
کمالوندی
Iran Memproduksi Jet Tempur Saeqeh Versi Baru
 
Iran telah memproduksi pesawat tempur jet generasi baru rancangan dalam negeri dan dikembangkan oleh para ahli lokal.
 
Generasi baru dari jet tempur Saeqeh (Petir) itu dilengkapi dengan dua kokpit terpisah, kata Wakil Komandan Angkatan Udara Iran, Brigadir Jenderal Alireza Barkhor pada hari Ahad (2/2).
 
Pesawat itu akan diresmikan dan dioperasikan dalam beberapa bulan mendatang, katanya.
 
Jet tempur ini mampu membawa dan menembakkan berbagai jenis roket, bom dan rudal, serta dilengkapi dengan sistem radar produksi dalam negeri.
 
Pesawat baru ini juga memiliki manuver tinggi serta akselerasi cepat, dan dapat beroperasi dengan tingkat kekeliruan minimum.
 
Sebelumnya, Iran telah meluncurkan versi lama dari jet tempur Saeqeh pada pertunjukan udara pada bulan September 2010.
 
Dalam beberapa tahun terakhir, Iran mengukir prestasi besar di sektor pertahanan dan mencapai kemandirian dalam produksi perangkat keras dan sistem militer penting.
 
Sebelumnya pada bulan November, Iran meluncurkan pesawat tanpa awak terbesarnya bernama Fotros.
 
Pesawat nirawak Fotros dapat digunakan untuk operasi pengintaian dan pengawasan, dan berpotensi melaksanakan operasi tempur lengkap dengan roket tipe udara-ke-permukaan dan berbagai jenis roket.
Iran Pamerkan Dua Satelit Barunya
Republik Islam Iran meluncurkan dua satelit mutakhir multi-fungsi produksi dalam negeri.
 
Satelit Tadbir dan Teluk Persia itu dipajang pada sebuah acara di Tehran, Senin (3/2) yang dihadiri Menteri Pertahanan Iran Brigadir Jenderal Hossein Dehqan, Wakil Presiden Iran untuk Urusan Eksekutif Mohammad Shariatmadari dan sejumlah pakar antariksa lokal dan berbagai akademisi, dalam memperingati Hari Teknologi Antariksa Nasional.
 
Tadbir, dikembangkan dalam 5 bulan oleh mahasiswa dan akademisi di Iran Universitas Sains dan Teknologi. Berbobot sekitar 50 kilogram dan merupakan versi upgrade dari satelit Navid-e Elm-o Sanat, yang sebelumnya telah dikirim ke orbit bumi.
 
Satelit ini memiliki presisi tinggi dalam mengambil foto dibandingkan dengan pendahulunya, dan sistem komputer interaktif memungkinkan satelit pengguna untuk 16 mengirim dan menerima informasi pada berbagai posisi geologi. Satelit itu dilengkapi dengan Global Positioning System (GPS) dan dapat dilacak kapan saja dari stasiun bumi.
 
Tadbir telah melalui tes kompatibilitas, dan menunggu peluncuran dengan roket pembawa.
 
Adapun satelit Teluk Persia dikembangkan di University of Technology Malek Ashtar.
 
Satelit ini kompatibel dengan sistem broadband permanen atau wireless, dan dapat menawarkan layanan telekomunikasi nirkabel efisien.
 
Satelit dilengkapi dengan terminal fungsional kecil dan ringan, dan dapat digunakan untuk operasi penyelamatan ketika terjadi bencana alam.
 
Iran meluncurkan pertama buatan satelitnya Omid pada tahun 2009. Negara ini juga mengirimkan bio- kapsul pertama yang berisi makhluk hidup ke luar angkasa pada Februari 2010, dengan menggunakan roket peluncur propduksi dalam negeri Kavoshgar-3.
Iran: Solusi Suriah Tanpa Assad itu Ilusi
Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif menyatakan, akan menjadi "ilusi" untuk berpikir bahwa krisis Suriah dapat diselesaikan tanpa Presiden Bashar al-Assad.
Dalam sebuah wawancara dengan koran Jerman Frankfurter Allgemeine Zeitung, Zarif menyebut situasi di Suriah sebagai "bencana," dan menyerukan bantuan kemanusiaan bagi semua rakyat Suriah.
Zarif mengkritik kelompok-kelompok oposisi Suriah atas krisis yang sedang berlangsung, dan mengatakan Iran ingin melihat gencatan senjata diberlakukan untuk mengakhiri pertumpahan darah di Suriah.
Suriah telah dicengkeram kekerasan berdasrah sejak Maret 2011.
Sejumlah sumber mengatakan lebih dari 130.000 orang tewas dan jutaan mengungsi karena kekerasan dipicu oleh militan dukungan Barat.
Sebuah konferensi di Swiss yang disebut dengan Konferensi Jenewa II, digelar guna menemukan solusi politik untuk krisis melanda di Suriah. Namun konferensi berakhir pada hari Jumat Jumat tanpa hasil nyata.
Kelompok oposisi dukungan asing Dewan Nasional Suriah (SNC) dan pendukung Barat-nya bersikeras bahwa Presiden Suriah Bashar al-Assad harus mundur dan harus dibentuk pemerintahan transisi tanpa keterlibatan Assad.
Namun, Damaskus menolak permintaan tersebut, dengan alasan bahwa SNC tidak mewakili kelompok oposisi Suriah.(
Barat Dukung Taliban untuk Menyerang Afghanistan
Serangan-serangan yang dilakukan Taliban terhadap warga sipil dan aparat keamanan Afghanistan didukung oleh negara-negara Barat.
 
Hal ini disampaikan oleh salah seorang anggota Majelis Nasional Asfghanistan. Ia mengatakan, "Dengan dukungan negara-negara Barat dan untuk melanjutkan perang serta aksi-aksi teror di Afghanistan, Taliban dibentuk sehingga negara-negara itu dapat mencapai tujuan jangka panjangnya di Afghanistan dan kawasan."
 
Nasrallah Sadeghi Zadeh Nili dalam wawancaranya dengan Fars News (27/1) juga menjelaskan tentang upaya Taliban untuk menggagalkan pemilu presiden dan parlemen di Afghanistan. "Taliban berusaha untuk merusak opini publik Afghanistan dengan melanggengkan ketidakamanan dan mempersoalkan prinsip transparasi pemilu," ungkapnya.
 
Anggota Majelis Nasional Afghanistan ini menjelaskan, di 2014, mengingat digelarnya pemilu presiden dan parlemen yang merupakan putaran awal peralihan kekuasaan secara damai dari satu presiden ke presiden lain, pemindahan total tanggung jawab keamanan dari pasukan asing kepada militer Afghanistan akan menjadi sangat penting dan bernilai.
 
Nili mengatakan, Amerika Serikat bermaksud untuk meningkatkan instabilitas di Afghanistan melalui tangan Taliban, dan di sisi lain pemerintah Afghanistan akan terpaksa untuk menandatangani perjanjian keamanan Kabul-Washington.
Jet-jet Tempur Israel Serang Bandara Latakia Suriah
Media-media Lebanon mengabarkan, jet-jet tempur rezim Zionis Israel menyerang Bandara Latakia di Utara Suriah.
Surat kabar Israel, Haaretz seperti dikutip Fars News (27/1) melaporkan, media-media Lebanon mengabarkan serangan jet-jet tempur Israel ke beberapa pangkalan yang ada di pelabuhan Latakia, Suriah.
Menurut media Lebanon, Angkata Udara Israel membombardir Bandara Latakia yang terletak di Utara Suriah.
Saat ini belum ada pihak lain yang mengkonfirmasi serangan jet-jet tempur Israel tersebut.
Petinggi Israel beberapa kali menegaskan bahwa pihaknya tidak akan membiarkan pasukan Hizbullah memindahkan persenjataan mutakhirnya ke Suriah.
Sebelumnya jet-jet tempur Israel juga membombardir sejumlah lokasi di Suriah.
Hassan Rohani: Ekonomi Iran Sedang Bangkit Kembali
Presiden Republik Islam Iran mengatakan, tidak ada hambatan apapun dalam proses perluasan hubungan ekonomi, ilmu pengetahuan, budaya dan perdagangan Iran dan Korea Selatan.
Hassan Rohani, Presiden Iran hari ini, Senin (27/1) dalam pertemuannya dengan Kang Chang-hee, Ketua Majelis Nasional Korsel di Tehran menegaskan, kondisi dan kesempatan investasi serta iklim beraktivitas perusahaan-perusahaan Korea di sektor minyak, gas, energi dan industri Iran terbuka lebar.
Rohani menambahkan, "Pada situasi seperti sekarang ini, perundingan Iran dengan perusahaan-perusahaan internasional mengalami peningkatan yang signifikan."
Aktivitas-aktivitas nuklir Iran sepenuhnya damai dan akan selalu begitu. Dari sudut pandang aturan agama dan moral, Iran menentang dan mengutuk senjata-senjata pembunuh massal.
Presiden Iran menilai kesepakatan Iran dengan negara-negara anggota Kelompok 5+1 dalam perundingan Jenewa merupakan sebuah kesepakatan komprehensif dan permanen.
Ketua Majelis Nasional Korsel mengatakan, "Hubungan Iran dan Korsel sangat dalam dan bersejarah, dan demi menyambut masa depan yang cerah, hubungan kedua negara harus segera ditingkatkan."
Kang Chang-hee menilai pengalaman Presiden Iran di parlemen dan perannya dalam memajukan diplomasi parlemen sebagai peluang peningkatan hubungan ekonomi, ilmu pengetahuan dan budaya kedua negara.
Ketua Majelis Nasional Korsel tiba di Tehran Ahad kemarin untuk bertemu dengan petinggi Iran.
Pemerintah Ancam Berlakukan Situasi Darurat di Ukraina
Pemerintah Ukraina telah mengancam akan memberlakukan situasi darurat menyusul protes anti-pemerintah terus berlanjut di Kiev dan bagian lain di negara itu.
Menteri Kehakiman Ukraina Olena Lukash pada Senin (27/1) memperingatkan bahwa pihaknya bisa meminta pemberlakuan situasi daruratsetelah pengunjuk rasa menduduki Departemen Kehakiman di Kiev, ibukota Ukraina, sehari sebelumnya.
Para pengunjuk rasa telah menghancurkan jendela-jendela gedung dan membuat barikade di luar departemen tersebut.
Lukash menandaskan, jika para pengunjuk rasa tidak meninggalkan gedung Kementerian Kehakiman, ia akan melakukan pendekatan kepada Dewan Keamanan Nasional Ukraina untuk meminta pemberlakukan keadaan darurat.
Selain itu, Menteri Kehakiman Ukrainayang juga berpartisipasi dalam negosiasi antara oposisi dan Presiden Viktor Yanukovych, mengatakan bahwa pihaknya akan meminta supaya pembicaraan dihentikan jika para demonstran tidak mengosongkan Departemen Kehakiman.
Di sisi lain, demonstran anti-pemerintah dan aparat keamanan pada Ahad bentrok di tenggara kota Zaporozhiya ketika para pengunjuk rasa berusaha menduduki sebuah gedung pemerintahan daerah.
Demonstrasi untuk menuntut pengunduran diri Yanukovych telah menyebar ke bagian lain dari Ukraina meskipun presiden telah menawarkan jabatan perdana menteri kepada pemimpin oposisi Arseniy Yatsenyuk dan menawarkan wakil perdana menteri kepada Pemimpin UDAR, Vitali Klitschko.
12 Rabiul Awal, Kelahiran Rasulullah Saw Menurut Ahli Sunnah
Kelahiran Rasulullah Saw Menurut Ahli Sunnah
Tanggal 12 Rabiul Awal 53 tahun sebelum Hijrah, berdasarkan catatan sebagian sejarawan, di antaranya Mas'udi, Rasulullah Saw terlahir ke dunia. Namun, sebagian sejarawan lainnya menyatakan bahwa tanggal kelahiran Nabi Muhammad Saw adalah 17 Rabiul Awal. Atas dasar inilah, Republik Islam Iran menetapkan hari-hari antara tanggal 12 hingga 17 Rabiul Awal sebagai Pekan Persatuan Kaum Muslimin.
Setiap tahun, dalam peringatan Pekan Persatuan Kaum Muslimin ini Iran mengadakan konferensi yang mengundang para ulama muslim dari berbagai negara Islam dan dari berbagai mazhab. Masalah utama yang dibahas dalam Konferensi Persatuan Muslimin ini adalah mencari jalan untuk mempersatukan kaum muslimin dalam melawan musuh-musuh dunia Islam.
Mesjid Pertama Dibangun
Tanggal 12 Rabiul Awal tahun pertama Hijrah, Rasulullah Saw membangun masjid pertama dalam Islam di sebuah desa bernama Quba, di dekat Madinah. Pembangunan mesjid itu dilakukan ketika Rasulullah dalam perjalanan beliau hijrah dari Mekah ke Madinah, berhenti di desa Quba untuk menunggu kedatangan Ali bin Abi Thalib as dan rombongannya.
Sebelumnya, pada malam ketika Rasulullah akan berhijrah, Ali as berbaring di tempat tidur Rasulullah untuk mengelabui kaum musyrik yang berniat membunuh Rasulullah. Setelah itu, Ali as tinggal selama tiga hari di Mekah dan kemudian bersama beberapa sanak keluarganya, menyusul Rasulullah.
Mesjid Quba yang bersejarah itu hingga kini masih berdiri meskipun mengalami banyak perubahan.
Ahmad bin Hanbal Meninggal
Tanggal 12 Rabiul Awal tahun 241 Hijriah, Ahmad bin Hanbal, seorang ulama muslim terkemuka, meninggal dunia di kota Bagdad. Dia dilahirkan pada tahun 164 Hijriah di Baghdad dan melewati masa pendidikannya di kota tersebut, juga di kota-kota lainnya. Ahmad bin Hanbal menuntut ilmu dari berbagai ulama, di antaranya Imam Syafii.
Ahmad bin Hanbal amat giat dalam mengumpulkan hadis sehingga ia melakukan perjalanan ke kota Kufah, Basrah, Mekah, Madinah, Suriah, Yaman, dan Aljazair, dalam rangka pengumpulan hadis. Hadis-hadis tersebut kemudian dikumpulkannya dalam sebuah buku bernama Musnad bn Hanbal. Ahmad bin Hanbal juga merupakan pendiri mazhad Hanbali.
Pekan Persatuan, Manifestasi Persaudaraan Muslim
Sosok mulia Nabi Muhammad Saw merupakan poros interaksi umat Islam dan faktor pemersatu mereka di sepanjang sejarah. Mengingat keyakinan umat Islam terhadap figur Rasulullah Saw dibarengi dengan rasa cinta dan kasih sayang, maka kehadiran beliau telah menjadi poros magnet segenap umat manusia. Sebenarnya, pusat magnet tersebut merupakan salah satu alasan pertalian hati Muslim dan kedekatan mazhab-mazhab Islam satu sama lain. Oleh karena itu, Iran menetapkan rentang waktu antara tanggal 12-17 Rabiul Awal sebagai Pekan Persatuan Islam, yang berpijak pada perbedaan riwayat tentang kelahiran Nabi Muhammad Saw.
Kaum Muslim berusaha membangun persaudaraan di antara sesama mereka sehingga dunia Islam dapat mencapai kemajuan dan kejayaan di bawah panji persatuan. Salah satu perintah Tuhan kepada kaum Muslim adalah menjaga persatuan dan kesatuan. Dalam surat Ali Imran ayat 103, Allah Swt berfirman, "Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya."
Persatuan umat termasuk di antara prinsip-prinsip penting yang diakui urgensitasnya oleh para cendekiawan Islam di sepanjang sejarah. Pada dasarnya, salah satu tema penting sirah dan sunnah Nabawi dan Ahlul Bait as adalah membangun persatuan Islam. Masalah itu dan langkah-langkah untuk merealisasikannya telah menjadi tantangan utama bagi para ulama di tengah percaturan global.
Kaum Muslim dunia – baik Syiah maupun Sunni – meyakini keesaan Tuhan, risalah Nabi Muhammad Saw, al-Quran, dan hari kiamat. Mereka semua menunaikan shalat ke arah kiblat yang sama, berpuasa satu bulan penuh di bulan Ramadhan, menunaikan haji pada waktu yang telah ditetapkan, dan juga bersama-sama membayar zakat. Meskipun ada banyak sisi kesamaan dalam prinsip-prinsip agama, namun kelicikan musuh-musuh Islam dan kebodohan pihak tertentu telah melahirkan perpecahan dan konflik sektarian di tengah umat Islam.
Pekan Persatuan Islam merupakan wadah untuk mendiskusikan kondisi dunia Islam di masa lalu dan juga masa depannya dengan tetap memegang teguh tali persaudaraan dalam menghadapi musuh-musuh umat. Semangat persatuan harus mampu mengubah optimisme musuh menjadi keputusasaan.
Musuh-musuh asing di satu sisi dan anasir-anasir ekstrim dan kelompok Takfiri di sisi lain, sekarang sedang mengkampanyekan perang dan kekerasan di tengah umat Islam. Mereka agresif untuk menyebarluaskan budaya kekerasan dan menafikan pihak lain serta menaburkan benih-benih permusuhan di antara mazhab-mazhab Islam dan etnis-etnis Muslim. Jelas bahwa iklim permusuhan dan konflik akan menghambat kemajuan kaum Muslim. Oleh sebab itu, tidak ada virus yang lebih berbahaya dari virus fitnah, permusuhan, dan kekerasan di tengah umat Islam.
Salah seorang Marja' Besar Syiah Iran, Ayatullah Nasir Makarim Shirazi mengatakan, "Masalah persatuan Muslim sekarang sangat dibutuhkan dan belum pernah ada urgensitas seperti itu dalam sejarah Islam... Amerika Serikat, Uni Eropa, dan Israel, serta negara-negara sekutu mereka bersatu untuk mencegah kemajuan Islam di dunia dan menggagalkan pemerintahan Islam di berbagai wilayah khususnya di kawasan Timur Tengah."
Dalam kondisi seperti itu dan untuk melawan proyek Islamophobia, pribadi-pribadi besar ulama dan politisi dunia Islam serta kebanyakan kaum Muslim secara spontan bangkit untuk membela Islam dan memperkenalkan kepribadian Nabi Saw, yang penuh kasih sayang. Pada November 2013, menyusul peningkatan gelombang Islamophobia dan penistaan terhadap Rasulullah Saw, para pemuda Muslim di 27 negara dunia, membagikan empat ribu bunga mawar putih kepada masyarakat. Pemilihan warna putih itu adalah untuk menunjukkan perdamaian, ketulusan, dan kasih sayang yang semuanya merupakan sifat paling menonjol dalam diri Rasulullah Saw.
Para pemuda Muslim itu berpendapat bahwa pesan hakiki Rasulullah Saw untuk memperkenalkan wajah sejati Islam kepada masyarakat, bukan Islam yang digambarkan oleh media massa Barat dan bukan pula mengaitkannya dengan kelompok minoritas Al Qaeda yang justru mencoreng citra Islam. Seorang penulis dan penyair, Riad Malouf berkata, "Muhammad, wahai ayah Fathimah, kami mencintai dan menghormatimu. Ajaran adalah pesan keadilan, persatuan, kebenaran, dan hikmah meskipun aku bukan dari pengikut agamamu, lonceng-lonceng gereja kami berdenting menyahut suara azan dan menyerukan gema pertalian hati, kasih sayang, dan persaudaraanmu."
Sekarang, hanya sedikit orang yang tidak tahu bahwa Muhammad Saw adalah pembawa ajaran tauhid dan penyeru persatuan. Beliau merangkul semua manusia di bawah panji tauhid dan setelah menanggung semua penderitaan serta dengan perilaku mulia, Rasulullah Saw mampu mewujudkan persaudaraan dan persatuan di antara suku-suku Arab Jahiliyah, yang saling bermusuhan dan menumpahkan darah. Di bawah panji persatuan Islam, Rasul Saw membangun peradaban baru dan masyarakat teladan.
Perbedaan tentu saja akan selalu ada di tengah umat manusia. Akan tetapi, perbedaan pandangan itu jangan sampai berujung pada perdebatan liar, konflik, dan perang. Perbedaan kepentingan antara manusia dan suku bangsa memiliki akar sejarah, politik, ekonomi, dan budaya. Namun, persatuan dan kerjasama merupakan sebuah perkara fitrah dan alamiah serta bersumber dari sifat sosial manusia. Oleh karena itu, persatuan Islam adalah pertalian hati manusia dan tidak butuh pada faktor-faktor materi untuk mewujudkannya, sebab bersumber dari iman kepada tauhid dan hari kebangkitan. Akan tetapi, persatuan yang dibangun atas dasar kepentingan politik, etnis, dan geografis, tidak bisa disebut sebagai persatuan hakiki, karena ia tidak akan abadi.
Pesan persamaan dan keadilan yang dibawa oleh Rasulullah Saw merupakan metode yang sangat efektif untuk memperkokoh persatuan Islam. Beliau bangkit melawan rasisme dan diskriminatif demi merintis persatuan umat Islam. Seruan Rasul Saw kepada ajaran tauhid dan rasa persamaan, telah menghapus nilai-nilai Jahiliyah dan praktek diskriminasi. Dengan cara itu, beliau berhasil membangun persaudaraan dan mengajak mereka kepada agama Islam.
Rasul Saw mengangkat orang-orang seperti, Zaid bin Harithah – seorang budak – sebagai panglima pasukan Islam, dan Bilal al-Habsyi – budak berkulit hitam – sebagai juru azan Nabi, serta memuliakan Salman al-Farisi dari Persia. Dengan cara itu, Rasulullah Saw melawan praktek diskriminasi dan nepotisme yang tidak tepat serta meletakkan nilai-nilai luhur di tengah masyarakat seperti, takwa. Para analis juga memandang sikap simpatik Rasulullah Saw sebagai salah satu faktor utama untuk membangun persatuan umat. Kepribadian beliau telah meredam perselisihan dan menarik individu-individu yang berjiwa bersih.
Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, Ayatullah Sayid Ali Khamenei mengatakan, "Satu-satunya cara bagi umat Islam untuk mencapai kemuliaan, keagungan sejati, dan kebahagiaan hakiki adalah mengambil pelajaran dari dimensi dan kepribadian Rasulullah Saw." Menurut beliau, Rasul Saw adalah manifestasi dari ilmu pengetahuan, amanah, keadilan, akhlak mulia, dan rahmat.
Mayoritas Ahlu Sunnah meyakini bahwa Rasulullah Saw lahir pada tanggal 12 Rabiul Awal tahun gajah yang bertepatan dengan tahun 570 Masehi. Sementara kebanyakan Syiah berpendapat bahwa hari ke-17 Rabiul Awal adalah hari kelahiran Nabi Saw. Perbedaan pendapat mengenai hari kelahiran Rasulullah Saw dijadikan peluang oleh Pemimpin Besar Revolusi Islam Imam Khomeini ra untuk memprakarsai penamaan hari-hari antara 12 dan 17 Rabiul Awal sebagai Pekan Persatuan Islam.
Krisis Politik Turki dan Pemerintah Bayangan
Turki selama beberapa bulan terakhir dilanda krisis politik. Sebagian kalangan menilai krisis tersebut dimulai dari protes rakyat terhadap rencana penghancuran Taman Gezi di kota Istanbul. Insiden di Taman Gezi dianggap sebagai pemicu protes terhadap pemerintah Ankara. Pemerintah yang mengadopsi praktek-praktek non-demokratis khususnya kebijakan Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan juga dianggap sebagai pemicu ketidakpuasan di antara rakyat negara itu.
Sebenarnya, para pemrotes terkait Taman Gezi di Istanbul meliputi banyak oposisi dengan berbagai orientasi politik dan kecenderungan yang berbeda-beda. Dengan demikian, sejak kasus Taman Gezi hingga sekarang, Turki menghadapi krisis politik yang belum pernah terjadi sebelumnya, di mana banyak spekulasi yang muncul tentang "peradangan" politik di negara itu. Namun di tengah-tengah krisis tersebut, para negarawan Turki menegaskan berbagai kesuksesan ekonomi dan politik yang telah diraih di bawah kepemimpinan Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP).
Pembedahan terhadap krisis sekarang mungkin akan mengungkap sebagian sudut-sudut tersembunyi dari krisis politik di Turki. Sebagai contoh, negarawan Turki terutama Erdogan dan pemimpin AKP, menyinggung adanya sebuah pemerintahan bayangan di dalam pemerintah dan koalisi kotor terhadap pemerintah. Pemerintah bayangan di Turki adalah sebuah istilah yang muncul dan kemudian dibahas luas meskipun sebelumnya ada penyebutan lain seperti pemerintah dalam bayang-bayang, pemerintah bawah tanah dan kelompok kekuatan tersembunyi.
Meskipun berbeda tentang makna dari istilah-istilah tersebut, namun tampaknya tujuan utamanya adalah menciptakan pengaruh terhadap berbagai elemen, lembaga penting dan substansial di Turki. Dengan menggunakan kekuatan masing-masing, mereka berusaha menanamkan pengaruhnya terhadap setiap keputusan makro pemerintah.
Menurut salah satu pemimpin Partai Perdamaian dan Demokrasi, Salahuddin Dimirtash, jika sebelumnya pemerintah bayangan di Turki dikenal sebagai pemerintah tersembunyi atau kelompok kekuatan tersembunyi, namun sekarang kekuatan tersebut telah bertindak secara terbuka. Ketika jaringan Ergenekon disebut sebagai kelompok tersembunyi yang berusaha mempengaruhi keputusan-keputusan pemerintah, namun John Dunbar, seorang wartawan salah satu media massa, dengan terang-terangan menyebut nama Ergenekon ke publik pada tanggal 7 Januari 1997. Ia juga mengklaim bahwa jaringan tersebut melakukan kegiatan organisasi informaldi dalam pemerintahan layaknya sebuah pemerintahan bayangan yang mengintervensi berbagai keputusan makro pemerintah.
Mereka meyakini bahwa Ergenekon beraktivitas dalam kerangka institusi yang menguasai birokrasi-birokrasi pemerintah hingga para jenderal, perwira dan bahkan kepala staf gabungan militer. Menurut klaim mereka, para anggota jaringan Ergenekon terbentuk dari sejumlah jenderal yang masih aktif, pensiunan militer, wartawan, penulis, media, politisi, birokrasi dan sejumlah pemimpin mafia di Turki, di mana mereka semua adalah segmen-segmen sekuler.
Terungkapnya rencana jaringan Ergenekon untuk menggulingkan pemerintah Ankara yang dipimpin oleh Erdogan, dan pengadilan terhadap anggota jaringan tersebut telah menjadi berita politik terhangat di Turki. Namun kini isu pemerintah bayangan di Turki dijelaskan dalam bentuk lain. PM Turki secara eksplisit mengkonfirmasi adanya pemerintah bayangan di dalam pemerintah Ankara, khususnya di lembaga-lembaga kepolisian dan peradilan.
Sebenarnya, pemerintah bayangan yang dimaksud Erdogan adalah aktivitas rahasia polisi dan paradilan yang dekat dengan Fethullah Gulen yang melakukan penyerangan luas terhadap AKP. Gulen adalah seorang ulama dan pemimpin masyarakat Gulen. Ia sekarang tinggal di pengasingan di kota Pennsylvania, Amerika Serikat. Terkait pemerintah bayangan, Presiden Turki Abdullah Gul mengatakan, segala bentuk pemerintah bayangan di dalam pemerintah Ankara tidak bisa ditolerir.
Sementara itu, Ahmet Turk, Pemimpin Kongres Masyarakat Demokratislebih tegas dalam menyikapi adanya pemerintah bayangan. Ia menuding Fethullah Gulen dan pendukungnya telah membentuk pemerintahan bayangan di Turki. Turk menyebut berbagai peristiwa terbaru di Turki sebagai bentuk pamer kekuatan oleh sebuah kelompok kuat dan berpengaruh, di mana kelompok tersebut memiliki pengaruh di semua pilar pemerintahan Turki. Meskipun Gulen dan para pendukungnya membantah tuduhan tersebut, namun konflik Erdogan dan Gulen telah berubah menjadi sebuah isu panas politik di Turki.
Sebagian pengamat meyakini bahwa banyak para pendukung Gulen aktif di pusat-pusat universitas, lembaga peradilan dan instansi kepolisian. Menurut mereka, pendukung-pendukung Gulen atau gerakan Gulen tidak sedang membentuk partai atau mencapai kekuasaan politik secara resmi, tetapi gerakan itu hanya ingin mengintervensi keputusan-keputusan penting pemerintah sebatas dan sesuai dengan pandangannya. Selain itu, gerakan Gulen ingin supaya aktivitas media, pendidikan dan organisai sosial mereka berjalan lancar dan aman.
Menurut keyakinan para pengamat politik, tujuan-tujuan gerakan Gulen tersebut akan menjadi penjamin bagi pengaruh dan kehadiran permanen mereka di arena politik Turki. Sebab, kehadiran partai-partai di kancah politik selalu mengalami pasang surut. Kadang-kadang sejumlah partai dapat aktif di kancah politik dalam waktu lama, dan bahkan mampu membentuk pemerintahan, namun di masa tertentu mereka tidak mampu sukses masuk ke parlemen dan bahkan terkadang harus tersingkir dari arena politik. Dengan demikian, sejumlah kalangan di Turki lebih memprioritaskan untuk menciptakan margin yang aman untuk melakukan aktivitas sosial, pendidikan, budaya, ekonomi dan politik supaya tetap dapat hadir permanen di arena politik dan budaya.
Mungkin keputusan pemerintah Erdogan untuk menutup sekolah-sekolah tinggi pra-universitasadalah salah satu upaya untuk merusak perimbangan kekuatan itu. Keputusan untuk menutup sekolah-sekolah tersebut tampaknya sebuah keputusan sederhana, tetapi bagi Gulen dan para pendukungnya keputusan tersebut sangat merugikan mereka. Sebab, sekolah-sekolah tersebut sangat penting bagi gerakan Gulen.
Akibat penutupan sekolah-sekolah tersebut, terjadi perdebatan sengit, dan hal itu merupakan indikasi konflik terbuka antara pemerintah Turki dengan Gulen dan pengikutnya. Sejak tahun 1970, gerakan Gulen telah menyediakan pendidikan sekolah pra-universitas yang terjangkau bagi pelajar di Turki dan membantu mereka mempersiapkan diri masuk ke universitas. Karena dianggap berseberangan dengan pemerintah, sekolah-sekolah itu sering menjadi sasaran oleh pemerintah Turki sebelumnya, dan memaksa Gulen meninggalkan Turki, dan pergi ke pengasingan di AS pada tahun 1999 hingga Erdogan dan AKP berkuasa pada tahun 2003. Gulen juga menolak seruan Erdogan kembali ke Turki.
Menurut sejumlah sumber, gerakan Gulen telah menarik jutaan pengikut dan telah menghimpun dana hingga miliaran dolar, bahkan gerakan itu disinyalir memiliki lebih dari 1.000 sekolah, surat kabar, TV, radio, universitas, dan bahkan bank di 130 negara. Jaringan besar ini tidak seperti organisasi-organisasi jaringan lain. Ia tidak memiliki struktur formal, tidak ada organisasi yang terlihat dan tidak ada keanggotaan resmi. Pendukungnya mengatakan bahwa mereka hanya bekerja sama dan terinspirasi oleh pesan-pesan Gulen. Gerakan Gulen di Turki diperkirakan telah memiliki sedikitnya 10 juta pendukung.
Selama ini, pernah terjadi satu kesepakatan antara Gulen dan negarawan sekuler Turki, yaitu kedua belah pihak sepakat untuk memperluas budaya Turki di berbagai negara Islam regional melalui institusi-institusi pendidikan dan media sosial Gulen. Di Turki, banyak tokoh yang memiliki pengaruh kuat dan pendukung yang banyak, di mana peran mereka dalam mengantarkan sejumlah politisi ke kursi kekuasaan tidak dapat diabaikan. Berkuasanya Erdogan sebagai PM Turki juga tidak terlepas dari peran dukungan Gulen.
Selain perbedaan pendapat, keputusan pemerintah yang memisahkan mahasiswa laki-laki dan perempuan di asrama dan penutupan sekolah pra-universitas serta mekanisme penyelesaian masalah Kurdi adalah sejumlah faktor yang memperuncing perselisihan antara Erdogan dan Gulen.
Terkait konflik tersebut, Salahuddin Dimirtash, salah satu pemimpin Partai Perdamaian dan Demokrasi mengatakan, 10.000 aktivis politik Kurdi ditahan karena persaingan Erdogan dan Gulen, dan pengaruh gerakan Gulen di berbagai lembaga peradilan dan keamanan.
Sejumlah pengamat menilai kecenderungan sikap otoriter Erdogan juga berperan dalam menghapus berbagai elemen dan lembaga substansial yang berusaha mempengarui keputusan pemerintah. Sementara sebagian lainnya menilai bahwa keberadaan pemerintah bayangan di Turki bertentangan dengan prinsip sebuah masyarakat sipil dan sebuah negara demokrasi.
Apapun sumber permasalahannya antara Erdogan dan Gulen, namun yang jelas gerakan Gulen mampu mengguncang pemerintahan partai berkuasa, AKP. Pengungkapan skandal luas korupsi yang melanda sebagian pejabat pemerintah Erdogan telah mengejutkan opini publik Turki. Pengunduran diri empat menteri yang diduga terlibat dalam skandal tersebut telah mendorong PM Turki merombak kabinet.
Pemerintah Erdogan juga memecat puluhan kepala polisi dan perwira yang dianggap terlibat dalam mengungkap skandal korupsi di Turki. Pemerintah PM Turki menganggap pengungkapan skandal korupsi tersebut sebagai upaya untuk melemahkan pemerintahannya dan mengancam stabilitas dan keamanan negara.
Sejumlah jajak pendapat baru-baru ini menyebutkan bahwa popularitas Erdogan dan partai bekuasa AKP menurun menyusul pengungkapan skandal korupsi yang melanda pemerintahannya. Kondisi tersebut tentunya akan mempengarui posisi AKP di berbagai pemilu baik pemilu lokal maupun parlemen mendatang.