang bersyukur hanya mengucapkan dengan lisan ?Ya Allah, terima kasih' tapi di hatinya tidak terlintas sama sekali. Ini hanya goyangan lidah dan tidak bernilai. Bila seseorang berdoa seperti ini, dari mulut dan bibir seseorang tidak akan bergerak lebih jauh dan tidak akan mendapatkan ijabah ilahi. Namun terkadang seseorang bersyukur dari lubuk hatinya yang paling dalam. Yang ini sangat bernilai. Ia mengerti bahwa Allah telah memberikan sebuah nikmat kepadanya dan ia menunjukkan rasa syukurnya secara hakiki. Ini adalah syukur yang baik. Tentunya ketika kita bersyukur kepada Allah, maka perlu dibarengi dengan sebuah pekerjaan, sebuah gerakan dan sebuah tindakan berdasarkan syukur ini.
Baiklah... sekarang Allah telah memberikan nikmat ini kepada kalian. Apa yang harus kalian lakukan? Tidak berharap banyak kepada kita... yang diharapkan dari kita atas nikmat ini adalah berbuat baik terhadap nikmat ini. Perbuatan baik ini telah ditentukan dalam Islam. Yakni, akhlak rumah tangga dan hikmahnya. Yakni, bagaimana harus berbuat dalam kehidupan rumah tangga sehingga kehidupan ini menjadi baik. ( 29/3/1381)
Memasuki tahap kehidupan berumah tangga merupakan salah satu nikmat yang besar yang diberikan oleh Allah dan syukurilah. Segala yang kita miliki berasal dari Allah. ?Wa Maa Binaa Min Ni'matin Faminallah...' Namun, yang paling penting adalah perhatian kepada nikmat ini. Manusia tidak melihat nikmat-nikmat yang ada. Sebagian orang telah menikah dan mereka banyak mendapatkan kebaikan. Mereka juga menjalani kehidupan yang indah dan baik, tapi tidak mengerti betapa besarnya nikmat ini dan betapa ini merupakan peristiwa yang menentukan dan penting. Ketika mereka tidak mengerti, maka tidak akan mensyukuri dan mereka akan terjauhkan dari rahmat ilahi. Oleh karenanya, seseorang harus perhatian betapa besarnya nikmat ini dan bagaimana caranya mensyukuri nikmat ini.
Baiklah, sekarang Allah telah memberikan nikmat ini kepada kalian. Apa yang harus kalian lakukan? Tidak berharap banyak kepada kita. Mengingat Kami telah memberikan nikmat kepada kalian, maka lakukanlah misalnya operasi militer Shaqqeh. Tidak! Yang diharapkan dari kita atas nikmat ini dan setiap nimat adalah hendaknya kita berbuat baik terhadap nikmat ini. Ini bukan harapan yang tinggi. Mengingat Kami telah memberikan nikmat ini kepada kalian, maka berbuatlah baik terhadap nikmat ini! Perbuatan baik ini telah ditentukan dalam Islam. Yakni, akhlak rumah tangga dan hikmahnya. Yakni, bagaimana harus berbuat dalam kehidupan rumah tangga sehingga kehidupan ini menjadi baik. Tentunya telah disebutkan dalam buku-buku. Sudah pernah diucapkan dan diulang-ulang. Saya juga akan menyampaikannya dalam beberapa kalimat. (29/3/1381)
Pesan pertama kami adalah anggaplah penting dan besar peristiwa pembentukan rumah tangga. (11/7/81) Harus menghargai rumah. Tidak bisa dibayangkan bagaimana manusia seseorang hidup tanpa rumah tempat tinggal. Setiap manusia memerlukan rumah dan lingkungan rumah. Ruh lingkungan rumah adalah keluarga. Hal ini harus diperhatikan dan dipikirkan. (21/2/92) Dalam tahapan ini adalah beberapa syarat, kewajiban dan tata cara  yang harus ditanggung oleh manusia. Manusia memiliki tanggung jawab. Semua ini ada secara berdampingan. Parameter utama tahapan ini adalah munculnya lembaga sosial baru. Meskipun pernikahan bagi seorang perempuan dan pria memiliki berkah dan faedah yang banyak seperti kelahiran anak, bisa memenuhi kebutuhan biologis dan lain-lain, tapi semua ini berputar mengelilingi lembaga rumah tangga; ini merupakan prinsip utama.
 
Keluarga Bak Sel dalam Tubuh Masyarakat
Oleh karena itu, jagalah lembaga rumah tangga ini sekuat tenaga, apapun kondisinya. Ini seperti masuknya sebuah sel baru dalam sel-sel yang senantiasa bergantian dalam tubuh sosial. Sel-sel kita senantiasa bergantian dan harus ada sel-sel yang baru yang harus tumbuh sehingga pertama, badan ini agar tetap hidup. Kedua, agar badan ini bisa tumbuh berkembang. Kalian telah menambahkan sel baru ke dalam tubuh sosial. Oleh karena itu, berusahalah agar sel-sel ini tetap sehat, ceria, aktif dan menjadi sumber kemuliaan, kebanggaan dan kemajuan bagi bagi tubuh sosial ini. (18/6/1362) Setiap rumah tangga merupakan salah satu sel tubuh sosial dan struktur masyarakat. Ketika mereka sehat, ketika mereka berperilaku baik, maka struktur masyarakat yakni tubuh sosial akan sehat. (8/3/1381) Bukan berarti ketika sel-sel ini sehat kemudian kesehatan itu menular pada yang lainnya, atau bila tidak sehat maka ketidaksehatan akan menular pada yang lainnya. Tapi bermakna bila sel-sel ini sehat, maka badan akan sehat. Badan tidak lain adalah kumpulan sel-sel. Setiap organisma adalah kumpulan sel-sel. Bila kita bisa membuat sel-sel itu sehat, maka organisma itu juga akan sehat. Masalahnya sedemikian pentingnya. (14/10/1390)
Bila kalian menginginkan yang demikian, maka kalian harus komitmen pada adab dan hukum agama yang sudah ditentukan untuk rumah tangga. (18/6/1362) Segala sesuatu yang menyebabkan terjaganya ikatan dan lembaga rumah tangga baru ini, maka itu baik dan diridai Allah. Bila sesuatu -jangan sampai terjadi- menyebabkan goncangnya pilar-pilar rumah tangga, maka itu tidak baik dan bertentangan dengan maslahat. Oleh karena itu harus benar-benar menghindari perkara ini. (12/10/1381) Ini tidak seperti kejadian yang lain dalam kehidupan. Ini merupakan satu fase, satu persimpangan jalan. Sebagian orang ketika memasuki sebuah jalan, ia akan melihat persimpangan jalan. Karena kondisi mereka, kondisi pasangan hidup atau kondisi keluarga mereka, tidak bisa menempuh jalan yang lurus. Tapi sebagian orang bisa. Bila kalian ingin menempuh jalan yang lurus, maka jagalah aturan-aturan syariat dan anggaplah penting akhlak rumah tangga yang sudah ditentukan oleh syariat. Awalnya adalah hargailah lembaga rumah tangga yang baru ini. (11/7/1381) Rumah tangga adalah tempat ketenangan manusia. Tidak seorang manusiapun akan mencicipi rasanya kehidupan dan rasanya kehidupan manusia yang hakiki tanpa memiliki sebuah rumah tangga yang tenang dan nyaman. (15/9/1368)
Setiap rumah tangga merupakan sebuah tempat untuk tumbuh kembang bagi beberapa manusia. Himpunan rumah tangga akan menumbuhkan dan mengembangkan kumpulan manusia. Bila kalian mengacaukan rumah tangga dan anak-anak yang seharusnya tumbuh besar dalam rumah tangga, kalian kumpulkan dan besarkan di tengah-tengah teman dan kerabat, kalian tempatkan di sebuah kantor, dalam sebuah yayasan, dalam sebuh panti asuhan, seperti kumpulan anak-anak ayam di peternakan misalnya, dan ada satu orang yang merawat mereka, bila kalian lakukan ini, maka mereka tidak akan menjadi manusia yang tumbuh dengan baik. Nah. Ini adalah tabiat manusia. Allah telah menciptakan makhluk ini sedemikian rupa sehingga berbeda dengan makhluk-makhluk lainnya. Sebagian makhluk diciptakan oleh Allah sedemikian rupa sehingga tidak melihat anak, ayah dan ibunya. Ayah atau ibu tersebut, istilahnya yang membuahi sel telur anak ini, ketika membuahi telurnya kemudian dirinya mati. Memang beginilah tabiat. Sebagian hewan baik ditunggui ayah dan ibunya atau tidak, ia dibarengi oleh insting dan tabiatnya dan besar seperti ayah dan ibunya. Baik dia melihat ayah dan ibunya atau tidak. Tapi manusia tidak demikian.
Manusia diciptakan sedemikian rupa oleh Allah, pertama, sebagai makhluk yang harus belajar. Kedua, dalam lingkungan hidup ayah dan ibu, dengan kasih sayang dengan keakraban dengan kejelian, dari sisi kejiwaan tidak akan memiliki kekurangan bila tumbuh dengan baik. Bila ia keluar dari lingkungan yang kecil dan jatuh ke dalam lingkungan yang besar sejak awal masa kanak-kanak, maka ia tidak akan tumbuh berkembang sebagaimana seharusnya. Inilah ciri khas manusia. Oleh karena itulah Allah menetapkan kasih sayang di hati ayah dan ibu. Dengan kasih sayanglah anak manusia tumbuh berkembang. Kasih sayang ini merupakan salah satu tabiat manusia. Oleh karena itulah setiap anak memiliki hubungan kasih sayang dengan ayah dan ibunya. Ayah dan ibu kalian juga memiliki kasih sayang kepada kalian, sebagaimana kalian memiliki kasih sayang kepada anak-anak kalian. Anak kalian juga akan memiliki kasih sayang kepada anak-anaknya. Dan pernikahan memiliki ciri khas seperti ini yakni membentuk lingkungan rumah tangga. (5/12/1362)
 
Sumber: Khanevadeh; Be Sabke Sakht Yek Jalaseh Motavval Motavva Dar Mahzar-e Magham Moazzam Rahbari
Keagungan Keluarga Yang Sehat Dalam Masyarakat Islam
Rumah tangga merupakan sebuah Kalimat Thayyibah (kalimat yang baik). (QS. Ibrahim: 24, Dharaballahu Matsalan Kalimatan Thayyibatan Ka Syajaratin Thayyibatin). Kalimat Thayyibah juga ciri khasnya adalah ketika ia berada pada sebuah tempat, ia senantiasa memberikan keberkahan dan kebaikan dan mempengaruhi sekelilingnya. Kalimat Thayyibah adalah hal-hal yang dihadiahkan oleh Allah kepada umat manusia dengan dasar yang benar. (15/12/1379)
Rumah tangga adalah sebuah komunitas kecil yang awal mulanya terdiri dari suami dan istri. Kemudian meluas dengan lahirnya anak-anak. Dari anak-anak, lahirlah anak-anak juga. Seperti sebuah pohon yang bercabang dan berdaun. Ia akan berbuah. Allah Swt mencintai komunitas kecil ini. (30/11/1381)
Masyarakat Islam tidak mungkin mengalami kemajuan bila negaranya tidak memanfaatkan institusi rumah tangga yang sehat, aktif dan ceria. Khususnya di bidang kebudayaan. Tentu saja tanpa rumah tangga yang sehat, di bidang non kebudayaan juga tidak mungkin akan maju. Oleh karena itu, keberadaan rumah tangga sangat diperlukan. Sekarang jangan sampai dilanggar dimana kalian mengatakan, di Barat tidak ada rumah tangga, tapi ada kemajuan. Kehancuran rumah tangga di Barat yang saat ini semakin hari semakin parah, statistiknya akan kelihatan dan akan menunjukkan dampaknya. Jangan tergesa-gesa. Hal ini akan menampakkan dampaknya secara bertahap. Sebagaimana selama ini telah memberikan pengaruhnya. Ketika Barat telah mengalami kemajuan, di sana saat itu rumah tangga masih berada pada tempatnya. Bahkan masalah seksual masih dijaga sesuai dengan etika seksual yang ada, tentunya tidak seperti yang ada dalam Islam, tapi dalam bentuknya sendiri. Bila seseorang kenal akan pengetahuan Barat, ia akan melihat dan menyaksikan hal ini baik di Eropa dan selanjutnya di Amerika. Masalah saling menjaga etika antara dua lawan jenis, masalah menjaga rasa malu, menghindar dari fitnah, semua ini pada masa itu masih ada. Ketunasusilaan dan menghalalkan segala yang haram di sana muncul secara bertahap. Pada saat itu ada sebuah sarana dan sampai pada kondisi sekarang ini. Kondisi saat ini juga akan mencetak hari esok yang benar-benar pahit dan sulit bagi mereka. (14/10/1390)
Bila kalian menyaksikan orang-orang Barat bersungguh-sungguh menyebarkan kebebasan nafsu birahi ke negara-negara Timur, negara-negara Islam, negara-negara Asia, untuk apa ini? Salah satu alasannya adalah untuk menghancurkan rumah tangga-rumah tangga sehingga bisa melemahkan kebudayaan mereka, kemudian menguasai mereka. Karena sebuah bangsa selama kebudayaannya belum lemah, maka tidak seorangpun bisa mengontrolnya, tidak bisa mencampurinya dan tidak bisa menunggangi dan mengendalikannya. Yang membuat bangsa-bangsa tidak bisa mempertahankan diri dan dikuasai oleh pihak asing adalah ketika mereka kehilangan identitas kebudayaan. Dengan hancurnya pilar-pilar rumah tangga di tengah-tengah masyarakat, pekerjaan ini juga akan menjadi lebih mudah bagi para penjajah dan musuh. (26/1/1377)
Ketika rumah tangga sudah goncang, maka etika sosial juga akan terpukul. Tradisi-tradisi lama dan abadi yang menjadi sumber kebahagiaan masyarakat yang merupakan hasil pengalaman panjang bangsa-bangsa akan hancur begitu saja dengan mudah. Kalian tahu bahwa sebuah masyarakat akan mendapatkan sebuah seri nilai-nilai berdasarkan pemikiran penuh hikmah para pembesarnya, para penguasanya, -bila mereka memiliki manusia-manusia yang bertakwa-. Ini semua akan menjadi asas kehidupan sebuah masyarakat. Mereka memiliki hal-hal yang harus ditaati, hal-hal yang meskipun tidak tertulis, namun menjadi hal yang harus dijaga, terkait masalah kesetiaan satu sama lainnya, saling menjaga amanat, inilah hal-hal yang dijaga oleh masyarakat. Ketika pilar-pilar rumah tangga hancur, semua ini tidak akan beralih dari satu generasi ke generasi selanjutnya. Anak-anak tidak akan belajar sesuatu dari ayah dan ibunya. Mereka tidak akan mengalihkan keimanan. Mereka tidak akan mengalihkan sifat dan kualitas sensual. Ini adalah kerugian besar yang dialami oleh sebuah masyarakat karena kelemahan rumah tangga. (3/6/1375)
Masyarakat tanpa rumah tangga adalah masyarakat yang kacau, masyarakat yang tidak tenang. Sebuah masyarakat yang di sana warisan kebudayaan, pemikiran dan keyakinan para generasi tidak bisa beralih dengan mudah ke genarasi selanjutnya. Sebuah masyarakat yang di sana pendidikan manusia tidak akan terjadi dengan mudah dan lancar. Bila sebuah masyarakat tidak punya rumah tangga atau rumah tangganya goncang, manusia tidak akan terdidik meski tinggal di pusat pendidikan yang terbaikpun. (29/10/1377)
Rumah tangga yang baik yakni ketika suami dan istri saling menyayangi, setia, akrab, saling mencintai, saling menjaga satu sama lainnya dan saling menghargai dan menganggap penting maslahat yang lainnya. Ini adalah derajat pertama.
Kemudian, hendaknya bertanggung jawab terhadap anak yang dilahirkan di dalam rumah tangga tersebut. Berusaha membesarkan anaknya dengan sehat baik dari sisi materi maupun spiritual. Berusaha menjadikan anaknya sehat baik dari sisi materi maupun spiritual. Mengajarkan hal-hal tertentu kepadanya, mewajibkan hal-hal tertentu kepadanya, melarangnya dari hal-hal tertentu  dan mengajarkan sifat-sifat yang baik kepadanya. Rumah tangga yang demikian ini adalah asas semua reformasi hakiki dalam sebuah negara. Karena manusia akan terdidik dengan baik dalam rumah tangga semacam ini. Akan tumbuh besar dengan sifat yang baik, dengan keberanian, dengan kemerdekaan akal, dengan pemikiran, dengan perasaan bertanggung jawab, dengan perasaan mencintai, dengan keberanian, berani mengambil keputusan, dengan menginginkan kebaikan, -bukan menginginkan keburukan-, dengan kemuliaan.
Nah, ketika warga sebuah masyarakat memiliki ciri khas seperti ini, yakni menginginkan kebaikan, mulia, berani, berakal, pemikir dan mampu bertindak, maka masyarakat ini tidak akan menemui kesengsaraan. (12/9/1377) Sebuah masyarakat yang memiliki rumah tangga seperti ini akan mencapai kebaikan dan keselamatan. Bila di dalamnya ada seorang reformis yang ingin memperbaikinya, maka ia akan bisa memperbaiki masyarakat seperti ini. Bila tidak ada rumah tangga, meskipun datang paling hebatnya seorang reformis yang akan memperbaikinya, maka tidak akan bisa memperbaiki masyarakat tersebut. (14/6/1372)
 
Sumber: Khanevadeh; Be Sabke Sakht Yek Jalaseh Motavval Motavva Dar Mahzar-e Magham Moazzam Rahbari
Nasihat Imam Husein as: Menerima Hadiah
Menerima Hadiah
Imam Husein as berkata:
"Barangsiapa menerima pemberianmu berarti ia telah membantu kebesaranmu." (Bihar al-Anwar, jilid 71, hal 357, hal 21)
Dalam pandangan akhlak, hendaknya kita menerima hadiah yang diberikan baik itu banyak atau sedikit. Karena menerima hadiah dari orang lain sama halnya dengan menghormati pribadi pemberi hadiah dan membantu memperkuat hubungan persahabatan.
Dalam banyak riwayat telah dilarang menolak pemberian hadiah. Karena pada dasarnya itu sama halnya tidak menerima kebaikan orang lain. Tentu saja larangan menolak hadiah itu dalam kondisi ketika pemberi hadiah tidak punya niat buruk, seperti gratifikasi dan lain-lainnya. (IRIB Indonesia / Saleh Lapadi)
Sumber: Pandha-ye Emam Hossein.