
کمالوندی
Padang Pasir Selatan Libya, Ancaman Serius bagi Kawasan
Pengamat militer Perancis menilai kekosongan keamanan di padang pasir selatan Libya sebagai faktor meningkatnya terorisme di negara ini.
 
Beberapa hari terakhir, menteri dalam negeri Cameron menilai kawasan labil selatan Libya sebagai ancaman bagi negaranya. Kevakuman keamanan di selatan Libya muncul pasca tergulingnya rezim Muammar Gaddafi dan petinggi Perancis menyebut hal ini sebagai alasan bagi perubahan strategi militer Paris di kawasan khususnya dari segi mekanisme penempatan pasukan.
 
Dalam hal ini, Menteri Pertahanan Perancis, JeanYves Le Drian yang melawat Afrika pekan lalu, mengkonfirmasikan penempatan kembali militer Paris di utara Chad dan Niger. Padahal militer Perancis sejak 34 tahun lalu hingga kini belum pernah ditempatkan di kawasan tersebut. Saat ini, padang pasir luas di selatan Libya menjadi kawasan pinggiran dan pemerintah baru negara ini tidak menunjukkan perhatian terhadap wilayah tersebut.
 
Tripoli juga gagal menjamin keamanan perbatasan selatan dengan negara tetangganya. Di mana saat ini, wilayah perbatasan selatan menjadi transit para pengedar narkotika, senjata dan perdagangan manusia. Dalam hal ini, wakil parlemen dari wilayah selatan menuntut secepatnya ditemukan solusi untuk memulihkan kondisi keamanan dan meningkatkan laju ekonomi di kawasan ini.
 
Beredarnya senjata di tangan militan sejak berakhirnya revolusi di Libya menjadi salah satu faktor instabilitas di negara ini. Para pengamat juga menilai intervensi asing sebagai faktor eskalasi krisis di Tripoli dan berbagai wilayahnya. Merunut berkas intervensi Barat semakin memperkuat asumsi bahwa bentrokan di kawasan akan meningkat drastis menyusul penempatan pasukan asing.
 
Misalnya serangan terhadap instalasi gas In Amenas di Aljazair dan penyanderaan di negara ini terjadi akibat intervensi militer Perancis di Mali. Penculikan tujuh anggota sebuah keluarga Perancis di Cameron, contah lain dari dampak intervensi Eropa di negara-negara Afrika. Saat ini protes atas intervensi Inggris-Perancis setiap hari semakin meningkat dan berujung pada reaksi lebih besar dari kubu oposisi di Afrika.
 
Menurut para pengamat, instabilitas dan aktivitas kelompok radikal menjadi alasan tepat untuk meningkatkan penempatan pasukana Barat di Afrika. Bentrokan akan menjustifikasi kehadiran pasukan asing yang mengemban misi merampok kekayaan alam negara-negara Afrika. Propaganda negara Barat terkait kekhawatiran atas instabilitas di Libya dan negara kawasan hanya dimaksudkan untuk menipu opini publik awam.
 
Menurut keyakinan pengamat, tujuan Perancis di Afrika adalah mencari posisi di dunia internasional, merampok secara permanen kekayaan strategis di Afrika, memantapkan kekuatan militernya serta mempertahankan posisinya.
Optimisme Peningkatan Hubungan Bilateral Indonesia-Iran
Oleh: Purkon Hidayat
Dinamika Iran pasca tercapainya kesepakatan nuklir Jenewa dengan kelompok 5+1 pada 24 November 2013 lalu menjadi perhatian dunia, termasuk Indonesia. Jakarta memandang transformasi penting ini menjadi peluang sekaligus tantangan bagi peningkatan hubungan Indonesia-Iran.
 
Menyikapi fenomena tersebut, Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia menggelar pertemuan khusus membahas upaya peningkatan kerjasama bilateral Indonesia-Iran dalam bentuk forum Kajian kebijakan Luar Negeri (FKKLN) yang mengusung tema "Optimalisasi Hubungan Indonesia-Iran di bawah Pemerintahan Presiden Hassan Rouhani Pasca Pelonggaran Sanksi Iran oleh Negara Barat". Pertemuan yang digelar di Hotel Aston Tropicana Bandung ini berlangsung tanggal 7-9 Februari 2014.
 
Kegiatan ini digelar dalam rangka menyambut dua even penting. Pertama, kunjungan menteri luar negeri Iran, Mohammad Javad Zarif ke Indonesia dalam waktu dekat. Kedua, persiapan Policy Planning Dialogue Indonesia-Iran yang rencananya akan digelar di Iran pertengahan Oktober 2014 mendatang.
 
Kepala Badan Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan Asia Pasifik dan Afrika menilai Indonesia dan Iran sebagai dua negara Muslim besar yang memiliki banyak potensi. "Sebagai dua negara moderat, Indonesia dan Iran bisa bekerjasama mengatasi berbagai masalah internasional seperti kekerasan, terorisme dan lainnya. Peningkatan kerjasama Jakarta dan Tehran diharapkan akan memberikan signal positif bagi dunia internasional," ujar Mohammad Hery Saripudin Sabtu (8/2).
 
Optimisme peningkatan hubungan bilateral Indonesia-Iran juga mengalir deras dari Tehran. Presiden Iran menyebut Indonesia sebagai negara Muslim terbesar yang memiliki kedudukan tinggi di arena internasional. Hassan Rouhani dalam pertemuan dengan Marzuki Alie, Rabu (20/11/2013) menegaskan bahwa Iran dan Indonesia harus meningkatkan hubungan kedua bangsa Muslim ini demi kepentingan masing-masing dan dunia Islam.
 
Tehran dan Jakarta memiliki potensi besar untuk meningkatkan kerjasama di tingkat dunia, termasuk di PBB, Organisasi Kerjasama Islam (OKI) dan Gerakan Non-Blok (GNB). Di level politik, kedua negara memiliki kedekatan pandangan. "Pandangan kedua negara sangat dekat. Selain pengembangan budaya dan ekonomi, Iran dan Indonesia bisa meningkatkan hubungan kerjasama di lembaga-lembaga internasional, " tutur Rouhani November lalu.
 
Tiga bulan lalu, dalam pertemuan dengan warga Indonesia yang berlangsung di Wisma Duta, Ketua DPR RI menekankan kerjasama ekonomi dengan Iran sebagai bagian dari kepentingan nasional Indonesia. Dubes Indonesia di Tehran, Dian Wirengjurit menegaskan hal serupa, "Sudah saatnya kita melihat Iran dengan kacamata baru yang sesuai dengan kepentingan nasional kita, terutama kepentingan ekonomi nasional,".
Rahasia Ketegaran Republik Islam dalam Perspektif Rahbar
Menjelang peringatan hari Kemenangan Revolusi Islam, 22 Bahman, Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei, Rahbar atau Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran membeberkan rahasia ketangguhan dan eksistensi Republik Islam di hadapan para petinggi Angkatan Udara dalam pertemuan dengan beliau.
 
Dukungan rakyat dan koordinasi mereka dengan pemerintah dinilai Rahbar sebagai faktor yang mengokohkan pondasi Republik Islam selama ini. Seiring dengan kemenangan Revolusi Islam, musuh bangsa ini semakin tidak rela menyaksikan pemerintahan Islam kian hari semakin tangguh dan dengan berbagai cara serta konspirasi busuk mereka berusaha menumbangkan pemerintahan ideal ini.
 
Prestasi gemilang bangsa Iran selama 35 tahun juga membuat musuh kebakaran jenggot dan dengan berbagai cara seperti represi, ancaman dan sanksi berupaya menghentikan laju prestasi bangsa ini. Di sisi lain, dengan arahan Rahbar, bangsa Iran mengubah sanksi menjadi peluang untuk meraih kemajuan di segala bidang. Kini Iran tercatat memiliki prestasi besar di bidang teknologi nuklir damai dan berbagai prestasi di bidang lain. Independensi merupakan hasil nyata yang diraih Iran selama sanksi.
 
Rahbar atau Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei mengatakan, para pejabat Amerika Serikat berbohong ketika mereka mengatakan bahwa mereka tidak sedang mengejar perubahan pemerintahan di Iran.
 
"Para pejabat AS, dalam negosiasi dengan para pejabat negara (Iran), mengatakan bahwa kami tidak sedang mencari perubahan rezim di Iran,tetapi mereka berbohong karena jika mereka mampu untuk melakukan hal itu,maka mereka sedetikpun tidak akan ragumelakukannya," kata Ayatullah Khamenei dalam pidato dihadapan parakomandan Angkatan Udara Iran di Tehran, Sabtu (8/2).
 
Rahbar menambahkan, alasan lain di balik ketidakmampuan AS untuk mengubah pemerintahan Islam Iran adalah karena Republik Islam Iran bersandar pada iman, kasih sayang dan kehendak rakyat. Ayatullah Khamenei lebih lanjut menandaskan, rahasia kesuksesan dan kemajuan bangsa Iran adalah resistensi. Beliau menilai rahasia keamanan nasional sebagai tanda kekuatan nasional.
 
Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran menekankan bahwa kompromi dengan kekuatan-kekuatan arogan akan membawa tak tentu arah dan menyatakan bahwa kekuatan-kekuatan intervensionis berusaha menempatkan boneka otokratik sebagai pimpinan.
 
Rahbar menegaskan, rahasia umur panjang Revolusi Islam Iran adalah ketergantungannya pada nilai-nilai Islam. "Upaya memperoleh independensi tidak harus diterjemahkan sebagai permusuhan dengan seluruh dunia. Independensi berarti perlawanan terhadap kekuatan-kekuatan intervensionis yang tidak menghormati martabat bangsa lain untuk kepentingan pribadi mereka," tegasnya.
 
Ayatullah Khamenei menekankan bahwa satu-satunya jalan untuk menyelesaikan masalah ekonomi negara adalah perhatian terhadap kapasitas dalam negeri dan bukan melihat keluar dan dicabutnya sanksi. Beliau menambahkan, untuk menyelesaikan masalah tersebut kita tidak bisa berharap dari musuh. Rahbar menilai bersandar pada kekuatan internal sebagai penyelamat negara dan landasan untuk menyelesaikan berbagai masalah ekonomi, politik, sosial dan budaya.
 
Sisi lain yang membuat Iran kian solid adalah kewaspadaan rakyat dan dukungannya terhadap pemerintah dalam menghadapi berbagai konspirasi musuh.
Upaya Perancis Merebut Kembali Pasar Iran
Pada 3 Februari lalu, sebuah delegasi yang terdiri dari 140 pebisnis Perancis tiba di Tehran untuk menjajaki peluang kerjasama ekonomi dengan Iran menyusul penangguhan sementara sanksi terhadap negara itu.
 
Mereka yang berasal dari sektor industri otomotif Perancis, pertambangan, konstruksi, penerbangan, dan elektronik, mengadakan pembicaraan dengan para pengusaha dan pelaku bisnis sektor swasta Iran.
 
Pada Rabu lalu, produsen mobil Perancis, Renault mengatakan telah melanjutkan pengiriman komponen untuk perakitan kendaraan di Iran.
 
Menurut kolom fokus IRNA, kunjungan delegasi bisnis terbesar sepanjang 30 tahun lalu itu, menunjukkan kesiapan Barat untuk memulai investasi di berbagai sektor ekonomi di Republik Islam.
 
Para pengamat ekonomi Eropa percaya bahwa lawatan itu bertujuan untuk mendorong kelanjutan kerjasama Barat dengan Iran, meskipun pembicaraan kedua belah pihak masih sebatas penjajakan.
 
Menteri Perindustrian, Pertambangan dan Perdagangan Iran, Mohammad-Reza Nematzadeh mengatakan, Tehran dan Paris dapat menjadi mitra strategis di bidang perdagangan. Menurutnya, sebuah babak baru kerjasama di bidang ekonomi dan investasi bersama sudah harus dimulai, namun langkah itu akan terealisasi dengan pendekatan konstruktif dan didasarkan pada prinsip saling menghormati.
 
Nematzadeh menekankan kesiapan Iran untuk memperluas hubungannya dengan pemerintah Perancis di semua bidang dan ia mengusulkan sebuah pertemuan komisi perdagangan bersama untuk mencapai kerjasama konstruktif tersebut.
 
Letak strategis Iran di wilayah Timur Tengah dan cadangan besar energi yang disimpan negara itu, dipandang oleh banyak pihak sebagai salah satu peluang terbaik untuk investasi.
 
Sebenarnya, Perancis memiliki kerjasama ekonomi yang dekat dengan Iran jauh sebelum sanksi diberlakukan atas Republik Islam. Saat ini, negara Eropa itu antusias untuk memanfaatkan perkembangan terbaru dengan tujuan memulihkan perannya di pasar Iran.
 
Menteri Keuangan Perancis Pierre Moscovici mengatakan, kunjungan delegasi bisnis Perancis ke Tehran ingin menegaskan bahwa akan ada peluang komersial yang signifikan bagi Perancis di Iran jika kondisi membaik.
 
Meskipun kepastian investasi Perancis di Iran masih menunggu pencabutan semua sanksi Barat, namun menurut analisa sejumlah pengamat, lawatan itu dengan sendirinya mengindikasikan dimulainya babak baru dalam hubungan ekonomi Tehran dengan dunia dan kesiapan luar biasa Barat untuk penanaman modal di Iran.
 
Presiden Komunitas Otomotif Perancis, Patrick Blanc mengatakan para pebisnis Perancis mengenal Iran dengan baik dan mereka mengetahui peran penting negara itu dalam ekonomi regional. Dia berpendapat bahwa iklim baru yang tercipta di sektor ekonomi Iran telah mendorong sektor swasta Perancis untuk memulai aktivitas perdagangannya di negara tersebut.
 
Akan tetapi, Perancis harus bersaing ketat untuk merebut kembali pasar Iran. Kekosongan yang ditinggalkan oleh Peugeot dan Renault telah diisi oleh raksasa-raksasa otomotif dari Korea Selatan dan Cina. Perancis juga harus bersaing dengan perusahaan-perusahaan dari Italia, Jerman, dan Portugal.
 
Sanksi Barat terhadap Iran membawa dampak negatif bagi perusahaan Peugeot dan Renault. Peugeot kehilangan lebih dari seribu pegawainya akibat sanksi itu, sementara Renault dalam kondisi tersulit sekali pun masih menerima 100 ribu pemesanan dari Iran. Oleh karena itu, industri otomotif Perancis akan sangat diuntungkan dengan dibukanya babak baru hubungan ekonomi Paris-Tehran.
Israel Menentang Penempatan Pasukan NATO di Lembah Yordan
Israel menolak usulan yang disampaikan Pemimpin Otorita Ramallah, Mahmoud Abbas, soal penempatan pasukan NATO di Lembah Yordan.
 
Washington Post, Sabtu (8/2) mengutip Menteri Luar Negeri AS John Kerry mengatakan bahwa Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu "menegaskan bahwa ia tidak ingin pasukan NATO" berada di wilayah tersebut sebagai bagian dari perjanjian terbaru antara Otorita Ramallah dan Tel Aviv.
 
Meski demikian, Kerry mengatakan kemungkinan kehadiran pihak ketiga merupakan masalah yang perlu dipertimbangkan oleh semua pihak.
 
Seorang pejabat Israel juga telah mengkonfirmasikan keberatan Netanyahu terhadap usulan itu.
 
Mahmoud Abbas mengusulkan agar pasukan NATO berada di negara mendatang Palestina guna menjamin keamanan.
 
Menteri Luar Negeri AS juga berencana untuk mengungkap sebuah kerangka dokumen yang menjadi bagian dari perundingan yang dimediasi AS antara Israel dan Otorita Ramallah.
 
Sejak dimulainya kembali pembicaraan langsung, Otorita Ramallah menolak sejumlah isu termasuk pemukiman ilegal Israel di Tepi Barat pendudukan dan Timur Baitul Maqdis.(
Nasihat Imam Husein as: Memenuhi Kebutuhan Masyarakat
Memenuhi Kebutuhan Masyarakat
 
Imam Husein as berkata:
 
"Ketahuilah, kebutuhan masyarakat ada pada kalian dan segala nikmat Allah untuk kalian. Oleh karenanya, jangan sampai membuang nikmat ini karena kalian akan mendapat siksa ilahi." (Ibnu Shabagh al-Maliki, Fushul al-Muhimmah, Beirut, Dar al-Adhwa, 1401 HQ, cet 1, hal 169)
 
Salah satu nikmat terbesar yang terkadang diberikan kepada seseorang adalah sebagian orang merujuk kepadanya untuk memenuhi kebutuhannya. Dalam kondisi yang demikian, seorang mukmin jangan sampai menganggap hal ini sebagai masalah baginya, tapi harus bersyukur kepada Allah dan mensyukuri nikmat semacam ini untuk memenuhi kebutuhan mereka. Sejatinya, ini merupakan salah satu ujian Allah kepada orang-orang kaya.
 
Dalam kondisi yang demikian akan menjadi jelas seberapa kesiapan manusia untuk memenuhi kebutuhan saudaranya dan dengan harta yang dimilikinya ia memenuhi sedikit kebutuhan saudaranya dan menyelesaikan sebagian dari masalah yang dihadapi.
 
Harus diketahui pula bahwa kebutuhan manusia itu bermacam-macam, tapi menjadi kewajiban bagi kita untuk memberikan bantuan kepada saudara mukmin sesuai dengan kemampuan yang ada. Kita harus meyakini bahwa bila tidak membantu orang lain dalam masalah ini, kemungkinan bukan saja nikmat itu akan diambil dari diri kita, tapi akan menjadi azab ilahi yang ditimpakan kepada kita dan ini kerugian yang sangat besar.
AIPAC Mendukung Sikap Gedung Putih Menentang RUU Sanksi Anti-Iran
Kelompok lobi pro-Israel di Amerika Serikat, America Israel Public Affairs Committee (AIPAC), mendukung sikap Gedung Putih terkait RUU sanksi Iran di Senat AS.
 
"Saya menulis hari ini untuk memperbaiki beberapa kekeliruan pandangan dalam pers tentang sikap kami terhadap RUU oleh Senat tentang Iran. Sebagian pihak berpendapat bahwa dengan tidak menyerukan pemungutan suara segera pada RUU itu, kita telah melepas dukungan kami. Itu tidak sepenuhnya tidak benar," kata Presiden AIPAC Michael Kassen dalam sebuah pernyataan.
 
"Bahkan, kami tetap sangat berkomitmen terhadap Nuclear Weapon Free Iran Act," tambahnya.
 
Pernyataan itu muncul setelah AIPAC mengumumkan setuju dengan Ketua Komite Hubungan Luar Negeri Senat Robert Menendez "bahwa tidak boleh ada pemungutan suara saat ini pada langkah tersebut."
 
Menendez dan Senator Mark Kirk adalah sponsor utama dari RUU sanksi baru anti Iran oleh Senat.
 
Presiden AIPAC mengapresiasi dukungan para senator Amerika terhadap RUU sanksi anti-Iran.
 
"Saya ingin mengucapkan terima kasih atas kerja keras Anda sejauh ini dalam mendapatkan dukungan dari 59 senator untuk RUU usulan Menendez-Kirk. Kami masih memiliki banyak pekerjaan yang harus dilakukan dalam beberapa bulan mendatang. Ini akan menjadi perjuangan panjang, tapi satu hal yang kami tetap berkomitmen untuk berjuang," kata Kassen.
 
"Kami akan terus bekerja sama dengan teman-teman di kedua sisi, baik di DPR dan Senat, untuk memastikan bahwa semuanya dilakukan demi mencegah Iran menggapai teknologi senjata nuklir," tulisnya.
 
Sebelumnya, Presiden AS Barack Obama menentang keras RUU oleh Senat di saat perundingan nuklir sedang berlangsung dengan Iran. Obama memperingatkan bahwa dia akan memveto RUU itu jika disahkan.
Negara-Negara Regional Menyadari Bobot Iran
Seorang anggota parlemen Iran menyinggung kegagalan skenario Barat di Suriah seraya mendorong negara-negara regional untuk menyadari bahwa mereka tidak akan mampu menyelesaikan konflik di kawasan tanpa melibatkan Iran.
 
"Meskipun upaya yang dilakukan oleh Amerika dan rezim Zionis (Israel) untuk mempromosikan Iranophobia di antara negara-negara Islam, khususnya negara regional, realisme dan upaya Republik Islam Iran telah menggiring para pejabat negara tersebut untuk melakukan kebalikan dari apa yang dilakukan Amerika Serikat dan rezim Zionis," juru bicara Komite Kebijakan Luar Negeri dan Keamanan Nasional Parlemen Iran, Sayid Hossein Naqavi Hosseini, Sabtu (8/2).
 
"Menurut saya, masalah Suriah dan kegagalan Takfiri dan Salafi di Suriah telah memicu reaksi tersebut," tambah Naqavi Hosseini.
 
Dia juga menyinggung langkah terbaru oleh Yordania menunjuk duta besarnya untuk Tehran setelah enam tahun kevakuman dalam hubungan bilateral.
 
Iran menunjuk Mojtaba Ferdowsipour sebagai duta besar baru di Amman, sementara berniat mengajukan nama Ahmad al-Jawarnah sebagai dubesnya untuk Tehran.
 
Pertukaran diplomatik ini menyusul kunjungan Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif ke Amman bulan lalu. Zarif bertemu dengan Raja Yordania Abdullah II, mitranya Nasser Judeh dan Perdana Menteri Abdullah Ensour.
 
Dalam kunjungan itu, Zarif mengungkapkan tekad Iran untuk bekerja sama dengan Yordania terkait berbagai isu regional dan keamanan.
Seorang Mantan Jaksa Libya Diteror
Sekelompok orang bersenjata tak dikenal meneror mantan jaksa Libya di kota Derna, timur negara itu.
 
Abdelaziz al-Hasadi diteror saat mengunjungi kerabat di kampung halamannya di Derna, demikian kata Menteri Kehakiman Salah al-Marghani, (8/2).
 
Hasadi jaksa pertama yang ditunjuk setelah revolusi 2011. Dia mengundurkan diri dari jabatannya pada bulan Maret 2013.
 
Menurut kantor berita Libya LANA, seorang perwira militer lain juga ditembak mati pada Sabtu di kota timur Benghazi.
 
Rakyat Libya bangkit melawan pemerintahan diktator selama empat dekade Muammar Gaddafi pada bulan Februari 2011 dan menggulingkannya pada bulan Agustus 2011. Dia dibunuh pada tanggal 20 Oktober tahun yang sama.
 
Sejak 2011, Libya menyaksikan perebutan kekuasaan di antara beberapa milisi yang berperang melawan Gaddafi selama pemberontakan.
 
Para militan menolak meletakkan senjata mereka meski pemerintah pusat telah menerapkan hukum dan ketertiban.
Armada Tanker Iran Terbesar Kedua di Dunia
Iran kini memiliki armada tanker minyak terbesar kedua di dunia setelah Perusahaan Tanker Nasional Iran (NITC) meningkatkan kapasitas transportasinya hingga 16 juta ton bobot mati (DWTS).
Perusahaan ini telah meningkatkan peringkat global dari posisi keempat hingga ke posisi kedua pasca peningkatan kapasitas transportasi minyak mentah dan produk minyak, kata Direktur Manajer Ali Akbar Safaei NITC.
Kapasitas transportasi NITC tercatat sebesar 14 juta DWTS sebelum pemberlakuan sanksi AS terhadap sektor energi Iran atas program energi nuklir Tehran, katanya, seraya menambahkan angka itu telah ditingkatkan sebesar 2 juta selama 18 bulan terakhir mencapai 16 juta DWTS.
NITC saat ini mengoperasikan 67 kapal tanker minyak, katanya, dan menambahkan perusahaan juga merencanakan diversifikasi sumber pendapatannyadengan meningkatkan kapasitas transportasi gas alam.
Pada awal tahun 2012, Amerika Serikat dan Uni Eropa menjatuhkan sanksi baru terhadap sektor minyak dan keuangan Iran dalam upaya mencegah negara-negara lain membeli minyak Iran dan bertransaksi dengan Bank Sentral Republik Islam.