کمالوندی

کمالوندی

Program Operasional Kerja Sama Kesehatan Iran dan Indonesia di sela-sela Forum Kesehatan Globla Jenewa ditandatangi oleh direktur senior Departemen Kesehatan keduanegara.

Seperti dilaporkan IRNA Rabu dini hari (22/05), program kerja sama kedua negara di bidang produksi bersama vaksin dan obat-obatan, kesehatan bersama, PHC, penyakit menular, darurat medis dan manajemen kesehatan bencana ditandatangani dirjen bidang internasional Depkes Iran dan deputi bidang farmasi Depkes Indonesia.

Di acara ini, Saeed Namaki, menteri kesehatan Iran seraya mengisyaratkan kapasitas tinggi untuk kerja sama Tehran dan Jakarta mengatakan, kerja sama dengan negara-negara Asia merupakan prioritas penting Republik Islam Iran.

Seraya mengisyaratkan sanksi zalim Amerika terhadap Iran, Saeed Namaki mengingatkan, Indonesia sebagai negara sahabat dan Muslim Iran mampu meningkatkan kerja sama kedua negara di berbagai bidang kesehatan.

Namaki mengingatkan, kapasitas kerja sama Iran-Indonesia dapat memperkokoh kerja sama negara-negara Islam di bidang kesehatan.

 

Koran al-Watan Suriah menulis, selama serangan terhadap mobil patroli koalisi AS di timur laut Suriah di selatan Provinsi al-Hasakah, dua tentara AS tewas dan enam lainnya terluka.

Menurut laporan IRNA, rakyat Suriah yang marah seraya menyerang markas pasukan Demokratik Kurdi Suriah, juga membakar sejumlah pos tersebut.

Amerika dan sejumlah sekutunya sejak Agustus 2014 dengan dalih memerangi kelompok teroris Daesh (ISIS) membentuk koalisi internasional yang mereka sebut Koalisi Internasional anti Daesh di luar koridor PBB dan tanpa koordinasi dengan pemerintah sah Suriah.

Pemerintah Suriah berulang kali meminta Dewan Keamanan dan PBB untuk mengakhiri agresi pasukan agresor di wilayahnya melalui surat, juga mengutuk serangan jet tampur koalisi pimpinan AS ke Suriah. 

Rusia dan Suriah, Rabu (22/5/2019) menolak permintaan Amerika Serikat untuk mengirim "konvoi bantuan kemanusiaan" ke kamp pengungsi Rukban dan menuntut agar para pengungsi bisa keluar dari kamp tersebut.

Para pengungsi Suriah yang tinggal di kamp pengungsian Rukban di wilayah perbatasan Suriah, Yordania dan Irak, selama ini berada dalam kepungan pasukan Amerika dan teroris dukungan negara itu.

IRNA (22/5/2019) melaporkan, pasukan Amerika dan teroris dukungannya menjadikan kamp pengungsi Rukban sebagai alat untuk menekan Suriah demi keuntungan kelompok pemberontak dan melarang masuknya bantuan makanan dan obat ke kamp tersebut.

Rusia dan Suriah menuntut kondisi yang memungkinkan para pengungsi keluar dari kamp pengungsi Rukban. Pekan lalu ratusan keluarga pengungsi meninggalkan Rukban menuju Provinsi Homs, Suriah.

Rabu, 22 Mei 2019 18:58

Zarif, Kamis Bertolak ke Pakistan

 

Menteri Luar Negeri Republik Islam Iran, Mohammad Javad Zarif di safari Asianya hari Kamis (23/05) akan berkunjung ke Pakistan.

Seperti dilaporkan IRIB, Mohammad Javad Zarif di kunjungannya kali ini akan bertemu dengan petinggi Islamabad dan membahas hubungan bilateral serta isu-isu regional dan internasional.

Zarif 12 Mei memulai safarinya dari Turkmenistan dan kemudian ke India, Jepang dan Cina. 18 Mei Zarif kembali ke Tehran dari Beijing.

Transformasi terbaru JCPOA, langkah legal Iran menyikapi pelanggaran janji pemerintah AS serta sikap Eropa yang kurang memuaskan dalam menjalankan komitmennya di JCPOA merupakan agenda utama pembicaraan Zarif dengan petinggi Turkmenistan, India, Jepang dan Cina.

Selain itu, Zarif juga membicarakan berbagai dimensi hubungan bilateral, isu-isu penting regional dan internasional.

Presiden AS Donald Trump selama beberapa bulan terakhir mengambil langkah-langkah yang memicu tensi dan ilegal termasuk keluar dari JCPOA. 

Duta Besar Iran untuk PBB, Majid Takht-e-Ravanchi, hari Selasa mengirimkan sepucuk surat kepada Sekretaris Jenderal PBB dan kepala Dewan Keamanan yang berisi peringatan mengenai upaya penyebaran provokasi konflik dari luar Timur Tengah menuju kawasan.

Dalam surat tersebut, Ravanchi menyinggung indikasi tanda-tanda dari kalangan tertentu di luar kawasan, melalui agitasi, informasi palsu dan berita menyesatkan dengan mengandalkan dukungan sekutunya di Timur Tengah, serta pengerahan pasukan angkatan laut di kawasan demi mengejar kepentingan ilegalnya.

Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, Ayatullah Khamenei baru-baru ini menjelaskan skenario AS di kawasan Timur Tengah dalam tiga kategori antara lain: "politik menyulut friksi antarnegara kawasan Timur Tengah, menebarkan pengaruh politik, ekonomi, dan budaya di negara-negara Muslim, dan politik mengobarkan pertikaian di kalangan umat Islam."

Menurut Rahbar, masalah yang terjadi saat ini di kawasan Teluk Persia tidak bisa dilepaskan dari ketiga skenario AS tersebut. Mengingat sensitivitas kawasan ini, utusan Iran untuk PBB dalam suratnya kepada Sekretaris Jenderal organisasi internasional ini menekankan perlunya dialog antarnegara regional sebagai satu-satunya solusi untuk menyelesaikan perselisihan kawasan, dan menyerukan agar Sekretaris Jenderal PBB mengambil tindakan signifikan dalam masalah tersebut.

Berdasarkan penghormatan terhadap prinsip-prinsip yang mengatur hubungan internasional dan pentingnya menjaga stabilitas dan keamanan kawasan, Iran secara konsisten menolak konflik serta perang, dan tidak akan memilih perang sebagai opsi atau strategi untuk mengejar kebijakan luar negerinya.

Ayatullah Khamenei menyikapi retorika politik para pejabat AS tentang sanksi, perang dan negosiasi, dengan mengatakan, "Kami tegaskan tidak akan berperang, dan tidak ada perundingan".

"Tidak akan ada perang, karena kita sebagaimana sebelumnya tidak akan pernah menjadi pemicu awal perang, dan AS juga tidak akan memulai serangan awal karena mereka tahu seratus persen kerugian yang akan ditebusnya. Pasalnya, Republik Islam dan bangsa Iran telah terbukti akan memberikan balasan setimpa atas setiap serangan yang datang," tegas Ayatullah Khamenei.

Republik Islam Iran memandang masalah saat ini di kawasan hanya dapat diatasi dan diselesaikan melalui keterlibatan dan dialog yang konstruktif antara negara-negara di pesisir Teluk Persia.

Dalam hal ini, Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif telah mengusulkan pembentukan forum dialog publik di kawasan Teluk Persia untuk memfasilitasi interaksi regional.

Kini perwakilan Iran di PBB juga menyuarakan seruan senada yang mengingatkan bahwa paragraf 8 resolusi Dewan Keamanan No.598 (1987), yang dikeluarkan pada akhir perang Irak dengan Iran, mendorong Sekretaris Jenderal  supaya mengambil langkah-langkah untuk memperkuat keamanan dan stabilitas di kawasan..

Paragraf resolusi tersebut menyangkut kerja sama delapan negara Teluk Persia, termasuk enam negara Arab, anggota Dewan Kerjasama Teluk Persia, Iran dan Irak, untuk mencegah ketegangan dan mengakhiri konflik. Ravanchi meminta Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa supaya menerapkan klausul ini yang menyediakan payung hukum internasional untuk meluncurkan dialog regional.

Dalam perspektif Iran, dialog regional akan memperkuat pemahaman dan konsensus bersama tentang berbagai masalah. Dialog-dialog ini dapat mencakup langkah-langkah untuk memperkuat kepercayaan dan langkah bersama perang melawan terorisme dan ekstremisme, serta menjamin kebebasan navigasi dan jalur energi secara bebas. Proses ini pada akhirnya akan mencakup pembentukan pengaturan formal non-agresi serta kerja sama keamanan regional.

 

Pusat Rekonsiliasi Suriah milik Rusia yang bermarkas di pangkalan udara Hmeimim, barat Suriah mengabarkan rencana teroris untuk melancarkan serangan kimia baru di negara itu.

Kantor berita Sputnik (21/5/2019) melaporkan, Kepala Pusat Rekonsiliasi Suriah milik Kementerian Pertahanan Rusia di pangkalan udara Hmeimim, Suriah Mayjen Viktor Kupchishin mengatakan, para teroris Suriah sedang menyusun rencana untuk melancarkan serangan kimia ke kamp pengungsi di desa Jarjanaz dan kota Saraqib, Idlib, Suriah.

Kupchishin menambahkan, di kamp pengungsian itu telah berkumpul pengungsi anak-anak dan dewasa dari beberapa provinsi selatan Suriah, dan teroris juga melakukan persiapan yang sama di Provinsi Aleppo.

Menurutnya, para teroris di zona de-eskalasi Idlib menyimpan banyak bahan kimia dan racun yang digunakan untuk membuat senjata kimia dan digunakan terhadap warga sipil.

Pada hari Selasa (21/5) kelompok teroris Front Al Nusra berusaha menyerang pasukan Suriah dengan tank dan kendaraan yang penuh dengan bahan peledak.

Mantan menteri luar negeri Amerika Serikat mendesak Presiden Donald Trump untuk menghentikan kebijakan permusuhan terhadap Iran.

Kantor berita Sputnik (22/5/2019) melaporkan, Hillary Clinton mengatakan, alih-alih meningkatkan ketegangan di kawasan Timur Tengah, Amerika seharusnya melanjutkan upaya diplomatik.

Ia menambahkan, Amerika harus melakukan upaya diplomasi lebih besar dengan Iran, daripada menggunakan ancaman kekuatan yang biasa digunakan Trump.

Clinton melanjutkan, anda tahu Winston Churchill, ia dikenal dengan gaya khasnya yang mengatakan, rahang, rahang, rahang selalu lebih baik daripada perang, perang, perang.

Mantan menteri pertahanan Pakistan mengatakan, Republik Islam Iran dibandingkan negara lain, berada di garis terdepan perang melawan konspirasi bersama Amerika Serikat dan rezim Zionis Israel.

IRNA (22/5/2019) melaporkan, mantan menhan Pakistan, Letjen (purnawirawan) Naeem Khalid Lodhi, Rabu (22/5) dalam artikelnya yang dimuat surat kabar negara itu, Daily Dunya menyinggung kebijakan destruktif negara adidaya dunia dan dampak merusaknya bagi negara-negara semacam Libya, Suriah, Irak, Afghanistan, Sudan dan beberapa negara Arab kawasan.

Ia menambahkan, adidaya dunia sekarang sedang berusaha melemahkan Iran dan Pakistan.

Menurut Lodhi permusuhan Amerika terhadap Iran tidak beralasan dan tidak berdasar. Dunia, katanya, menyaksikan performa Iran secara transparan dalam kesepakatan nuklir, hal ini diakui berulangkali oleh Eropa dan Badan Energi Atom Internaisonal, IAEA, tapi pemerintah Amerika secara sepihak keluar dari kesepakatan nuklir JCPOA.

Ia menerangkan, Iran satu-satunya negara yang menjadi ganjalan besar realisasi proyek-proyek Amerika-Israel di kawasan.

Mantan jenderal Pakistan itu meminta negara-negara kawasan untuk waspada dan tidak terjebak dalam konspirasi yang dirancang Amerika dan Israel. (

Selasa, 21 Mei 2019 20:08

Mengejar Berkah Ramadhan (10)

 

Ketika bulan jamuan Ilahi tiba, seluruh umat Islam diseru untuk berpuasa. Berpuasa di bulan ini wajib hukumnya dan seluruh muslim di seluruh dunia di bulan suci Ramadhan mulai azan Subuh hingga azan Maghrib menahan makan dan minum. Selain berpuasa, umat Muslim di bulan ini sibuk beribadah serta mengasah ruhnya dengan membaca al-Quran, doa, munajat dan menahan makan serta minum.

Puasa selain membuat ruh semakin tinggi dan membersihkan manusia dari dosa, juga memiliki manfaat besar bagi tubuh dan kesehatan fisik manusia. Rasulullah Saw bersabda, berpuasalah sehingga kalian sehat.


Di era modern saat ini dan mengingat munculnya penyakit baru seperti diabetes, MS (sklerosis multipel atau sklerosis ganda) dan maraknya beragam kanker, maka perhatian akan kesehatan dan makanan semakin tinggi. Kini manusia memahami pentingnya program makanan sehat disamping olah raga bagi kesehatan.

 

Dampak buruk makanan cepat saji (fast food), minuman berkarbonasi (bersoda), makanan berlemak dan asin sudah dipahami. Sebagian orang memilih menjadi vegetarian untuk hidup sehat, atau makanan mentah serta minuman air buah alami. Sebagian lain menjalani hidup sehat dengan sedikit mengkonsumsi garam dan diet.

 

Dengan demikian manusia modern yang ingin sehat dan berumur panjang menyadari bahwa motede terbaik adalah menemukan pola hidup dan makanan sehat. Pengaruh sebuah program makan yang bermanfaat bagi kesehatan tidak dapat dipungkiri, namun apakah tubuh manusia akan sehat hanya dengan makan makanan dan minum minuman yang baik? Sistem pencernaan manusia setiap hari bekerja memproses makanan, apakah tidak butuh istirahat?

 

Sistem pecernaan mulai dari mulut, kerongkongan, lambung hingga usus manusia setiap hari selalu mencerna makanan dan mengusir racun. Dalam hal ini, peran hati, darah, pembuluh darah, hormon dan kelenjar tubuh juga harus kita perhatikan. Berpuasa di bulan Ramadhan selama 30 hari memberi kesempatan kepada sistem pencernaan yang bekerja tak henti selama 11 bulan untuk beristirahat. Sama seperti penting bagi anggota badan lainnya untuk istirahat, sistem pencernaan yang paling berat bekerja juga harus beristirahat.

 

Alangkah baiknya istirahat ini dilakukan dengan mengikuti program makan tetap dan selama satu bulan, sehingga dapat dilihat efeknya yang pasti. Puasa di bulan Ramadhan memberi waktu istirahat kepada sistem pencernaan khususnya lambung. Para dokter meyakini bahwa kesehatan lambung memiliki pengaruh signifikan bagi kesehatan badan. Sama seperti yang disabdakan Rasulullah Saw, "Perut itu adalah rumah segala penyakit, dan membatasi atau menjaga makan adalah awal dari pengobatan, sedangkan permulaan segala penyakit adalah mengisi perut berlebih-lebihan."


Orang-orang bijak mengatakan, sekitar 70 lebih penyakit muncul akibat kurangnya perhatian dalam makan dan berlebih-lebihan dalam makan serta minum. Solusi terbaik bagi penyakit ini adalah berpuasa dan menghindari makan berlebih-lebihan. Ilmu kedokteran modern juga membuktikan bahwa selama diet orang berpuasa, lemak di tubuh mencair, kegemukan juga menurun, tekanan pada punggung bawah dan sendi bawah berkurang dan jantung, hati serta pencernaan semakin stabil. Berlebih-lebihan dalam makan dan minum akan seimbang dengan puasa.

 

Salah satu alasan efektivitas puasa bagi kesehatan badan adalah konsumsi makanan cadangan di tubuh ketika seseorang berpuasa. Dengan demikian ketika seseorang tidak makan, badan akan mengalami diet yang keras. Untuk kerlangsungannya, badan mulai mengkonsumsi makanan cadangan yang ada. Proses ini diawali dengan konsumsi cadangan gula, lemak dan protein. Ketika lapar, badan menyerang lemak tambahan dan menghancurkannya. Dengan demikian penurunan berat badan merupakan manfaat besar puasa.

 

Sel dan jaringan mati serta sakit musnah selama puasa dan setelah masa berpuasa, sel-sel tersebut kembali diperbaiki dan muncullah sel serta jaringan baru dan muda. Dengan demikian sejumlah dokter menyebut puasa sebagai kelahiran kembali badan serta menyebutnya sebagai rahasia awet muda.

 

Dokter Sayid Mohammad Mousavi, peneliti, terapis dan anggota asosiasi medis komprehensif terkait manfaat puasa bagi kesehatan badan mengisyaratkan keseimbangan temperamen dan membersihkan tubuh dari racun. Ia mengatakan, berpuasa selama satu bulan dalam satu tahun dapat menghancurkan seluruh racun di tubuh dan lambung. Dengan berpuasa, seseorang akan sehat dan aktif.

 

Ia menambahkan, puasa membuat temperamen seseorang menjadi seimbang dan badan yang lemah akan kembali kuat dengan buka puasa. Ia meyakini puasa dapat membakar sisa-sisa makanan dan proses pembakaran racun ini menimbulkan rasa hangat di badan.

 

Sementara itu, para psikolog terkait efek positif puasa bagi psikologis manusia memberi pandangan yang menarik. Menurut mereka kemiskinan dan batasan makan memberi semangat kuat kepada seseorang dan rasa percaya yang tinggi untuk melawan beragam ancaman jiwa, dan badan serta akan muncul manusia dengan kepribadian stabil dan memiliki tekad kuat.

 

Tekad kuat ini akan membantu manusia melawan stress dan represi internal serta sosial. Tekad ini juga akan membantunya untuk tidak menyimpang dan melakukan perbuatan tercela. Dengan demikian kita menyaksikan angka kriminal dan kekerasan di negara-negara Muslim selama bulan Ramadhan menurun.

 

Dr. Akram Pourshams, mereka yang selama berpuasa di bulan Ramadhan merasa cukup dengan sekali makan dan hanya makan sedikit ketika berbuka puasa dan hingga buka puasa selanjutnya tidak memakan apapun, sejatinya merusak kesehatan badannya sendiri.

Image Caption
 

Ia menilai puasa efektif dalam mengobati penyakit perlemakan hati atau hepatic steatosis. Ia menambahkan, selama hari-hari di bulan Ramadhan, mengingat seseorang makan sedikit, maka ia dengan baik dapat menurunkan berat badannya. Penderita penyakit perlemakan hati atau hepatic steatosis jika dengan baik mampu melewati bulan Ramadhan akan sangat membantu bagi kesehatan mereka, bahkan bisa menyembuhkan penyakitnya.

 

Dr Akram Pourshams mengingatkan, mereka yang menderita penyakit perlemakan hati atau hepatic steatosis harus menghindari makanan manis dan berlemak ketika berbuka. Makanan terbaik bagi mereka adalah roti, keju, sayuran atau buah-buahan. Setelah berbuka puasa, beberapa jam kemudian dapat makan malam ringan.

 

Setelah memahami manfaat puasa bagi kesehatan badan, kita tidak boleh menghapus salah satu program makan sahur dan buka puasa. Begitu juga jika seseorang setelah buka puasa mulai rakus dan berlebih-lebihan makan, maka ia tidak akan mendapatkan manfaat puasa yang mampu menghapus racun di badan serta memiliki tubuh yang sehat.

 

Puasa dengan beragam manfaat pengobatannya ini bagi sejumlah penyakit sangat berbahaya dan pengidap penyakit ini meski sangat ingin berpuasa, tapi mereka tidak diijinkan untuk berpuasa.

 

Saat ini banyak dokter yang menyebut puasa sangat bermanfaat bagi kesehatan badan dan banyak bukti yang menunjukkan bahwa berpuasa memiliki manfaat yang sangat besar. Puasa dalam beberapa tahun terakhir memiliki simpatisan yang sangat besar, bahkan di antara non muslim.

Selasa, 21 Mei 2019 20:07

Mengejar Berkah Ramadhan (9)

 

Yvette Baldacchino, muslimah Australia mengatakan, "Bagi saya bulan Ramadhan waktu terbaik dan ideal untuk liburan, liburan bersama Tuhan. Ini satu-satunya bulan yang memberi kesempatan kepada kita untuk istirahat dari aktivitas melelahkan dunia serta kita sibuk beribadah siang dan malam."

Bulan suci Ramadhan merupakan waktu terbaik untuk ibadah serta munajat, membaca al-Quran, doa dan memanfaatkan berkah puasa serte mendekatkan diri kepada Tuhan. Bulan Ramadhan bagi seluruh Muslim penuh dengan kenangan menyenangkan spiritualitas yang membedakannya dari bulan-bulan lain.


Muslim yang hidup di negara Islam terbiasa dengan bulan Ramadhan dan ketika mereka menginjak usia baligh, maka mereka mulai berpuasa. Namun bagi mereka yang baru memeluk agama Ilahi dan Islam ini, khususnya di masyarakat non muslim, kondisi sedikit berbeda. Mereka tanpa pengalaman sebelumnya mencicipi bulan Ramadhan untuk pertama kalinya dalam kehidupan mereka. Oleh karena itu, dari satu sisi mereka khawatir tidak mampu berpuasa dan dari sisi lain, mereka terpesona dengan daya tarik spiritual bulan Ramadhan.

 

Samantha Cosnich, mualaf dari Amerika mengatakan, "Saya sangat bersemangat menanti kedatangan bulan Ramadhan. Saya telah mempelajari banyak tentang Ramadhan dan saya tidak sabar untuk berpuasa." Ia menambahkan, Saya menilai Ramadhan sejatinya waktu untuk lebih mendekatkan diri kepada Tuhan.

Sementara Zainab Karin, mualaf dari Jerman menceritakan pengalaman pertamanya berpuasa di bulan Ramadhan, ketika bulan Ramadhan tiba, Saya ingin memulai langkah pertama dengan berpuasa. Pada awalnya Saya berpikir puasa akan sangat sulit, namun aku merasakan kekuatan aneh di dalam diriku dan tanpa kesulitan aku berpuasa padahal aku tengah bekerja. Saya sangat gembira karena mampu beribadah dan kian mendekatkan diri kepada Tuhan, bahkan aku tidak merasakan panasnya musim panas.

Mualaf lainnya juga seperti Samantha dan Zainab dengan baik menyadari bahwa bulan suci Ramadhan merupakan peluang yang tepat untuk beribadah dan mendekatkan diri kepada Tuhan. Yvette Baldacchino, muslimah Australia mengatakan, "Bagi saya bulan Ramadhan waktu terbaik dan ideal untuk liburan, liburan bersama Tuhan. Ini satu-satunya bulan yang memberi kesempatan kepada kita untuk istirahat dari aktivitas melelahkan dunia serta kita sibuk beribadah siang dan malam. Ketika kita melepaskan diri dari tujuan duniawi dan kembali ke spiritualitas, sebagai manusia modern kita sangat membutuhkan hal-hal seperti ini."


Ia mengisyaratkan poin sensitif dan penting, bahwa manusia di dunia modern yang tenggelam dalam kehidupan materialis sangat membutuhkan spiritualitas bulan suci Ramadhan ketimbang yang lain. Untuk memanfaatkan bulan Ramadhan, ada amalan khusus dan yang terpenting adalah puasa. Alangkah baiknya ibadah puasa di bulan Ramadhan ini dibarengi dengan membaca al-Quran, doa, shalat dan perbuatan lain yang mendekatkan diri kepada Tuhan sehingga spiritualitas bulan suci ini semakin dapat diraih.

Azzam Nassim Jason, mualaf dari Amerika dengan baik menyadari hal ini dan mengatakan, di awal bulan Ramadhan, yang aku lakukan adalah senantiasa membaca al-Quran dan doa. Sebenarnya aku tidak tahu apakah bacaan al-quran dan doaku sudah benar. Aku memiliki buku kumpulan amalan bulan suci Ramadhan dan amalanku di bulan ini berdasarkan buku tersebut. Dari sisi spiritual, saya memiliki perasaan yang sangat baik dan semangat membaca al-Quran dan menunaikan shalat.

Ethan Gatschac sangat mementingkan shalat dan membaca al-Quran, uniknya ia berhasil menghilangkan dahaganya di bulan puasa dengan mengingat Tuhan, shalat dan membaca al-Quran. Ia mengatakan, "Ketika aku haus, aku mendorong diriku untuk membaca al-Quran atau shalat serta aku menghabiskan waktuku bersama Tuhan. Aku dapat merasakan bagaimana Ramadhan mendekatkan manusia kepada Tuhan dan menentukan arahannya di dunia ini."

Pastinya puasa membuat manusia merasa lapar dan haus, namun mengingat bahwa kesulitan ini demi kerelaan Tuhan, maka puasa menjadi mudah dan bahkan membuat spirit dan tekad manusia semakin tinggi. Chris Duffy mengatakan, berpuasa malah memberi kekuatan padaku. Pada awalnya cukup sulit, namun tubuh kemudian menyesuaikan kondisi dan kemudian kalian akan merasakan bertambahkan kekuatan pada diri kalian. Puasa membantu kalian untuk fokus pada hal-hal yang penting.

Sementara itu, Gatschac yang bekerja sebagai perawat mengungkapkan, Saya berusaha keras untuk berpuasa, namun terkadang sangat sulit. Ramadhan sangat membantu saya untuk bersabar.

Sejumlah mualaf juga memperhatikan sisi politik dan sosial berpuasa, seperti yang dikatakan Zainab Karin, "Selama bulan suci Ramadhan, solidaritas dan persatuan di antara Muslim sangat menarik perhatianku, dan Saya juga memiliki perasaan ini." Halimah Khan, mualaf Amerika seraya mengisyaratkan manfaat fisik dan kesehatan berpuasa seperti mengeluarkan racun dan memberi waktu pencernaan untuk istirahat menambahkan, jika kalian merasa lapar itu artinya kalian memikirkan sejumlah besar manusia di seluruh dunia yang kelaparan.


Berkumpulnya muslim di bulan penuh berkah ini dalam kondisi berpuasa dan demi beribadah merupakan pemandangan menakjubkan, maknawi dan menciptakan rasa solidaritas serta persaudaraan.

Salah satu mualaf dari Romania menilai bulan Ramadhan sebagai peluang terbaik untuk menciptakan jembatan interaksi dengan muslim lain serta memahami lebih besar ajaran Islam. Umat Islam sendiri mengerahkan segenap upayanyauntuk meraih tujuan ini. 

Ritual buka bersama dan acara keagamaan termasuk aktivitas para mualaf untuk berkumpul dengan muslim lainnya serta menjalin interaksi lebih besar dengan yang lain. Mereka menggelar forum dan diskusi mengenai masa depan masyarakat Islam dan memaparkan pandangan masing-masing.

Salah satu kesulitan yang dihadapi para mualaf ini adalah penentangan keluarga, sahabat dan teman kerja terhadap agama baru yang mereka anut dan bahkan puasa mereka. Halim Abdullah, mualaf Cina mengatakan, keluarga saya menentang keras dengan agama baru yang saya anut yakni Islam, dan mereka mengeluarkanku dari keluarga. Di sisi lain  keluarga baru Islamku menyambut hangat diriku. Mereka membantu diriku mengenal kehidupan Islami, shalat dan membaca al-Quran.

Sejumlah mualaf lainnya sedih karena dilecehkan oleh keluarga dan mereka tidak memiliki sahabat Muslim di dekatnya, mereka sendirian. Namun ada juga non muslim yang membela keluarganya yang memeluk Islam.

Buka Bersama
Tandhimah Khan, yang bekerja sebagai koki terkait lingkungan pekerjaannya mengatakan, semua orang di dapur tempat kerjaku dengan sengaja dan sambil tertawa makan dan minum di depanku. Aku berkata kepada mereka, ini tidak penting, dengan mengontrol emosiku, Saya akan mendapat pahala lebih besar. Kalian minum di depanku ketika aku haus, namun saya mengontrol diriku sehingga tidak sulit bagiku. 

Sebagian mualaf ingin menghilangkan rasa kesendiriannya dengan menghadiri perkumpulan muslim khususnya masjid dan shalat berjamaah. Janson terkait hal ini mengatakan, saya selalu menanti dan akhirnya saya mampu pergi ke Masjid dan menunaikan shalatku dengan lebih khusuk. Saya sangat senang dan menunggu puasa di hari-hari bulan Ramadhan. Saat dhuhur, tenggorokanku kering dan air mata berkumpul di mataku. Gatschac setiap malam hadir di salah satu markas Islam dan shalat serta buka puasa di samping saudara Muslim lainnya. 

Namun begitu ada sebagian mualaf yang tidak mampu pergi ke masjid atau Islamic Center. Nuruddin dari Cina adalah salah satunya. Ia menyelesaikan kesulitannya dengan cara begini, sebagai salah satu mahasiswa kedokteran, saya memiliki program padat serta saya tidak selalu dapat pergi ke masjid. Namun untungnya saya memiliki sahabat baik dan saya menunaikan shalat bersama di rumah dan di bulan Ramadhan kami menggelar acara serta ibadah bersama.

 

Bagaimanapun juga mualaf khususnya di negara-negara non muslim menghadapi beragam kesulitan yang tidak dirasaka oleh muslim negara lain. Namun mereka dengan bertawakkal kepada Tuhan dan keimanannya, di bulan Ramadhan memanfaatkannya untuk beribadah dan mendekatkan diri kepada Allah Swt.

Alquran

Keadilan Sosial dalam Al-Qur’an dan Pemerintahan yang Berorientasi Keadilan
Keadilan Sosial dalam Al-Qur’an dan Pemerintahan yang Berorientasi Keadilan
Terwujudnya cita-cita keadilan telah menjadi salah satu keinginan terpenting semua manusia reformis dan orang-orang merdeka dalam sejarah (termasuk para nabi). Revolusi Islam Iran juga dilakukan…

Nahjolbalaghe

Imam Ali dan Hak Asasi Manusia dalam Nahjul Balâghah, Tinjauan Tafsir Al-Qurân
Imam Ali dan Hak Asasi Manusia dalam Nahjul Balâghah, Tinjauan Tafsir Al-Qurân
Naskah pengantar pada seminar Internasional “imam ali dan hak asasi manusia Dalam Nahjul Balagah”, Citywalk 5th floor. Jakarta 30 Juni 2009, IMAM ALI DAN HAK…