
کمالوندی
Hamas: Perlawanan, Opsi Terbaik Melawan Agresi Zionis !
Juru Bicara Hamas, Abdul Latif Al-Qanou menilai roket dan rudal Palestina sebagai pilihan terbaik dalam menghadapi agresi yang dilancarkan rezim Zionis, dan menghentikan kejahatannya.
"Gerakan perlawanan Hamas tidak akan pernah mengizinkan martabat bangsa Palestina diinjak-injak," ujar Al-Qanou hari Senin (6/5).
Koran Israel, Yediot Ahronoth mengutip statemen pejabat rezim Zionis melaporkan, sekitar 700 rudal dan roket ditembakkan dari jalur Gaza ke arah Palestina Pendudukan yang menimbulkan kerugian besar, serta menyebabkan empat orang tewas dan mencederai puluhan orang lainnya.
"Setelah tiga hari berperang, Tel Aviv akhirnya terpaksa harus menerima persyaratan yang disampaikan Hamas dan kelompok Palestina lainnya," tulis Yedioth Ahronoth.
Militer Israel menyatakan bahwa pesawat tempurnya telah menargetkan sekitar 180 lokasi di Gaza.
Pada Senin (6/5/2019) pagi, rezim Zionis menerima perjanjian gencatan senjata yang dimediasi Mesir dan PBB. Serangan militer rezim Zionis ke Gaza ini telah merenggut nyawa sedikitnya 25 warga Palestina.
Dampak Perang 4 Hari di Jalur Gaza bagi Israel
Perdana Menteri rezim Zionis Israel Benjamin Netanyahu menyatakan bahwa Tel Aviv kembali akan menerapkan pendekatan teror terhadap para pemimpin Palestina.
Terorisme selama satu dekade terakhir menjadi ancaman serius bagi dunia, namun Israel lebih dari tiga dekade terakhir menjalankan kebijakan teror terhadap para pemimpin poros muqawama Palestina dan Lebanon serta ilmuwan Republik Islam Iran.
Kini Netanyahu seraya mengakui teror pemimpin Palestina juga kembali menyuarakan teror terhadap para pemimpin kubu muqawama Palestina.
Pengakuan atas teror para pemimpin Palestina dari satu sisi merupakan bukti nyata terorisme negara oleh Israel dan dari sisi lain pengakuan kekalahan stategi perang terhadap poros muqawama termasuk muqawama Palestina.
Israel sejak Jumat lalu memulai perang terhadap Jalur Gaza, namun perang ini hanya berlangsung empat hari dan atas mediasi Mesir disepakati gencatan senjata serta Tel Aviv terpaksa menerimanya. Padahal Israel Oktober 2018 setelah perang dua hari di Gaza juga terpaksa menerima gencatan senjata. Sepertinya Netanyahu mulai putus asa menghadapi kubu muqawama Palestina.
Benny Gantz, mantan kepala staf gabungan militer Israel mengatakan, Netanyahu untuk kedua kalinya selama 6 bulan terakhir menyerah kepada muqawama Palestina di Gaza.
Isu kedua adalah Netanyahu selama satu dekade terakhir berusaha memaksa kelompok muqawama Palestina dan Gaza menyerah dengan blokade dan perang, bahkan Jihad Islam Palestina dan Hamas cenderung mengedepankan berdamai dengan Israel ketimbang melawan, namun strategi blokade dan perang tidak pernah menorehkan catatan yang memuaskan bagi Netanyahu dan Isreal.
Terkait hal ini, Menteri Energi Israel Yuval Steinitz mengaakan, "Kami tidak memiliki solusi untuk masalah Jalur Gaza. Setelah 30 tahun Gaza masih menjadi ancaman bagi Israel. Gaza yang diinginkan oleh Yitzhak Rabin, tidak hancur dan juga tidak akan tenggelam ke laut."
Mengingat dua hal ini, Netanyahu berniat menjalankan strategi ketiga terhadap Gaza, yakni meneror para pemimpin Palestina. Sebenarnya ini merupakan stategi utama dan terpenting Israel dalam melawan perlawanan bangsa Palestina. Strategi ini sama halnya Netanyahu meyakini dengan meneror para pemimpin muqawama Palestina maka Gaza akan berhenti melawan Israel.
Tak diragukan lagi interpretasi Netanyahu ini sangat keliru karena sebelumnya sejumlah pemimpin politik dan komandan militer Palestina telah diteror israel, namun muqawama Palestina dan rakyat Gaza bukan saja melemah, tapi sebaliknya semakin kuat. Kian singkatnya waktu perang 2 dan 4 hari merupakan bukti utama semakin kuatnya muqawama dan rakyat Gaza.
Poin terakhir adalah meski perdana menteri Israel mengakui upaya teror terhadap pemimpin Palestina, namun dunia internasional seperti berbagai lembaga dunia dan para pemimpin negara yang mengklaim memerangi terorisme tidak menunjukkan respon atas pengakuan Netanyahu tersebut. Dengan demikian semakin nyata bahwa pandangan Barat terhadap terorisme sama seperti terhadap isu HAM adalah tebang pilih.
Rahbar: Satu-satunya Cara mengatasi Iblis dan Kuffar adalah dengan Bangkit Melawan
Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran menekankan, "Kemuliaan yang bertambah dan kemajuan luar biasa rakyat Iran selama empat puluh tahun terakhir telah disebabkan oleh mengamalkan al-Quran dan satu-satunya cara mengatasi Iblis dan Kuffar adalah dengan bangkit melawan."
Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei, Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran atau Rahbar hari Senin (06/05) dalam acara Keakraban dengan al-Quran yang diselenggarakan menjelang bulan suci Ramadhan di Husainiyah Imam Khomeini ra yang diikuti oleh para qari, pembaca munajat dan kidung qurani menilai kebutuhan mendasar saat ini manusia dan masyarakat Islam adalah memahami ajaran al-Quran dan mengamalkannya serta menekankan bahwa sesuai dengan penjelasan al-Quran ditekankan mengenai menghadapi arogansi, kufur dan keharusan melawan mereka.
Rahbar: "Satu-satunya cara mengatasi Iblis dan Kuffar adalah dengan bangkit melawan."
Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran menyebut tidak memahami ajaran al-Quran dan tidak mengamalkannya merupakan masalah dunia Islam saat ini.
"Mereka yang berada di posisi presiden atau raja dan menindas bangsa-bangsa adalah mereka yang diperintahkan secara transparan oleh al-Quran untuk menghadapinya dan menekankan agar tidak mempercayai mereka," ungkap Rahbar.
Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei
Mengacu pada gerakan kebangkitan Islam dan kebangkitan rakyat di sebagian negara di beberapa negara beberapa tahun yang lalu, Rahbar mengingatkan, "Gerakan ini kemudian mati akibat tidak memahami nilainya dan mempercayai Amerika Serikat dan rezim Zionis, tetapi bangsa Iran, berkat Imam Khomeini ra, yang dipenuhi dengan ajaran al-Quran memahami besarnya gerakan dan revolusi mereka dan tidak mempercayai kekuatan arogansi sejak hari pertama dan berdiri menghadapi mereka."
Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran di bagian lain dari sambutannya, menyebut al-Quran sebagai karya seni yang luar biasa dan menekankan bahwa keakraban masyarakat dengan ajaran al-Quran akan memperkuat masyarakat dan masalah-masalah kehidupan duniawi dan kehidupan ukhrawi.
Ketua Parlemen Iran Ucapkan Selamat atas Datangnya Ramadhan
Ketua Parlemen Republik Islam Iran Ali Larijani mengucapkan selamat kepada mitra-mitranya di berbagai negara Muslim atas datangnya bulan suci Ramadhan.
"Bulan Ramadhan adalah kesempatan untuk memperkuat empati, harmoni dan persatuan di antara negara-negara Muslim dan pemecahan masalah umat Islam," kata Larijani dalam sebuah pesan kepada mitra-mitranya di negara-negara Muslim, Selasa (7/5/2019).
Dia mengungkapkan kesiapan parlemen Iran untuk meningkatkan level hubungan dengan parlemen-parlemen di negara-negara Muslim lainnya dan melakukan konsultasi efektif dan konstruktif dengan mereka.
"Dengan memanfaatkan berkah dan ajaran agung dari bulan suci Ramadhan, akan terbuka fase baru dalam hubungan persaudaraan, dan pengembangan empati dan kerja sama dunia Islam," pungkasnya.
Hari ini, Selasa, 7 Mei 2019 adalah hari pertama bulan suci Ramadhan di Republik Islam Iran dan beberapa negara Muslim lainnya.
Iran dan Kuba, Simbol Perlawanan terhadap AS
Menteri Pemuda dan Olahraga Iran, Masoud Soltanifar mengatakan, bangsa Iran dan Kuba menjadi simbol ketangguhan dalam menghadapi sanksi lalim AS.
Masoud Soltanifar dalam pertemuan dengan Duta Besar Kuba untuk Iran, Alexis Bandarich Vega hari Selasa (7/5) menilai hubungan kedua negara berada di tingkat tertinggi.
"Hubungan olahraga Iran dan Kuba juga berada di level yang tinggi," ujar Soltanifar.
Menteri pemuda dan olahraga Iran menyampaikan apresiasi yang tinggi atas kehadiran para pelatih dari kuba di Iran, dan penyelenggaraan 17 komisi bersama antara kedua negara.
"Hal ini menunjukkan jalinan erat dari hubungan strategis dan bersahabat antara Iran dan Kuba," tegasnya.
Sementara itu, duta besar Kuba untuk Iran dalam pertemuan tersebut menilai hubungan kedua negara terjalin baik, dan menyampaikan surat undangan resmi kepada menteri pemuda dan olah raga Iran dari sejawatnya di Kuba guna menghadiri festival dan pertemuan olahraga rakyat Kuba di Havana.
Iran akan Produksi Bahan Bakar Nuklir yang Dibutuhkan
Ketua komisi keamanan nasional parlemen Iran, Heshmatollah Falahatpisheh mengatakan, Republik Islam menggunakan potensi JCPOA, dan mekanisme dalam negeri untuk memproduksi bahan bakar nuklir yang dibutuhkannya.
"Iran akan mengambil langkah balasan dan pejabat Republik Islam juga mendukungnya," ujar Falahatpisheh.
"Tidak ada rencana Iran keluar dari JCPOA dan traktat NPT. JCPOA teks yang dibuat bersama. Tapi, jika pihak lain tidak menjalankan komitmennya, Iran akan mengambil langkah lain," tegasnya.
Menurut ketua komisi keamanan nasional parlemen Iran, AS setelah keluar dari JCPOA berupaya untuk melemahkan industri nuklir Iran dengan mengambil manfaat sebesar-besarnya.
"Oleh karena itu, langkah pertama yang dilakukan, Republik Islam adalah menjalankan mekanisme internal untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar yang dibutuhkan, di sisi lain melanjutkan perundingan teknis secara serius dengan IAEA dan anggota lainnya yang masih tersisa," papar Falahatpisheh.
Pada 8 Mei 2018, Presiden AS, Donald Trump mengumumkan keluarnya AS dari JCPOA yang dilanjutkan dengan implementasi sanksi nuklir terhadap Iran.
Sementara itu, Uni Eropa dan trioka Eropa selama setahun hanya memberikan janji yang tidak dipenuhi berkaitan implementasi hasil kesepakatan JCPOA.
Zarif: AS Dibenci Masyarakat Timur Tengah
Menteri Luar Negeri Republik Islam Iran, Mohammad Javad Zarif mengatakan, masyarakat Timur Tengah membenci AS, sehingga negara ini merasa tidak aman di kawasan.
"Jika AS dan antek-anteknya merasa tidak aman, hal itu karena masyarakat di kawasan membencinya dan tidak setuju langkahnya menuding Iran. Kondisi ini tidak akan berubah," tulis Zarif di akun twitternya hari Selasa (7/5).
"Tim 'B' kembali sibuk untuk mengumumkan pengiriman kapal perang yang sudah dilakukan sejak bulan lalu untuk mengancam Iran supaya mengubah sikapnya," tambah Menlu Iran menyikapi pernyataan empat orang tim B.
Tim B yang disebutkan Zarif yaitu Bolton selaku penasehat keamanan nasional AS, Benyamin Netanyahu (PM rezim Zionis Israel), Bin Salman (putera mahkota Arab Saudi) dan Bin Zayed (putera mahkota UEA).
Keempat orang ini memprovokasi AS supaya mengirimkan kapal perangnya ke Teluk Persia dan menghasut perang dengan Iran.(
Pembebasan Dua Wartawan Reuters di Myanmar
Dua wartawan Reuters yang telah diputus bersalah melanggar UU Kerahasiaan Negara di Yangon akhirnya dibebaskan pemerintah Myanmar.
Menurut laporan Reuters, Wa Lone dan Kyaw Soe Oo diputus bersalah dan dijatuhi vonis tujuh tahun penjara September lalu yang memunculkan kecaman baik dari diplomat maupun pegiat HAM internasional.
Namun sejak awal Reuters menyebut kedua jurnalisnya itu tidak melakukan perbuatan yang melanggar hukum. Karena itu, Reuters meminta agar Wa dan Kyaw segera dibebaskan.
Kondisi muslim Rohingya
Reuters mengutip Channel News Asia Selasa (7/5/2019), melaporkan bahwa Presiden Win Myint menerbitkan pengampunan kepada ribuan narapidana saat perayaan Tahun Baru tradisional yang jatuh 17 April lalu, termasuk Wa Lone dan Kyaw Soe Oo.
Wa Lone langsung mengacungkan jempol ketika dia dan Kyaw melangkah keluar. Jurnalis berusia 33 tahun itu berterima kasih kepada upaya internasional untuk membebaskan mereka.
"Saya sangat senang dan bersemangat untuk bertemu kembali bersama keluarga serta teman. Saya tidak sabar untuk segera kembali meliput," ujar Wa.
Sebelum ditahan pada Desember 2017, Wa dan Kyaw tengah melakukan liputan investigasi pembunuhan 10 pria dan anak-anak Rohingya oleh tentara dan aktivis Buddha di Rakhine.
IMF: Perang Dagang AS dan Cina Berdampak Buruk bagi Dunia
Dana Moneter Internasional (IMF) menilai ketegangan dagang baru yang terjadi antara Amerika Serikat (AS) dengan Cina pekan ini bisa berdampak buruk terhadap perekonomian dunia.
Managing Director IMF Christine Lagarde mengatakan, ketegangan baru ini bisa mengancam pertumbuhan ekonomi dunia.
"Jelas ini adalah ancaman ekonomi dunia," ujar Lagarde dilansir AFP, Selasa (7/5).
Hubungan dagang antara AS dan Cina kembali memanas setelah Presiden AS Donald Trump Minggu (5/5) mengeluarkan statemen yang akan memberlakukan tarif impor baru terhadap barang dari Cina.
"Selama 10 bulan, Cina telah membayar tarif ke Amerika Serikat sebesar 25 persen atas barang impor bernilai 50 Miliar dolar, dan 10 persen pada 200 Miliar dolar barang lainnya. Kali ini tarif akan dinaikkan dari 10 persen menjadi 25 persen pada Jumat ini. 325 Miliar dolar barang tambahan yang dikirim Cina kepada kami yang tidak dibayar akan segera terkena tarif 25 persen," katanya seperti dikutip dari Reuters, Senin (6/5).
Perundingan babak ke-11 antara Cina dan AS yang akan digelar di Washington dibatalkan pihak Beijing sebagai reaksi atas pernyataan Trump tersebut.
Syeikh Zakzaky
Syeikh Ibrahim Zakzaky, pemimpin Muslim Nigeria dilahirkan pada 5 Mei 1953 di kota Zaria, Nigeria Utara. Ia menempuh pendidikan dasarnya di sekolah tradisional al-Quran dan Islam di Zaria di bawah bimbingan guru-guru besar seperti, Isa Madaka dan Sani Abdulkadir.
Syeikh Zakzaky mulai tahun 1971-1975 menimba pendidikan di sebuah lembaga terkenal Sekolah Studi Arab (SAS) di Kano. Setelah meraih prestasi cemerlang di sekolah tersebut, ia langsung diterima di Universitas Ahmadu Bello (ABU) di Zaria.
Syeikh Zakzaky memilih jurusan ekonomi di ABU dan berhasil meraih gelar sarjana pada tahun 1979. Tapi, pihak universitas menahan ijazah Zakzaky dengan alasan keterlibatannya dalam kegiatan-kegiatan Islami. Ia adalah anggota aktif di Muslim Student Society (MSS). Selama menjadi mahasiswa, ia bahkan dikenal di tingkat nasional Nigeria karena sangat aktif di kegiatan keagamaan dan Islami. Oleh sebab itu, ijazah Zakzaky ditahan oleh universitas yang dikuasai kubu sekuler.
Universitas sengaja menahan ijazah Zakzaky, karena pada tahun 1978, saat menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Muslim Student Society, ia dituding sebagai otak utama di balik demonstrasi nasional dalam mendukung masuknya syariat Islam ke dalam konstitusi Nigeria. Meskipun kaum Muslim membentuk setengah dari populasi Nigeria, namun konstitusi negara itu disusun berdasarkan parameter-parameter lain dan protes masyarakat telah mengundang kemarahan otoritas Nigeria. Untuk itu, pemerintah dan penguasa Nigeria sangat marah terhadap Zakzaky.
Sebuah goncangan besar terjadi dalam kehidupan Zakzaky pada tahun 1978 dan 1979. Pada masa itu, ia bertemu dengan Imam Khomeini ra di pengasingan di Paris. Satu tahun setelah kemenangan Revolusi Islam Iran, Zakzaky sebagai Sekjen Mahasiswa Muslim Afrika datang ke Iran untuk bertemu Imam Khomeini ra di Tehran. Pada kesempatan kedua ini, Imam Khomeini ra menyerahkan sebuah al-Quran kepadanya sebagai hadiah sambil berkata, “Pergilah dan berilah hidayah kepada rakyatmu dengan al-Quran.”
Setelah peristiwa itu, kehidupan Zakzaky menemukan makna yang sesungguhnya dan seakan-akan sebuah jalan terang sedang terbentang di hadapannya, di mana pancaran cahayanya mengarahkan Zakzaky ke arah kebenaran yang besar. Setelah pertemuan tersebut, ia memilih mazhab Ahlul Bait dan masuk Syiah. Ia bertekad untuk memberi teladan perilaku yang mulia dan baik seperti yang dicontohkan oleh Rasulullah Saw dan Ahlul Baitnya.
Syeikh Zakzaky benar-benar ingin meneladani akhlak Rasulullah Saw dan Ahlul Baitnya. Ia mendahului dalam mengucapkan salam bahkan kepada anak-anak. Ia memilih pakaian sederhana, tapi bersih dan selalu memperlihatkan kesantunan dan penghormatan kepada semua orang baik Muslim maupun non-Muslim. Perilaku mulia dan sikap adil yang ditunjukkan oleh Syeikh Zakzaky mendorong banyak warga Kristen dan kelompok-kelompok Islam lain di Nigeria untuk memilih mazhab Ahlu Bait.
Syeikh Zakzaky menjadi rujukan ketika terjadi perselisihan antara Muslim dan non-Muslim di Nigeria. Ia benar-benar ingin menyingkap kebenaran dan memutus perkara dengan adil. Jika kebenaran ada di pihak non-Muslim, Syeikh Zakzaky akan memberi keputusan sesuai fakta dan memberikan hak mereka. Perilaku adil ini dan akhlak luhurnya telah memperluas penyebaran Islam murni di Nigeria. Kecintaan kepada Ahlul Bait as, khususnya Imam Husein as telah mengisi setiap sudut di negara Afrika Barat itu.
Syiah merupakan kelompok asing di Nigeria sebelum Syeikh Zakzaky memilih mazhab itu dan hanya ada beberapa orang yang menganut Syiah. Akan tetapi berkat dakwah dan perjuangan Syeikh Zakzaky, Nigeria sekarang menjadi negara dengan mayoritas penduduk Muslim di Afrika. Data resmi menyebutkan bahwa kaum Muslim membentuk sekitar 65 persen dari total 180 juta penduduk Nigeria. Meski penduduknya mayoritas Muslim, pemerintah Nigeria dikenal sekuler.
Syeikh Zakzaky memimpin Gerakan Islam Nigeria dan ia aktif di dalamnnya. Organisasi ini memiliki lebih dari 300 Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama yang tersebar luas di berbagai daerah, terutama di wilayah utara Nigeria. Mereka dikenal dengan nama Sekolah Fudiyyah. Selain mengelola banyak pusat-pusat Islam dan lembaga lainnya, gerakan itu juga memiliki koran yang paling banyak beredar di Nigeria yaitu, Al Mizan dalam bahasa Hausa. Gerakan Islam Nigeria memiliki misi untuk mencerahkan masyarakat Muslim untuk tugas mereka sebagai individu atau komunitas.
Syeikh Zakzaky sebagai pemimpin Gerakan Islam Nigeria telah menghabiskan banyak umurnya untuk berdakwah tentang ajaran Islam murni dan mazhab Ahlul Bait as. Ia berkali-kali dipenjara oleh rezim Nigeria karena ideologinya. Ia juga menghafal seluruh al-Quran serta menghabiskan waktunya untuk mengkaji dan meneliti berbagai dimensi Islam. Syeikh Zakzaky mampu berbicara dalam banyak bahasa termasuk Hausa, Arab, Inggris, Spanyol, dan Persia. Ia pernah diundang ke Sierra Leone, Niger, Aljazair, Inggris, Perancis, Spanyol, Amerika Serikat, Lebanon, Azerbaijan, dan Iran, untuk menyampaikan caramah agama.
Syeikh Zakzaky sangat mencintai Ahlul Bait Nabi as dan berkali-kali datang ke kota Mashhad untuk berziarah ke Makam Imam Ali Ridha as. Dalam sebuah wawancaranya tentang Imam Ridha, ia mengatakan, “Berbicara tentang Imam Ridha atau apapun yang disampaikan tentangnya, tidak hanya terbatas di buku, makalah, seminar atau di tempat-tempat di mana kita tinggal. Kita harus menanamkan semua perilaku seperti yang diucapkan oleh Imam Ridha. Kesantunan itu harus tampak dalam perilaku kita. Ini jauh lebih penting. Kita harus mempelajari adab, jihad, rasionalitas, kerja keras, kesabaran, dan… dari beliau dan kemudian mengamalkannya.”
Ia lebih lanjut menjelaskan sebuah poin penting yang menjadi tujuan dakwahnya di Negeria. Ia mengatakan, “Ketika kita kembali ke negara masing-masing, kita harus mengamalkan ucapan Imam Ridha yang berkata, ‘Semoga Allah merahmati orang-orang yang menghidupkan perintah kami. Ketika para sahabat bertanya tentang isi perintahnya, beliau berkata, ‘Pelajarilah makrifat ucapan kami dan ajarilah masyarakat, karena jika masyarakat mendengar keindahan ucapan kami dan mengenalinya, mereka pasti akan mengikuti kami.’”
Pemimpin Syiah Nigeria ini dalam penjelasannya menyinggung gerakan-gerakan keagamaan Imam Ridha dan Imam Husein as, dan mengatakan, “Kita punya dua nadi kehidupan dalam sejarah para imam maksum as; pertama gerakan Imam Husein dan satu lagi gerakan Imam Ridha. Pada masanya, Imam Ridha menghidupkan kembali agama dan itupun ketika pemikiran-pemikiran sesat merasuki Dunia Islam. Beliau datang ke Khorasan dan memilih wilayah itu untuk berhijrah. Kehadirannya di kota Mashhad adalah sebuah hikmah Ilahi dan Allah Swt berkehendak agar ia datang ke daerah itu, ia hidup di tempat terasing dan syahid dalam keterasingan serta dimakamkan di daerah asing. Semua ini mengandung hikmah Ilahi.”
Syeikh Zakzaky juga menyimpan ketertarikan luar biasa kepada Revolusi Islam dan pemimpinnya yaitu, Imam Khomeini ra dan Sayid Ali Khamenei. Ia percaya bahwa konflik dan kekerasan di dunia telah mencapai puncaknya, dan Republik Islam Iran – sebagai negara pengikut Ahlul Bait as yang mengajari dialog rasional – memainkan peran signifikan di dunia modern. Ia menambahkan, “Dengan berpijak pada rasionalitas dan budaya Imam Ridha as, Iran menyelesaikan masalah nuklir di meja perundingan dan ini adalah sebuah pesan yang harus kita bawa bersama di negara-negara kita.”
Sebelumnya, kita telah mempelajari biografi singkat dan sepak terjang Pemimpin Gerakan Islam Nigeria, Syeikh Ibrahim Zakzaky. Ia pernah dua kali bertemu Imam Khomeini ra dan merasakan perubahan spiritual yang luar biasa dalam dirinya.
Mujahid dari Afrika ini menemukan sosok Imam Khomeini ra sebagai teladan praktis terbaik dalam berbagai dimensi kepribadian, agama, dan politik, dan kemudian ia memutuskan untuk menjadi pengikut Bapak Pencetus Revolusi Islam Iran itu.
Setelah pertemuan tersebut, Syeikh Zakzaky memilih mazhab Ahlul Bait as dan ia kemudian menjadi seorang pemimpin yang berani dan adil berkat perilaku mulianya dan perjuangan tak kenal lelah. Ia adalah seorang tokoh yang dicintai oleh banyak hati. Keikhlasan dan dakwahnya telah melahirkan generasi yang mencintai mazhab Ahlul Bait dan Imam Husein as di Nigeria.
Hassan Bala, juru bicara Gerakan Islam Nigeria mengatakan, “Alasan mengapa Syeikh Zakzaky sekarang memiliki banyak pengikut adalah karena ia memilih pendekatan damai di Nigeria. Dalam waktu kurang dari 20 tahun, jumlah Syiah di Nigeria mencapai jutaan orang dan ini terjadi karena teladan perilaku Syeikh Zakzaky yang terilhami dari para imam maksum as.”
Perjuangan Syeikh Zakzaky membuat populasi Syiah di Nigeria meningkat signifikan dalam tiga dekade lalu. Selama masa itu, jutaan Muslim Sunni dan warga Kristen memilih menganut mazhab Ahlul Bait as. Syeikh Zakzaky percaya bahwa Islam membawa sebuah pesan universal dan bukan milik bangsa Arab, tapi ia milik seluruh umat manusia dengan keanekaragaman budaya. Dalam perspektifnya, Islam murni Nabi Muhammad Saw adalah Islam yang penuh kasih sayang, cinta, dan persaudaraan, di mana Ahlul Bait as adalah figur-figur yang mengamalkan Islam murni ini dengan sempurna.
Ia mengatakan, “Islam datang sebagai sebuah pesan universal untuk mengubah pemikiran kita. Budaya masyarakat tentu saja dibiarkan lestari, tapi landasan pemikiran dan perilaku kita yang dirubah. Sebagai contoh, seseorang meninggalkan kebohongan – sebelum ia masuk Islam – demi menjaga reputasi sosialnya, tapi setelah memeluk Islam, ia meninggalkan dusta demi mencari keridhaan Allah Swt dan karena yakin tentang kehidupan setelah kematian, surga, dan neraka. Hal ini berlaku untuk semua dimensi perilaku pribadi Muslim. Ia sekarang berbuat baik demi mencari keridhaan Allah Swt dan mendekatkan diri kepada-Nya.”
Menurut Syeikh Zakzaky, semua dimensi positif yang ditemukan seseorang setelah menjadi Muslim adalah karena sebuah kekuatan perubahan yang disebut tauhid.
Seorang mahasiswa Nigeria yang masuk Syiah di tangan Syeikh Zakzaky, mengatakan, “Syeikh Zakzaky sekembalinya dari Iran pada tahun 1980, tidak membawa kata-kata Syiah dalam memperkenalkan keyakinan barunya itu dan semua isi dakwahnya disampaikan dalam format persaudaraan Islam.” Dengan kata lain, masyarakat pertama tertarik dengan akhlak mulianya dan kemudian tertarik dengan mazhabnya.
Berkat ajaran yang disampaikan Syeikh Zakzaky, masyarakat Syiah Nigeria memiliki perilaku Islami yang unik. Mereka bahkan tidak membangun masjid-masjid khusus yang terpisah dari saudara-saudara Sunni dan banyak dari keluarga miskin Ahlu Sunnah di Nigeria juga dibantu oleh Muslim Syiah. Setelah tragedi Mina di Mekkah, Syeikh Zakzaky mendatangi rumah-rumah Muslim Sunni untuk menyampaikan rasa duka dan mereka juga menjadi makmum shalat di belakang tokoh Syiah ini. Jadi, tidak heran jika kelompok Wahabi Al Saud sangat marah menyaksikan fenomena tersebut.
Menurut keterangan mahasiswa Nigeria itu, pengikut mazhab Ahlul Bait as sekarang punya nama harum di tengah rakyat Nigeria. Di mana saja mereka berurusan dengan seorang Muslim Syiah, mereka mengetahui bahwa ia benar-benar dapat dipercaya. Mereka tahu bahwa individu tersebut tidak berkata dusta, tidak mencuri, atau melakukan pelanggaran hukum. Semua keindahan perilaku ini adalah hasil dari kerja keras Syeikh Zakzaky.
Jumlah Muslim Syiah di Nigeria sekarang mencapai sekitar 8-12 juta orang dan ini terjadi setelah dakwah tak kenal lelah yang dilakukan oleh tokoh agama tersebut. Di Nigeria, para pengikut dan pecinta Ahlul Bait Nabi khususnya Imam Husein as, menunjukkan kecintaan mereka dalam berbagai pawai akbar dan mengikuti ritual-ritual keagamaan. Pada Hari Asyura dan Arabain, jutaan Muslim menempuh perjalanan jauh dengan jalan kaki ke kota Zaria untuk bersama-sama dengan saudaranya mengenang perjuangan Imam Husein as di Husainiyah Baqiyatullah.
Menurut sumber-sumber akurat, jalan kaki massal itu dilakukan secara spontan dan didasari oleh kecintaan Muslim Nigeria kepada Ahlul Bait as. Irak mencatat rekor dalam jalan kaki massal pada Hari Arbain dan Nigeria menduduki posisi kedua. Jumlah mereka semakin bertambah di setiap tahun dan disebutkan bahwa 10 juta Muslim Nigeria mengikuti pawai akbar itu pada tahun 2015. Ini semua berkat perjuangan Syeikh Zakzaky di negara Afrika Barat itu.
Bertambahnya jumlah pecinta Ahlul Bait as di Nigeria telah mengundang kekhawatiran banyak pihak terutama Arab Saudi, Amerika Serikat, dan rezim Zionis Israel. Mereka melancarkan konspirasi dan menginfiltrasi lembaga-lembaga pemerintah dan dinas intelijen Nigeria. Mereka sudah lama terganggu dengan aktivitas Syeikh Zakzaky dan sejak masih mahasiswa jurusan ekonomi ia dikenal sangat aktif dan berani.
Setelah Syeikh Zakzaky meraih sukses di Nigeria, musuh-musuh dalam negeri dan asing semakin marah terhadap kegiatan tokoh agama itu. Mereka khawatir bahwa pertumbuhan pesat Islam di Nigeria akan menumbangkan pemerintahan sekuler dan melahirkan sebuah pemerintah Islam di bawah pimpinan Syeikh Zakzaky. Musuh benar-benar takut bahwa Zakzaky akan berubah menjadi Khomeini ra kedua dan dengan membentuk pemerintahan Islam seperti Iran, maka celah untuk infiltrasi asing di Nigeria akan tertutup rapat.
Kekhawatiran yang dirasakan Arab Saudi, AS, dan otoritas Nigeria membuat tekanan terhadap Syeikh Zakzaky meningkat signifikan. Pada tahun 2014, pawai akbar peringatan Hari Quds Sedunia memantik kemarahan pemerintah dan militer Nigeria. Militer menyerang aksi damai masyarakat dan membunuh tiga orang putra Syeikh Zakzaky. Namun, pejuang Islam ini justru mendirikan shalat untuk jenazah putranya dan menegaskan bahwa putra-putranya adalah pengorbanan yang tidak berarti jika dibanding para syuhada Karbala. Sikap ini menunjukkan bahwa Syeikh Zakzaky mengorbankan seluruh wujudnya di jalan Islam dan mendidik manusia-manusia mulia. Ia siap mempersembahkan jiwanya dan keluarganya di jalan suci ini.
Pada 12 Desember 2015, militer Nigeria juga menyerang Muslim Syiah dengan alasan menghadang konvoi kendaraan Kepala Staf Angkatan Bersenjata Nigeria, Jenderal Tukur Yusuf Buratai. Militer memberondong orang-orang tak berdosa, khususnya perempuan dan ana-anak di kota Zaria dan Husainiyah Baqiyatullah. Jumlah korban pembantaian itu mencapai lebih dari 1000 orang. Militer Nigeria juga menangkap 500 perempuan dan anak-anak sejak tentara menyerang rumah Syeikh Zakzaky.
Rakyat Nigeria di berbagai kota kemudian menggelar demonstrasi sebagai bentuk protes terhadap perlakuan keji militer terhadap Muslim Syiah. Mereka mengutuk keras kesewenang-wenangan itu dan menuntut agar Syeikh Zakzaky segera dibebaskan. Setelah menyaksikan maraknya protes, akhirnya diperoleh informasi bahwa Syeikh Zakzaky dan istrinya masih hidup dan mereka sedang dalam perawatan medis.
Pada 13 Januari 2016, Dewan Tinggi Nasional untuk Urusan Islam Nigeria (NSCIA), mengunjungi Syeikh Zakzaky yang dipenjara di Abuja. Menurut anggota NSCIA, Profesor Dahiru Yahya, kelompok itu telah bertemu dengan Syeikh Zakzaky dan istrinya dan mereka telah pulih dari luka tembak selama penangkapan.
Gerakan Islam Nigeria kembali mengulangi permintaan mereka bahwa Syeikh Zakzaky harus dibebaskan tanpa syarat. Pemerintah juga dituntut mengembalikan jasad korban tewas kepada keluarga mereka, merilis angka korban dan membentuk komisi yudisial yang independen untuk menentukan apa yang terjadi selama pembantaian di Zaria.
Syeikh Zakzaky sejauh ini melarang Muslim Nigeria melakukan perlawanan bersenjata. Ia lebih memilih jalan damai untuk menyelesaikan semua perkara dan meminta masyarakat Muslim untuk tidak memberi alasan di tangan pemerintah dan militer Nigeria. Meski demikian, militer tetap saja menyerang Muslim Nigeria.