کمالوندی

کمالوندی

Kamis, 27 September 2012 10:12

Ahmadinejad Kecam Monopoli DK PBB

Presiden Republik Islam Iran Mahmoud Ahmadinejad secara tegas mengkritik Dewan Keamanan PBB (DK PBB) dan menyebut 15 anggotanya telah memonopoli kekuasaan PBB.

"Para anggota DK PBB telah memonopoli seluruh kekuatan PBB," kata Ahmadinejad dalam sebuah konferensi pers di sela-sela sidang Majelis Umum PBBke-67 di New York Amerika Serikat, Rabu (26/9).

Ia menambahkan, PBB adalah organisasi yang terbentuk dari berbagai bangsa dan semua anggota harus memperoleh hak yang sama.

Presiden Iran menyinggung adanya gerakan diskriminatif dalam PBB yang menimbulkan banyak kesengsaraan global.

"Semua anggota PBB harus mengambil bagian dalam proses pengambilan keputusan dibadan dunia ini dengan bebas, tanpa tekanan dan masing-masing dengan satu suara," ujarnya.

Dua anggota tetap Dewan Keamanan PBB saat ini, kata Ahmadinejad, tengah memaksakan kehendak mereka terhadap semua anggota PBB.

Menurutnya, hal itu menyebabkan kegagalan DK PBB untuk menjalankan tugasnya. Selain itu, anggota-anggota tetap tertentu di Dewan Keamanan yang memiliki hak istemewa berupaya mencegah badan ini melaksanakan tugasnya dengan melakukan tekanan.

"Saat ini DK PBB menemui jalan buntu dan tidak mampu menjaga keamanan internasional," pungkasnya. (IRIB Indonesia/RA)

Presiden Republik Islam Iran Mahmoud Ahmadinejad menyerukan masyarakat internasional untuk mengecam pembunuhan seorang wartawan Press TV di Suriah.

"Saya berharap peristiwa seperti itu tidak akan terulang di mana saja di dunia dan saya berharap bahwa semua pihak tanpa memperhatikan preferensi pribadi, akan mengutuk peristiwa tersebut," kata Ahmadinejad dalam sebuah konferensi pers setelah pidatonya di sidang tahunan Majelis Umum PBB ke-67 di New York, Rabu (26/9).

Presiden Iran menyatakan belasungkawa yang mendalam atas meninggalnya wartawan Press TV Maya Naser.

Para militan di Suriah menyerang dan membunuh Maya Naser, seorang wartawan Press TV dan melukai Hossein Mortada, Kepala Biro televisi al-Alam dan Press TV di Damaskus, ibukota Suriah.

Press TV dan al-Alam adalah jaringan televisi Iran yang masing-masing berbahasa Inggris dan Arab.

Naser ditembak oleh penembak jitu (sniper) sementara Mortada ditembak di punggungnya. Saat itu, keduanya tengah meliput ledakan bom kembar yang menargetkan gedung komando militer di Damaskus, ibukota Suriah, dan menewaskan sedikitnya empat pasukan keamanan Suriah.

Maya Naser lahir pada tanggal 30 Juli 1979 di Suriah. Ia pernah belajar ilmu politik, fasih berbahasa Arab dan Inggris dan telah bekerja di berbagai negara termasuk Amerika Serikat, Suriah, Lebanon, Yordania, Mesir dan Bahrain.(IRIB Indonesia/RA)

Imam Jakfar Shadiq as mengenai peristiwa yang terjadi saat kelahiran Nabi Muhammad Saw berkata, "Setan biasa pulang pergi ke tujuh langit yang ada. Ketika Nabi Isa as lahir ke dunia, setan dilarang melewati tiga langit. Dengan demikian ia hanya bisa pergi hingga ke langit keempat. Ketika Nabi Muhammad Saw lahir ke dunia, setan dilarang naik ke langit, sekalipun yang pertama. Bila setan hendak naik ke langit, maka panah meteor dari langit dilemparkan ke arahnya..."

Ketika orang-orang Quraisy menyaksikan peristiwa yang ada di langit mereka berkata, "Seakan-akan kiamat yang diberitakan oleh Yahudi dan Kristen telah terjadi."

Amr bin Umayah, seorang ahli astronomi hebat di masanya berkata, "Pandanglah langit! Pandangi bintang-bintang yang menjadi petunjuk kita. Bintang-bintang yang menunjukkan kapan musim dingin dan panas tiba. Lihatlah! Bila kalian melihat bintang-bintang itu pindah dari tempatnya, maka ketahuilah bahwa masa kehancuran seluruh makhluk telah tiba. Bila kalian menyaksikan bintang-bintang ini tetap pada tempatnya dan bintang-bintang lain dilempar ke sekitarnya, maka ketahuilah telah terjadi satu peristiwa baru."

Paginya semua menyaksikan betapa seluruh arca dan sesembahan mereka telah tumbang. Pintu gerbang istana Kisra retak dan 14 pilah penyangga setiap pintu gerbang runtuh. Air danau Saveh mengering dan api yang berada di kuil api Persia juga padam, padahal api itu telah menyala selama 1000 tahun. Pemimpin Rahib Zoroaster bermimpi melihat onta-onta yang kuar menyeret kuda-kuda Arab melewati sungai Dajlah hingga mencapai Iran. Kubah pintu gerbang istana Kisra terbelah dan sungai Dajlah yang sebelumnya kering telah diisi lagi oleh air.

Pada malam itu muncul cahaya dari Hijaz yang menerangi langit, kemudian meluas hingga mencapai langit bagian timur. Singgasana semua raja dan penguasa zalim hancur dan mereka tibat-tiba menjadi bisu. Mereka tidak dapat berbicara hingga malam tiba. Ilmu para tukang sihir musnah dan sihir mereka tidak berguna.

"... dan Quraisy perlahan-lahan naik dan memiliki tempat di tengah-tengah kabilah Arab. Kepada mereka disebut Alu Allah. Karena mereka tinggal di Mekah dan Baitulllah al-Haram sudah ada di sana..."

Aminah, ibu Nabi Muhammad Saw mengenai saat-saat kelahiran anaknya mengatakan, "Demi Allah! Ketika anakku lahir ke dunia ia meletakkan tangannya di bumi dan menengadahkan kepalanya ke langit. Kemudian ada cahaya yang muncul dari dirinya. Cahaya itu menerangi semua yang ada. Pada waktu itu aku mendengar ada seseorang di antara cahaya itu yang berkata, "Engkau telah melahirkan manusia terbaik... Namakan ia Muhammad..."

 

Sumber: "Sad Pand va Hekayat" Nabi Muhammad Saw.

Menurut laporan Syria Today, Kamis (27/9), Duta Besar Rusia untuk PBB Vitaly Churkin dalam jumpa persnya pada Rabu menegaskan penentangan Moskow terhadap intervensi militer di Suriah.

Ia mengatakan, Rusia akan menentang segala bentuk resolusi anti-Suriah yang didasarkan pada Bab VII Piagam PBB.

Lebih lanjut Churkin menegaskan bahwa yang terpenting saat ini adalah realisasi dari dialog nasional di Suriah berdasarkan kesepakatan Jenewa.

Rusia dan Cina hingga kini telah tiga kali memveto draf usulan Barat yang didasarkan pada Bab VII Piagam PBB dimana jika perdamaian dan keamanan internasional terancam maka dapat dilakukan intervensi militer.

Rusia juga menuding Barat mendukung kelompok-kelompok ekstrim dan teroris di Suriah untuk mengobarkan kerusuhan di negara Arab itu.

Lebih lanjut Dubes Rusia untuk PBB menyatakan protes kepada Amerika Serikat, Inggris dan Perancis dan menyebut negara-negara tersebut mengintervensi Suriah demi meraih kepentingan-kepentingan geopolitiknya

"Mereka tengah berusaha menggapai kepentingan-kepentingannya yang tidak ada kaitannya dengan tuntutan rakyat Suriah," pungkasnya. (IRIB Indonesia/RA)

Hammad bin Isa meminta kepada Imam Shadiq as agar mendoakan dirinya dapat melakukan ibadah haji berkali-kali dan dianugerahi rumah yang bagus, isteri dari keluarga yang baik dan anak-anak yang saleh.

Mendengar permintaan itu, Imam Shadiq as kemudian berdoa, "Yaa Allah! Berikanlah harta kepada Hammad bin Isa sehingga ia dapat melakukan haji sebanyak 50 kali, rumah yang bagus, isteri yang baik dan anak-anak yang saleh."

Seseorang yang berada di majelis Imam Shadiq as dan melihat peristiwa itu berkata, "Setelah beberapa tahun berlalu, aku pergi ke Basrah untuk melihat dari dekat rumah Hammad bin Isa di Basrah. Kemudian Hammad berkata kepadaku, "Apakah engkau masih ingat doa Imam Shadiq as untukku?" Aku menjawab, "Iya."

Hammad kemudian menjelaskan, "Rumah yang engkau lihat ini adalah rumahku dan tidak ada yang menyamainya di kota ini. Taman dan apa saja di rumah ini adalah yang terbaik. Isteriku berasal dari keluarga terpandang dan anak-anakku termasuk anak yang saleh. Sampai saat ini aku telah menunaikan haji yang ke-48."

Perawi mengatakan, "Setelah peristiwa itu, Hammad menunaikan ibadah haji dua kali lagi."

روی عن علی «علیه‏ السلام» قال:

«يَنبَغِي لِمَن عَرَفَ اللهَ سُبحَانَهُ اَن لا يَخلوُا قَلبُهُ مِن رَجَائِهِ وَ خَوفِهِ»

Diriwayatkan Imam Ali as mengatakan, "Hendaknya hati orang yang mengenal Allah Swt tidak kosong dari harapan dan takut kepada-Nya."

Ayatullah Mojtaba Tehrani menjelaskan hadis tersebut dan mengatakan, "Tidak pantas jika orang yang mengenal Allah Swt, sedikit pun tidak memiliki harapan dan rasa takut di hatinya kepada Allah Swt. Hati orang yang mengenal Allah Swt harus senantiasa dipenuhi dengan dua kondisi pertama harapan kepada Allah Swt, dan kedua takut kepada-Nya. Yakni mengharapkan pertolongan dan kasih sayang Allah Swt namun pada saat yang sama takut akan azab dan siksa-Nya."

"Kedua kondisi tersebut harus senantiasa ada dalam hatinya, karena jika hanya satu saja yang ada, maka dampaknya akan negatif. Jika di dalam hatinya yang ada hanya harapan, maka dia akan punya keberanian untuk berbuat maksiat, di sisi lain jika di dalam hatinya yang ada hanya rasa takut maka dia tidak akan pernah mengharapkan rahmat Allah Swt. Padahal, keputusasaan atas rahmat Allah Swt merupakan dosa terbesar. Oleh karena itu, keduanya harus ada."

"Akan tetapi jika keduanya bersanding, maka akan memberikan peran konstruktif. Rasa takut akan membuat manusia berkomitmen untuk menaati perintah Allah Swt dan harapan akan membuatnya menyandarkan diri pada kasih sayang, rahmat dan pertolongan Allah Swt. Oleh karena itu, jika dia melakukan kesalahan maka dia akan kembali kepada Allah. Perlu diperhatikan pula bahwa keduanya harus seimbang dan tidak boleh ada yang lebih unggul.

غررالحکم ص 83 روایت 1339

Rabu, 19 September 2012 06:34

Imam Khomeini: Mengenal Makruf (Kebaikan)

Berusahalah untuk merealisasikan tujuan-tujuan suci Islam, maqasid syariah yang suci, memajukan umat Islam dan persatuan serta solidaritas masyarakat Islam. Kalian harus punya satu kesepakatan pemikiran dan front di jalan kemandirian dan mencerabut akar tumor imperialis. Masalah yang mendera bangsa-bangsa Muslim dapat didengar dari ucapan penduduk negara itu dan jangan berhenti untuk mencari solusi dan mengambil langkah-langkah untuk menyelesaikan masalah mereka. Kalian harus memikirkan solusi bagi orang-orang miskin di negara-negara Islam. Kalian juga harus mencari solusi untuk membebaskan tanah air Islam, Palestina dari cengkeraman rezim Zionis, musuh bebuyutan Islam dan kemanusiaan. Jangan lupa untuk membantu dan bekerjasama dengan orang-orang yang berjuang dan mengorbankan dirinya demi membebaskan Palestina. (Sahifah Imam, jilid 9, hal 19)

* * *

Setiap orang dari kita harus melakukan pekerjaan yang dibebankan kepadanya dengan baik. Tidak perlu memikirkan apa yang dilakukan oleh orang lain dan mencampuri urusan orang lain. Tidak. Kalian tidak boleh mencampuri urusan orang lain. Kalian berkewajiban untuk melaksanakan pekerjaan yang dibebankan kepada kalian dengan sebaik-baiknya. Bila engkau melihat saudaramu yang duduk di sampingmu ingin melakukan satu pekerjaan dan engkau melihat pekerjaan itu sebuah pelanggaran, maka engkau berkewajiban mengatakan kepadanya, Wahai Saudaraku! Kita hidup di Republik Islam Iran.

Republik Islam Iran berarti harus ada keadilan. Sementara keadilan itu sendiri bermakna bila ada seseorang yang membutuhkan saya, baru datang dari luar atau datang dari jauh dan membutuhkan penyelesaian administrasi, maka harus dilayani. Tidak boleh begitu ketika seseorang yang ingin menyelesaikan pekerjaannya adalah orang yang kita kenal, lalu kita mendahulukan pekerjaannya, sementara kita mengakhirkan pekerjaan orang yang tidak kita kenal!

* * *

Wahai bangsa Iran! Kalian berhasil membuat ketakutan blok Timur, agresor dan blok Barat, penjahat. Jangan pernah melakukan perdamaian dengan satu kekuatanpun dan saya yakin kalian tidak akan melakukannya. Bila ada seseorang, apapun posisinya, berkhayal untuk melakukan perdamaian dengan Timur dan Barat, maka tanpa perlu berpikir lebih lanjut, kalian harus melengserkannya. Berdamai dengan Timur dan Barat hanya akan membuat kita menjadi pecundang. Itu merupakan pengkhianatan terhadap Islam dan Muslimin.

Hari ini adalah hari syahadah dan darah. Kita setiap hari menanti segala bentuk konspirasi di seluruh Iran. Agama Islam mengajarkan kita agar tetap memegang prinsip menuntut keadilan dan kemandirian, maka kita juga akan teguh memegang prinsip ini. (Sahifah Imam, jilid 12, hal 148)

* * *

Petugas pemerintah di seluruh negeri merupakan petugas negara Islam. Bila, semoga tidak demikian, seorang petugas pemerintah tidak punya informasi yang cukup atau melakukan kesalahan dan melakukan perbuatan yang bertentangan dengan selera kalian atau bertentangan dengan masalah keislaman, maka jangan melawan atau melemahkannya, tapi nasihatilah dia. Bila ia tidak mendengar nasihat kalian, laporkan dia ke pihak-pihak yang bertanggung jawab. Jangan begitu saja mengangkat atau memberhentikan para imam shalat Jumat.

Militer, lembaga pemerintah dan organisasi-organisai Islam tidak boleh mencampuri urusan yang bukan tanggung jawabnya. Siapa saja punya kewajiban untuk mengingatkan pemerintah dan tuntunlah para petugas pemerintah dan semua orang yang bekerja di pemerintah. Bila mereka tidak mau mendengarkan nasihat, maka sampaikan masalah ini kepada lembaga dan pihak-pihak yang bertanggung jawab mengurusi petugas negara yang menyimpang, maka masalahnya akan selesai.

Untuk melindungi citra Islam, kalian harus menjaganya dan lindungi citra Republik Islam Iran. Karena kalian adalah pelindungnya. Kalian tidak boleh bertindak sendiri dan langsung terkait masalah dan urusan pemerintah, tapi berilah nasihat. Beri petunjuk kepada mereka. Bila seorang gubernur salah melakukan satu pekerjaan, maka jangan dibawa masalah ini dan dibicarakan di podium-podium lalu mempermalukannya. Allah tidak rela dengan pekerjaan ini. Berbicaralah dengan dia tanpa orang lain dan capailah kesepakatan. Minta kepadanya untuk mengubah perilakunya. Bila ia tidak mengindahkannya, maka sampaikan masalah ini ke pihak yang bertanggung jawab.

Bila kalian memintanya secara langsung agar mengundurkan diri, maka citra Republik Islam dan agama Islam akan rusak. Sementara kalian adalah pelindung keduanya. Kita berkewajiban untuk melindungi citra Republik Islam. Kalian sendiri menyaksikan kekuatan-kekuatan arogan atau negara-negara yang bergantung kepada mereka telah mempersiapkan segala pena dan lisan untuk melawan Republik Islam. Semua melakukan aksinya dengan satu cara, dan kita sendiri berkewajiban untuk tidak memberi kesempatan mereka menemukan celah. (Sahifah Imam, jilid 16, hal 348) (IRIB Indonesia / Saleh Lapadi)

 

Sumber: Amr-e be Maruf va Nahy az Monkar; Gozideh-i az Kalam vaAndisheh Imam Khomeini ra, Tehran, 1383, Moasseseh Tanzim va Nashr Asar Emam Khomeini.

Rabu, 19 September 2012 06:32

Risalah Huquq; Hak Guru

Salah satu hak yang ditekankan dalam kitab Risalatul Huquq adalah hak pembimbing keilmuan atau hak guru atas muridnya. Tentunya hak guru hanya bisa dimengerti oleh mereka yang mengerti dengan baik kedudukan ilmu dan orang yang berilmu. Islam memandang ilmu tak ubahnya bagai air kehidupan yang memberikan kesegaran pada kehidupan manusia. Ilmu adalah pelita terang yang cahayanya menyinari jalan kehidupan manusia sehingga jalan kebahagiaan akan mudah dikenali dan dilewati. Allah Swt bersumpah dengan nama pena saat menurunkan ayat-ayat sucinya di kalbu Nabi Muhammad Saw di awal-awal masa kenabian beliau. Turunnya ayat tadi menunjukkan bahwa salah satu misi yang dibawa oleh agama Islam adalah untuk meningkatkan taraf budaya dan keilmuan umat. Tak heran jika Nabi Muhammad Saw dalam salah satu hadisnya memerintahkan umatnya untuk mengajarkan baca tulis kepada anak, dan pengajaran itu beliau sebut sebagai hak anak atas orang tuanya.

Dalam al-Quranal-Karim disebutkan pula bahwa salah satu cara terpenting untuk meyakini keesaan Allah adalah ilmu dan pengetahuan. Karena itu, dapat dikatakan bahwa Islam memandang ilmu dengan pandangan penuh hormat. SuratAli Imran ayat 18 menyatakan, "Allah menyatakan bahwasanya tidak ada Tuhan melainkan Dia, Yang menegakkan keadilan. Para Malaikat dan orang-orang yang berilmu (juga menyatakan yang demikian itu). Ayat ini menjelaskan kedudukan ilmu dan makrifat dalam membantu manusia mengenal Allah dan menyembahnya sebagai Tuhan Yang Esa."

Imam Jakfar Shadiq as pernah mengibaratkan masyarakat seperti sungai dengan airnya yang mengalir deras. Orang yang menimba ilmu ibarat ombak sungai itu yang bergelombang dan menciptakan arus dari dirinya. Arus itulah yang membawa kemakmuran. Tapi ada pula yang bukan masuk golongan orang berilmu dan tidak pula mencari ilmu. Mereka tak lebih dari buih dan ranting-ranting yang tidak punya gerakan dari diri sendiri dan hanya bergerak mengikuti arus yang membawa mereka. Ranting-ranting itu terkadang berkumpul menjadi satu dan menghalangi gerak arus air sungai. Kepada kelompok ini Imam as mengimbau untuk mencari ilmu dan mengingatkan mereka untuk tidak bergerak tanpa arah dan tujuan yang jelas.

Penghormatan kepada ilmu tentunya meniscayakan penghormatan kepada para ilmuan, kaum cendekia dan ulama. Hanya saja dalam kacamata Islam, hanya orang yang mengamalkan ilmunya yang berhak mencapai kedudukan makrifat yang tinggi. Mereka inilah yang layak menjadi panutan dan teladan bagi umat masyarakat umum. Dalam sebuah hadis, Nabi Saw bersabda, "Barang siapa melangkahkan kaki untuk mencari ilmu maka Allah Swt akan membukakan jalan baginya menuju surga dan para malaikat menghamparkan sayap untuk pijakan kakinya dengan penuh suka cita. Barang siapa melangkahkan kaki untuk mencari ilmu maka seluruh penduduk langit dan bumi akan memintakan ampunan dan maghfirah baginya."

Dalam sebuah hadis yang lain, Nabi Saw bersabda, "Kelebihan orang yang berilmu dibanding orang yang taat beribadah seperti kelebihan sinar bulan purnama dibanding bintang-bintang di langit." Hadis ini mengandung arti bahwa orang yang beribadah hanya menyelamatkan diri sendiri dengan ibadahnya, akan tetapi peran orang yang berilmu sama seperti pelita yang menerangi masyarakat sekitarnya. Orang yang alim dengan nasehat dan ilmunya dapat menyingkirkan kesesatan dan kebodohan serta mencegah masyarakat dari keterjerumusan ke dalam jurang kehancuran.

Imam Sajjad menjelaskan bahwa orang yang mengetahui kedudukan ilmu pasti akan menghormati orang alim. Karena itu, mahasiswa dan maupun pelajar yang sedang menuntut ilmu harus menghargai guru yang membimbingnya di jalan keilmuan. Artinya, guru dan orang alim punya hak atas para pelajar dan murid-muridnya yang berupa penghormatan mereka kepada guru. Selain itu, kata-kata guru ketika sedang mengajar dan memberikan penjelasan harus didengar dengan baik supaya materi ilmiah yang disampaikannya bisa dipahami dan dimengerti.

Orang yang mendengar kata-kata kebenaran atau penjelasan ilmiah hendaknya menyampaikan materi yang diterima secara sempurna tanpa kekurangan sedikitpun. Dengan demikian, orang lain bisa memanfaatkan ilmu dan kebenaran itu. Ketika berada di sisi guru, seorang murid dituntut untuk bersikap sopan dan menghindari perkataan kosong yang tidak berguna.

Nabi Saw dan para Imam Ahlul Bait serta para ulama menekankan untuk menjaga tata krama dalam berhubungan dengan guru. Imam Ali bin Abi Thalib as sangat menekankan soal kerendahan hati dan tawadhu di depan guru. Dalam sebuah riwayat beliau berkata, "Barang siapa mengajarkan kepadaku barang satu kata, berarti dia telah menjadikanku budaknya."

Dalam Risalatul Huquq, Imam Sajjad as memerintahkan para pelajar dan pencari ilmu untuk menghormati guru. Imam as menekankan untuk menjaga amanat dalam apa yang ia pelajari. Sebab, terkadang kebenaran dan kesalahan sebuah masalah akan menjadi jelas lantaran nisbatnya kepada Nabi atau para imam. Karena itu amanat harus dijaga sehingga kebenaran akan terjaga pula.(IRIB Indonesia)

Tamu dan penghormatan kepadanya memiliki kedudukan khusus dalam prinsip akhlak dan adab pergaulan Islam.

Di dalam surat Ad-Dzariyat ayat 24 sampai 27 menjelaskan tentang pentingnya masalah penghormatan kepada tamu.

 

هَلْ أَتَاكَ حَدِيثُ ضَيْفِ إِبْرَ‌اهِيمَ الْمُكْرَ‌مِينَ

إِذْ دَخَلُوا عَلَيْهِ فَقَالُوا سَلَامًا قَالَ سَلَامٌ قَوْمٌ مُّنكَرُ‌ونَ

فَرَ‌اغَ إِلَىٰ أَهْلِهِ فَجَاءَ بِعِجْلٍ سَمِينٍ

فَقَرَّ‌بَهُ إِلَيْهِمْ قَالَ أَلَا تَأْكُلُونَ

 

"Sudahkah sampai kepadamu (Muhammad) cerita tentang tamu Ibrahim (yaitu malaikat-malaikat) yang dimuliakan?

(Ingatlah) ketika mereka masuk ke tempatnya lalu mengucapkan: "Salaamun". Ibrahim menjawab: "Salaamun (kamu) adalah orang-orang yang tidak dikenal".

Maka dia pergi dengan diam-diam menemui keluarganya, kemudian dibawanya daging anak sapi gemuk.

Lalu dihidangkannya kepada mereka. Ibrahim lalu berkata: "Silahkan anda makan"

Ayat-ayat ini menjelaskan tentang adab bertamu lewat beberapa poin berikut:

1. Tamu itu mulia. "Dhoif...mukramin"

2. Tamu ketika masuk harus mengucapkan salam. "Qaluu Salaaman"

3. Wajib menjawab salamnya. "QaalaSalaamun"

4. Tuan rumah harus menyiapkan hidangan tanpa sepengetahuan tamunya. "Faraagha"

5. Hidangan hendaknya disiapkan di dalam rumah. "Ilaa Ahlihi"

6. Menjamu sesegera mungkin. "Fa Jaa'a...huruf Fa' menjelaskan tentang kecepatan waktu dan segera."

7. Hidangkan makanan yang terbaik. "Bi ‘Ijlin Samiin"

8. Jangan bawa tamu ke dekat jamuan makanan, tapi bawalah jamuan makanan ke dekat tamu. "Fa Qarrabahu Ilaihim".

9. Jangan bertanya kepada tamu, "Sudah makan atau belum?" ‘Faraagha Ilaa Ahlihi Fajaa'a" (Nabi Ibrahim pergi dengan diam-diam menemui keluarganya)

10. Layanilah sendiri tamu yang ada. "Fa Jaa'a" (Nabi Ibrahim sendiri yang menyuguhkan makanan)

11. Hendaknya makanan bisa dijangkau oleh tamu. "Fa Qarrabahu Ilaihim"

12. Hendaknya tamu menerima makanan sehingga tuan rumah tidak kepikiran. "Alaa Ta'kulun"

13. Pertama, hidangkan makanan kemudian baru berbincang-bincang. "Fa Jaa'a Bi ‘Ijlin Samiin" setelah itu bertanya..."Fa Maa Khatbukum Ayyuha al-Mursalun" (QS. Ad-Dzariyat:31)

14. Bila tamu memiliki berita menyenangkan dan menyedihkan, pertama sampaikan kabar yang menyenangkan kemudian baru kabar yang menyedihkan. "Bassyarnaa... mengabarkan tentang anak kemudian mengabarkan tentang azab yang diturunkan kepada para pendosa."

 

Sumber: Hujjatul Islam Mohsen Qaraati, Daqayeqi Ba Quran, Markaze farhanggi Darshaye az Quran, cetakan ke 15, 1390.

Saeb Erekat, juru runding senior dan anggota komisi eksekutif Fatah mengkritik keras statemen Mitt Romney, kandidat presiden AS dari kubu Republik terkait Palestina.

"Stamene Romney yang menyebut Palestina tidak menghendaki perdamaian tidak benar," tandas Erekat Selasa (18/9) seperti dilaporkan AFP.

Menurut sumber ini, kandidat presiden Amerika dari kubu Republik ini hari Selasa saat bertemu dengan penyandang dana kampanye presiden mengatakan bahwa bangsa Palestina tidak mengendaki perdamaian dengan Rezim Zionis Israel.

Perundingan damai antara Otorita Ramallah dan Rezim Zionis Israel digelar sejak tahun 1991 dan hingga kini belum menampakkan hasil kecuali eskalasi arogansi Tel Aviv yang semakin brutal menyerang warga tak berdosa Palestina dan memperluas pembangunan distrik Zionisnya. (IRIB Indonesia/MF)