
کمالوندی
Besok, Kebakaran Besar Ancam Australia

Wartawan Cina Tuntut Kebebasan Pers
Kerumunan orang itu nampak berdiri di depan kantor pusat koran Cina, Senin, 7 Januari 2013, guna mendukung protes para jurnalis yang mulai terusik kebebasannya oleh pemerintah. Mereka menuntut kebebasan pers dan dihilangkannya sensor.
Para jurnalis di Southern Weekly, koran yang bermarkas di Guangzhou Cina bagian selatan, mengklaim bahwa editorial mereka yang berisi tuntutan reformasi politik telah disensor dan ditulis ulang dengan isi puja puji terhadap penguasa Partai Komunis.
Foto-foto yang diterbitkan South China Morning Post dan diedarkan secara meluas oleh situs ternama Cina, Sina Weibo, menunjukkan puluhan orang hadir di luar kantor pusat koran, beberapa di antaranya memegang poster berisi tuntutan kebebasan pers.
Salah seorang jurnalis dari Southern Media Group, pemilik Southern Weekly, mengatakan kepada CNN bahwa koleganya telah bergabung dengan para pengunjuk rasa guna mengekspresikan kemarahannya.
"Kami berdiri sekarang ini karena kami ditekan dan dibatasi," kata seorang jurnalis yang tak bersedia disebutkan namanya.
Selama ini koran-koran di Cina kerap menjadi sasaran sensor penguasa. Para jurnalis dalam suratnya mengatakan, tulisan mereka terlalu banyak diubah dan diganti setelah disetujui oleh editor. Juru bicara pemerintah Guangdong menolak memberikan komentar atas insiden sensor koran. Sensor terhadap Southern Weekly juga datang dari pemerintahan Provinsi Guangdong, tampat koran ini berkantor. (IRIB Indonesia / Tempointeraktif / SL)
Militer Suriah Kepung Para Teroris di Damaskus
Militer Suriah melanjutkan operasi pembersihan para teroris di berbagai wilayah negara ini.
Dalam laporan terbaru Senin petang (7/1), sekelompok teroris terkepung oleh militer Suriah di wilayah al-Muadhamiyah di sekitar Damaskus. Satuan militer Suriah di Deir al-Zur bentrok dengan kelompok teroris. Sebagian besar para teroris tewas atau terluka.
Di lain pihak, dua warga sipil Suriah tewas akibat terkena tembakan peluru yang menyasar di kamp pengungsi Yarmuk.(IRIB Indonesia/MZ)
Israel Akan Sendirian Berkonfrontasi dengan Iran
Amnon Lord, kolumnis koran Maariv Israel dalam artikel terbarunya membahas penetapan Jack Hagel, sebagai Menteri Pertahanan baru Amerika Serikat oleh Presiden Barack Obama, menggantikan Leon Panetta.
Dalam artikel itu Lord mencatat, "Gedung Putih menyatakan bahwa Barack Obama hingga kini belum menetapkan keputusan final soal penunjukan mantan senator dari kubu Republik sebagai menteri pertahanan baru."
Penulis Zionis ini menegaskan, "Seandainya Hagel pada akhirnya ditunjuk sebagai menhan baru oleh Obama, dia masih harus mendapat persetujuan dari Senat Amerika. Namun jika AIPAC (lembaga lobi Zionis terbesar di Amerika) tidak segera bertindak, maka ini akan menjadi kekeliruan terbesar, karena penunjukan Hagel sebagai Menhan baru AS akan sangat merugikan Israel mengingat sikap lunaknya terhadap Iran."
Penunjukan Hagel oleh Obama berarti pemerintah AS saat ini sedang mempertimbangkan krisis finansial yang terjadi serta pengurangan bujet pertahanan negara ini.
Di sisi lain, jika Hagel terpilih sebagai Menhan AS, maka Israel benar-benar akan sendirian dalam berkonfrontasi dengan Iran.
"Kemungkinan ‘bulan madu panjang' dinas keamanan Israel dengan mitranya di Amerika Serikat juga akan berakhir," tegas Lord. (IRIB Indonesia/MZ)
Jejak-jejak Mossad di Irak
Berbagai bukti dan laporan menyebutkan bahwa wilayah Kurdistan Irak berubah menjadi sarang Dinas Intelijen Rezim Zionis Israel (Mossad).
Berbagai media Irak melaporkan kehadiran anasir Dinas Rahasia Israel (Mossad) di wilayah Kurdistan Irak. Al-Alam menukil dari al-Nakheel melaporkan, anasir Mossad di Kurdistan menggunakan kedok sebagai pengusaha guna melancarkan konspirasinya di bidang ekonomi, keamanan dan politik.
Al-Nakheel menulis, anasir Mossad memanfaatkan teknologi canggih guna merekam percakapan para petinggi Irak dan sejumlah anggota Peshmerga Kurdi mereka kirim ke Palestina pendudukan untuk menjalani pelatihan.
Wayne Madsen, wartawan Amerika yang mencermati transformasi di wilayah Kurdistan Irak meyakini bahwa anasir Mossad telah berada di kawasan ini sejak tahun 2005 guna melatih pasukan Peshmerga. Menurutnya, Yahudi Kurdi sejak agresi militer Amerika Serikat ke Irak tahun 2003 telah aktif membeli tanah di Provinsi Nainawa, karena mereka meyakini provinsi ini termasuk bagian bersejarah Yahudi.
Ia menambahkan, Zionis dengan dalih berziarah ke makam Nabi Yunus dan nabi-nabi lain Bani Israel yang berada di Irak sepanjang tahun berulang kali mengunjungi negara ini.
Binyamin Fuad Ben-Eliezer, mantan menteri peperangan Israel termasuk sosok yang mengawasi perusahaan jasa yang membawa rombongan "peziarah" Israel ke Irak. Di luarnya rombongan ini menampilkan diri sebagai peziarah, namun mereka melakukan kegiatan spionase di Irak.
Sepertinya gerakan Israel di wilayah utara Irak tidak berhenti sampai di sini saja. Agen-agen Mossad melalui perusahaan dagang, kontraktor serta pedagang yang memiliki identitas Arab maupun non Arab berusaha meningkatkan pengaruhnya di Irak dan mengawasi dari dekat setiap perkembangan di negara ini.
Lembaga riset Irak Dar Babil di laporannya menyebutkan, perusahaan BAZAN yang dipimpin oleh Yashar Ben-mordechai menguasai eksplorasi dan kilang minyak di Irak. Tampaknya perusahaan ini melalui sebuah kontrak telah membeli ladang minyak Kirkuk dan wilayah Kurdistan Irak serta mengangkutnya ke Israel melalui Turki dan Yordania.
Selain itu pelatihan milisi Peshmerga Kurdi merupakan strategi lain Mossad di wilayah Kurdi Irak. Kondisi ini tak lepas dari pantauan pemerintah pusat. Baghdad berulang kali memberikan peringatan atas hubungan petinggi Kurdistan dan Israel. Meski petinggi Kurdistan menolak memiliki hubungan dengan Tel Aviv, namun keberadaan perusahaan jasa kontraktor dan perdagangan Israel di kawasan ini sepertinya cukup menjadi dalih berlanjutnya hubungan antara kedua pihak.
Yang pasti jika proses ini terus berjalan, maka Irak sebagai pihak langsung akan terancam dan bahaya ini akan terus merembet ke negara tetangga Baghdad.
Mantan Menteri Keamanan Israel, Avi Dichter seraya mengisyaratkan tujuan strategis Israel untuk mencegah kemajuan peran Arab dan regional Irak di kawasan menyatakan, "Mengingat kelemahan militer negara ini di dua dekade terakhir, Israel berusaha membagi wilayah Irak demi keamanannya."
Tehran Gelar Pameran Perayaan Yalda
Kompleks Kebudayaan dan Sejarah Niavaran Tehran menggelar sebuah pameran untuk memperkenalkan dan merayakan festival tradisional, Yalda.
Event ini memamerkan berbagai macam benda yang digunakan oleh keluarga kerajaan Iran untuk perayaan Yalda. Barang-barang milik istana Niavaran dipamerkan untuk pertama kalinya.
Para pengunjung dapat melihat hidangan istimewa, karpet dan bantal buatan tangan, dan lilin kristal di era Pahlevi serta peti kayu unik milik era dinasti Qajar.
Setiap tanggal 21 Desember, warga Iran merayakan festival Yalda, tibanya musim dingin, pembaharuan matahari dan kemenangan terang (cahaya) atas kegelapan.
Malam Yalda yang dianggap malam terpanjang dalam setahun adalah malam ketika orang Iran kuno merayakan kelahiran Mithra, dewi cahaya.
Orang-orang Persia kuno meyakini bahwa kekuatan jahat mendominasi malam terpanjang dalam setahun itu dan hari berikutnya adalah milik Tuhan Kebijaksanaan, Ahura Mazda.
Orang-orang Persia kuno membakar api sepanjang malam untuk memastikan kekalahan kejahatan. Mereka menggelar pesta, meningkatkan amal atau sedekah, menghormati dewa mereka dan berdoa kepada dewi Mithra.
Festival Yalda sekarang ini adalah saat ketika anggota keluarga berkumpul di rumah para sesepuh (yang dituakan) sampai lewat tengah malam.
Para tamu diberi hidangan buah-buahan kering, kacang-kacangan, dan buah-buahan musim dingin seperti delima dan semangka yang melambangkan warna merah fajar di langit.
Mereka juga berlatih bibliomancy dengan puisi penyair Sufi, Hafez, yang sangat dihormati oleh warga Iran.
Situasi Politik 2013 Diprediksi Memanas
Situasi politik 2013 diprediksi panas. Berbagai persoalan politik masa lalu yang urung tuntas akan menggumpal bersamaan dengan kompetisi para partai menuju kemenangan Pemilu 2014.
"Di tahun 2013 akan terjadi pertemuan antara berbagai persoalan politik masa lalu dan kompetisi di masa yang akan datang di mana permasalahan-permasalahan politik yang mengambang di tahun 2012 akan menjadi residu politik 2013 dan pada saat bersamaan berbagai persaingan politik, antara lain Pemilu dan Pilpres 2014, akan dimulai di tahun 2013," kata Wakil Ketua MPR Hajriyanto Y Thohari.
Hajriyanto mengatakan, beberapa persoalan politik 2012, termasuk Undang-Undang Pemilu Presiden seperti presidential treshold (PT) akan menggumpal dan menuntut penyelesaian pada 2013.
Menurut dia, partai-partai politik akan "unjuk perasaan" untuk berjuang habis-habisan agar sistem dan format Pilpres yang disepakati dalam undang-undang menguntungkan pihaknya.
"Atau minimal partai akan memastikan bahwa formatnya tidak akan merugikan partai apalagi membahayakan eksistensi dirinya," imbuhnya.
Di sisi lain, menurut dia, Setgab partai-partai koalisi akan menjadi taruhan, sekaligus sandera partai-partai politik anggotanya yang disebutnya akan meradang dengan mengancam tidak akan bergabung dalam Setgab jika kepentingannya tidak diindahkan dan tidak diakomodasi dalam Undang-Undang Pilpres.
Di sisi lain, berbagai skandal korupsi seperti skandal bailout Bank Century, mafia hukum, korupsi Wisma Atlet, dan Hambalang juga menuntut penuntasan.
Rakyat akan memandang kasus-kasus hukum, kasus korupsi, perampokan uang negara, dan kasus penyalahgunaan kekuasaan, mutlak harus diselesaikan setuntas-tuntasnya dan tidak ingin diselesaikan seperti sekarang.
"Secara mental rakyat tertekan sehingga kalau dibiarkan saja terus-menerus justru berpotensi melahirkan ketidakpuasan sosial, dan bahkan frustrasi sosial," kata Hajriyanto.
Dia mengatakan, dalam konteks dan perspektif seperti itu, maka politik Indonesia pada 2013 masih akan sarat isu-isu tersebut. Pergumulun politik akan terus berlangsung dan memanas antara pemain utama yang membentuk konfigurasi kekuatan politik sekarang ini.
"Dialektika dan interplay antara para capres akan mewarnai perpolitikan Indonesia di tahun 2013. Tidak lebih dan tidak kurang," ujarnya.
Hajriyanto menekankan bahwa kewajiban terbesar untuk mengatasi masalah-masalah yang mungkin terjadi pada di 2013 berada di pundak para penyelenggara negara dan para pemimpin politik, mengingat semua kegaduhan sosial, politik dan hukum sekarang ini adalah ulah dari para penyelenggara negara, pimpinan parpol, dan penyelenggara pemerintahan.
"Mereka lah yang melanggar hukum, korupsi, tidak melaksanakan fungsinya dengan baik atau malah melakukan pembiaran, dan mereka pula yang berebut kekuasaan. Maka mereka pula yang paling bertanggungjawab dan berkewajiban mencari solusi atau perbaikan," kata Hajriyanto.
Sebaliknya, rakyat Indonesia telah memenuhi hak-hak dan kewajibannya sebagai rakyat dan atau warga negara. "Tinggal sekarang bagaimana para elite itu berbenah diri," tandanya.
Capres bermunculan
Ketua Divisi Hubungan Eksternal Partai Demokrat Andi Nurpati juga berpendapat situasi politik 2013 akan memanas di mana pertarungan politik akan kian sengit demi memenangkan Pemilu 2014.
Partai Demokrat sendiri, menurut Andi, akan mewujudkan salah satu strategi Partai Demokrat dalam mempersiapkan 2014 yakni merotasi kepengurusan pusat dan memaksimalkan eksistensi kepala desa usungan Demokrat di sejumlah daerah, yang jumlahnya lebih dari 30 persen dari total kepala daerah yang ada.
"Dengan lebih dari 30 persen kepala daerah yang kami usung, maka tekad kami, memenangkan pemilu," ujar Andi.
Andi mengatakan, pada 2013, partai politik akan berlomba-lomba mengumumkan sekaligus mengenalkan nama-nama calon presiden untuk Pemilu 2014.
"Saya kira 2013 akan banyak muncul nama capres dari partai-partai, termasuk dari Demokrat," kata Andi.
Menurut Andi, Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono sendiri telah mengatakan calon presiden dan wakil presiden Demokrat adalah sosok yang didukung masyarakat.
"Beliau tidak menyebutkan nama secara eksplisit, tetapi beliau mengatakan 'Insya Allah' capres dan cawapres Demokrat adalah sosok yang didukung masyarakat. Memang sudah ada gambaran, ada beberapa kriteria, tetapi akan disampaikan pada saatnya nanti," kata dia.
Pelajari Sejarah kepemimpinan Bangsa
Pendidikan politik bagi rakyat untuk bisa secara cermat memilih calon presiden tidak bisa dilepaskan dari situasi politik 2013.
Sosiolog dari Universitas Indonesia Prof Thamrin Amal Tamagola mengatakan, dengan mempelajari sejarah kepemimpinan bangsa, masyarakat dapat mengetahui sosok-sosok calon pemimpinnya, sekaligus terbebas dari krisis kepemimpinan yang saat ini terjadi.
"Tidak bisa lagi penyelesaiannya secara tambal sulam seperti era reformasi saat ini, melainkan diperlukan penyelesaian yang radikal fundamental, yang mencari akar masalah dan solusi, dengan melihat dan mempelajari rahim kepemimpinan bangsa dari periode ke periode," kata Thamrin Amal.
Dengan melihat dan mempelajari rahim kepemimpinan bangsa, maka akan diketahui baik buruknya benih pemimpin yang akan dihasilkan suatu bangsa.
Dan dari pengamatan Thamrin, sejak era sebelum kemerdekaan hingga saat ini, sedikitnya ada lima rahim kepemimpinan.
Pertama, kepemimpinan yang berasal dari kaum pergerakan yang muncul pada awal abad ke-20, dengan ciri-ciri mereka yang tercerahkan dan kemudian mengambil tanggung jawab nasib bangsa.
"Ciri-cirinya mereka dari keluarga sederhana secara materi, namun pengetahuannya sangat luas. Mereka menjadi founding fathers and mother atau perintis, dengan meletakkan landasan bangsa indonesia, menjelajah seluruh literatur dan terus berupaya mencari ilmu pengetahuan," katanya.
Menurut Thamrin, tokoh-tokoh rahim kaum pergerakan antara lain Bung Karno dan Bung Hatta yang di masa mereka, para pemimpin tidak mengharapkan pamrih apa pun dari bangsa.
"Satu-satunya pamrih mereka hanya melihat anak bangsa merdeka secara politik, ekonomi, sosial dan budaya," imbuhnya.
Kedua, akademi militer di mana kepemimpinan bangsa mulai diambilalih para jenderal yang kemudian melahirkan jenderal-jenderal polisi.
"Tapi pada zamannya yang banyak mengambil posisi kepemimpinan adalah Angkatan Darat. Kecenderungan pemimpin militer sangat disiplin dan tegas, dan kalau sudah mendapatkan perintah maka mereka akan lakukan dan harus berhasil, kemampuan disiplin organisasi sangat bagus, karena merencanakan segala sesuatunya," tandasnya.
Ketiga, pemimpin yang dilahirkan dari organisasi pelajar dan mahasiswa, baik dalam maupun luar kampus, yang menghasilkan pemimpin berkarakter.
"Rahim ketiga ini masih berproduksi hingga saat ini. Dulu kelompok Akbar Tandjung cs yang merupakan kelompok aktivis Cipayung termasuk dalam rahim ini," kata dia.
Keempat, rahim bisnis, yang melahirkan pemimpin dari dunia bisnis, mulai dari tingkatan mikro.
"Pemimpin dari rahim ini ahli memimpin perusahaan, contohnya seperti Jusuf Kalla, Aburizal Bakrie dan di DPR ada Bambang Soesatyo. Mereka pintar mengelola manajemen, namun kemampuan manajemen saja tidak cukup, harus ditambah lagi dengan kemampuan lobi, persuasi, mengumpulkan informasi, data dan kemampuan agregasi dan harus mampu mengartikulasikan masalah utama yang terjadi," kata dia.
Dia menyebut pemimpin dari pebisnis cenderung dalam konteks mengejar laba, padahal negara seharusnya mengupayakan pelayanan publik mendasar dalam kesehatan, pendidikan, transportasi dan sebagainya.
Kelima, rahim yang menjadi fenomena terobosan layaknya dilakukan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.
"Rahim kelima ini merayap dari perilaku konkrit, memiliki karakter, memiliki kerja untuk rakyat, dan memiliki rekam jejak. Pemimpin itu tidak bisa ujug-ujug, karbitan, melainkan yang sejati harus berakar ke bawah, bukan diorbitkan oleh keluarga tertentu atau pemimpin yang sudah jadi," kata dia.
Dia mengatakan, sejauh ini sosok pemimpin paling ideal adalah dwitunggal Bung Karno dan Bung Hatta, namun sampai saat ini sosok seperti keduanya belum dapat ditemukan kembali.
"Bung Karno itu pemimpin yang sangat paripurna, karena dia punya semua, kecuali kemampuan organisasi dan administrasi, sehingga dia membutuhkan Bung Hatta yang bisa mengambil peran itu," kata Thamrin.
Kemenlu Cina: Inggris Stop Intervensi Urusan Dalam Negeri Beijing
Kementerian Luar Negeri Cina mengutuk statemen pemerintah Inggris terkait pelanggaran Hak Asasi Manusia yang terjadi di wilayah Tibet, dan menilai langkah itu sebagai bentuk intervensi London terhadap urusan dalam negeri Beijing.
Juru bicara Kemenlu Cina seperti dikutip Xinhua, Kamis (20/12), mengungkapkan ketidakpuasan Beijing atas pernyataan Kemenlu Inggris soal kondisi HAM di Tibet dan melayangkan protesnya kepada negara itu.
Hua Chung Ying, jubir Kemenlu Cina mengatakan, "Kami benar-benar tersinggung dan menentang statemen Kemenlu Inggris."
Ia menambahkan, "Tuduhan-tuduhan Inggris soal Tibet sangat tidak berdasar dan langkah itu adalah bentuk intervensi terhadap masalah internal Cina."
Terkait pertemuan David Cameron, Perdana Menteri Inggris dengan Dalai Lama, pemimpin rakyat Tibet pada bulan Mei lalu di London, Chung Ying mengatakan, "Sikap seperti itu akan memperburuk hubungan Inggris dan Cina."
Ia mendesak pemerintah Inggris untuk menghormati kedaulatan Cina.
Xinhua: Iran tidak Tertarik untuk Memiliterisasi Program Nuklirnya
Bertentangan dengan apa yang selalu dipropagandakan Barat, Iran berurangkali menyatakan ketidaktertarikannya untuk memiliki senjata nuklir.
Hal itu diungkapkan Xinhua, Jumat (21/12) di laman situsnya. Kantor berita Cina itu juga melaporkan, media-media Cina menilai positif perundingan Iran dengan Badan Enegeri Atom Internasional (IAEA).
IAEA dan Republik Islam Iran, tulis media-media Cina, berhasil mencapai sejumlah kesepakatan untuk kemajuan dalam perundingan itu.
Xinhua menambahkan, "Dalam perundingan Iran-IAEA yang digelar di Wina kemarin Kamis (20/12), sekali lagi Iran-IAEA berhasil mencapai sejumlah kemajuan yang dapat menguntungkan kedua pihak."
Kesamaan pandangan yang dicapai Iran dan IAEA dalam perundingan kemarin merupakan bekal untuk memulai putaran baru perundingan bulan depan.
Menurut laporan yang disampaikan Xinhua, Iran dan wakil-wakil IAEA dijadwalkan akan berdialog pada 16 Juni 2012, dan segera merealisasikan program-program yang disepakati bersama.
Cina yang merupakan salah satu negara anggota kelompok 5+1 selalu menegaskan, perundingan adalah satu-satunya jalan untuk menyelesaikan masalah nuklir Iran.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina pekan lalu untuk kesekian kalinya mengatakan, "Sanksi-sanksi sepihak Barat terhadap Iran gagal, dan solusi masalah nuklir Iran hanya dialog."
Hong Lei menegaskan, "Kelompok 5+1 harus segera menggelar dialog dengan Iran untuk menemukan sebuah solusi yang tepat, komprehensif dan berjangka lama."
Pelacakan MQ-1, Murni Kemahiran dan Kejeniusan Armada Udara Iran
Sebuah institut AS dalam laporannya membahas kemampuan pelacakan pesawat tempur Amerika Serikat oleh para pilot Iran dan menilainya sebagai kapabilitas tinggi para pilot Republik Islam Iran. Personil Angkatan Udara Iran mengejutkan militer Amerika Serikat dengan berhasil melacak pesawat tanpa awak Predator.
The Washington Institute for Near East Policy, yang anggotanya adalah kumpulan para tokoh diplomatik dan berpengaruh dalam politik Amerika Serikat, dalam laporannya menyebutkan, pelacakan pesawat tanpa awak MQ-1 milik Angkatan Udara Amerika Serikat oleh pesawat tempur Iran itu membuktikan kemampuan tinggi para pilot militer Iran.
Dua jet tempur Su-25 Frogfoot produksi Rusia yang tidak memiliki radar udara berhasil melacak Predator Amerika Serikat. Lebih menariknya lagi, pesawat Su-25 adalah jenis pesawat untuk serangan darat dan tidak didesain untuk pertempuran udara.
Namun di sisi lain penggunaan Su-25 itu juga sangat tepat. Karena tidak seperti pesawat F-5, F-14, dan F-4 yang dimiliki Iran, Su-25 adalah pesawat yang dirancang untuk terbang rendah dan pelan di medan perang. Penggunaannya untuk melacak dan memburu Predator sangat tepat.
Su-25 dapat terbang lambat sehingga dapat mengekor Predator (yang terbang pada kecepatan sekitar 100 knot) dan menembaknya. Ini tidak mungkin dapat dilakukan dengan jet tempur lebih cepat. Sebagai contoh, pada tahun 2006, jet F-16 Israel yang mengejar drone Ababil milik Hizbullah dekat Haifa terpaksa memperlambat kecepatannya hingga mendekati stall (kurang dari 200 knot) untuk mencegat pesawat tanpa awak itu. Selain itu, sang pilot harus menggunakan helm yang dilengkapi layar yang tersambung dengan rudal Python 4 yang dapat dikontrol langsung oleh pilot hingga menghantam sasaran.
Dalam laporan berjudul "Iran Mengancam Kebebasan Udara Armada Teluk [Persia]" itu disebutkan, "Dengan mempertimbangkan segala sisi, pelacakan di atas Teluk [Persia] itu membuktikan tingginya keterampilan, kontrol dan kerjasama efesien pasukan Angkatan Udara Iran."
Letnan Kolonel Angkatan Udara Amerika Serikat Eddie Boxx, Michael Eisenstadt anggota senior dan Direktur The Washington Institute for Near East Policy, dan Michael Knights seorang spesialis bidang hubungan militer dan keamanan Irak, Iran dan negara-negara Teluk Persia, yang menyusun laporan tersebut juga menilai analisa jangka panjang militer Amerika Serikat yang mengklaim bahwa pasukan udara Iran tidak akan dapat menandingi gerakan pesawat-pesawat Barat ternyata meleset.
Para pakar institut tersebut menegaskan bahwa insiden ini juga memiliki beberapa implikasi penting bagi Amerika Serikat. Secara historis, Amerika Serikat selalu menyambut insiden agresif di perairan dan udara internasional, dan jika penghinaan terbaru ini tidak diselesaikan, maka itu dapat membatasi ruang gerak AS di Teluk [Persia]. Jika insiden ini dibiarkan maka segudang pesawat Amerika RC-135 Rivet Joint, U-2, RQ-4 Global Hawk, dan JSTARS, yang terbang memantau titik-titik konflik di seluruh dunia juga akan terancam.