
کمالوندی
Optimisme, Buah Keyakinan dan Keimanan
Dalam tulisan singkat ini akan diulas mengenai peran keyakinan kepada Tuhan Yang Maha Esa dan Ma`ad (hari kebangkitan) untuk menumbuhkan harapan dalam diri manusia. Harapan adalah keyakinan atas masa depan yang lebih baik. Harapan akan mendorong manusia untuk berusaha mencapai kondisi yang lebih baik dan membantunya untuk memiliki jiwa dan perilaku yang lebih baik pula. Jika manusia kehilangan harapannya, maka ia akan kesulitan dalam menjalani kehidupannya.
Mungkin harapan itu dapat diibaratkan sebagai nahkoda kapal. Jika sebuah kapal tanpa nahkoda di tengah lautan dengan ombak yang ganas, maka kapal tersebut akan terombang-ambing. Begitu juga dengan manusia yang tidak memiliki harapan, ia akan kebingungan dalam menjalani kehidupan yang penuh gejolak ini.
Harapan memiliki hubungan erat dengan pandangan manusia terhadap kehidupan dan filosofinya. Penganut materialisme yang meyakini bahwa kehidupan hanya terbatas pada kehidupan dunia saat ini, tidak akan pernah mencicipi harapan terhadap kehidupan dengan makna yang sebenarnya. Mereka juga tidak dapat menjawab pertanyaan dan persoalan manusia tentang tujuan penciptaan dan bagaimana nasib manusia selanjutnya. Tetapi agama-agama Samawi telah menjanjikan harapan terhadap masa depan dalam naungan iman kepada Tuhan dan hari kebangkitan. Keyakinan tersebut akan memberikan makna dan arah yang benar kepada kehidupan manusia.
Takwa dan beramal saleh adalah dampak dan hasil dari iman manusia kepada Tuhan Yang Maha Esa dan harapannya terhadap masa depan. Dalam pandangan Islam, harapan terhadap masa depan berdasarkan pandangannya terhadap tauhid. Cara pandang ini mengajarkan kepada manusia bahwa dunia ini tidak ada dengan sendirinya, tetapi keberadaan dunia karena ada yang menciptakannya. Dunia adalah tanda keberadaan Tuhan. Sekecil apapun perbuatan baik dan buruk tidak akan dapat disembunyikan dari Tuhan, dan semua hal tercatat oleh-Nya. Oleh sebab itu, bertauhid adalah ajaran pertama dan terpenting untuk menumbuhkan harapan dalam diri manusia.
Dampak terkecil dari keyakinan kepada Keesaan Tuhan adalah keseimbangan dalam pandangan, emosi dan perilaku manusia di banyak hal dalam kehidupannya. Tauhid memfokuskan kekuatan pikiran manusia terhadap sebuah sumber kekuatan yang tak terbatas. Hal itu memiliki peran penting dalam kebersihan jiwa manusia dan konsistensi dalam karakternya. Al-Quranul Karim berulang kali mengajak manusia untuk bertauhid, yaitu yakin kepada kekuatan abadi Allah Swt. Dengan demikian, manusia akan tercegah dari ketidaktenangan dan kebingungan.
Manusia yang beriman kepada Allah Swt akan tumbuh semangat dan keyakinan dalam dirinya sehingga ia akan bersabar dan berjuang dalam menghadapi semua kesulitan dalam kehidupannya. Manusia Mukmin tidak akan pernah merasa putus asa dan karena ia yakin bahwa Allah Swt selalu menyaksikan dan bersamanaya maka ia semakin bersemangat untuk berusaha mencapai masa depannya yang lebih baik dan penuh kesuksesan. Jelas bahwa setiap iman seseorang bertambah kuat maka kapasitas harapannya terhadap Tuhan akan semakin besar. Derajat tersebut tidak akan tercapai bagi seseorang kecuali dengan jalan pengabdian kepada Sang Pencipta.
Cendekiawan besar Iran, Syahid Muthahhari menilai iman sebagai sumber harapan. Ia mengatakan, "Dengan Iman, manusia tidak akan melihat dirinya merasa sendiri, tanpa penolong dan tanpa memiliki tempat berkeluh kesah. Ia dalam shalatnya selalu mengatakan, `Tuhanku, aku beribadah kepada-Mu dan meminta pertolongan-Mu, tumbuhkanlah agama dan iman yang memberikan harapan kuat dan dari sisi lain, mencegah serangkaian harapan palsu."
Dalam Islam, harapan dan optimisme memiliki posisi tinggi, bahkan dalam berbagai riwayat, harapan dinilai sebagai rahmat Allah Swt. Nabi Muhammad Saw bersabda, "Sesungguhnya cita-cita (harapan) merupakan rahmat Allah bagi umatku, seandainya tidak ada harapan niscaya tiada seorang ibu pun yang mau menyusui anaknya, dan tiada seorang petani pun yang mau menanam pohon". (Biharul Anwar, Juz 74, Halaman 172)
Harapan juga disinggung dalam banyak ayat al-Quran. Harapan untuk mendapatkan rahmat Allah Swt adalah salah satu hal yang menyebabkan tumbuh dan bertambah kuatnya harapan dalam diri manusia. Harapan terhadap rahmat Allah Swt memiliki peran sangat penting dalam menciptakan kebahagiaan manusia. Al-Quranul Karim telah memberikan harapan kepada manusia tentang rahmat Allah Swt untuk mendorongnya melakukan perbuatan baik dan terpuji.
Dalam Surat al-Baqarah Ayat 218, Allah Swt berfirman: "Sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang yang berhijrah, dan berjihad di jalan Allah, mereka itu mengharapkan rahmat Allah, dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." Dalam ayat tersebut disinggung mengenai harapan orang-orang Mukmin, berhijrah dan berjihad atas rahmat Allah Swt.
Meskipun harapan adalah kondisi mental, tetapi kondisi itu memiliki dampak nyata dalam perbuatan. Mereka yang berhijrah dan berjihad di jalan Allah Swt dapat mengklaim bahwa diri mereka memiliki harapan terhadap rahmat-Nya. Jika harapan dan sikap optimis ada dalam diri manusia, maka dampaknya dengan sendirinya akan muncul dalam dirinya.
Tanda-tanda jelas mengenai harapan terhadap Tuhan dan hari kiamat adalah melaksanakan perbuatan baik. Allah Swt dalam Surat al-Kahf Ayat 110, Allah Swt berfirman: "… Barang siapa mengharap perjumpaan dengan Rabbnya maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan di dalam beribadah kepada Rabbnya dengan seorang pun."
Satu-satunya jalan untuk sampai kepada keridhaan Allah Swt dan mendapat pahala dari-Nya adalah berbuat baik dan beribadah kepada-Nya dengan ikhlas. Ketika perbuatan manusia tidak didasari karena Allah Swt dan tidak ikhlas maka tidak sepantasnya pelaku perbuatan itu berharap atas rahmat dan ampunan dari Allah Swt. Percaya kepada hari kebangkitan dalam pandangan tauhid menjadi pijakan yang tepat dalam mendorong untuk melakukan perbuatan baik dan saleh serta harapan untuk sampai pada kebahagiaan dunia dan akhirat. Keyakinan terhadap hari kebangkitan akan menumbuhkembangkan bibit harapkan dan berperan penting dalam mengatur kehidupan yang sehat serta memperbaiki perilaku dan keyakinan manusia.
Dalam al-Quran telah disebutkan banyak contoh terkait harapan terhadap masa depan. Kisah Nabi Yusuf as adalah contoh mengenai harapan terhadap masa depan. Beliau tetap bersabar dan bertahan dalam meniti jalan kebenaran. Surat Yusuf menjelaskan bagaimana perjalanan kehidupan Nabi Yusuf as dari dasar sumur hingga mencapai kemuliaan yang tinggi. Iri hati saudara-saudara beliau telah menyebabkan kehinaan bagi mereka.
Kesabaran Nabi Yusuf as pada akhirnya telah membuahkan kebaikan dan kemuliaan baginya. Sementara makar dan tipu daya Zulaikha telah menyebabkan kehinaan terhadap dirinya sendiri. Kisah tersebut sebagai penerang pasang surut waktu dan kemenangan akhir kebenaran serta tidak langgengnya kebatilan.
Dalam pandangan tauhid, orang yang mempercayai Tuhan dan menjadikan-Nya sebagai sandaran, maka ia akan sampai pada kemenangan final. Namun orang yang tergantung pada selain Tuhan maka ia akan merugi. Dalam pandangan ini, manusia adalah wujud yang berada di antara ketakutan dan harapan. Jika rasa takutnya banyak maka ia akan kehilangan harapan terhadap masa depan, dan jika harapan-harapan palsunya banyak maka ia akan menjadi seorang yang keras kepala, jahat dan pemberontak.
Takut kepada azab dan siksa Allah Swt adalah ketakutan yang baik dan justru diinginkan, sebab rasa takut ini akan memperbaiki dirinya dan orang lain serta menumbuhkan harapan terhadap masa depan. Namun takut kepada selain Allah Swt, adalah takut yang buruk dan menyebabkan kecemasan dan guncangan. Dengan demikian, manusia Mukmin hanya menambatkan hati mereka kepada janji-janji Tuhan dan berusaha mempersiapkan bekalnya di dunia untuk kehidupan akhirat yang abadi.
Adanya kemungkinan untuk bertaubat dan kembali ke jalan yang benar juga telah menumbuhkan harapan kepada manusia. Taubat memiliki peran penting dalam mengkompensasi perbuatan-perbuatan manusia di masa lalu. Dalam menjalani kehidupan, manusia membutuhkan inayah dan rahmat Allah Swt. Kebanyakan manusia tergelincir dan melanggar perintah Tuhan dan terkadang mereka gagal dalam memerangi hawa nafsunya. Dalam kondisi tersebut, muncul rasa putus asa yang akan menghalangi mereka untuk sampai kepada kesempurnaan manusia.
Jika mereka menganggap jalan untuk kembali telah tertutup maka mereka tidak akan pernah mengubah dan meninjau ulang perbuatan mereka, bahkan mereka akan terus meniti jalan sesat tersebut dan terperangkap ke dalam kegelapan. Namun adanya kemungkinan untuk bertaubat telah menumbuhkan harapan baru bagi mereka untuk kembali ke jalan Allah Swt.
Perwujudan perbuatan buruk seperti mimpi buruk dan mengerikan yang membayangi jiwa manusia dan menimbulkan kecemasan dan tekanan psikologis terhadapnya. Kondisi tersebut mungkin akan menyebabkannya depresi. Kehidupan seorang pendosa akan terasa hampa dan tak berguna. Ia akan kehilangan semangat untuk melanjutkan kehidupannya dan hal itu akan menyebabkannya berputus asa. Namun jika orang tersebut mengetahui bahwa dengan taubat, Allah Swt akan mengampuni dosa-dosanya, maka harapan akan timbul dalam dirinya. Ia kemudian berusaha untuk tidak berbuat dosa dan kesalahan lagi.
Allah Swt telah memberikan inayah dan rahmat kepada hamba-hamba-Nya. Dia telah memberikan jalan keselamatan bagi hambanya yang terjebak ke dalam dosa dan memberikan kesempatan untuk mengkompensasi atas perbuatannya di masa lalu. Taubat adalah jalan yang diberikan kepada manusia supaya terbebas dari putus asa, namun satu poin penting yang harus diperhatikan adalah tidak boleh menunda-nunda taubat. Sebab, kesempatan untuk kembali tidak selamanya terbuka bagi manusia. Ketika kematikan telah datang maka ia tidak memiliki lagi kesempatan untuk bertaubat.
Media Televisi dan Konflik Sektarian
Politik "pecah dahulu, kemudian kuasai" merupakan bagian dari kebijakan Inggris di era imperialis untuk mencapai ambisi-ambisi ilegal mereka. Strategi itu sampai sekarang masih berlaku demi mempertahankan dan memperluas pengaruh Barat di dunia Muslim. Proyek menyulut pertikaian antara Sunni dan Syiah merupakan sebuah kebijakan permanen yang dijalankan selama bertahun-tahun oleh kaum arogan dunia. Musuh-musuh Islam mengobarkan bara konflik di tengah kaum Muslim dengan membesar-besarkan dimensi perbedaan antara mazhab-mazhab Islam dan mengabaikan poin persamaan mereka.
Tragisnya, sekelompok Muslim yang termakan hasutan musuh telah menjadi alat kepentingan kaum arogan dan melakukan tindakan yang sejalan dengan ambisi-ambisi musuh yaitu, memecah persatuan dan solidaritas umat Islam. Contoh nyata kasus ini adalah perilaku para pengelola televisi-televisi satelit dan parabola yang sekilas terlihat religius, tapi pada dasarnya mereka mengkampanyekan perselisihan di tengah umat Islam. Sejumlah dokumen rahasia menunjukkan bahwa beberapa televisi satelit tersebut dioperasikan dengan menerima suntikan dana dari pemerintah Amerika Serikat, Inggris, dan Arab Saudi.
Para operator jaringan televisi yang berbau agamis itu menargetkan individu-individu Muslim yang fanatik buta, baik dari kalangan Sunni maupun Syiah. Tentu saja, kelompok Wahabi memanfaatkan peluang itu dengan maksimal dan menyebarluaskan ajaran sesat mereka sebagai akidah Ahlu Sunnah. Misi jaringan televisi tersebut tidak lain kecuali menghina mazhab-mazhab Islam dan melecehkan ajaran-ajaran mereka serta menyebarluaskan ucapan-ucapan tendensius. Sebagai contoh, televisi satelit "Ahlul Bayt" – yang mengklaim mengikuti mazhab Syiah – mengkampanyekan perpecahan dan melecehkan akidah Ahlu Sunnah serta berusaha mempopulerkan hadis-hadis yang berbau perpecahan.
Televisi "Ahlul Bayt" menentang keras Republik Islam Iran dan menghina para marja' besar Syiah seperti, Imam Khomeini ra dan Ayatullah Sayid Ali Khamenei, sebagai penyeru persatuan di dunia Islam. Direktur dan pengelola televisi itu dipimpin oleh seorang pemuda yang minim pengetahuan. Ia ingin memperlemah posisi para pemimpin umat Islam dengan menghina dan melecehkan mereka. Dalam aksi penyamarannya, ia bahkan menghina beberapa sahabat Nabi Saw dan istri-istri beliau. Menariknya, jaringan televisi tersebut tidak hanya disiarkan langsung dari Amerika Serikat, tapi juga dibiayai oleh pemerintah setempat.
Di Amerika, ada undang-undang yang mengatur tentang kegiatan jaringan televisi satelit. Aturan itu menyebutkan bahwa sebuah jaringan televisi jika melakukan pelecehan terkecil terhadap sakralitas sebuah mazhab atau pemikiran atau kelompok sosial, maka jaringan televisi itu akan ditutup dan izin pengoperasiannya dibatalkan. Sekarang pertanyaannya adalah mengapa jaringan televisi "Ahlul Bayt" yang sepenuhnya menyebarluaskan kebencian, tidak ditutup? Jawabannya sangat jelas, mengingat pemerintah Washington adalah pendukung utama terhadap mereka yang memantik perpecahan di tengah umat Islam atau membenci Republik Islam Iran.
Ada juga jaringan televisi lain yang lebih fanatik dalam menciptakan pertikaian umat Islam, yaitu "Kalima TV" yang secara bohong mengklaim sebagai pengusung panji Ahlu Sunnah, tapi faktanya adalah milik Wahabi. Penelusuran di situs Kalima TV, membuktikan bahwa televisi tersebut tidak memiliki misi lain kecuali memperlebar perpecahan di antara mazhab-mazhab Islam. Kalima TV beroperasi dengan dana dari rezim Arab Saudi dan dipandu dengan bantuan think tankInggris-Amerika.
Di antara tujuan utama Kalima TV adalah memprovokasi para pengikut Ahlu Sunnah untuk kepentingan-kepentingan kelompok Wahabi. Program-program Kalima TV terkenal sangat ekstrim sampai-sampai mereka menolak pandangan setiap cendekiawan yang menentang mereka dan juga tidak mengakui para ulama Ahlu Sunnah yang menyeru persatuan. Kalima TV berusaha maksimal untuk memperkenalkan mazhab Syiah sebagai kelompok sempalan dan ditolak oleh Islam.
Para pakar Wahabi di Kalima TV selalu mengandalkan riwayat-riwayat lemah yang terang-terangan ditolak oleh para ulama Syiah. Dan dengan kalimat sinis, mereka mengesankan mazhab para pengikut Ahlul Bait Nabi as sebagai kelompok sempalan.
Anggaran tahunan Kalima TV menembus angka tujuh juta dolar, di mana setengah dari itu langsung diambil dari dana lembaga agama Arab Saudi. Dari segi teknis, televisi Al-Arabiya (milik pemerintah Saudi) bertanggung jawab untuk melatih para kru Kalima TV dan merancang beberapa program jaringan televisi itu.
Televisi-televisi satelit seperti, Noor TV, Fadak, Wesal Farsi, dan Salam TV, adalah di antara media lain yang memperluas konflik di dunia Islam. Jaringan-jaringan tersebut dikesankan sebagai milik kelompok Syiah dan Sunni. Media-media itu seperti Fadak TV, kebanyakan programnya disiarkan dari luar wilayah negara-negara Islam dan umumnya dari London dan Washington. Untuk mengesankan kedekatan mereka dengan publik, televisi-televisi tersebut mengklaim bahwa biaya pengoperasian mereka diperoleh dari sumbangan umat Islam.
Pakar komunikasi IRIB, Marjan Hosseini mengatakan, "Kebanyakan jaringan televisi tersebut tidak menyiarkan iklan, padahal untuk mendapatkan sebuah broadband biasa di satelit Hotbird, televisi harus mengeluarkan 28 ribu dolar setiap bulannya dan ditambah biaya-biaya lain, mereka harus merogoh kocek sekitar 60 ribu dolar setiap bulan. Biaya itu hanya untuk mengirim program ke satelit dan dari satelit ke bumi. Pengeluaran itu tentu saja akan membengkak jika ditambah gaji para kru dan pengawai televisi… lalu dari mana mereka memperoleh dana untuk biaya operasinya? Ini adalah sebuah bukti kuat tentang ketergantungan mereka pada dolar pemerintah AS. Kualitas jaringan-jaringan tersebut terus meningkat meski sedang didera krisis ekonomi, jangkauan siaran mereka juga semakin luas."
Saat ini, kebutuhan terhadap persatuan umat Islam khususnya Syiah dan Sunni, semakin mendesak. Sementara musuh-musuh Islam menggunakan jaringan televisi satelit untuk mempermainkan emosi dan perasaan kaum Muslim. Mereka mempertajam perselisihan antara Syiah dan Sunni dengan cara menghina sakralitas sebuah mazhab.
Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei mengatakan, "Mereka mengerti bahwa jika mazhab-mazhab Islam saling bertengkar dan terlibat pertikaian, maka rezim Zionis akan menghirup nafas lega… karena dari satu sisi mereka mengerahkan kelompok Takfiri yang tidak hanya mengkafirkan Syiah, tapi juga mengkafirkan banyak kelompok di Ahlu Sunnah. Dari sisi lain, mereka menugaskan antek-anteknya untuk mengumpulkan kayu bakar bagi api fitnah itu, menumpahkan bensin di atas api... sarana komunikasi publik dan media diberikan kepada mereka, di mana? Di AS. di mana? Di Inggris. Ajaran Syiah yang disiarkan dari Washington dan London, tidak akan bermanfaat untuk Syiah."
Ayatullah Khamenei lebih lanjut menambahkan, "Para ulama Syiah, terutama pasca kemenangan Revolusi Islam, semua menekankan persatuan umat Islam dan persaudaraan kaum Muslim satu sama lain. Sementara musuh-musuh Islam menginginkan perpecahan dan pertikaian. Ini adalah sesuatu yang ditolak keras baik oleh Syiah maupun Sunni."
Keutamaan Batu Mulia Menurut Maksumin: Dur Najaf
Dur Najaf adalah jenis batu Quartz, yang memiliki nilai spiritual tinggi, meski harganya tergolong murah. Batu ini transparan dan bening seperti kaca. Dur Najaf dapat ditemukan di Wadi as-Salam, Najaf, Irak. Terkadang pada batu Dur Najaf terdapat guratan inklusi seperti helai rambut.
Manfaat Dur Najaf
Imam Shadiq as kepada sahabat beliau bernama Mufadhal berkatan, "Aku suka setiap mukmin memakai lima cincin, Akik, Turquoise (Pirus), Ruby (Sapphire), Hadidsin (Hematite) dan Dur Najaf." Mufadhal bertanya kepada Imam Shadiq as: "Wahai tuanku, apa manfaat dan kegunaan memakai cincin Dur Najaf?" Imam menjawab, "Barang siapa memakai Dur Najaf dan melihatnya, maka Allah Swt akan mencatat setiap kali ia melihat batu tersebut dengan pahala sekali ziarah dalam catatan amalnya yang pahala dannya sama dengan pahala amal para nabi dan orang-orang shaleh, dan jika bukan karena rahmat Allah Swt bagi orang-orang Syiah, maka harga setiap batu Dur Najaf akan sedemikian mahal sehingga tidak ada orang yang mampu membelinya, akan tetapi Allah Swt menjadikan batu itu murah bagi para Syiah dan banyak ditemukan sehingga semua Syiah dapat memanfaatkannya." (Al-Tahdzib 6/37, Jamiul Akhbar hal 134, Farhah al-Ghura hal 113, Wasail 14/403)*
*Sumber buku Sangha va Khavase Ejab Anggiz cetakan ke-18 halaman 103
Survei: Publik Ingin Regenerasi Kepemimpinan Nasional
Hasil survei Institut Riset Indonesia (Insis) menunjukkan bahwa publik menginginkan regenerasi kepemimpinan nasional.
Menurut survei yang dilakukan Insis pada 1.070 responden di 34 provinsi mulai 4 Desember 2013 hingga 8 Januari 2014, sebanyak 93,44 persen responden menginginkan regenerasi kepemimpinan nasional yang direpresentasikan melalui tokoh berusia di bawah 55 tahun.
"Sebanyak 39,71 persen responden menilai sangat penting adanya regenerasi kepemimpinan nasional dan 53,73 persen menilai penting," kata peneliti Insis Mochtar W Oetomo di Jakarta, Minggu.
Hasil survei itu juga menunjukkan bahwa hanya 2,71 persen responden yang menilai regenerasi kepemimpinan tidak penting dan 3,83 persen lainnya menyatakan tidak tahu.
Angka itu, menurut dia, lebih tinggi dibandingkan dengan hasil survei 2012, ketika hanya ada 86,45 persen responden yang menyatakan menginginkan regenerasi kepemimpinan nasional.
Selain itu, menurut dia, survei terkini menunjukkan sebanyak 52,8 persen responden menilai "penting" adanya pergantian kepemimpinan dan 42,24 persen responden menilai pergantian pemimpin nasional "sangat penting".
"Sebanyak 4,38 persen responden 'tidak tahu' dan 1,12 persen menilai 'tidak penting'," katanya.
Mochtar mengatakan sudah ada kesadaran dalam masyarakat tentang perlunya regenerasi dan pergantian kepemimpinan.
Namun, lanjut dia, masyarakat dihadapkan pada tidak adanya pilihan pemimpin yang layak dari partai politik.
Iran Bantah Berita Pembukaan Kantor IAEA di Tehran
Juru Bicara Badan Energi Atom Iran membantah pemberitaan terkait rencana pembukaan kantor sementara Badan Energi Atom Internasional (IAEA) di Iran.
Behrouz Kamalvandi, Jubir Badan Energi Atom Iran dalam wawancaranya dengan Fars News (12/1) membantah berita pembukaan kantor IAEA di Iran dan mengatakan, "Masalah ini sama sekali tidak pernah muncul dalam perundingan-perundingan."
"Masalah ini tidak memililki rujukan berita yang benar, pasalnya IAEA tidak pernah menyampaikan permintaan semacam ini kepada kami dan kamipun tidak pernah melakukan perundingan terkait masalah tersebut dengan IAEA," imbuhnya.
Bahkan dalam perundingan Iran dan Kelompok 5+1 masalah semacam ini tidak pernah dibahas. Kami, kata Kamalvandi, tidak tahu kenapa dan dengan maksud apa sumber berita ini (Reuters) mempubliksikannya.
Ia menilai berita ini tidak berdasar dan mengatakan bahwa tidak jelas situs berita itu mengutip dari siapa.
Penyelundupan Senjata dari Pakistan ke Iran Berhasil Digagalkan
Sumber-sumber keamanan di Pakistan mengatakan, upaya seorang penyelundup negara itu untuk memasukkan senjata ke Iran berhasil digagalkan aparat keamanan.
Situs berita Al Ahed seperti dikutip Tasnim News (12/1) melaporkan, aparat keamanan Pakistan berhasil menggagalkan upaya penyelundupan senjata ke Iran.
Sumber keamanan Pakistan mengklaim, seseorang bernama Shukat ditangkap aparat keamanan dan ia mengaku bermaksud menyelundupkan senjata ke Iran.
Menurut sumber itu aparat keamanan Pakistan juga menemukan berbagai jenis senjata yang akan diselundupkan oleh orang tersebut.
Situs berita Al Ahed tidak menjelaskan rincian berita penggagalan upaya penyelundupan senjata dari Pakistan ke Iran itu.
Kutub Utara, Arena Persaingan Baru
Masalah pemanfaatan sumber daya alam di Kutub Utara telah menjadi perhatian negara-negara di sekitar kawasan itu sejak beberapa tahun lalu.
Isu itu telah meningkatkan gesekan antara Rusia dan negara-negara Barat anggota NATO, seperti Amerika Serikat, Kanada, Norwegia, dan Denmark. AS telah mempelopori eksplorasi di Kutub Utara, akan tetapi dalam beberapa tahun terakhir dan seiring dengan mencairnya es di sana, negara-negara lain juga tertarik untuk hadir di kawasan itu dan membuka arena persaingan baru.
AS, Kanada, Norwegia, Denmark, dan Rusia masing-masing mengklaim atas kepemilikan Kutub Utara dan sekitar perairan Arktik. Cina bahkan ikut melirik wilayah yang kaya energi itu.
Cina telah menandatangani Perjanjian Perdagangan Bebas dengan Islandia dan ini dapat menjadi sinyal atas ketertarikan kekuatan ekonomi Asia itu terhadap cadangan sumber energi di Kutub Utara.
Kutub Utara yang diketahui kaya minyak ini memang belum dimiliki negara mana pun sampai sekarang. Namun, kekayaan kandungan minyak yang mencapai 90 miliar barel ini membuat banyak negara mengajukan klaim kepemilikan.
Menurut Lembaga Survei Geologi AS, Kutub Utara dan Samudra Arktik mengandung 13 persen cadangan minyak mentah yang belum ditemukan dan 30 persen cadangan gas alam dunia.
Kegiatan perikanan juga mulai meningkat di wilayah itu dan jenis-jenis bahan tambang langka sudah ditemukan di sana.
Kandungan berlimpah itu mendorong persaingan ketat untuk menguasai wilayah Kutub Utara dan diprediksikan bahwa di tahun-tahun mendatang, perseteruan untuk mengeruk cadangan energi di wilayah itu akan menjadi tantangan besar antara Rusia dan NATO.
Presiden Rusia Vladimir Putin pada Desember 2013, memerintahkan militer Rusia untuk meningkatkan kehadirannya di kawasan Arktik setelah Kanada mengisyaratkan niatnya untuk mengklaim kepemilikan Kutub Utara dan perairan di sekitarnya.
"Saya ingin Anda mencurahkan perhatian khusus untuk mengembangkan infrastruktur dan unit militer di Arktik," kata Putin dalam sambutannya di pertemuan Kementerian Pertahanan Rusia.
Rusia telah menghidupkan pangkalan-pangkalan militer bekas Uni Soviet di Kepulauan Siberia Baru. Moskow mengumumkan bahwa sejumlah pangkalan militer yang ditinggalkan oleh Uni Soviet di wilayah Kutub Utara akan dihidupkan kembali.
Sementara itu, negara-negara Barat yang dipimpin oleh AS menentang keras pendekatan Rusia. Dengan menggelar manuver militer gabungan dan juga meningkatkan jumlah pasukan, Barat berupaya mendeklarasikan kehadirannya di wilayah strategis itu.
Pemerintahan Barack Obama sedang berunding dengan para pejabat perdagangan, industri, dan lingkungan hidup AS untuk menyusun strategi Washington di Kutub Utara.
Meski demikian, beberapa politisi AS menuding pemerintah tidak mencurahkan perhatian yang cukup di Kutub Utara. Senator Lisa Murkowski percaya bahwa AS tidak berbuat banyak di Kutub Utara dibanding negara-negara lain yang melakukan aktivitas di wilayah itu.
Jelas bahwa persaingan tersebut akan mendorong negara-negara di sekitar Kutub Utara untuk meningkatkan jumlah pasukannya di kawasan. Akan tetapi, kebijakan itu berpotensi melahirkan perang dan menciptakan krisis baru di dunia.
Bom Era Perang Dunia II Meledak, Belasan Terluka
Seorang pekerja konstruksi Jerman tewas dan 13 lainnya terluka setelah sebuah bom era Perang Dunia II meledak selama penggalian tanah.
Insiden tersebut terjadi pada Jumat (3/1) di barat kota Euskirchen dekat bekas ibu kota Bonn ketika penggali mekanik memicu ledakan.
"Operator penggali membentur bom dari Perang Dunia selama aktivitaspenggalian di kawasan industri di sini. Bom meledak dan operator penggali tewas. Beberapa orang lainnya di dekat penggali juga terluka," kata juru bicara polisi, Norbert Hardt.
Menurut polisi dan warga, gelombang ledakan dari bom tersebut dapat dirasakan selama beberapa kilometer dan merusak jendela-jendela bangunan sekitar lokasi ledakan.
"Ada kerusakan cukup besar dari ledakan, juga di jalan-jalan di dekatnya. Jendela-jendela rusak, pintu garasi terdorong dan atap rusak…,imbuh Hardt.
Bom-bom yang belum meledak di era Perang Dunia II sering ditemukan di banyak kota di Jerman, namun sebagian besar yang ditemukan telah dijinakkan.
Sebagian besar pemerintah daerah di Jerman memiliki tim yang bekerja full-time untuk mendeteksi dan menjinakkan bom-bom yang tersisa di Perang Dunia.
Inilah Klaim Terbaru Israel terkait Rudal Hizbullah
The Wall Street Journal baru-baru ini melaporkan, rezim Zionis Israel mengklaim bahwa banyak senjata termasuk rudal telah dipindahkan dari Suriah ke Lebanon oleh Gerakan Muqawama Islam Lebanon (Hizbullah), sementara Hizbullah sendiri juga menyimpan berbagai rudal di Suriah.
Klaim tersebut sebagai upaya Israel untuk mengobarkan perang propaganda terhadap Hizbullah. Tel Aviv ingin mengatakan bahwa ancaman Hizbullah dan arsenal rudalnya tidak hanya terbatas di Lebanon tetapi sebagian besar arsenal senjata Hizbullah ada di Suriah. Demikian dilaporkan Alalam, Sabtu (4/1).
Menurut media Amerika Serikat, Hizbullah telah berhasil memindahkan sebagian komponen sistem rudal canggih anti-kapal,Yakhont dari Suriah ke Lebanon tanpa menarik perhatian dan kecurigaan dari pasukan Angkatan Udara dan Dinas Intelijen Israel.
Surat kabar Zionis, Haaretz menulis, Hizbullah dalam proses pemindahan tersebut berusaha menonaktifkan jaringan komunikasi dan listrik di wilayah perbatasan antara Suriah dan Lebanon untuk menghalangi misi dinas rahasia Israel untuk mengontrol situasi di wilayah tersebut.
Sementara itu, para pejabat AS mengatakan, Hizbullah hingga kini belum berhasil memindahkan bagian lain dari komponen sistem rudal canggih itu sehingga tanpa komponen tersebut rudal itu tidak dapat digunakan.
Mereka menambahkan, arsenal rudal Hizbullah bertambah dan dipenuhi dengan berbagai jenis senjata termasuk rudal-rudal anti-pesawat dan sistem rudal canggih anti-kapal.
Merkel Setujui Penyelidikan Umum terhadap Spionase NSA
Pemerintah Kanselir Jerman Angela Merkel akhirnya menyetujuipenyelidikan umum terkait spionase Badan Keamanan Nasional Amerika Serikat (NSA) setelah sebelumnya iaberusaha mencegah penyelidikan parlemen karena khawatir akan menimbulkan ketegangan dengan Washington sebagai sekutu dekat Berlin.
Pemerintah Merkel pada Jumat (3/1)akhirnya menyerah kepada tekanan oposisi untuk menunjuk sebuah komisi. Namun tidak jelas apakah panel tersebut akan mendengarkan kesaksian dari Edward Snowden, mantan kontraktor NSA yang membocorkan spionase AS.
Tekanan untuk penyelidikan itu muncul dari anggota parlemen Hans-Christian Stroebele yang duduk di komite kontrol parlemen Jerman dan bertugas memantau kerja badan-badan intelijen. Pada bulan Oktober 2013, Stroebele berkunjung ke Rusia untuk bertemu dengan Snowden di Moskow.
Setelah pertemuan tersebut, Stroebele mengatakan bahwa Snowden bersedia membantu penyelidikan Jerman terkait laporan penyadapan terhadap pembicaraan telepon Merkel oleh NSA.
Menurut data yang dibocorkan Snowden, NSA telah menyadap percakapan telepon dari puluhan pemimpin dunia, termasuk Merkel.
Mingguan Jerman, Der Spiegel dalam sebuah laporan pada tanggal 26 Oktober 2013 menyebutkan, dokumen rahasia dari NSA menunjukkan bahwa ponsel Merkel telah terdaftar oleh badan Layanan Koleksi Khusus (SCS) sejak tahun 2002.
Laporan itu menambahkan, nomor ponsel kanselir Jerman itu masih pada daftar pengawasan pada bulan Juni 2013.Sementara pada tanggal 24 Oktober 2013, The Guardian dalam sebuah laporan menyebutkan bahwa NSA telah memantau percakapan telepon dari 35 pemimpin dunia.